• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1980 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATANPROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1980 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATANPROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1980

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATANPROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan maksud Pasal 49 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di daerah yang menetapkan bahwa Pembentukan Susunan Organisasi dan Formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

b. bahwa untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah Tingkat I berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagaian dari urusan Pemerintah Pusat mengenai kesehatan Kepada Daerah-daerah Swantantra Provinsi di Sumatera, maka dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Tingkat I Lampung dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Lampung;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat Mengenai Kesehatan Kepada Daerah–daerah Swantantra Provinsi di Sumatera;

4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan; 5. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1980 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Mengenai Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan;

6. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Lampung tanggal 19 Agustus 1978 Nomor 07/Kept/KH/DPRD/78-79 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Lampung.

(2)

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Lampung.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

B A B I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Lampung;

b. Gubernur Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Lampung;

c. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Tingkat I Lampung;

d. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Tingkat I Lampung;

e. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas adalah Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Tingkat I Lampung;

f. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Tingkat I Lampung.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama

KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Kesehatan;

(2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Kepala Daerah.

(3)

Bagian Kedua TUGAS POKOK

Pasal 3

Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok:

1. Melaksanakan urusan Rumah Tangga Pemerintah Daerah dibidang Kesehatan;

2. Melaksanakan tugas-tugas pembantuan yang diserahkan oleh Gubernur Kepala Daerah.

Bagian Ketiga FUNGSI

Pasal 4

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada Pasal 3 Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:

1. Perencanaan, yaitu segala usaha dan kegiatan dalam hal pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data yang diperlukan, menyusun rencana dan program untuk penyelenggaraan pembangunan dibidang kesehatan.

2. Pelaksanaan, yaitu segala usaha dan kegiatan dalam hal penyelenggaraan dibidang Kesehatan.

3. Bimbingan dan Pengawasan, yaitu segala usaha dan kegiatan dalam memberikan pengawasan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan dibidang kesehatan.

4. Bimbingan dan Pengawasan, yaitu segala usaha dan kegiatan dalam memberikan pengawasan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan dibidang kesehatan.

5. Koordinasi, yaitu segala usaha untuk mengatur dan membina kerja sama, mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan seluruh kegiatan baik dalam lingkungan Dinas Kesehatan maupun dengan instansi lain yang bersangkutan dalam bidang Kesehatan. 6. Administrasi, yaitu segala usaha dan kegiatan dibidang ketata-usahaan

umum, perencanaan Urusan Rumah Tangga Dinas, Urusan kepegawaian Urusan pelengkapan dan keuangan.

(4)

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS MASING-MASING UNIT Bagian Pertama

ORGANISASI

Pasal 5

(1). Dinas Kesehatan terdiri: a. Kepala Dinas. b. Bagian Tata Usaha.

c. Sub Dinas Pemulihan Kesehatan. d. Sub Dinas Pencegahan Penyakit.

e. Sub Dinas Pembinaan Kesehatan lingkungan. f. Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan.

g. Sub Dinas Pembinaan Kesejahteraan Ibu dan Anak. h. Unit Pelaksanan Tekhnis (UPT) Dinas.

i. Cabang Dinas.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana terlampir.

Bagian Kedua

PERINCIAN TUGAS MASING-MASING UNIT Paragraf 1

KEPALA DINAS

Pasal 6

Tugas Kepala Dinas adalah:

a. Membantu Gubernur Kepala Daerah dalam menggariskan kebijaksanaan dalam bidang kesehatan.

b. Merumuskan kebijaksanaan operasional dalam bidang Kesehatan Daerah.

c. Memimpin dan membawahi Sub-sub Dinas , Unit Pelaksana Tehknis Cabang Dinas dalam menyelenggarakan usaha-usaha pembangunan dibidang Kesehatan di Daerah;

d. Memberikan petunjuk-petunjuk dan bimbingan serta pengawasan dalam bidang kesehatan bagi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten;

e. Mengadakan pengawasan serta pengendalian terhadap kesatuan Organisasi bawahannya tentang usaha pelaksanaan bidang kesehatan apakah telah sesuai dengan rencana, program dan kebijaksanaan yang telah digariskan;

f. Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Gubernur Kepala Daerah tentang langkah-langkah yang berhubungan dengan bidang tugasnya atas sesuatu yang perlu diambil;

(5)

g. Melaksanakan segala kegiatan dalam bidang tugasnya yang telah dibebankan oleh Gubernur Kepala Daerah.

Paragraf 2 BAGIAN TATA USAHA

Pasal 7

1. Tugas Pokok bagian Tata Usaha adalah segala usaha dan kegiatan dalam bidang pelayanan tekhnis dan administratif yang menyangkut urusan perencanaan umum, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan dan Keuangan;

2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut diatas, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

a. Membantu dan mengkoordinir rencana kegiatan dan rencana anggaran belanja dan seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Kesehatan;

b. Membantu Kepala Dinas dalam menggariskan kebijaksanaan dibidang tugasnya;

c. Melaksanakan kegiatan ketata-usahaan, perencanaan, kepegawaian, perlengkapan dan keuangan dinas;

d. Menyelenggarakan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan dalam kantor serta penempatan arsip dan administrasi yang dinamis; e. Menyelenggarakan rapat dan penerimaan tamu;

f. Membawa aktifitas unit organisasi bawahannya kearah target dan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan;

g. Memberikan pengawasan dan pengendalian dan menilai aktivitas bawahan apakah pelaksanaan tugas telah sesuai dengan rencana dan program yang telah ditetapkan;

h. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

i. Menyelenggarakan pelaksanaan tugas-tugas yang telah dibebankan oleh Kepala Dinas;

j. Bertanggungjawab atas segala tugas-tugas yang telah dibebankan oleh Kepala Dinas;

3. Bagian Tata Usaha terdiri dari a. Sub Bagian Perencanaan; b. Sub Bagian Umum;

c. Sub Bagian Kepegawaian; d. Sub Bagian Perlengkapan; e. Sub Bagian Keuangan.

