• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG PLAMBING. Tukang Plambing Memasang Pipa Cabang INA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG PLAMBING. Tukang Plambing Memasang Pipa Cabang INA"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG PLAMBING

Tukang Plambing

Memasang Pipa Cabang

INA. 5230.2.22.07.07

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN

BAB I PENGANTAR ... 1

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 1

1.2. Penjelasan Modul ... 1

Desain Modul ... 2

Isi Modul ... 2

Pelaksanaan Modul ... 3

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (CRCC) ... 3

1.4. Pengertian-Pengertian Istilah ... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 5

2.1. Peta Paket Pelatihan ... 5

2.2. Pengertian Unit Standar ... 6

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 6

2.3.1. Judul Unit ... 7

2.3.2. Kode Unit ... 7

2.3.3. Deskripsi Unit ... 7

2.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ... 7

2.3.5. Batasan Variabel ... 8

2.3.6. Panduan Penilaian ... 9

2.3.7. Kompetensi Kunci ... 11

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 12

3.1. Strategi Pelatihan ... 12

3.2. Metode Pelatihan ... 13

BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI ... 14

4.1. Tujuan Instruksional Umum ... 14

(3)

4.3.2. Sarana Dan Prasarana Pelatihan ... 15

4.3.3. Peralatan utama pelatihan ... 15

4.3.4. Peralatan bantu pelatihan ... 15

4.3.5. Perangkat lunak pelatihan ... 15

4.4. Menyiapkan pipa cabang air bersih. ... 16

4.4.1. Perintah kerja diperoleh. ... 16

4.4.2. Bahan pipa air bersih ditemukenali ... 17

4.4.3. Bahan pipa air bersih diatur ... 19

4.4.4. Laporan diberikan keatasan... 22

4.5. Meletakkan pipa komisioning. ... 22

4.5.1. Perintah kerja diperoleh. ... 22

4.5.2. Gambar konstruksi diperoleh ... 23

4.5.3. Gambar konstruksi dipelajari ... 24

4.5.4. Sambungan cabang pipa ditemukenali ... 26

4.5.5. Garis tanda jalur pipa dibuat ... 27

4.5.6. Laporan diserahkan ... 27

4.6. Memasang dudukan meter air bersih. ... 28

4.6.1. Perintah kerja diperoleh. ... 28

4.6.2. Gambar konstruksi diperoleh ... 29

4.6.3. Posisi dudukan meter air bersih ditentukan ... 33

4.6.4. Dudukan meter air bersih dipasang ... 33

4.6.5. Laporan diserahkan ... 51

4.7. Memeriksa dudukan meter air bersih. ... 51

4.7.1. Perintah kerja diperoleh. ... 51

4.7.2. Posisi dudukan meter air bersih ditemukenali ... 52

4.7.3. Dudukan meter air bersih diperiksa ... 55

(4)

4.8.2. Bahan dan perkakas untuk cabang pipa air bersih utama disiapkan ... 58

4.8.3. Cabang pipa air bersih utama dipasang... 62

4.8.4. Laporan diserahkan ... 65

4.9. Memasang meter air bersih ... 66

4.9.1. Perintah kerja diperoleh. ... 66

4.9.2. Persetujuan dari pihak yang berwenang diperoleh ... 67

4.9.3. Meter air bersih diperoleh ... 68

4.9.4. Pemasangan meter air bersih dilaksanakan ... 71

4.9.5. Laporan diserahkan ... 75

4.10. Mengawasi pekerjaan cabang utama air bersih. ... 75

4.10.1. Gambar konstruksi diperoleh. ... 75

4.10.2. Lingkup pekerjaan ditemukenali ... 80

4.10.3. Pekerjaan cabang pipa utama air bersih ditetapkan ... 80

4.10.4. Pengawasan pekerjaan cabang utama pipa air bersih dilaksanakan ... 81

4.10.5. Laporan diserahkan ... 83

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 84

5.1. Sumber Daya Manusia ... 84

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan ... 85

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ... 85

(5)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

BAB I

PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?

Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2 Penjelasan Modul

Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan.

Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan peserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih.

(6)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang 1.2.1 Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri:

 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.

 Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.2. Isi Modul

Modul ini terdiri dari 3 bagian, antara lain sebagai berikut:

a. Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

b. Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

 Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

c. Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi:

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

(7)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang 1.2.3. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :

 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.

 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.

 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

 Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

 Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).

Jika Anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, Anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti Anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

 Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena Anda telah :

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

(8)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

1.4 Pengertian-pengertian Istilah Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.

(9)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut :

KELOMPOK KOMPETENSI INTI

No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1. INA. 5230.2.22.01 Melakukan persiapan di tempat kerja 2. INA. 5230.2.22.02 Memasang pipa air bersih

3. INA. 5230.2.22.03 Memasang pipa air kotor dan air kotoran 4. INA. 5230.2.22.04 Memasang alat plumbing

5. INA. 5230.2.22.05 Memasang instalasi tangki air

6. INA. 5230.2.22.06 Melakukan pengujian dan komisioning 7. INA. 5230.2.22.07 Memasang pipa cabang

8. INA. 5230.2.22.08 Melakukan pekerjaan pemeliharaan 9. INA. 5230.2.22.09 Melaksanakan pengawasan

(10)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi

Apakah Standar Kompetensi?

Setiap Standar Kompetensi menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.

c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?

Anda akan diajarkan untuk mengoprasikan piranti lunak lembar sebar (spreadsheet) untuk tingkat dasar.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Namun diharapkan pelatihan ini dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tiga sampai lima hari. Pelatihan ini dijutukan bagi semua user terutama yang tugasnya berkaitan dengan operasional.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?

Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat :

 Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

 Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

 Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

(11)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

2.3.1. Kode Unit : INA. 5230.2.22.07.07 2.3.2. Judul Unit : Memasang Pipa Cabang

2.3.3. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk memasang pipa cabang.

2.3.4. Judul Unit : Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pipa cabang air bersih

1.1 Perintah kerja diperoleh

1.2 Bahan pipa air bersih ditemukenali 1.3 Bahan pipa air bersih diatur

1.4 Laporan diberikan keatasan 2. Meletakkan pipa komisioning 2.1 Perintah kerja diperoleh

2.2 Gambar konstruksi diperoleh 2.3 Gambar konstruksi dipelajari

2.4 Sambungan cabang pipa ditemukenali 2.5 Garis tanda jalur pipa dibuat

2.6 Laporan diserahkan 3. Memasang dudukan meter air

bersih

3.1 Perintah kerja diperoleh 3.2 Gambar konstruksi diperoleh

3.3 Posisi dudukan meter air bersih ditentukan

3.4 Dudukan meter air bersih dipasang 3.5 Laporan diserahkan

4. Memeriksa dudukan meter air bersih

4.1 Perintah kerja diperoleh

4.2 Posisi dudukan meter air bersih ditemukenali

4.3 Dudukan meter air bersih diperiksa 4.4 Laporan diserahkan

5. Memasang cabang pipa air bersih utama

5.1 Perintah kerja diperoleh

5.2 Bahan dan perkakas untuk cabang pipa air bersih utama disiapkan

5.3 Cabang pipa air bersih utama dipasang 5.4 Laporan diserahkan

(12)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

6. Memasang meter air bersih 6.1 Perintah kerja diperoleh

6.2 Persetujuan dari pihak yang berwenang diperoleh

6.3 Meter air bersih diperoleh

6.4 Pemasangan meter air bersih dilaksanakan

6.5 Laporan diserahkan 7. Mengawasi pekerjaan cabang

utama air bersih

7.1 Gambar konstruksi diperoleh 7.2 Lingkup pekerjaan ditemukenali

7.3 Pekerjaan cabang pipa utama air bersih ditetapkan

7.4 Pengawasan pekerjaan cabang utama pipa air bersih dilaksanakan

7.5 Laporan diserahkan

2.3.5. BATASAN VARIABEL

1. Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan berkelompok, pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi utamanya pada pekerjaan plumbing. Pekerjaan plambing mencakup:(air bersih, air kotoran, air kotor, pipa ven, pipa springkler, pipa hidran dan gas)

