• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pbl blok 18

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pbl blok 18"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 1

Pneumonia pada Anak 2 tahun Pneumonia pada Anak 2 tahun

Julio Lorenzo Penna Julio Lorenzo Penna

102013376 / Juliolorenzopenna@yahoo.co.id 102013376 / Juliolorenzopenna@yahoo.co.id

Mahasiswa Faul!as "edo!eran #rida$ Jaar!a$ %ndonesia Mahasiswa Faul!as "edo!eran #rida$ Jaar!a$ %ndonesia

Jl. &r'una #!ara (o. 6$ Jaar!a

Jl. &r'una #!ara (o. 6$ Jaar!a )ara! 11*10)ara! 11*10 +elp. 021,*6-2061$ Fa. 021,*631731 +elp. 021,*6-2061$ Fa. 021,*631731 Pendahuluan

Pendahuluan

Pneum

Pneumonia adalah onia adalah penyapenyakit kit infeksinfeksi i akuakut t paru yang paru yang disebdisebabkanabkan terutama oleh bakteri

terutama oleh bakteri yang merupakan penyakit Infeksi Saluran yang merupakan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan AkutPernapasan Akut (ISPA) yang paling sering menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita. (ISPA) yang paling sering menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita. Ba

Baktktereri i pepenynyebebab ab pnpneueumomoninia a yayang ng papaliling ng seseriring ng adadalalah ah ststrrepeptotocococcccusus pn

pneueumomonnia ia ((pnpneueumomokkokokusus)), , aaememopophihilulus s inin!!ueuenn"a "a titipe pe b b ((ibib) ) dadann Sta

Staphyphylocolococcuccus s auraureus eus (S.(S.auraureuseus). ). #ip#iperkierkirakrakan an $%& $%& pnepneumoumonia nia padpada a anaanakk balita 'egara

balita 'egara berkberkembang embang termtermasuk asuk IndonIndonesia esia disebdisebabkaabkan n pneumpneumokookokus kus dandan ib. #i seluruh dunia diperkirakan teradi lebih dari  uta kematian balita akibat ib. #i seluruh dunia diperkirakan teradi lebih dari  uta kematian balita akibat pneumonia. #i Indonesia menurut sur*ei kesehatan rumah tangga tahun ++1 pneumonia. #i Indonesia menurut sur*ei kesehatan rumah tangga tahun ++1 kematian bayi akibat pneumonia % per 1+++ balita per tahun. Ini berarti baha kematian bayi akibat pneumonia % per 1+++ balita per tahun. Ini berarti baha pne

pneumoumonia nia menmenyebyebabkabkan an kkematematian ian lebilebih h dardari i 1++.1++.+++ +++ balbalita ita setsetiap iap tahtahun.un.11 -eruuk pada angkaangka diatas bias dimengerti baha para ahli menyebutnya -eruuk pada angkaangka diatas bias dimengerti baha para ahli menyebutnya pneumo

pneumonia nia sebagsebagai ai /0he /0he forgforgotten pandemic otten pandemic atauatauabah abah yang yang terlupterlupakanakan karena begitu banyak korban meninggal akibat pneumonia tetapi sangat sedikit karena begitu banyak korban meninggal akibat pneumonia tetapi sangat sedikit pe

perhrhatatiaian n yayang ng didibeberirikakan n kkepepadada a mamasasalalah h pnpneueumomoninia. a. 00ididak ak heheraran n bibilala kontribusinya yang besar terhadap kematian balita pneumonia dikenal sebagai kontribusinya yang besar terhadap kematian balita pneumonia dikenal sebagai /pembunuh balita nomor satu.

/pembunuh balita nomor satu.11

Anamnesis

Anamnesis

#alam anamnesis, dapat tanyakan mengenai keluhan atau geala seputar #alam anamnesis, dapat tanyakan mengenai keluhan atau geala seputar pneumonia, bisa lokal dengan bentuk batuk produktif, sesak napas, atau nyeri pneumonia, bisa lokal dengan bentuk batuk produktif, sesak napas, atau nyeri pleuritik. Batuk bisa uga produktif menghasilkan sputum (seringkali berarna pleuritik. Batuk bisa uga produktif menghasilkan sputum (seringkali berarna hiau) atau mengandung darah ( klasik sputum berarna kerat pada pneumonia hiau) atau mengandung darah ( klasik sputum berarna kerat pada pneumonia pn

pneueumomokkokokalal) ) dadan n bibisa sa uuga ga didisesertrtai ai gegeaala la sisiststememikik, , sesepepertrti i kkelelelelahahanan,, an

anororekeksisia, a, mimialalgigia, a, dedemamam, m, dadan n memengngigigilil. . 2i2ika ka beberarat, t, pnpneueumomoninia a bibisasa men

menimbimbulkulkan an gegeala ala gaggagal al napnapas, as, sysyok, ok, ataatau u binbingungung. g. PPasiasien en bisbisa a memimemiliklikii penyakit pernapasan yang mendasar seperti PP34

penyakit pernapasan yang mendasar seperti PP34 atau asma, atau imunosupresiatau asma, atau imunosupresi akibat obatobata

akibat obatobatan, n, I5, neutropI5, neutropenia, atau enia, atau baru menderita in!uen"a. 6tiologibaru menderita in!uen"a. 6tiologi

