• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS KESEHATAN MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH PASAR SEGIRI DAN PASAR INPRES KOTA SAMARINDA. Oleh : HELFYANA NIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KASUS KESEHATAN MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH PASAR SEGIRI DAN PASAR INPRES KOTA SAMARINDA. Oleh : HELFYANA NIM."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KASUS KESEHATAN MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT

PEMBUANGAN SAMPAH PASAR SEGIRI DAN PASAR INPRES

KOTA SAMARINDA

Oleh :

HELFYANA

NIM. 090 500 106

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A

2012

(2)

STUDI KASUS KESEHATAN MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT

PEMBUANGAN SAMPAH PASAR SEGIRI DAN PASAR INPRES

KOTA SAMARINDA

Oleh :

HELFYANA

NIM. 090 500 106

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A

2012

(3)

Pembimbing,

Haryatie Sarie, SP. MP NIP. 19781013 200912 2 001

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : Studi Kasus Kesehatan Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Sampah Pasar Segiri dan Pasar Inpres Kota Samarinda.

Nama : Helfyana

NIM : 090 500 106

Program Studi : Manajemen Lingkungan Jurusan : Manajemen Pertanian

Lulus ujian pada tanggal : ……… Penguji I,

Ir. Emi Malaysia, MP NIP. 19650101 199203 2 002

Penguji II,

Martha E. Siahaya, S. Hut, MP NIP. 19721107 200312 2 001

Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 19620101 198803 1 003

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Manajemen Pertanian

Ir. Hasanudin, MP NIP. 19630805 198903 1 005

(4)

ABSTRAK

HELFYANA. Studi Kasus Kesehatan Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Sampah Pasar Segiri dan Pasar Inpres Kota Samarinda (di bawah bimbingan HAR YATIE SARIE).

Pasar Segiri dan pasar Inpres merupakan pasar tradisional yang berada di kota Samarinda, tidak sedikit para penjual dan pembeli yang berada di pasar tersebut, sehingga menjadikan aktivitas transaksi jual-beli di pasar menjadi sangat ramai. Pasar Segiri merupakan pasar induk di kota Samarinda, sedangkan pasar Inpres merupakan cabang dari pasar Pagi. Dua pasar tradisional tersebut terdapat pemukiman penduduk yang berada di sekitar Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah.

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana kesehatan masyarakat di sekitar tempat pembuangan sampah pasar Segiri dan pasar Inpres kota Samarinda.

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, salah satunya yaitu dengan penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci dan menyertakan berbagai sumber informasi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa kesehatan masyarakat yang bermukim di sekitar tempat pembuangan sampah pasar Segiri dapat dinyatakan sehat walaupun tercemar karena bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh sampah, dan kesehatan masyarakat yang bermukim di sekitar tempat pembuangan sampah pasar Inpres dapat dinyatakan tidak sehat dan tercemar.

Kata Kunci: Kesehatan Masyarakat, Tempat Pembuangan Sampah, Pasar Segiri dan Pasar Inpres.

(5)

RIWAYAT HIDUP

HELFYANA, lahir pada tanggal 24 Juni 1991 di Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah. Berjenis kelamin perempuan. Agama yang dianut adalah Islam. Merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari Bapak Susilo Sm.,Hk dan Ibu Kumala Sari. Bertempat tinggal di Jl. Kaladan, Gg. Palapa III Kota Buntok Kalimantan Tengah.

Tahun 1996 memulai pendidikan Taman Kanak-kanak Al-Hidayah Buntok dan tamat pada tahun 1997. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 13 Buntok dan tamat pada tahun 2003. Setelah itu melanjutkan ke Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Buntok tahun 2003 dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama melanjutkan ke Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP-SPMA) Negeri Buntok dan tamat pada tahun 2009. Pendidikan Diploma III (D3) dimulai pada tahun 2009 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, pada Program Studi Manajemen Lingkungan.

Selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi, penulis telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Lanna Harita Indonesia yang bergerak dibidang pertambangan batubara pada bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Mei 2012 pada semester VI (enam).