2. Tugas dalam memasang pipa cabang meliputi : 2.1. Menyiapkan pipa cabang air bersih. 2.2. Meletakkan pipa komisioning

2.3. Memasang dudukan meter air bersih 2.4. Memeriksa dudukan meter air bersih 2.5. Memasang cabang pipa air bersih utama 2.6. Memasang meter air bersih

(13)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

3. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan unit ini perlu tersedianya peralatan dan sarana antara lain :

3.1. Perangkat dan dokumen gambar instalasi plumbing yang akan dikerjakan 3.2. Dokumen kontrak kerja dengan pihak ketiga

3.3. Lembar SOP/Prosedur kerja yang berlaku 3.4. Peralatan untuk kerja plambing

3.5. Bahan dan perlengkapan plambing

4. Peraturan perundangan dan kebijakan terkait, antara lain:

4.1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan kesehatan kerja. 4.2. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

4.3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

4.4. Peraturan Penteri PU No. ... tentang Standar Mutu pekerjaan Plumbing ?

5. Pihak lain yang terkait antara lain: 5.1. Penanggungjawab arsitektur 5.2. Penanggungjawab sipil 5.3. Penanggungjawab mekanikal 5.4. Penangungjawab proyek 5.5. Surveyor

5.6. Pengawas, Mandor dan Pembantu Pelaksana

2.3.6. PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian

1.1. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja 1.2. Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja

1.3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)

(14)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

2. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya atau kaitan dengan kompetensi lain :

2.1. INA.522.0221.XX Membaca gambar kerja dan spesifikasi teknik 2.2. INA.522.0221.XX Menghitung kebutuhan dan menyiapkan peralatan

(tools)

2.3. INA.522.0221.XX. Menghitung kebutuhan bahan

2.4. INA.522.0221.XX Membuat rencana jadual pelaksanaan pekerjaan 2.5. INA.522.0221.XX Mempersiapkan APD dan APK

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan: 3.1. Membaca gambar dan simbol.

3.2. Pemahaman spesifikasi teknik.

3.3. Teknis penggunaan peralatan (tools) plambing

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung kompetensi ini: 4.1. Keterampilan berkomunikasi ditempat kerja

4.2. Keterampilan membaca gambar kerja 4.3. Keterampilan menggunakan alat-alat kerja 5. Aspek penting penilaian

Aspek yang harus diperhatikan :

5.1. Kemampuan membaca gambar dan simbol 5.2. Kemampuan memahami spesifikasi teknik

5.3. Kemampuan mengkoordinasikan pekerjaan dengan surveyor dan tenaga pelaksanaan plambing dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan

6. Aspek kritis:

Kemampuan dalam menerapkan instruksi pelaksana pekerjaan plambing sesuai dengan waktu pelaksanaan pekerjaan yang tertuang dalam kontrak atau perintah kerja

(15)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang 2.3.7. KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI

TINGKAT KINERJA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah Menggunakan teknologi 1 1 1 1 1 1 2

(16)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda miliki.

d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.

b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik

a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

(17)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

(18)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI

4.1. Tujuan Instruksional Umum

 Peserta pelatihan mampu Memasang pipa cabang

4.2. Tujuan Instruksional Khusus

 Peserta pelatihan mampu Menyiapkan pipa cabang air bersih

 Peserta pelatihan mampu Meletakkan pipa komisioning

 Peserta pelatihan mampu Memasang dudukan meter air bersih

 Peserta pelatihan mampu Memeriksa dudukan meter air bersih

 Peserta pelatihan mampu Memasang cabang pipa air bersih utama

 Peserta pelatihan mampu Memasang meter air bersih

 Peserta pelatihan mampu Mengawasi pekerjaan cabang utama air bersih

4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Plumbing 4.3.1 Difinisi

Pekerjaan plumbing adalah salah satu bagian dari pekerjaan konstruksi, yang terkait dengan sarana untuk sistem penyediaan air minum, penyaluran air buang dan drainase, termasuk semua sambungan, alat-alat dan perlengkapan yang terpasang didalam persil dan pada banguan gedung.

Plambing adalah pekerjaan yang mengikuti kemajuan tehnologi. plambing dengan tradisinya yang sederhana dan terus hidup untuk sekarang dan masa datang serta cepat menyerap ilmu pengetahuan modern.

Ide-ide mengikuti jaman dalam desain plambing dan instalasinya membuat pekerja tersbut lebih baik dan efisien. tentu saja ide-ide batu tersebut mungkin agak menyulitkan sehingga diperlukan pembelajaran dalam mempergunakan metode-metode tersebut dan dalam kenyataan bahwa beberapa material baru membutuhkan tehnik-tehnik yang berbeda, berarti bahwa memungkinkan orang untuk belajar kecakapan yang sama sekali baru, sehingga pengetrapan pengetahuan ilmiah plambing menantang kita untuk belajar dan bekerja terus menerus.

Semua ide-ide tersebut cenderung menambah pekerjaan bagian tehni dan juga pada sekolah kerja pelatihan plambing sehingga dibutuhkan praktek untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

(19)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Dengan makin pesatnya pembangunan baik rumah tinggal maupun gedung bertingkat pada akhirnya menuntut pekerjaan plambing yaitu instalsi perpipaan untuk persediaan air minum ., penyaluran air buangan beserta peralatan saniter yang sempurna. Pengaturan atau pedoman dalam masalah plambing dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Cipta Karya, Direktorat Teknik Penyehatan telah menerbitkan pedoman plambing Indonesia.

4.3.2 Sarana Dan Prasarana Pelatihan:

Pelatihan pelaksanaan pekerjaan plumbing memerlukan sarana dan prasarana:

 Ruang bengkel kerja atau area yang memenuhi persyaratan untuk pekerjaan plumbing yang antara lain:

- Tata cahaya yang mencukupi

- Sirkulasi udara yang memadai

- Tata ruang yang memadai untuk pekerjaan plumbing

 Ruang bengkel kerja atau area yang memiliki akses untuk keluar masuk, terutama pada saat terjadi keadaan darurat

 Memiliki sarana keselamatan dan kesehatan kerja.

4.3.3 Peralatan utama pelatihan:

- Perangkat dan dokumen gambar instalasi plumbing yang akan dikerjakan

- Dokumen kontrak kerja dengan pihak ketiga

- lembar SOP/Prosedur kerja yang berlaku

- Peralatan untuk kerja plambing

- Bahan dan perlengkapan plambing

4.3.4 Peralatan bantu pelatihan:

- Ragum pipa

- Mesin roll pipa

- Alat pengulir

4.3.5 Perangkat lunak pelatihan:

- Lembar kerja

(20)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

4.4. Menyiapkan pipa cabang air bersih

4.4.1. Perintah kerja diperoleh.

Pengetahuan yang memadai mengenai penyiapan bahan cabang air bersih yang dipadukan dengan ketrampilan yang dimiliki akan menjadikan tukang plambing mampu melaksanakan berbagai macam pekerjaan penyiapan dalam berbagai keadaan. melaksanakan perintah kerja yang diperoleh dari atasan dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang ditentukan dalam melaksanakan penyiapan bahan cabang air bersih dan ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang tukang plambing adalah menyarnbung dan memasang berbagai jenis pipa pada gedung dan halamannya. Dia wajib mengetahui sambungan apa yang hams dipakai pada setiap jenis bahan pipa, sehingga sambungannya rapat air dan rapat udara atau gas.

