• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

29

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Metode Penelitian

Eksperimen kuasi atau quasi eksperimental research dipilih oleh peneliti pada penelitian ini. Eksperimen kuasi dipilih karena peneliti tidak mengontrol hal-hal yang sifatnya di luar penelitian seperti keadaan psikologis, motivasi, dan fisik peserta didik. Penggunaan metode eksperimen kuasi ini digunakan untuk mengetahui keefektifan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI. Untuk lebih mengetahui tingkat keefektifan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita di kelas eksperimen, penelitian ini menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding. Adapun hasil yang akan ditampilkan dalam penelitian ini berupa skor atau nilai peserta didik yang menunjukkan adanya penurunan, peningkatan atau stagnasi nilai peserta didik dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini adalah bentuk nonequivalent control group design. Peneliti membagi objek penelitian menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan (kelas yang menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita ketika pembelajaran) dan kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan (kelas yang tidak menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita ketika pembelajaran). Berikut gambaran desain nonequivalent control group design (Sugiyono, 2013, hlm. 116).

(2)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Keterangan :

E = kelas eksperimen

K = kelas kontrol atau pembanding O1 = tes awal (pretest kelas eksperimen) O2 = tes akhir (posttest kelas eksperimen O3 = tes awal (pretest kelas kontrol) O4 = tes akhir (posttest kelas kontrol)

X = perlakuan dengan menerapkan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita

Y = metode yang biasa digunakan oleh guru

Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pre-test) dengan tes yang sama (O1,O3). Kemudian kelompok E sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan berupa penerapan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita (X1). Sementara itu, kelompok K sebagai kelas kontrol menggunakan metode terlangsung (X2) dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Kemudian, kedua kelompok diberi tes akhir (post-test) dengan tes yang sama (O2, O4). Hasil dari keduanya kemudian dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua hasil tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan pengaruh yang diberikan.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dalam penelitian ini dilakukan melalui empat tahap yakni sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Persiapan penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.

Eksperimen (E) O1 X O2

Kontrol (K) O3 Y O4

(3)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. penyususnan rancangan penelitian;

b. pembuatan instrumen penelitian;

c. pembuatan bahan ajar;

d. mengurus perizinan;

e. uji pakar terhadap instrumen penelitian;

f. revisi instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Pelaksanaan tes awal (pre-test) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksplanasi sebelum mendapat perlakuan.

b. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen, pembelajaran menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan metode terlangsung (metode yang biasa digunakan oleh guru) yakni metode ceramah.

c. Pelaksanaan tes akhir kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksplanasi setelah mendapat perlakuan.

3. Tahap Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. mengumpulkan hasil data kuantitatif;

b. membandingkan hasil tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol;

c. melakukan analisis data kuantitatif terhadap tes awal dan tes akhir.

4. Tahap Pembuatan Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan dilakukan berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh yakni mengenai kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(4)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian diperoleh dari SMP Laboratorium Percontohan UPI.

Hal ini dikarenakan peneliti sekaligus melaksanakan kegiatan Program Pelatihan Lapangan (PPL) di SMP Laboratorium Pecontohan UPI.

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI tahun ajaran 2014/2015 semester genap yaitu terdiri atas kelas VII-A, VII-B, VII-C, VII-D, VII-E, dan VII-F.

2. Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara non acak. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling ini dipilih dengan mempertimbangkan kriteria tertentu, yakni kesamaan kemampuan antara kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, teknik ini diambil karena tidak memungkinkan untuk mengambil sampel secara acak dari populasi yang ada karena subjek (peserta didik) telah secara alami terbentuk dalam satu kelompok kelas. Peneliti meminta pertimbangan guru pamong bahasa Indonesia untuk memilih dua kelas yang homogen dalam hal kemampuan berbahasa Indonesia. Untuk sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kelas VII-A sebagai kelas eksperimen yaitu sebanyak 28 siswa dan untuk kelas kontrol menggunakan kelas VII-D yaitu sebanyak 28 siswa sesuai dengan rekomendasi guru pamong.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua bentuk yaitu instrumen hasil dan instrumen proses. Instrumen hasil terdiri atas instrumen tes dan angket. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik

(5)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai tugas yang diberikan dengan jalan memberikan tes awal dan tes akhir kepada kelas eksperimen dan kontrol. Sementara itu, angket digunakan untuk mengetahui respons peserta didik dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi sebelum dan sesudah diterapkannya strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Instrumen proses terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pedoman observasi proses. RPP digunakan sebagai panduan untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan strategi inkuiri yusrisprudensial dengan media tayangan berita dalam menulis teks eksplanasi, sedangkan pedoman observasi proses digunakan untuk melihat proses pembelajaran yang terjadi di kelas ketika melakukan pembelajaran teks eksplanasi menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita.

1. Instrumen Hasil

a. Tes/Tugas Proyek Siswa

Di dalam penelitian ini, tes yang diberikan adalah tes praktik atau tes kinerja dengan bentuk instrumen tugas proyek siswa. Lembar soal yang diberikan terdiri atas sejumlah perintah yang mengarahkan peserta didik untuk membuat teks eksplanasi sesuai dengan parameter menulis teks eksplanasi. Selain itu, di dalam lembar soal memuat tema-tema apa saja yang harus peserta didik pilih. Adapun lembar soal untuk menulis teks eksplanasi adalah sebagai berikut.

(6)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Lembar Soal LEMBAR TES/SOAL Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Hari, Tanggal : ………….

Waktu : 70 Menit

Petunjuk Umum

1. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan!

2. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakanlah soal pada lembar jawaban yang telah disediakan

3. Periksa kembali pekerjaan kalian sebelum diserahkan kepada guru!

Soal

1. Berdasarkan tayangan berita dan diskusi kelompok terhadap isu yang dibahas oleh kelompokmu, tulis dan buatlah satu buah teks eksplanasi secara individu dengan tema:

a. Hujan b.Banjir c. Pelangi

d.Gunung Meletus

e. Mudik

f. Kepadatan Penduduk g. Macet

h. Batu Akik

2. Untuk memudahkan kalian menyusun teks eksplanasi, carilah sumber yang relevan dengan isu/tema yang kalian pilih lalu kaitkan dengan pengetahuan yang sudah kalian miliki sebelumnya.

Indikator Penilaian

1. Kelengkapan struktur teks eksplanasi (pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi);

2. Isi teks eksplanasi (penguasaan topik, fakta, analisis sebab-akibat, pengaitan dengan nilai, hukum,atau kebijakan di masyarakat, serta

(7)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendapat/argumentasi,);

3. Organisasi teks eksplanasi (penjelasan sistematis, jelas, rinci, logis, koheren, dan kohesif);

4. Ciri kebahasaan teks eksplanasi (konjungsi, kata penunjuk, kata ganti bukan persona);

5. Ketepatan tanda baca, ejaan, diksi, dan kalimat efektif.

Teks eksplanasi yang dibuat oleh peserta didik harus memenuhi kriteria aspek penulisan teks eksplanasi yang telah ditetapkan kemudian ditabulasikan. Dalam melakukan penilaian, dibutuhkan sebuah parameter berupa kriteria aspek penilaian terhadap tugas proyek siswa dalam menulis teks eksplanasi. Hal tersebut dilakukan guna menyelaraskan antara hasil tugas proyek teks eksplanasi dengan parameter yang ditentukan sebelumnya. Penilaian tes awal dan tes akhir dalam menulis teks eksplanasi dinilai oleh 3 orang penilai. Ketiga penilai ini dibutuhkan dalam menilai tugas proyek siswa agar tidak terjadi unsur subjektivitas. Hasil dari ketiga penilaian tersebut kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan. Adapun parameter tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian/Parameter Tugas Proyek Teks Eksplanasi Siswa PENILAIAN HASIL TUGAS PROYEK SISWA

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI Nama : ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Judul : ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Aspek Skor Kriteria Indikator Ket.

Indikator ISI

TEKS

31 – 40 Sangat Baik

1. Topik dan isu dikuasai serta relevan dengan apa yang dibahas;

2. pengembangan teks lengkap,

(8)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rinci, dan sistematis;

3. terdapat minimal 2 unsur sebab-akibat;

4. penyajian fakta-fakta lengkap dan tepat minimal 2 fakta diungkapkan;

5. menguasai konsep dasar dari topik/isu yang dipaparkan;

6. terdapat analisis terhadap isu/peristiwa .

7. terdapat minimal 2 pendapat dari siswa terhadap isu/topik yang disertai dengan bukti;

8. terdapat pengaitan antara isu yang dibahas dengan nilai-nilai masyarakat/kebijakan

publik/hukum.

- pengung- kapan fakta misalnya fakta tentang batu akik terlangka, gunung meletus paling dahsyat, dll.

- Pengaitan dengan nilai,hu- kum, dan kebijakan publik misalnya pengaitan dengan UU SDA, Perda K3, dll.

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 31 s.d. 39.

21 – 30 Baik 1. Topik dan isu dikuasai serta relevan dengan apa yang dibahas;

2. pengembangan teks lengkap, rinci, dan sistematis;

3. terdapat minimal 2 unsur sebab-akibat;

4. hanya terdapat 1 penyajian fakta;

5. menguasai konsep dasar dari topik/isu yang dipaparkan;

(9)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. tidak terdapat analisis terhadap isu/peristiwa .

7. terdapat minimal 2 pendapat dari siswa terhadap isu/topik yang disertai dengan bukti;

8. terdapat pengaitan antara isu yang dibahas dengan nilai-nilai masyarakat/kebijakan

publik/hukum.

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 21 s.d. 29.

11 – 20 Cukup 1. Topik dan isu dikuasai serta relevan dengan apa yang dibahas;

2. pengembangan teks lengkap, namun tidak rinci, dan tidak sistematis;

3. hanya terdapat minimal 1 unsur sebab-akibat;

4. hanya terdapat 1 penyajian fakta;

5. menguasai konsep dasar dari topik/isu yang dipaparkan;

6. tidak terdapat analisis terhadap isu/peristiwa .

7. hanya terdapat 1 pendapat dari siswa terhadap isu/topik, namun tidak disertai dengan bukti;

8. tidak terdapat pengaitan antara

(10)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

isu yang dibahas dengan nilai- nilai masyarakat/kebijakan publik/hukum.

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 11 s.d. 19.

1 – 10 Kurang Baik

1. Topik dan isu dikuasai namun tidak relevan dengan apa yang dibahas;

2. pengembangan teks tidak lengkap, tidak rinci, dan tidak sistematis;

3. tidak terdapat unsur sebab- akibat;

4. tidak terdapat fakta yang diungkapkan;

5. tidak menguasai konsep dasar dari topik/isu yang dipaparkan;

6. tidak terdapat analisis terhadap isu/peristiwa .

7. hanya terdapat 1 pendapat dari siswa terhadap isu/topik yang disertai dengan bukti;

8. tidak terdapat pengaitan isu dengan nilai/kebijakan publik/hukum di masyarakat.

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 1 s.d. 9.

