KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim Bismillahirrohmanirrohim
Syukur alhamdulillah ke hadirat Allah subhanahu Wata’ala atas segala rahmat dan Syukur alhamdulillah ke hadirat Allah subhanahu Wata’ala atas segala rahmat dan karuniaNya, sebab hanya berkat izin dan ridhoNya kami dapat menyusun makalah dengan judul karuniaNya, sebab hanya berkat izin dan ridhoNya kami dapat menyusun makalah dengan judul “Teori Belajar Sosial Albert Bandura ”
“Teori Belajar Sosial Albert Bandura ” yang sederhana ini. Makalah ini kami susun untuk yang sederhana ini. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan pada Program Pasca memenuhi tugas mata kuliah Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan pada Program Pasca Sarjana MTP UIA Jakarta. Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada Sarjana MTP UIA Jakarta. Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada Rosululloh SAW, beserta keluarga dan sahabatnya serta kepada seluruh pengikutnya hingga Rosululloh SAW, beserta keluarga dan sahabatnya serta kepada seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
akhir zaman.
Makalah ini kami susun dengan penuh kesungguhan, dengan mengerahkan segala Makalah ini kami susun dengan penuh kesungguhan, dengan mengerahkan segala kemampuan yang kami miliki, namun kami sadar bahwa makalah ini masih banyak memiliki kemampuan yang kami miliki, namun kami sadar bahwa makalah ini masih banyak memiliki kelemahan dan kekurangan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami mohon kritik, kelemahan dan kekurangan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami mohon kritik, saran serta masukan-masukan berharga dari semua pihak, terutama dari Ibu Dosen, teman-teman saran serta masukan-masukan berharga dari semua pihak, terutama dari Ibu Dosen, teman-teman mahasiswa serta pihak-pihak lain yang terkait, demi perbaikan dan kelengkapan makalah ini di mahasiswa serta pihak-pihak lain yang terkait, demi perbaikan dan kelengkapan makalah ini di masa yang akan datang.
masa yang akan datang.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis serta para pembaca pada Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis serta para pembaca pada umumnya. Hanya kepada Allah kami mohon petunjuk dan ridhoNya, amin ya robbal alamin umumnya. Hanya kepada Allah kami mohon petunjuk dan ridhoNya, amin ya robbal alamin Wassalamu’alaikum.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
Hal Hal
KATA
KATA PENGANTAR………iPENGANTAR………i DAFTAR
DAFTAR ISI ISI ……….ii…….ii
BAB
BAB I I PENDAHULUANPENDAHULUAN A.
A. Latar Belakang Latar Belakang Masalah……….……….………Masalah……….……….……… 1……… 1 B.
B. Rumusan Rumusan Masalah………Masalah……… …… 22 C.
C. Tujuan Perumusan Tujuan Perumusan Masalah……….………Masalah……….……… 2……… 2
BAB
BAB II II PEMBAHPEMBAHASAN………. 4ASAN………. 4 A.
A. Latar Belakang TokoLatar Belakang Tokoh ………h ……… 4……… 4 B.
B. Teori Pembelajaran Teori Pembelajaran Sosial………Sosial………... 4………... 4 C.
C. Teori Peniruan ( Teori Peniruan ( Modeling )………Modeling )……… 6………… 6 D.
D. Unsur Utama Unsur Utama Dalam Peniruan………Dalam Peniruan……….... .... 88 E.
E. CiriCiri – – c ciri iri Teori Teori Pemodelan Pemodelan Bandura………Bandura………. …. 99 F.
F. Eksperimen Albert Eksperimen Albert Bandura………Bandura……… 11……… 11 G.
G. JenisJenis – – jenis Peniruan ( Modelling )……… jenis Peniruan ( Modelling )……… 12……… 12 H.
H. Kelemahan Teori AlbKelemahan Teori Albert Bandura………ert Bandura……… 14… 14 I.
I. Kelebihan Teori AlbertKelebihan Teori Albert Bandura………. 14Bandura………. 14 J.
J. Implementasi Implementasi Teori Bandura Teori Bandura dalam Pembelajaran………dalam Pembelajaran………. ………. 1515
BAB III
BAB III KESIMPULAN………KESIMPULAN………... ... 1616
DAFTAR
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah
Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial ( Social Learning Teory ) Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial ( Social Learning Teory ) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi. Ia seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar sosial fikiran, pemahaman dan evaluasi. Ia seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri. Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo atau kognitif sosial serta efikasi diri. Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak
Doll yang menunjukkan anak – – anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.
disekitarnya.
Teori kognitif sosial
Teori kognitif sosial (social cognitive theory)(social cognitive theory) yang yang dikemukakan dikemukakan oleh oleh Albert BanduraAlbert Bandura menyatakan
menyatakan bahwa bahwa faktor faktor sosial sosial dan dan kognitif kognitif serta serta faktor faktor pelaku pelaku memainkan memainkan peran peran pentingpenting dalam
dalam pembelajaran. pembelajaran. Faktor Faktor kognitif kognitif berupa berupa ekspektasi/ ekspektasi/ penerimaan penerimaan siswa siswa untuk untuk meraihmeraih keberhasilan,
keberhasilan, faktor faktor sosial sosial mencakup mencakup pengamatan pengamatan siswa siswa terhadap terhadap perilaku perilaku orangtuanya.orangtuanya. Albert
Albert Bandura Bandura merupakan merupakan salah salah satu satu perancang teori perancang teori kognitif kognitif sosial. sosial. Menurut Menurut BanduraBandura ketika
ketika siswa siswa belajar belajar mereka mereka dapat dapat merepresentasikan merepresentasikan atau atau mentrasformasi mentrasformasi pengalamanpengalaman mereka
mereka secara secara kognitif. kognitif. Bandura Bandura mengembangkan mengembangkan model model deterministic deterministic resipkoral resipkoral yang yang terdiriterdiri dari tiga faktor utama yaitu
dari tiga faktor utama yaitu perilaku, perilaku, person/kognitif dan person/kognitif dan lingkungan. Faktor lingkungan. Faktor iinnii b biissa salinga saling berinteraksi
berinteraksi dalam dalam proses proses pembelajaran. pembelajaran. Faktor Faktor lingkungan lingkungan mempengaruhimempengaruhi p peer r ilailaku,ku, p
peer r ilailakuku mempengaruhi mempengaruhi lingkungan, lingkungan, faktor faktor person/kognitif person/kognitif mempengaruhi mempengaruhi perilaku.perilaku. Faktor person Bandura tak punya kecenderungan kognitif terutama pembawaan personalitas Faktor person Bandura tak punya kecenderungan kognitif terutama pembawaan personalitas dan temperamen. Faktor kognitif mencakup ekspektasi, keyakinan, strategi pemikiran dan dan temperamen. Faktor kognitif mencakup ekspektasi, keyakinan, strategi pemikiran dan kecerdasan.
kecerdasan. Dalam
Dalam model pembelajaran model pembelajaran Bandura, Bandura, faktor faktor person (person (kognitif) kognitif) memainkan perananmemainkan peranan penting.
