• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEI BIAYA HIDUP MAHASISWA BERDASARKAN

PENGELUARAN KONSUMSI MAKANAN DAN NON MAKANAN

(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

ELMAIL CLINTON

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Survei Biaya Hidup Mahasiswa Berdasarkan Pengeluaran Konsumsi Makanan dan Non Makanan (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2015

Elmail Clinton

(3)

ABSTRAK

ELMAIL CLINTON. Survei Biaya Hidup Mahasiswa Berdasarkan Pengeluaran Konsumsi Makanan dan Non Makanan (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Dibimbing oleh HARI WIJAYANTO dan I MADE SUMERTAJAYA.

Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, memiliki daya pikat tersendiri bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi, orang tua mahasiswa biasanya ingin mengetahui biaya hidup anaknya di suatu perguruan tinggi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui besaran biaya hidup mahasiswa dan faktor yang mempengaruhi pengeluaran mahasiswa FMIPA IPB. FMIPA di pilih sebagai objek penelitian karena merupakan fakultas terbesar di IPB dengan menyumbangkan 25% jumlah mahasiswa IPB. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pengeluaran mahasiswa sebesar Rp980.633 per bulan. Rata-rata pengeluaran konsumsi makanan sebesar Rp616.108 per bulan dan rata-rata pengeluaran non makanan sebesar Rp364.525 per bulan. Berdasarkan hasil uji klasifikasi tiga arah diketahui bahwa penghasilan orang tua berpengaruh terhadap pengeluaran mahasiswa.

Kata kunci : biaya hidup, konsumsi makanan, konsumsi non makanan

ABSTRACT

ELMAIL CLINTON. Survey of Student Living Cost Based Consumption Expenditure Food and Non Food (Case Study Faculty of Mathematics and Natural Sciences). Advised by HARI WIJAYANTO and I MADE SUMERTAJAYA.

Bogor Agricultural University (IPB) is one of the best university in Indonesia, has a special allure for students who want to continue to pursue higher education. Before continuing on to university, their parent usually wants their children to know the cost of living in a university. The purposes of this study were to determine the amount of student living costs and factors that affect student spending in FMIPA IPB. Selected faculty is FMIPA, since it has 25% of IPB students. The result showed that the average student expenditure amounted is Rp980.633 per month. Average food consumption expenditure amounted is Rp616.108 per month and average non-food expenditure amounted is Rp364.525 per month. Result of three way classification in this research noted that parent income has effect to student expenditure.

(4)

2

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika

pada

Departemen Statistika

ELMAIL CLINTON

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015

SURVEI BIAYA HIDUP MAHASISWA BERDASARKAN

PENGELUARAN KONSUMSI MAKANAN DAN NON MAKANAN

(5)
(6)

4

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan hanya untuk Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah yang berjudul Survei Biaya Hidup Mahasiswa Berdasarkan Pengeluaran Konsumsi Makanan dan Non Makanan (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam) ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Statistika di Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Selesainya penyusunan karya ilmiah ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak, antara lain:

1. Bapak, Ibu, adik Mei serta seluruh keluarga yang memberikan cinta, kasih sayang, pengorbanan, doa, dan semangat kepada penulis.

2. Bapak Dr Ir Hari Wijayanto, MSi dan Dr Ir I Made Sumertajaya, MSi sebagai dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan, saran, dan pengetahuannya dalam membimbing penulis selama penyusunan karya ilmiah ini.

3. Bapak Dr Ir Muhammad Nur Aidi, MS selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dalam penulisan karya ilmiah ini.

4. Seluruh dosen Departemen Statistika IPB atas ilmu yang diberikan selama penulis belajar di IPB.

5. Seluruh staf Departemen Statistika IPB (Bu Tri, Bu Markonah, Pak Iyan, Pak Sofyan, Mang Yus, Mang Iqbal) yang telah membantu penulis dalam kelancaran administrasi.

6. Teman-teman statistika IPB angkatan 47 yang telah bersedia membagi ilmu serta keceriaan.

7. Teman-teman satu kelompok belajar yaitu Raedi, Abrar, Irsyad, Aldy yang telah membagi ilmunya selama penulis kuliah di Departemen Statistika.

8. Teman-teman indekos yang selama ini selalu mendukung dan memberi semangat .

Demikian karya ilmiah ini penulis susun, semoga memberikan manfaat kepada penulis dan pembaca. Penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada di dalam karya ilmiah ini.

Bogor, September 2015

(7)

5

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 1 METODE 2 Data 2

Metode Penarikan Contoh 2

Metode Analisis 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Deskripsi Karakteristik Mahasiswa 6

Deskripsi Jenis Pengeluaran Mahasiswa 7

Jenis Pengeluaran Makanan 7

Jenis Pengeluaran Non Makanan 9

Gabungan Jenis Pengeluaran 14

Uji Klasifikasi Tiga Arah 16

SIMPULAN DAN SARAN 17

Simpulan 17

Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18

LAMPIRAN 19

(8)

6

DAFTAR TABEL

1 Rata-rata terbobot 4

2 Rata-rata terbobot pengeluaran makanan per bulan 8 3 Rata-rata terbobot pengeluaran untuk satu kali makan 9 4 Rata-rata terbobot pengeluaran makanan per hari 9 5 Rata-rata pengeluaran non makan berdasarkan kategori pengeluaran 10 6 Perbandingan Nilai-p uji klasifikasi tiga arah antara total pengeluaran

dengan masing-masing peubah yang di amati 16

DAFTAR GAMBAR

1 Metode penarikan contoh 2

2 Sebaran persentase responden berdasarkan peubah jenis kelamin, tempat tinggal, asal daerah, sumber pendapatan dan penghasilan

orang tua/wali per bulan 6

3 Diagram radar jenis lauk yang sering di konsumsi saat sarapan, makan

siang, makan malam dan total konsumsi lauk 7

4 Frekuensi jenis jajanan yang sering di konsumsi 8 5 Persentase konsumsi non makanan berdasarkan kategori pengeluaran

pribadi, komunikasi, kuliah, transportasi, hiburan, pakaian dan lain-lain 10 6 Diagram radar sebaran rata-rata pengeluaran non makanan berdasarkan

asal daerah 12

7 Diagram radar sebaran rata-rata pengeluaran non makanan berdasarkan

departemen 13

8 Diagram radar sebaran rata-rata pengeluaran non makanan berdasarkan

tempat tinggal 13

9 Grafik perbandingan pengeluaran berdasarkan jenis kelamin dan tahun

masuk 14

10 Grafik perbandingan pengeluaran makanan, non makanan dan total

pengeluaran berdasarkan departemen 14

11 Grafik perbandingan pengeluaran makanan, non makanan dan total

pengeluaran berdasarkan asal daerah 15

12 Grafik perbandingan pengeluaran makanan, non makanan dan total

pengeluaran berdasarkan tempat tinggal 16

DAFTAR LAMPIRAN

13 Kuesioner Penelitian 19

14 Persentase pengeluaran non makanan berdasarkan kategori

pengeluaran 25

(9)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan universitas terbaik nomor dua di Indonesia menurut Badan Akreditasi Nasional (BAN) tahun 2014. Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, IPB memiliki daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa baru untuk melanjutkan pendidikan di IPB. Sebelum menentukan perguruan tinggi, orang tua mahasiswa biasanya sering dihadapkan dengan biaya kuliah dan biaya hidup anaknya saat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Informasi mengenai besaran biaya hidup di IPB khususnya di fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam yang ada sudah tidak bisa dijadikan acuan lagi karena waktu pelaksanaan penelitian sudah lama. Sehingga perlu adanya sebuah penelitian untuk mengetahui besaran biaya hidup mahasiswa di IPB yang terbaru.

