• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cbr k3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cbr k3"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Higine perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu higine berserta praktiknya yang lingkup Higine perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu higine berserta praktiknya yang lingkup dedikasinya dalah mengenali, mengukur dan melakukan penilaian terhadap faktor penyebab dedikasinya dalah mengenali, mengukur dan melakukan penilaian terhadap faktor penyebab gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja.

gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja.

Dalam rangka upaya menjadikan tenaga kerja SDM yang sehat dan produktif, kesehatan Dalam rangka upaya menjadikan tenaga kerja SDM yang sehat dan produktif, kesehatan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapan nya yang bertujuan uuntuk mewujudkan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapan nya yang bertujuan uuntuk mewujudkan tenaga kerja sehat produktif.Untuk penerapan kesehatan kerja mencakup upaya kesehatan tenaga kerja sehat produktif.Untuk penerapan kesehatan kerja mencakup upaya kesehatan  promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.

 promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.

Bagan kesehatan dunia (WHO)nmengartikan sehat sebagai keadaan sejahtera dan bukan Bagan kesehatan dunia (WHO)nmengartikan sehat sebagai keadaan sejahtera dan bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit, cacat dan kelemahan. Pengertian yang sama dipakai hanya sekedar tidak adanya penyakit, cacat dan kelemahan. Pengertian yang sama dipakai tentang undangg undang kesehatnn kerja dinegara kita. Dalam pengertian kesehatan kita tentang undangg undang kesehatnn kerja dinegara kita. Dalam pengertian kesehatan kita tercakup pula tujuan mewujudkan produkvitas yang optimal

tercakup pula tujuan mewujudkan produkvitas yang optimal

B.

B. TUJUANTUJUAN

Critical book report bertujuan: Critical book report bertujuan: 1.

1. Mengulas isi sebuah bukuMengulas isi sebuah buku 2.

2. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiapMelatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap  bab dari sebuah buku

 bab dari sebuah buku 3.

(2)

BAB II PEMBAHASAN A. IDENTITAS BUKU

1. BUKU PERTAMA

Buku yang dipakai sebagai bahan untuk critical book report adalah Judul : Higine perusahaan dan kesehatan kerja

Penulis : Dr. suma’mur  P.K., MSc

Tahun terbit : 2013

Penerbit : SAGUNG SETO

Tebal buku : 570 halaman

ISBN : 978-602-8674-05-8

Buku ini ditulis oleh Dr. suma’mur P.K., MSc yang berjudul HIGINE PERUSAHAAN DAN KESEHATAN KERJA. Buku ini diterbitkan oleh SAGUNG SETO, edisi terbit tahun 2013.

2. BUKU KEDUA

Buku yang dipakai sebagai pembanding

Judul : Keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan

Penulis : Dr. suma’mur P.K., MSc

Tahun terbit : 1995

Penerbit : PT TOKO GUNUNG AGUNG

Tebal buku : 322 halaman

ISBN : 979-8563-28-X

Buku ini ditulis oleh Dr. suma’mur P.K., MSc., yang berjudul KESELAMATAN KERJA & PENCEGAHAN KECELAKAAN. Buku ini diterbitkan oleh PT TOKO GUNUNG AGUNG.

B. ISI BUKU PERTAMA

1. Bab 11 : keracunan zat kimia organis

(3)

Sebagai racun senyawa organis telah disinggungdalam uraian terdahulu, yaitu tetra-ethyl-lead (TEL), senyawa air raksa organis, senyawa arsenmorganis dan lainnya.Untuk memperoleh informasi yang lengkap maka dianjurkan agar ditelaah buku buku khusus mengenai keracuanan oleh zat kimia organis. Hanya golongan zat kimia organis terpenting yang akan dibahas disini, yaitu derivate (turunan) ter arang batu, halogen-hidrokarbon, alcohol dan diol, aldehida, Kenton, ester, eter dan insektisida fospor organis.