penting. Faktor Faktor person person (kognitif) (kognitif) yang yang dimaksud dimaksud saat saat ini ini adalahadalahself-efficasyself-efficasy atau efikasi diri.atau efikasi diri. Reivich dan Shatté (2002) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan pada Reivich dan Shatté (2002) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan pada kemampuan
kemampuan diri diri sendiri sendiri untuk untuk menghadapi menghadapi dan dan memecahkan memecahkan masalah masalah dengan dengan efektif.efektif. Efikasi diri juga berarti meyakini diri sendiri mampu berhasil dan sukses. Individu dengan Efikasi diri juga berarti meyakini diri sendiri mampu berhasil dan sukses. Individu dengan efikasi
diri tingg
diri tinggi memiliki komitmei memiliki komitmen dalam memecahkan n dalam memecahkan masalahnya dan masalahnya dan tidak tidak akanakan menyerah ketika menemukan bahwa strategi yang sedang digunakan itu tidak berhasil. menyerah ketika menemukan bahwa strategi yang sedang digunakan itu tidak berhasil. Menurut Bandura (1994), individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan sangat mudah Menurut Bandura (1994), individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan sangat mudah dalam menghadapi
dalam menghadapi tantangan. Individu tidak tantangan. Individu tidak merasa ragu karena merasa ragu karena ia memiliki ia memiliki kepercayaankepercayaan yang penuh
yang penuh ddeengngaann k k emamemam pu puaann dirinya. dirinya. Individu Individu ini ini menurut menurut Bandura Bandura (1994) (1994) akan akan cepatcepat menghadapi masalah dan mampu bangkit dari kegagalan yang ia alami.
menghadapi masalah dan mampu bangkit dari kegagalan yang ia alami.
Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial jenis
jenis ini. ini. Contohnya, Contohnya, seseorang seseorang yang yang hidupnya hidupnya dan dan dibesarkan dibesarkan di di dalam dalam lingkungan lingkungan judi, judi, makamaka dia cenderung untuk memilih bermain judi, atau sebaliknya menganggap bahwa judi itu adalah dia cenderung untuk memilih bermain judi, atau sebaliknya menganggap bahwa judi itu adalah tidak baik.
B.
B. Rumusan MasalahRumusan Masalah Berdasarkan
Berdasarkan Latar belakang masalah Latar belakang masalah diatas maka dapat diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan :dirumuskan beberapa permasalahan : 1.
1. Bagaimana Latar Belakang Tokoh ?Bagaimana Latar Belakang Tokoh ? 2.
2. Bagaimana Teori Pembelajaran Sosial ?Bagaimana Teori Pembelajaran Sosial ? 3.
3. Bagaimana Teori Peniruan ( Modeling ) ?Bagaimana Teori Peniruan ( Modeling ) ? 4.
4. Apa Unsur Utama Dalam Peniruan ?Apa Unsur Utama Dalam Peniruan ? 5.
5. Apa CiriApa Ciri – – ciri Teori Pemodelan Bandura ? ciri Teori Pemodelan Bandura ? 6.
6. Bagaimana Eksperimen Albert Bandura?Bagaimana Eksperimen Albert Bandura? 7.
7. Apa saja jenisApa saja jenis – – jenis Peniruan ? jenis Peniruan ? 8.
8. Bagaimana Kelemahan Bagaimana Kelemahan dan Kelebihan Teori dan Kelebihan Teori Albert Bandura Albert Bandura ?? 9.
9. Bagaimana Implementasi Teori Albert Bandura dalam pembelajaran ?Bagaimana Implementasi Teori Albert Bandura dalam pembelajaran ?
C.
C. Tujuan Perumusan MasalahTujuan Perumusan Masalah 1.
1. Untuk mengetahui Latar belakang TokohUntuk mengetahui Latar belakang Tokoh 2.
2. Untuk mengetahui Teori Pembelajaran SosialUntuk mengetahui Teori Pembelajaran Sosial 3.
3. Untuk mengetahui Teori Peniruan ( modeling )Untuk mengetahui Teori Peniruan ( modeling ) 4.
4. Untuk mengetahui Unsur Utama dalam PeniruanUntuk mengetahui Unsur Utama dalam Peniruan 5.
5. Untuk mengetahui CiriUntuk mengetahui Ciri – – cirri Teori Pemodelan Bandura cirri Teori Pemodelan Bandura 6.
6. Untuk mengetahui Eksperimen Albert BanduraUntuk mengetahui Eksperimen Albert Bandura 7.
7. Untuk mengetahui JenisUntuk mengetahui Jenis – – jenis Peniruan jenis Peniruan 8.
8. Untuk mengetahui Untuk mengetahui Kelemahan Kelemahan dan Kelebihan Teori dan Kelebihan Teori Albert BanduraAlbert Bandura 9.
BAB II BAB II
PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
A. Latar Belakang TokohLatar Belakang Tokoh
Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada 04 Desember 1925. Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada 04 Desember 1925. Masa kecil dan remajanya dihabiskan di desa kecil dan juga mendapat pendidikan disana. Pada Masa kecil dan remajanya dihabiskan di desa kecil dan juga mendapat pendidikan disana. Pada tahun 1949 beliau mendapat pendidikan di University of British Columbia, dalam jurusan tahun 1949 beliau mendapat pendidikan di University of British Columbia, dalam jurusan psikologi. Dia
psikologi. Dia memperoleh gelar memperoleh gelar Master didalam Master didalam bidang psikologi bidang psikologi pada tapada tahun 1951 hun 1951 dan setahundan setahun kemudian ia juga meraih gelar doctor (Ph.D). Bandura menyelesaikan program doktornya dalam kemudian ia juga meraih gelar doctor (Ph.D). Bandura menyelesaikan program doktornya dalam bidang
bidang psikologi psikologi klinik, klinik, setelah setelah lulus lulus ia ia bekerja bekerja di di Standford Standford University.Beliau University.Beliau banyak banyak terjunterjun dalam pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik pada nilai dalam pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik pada nilai eksperimen.Pada tahun 1964 Albert Bandura dilantik sebagai professor dan seterusnya menerima eksperimen.Pada tahun 1964 Albert Bandura dilantik sebagai professor dan seterusnya menerima anugerah American Psychological Association untuk Distinguished scientific contribution pada anugerah American Psychological Association untuk Distinguished scientific contribution pada tahun 1980.
tahun 1980.
Pada tahun berikutnya, Bandura bertemu dengan Robert Sears dan belajar tentang pengaruh Pada tahun berikutnya, Bandura bertemu dengan Robert Sears dan belajar tentang pengaruh keluarga dengan tingkah laku sosial dan proses identifikasi. Sejak itu Bandura sudah mulai keluarga dengan tingkah laku sosial dan proses identifikasi. Sejak itu Bandura sudah mulai meneliti tentang agresi pembelajaran sosial dan mengambil Richard Walters, muridnya yang meneliti tentang agresi pembelajaran sosial dan mengambil Richard Walters, muridnya yang pertama
pertama mendapat mendapat gelar gelar doctor doctor sebagai sebagai asistennya. asistennya. Bandura Bandura berpendapat, berpendapat, walaupun walaupun prinsipprinsip belajar
belajar cukup cukup untuk untuk menjelaskan menjelaskan dan dan meramalkan meramalkan perubahan perubahan tingkah tingkah laku, laku, prinsip prinsip itu itu harusharus memperhatikan dua fenomena penting yang diabaikan atau ditolak oleh paradigma behaviorisme. memperhatikan dua fenomena penting yang diabaikan atau ditolak oleh paradigma behaviorisme. Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial, salah satu konsep dalam aliran Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial, salah satu konsep dalam aliran behaviorime
behaviorime yang yang menekankan menekankan pada pada komponen komponen kognitif kognitif dari dari pemikiran, pemikiran, pemahaman, pemahaman, dandan evaluasi.
evaluasi. B.