Institut Pertanian Bogor (IPB) terdiri dari sembilan fakultas dan tiga puluh empat program studi pada jenjang strata satu. Jumlah fakultas dan program studi yang banyak di IPB dan keterbatasan biaya serta waktu sehingga peneliti membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). FMIPA dipilih sebagai objek penelitian karena merupakan fakultas terbesar di IPB dengan menyumbangkan 25% jumlah mahasiswa strata satu IPB. Jumlah Mahasiswa FMIPA yang besar dan beragam diharapkan bisa menjadi acuan biaya hidup mahasiswa IPB pada umumnya.

Pada tahun 2009 rata-rata pengeluaran mahasiswa IPB per bulan sebesar Rp680.549 Sedangkan rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh mahasiswa untuk satu kali makan sebesar Rp6.991. Kisaran biaya makanan yang dikeluarkan oleh mahasiswa IPB bervariasi tergantung dari asal usul mahasiswa dan kebiasaan makan mahasiswa (Ilhami 2009). Informasi ini sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi mahasiswa IPB saat ini. Hal ini disebabkan waktu pelaksanaan penelitian tersebut sudah lama sehingga memungkinkan terjadinya inflasi dan fokus pada penelitian tersebut tidak ditujukan untuk menduga biaya hidup mahasiswa IPB.

Penelitian mengenai besaran biaya hidup bagi mahasiswa IPB khususnya FMIPA sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan besaran biaya hidup mahasiswa IPB khususnya di FMIPA. Hasil penelitian ini nantinya bisa menjadi acuan bagi orang tua mahasiswa yang anaknya akan melanjutkan kuliah di IPB khususnya di FMIPA. Selain itu, informasi ini juga dapat dijadikan acuan bagi lembaga pemberi beasiswa dalam menentukan besaran beasiswa.

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menduga besaran biaya hidup mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor.

2. Menguraikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya hidup mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 3. Menduga besaran pengeluaran mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu

(10)

2

4. Menguraikan jenis pengeluaran makanan dan non makanan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

METODE

Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer berasal dari hasil survei terhadap 239 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB tahun 2011 dan 2012. Survei dilaksanakan selama sepuluh hari dari tanggal 16 – 25 Februari 2015. Pada saat survei dilaksanakan BI rate sebesar 7,5% dan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika sebesar Rp12.757 (BI 2015). Index harga konsumen pada bulan februari 2015 sebesar 118,28 dan inflasi -0,36% (BPS 2015).

Metode Penarikan Contoh

Metode penarikan contoh yang digunakan dalam penelitian ini ialah

stratified random sampling. Stratified random sampling adalah suatu metode

penarikan contoh dengan cara membagi populasi menjadi beberapa kelompok yang independen dan kemudian mengambil secara acak dari setiap kelompok-kelompok itu (Konijn 1973). Tahapan penarikan contoh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pembagian strata berdasarkan departemen atau jurusan pada FMIPA IPB.

Gambar 1 Metode penarikan contoh

Pembagian strata berdasarkan departemen ini bertujuan agar setiap departemen di ambil sebagai contoh dan tidak saling tumpang tindih. Selanjutnya penarikan contoh dibedakan berdasarkan tahun masuk dan jenis kelamin metode penarikan contoh ditampilkan pada Gambar 1.

2. Menentukan jumlah contoh yang akan di ambil pada penelitian ini. Jumlah contoh yang di ambil pada penelitian ini menggunakan metode alokasi

(11)

3 neyman (Scheaffer et al 1990). Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode alokasi neyman diperoleh jumlah contoh yang akan di ambil sebanyak 239 mahasiswa dari 1313 mahasiswa FMIPA tahun 2012 dan 2013. Nilai B atau bound of the error yang digunakan pada penelitian ini adalah 2. Nilai ragam kelompok yang di gunakan pada penelitian ini adalah 289 pada setiap kelompok.

= (∑ )

( ) + ∑

dengan :

n : Besarnya contoh B : Bound of the error N : Jumlah total populasi

Ni : Jumlah total pada kelompok ke-i : Ragam pada strata ke-i

3. Menentukan jumlah contoh yang akan di ambil pada setiap strata. Contoh pada setiap strata di ambil menggunakan rumus :

= ( ) dengan :

n : Besarnya contoh yang di ambil

ni : Besarnya contoh yang di ambil pada strata ke-i N : Jumlah total populasi

Ni : Jumlah total pada kelompok ke-i

4. Melakukan penarikan contoh secara acak pada setiap departemen dengan menggunakan metode simple random sampling. Simple random sampling artinya jika sebuah contoh berukuran n diambil dari suatu populasi sedemikian rupa sehingga setiap contoh berukuran n yang mungkin memiliki peluang sama untuk terambil (Snedecor dan Cochran 1980).

Metode Analisis

Tahapan analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis statistika deskriptif dengan menggunakan diagram radar

untuk melihat alokasi pengeluaran mahasiswa, jenis pengeluaran mahasiswa berdasarkan asal daerah, tempat tinggal, frekuensi makan dan lainnya, statistika deskriptif adalah bagian statistika yang membicarakan cara mengumpulkan dan menyederhanakan angka-angka (Nasution dan Rambe 1948). Data pengeluaran konsumsi makanan pada penelitian ini berupa data kategorik sehingga untuk menghitung rata-rata peneliti menggunakan metode rata-rata terbobot untuk menduga nilai rata-rata dan disajikan dalam bentuk tabel, seperti pada Tabel 1. Pada pengeluaran makanan per bulan, terdapat empat kategori yaitu, Rp0 – Rp500.000, Rp500.000 – Rp1.000.000, Rp1.000.000 – Rp1.500.000 dan Rp1.500.000 – Rp2.000.000. Pada pengeluaran makanan per hari terdapat lima kategori yaitu, Rp10.000 – Rp15.000, Rp15.000 – Rp20.000, Rp20.000 – Rp25.000, Rp25.000 – Rp30.000 dan lebih besar dari Rp30.000. Pada pengeluaran untuk satu kali

(12)

4

makan terdapat lima kategori yaitu, Rp4.000 – Rp6.000, Rp6.000 – Rp8.000, Rp8.000 – Rp10.000, Rp10.000 – Rp15.000 dan lebih besar dari Rp 15.000.

Tabel 1 Rata-rata terbobot Kategori Nilai Tengah Bobot/Frekuensi 1 2 ... ... ... K ̅ = ∑ ∑ dengan : ̅ : Rata-rata

: Bobot/frekuensi kategori ke-i : Nilai tengah kategori ke-i : Jumlah kategori

2. Melakukan analisis ragam klasifikasi tiga arah untuk mengetahui pengaruh perbedaan tempat tinggal, perbedaan departemen dan perbedaan penghasilan orang tua terhadap total pengeluaran mahasiswa. Pengujian terhadap tempat tinggal mahasiswa dilakukan dengan asumsi adanya perbedaan biaya transportasi bagi mahasiswa yang jarak tempat tinggalnya jauh dari kampus mungkin berpengaruh terhadap pengeluaran mahasiswa. Pada penelitian ini, mahasiswa dibedakan menjadi sembilan lokasi tempat tinggal mahasiswa antara lain Bara, Bateng, Balebak, Balio, Perwira, Cibanteng, Badoneng, di Rumah dan lokasi lainnya di sekitar kampus.