B. Keracunan oleh derivate ter arang batu

Benzen dapat mengakibatkan keracunan mendadak (akut), apabila apabila aparat destilasi di pabrik pecah.Keracuanan hebat bergejal kejang-kejang, koma dan akhirnya  penderita meninggal dunia. Keracuanan menahun mula-mula bergejala mual, anoreksia,  badan lemah dan penderita gugup: kemudian gejala gejala tersebut diikuti oleh terjadi nya anemia yang progresif dengan tanda tanda pendarahan pada organ organ tubuh. Gejala gejala ini adalah pencerminan dari kerusakan sumsum tulang oleh benzene.Benzene diketahui sebagai sebagai zat karsinogen yang menjadi penyebab leukemia.Sebagai tindakan pencegahan dilakuka subtitusi benzene dengan memakai zat lain yang kurang toksis.

Anilin dipergunakan sebagai bahan tinta cetak, tinta untuk member tanda pada bahan  pakaian, cat,pembersih cat dan untuk sintesa zat warna. Derivat-derivatnya dipergunakan untuk sintesa bahan kimia penting lainnya.Nitro-benzen digunakan sebagai bahan untuk  pembuatan aniline, untuk produksi parfumdan bahan pengganti bitter almonds.Keracunan oleh aniline atau nitro-benzen dapat bersifat mendadak ataupun menahun.Efek racunya yang palimg menonjol adalah terhadap sum-sum tulang, dan sel-sel darah merah, yaitu mengoksidasi hemoglobin menjadi methemoglogin.Gejala-gejala khas adalah sianosis dan ikterus.Sebagai antidote (obat penawar) digunakan metilen biru 10-50 cc larutan 1% yang diinjeksikan intravenous kepada penderita.Pada keracunan kronis, pendirita harus menghindari terjadinya pemaparan terhadap nitro-benzen atau anilin dan diobati untuk kerusakan hati yang dideritanya.

Gejala-gejala keracunan seperti telah dikemukakan di atas akan Nampak pula pada derivate-derivat ter arang batu lainnya. Tri nitro-toluen adalah bahan peledak yang

(4)

dipergunakan untuk keperluan industrui amunisi.Zat itu hampir merusak setiap sel tubuh, tetapi yang terutama dirusaknya adalh sel hati sum-sum tulang dan ginjal.Gejalah terpenting adalah ikterus.Keracunan leh trimetro-toulen sering kali mengakibatkan kematian.

C. Keracunan Halogen-hidrokarbon

Sangat banyak persenyawaan yang tergolong kepada

halogen-hidrokarbon.Persenyawaan demikian adalah metil-bromida, karbon-klorida, tetra-klor-etan dan klor naftalen. Sifat sifat racun berbagai halogen-hidrokarbon sangat  berbedadengan yang lain. Gejala gejala klinis keracunan didasarkan atas kerusakan-kerusakan alat yang dimaksud.alat mana yang paling rusak atau yang paling dahulu rusak sangat tergantung kepada pintu masuk karbon-tetra-kloridamerupakan halogen-hidrokarbon yang paling dikenal, maka persenyawaan itulah yang akan diuraikan.

D. Keracunn Oleh Alkohol Dan Diol

Keracunan akut ditandai dengan perasaan lelah, sakit kepala, mual, dan penglihatan kabur ; keracunan akut disertai gejala gejala sakit kepala berat, mabuk, mual, muntah serta depresi susunan saraf pusat, penglihatan mungkin buta baik sementara maupun permanen, dan pada keracunan berat pernafasan yang dangkal, koma, sianosis,menurunnya tekanan darah, pelebaran pupil dan kematian yang biasanya disebabkan oleh gagalnya pernafasan.

E. Keracuanan oleh ester, aldehida, keton dan eter

Dimeti sulfat adalah persenyawaan ester yang digunakan untuk sintesa bahan bahan kimia organis.Keracunan keton, eter dan ester didasarkan atas sifatnya yang menyebabkan iritasi kepada selaput lender dan kulit, depresi kepada susunan saraf pusat serta kerusakan hati dan ginjal.Keracunan itu terjadi itu oleh zat zat aslinya yaitu sebagai persnyawaan itu sendiri.Pengurainya dalam tubuh menghasilkan methanol maka zat tersebut mempunyai  pula efek sebaimana halnya methanol kepada mata.