Penyambungan yang kurang baik menyebabkan kebocoran, sehingga merusak bagian dari bangunan seperti dinding dan langit-langit, terutama kebocoran yang terjadi pada pipa air kotoran dan air kotor.

Sistem pembuangan air kotoran selain mengalirkan air kotoran juga menyalurkan berbagai gas beracun hasil pembusukan air kotoran itu. Gas yang dapat mengganggu kesehatan tersebut dapat masuk ke dalam gedung melalui kebocoran yang terdapat pada pipa air kotoran dan pipa ven.

Kebocoran pipa air kotoran yang ditanam dalam tanah selain menyebabkan pencemaran air tanah dapat juga kemasukan tanah, sehingga pipa itu tersumbat.

Kebocoran sambungan pipa yang tertanam di halaman dapat juga mengundang akar pohon masuk ke dalam pipa berupa akar serabut yang lembut dan cepat menyebar, sehingga pipa tersumbat. Bila akarnya masih relatif sedikit pipa dapat dibersihkan secara mekanis, namun bila akarnya sudah terlalu banyak pipa harus dipotong dan diganti.

Oleh karena sebab itu berbagai peraturan mengenai plambing, antara lain SNI, mensyaratkan bahwa semua pipa yang mengalirkan air bersih, air kotoran, air kotor dan air hujan harus diuji dengan tekanan.

Penyambungan pipa air bersih harus dilakukan sangat cermat, karena tekanan air bersih yang mengalir di situ relatif tinggi. Sambungan yang rusak selain dapat membuang air cukup banyak, juga merusak bagian gedung dan isi ruangan yang dilaluinya.

(21)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Selain mampu menyambung pipa, seorang tukang plambing juga harus mampu memasang pipa berikut penggantung serta penopangnya, sehingga sambungannya tetap tahan bocor.

Dalam bab-bab berikut dibahas cara penyambungan untuk berbagai jenis bahan pipa sesuai dengan urutan bab pada modul yang membicarakan perkakas plambing.

4.4.2. Bahan pipa air bersih ditemukenali

Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus dalam keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik.

a. Pemipaan Air Bersih.

Untuk distribusi air bersih harus dari pipa Gip Medium Class PN 10 atau kelas 10kg/cm2 yang memenuhi standar ISO 4065, ISO 4427 DIN 8075 dan BS 1987. Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam

b. Sambungan Pipa.

Sambungan-sambungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, nipple, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan Gip Medium Class yang sesuai untuk pipa Gip kelas 10kg/cm2, serta berasal dari merek yang sama dengan merek pipa.

Sistem Sambungan.

Sistem sambungan terdiri dari compression fitting, butt-fussion welding, electrofunction atau sesuai petunjuk dari pabrik pembuat pipa PP. Sistem sambungan yang dipilih harus disetujui Pengawas Lapangan / Manajemen Konstruksi.

c. Katup/Valve.

Katup bertekanan kerja 125psi, dengan jenis katup dan diameter sesuai Gambar Kerja, harus dibuat dari bahan kuningan dan harus berasal dari merek yang dikenal seperti Toyo,Kitz atau setara. Katup harus memiliki tanda tekanan kerja, diameter dan arah aliran yang diterakan pada badan katup. Katup dengan diameter sampai dengan 65mm harus memiliki ulir untuk enyambungan dengan pipa, sedang katup dengan diamter lebih besar dari 65mm harus memiliki flens yang bersatu dengan badan katup.

(22)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang d. Flensa.

Flens harus memenuhi standar ANSI B 16.5 kelas 150 jenis raised face. Flens tipe slip-on harus memiliki diameter yang sesuai dengan pipa atau peralatan yang akan disambung.

e. Paking.

Paking harus dari ANSI kelas 150, terbuat dari karet gulungan spiral tebal minimal 3mm. Diameter paking harus sesuai dengan diameter dan jenis flens yang akan digunakan. Jumlah pengadaan paking harus dilebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya diadakan.

f. Baut, Mur untuk Flensa.

Baut, mur lengkap dengan cincin per dan cincin pelat, harus terbuat dari baja hitam kelas 8.8., dengan system ulir metric, digunakan untuk pemasangan flens. Diameter dan panjang baut harus sesuai dengan dimensi flens. Sisa ulir setelah pemasangan minimal 3 (tiga) ulir. Jumlah pengadaan baut dan mur dilebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya diadakan.

g. Pipa.

Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-1987 dengan kelas tekanan kerja 8kg/cm2 . Pipa harus dari jenis sambungan solvent cement. Diamter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

h. Sambungan Pipa.

Sambungan-sambungan pipa dengan jenis sambungan solven cement seperti elbow, reducer, knee, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan dan kelas yang sama dengan pipa PVC dan memenuhi standar SNI 06-0135-1989, dari merek yang sama dengan merek pipa yang disetujui digunakan.

i. Perekat.

Perekat untuk penyambungan pipa PVC harus dari merek yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat pipa PVC.

Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus mempelajari semua pekerjaan lainnya yang terkait atau yang akan mempengaruhi pekerjaannya, sesuai yang disyaratkan dalam Spesifikasi teknis ini, dan harus melaporkannya kepada Pengawas Lapangan semua keadaan yang akan menurunkan atau mengurangi pekerjaannya.

peralatan, pipa-pipa dan sebagainya, untuk menjamin bahwa semuanya dapat dipasang pada tempat yang direncanakan sesuai rencana.

(23)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

4.4.3. Bahan pipa air bersih diatur.

Sebagai gambaran, bahan minimal yang harus digunakan dalam Pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

a. Alat bor

b. Mesin Listrik (Gen-set)

c. Pompa Air

d. Alat-alat ukur lengkap e. Bor Listrik

f. Alat-alat pertukangan sederhana wajib dimiliki oleh setiap tukang

g. Dan alat-alat lainnya yang diperlukan Jenis, jumlah, kondisi dan pemilikan alat-alat harus tersedia dalam pelaksanaan pekerjaan, tukang plambing harus melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi Teknis, Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan, Berita Acara Rapat Lapangan, serta petunjuk dari Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Tim Teknis Pengelola Proyek .

Bahan pipa saluran sintetis yang dipakai dalam sistem distribusi umumnya dibuat dari bahan-bahan berikut :

Polivinilklorida tanpa bahan pelembut (disingkat PVC);

Polietilena keras atau polietilena berkepadatan tinggi PE 50 (High Density Polyethylene, disingkat HDPE);

Polietilena berkepadatan sedang (Medium Density Polyethylene, disingkat MDPE);

Polietilena lunak atau polietilena berkepadatan endah PE 25/32 (Low Density Polyethylene disingkat LDPE);

Polivinilklorida dengan polietilena berklorida (disingkat PVC/CPE atau PVC tahan bentur)

Semua bahan-bahan sintetis ini termasuk kelompok termoplastik. Termoplastik ialah bahan sintetis yang bisa diubah-ubah bentuknya apabila bahan itu dipanaskan pada temperatur tertentu. Ciri-ciri pipa bahan sintetis Beberapa ciri untuk mengenali berbagai jenis bahan pipa sintetis terdapat di bawah ini:

(24)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

PVC HDPE

Terasa keras tetapi tidak berminyak. Terasa berminyak.