Pengujian terhadap departemen dilakukan dengan asumsi adanya perbedaan mata kuliah antar departemen memungkinkan adanya perbedaan biaya yang dibutuhkan untuk mata kuliah tertentu. Perbedaan biaya pada mata kuliah tertentu ini mungkin berpengaruh terhadap pengeluaran mahasiswa pada departemen tersebut. Mahasiswa dibedakan berdasarkan delapan departemen yang ada di FMIPA IPB antara lain Statistika, Geofisika dan Meteorologi, Biologi, Kimia, Matematika, Ilmu Komputer, Fisika dan Biokimia.

Pengujian terhadap penghasilan orang tua dilakukan dengan asumsi orang tua dengan penghasilan lebih besar akan memberikan uang saku kepada anaknya atau sebaliknya. Besarnya uang saku yang diberikan orang tua kepada anaknya mungkin berpengaruh terhadap pengeluaran mahasiswa. Pada penelitian ini, penghasilan orang tua dibedakan menjadi empat kategori penghasilan antara lain Rp0 – Rp2.500.000, Rp2.500.000 – Rp5.000.000, Rp5.000.000 – Rp10.000.000 dan lebih dari Rp10.000.000.

Pengujian Hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

(13)

5

H0 : 1 = 2 .... 9 = 0

H1: Sekurang-kurangnya ada satu faktor i (Tempat Tinggal) yang tidak

sama dengan nol H0 : 1 = 2 ... 8 = 0

H1: Sekurang-kurangnya ada satu faktor j (Departemen) yang tidak

sama dengan nol

H0 : 1 = 2 ... k = 0

H1: Sekurang-kurangnya ada satu faktor k (Penghasilan Orang Tua)

yang tidak sama dengan nol H0 : ( )11 =( )12 ...( )ij = 0

H1: Sekurang-kurangnya ada satu interaksi ( )ij yang tidak sama

dengan nol

H0 : ( )11 =( )12 ...( )ik = 0

H1: Sekurang-kurangnya ada satu interaksi ( ) ik yang tidak sama

dengan nol

H0 : ( )11 =( )12 ...( )jk = 0

H1: Sekurang-kurangnya ada satu interaksi ( )jk yang tidak sama

dengan nol

H0 : ( )111 =( )121 ...( )ijk = 0

H1: Sekurang-kurangnya ada satu interaksi ( )ijk yang tidak sama

dengan nol

Persamaan model klasifikasi tiga arah pada penelitian ini dapat dituliskan dalam bentuk :

= + + + + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) +

dengan :

= Pengamatan ke-l pada faktor tempat tinggal, departemen dan penghasilan orang tua pada level ke-i,j,k

= Rataan umum populasi

= Pengaruh faktor tempat tinggal pada level ke-i = Pengaruh faktor departemen pada level ke-j

= Pengaruh faktor penghasilan orang tua pada level ke-k

= Pengaruh interaksi faktor tempat tinggal dan departemen pada level ke-ij

= Pengaruh interaksi faktor tempat tinggal dan penghasilan orang tua pada level ke-ik

= Pengaruh interaksi faktor departemen dan penghasilan orang tua

pada level ke-jk

= Pengaruh interaksi faktor tempat tinggal, departemen dan penghasilan orang tua wali pada level ke-i,j,k

= Pengaruh galat pengamatan ke-l faktor tempat tinggal, departemen

dan penghasilan orang tua pada level ke-i,j,k

Kriteria pengambilan keputusan untuk klasifikasi tiga arah ialah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F pada tabel sebaran F.

(14)

6

Jika Fhitung ≥ Ftabel , maka tolak H0 berarti sekurang-kurangnya ada dua nilai tengah faktor yang tidak sama. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka sebaliknya. Nilai Ftabel

merupakan nilai peubah acak F yang mempunyai sebaran F dengan (v1) derajat bebas peubah yang di uji dan (v2) derajat bebas galat (Kshirsagar 1983).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Karakteristik Mahasiswa

Survei yang dilakukan terhadap 239 mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam IPB dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Proses pelaksanaan survei sampai dengan tahap entri data dilaksanakan selama bulan Februari 2015. Sebaran persentase karakteristik responden disajikan pada Gambar 2. Responden terpilih terdiri dari 63% berjenis kelamin perempuan setara dengan 150 orang dan 37% berjenis kelamin laki-laki setara dengan 89 orang. Persentase responden yang tinggal di indekos sangat dominan sebesar 92% atau setara dengan 221 oarang. Berdasarkan asal daerah responden mayoritas berasal dari Jabodetabek sebesar 48% atau setara dengan 114 orang. Berdasarkan sumber pendapatan 50% responden atau setara dengan 120 orang sumber pendapatannya berasal dari orang tua/wali. Berdasarkan jumlah penghasilan orang tua/wali yang paling banyak ialah yang penghasilannya di atas sepuluh juta rupiah dengan persentase sebesar 38% atau setara dengan 90 orang.

Gambar 2 Sebaran persentase responden berdasarkan peubah jenis kelamin, tempat tinggal, asal daerah, sumber pendapatan dan penghasilan orang tua/wali per bulan

(15)

7 Deskripsi Jenis Pengeluaran Mahasiswa

Jenis Pengeluaran Makanan

Jenis pengeluaran makanan dibedakan berdasarkan waktu makan yaitu makan pagi atau sarapan, makan siang, makan malam. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui makanan yang sering di konsumsi oleh mahasiswa FMIPA IPB pada saat sarapan, makan siang dan makan malam. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui jenis jajanan apa yang sering di konsumsi oleh mahasiswa FMIPA IPB. Pada Gambar 3 diketahui sayur merupakan makanan yang paling banyak di konsumsi oleh mahasiswa dengan frekuensi 312 kali setiap hari. Makanan yang sering di konsumsi pada saat sarapan ialah telur, di konsumsi 120 kali oleh mahasiswa lihat Gambar 3. Pada saat makan siang telur di konsumsi 91 kali oleh mahasiswa dan pada saat makan malam telur di konsumsi 73 kali oleh mahasiswa. Selanjutnya frekuensi untuk jenis makanan lain pada Gambar 3 bisa di interpretasi dengan skala yang sama seperti pada telur.

Gambar 3 Diagram radar lauk yang sering di konsumsi saat sarapan, makan siang, makan malam dan total konsumsi lauk.

Pada Gambar 3 ada juga frekuensi mahasiswa yang tidak sarapan, tidak makan siang dan makan malam. Hal ini disebabkan ada mahasiswa yang hanya makan dua kali sehari misalnya hanya sarapan dan makan malam pada data penelitian ini tidak makan siang. Selain tujuh makanan pada Gambar 3 makan yang juga di konsumsi oleh mahasiswa ialah mie instant, nasi goreng, cumi/udang, mie ayam/bakso, ikan asin, cap cay, bubur, gorengan, kerupuk, susu, sereal, perkedel dan kentang.

(16)

8

Gambar 4 Frekuensi jajanan yang sering di konsumsi

Berdasarkan Gambar 4 bagian (a) diketahui bahwa jajanan yang sering di konsumsi setiap hari oleh mahasiswa adalah minuman botol oleh 7% responden atau setara dengan 17 orang mahasiswa. Mahasiswa yang tidak mengonsumsi jajanan tertentu setiap hari sebesar 62% dari responden atau setara dengan 148 orang mahasiswa. Pada Gambar 4 bagian (b) diketahui mahasiswa yang mengonsumsi roti/donat dua sampai 3 kali per minggu sebesar 11% dari responden atau setara dengan 48 orang mahasiswa. Gambar 4 bagian (c) menunjukkan ada 6% mahasiswa atau setara dengan 14 orang mahasiswa yang mengonsumsi snack satu kali per minggu. Mahasiswa yang tidak mengonsumsi jajan tertentu satu kali per minggu sebesar 55% dari total responden atau setara dengan 131 orang mahasiswa.