 2ulio7or

(2)

penting lain diantaranya adalah aspirasi, berkurangnya batuk akibat nyeri pada dinding dada (misalnya fraktur iga, pascaoperasi), dan obstruksi bronkial akibat tumor bronkial.1

Pada pasien anak, dapat ditanyakan pada ibunya atau orang terdekat (alloanamnesis). 2ika anak tersebut mengeluh sesak, tanyakan sudah berapa lama9 Bagaimana aalnya: mendadak atau bertahap9 Apa yang sedang dilakukan pasien pada saat aal geala (berbaring, berlari, beralan,dsb)9 Apakah memburuk9 Apa yang memicunya atau meredakannya (postur tubuh, obat, atau oksigen)9 Adakah geala penyerta (nyeri dada, batuk, palpitasi, hemoptisis, mengi, demam;sifat demam)91

 0anyakan uga apakah ibunya punya riayat penyakit paru 9 adakah anak atau ibunya alergi 9 kebiasaan merokok (misal, dalam keluarga satu rumah)9 tanyakan uga obatobatan yang sebelumnya digunakan 9 dan halhal yang berkaitan dengan riayat;lingkungan sosial pasien.1

Pemeriksaan fsik 

Pemeriksaan pada pneumonia umumnya dilakukan dengan cara 005 (tandatanda *ital), inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pada 005 biasanya didapatkan suhu subfebril atau tinggi, takikardi, dan peningkatan frekuensi nafas. Pada inspeksi harus diperhatikan bentuk thoraks dan pergerakannya, keadaan sela iga (pada pneumonia sela iga akan mencekeung;retraksi). Selain itu uga yang bisa kita inspeksi adalah apakah pasien mengalami sesak napas, batukbatuk atau sianosis dan uga melihat apakah napas pasien cepat atau lambat. Pada palpasi thoraks anterior dan posterior pasien, raba sela iga (normal, mencembung;mencekung) dan melakukan pemeriksaan *okal fremitus pada thoraks anterior dan posterior. Pada perkusi pemeriksa mengetuk dinding dada dan mendengar hasilnya apakah pekak (adanya massa tumor;cairan), hipersonor (pada em<sema), redup (adanya in<ltrate), dan timpani (pada penyakit pneumothorak). Pada auskultasi pemeriksa mendengarkan suara paru paru. ilangnya suara nafas normal, adanya suara retak, atau peningkatan suara bisikan (whispered pectoryloqui) dapat mengenali daerah pada paru yang keras dan yang penuh cairan yang dinamakan konsolidasi.

(3)

=

Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan 7aboratorium

Pada pemeriksaan lab darah hasil pemeriksaan yang bermakna adalah terdapatnya leukositosis sebagai penanda adanya infeksi. itung enis leukosit pada pneumonia *iral seringkali normal ataupun sedikit meningkat, dengan limfosit predominan, sedangkan pada pneumonia bakterial hitung enis leukosit mengalami peningkatan (>+.+++;mm=) dengan predominan netro<l. Biakan darah harus dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan menentukan bakteri penyebab pneumonia. Biakan darah positif ditemukan pada 1++& pneumonia bakterial dan merupakan kon<rmasi sebagai penyebab pneumonia apabila hasilnya positif pada kuman yang diketahui sebagai patogen respiratori.

• Pemeriksaan ?adiologi

+es pen!in un!u ende!esi pneuonia pada eadaan yan !ida 'elas ialah denan o!o !horas. Fo!o !horas dapa! enapaan daerah opa !erliha! pu!ih4 yan ena5aran onsolidasi. Pneuonia !ida selalu diliha! oleh sinar $ selain arena  penyai!nya hanya pada !ina! perulaan a!au arena enenai 5aian paru !er!en!u yan suli! diliha! denan sinar . ala 5e5erapa asus + (computed tomography) dapa! enun'uan pneuonia yan !ida !erliha! denan o!o !hora sinar . 8inar  dapa! eliru$ arena asalah lain$ seper!i paru! pada paru dan aal 'an!un ones!i dapa! enyerupai pneuonia pada o!o !hora sinar . Fo!o !hora 'ua diunaan un!u e9aluasi adanya opliasi dari pneuonia.2