(11)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STRUK- TUR TEKS

31 – 40 Sangat Baik

1. Struktur teks lengkap yakni terdapat pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi;

2. struktur teks memiliki urutan yang runtut dan sistematis, koheren dan kohesif;

3. gagasan/komentar/penilaian terungkap jelas dan padat, tertata dengan baik, urutan logis;

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 31 s.d. 39.

21 – 30 Baik 1. Struktur teks lengkap yakni terdapat pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi;

2. struktur teks memiliki urutan yang runtut dan sistematis, namun kurang koheren dan kohesif;

3. gagasan/komentar/penilaian terungkap jelas dan padat;

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 21 s.d. 29.

11 – 20 Cukup 1. Struktur teks tidak lengkap yakni hanya terdapat pernyataan umum dan deretan penjelasan saja;

(12)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. struktur teks memiliki urutan yang runtut dan sistematis namun kurang koheren dan kohesif;

3. tidak terdapat

gagasan/komentar/penilaian terhadap isu yang dibahas;

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 11 s.d. 19.

1 – 10 Kurang Baik

1. Struktur teks hanya terdapat pernyataan umum saja;

2. identifikasi fenomena dipaparkan secara jelas;

3. tidak terdapat

gagasan/komentar/penilaian terhadap isu yang dibahas;

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 1 s.d. 9.

KEBA - HASAAN

18 – 20 Sangat Baik

1. Pemilihan diksi dan penggunaan register tepat;

2. hanya terdapat 1-3 kesalahan tanda baca;

3. hanya terdapat 1-2 kalimat yang kurang efektif;

4. terdapat minimal 5 kata penunjuk keterangan (waktu dan cara);

5. terdapat kata konjungsi bermakna kronologis dan

(13)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kausalitas;

6. terdapat kata ganti bukan persona (ini, itu, tersebut).

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 18 s.d. 19.

14 – 17 Baik 1. Pemilihan diksi dan penggunaan register tepat;

2. terdapat 4-6 kesalahan tanda baca;

3. hanya terdapat 1-2 kalimat yang kurang efektif;

4. terdapat 3-4 kata penunjuk keterangan (waktu dan cara);

5. terdapat kata konjungsi bermakna kronologis dan kausalitas;

6. terdapat kata ganti bukan persona (ini, itu, tersebut).

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 14 s.d. 16.

10 – 13 Cukup 1. Pemilihan diksi dan penggunaan register tepat namun sederhana;

2. terdapat 7-9 kesalahan tanda baca;

3. terdapat > 2 kalimat yang kurang efektif;

4. terdapat < 3 kata penunjuk keterangan (waktu dan cara);

(14)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. terdapat kata konjungsi bermakna kronologis dan kausalitas;

6. terdapat kata ganti bukan persona (ini, itu, tersebut).

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 10 s.d. 12.

7 – 9 Kurang Baik

1. Pemilihan diksi sederhana;

2. terdapat > 9 kesalahan tanda baca;

3. terdapat > 2 kalimat yang kurang efektif;

4. terdapat < 3 kata penunjuk keterangan (waktu dan cara);

5. terdapat kata konjungsi bermakna kronologis dan kausalitas;

6. terdapat kata ganti bukan persona (ini, itu, tersebut).

Keterangan: Jika indikator tidak terpenuhi semuanya, maka penimbang diperkenankan memberikan skor antara 7 s.d. 8.

Skor Total 100

Diadaptasi berdasarkan Model Penilaian Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tabel 3.2

Kategori Penilaian Teks Eksplanasi Berdasarkan Skala Nilai Skala Nilai Predikat

(15)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91-100 Sangat Baik (A)

81-89 Baik (B)

71-79 Cukup (C)

<70 Kurang Baik (D)

(Kunandar, 2013, hlm. 305)

b. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas peserta didik merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran menulis teks eksplanasi berlangsung menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Pengisian lembar observasi aktivitas ini berdasarkan kondisi yang nyata dan faktual terjadi pada saat proses belajar mengajar.

Gambar 3.3

Format Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Kelas :

Nama Siswa :

Petunjuk pengisian lembar observasi.

Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom, 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), dan 1 (kurang) untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapat anda.

No. Aktivitas yang Diamati Penilaian

4 3 2 1

1. Antusias dalam menyimak tayangan berita

a. menyimak tayangan berita dengan saksama dan penuh konsentrasi

(16)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. mengkaji fakta-fakta yang berhubungan dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial yang telah ditayangkan

c. mencatat hal-hal penting yang berhubungan dengan tayangan berita 2. Keaktifan siswa pada saat

pembelajaran

a. menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tayangan berita dan teks eksplanasi

b. aktif dan antusias dalam mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban yang diajukan oleh temannya

c. aktif dan agresif dalam mengumpulkan fakta dan data berkaitan dengan isu/masalah

3. Berdiskusi dengan teman kelompok untuk mengidentifikasi isu/masalah dan mengumpulkan fakta

a. saling berbagi pengetahuan dan bertukar pikiran dengan anggota kelompoknya atas isu yang diberikan b. saling menyintesiskan (memadukan

berbagai pengetahuan) fakta-fakta yang ada ke dalam sebuah isu

c. bekerja sama dalam menggali fakta dan data serta mengaitkannya dengan nilai-nilai yang berlaku (kebijakan publik)

(17)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Mengomunikasikan hasil

pengidentifikasian isu/masalah (fakta, data, nilai yang berlaku/kebijakan publik)

a. mengemukakan pendapat terhadap permasalahan dan mengemukakan alasan terhadap posisi pendapatnya b. menjelaskan permasalahan yang

dibahas dengan menganalogikan permasalahan tersebut dengan permasalahan sejenis

c. menguji validitas faktual terhadap masalah yang dibahas dengan menunjukan bukti otentik (artikel, surat kabar, tayangan berita lain, hasil wawancara)

d. konsisten dalam cara berpendirian 5. Menulis teks ekslpanasi secara

individu

a. mandiri dalam mengerjakan tugas menulis teks eksplanasi

b. ketekunan dan ketuntasan dalam menyelesaikan tugas menulis teks eksplanasi

c. menggunakan hasil

pengidentifikasian isu/masalah yang dihasilkan dari berdiskusi secara kelompok.