B. Teori Pembelajaran SosialTeori Pembelajaran Sosial Teori Pembelajaran
Teori Pembelajaran Sosial Sosial atau disebut atau disebut juga Teori Obsjuga Teori Observasional atau ervasional atau Teori belajar Teori belajar daridari model. Teori belajar ini relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya dan model. Teori belajar ini relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya dan merupakan perluasan dari
merupakan perluasan dari teori belajar teori belajar perilaku (behavioristik). perilaku (behavioristik). Teori pembelajaran sosial Teori pembelajaran sosial iniini dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan
dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (
dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitationimitation)) dan penyajian contoh perilaku (
dan penyajian contoh perilaku (modeling modeling ). Teori ini juga masih memandang pentingnya). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning
conditioning . Melalui pemberian. Melalui pemberian reward reward dan dan punishment, punishment, seorang individu akan berfikir danseorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan. Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip
Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip – – prinsip teori prinsip teori – – teori belajar perilaku, tetapi teori belajar perilaku, tetapi memberikan lebih banyak penekanan pada kesan dan isyarat
memberikan lebih banyak penekanan pada kesan dan isyarat – – isyarat perubahan perilaku, dan isyarat perubahan perilaku, dan pada
pada prosesproses – – proses mental internal. Jadi dalam teori pembelajaran sosial kita akan proses mental internal. Jadi dalam teori pembelajaran sosial kita akan menggunakan penjelasan
menggunakan penjelasan – – penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan – – penjelasan penjelasan kognitif internal untuk memahami bagaimana belajar dari orang lain. Dalam pandangan belajar kognitif internal untuk memahami bagaimana belajar dari orang lain. Dalam pandangan belajar sosial “ manusia “ itu tidak didorong oleh kekuatan –
sosial “ manusia “ itu tidak didorong oleh kekuatan – kekuatan dari dalam dan juga tidak kekuatan dari dalam dan juga tidak dipengaruhi oleh stimulus
dipengaruhi oleh stimulus – – stimulus lingkungan. stimulus lingkungan.
Teori belajar sosial menekankan bahwa lingkungan
Teori belajar sosial menekankan bahwa lingkungan – – lingkungan yang dihadapkan pada lingkungan yang dihadapkan pada seseorang secara kebetulan ; lingkungan
seseorang secara kebetulan ; lingkungan – – lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya sendiri. Menurut Bandura, sebagaimana dikutip oleh orang itu melalui perilakunya sendiri. Menurut Bandura, sebagaimana dikutip oleh (Kard,S,1997:14) bahwa “sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan (Kard,S,1997:14) bahwa “sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain”. Inti dari pembelajaran sosial adalah pemodelan
mengingat tingkah laku orang lain”. Inti dari pembelajaran sosial adalah pemodelan (modelling),(modelling), dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu. dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu.
Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama. Pembelajaran melalui Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama. Pembelajaran melalui pengamatan
pengamatan dapat dapat terjadi terjadi melalui melalui kondisi kondisi yang yang dialami dialami orang orang lain,Contohnya lain,Contohnya : : seorang seorang pelajarpelajar melihat temannya dipuji dan ditegur oleh gurunya karena perbuatannya, maka ia kemudian melihat temannya dipuji dan ditegur oleh gurunya karena perbuatannya, maka ia kemudian meniru melakukan perbuatan lain yang tujuannya sama ingin dipuji oleh gurunya. Kejadian ini meniru melakukan perbuatan lain yang tujuannya sama ingin dipuji oleh gurunya. Kejadian ini merupakan contoh dari penguatan melalui pujian yang dialami orang lain. Kedua, pembelajaran merupakan contoh dari penguatan melalui pujian yang dialami orang lain. Kedua, pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan positif
positif atau atau penguatan penguatan negative, negative, saat saat mengamati mengamati itu itu sedang sedang memperhatikan memperhatikan model model ituitu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat tersebut dan mengharapkan mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat tersebut dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu. Model mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu. Model tidak harus diperagakan oleh seseorang secara langsung, tetapi kita dapat juga menggunakan tidak harus diperagakan oleh seseorang secara langsung, tetapi kita dapat juga menggunakan seseorang pemeran atau visualisasi tiruan sebagai model
seseorang pemeran atau visualisasi tiruan sebagai model (Nur, M,1998.a:4).(Nur, M,1998.a:4).
Seperti pendekatan teori pembelajaran terhadap kepribadian, teori pembelajaran sosial Seperti pendekatan teori pembelajaran terhadap kepribadian, teori pembelajaran sosial berdasarkan
tingkah laku manusia adalah diperoleh dari dalam diri, dan prinsip pembelajaran sudah cukup tingkah laku manusia adalah diperoleh dari dalam diri, dan prinsip pembelajaran sudah cukup untuk menjelaskan bagaimana tingkah laku berkembang. Akan tetapi, teori
untuk menjelaskan bagaimana tingkah laku berkembang. Akan tetapi, teori – – teori sebelumnya teori sebelumnya kurang memberi perhatian pada konteks sosial dimana tingkah laku ini muncul dan kurang kurang memberi perhatian pada konteks sosial dimana tingkah laku ini muncul dan kurang memperhatikan bahwa banyak peristiwa pembelajaran terjadi dengan perantaraan orang lain. memperhatikan bahwa banyak peristiwa pembelajaran terjadi dengan perantaraan orang lain. Maksudnya, sewaktu melihat tingkah laku orang lain, individu akan belajar meniru tingkah laku Maksudnya, sewaktu melihat tingkah laku orang lain, individu akan belajar meniru tingkah laku tersebut atau dalam hal tertentu menjadikan orang lain sebagai model bagi dirinya.
tersebut atau dalam hal tertentu menjadikan orang lain sebagai model bagi dirinya. Bandura mengidentifikasi tiga model dasar pembelajaran observasional:
Bandura mengidentifikasi tiga model dasar pembelajaran observasional: 1.
1. Model hidup, yang melibatkan seorang individu yang sebenarnya mendemonstrasikan atauModel hidup, yang melibatkan seorang individu yang sebenarnya mendemonstrasikan atau bertindak keluar perilaku.
bertindak keluar perilaku. 2.
2. Sebuah model pembelajaran verbal, yang melibatkan deskripsi dan penjelasan perilaku.Sebuah model pembelajaran verbal, yang melibatkan deskripsi dan penjelasan perilaku. 3.
3. Model simbolik, yang melibatkan karakter nyata atau fiksi menampilkan perilaku dalam buku-Model simbolik, yang melibatkan karakter nyata atau fiksi menampilkan perilaku dalam buku- buku, film, program televisi, atau media online.
buku, film, program televisi, atau media online. C.