(5)

F. Keracunan oleh pestisida fospor organis

Penggunaan pestisida organofosfat berjalan seiring dengan upaya untuk kian mengurangi pemakain persenyawaan organoklorin atau halogen-hidrokarbon yang terbukti menimbulkan efek kronis jangka panjang.Pestisida organofosfat beracun oleh karna menghambat enzim asetilkolinesterase sistim saraf.Pengaruh dari inhibisi demikian menyebabkan tertimbunnya asetilkolin pada jaringan saraf sehingga timbul pengaruh kolinorgis. Keracunan akut meliputi gejala nerologis dalambentuk tremor, hipersalivasi dan kejang kejang.

2. Bab 12 : zat korosif

ZAT KOROSIF

Terdiri atas asam (acids) dan alkali (alkalies) serta garam garam nya yang bersifat asam atau akali, baik an organis maupun organis. Zat korosif asam antara lain asam asetat, asetil anhidrida, alumunium klorida, alumunium sulfat, boron trifluorida, CaCl2, bom dalam air, asam laktat, asam nitrat, ozon, asam perklorat, asam fosfat, asam fikrat, garam platina, SO2, asam trilor asetat, seng sulfat (Zn sulfat) dan lainnya. Zat kosif alkali antara lain CaO, sement (cement), K2CO3, KOH, NaCO3, Na3PO4, Na2SiO3, treatonalin, amoniak, NH4OH dan lain lain.

Untuk pencegahan terjadinya kejadian buruk yang tidak diinginkan, maka penggunaan zat dan bahan korosif adalah sebagai berikut:

1. Simpan zat atau bahan korosif dengn baik, sehingga aman bagi pekerjanya.

2. Air bersih harus cukup tersedia untuk mencuci mata, tangan, kulit atau bagian tubuh lain nya yang mungkin dikenai zat

3. Kaca mata yan pas, skrot karet, dan sarung tangan karet harus dipakai dan menjadi  bagian dari standart procedure kerja.

4. Pemeliharaan ketatarumahtanggaan perusahaan yang baik, termasuk menjaga kebersihan, ketertiban serta keselamatan dalam perusahaan.

5. Pembuanan limbah perusahaan seperti air bekas dan bahan sisa pakai melalui saluran tertutup

(6)

6. Pendidikan yang berkelanjutan dengan supervise yang efektif terhadap pekerja.  NAB untuk zat korosif di udara ruang kerja adalah sebagai berikut;

1. Ammonia 25 bds atau 17 mg per meter kubik 2. Semen (cement) 10 mg per meter kubik

3. Fluor (F2) 1 bds atau 1,6 mg permeter kubik 4. Asam Fluorida (HF) 2,3 mg per meter kubik

5. Fluuorida (sebagai fluor) 2,5 mg per meter kubik 6. Asam forminat (HCOOH) 0,4 mg per meter kubik 7. Asam klorida (HCL) 7 mg per meter kubik

8. Brom (Br2) 0,66 mg per meter kubik 9. Asam sulfat 1 mg per meter kubik

3. Bab 19 : kecelakaan kerja KECELAKAAN KERJA

A. PENYEBABKAN KECELAKAAN

Ada dua golongan penyebab kecelakaan kerja.Golongan pertama adalah factor mekanis lingkungan, yang meliputi segala sesuatu selain factor manusia.Golongan kedua adalah factor manusia itu sendiri yang merupakan penyebab kecelakaan.

Factor mekanis dan lingkungan dapat pula dikelompokkan menurut keperluan dengan maksud tertentu.Kecelekaan dapat disusun menurut kelompok pengolahan bahan, mesin penggerak dan pengangkat, terjatuh dilantai dan tertima benda jatuh, pemakian alat atau perkakas yang dipegang dengan tangan.

Kesehatan berpengaruh penting bagiterwujudnya keselamatan.Sebaliknya gangguan kesehatan atau penyakit dapat menjadi sebab kecelakaan.