Bandung, Mei 2015 Observer,

(18)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

( )

c. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket respons terbuka. Angket diberikan sesudah perlakuan penerapan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam menulis teks eksplanasi dilaksanakan. Tujuannya untuk mengetahui respons peserta didik di kelas eksperimen sebelum dan sesudah penerapan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

Tabel 3.3

Pertanyaan Angket Kelas Eksperimen Prates

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu menyukai mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia? Sebutkan alasannya!

2 Apakah kamu suka menulis teks/karangan/wacana?

Jika ya, tulisan/karangan/wacana apa yang pernah kamu tulis? Jika tidak, mengapa kamu tidak suka menulis teks/karangan/wacana?

3 Apakah kamu pernah menulis teks eksplanasi? Jika ya, bertema apakah teks eksplanasi yang kamu tulis?

(19)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 Bagaimana menurut kamu teks eksplanasi itu?

Jelaskan jawabannya!

5 Apakah kamu pernah diajari menulis teks

eksplanasi menggunakan metode pembelajaran tertentu oleh gurumu (selain ceramah)? Jika ya, metode apa yang digunakan? Bagaimana tanggapanmu terhadap metode tersebut?

Pascates

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah sekarang kamu menyukai kegiatan menulis teks eksplanasi dibandingkan sebelumnya? Jelaskan mengapa?

2 Apakah kamu menyukai strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi? Jelaskan alasannya untuk jawaban ya atau tidak!

3 Apakah strategi inkuiri yurisprudensial dengan

media tayangan berita membantu daya pikir kritis untuk memecahkan kesulitan yang dialami saat menulis teks eksplanasi? jelaskan secara jelas jawabanmu jika jawabannya ya atau tidak!

4 Apakah strategi inkuiri yurisprudensial dengan

(20)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media tayangan berita membuat kamu terbuka dan berpikir secara kritis dan sistematis dalam menuangkan gagasan melalui teks eksplanasi?

Jelaskan alasanmu!

5 Apakah kamu jadi lebih menyukai pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia? Sebutkan alasannya!

2. Instrumen Proses

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Instrumen proses terdiri atas Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pedoman observasi proses. Instrumen proses ini digunakan ketika proses perlakuan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita sedang berlangsung dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan panduan yang dilakukan guru untuk melakukan pembelajaran menulis teks eksplanasi. RPP dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yakni RPP untuk kelas eksperimen dan RPP untuk kelas kontrol. Di dalam RPP untuk kelas eksperimen, terdapat KI (dari KI 1 – KI 4) dan KD (KD 3.1 dan 4.2) yang menjadi acuan pembuatan RPP.

Alokasi waktu pembelajaran yakni selama 40 menit sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan untuk jenjang SMP. Materi yang diberikan adalah materi yang berkenaan dengan teks eksplanasi, dari pengertian sampai dengan cara penulisannya. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah scientific dan inquiry dengan menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial. Di dalam proses pembelajarannya, terdapat langkah-langkah yang menuntun peserta didik untuk membuat teks eksplanasi disesuaikan dengan langkah-langkah strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial tersebut terdiri atas orientasi kasus/masalah, identifikasi kasus/masalah, penetapan posisi/pendapat,

(21)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyelidikan cara berpendirian/pola berpendapat, pengklasifikasian cara berpendapat, dan pengujian dugaan terhadap pendapatnya. Selain itu, tayangan berita digunakan sebagai media pembelajaran untuk menstimulus peserta didik sebelum menerima pembelajaran dan menulis teks eksplanasi (lihat lampiran hal.

179).

Sementara itu, RPP juga digunakan di kelas kontrol. Secara garis besar RPP yang digunakan di kelas kontrol hampir sama dengan kelas eksperimen, yang membedakannya adalah metode dan media pembelajarannya. Di kelas kontrol metode yang digunakan adalah metode ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran apapun (lihat lampiran hal. 196).

b. Pedoman Observasi Proses

Instrumen proses yang dibuat oleh peneliti ini dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi di kelas eksperimen selama pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita berlangsung. Adapaun instrumen proses yang digunakan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Instrumen Proses Kegiatan Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi dengan Menggunakan Strategi Inkuiri Yurisprudensial

dengan Media Tayangan Berita No. Proses Pembelajaran

Strategi Inkuiri Yurisprudensial

Keterangan Proses Pembelajaran Strategi Inkuiri Yurisprudensial

Deskripsi Proses Pembelajaran yang

Terjadi di Kelas

1 Orientasi Kasus/Masalah/Isu

Penyajian kasus lalu mendiskusikannya dengan menganalisis kasus tersebut dengan

pedoman 5W + 1H 2 Identifikasi

Kasus/Masalah/Isu

Memadukan beberapa fakta yang

(22)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendukung kasus lalu menentukan hukum, nilai, atau kebijakan

publik

3 Penetapan

Posisi/Pendapat

Pengambilan posisi/pendapat (pro atau kontra) terhadap

kasus yang dibahas

4 Penyeledikan Cara Berpendirian, Pola Argumentasi/Berpen-

dapat

Pengajuan bukti-bukti terkait kasus sebagai konsekuensi pendapat

yang diberikan

5 Perbaikan dan Pengklasifikasian

Posisi/Cara Berpendirian

Pengajuan alasan atas pendapat yang

diajukan

6 Pengujian Asumsi- Asumsi/Dugaan terhadap Posisinya

atau Pendapatnya

Pengujian validitas terhadap fakta dan

bukti serta menentukan konsekuensi terhadap

kasus yang dibahas

Bandung, Mei 2015 Observer,

( )