Tanpa zat pewarna tampaknya bening. Tanpa zat pewarna tampaknya keruh seperti susu.

Jika dingin rapuh dan keras. Liat dan mudah ditekuk. Lebih berat dari air. Lebih ringan dari air.

Bersifat memadamkan nyala api. Jika disulut apinya tetap menyala. Jika terbakar bunyinya

berkeretek-keretek.

Jika terbakar tidak berbunyi dan memberikan tetesan.

Kemudian berbau seperti zat asam garam.

Kemudian berbau seperti lemak lilin

Jika diketuk terdengar nyaring. Jika diketuk terdengar redup. Jika dipanaskan cepat lembek. Jika dipanaskan jadi mengkilat.

MDPE dan LDPE mempunyai ciri-ciri pengenal seperti HDPE, tetapi dengan ukuran yang lebih kuat lagi: bahan itu terasa lebih berminyak, lebih mengkilat lagi kalau dipanaskan dan jika diketuk bunyinya juga lebih redup lagi.

Bahan sintetis yang satu dapat dicampur dengan bahan sintetis yang lain, sehingga bahan yang dihasilkan itu lebih cocok lagi untuk tujuan tertentu. Salah satu bahan sintetis terkenal yang dibuat dengan teknik seperti itu adalah PVC/CPE. Di sini PVC dicampur dengan polietilena berklorida. Suatu produk baru, yang muncul dengan cara pencampuran adalah

PVC/A, merupa- kan suatu campuran dari PVC dengan akrilat. PVC/CPE dan PVC/A mempunyai ciri-ciri yang sama dengan PVC. Dalam laboratorium memang perbedaan-perbedaan antara jenis-jenis tersebut dapat kita temukan, tetapi dalam praktek hal itu tiada berarti.Yang memang penting adalah daya tahan kimia dari bahan sintetis tersebut, karena hal itu menentukan apakah sebuah pipa saluran dapat diletakkan di dekat tempat penyimpanan bensin atau minyak.

Pada tabel di bawah ini, diperlihatkan ciri-ciri fisika yang paling utama dari bahan-bahan sintetis yang telah dibahas tadi,

(25)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Property Ciri-ciri Unit

satuan PVC

PVC/

CPE HDPE MDPE LDPE

density Kepadatan Kg/m3 1400 1400 955 945 935 softening point titik lunak 0C 76 76 125 116 110 specific heat panas jenis kJ/kg,K 1.01 1.01 1.9 2.1 2.3 coefficient of expansion

koefisien muai

m/m,K

(x10-5) 6 6 20 20 20 deformation temperature suhu

perubahan bentuk

0

C 130 130 135 130 115 tensile strength (short term)

kekuatan tarik (jangka pendek)

N/mm2 42 30 15 12 7

tensile strength (long term) kekuatan tarik (jangka panjang)

N/mm2 25 15 6.5 8.5 4.2

Kg/m3 = kilogram per cubic metre °C = degrees Celsius kJ/kg,K = kilo Joule per kilogram per

Kg/m³ = kilogram per meter kubik °C = derajat celsius kj/kg,K = kilo

joule per kilogram per

Derajat Kelvin

m/m,K = meter per meter per derajat Kelvin x 0,00001 (x 10¯5)

N/mm² = Newton per milimeter persegi

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa kepadatan PVC lebih besar daripada kepadatan air (1000 kg/m³ pada suhu 4°C) dan kepadatan PE (HDPE, LDPE) lebih kecil dari air. Oleh sebab itu PVC akan tenggelam dalam air dan PE tetap mengapung. Pemuaian PVC pada setiap derajat peningkatan suhu adalah 0,00006 m per meter. Pemuaian ini lebih besar dari misal-nya pemuaian baja yang mempunyai koefisien muai 0,000012 m. Sifat lentur juga merupakan ciri penting pipa saluran. Bila ada sebuah pipa berubah bentuk, misalnya waktu pembengkokan dengan pemanasan dari suatu lengkungan, maka pipa itu selalu berusaha kembali ke posisi semula. Terutama pada suhu yang lebih tinggi, pipa yang ada lengkungan akan cenderung kembali ke asalnya/lurus.

(26)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

4.4.4. Laporan diberikan keatasan.

Tukang plambing harus membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memberikan gambaran mengenai :

- Kegiatan fisik

- Bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya.

- Catatan dan perintah atasan yang disampaikan secara lisan maupun secara tertulis

- Jumlah tenaga kerja

- Keadaan cuaca

- Pekerjaan tambah / kurang

- Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian diserahkan kepada atasan untuk diketahui

Laporan hasil pemeriksaan yang harus deberikan oleh tukang plambing mengenai hal-hal sebagai berikut :

- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi

- Hasil pengetesan peralatan

- Daftar peralatan dan bahan di lapangan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk peralatan yang sudah dipindahkan dari lapangan

- Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap harus diuraikan sesuai dengan item yang tercantum didalam kontrak

- Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan Memberikan seluruh cakupan laporan pelaksanaan pekerjaan kepada atasan sesuai dengan dokumen kontrak. dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.

4.5. Meletakkan pipa komisioning 4.5.1. Perintah kerja diperoleh

Pengetahuan yang memadai mengenai peletakan pipa komisiong yang dipadukan dengan ketrampilan yang dimiliki akan menjadikan tukang plambing mampu melaksanakan berbagai macam pekerjaan peletakan dalam berbagai keadaan. melaksanakan perintah kerja yang diperoleh dari atasan dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang ditentukan dalam melaksanakan peletakan pipa komisiong dan ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang tukang plambing adalah menyarnbung dan memasang berbagai jenis pipa pada gedung dan halamannya. Dia wajib mengetahui sambungan apa yang hams dipakai pada setiap jenis bahan pipa, sehingga sambungannya rapat air dan rapat udara atau gas.

(27)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Penyambungan yang kurang baik menyebabkan kebocoran, sehingga merusak bagian dari bangunan seperti dinding dan langit-langit, terutama kebocoran yang terjadi pada pipa air kotoran dan air kotor.

Sistem pembuangan air kotoran selain mengalirkan air kotoran juga menyalurkan berbagai gas beracun hasil pembusukan air kotoran itu. Gas yang dapat mengganggu kesehatan tersebut dapat masuk ke dalam gedung melalui kebocoran yang terdapat pada pipa air kotoran dan pipa ven.

Kebocoran pipa air kotoran yang ditanam dalam tanah selain menyebabkan pencemaran air tanah dapat juga kemasukan tanah, sehingga pipa itu tersumbat.

Kebocoran sambungan pipa yang tertanam di halaman dapat juga mengundang akar pohon masuk ke dalam pipa berupa akar serabut yang lembut dan cepat menyebar, sehingga pipa tersumbat. Bila akarnya masih relatif sedikit pipa dapat dibersihkan secara mekanis, namun bila akarnya sudah terlalu banyak pipa harus dipotong dan diganti.

Oleh karena sebab itu berbagai peraturan mengenai plambing, antara lain SNI, mensyaratkan bahwa semua pipa yang mengalirkan air bersih, air kotoran, air kotor dan air hujan harus diuji dengan tekanan.

Penyambungan pipa air bersih harus dilakukan sangat cermat, karena tekanan air bersih yang mengalir di situ relatif tinggi. Sambungan yang rusak selain dapat membuang air cukup banyak, juga merusak bagian gedung dan isi ruangan yang dilaluinya.

Selain mampu menyambung pipa, seorang tukang plambing juga harus mampu memasang pipa berikut penggantung serta penopangnya, sehingga sambungannya tetap tahan bocor.