B. KECENDERUNGAN UNTUK CELAKA

PENELITIAN MENUNJUKAN bahwa 85% penyebab kecelakaan bersumber kepada faktor manusia.Apabila berbicara tentang faktor manusia, sebagaimana kosekuensinya persoalan nya cukup rumit.

Gaya hidup untuk selamat dan tidak mengalami kecelakaan kerja adalah suatu aspek pening dalam budaya kerja dari kehidupan modern.Pada masyarakat industry kesekamatan kerja

(7)

dan pencegahan kecelakaan kerja diwujudkan melalui ktentuan perundang undangan disamping segala upaya lainnya ditingkatkanpelaksanaanya.

C. KERUGIAN OLEH KARENA KECELAKAAN

Kecelakaan merupakan suatu krugian, yang tergambar dari pngeluaran dan besarnya  biaya pengobatan keclakaan.Data kecelakaan kerja diindonesia atas populasi tenaga kerja 7-8 juta menunjukan 100,000 peristwa kcelakaan kerja dengan hilang bhari kerja setiap tahun nya kerugian rata-rata Rp. 100-200 milyar pertahun nya.Korban meninggal pertahun rata-rata antara 1500-2000 orang. Penelitian khusus untuk tahun 2000 akibat kecelakaan kerja 70 juta hari kerja atau 500 juta jam kerja hilang.

D. KECELAKAAN MENURUT JENIS PEKERJAAN

Jenis pekerjaan mempunyai peranan besar dalam menentukan macam kecelakaan. Demikian pula macam kecelakaan pada berbgai kesatuan operasi dalamsuatu proses  produksi. Mesin potong (punch machine) mesin ini tidak jarang menyebabkan putuskan tangan atau jari. Kawat yang beraliran listrik harus tertutup oleh isolasinya, bila tidak akan terjadi hubngan pendek, menyebabkan kebakaran dan mungkin pekerja tersengat arus listrik.

E. PENCEGAHAN KECELAKAAN

Pencegahan kecelakaan berdasarkan pengetahuan tentang penyebab kecelaan.Sebab kecelakaan pada suatu perusahaan diketahuidcengan mengadakan analisis setiap kecelakaan yang terjadi.

Resiko kecelakaan kerja adalah perpaduan antara kemungkinan terjadinya kecelakaan (probabilitas) dan akibat (kosekuensi, keparahan). Contoh kategori kualitatif kemungkinan dari yang paling rendah kekategori tertinggi adalah:

1. Kemungkinan tidak terjadi

2. Kemungkinan terjad tapi sangat kecil sekali 3. Kemungkinan terjadi kadang-kadang saja 4. Kemungkinan terjadi pasti tetapi jarang

(8)

5. Kemungkinan terjadi berulang

Contoh kualitatif akibat dari yang paling ringan ke kategori terberat adalah: 1. Sangat ringan

2. Ringan (perlu P3k)

3. Medium (cedera atau sakit dengan kehilangan satu hari kerja) 4. Berat (kehilangan beberapa hari kerja)

5. Sangat berat (terjadi kecacatan dan atau kematian)

Dengan memadukan probabilitas dan akibat maka terdapat alternatif: 1. Resiko dapat diterima dan terkendali

2. Resiko memerlukan analisis lebih lanjut untuk menentukan sikap terhadapnya 3. Resiko tidak dapat diterima dan perlu dikendalikan.

F. ALAT PELINDUNG DIRI (APD) Apd harus memenuhi persyaratan: 1. Enak (nyaman)

2. Tidak mengganggu pwlaksanaan pekerjaan

3. Memberikan perlindungan efektif terhadap macam bahaya yang dihadapi

Alat proteksi diri beraneka ragam. Jika digolongkan menurut bagian tubuh yang dilindunginya, maka alat perlindung diri dapat dikelompokan sebagai berikut:

G. KETENTUAN TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

Diatur dalam UU No. 1 Th. 1970 yaitu intruksi mentri tenaga kerja  No.Ins.2/M/BW/BK/1984 tentang pengesahan alat perlindungan diri; intruksi mentri tenaga kerja tentang pengawasan alat perlindungan diri mengatur tentang pengesahan, pengawasa dan  penggunaan alat perlidung diri. Jenis APD menerut ketentuan tentang pengesahan, pengawasan

(9)

& mata, alat pelindung pernafasan, pakaian kerja, sarung tangan, alat pelindung kaki, sabuk  pengaman dan lain-lain.