(6)

Pasal 8

Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data serta menyusun statistik bagi seluruh unit organisasi Dinas Kesehatan;

b. Mempersiapkan dan merumuskan rencana program dan proyek dalam bidang kesehatan bagi seluruh unit organisasi Dinas Kesehatan;

c. Menyusun rencana dan program sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan; d. Mengikuti perkembangan pelaksanaan rencana, meneliti dan menyusun

laporan bagi seluruh kegiatan unit organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha;

f. Bertanggung jawab atas segala tugas-tugas yang telah dibebankan oleh pimpinan.

Pasal 9

Sub Bagian Umum mempunyai tugas:

a. Melaksanakan urusan ketata usahaan dan pembinaan kearsipan dinamis; b. Menyelenggarakan segala pekerjaan pengetikan, reproduksi dan

ekspedisi;

c. Mengurus Perjalanan Dinas;

d. Mengurus dan menyelenggarakan urusan Rumah Tangga Dinas; e. Mengurus tamu dan akomodasi apabila diperlukan;

f. Menyiapkan tempat untuk keperluan rapat-rapat;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Tagian Tata Usaha;

h. Bertanggungjawab langsung pada Kepala Bagian Tata Usaha.

Pasal 10

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas:

a. Menyelenggarakan administrasi Kepegawaian yang meliputi pengangkatan, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, mutasi, pembinaan karier dan kesejahteraan pegawai;

b. Menyelenggarakan usaha penyempurnaan Organisasi dan tatalaksana kepegawaian;

c. Bertanggungjawab atas tugas-tugasnya kepada Kepala Bagian Tata Usaha

(7)

Pasal 11

Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas:

a. Menghimpun dan mengolah data-data materiil dan perlengkapan Dinas serta menyelenggarakan analisa kebutuhan perlengkapan Dinas;

b. Menyelenggarakan usaha penyempurnaan Organisasi dan tatalaksana kepegawaian;

c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha;

d. Menyelenggarakan urusan pemeliharaan dan penyimpanan serta perawatan terhadap semua perlengkapan dan barang-barang Dinas; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata

Usaha;

f. Bertanggungjawab langsung kepada Bagian Tata Usaha.

Pasal 12

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas:

a. Menyelenggarakan urusan Organisasi dan administrasi keuangan Dinas, penyusunan anggaran dan pendapatan Dinas serta mengelola penerimaan pengeluaran keuangan Dinas;

b. Menyelenggarakan pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan serta perhitungan evaluasi perbendaharaan Dinas;

c. Menyelenggarakan tugas-tugas lain dibidang keuangan yang telah ditetapkan oleh Daerah.

Paragraf 3

SUB DINAS PEMULIHAN KESEHATAN

Pasal 13

(1) Tugas pokok Sub Dinas Pemulihan Kesehatan adalah segala usaha dan kegiatan dalam bidang pengawasan dan pembinaan terhadap perkembangan Rumah Sakit Umum, Puskesmas serta Kesehatan Gigi; (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini,

Sub Dinas Pemulihan Kesehatan mempunyai fungsi:

a. Membantu Kepala Dinas dalam menggariskan kebijaksanaan dibidang tugasnya;

b. Membayar rencana unit Organisasi bawahannya;

c. Memimpin seksi-seksi bawahannya dalam organisasi dan pengembangan Rumah Sakit dan Puskesmas serta perawatan kesehatan gigi;

(8)

d. Mengikuti perkembangan usaha pemulihan kesehatan dan merumuskan program dan saran perbaikan dalam rangka usaha peningkatan mutu pelayanan kesehatan gigi kepada masyarakat; e. Membina/mengarahkan aktifitas seksi-seksi bawahannya kearah

target yang akan dicapai sesuai dengan rencana dan program yang telah ditentukan;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dalam bidang tugasnya;

g. Membina iklim kerjasama yang baik dengan sub Dinas dan sub-sub Bagian kearah tugas-tugas yang telah digariskan oleh Kepala Dinas;

h. Kepala Sub Dinas bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas;

Pasal 14

Sub Bagian Rumah Sakit mempunyai tugas:

a. Mengadakan pengawasan dan pembinaan terhadap perkembangan Rumah Sakit kearah peningkatan pelayanan kesehatan kepada Masyarakat;

b. Memberikan pelayanan dan pembinaan Rumah Sakit dalam usaha pengadaan alat-alat kesehatan dan obat-obatan;

c. Mengawasi pemakaian obat-obatan pada setiap Rumah Sakit;

d. Melaksanakan tugas lain yang telah diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemulihan Kesehatan dalam bidang tugasnya;

e. Bertanggungjawab atas tugas-tugasnya kepada Kepala Sub Dinas Pemulihan Kesehatan.

Pasal 15

Seksi Pembina Puskemas mempunyai tugas:

a. Mengadakan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan program-program Puskemas;

b. Memberikan pembinaan kepada puskemas dalam rangka usaha peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat;

c. Meningkatkan usaha untuk mengadakan sarana dan fasilitas kesehatan dan obat-obatan bagi puskesmas;

d. Bertanggungjawab atas tugas-tugasnya kepada Sub Dinas Pemulihan Kesehatan.