(23)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Sintak/Prinsip Pembelajaran Strategi Inkuiri Yurisprudensial dengan Media Tayangan Berita

Dalam penerapannya di kelas, secara operasional, kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 3.5

Tahap Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Menggunakan Strategi Inkuiri Yurisprudensial dengan Media Tayangan Berita di Kelas No. Sintak/Prinsip

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1.

Orientasi Kasus/

Permasalahan

Guru menyajikan bahan ajar/permasalahan/kasus yang sedang hangat terjadi dengan menayangkan sebuah berita televisi, yakni berita tentang fenomena alam dan fenomena sosial.

Siswa mencermati permasalahan yang akan dikaji.

Guru membimbing siswa untuk mengkaji ulang fakta- fakta yang berhubungan dengan permasalahan.

Siswa mengkaji fakta- fakta terkait dengan permasalahan/ kasus yang dibahas.

2.

Identifikasi Isu/

Kasus/Perma- salahan

Guru membimbing dan mendorong siswa untuk melakukan sintesis terhadap fakta-fakta yang ada.

Siswa melakukan sintesis terhadap fakta yang terkait dengan isu- isu di masyarakat.

Guru mengarahkan siswa untuk memilih salah satu isu sebagai bahan diskusi.

Siswa melakukan pemilihan salah satu isu sebagai bahan diskusi.

Guru membimbing siswa untuk melakukan identifikasi terhadap nilai-nilai dan konflik nilai.

Siswa melakukan identifikasi terhadap nilai-nilai dan konflik nilai dalam kasus.

Guru membimbing siswa untuk mengenali fakta-fakta

Siswa berusaha untuk mengenali fakta-fakta

(24)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada kasus yang dibahas. pada kasus yang dibahas.

Guru membimbing siswa untuk

mendefinisikan/mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Siswa melakukan pendefinisian/

menetapkan

permasalahan dan berusaha mengajukan pertanyaan-pertanyaan (mengapa, siapa, apa, dan bagaimana).

3.

Pengambilan Posisi/Penda- pat

Guru membimbing siswa untuk mengartikulasikan posisi (menentukan posisi/

pendapat terhadap

permasalahan yang dikaji).

Siswa menentukan posisi/pendapat

terhadap permasalahan yang dikaji.

Guru membimbing siswa untuk mengemukakan alasan dasar mengapa berada pada posisi/pendapat tersebut (kaitannya terhadap kasus/nilai sosial atau konsekuensi terhadap keputusannya).

Siswa mengemukakan alasan dasar mengapa berada pada posisi/

pendapat tersebut (kaitannya terhadap kasus/nilai sosial atau konsekuensi terhadap keputusan-nya).

4.

Menyelidiki Cara

Berpendirian, Pola

Argumentasi/

Berpendapat

Guru membimbing siswa untuk menetapkan pendapat tentang nilai-nilai masyarakat mana yang dilanggar.

Siswa menetapkan pendapat tentang nilai- nilai masyarakat mana yang dilanggar.

Guru membimbing siswa membuktikan akibat yang diinginkan/ tidak diinginkan terhadap posisi/pendapat siswa tersebut.

Siswa berusaha untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin muncul,

baik yang

diinginkan/tidak

diinginkan terhadap posisi/pendapatnya.

(25)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru membimbing siswa untuk

menjelaskan/mengklarifikasi konflik nilai dengan contoh sejenis/analogi.

Siswa menjelaskan/

mengklarifikasi konflik nilai dengan contoh sejenis/ analogi.

Guru membimbing siswa untuk menetapkan prioritas.

Siswa menetapkan prioritas.

Guru membimbing siswa untuk menetapkan prioritas dari satu nilai (keputusan) di antara keputusan/nilai-nilai lainnya.

Siswa menetapkan prioritas dari satu nilai (keputusan) di antara keputusan/ nilai-nilai lainnya.

Guru membimbing siswa

untuk menunjukkan

kekurangan-kekurangan dari nilai/keputusan yang lainnya.

Siswa menunjukkan kekurangan-kekurangan dari nilai/keputusan yang lainnya.

5.

Memperbaiki dan

Mengkualifi- kasi/

Pembatasan Posisi

Guru membimbing siswa untuk menyatakan posisi dan alasannya terhadap masalah.

Siswa menyatakan posisi dan alasannya terhadap masalah.

Guru membimbing siswa untuk menguji sejumlah situasi/kondisi yang mirip terhadap permasalahannya.

Siswa menguji

sejumlah situasi/

kondisi yang mirip terhadap

permasalahannya.

Guru membimbing siswa untuk mengkualifikasi (terhadap standar) posisinya.

Siswa mengkualifikasi (terhadap standar) posisinya.

6.

Melakukan Pengujian Asumsi- Asumsi/Duga-

Guru membimbing siswa untuk mengidentifkasi asumsi-asumsi faktual dan menentukan jika relevan.

Siswa melakukan identifkasi asumsi- asumsi faktual dan menentukan jika

(26)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

an terhadap Posisi/

Pendapatnya

relevan.