Berdasarkan data hasil survei diketahui bahwa total rata-rata pengeluaran per bulan mahasiswa FMIPA IPB sebesar Rp980.634. Pengeluaran mahasiswa FMIPA IPB tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran rata-rata per bulan pada tahun 2009 sebesar Rp680.549 (Ilhami 2009). Total rata-rata pengeluaran per bulan mahasiswa terebut dibedakan menjadi pengeluaran konsumsi makanan dan pengeluaran non makanan. Rata-rata pengeluaran per bulan mahasiswa FMIPA IPB untuk makanan sebesar Rp616.109. Pengeluaran terendah mahasiswa untuk konsumsi makanan per bulan ialah sebesar Rp250.000 dan pengeluaran tertinggi untuk konsumsi makanan per bulan sebesar Rp1.750.000.

Tabel 2 Rata-rata terbobot pengeluaran makanan per bulan Kategori Nilai Tengah Frekuensi

0 - 500.000 250.000 77

500.000 - 1.000.000 750.000 151 1.000.000 -1.500.000 1.250.000 9 1.500.000 -2.000.000 1.750.000 2

(17)

9 Pada jenis pengeluaran makanan data yang diperoleh berupa data kategorik sehingga peneliti menggunakan metode rata-rata terbobot untuk mendapatkan nilai rata-rata. Dengan menggunakan metode rata-rata terbobot diperoleh rata-rata pengeluaran makanan mahasiswa FMIPA IPB pada kategori Rp500.000 – Rp1.000.000 atau sebesar Rp616.109, informasi lengkap dapat di lihat pada Tabel 2.

Tabel 3 Rata-rata terbobot pengeluaran untuk satu kali makan Kategori Nilai Tengah Frekuensi

4.000 - 6.000 5.000 29

6.000 - 8.000 7.000 72

8.000 - 10.000 9.000 89

10.000 - 15.000 12.500 48

Pengeluaran > 15.000 22.500 1

Kemudian rata-rata pengeluaran untuk satu kali makan mahasiswa sebesar Rp8.671, informasi lengkap dapat di lihat pada Tabel 3. Rata-rata pengeluaran untuk satu kali makan ini naik dibandingkan tahun 2009 yang hanya sebesar Rp6.991 (Ilhami 2009). Diketahui pula rata-rata pengeluaran mahasiswa FMIPA IPB untuk makan per hari sebesar Rp20.523, informasi lengkap dapat di lihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Rata-rata terbobot pengeluaran makanan per hari

Kategori Nilai Tengah Frekuensi

10.000 - 15.000 12.500 43

15.000 - 20.000 17.500 76

20.000 - 25.000 22.500 62

25.000 - 30.000 27.500 55

Pengeluaran > 30.000 43.333 3 Jenis Pengeluaran Non Makanan

Jenis pengeluaran non makanan meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh mahasiswa selain untuk kebutuhan makanan. Pada penelitian ini, pengeluaran non makanan dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu pengeluaran pribadi, komunikasi, transportasi, pakaian, kuliah, hiburan dan pengeluaran lainnya.

Berdasarkan data hasil survei diketahui bahwa total rata-rata pengeluaran per bulan mahasiswa FMIPA IPB sebesar Rp980.634. Rata-rata pengeluaran per bulan mahasiswa FMIPA IPB untuk jenis non makanan per bulan sebesar Rp364.525. Pengeluaran rata-rata untuk masing-masing kategori pengeluaran non makanan dapat dilihat pada Tabel 5.

(18)

10

Tabel 5 Perbandingan rata-rata pengeluaran non makan berdasarkan kategori pengeluaran Kategori Pengeluaran Rata-Rata Pengeluaran (Rp) Min (Rp) Q1 (Rp) Q2 (Rp) Q3 (Rp) Max (Rp) Pribadi 87.160 10.000 50.000 70.000 100.000 500.000 Pakaian 129.233 20.000 50.000 100.000 200.000 400.000 Transportasi 100.387 10.000 50.000 75.000 100.000 600.000 Kuliah 72.700 5.000 30.000 50.000 100.000 500.000 Komunikasi 70.927 5.000 50.000 50.000 100.000 200.000 Hiburan 87.069 10.000 50.000 75.000 100.000 350.000 Kesehatan 39.946 5.000 20.000 25.000 50.000 350.000 Lainnya 79.091 10.000 22.500 50.000 100.00 290.000

Gambar 5 Persentase konsumsi non makanan berdasarkan kategori pengeluaran pribadi, komunikasi, kuliah, transportasi, hiburan, pakaian dan lain-lain

Berdasarkan Gambar 5 diketahui bahwa 97% responden atau 233 orang mahasiswa mengeluarkan biaya untuk kebutuhan pribadi. Sedangkan 3% lainnya yang tidak mengeluarkan keperluan pribadi ini karena tinggal di rumah. Kategori pengeluaran pribadi antara lain, pengeluaran untuk perlengkapan mandi, perlengkapan mencuci, bedak, pewangi, dan pengeluaran lain yang bersifat pribadi. Pengeluaran kategori pribadi ini biasanya telah tersedia di rumah, sehingga mahasiswa yang tinggal di rumah tidak lagi mengeluarkan pengeluaran jenis ini.

Pada pengeluaran non konsumsi kebutuhan komunikasi ada 92% responden atau 219 orang mahasiswa yang mengeluarkan biaya komunikasi. Pengeluaran untuk kategori komunikasi antara lain membeli pulsa, paket internet, paket sms dan lainnya yang berhubungan dengan komunikasi. Berdasarkan hasil survei juga diketahui juga 8% responden atau 20 mahasiswa tidak mengeluarkan biaya untuk kebutuhan komunikasi. Tidak adanya biaya komunikasi pada beberapa mahasiswa disebabkan memang tidak mengeluarkan biaya komunikasi atau tidak lengkap mengisi kuesioner.

(19)

11 Sebesar 89% responden atau 213 orang mahasiswa mengeluarkan biaya untuk kebutuhan kuliah. Kategori pengeluaran kuliah antara lain fotokopi, cetak makalah/tugas, membeli buku, biaya praktikum dan kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perkuliahan. Pada kategori kuliah ini ada 11% responden atau 26 mahasiswa yang tidak mengeluarkan biaya untuk kebutuhan kuliah. Mahasiswa yang tidak mengeluarkan kebutuhan ini disebabkan telah memiliki buku perkuliahan yang diwariskan oleh kaka kelas sehingga tidak perlu membeli buku, memiliki mesin printer di rumah atau di tempat indekos sehingga tidak perlu biaya mencetak makalah dan fotokopi dan kemungkinan lain tidak lengkap mengisi saat kuesioner.