Pasal 16

Seksi Kesehatan Gigi mempunyai tugas:

a. Mengadakan pengawasan dan pembinaan terhadap perkembangan kesehatan Gigi pada setiap Rumah Sakit dan Puskesmas-puskesmas:

(9)

b. Memberikan pengawasan dan pelayanan pengadaan alat-alat dan obat-obatan kesehatan Gigi kearah peningkatan pelayanan kesehatan Gigi kepada masyarakat;

c. Mengadakan evaluasi dan perumusan program terhadap pengembangan kesehatan gigi;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang telah diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemulihan Kesehatan;

e. Bertanggungjawab langsung kepada kepala Sub Dinas Pemulihan Kesehatan;

Paragraf 4

SUB DINAS PENCEGAHAN PENYAKIT

Pasal 17

(1) Tugas pokok Sub Dinas Pencegahan Penyakit adalah segala usaha dan kegiatan dalam bidang pengamatan penyakit, Immunisasi dan bidang Vektor;

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Dinas Pencegahan Penyakit mempunyai fungsi:

a. Membantu Kepala Dinas dalam menggariskan kebijaksanaan dibidang tugasnya;

b. Menyusun rencana kesehatan terhadap pengamatan penyakit pada suatu Daerah tertentu yang diperkirakan mempunyai gejala-gejala penyakit menular;

c. Memimpin Seksi-seksi bawahannya dalam menyelenggarakan usaha-usaha pengawasan dan pengamatan penyakit, mengadakan pencegahan serta Imunisasi dan mengadakan pemberantasan Vektor, agar masyarakat terhindar dari penyakit menular;

d. Mengadakan dan menyelenggarakan usaha-usaha peningkatan pemberantasan sumber-sumber bibit penyakit;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya yang telah diberikan oleh Kepala Dinas;

f. Bertanggung jawab langsung atas tugas-tugasnya kepada Kepala Dinas.

(3) Sub Dinas Pencegahan penyakit terdiri: a. Seksi Pengamatan Penyakit.

b. Seksi Imunisasi.

(10)

Pasal 18

Seksi Pengamatan Penyakit mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan data dan membuat rencana penelitian dan Evaluasi tentang kemungkinan terjadinya wabah penyakit pada suatu daerah tertentu;

b. Mengolah dan membuat laporan tentang hasil evaluasi dan penelitian yang telah dilakukan secara periodik dan berkala kepada pimpinan; c. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang telah diberikan

oleh Kepala Sub Dinas Pencegahan Penyakit;

d. Bertanggungjawab atas tugas-tugasnya langsung kepada Kepala Sub Dinas Pencegahan Penyakit.

Pasal 19

Seksi Imunisasi mempunyai tugas:

a. Mengadakan penelitian dan evaluasi atas hasil penelitian dari Seksi Pengamatan Penyakit tentang kemungkinan adanya wabah penyakit menular;

b. Melaksanakan tugas operasional immunisasi dan vaksinasi kepada masyarakat apabila dimungkinkan adanya wabah penyakit menular dalam suatu daerah;

c. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang yang telah diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pencegahan Penyakit;

d. Bertanggungjawab atas tugas-tugas langsung kepada Kepala Sub Dinas Pencegahan.

Pasal 20

Seksi Pemberantasan Vektor mempunyai tugas:

a. Mempersiapkan dan mengusahakan terselenggaranya pemberantasan Vektor;

b. Menyebar luaskan informasi tentang cara-cara pemberantasan sumber-sumber bibit penyakit kepada seluruh masyarakat, agar masyarakat mempunyai pola hidup sehat dan tersentuh hatinya untuk berpartisipasi terhadap pemberantasan sumber bibit penyakit;

c. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang telah diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pencegahan penyakit;

(11)

Paragraf 5

SUB DINAS PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Pasal 21

(1). Tugas pokok Sub Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan adalah semua usaha dan kegiatan dalam bidang kebersiahan lingkungan termasuk sumber air, jamban keluarga dan kesehatan tempat Umum; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub

Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas;

a. Membantu Kepala Dinas dalam menggariskan kebijaksanaan dibidang tugasnya;

b. Membuat rencana kegiatan dan rencana anggaran bagi penyelenggaraan tugas-tugas seksi-seksi bawahan;

c. Memimpin seksi-seksi bawahannya dalam mengumpulkan dan menganalisa data-data penyelenggaraan kegiatan lain dalam bidang kesehatan lingkungan dan kesehatan tempat umum serta jamban keluarga;

d. Mengkoordinasikan usaha-usaha peningkatan kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat;

e. Merumuskan dan memberikan petunjuk-petunjuk kepada masyarakat tentang cara-cara pembuatan jamban keluarga, cara-cara hidup sehat yang memenuhi syarat-syarat kesehatan;

f. Mengarahkan dan meningkatkan aktifitas terhadap unit-unit organisasi bawahannya kearah target dan tujuan yang akan di capai sesuai dengan rencana dan program yang telah ditentukan;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang telah diberikan oleh kepala Dinas;

h. Bertanggungjawab atas tugas-tugas kepada Kepala Dinas. (3) Sub Dinas Pembinaan Kesehatan lingkungan terdiri dari:

a. Seksi Kebersihan Lingkungan; b. Seksi Samijaya;

c. Seksi Kesehatan Tempat Umum.

Pasal 22

Seksi Kebersihan Lingkungan mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan dan menganalisa data-data tentang kebersihan lingkungan;

b. Mengkoordinasikan usaha-usaha untuk meningkatkan kebersihan lingkungan;

c. Membantu usaha-usaha dan kegiatan pembangunan masyarakat Desa serta pengembangan dan pemugaran Kampung/Desa;

(12)

d. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan;

e. Bertanggung jawab atas tugas-tugasnya kepada Kepala Sub Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan.

Pasal 23

Seksi Samijaka mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan dan menganalisa data-data pelaksanaan tentang jamban keluarga;

b. Memberikan petunjuk-petunjuk kepada masyarakat tentang cara-cara bagaimana membuat jamban keluarga yang memenuhi syarat-syarat kesehatan;

c. Melaksanakan tugas-tugas dalam bidangnya yang telah diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan;

d. Bertanggung jawab atas tugasnya kepada Kepala Sub Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan.

Pasal 24

Seksi Kesehatan Tempat Umum mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengelola dan menganalisa data-data tentang pelaksanaan program dalam bidang Kesehatan Tempat Umum;

b. Mengkoordinir dan mengkonsolidasikan fasilitas dan sarana-sarana kesehatan masyarakat ditempat umum;

c. Melaksanakan tugas-tugas dalam bidangnya yang telah diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan;

d. Bertanggung jawab atas tugasnya kepada kepala Sub Dinas Pembinaan Kehatan Lingkungan.

Paragraf 6

SUB DINAS PEMBINAAN PENYUHAN KESEHATAN

Pasal 25

(1) Tugas Pokok Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan adalah semua usaha dan kegiatan bidang penyuluhan langsung, untuk membangkitkan peran serta masyarakat dan usaha kesehatan sekolah;

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan mempunyai fungsi:

a. Membantu Kepala Dinas dalam menggariskan kebijaksanaan di bidang tugasnya;

b. Membuat rencana kerja dan rencana anggaran bagi unit organisasi bawahannya kearah pelaksanaan program yang telah ditentukan;

(13)

c. Memberikan bimbingan dan petunjuk langsung kepada masyarakat berupa penyuluhan-penyuluhan, mass media dan lain-lain mengenai program pemerintah dibidang kesehatan;

d. Memimpin kegiatan Unit-unit organisasi bawahannya dalam melaksanakan penyuluhan langsung, memberikan bimbingan dan pengawasan tentang tekhnis penyuluhan kesehatan masyarakat; e. Mengkoordinasikan usaha-usaha untuk meningkatkan usaha

kesehatan sekolah;

f. Mengarahkan aktivitas unit-unit organisasi bawahannya kearah target dan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan rencana dan program yang telah ditentukan;

g. Mengawasi dan menilai kegiatan unit organisasi bawahannya apakah pelaksanaannya telah sesuai dengan rencana dan program yang telah ditentukan;

h. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang telah diberikan oleh Kepala Dinas;

i. Bertanggung jawab atas semua tugas-tugasnya kepada Kepala Dinas.

(3) Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan terdiri dari: a. Seksi Penyuluhan Langsung;

b. Seksi Peran Masyarakat;

c. Seksi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Pasal 26

Seksi Penyuluhan Langsung mempunyai tugas:

a. Melaksanakan tugas-tugas penyuluhan langsung kepada masyarakat sesuai dengan rencana program yang telah ditentukan berupa penyuluhan langsung, mass media, pemutaran film, brosur-brosur, selebaran dan lain-lain ;

b. Memberikan pengawasan dan pengarahan kepada masyarakat agar meningkatkan pola hidup sehat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya;

c. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang telah diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyuluh Kesehatan;

d. Bertanggung jawab atas tugas-tugasnya kepada Kepala Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan.

Pasal 27

Seksi Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas:

a. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada masyarakat melalui Mass media, brosur-brosur, selebaran, pemutaran film kesehatan dan lain-lain dengan tujuan agar masyarakat mengerti dan menyadari bahwa program

(14)

kesehatan itu adalah milik bersama, sehingga masyarakat berperan untuk mengambil bagian dengan partisipasinya dalam melaksanakan program-program kesehatan;

b. Membina dan mengikut sertakan masyarakat berperan dalam partisipasinya untuk turut aktif memberantas, membasmi penyakit dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya;

c. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang telah diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyuluhan kesehatan;

d. Bertanggung jawab atas tugas-tugasnya kepada Kepala Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan.

Pasal 28

Seksi Usaha Kesehatan Sekolah mempunyai tugas :

a. Mengkoordinir usaha-usaha untuk meningkatkan usaha kesehatan sekolah sesuai dengan rencana dan program yang telah ditentukan; b. Menyelenggarakan dan usaha pengadaan fasilitas dan sarana-sarana

Usaha Kesehatan Sekolah;

c. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang telah diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan;

d. Bertanggung jawab atas tugas-tugasnya kepada Kepala Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan.

Paragraf 7

SUB DINAS PEMBINAAN KESEJAHTERAAN IBU DAN ANAK

Pasal 29

(1) Tugas pokok Sub Dinas Pembinaan Kesejahteraan Ibu dan Anak adalah semua usaha dan kegiatan dibidang kesehatan ibu, kesehatan anak dan bidang Gizi;

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Dinas Pembinaan Kesejahteraan Ibu dan Anak mempunyai fungsi:

a. Membantu Kepala Dinas dalam menggariskan kebijaksanaan dibidang tugasnya;

b. Menyusun rencana kegiatan dan rencana anggaran kegiatan bagi unit organisasi bawahannya;

c. Memimpin bawahannya dalam menyelenggarakan usaha-usaha pemeriksaan kesehatan ibu, kesehatan Anak melalui Rumah-rumah Sakit, Puskesmas, dan melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap ibu yang menderita sakit dalam mengandung dan kegiatan-kegiatan mengenai perlunya Keluarga Berencana;

(15)

d. Memberikan penerangan dan penyuluhan kepada penderita kekurangan gizi, apa dan bagaimana gizi serta menyusun dan mengatur menu/makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan standar Gizi.

e. Mengarahkan aktifitas unit organisasi bawahannya kearah target yang akan dicapai sesuai dengan rencana dan program yang ditentukan;

f. Mengawasi dan meneliti kegiatan unit organisasi bawahannya apakah pelaksanaan program telah sesuai dengan rencana;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang telah ditentukan dan bertanggunmg jawab kepada Kepala Dinas.

(4) Sub Dinas Kesejahteraan Ibu dan Anak terdiri dari: a. Seksi Kesehatan Ibu;

b. Seksi Kesehatan Anak; c. Seksi Gizi.

Pasal 30

Seksi Kesehatan Ibu mempunyai tugas:

a. Menyelenggarakan usaha-usaha pemeriksaan kesehatan ibu melalui Rumah-rumah Sakit dan Puskesmas-puskesmas;

b. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan terhadap ibu yang menderita penyakit kandungan dan kegiatan-kegiatan mengenai perlunya Keluarga Berencana serta pelayanannya;

c. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang diberikan oleh kepala Sub Dinas Kesehatan Ibu dan Anak;

d. Bertanggungjawab atas tugas-tugasnya kepada Kepala Sub Dinas Pembinaan Kesejahteraan Ibu dan Anak.

Pasal 31

Seksi Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai tugas:

a. Menyelenggarakan usaha-usaha pencegahan terhadap anak-anak yang menderita penyakit menular melalui rumah-rumah sakit dan puskesmas-puskesmas diwilayahnya;

b. Menyelenggarakan penerangan serta penyuluhan terhadap ibu-ibu yang anaknya menderita kekurangan Gizi agar dapat dipelihara dan dijaga pertumbuhannya;

c. Menyelenggarakan pemeriksaan anak balita melalui Rumah-rumah Sakit dan Puskesmas-puskesmas agar dapat dijaga pertumbuhannya;

d. Mengawasi dan meneliti unit-unit organisasi bawahannya apakah pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan rencana dan program yang telah ditentukan;

(16)

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang telah ditentukan dan bertanggungjawab kepada Kepala Sub Dinas Pembinaan Kesejahteraan Ibu dan Anak.

Pasal 32

Seksi Gizi mempunyai tugas:

a. Memberikan penyuluhan tentang gizi kepada penderita kekurangan Gizi dan masyarakat pada umumnya;

b. Merencanakan dan menyusun makanan penderita sesuai dengan kebutuhan standar Gizi;

c. Mengadakan pengawasan dan penelitian kepada unit-unit organisasi bawahannya apakah pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan rencana dan program yang telah ditentukan;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang telah diberikan dan bertanmggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pembinaan Kesejahteraan Ibu dan Anak.

Paragraf 8

SUB UNIT PELAKSANAAN TEHKNIS DINAS (UPT)

Pasal 33

(1) Unit Pelaksanaan Tekhnis Dinas (UPT) terdiri dari : a. Rumah Sakit Umum Provinsi di Tanjungkarang; b. Healt Centre (HC) Kedaton Tanjungkarang.

(2) Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPT) merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah dan unsur pelaksana tekhnis Dinas dalam bidang pelayanan kesehatan Masyarakat.

(3) Unit Pelaksana Tehknis Dinas (UPT) dipimpin oleh seorang kepala yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Kepala Dinas Kesehatan.

Pasal 34

Unit Pelaksana Tekhnis Dinas mempunyai fungsi:

a. Melaksanakan dan memberikan pelayanan Medis yang sebaik-baiknya kepada Masyarakat;

b. Memberikan perawatan dan pemulihan kesehatan secara sempurna kepada masyarakat;

c. Melaksanakan pelayanan dan perawatan sebagai sarana penyuluhan medis, pendidikan dan latihan paramedis dan penelitian-penelitian kearah peningkatan Pelayanan kesehatan yang lebih baik dan sempurna.

(17)

Pasal 35

(1) Organisasi Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) adalah sebagai berikut: A. Rumah Sakit Umum, terdiri dari:

1. Direktur/Kepala Rumah Sakit Umum. 2. Sub Bagian Tata Usaha.

3. Seksi Medis. 4. Seksi Perawatan. 5. Seksi Keuangan.

6. Unit Pelaksana Fungsional, terdiri dari: a. Unit Rawat Jalan.

b. Unit Pelayanan Daerah Medis. c. Unit Radiologi.

d. Unit Rehabilitasi. e. Unit Penyakit Dalam. f. Unit Penyakit Anak. g. Unit Bedah.

h. Unit Kebidanan dan Penyakit Kandungan. i. Unit Penyakit Mata.

j. Unit Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan. k. Unit Gigi dan Mulut.

l. Unit Kulit dan Kelamin. m. Unit Syaraf dan Jiwa. n. Unit Penyakit Paru-paru. o. Unit Pathologi Klinis. p. Unit Pathologi Anatomi.

q. Unit Anestesi dan perawatan Intensif 7. Instalasi Rumah Sakit Umum terdiri dari:

a. Instalasi Farmasi. b. Instalasi Laboratorium.

c. Inztalasi Pemeliharaan Sarana Rumuah Sakit. d. Instalasi Gizi.

B. Health Centre (HC) Kedaton terdiri dari: 1. Kepala Health Centre

2. Sub Bagian Tata Usaha 3. Seksi KIA

4. Seksi Laboratorium

5. Seksi Pembinaan Kesehatan Lingkungan 6. Seksi Penyuliuhan Kesehatan Masyarakat 7. Seksi Pencegahan Penyakit

8. Seksi Pemulihan Kesehatan 9. Seksi Pendidikan dan Latihan 10. Seksi Radiologi

(18)

12. Seksi Kesehatan Mata 13. Seksi Kesehatan Gigi

14. Seksi Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dan Usaha Kesehatan Sekolah.

(2) Bagan Susunan Organisasi Unit Pelaksanan Tehknis (UPT) sebagai mana terlampir.

Pasal 36

Direktur dan Kepala Rumah Sakit Umum Tingkat I mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan unit-unit bawahannya untuk semua tugas-tugas Rumah Sakit sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 37

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketata-usahaan, mengatur kepegawaian, mengatur tempat pendidikan dan latihan, mengelola peralatan dan perlengkapan serta mengatur semua urusan dalam.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut ayat (1) Pasal ini, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

a. Menyusun program dan laporan

b. Melakukan kegiatan pendidikan dan latihan

c. Melakukan urusan kerumah tanggaan, ketatausahaan dan urusan- urusan umum dan urusan dalam lainnya

d. Melaksanakan urusan tata usaha kepegawayan e. Melakukan pencatatan medis.

(3) Sub bagian Tata Usaha terdiri dari:

a. Urusan Penyusunan Program dan Laporan b. Urusan Umum

c. Urusan Kepegawaian e. Urusan Pencatatan

Pasal 38

(1) Urusan penyusunan program dan laporan mempunyai tugas mempersiapkan, mengolah dan penyusunan laporan rumah Sakit:

(2) Urusan Umum, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Rumah Tangga dan Tata Usaha Rumah Sakit, Loundry, ketertiban dan pemeliharaan Rumah Sakit;

(3) Urusan Kepegawaian, mempunyai tugas-tugas melaksanakan pengurusan kepegawaian dan pengurusan pendidikan dan latihan ; (4) Urusan pencatatan Medis mempunyai tugas mengatur pelaksanaan

(19)

Pasal 39

(1) Seksi Medis mempunyai tugas membantu Unit Pelaksana Fungsional dan Instalasi Rumah Sakit;

(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Medis mempunyai fungsi mengkoordinasikan seluruh kebutuhan unit pelaksana fungsional dan Instalasi Rumah Sakit yaitu kegiatan secara langsung atau tidak langsung memperlancar kegiatan pelayanan;

Seksi Medis dari: a. Sub Seksi Medis I b. Sub Seksi Media II

Pasal 40

(1) Sub Seksi Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan seluruh kebutuhan unit Pelayanan Darurat Medis, Unit Radiologi, Unit Rehabilitasi, Instalasi Laboratorium, Instalasi Gizi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, Instalasi Farmasi;

(2) Sub Seksi Medias II mempunyai tugas mengkoordinasikan seluruh kebutuhan Unit Pelayanan Dalam, Unit Penyakit Anak, Unit Bedah, Unit Kebidanan, dan Penyakit Kandungan, Unit Penyakit Mata, Unit Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT) Unit Gigi dan Mulut, Unit Rawat Jalan, Unit Penyakit Syaraf dan Jiwa, Unit Penyakit Paru-paru, Unit Pathologi Klinik, Unit Pathologi Anatomi, Unit Penyakit Kulit dan Kelamin dan Unit Anestesi.

Pasal 41

(1) Seksi Perawatan mempunyai tugas mengatur, menghendaki kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas Perawatan Rumah Sakit ;

(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Perawatan mempunyai fungsi peraturan dan pengendalian kegiatan pelayanan pada Unit Pelaksana Fungsional Rumah Sakit.

(3) Seksi Perawatan terdiri dari: a. Sub Seksi Perawatan I c. Sub Seksi Perawatan II

Pasal 42

(1) Seksi Perawatan 1 mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan pelayanan perawatan pada unit penyakit Dalam unit penyakit Anak, unit penyakit mata dan unit penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan.

(20)

(2) Sub Seksi Perawatan II mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan pelayanan perawatan pada unit Bedah, unit penyakit kebidanan dan kandungan, unit penyakit Gigi dan Mulut, unit pathologi Anatomi dan unit Rawat Jalan.

Pasal 43

(1) Seksi Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan Rumah Sakit ;

(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Keuangan mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan dalam bidang keuangan dan akutansi Rumah Sakit;

(3) Seksi Keuangan terdiri dari : a. Sub Seksi Perbendaharaan

c. Sub Seksi Pengelolaan Dana Intern.

Pasal 44

(1) Sub Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan tata usaha keuangan dan pengelolaan perbendaharaan Rumah Sakit ;

(2) Sub Seksi Pengelolaan Dana Intern mempunyai tugas melakukan penerimaan, pembukuan, penyetoran ke kas Negara/kas Daerah dan pertanggung jawaban keuangan yang diperoleh dari pelayanan Rumah Sakit.

Pasal 45

(1) Unit pelaksana Fungsional adalah unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung pada Direktur/Kepala Rumah Sakit; (2) Unit pelaksana Fungsional terdiri dari tenaga-tenaga medis dalam jabatan

fungsional;

(3) Unit pelaksana fungsional dipimpin oleh seorang pejabat fungsional selaku kepala unit yang ditunjuk diantara pejabat fungsional yang senior dilingkungan unit yang bersangkutan.

Pasal 46

Unit rawat jalan mempunyai tugas melaksanakan diagnosa pengobatan, perawatan, pencegahan dan peningkatan dan penelitian untuk penderita Rawat Jalan.

(21)

Pasal 47

Unit Pelayanan Darurat Medis mempunyai tugas melaksanakan tugas melaksanakan pelayanan darurat medis, pengobatan, perawatan, pendidikan pencegahan akibat penyakit dan peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan rehabilitasi.

Pasal 48

Unit Radiologi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan radiologi, termasuk diagnose, pengobatan, perawatan, pendidikan, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pelayanan kesehatan.

Pasal 49

Unit Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan kegiatan rehabilitasi medis yang meliputi pelayanan Fisiotrapi, alat pembantu buatan dan latihan kerja perawatan, pengobatan, pendidikan, pencegahan dan peningkatan serta penelitian.

Pasal 50

Unit Penyakit Dalam mempunyai tugas melaksanakan diagnose, pengobatan, penawaran, pendidikan, rehabilitasi, pencegahan peningkatan, pemulihan kesehatan dibidang penyakit dalam.

Pasal 51

Unit penyakit anak mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, perawatan, rehabilitasi, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan dibidang bedah.

Pasal 52

Unit Bedah mempunyai tugas melakukan diagnose, pengobatan, perawatan, rehabilitasi, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan dibidang bedah.

Pasal 53

Unit kebidanan dan Kandungan mempunyai tugas melaksanakan diagnose, pengobatan perawatan, rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan pemulihan kesehatan dibidang kebidanan dan penyakit kandungan.

(22)

Pasal 54

Unit Penyakit Mata mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, perawatan, pendidikan, rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan pemulihan kesehatan dibidang penyakit mata.

Pasal 55

Unit Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, perawatan, pendidikan, rehabilitasi pencegahan dan peningkatan pemulihan kesehatan dibidang penyakit telinga dan tenggorokan.

Pasal 56

Unit Penyakit Gigi dan Mulut mempunyai tugas melaksanakan diagnosa pengobatan, perawatan, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan penyakit gigi dan mulut .

Pasal 57

Unit Penyakit Kulit dan Kelamin, mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, perawatan, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan dibidang penyakit kulit dan kelamin.

Pasal 58

Unit Penyakit Syaraf dan Jiwa mempunyai tugas melaksanakan penelitian diagnosa, perawatan, pendidikan, rehabilitasi, pencegahan, pemulihan kesehatan dan peningkatan kesehatan dibidang syaraf dan Jiwa.

Pasal 59

Unit Penyakit Paru-paru mempunyai tugas melaksanakan penelitian diagnosa, pengolahan, perawatan, rehabilitasi, pendidikan, pemulihan kesehatan, pencegahan dan peningkatan kesehatan dibidang Paru-paru.

Pasal 60

Unit Penyakit Klinik mempunyai tugas melaksanakan penelitian, diagnosa, pendidikan, pencegahan dibidang penyakit.

(23)

Pasal 61

Unit Pathologi Anatomi mempunyai tugas melaksanakan penelitian, diagnose, pendidikan, pencegahan dibidang penyakit.

Pasal 62

Unit Anestesi dan Perawatan Intensif mempunyai tugas melaksanakan Anestesi dan perawatan, intensif dan pengobatan.

Pasal 63

(1) Instalasi adalah sarana penunjang kegiatan unit/Pelaksana Fungsional berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur/Kepala;

(2) Besar kecilnya suatu Instalasi ditentukan berdasarkan volume dan beban kerja;

(3) Instalasi Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur/Kepala.

Pasal 64

Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dan pengaturan: a. Peracikan obat, penyimpanan dan penyaluran obat-obatan, gas medis

serta bahan kimia keperluan kesehatan;

b. Penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran, alat-alat perawatan dan alat kesehatan.

Pasal 65

Instalasi Laboratorium Klinik mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemeriksaan dibidang laboratorium klinik untuk keperluan diagnose dan kegiatan transfusi darah yang dilakukan oleh tenaga/pegawai dalam jabatan fungsional sejalan dengan Pasal 60.

Pasal 66

Instalasi Gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengolahan penyaluran makanan sehat dan penyaluran gizi yang dilakukan oleh tenaga pegawai dalam jabatan fungsional.

Pasal 67

Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan:

(24)

a. Pemeliharaan bangunan instalasi air minm, air panas, listrik, gas teknik serta pembuatan sampah dan cairan kebersihan Rumah Sakit;

b. Pemeliharaan peralatan listrik, elektronis;

c. Penyediaan air minum, air panas, gas tehknis dan listrik;

d. Pencuciaan alat kedokteran dan alat kesehatan, yang dilakukan oleh tenaga /pegawai dalam jabatan fungsionil;

e. Pengurusan jenazah.

Pasal 68

Health Centre (HC) Kedaton mempunyai tugas, memimpin dan mengkoordinasikan Unit-unit bawahannya untuk semua tugas-tugas Health Centre sebagai pelaksana tehknis Dinas Tingkat I sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 69

(1) Sub Bagiam Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketata-usahaan, mengatur personalia, mengatur tempat pendidikan dan latihan, mengelola peralatan Kantor dan perlengkapan serta semua kegiatan urusan dalam;

(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

a. Menyusun program dan laporan;

b. Melakukan kegiatan untuk pendidikan dan laithan; c. Melakukan ketata-usahaan dan kerumahtanggaan; d. Melakukan kegiatan Tata Usaha Kepegawaian; e. Melakukan Pencatatan medis.

(3) Sub Tata Usaha terdiri dari:

a. Urusan Penyusunan Program dan laporan; b. Urusan Umum dan keuangan;

c. Urusan Kepegawaian; d. Urusan Pencatatan Medis.

Pasal 70

(1) Urusan Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas mempersiapkan, mengolah dan menyusun program kegiatan semua unsur dilingkunagn Health Centre dan sekaligus menyusun pelaporan dan pencatatan dari kegiatan Health Centre;

(2) Urusan Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan rumah tangga dan tata usaha keuangan Healt Centre, ketertiban dan pemeliharaan Helath Centre

(25)

(3) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengurusan pendidikan dan latihan ;

(4) Urusan pencatatan Medis mempunyai tugas mengatur pelaksanaan kegiatan pencatatan medis (Medikal Report).

Pasal 71

Unit KIA mempunyai tugas menyelenggarakan dan pemeliharaan kesehatan Ibu dan Anak.

Pasal 72

Unit Laboratorium mempunyai tugas meneliti, mengawasi dan melaksanakan pemeriksaan di bidang laboratorium klinik untuk keperluan diagnose kegiatan transfusi darah dan lain-lain oleh tenaga/pegawai dalam jabatan fungsional.

Pasal 73

Unit Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas memelihara, mengevaluasi semua kegiatan-kegiatan di bidang kesehatan lingkungan.

Pasal 74

Unit Penyuluhan Kesehatan mempunyai tugas mengadakan penerangan-penerangan dan petunjuk-petunjuk melalui mass-media, film, brosur dan lain-lain atau semua kegiatan dan usaha-usaha dibidang penyuluhan kesehatan masyarakat.

Pasal 75

Unit Pencegahan Kesehatan mempunyai tugas mengadakan penerangan Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas memelihara, mengevalusi semua kegiatan-kegiatan di bidang kesehatan lingkungan.