Guru membimbing siswa

untuk menentukan

konsekuensi yang di- perkirakan dan menguji validitas faktualnya.

Siswa menentukan konsekuensi yang diperkirakan dan menguji validitas faktualnya.

3. Validasi Instrumen

Seperti yang telah dipaparkan di atas, instrumen yang dibuat oleh peneliti telah diuji validitasnya sebelum diujikan kepada siswa ketika penelitian.

Instrumen yang baik, (yang berupa test maupun nontest) harus valid dan reliabel (Sugiyono, 2013, hlm. 174).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan pertimbangan dan penilaian dari tim penimbang (judgement experts) yaitu sebanyak tiga penimbang. Adapun hasil rekapitulasi dari tiga penimbang adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6

Rekapitulasi Hasil Uji Pakar terhadap Instrumen Penelitian No. Nama Penimbang Bidang Keahlian Rekomendasi

1. Dr. H. E. Kosasih, M. Pd. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

- Perintah tugas di instrumen tes harus sesuai dengan aspek penilaian di instrumen penilaian.

- Perintah tes harus disederhanakan.

- Jumlah kata dalam menulis teks eksplanasi tidak perlu dibatasi agar peserta didik bisa

(27)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkembang.

- Indikator yang akan menjadi penilaian harus dicantumkan di dalam lembar soal. Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki acuan dalam menulis teks eksplanasi.

- Indikator yang diminta di lembar soal harus sama dengan indikator yang terdapat dalam instrumen penilaian menulis teks eksplanasi.

- Aspek penilaian cukup hanya tiga saja, yakni isi, struktur teks, dan kebahasaan saja karena organisasi teks pada dasarnya sama dengan struktur teks.

- Di dalam aspek kebahasaan, harus dimunculkan ciri kebahasaan dari teks eksplanasi seperti penggunaan kata penunjuk dan konjungsi.

2. Drs. H. Khaerudin Pendidikan Bahasa dan

- Lembar jawaban siswa disesuaikan dengan

(28)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurniawan, M. Pd. Sastra Indonesia panjang teks yang diminta.

- Perbaiki perintah tes, bukan “buatlah” tetapi

“tulislah”.

- Pada langkah

pembelajarannya, tema- tema yang disajikan harus dideskripsikan terlebih dahulu.

- Berikan alokasi waktu untuk peserta didik menulis teks eksplanasi.

- Indikator penilaian yang terdapat dalam instrumen penilaian harus dibuat secara poin-poin.

- 3. Drs. H. Kholid A.

Harras, M. Pd.

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

- Indikator penilaian di instrumen penilaian harus disederhanakan.

- Buat indikator penilaian yang memudahkan penimbang untuk meniliai hasil tulisan peserta didik.

- Perintas tes harus jelas

dan sederhana

disesuaikan dengan pemahaman bahasa kelas VII SMP.

(29)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Indikator penilaian harus dibuat sesederhana mungkin agar para penimbang yang akan menilai hasil karya peserta didik tidak

kesulitan dan

kebingungan.

- Kriteria sangat, cukup,dan kurang yang terdapat dalam indikator sebaiknya dibuat rentang karena ukuran sangat, cukup,dan kurang itu relatif.

F. Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat lima bentuk yaitu berupa data profil kemampuan menulis siswa, data aktivitas menulis siswa, data observasi proses pembelajaran menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita, tugas proyek, dan angket respons siswa.

1) Data Profil Kemampuan Menulis Siswa

Pengumpulan data dalam bentuk ini dilakukan dengan mengobservasi langsung kemampuan menulis peserta didik ketika sedang berada di dalam kelas.

Data ini diperlukan sebagai langkah awal untuk mengetahui keadaan peserta didik sesungguhnya di lapangan. Pada akhirnya, hasil dari observasi profil kemampuan menulis siswa ini digunakan sebagai acuan sekunder efektif atau tidaknya strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita.

(30)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis

Pengumpulan data aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis ini dihasilkan dari observasi peneliti langsung di kelas. Data ini dibutuhkan untuk melihat segala aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran menulis berlangsung, yakni melihat bagaimana keantusiasan peserta didik, keaktifan peserta didik, aktivitas diskusi peserta didik, sampai melihat sejauh mana kesungguhan peserta didik dalam menulis teks. Hasil dari data aktivitas peserta didik ini juga digunakan sebagai data sekunder mengapa strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita bisa efektif atau tidak efektif dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

3) Data Proses Pembelajaran Menggunakan Strategi Inkuiri Yurisprudensial dengan Media Tayangan Berita

Data ini dihasilkan dari observer yang mengobservasi kegiatan pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Data diperoleh dari pengamatan mengenai bagaimana keadaan siswa selama pembelajaran berlangsung dan apa yang terjadi ketika langkah-langkah pembelajaran inkuiri yurisprudensial diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.

4) Tes/Tugas Proyek Siswa

Pengumupulan data dalam bentuk tugas proyek ini dilakukan dengan memberikan tugas menulis membuat teks eksplanasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa pembelajaran yang menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Pelaksanaan tes yang dilakukan oleh peneliti meliputi tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi sebelum menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita. Tes akhir dilakukan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi sesudah menggunakan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita.

Terhadap lembar soal dan parameter penulisan teks eksplanasi, peneliti telah melakukan uji pakar terhadap keduanya. Pertama, lembar soal dalam menulis teks

(31)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksplanasi ini telah diuji oleh tiga orang ahli, yakni ahli pendidikan bahasa Indonesia (lembar soal sebelum uji pakar bisa dilihat di lampiran hal. 208).