Dalam bab-bab berikut dibahas cara penyambungan untuk berbagai jenis bahan pipa sesuai dengan urutan bab pada modul yang membicarakan perkakas plambing

4.5.2. Gambar konstruksi diperoleh

Seorang tukang plambing harus dapat cetakan biru (blue print) dan spesifikasinya. Cetakan biru dan spesifikasi merupakan gambar kerja dan instruksi tertulis yang menggambarkan bagaimana gedung akan dibangun dari sisi arsitektur, penempatan listrik, mekanikal dan secara struktur pembangunannya. Gambar kerja dinamakan cetakan biru karena dahulu umumnya bangunan digambar pada lembaran berwarna biru dengan garis putih. Namun saat ini dapat berupa cetakan putih (latar belakang putih dengan garis biru atau hitam), namun cetakan biru masih sering digunakan untuk menggambarkan gambar kerja.

(28)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Cetakan biru untuk bangunan besar terdiri dari tiga set :

1. Cetakan biru struktur yang menggambarkan struktur-struktur pendukung bangunan. Termasuk didalamnya, tiang-tiang, pondasi, dinding pondasi, kolom, balok, plat lantai dan atap.

2. Cetakan biru arsitektur yang merupakan skema keseluruhan bangunan (kecuali detail struktur dan mekanik). Cetakan biru arsitektur menggambarkan rangka, dinding, partisi, rencana penyelesaian dinding, ornamen, kabinet, dan lain-lain yang menyangkut dinding dan partisi.

3. Cetakan biru mekanikal menggambarkan perpipaan, heating dan sistim kelistrikan. Cetakan biru mekanikal merupakan outline dari cetakan arsitektur, tetapi dalam hal sistem perpipaan, menggambarkan gambar lengkap dari instalasi peralatan plambing dan perpipaan. Pada bangunan-bangunan lebih kecil dan bangunan tempat tinggal, cetakan-cetakan struktur dan mekanikal lebih sering tergabung bersama dengan cetakan arsitektur.

4.5.3. Gambar konstruksi dipelajari.

Gambar detail dengan skala cukup besar menggambarkan lebih jelas seluruh pekerjaan. Memuat bentuk bangunan, bagian-bagian atau komponen bangunan beserta semua detail dan ukuran-ukurannya, hubungan antara komponen tersebut dan fungsinya masing-masing. Dipergunakan untuk pelelangan pekerjaan.

Gambar dan perhitungan khusus seperti instalasi teknik dibuat oleh penasihat ahli dengan pembayaran honorarium yang ditentukan tersendiri.

Gambar rencana dibuat perencana berdasarkan perhitungan perencanaan setelah skets ide pemikiran pertama selesai.

Gambar kerja atau working drawing adalah gambar rencana yang memuat detail dan dipakai dalam pelaksanaan pembangunan proyek. As-built drawing dibuat oleh kontraktor dan sub kontraktor.

Perbaikan atau penyempurnaan sering dilakukan terhadap gambar rencana karena adanya kesalahan mau pun adanya teknologi baru untuk komponen tertentu.

Jika terjadi perubahan, lembar perbaikan diberi tanda atau keterangan tentang perubahan tersebut, perubahan keberapa dan penjelasan lain yang diperlukan.

(29)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang Shop Drawing

Shop drawing adalah gambar bagan berdasarkan gambar konstruksi,atau gambar tentang bahan, peralatan atau barang yang disuplai untuk proyek oleh supplier atau vendor.

Supplier adalah perorangan, organisasi atau badan usaha lain yang mensuplai bahan, atat atau komponen; termasuk peralatan atau komponen yang dibuat berdasarkan pesanan khusus, tanpa melibatkan tenaga kerja di lokasi pembangunan.

Vendor adalah perorangan, organisasi atau badan usaha lain yang menyerahkan bahan atau barang jadi pada proyek atas dasar pesanan. Vendor tidak membuat peralatan atau komponen dari pesanan khusus, tetapi menjual barang atau alat yang sudah jadi dan ada di pasaran. Vendor tidak melibatkan tenaga kerja di lokasi pembangunan.

Shop drawing dapat berupa gambar, diagram, ilustrasi, bagan, brosur ataupun gambar. Barang yang diserahkan suptier dan shop drawing hams mendapat persetujuan manajer lapangan lebih dahulu tentang mutu dan persyaratan lain yang harus dipenuhi.

As-Built Drawing

Pada umumnya apa yang tercantum di gambar rencana/gambar kerja tidak sepenuhnya sesuai pada pelaksanaan proyek terutama pelaksanaan pemasangan pipa atau kabel.

Gambar terpasang harus disahkan oleh manajer lapangan. Semua penyimpangan gambar rencana/gambar kerja harus mendapat persetujuan dari manajer dan pemborong atau sub-kontraktor drawing.

As-built drawing diserahkan pada pemilik untuk kepentingan operasi dan perawatan bangunan. As-built drawing disebut juga record drawing.

Kontraktor diwajibkan membuat gambar terpasang (as-built drawing) dari seluruh sistem, dan dibuat selama pengerjaan pemasangan sistem. Pada gambar terpasang harus tercantum jarak, kedalaman, tinggi bagian dari sistem terhadap bagian gedung atau struktur.

(30)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Pada gambar rencana tergambar susunan perpipaan plambing. Perubahan gambar kerja dan detail yang diusulkan sesuai dengan kondisi lapangan pekerjaan. Perubahan gambar rencana diajukan oleh kontraktor kepada manajer lapangan untuk mendapatkan pengesahannya.

Kontraktor wajib mempelajari gambar dan bertanggung jawab terhadap pemasangan dengan spesifikasi bahan dan perlengkapan yang dipergunakan.

Kontraktor harus memberikan penjelasan lisan mengenai cara kerja setiap sistem secara rinci kepada manajer lapangan. dan pemilik. Selain itu kontraktor harus menyiapkan tenaga operator yang mengetahui setiap sistem sehingga sistem bekerja semestinya.

Dalam penjelasan tertulis dengan manajer lapangan, kontraktor harus menyerahkan kepada manajer lapangan penjelasan atau uraian tertulis mengenai cara bekerja tiap sistem yang meliputi diagram, cara pemeliharaan dan perbaikan dari setiap sistem secara terperinci, setelah itu kontraktor menyerahkan karakteristik pompa dan peralatan lainnya yang disiapkan oleh pabrikyang bersangkutan kepada manajer lapangan.

Pada masa pemeliharaan selama 3 bulan, kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan dari setiap sistem yang bekerja tidak semestinya.

4.5.4. Sambungan cabang pipa ditemukenali

Sistem Penyambungan Pipa Air Bersih Digunakan pipa GIP Class Mediumsam bungan ulir/screwed atau las untuk pipa berdiameter3” kebawah dan dengan menggunakans ambungan flanged untuk pipa diameter4” keatas dengan maximum2(dua)batang pipa serta pada belokan dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya.Pembuatan ulir harus dengan peralatan tap dan dilas berpresisi tinggi (bermesin) pada sambungan ulir yang seringkali dibuka harus dipasang water mur. Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa pada pipa lurus.Untuk memperkuat terhadap kebocoran,penyambungan pipa dengan ulir harus terlebih dahulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes,sedangkan untuk sambungan flanged harusdilengkapi ring karet secara homogen.