• Peerisaan 8eroloi

 0es urin antigen detection adalah suatu cara untuk mendeteksi antigen Legionella pneumophila serogrup 1. #eteksi ini dapat dilakukan pada hari ke = infeksi sampai 1 tahun. 3leh karena itu tidak dapat digunakan untuk deteksi infeksi baru pada pasien dengan riayat pernah infeksi 7egionella. Sensiti*itas pada pemeriksaan ini adalah @+@&, dan spesi<tasnya adalah @$1++&. Indirect Fluorescent Antibody (IA) dilakukan untuk melihat seseorang terinfeksi atau tidak. #iagnosis ditegakkan ika kenaikan titer C dari titer 1D1E pada fase akut dan fase kon*alesen (=F minggu kemudian). Sensiti*itas $%E+& dan spesi<tas @+1++&. Direct Fluorescent Antiboody Test  dapat mendeteksi sekitar 1+1+% bakteri;ml spesimen. -enggunakan label fuorescein isothiocyanate (I0G). Prinsip pemeriksaan ini adalah mengikat antigen pada sel membran

(4)

bakteri yaitu kompleks antigen antibodi. #eteksi dengan menggunakan mikroskop !uorensi. Sensiti*itas %E+& dan spesi<tas @@@&.

Diagnosis Kerja : Pneumonia

Pneumonia adalah suatu proses peradangan di mana terdapat konsolidasi yang disebabkan pengisian rongga al*eoli oleh eksudat. Pertukaran gas tidak dapat berlangsung pada daerah yang mengalami konsolidasi dan darah yang dialirkan ke sekitar al*eoli yang tidak berfungsi. ipoksemia dapat teradi tergantung banyaknya aringan paruparu yang sakit. Gara penularan pneumonia dapat melalui percikan ludah, kontak langsung leat mulut atau kontak tidak langsung melalui peralatan yang terkontaminasi dengan saluran pernafasan. Biasanya penularan organisme teradi dari orang ke orang, namun penularan melalui kontak sesaat sering teradi. -asa inkubasi tidak diketahui pasti, mungkin 1= hari. 0erdapat = klasi<kasi pneumonia, berdasarkan rentang usia, klinis dan epidemiologis, agen penyebab, dan predileksi infeksi.=

Berdasarkan rentang usia, pneumonia dibagi menadi pneumonia pada anak kurang dari  bulan dan anak  bulan sampai kurang dari % tahun. Pada anak kurang dari  tahun pneumonia dibagi menadi pneumonia berat dan bukan pneumonia (batuk biasa). Pneumonia berat ditandai dengan adanya nafas cepat yaitu frekuensi pernafasan sebanyak F+ kali per menit atau lebih. Bukan Pneumonia ditandai dengan batuk pilek biasa. Sedangkan pada anak usia  bulan hingga kurang dari % tahun dibagi menadi pneumonia berat, pneumonia, dan bukan pneumonia. Pneumonia berat ditandai dengan adanya sesak atau tarikan dinding dada bagian baah. Pneumonia disertai dengan nafas cepat, bila usia  bulan sampai kurang dari 1 tahun %+ kali per menit, dan untuk usia 1 hingga kurang dari % tahun + kali per menit. Bukan pneumonia ditandai dengan batuk pilek biasa, tidak ada tarikan dinding dada bagian baah ke dalam dan tidak ada nafas cepat.=

Berdasarkan klinis dan epidemiologis pneumonia dibagi menadi pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia), pneumonia nosokomial (hospital-acquired pneumonianosocomial pneumonia), pneumonia aspirasi, dan pneumonia pada penderita immunocompromised. Pneumonia nosokomial dibagi menadi tiga enis yaitu hospital acquired pneumonia (AP), !entilator associated  pneumonia (5AP) dan health care associated pneumonia (GAP).=,

(5)