Simpulan dari ketiga ahli yang telah melakukan uji pakar terhadap instrumen tes tersebut adalah sebagai berikut.

 Perintah tugas harus jelas dan harus disesuaikan dengan pemahaman anak untuk usia kelas VII SMP.

 Jumlah kata dalam teks eksplanasi tidak perlu dibatasi. Hal ini akan menjadikan peserta didik sulit untuk mengeksplorasi lebih jauh terhadap tema/isu yang dipilihnya.

 Berikan alokasi waktu untuk peserta didik menulis teks eksplanasi.

 Indikator yang akan menjadi penilaian harus dicantumkan di dalam lembar soal. Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki acuan dalam menulis teks eksplanasi.

 Indikator yang diminta di lembar soal harus sama dengan indikator yang terdapat dalam instrumen penilaian menulis teks eksplanasi.

Setelah melakukan uji pakar, peneliti melakukan penyempurnaan terhadap lembar soal berdasarkan hasil uji pakar tersebut (lihat lampiran hal. 209).

Kedua, peneliti juga melakukan uji pakar kepada tiga orang ahli pendidikan bahasa Indonesia terhadap kriteria penilaian atau parameter penilaian menulis teks eksplanasi (parameter penilaian menulis teks eksplanasi sebelum uji pakar bisa dilihat di lampiran hal. 210). Adapun simpulan dari uji pakar dari ketiga ahli tersebut adalah sebagai berikut.

 Indikator penilaian yang terdapat dalam instrumen penilaian harus dibuat secara poin-poin.

 Indikator penilaian harus dibuat sesederhana mungkin agar para penimbang yang akan menilai hasil karya peserta didik tidak kesulitan dan kebingungan.

 Aspek penilaian termasuk di dalamnya indikator, harus sesuai dengan apa yang diminta kepada peserta didik di lembar soal.

(32)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Aspek penilaian cukup hanya tiga saja, yakni isi, struktur teks, dan kebahasaan saja karena organisasi teks pada dasarnya sama dengan struktur teks.

 Kriteria sangat, cukup,dan kurang yang terdapat dalam indikator sebaiknya dibuat rentang karena ukuran sangat, cukup,dan kurang itu relatif.

 Di dalam aspek kebahasaan, harus dimunculkan ciri kebahasaan dari teks eksplanasi seperti penggunaan kata penunjuk dan konjungsi.

Setelah itu, peneliti merevisi dan menyempurnakan kembali parameter penilaian menulis teks eksplanasi tersebut (lihat lampiran hal. 214).

5) Angket

Pengumpulan data dalam bentuk angket ini digunakan untuk mengetahui respons peserta didik terhadap penerapan strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket terbuka.

2. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai.

Data yang terkumpul berupa hasil karya tulis, tes awal dan tes akhir kemampuan dan pengetahuan menulis teks eksplanasi di kelas eksperimen dan kontrol yang diolah dengan aspek penilaian yang telah tersedia.

Setelah data terkumpul melalui tugas proyek, tes awal dan tes akhir, langkah selanjutnya adalah menganalisis data sesuai dengan format penilaian dan pengolahan data dengan rumus statistika. Dari hasil perhitungan tersebut akan terlihat bagaimana pengaruh strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut sebagai berikut.

1) Menganalisis hasil tes awal dan tes akhir peserta didik.

2) Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa untuk masing-masing komponen, kemudian skor dari setiap aspek dijumlahkan.

(33)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian diolah menjadi nilai dengan rumus :

Nilai = 𝛴 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝛴 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 100

4) Hasil tes awal dan akhir tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai Nilai akhir = p1+p2+p3

5) Uji reliabilitas antarpenimbang

Uji reliabilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antarpenguji. Uji reliabilitas antarpenimbang menggunakan prinsip-prinsip ANAVA. Langkah-langkah untuk mengetahui reliabilitas antarpenimbang adalah sebagai berikut.

a) menghitung jumlah kuadran siswa SSt∑dt2 = ∑(∑𝑥)2

𝐾(∑𝑥)2

𝐾𝑁

b) menghitung kuadrat penguji SSp∑d2p= ∑(∑𝑝)2

𝐾(∑𝑥)2

𝐾𝑁

c) menghitung jumlah kuadrat total SStot∑x2t= ∑𝑥² −(∑𝑥)2

𝐾𝑁

d) menghitung jumlah kuadrat kekeliruan SSkk∑d2 kk= SS𝑡𝑜𝑡∑𝑥²t − SSt∑dt²

Setelah diperoleh hasil dari perhitungan di atas, data-data penilaian tersebut dimasukkan ke dalam format ANAVA (Analysis of Varians) sebagai berikut.

Tabel 3.7 Format ANAVA

Sumber Variansi SS Dk Varians

Siswa SSt∑dt2 N-1 SSt∑dt2

N-1

Penguji SSp∑d2p K-1 -

(34)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1) (K-1) SSk∑d2kk (N-1) (K-1)

Setelah langkah tersebut maka dilakukan perhitungan reliabilitas antarpenimbang dengan rumus berikut.

R11= 𝑉𝑟−𝑉𝑠

𝑉𝑟

Keterangan :

R11 = reliabilitas yang dicari Vr = varian dari responden Vs = varian dari kekeliruan/sisa

(Arikunto, 2010, hlm. 223-238) Setelah itu disesuaikan dengan Tabel Guilford.