H. PERTOLONGAN KEPADA KORBAN

Pada peristiwa terjadi nya kecelakaan maka pertama dan utama adalah menolong korban agar jiwaya dapat terselamatkan.ketentuan P3K diatur oleh peraturan kusus yang tetap berlaku sebagai peraturan pelaksanaan UU No.I Th. 1970. Priode waktu 1 jam sejak terjadinya kecelakaan adalah saat yang disebut golden hour, yaitu waktu yang memungkinkan dilakukan tindakan medis yang maksimal berhasil. Atas perinsip ini, jaminan sosial kecelakaan kerja telah membangun pusat pusat pertolongan korban kecelakaan (trauma centre) dilokasi yang dekat atau berada di centra industri.

C. ISI BUKU KEDUA

Bahan berbahaya dan keselamatan kerja

A. BAHAN BERBAHAYA

Bahan berbahaya adalah bahan bahan yang selama pembuatan nya, pengolahan nya,  pengangkutannya, penyimpanan dan penggunaan nya mungkin menimbulkan atau membebaskan debu debu, kabut, uap-uap, gas-gas, serat atau radiasi mengion yang menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, mati lemas, keracunan dan bahaya bahaya lain.

1. Bahan eksplosif

Semua bahan yang secara sendiri atau campuran tertentu atau jika mengalami  pemanasan, kekerasan, atau gesekan dapat mengakibatkan peledakan yang bisa diikuti

kebakaran.

2. Bahan yangmengoksidasi

Bahan yang kaya akan oksigen yang mendukung terjadinya kebakaran, sehingga meningkatkan terjadinya kebakaran.

(10)

Makin rendah titik bakar makin berbahaya, tingkat bahaya ditentukan oleh titik  bakarnya.

4. Bahan yang beracun

Diklasifikasikan lebih lanjut menurut sifat sifat khususnya seperti debu debu yang  berbahaya, debu debu beracun, beracun melalui kontak kulit, berbahayajika termakan

atau terminum. 5. Bahan korosif

Meliputi asam, alkali alkali dan bahan bahan kuat lainnya. 6. Bahan radioaktif

Meliputi isotop isotop radioaktif dan semua persenyawaan yang mengandung bahan radioaktif, seperti cat cat yang bersinar.

B. PEMASANGAN TABEL DAN TANDA

Pemasangan tanda peringatan pada wadah wadah untuk bahan berbahaya adalah tindakan  berbahaya yang esensial. Aneka label pemberian tanda dapat diberikan lambing lambing bah aya yang umum dipakai. Peringatan tentang bahaya dengan lambing lambing tersebut merupakan suatu syarat penting, namun tidak dapat memberikan perlindungan secara lengkap.

C. PENYIMPANAN

Dibawah ini disajiakan keselamatan bertalian dengan penyimpanan bahan bahan berbahaya sebagai berikut.

1. Bahan bahan yang mudah meledak 2. Bahan bahan yang mengoksidasi 3. Bahan bahan yang dapat terbakar 4. Bahan bahan beracun

5. Bahan bahan korosif

Selain cara cara penyimpanan tersebut, masih perlu perhatian terhadap syarat syarat  berikut:

(11)

2. Tenaga kerja dengan kelainan penglihatan, pendengaran atau penciuman dan mereka yang usianya kurang dari18 tahun tidak dibenarkan bekerja dengan bahan bahan  berbahaya.

3. Dalam hal bahan peledak, yang berwenang mungkin mensyaratkan bahwa tenaga kerja yang memasuki tempat penyimpanan bahan demikian harus memiliki izin khusus.

4. Mereka yang memasuki daerah penyimpanan bahan eksplosif atau dapat terbakar tidak  boleh membawa korek api harus dilarang merokok.