C. Teori Peniruan ( Modeling )Teori Peniruan ( Modeling )
Pada tahun 1941, dua orang ahli psikologi, yaitu Neil Miller dan John Dollard dalam Pada tahun 1941, dua orang ahli psikologi, yaitu Neil Miller dan John Dollard dalam laporan hasil eksperimennya mengatakan bahwa peniruan ( imitation ) merupakan hasil proses laporan hasil eksperimennya mengatakan bahwa peniruan ( imitation ) merupakan hasil proses pembelajaran yang
pembelajaran yang ditiru dari oditiru dari orang lain. rang lain. Proses belajar tersebut Proses belajar tersebut dinamakan “ dinamakan “ social learning “ social learning “ – – “pembelajaran sosial “ . Perilaku peniruan manusia terj
“pembelajaran sosial “ . Perilaku peniruan manusia terjadi karena manusia merasa telahadi karena manusia merasa telah memperoleh tambahan ketika kita meniru orang lain, dan memperoleh hukuman ketika kita tidak memperoleh tambahan ketika kita meniru orang lain, dan memperoleh hukuman ketika kita tidak menirunya. Menurut Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan menirunya. Menurut Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan maupun penyajian, contoh tingkah laku ( modeling ). Dalam hal ini orang tua dan guru maupun penyajian, contoh tingkah laku ( modeling ). Dalam hal ini orang tua dan guru memainkan peranan penting sebagai seorang model atau tokoh bagi anak
memainkan peranan penting sebagai seorang model atau tokoh bagi anak – – anak untuk anak untuk menirukan
menirukan tingkah tingkah laku laku membaca.membaca.
Dua puluh tahun berikutnya ,” Albert Bandura dan Richard Walters ( 1959, 1963 ) telah Dua puluh tahun berikutnya ,” Albert Bandura dan Richard Walters ( 1959, 1963 ) telah melakukan eksperimen pada anak
melakukan eksperimen pada anak – – anak yang juga berkenaan dengan peniruan. Hasil anak yang juga berkenaan dengan peniruan. Hasil eksperimen
eksperimen mereka mendapati, mereka mendapati, bahwa peniruan bahwa peniruan dapat berladapat berlaku ku hanya melalui hanya melalui pengamatanpengamatan terhadap perilaku model (orang yang ditiru) meskipun pengamatan itu tidak dilakukan terus terhadap perilaku model (orang yang ditiru) meskipun pengamatan itu tidak dilakukan terus menerus. Proses belajar semacam ini disebut "observationallearning" atau pembelajaran melalui menerus. Proses belajar semacam ini disebut "observationallearning" atau pembelajaran melalui pengamatan.
pengamatan. Bandura Bandura (1971), (1971), kemudian kemudian menyarankan menyarankan agar agar teori teori pembelajaran pembelajaran sosial sosial diperbaikidiperbaiki memandang teori pembelajaran sosial yang sebelumnya hanya mementingkan perilaku tanpa memandang teori pembelajaran sosial yang sebelumnya hanya mementingkan perilaku tanpa mempertimbangan aspek mental seseorang.
Menurut Bandura, perlakuan seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam diri(kognitif) Menurut Bandura, perlakuan seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam diri(kognitif) dan lingkungan. pandangan ini menjelaskan, beliau telah mengemukakan teori pembelajaran dan lingkungan. pandangan ini menjelaskan, beliau telah mengemukakan teori pembelajaran peniruan,
peniruan, dalam dalam teori teori ini ini beliau beliau telah telah menjalankan menjalankan kajian kajian bersama bersama Walter Walter (1963) (1963) terhadapterhadap perlakuan
perlakuan anak-anak anak-anak apabila apabila mereka mereka menonton menonton orang orang dewasa dewasa memukul, memukul, mengetuk mengetuk dengan dengan palupalu besi
besi dan dan menumbuk menumbuk sambil sambil menjerit-jerit menjerit-jerit dalam dalam video. video. Setelah Setelah menonton menonton video video anak-anak anak-anak iniini diarah bermain di kamar permainan dan terdapat patung seperti yang ditayangkan dalam video. diarah bermain di kamar permainan dan terdapat patung seperti yang ditayangkan dalam video. Setelah anak-anak tersebut melihat patung tersebut,mereka meniru aksi-aksi yang dilakukan oleh Setelah anak-anak tersebut melihat patung tersebut,mereka meniru aksi-aksi yang dilakukan oleh orang yang mereka tonton dalam video.
orang yang mereka tonton dalam video.
Berdasarkan teori ini terdapat beberapa cara peniruan yaitu meniru secara langsung. Berdasarkan teori ini terdapat beberapa cara peniruan yaitu meniru secara langsung. Contohnya guru membuat demostrasi cara membuat kapal terbang kertas dan pelajar meniru Contohnya guru membuat demostrasi cara membuat kapal terbang kertas dan pelajar meniru secara langsung. Seterusnya proses peniruan melalui contoh tingkah laku. Contohnya anak-anak secara langsung. Seterusnya proses peniruan melalui contoh tingkah laku. Contohnya anak-anak meniru tingkah laku bersorak dilapangan, jadi tingkah laku bersorak merupakan contoh perilaku meniru tingkah laku bersorak dilapangan, jadi tingkah laku bersorak merupakan contoh perilaku di lapangan. Keadaan sebaliknya jika anak-anak bersorak di dalam kelas sewaktu guru di lapangan. Keadaan sebaliknya jika anak-anak bersorak di dalam kelas sewaktu guru mengajar,semestinya guru akan memarahi dan memberi tahu tingkahlaku yang dilakukan tidak mengajar,semestinya guru akan memarahi dan memberi tahu tingkahlaku yang dilakukan tidak dibenarkan dalam keadaan tersebut, jadi tingkah laku tersebut menjadi contoh perilaku dalam dibenarkan dalam keadaan tersebut, jadi tingkah laku tersebut menjadi contoh perilaku dalam situasi tersebut. Proses peniruan yang seterusnya ialah
situasi tersebut. Proses peniruan yang seterusnya ialah eelilisisitatasi si . Proses ini timbul apabila. Proses ini timbul apabila
seseorang melihat perubahan pada orang lain. Contohnya seorang anak-anak melihat temannya seseorang melihat perubahan pada orang lain. Contohnya seorang anak-anak melihat temannya melukis bunga dan timbul keinginan dalam diri anak-anak tersebut untuk melukis bunga. Oleh melukis bunga dan timbul keinginan dalam diri anak-anak tersebut untuk melukis bunga. Oleh karena itu, peniruan berlaku apabila anak-anak tersebut melihat temannya melukis bunga.
karena itu, peniruan berlaku apabila anak-anak tersebut melihat temannya melukis bunga.