Pengeluaran non konsumsi untuk kebutuhan transportasi ada sebanyak 72% responden atau 173 orang mahasiswa yang mengeluarkan biaya transportasi. Pengeluaran kategori transportasi antara lain, membeli bensin, biaya angkot, tiket bis, tiket kereta dan kebutuhan lain yang berhubungan dengan transportasi. Pada pengeluaran kategori transportasi ini ada 28% responden atau 66 orang mahasiswa yang tidak mengeluarkan biaya transportasi. Tidak adanya pengeluaran untuk biaya transportasi ini karena lokasi indekos yang dekat dengan kampus sehingga mahasiswa memilih untuk berjalan kaki saat pergi ke kampus atau mahasiswa tersebut tidak memiliki kendaraan bermotor.

Pada kategori pengeluaran hiburan ada 36% responden atau 87 orang mahasiswa mengeluarkan biaya hiburan. Hal ini berarti lebih banyak mahasiswa yang tidak mengeluarkan biaya hiburan dibandingkan dengan yang mengeluarkan biaya hiburan. Sedikitnya jumlah mahasiswa yang mengeluarkan kebutuhan hiburan disebabkan mahasiswa lebih memilih untuk mengeluarkan uangnya pada kebutuhan lain yang lebih penting. Kegiatan hiburan mahasiswa bisa diganti dengan hiburan yang tidak mengeluarkan biaya, misalnya bermain games pada komputer, lari pagi dan hiburan lain yang tidak mengeluarkan biaya.

Ada 31% responden atau 75 orang mahasiswa yang mengeluarkan biaya kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang tidak mengeluarkan biaya kesehatan atau sehat lebih banyak dibandingkan dengan yang sakit. Pengeluaran untuk kebutuhan pakaian 25% responden atau 61 orang mahasiswa mengeluarkan biaya untuk membeli pakaian dalam tiga bulan terakhir. Selanjutnya untuk kebutuhan lain yang tidak terduga, ada 5% responden atau 12 orang mahasiswa yang mengeluarkan kebutuhan lain ini. Sedikitnya mahasiswa yang mengeluarkan biaya tak terduga ini menunjukkan hampir semua pengeluaran mahasiswa sudah terwakili pada kategori pengeluaran lain.

Dari hasil survei juga diketahui jenis pengeluaran yang paling banyak di beli mahasiswa pada setiap kategori pengeluaran. Pada kategori pengeluaran pribadi, jenis pengeluaran yang di beli oleh mahasiswa ialah kebutuhan mandi, kebutuhan mencuci dan parfum sebanyak 28% responden atau 67 orang mahasiswa. Pada kategori komunikasi, jenis pengeluaran yang sering di beli oleh mahasiswa ialah pulsa dan paket internet sebanyak 46% responden atau 111 orang mahasiswa. Pada kategori pakaian, jenis pengeluaran yang di beli oleh mahasiswa ialah membeli baju sebanyak 7% responden atau 16 orang mahasiswa. Pada kategori hiburan, jenis pengeluaran yang sering dibelanjakan oleh mahasiswa ialah mengunjungi lokasi wisata sebanyak 10% responden atau 25 orang mahasiswa. Pada kategori transportasi, jenis pengeluaran yang sering dibeli ialah bensin/premium sebesar 13% responden atau 32 orang mahasiswa. Pada kategori

(20)

12

kesehatan, jenis pengeluaran di beli pada kategori ini ialah obat-obatan sebanyak 28% responden atau 68 orang mahasiswa. Pada kategori kuliah, jenis pengeluaran di beli untuk pengeluaran ini adalah fotokopi, cetak makalah, buku tulis, diktat kuliah, kebutuhan praktikum sebesar 27% responden atau 64 orang mahasiswa. Pada kategori kebutuhan lain atau tak terduga, pengeluaran yang sering dikeluarkan ialah iuran, dengan persentase sebanyak 2% responden atau 5 orang mahasiswa. Keterangan lebih lengkap mengenai jenis pengeluaran yang sering di beli oleh mahasiswa pada setiap kategori pengeluaran dapat di lihat pada Lampiran 2.

Gambar 6 Diagram radar sebaran rata-rata pengeluaran non makanan berdasarkan asal daerah

Berdasarkan Gambar 6 diketahui besarnya rata-rata pengeluaran pada beberapa kategori pengeluaran cenderung sama. Kategori pengeluaran yang memiliki pola pengeluaran yang cenderung sama antara lain pengeluaran pribadi, pakaian, kuliah, komunikasi, hiburan kesehatan dan lainnya. Kategori pengeluaran yang memiliki pola berbedaan yang menonjol ialah pengeluaran transportasi dan pengeluaran pakaian. Pada kategori pengeluaran transportasi diketahui mahasiswa yang berasal dari Jabodetabek memiliki pengeluaran lebih besar pada kategori transportasi. Besarnya pengeluaran ini di sebabkan mahasiswa yang berasal dari jabodetabek sering pulang ke rumah pada akhir pekan dan mahasiswa yang berasal dari Bogor memilih tinggal rumah menggunakan kendaraan untuk pergi ke kampus. Pada kategori pengeluaran pakaian mahasiswa yang berasal dari luar jawa lebih pengeluaran untuk membeli pakaian paling kecil dibandingkan dengan yang lain.

Berdasarkan Gambar 7 diketahui bahwa pola pengeluaran rata-rata mahasiswa FMIPA IPB berdasarkan departemen cenderung mirip satu sama lain. Pola rata-rata pengeluaran yang mirip antara lain untuk kategori pengeluaran pribadi, komunikasi, hiburan, kesehatan dan kategori lainnya. Pola pengeluaran yang berbeda ialah pada pengeluaran kebutuhan kuliah, pakaian dan transportasi. Pada pengeluaran untuk kebutuhan kuliah mahasiswa departemen Ilmu Komputer memiliki rata-rata pengeluaran paling kecil dibandingkan departemen lain.

(21)

13

Gambar 7 Diagram radar sebaran rata-rata pengeluaran non makanan berdasarkan departemen

Pengeluaran kebutuhan kuliah yang kecil pada departemen ilmu Komputer disebabkan oleh mahasiswa Ilmu Komputer jarang mengumpulkan tugas dalam bentuk cetak. Pada kategori pengeluaran pakaian mahasiswa departemen statistika memiliki rata-rata pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan departemen lain. Mahasiswa departemen Matematika memiliki rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan transportasi paling besar dibandingkan dengan departemen lain. Besarnya pengeluaran transportasi departemen matematika disebabkan mahasiswa departemen matematika banyak yang menggunakan kendaraan pribadi.

Gambar 8 Diagram radar sebaran rata-rata pengeluaran non makanan berdasarkan tempat tinggal

(22)

14

Berdasarkan Gambar 8 diketahui bahwa pengeluaran mahasiswa tinggal di Badoneng paling besar pada kategori pakaian dan kuliah, namun paling kecil untuk biaya transportasi. Kecilnya kategori transportasi mahasiswa yang tinggal di Badoneng tentu karena jaraknya yang sangat dekat dengan kampus. Sedangkan pengeluaran terbesar untuk kategori transportasi, ialah mahasiswa yang tinggal di rumah dan menggunakan kendaraan untuk datang ke kampus. Mahasiswa yang tinggal di Cibanteng memiliki pengeluaran yang besar pada kategori komunikasi dan kategori hiburan.

Gabungan Jenis Pengeluaran

Gabungan jenis pengeluaran ialah gabungan penyajian data konsumsi makan dan non makan secara bersamaan untuk melihat pola konsumsi berdasarkan masing-masing masing peubah. Berdasarkan Gambar 9 perbandingan berdasarkan jenis kelamin dan tahun masuk diketahui bahwa total rata-rata pengeluaran laki-laki lebih besar dari pengeluaran perempuan.

Gambar 9 Grafik perbandingan pengeluaran berdasarkan jenis kelamin dan tahun masuk

Gambar 10 Grafik perbandingan pengeluaran makanan, non makanan dan total pengeluaran berdasarkan departemen

Rata-rata pengeluaran laki-laki sebesar Rp1.006.747 sedangkan pengeluaran perempuan hanya sebesar Rp965.140. Berdasarkan jenis pengeluaran, laki-laki memiliki pengeluaran lebih besar pada jenis pengeluaran makanan dan perempuan lebih besar pada jenis pengeluaran non makanan. Perbandingan pengeluaran

(23)

15 berdasarkan tahun masuk, rata-rata pengeluaran mahasiswa tahun 2013 lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa tahun 2012. Mahasiswa yang masuk tahun 2013 rata-rata pengeluaran sebesar Rp985.554 sedangkan mahasiswa yang masuk tahun 2013 rata-rata pengeluaran sebesar Rp 975.754.

Berdasarkan Gambar 10 diketahui bahwa mahasiswa dengan rata-rata pengeluaran per bulan tertinggi ialah mahasiswa departemen Statistika dengan pengeluaran per bulan sebesar Rp1.122.857. Pengeluaran per bulan mahasiswa Biokimia paling rendah dibandingkan departemen lain dengan total rata-rata pengeluaran per bulan sebesar Rp914.793. Mahasiswa departemen Statistika juga menjadi mahasiswa dengan pengeluaran rata-rata tertinggi untuk jenis pengeluaran makanan sebesar Rp714.286. Mahasiswa departemen dengan pengeluaran rata-rata terendah untuk jenis pengeluaran makan adalah mahasiswa departemen Biokimia dengan rata-rata pengeluaran makanan per bulan sebesar Rp560.345. Mahasiswa departemen Matematika memiliki rata-rata pengeluaran per bulan tertinggi untuk jenis pengeluaran non makanan sebesar Rp412.960. Mahasiswa dengan pengeluaran non makanan terendah adalah mahasiswa Biokimia dengan rata-rata pengeluaran non makanan sebesar Rp316.792.

Gambar 11 Grafik perbandingan pengeluaran makanan, non makanan dan total pengeluaran berdasarkan asal daerah

Berdasarkan Gambar 11 diketahui bahwa pengeluaran mahasiswa yang berasal dari Jabodetabek memiliki total rata-rata pengeluaran paling tinggi yaitu sebesar Rp1.034.662. Sedangkan mahasiswa yang berasal dari pulau jawa Non-Jabodetabek memiliki pengeluaran paling rendah yaitu sebesar Rp919.232. Begitu juga dengan rata-rata untuk masing-masing jenis pengeluaran.

Berdasarkan Gambar 12 diketahui bahwa pengeluaran mahasiswa yang tinggal di Perwira memiliki total rata-rata pengeluaran paling tinggi yaitu sebesar Rp1.097.895. Sedangkan yang memiliki total rata-rata pengeluaran paling rendah ialah mahasiswa yang tinggal di Badoneng dengan pengeluaran sebesar Rp769.750.

(24)

16

Gambar 12 Grafik perbandingan pengeluaran makanan, non makanan dan total pengeluaran berdasarkan tempat tinggal

Uji Klasifikasi Tiga Arah

Uji klasifikasi tiga arah bertujuan untuk menguji pengaruh dari tiga faktor dengan dua atau lebih level pada setiap faktor secara bersamaan. Pada penelitian ini, peneliti ingin menguji pengaruh faktor tempat tinggal, departemen, dan penghasilan orang tua terhadap pengeluaran mahasiswa FMIPA IPB untuk konsumsi makanan dan non makanan. Uji klasifikasi tiga arah ini dilakukan pada taraf nyata 5% artinya apabila nilai-p kurang dari 0,005 peubah yang di uji berpengaruh nyata.

Tabel 6 Perbandingan Nilai-p uji klasifikasi tiga arah antara total pengeluaran dengan masing-masing peubah yang di amati

Peubah yang di amati Nilai-p

Corrected Model 0,000

Intercept 0,000

Tempat Tinggal 0,029

Departemen 0,077

Penghasilan Orang Tua 0,001

Interaksi Tempat Tinggal dan Departemen 0,000

Interaksi Tempat Tinggal dan Penghasilan Orang Tua 0,033 Interaksi Departemen dan Penghasilan Orang Tua 0,004 Interaksi Tempat Tinggal, Departemen dan Penghasilan Orang Tua 0,001 Berdasarkan hasil uji klasifikasi tiga arah dari tiga faktor yang di uji diketahui semua faktor yang di uji secara bersama-sama berpengaruh terhadap total pengeluaran mahasiswa pada taraf nyata 5%. Berdasarkan hasil perbandingan nilai-p pada Tabel 6 diketahui bahwa penghasilan orang tua berpengaruh nyata terhadap pengeluaran mahasiswa pada taraf nyata 5%. Berdasarkan informasi ini orang tua mahasiswa bisa mengontrol pengeluaran anaknya dengan memberikan uang saku sedikit bila orang tua ingin pengeluaran per bulan anaknya sedikit atau sebaliknya. Sedangkan untuk faktor tempat tinggal dan faktor departemen tidak berpengaruh nyata terhadap pengeluaran mahasiswa.

(25)

17 Hasil uji juga menujukan bahwa interaksi antara tempat tinggal dan departemen, interaksi antara departemen dan penghasilan orang tua, serta tempat tinggal, departemen, dan penghasilan orang tua berpengaruh terhadap pengeluaran mahasiswa. Nilai R squared pada uji klasifikasi tiga arah ini adalah sebesar 0,773, artinya persentase sumbangan pengaruh peubah semua peubah yang di uji terhadap pengeluaran mahasiswa sebesar 77,3% sedangkan 22,7% sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh peubah lain yang tidak di uji dalam penelitian ini. Informasi lebih lengkap mengenai hasil uji klasifikasi tiga arah dapat di lihat pada Lampiran 3.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil survei terhadap mahasiswa FMIPA IPB diketahui bahwa total rata-rata pengeluaran per bulan mahasiswa sebesar Rp980.633. Total rata-rata pengeluaran per bulan terendah ialah Rp300.000 dan total rata-rata pengeluaran per bulan tertinggi ialah sebesar Rp2.850.000. Pengeluaran mahasiswa dibedakan menjadi dua jenis yaitu pengeluaran konsumsi makanan dan konsumsi non makanan.

Berdasarkan hasil uji klasifikasi tiga arah antara faktor tempat tinggal, departemen dan penghasilan orang tua diketahui bahwa penghasilan orang tua berpengaruh terhadap pengeluaran mahasiswa pada taraf nyata 5%. Perbedaan departemen dan perbedaan tempat tinggal tidak berpengaruh nyata terhadap pengeluaran mahasiswa. Hasil pengujian interaksi antara faktor-faktor yang di amati menunjukkan hanya interaksi antara departemen dan penghasilan orang tua wali yang tidak berpengaruh terhadap pengeluaran mahasiswa pada taraf nyata 5%.

Rata-rata pengeluaran mahasiswa FMIPA IPB untuk konsumsi makanan sebesar Rp616.109. Rata-rata pengeluaran untuk konsumsi non makanan mahasiswa FMIPA IPB sebesar Rp364.525. Dari hasil survei diketahui bahwa makan yang sering di konsumsi untuk sarapan ialah telur. Pada saat makan siang dan makan malam makanan sering di konsumsi ialah sayur. Jenis jajanan yang sering di konsumsi adalah minuman botol dengan frekuensi konsumsi setiap hari oleh 7% mahasiswa. Pada jenis pengeluaran non konsumsi, ada 97% mahasiswa FMIPA IPB yang mengeluarkan biaya untuk kebutuhan pribadi. Pengeluaran pribadi meliputi pengeluaran untuk peralatan mandi, peralatan mencuci, pewangi, bedak dan kebutuhan lain yang bersifat pribadi.

Saran

Hasil survei ini hanya mampu menjelaskan biaya hidup mahasiswa FMIPA IPB berdasarkan konsumsi makanan dan non makanan. Peneliti berharap penelitian tentang biaya hidup mahasiswa dilakukan minimal dua tahun sekali pada tingkat IPB sehingga informasi pengeluaran mahasiswa terus diperbaharui.

(26)

18

DAFTAR PUSTAKA

[BI] Bank Indonesia. 2015. BI Rate Turun 25 Bps Menjadi 7,50% [Internet]. [diunduh 2015 juli 29]. Tersedia pada: http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_171215.aspx

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan Indonesia [internet]. [diunduh 2015 juli 29]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/907

Ilhami S. 2009. Aproksimasi Bootstrap untuk Hasil Pengukuran Sensitivitas

Harga [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Kshirsagar AM. 1983. A Course in Linear Models, New York(US): Marcel Dekker.

Nasution AH, Rambe A. 1984. Teori Statistika Edisi ke-2. Jakarta (ID): Bhratara. Konijn HS. 1973. Statistical Theory of Sample Survey Design and Analysis.

London(GB): North-Holland.

Scheaffer RL, William M, Ott RL. 1990. Elementary Survey Sampling. Boston (US): PWS-KENT.

Snedecor GW, Cochran WG. 1980. Statistical Method Seven Edition. Iowa(US): Iowa Univ Pr.

Walpole RE.1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta(ID): Gramedia Pustaka Utama.

(27)

19 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam,

Saya Elmail Clinton mahasiswa statistika Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan tahun 2010. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian tentang Survei

Biaya Hidup Mahasiswa Berdasarkan Pengeluaran Konsumsi Makanan dan Non Makanan. Studi kasus mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (FMIPA). Saya mohon kesediaan Anda, membantu saya meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu data diri dan pertanyaan inti. Data diri berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai profil Anda, sedangkan pertanyaan inti berisi pertanyaan mengenai pendapatan dan pengeluaran per bulan Anda untuk konsumsi makanan dan non makanan. Data pribadi Anda dan hasil kuesioner ini bersifat rahasia, hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kesediaan Anda meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Hormat Saya, Elmail Clinton DATA DIRI Nama : ... NRP : ... Jenis kelamin : L/P No. HP : ... Tempat dan tanggal lahir : ... Alamat : ... Daerah asal : Kab. ...

Prov. ... Alamat Indekos : 1. Bara

2. Bateng 3. Belebak 4. Balio 5. Perwira 6. Cibanteng 7. Darmaga Regency 8. Lainnya, Sebutkan Jumlah Saudara Kandung : ...

Anak ke : ...

Penghasilan Orang Tua/Wali : 1. Kurang dari Rp2.500.000 2. Rp2.500.000 – Rp5.000.000 3. Rp5.000.000 – Rp10.000.000

(28)

20

PERTANYAAN INTI A. Sumber Pendapatan

1. Sebutkan sumber pendapatan Anda per bulan dan berapa jumlahnya ? Isilah tabel dibawah ini!

No. Sumber pendapatan

Berikan tanda contreng () pada sumber pendapatan Anda Jumlah pendapatan rata-rata/bulan (Rp) 1. Orang Tua 2. Saudara 3. Beasiswa 4. Kerja sampingan 5. Wirausaha 5. Lainnya ... B. Jenis Pengeluaran a. Pengeluaran Makanan

1. Apa jenis lauk yang sering Anda makan dan waktu makan lauk tersebut ? Isilah tabel dibawah ini!

No. Jenis Lauk Waktu Makan Lauk

Sarapan* Makan Siang* Makan Malam* 1. Ikan 2. Ayam 3. Telur 4. Sayur 5. Tahu/Tempe 6. Daging 7. ... 8. ... 9. ... 10. ...

* Berikan tanda () pada kolom yang sesuai!

2. Apa jenis jajanan yang sering Anda makan dan frekuensi Anda mengkonsumsi jajanan tersebut ?

Berikan tanda contreng () pada jenis jajanan yang sering Anda makan!

No. Jajanan Frekuensi Konsumsi Jajanan

(29)

21 minggu* Minggu* 1. Gorengan 2. Snack 3. Roti/Donat 4. Minuman botol 5. Minuman kaleng 6. ... 7. ... 8. ... 9. ... 10. ...

* Berikan tanda () pada kolom yang sesuai!

3. Berapa rata-rata jumlah pengeluaran Anda untuk satu kali makan ? a. Rp4000 – Rp6000

b. Rp6000 – Rp8.000 c. Rp8000 – Rp10.000 d. Rp10.000 – Rp15.000

e. Lainnya, sebutkan Rp. ...

4. Berapa rata-rata jumlah pengeluaran Anda setiap hari untuk makanan ? a. Rp10.000 – Rp15.000

b. Rp15.000 – Rp20.000 c. Rp20.000 – Rp25.000 d. Rp 25.000 – Rp 30.000

e. Lainnya, sebutkan Rp. ...

5. Berapa rata-rata jumlah pengeluaran Anda per bulan untuk konsumsi makanan ? a. Kurang dari Rp 500.000 b. Rp 500.000 – Rp 1.000.000 c. Rp1.000.000 – Rp 1.500.000 d. Rp1.500.000 – Rp 2.000.000 e. Lainnya, sebutkan Rp. ... b. Pengeluaran Non Makanan

1. Apa jenis pengeluaran non konsumsi Anda per bulan dan berapa jumlah pengeluaran rata-rata Anda per bulan ? Isilah tabel dibawah ini!

No. Jenis Pengeluaran

Berikan tanda contreng () pada jenis pengeluaran Anda Jumlah pengeluaran rata-rata/bulan (Rp) 1. Kebutuhan pribadi,

misalnya sabun, sampo, bedak, parfum dan

(30)

22

lainnya.

2. Kebutuhan pakaian, misalnya baju, celana, tas dan lainnya.

3. Kebutuhan transportasi, misalnya membeli bensin, ojek, angkot, kereta, bus dan lainnya.

4. Kebutuhan kuliah, misalnya membeli buku, cetak makalah dan lainnya.

5. Komunikasi,

misalnya pulsa, paket internet dan lainnya. 6. Hiburan,

misalnya nonton bioskop, liburan dan lainnya. 7. Kesehatan, misalnya

membeli obat-obatan. 8. Kebutuhan lain

...