%

Berdasarkan bakteri penyebab pneumonia dibagi menadi pneumonia bakteri;tipikal, pneumonia akibat *irus, pneumonia akibat amur dan pneumonia atipikal. Pneumonia bakteri;tipikal dapat teradi pada semua usia. Pneumonia bakterial sering diistilahkan dengan pneumonia akibat kuman. Pneumonia enis itu bisa menyerang siapa saa, dari bayi hingga mereka yang telah lanut usia. Para peminum alkohol, pasien yang keterbelakangan mental, pasien pasca operasi, orang yang menderita penyakit pernapasan lain atau infeksi *irus adalah yang mempunyai sistem kekebalan tubuh rendah dan menadi sangat rentan terhadap penyakit itu. Pada saat pertahanan tubuh menurun, misalnya karena penyakit, usia lanut, dan malnutrisi, bakteri pneumonia akan dengan cepat berkembang biak dan merusak paruparu. 2ika teradi infeksi, sebagian  aringan dari lobus paruparu, atau pun seluruh lobus, bahkan sebagian besar dari lima lobus paruparu (tiga di paruparu kanan, dan dua di paruparu kiri) menadi terisi cairan. #ari aringan paruparu, infeksi dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Bakteri Pneumokokus adalah kuman yang paling umum sebagai penyebab pneumonia bakteri tersebut. Pneumonia akibat *irus biasanya disebabkan oleh *irus in!uen"a (bedakan dengan bakteri "emo#lus infuen$a yang bukan penyebab penyakit in!uen"a, tetapi bisa menyebabkan pneumonia uga). 0ipe pneumonia itu bisa ditumpangi dengan infeksi pneumonia karena bakteri. al itu yang disebut dengan superinfeksi bakterial. Salah satu tanda teradi superinfeksi bakterial adalah keluarnya lendir yang kental dan berarna hiau atau merah tua. Pneumonia akibat amur sering merupakan infeksi sekunder. Predileksi terutama pada penderita dengan daya tahan lemah (immunocompromised), bisa uga didapat pada indi*idu yang terlalu lama berada di ruangan yang terdapat aerosol dari air yang lama tergenang misalnya dari unit pendingin ruangan atau alat pelembab yang kotor, bisa mengidap pneumonia 7egionella. Pneumonia atipikal disebabkan oleh %ycoplasma& Legionella& dan 'haamydia.

Berdasarkan predileksi infeksi pneumonia dibagi menadi pneumonia lobaris dan pneumonia bronkopneumonia. Pneumonia lobaris adalah pneumonia yang teradi pada satu lobus (percabangan besar dari pohon bronkus) kanan maupun kiri. Pneumonia bronkopneumonia ditandai bercakbercak infeksi pada berbagai tempat di paru, baik di kanan maupun kiri yang disebabkan oleh *irus atau bakteri dan sering teradi pada bayi atau orang tua.

Diagnosis Banding

(6)

F Bronkitis Akut

)roni!is erupaan ai5a! 5e5erapa eadaan lain saluran pernapasan a!as dan  5awah$ dan !raea 5iasanya !erli5a!. )roni!is au! 5iasanya didahului oleh inesi  pernapasan a!as. %nesi seunder 5iasanya diai5a!an oleh Streptococcus pneumoniae,  Moraxella catarrhalis, Haemophilus influenzae dapa! !er'adi. "hasnya pada ana ialah

da!an denan 5a!u serin$ !ida produ!i dan !i5ulnya rela!i 5er!ahap$ ulai 2,3 hari se!elah rhini!is. Bronkitis lazim terjadi pada bayi dan anak-anak, dan umumnya terjadi di musim dingin dan musim semi.5,6

• Bronkiolitis

)ronioli!is au! !er'adi ai5a! o5s!rusi saluran pernapasan ecil penyai! ini !er'adi  pada usia 2 !ahun per!aa. Penyai! ini palin serin enai5a!an ana harus rawa! inap. )ronioli!is di!andai denan adanya o5s!rusi 5roniolus yan dise5a5an oleh edea dan upulan uus ser!a upulan puin,puin seluler dan oleh in9asi oleh 5aian,5aian  5ronus yan le5ih ecil oleh 9irus sehina !er'adi pene5alan pada dindin 5roniolus. Pene5alan sesedii! apapun pada 5roniolus pada 5ayi dapa! sana! epenaruhi aliran udara. &na ula,ula enderi!a inesi rinan saluran napas a!as diser!ai denan inus dan  5ersin. :e'ala ini 5iasanya 5erahir 5e5erapa hari dan dapa! diser!ai denan penurunan nasu aan ser!a dea 3;$*,3-o. Pere5anan eawa!an 5iasanya diser!ai denan 5a!u 

 prosial$ dispnea$ dan iri!a5ili!as.6

● uber!ulosis

Pada tuberkulosis paru, terdapat batuk nopnroduktif dengan dipsnea ringan. #itemukan demam, keringat malam, anoreksia, disertai pertumbuhan lambat pada anak. 0erdapat kompleks primer paru meliputi fokus parenkim dan limfonodi regional yang sering terus membesar dengan tes tuberkulin yang positif.F

Etiologi

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai agen infeksi (misalnya, bakteri, *irus, amur, riketsia dan organisme parasit), proses peradangan (misalnya, S76, sarkoidosis, dan histiositosis), dan bahan toksik (misalnya, hidrokarbon, asap,  amur, bahan kimia, gas, isi lambung) yang terinhalasi atau teraspirasi. Penyebab pneumonia yang paling la"im pada anak adalah infeksi *irus: infeksi

(7)

$

bakteri hanya menyebabkan 1+=+& pneumonia pada pediatri. Pneumonia infeksius tertentu lebih la"im mengenai usia tertentu.=,