Perkembangan kognitif anak-anak menurut pandangan pemikir islam yang terkenal pada Perkembangan kognitif anak-anak menurut pandangan pemikir islam yang terkenal pada abad ke-14 yaitu Ibnu Khaldun perkembangan anak-anak hendaklah diarahkan dari perkara yang abad ke-14 yaitu Ibnu Khaldun perkembangan anak-anak hendaklah diarahkan dari perkara yang mudah kepada perkara yang lebih susah yaitu mengikut peringkat-peringkat dan anak-anak mudah kepada perkara yang lebih susah yaitu mengikut peringkat-peringkat dan anak-anak hendaklah diberikan dengan contoh-contoh yang konkrit yang boleh difahami melalui hendaklah diberikan dengan contoh-contoh yang konkrit yang boleh difahami melalui pancaindera.
pancaindera. Menurut Menurut Ibnu Ibnu Khaldun, Khaldun, anak-anak anak-anak hendaklah hendaklah diajar diajar atau atau dibentuk dibentuk dengan dengan lemahlemah lembut dan bukannya dengan kekerasan. Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa anak-anak lembut dan bukannya dengan kekerasan. Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa anak-anak tidak boleh dibebankan dengan perkara-perkara yang di luar kemampuan mereka. Hal ini akan tidak boleh dibebankan dengan perkara-perkara yang di luar kemampuan mereka. Hal ini akan menyebabkan anak-anak tidak mau belajar dan memahami pengajaran yang disampaikan.
menyebabkan anak-anak tidak mau belajar dan memahami pengajaran yang disampaikan. D.
D. Unsur Unsur Utama dalam Utama dalam Peniruan (ProsPeniruan (Proses Modeling/Permodelan)es Modeling/Permodelan) Menurut teori
Menurut teori belajar sosial belajar sosial (Albert Bandura) (Albert Bandura) ada 4 tahap ada 4 tahap Unsur Unsur Utama dalam Utama dalam PeniruanPeniruan (Proses Modeling/Pemodelan) yaitu : perhatian / atensi, mengingat / retensi, reproduksi gerak , (Proses Modeling/Pemodelan) yaitu : perhatian / atensi, mengingat / retensi, reproduksi gerak , dan motivasi.
1) Perhatian ('Attention') 1) Perhatian ('Attention')
Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya. Subjek memberi Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya. Subjek memberi perhatian tertuju
perhatian tertuju kepada kepada nilai, harga nilai, harga diri, sikap, diri, sikap, dan dan lain-lain lain-lain yang dimiliki. yang dimiliki. Contohnya, seorangContohnya, seorang pemain
pemain musik musik yang yang tidak tidak percaya percaya diri diri mungkin mungkin meniru meniru tingkah tingkah laku laku pemain pemain musik musik terkenalterkenal sehingga tidak menunjukkan gayanya sendiri. Bandura & Walters(1963) dalam buku mereka sehingga tidak menunjukkan gayanya sendiri. Bandura & Walters(1963) dalam buku mereka "Sosial Learning & Personality Development"menekankan bahwa hanya dengan memperhatikan "Sosial Learning & Personality Development"menekankan bahwa hanya dengan memperhatikan orang lain pembelajaran dapat dipelajari.
orang lain pembelajaran dapat dipelajari. 2) Mengingat ('Retention')
2) Mengingat ('Retention')
Subjek yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem ingatannya. Ini Subjek yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem ingatannya. Ini membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak bila
membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak bila diperlukan atau diingini. diperlukan atau diingini. KemamKemampuanpuan untuk menyimpan informasi juga merupakan bagian penting dari proses belajar.
untuk menyimpan informasi juga merupakan bagian penting dari proses belajar. 3) Reproduksi gerak ('Reproduction')
3) Reproduksi gerak ('Reproduction') Setelah mengetahui
Setelah mengetahui atau mempelajaratau mempelajari sesi sesuatu tinguatu tingkahlaku, subjek kahlaku, subjek juga dapat juga dapat menunjukkanmenunjukkan kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk tingkah laku. Contohnya, kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk tingkah laku. Contohnya, mengendarai mobil, bermain tenis. Jadi setelah subyek memperhatikan model dan menyimpan mengendarai mobil, bermain tenis. Jadi setelah subyek memperhatikan model dan menyimpan informasi, sekarang saatnya untuk benar-benar melakukan perilaku yang diamatinya. Praktek informasi, sekarang saatnya untuk benar-benar melakukan perilaku yang diamatinya. Praktek lebih lanjut dari perilaku yang dipelajari mengarah pada kemajuan perbaikan dan keterampilan. lebih lanjut dari perilaku yang dipelajari mengarah pada kemajuan perbaikan dan keterampilan.
4) Motivasi 4) Motivasi
Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura karena ia adalah penggerak individu Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura karena ia adalah penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu. Jadi subyek harus termotivasi untuk meniru perilaku yang telah untuk terus melakukan sesuatu. Jadi subyek harus termotivasi untuk meniru perilaku yang telah dimodelkan.
dimodelkan.
E.
E. CiriCiri – – ciri teori Pemodelan Bandura ciri teori Pemodelan Bandura 1.
1. Unsur pembelajaran utama ialah perhatian dan peniruanUnsur pembelajaran utama ialah perhatian dan peniruan 2.
2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lainTingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain – – lain lain 3.
3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai modelPelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model 4.
4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positifPelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif 5.
5. Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbalProses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif
balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif
Lebih lanjut menurut Bandura (1982) penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks tidak Lebih lanjut menurut Bandura (1982) penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks tidak hanya bergantung pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga hanya bergantung pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga
sangat dipengaruhi oleh
unsur-sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri yakni “sense ofunsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri yakni “sense of self Efficacy” dan “self –
self Efficacy” dan “self – regulatory system”. Sense of self efficaregulatory system”. Sense of self efficacy adalah keyakinan pembelajarcy adalah keyakinan pembelajar bahwa
bahwa ia ia dapat dapat menguasai menguasai pengetahuan pengetahuan dan dan keterampilan keterampilan sesuai sesuai standar standar yang yang berlaku.berlaku. Self regulatory adalah menunjuk kepada
Self regulatory adalah menunjuk kepada 1) struktur kognitif yang memberi referensi tingkah laku1) struktur kognitif yang memberi referensi tingkah laku dan hasil belajar, 2) sub proses kognitif yang merasakan, mengevaluasi, dan pengatur tingkah dan hasil belajar, 2) sub proses kognitif yang merasakan, mengevaluasi, dan pengatur tingkah laku kita (Bandura, 1978). Dalam pembelajaran
sel-laku kita (Bandura, 1978). Dalam pembelajaran sel-regulatory akan menentukan “goal setting”regulatory akan menentukan “goal setting” dan “self evaluation” pembelajar dan merupakan dorongan untuk meraih prestasi belajar yang dan “self evaluation” pembelajar dan merupakan dorongan untuk meraih prestasi belajar yang tinggi dan sebaliknya. Menurut Bandura agar pembelajar sukses instruktur/guru/dosen/guru tinggi dan sebaliknya. Menurut Bandura agar pembelajar sukses instruktur/guru/dosen/guru harus dapat menghadirkan model yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembelajar, harus dapat menghadirkan model yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembelajar, mengembangkan “self of mastery”, self efficacy, dan
mengembangkan “self of mastery”, self efficacy, dan reinforcement bagi pembelajar.reinforcement bagi pembelajar.