Tabel 3.8 Tabel Guilford

Nilai Kualitas Korelasi

< dari 0,20 Sangat Rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,60 Cukup

0,60-0,80 Tinggi

0,80-1,00 Sangat Tinggi

(Subana, dkk, 2005, hlm. 104)

6) Menguji normalitas data dilakukan pada tes awal dan tes akhir dari kedua kelas. Berikut langkah yang digunakan untuk menghitung Chi-kuadrat.

a) Menentukan skor terbesar dan terkecil b) Menentukan rentangan (R) dengan rumus:

R = skor terbesar-skor terkecil

(35)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Riduwan, 2012, hlm. 121) c) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan rumus:

BK = 1 + 3,3 (log n)

(Riduwan, 2012, hlm. 121) d) Menentukan panjang kelas (i) dengan rumus:

i = 𝑅

𝐵𝐾

(Riduwan, 2012, hlm. 121) e) Menentukan Derajat Kebebasan (DK) dengan rumus:

DK = BK – 1

(Riduwan, 2012, hlm. 121) f) Mencari mean dengan rumus:

x = ∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑛

g) Menghitung simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus:

S = √

∑ 𝑓𝑥2(∑ 𝑓𝑥)2∑ 𝑓

∑ 𝑓−1

h) Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

(1) Menentukan batas kelas

(2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

Z = 𝑥𝑖 −x

𝑆

(3) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

(4) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka- angka 0 – Z , yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

(5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.

(6) Mencari chi-kuadrat (X2hitung) dengan rumus:

(36)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑋2 = 𝛴 𝑓𝑜 − 𝑓𝑒² 𝑓𝑒 keterangan:

X2 = Chi-kuadrat

fo = frekuensi yang diobservasi fe = frekuensi yang diharapkan

(Riduwan, 2012, hlm. 124) (7) Membandingkan (X2hitung) dengan (X2tabel) menggunakan bantuan tabel X2 dengan tingkat kepercayaan 95% (@ = 0,05). Kaidah keputusannya adalah:

Jika X2hitung ≤ X2tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Jika X2hitung ≥ X2tabel, maka data tersebut berdistribusi tidak normal 7) Menguji homogenitas data dilakukan pada tes awal dan tes akhir dari kedua

kelas. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut.

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 Keterangan:

Varians = standar deviasi dikuadratkan / s2

(Riduwan, 2012, hlm. 120) 8) Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji homogenitas dan uji normalitas data prates dan pascates dari kelas kontrol dan kelas ekperimen tersebut, maka dilakukanlah uji-t atau ttest

jika data berdistribusi normal dan homogen.

Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak, maka dilakukanlah penghitungan dengan rumus uji-t. Adapun langkah-langkah dalam melakukan penghitungan uji-t adalah sebagai berikut.

a) Menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa di kedua kelas.

b) Menyusun tabel distribusi perbedaan data prates dan pascates

c) Melakukan uji-t sehingga didapatkan nilai thitung yang akan dibandingkan dengan ttabel. Berikut rumus uji-t yang digunakan.

(37)

Ani Oktaviani, 2015

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑡 = 𝑀𝑥−𝑀𝑦

√(𝑁𝑥+𝑁𝑦−2𝛴𝑥²+𝛴𝑦²)(𝑁𝑥1+ 1 𝑁𝑦)

Keterangan :

M = nilai rata-rata hasil per kelompok N = banyaknya subjek

x = deviasi setiap nilai x2 dan y2

y = deviasi setiap nilai y2 dari mean y1

(Arikunto, 2010, hlm. 354) d) Menghitung derajat kebebasan (DK) dengan rumus berikut.

Rumus DK: n1 + n2 - 2 e) Membandingkan hasil thitung dengan ttabel

f) Pembahasan hasil penelitian

Untuk menghitung ttabel , dengan menggunakan derajat kebebasan (DK) dan tingkat kepercayaan seperti mengambil DK = 5, dan tingkat kepercayaan 99%

dengan melihat pada tabel yang telah ditentukan.

Adapun kriteria penghitungan hipotesis yaitu jika thitung ≤ ttabel maka Ha ditolak atau Ho diterima. Hal tersebut menujukkan bahwa strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa SMP, sedangkan jika thitung ≥ ttabel

maka Ha diterima atau Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi inkuiri yurisprudensial dengan media tayangan berita efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa SMP.

Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung ≥ ttabel

Ho diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≤ ttabel

Gambar

Gambar 3.2  Lembar Soal  LEMBAR TES/SOAL  Mata Pelajaran  : Bahasa Indonesia
Tabel 3.7  Format ANAVA
Tabel 3.8  Tabel Guilford

Referensi

Dokumen terkait

Banyak dari mereka yang kurang memahami akan sejarah serta peranan Sungai Ciliwung di masa lalu sehingga mereka terkesan tidak peduli terhadap kondisi Sungai Ciliwung saat

Bank BRI Cabang Surabaya, Bank BRI Cabang Surabaya memberikan aturan khusus bagi anak yang tidak mempunyai orang tua, anak dapat membuka rekening tabungan junior

Pemerintahan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara sendiri; jadi

Oleh itu satau Projek Inovasi Trainer Kit Sistem Pemasangan Perpaipan Domestik (Trainer Kit SPPD) telah dibangunkan oleh pensyarah Unit Penyelenggaraan Bangunan,

Peneliti ingin mengungkap apakah pada dalam remaja yang telah melakukan hubungan seksual dengan pacarnya akan muncul self blaming (menyalahkan diri sendiri) setelah

383 manajemen CIMB Niaga pada umumnya adalah penyempurnaan produk yang berinovasi dan bervariatif agar minat menabung kembali, kemudian peningkatan layanan terhadap

a) Pihak yang berakad harus jelas dan disebutkan. b) Materi akad yang berkaitan dengan modal kegiatan usaha atau kerja dan nisbah telah disepakati bersama saat

Penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Property