• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2016 Kepala Pusat Data dan Informasi. Helmiati, SH. M.Si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2016 Kepala Pusat Data dan Informasi. Helmiati, SH. M.Si"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

(KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat disusun dengan mengacu pada peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Data dan Informasi Ketransmigrasian. Buku ini berisi data dan informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB) / Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak yang meliputi Letak Geografis dan Administratif, Aksesibilitas, Kondisi Fisik, Legalitas, Kependudukan/ SDM, Sarana dan Prasarana Kawasan, Potensi Pengembangan SDM, Transportasi dan Komunikasi, Kelembagaan, Potensi Pengembangan Kawasan, dan Permasalahan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak.

Data yang disajikan adalah data kawasan yang diolah dari Potensi desa dan kecamatan dalam angka, data dari pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah, Masterplan kawasan maupun data Perkembangan Permukiman Transmigrasi.

Buku data dan informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi terbaru dari perkembangan KPB / KTM Tobadak maupun sebagai masukan dalam penyusunan rencana program pengembangan KPB/KTM Tobadak. Semoga bermanfaat bagi berbagai pihak.

Jakarta, Juli 2016 Kepala Pusat Data dan Informasi

(3)

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan ... 3

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Metodologi... 4

1.4.1 Pengumpulan Data ... 5

1.4.2 Pengolahan Data ... 5

1.4.3 Analisis Data ... 5

1.4.4 Penyusunan Buku Data dan Informasi ... 6

1.5 Tim Penyusun ... 6

1.6 Sistematika Penulisan... 6

BAB II PROFIL KAWASAN PERKOTAAN BARU (KPB)/KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) TOBADAK ... 9

2.1 Letak Geografis dan Administratif ... 9

2.2 Aksesibilitas ... 12

2.3 Kondisi Fisik KPB/KTM Tobadak ... 13

2.3.1 Topografi dan Kemiringan Lahan ... 13

2.3.2 Kondisi Fisik Kawasan KPB/KTM Tobadak... 14

2.3.3 Kondisi Fisik Pusat KPB/KTM Tobadak ... 15

(4)

2.4 Legalitas KPB/KTM Tobadak ... 21

2.5 Kependudukan/Sumber Daya Manusia... 22

2.5.1 Penduduk Eks Permukiman Transmigrasi ... 23

2.5.2 Penduduk Desa Setempat ... 24

2.5.3 Mata Pencaharian Penduduk ... 25

2.6 Sarana Pendidikan... 26

2.7 Sarana Kesehatan ... 35

2.8 Sarana Peribadatan dan Pemeluk Agama ... 38

2.9 Sarana Olahraga... 41

2.10 Sarana Perdagangan dan Usaha Perdagangan ... 43

2.11 Jaringan Listrik ... 45

BAB III POTENSI KPB/KTM TOBADAK... 48

3.1 Potensi Sumber Daya Manusia... 48

3.2 Transportasi dan Komunikasi... 49

3.3 Kelembagaan ... 52

3.3.1 Lembaga Ekonomi dan Sosial... 52

3.3.2 Lembaga Pemerintahan ... 52

3.4 Kerjasama Investasi... 53

3.5 Industri Mikro dan Kecil ... 54

3.6 Potensi Pengembangan KPB/KTM Tobadak ... 56

3.6.1 Potensi Tanaman Pangan dan Perkebunan... 56

3.6.2 Potensi Perternakan... 59

3.6.3 Potensi Perikanan ... 60

(5)

4.2 Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN ... 68

(6)

Tabel 2.2 Aksesibilitas di KPB/KTM Tobadak ... 13

Tabel 2.3 Kondisi Kemiringan Lahan KPB/KTM Tobadak... 14

Tabel 2.4 Penggunaan Lahan di KPB/KTM Tobadak ... 17

Tabel 2.5 Data Tipe Iklim Kabupaten Mamuju ... 19

Tabel 2.6 Rata-rata Curah Hujan/Tahun di KPB/KTM Tobadak... 20

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk di KPB/KTM Tobadak ... 23

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Eks Permukiman Transmigrasi di KPB/KTM Tobadak... 24

Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Desa Setempat di KPB/KTM Tobadak .. 24

Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di KPB/KTM Tobadak... 25

Tabel 2.11 Jumlah Sarana Pendidikan di KPB/KTM Tobadak ... 27

Tabel 2.12 Jumlah Sarana Pendidikan Islam di KPB/KTM Tobadak .... 32

Tabel 2.13 Jumlah Sarana Kesehatan di KPB/KTM Tobadak... 36

Tabel 2.14 Jumlah Tenaga Kesehatan di KPB/KTM Tobadak ... 37

Tabel 2.15 Jumlah Sarana Peribadatan dan Pemeluk Agama di KPB/KTM Tobadak... 39

Tabel 2.16 Jumlah Sarana Olahraga di KPB/KTM Tobadak ... 41

Tabel 2.17 Jumlah Sarana Perdagangan dan Jasa di KPB/KTM Tobadak ... 44

Tabel 2.18 Jumlah Pengguna Listrik PLN dan Listrik Non PLN di KPB/KTM Tobadak ... 47

Tabel 3.1 Jumlah Potensi Sumber Daya Manusia di KPB/KTM Tobadak ... 49

(7)

Tabel 3.4 Lembaga Ekonomi dan Sosial Serta Lembaga

Pemerintahan di KPB/KTM Tobadak ... 53 Tabel 3.5 Luas dan Produksi Lahan Untuk Pengembangan

Investasi ... 54 Tabel 3.6 Jumlah Industri Mikro dan Kecil di KPB/KTM Tobadak ... 55 Tabel 3.7 Luas dan Hasil Tanaman Pangan, Perkebunan dan

Komoditas Ungulan di KPB/KTM Tobadak ... 58 Tabel 3.8 Jenis Ternak dan Jumlah Unggas di KPB/KTM Tobadak .. 60 Tabel 3.9 Potensi Perikanan Laut di KPB/KTM Tobadak

(8)

Tobadak ... 4 Gambar 1.2 Outline Buku Data dan Informasi KPB/KTM Tobadak... 8 Gambar 2.1 Gerbang, Jembatan dan Tugu di KPB/KTM Tobadak... 16 Gambar 2.2 Grafik Curah Hujan di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016 .... 20 Gambar 2.3 Grafik Jumlah Bangunan Sekolah di KPB/KTM Tobadak

Tahun 2016... 28 Gambar 2.4 Grafik Jumlah Murid di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016... 29 Gambar 2.5 Grafik Jumlah Guru di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016.... 31 Gambar 2.6 Bangunan Sekolah Tingkat SD dan SLTP di KPB/KTM

Tobadak Tahun 2016 ... 31 Gambar 2.7 Grafik Jumlah Bangunan Sekolah Islam di KPB/KTM

Tobadak Tahun 2016 ... 33 Gambar 2.8 Grafik Jumlah Murid Pendidikan Islam di KPB/KTM

Tobadak Tahun 2016 ... 34 Gambar 2.9 Grafik Jumlah Guru Pendidikan Islam di KPB/KTM

Tobadak Tahun 2016 ... 35 Gambar 2.10 Diagram Sarana Kesehatan di KPB/KTM Tobadak ... 36 Gambar 2.11 Diagram JumlahTenaga Kesehatan di KPB/KTM

Tobadak ... 37 Gambar 2.12 Diagram Jumlah Sarana Peribadatan di KPB/KTM

Tobadak ... 39 Gambar 2.13 Diagram Jumlah Pemeluk Agama di KPB/KTM Tobadak

Tahun 2016... 40 Gambar 2.14 Sarana Peribadatan Masjid dan Gereja di KPB/KTM

(9)

Gambar 2.16 Sarana Perdagangan di KPB/KTM Tobadak

Tahun 2016... 45 Gambar 2.17 Diagram Jumlah Penggunaan Listrik di KPB/KTM

Tobadak ... 47 Gambar 3.1 Grafik Industri Mikro dan Kecil di KPB/KTM Tobadak ... 55 Gambar 3.2 Diagram Industri Mikro dan Kecil di KPB/KTM Tobadak ... 56 Gambar 3.3 Areal Tanaman Pangan dan Tanaman Keras di

(10)
(11)

1.1 Latar Belakang

Pada RPJMN 2015–2019 yang memuat Nawacita (9 Agenda Strategi Prioritas Presiden), Nawacita ketiga yang berbunyi

“Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam rangka negara kesatuan" inilah yang menjadi roh atau spirit Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Berdasarkan Nawa Cita itulah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, menelurkan sembilan prioritas komponen atau kegiatan yang disebut Nawa Kerja, untuk menangani permasalahan maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.

Berdasarkan Fokus Prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015– 2019, pembangunan dan pengembangan Kawasan Perkotaan Baru sebagai pusat pertumbuhan (Poin 6). Pada tahun 2009 telah ditetapkan 44 KTM di kawasan transmigrasi berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor Kep.293/MEN/IX/2009 tentang Penetapan Lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi. Kemudian pada tahun 2011 menyusul ditetapkannya 4 KTM baru sehingga saat ini berjumlah 48 KTM/KPB.

Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi merupakan manifestasi untuk perkembangan suatu kota atau

(12)

merupakan upaya untuk mempercepat pembangunan kawasan-kawasan yang masih tertinggal guna meningkatkan kesejahteraan transmigran dan penduduk lokal sekitar. Pembangunan transmigrasi dilaksanankan berbasis pada kawasan yang memiliki keterkaitan dengan daerah sekitarnya dalam membentuk suatu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah melalui pembangunan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan transmigrasi dan sekitarnya.

Transmigrasi memiliki banyak tantangan dan hambatan pada berbagai sektor di beberapa lokasi Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT), sehingga dalam perkembangannya Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mangambil langkah strategis dalam mendukung dan mengembangkan program-program transmigrasi di daerah, dengan melaksanakan program yang disebut Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM).

KTM merupakan sebuah program yang dirancang secara holistik dan komperhensif, yang bertujuan membangun kawasan transmigrasi yang bernuansa perkotaan, sebagai akselerasi pengembangan perekonomian pedesaan dan terwujudnya Kawasan Transmigrasi yang mandiri.

Seiring dengan perkembangan Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM), juga diperlukan adanya Penyusunan data dan informasi tentang kawasan-kawasan tersebut yang dapat menunjukkan lebih detail atas keseluruhan informasi yang dimiliki oleh kawasan-kawasan tersebut sehingga perkembangan dari daerah-daerah tersebut dapat terpantau dan dipublikasikan.

(13)

Dalam pelaksanaannya, Penyusunan Data dan Informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) dilaksanakan dengan menganalisis aspek kewilayahan (kesesuaian lahan komoditas, unggulan, tutupan lahan, kararakteristik lahan, geologi, sosial masyarakat dan hierarkhi wilayah, dan mengintegrasikannya untuk perancangan tata guna lahan dan tata ruang KTM. Identifikasi kondisi eksisting dilakukan, menggunakan data sekunder maupun survei lapangan, meliputi survei deliniasi dari desa-desa di kawasan KPB/KTM dan data sumber daya fisik (geologi, tanah, sistem lahan, liputan lahan), dan survei sosial-ekonomi wilayah.

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup dari pembahasan buku data dan informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak secara umum menyangkut profil dan potensi kawasan yang meliputi aspek geografis dan administratif, aksesibilitas, kondisi fisik, legalitas, kependudukan/SDM, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan dan pemeluk agama, sarana olahraga, sarana perdagangan dan usaha perdagangan, jaringan listrik, potensi SDM, transportasi dan komunikasi, kelembagaan, kerjasama investasi potensi pengembangan kawasan, dan permasalahan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak.

1.3 Tujuan

Tujuan dari Penyusunan Buku Data dan Informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) adalah;

(14)

Memberikan gambaran mengenai kondisi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM).

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan arah pembangunan dalam ruang lingkup Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi baik di pusat maupun daerah.

1.4 Metodologi

Dalam tahapan penyusunan data dan informasi Kawasan Perkotaan Baru/Kota Terpadu Mandiri terdiri dari beberapa tahapan yang meliputi, pengumpulan data dari pusat maupun daerah, pengolahan data, analisis data dan penyusunan buku data dan informasi KTM/KPB.

Gambar 1.1

Bagan Penyusunan Buku Data dan Informasi KPB/KTM Tobadak Pengumpulan data

dari Pusat dan Daerah Cross Cek Data

Pengolahan Data Analisis Data

(15)

1.4.1 Pengumpulan Data

Dalam tahap pelaksanaannya pengumpulan data yang dilakukan, di awali dengan melakukan koordinasi pada Unit Teknis terkait (Pusat dan Daerah), kaitannya dengan informasi dan data-data yang diperlukan dalam penyusunan buku data-data dan informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak, kemudian melakukan pengumpulan data pada unit teknis, antara lain Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Dit. Pembangunan dan Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mamuju Tengah, serta tinjauan langsung ke lokasi khususnya Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak untuk mendapatkan data dan informasi existing serta prospek-prospek pengembangannya.

1.4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data terlebih dahulu dengan melakukan verifikasi terhadap data yang diperoleh kemudian dilakukan konfirmasi dengan unit teknis terkait KPB/KTM di lingkungan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, untuk selanjutnya dilakukan tabulasi data.

1.4.3 Analisis Data

Dalam penyusunan buku data dan informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak analisis data yang digunakan adalah dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.

(16)

1.4.4 Penyusunan Buku Data dan Informasi

Penyusunan buku data dan informasi ini dilakukan dengan menyimpulkan hasil dari analisis data Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak.

1.5 Tim Penyusun

Tim Penyusun Buku Data dan Informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak Tahun 2016, terdiri dari :

1. Pengarah

- Helmiati, SH, M.Si 2. Penanggung Jawab

- Ir. Elly Sarikit, MM 3. Penulis

- Ria fajarianti, SE, MM - Sunar

- Esty Afriyani, S.Sos - Andhika Kristoni, ST

- Jesisca Putri Andriani Nugroho, S.Kom

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Buku Data dan Informasi KPB/KTM Tobadak sebagai berikut:

Bab l Pendahuluan

Menjelaskan secara umum kegiatan penyusunan data dan informasi kawasan perkotaan baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) meliputi latar belakang kegiatan penyusunan buku datin, ruang

(17)

lingkup, pembahasan tujuan, metodologi dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan datin KPB/KTM Tobadak.

Bab II Profil Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak

Membahas secara menyeluruh mengenai informasi Profil dari Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak yang menjadi lokus kegiatan meliputi letak geografis dan administratif, aksesibilitas, profi fisik, legalitas, kependudukan/SDM, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan dan pemeluk agama, sarana olahraga, sarana perdagangan dan usaha perdagangan, dan jaringan listrik.

Bab III Potensi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak.

Membahas mengenai potensi yang terdapat pada KPB/KTM Tobadak meliputi potensi sumber daya manusia, transportasi dan komunikasi, kelembagaan, kerjasama investasi, industri mikro dan kecil dan potensi pengembangan wilayah serta permasalahan-permasalahan yang ada pada KPB/KTM Tobadak.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Dalam Bab IV membahas mengenai kesimpulan dan saran dari isi Buku Data dan Informasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobdak mulai dari letak geografis, aksesibilitas, sarana dan prasarana, kependudukan, potensi kawasan dan permasalahan yang ada di KPB/KTM Tobadak.

(18)

Berikut merupakan outline secara rinci dari buku data dan informasi KPB/KTM Tobadak:

Gambar 1.2

Outline Buku Data dan Informasi KPB/KTM Tobadak

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Ruang Lingkup Pembahasan 3. Tujuan 4. Metodologi 5. Tim Penyusun 6. Sistematika Penulisan BAB II PROFIL KPB / KTM TOBADAK

1. Letak Geografis dan Administratif 2. Aksesibilitas

3. Kondisi Fisik Kawasan KPB/KTM Topografi dan Kemiringan Lereng Fisik KPB/KTM Tobdak

Penggunaan Lahan Hidrologi

Klimatologi 4. Legalitas KPB/KTM

5. Kependudukan/Sumber daya Manusia Penduduk Eks Pemukiman Tranmigrasi

Penduduk Desa Setempat Mata Pencaharian Penduduk 6. Sarana Pendidikan

7. Sarana Kesehatan

8. Sarana Peribadatan dan Pemeluk Agama

9. Sarana Olahraga

10. Sarana Perdagangan dan Usaha Perdagangan

11. Jaringan Listrik

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan 2. Saran

BAB III

POTENSI KPB / KTM TOBADAK

1. Potensi Sumber Daya Manusia 2. Transportasi dan Komunikasi 3. Kelembagaan

Lembaga Ekonomi dan Sosial Lembaga Pemerintah 4. Kerjasama Investasi 5. Industri Mikro dan Kecil

6. Potensi pengembangan KPB/KTM Tobadak

Potensi Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Potensi Perternakan Potensi Perikanan 7. Permasalahan Kawasan

(19)

TERPADU MANDIRI (KTM) TOBADAK

2.1 Letak Goegrafis dan Administratif

Secara geografis letak Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat terletak pada posisi 119° 09’ BT - 119° 29’ BT dan 1°55’ LS - 2°15’ LS. Adapun batas adminitratif Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak adalah sebagai berikut :

• Sebelah Utara : Kecamatan Karossa - Kabupaten Mamuju • Sebelah Selatan : Kecamatan Pangale dan Kecamatan

Tommo Kabupaten Mamuju • Sebelah Timur : Kabupaten Luwu Utara • Sebelah Barat : Selat Makasar

Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak secara administratif termasuk dalam wilayah yang terletak di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, namun sejak adanya pemekaran di Kabupaten Mamuju Tengah dan Kabupaten Mamuju pada tanggal 14 Desember 2012, maka saat ini Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak termasuk dalam wilayah Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat. Pusat KPB/KTM Tobadak berada di Desa Tobadak. Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak mencakup pada 3 (tiga) Kecamatan, yaitu Kecamatan Topoyo, Kecamatan Tobadak dan

(20)

Kecamatan Budong-budong dengan jumlah keseluruhan 27 desa, meliputi 22 unit desa eks permukiman transmigrasi (16 unit desa tertinggal, 5 desa berkembang, dan 1 desa mandiri), serta 5 unit desa setempat (2 desa tertinggal dan 3 desa berkembang).

Dalam Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak yang terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan meliputi Kecamatan Topoyo yang mempunyai luas lahan seluas 12.716 Ha (15,68%) merupakan Kecamatan dengan luas lahan yang terkecil, sedangkan Kecamatan Tobadak merupakan kecamatan terluas dengan luas areal 54.187 Ha (66,82%) dan Kecamatan Budong-Budong 14.190 Ha (17,50%).

Pada tabel deliniasi desa di bawah ini menjelaskan secara rinci mengenai luas lahan di masing-masing desa yang terdapat di KPB/KTM Tobadak bersumber dari Kecamatan Dalam Angka Kabupaten Mamuju Tengah Tahun 2016 dengan jumlah luas lahan di KPB/KTM Tobadak seluas 81.093 ha.

Secara rinci data mengenai nama dan jumlah desa, serta luas Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak, disajikan pada tabel 2.1 :

(21)

Tabel 2.1

Deliniasi Desa-desa di KPB/KTM Tobadak

Kecamatan Keterangan Permukiman

Luas Lahan (Ha) Luas

(Ha) %

No Kecamatan Topoyo

1 Ds.Budong-Budong** Desa setempat 1.004 1,24 2 Ds.Paraili* Eks Permukiman Transmigrasi 939 1,16 3 Ds.Topoyo* Eks Permukiman Transmigrasi 728 0,90 4 Ds.Kabubu* Eks Permukiman Transmigrasi 428 0,53 5 Ds.Waeputeh* Eks Permukiman Transmigrasi 1.234 1,52 6 Ds.Tappilina* Eks Permukiman Transmigrasi 931 1,15 7 Ds.Tangku* Eks Permukiman Transmigrasi 500 0,62 8 Ds.Tabolang* Eks Permukiman Transmigrasi 2.746 3,39 9 Ds.Salupangkang* Eks Permukiman Transmigrasi 961 1,19 10 Ds.Salupangkang IV* Eks Permukiman Transmigrasi 870 1,07

11 Ds.Tumbu** Desa setempat 1.820 2,24

12 Bambamanurung* Eks Permukiman Transmigrasi 555 0,68

Sub Total 12.716 15,68

No Kecamatan Tobadak

1 Ds.Sulobaja* Eks Permukiman Transmigrasi 1.800 2,22 2 Ds.Bambadaru* Eks Permukiman Transmigrasi 1.882 2,32 3 Ds.Batu Parigi* Eks Permukiman Transmigrasi 21.024 25,93 4 Ds.Polongaan* Eks Permukiman Transmigrasi 3.088 3,81 5 Ds.Mahahe* Eks Permukiman Transmigrasi 700 0,86 6 Ds.Tobadak* Eks Permukiman Transmigrasi 8.642 10,66 7 Salo Adak* Eks Permukiman Transmigrasi 4.770 5,88 8 Sejati* Eks Permukiman Transmigrasi 12.281 15,14

Sub Total 54.187 66,82

No Kecamatan Budong-Budong

1 Ds.Lumu** Desa setempat 1.392 1,72

2 Ds.Tinali** Desa setempat 338 0,42

3 Ds.Salumanarung* Eks Permukiman Transmigrasi 1.334 1,65

4 Ds.Kire** Desa setempat 2.868 3,54

5 Ds.Salogatta* Eks Permukiman Transmigrasi 1.295 1,60 6 Ds.Pontanakayang* Eks Permukiman Transmigrasi 3.131 3,86

7 Ds.Babana** Desa setempat 3.832 4,73

Sub Total 14.190 17,50

Total 81.093 100

Sumber : - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

(22)

2.2 Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pengembangan suatu wilayah atau kawasan, karena aksesbilitas merupakan urat nadi dalam kegiatan perekonomian yang dapat berimbas pada peningkatan konektivitas dan kesejahteraan masyarakat pengguna. Kemudahan akses dari satu tempat ke tempat yang lain dalam satu wilayah merupakan aspek yang harus dipertimbangkan sebelum menjalankan kegiatan usaha, karena aksesibilitas merupakan sarana distribusi kegiatan ekonomi wilayah yang akan sangat berpengaruh terhadap sebagian besar hasil produksi mulai dari pertanian, perkebunan maupun usaha lainnya di kawasan KPB/KTM Tobadak.

Pada Kawasan KPB/KTM Tobadak yang terletak di Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat mempunyai akses yang dapat dicapai dengan alat transportasi pesawat udara yang mempunyai akses dari Jakarta menuju Makasar dengan waktu tempuh ± 2 jam, kemudian dari Makasar ke Mamuju melewati jalan darat selama ± 12 jam. Kawasan KPB/KTM Tobadak dapat juga di tempuh dari Balikpapan dengan menggunakan pesawat udara sampai Mamuju dengan waktu tempuh ± 1 jam atau dapat juga menggunakan Kapal Ferry menyeberangi selat Makasar dengan waktu tempuh 8 jam. Adapun rincian pencapaian akes lokasi ke Pusat KPB/KTM Tobadak di sajikan pada tabel 2.2 sebagai berikut :

(23)

Tabel 2.2

Aksesibilitas di KPB/KTM Tobadak

No Tujuan Jarak Waktu

(Jam)

Sarana

Angkutan Keterangan

Dari Ke

1 Jakarta Makasar - 2 Pesawat Udara Tiap hari 2 Makasar Mamuju 443 12 Bus Reguler Jalan darat 3 Makasar Mamuju 443 1 Pesawat Udara Senin,Rabu, Sabtu 4 Balikpapan Mamuju - 1 Pesawat Udara

-5 Balikpapan Mamuju - 8 Kapal Ferry

-Sumber : Master Plan KTM Tobadak, Direktorat Perencanaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT), Tahun 2008

2.3 Kondisi Fisik KPB/KTM Tobadak

2.3.1 Topografi dan Kemiringan Lahan

Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak secara fisiografi memiliki batuan sebaran kemiringan lahan, dimana kemiringan lahan di kawasan KPB/KTM Tobadak merupakan areal datar antara (0-3%) dengan luas areal 47.217 Ha (43,88%) yang merupakan areal dataran yang terluas di KPB/KTM Tobadak, berombak antara (4-8%) dengan luas areal 5.771 Ha (5,36%), bergelombang antara (9-15%) dengan luas areal 8.065 Ha (7,50%), lahan perbukitan antara (16-25%) dengan luas areal 21.923 Ha (20,38%), lahan pegunungan antara (26-40%) dengan luas areal 1.614 Ha (1,5%) yang merupakan areal terkecil dari pada lahan pegunungan yang memiliki kemiringan lahan antara (>40) dengan lusa areal 23.003 Ha (21,38%). Adapun rincian data kemiringan lahan disajikan pada tabel 2.3 sebagai berikut :

(24)

Tabel 2.3

Kondisi Kemiringan Lahan di KPB/KTM Tobadak

No Kemiringan Lahan Bentuk Wilayah L u a s

Kelas Slope (%) Ha % 1 A 0 - 3 Datar 47.217 43,88 2 B 4 – 8 Berombak 5.771 5,36 3 C 9 – 15 Bergelombang 8.065 7,5 4 D 16 – 25 Berbukit 21.923 20,38 5 E 26 – 40 Bergunung 1.614 1,5 6 F >40 Bergunung 23.003 21,38 Jumlah 107.593 100

Sumber :Master Plan KTM Tobadak, Direktorat Perencanaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT), Tahun 2008

Lahan di KPB/KTM Tobadak dengan kemiringan lereng 0% -3% sangat potensial untuk permukiman dan pengembangan kawasan budidaya, baik budidaya perkebunan maupun untuk budidaya/kegiatan pertanian.

2.3.2 Kondisi Fisik Kawasan KPB/KTM Tobadak

Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak mencakup 27 desa, yang secara administrasi terdapat 3 (tiga) Kecamatan terdiri dari Kecamatan Topoyo, Kecamatan Tobadak dan Kecamatan Budong-budong. Kawasan KPB/KTM Tobadak memiliki luas ± 107.593 ha, dengan berdasarkan Master Plan KTM Tobadak Tahun 2008 jumlah penduduk sebanyak 14.971KK/54.282 Jiwa.

(25)

2.3.3 Kondisi Fisik Pusat KPB/KTM Tobadak

Pada pusat KPB/KTM Tobadak terdapat sarana dan prasarana yang telah dibangun, yaitu meliputi :

• Gapura pintu masuk Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak

• Jalan Penghubung/Poros/Boulevard serta taman kota ke Pusat KPB/KTM Tobadak berjarak lebih kurang 200 m dari jalan Raya Trans Sulawesi dengan kondisi jalan diperkeras/sirtu yang masih baik.

• Jalan lokal primer/sekunder

• Sarana ibadah (Masjid dan Gereja).

Gereja sudah dimanfaatkan untuk kegiatan peribadatan masyarakan di pusat KPB/KTM Tobadak dan direncanakan dijadikan pusat pelayanan gereja okumene di Kabupaten Mamuju Tengah.

Masjid sudah dimanfaatkan untuk kegiatan peribadatan karyawan/karyawati di pemerintahan Kabupaten Mamuju Tengah.

• Kantor Badan Pengelola • Pusat Bisnis

• Rumah pintar dimanfaatkan untuk taman kanak-kanak dan taman baca.

• Pasar induk, Rumah Toko (Ruko), dan Terminal. • Pemasangan Listrik PLTS

(26)

Berikut gambar beberapa sarana dan prasarana yang sudah dibangun di Pusat KPB/KTM Tobadak, yaitu sebagai berikut :

Gerbang KPB/KTM Tobadak Jembatan KPB/KTM Tobadak

Tugu KTM Tobadak

Gambar 2.1

Gerbang, Jembatan dan Tugu di KPB/KTM Tobadak

2.3.4 Penggunaan Lahan

Berdasarkan aspek penggunaan lahan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak yang meliputi Kecamatan Topoyo, Kecamatan Tobadak dan Kecamatan Budong-budong dalam penggunaannya bervariasi meliputi lahan tegalan, pekarangan, perkebunan, kolam/tambak, padang rumput, hutan dll.

(27)

Sebagian besar penggunaan lahan di kawasan pusat KPB/KTM Tobadak adalah hutan sekunder dan belukar dengan luas 24.244,53 ha (22,53%) dan merupakan areal penggunaan lahan terluas, sedangkan penggunaan luas lahan tersempit digunakan sebagai tanah kosong dengan luas 402,409 ha (0,37%). Adapun rincian untuk penggunaan lahan yangn disajikan pada tabel 2.4 sebagai berikut :

Tabel 2.4

Penggunaan Lahan di KPB/KTM Tobadak

No PenggunaanLahan Luas (Ha) %

1 Hutan Primer 17.468,14 16.24

2 Hutan Rawa 8.913,83 8.28

3 Campuran Hutan rawa, perkebunan dan belukar 2.633,47 2.45 4 Campuran hutan sekunder dan blukar 24.244,53 22.53 5 Campuran perkebunan coklat, sawit dan blukar 14.611,25 13.58 6 Campuran perkebunan jeruk, sawit dan blukar 11.158,79 10.37 7 Campuran perkebuna sawit, blukar dan rawa 10.604,74 9.86 8 Campuran perkebunan sawit, coklat dan blukar 8.181,26 7.60

9 Kebun sawit 1.686,01 1.57

10 Pemukiman transmigrasi (PTD) 4.323,79 4.02

11 Tambak 3.364,79 3.13

12 Tanah Kosong 402,409 0.37

Total 107.593 100

Sumber :Master Plan KTM Tobadak, Direktorat Perencanaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT), Tahun 2008

2.3.5 Hidrologi

Potensi air dilokasi studi untuk pengembangan kawasan, baik untuk kebutuhan air bersih maupun kebutuhan air pertanian dan keperluan lainnya, bersumber dari air permukaan dan air tanah dangkal.

(28)

1. Air Permukaan.

Sungai besar yang terdapat di kawasan KPB/KTM Tobadak adalah Sungai Budong-budong dan Sungai Lumu. Di beberapa tempat sepanjang sungai ditemui adanya daerah rawa, selain itu juga ditemukan anak-anak sungai yang pada saat survei keadaan airnya sedikit/dangkal.

2. Air Tanah Dangkal

Kedalaman muka air tanah dari hasil pengamatan di lapangan bervariasi tergantung pada kondisi topografi. Pada daerah rendah (low land) muka air tanah berkisar antara 1 – 5 meter, sedangkan pada daerah yang relatif tinggi (up land) berkisar antara 4 – 8 meter. Berdasarkan informasi masyarakat fluktuasi muka air tanah antara musim penghujan dan musim kemarau berkisar antara 1,5 – 2,5 meter.

2.3.6 Klimatologi

Keadaan alam Kabupaten Mamuju secara garis besar beriklim tropis. Suhu udara berkisar antara 27-31°C atau rata-rata 29°C. Kelembaban udara rata-rata 70% - 80%, kecepatan angin 10,8 km/jam dan tekanan udara berkisar 1.010,7 Miliar/Bar serta penyinaran matahari mencapai 75,8%.

Menurut klasifikasi Schmidt dan Fergusson tipe iklim di Kabupaten Mamuju bervariasi yaitu iklim tipe B, C, D dan E seperti yang disajikan pada Tabel 2.5 Sedang untuk curah hujan di Kabupaten Mamuju adalah 1.000 mm per hari dan rata-rata hari hujan sebanyak 114 HH/tahun. Adapun rincian data tipe iklim Kabupaten Mamuju yang di sajikan pada tabel 2.5 sebagai berikut :

(29)

Tabel 2.5

Data Tipe Iklim Kabupaten Mamuju

No Tipe iklim Bulan Basah Bulan Kering Luas (Ha)

1 B1 7 – 9 Bulan Di bawah 2 Bulan 485.226

2 C1 5 – 6 Bulan Di bawah 2 Bulan 331.205

3 D1 3 – 4 Bulan Di bawah 2 Bulan 108.612

4 E1 Di Bawah 3 Bulan Di bawah 2 Bulan 36.679

5 B2 7 – 9 Bulan Di bawah 3 Bulan 60.063

6 C2 5 – 6 Bulan 2 – 3 Bulan 83.994

Sumber :Master Plan KTM Tobadak, Direktorat Perencanaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT), Tahun 2008

Rata-rata Curah Hujan per tahun KPB/KTM Tobadak berdasarkan data curah hujan dan waktu musim hujan bervariasi untuk setiap wilayah, informasi tentang curah hujan dan waktu musim hujan bermanfaat bagi kegiatan pertanian, penelitian, pembangunan, pendidikan dan lain sebagainya. Pada data yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang bersumber dari BP3K Kecamatan Topoyo, Tobadak dan Budong-budong dapat diperoleh data sebagai berikut, lokasi mempunyai kisaran curah hujan rata-rata bulanan 326,75 mm. Rincian curah hujan di sajikan pada tabel 2.6 sebagai berikut :

(30)

Tabel 2.6

Rata-Rata Curah Hujan/Tahun di KPB/KTM Tobadak

Bulan

Topoyo Tobadak Budong-budong Jumlah Hujan (Hari) Curah Hujan (mm) Jumlah Hujan (Hari) Curah Hujan (mm) Jumlah Hujan (Hari) Curah Hujan (mm) Januari 0 0 15 14 12 116 Februari 7 77 11 11 13 136 Maret 13 216 13 10 12 212 April 8 201 14 12 8 139 Mei 9 278 12 22 11 186 Juni 9 198 15 11 16 365 Juli 2 15 5 17 4 36 Agustus 2 21 5 11 3 12 September - - - -Oktober 5 65 5 27 5 54 November 17 425 19 27 22 569 Desember 5 254 6 22 8 162

Sumber : - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Gambar 2.2

Grafik Curah Hujan di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

0 200 400 600 800 1000 1200 Cu ra h Hu ja n (m m )

Curah Hujan di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

Kecamatan Budong-budong Kecamatan Tobadak Kecamatan Topoyo

(31)

2.4 Legalitas KPB/KTM Tobadak

Peraturan perundang-undangan yang menjadi legalitas pengembangan Kawasan KPB/KTM Tobadak adalah :

a. Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2014 atau 2015 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian.

b. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor. Kep.293/MEN/IX/2009 tanggal 29 september 2009 tentang Penetapan Lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi

c. Kepmen No. 214/MEN/V/2007, tanggal 07 Mei Tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pengembangan KTM di Kawasan Transmigrasi.

d. KEP.220/MEN/V/2007 tentang Penetapan Kawasan Pembangunan dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM).

e. Surat Keputusan Bupati Mamuju No.422 tahun 2007 tanggal 29 September 2007 Tentang Penunjukan Pencadangan Lahan Areal Permukiman Transmigrasi di Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju.

f. Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Barat No.394 Tahun 2007 tanggal 5 Nopember 2007 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja (POKJA) Kota Terpadu Mandiri (KTM) Provinsi Sulawesi Barat.

(32)

g. Rekomendasi Gubernur Sulawesi Barat No.007/1659/IX/2007 tanggal 05 September 2007 Tentang Persetujuan Pencadangan Lokasi KTM di Kabupaten Mamuju.

2.5 Kependudukan/Sumber Daya Manusia

Salah satu yang terpenting dan berpengaruh pada suatu proses pembangunan dan pengembangan wilayah yaitu penduduk, karena penduduk merupakan salah satu objek yang berperan dalam pembangunan, pertumbuhan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Kualitas atau kompetensi penduduk atau Sumber Daya Manusia (SDM) sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan keberhasilan dalam melaksanakan pembangunan.

Pada data BPS tahun 2016 menunjukkan jumlah penduduk pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak yang tersebar di 3 (tiga) Kecamatan sejumlah 72.736 Jiwa (18.633 KK) yang terdiri dari penduduk di kawasan eks permukiman transmigrasi sebanyak 55.945 Jiwa (76,92%) dan penduduk desa setempat sebanyak 16.791 Jiwa (23,08%). Adapun rincian untuk jumlah penduduk saat ini disajikan pada tabel 2.7, yaitu sebagai berikut :

(33)

Tabel 2.7

Jumlah Penduduk di KPB/KTM Tobadak

No. Jenis Penduduk Penduduk Saat Ini

KK % Jiwa %

1. Penduduk Eks

Permukiman Transmigrasi 14.971 80,35 55.945 76,92

2. Penduduk Setempat 3.662 19,65 16.791 23,08

Total 18.633 100 72.736 100

Sumber: - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

2.5.1 Penduduk Eks Permukiman Transmigrasi

Penduduk eks permukiman transmigrasi pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak berjumlah 55.945 Jiwa/14.971 KK, yang tersebar di 22 Desa meliputi 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Topoyo, Kecamatan Tobadak dan Kecamatan Budong-budong. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Tobadak dengan jumlah penduduk mencapai 27.831 Jiwa(49,75%) dan 6.202 KK (41,42%) dan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Budong-budong dengan jumlah penduduk mencapai 9.089 Jiwa (16,25%) dan 2.033 KK (13,58%). Adapun rincian penduduk eks permukiman transmigrasi disajikan pada tabel 2.8 sebagai berikut :

(34)

Tabel 2.8

Jumlah Penduduk Eks Permukiman Transmigrasi di KPB/KTM Tobadak

No Nama Kecamatan Jumlah

Desa

Penduduk Saat Ini

KK % Jiwa %

1 Topoyo 10 6.736 44,50 19.025 34

2 Tobadak 8 6.202 41,42 27.831 49,75

3 Budong-budong 4 2.033 13,58 9.089 16,25

Jumlah 22 14.971 100 55.945 100

Sumber: - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

2.5.2 Penduduk Desa Setempat

Penduduk setempat pada pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak berjumlah 16.791 Jiwa (3.662 KK) yang tersebar di 5 Desa dalam 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Topoyo dan Budong-budong. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Budong-budong dengan jumlah penduduk mencapai 11.858 Jiwa (72,62%) dan 2.513 KK (68,62%) dan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Topoyo dengan jumlah penduduk mencapai 4.933 Jiwa (29,38%) dan 1.149 KK (31,38%). Adapun rincian penduduk setempat disajikan pada tabel 2.9 berikut :

Tabel 2.9

Jumlah Penduduk Desa Setempat di KPB/KTM Tobadak No Nama Kecamatan Jumlah Desa Penduduk Saat Ini

KK % Jiwa %

1 Topoyo 2 1.149 31,38 4.933 29,38

2 Budong-budong 3 2.513 68,62 11.858 70,62

Jumlah 5 3.662 100 16.791 100

Sumber: - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

(35)

2.5.3 Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian masyarakat di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak mayoritas dalam mata pencaharian penduduk adalah sebagai petani/pekebun yaitu sebanyak 24.777 orang (82,68%). Mata pencarian penduduk lainnya adalah sebagai PNS 201 orang (0,67%), sebagai anggota Non PNS sebanyak 473 orang (1,58%), sebagai anggota TNI/PORLI sebanyak 74 orang (0,25%), usaha dagang sebanyak 2.350 orang (7,84%), tenaga pendidik sebanyak 1.290 orang (4,30%), tenaga kesehatan sebanyak 313 orang (1,04%), pekerja di sektor jasa sebanyak 485 orang (1,62%), industry, bidang angkutan, kelistrikan, dan untuk pekerjaan dalam perbankan belum adanya data mengenai jumlah pegwai untuk bidang-bidang tersebut. Secara rincian data mengenai jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian disajikan pada tabel 2.10 sebagai berikut :

Tabel 2.10

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di KPB/KTM Tobadak Mata Pencaharian

(Jiwa)

Nama Kecamatan

Jumlah % Topoyo % Tobadak %

Budong-budong % PNS 53 0,18 78 0,26 70 0,23 201 0,67 Non PNS 139 0,46 130 0,43 204 0,68 473 1,58 TNI/PORLI 23 0,08 26 0,09 25 0,08 74 0,25 Pedangang 632 2,11 1.124 3,75 594 1,98 2.350 7,84 Petani/Pekebun 5.411 18,06 11.542 38,52 7.824 26,11 24.777 82,68 Industri 4 0,01 0 0 0 0 4 0,01 Angkutan 0 0,00 0 0 0 0 0 0 Listrik 0 0,00 0 0 0 0 0 0 Kontruksi 0 0,00 0 0 0 0 0 0 Tenaga Pendidik 483 1,61 450 1,50 357 1,19 1.290 4,30 Tenaga Kesehatan 152 0,51 70 0,23 91 0,30 313 1,04 Jasa 108 0,36 170 0,57 207 0,69 485 1,62 Perbankan - - - 0 0 Jumlah 29.967 100

(36)

2.6 Sarana Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan karena sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu alat penggerak pada bidang pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu sarana pendidik seyogyanya terus ditingkatkan dalam segi kualitas maupun kuantitas. Sarana pendidikan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak meliputi beberapa jenjang pendidikan berdasarkan tingkatannya mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) negeri maupun swasta, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) negeri maupun swasta, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) negeri maupun swasta yang tersebar di setiap kecamatan pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak. Jumlah sarana pendidikan dan murid berdasarkan tingkatannya pada KPB/KTM Tobadak yaitu, PAUD 26 unit, 818 murid dan 59 guru, Taman Kanak-kanak 42 unit, 1.466 murid dan 136 guru, Sekolah Dasar (SD) 53 unit, 8.438 murid dan 613 guru, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) negeri 17 unit, 3.230 murid dan 277 guru, serta Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) negeri 10 unit, 2.228 murid dan 205 guru, seperti yang disajikan pada tabel 2.11 berikut :

(37)

Tabel 2.11

Jumlah Sarana Pendidikan di KPB/KTM Tobadak

Sumber : - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Berdasarkan Tabel 2.11 di atas, dapat diketahui jumlah bangunan pendidikan mulai dari tingkat Paud untuk jumlah bangunan tertinggi terdapat di Kecamatan Tobadak dengan jumlah bangunan sebanyak 15 unit dan jumlah banguan terendah terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 5 unit, untuk tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak jumlah bangunan tertinggi terdapat di Kecamatan Budong-budong dengan jumlah bangunan sebanyak 16 unit dan jumlah bangunan terendah terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 12 unit, untuk tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) jumlah bangunan pendidikan tertinggi terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 20 unit dan jumlah banguan pendidikan terendah terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 16 unit, sedangkan untuk tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dari 3 (tiga) Kecamatan jumlah bangunan tertinggi terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 7 unit, dan tingkat pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dengan jumlah bangunan tertinggi terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 5 unit dan jumlah bangunan terendah

Unit Murid Guru Unit Murid Guru Unit Murid Guru Unit Murid Guru Unit Murid Guru Kecamatan Topoyo 6 417 24 12 399 42 16 2.455 206 7 833 117 5 824 94 Kecamatan Tobadak 15 251 21 14 424 44 20 3.181 229 5 1.351 92 2 807 64 Kecamatan Budong-budong 5 150 14 16 643 50 17 2.802 178 5 1.046 68 3 597 47 Jumlah 26 818 59 42 1.466 136 53 8.438 613 17 3.230 277 10 2.228 205 Kecamatan

Jenis Sarana Pendidikan

(38)

terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 2 unit. Untuk grafik jumlah bangunan di KPB/KTM Tobadak sesuai dengan tiap tingkat pendidikannya dapat di lihat pada gambar 2.3 dibawh ini :

Gambar 2.3

Grafik Jumlah Bangunan Sekolah di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

Jumlah murid di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak dapat dilihat dari setiap tingkat pendidikan mulai dari tingkat pendidikan Paud dengan jumlah murid tertinggi terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 417 murid dan jumlah murid terendah terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 150 murid, untuk tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak jumlah murid tertinggi terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 643 murid dan jumlah murid terendah terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 399 murid, untuk tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) jumlah murid tertinggi terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 3.181 murid dan jumlah murid terendah terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak

0 5 10 15 20 Kecamatan

Topoyo KecamatanTobadak Budong-budongKecamatan 6 15 5 12 14 16 16 20 17 7 5 5 5 2 3

Jumlah Bangunan Sekolah di KPB/KTM

Tobadak Tahun 2016

Paud TK SD SLTP SLTA

(39)

2.455 murid, sedangkan untuk tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) jumlah murid tertinggi terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 1.351 murid dan jumlah murid terendah terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 833 murid, dan untuk tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas jumlah murid tertinggi terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 824 murid dan jumlah murid terendah terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 597 murid. Untuk grafik jumlah murid di KPB/KTM Tobadak sesuai dengan tiap tingkat pendidikannya dapat di lihat pada gambar 2.4 dibawh ini :

Gambar 2.4

Grafik Jumlah Murid di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

417 251 150 399 424 643 2.455 3181 2802 833824 1351807 1046 597 Kecamatan Topoyo Kecamatan Tobadak Kecamatan Budong-budong

Jumlah Murid di KPB/KTM Tobadak

Tahun 2016

(40)

Tenaga kerja pengajar di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak yang terdapat di 3 kecamatan meliputi tingkat pendidikan mulai dari tingkat pendidikan Paud dengan jumlah guru tertinggi terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 24 guru dan jumlah guru terendah terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 14 guru, untuk tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak tertinggi terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 50 guru dan jumlah guru terendah terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 44 guru, pada tingkat Sekolah Dasar jumlah guru tertinggi terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 229 guru dan jumlah terendah terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 178 guru, sedangkan untuk tingkat pendidikan Sekolah Tingkat Lanjutan Pertama (SLTP) jumlah guru tertinggi terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 117 guru dan jumlah guru terendah terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 68 guru dan tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 94 guru dan jumlah guru terendah terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 47 guru. Untuk grafik jumlah guru di KPB/KTM Tobadak sesuai dengan tiap tingkat pendidikannya dapat di lihat pada gambar 2.5 dibawh ini :

(41)

Gambar 2.5

Grafik Jumlah Guru di KPB/KTM TobadakTahun 2016

Gambar 2.6

Bangunan Sekolah Tingkat SD dan SLTP di KPB/KTM Tobadak

Pendidikan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak terdapat jenjang pendidikan berupa sekolah yang berbasis islam berdasarkan tingkatannya mulai dari Madrasah Ibtidaiyah dengan jumlah bangunan 8 unit, 520 murid dan 75 guru, Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah bangunan 8 unit, 553 murid dan 175 guru dan Madrasah Aliyah dengan jumlah bangunan 5 unit,

0 50 100 150 200 250 Kecamatan

Topoyo KecamatanTobadak Budong-budongKecamatan

2442 2144 1450 206 229 178 117 92 68 94 64 47

Jumlah Guru di KPB/KTM Tobadak Tahun

2016

Paud

TK SD SLTP SLTA

(42)

Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak. Adapun rincian untuk sarana dan prasarana pendidikan islam yang disajikan pada tabel 2.12 sebagai berikut :

Tabel 2.12

Jumlah Sarana Pendidikan Islam di KPB/KTM Tobadak

Kecamatan Madrasah Ibtidaiyah Madrasah TsanawiyahJenis Sarana Pendidikan Madrasah Aliyah

Unit Murid Guru Unit Murid Guru Unit Murid Guru

Kecamatan Topoyo 3 190 27 4 422 131 4 218 43

Kecamatan Tobadak 2 107 20 2 52 26 - -

-Kecamatan

Budong-budong 3 223 28 2 79 21 1 18 11

Jumlah 8 520 75 8 553 178 5 236 54

Sumber : - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Berdasarkan Tabel 2.12 yang tertera diatas menjelas jumlah bangunan pendidikan, murid dan guru yang terdapat di setiap kecamatan di KPB/KTM Tobadak. Untuk Jumlah bangunan pendidikan di masing-masing tingkat pendidikan mulai dari tingkat pendidikan Madrasah Ibdtidaiyah jumlah bangunan di Kecamatan Topoyo dan di Kecamatan Budong-budong jumlahnya sama sebanyak 3 unit dan di Kecamatan Tobadak terdapat 2 unit, sedangkan ditingkat pendidikan Madrasah Tsanawiyah jumlah bangunan tertinggi terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 4 unit dan untuk jumlah di Kecamatan Tobadak dan Kecamatan Budong-budong terdapat jumlah yang sama yaitu memiliki 2 unit bangunan pendidikan dan untuk tingkat pendidikan Madrasah Aliyah jumlah bangunan di Kecamatan Topoyo sebanyak 4 unit tetapi untuk Kecamatan Tobadak tidak terdapat banguanan sekolah karena tidak terdapat banguanan sekolah untuk tingkat pendidikan Madrasah

(43)

Aliyah. Grafik Jumlah Bangunan pendidikan di KPB/KTM Tobadak dapat dilihat pada gambar 2.7 dibawah ini :

Gambar 2.7

Grafik Jumlah Bangunan Sekolah Islam di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

Jumlah murid berdasarkan tingkat pendidikan yang terdapat di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak meliputi tingkat pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dengan jumlah murid tertinggi terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 223 murid dan jumlah murid terendah terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 107 murid, sedangkan untuk tingkat pendidikan Madrasah Tsanawiyah tertinggi terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 422 murid dan jumlah murid terendah terdapat di Kecamatan 79 murid dan untuk tingkat pendidikan selanjutnya yaitu tingkat Madrasah Aliyah jumlah murid mencapai 208 murid yang terdapat di Kecamatan Topoyo sedangkan di Kecamatan Tobadak karena di Kecamtan Tobadak tidak terdapat murid dikarenakan belum terdapat bangunan untuk tingkat pendidikan Madrasah Aliyah. Grafik dapat dilihat di gambar 2.8 dibawah ini :

Kecamatan

Topoyo KecamatanTobadak Budong-budongKecamatan 3 2 3 4 2 2 4 0 1

Jumlah Bangunan Sekolah Islam di

KPB/KTM Tobadak Tahun2016

(44)

Gambar 2.8

Grafik Jumlah Murid Pendidikan Islam di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

Tenaga pengajar yang terdapat di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri dari masing-masing tingkat pendidikan mulai dari Madrasah Ibtidaiyah jumlah guru tertinggi terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 28 guru dan jumlah guru terendah terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 20 guru, sedangkan untuk tingkatan pendidikan Madrasah Tsanawiyah jumlah guru tertinggi terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 131 guru dan terendah terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 21 guru dan untuk tingkat pendidikan Madrasah Aliyah jumlah guru di Kecamatan Topoyo sebanyak 43 guru dan di Kecamatan Tobadak tidak terdapat pengajar/guru dikarenakan belum adanya sarana pendidikan di Kecamatan Tobadak, sehingga untuk penduduk yang akan meneruskan jenjang pendidikan sampai Madrasah Aliyah dapat bersekolah di Kecamatan Topoyo atau Budong-budong. Grafik jumlah guru dapat dilihat pada gambar 2.9 di bawah ini :

190 107 223 422 52 79 218 0 18

Kecamatan Topoyo Kecamatan Tobadak Kecamatan Budong-budong

Jumlah Murid Pendidikan Islam di

KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

(45)

Gambar 2.9

Grafik Jumlah Guru Pendidikan Islam di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

2.7 Sarana Kesehatan

Sarana dan prasarana kesehatan adalah suatu pelayanan yang penting bagi kesejahteraan masyarakat selain kebutuhan sandang, pangan dan papan fasilitas kesehatan merupakan salah satu yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup masyarakat. Fasilitas dan kualitas pelayanan kesehatan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak dengan jumlah penduduk 71.073 jiwa memiliki fasilitas kesehatan mulai dari sarana kesehatan sampai dengan tenaga medis yang terdapat di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak. Sarana di KPB/KTM Tobadak meliputi puskesmas 6 unit, puskesmas pembantu 10 unit, poskesdes 9 unit dan posyandu 49 unit. Adapun rincian sarana kesehatan disajikan pada tabel 2.13 dan gambar 2.6 sebagai berikut : 0 50 100 150 27 20 28 131 26 21 43 0 11

Jumlah Guru Pendidikan Islam di

KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Tsanawiyah Madrasah Aliyah

(46)

Tabel 2.13

Jumlah Saran Kesehatan di KPB/KTM Tobadak

Sumber : - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas jumlah sarana kesehatan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM). Sarana kesehatan terbanyak dengan jumlah 49 unit (66%) adalah posyandu dan paling sedikit dengan jumlah 6 unit (8%) adalah puskesmas. Diagram sarana kesehatan dapat dilihat pada gambar 2.10 di bawah ini :

Gambar 2.10

Diagram Sarana Kesehatan di KPB/KTM Tobadak

Puskesmas % PuskesmasPembantu % Poskesdes % Posyandu % Total %

1 Topoyo 2 2,67 0 0 0 0 20 26,67 22 29,33 2 Tobadak 2 2,67 0 0 10 13,33 9 12,00 21 28,00 3 Budong-budong 2 2,67 10 13,33 0 0 20 26,67 32 42,67 6 8,00 10 13,33 10 13,3 49 65,33 75 100

No KecamatanNama

Jenis Prasarana Kesehatan(Unit)

Jumlah 8% 13,33% 13,33% 65,33%

Sarana Kesehatan di KPB/KTM

Tobadak Tahun 2016

(47)

Adapun data tenaga kesehatan yang terdapat pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak meliputi Dokter 18 (3,96%) orang, Perawat 158 (34,73%) orang, Bidan 161 (35,38%) dan Dukun Bayi 118 (25,93%) orang. Rincian dari jumlah tenaga kesehatan dan akumulatif untuk tenaga kesehatan disajikan pada tabel 2.14 dan gambar 2.11 sebagai berikut :

Tabel 2.14

Jumlah Tenaga Kesehatan di KPB/KTM Tobadak

No KecamatanNama Tenaga Medis (Orang) Total %

Dokter % Perawat % Bidan % DukunBayi %

1 Topoyo 9 1,98 80 17,58 27 5,93 36 7,91 152 33,41

2 Tobadak 4 0,88 36 7,91 37 8,13 23 5,05 100 21,98

3 Budong-budong 5 1,10 42 9,23 97 21,32 59 12,97 203 44,62

Jumlah 18 3,96 158 34,73 161 35,38 118 25,93 455 100

Sumber : - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Gambar 2.11

Diagram Jumlah Tenaga Kesehatan di KPB/KTM Tobadak

3,96%

34,73% 25,93%

35,38%

Jumlah Tenaga Kerja di KPB/KTM Tobadak

Tahun 2016

Dokter Perawat Dukun Bayi Bidan

(48)

2.8 Sarana Peribadatan dan Pemeluk Agama

Sarana peribadatan merupakan salah satu sarana dalam kehidupan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan rohani, baik yang disediakan oleh pemerintah maupun masyarakat pada setiap wilayah. Kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kewajibannya sebagai umat beragama dengan adanya dukungan sarana peribadatan sehingga dapat melakukan ibadah dengan sarana yang sudah tersedia. Sarana peribadatan yang tersedia di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak meliputi masjid 97 unit (33,68%), musholla 111 unit (38,54%), gereja 65 unit (22,57%), vihara 8 unit (2,78%) dan pura 7 unit (2,43%). Berdasarkan data yang di peroleh pemeluk agama yang terdapat di KPB/KTM Tobadak beragama Islam 566.811 orang (80%), agama Kristen Khatolik 3.408 orang (4%) dan Kristen Protestan 7.858 orang (11%), agama Hindu 3.223 orang (5%) dan agama Budha 228 orang (0). Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa penduduk Kawasan KPB/KTM Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah mayoritas pemeluk agama islam terdapat di Kecamatan Topoyo dengan jumlah sebanyak 21.000 orang (29,51%), maka ketersediaan sarana peribadatan di dominasi oleh jenis sarana ibadah masjid dan mushola, masjid yang terbanyak terdapat di Kecamatan Budong-budong untuk masjid sebanyak 35 unit (12,15%) dan paling sedikit terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 28 unit (9,27%) dan sedangkan untuk jumlah musholah di Kecamatan Budong-budong dan Kecamatan Tobadak jumlah unitnya sama sebanyak 42 unit (14,58%) dan yg sedikit terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 27 unit (9,38%). Adapun rincian sarana peribadatan dan pemeluk agama yang di sajikan pada tabel 2.15 sebagai berikut :

(49)

Tabel 2.15

Jumlah Sarana Peribadatan dan Pemeluk Agama di KPB/KTM Tobadak Sarana

Peribadatan & Pemeluk Agama

Nama Kecamatan Topoyo % Tobadak %

Budong-budong % Jumlah Presentase (%) Sarana Peribadatan Masjid 34 11,81 28 9,72 35 12,15 97 33,68 Musholah 27 9,38 42 14,58 42 14,58 111 38,54 Gereja 7 2,43 49 17,01 9 3,13 65 22,57 Vihara 7 2,43 0 0 1 0,35 8 2,78 Pura 0 0 7 2,43 0 0 7 2,43 Total 75 26,04 126 43,75 87 30,21 288 100 Pemeluk Agama Islam 21.000 29,51 17.154 24,10 18.657 26,22 56.811 80 Kristen Khatolik 303 0,43 2.693 3,78 53 0,07 3.049 4 Kristen Protestan 351 0,49 6.005 8,44 1.502 2,11 7.858 11 Hindu 1.823 2,56 1.400 1,97 0 0,00 3.223 5 Budha 84 0,12 0 0 144 0,20 228 0 Total 23.561 33,11 27.252 38,29 20.356 28,60 71.169 100

Sumber : - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Gambar 2.12

Diagram Jumlah Sarana Peribadatan di KPB/KTM Tobadak

Masjid 33,68% Musholah 38,54% Gereja 22,57% Vihara 2,78% Pura 2,43%

Sarana Peribadatan di KPB/KTM Tobadak

Tahun 2016

Masjid Musholah Gereja Vihara Pura

(50)

Gambar 2.13

Diagram Jumlah Pemeluk Agama di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

Gambar 2.14

Sarana Peribadatan Masjid dan Gereja di KPB/KTM Tobadak

Islam 80% Kristen Khatolik 4% Kristen Protestan 11% Hindu 5% Budha 0%

Jumlah Pemeluk Agama di KPB/KTM

Tobadak Tahun 2016

(51)

2.9 Sarana Olahraga

Sarana dan prasarana olahraga adalah salah satu hal yang dapat menunjang kesehatan masyarakat maupun kreatifitas pada bidang olahraga itu sendiri. Olahraga termasuk dalam hal kebutuhan jasmani yaitu kebutuhan yang menggunakan fisik sebagai media utama untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan olahraga sarana dan prasarana adalah hal yang mendukung terlaksananya setiap kegiatan yang berhubungan dengan bidang olahraga.

Pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak fasilitas olahraga meliputi beberapa bidang serta kelompok masyarakat yang aktif dalam kegiatan olahraga meliputi jumlah untuk fasilitas sepak bola 35 unit, bola voli 82 unit, bulu tangkis 23 unit dan tenis lapangan 55 unit di kawasan KPB/KTM Tobadak. Adapun rincian data mengenai fasilitas olahraga yang disajikan pada tabel 2.16 berikut :

Tabel 2.16

Jumlah Sarana Olahraga di KPB/KTM Tobadak

No KecamatanNama Sarana Olahraga

Sepak

Bola % BolaVoli % TangkisBulu % LapanganTenis % Total Presentase(%)

1 Topoyo 13 6,67 26 13,33 8 4,10 23 11,79 70 35,90

2 Tobadak 9 4,62 25 12,82 6 3,08 14 7,18 54 27,69

3 Budong-budong 13 6,67 31 15,90 9 4,62 18 9,23 71 36,41

Jumlah 35 17,95 82 42,05 23 11,79 55 28,21 195 100

Sumber : - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

(52)

Berdasarkan data jumlah sarana olahraga di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak yang meliputi olahraga sepak bola, bola voli, bulu tangkis dan tenis lapangan. Untuk jumlah sarana olahraga yang terbanyak adalah bola voli sebanyak 82 unit (42,05%) dan jumlah sarana olahraga yang paling sedikit adalah bulu tangkis sebanyak 23 unit (11,79%). Untuk sarana olahraga sepak bola jumlah sarana terbanyak terdapat di Kecamatan Topoyo dan Budong-budong sebanyak 13 unit (6,67%) dan jumlah yang sedikit terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 9 unit (4,62%), sarana olahraga bola voli jumlah terbanyak terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 31 unit (15,90%) dan jumlah sarana paling sedikit terdapat di Kecamatan Tobadak 25 unit (12,82%), sedangkan untuk sarana olahraga bulu tangkis jumlah sarana terbanyak terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 9 unit (4,62%) dan jumlah sarana terendah terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 6 unit (3,08%) dan untuk sarana olahraga tenis lapangan terbanyak terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 23 unit (11,79%) dan jumlah sarana paling sedikit terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 14 unit (7,18%). Diagram jumlah sarana olahraga dapat di lihat pada gambar 2.15 dibawah ini :

(53)

Gambar 2.15

Diagram Jumlah Sarana Olahraga di KPB/KTM Tobadak

2.10 Sarana Perdagangan dan Usaha Perdagangan

Ketersediaan sarana perdagangan dan usaha perdagangan mempengaruhi perekonomian bagi kegiatan perdagangan dan jasa di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak masih belum memadai tetapi untuk pola usaha perdagangan sudah cukup baik, hal ini dibuktikan dengan adanya sarana perdagangan seperti pasar,warung makan/resto dan usaha perdagangan di KPB/KTM Tobadak. Hal ini terlihat dari jumlah fasilitas perdagangan barang dan jasa yang ada hanya berupa pasar 16 unit, warung/kedai makanan minuman yang berjumlah 161 unit dengan usaha dagang yang berjumlah 1.614 unit. Indikator perubahan struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat melalui sebaran dan besarnya kontribusi masing-masing sektor ekonomi di suatu daerah. Besarnya pengaruh suatu sektor ekonomi dipengaruhi oleh arah

Sepak Bola 17,95% Bola Voli 42,05% Bulu Tangkis 11,79% Tenis Lapangan 28,21%

Jumlah Sarana Olahraga di

KPB/KTM Tobadak 2016

Sepak Bola Bola voli Bulu Tangkis Tenis Lapangan

(54)

itu, besarnya peranan sektor perekonomian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal lainnya seperti daya dukung masyarakat dalam mengembangkan sektor perekonomian tersebut.

Dengan mengamati struktur perekonomian akan tampak seberapa jauh kekuatan ekonomi suatu daerah. Indikator perekonomian makro semacam ini sangat penting bagi pengambilan keputusan untuk mengarahkan sasaran kebijakan pembangunan di masa yang akan datang. Adapun rincian sarana perdagangan yang disajikan pada tabel 2.17 sebagai berikut :

Tabel 2.17

Jumlah Sarana Perdagangan dan Jasa di KPB/KTM Tobadak

No KelembagaanJenis Kecamatan Jumlah Presentase(%) Topoyo % Tobadak % Budong-budong %

1 Pasar 2 12,50 5 31,25 9 56,25 16 100

2 WarungMakan/Resto 76 47,20 31 19,25 54 33,54 161 100 3 UsahaPerdagangan 470 29,12 591 36,62 553 34,26 1.614 100 Sumber : - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

- Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Dari tabel 2.17 diatas menjelaskan jumlah sarana perdagangan dan jasa di KPB/KTM Tobadak dengan jenis kelembaga mulai dari pasar, warung makan/resto dan usaha perdagangan. Jumlah sarana perdagangan dan jasa dengan jenis kelembagaan seperti pasar yang memiliki jumlah pasar terbanyak terdapat di Kecamatan Budong-budong dengan jumlah 9 unit (56,25%) dan paling sedikit di Kecamatan 2 unit (12,50%), untuk jenis kelembagaan warung makan/resto dengan jumlah sarana paling banyak terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 76 unit (47,20%) dan paling sedikit

(55)

terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 31 unit (19,25%) dan untuk jenis kelembagaan usaha dagang jumlah sarana terbanyak terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 591 unit (36,62%) dan paling sedikit terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 470 unit (29,12%).

Gambar 2.16

Sarana Perdagangan di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

2.11 Jaringan Listrik

Fasilitas jaringan listrik PT PLN di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak telah tersedia dan telah digunakan oleh hampir seluruh penduduk. Jaringan PLN yang telah tersebar digunakan mulai dari sudah menggunakan jaringan listrik PLN yang telah tersebar di kawasan dengan masing-masing kegunaan mulai dari kebutuhan rumah tangga biasa dan kegiatan diluar rumah seperti dalam hal pendidikan, kesehatan, dan usaha lainnya. Jumlah pengguna listrik PLN di kawasan ini sebanyak 7.683 KK, pengguna listrik non PLN sebanyak 5.071 KK, dan keluarga tanpa listrik 2.613 KK.

(56)

Pelanggan PLN di Kawasan Perkotaan Baru Tobadak hampir seluruhnya menggunakan listrik untuk kebutuhan rumah tangga biasa, sedangkan untuk kegiatan usaha umumnya mereka menggunakan diesel. Pengguna Listrik PLN di Kawasan Perkotaan Baru Tobadak terbanyak terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 3.139 keluarga (40,86%) dan paling sedikit terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 1.821 keluarga (23,70%), pengguna listrik Non PLN terbanyak terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 2.235 keluarga (44,07%) dan paling sedikit terdapat di Kecamatan Topoyo sebanyak 1.302 keluarga (25,68) dan keluarga tanpa listrik terbanyak terdapat di Kecamatan Tobadak sebanyak 1.521 keluarga (58,21%) dan paling sedikit terdapat di Kecamatan Budong-budong sebanyak 436 keluarga (16,69%). Sebagian masyarakat masih menggunakan minyak tanah sebagai bahan penerangan atau lainnya. Ada pula penerangan jalan yang menggunakan aliran listrik yang dibuat oleh masyarakat setempat untuk digunakan sebagai penerangan jalan (tanpa bantuan pemerintah) dan yang diusahakan oleh pemerintah. Bahan bakar yang digunakan penduduk untuk memasak di Kawasan Perkotaan Baru menggunakan kayu bakar dan LPG. Adapun rincian untuk pengguna listrik yang disajikan pada tabel 2.18 sebagai berikut :

(57)

Tabel 2.18

Jumlah Pengguna Listrik PLN dan Listrik Non PLN di KPB/KTM Tobadak No. Kecamatan Penggunaan Listrik Penggunaan Listrik PLN % Penggunaan Listrik Non PLN % Keluarga Tanpa Listrik % 1 Topoyo 2.723 35,44 1.302 25,68 656 25,11 2 Tobadak 3.139 40,86 1.534 30,25 1.521 58,21 3 Budong-budong 1.821 23,70 2.235 44,07 436 16,69 Total 7.683 100 5.071 100 2.613 100

Sumber : - Kecamatan Topoyo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Tobadak Dalam Angka, BPS, Tahun 2016 - Kecamatan Budong-budong Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Gambar 2.17

Diagram Jumlah Penggunaan Listrik di KPB/KTM Tobadak

0 1.000 2.000 3.000 4.000 Penggunaan

Listrik PLN Listrik Non PLNPenggunaan Keluarga TanpaListrik

Penggunaan Listrik di KPB/KTM Tobadak Tahun 2016

Kec.Topoyo Kec.Tobadak Kec.Budong-budong

(58)

3.1 Potensi Sumber Daya Manusia

Sesuai dengan data Kecamatan Dalam Angka Kabupaten Mamuju Tengah tahun 2016 menunjukkan jumlah penduduk pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak yang tersebar di 3 (tiga) Kecamatan berjumlah 72.736 Jiwa (18.633 KK) yang terdiri dari penduduk di kawasan eks permukiman transmigrasi sebanyak 55.945 Jiwa (76,92%%) dan kawasan penduduk setempat sebanyak 16.791 Jiwa (23,08%).

Adapun jumlah angkatan kerja per kecamatan di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak adalah sebagai Berikut :

• Angkatan kerja laki-laki (15-60 tahun) di Kecamatan Topoyo, yaitu sebanyak 6.591 jiwa atau 9,06% dari seluruh jumlah penduduk di kawasan KPB/KTM Tobadak, sedangkan Angkatan kerja perempuan (15-60 tahun) di Kecamatan Topoyo, yaitu sebanyak 6.150 jiwa atau 8,46% dari seluruh jumlah penduduk di kawasan KPB/KTM Tobadak

• Angkatan kerja laki-laki (15-60 tahun) di Kecamatan Tobadak, yaitu sebanyak 7.619 jiwa atau 10,47% dari seluruh jumlah penduduk di kawasan KPB/KTM Tobadak, sedangkan Angkatan kerja perempuan (15-60 tahun) di Kecamatan Tobadak, yaitu sebanyak 7.007 jiwa atau 9,63% dari seluruh jumlah penduduk di kawasan KPB/KTM Tobadak

• Angkatan kerja laki-laki (15-60 tahun) di Kecamatan Budong-budong, yaitu sebanyak 6.234 jiwa atau 8,57% dari seluruh

(59)

jumlah penduduk di kawasan KPB/KTM Tobadak, sedangkan, Angkatan kerja perempuan (15-60 tahun) di Kecamatan Topoyo, yaitu sebanyak 5.921 jiwa atau 8,14% dari seluruh jumlah penduduk di kawasan KPB/KTM Tobadak

Tabel 3.1

Jumlah Potensi Sumber Daya Manusia di KPB/KTM Tobadak

Kecamatan/ Desa/Kelurahan

Penduduk (Jiwa)

Angkatan Kerja (15 - 60 tahun)

Jumlah Angkatan Kerja Prosentase (%) Jumlah Angkatan Kerja terhadap Jumlah Penduduk Laki-laki % Perempuan % Topoyo 23.958 6.591 9,06 6.150 8,46 12.741 17,52 Tobadak 27.831 7.619 10,47 7.007 9,63 14.626 20,11 Budong-Budong 20.947 6.234 8,57 5.921 8,14 12.155 16,71 Jumlah 72.736 20.444 28,11 19.078 26,23 39.522 54,34

Sumber : Master Plan KTM Tobadak, Direktorat Perencanaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT), Tahun 2008

Berdasarkan tabel 3.1 diatas menunjukan bahwa jumlah angkatan kerja terbanyak di Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak, yaitu terdapat di Kecamatan Tobadak sejumlah 14.626 jiwa (20,11%) yang paling sedikit terletak di Kecamatan Budong-budong sejumlah 12.155 jiwa (16,71%) terhadap jumlah penduduk yang produktif.

3.2 Transportasi dan Komunikasi

Jalan merupakan prsaarana untuk mempelancar kegiatan perekonomian dan untuk mempermudah mobilitas penduduk serta untuk mempelancar perdagangan antar daerah. Panjang jalan yang terdapat di kawasan KPB/KTM Tobadak adalah sepanjang 393,5 Km

Gambar

Tabel 2.2 Aksesibilitas di KPB/KTM Tobadak No Tujuan Jarak Waktu (Jam) Sarana Angkutan Keterangan Dari Ke
Grafik Jumlah Guru di KPB/KTM TobadakTahun 2016
Diagram sarana kesehatan dapat dilihat pada gambar 2.10 di bawah ini :
Diagram Jumlah Sarana Peribadatan di KPB/KTM TobadakMasjid33,68%Musholah38,54%Gereja22,57%Vihara 2,78%Pura 2,43%
+5

Referensi

Dokumen terkait

1.1. Madu yang paling banyak di jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari adalah madu dari lebah ternak, di banding madu lebah hutan. Produksinya pun lebih banyak di banding

Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa, dan dari sana Ia akan datang untuk

Keseluruhan pengaduan akan dicatat dalam suatu sistem pencatatan sebagai suatu database oleh Focal Point Mekanisme Penanganan Pengaduan untuk Proyek dan Kekerasan

Jika tidak ada, name server lokal akan melakukan query kepada root server dan mereferensikan name server untuk TLD (Top Level Domain) .com, kemudian root server akan

Untuk itu, Penelitian ini akan menghasilkan data yang terkait dengan tingkat pemahaman tutor terhadap kebijakan UT tentang tutorial, penilaian tutor terhadap kebijakan UT

6 Apakah instrumen eligible untuk Solo/Group atau Group dan Solo Group, Solo. 7 Jenis instrumen

Two of these exonyms, Hikhun ( hi ʔkʰû n ) used by Tangsa communities like Kimsing and Singke, and Hakhan ( ha ʔkʰâ n ) used by Tangsa communities like Hakhi, Game, and Gazi,