Berikut Bandura mengajukan usulan untuk mengembangkan strategi proses pembelajaran Berikut Bandura mengajukan usulan untuk mengembangkan strategi proses pembelajaran yaitu sebagai berikut :
yaitu sebagai berikut :
1. Analisis tingkah laku yang akan dijadikan model yang terdiri : 1. Analisis tingkah laku yang akan dijadikan model yang terdiri :
a. Apakah karakter dari tingkah laku yang akan dijadikan model itu berupa konsep, motor skill atau a. Apakah karakter dari tingkah laku yang akan dijadikan model itu berupa konsep, motor skill atau
afektif? afektif?
b. Bagaimanakah urutan dari tingkah laku tersebut? b. Bagaimanakah urutan dari tingkah laku tersebut?
c. Dimanakah letak hal-hal yang penting (key point) dalam urutan atau rangkaian tersebut? c. Dimanakah letak hal-hal yang penting (key point) dalam urutan atau rangkaian tersebut? 2. Tetapkan fungsi nilai dari tingkah laku dan pilihlah tingkah laku tersebut sebagai model. 2. Tetapkan fungsi nilai dari tingkah laku dan pilihlah tingkah laku tersebut sebagai model.
a. Apakah tingkah laku (kemampuan yang dipelajari) merupakan hal yang penting dalam kehidupan a. Apakah tingkah laku (kemampuan yang dipelajari) merupakan hal yang penting dalam kehidupan
dimasa datang? (success prediction) dimasa datang? (success prediction) b. Bila tingkah laku
b. Bila tingkah laku yang dipelajari kurang memberi manfaat (tidak byang dipelajari kurang memberi manfaat (tidak begitu penting) model manakahegitu penting) model manakah yang lebih penting?
yang lebih penting?
c. Apakah model harus hidup atau simbol? c. Apakah model harus hidup atau simbol?
Pertimbangan soal biaya, pengulangan demonstrasi dan kesempatan untuk menunjukkan fungsi Pertimbangan soal biaya, pengulangan demonstrasi dan kesempatan untuk menunjukkan fungsi nilai dan tingkah laku.
nilai dan tingkah laku.
d. Apakah reinforcement yang akan didapat melalui model yang dipilih? d. Apakah reinforcement yang akan didapat melalui model yang dipilih? 3.
3. Pengembangan Pengembangan urutan urutan atau atau rangkaian rangkaian (sekuen) (sekuen) instruksionalinstruksional
Untuk mengajar motor skill, bagaimana cara mengerjakan pekerjaan/kemampuan yang Untuk mengajar motor skill, bagaimana cara mengerjakan pekerjaan/kemampuan yang dipelajari :how to do this” dan bukannya “not this”.Langkah
dipelajari :how to do this” dan bukannya “not this”.Langkah-langkah manakah menurut urutan-langkah manakah menurut urutan atau rangkaian (sekuen)yang harus dipresentasikan secara perlahan-lahan
atau rangkaian (sekuen)yang harus dipresentasikan secara perlahan-lahan 4. Implementasi pengajaran untuk menuntut proses kognitif dan motor reproduksi. 4. Implementasi pengajaran untuk menuntut proses kognitif dan motor reproduksi.
a. Motor skill a. Motor skill
1)
1) Hadirkan Hadirkan modelmodel 2) Beri
2) Beri kesempatan kepada kesempatan kepada tiap-tiap pembelajar tiap-tiap pembelajar untuk latihan untuk latihan secara secara simboliksimbolik 3)
3) Beri kesempatan kepada pembelajBeri kesempatan kepada pembelajar untuk latihan dengan ar untuk latihan dengan umpan balik visualumpan balik visual b. Proses kognitif
b. Proses kognitif
1) Tampilkan model, baik yang didukung oleh kode-kode verbal atau petunjuk untuk mencari 1) Tampilkan model, baik yang didukung oleh kode-kode verbal atau petunjuk untuk mencari
konsistensi pada berbagai contoh konsistensi pada berbagai contoh
2) Beri kesempatan kepada pembelajar untuk membuat ihtisar atau summary 2) Beri kesempatan kepada pembelajar untuk membuat ihtisar atau summary
3) Jika yang dipelajari adalah pemecahan masalah atau strategi penerapan beri kesempatan 3) Jika yang dipelajari adalah pemecahan masalah atau strategi penerapan beri kesempatan
pembelajar untuk berpartisipasi secara aktif pembelajar untuk berpartisipasi secara aktif
4) Beri kesempatan pembelajar untuk membuat generalisasi ke berbagai siatuasi. 4) Beri kesempatan pembelajar untuk membuat generalisasi ke berbagai siatuasi.
F.
F. Eksperimen Albert BanduraEksperimen Albert Bandura
Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak –
– anak meniru seperti perilaku agresif dari orang d anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.ewasa disekitarnya.
Albert Bandura seorang tokoh teori belajar sosial ini menyatakan bahwa proses pembelajaran Albert Bandura seorang tokoh teori belajar sosial ini menyatakan bahwa proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan lebih berkesan den
dapat dilaksanakan dengan lebih berkesan dengan menggunakan pendekatan “permodelan “.gan menggunakan pendekatan “permodelan “. Beliau menjelaskan lagi bahwa aspek perhatian pelajar terhadap apa yang disampaikan atau Beliau menjelaskan lagi bahwa aspek perhatian pelajar terhadap apa yang disampaikan atau dilakukan oleh guru dan aspek peniruan oleh pelajar akan dapat memberikan kesan yang dilakukan oleh guru dan aspek peniruan oleh pelajar akan dapat memberikan kesan yang optimum kepada pemahaman pelajar.
optimum kepada pemahaman pelajar. Eksperimen Pemodelan Bandura Eksperimen Pemodelan Bandura : : Kelompok A
Kelompok A = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa memukul, menumbuk, = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa memukul, menumbuk, menendang, dan menjerit kearah patung besar Bobo.
menendang, dan menjerit kearah patung besar Bobo.
H
H aasilsil = = Meniru apa yang diMeniru apa yang dilakukan orng dewasa malahan lakukan orng dewasa malahan lebih agresiflebih agresif
kelompok B
kelompok B = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa bermesra dengan patung besar = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa bermesra dengan patung besar Bobo
Bobo
H
Rumusan Rumusan ::
Tingkah laku anak
Tingkah laku anak – – anak dipelajari melalui peniruan / permodelan adalah hasil dari penguatan. anak dipelajari melalui peniruan / permodelan adalah hasil dari penguatan.
Hasil Keseluruhan Eksperimen Hasil Keseluruhan Eksperimen : :
Kelompok A menunjukkan tingkah laku yang lebih agresif dari orang dewasa. Kelompok B tidak Kelompok A menunjukkan tingkah laku yang lebih agresif dari orang dewasa. Kelompok B tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif
menunjukkan tingkah laku yang agresif
G.
G. JenisJenis – – jenis Peniruan (modelling) jenis Peniruan (modelling) Jenis
Jenis – – jenis Peniruan (modeling) adalah : jenis Peniruan (modeling) adalah :
1.
1. Peniruan LangsungPeniruan Langsung
Pembelajaran langsung dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran sosial Albert Bandura. Pembelajaran langsung dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran sosial Albert Bandura. Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya modelling , yaitu suatu fase dimana seseorang Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya modelling , yaitu suatu fase dimana seseorang memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu ketrampilan itu memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu ketrampilan itu dilakukan. Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui proses perhatian. Contoh : dilakukan. Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui proses perhatian. Contoh : Meniru gaya penyanyi yang disukai.