Pasal 76

Unit Pemulihan Kesehatan mempunyai tugas memelihara pengobatan-pengobatan pemeriksaan dan kegiatan-kegiatan lain dibidang pemulihan kesehatan.

(26)

Pasal 77

Sub Dinas Pendidikan dan Latihan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan dan latihan atau kegiatan-kegiatan lain yang ada hubungannya dengan bidang pendidikan dan latihan.

Pasal 78

Unit Radiologi mempunyai tugas meneliti, memeriksa, mengobati dan menentukan diagnose serta pemulihan kesehatan dibidang laboratorium.

Pasal 79

Unit Sterilisasi mempunyai tugas membina, mengawasi, meneliti, memeriksa dan melayani serta melaksanakan kegiatan-kegiatan sterilisasi dalam bidang Keluarga Berencana.

Pasal 80

Unit Kesehatan Mata mempunyai tugas memeriksa, diagnose, mengobati memberikan penerangan, petunjuk dan usaha-usaha kegiatan peningkatan dibidang kesehatan gigi.

Pasal 81

Unit Kesehatan Gigi mempunyai tugas memeriksa, diagnose, mengobati, memberikan penerangan, petunjuk dan usaha-usaha kegiatan peningkatan dibidang kesehatan gigi

Pasal 82

UKGS dan UKS mempunyai tugas pembinaan, pemeliharaan, pengobatan dan pemulihan kesehatan dan usaha-usaha serta peningkatan kesehatan dibidang usaha kesehatan gigi sekolah dan usaha kesehatan sekolah pada umumnya.

BAB IV TATA KERJA

Pasal 83

(1) Untuk terselenggaranya mekanisme kerja yang menjamin pembinaan yang terpadu, maka prosedur dan tata kerja Dinas Kesehatan diatur sebagai berikut;

(27)

a. Kepala Dinas Kesehatan melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah sesuai dengan peraturan-perundang-undangan yang berlaku;

b. Kepala Dinas Kesehatan selanjutnya berkewajiban memberikan petunjuk, bimbingan dan mengatur tata kerja unsur-unsur pembentukan dan pelaksanaan yang berada dalam lingkungannya. (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Kesehatan Tingkat I dan Dinas

Kesehatan Tingkat II serta Unit Pelaksana Tehknis menerapkan prinsip koordinasi dalam lingkungan Dinas yang urusannya sejenis atas dasar hubungan fungsionil.

(3) Dengan berdasarkan prinsip pembagian kerja serta menjamin adanya kesatuan gerak yang searah, maka Kepala Dinas mengatur/mengkoordinasi dan mengendalikan secara tehknis kegiatan dalam lingkungan Dinas Kesehatan Tingkat I dan Dinas Tingkat II.

BAB IV

KETENTUAN LAIN-LAIN DAN PENUTUP

Pasal 84

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur oleh Gubernur Kepala Daerah, sepanjang mengenai Peraturan pelaksanaannya.

(2) Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan yang sama atau bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

(3) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I lampung

DITETAPKAN DI : TELUKBETUNG PADA TANGGAL : 14 Februari 1981

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TINGKAT I LAMPUNG,

dto

RUSLAN ATMO

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I LAMPUNG,

dto

(28)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1980

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

A. UMUM

Bahwa sesui dengan maksud Pasal 49 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah yang menetapkan bahwa pembentukan Ssusunan Organisasi dan Formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, maka atas dasar tersebut diatas dan dengan berpedoman kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 303 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1980 tentang Petunjuk pelaksanaan mengenai pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, dipandang perlu menetapkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Tingkat I Lampung dengan Peraturan Daerah.

B. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 sd 84 Cukup jelas

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d 4 : Cukup jelas

Pasal 5 : Rapat-rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang sah adalah rapat-rapat yang diadakan oleh Dewan sesuai dengan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Lampung.

Pasal 6 : yang dimaksud dengan tunjangan Keluarga dan tunjangan lainnya pada ayat (2) Pasal ini adalah segala tunjangan yang sekarang berlaku bagi Pegawai Negeri termasuk ABRI dan Daerah yang terdiri dari tunjangan anak/istri, tunjangan jabatan dan lain-lain.

Pasal 7 s/d 14 : Cukup jelas

Pasal 15 : Uang kehormatan bersih adalah uang kehormatan pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan seperti yang diatur dalam Pasal 6 ayat (2) Peraturan Daerah ini dikurangi dengan potongan-potongan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan modifikasi sistem penangkap gambar kedap cahaya yang dapat menampilkan langsung citra radiograf digital pada layar monitor PC dan menyimpan file radiograf

pengukuran dapat dilihat pada Tabel 1. Apabila dilihat berdasarkan waktu retensi, yang memberikan waktu retensi yang lebih cepat adalah pada pH 4,5. Oleh karena itu pH 4,5

Dengan model tersebut prosedur perkuliahan dikembangkan secara bertahap dan bersistem dengan tujuan lebih diarahkan pada penumbuhan dan pemantapan kemampuan

Pelaksanaan dalam izin membangun menara telekomunikasi mempunyai hambatan dan pengawasan terhadap izin mendirikan menara telekomunikasi yang menjadi hambatannya

Pada penelitian ini menjelaskan bahwa harga kakao internasional dalam jangka pendek tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume ekspor kakao

Adalah lubang colokan bawaan untuk masukan Mikropon. Mikropon harus disambungkan pada lubang colokan ini. Untuk mengkonfigurasi audio 7.1-kanal, Anda harus menyambungkan dengan

HSD Buahati Islamic School menyelenggarakan acara Family Gathering ke Taman Bunga Nusantara (TBN), Cipanas,Cianjur.Pada hari Sabtu pukul 06.30 kami sudah berkumpul di Komnas Anak

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian dismenorea, bagi siswi Madrasah Aliyah Negeri Pasir Pengaraian