• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sk Tata Tertib Smp Pgri Depok II Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sk Tata Tertib Smp Pgri Depok II Tengah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 YAYASAN PE

 YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKANNDIDIKAN

BIDANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BIDANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

( YPLP - DIKDASMEN PGRI ) KOTA DEPOK ( YPLP - DIKDASMEN PGRI ) KOTA DEPOK

SMP PGRI DEPOK II TENGAH

SMP PGRI DEPOK II TENGAH

TERAKRED

TERAKREDITASI ”A” (BAN ITASI ”A” (BAN S/M NOMOR 02.00/442/BAPS/M NOMOR 02.00/442/BAP-SM/X/2009)-SM/X/2009)

Jl. Letnan Hatta Sukirman Mekarjaya Sukmajaya Kota Depok Kode Pos 16411 Telp. (021) 7710726 Jl. Letnan Hatta Sukirman Mekarjaya Sukmajaya Kota Depok Kode Pos 16411 Telp. (021) 7710726

email :

email : smppgridepok@gmailsmppgridepok@gmail.com .com Situs : Situs : http://www.belgihttp://www.belgi a83.neta83.net

SURAT KEPUTUSAN SURAT KEPUTUSAN

KEPALA SMP PGRI DEPOK II TENGAH KEPALA SMP PGRI DEPOK II TENGAH

Nomor : 002/Tatib-PTK/VII/2013 Nomor : 002/Tatib-PTK/VII/2013

Tentang : Tentang :

TATA TERTIB PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TATA TERTIB PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SMP PGRI DEPOK II TENGAH SMP PGRI DEPOK II TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEPALA SMP PGRI DEPOK II TENGAH KEPALA SMP PGRI DEPOK II TENGAH

Menimbang

Menimbang : : a. a. Bahwa Bahwa dalam dalam rangka rangka meningkatkan meningkatkan efektifitas efektifitas dan dan efisiensi efisiensi prosesproses kegiatan belajar mengajar pada SMP PGRI DEPOK II T

kegiatan belajar mengajar pada SMP PGRI DEPOK II T ENGAH, makaENGAH, maka perlu dibuat tata tertib pendidik dan tenaga kependidikan yang harus perlu dibuat tata tertib pendidik dan tenaga kependidikan yang harus ditegakkan bersama.

ditegakkan bersama. b.

b. Bahwa tata tertib pendidik dan tenaga kependidikan berfungsi sebagaiBahwa tata tertib pendidik dan tenaga kependidikan berfungsi sebagai pedoman pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan pedoman pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada pendidik dan tenaga kependidikan tugas pokok dan fungsinya pada pendidik dan tenaga kependidikan Tahun Pelajaran 2013/2014

Tahun Pelajaran 2013/2014

.

.

c.

c. Bahwa untuk Bahwa untuk maksud tersebut maksud tersebut perlu diterbitkan perlu diterbitkan Surat KeputusanSurat Keputusan Kepala Sekolah.

Kepala Sekolah.

Mengingat

Mengingat : : a. a. Undang Undang Undang Undang Dasar Dasar Negara Negara tahun tahun 19451945 b.

b. Surat Surat Direktur Direktur Jenderal Pendidikan Jenderal Pendidikan Dasar Dasar Menengah Menengah Nomor :Nomor : 7384/C/LL/1995 tanggal 2 Nopember 1995, tentang Pedoman 7384/C/LL/1995 tanggal 2 Nopember 1995, tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Disiplin Nasional di Sekolah.

Pelaksanaan Gerakan Disiplin Nasional di Sekolah.

c. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan c. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Nasional. d.

d. Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor Pemerintah Nomor 19 T19 Tahun 2005, ahun 2005, tentang tentang StandarStandar Nasional Pendidikan.

Nasional Pendidikan.

e. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan e. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

(2)

Memperhatikan : a. Kode etik guru Indonesia

b. Rapat Dinas Pendidik dan tenaga kependidikan tanggal 4 Juli 2013

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Kepala Sekolah Tentang Tata Tertib Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP PGRI DEPOK II TENGAH Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kesatu : Bahwa Tata Tertib Pendidik dan Tenaga Kependidikan ini ditetapkan sebagai pedoman pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada SMP PGRI DEPOK II TENGAH Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kedua : Bahwa Tata Tertib ini hendaknya dapat ditegakkan sebagai wujud tanggung jawab pendidik dan tenaga kependidikan pada SMP PGRI DEPOK II TENGAH Tahun Pelajaran 2013/2014.

Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila terdapat kekeliruan maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Depok

Pada tanggal : 4 Juli 2013 .

Kepala SMP PGRI DEPOK II TENGAH

Sukadi, S.Pd. .

Tembusan :

- Ketua YPLP DIKDASMEN PGRI - Dinas Pendidikan Kota Depok - Arsip

(3)

Lampiran Keputusan Kepala SMP PGRI DEPOK II TENGAH Nomor : 002/Tatib-PTK/VII/2013 Tanggal : 4 Juli 2013 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan:

1. Disiplin pendidik dan tenaga kependidikan adalah kesanggupan pendidik dan tenaga kependidikan untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditetapkan dalam peraturan tata tertib SMP PGRI DEPOK II TENGAH yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin sesuai peraturan.

2. Pelanggaran tata tertib adalah dalam bentuk ucapan, tulisan, atau perbuatan sikap yang dilakukan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

3. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada pendidik dan tenaga kependidikan karena melanggar peraturan tata tertib pendidik dan tenaga kependidikan SMP PGRI DEPOK II TENGAH.

4. Pendidik dan tenaga kependidikan guru / pegawai tetap yayasan atau guru / pegawai tidak tetap yayasan.

5. Pendidik dan tenaga kependidikan adalah tenaga yang berfungsi melayani peserta didik dalam proses penyelenggaraan pembelajaran di SMP PGRI DEPOK II TENGAH.

6. Sekolah Menengah Pertama yang selanjutnya disingkat SMP adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada  jenjang Pendidikan Dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang

sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI. 7. Tata tertib pendidik dan tenaga kependidikan adalah tata tertib pendidik dan tenaga

kependidikan SMP PGRI DEPOK II TENGAH selanjutnya disebut Tata Tertib Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengatur kewajiban, hak, anjuran, serta perilaku pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Pasal 2

Tata Tertib Pendidik dan Tenaga Kependidikan mengikat bagi seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan sejak dinyatakan sebagai Pendidik atau tenaga kependidikan SMP PGRI DEPOK II TENGAH sampai dinyatakan keluar/mutasi dari SMP PGRI DEPOK II TENGAH.

(4)

Pasal 3

Tata Tertib Pendidik dan Tenaga Kependidikan dilaksanakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan SMP PGRI DEPOK II TENGAH sesuai tugas, fungsi dan kewenanganya.

BAB II

KETENTUAN MASUK KERJA Pasal 4

1. Untuktenaga Kependidikan kegiatan kerja dimulai pukul 07.15 sampai dengan pukul 17.00, sedangkan untuk Pendidik disesuaikan menurut jadwal mengajar yang telah di tetapkan.

2. Pendidik dan tenaga kependidikan hadir di lingkungan kerja selambat-lambatnya 10 menit sebelum jam kerja pertama dimulai.

3. Pendidik yang terlambat hadir, dapat melanjutkan tugasnya apabila telah mendapat ijin dari Petugas Piket.

4. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir wajib mengisi buku daftar hadir yang telah disediakan oleh Petugas Piket.

5. Selama jam kerja berlangsung, pendidik dan tenaga kependidikan harus berada dalam lingkungan sekolah.

6. Tenaga kependidikan wajib berada di sekolah setiap hari kerja mulai awal sampai akhir proses pembelajaran, kecuali tugas luar atas perintah kepala sekolah ( Surat Tugas ) dan untuk Pendidik wajib berada di sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

7. Pendidik dan tenaga kependidikan yang berhalangan hadir, harus menyampaikan surat ijin resmi/tertulis dan atau surat keterangan dokter bilamana sakit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 5

1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang terlambat datang wajib melapor kepada Kepala Sekolah / Petugas Piket dan menjelaskan perihalalasan keterlambatannya. 2. Pendidik dan tenaga kependidikan yang terlambat datang segera melaksanakan tugas

sesuai Tugas Pokok dan Fungsi setelah dipersilahkan oleh Kepala Sekolah / Petugas Piket.

(5)

Pasal 6 Tidak masuk kerja :

a. Tidak masuk kerja terencana

1) Ijin tidak masuk kerja karena ada kepentingan yang tidak dapat ditinggalkan disampaikan kepada Kepala sekolah dengan tembusan petugas piket melalui surat.

2) Ijin tidak masuk kerja karena sakit selama satu hari harus menyampaikan surat tertulis yang disampaikan kepada Kepala sekolah dengan tembusan Petugas piket.