Meniru gaya penyanyi yang disukai.
2.
2. Peniruan Tak LangsungPeniruan Tak Langsung
Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau perhatian secara tidak langsung. Contoh : Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau perhatian secara tidak langsung. Contoh : Meniru watak yang dibaca dalam buku, memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya / Meniru watak yang dibaca dalam buku, memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya / teman sejawat.
teman sejawat.
3.
3. Peniruan GabunganPeniruan Gabungan
Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu peniruan
peniruan langsung langsung dan dan tidak tidak langsung. langsung. Contoh Contoh : : Pelajar Pelajar meniru meniru gaya gaya gurunya gurunya melukis melukis dan dan caracara mewarnai daripada buku yang dibacanya.
mewarnai daripada buku yang dibacanya.
4.
4. Peniruan Sesaat / seketika.Peniruan Sesaat / seketika.
Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja. Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja.
Contoh : Meniru Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak boleh dipakai di sekolah. Contoh : Meniru Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak boleh dipakai di sekolah.
5.
5. Peniruan BerkelanjutanPeniruan Berkelanjutan
Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi apapun. Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi apapun. Contoh :
Contoh : Pelajar menirPelajar meniru gaya u gaya bahasa gurunya.bahasa gurunya.
Hal lain yang harus diperhatikan bahwa faktor model atau teladan mempunyai prinsip
Hal lain yang harus diperhatikan bahwa faktor model atau teladan mempunyai prinsip – – prinsip prinsip sebagai berikut :
sebagai berikut : 1.
1. Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan diperoleh dengan cara mengorganisasikan sejak awalTingkat tertinggi belajar dari pengamatan diperoleh dengan cara mengorganisasikan sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik kemudian melakukannya. Proses mengingat akan lebih dan mengulangi perilaku secara simbolik kemudian melakukannya. Proses mengingat akan lebih baik dengan
baik dengan cara perilaku cara perilaku yang ditiru yang ditiru dituangkan ddituangkan dalam kataalam kata – – kata, tanda atau gambar daripada kata, tanda atau gambar daripada hanya melihat saja. Sebagai contoh : Belajar gerakan tari dari pelatih memerlukan pengamatan hanya melihat saja. Sebagai contoh : Belajar gerakan tari dari pelatih memerlukan pengamatan dari berbagai sudut yang dibantu cermin dan seterusnya ditiru oleh para pelajar pada masa yang dari berbagai sudut yang dibantu cermin dan seterusnya ditiru oleh para pelajar pada masa yang sama, kemudian proses meniru akan efisien jika gerakan tari tadi juga didukung dengan sama, kemudian proses meniru akan efisien jika gerakan tari tadi juga didukung dengan penayangan video, gambar, atau kaedah
penayangan video, gambar, atau kaedah yang ditulis dalam buku panduan.yang ditulis dalam buku panduan. 2.
2. Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang dimilikinya.Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang dimilikinya. 3.
3. Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model tersebut disukai dan dihargai sertaIndividu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model tersebut disukai dan dihargai serta perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.
perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.
Teori belajar sosial dari Bandura ini merupakan gabungan antara teori belajar behavioristik Teori belajar sosial dari Bandura ini merupakan gabungan antara teori belajar behavioristik dengan penguatan dan psikologi kognitif, dengan prinsip modifikasi tingkah laku. Proses belajar dengan penguatan dan psikologi kognitif, dengan prinsip modifikasi tingkah laku. Proses belajar masih berpusat pada penguatan, hanya terjadi secara langsung dalam berinteraksi dengan masih berpusat pada penguatan, hanya terjadi secara langsung dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sebagai contoh : Penerapan teori belajar sosial dalam iklan sabun ditelevisi. lingkungannya. Sebagai contoh : Penerapan teori belajar sosial dalam iklan sabun ditelevisi. Iklan selalu menampilkan bintang
Iklan selalu menampilkan bintang – – bintang yang popular dan disukai masyarakat, hal ini untuk bintang yang popular dan disukai masyarakat, hal ini untuk mendorong konsumen agar membeli sabun supaya mempunyai kulit seperti para “bintang “. mendorong konsumen agar membeli sabun supaya mempunyai kulit seperti para “bintang “. Motivasi banyak ditentukan oleh kesesuaian antara karakteristik pribadi pengamat dengan Motivasi banyak ditentukan oleh kesesuaian antara karakteristik pribadi pengamat dengan karakteristik modelnya. Ciri
karakteristik modelnya. Ciri – – ciri model seperti usia, status sosial, seks, keramahan, dan ciri model seperti usia, status sosial, seks, keramahan, dan kemampuan, penting dalam menentukan tingkat imitasi. Anak
kemampuan, penting dalam menentukan tingkat imitasi. Anak – – anak lebih senang meniru model anak lebih senang meniru model seusianya daripada model dewasa. Anak
seusianya daripada model dewasa. Anak – – anak juga cenderung meniru model yang sama anak juga cenderung meniru model yang sama prestasinya
prestasinya dalam dalam jangkauannya. jangkauannya. AnakAnak – – anak yang sangat dependen cenderung imitasi model anak yang sangat dependen cenderung imitasi model yang dependennya lebih ringan. Imitasi juga dipengaruhi oleh interaksi antara ciri model dengan yang dependennya lebih ringan. Imitasi juga dipengaruhi oleh interaksi antara ciri model dengan observernya.
H.
H. Kelemahan Teori Albert BanduraKelemahan Teori Albert Bandura
Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik.
behavioristik. Ini Ini karena, karena, teknik teknik pemodelan pemodelan Albert Albert Bandura Bandura adalah adalah mengenai mengenai peniruan peniruan tingkahtingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru.
yang ditiru.
Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik melalui peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan
peniruan ini ini juga juga akan akan meniru meniru tingkah tingkah laku laku yang yang negative negative , , termasuk termasuk perlakuan perlakuan yang yang tidaktidak diterima dalam masyarakat.
diterima dalam masyarakat.
I.
I. Kelebihan Teori Albert BanduraKelebihan Teori Albert Bandura
Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya , karena itu Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya , karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata
orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata – – mata reflex atas mata reflex atas stimulus ( S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara stimulus ( S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri.
lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri.
Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada perlunya conditioning ( pembiasan Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada perlunya conditioning ( pembiasan merespon ) dan imitation ( peniruan ). Selain itu pendekatan belajar sosial menekankan merespon ) dan imitation ( peniruan ). Selain itu pendekatan belajar sosial menekankan pentingnya
pentingnya penelitian penelitian empiris empiris dalam dalam mempelajari mempelajari perkembangan perkembangan anakanak – – anak. Penelitian ini anak. Penelitian ini berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak
berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak – – anak, faktor sosial dan kognitif. anak, faktor sosial dan kognitif. J.
J. Implementasi Teori Albert Bandura dalam PembelajaranImplementasi Teori Albert Bandura dalam Pembelajaran Penerapan dalam proses pembelajaran di dalam kelas, antara lain : Penerapan dalam proses pembelajaran di dalam kelas, antara lain :
1.