 0abel 1. 6tiologi pneumonia=

Hsia Bakteri 5irus 7ainlain

'eonatus Streptokokus grup B, Bakteri koliformis G-5, erpes*irus, 6ntero*irus -ycoplasma hominis, Hreaplasma urealyticum, Ghlamydia trachomatis   1F minggu Staphylococcus aureus, aemophilus in!uen"a (tipe B), Streptococcus pneumoniae

G-5, ?S5, 5irus in!uen"a, 5irus para in!uen"a Ghlamydia trachomatis, Hreaplasma urealyticum Sampai dengan % tahun S. pnenumoniae, S. aureus, .in!uen"a, Streptococcus grup A RSV, Adeno*irus, 5irus in!uen"a

>% tahun S. pneumoniae, . in!uen"ae 5irus in!uen"a, 5arisela, Adeno*irus

-ycoplasma pneuminiae, Ghlamydia pneumoniae, 7egionalla pneumophila

5irus penyebab pneumonia yang paling la"im adalah *irus pneumonia *irus sinsitial pernapasan (respiratory syncitial !irus*), parain!uen"a, in!uen"a, dan adeno*irus. Pada umumnya, infeksi *irus saluran pernapasan baah auh lebih sering selama musim dingin dan ?S5 merupakan *irus yang paling la"im menyebabkan pneumonia, terutama selama masa bayi. Jalaupun sifat musiman agen *irus ini sangat diramalkan, epidemi lokal dapat membelokkan gambaran insiden pada tahun tertentu.

4eadian yang paling sering mengganggu mekanisme pertahanan paru adalah infeksi *irus yang mengubah sifatsifat sekresi normal, menghambat fagositosis, mengubah !ora bakteri, dan mungkin sementara mengganggu lapisan epitel saluran pernapasan normal. Penyakit *irus pernapasan sering mendahului perkembangan pneumonia bakteri beberapa hari. Bakteri yang sering menyebabkan pneumonia yakni  pneumonia pneumo+o+us atau streptococcus pneumonia, -ikroorganisme memperoleh alan masuk ke paru melalui penyebaran hematogen atau penyebaran lokal yang turun melalui cabangcabang bronkus pernapasan, =F

"pidemiologi

(8)

E

"e'adian pneuonia pada 5ali!a di dunia !er'adi di 1* neara dan %ndonesia endudui uru!an eena denan insidensi per !ahunnya sei!ar 6 'u!a #(%<F/=>?$ 20064. Pada !ahun 2001$ 8"( enye5u!an 22$6 ea!ian 5ayi dan 22$; ea!ian 5ali!a di %ndonesia dise5a5an oleh penyai! respira!ori !eru!aa pneuonia. Propinsi (+)$ enuru! epes A% !ahun 200;$ endudui uru!an per!aa e'adian pneuonia ana di %ndonesia. Bai!u sei!ar *6$6. i Propinsi (+)$ ines Propinsi (+) elaporan 5ahwa  'ulah e'adian pneuonia pada !ahun 2007 se5anya **.7*2 asus diana le5ih dari 70 !erse5ar di epa! a5upa!en/o!a yai!u 1.27 asus 2*$*4 di "a5upa!en Lo5o )ara!$ -.;77 asus 17$74 di "a5upa!en Lo5o +iur$ -.;2; asus 17$64 di "o!a Ma!ara$ dan -.71 asus 17$4 di "a5upa!en Lo5o +enah.*

Pato#isiologi

Paru memiliki beberapa mekanisme pertahanan yang efektif yang diperlukan karena sistem respiratori selalu terpaan dengan udara lingkungan yang seringkali terpolusi serta mengandung iritan, patogen, dan alergen. Sistem pertahanan organ respiratorik terdiri dari tiga unsur, yaitu re!eks batuk yang bergantung pada integritas saluran respiratori, otototot pernapasan, dan pusat kontrol pernapasan di sistem saraf pusat. Pneumonia teradi ika mekanisme pertahanan paru mengalami gangguan sehingga kuman patogen dapat mencapai saluran napas bagian baah. Agenagen mikroba yang menyebabkan pneumonia memiliki tiga bentuk transmisi primerD (1)aspirasi sekret yang berisi mikroorganisme patogen yang telah berkolonisasi pada orofaring, ()infeksi aerosol yang infeksius, dan (=)penyebaran hematogen dari bagian ekstrapulmonal. Aspirasi dan inhalasi agenagen infeksius adalah dua cara tersering yang menyebabkan pneumonia, sementara penyebaran secara hematogen lebih arang teradi. Setelah mencapai al*eoli, maka mikroorganisme patogen akan menimbulkan respon khas yang terdiri dari empat tahap berurutanD

1. Stadium 4ongesti (  1 am pertama)D eksudat serosa masuk ke dalam al*eoli melalui pembuluh darah yang berdilatasi dan bocor.