(31)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

4.5.5. Garis tanda jalur pipa dibuat

Semua katup, penyambung pipa, flensa, perbautan, pipa, dan tubing harus diberi tanda sesuai dengan persyaratan penandaan dari standar sesuai dengan persyaratan MSS SP-25 sebelum memulai pekerjaan instalasi. perkakas/peralatan maupun material, yang akan digunakan sudah memenuhi spesifikasi, dan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam kontrak, dalam pelaksanaan instalasi plambing diperlukan gambar kerja lengkap dengan dimensi peralatan, jarak peralatan satu dengan lainnya, jarak terhadap dinding, jarak pipa terhadap lantai, dinding dan peralatan, dimensi aksesoris yang dipakai. tukang plambing berhak menolak gambar kerja yang tidak mengikuti ketentuan tersebut diatas. Tukang plambing diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keraguan-keraguan, tukang plambing harus segera menghubungi Pengawas Lapangan untuk berkonsultasi. pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan yang sebelumnya tidak dikonsultasikan dengan Pengawas Lapangan, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi tanggung jawab tukang plambing. Untuk itu pemilihan peralatan dan material harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan atas rekomendasi Konsultan Perencana. peralatan yang dipilih harus sesuai dengan kondisi lapangan. Untuk itu tukang wajib menentukan kembali peralatan tersebut dan memintakan persetujuan kepada Pengawas Lapangan apakah ada penambahan / pengurangan. Pelaksanaan instalasi plambing disesuaikan dengan kondisi lapangan dan harus mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas Lapangan untuk melaksanakan pembobokan/pengelasan/pengeboran.

4.5.6. Laporan diserahkan

Tukang plambing harus membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memberikan gambaran mengenai :

- Kegiatan fisik

- Bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya.

- Catatan dan perintah atasan yang disampaikan secara lisan maupun secara tertulis

- Jumlah tenaga kerja

- Keadaan cuaca

- Pekerjaan tambah / kurang

- Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian diserahkan kepada atasan untuk diketahui

(32)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Laporan hasil pemeriksaan yang harus deberikan oleh tukang plambing mengenai hal-hal sebagai berikut :

- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi

- Hasil pengetesan peralatan

- Daftar peralatan dan bahan di lapangan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk peralatan yang sudah dipindahkan dari lapangan

- Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap harus diuraikan sesuai dengan item yang tercantum didalam kontrak

- Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan Memberikan seluruh cakupan laporan pelaksanaan pekerjaan kepada atasan sesuai dengan dokumen kontrak. dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.

4.6. Memasang dudukan meter air bersih

4.6.1. Perintah kerja diperoleh

Pengetahuan yang memadai mengenai pemasangan dudukan meter air bersih yang dipadukan dengan ketrampilan yang dimiliki akan menjadikan tukang plambing mampu melaksanakan berbagai macam pekerjaan pemasangan dalam berbagai keadaan. melaksanakan perintah kerja yang diperoleh dari atasan dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang ditentukan dalam melaksanakan pemasangan dudukan meter air bersih dan ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang tukang plambing adalah menyarnbung dan memasang berbagai jenis pipa pada gedung dan halamannya. Dia wajib mengetahui sambungan apa yang hams dipakai pada setiap jenis bahan pipa, sehingga sambungannya rapat air dan rapat udara atau gas.

Penyambungan yang kurang baik menyebabkan kebocoran, sehingga merusak bagian dari bangunan seperti dinding dan langit-langit, terutama kebocoran yang terjadi pada pipa air kotoran dan air kotor.

Sistem pembuangan air kotoran selain mengalirkan air kotoran juga menyalurkan berbagai gas beracun hasil pembusukan air kotoran itu. Gas yang dapat mengganggu kesehatan tersebut dapat masuk ke dalam gedung melalui kebocoran yang terdapat pada pipa air kotoran dan pipa ven.

Kebocoran pipa air kotoran yang ditanam dalam tanah selain menyebabkan pencemaran air tanah dapat juga kemasukan tanah, sehingga pipa itu tersumbat.

(33)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Kebocoran sambungan pipa yang tertanam di halaman dapat juga mengundang akar pohon masuk ke dalam pipa berupa akar serabut yang lembut dan cepat menyebar, sehingga pipa tersumbat. Bila akarnya masih relatif sedikit pipa dapat dibersihkan secara mekanis, namun bila akarnya sudah terlalu banyak pipa harus dipotong dan diganti.

Oleh karena sebab itu berbagai peraturan mengenai plambing, antara lain SNI, mensyaratkan bahwa semua pipa yang mengalirkan air bersih, air kotoran, air kotor dan air hujan harus diuji dengan tekanan.

Penyambungan pipa air bersih harus dilakukan sangat cermat, karena tekanan air bersih yang mengalir di situ relatif tinggi. Sambungan yang rusak selain dapat membuang air cukup banyak, juga merusak bagian gedung dan isi ruangan yang dilaluinya.

Selain mampu menyambung pipa, seorang tukang plambing juga harus mampu memasang pipa berikut penggantung serta penopangnya, sehingga sambungannya tetap tahan bocor.

Dalam bab-bab berikut dibahas cara penyambungan untuk berbagai jenis bahan pipa sesuai dengan urutan bab pada modul yang membicarakan perkakas plambing

4.6.2. Gambar konstruksi diperoleh

Dalam pelaksanaan pembangunan proyek, banyak gambar yang dibuat, mulai dari skets ide pertama, gambar perencanaan / gambar kerja, Gambar tersebut dapat dibedakan berdasarkan pembuatnya, yaitu :

- Gambar rencana yang dibuat oleh perencana / konsultan

- Gambar detail oleh perencana / konsultan.

- Gambar shop drawing berbekal dari data gambar rencana yang di lengkapi dengan data dari supplier atau manufaktur mengenai material yang menjadi salah satu komponen proyek;

- Gambar terpasang atau as built drawing yang dibuat oleh pemborong atau sub kontraktor. Bersama Manager lapangan / Owner dan konsultan .

Rencana pelaksanaan adalah gambar uraian (bestek) lanjutan pra-rencana dan beberapa gambar detail dengan skala yang lebih besar, diperinci sedemikian rupa sehingga gambar dapat menjadi dasar membuat gambar detail lengkap, anggaran biaya yang diperlukan dan dipergunakan untuk konsultasi dengan instansi yang berwenang.

(34)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Gambar detail dengan skala cukup besar menggambarkan lebih jelas seluruh pekerjaan. Memuat bentuk bangunan, bagian-bagian atau komponen bangunan beserta semua detail dan ukuran-ukurannya, hubungan antara komponen tersebut dan fungsinya masing-masing. Dipergunakan untuk pelelangan pekerjaan.

Gambar dan perhitungan khusus seperti instalasi teknik dibuat oleh penasihat ahli dengan pembayaran honorarium yang ditentukan tersendiri.

Perhitungan Perencanaan

Gambar yang dibuat oleh perencana digotongkan dalam 2 (dua) macam, yaitu:

- Gambar rencana;

- Gambar detail.

Gambar rencana dibuat perencana berdasarkan perhitungan perencanaan setelah skets ide pemikiran pertama selesai.

Gambar kerja atau working drawing adalah gambar rencana yang memuat detail dan dipakai dalam pelaksanaan pembangunan proyek. As-built drawing dibuat oleh kontraktor dan sub kontraktor.

Perbaikan atau penyempurnaan sering dilakukan terhadap gambar rencana karena adanya kesalahan mau pun adanya teknologi baru untuk komponen tertentu.

Jika terjadi perubahan, lembar perbaikan diberi tanda atau keterangan tentang perubahan tersebut, perubahan keberapa dan penjelasan lain yang diperlukan.