1. Penyampaian guru hendaklah cakap dan menarik agar dapat menjadi model bagi siswaPenyampaian guru hendaklah cakap dan menarik agar dapat menjadi model bagi siswa 2.
2. Demonstrasi yang dilakukan oleh guru hendaknya jelas serta menarik agar siswa dapat meniruDemonstrasi yang dilakukan oleh guru hendaknya jelas serta menarik agar siswa dapat meniru dengan cepat
dengan cepat 3.
3. Hasil pekerjaan guru, lukisan, hendaknya bermutuHasil pekerjaan guru, lukisan, hendaknya bermutu 4.
BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN
Teori Belajar Sosial , Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura seorang ahli psikologiTeori Belajar Sosial , Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura seorang ahli psikologi pendidikan
pendidikan dari dari Stanford Stanford University,USA. University,USA. Teori Teori pembelajaran pembelajaran ini ini dikembangkan dikembangkan untukuntuk menjelaskan bagaimana seseorang mengalami pembelajaran dalam lingkungan sekitarnya.
menjelaskan bagaimana seseorang mengalami pembelajaran dalam lingkungan sekitarnya.
Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa tingkah laku lingkungan dan kejadianBandura (1977) menghipotesiskan bahwa tingkah laku lingkungan dan kejadian – – kejadian kejadian internal pada pembelajaran yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan internal pada pembelajaran yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh.
yang saling berpengaruh.
Belajar merupakan interaksi segitiga yang saling berpengaruh dan mengikat antara lingkungan,Belajar merupakan interaksi segitiga yang saling berpengaruh dan mengikat antara lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah laku yang meliputi p
faktor-faktor personal dan tingkah laku yang meliputi p roses-proses kognitif belajar.roses-proses kognitif belajar.
Komponen-komponen belajar terdiri dari tingkah laku, konsekuensi-konsekuensi terhadap modelKomponen-komponen belajar terdiri dari tingkah laku, konsekuensi-konsekuensi terhadap model dan proses-proses kognitif pembelajar.
dan proses-proses kognitif pembelajar.
Hasil belajar berupa kode-kode visual dan verbal yang mungkin dapat dimunculkan kembali atauHasil belajar berupa kode-kode visual dan verbal yang mungkin dapat dimunculkan kembali atau tidak (retrievel).
tidak (retrievel).
Dalam perencanaan pembelajaran skill yang kompleks, disamping pembelajaran-pembelajaranDalam perencanaan pembelajaran skill yang kompleks, disamping pembelajaran-pembelajaran
komponen-komponen-komponen skill itu sendiri, perlu ditumbuhkan “sense of efficacy” dan selfkomponen skill itu sendiri, perlu ditumbuhkan “sense of efficacy” dan self regulatory” pembelajar.
regulatory” pembelajar.
Dalam proses pembelajaran, pembelajar sebaiknya diberi kesempatan yang cukup untuk latihanDalam proses pembelajaran, pembelajar sebaiknya diberi kesempatan yang cukup untuk latihan secara mental se
secara mental se belum belum latihan latihan fisik, fisik, dan dan “reinforcement” “reinforcement” dan dan hindari hindari punishment punishment yang yang tidaktidak perlu.
perlu.
Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata refleks atas stimulus (S-R bond),Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata refleks atas stimulus (S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan skema melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri.
kognitif manusia itu sendiri.
Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada perlunyaPendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada perlunya conditioningconditioning (pembiasaan(pembiasaan merespon) dan
merespon) dan imitationimitation (peniruan). Selain itu pendekatan belajar sosial menekankan pentingnya (peniruan). Selain itu pendekatan belajar sosial menekankan pentingnya penelitian
penelitian empiris empiris dalam dalam mempelajari mempelajari perkembangan perkembangan anak-anak. anak-anak. Penelitian Penelitian ini ini berfokus berfokus padapada proses yang menjelaskan perkembangan anak, faktor sosial dan kognitif.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Arie Asnaldi, 2005. Teori
Arie Asnaldi, 2005. Teori – – Teori Belajar Teori Belajar
Bell Gredler, E.Margaret.1991.Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV.Rajawali Bell Gredler, E.Margaret.1991.Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV.Rajawali blogs.unpad.ac.id/aderusliana
blogs.unpad.ac.id/aderusliana
John W. Satrock, 2007.Psikologi Pendidikan, edisi kedua.PT. Kencana Media Group.Jakarta John W. Satrock, 2007.Psikologi Pendidikan, edisi kedua.PT. Kencana Media Group.Jakarta http://webspace.ship.edu/cgboer/bandura.html
http://webspace.ship.edu/cgboer/bandura.html
http://www.scribd.com/doc/7747475/Albert-Bandura http://www.scribd.com/doc/7747475/Albert-Bandura http://rohman-ma
http://rohman-makalah.blogspot.com/kalah.blogspot.com/2008/07/teori-belajar-2008/07/teori-belajar-akhmad-sudrajat-makhmad-sudrajat-m.html.html http://www.s
http://www.scribd.com/doc/8556854/Bab-3-Teori-Pembelajcribd.com/doc/8556854/Bab-3-Teori-Pembelajaran-Behavior-Is-dan-Kogniaran-Behavior-Is-dan-Kognitiftif http://www.pt
http://www.pts.com.my/moduless.com.my/modules.php?name=News&.php?name=News&file=print&sfile=print&sid=792id=792 http://alfa
http://alfaned.blogspot.com/2008/09ned.blogspot.com/2008/09/bab-2-teori-sosial-/bab-2-teori-sosial-bandura.htmlbandura.html http://www.iy
http://www.iyares.com/books/s/ares.com/books/s/?q=teori+pembelaja?q=teori+pembelajaran+sosial+alran+sosial+albert+bandurabert+bandura http://pdfcontact.com/ebook/teori_peniruan_bandura.html
http://pdfcontact.com/ebook/teori_peniruan_bandura.html http://mabji
http://mabjip.blogspot.com/200p.blogspot.com/2009/10/teori-pembelajara9/10/teori-pembelajaran-sosial-bandura.htn-sosial-bandura.htmlml http://depe.blog.uns
http://depe.blog.uns.ac.id/2010/05/07/t.ac.id/2010/05/07/teori-belajar-sosieori-belajar-sosial/al/ http://www.fr
http://www.freewebs.com/hieewebs.com/hijrahsaputra/catjrahsaputra/catatan/TEORIatan/TEORI%20BELAJAR%20dan%20BELAJAR%20dan %20PEMBELAJARAN.htm
%20PEMBELAJARAN.htm http://www.scri
http://www.scribd.com/doc/10961377/RPP-Berbd.com/doc/10961377/RPP-Berbasis-Teori-Belbasis-Teori-Belajarajar http://depe.blog.uns
http://depe.blog.uns.ac.id/2010/05/07/t.ac.id/2010/05/07/teori-belajar-sosieori-belajar-sosialal
Mukminan.1997. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:P3G IKIP Mukminan.1997. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:P3G IKIP Prasetya Irawan,dkk.1997. Teori Belajar. Dirjen Dikti : Jakarta
Prasetya Irawan,dkk.1997. Teori Belajar. Dirjen Dikti : Jakarta www.e-psikologi.com/lain-lain/tokoh.htm