3) Ijin tidak masuk kerja karena sakit selama dua hari atau lebih harus menyampaikan surat ijin dokter secara tertulis yang disampaikan kepada Kepala sekolah dengan tembusan Petugas piket.

b. Tidak masuk kerja tidak terencana

1) Pendidik dan tenaga kependidikan yang tidak masuk kerja satu hari / terlambat datang karena sesuatu hal yang tak terduga, memberi tahukan kepada Kepala Sekolah / Petugas Piket.

2) Pendidik dan tenaga kependidikan yang tidak dapat masuk kerja selama beberapa hari karena sesuatu hal, wajib mengajukan permohonan untuk tidak masuk kerja kepada kepala sekolah / Petugas Piket.

c. Pendidik dan tenaga kependidikan yang tidak masuk kerja selama 6 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan akan diberi sanksi sesuai peraturan yang berlaku setelah diadakan konfirmasi dengan yang bersangkutan

Pasal 7 Meninggalkan Jam Kerja

a. Pendidik dan tenaga kependidikan yang akan meninggalkan tugas terencana sebelum waktu kerja berakhir, yang bersangkutan harus ijin terlebih dahulu kepada kepala sekolah dengan alasan riil dan logis.

b. Pendidik dan tenaga kependidikan yang akan meninggalkan tugas mengajar secara mendadak karena sakit atau hal lain yang sangat penting dan tidak bisa ditunda / diwakilkan, dapat dilakukan dengan persetujuan dan ijin Kepala Sekolah.

c. Pendidik dan tenaga kependidikan yang meninggalkan kewajiban tugas mengajar pada pergantian jam, harus minta ijin dan memberitahukan kepada Kepala Sekolah dan atau Petugas piket.

d. Pendidik dan tenaga kependidikan yang akan meninggalkan sekolah pada jam - jam kerja harus meminta ijin kepada Kepala Sekolah dengan tembusan Petugas piket setelah mendapat persetujuan kepala sekolah.

(6)

e. Tanpa ada ijin kepala sekolah atau Petugas piket yang bertugas, pendidik dan tenaga kependidikan tidak diperkenankan meninggalkan sekolah sebelum jam kerja berakhir

BAB III

KETENTUAN PAKAIAN

Pasal 8

Setiap pendidik dan tenaga kependidikan wajib berpakaian bersih, rapih dan sopan sesuai kode etik pendidik dan tenaga kependidikan

BAB IV

HAK KEWAJIBAN DAN LARANGAN

Pasal 9

Setiap pendidik dan tenaga kependidikan berhak:

1. Memperoleh kesempatan mengembangkan diri dan kariernya untuk menjadi pendidik dan tenaga kependidikan yang professional

2. Memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai prestasinya 3. Meningkatkan kompetensinya

4. Memperoleh jaminan kenyamanan dan ketenangan dalam bekerja

5. Memanfaatkan sarana prasarana pendidikan sesuai dengan ketentuan kerja 6. Memperoleh perlakuan yang adil dan manusiawi dari sesama warga kerja 7. Berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan sekolah

8. Mengembangkan ide-ide kreatif dan inovasi untuk kemajuan sekolah

Pasal 10

Setiap pendidik dan tenaga kependidikan wajib :

1. Menjadi teladan dan contoh bagi semua warga sekolah.

2. Menjunjung nama baik sekolah baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. 3. Datang di tempat bekerja sebelum proses pembelajaran dimulai.

4. Apabila datang terlambat wajib lapor kepada Kepala Sekolah dan atau Petugas piket. 5. Mengikuti rapat koordinasi / dinas, pelatihan dan workshop yang diselenggarakan

sekolah.

6. Berpakaian rapi dan sopan sesuai dengan ketentuan

7. Bersikap sopan dan hormat pada Guru dan teman sejawat.

8. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan wajib mengikuti upacara bendera setiap hari senin dan upacara hari-hari besar Nasional di sekolah atau di luar sekolah.

9. Mendukung program sekolah untuk kemajuan bersama.

(7)

11. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan wajib menjaga dan memelihara kebersihan, kerapian, keindahan, ketertiban, keamanan, kekeluargaan, kesehatan dan kerindangan sekolah.

12. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk menjaga kebersihan ruang kelas, lingkungan sekolah, serta kerapian meubeler yang ada, sarana dan prasarana pendidikan.

13. Bersama peserta didik dan warga sekolah lainnya menjaga ketenangan, kenyamanan dan ketentraman sekolah.

14. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan harus dapat memberi suri teladan yang baik dalam kata maupun dalam perbuatan.

15. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan harus bersifat sopan santun, harga menghargai antar sesama serta menjunjung tinggi kode etik.

Pasal 11 Setiap pendidik dan tenaga kependidikan dilarang :

1. Berkelahi, berkata tidak sopan, mengancam kepada siapapun di sekolah. 2. Memakai perhiasan maupun make up yang berlebihan.

3. Memelihara kuku yang panjang atau tidak terawat.

4. Membawa atau mengunakan miras, narkoba,dan obat-obat terlarang. 5. Menyakiti, memukul, mengancam warga sekolah.

6. Memakai pakaian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Mengajak orang lain untuk bermain masuk ke lingkungan sekolah yang tidak ada kepentingan dalam lingkungan kerja.

8. Membawa pengaruh, ajaran / paham organisasi lain yang dilarang pemerintah kedalam sekolah.

9. Meningalkan lingkungan kerja pada jam-jam kerja tanpa ijin Kepala sekolah dan atau tim ketertiban.

10. Mengajak anak atau orang lain ke dalam sekolah yang akan mengganggu kelancaran kegiatan pekerjaan.

11. Membawa dan atau mengunakan buku porno, disket flasdisk, yang mengandung porno, VCD porno ke dalam sekolah.

12. Melakukan perbuatan asusila yang bertentangan peraturan perundang-undangan. 13. Berencana/ menunjukan tanda-tanda atau sikap akan memukul, berbicara kasar,

berbuat sesuatu yang membahayakan keselamatan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan kerja.

14. pendidik dan tenaga kependidikan putra dilarang berambut hingga menyentuh kerah atau memakai anting-anting, gelang serta kalung.

(8)

15. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan martabat sekolah.

16. Menggunakan barang-barang milik sekolah untuk kepentingan pribadi ta npa izin kepala sekolah.

17. Menjual, mengalihtangankan barang-barang milik sekolah ke orang lain yang dipandang merugikan sekolah.

BABV SANKSI Pasal 12

Pendidik dan tenaga kependidikan yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban dan atau melanggar tata tertib pendidik dan tenaga kependidikan akan dikenakan sanksi - sanksi berupa:

1. Teguran lisan dan atau teguran tertulis 2. Peringatan tertulis / perjanjian

3. Skorsing

4. Pernyataan tidak puas

5. Dikeluarkan dengan tidak hormat

Pasal 13

1. Bentuk teguran lisan dilaksanakan apabila pendidik dan tenaga kependidikan melakukan pelanggaran tata tertib ringan.

2. Peringatan tertulis atau perjanjian dilaksanakan apabila pendidik dan tenaga kependidikan melakukan pelanggaran tata tertib sedang

3. Skorsing dilaksanakan untuk memberikan kesempatan pendidik dan tenaga kependidikan dalam koreksi diri dan memperbaiki diri

4. Pernyataan tidak puas dari atasan (kepala sekolah) apabila proses teguran lisan, tertulis, peringatan tertulis , skorsing diterapkan akan tetapi pendidik dan tenaga kependidikan tersebut tidak merubah diri untuk mematuhi tata tertib.

5. Apabila setelah mendapatkan pernyataan tidak puas masih tetap terjadi pelanggaran maka Kepala Sekolah akan melakukan pemberhentian kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang bersangkutan.

(9)

BAB VI

PENGHARGAAN

Pasal 14

1. Kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang berprestasi dan mentaati serta mematuhi tata tertib dan kode etik dapat diberi penghargaan berupa: pujian, piagam, surat keterangan atau bentuk lain.

2. Pendidik dan tenaga kependidikan yang akan diusulkan untuk mengembangkan karier / mendapatkan penghargaan harus berkelakuan baik dapat menjadi teladan dan mematuhi tata tertib.

3. Pendidik dan tenaga kependidikan yang akan diberi jabatan / tugas tambahan di sekolah harus mematuhi tata tertib dan tidak pernah melangggar tata tertib sekolah.

BAB VII PENUTUP

1. Peraturan tata tertib ini di buat untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan selama menjadi pendidik dan tenaga kependidikan di SMP PGRI DEPOK I TENGAH.

2. Hal-hal yang belum di atur dalam peraturan tata tertib ini akan diatur dalam ketentuan tersendiri

3. Peraturan ini akan ditinjau setiap satu tahun sekali 4. Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan.

Depok, 4 Juli 2013

Kepala SMP PGRI DEPOK II TENGAH

Referensi

Dokumen terkait

dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini yang dimaksudkan dengan : Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan