• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEKERJAAN AWAL PEMASANGAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEKERJAAN AWAL PEMASANGAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PW"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TUKANG PASANG WATERPROOFING

PEKERJAAN AWAL PEMASANGAN

WATERPROOFING

KODE UNIT KOMPETENSI:

F45 PW 02 002 01

BUKU PENILAIAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

B AD AN P E MB I N AAN K O N S T R U KS I

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan

(2)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 1 dari17

DAFTAR ISI

Daftar Isi ...

Hal

BAB I

KONSEP PENILAIAN ...

2

1.1

Latar Belakang...

2

1.2

Tujuan ...

2

1.3

Metoda Penilaian ...

2

BAB II

PELAKSANAAN PENILAIAN ...

4

2.1

Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) ...

4

2.2

Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek) ...

8

Lampiran 1 Jawaban Tugas Tertulis I

Lampiran 2 Jawaban Tugas Tertulis II

Lampiran 3 Jawaban Tugas Tertulis III

Lampiran 4 Jawaban Tugas Tertulis IV

24

26

28

30

Buku-buku Referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasikan:

(3)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 2 dari17

BAB I

KONSEP PENILAIAN

1.1 Latar Belakang

Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dibuat

sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah

menempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui

buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (

exercise

) dilakukan

berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang

dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan

materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta

pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara

komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten

atau belum kompeten terhadap unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis

Kompetensi.

1.3 Metoda Penilaian

1. Metoda Penilaian Pengetahuan

a. Tes Tertulis

Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan

terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam

bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan

dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk

obyektif tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan

pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut tes essay

tertutup dalam bentuk Jawaban Singkat, tidak essay terbuka, hal ini

dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektif penilai.

(4)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 3 dari17

b. Tes Wawancara

Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis

sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan

antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih

dari satu orang.

2. Metoda Penilaian Keterampilan

a. Tes Simulasi

Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan

media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan

(bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau

hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya.

b. Aktivitas Praktik

Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan

menggunakan obyek kerja sebenarnya. Namun dalam pelaksanaan pelatihan

untuk unit kompetensi ini, metoda penilaian ini tidak digunakan.

3. Metoda Penilaian Sikap Kerja

a. Observasi

Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi

terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar

penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan

mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut.

Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan

keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat pada

keterampilan tersebut.

(5)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 4 dari17

BAB II

PELAKSANAAN PENILAIAN

2.1

Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)

Pertanyaan 1

Sebutkan persyaratan mutu/kualitas material yang baik untuk pekerjaan

waterproofing?.

Jawaban :

Jika dilihat per elemen, maka pada elemen atap, waterproofing dapat diaplikasikan pada dak beton, atap asbes, karpus atau sudut sambungan antar genteng, bagian talang, serta taman atap.

Pada dinding, waterproofing diaplikasikan pada dinding eksterior atau dnding luar dan dinding tinggi. Lalu juga di dinding dan lantai kamar mandi. Bahkan kamar mandi yang berada di lantai atas pada gedung bertingkat wajib dilindungi dengan waterproofing

Bagian lantai lainnya yang perlu diberi aplikasi waterproofing adalah lantai kolam ikan, kolam hias, kolam renang, dan bak penampung air. Tentu saja maksudnya adalah untuk mencegah air merembes atau bocor keluar yang pasti akan mengakibatkan pemborosan air.

Ruang basement, ruang penyimpan atau gudang bawah tanah misalnya juga memerlukan lapisan kedap air.

Pertanyaan 2

Jelaskan cara memperhitungkan kebutuhan jenis-jenis material pada

pekerjaan penanganan retak rambut pada dinding luar.

Jawaban :

Bahan pengisi untuk menunjang fungsi waterproofing antara lain :

1) Kasa penguat/ serat fiber atau polyester mesh, digunakan untuk menunjang

waterproofing jenis liquid. Kasa penguat ini ditempatkan di atas lapisan pertama yang

masih basah untuk menutup keretakan atau memperkuat area yang mempunyai potensi keretakan. Serat fiber berguna juga pada pertemuan antara dua bidang, contohnya antara atap dan tembok, karpusan, atau antara dinding dan lantai.

2) Larutan pencampur dan perekat tambahan (bonding agent), keduanya untuk

waterproofing jenis bubuk.

Komposisi campuran yang tepat antara ketiga elemen ini diyakini akan menghasilkan fungsi waterproofing yang lebih bekualitas.

(6)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 5 dari17

Pertanyaan 3

Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan yang

berdasarkan gambar kerja?.

Jawaban :

Fungsi dan karakter produk waterproofing sangatlah ditentukan dari bahan dasar pembuatnya. Untuk itu, mari kita kenali lebih jauh apa saja yang menjadi bahan utama produk waterproofing. Secara singkat, terdapat tiga jenis bahan baku utama produk waterproofing, yaitu bitumen atau aspal, semen (cementious) dan polimer atau elastomeric.

Bitumen atau aspal merupakan bahan dasar yang paling pertama digunakan untuk

waterproofing. Karakter bitumen yang tidak menyerap air dan cukup elastik menjadi alasan

utama atas pilihan ini. Bitumen sendiri merupakan bahan alami hasil turunan dari minyak mentah. Kini bitumen juga bisa dihasilkan melalui pengolahan karet alam.

Kelebihan lain dari bahan bitumen adalah :

1) Jenis ini tidak hanya ready to use, tapi juga easy to use.

2) Daya tahan dan masa pakai bitumen sangat panjang, bahkan menurut standar internasional sekalipun.

3) Selain bisa melindungi bangunan dari air, bitumen juga bersifat memantulkan panas matahari. Sifat ini membantu proses insulasi bangunan untuk menjaga suhu di dalam bangunan relaif lebih sejuk.

4) Uap yang dihasilkan saat aplkasi tidak berbahaya jika terhirup.

5) Bitumen tidak larut dalam air, nonbiodegradasi, tidak memiliki kandungan karsinogenic yang berbahaya, serta tidak menghasilkan zat beracun.

Adapun kekurangan bahan dasar bitumen adalah warnanya yang selalu hitam. Namun kekurangan ini bisa diabaikan mengingat waterproofing berbahan bitumen lebih banyak

digunakan untuk melapisi bagian-bagian yang tidak terekspos dan tidak terlihat mata. Misalnya di lantai dan dinding kamar mandi, kolam ikan, bak penampung air ataupun dak beton.

Pertanyaan 4

Sebutkan contoh cara pelaksanaan pekerjaan waterproofing yang

memenuhi spesifikasi

Jawaban :

Antibocor Integral (Integral Waterproofing Concrete Admixure) merupakan tipe produk yang umumnya sudah dicampurkan dengan adukan beton sebelum dicor sehingga dapat pula dikatakan sebagai bagian dari campuran beton. Adukan beton dengan produk integral waterproofing atau concrete admixture akan menjadi lebih elastis, kedap air, tidak mudah retak, dan lebih keras denganpenghematan penggunaan air hingga 10%.. Kelebihan additive concrete

admixture dalam bentuk bubuk adalah tidak perlu dicairkan dengan air sehingga hasil dan

kualitas adukan beton lebih optimal.

Pertanyaan 5

Bagaimana memeriksa permukaan yang akan di

waterproofing

?

(7)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 6 dari17

Dalam memeriksa permukaan yang akan di waterproofing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar waterproofing berfungsi sempurna, diantaranya sebagai berikut :

a. Substrat atau bidang yang akan dilapisi waterproofing harus benar-benar bersih dan

kering.

b. Retak yang besar harus diisi dengan grouting (semen pengisi) lebih dahulu dan pada pelapisannya perlu diperkuat dengan mesh/ kasa penguat,

c. Sudut sambungan vertical/horizontal harus diberi isian (corner fillet),

d. Pada floor drain sebelum diberi waterproofing harus di grouting atau diberi sealant (lem kedap air),

e. Lapisan primer atau lapisan yang pertama disapukan harus diaplikasikan sesuai panduan yang ada,

f. Setiap pelapisan berikutnya harus menunggu lapisan sebelumnya kering, g. Arah pemasangan waterproofing harus searah dengan arah datangnya air.

Pertanyaan 6

Apa penyebab kegagalan waterproofing yang sering terjadi ?

Jawaban :

Penyebab kegagalan waterproofing yang sering terjadi adalah : 1) Aplikasi tidak mengikuti prosedur yang disarankan, misalnya :

a) Pengadukan kurang merata

b) Dosis pemakaian dan penambahan air hanya berdsarkan kira-kira saja, tidak mengikuti panduan

2) Mengabaikan pentingnya lapisan, misalnya :

a) Tidak sempurna pada pekerjaan persiapan lahan b) Lahan tidak bersih

c) Retak lebih dari 2 mm yang tidak diatasi terlebih dahulu

d) Mutu beton yang krang bagus (misalnya keropos dan retak) harus diperbaiki dahulu. 3) Mengatasi kebocoran pada musim hujan, sehingga :

a) Waterproofing tidak melekat sempurna

b) Waterproofing tidak kering sempurna

c) Waterproofing terkena hujan sebelum kering sepurna

d) Terjadi gelembung-gelembung karena penguapan air yang terperangkap.

4) Mengaplikasikan waterproofing dari arah yang berlawanan dari tekanan air, sehingga terjadi gelembung (pengelupasan) apabila mutu beton kurang sempurna atau tekanan air terlalu besar.

Pertanyaan 7

Bagaimana memperbaiki kebocoran pada dak beton ?

Jawaban :

Langkah –langkah perbaikan kebocoran pada dak beton, sebagai berikut :

1) Pertama, pilihlah jenis waterproofing yang sesuai dan cocok dengan karakter dak beton,

2) Faktor yang perlu dipertimbangkan terutama adalah produk memiliki elastisitas yang baik, kuat menempel dan tahan terhadap cuaca, untuk faktor warna bisa disesuaikan dengan selera pemilik bangunan, mengingat bagian ini biasanya tidak terekspos karena berada pada bagian atas bangunan .

(8)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 7 dari17

4) Selanjutnya, bersihkan permukaan yang akan dilapisi waterproofing hingga bersih, kering, rata dan terbebas dari segala debu, kotoran ataupun minyak yang menempel. 5) Aplikasikan lapisan primer diatasnya, dan tunggu sampai kering.

6) Setelah kering, aplikasikan dua kali lapisan waterproofing di atasnya secara bersilangan. Maksudnya, jika lapisan pertama dari arah kiri ke kanan (horizontal), maka lapisan berikutnya dari arah atas ke bawah (vertical). Seperti pada lapisan primer, tunggu lapisan kedua hingga kering sebelum mengaplikasikan lapisan ketiga.

7) Jika dak beton ingin ditutup keramik, maka taburkan dulu pasir secara merata di atas lapisan akhir selagi lapisan tersebut masih basah dan belum mongering.

Baru kemudian dilakukan proses pemasangan keramik seperti biasanya

Pertanyaan 8

Bagaimana menyelesaikan retak pada dinding eksterior ?

Jawaban :

Langkah-langkah perbaikan retak pada dinding eksterior, pertimbangan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Pilihlah jenis waterproofing yang sesuai dan cocok dengan karakter dinding luar bangunan. Selain faktor elastisitas, daya rekat, dan daya tahan terhadap perubahan cuaca,

2) Faktor warna bisa menjadi pertimbangan utama. Hal ini wajar mengingat dinding luar berada dalam posisi yang sangat terekspos dan turut berperan dalam mempercanik tampilan eksterior bangunan

3) Selanjutnya bersihkan permukaan yang akan dilapisi waterproofing hingga bersih, kering, rata dan terbebas dari segala debu, kotoran ataupun minyak yang menempel . 4) Aplikasikan lapisan primer di atasnya dan tunggu hingga kering.

5) Setelah kering, aplikasikan dua kali lapisan waterproofing di atasnya.

6) Seperti pada lapisan primer, tunggu lapisan kedua hingga kering sebelum mengaplikasikan lapisan ketiga.

Pertanyaan 9

Bagaimana agar waterproofing dapat berfungsi sempurna ?.

Jawaban :

Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar waterproofing berfungsi sempurna, diantaranya sebagai berikut :

a) Substrat atau bidang yang akan dilapisi waterproofing harus benar-benar bersih dan

kering.

b) Retak yang besar harus diisi dengan grouting (semen pengisi) lebih dahulu dan pada pelapisannya perlu diperkuat dengan mesh/ kasa penguat,

c) Sudut sambungan vertical/horizontal harus diberi isian (corner fillet),

d) Pada floor drain sebelum diberi waterproofing harus di grouting atau diberi sealant (lem kedap air),

e) Lapisan primer atau lapisan yang pertama disapukan harus diaplikasikan sesuai panduan yang ada,

f) Setiap pelapisan berikutnya harus menunggu lapisan sebelumnya kering, Arah pemasangan waterproofing harus searah dengan arah datangnya air

(9)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 8 dari17

Pertanyaan 10

Bagaimana memperbaiki bagian atas dak yang retak ?

Jawaban :

Perbaikan Bagian Atas Dak yang retak, sebagai berikut :

a) Bersihkan permukaan atas dak dari kotoran, debu, atau lumut dengan menggunakan sikat kawat halus atau kape scrape.

b) Lakukan pengolesan waterproofing pada sudut pertemuan permukaan dak beton dengan dinding yang mengalami keretakan. Saat waterproofing masih dalam keadaan basah, tempelkan serat fiber pada bagian dinding setinggi 15-20 cm, dan pada permukaan dak beton selebar 15-20 cm.

c) Olesilah kembali dengan waterproofing pada bagian permukaan serat fiber yang baru ditempelkan.

d) Ulangi pelapisan fiber dalam arah menyilang atau berlawanan setelah lapisan pertama mengering.

e) Untuk mencegah lapisan lapisan waterproofing yang masih baru dilapisi rusak akibat terinjak atau terkena benda keras, sebaiknya dak beton dilapisi dengan pelesteran adukan semen yang dicampur dengan waterproofing setebal 3-5 cm. Sedangkan untuk perbandingan adukan adalah 1 kg waterproofing : 5 liter air : 8 kg semen : 24 kg pasir halus kering.

Jawablah pertanyaan dengan jawaban Betul atau Salah

1.

Mandor tukang waterproofing harus mampu mengidentifikasi mutu/kualitas bahan

yang baik (Betul/Salah).

2.

Mandor tukang waterproofing dapat menghitung perkiraan pemakaian bahan

berdasarkan analisa (Betul/Salah).

3.

Batu bata dibuat dari bahan dasar tanah liat yang dicetak dibiarkan dalam udara

terbuka lalu dijemur (Betul/Salah).

4.

Gambar akhir pelaksanaan sesuai dengan yang terpasang disebut gambar kerja.

(Betul/Salah).

5.

Pembuatan mal pasangan batu sesuai penampang harus dilakukan pada

pekerjaan pasangan pondasi batu kali (Betul/Salah).

6.

Apabila terjadi perbedaan antara gambarkerja dengan kondisi lapangan maka

gambar kerja perlu disesuaikan atau direvisi. (Betul/Salah).

7.

Dokumen cara kerja adalah dokumen mengenai cara membayar bobot pekerjaan

yang telah selesai (Betul/Salah).

(10)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 9 dari17

8.

Salah satu sebab mutu hasil kerja tidak sesuai dengan spesifikasi adalah cara

pelaksanaan yang salah. (Betul/Salah).

9.

Salah satu faktor penting agar pekerjaan dapat selesai sesuai dengan rencana

adalah melakukan pengarahan cara kerja yang benar. (Betul/Salah).

10.

Motivasi adalah salah satu cara untuk melakukan pengarahan kerja. (Betul/Salah).

Pilihlah jawaban yang paling benar.

1.

Mutu pekerjaan waterproofing yang baik adalah yang ;

a.

hasil pembakarannya matang

b.

hasil pembakarannya setengah matang

c.

tidak dibakar

d.

mengikuti petunjuk produsen

2.

Yang bukan sifat waterproofing adalah :

a.

Berat Jenis nyata

b.

Kuat tekan

c.

kuat tarik

d.

Daya serap terhadap air

3.

Bahan dasar pembuatan polimer adalah ;

a.

Semen PC + pasir

b.

Semen PC + pasir + aditif

c.

Tras + kapur

d.

Tanah liat + pasir halus

4.

Dokumen mengenai metode kerja dan telah disepakati adalah

a.

Dokumen lelang

b.

Dokumen standar

c.

Dokumen gambar rencana

d.

Dokumen cara kerja

(11)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 10 dari17

5.

Landasan dari adukan polimer untuk memasang waterproofing yang telah

disiapkan paling sedikit tebalnya ;

a.

0,5 mm

b.

2 mm

c.

3 mm

d.

8 mm

6.

Material waterproofing yang akan dipakai untuk pekerjaan menutup retak

rambut pada dinding luar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut kecuali :

a.

Bersih dan bebas dari bahan organik

b.

Campuran bubuk dan cairan

c.

Dicampur secara merata

d.

Harus tertahan pada ayakan 10 cm

7.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengejar keterlambatan sebagai berikut

kecuali ;

a.

Menambah upah tukang

b.

Menambah regu/kelompok tenaga kerja

c.

Menambah waktu kerja

d.

Memperlancar pengadaan barang/material yang dibutuhkan

8.

Manfaat dari pengarahan teknis sebagai berikut kecuali :

a.

Menambah semangat kerja

b.

Menciptakan pengertian

c.

Mencegah atau membatasi terjadinya kesalahan

d.

Menjamin pencapaian tujuan

(12)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 11 dari17

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 1

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA

Apakah pertanyaan 1 sampai 5 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ...

Tanda tangan penilai...

Catatan Penilai :

...

...

...

(13)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 12 dari17

3.2. TUGAS UNJUK KERJA (PRAKTEK)

Tugas 1

Praktekkan pememeriksaan sumber kebocoran pada wuwungan (karpus)

Tugas 2

Membuat daftar simak pemeriksaan kualitas pekerjaan

Tugas 3

Menjelaskan bagaimana solusinya bila terjadi penyimpangan cara kerja.

3.3 Daftar Cek Unjuk Kerja

Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar

kompetensi

Kode unit

:

F 45 PW 02 002 01

Judul Unit

:

Pekerjaan Awal Pemasangan Waterproofing

Nomor Elemen

Ya Tidak

KUK

Ya Tidak

1. Melakukan pemeriksaan jenis,kualitas, dan volume

material yang akan digunakan

1.1. Material yang akan digunakan diperiksa mutu/kualitasnya berdasarkan spesifikasi (bestek).

1.2. Masing-masing jenis dan volume material yang diperlukan dipastikan tersedia di lokasi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai. 2. Melaksanakan

pengawasan pekerjaan waterproofing

berdasarkan gambar kerja.

2.1. Pelaksanaan pekerjaan waterproofing sesuai dengan

gambar kerja yang sah dan mutakhir. 2.2. Apabila terjadi perubahan pekerjaan sewaktu

proses pelaksanaan pekerjaan ada perbedaan dengan gambar kerja yang sah dan mutakhir dilakukan revisi ulang/perbaikan yang disahkan oleh Atasan Mandor atau Pemberi Pekerjaan / pemilik

2.3. Berkaitan dengan revisi ulang/perbaikan gambar kerja, dilakukan perhitungan kembali

(14)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 13 dari17 biaya sesuai perubahannya dengan mengacu

pada perjanjian kerja yang telah disepakati. 3. Melaksanakan

pengawasan pekerjaan sesuai dengan cara kerja

3.1. Pelaksanaan pekerjaan waterproofing sesuai dengan

dokumen cara kerja.

3.2. Apabila terjadi penyimpangan cara kerja diarahkan dan dicontohkan cara kerja yang benar.

3.3. Apabila mutu hasil pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi (bestek) segera dilakukan perbaikan. 4. Melaksana kan pengawasan pekerjaan sesuai jadwal (schedule) pekerjaan.

4.1. Pelaksanaan pekerjaan waterproofing berjalan sesuai dengan jadwal (schedule) pekerjaan yang direncanakan.

4.2. Apabila terjadi keterlambatan terhadap jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan,

diidentifikasi penyebabnya dan segera diatasi. 4.3. Apabila terjadi perintah percepatan atau perlambatan jadwal pelaksanaan yang disebabkan oleh kondisi tertentu Mandor mengambil tindakan penyelesaian 5.Membangun

kekompakan kelompok kerja

5.1. Ketua kelompok kerja dipilih dan ditunjuk berdasarkan kesepakatan bersama

5.2.Kelompok kerja diarahkan dan dimotivasi untuk

bekerja sama secara kompak dalam kelompoknya

maupun dengan kelompok kerja lainnya.

5.3. Apabila ada tukang atau pekerja yang tidak disiplin dalam bekerja dan tidak mengindahkan pengarahan maupun bimbingan dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan yang tepat

Kondisi Unjuk Kerja

Penunjang Keterampilan

(15)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 14 dari17

1. Indikator Unjuk Kerja

a) Menyiapkan pekerjaan perataan permukaan yang akan di waterproofing b) Melakukan pemapasan untuk mendapatkan permukaan yang bebas dari

material asing (loose material)

c) Melakukan Pelapisan pada bagian sudut pertemuan permukaan yang akan di waterproofing

d) Melakukan perbaikan permukaan yang retak

e) Melakukan pengisian/grouting pada celah/rongga pertemuan pipa dengan permukan lantai yang akan di waterproofing

f) Melakukan pembersihan akhir sebelum memulai pekerjaan pelapisan waterproofing

2. Standar Kinerja

a.

Dikerjakan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dan diselesaikan tepat waktu dengan menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang diberikan

b.

Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, dan kesalahan yang terjadi bukan pada kegiatan kritis atau sangat penting.

3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu mendapat perhatian dan diterapkan selama pelaksanaan praktek kerja dilakukan, yaitu:

a. Memastikan jam pelaksanaan praktek kerja dilakukan secara proporsional dengan jam istirahat agar tidak menimbulkan kelelahan sangat yang dapat mempengaruhi kesehatan dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja.

b. Terjaganya sikap kerja yang telah ditetapkan dalam melaksanakan kegiatan sehingga dapat terhindar dari kesalahan yang berakibat fatal yang disebabkan ketidakdisiplinan, ketidaktelitian, ketidaktaatan terhadap azas, melanggar prosedur baku yang telah ditetetapkan.

c. Penggunaan peralatan untuk praktek harus sesuai dengan pedoman dan petunjuk untuk masing-masing alat yang telah ditetapkan.

4. Instruksi kerja

a) Menggunakan peralatan yang tepat pada situasi dan kondisi lapangan, dalam melakukan pembobokan /perataan permukaan.

(16)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 15 dari17

b) Melakukan identifikasi permukaan yang mungkin perlu dilakukan penanganan khusus, seperti : pertemuan dinding dan lantai pertemuan pipa dengan permukaan yang akan dilapisi waterproofing dan stek tulangan beton yang menonjol pada permukaan yang akan dilapisi waterproofing .

.

5. Langkah kerja

a. Laksanakan instruksi kerja di atas secara berurutan dan teratur

b. Tuangkan hasil pelaksanaan instruksi di atas dalam lembar tulisan yang rapi dan tertata dengan baik.

c. Dapat sumber-sumber atau referensi yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan yang didasarkan pada instruksi tersebut di atas.

d. Tuliskan seluruh kegiatan yang dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku dan sebutkan sumber prosedur tersebut.

e. Rekapitulasi hasil seluruh kegiatan yang dilakukan dalam suatu bentuk laporan secara berurutan.

f. Sampaikan rekapitulasi tersebut kepada instruktur berikut dengan lampiran-lampirannya (catatan-catatan setiap pelaksanaan kegiatan).

6. Daftar Cek Unjuk Kerja

NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 1. Identifikasi syarat kecukupan, kondisi dan

laik pakai sumber-sumber yang Hasil identifikasi dan digunakan 2. Buat daftar langkah-langkah kegiatan

pada pekerjaan waterproofing. Keakuratan daftar yang dibuat 3. Peragakan pencampura bahan dan

penggunaan alat dalam pemasangan waterproofing, sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang telah ditetapkan

Akurasi prosedur pemakaian bahan dan

peralatan dengan pedoman dan petunjuk pemakaian 4. Gunakan jenis waterproofing yang tepat Ketaatan dalam

pemakaian jenis waterproofing 5. Tunjukan sumber kebocoran, sebelum

melaksanakan waterproofing. menemukan sumber Ketelitian dalam kebocoran. 6. Susun laporan dalam bentuk

langkah-langkah pelaksanaan. Bentuk laporan yang disusun 7. Kirimkan laporan kepada pihak-pihak Tatacara pengiriman

(17)

Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing

Versi: 2012 Halaman: 16 dari17 terkait sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan laporan

Apakah semua instruksi kerja tugas praktek merancang sesi pembelajaran dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA ... ...

PENILAI ... ...

Gambar

gambar kerja yang sah dan mutakhir.

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas

Hasil analisis pada skala intensi berwirausaha bahwa tingkat intensi berwirausaha mahasiswa fakultas psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Mampu melaksanakan penetapan Form laporan ketidaksesuaian, laporan tindakan perbaikan dan pencegahan sesuai kebutuhan serta keluhan pelanggan yang perlu

4. Pengisian kembali APAR yang sudah kadaluarsa agar selalu siap pakai. a) Buat daftar hal apa saja yang diperiksa pada Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 5. Pemeriksaan kelengkapan

- Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/14/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Dana Pendidikan dan Pelatihan untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Bank Perkreditan Rakyat.. -

Untuk menghasilkan rancangan pondok pesantren induk Lirboyo yang didasarkan pada prinsip-prinsip arsitektur Islam dari Nangkula Utaberta yang sesuai syariat Islam

Istilah Kejuruteraan yang terdiri  daripada  daripada pakar  pakar istilah, istilah,   pakar bidang,   pakar bidang,  pakar  pakar bahasa dan.. bahasa

Alhamdulillah, itulah kata yang tepat terlontar karena dengan segenap perhatian dan usaha yang maksimal akhirnya penulisan skripsi yang berjudul ”Hubungan antara