5. Jika perlu, pakaian pelindungnya yang tepat harus dipakai.

6. Inspeksi priodik terhadap semua tempat penyimpanan bagi bahan bahan berbahaya. 7. Kebersihan dan tata rumah tangga yang sebaik baik nya harus diperhatikan.

8. Bila ada bahaya kebakaran, tanda bahaya harus dipasang didalam dan juga diberi tanda keluar.

9. Tenaga kerja tidak boleh berkerja sendiri.

D. PENGANGKUTAN

Klasifikasi bahan bahan berbahaya sdalam hubungan pengangkutan adalah sebagai berikut: 1. Bahan peledak

2. Gas ditekan, dicairkan atau dilarutkan dengan tekanan 3. Cairan yang dapat terbakar

4. Zat padat yang dapat terbakar

5. Bahan-bahan yang mengoksidasi, yaitu peroksida atau lain-lainnya

6. Bahan-bahan beracun dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan infeksi 7. Bahan-radio aktif

8. Bahan-bahan korosif

9. Bahan-bahanberbahaya lainnya

E. BAHAN-BAHAN KOROSIF

1. Asam-asam dan anhidrida 2. Alkali

(12)

3. Halogen dan garam-garamnya

4. Persenyawaan-persenyawaan antar halogen

5. Halide organic, asam halide organic, ester dan garam garamnya 6. Klorosilan

Upaya keselamatan kerja adalah sebagai berikut:

1. Kontak dengan bahan korosif harus ditiadakan atau kemungkinan nya ditekan sekecil mungkin.

2. Semua wadah, pipa, peralatan, istalasi dan bangunan yang dipergunakan dalam hubungan bahan korosif harus tahan terhadap korosi dengan suatu pelapisan bahan yang tahan korosif.

3. Fentilasi umum dan setempat harus memadai, jika terbentuk gas gas atau debu yang korosif.

4. Bahan bahan korosif kuat mungkin menimbulkan kebakaran apabila bersentuhan dengan  bahan bahan organik.

F. BAHAN BAHAN BERACUN

Sebab sebab keracunan paada umumnya dapat digolongkan sebagaiberikut:

1. Racun racunlogam dan persenyawaan nya, yaitu timah hitam, air raksa, arsen, mangan, nikel dan crome serta persenyawaannya.

2. Racun racun metalloid dan persenyawaan nya, seperti fosfor, sulfur, dan lain lain serta  persenyawaan nya.

3. Racun bahan organik, seperti derifat derifat ter arang batu halogen hidro karbon, alcohol dan diol, ester, aldehid, keton, eter, insektisida fosfor organic danlain lain.

4. Racun gas,seperti asam sianida, asam sulfida, karbon monoksida, dan lainnya.

G. INDUSTRI KIMIA

Industry kimia dapat diberi batasan industry yang ditandai dengan penggunaan proses proses yang bertaian dengan perubahan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat sifat bahan dan khususnya pada bagian kimia dan komposisi suatu zat.

(13)

Dalam usaha keselamatan kerja, hal-hal yang harus mendapat perhatian adalah sebagai  berikut:

1. Sifat bahaya

2. Perencanaan pabrik

3. Perlindungan terhadap tenaga kerja 4. Pemeriksaan kesehatan kerja

H. BAHAN RADIO AKTIF

Zat radioaktif adalah zat yang mampu memancarkan sinar atau meradiasi dari zat itu sendiri. Radiasi yang dipancarkan ialah sinar alfa, sinar beta, sinar gama, sinar neutron, dan lain lainya.

Atas dasar bahayanya, pemakaian nya, pengangkutan, pengurusan sisa sisa atau sampah radio aktif harus diselenggarakan menurut ketentuan semestinya. Maka dikembangkan  peraturan perundang-undangan seperti:

1. UU No 31/64 tentang ketentuan pokok tenaga atom.

2. Perpu No 11 tahun 1975 tentang keselamatan kerja terhadap radiasi.

3. Perpu No 12 tahun 1975 tentang izin pemakaian zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya.

(14)

BAB III

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

A. Kelebihan dan kekurangan buku utama BAB XI

Kelebihan

1. Memiliki penjelasan tentang derifat derifat ter arang

2. Terdapat penjelasan tentang proses keracunan dari zat kimia tersebut dan

3. Ada penjelasan tentang tingkat tingkat keracuna pada tiap jenis zat kimia tersebut. Kelemahan

1. Tidakada pemaparan tentang golongan golongan bahan berbahaya seperti: bahan eksplosif, bahan yang mengoksidasi, bahan yang dapat terbakar dll.