2. Sebutkan rincian pengeluaran Anda untuk kebutuhan non konsumsi dalam tiga bulan terakhir ? Isilah tabel dibawah ini!

No. Jenis Pengeluaran Berikan tanda contreng () bila ada jenis pengeluaran ini 1. Kebutuhan pribadi a. Kebutuhan Mandi b. Peralatan mencuci c. Parfum d. Pomade e. ... f. ... g. ... h. ... i. ... j. ... 2. Kebutuhan pakaian a. Baju b. Celana c. Sepatu d. Tas

(31)

23 e. Aksesoris f. ... g. ... h. ... i. ... j. ... 3. Kebutuhan transportasi a. Bensin/Premium b. Ojek c. Tiket kereta d. Tiket bus e. Tambal ban f. ... g. ... h. ... i. ... j. ... 4. Kebutuhan kuliah a. Fotokopi b. Cetak tugas/makalah c. Buku tulis d. Diktat kuliah e. Bahan praktikum f. ... g. ... h. ... i. ... j. ... 5. Komunikasi a. Hand phone b. Pulsa c. Paket internet d. Paket chatting e. Paket sms f. ... g. ... h. ... i. ... j. ... 6. Hiburan a. Nonton bioskop b. Futsal c. Bulu Tangkis d. Main Game e. Liburan ke lokasi wisata

(32)

24 f. ... g. ... h. ... i. ... j. ... 7. Kesehatan a. Obat-obatan b. Periksa ke dokter c. Masuk rumah sakit d. ... e. ... f. ... g. ... h. ... i. ... j. ... 8. Kebutuhan lain ... ... ... ... ...

3. Berapa rata-rata pengeluaran per bulan Anda untuk kebutuhan konsumsi non makanan secara keseluruhan ? Sebutkan jumlahnya!

a. Kurang dari Rp 500.000 b. Rp500.000 – Rp1.000.000 c. Rp1.000.000 – Rp1.500.000 d. Rp1.500.000 – Rp2.000.000 e. Lainnya, sebutkan Rp. ...

(33)

25 Lampiran 2 Persentase pengeluaran non makanan berdasarkan kategori

pengeluaran .

PENGELURAN PERSENTASE PENGELURAN PERSENTASE

Pribadi Komunikasi

Mandi, Cuci &

Parfum 28,0% Pulsa & Internet 46,4%

Mandi & Cuci 22,2%

HP, Pulsa &

Internet 14,6%

Mandi & Parfum 11,7% Pulsa 9,2%

Mandi 10,0%

Pulsa, Internet &

SMS 7,1%

Mandi, Cuci,

Parfum & Pomade 5,9% Internet 4,2%

Lainnya 16,3% Lainnya 12,6%

Tidak Ada 5,9% Tidak Anda 5,9%

Pakaian Hiburan

Baju 6,7% Wisata 10,5%

Baju, Celana,

Sepatu & Tas 5,4% Bioskop & Wisata 9,2%

Tas 4,2% Bioskop 8,8%

Baju & Celana 4,2% Game 4,2%

Baju, Celana, Sepatu, Tas &

Aksesoris 4,2% Futsal 3,3%

Lainnya 38,5% Lainnya 22,2%

Tidak Ada 36,8% Tidak Anda 41,8%

Transportasi Kesehatan

Bensin/Premium 13,4% Obat 28,5%

Ojek 7,1% Obat & Dokter 5,9%

Tiket kereta 6,3% Dokter 2,5%

Angkutan kota 6,3%

Obat, Dokter &

Rumah Sakit 2,1%

Tiket Bus 4,6% Minyak Angin 0,8%

Lainnya 46,9% Lainnya 4,2%

Tidak Ada 15,5% Tidak Ada 56,1%

Kuliah Lain-lain

Fotokopi, cetak, Buku, Diktat &

Praktikum 26,8% Iuran 2,1%

Fotokopi, cetak,

Buku & Diktat 10,5% Bayar Listrik 0,8%

Fotokopi & cetak 9,6% Parkir 0,4%

Fotokopi, cetak &

(34)

26

Fotokopi, cetak,

Buku & Praktikum 6,3% Organisasi 0,4%

Lainnya 34,3% Lainnya 1,3%

(35)

27 Lampiran 3 Output hasil uji klasifikasi tiga arah

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Total_Pengeluaran

Source Type III

Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

Corrected Model 3.205E13a 137 2,339E+11 2,511 0,000

Intercept 1,089E+14 1 1,089E+14 1170 0,000

Tempat_Tinggal 1,683E+12 8 2,103E+11 2,258 0,029

Departemen 1,241E+12 7 1,773E+11 1,904 0,077

Penghasilan_Wali 1,567E+12 3 5,225E+11 5,609 0,001 Tempat_Tinggal *

Departemen 1,008E+13 49 2,057E+11 2,209 0,000

Tempat_Tinggal *

Penghasilan_Wali 3,042E+12 18 1,69E+11 1,814 0,033 Departemen *

Penghasilah_Wali 3,436E+12 15 2,291E+11 2,459 0,004 Tempat_Tinggal * Departemen * Penghasilan_Wali 7,04E+12 33 2,133E+11 2,29 0,001 Error 9,408E+12 101 93150000000 Total 2,713E+14 239

Corrected Total 4,146E+13 238

a. R Squared = ,773

(36)

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Mananga pada tanggal 22 Januari 1993 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak La Malaghono dan Ibu Mayfantri. Tahun 2010 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sanana dan pada tahun yang sama penulis diterima di Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur BUD.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai pengurus pada beberapa organisasi yaitu anggota Departemen Database Center Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta tahun 2013 dan anggota Bidang Hubungan Masyarakat IPB Entrepreneur Community tahun 2014. Penulis pernah mengikuti beberapa kepanitiaan seperti Olimpiade Mahasiswa IPB tahun 2011, Statistika Ria tahun 2012, Welcome Ceremony of Statistics tahun 2013. Penulis melaksanakan praktik lapang di Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada bulan Juli–Agustus 2013.

Gambar

Gambar 2  Sebaran  persentase  responden  berdasarkan  peubah  jenis  kelamin,  tempat  tinggal,    asal    daerah,    sumber  pendapatan    dan  penghasilan  orang tua/wali per bulan
Gambar 3  Diagram radar  lauk yang sering di konsumsi saat sarapan, makan siang,  makan malam dan total konsumsi lauk
Gambar 4  Frekuensi jajanan yang sering di konsumsi
Tabel 3 Rata-rata terbobot pengeluaran untuk satu kali makan  Kategori  Nilai Tengah  Frekuensi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Maksud pembuatan Pedoman ini adalah sebagai acuan bagi Pengelola dan Operator Pelabuhan Khusus Migas dalam menerapkan prinsip-prinsip Pengelolaan Pelabuhan Khusus Migas yang

Factor pengetanahan ( FP ) pada suatu titik tertentu dari suatu sistem 3 phasa, dinyatakan sebagai perbandingan antara tegangan kerja tinggi ke tanah pada

Berdasarkan pada Tabel 4.31 terlihat bahwa GPSR dengan kecepatan rata-rata memiliki jumlah transmisi paket sukses tertinggi ke-2 setelah GPSR dengan kecepatan

Oleh karena itu, tidak wajib zakat atas perhiasan (yang terbuat dari emas atau perak) tersebut, dan tidak berlaku pula riba (dalam pertukaran atau jual beli) antara

Oleh karena itu, secara kimia air di Mata Air Sumber Asem dinyatakan aman dikonsumsi Sementara itu, pada pengukuran parameter biologi mendapatkan hasil MPN

Menurut Winkel (dalam Bete, 2018: 20) menegaskan bahwa motivasi berprestasi merupakan daya penggerak dalam diri peserta didik untuk mencapai taraf prestasi

Dan tersebut lalu mengalami pendinginan dan pembekuan yang cepat sehingga akan terbentuknya suatu batuan beku ekstrusif dengan kristal – kristal yang tidak

Dari daftar checklist Alat Pelindung Diri (APD) yang Digunakan Petugas di Unit Radiologi Rumah Sakit Ibnu Sina memperlihatkan bahwa semua petugas berpendapat bahwa