. Stadium epatisasi merah (E am berikutnya)D paru tampak merah dan bergranula karena selsel darah merah, <brin, dan leukosit P-' mengisi al*eoli.

=. Stadium epatisasi kelabu (= sampai E hari)D paru tampak kelabu karena leukosit dan <brin mengalami konsolidasi di dalam al*eoli yang terserang.

(9)

@

. Stadium ?esolusi ($ sampai 11 hari)D eksudat mengalami lisis dan direabsorpsi oleh makrofag sehingga aringan kembali pada strukturnya semula.$

Maniestasi klinis

Sebagian besar gambaran klinis pneumonia pada anak berkisar antara ringan hingga sedang, sehingga dapat berobat alan saa. anya sebagian kecil yang berat, mengancam kehidupan, dan mungkin terdapat komplikasi sehingga memerlukan peraatan di ?S. Keala infeksi umum seperti demam, sakit kepala, gelisah, malaise penurunan napsu makan, dan keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah, atau diare. Keala gangguan respiratori seperti batuk, sesak napas, retraksi dada, takipnea, napas cuping hidung, air hunger, merintih, sianosis.$

Keala klinis pneumonia pada neonatus dan bayi kecil adalah sering teradi akibat transmisi *ertikal ibuanak yang berhubungan dengan proses persalinan, infeksi teradi akibat kontaminasi dengan sumber infeksi dari ibu, misalnya melalui aspirasi mekonium, cairan amnion, atau dari ser*iks ibu kemudian ada  uga serangan apnea, sianosis, merintih, napas cuping hidung, takipnea, letargi, muntah, tidak mau minum, takikardi atau bradikardi, retraksi subkosta, demam dan sepsis. Pada pneumonia neontus dan bayi kecil sering ditemukan sebelum E am pertama dan angka mortalitas sangat tinggi di negara mau, yaitu dilaporkan +%+& sedangkan angka kematian di Indonesia dan di negara berkembang lainnya diduga lebih tinggi daripada negara mau.$

Keala klinis pneumonia pada balita dan anak yang lebih besar adalah takipnea, retraksi subkosta (chest indraing), napas cuping hidung, ronki, sianosis dan biasanya ronki hanya ditemukan bila ada in<ltrat al*eolar kemudian muncul retraksi dan takipnea merupakan tanda klinis pneumonia yang bermakna, kadangkadang timbul nyeri abdomen bila terdapat pneumonia pada lobus kanan baah yang menimbulkan in<ltrasi diafragma sekaligus nyeri abdomen dapat menyebar ke kuadran kanan baah dan menyerupai apendisitis.$

Komplikasi

"opliasi pneuonia pada ana yan !erserin elipu!i epiea !orasis$  periardi!is purulen!a$ pneuo!oras a!au inesi es!rapuloner seper!i enini!is

(10)

1+

 purulen!a. <piea !orasis erupaan opliasi !erserin yan !er'adi pada  pneuonia 5a!eri$ curia e arah ini apa5ila !erdapa! dea persis!en esipun sedan di5eri an!i5io!i$ eudian dapa! di!euan 'ua !anda linis dan a5aran o!o dada yan enduun yai!u adanya cairan pada sa!u a!au edua sisi dada. ilaporan 'ua enenai opliasi ioardi!is !eanan sis!oli anan enina!$ rea!inin inase enina!$ dan aal 'an!un4 yan cuup !ini pada seri pneuonia ana 5erusia 2 , 25ulan. ?leh arena ioardi!is erupaan eadaan yan a!al$ aa dian'uran un!u elauan de!esi denan !eni nonin9asi seper!i <":$ eoardiorai$ dan peerisaan enzi.;

Penatalaksanaan

Medika Mentosa

1. &n!i5io!i 

ianosis e!ioloi pneuonia sana! suli! un!u dilauan$ sehina pe5erian an!i5io!i  di5erian secara epiri sesuai denan pola uan !erserin yai!u 8!rep!ococcus pneuonia dan >. inluenza. Pe5erian an!i5io!i sesuai elopo uur. #n!u uur di5awah 3 5ulan di5erian olonan penisilin dan ainoliosida. #n!u usia C 3 5ulan$ pilihan u!aa adalah apisilin dipadu denan loraeniol. )ila eadaan pasien 5era! a!au !erdapa! epiea$ an!i5io!i adalah olonan sealosporin. &n!i5io!i paren!eral di5erian sapai ;,72 'a se!elah panas !urun$ dilan'u!an denan pe5erian per oral selaa 7 D 10 hari. )ila didua  penye5a5 pneuonia adalah 8.aureus$ losasilin dapa! seera di5erian. )ila aleri !erhadap  penisilin dapa! di5erian ceazolin$ lindaisin$ a!au 9ancoycin. Laa peno5a!an un!u 