2. Tidak membhas tentang symbol symbol bahaya untukzatkimia organis 3. Tidak membahas tentang penyimpanan dan pengangkut zat kimia organis

BAB XII

Kelebihan

1. Membahas upaya pencegahan terjadinya akibat buruk terhadap penggunaan zat korosif. 2. Terdapat penjelasan tentang ambang batas NAB korosif diudara ruang kerja.

Kelemahan

1. Tidak spesifik dalam membahas hal korosif korosif yang ban yak dijumpai dalam industry, pertanian atau perdagangan.

BAB XIX

Kelebihan

1. Terdapat pemjelasan tntang APD menurut keperluan nya 2. Membahas tentang ketentuan APD dalam UU No 1 Th. 1970 3. Membahas pertolongan pada korban kecelakaan

(15)

2. Tidak membahas panitia keselamatan kerja.

B. Kelebihan dan kelemahan buku pembanding BAB XVI

Kelebihan

1. Cakupan nya lebih luas karena sub bab nya membahas tentang bahan berbahaya. 2. Membahas tentang golongan golongan bahan berbahaya.

3. Membahas tentang penyimpanan dan pengangkut zat kimia organis. Kekurangan

1. Tidak membahas lebih luas tentang hal hal fundamental saja tentang keracunan zat organis.

BAB XXII

Kelebihan

1. Membahas peran pimpinan dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja 2. Membahas panitia keselamatan kerja

3. Membahasperanan ahli keselamatan kerja Kekurangan

1. Tidak membahas tentang kecenderungan kecelakaan 2. Tidak membahas tentang analisis resiko

BAB IV

PENUTUP

(16)

Pada pembahasan tentang keracunan oleh zat kimia buku utama hanya membahas hal hal fundamental saja tentang keracunan zat organis, sementara pada buku pembanding cakupan nya tentang keracunan oleh zat kimia lebih luas.Penjelasan pada buku utama lebih mengarah kepada  penjelasan penerapan dalam pencegahan kecelakaan kerja, sedangkan dalm buku pembanding

lebih mengarah kepada peran peran organisasi yang terlibat dalam suatu perusahaan dengan tujuan mencegah setra meminimalisir terjadi nya kecelakaan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

(17)

Suma’mur Keselamatan Kerja & Pencegahan Kecelakaan.Jakarta. PT Toko Gunung Agung:1995.

Referensi

Dokumen terkait

Teks yaiku naskah kang awujud tetembungan asli saka pangriptane (KBBI v1.3). teks kang digunakake panliti yaiku arupa lirik lelagon tayub anggitane Wagiran Pratama, kanthi

Tujuan : Siswa mampu memahami Konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen termasuk permintaan, penawaran, keseimbangan harga dan

Pada awal pendirian, pemilik memiliki harapan perusahaanya dapat menjadi perusahaan bromelia terkemuka yang menghadirkan nuansa tropis penuh warna di tengah masyarakat

The purpose of this study was to evaluate both vocal- and social behavioural response of different breeds of sheep to situations which have been found to be very stressful for

diamalkan ( psikomotorik ) oleh peserta didik dalam.. kehidupan nyata, baik di level individu, anggota keluarga, masyarakat dan warga negara. Di sini, perpanduan hasil

Melalui Modul Praktik Klinik Ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok dan bedah kepala leher yang dijalani pada semester 7-8 selama 4 minggu dengan beban 4 sks, mahasiswa

Arsyad (2006) menjelaskan bahwa erosi merupakan peristiwa pengikisan, perpindahan serta pengangkutan bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media

AN ANALYSIS ON THE STUDENTS ’ ABILITY IN WRITING NARRATIVE TEXT AT GRADE IX MTs ALI IMRON