Shop Drawing (Gambar Kerja)

Shop drawing adalah gambar rencana kerja yang di sertai dengan bahan, peralatan atau barang yang disuplai untuk proyek, oleh supplier atau vendor.

Supplier adalah perorangan, organisasi atau badan usaha lain yang mensuplai bahan, atat atau komponen; termasuk peralatan atau komponen yang dibuat berdasarkan pesanan khusus, tanpa melibatkan tenaga kerja di lokasi pembangunan..

(35)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Vendor adalah perorangan, organisasi atau badan usaha lain yang menyerahkan bahan atau barang jadi pada proyek atas dasar pesanan. Vendor tidak membuat peralatan atau komponen dari pesanan khusus, tetapi menjual barang atau alat yang sudah jadi dan ada di pasaran. Vendor tidak melibatkan tenaga kerja di lokasi pembangunan. Shop drawing dapat berupa gambar, diagram, ilustrasi, bagan shop drawing harus mendapat persetujuan dari manajer lapangan lebih dahulu tentang mutu dan persyaratan lain yang harus dipenuhi manajer lapangan

As-Built Drawing

Pada umumnya apa yang tercantum di gambar rencana/gambar kerja tidak sepenuhnya sesuai pada pelaksanaan proyek terutama pelaksanaan pemasangan pipa atau kabel.

Gambar terpasang harus disahkan oleh manajer lapangan,kontraktor dan konsultan,. Semua penyimpangan gambar rencana/gambar kerja harus mendapat persetujuan dari manajer dan pemborong atau sub-kontraktor dan manager lapangan .

As-built drawing diserahkan pada pemilik untuk kepentingan operasi dan perawatan bangunan. As-built drawing disebut juga record drawing.

Kontraktor diwajibkan membuat gambar terpasang (as-built drawing) dari seluruh sistem, dan dibuat selama pengerjaan pemasangan sistem. Pada gambar terpasang harus tercantum jarak, kedalaman, tinggi bagian dari sistem terhadap bagian gedung atau struktur.

Pada gambar rencana tergambar susunan perpipaan plambing. Perubahan gambar kerja dan detail yang diusulkan sesuai dengan kondisi lapangan pekerjaan. Perubahan gambar rencana diajukan oleh kontraktor kepada manajer lapangan untuk mendapatkan pengesahannya.

Kontraktor wajib mempelajari gambar dan bertanggung jawab terhadap pemasangan dengan spesifikasi bahan dan perlengkapan yang dipergunakan.

Kontraktor harus memberikan penjelasan lisan mengenai cara kerja setiap sistem secara rinci kepada manajer lapangan. dan pemilik. Selain itu kontraktor harus menyiapkan tenaga operator yang mengetahui setiap sistem sehingga sistem bekerja semestinya.

(36)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Dalam penjelasan tertulis dengan manajer lapangan, kontraktor harus menyerahkan dan menjelaskan secara tertulis mengenai cara bekerja tiap sistem yang meliputi diagram, cara pemeliharaan dan perbaikan dari setiap sistem secara terperinci, setelah itu kontraktor menyerahkan karakteristik pompa dan peralatan lainnya yang disiapkan oleh pabrik yang bersangkutan kepada manajer lapangan.

Pada masa pemeliharaan selama 3 bulan, kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan dari setiap sistem yang bekerja tidak semestinya.

RANGKUMAN

Pelaksanaan pembangunan proyek didasarkan pada gambar rencana dan spesifikasi dari perencana.

Gambar pelaksanaan pembangunan proyek, dapat dibedakan berdasarkan pembuatnya, yaitu :

a. Gambar rencana yang dibuat oleh perencana; b. Gambar detail oleh perencana;

c. Gambar shop drawing berbekal data dari supplier atau manufaktur mengenai d. material yang menjadi salah satu komponen proyek;

e. Gambar terpasang atau as built drawing yang dibuat oleh pemborong atau sub f. kontraktor.

Gambar yang dibuat oleh perencana digolongkan dalam 2 (dua) macam, yaitu: a. Gambar rencana;

b. Gambar detail.

Shop drawing adalah gambar tentang bahan, peralatan atau barang yang disuplai untuk proyek oleh supplier atau vendor.

Shop drawing dapat berupa gambar, diagram, itustrasi, bagan, brosur ataupun gambar. Barang yang diserahkan suplier dan shop drawing harus mendapat persetujuan manajer lebih dahulu tentang mutu dan persyaratan lain yang harus dipenuhi.

Gambar terpasang harus disahkan oleh manajer lapangan. Semua penyimpangan gambar rencana/gambar kerja harus mendapat persetujuan dari manajer dan pemborong atau sub-kontraktor drawing.

(37)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

4.6.3. Posisi dudukan meter air bersih ditentukan

Bagian hulu dan hilir pada perpipaan meter air harus diberi dudukan yang kuat untuk menjamin bahwa tidak ada bagian dari pemasangan yang dapat bergeser karena dorongan air. selama operas! normal, dan jangan lupa untuk dilengkapi dengan stop valve baik di hulu atau di hilir meter air tersebut, yang akan memudahkan saat maintenance meter / strainer , sambungan sambungan tadi di buat dengan menggunakan flandes.

4.6.4. Dudukan meter air bersih dipasang

Standar Nasional Indonesia (SNI) teniang Spesifikasi meter air minum

adalah revisi dari SNI 05-2547-1931. Spesifikasi meter air bersih (ukuran 13 mm - 40 mm), standar ini merupakan adopsi ISO 4064-1: 2005 Measurement of water flow in fully charged closed conduits - Metters for cold potable water and hot water -Part 1: Specifications dengan modifikasi besar pada persyaratan ketahanan bahan yaitu penggunaan kelas temperatur maksimun dari meter air yaitu 50 °C. Sedangkan perbedaannya dengan SNI lama adalah pada kelas temperatur maksimum dari meter air yaitu 40 eC.

Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Lngkungan Permukiman pada Subpanitia Teknik Perumahan. Sarana dan Prasarana Permukiman.

Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08 : 2007 dan dibahas pada forum rapat konsensus pada tanggal 27 April 2006 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Bandung dengan melibatkan para nara sumber. pakar dan lembaga terkait

Spesifikasi ini menetapkan istilah. karakteristik teknis, karakteristik metrologis dan persyaratan kehilangan tekanan untuk meter air minum. Spesifikasi ini berlaku bagi meter air dengan tekanan kerja maksimum yang dapat dlterima (MAP) ≥ 1MPa {0,6 MPa untuk meter air yang menggunakan poa diameter nominal. DN ≥. 500 mm) dan temperatur maksimum yang dapat diterima MAT 50C.

Meter air ini telah banyak digunakan oleh pemerintah maupun badan-badan usaha dalam proyek-proyek penyediaan air bersih. sehingga dengan adanya standar ini akan memberikan kemudahan bagi perencana dan jaminan mutu bagi para produsen. pengguna dan pengelola air minum

(38)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Spesifikasi ini menetapkan istilah. karakteristik teknis. karakteristik metrologis dan persyaratan kehilangan tekanan untuk meter air minum Spesifikasi ni berlaku bagi meter air dengan tekanan kerja maksimum yang dapat diterima (MAP) ) ≥ 1 MPa (0.6 MPa untuk meter air yang menggunakan pipa diameter nominal, DN ≥ 500 mm) dan temperatur maksimum yang dapat diterima MAT 50 °C. Spesifikasi ini ]uga berlaku untuk meter air. tanpa bergamung teknolcgi. digambarkan sebagai integrasi instrumen pengukur secara kontinu menentukan volume air mengalir melalui meter air

Acuan normatif

ISO 4064-1: 2005 Measurement of Mater flow in fully charged closed conduits - Meters for cold potable water and hot water - Part 1: Specifications

ISO 3: 1973 Preferred numbers - Series of preferred numbers

ISO 228-1. Pipa threads where pressure-light joint are not made on the threads - Part 1 : Dimensions, tolerances and designation

ISO 4064-3: 2005, Measurement of water flow in fully charged closed conduits - Meters for cold potable water and hot water - Part 3: Test methods and equipment

ISO 6S17 Measurement of conductive liquid flow in closed conduits - Methods using electromagnetic flowmeters

ISO 7005-2. Metallic flanges - Part 2: Cast iron flanges

ISO 7005-3. Metallic flanges - Part 3 Copper alloy and composite flanges

OIML D 11:1994. General requirements for electronic measuring instruments

OIML V 1: 2000, International vocabulary of terms in legal metrology (VIMLf

OIML V 2: 1993, International vocabulary of basic and general terms in metrology (VIM)

SN! 05-25-47-1991. Spesiftasi meter air bersn (ukuran 13mm-40 mm)

SNI05-2418-1991. Metode pengujian meter ar bersih (ukuran 13 mm-40 mm)

Ukuran meter dan dimensi keseluruhan.

Ukuran meter mempunyai karakteristik ukuran ulir atau ukuran nominal dari flens pada ujung sambungan. Untuk setiap ukuran meter air dihubungkan secara tetap dengan dimensi keseluruhan. Dimensi meter air.

(39)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Gambar 6.4.a Ukuran meter dan dimensi keseluruhan

Keterangan gambar

Sumbu pipa

CATATAN : H1, H2. L , W ,, dan W2 menggambarkan tinggi. panjang dan lebar

berturut - turut dari. suatu cuboid didalam meter air dapat dimasukkan (penutup pada sudut-sudut kanan dengan posisi tertutup). H1, H2. L, W ,, dan W2 adalah

dimensi maksimum. L adalah nilai tetap dengan toleransi yang disyaratkan.

Gambar 6.4.b Dimensi meter air

Satuan dalam milimeter

Ukuran DNa a min b min L b Lb (alternatif) W1 ; W2 H1 H2 15 10 12 165 145,170,175, 180,190 65 60 220 20 12 14 490 165,175,195, 200,220 65 60 240 25 12 16 260 225,273 100 65 260 32 13 18 260 230,270,300 110 70 280 40 13 20 300 270.387 120 75 300 50 200 170.387 135 126 390 65 200 170.245 150 130 390 80 200 170.270 180 343 410 100 250 190.225 225 356 440 125 250 210.280 135 140 440 150 300 220.275 167 394 500 200 350 230.325.350 349 406 500

(40)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang 250 450 260.400 368 521 500 300 500 400.600 394 533 533 350 500 400.800 270 300 500 400 600 420.800 290 320 500 500 600 500.550.800 365 380 520 600 800 500.625.680 390 450 600 800 1200 600 510 550 700 >800 1,25 xDN DN 0,65xDN 0,65x DN 0,75x DN Keterangan :

a. DN : Ukuran nominal flens dan sambungan ulir b. Toleransi panjang : DN 15 sampai DN 40-0/-2mm DN 50 sampai DN 300-./-3 mm

DN 350 sampai DN 400-0/-5mm

Toleransi terhadap panjang meter air yang lebih besar dari DN 400 harus disetujui antara pengguna dan pabrik

Sambungan utir

Nilai yang diijinkan dari dimensi a dan b untuk sambungan ulir tertera dalam gambar 6.4.a. Ulir harus sesuai dengan ISO 228 - 1.

Gambar 6.4.c Sambungan ulir / menggambarkan dimensi adan b

Sambungan flens

Sambungan ujung flens harus sesuai dengan ISO 7005-2 dan ISO 7005-3 untuk tekanan maksimum sesuai dengan meter air.

Konstruksi meter air harus mempermudah pemeriksaan yang layak. bagian muka. belakang dan pinggiran roda pada flens untuk mempermudah akses pemasangan dan pemindahan.

(41)

Judul Modul: Memasang Pipa Cabang

Kombinasi sambungan meter air

Panjang keseluruhan dan pada suatu meter air kombinasi dapat berupa dimensi tetap atau dapat disetel dengan bantuan sliding coupling (coupel dorong). Dalam kasus ini. persetujuan dimungkinkan, panjang keseluruhan meter air minimum harus ± 15 mm relatif terhadap nilai nominal L yang tertera dalam Table dibawah ini .

Variasi lebar dalam tinggi dari tipe variasi meter air kombinasi. tidak diperbolehkan pada standarisasi untuk dimensi ini.

Ukuran DNa L (tersedia) L (alternatif) W1 ; W2 50 300 270.432.560.600 220 65 300 650 240 80 350 300.432.630.700 260 100 350 360.610.750.800 350 125 350 850 350 150 350 610.1000 400 200 500 1160.1200 400 a

DN : Ukuran nominal sambungan flens

Gambar 6.4.c Sambungan kombinasi meter air dengan ujung flens

Disain dari pada sambungan berbagai tipe meter air.

Sambungan meter air harus dirancang terhadap penghubung meter, menggunakan skrup ulir yang dipersiapkan. untuk berbagai jenis yang terdapat pada disain permukaan Seals (penutup) yang sesuai dapat memastikan tidak terjadinya kelemahan antara sambungan inlet dan bagian luar tipe-tipe meter air atau antara jalan lintas yang menghubungkan inlet dan outlet.

Kehilangan tekanan.

Kehilangan tekanan maksimum dalam kondisi kerja operasi (ROC), tidak boleh melampaui 0.025 MPa (0,25 barf Ap 25). berlaku untuk Qs.. Ini mencakup

semua saringan yang ada pada meter air.

Disain meter air dan debit nominal.

Meter air dirancang sesuai dengan debit nominal Q3 dalam meter kubik per

jam (m3/jam) dan rasio dari Q3 terhadap debit minimum Q1

Nilai numerik pada debit nominal Q3 , dinyatakan dalam meter kubik per jam

Gambar

Gambar  6.4.b Dimensi meter air
Gambar 6.4.c Sambungan ulir / menggambarkan dimensi a dan b
Gambar 6.4.c Sambungan kombinasi meter air dengan ujung flens
Gambar 6.4.d Bagan penjelasan penandaan meter air
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan

Sistem ini merupakan sistem pipa ven yang melayani dua atau lebih alat plambing (sebanyak-banyaknya 8) dipasang pada cabang mendatar pipa air buangan dan disambungkan

3. Pencegahan apa yang harus dilakukan agar tidak terulang kembali fraud dalam dana bantuan partai politik kota Jepara?.. Mengetahui skema fraud dalam dana bantuan

EDTA merupakan suatu senyawa yang membentuk senyawa yang membentuk kompleks 1:1 dengan ion logam, larut dalam air dan karenanya dapat digunakan sebagai titran logam

graf sikel yakni dalam penemuan teorema pada batas atas yang telah ditentukan, yaitu dimulai dari mengingat dalam mengidentifikasi famili graf, memahami dalam menghitung

Kelompok Kerja (POKJA) II Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Satuan Kerja Perberdayaan

Dengan diketahui adanya korelasi COX-2 dan MVD yang positif pada karsinoma nasofaring, maka secara teori pemberian penghambat COX-2 akan dapat menghambat proses angiogenesis

01 Untuk mencegah kemungkinan bagi debitur melakukan tindakan terhadap kekayaan debitur sehingga dapat merugikan kepentingan kreditur dalam rangka