8!ailoous adalah 3 D  inu.;

 2.+a!alasana rawa! inap

Pena!alasanaan 5eran!un pada usia ana dan eadaan linis linis,5era!nya pneuonia4. 8e5aian 5esar pneuonia pada ana usia 3 5ulan,* !ahun dise5a5an inesi 9irus. ?leh arena i!u pada ana usia !erse5u! apa5ila ana !apa sai! rinan$ !ida dea$ dapa! dio5a!i denan rawa! 'alan. (aun apa5ila !ida per5aian dala ; 'a a!au !erdapa!  per5uruan$ ana harus seera di5awa e ruah sai!.13 &dapun indiasi rawa! inap pada

 pneuonia adalah E

1. Pneuonia sedan a!au pneuonia 5era! . #sia ana  3 5ulan

=. ehidrasi

. Mun!ah,un!ah

(11)

11 %. 8ianosis

F. "e'an$ le!aris a!au !ida sadar  $. +ida dapa! inu o5a!

E. +ida 5erespon denan peno5a!an rawa! 'alan

Penananan yan dilauan di ruah sai! adalah se5aai 5eriu!E;

1. Pe5erian osien ?24 5ila sa!urasi osien -2 !eru!aa pneuonia 5era!/sana!

 5era!4

. &n!ipire!i/ penurun panas. Penurun panas yan 5iasa di5erian adalah parace!aol dan i5uproen.

=. Pe5erian an!i5io!i. Pada pneuonia sedan,5era! an!i5io!i di5erian elalui inus.Peilihan an!i5io!i disesuaian denan pola uan di se!iap ruah sai!.

. Pe5erian cairan yan cuup un!u enceah dehidrasi. Pada pneuonia rinan dan ana 5isa inu$ cairan dapa! di5erian elalui oral inu4 dan pada pneuonia sedan sapai 5era! a!au ana susah inu a!au diperluan an!i5io!i inus aa d i  perluan un!u peasanan inus.;

Penatalaksanaan $onmedika %entosa

Pena!alasanaan yan dilauan adalah un!u ena!ur die! pasien ana pneuonia yan e5erian aanan yan eenuhi izi sei5an. 8elain i!u die! 'ua 5erunsi enina!an 5era! 5adan sehina s!a!us izi pasien enina! en'adi s!a!us izi yan  5ai. 8a!u lai !u'uan die! pasien pneuonia yani enina!an 5era! 5adan sehina s!a!us

izi pasien enina!an daya !ahan !u5uh$ denan a!a lain penerapan die! pasien  pneuonia eean peranan pen!in dala enduun proses penye5uhannya. #n!u 

i!u$ se5isa unin se!iap pasien pneuonia harus en'alanan !erapi die! un!u  epercepa! proses penye5uhannya.;

+erapi die! yan di!erapan un!u pasien pneuonia eilii 5e5erapa syara!. )e5erapa syara! die! pneuonia yan harus di'alani di an!aranya yai!u peenuhan eneri yan di5erian sesuai denan e5u!uhan 100 / ))% 5era! 5adan ideal4. 8elain i!u 'ua di!a5ah denan a!or s!ress 20 . "eudian syara! lain adaGah peenuhan pro!ein 1* dari e5u!uhan eneri !o!al. isapin peenuhan e5u!uhan nu!risi poo seper!i eneri$  pro!ein$ lea dan ar5ohidra!. Pasien pneuonia 'ua harus eenuhi e5u!uhan 9i!ain

ser!a ineralnya.

• Menceah se5isa unin aar ana !ida !erlalu elelahan 5erain dan enanis

arena aan eransan reles 5a!u.

(12)

1

• Menceah se5isa unin aar ana seen!ara wa!u !ida lansun !erpapar udara

yan !eron!ainasi seper!i asap polusi.

• Meperha!ian e5ersihan ruah dan linunan.

Prognosis

#engan pemberian antibiotika yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat di turunkan sampai kurang dari 1&. Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang datang terlambat menunukkan mortalitas yang lebih tinggi.$,E

Pen!ega"an

alhal yang perlu diperhatikan untuk mencegah teradinya pneumonia terutama pada bayi atau anak adalah sebagai berikut D

• -enghindarkan bayi (anak) dari paparan asap rokok, polusi udara dan tempat

keramaian yang berpotensi penularan.

• -enghindarkan bayi (anak) dari kontak dengan penderita ISPA. • -embiasakan pemberian ASI.

• Segera berobat ika mendapati anak kita mengalami panas, batuk, pilek.

 0erlebih ika disertai suara serak, sesak napas dan adanya tarikan pada otot diantara rusuk (retraksi).

• Imunisasi ib (untuk memberikan kekebalan terhadap aemophilus

in!uen"ae, *aksin Pneumokokal epta*alen (mencegah IP#L in*asi*e pneumococcal diseases) dan *aksinasi in!uen"ae pada anak resiko tinggi, terutama usia F  = bulan.

• -enyediakan rumah sehat bagi bayi yang memenuhi persyaratan D

a.

-emiliki luas *entilasi sebesar 1  +& dari luas lantai.

b.

 0empat masuknya cahaya yang berupa endela, pintu atau kaca sebesar +&.

c.

 0erletak auh dari sumbersumber pencemaran, misalnya pabrik, tempat pembakaran dan tempat penampungan sampah sementara maupun akhir.E

Kesimpulan

Pneumonia adalah suatu proses peradangan di mana terdapat konsolidasi yang disebabkan pengisian rongga al*eoli oleh eksudat. Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, *irus, amur, ataupun benda asing lain yang masuk ke

(13)

1=

saluran nafas. Keala klinis pneumonia menunukkan adanya batuk bersputum dan persisten, sesak nafas, nyeri dada, demam subfebril, retraksi sela iga, nafas cepat, dan takipneu. Pneumonia dapat dikelompokan menadi beberapa kelompok, berdasarkan umur, geala dan epidemiologi, bakteri penyebab, dan predileksi infeksi. Pengobatan pneumonia dapat dengan pemberian antibiotika intra*ena maupun oral misal penisilin, antibiotik golongan !uorokuinolon, dan golongan sefalosporin. Pencegahan pneumonia pada anak dapat dilakukan dengan menghindari asap rokok serta pemberian *aksin IP# (In!ansi!e neumococcal Disease).

Datar Pustaka

1. Sudoyo AJ, Setiyohadi B, Ali I, Simadribrata -4, Setiati S. Buku aar ilmu penyakit dalam. 2ilid =. 5ol. %. 2akartaD Interna publishing. ++@. h. 1@FE.

. Kanong J. e!iew o. medical physiology . #iteremahkan olehD Pendit BH, 'o*rianti. 2akartaD 6KG. ++E.h.F$+.

(14)

1

=. Behrman ?6, 4liegman ?-, Ar*in A-. 1@@@. /elson te0tboo+ o. pediatrics, 5olume . 6disi 1%. #iteremahkan olehD Jahab AS. 2akartaD 6KG. +1. h.EE=@, 1+=1, 111=, 1E=F.

. Kleadle 2. "istory and e0amination at a glance. #iteremahkan olehD ?ahmalia A, Sa<tri A. 2akartaD Penerbit 6rlangga. ++%.h. @F

%. Bickley 7S, 1ates2 guide to physical e0amination 3 history ta+ing . 6disi E. #iteremahkan olehD hartono A, #iayanthi 7, 'o*rianti A, 4arolina S.  akartaD 6KG. ++@. h. F$1.

F. -atondang GS, Jahidiyat I, Sastroasmoro S. #iagnosis <sis pada anak. 6disi . 2akartaD G5 Sagung Seto. ++=. h.+%F.

$. 4umar 5, Gotran ?S, ?obbins S7. obbins basic pathology . 6disi $. #iteremahkan olehD artanto , darmaniah ', Julandari '. akartaD 6KG. ++$. h. %=$=.

E. 4at"ung BK. Basic and clinical pharmacology. #iteremahkan olehD 'ugroho AJ, ?endy 7, #iayanthi 7, 'irmala J4. akartaD 6KG. +1.h.$%=.

Referensi

Dokumen terkait

57 Total regulatory adjustments to Tier 2 capital Jumlah faktor pengurang (regulatory adjustment) Modal Pelengkap -. 58 Tier 2 capital (T2) Jumlah Modal Pelengkap (T2)

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan manajemen Sumber Daya Manusia di Sekolah Islam SMP Plus Citra Madinatul Ilmi Banjarbaru meliputi; bagaiman

The pattern of the Old City established earlier has two city centers, the native city center – with Alun-alun and Kabupaten as the main elements - and the colonial

Administrative staff for providing better service excellence to the

menggunakan bahan baku yang telah memiliki COA (Certificate of Analysis)  Mesin yang digunakan dalam proses produksi minuman ringan di Borobudur Citra. Perkasa yaitu double

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi

Apabila besarnya LQ = 1, maka pangsa pasar derah tersebut sebanding dengan pangsa daerah yang lebih luas (Provinsi Bengkulu) sehingga tidak bisa dijadikan sektor unggulan. Subsektor

Laporan akhir ini disusun berdasarkan hasil pembuatan alat dengan judul “ Pembuatan Pulp dari Bahan Baku Serat Lidah Mertua (Sansevieria).. dengan Menggunakan