Penulis melakukan penelitian Karya Ilmiah dengan judul Studi Kasus Kesehatan Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Sampah Pasar Segiri dan Pasar Inpres Kota Samarinda.

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, atas Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian dan wawancara di pasar Segiri dan di pasar Inpres Samarinda selama enam bulan dari tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 25 Agustus 2012, sebagai syarat menyelesaikan tugas akhir dan mendapatkan sebutan Ahli Madya.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Dosen Pembimbing, yaitu Ibu Haryatie Sarie, SP, MP. 2. Dosen Penguji I, yaitu Ibu Ir. Emi Malaysia, MP.

3. Dosen Penguji II, yaitu Ibu Martha Ekawati Siahaya, S. Hut. MP.

4. Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan, yaitu Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP.

5. Ketua Jurusan Manajemen Pertanian, yaitu Bapak Ir. Hasanudin, MP.

6. Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, yaitu Bapak Ir. Wartomo, MP.

7. Para staf pengajar, administrasi dan teknisi di Program Studi Manajemen Lingkungan.

8. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara materil maupun moril.

9. Yhoga Pradana yang telah memberikan semangat dan dukungan selama kuliah dan penyusunan karya ilmiah.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penulisan ini, namun semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

...

iv

DAFTAR ISI ...

v

DAFTAR TABEL ...

vi

DAFTAR GAMBAR ...

vii

DAFTAR LAMPIRAN

... vii

BAB I. PENDAHULUAN ...

1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...

4

A. Pengertian Umum Pasar... 4

B. Pengertian Sampah ... 6

C. Kesehatan Masyarakat ... 7

D. Dampak Sampah Bagi Kesehatan... 10

E. Pengertian Kesehatan... 10

F. Pencemaran Lingkungan ... 11

BAB III. METODE PENELITIAN...

12

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 12

B. Alat Penelitian ... 12

C. Prosedur Penelitian ... 12

D. Pengolahan Data... 13

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

... 15

A. Hasil Penelitian... 15

B. Pembahasan ... 16

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

... 21

A. Kesimpulan... 21

B. Saran ... 21

DAFTAR PUSTAKA

... 22

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor

Tubuh Utama Halaman 1. Data Hasil Penelitian di Pasar Segiri ... 15 2. Data Hasil Penelitian di Pasar Inpres... 16

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Skema Prosedur Penelitian ... 14

Lampiran 2. Lokasi TPS Pasar Segiri ... 25

3. Pemisahan Sampah di TPS Pasar Segiri ... 25

4. Lokasi Pemukiman di Sekitar TPS Pasar Segiri ... 25

5. Lokasi TPS Pasar Inpres ... 26

6. Kondisi TPS Pasar Inpres Yang Berada di Pinggir Jalan Raya ... 26

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman 1. Dokumentasi di Pasar Segiri ... 25 2. Dokumentasi di Pasar Inpres ... 26 3. Daftar Kuesioner ... 27

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung (Anonim, 2012).

Sutidja (2001a) menyatakan bahwa hidup manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tanah, air, udara, tumbuhan dan hewan yang hidup di sekitar tempat tinggal termasuk lingkungan hidup manusia. Lingkungan hidup yang sehat dibutuhkan oleh manusia, yang dimaksud dengan lingkungan yang sehat ialah bersih dari pencemaran udara, air dan tanah. Sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari lingkungan. Lingkungan yang tercemar oleh sampah dapat membahayakan kesehatan. Sebab sampah yang tertimbun dapat menjadi sarang penyakit.

Di dalam kehidupan masyarakat dibutuhkan jaminan kesehatan yang memadai dalam menopang hidup dan kehidupan. Karena tanpa kesehatan yang memadai segala upaya dalam berbagai sektor kehidupan pasti akan mengalami hambatan untuk mencapainya (Riadi, 1984).

Pembangunan bidang kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional, seperti yang telah dirumuskan dalam sistem kesehatan nasional bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesehatan lingkungan.

(12)

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum, sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain yaitu perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah dan pembuangan air kotor (air limbah). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka kebersihan pada perumahan masyarakat yang bermukim di sekitar pasar merupakan salah satu tempat yang perlu diperhatikan dari aspek kesehatannya. Pasar yang kurang diperhatikan dari aspek kesehatan, dapat menjadi sumber perkembangbiakan faktor penyakit. Hal ini dapat terjadi sebagai menumpuknya sampah dan segala jenis kotoran yang telah membusuk, tidak adanya selokan/drainase dan kondisi bangunan yang tidak memadai. Kondisi yang kurang sehat menjadi tempat penularan penyakit dari satu orang ke orang lain baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Pasar sebagai salah satu dari tempat umum dapat menimbulkan berbagai akibat atau gangguan penyakit apabila kondisi lingkungannya tidak diperhatikan. Untuk mengantisipasikan hal ini maka upaya pengawasan perlu dilaksanakan secara berkesinambungan agar pembeli, penjual dan karyawan pasar serta masyarakat yang bermukim disekitarnya dapat terhindar dari gangguan penyakit menular (Soekidjo, 1996).

Pasar Segiri dan pasar Inpres merupakan pasar tradisional yang berada di kota Samarinda, tidak sedikit para penjual dan pembeli yang berada di pasar tersebut, sehingga menjadikan aktivitas transaksi jual-beli di pasar menjadi sangat ramai. Pasar Segiri merupakan pasar induk di kota Samarinda, sedangkan pasar Inpres merupakan cabang dari pasar Pagi. Dua pasar tradisional tersebut terdapat pemukiman penduduk yang berada di sekitar

(13)

Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah, sehingga mungkin menjadikan kondisi tempat tinggal mereka tidak sehat untuk ditempati.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memaparkan bagaimana kesehatan masyarakat di sekitar tempat pembuangan sampah pasar Segiri dan pasar Inpres Kota Samarinda

Hasil yang diharapkan yaitu dapat memberikan informasi tentang kesehatan masyarakat di sekitar tempat pembuangan sampah pasar Segiri dan pasar Inpres Kota Samarinda.

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PengertianUmum Pasar

Umumnya pasar di Indonesia digambarkan sebagai sebuah tempat yang ramai dan menyenangkan, dengan kegiatan yang sibuk dan tak terbatas, penuh dengan berbagai komoditas, serta banyak orang yang sibuk melakukan transaksi. Sudut pandang Geertz tentang pasar adalah pertama, sebagai arus barang dan jasa menurut pola tertentu. Kedua, sebagai rangkaian mekanisme ekonomi untuk memelihara dan mengatur arus barang dan jasa. Ketiga, sebagai sistem sosial dan kebudayaan di mana mekanisme tertanam. Mekanisme tawar-menawar merupakan unsur khas pasar tradisional (Listiani, 2009a).

Pada sisi lain, pasar merupakan suatu arena lapangan kerja baru seperti tukang parkir, tukang becak, penarik gerobak dorong, kuli, tukang semir sepatu, pelayan toko, penjual koran dan sebagainya. Dengan demikian, pasar merupakan sarana dan media pemberi lapangan kerja untuk mendapatkan kesejahteraan masyarakat. Pasar juga berfungsi sebagai pusat pengetahuan pengenalan metode dan teknik pemasaran. Dalam setiap kegiatan jual beli dan pertukaran barang dan jasa baik di kota maupun di pedesaan atau di mana saja proses pertukaran itu terjadi dikenal dengan kegiatan pemasaran. Selain pasar sebagai tempat berbelanja, tempat berjualan, maka pasar berfungsi pula sebagai tempat perputaran modal usaha. Satu kesempatan yang baik bagi pedagang yang akan mengembangkan modal usahanya, karena di pasar merupakan tempat berkumpul dan bertemunya penjual dengan pembeli. Modal usaha pedagang dapat dijalankan secara wajar, bahkan dari modal uang dagang yang dijalankannya tersebut akan memperoleh laba yang cukup lumayan. Dengan

(15)

cara menjalankan modal, menjual-belikan barang maka modal usaha itu dapat berputar dan memungkinkan perusahaan tersebut semakin besar (Ikram, 1990).

Pasar tradisional merupakan salah satu sektor penting yang mendukung perekonomian rakyat. Di dalamnya, kepentingan rakyat kecil hingga kalangan menengah ke atas dapat diwadahi (Listiani, 2009b).

Pasar tradisional secara umum di samping memiliki kelemahan berupa kondisi yang kumuh, becek, tidak teratur, panas, tidak aman dan tidak nyaman tetapi juga memiliki kelebihan dibandingkan pasar modern. Kelebihan itu di antaranya yaitu pertama, lokasinya yang strategis karena dekat dengan pemukiman. kedua, masih buka tawar-menawar yang secara fisikologis memberikan nilai positif pada proses interaksi penjual dan pembeli dan menjual barang kebutuhan sehari-sehari dengan harga relatif murah, karena jalur distribusi lebih pendek, tidak terkena pajak atau pungutan lain yang besar. Oleh karena itu, pemerintah masih dapat memberdayakan pasar tradisional melalui upaya-upaya serius dengan mengoptimalkan fungsi-fungsi pasar tradisional, kelebihan-kelebihan yang dimiliki pasar tradisional serta meminimalisir kelemahan-kelemahannya melalui kebijakan daerah (perda) yang menjadikan pasar tradisional dapat terus eksis dan berkembang, perbaikan fisik dan penataan pasar serta lingkungannya untuk memberikan kenyamanan terjadinya transaksi tanpa meninggalkan peran para pedagang itu sendiri (Feryanto, 2006). B. Pengertian Sampah

Anonim (2012) menyatakan bahwa, sampah adalah kotoran yang dibuang kembali atau segala sesuatu yang tidak dipergunakan lagi. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

(16)

1. Sampah Anorganik/kering merupakan sampah yang dapat diurai kembali (Degradable), Contoh : Logam, besi, kaleng, plastic, karet, dan botol, yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.

2. Sampah Organik/basah merupakan sampah yang tidak dapat diurai kembali (Underadable), Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, dan rempah-rempah atau sisa buah, yang dapat mengalami pembusukan secara alami.

3. Sampah Berbahaya merupakan sampah yang berbahaya bagi kehidupan di lingkungan manusia, Contoh : Baterei, botol racun nyamuk, dan jarum suntik bekas.

Sampah juga dapat dibedakan antara sampah padat dan cair. Adapun bentuk sampah padat atau cair yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang, yaitu: 1. Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga yaitu sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.

2. Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Contoh sampah cair yaitu sebagai berikut:

a. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.

b. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi

(17)

Lebih lanjut dikatakan bahwa sampah dapat berada pada setiap fase materi padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi untuk mencegah sampah cair adalah pabrik-pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke sungai dan selokan.

C. Kesehatan Masyarakat

Adam (1982) menyatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah kesehatan orang banyak yang menyangkut kesehatan penduduk, kesehatan keluarga atau kesehatan orang-orang dalam suatu masyarakat. Jadi ada dua perkataan yang harus kita ketahui terlebih dahulu apa arti kesehatan dan apa yang dimaksud dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut:

1. Kesehatan

Kesehatan berasal dari kata “sehat”. Sehat adalah suatu proses yang dinamis, dengan proses ini manusia menyesuaikan dirinya dengan lingkungan hidup. Dengan demikian manusia yang sehat adalah manusia yang menyesuaikan sepenuh-penuhnya badan dan jiwanya dengan linkungan hidup. Sehat adalah keadaan sempurna dari jasmani, rohani, dan sosial serta bebas dari cacat dan kelemahan.

(18)

2. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia hidup, yang bekerjasama untuk waktu yang cukup lama, sehingga sekelompok manusia itu merupakan organisasi yang memiliki batas-batas tertentu.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kesehatan masyarakat merupakan suatu ilmu dan kecakapan dalam hal mencegah penyakit, memperpanjang hidup, mempertinggi kesehatan jasmani dan rohani serta menambah daya guna dan daya cipta. Dengan jalan dan cara untuk menimbulkan, menyalurkan, menyatukan serta mengkoordinir usaha-usaha dalam masyarakat ke arah terlaksananya usaha memperbaiki kesehatan lingkungan, memberantas penyakit infeksi yang merajalela di masyarakat, mendidik masyarakat dalam prinsip-prinsip kesehatan perseorangan, mengkoordinirkan tenaga medis supaya dapat memberikan pengobatan dengan cepat, menyempurnakan keadaan sosial sedemikian rupa sehingga tiap anggota masyarakat dapat mencapai taraf kehidupan yang setinggi-tingginya dan mampu menjamin pemeliharaan kesehatan yang sempurna.

Ada tiga faktor yang menyebabkan gangguan kesehatan seseorang, yaitu sebagai berikut:

1. Penyakit

Penyakit dapat disebabkan oleh dua hal yakni yang datang dari dalam tubuh (endogan), dan penyakit yang datang dari luar tubuh (eksogen).

a. Endogen

Akibatnya tidak jelas kelihatan, akan tetapi berdasarkan faktor yang menentukan ialah sebab yang dapat memudahkan timbulnya penyakit. Misalnya faktor lahiriah seseorang. Dalam hal ini termasuk juga penyakit turunan.

(19)

b. Eksogen

Penyebab yang datang dari luar ini dapat digolongkan menjadi tiga golongan, sebab-sebab mekanis, fisis dan khemis. Sebab-sebab mekanis ialah, jatuh, luka, dan sebagainya. Sebab-sebab fisis ialah, panas, dingin terkena aliran listrik dan sebagainya. Sebab-sebab khemis ialah, keracuan zat-zat kimia atau karena kekurangan zat tertentu dalam makanan.

2. Manusia

Dalam membicarakan kesehatan, faktor manusia tidak dapat dilepaskan begitu saja. Manusia sebagai makhluk yang mempunyai kekebalan tertentu terhadap suatu serangan penyakit. Tetapi manusia itu sendiri terkadang dapat mengundang datangnya penyakit.

3. Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup, merupakan faktor yang sangat menentukan dan sangat mempengaruhi kesehatan manusia.

Jelaslah bahwa maksud dan tujuan kesehatan masyarakat adalah untuk kebahagiaan dan kesejahteraan jasmani, kejiwaan dan kemasyarakatan dengan menjalankan usaha-usaha di bidang kesehatan. Tujuan khususnya adalah mempertinggi nilai kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, dan memperpanjang hidup manusia.

D. Dampak Sampah Bagi Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat menimbulkan adalah sebagai berikut:

(20)

1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

2. Penyakit jamur dapat juga menjamur (misalnya jamur kulit).

3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencemaran binatang ternak melalui makannya yang berupa sisa makanan atau sampah (Basriyanto, 2008).

Dalam kasus sampah, gangguan bau yang menusuk dan gangguan pemandangan (keindahan atau kebersihan) sangat menarik perhatian panca indera. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang telah mengalihkan kita dari bahaya racun pada sampah, yang telah mengancam kelangsungan hidup (Anonim, 2009).

E. Pengertian Kesehatan

Menurut Undang-undang RI No 23 Tahun 1992 Bab 1 Pasal 1 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. Berdasarkan defenisi tersebut, seseorang belum dianggap sehat sekalipun ia tidak berpenyakit jiwa dan raga. Orang tersebut harus dinyatakan sehat secara sosial. Hal ini dianggap perlu karena penyakit yang diderita seseorang atau kelompok masyarakat umumnya ditentukan oleh perilakunya atau keadaan sosial budayanya yang tidak sehat (Soemirat, 2009).

(21)

F. Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam air atau udara dan berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara atau air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Kristianto, 2004).

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di pemukiman masyarakat di sekitar pasar Segiri Jl. Pahlawan, RT. 28, kelurahan Sidodadi, kecamatan Samarinda Ulu dan pasar Inpres Jl. Sultan Hasanudin, RT. 17, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama enam bulan pada tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 25 Agustus 2012, yang meliputi persiapan penelitian, studi pustaka, survei lokasi, pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data.

B. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pulpen, untuk menulis data-data penelitian.

2. Buku tulis, untuk mencatat data penelitian.

3. Kamera untuk mengambil objek foto yang akan diteliti sebagai dokumentasi. 4. Kuesioner yang digunakan untuk pengambilan data.

Pada penelitian karya ilmiah ini, peneliti menggunakan responden sebagai sumber untuk mendapatkan informasi.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Studi pustaka, mempelajari buku yang mendukung penyusunan laporan karya ilmiah ini.

(23)

3. Membagi kuesioner kepada 5 Kepala Keluarga (KK) untuk 1 TPS. 4. Melakukan wawancara kepada 5 KK yang akan diambil sampelnya. 5. Pengambilan gambar atau foto di sekitar tempat yang akan diteliti.

6. Melakukan pengumpulan data dari kuesioner dan data yang mendukung penyusunan laporan karya ilmiah ini.

7. Menganalisis data kualitatif (metode kualitatif). D.Pengolahan Data

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, salah satunya dengan penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Di sini peneliti juga sebagai alat utama pengumpul data yaitu dengan metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan dan wawancara. Teori ini diterapkan bersifat dari dasar, Dengan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan dapat dirumuskan sebagai kesimpulan atau teori dan bukan angka.

Dalam penelitian kualitatif jumlah sampel tidak perlu banyak, karena tujuannya adalah untuk menganalisis lebih mendalam mengenai sebuah fenomena atau kejadian. Tidak ada patokan khusus jumlah sampel untuk penelitian kualitatif. Selain karena metode pengumpulan datanya yang menggunakan observasi, wawancara dan diskusi yang tentu saja memerlukan waktu yang panjang, sehingga tidak dimungkinkan untuk mengambil sampel yang terlalu banyak (Hendry, 2012).

(24)

Secara garis besar, prosedur penelitian adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Skema Prosedur Penelitian

Studi Pustaka

Survei Lokasi

Angket atau Quesioner

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Wawancara

Metode Kualitatif

Kesimpulan Studi Kasus

Kesehatan Masyarakat di

Sekitar Tempat Pembuangan

Sampah Pasar Segiri dan Pasar

Inpres Kota Samarinda

Pasar Inpres

Pasar Segiri

(25)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

1. Pasar Segiri

Hasil penelitian kesehatan masyarakat di sekitar tempat pembuangan sampah pasar Segiri dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Data Hasil Penelitian di Pasar Segiri

Jumlah Kepala Keluarga (KK) RT. 28, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu adalah 220 KK.

1. Pasar Inpres

Hasil penelitian kesehatan masyarakat di sekitar tempat pembuangan sampah pasar Inpres dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Responden Hj. Idah H. Ari Nur Hara Suardi Hasanudin Lama tinggal di daerah

sekitar pasar

12 tahun 15 tahun 23 tahun 26 tahun 30 tahun

Mata pencaharian Pedagang Pedagang Pedagang PNS Pedagang Jumlah anggota

keluarga

5 Orang 6 Orang 1 Orang 4 Orang 6 Orang

Sumber air PDAM PDAM PDAM PDAM Sumur

Tempat buang hajat WC Umum WC sendiri WC Umum WC Umum Jamban Jenis penampungan

tinja

Septic Tank Septic Tank Septic Tank Septic tank Sungai

Jenis pembuangan sampah

TPS TPS TPS TPS TPS

Penyakit yang sering diderita keluarga

Flu dan Demam

Flu dan Demam

Maag maag Batuk

Bersih atau tercemar Bersih Bersih Bersih Bersih Tercemar

(26)

Tabel 2. Data Hasil Penelitian di Pasar Inpres

Jumlah Kepala Keluarga (KK) RT. 17, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang adalah 263 KK.

2. Pembahasan 1. Pasar Segiri

Dari hasil penelitian di pasar Segiri, kondisi kesehatan masyarakat di pasar Segiri dapat dinyatakan sehat walaupun tercemar karena bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh sampah. Berdasarkan hasil dari lima responden yaitu:

Hasil yang didapatkan melalui wawancara dari lima responden yang berada di sekitar tempat pembuangan sampah pasar Segiri, terdapat satu responden yang menyatakan tidak sehat dan tercemar, dikarenakan responden tersebut menilai lokasi tempat pembuangan sampah menimbulkan bau tidak sedap yang berkepanjangan, sedangkan empat responden lainnya menyatakan kondisi tempat tinggal maupun kondisi tubuh mereka sehat, karena masyarakat disiplin dengan membuang sampah pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan sampah yang berada di TPS pasar Segiri tidak menumpuk lama, Responden Bambang H. Agus Samsiar Abdul

Rahman

Hasnaini Lama tinggal di daerah

pasar Inpres

1 bulan 2 tahun 2 tahun 8 tahun 10 tahun

Mata pencaharian Pedagang Pedagang Pedagang Pedagang Pedagang Jumlah anggota

keluarga

1 orang 5 Orang 6 Orang 4 Orang 5 Orang

Sumber air PDAM PDAM PDAM PDAM PDAM

Tempat buang hajat WC Umum WC Sendiri

WC Umum WC Umum WC

Sendiri Jenis penampungan

tinja

Septi Tank Septi Tank Septi Tank Septi Tank Septi Tank

Jenis pembuangan sampah

TPS TPS TPS TPS TPS

Penyakit yang sering diderita keluarga

Pusing Muntaber Sesak

napas

Gatal-gatal Flu Bersih atau tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Bersih

Hasil Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak sehat Sehat

(27)

karena setiap malam hari petugas kebersihan sampah langsung mengangkut sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Selain itu sampah-sampah juga dimanfaatkan masyarakat seperti mensortir atau memisahkan sampah organik dengan sampah anorganik, contohnya untuk sampah organik seperti jahe, kunyit dan rempah-rempah lainnya masyarakat dapat memilih yang mana menurut mereka masih layak pakai. sedangkan contoh sampah anorganik yaitu sampah peti kemas buah dan keranjang buah dapat diperbaiki kemudian dimanfaatkan kembali.

Meskipun sampah di TPS tersebut menghasilkan bau yang tidak sedap dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, tetapi masyarakat terdekat tidak terlalu mempermasalahkan bau tersebut, karena penyakit yang sering diderita masyarakat seperti demam, flu, maag, diabetes dan asam urat bukan berasal dari dampak pembuangan sampah, melainkan pola makan dan pola hidup yang kurang teratur.

Menurut PLH (2007) sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata). Pencemaran udara yang ditimbulkan dari sampah misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu dan gas-gas beracun.

Anonim (1947) menyatakan sehat menurut dasar keperawatan WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sehat mengandung beberapa karakteristik yaitu merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia, memandang sehat

(28)

dalam konteks lingkungan internal serta ektersnal dan sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.

Lebih lanjut dikatakan bahwa sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan proses. Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapai terhadap lingkungan sosialnya.

Diketahui pasar Segiri merupakan pasar induk di kota Samarinda dan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar pasar mayoritasnya adalah bekerja sebagai pedagang. Pasar Segiri setiap harinya melakukan banyak aktivitas transaksi jual-beli antara pedagang dan pembeli yang menghasilkan sisa barang dan bahan yang diperdagangkan dapat menimbulkan banyak sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik, sehingga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

2. Pasar Inpres

Dari hasil penelitian, kondisi kesehatan masyarakat di pasar Inpres dapat dinyatakan tidak sehat dan tercemar. Berdasarkan hasil dari lima responden yang berada di sekitar pasar Inpres yaitu:

Dari hasil wawancara dengan lima responden di sekitar pasar Inpres, empat dari lima responden menyatakan tidak sehat dan tercemar, karena kurangnya kesadaran dari masyarakat akan kebersihan lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang dampak dari sampah yang berserakan. sampah tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap yang dapat mengganggu pernafasan, sehingga kesehatan masyarakat sekitar terganggu akibat dampak dari tercemarnya sampah di pasar tersebut.

(29)

Lori (2012) menyatakan konsumsi masyarakat yang tinggi menjadi latar belakang terintegrasinya sampah yang bertumpuk, berserakan dimana-mana hingga menggunung, berbau menyengat dan mencemari lingkungan atau mengurangi keindahan kota.

Untuk sehari-harinya masyarakat sekitar pasar inpres menggunakan air PDAM dan bertempat tinggal yang layak untuk ditinggali, namun masyarakat sekitar mengalami penyakit seperti muntaber. Penyakit tersebut menyebar melalui makanan yang dijangkitkan oleh lalat. Lalat ini sebelumnya berkumpul ditumpukan-tumpukan sampah dan berpindah menghinggapi makanan dan minuman yang akan di makan oleh manusia. gatal-gatal dan sesak napas juga merupakan penyakit yang berasal dari dampak pengelolaan sampah yang kurang teratur.

Menurut Sutidja (2001b) bibit penyakit dalam tumpukan sampah biasanya dibawa oleh lalat, kecoa dan nyamuk yang suka berkumpul ditumpukan sampah. Binatang-binatang tersebut akan menyebar ke mana-mana, menghinggapi makanan atau menggigit tubuh manusia dan menularkan penyakit. Lalat dapat menularkan penyakit muntaber, sedangkan nyamuk menularkan penyakit malaria dan demam berdarah.

Pasar Inpres merupakan pasar tradisional yang berada di Samarinda Seberang dengan mayoritas masyarakatnya juga bekerja sebagai pedagang. Aktivitas transaksi jual-beli antara pedagang dan pembeli di pasar Inpres juga cukup tinggi, sehingga banyak sampah yang ditimbulkan di pasar tersebut.

Pasar Inpres memiliki TPS yang terletak di depan pasar, tepatnya di pinggir jalan raya. Banyak masyarakat sekitar yang mengeluh karena TPS hanya satu dan letak TPS berada di depan pasar tepatnya di pinggir jalan raya, sehingga

(30)

bukan hanya masyarakat sekitar pasar saja yang membuang sampah di TPS pasar Inpres melainkan masyarakat yang bukan bertempat tinggal di sekitar pasar juga ikut membuang sampah di TPS tersebut. Selain TPS tidak cukup untuk menampung sampah yang berada di pasar Inpres, masyarakat luar juga membuang sampah dengan cara melempar sampah tidak pada tempatnya. Sehingga dampaknya yaitu sampah menumpuk dan berserakan di pinggir jalan raya.

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pasar Segiri

Kesehatan masyarakat yang bermukim di sekitar tempat pembuangan sampah pasar Segiri dapat dinyatakan sehat walaupun tercemar karena bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh sampah.

2. Pasar Inpres

Kesehatan masyarakat yang bermukim di sekitar tempat pembuangan sampah pasar Inpres dapat dinyatakan tidak sehat dan tercemar.

B. Saran

1. Penelitian metode kualitatif ini masih memiliki keterbatasan untuk studi kasus kesehatan masyarakat kaitan dengan pencemaran lingkungan, maka di butuhkan penelitian lanjutan dalam bentuk metode penelitian kuantitatif.

2. Dibutuhkan perhatian dan kepedulian yang lebih besar dari masyarakat dan PEMDA setempat untuk mendukung dan menjaga kebersihan sarana dan prasarana TPS di sekitar pasar Inpres dan Segiri.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1947. Definisi Sehat WHO. http//naylil-student-umm.ac.id/about/. Di akses pada tanggal 30 Agustus 2012.

Adam. S, 1982. Pemeliharaan kesehatan masyarakat. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.

Anonim, 2009. Bahaya Sampah. http://mily.wordpress.com/2009/01/04/makalah bahaya sampah. sampah. Diakses pada tanggal 19 Agustus 2012.

Anonim, 2012. Sampah. http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah. Diakses pada tanggal 29 Februari 2012.

Feryanto, 2006.Studi Tentang Perbandingan Antara Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Medan.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17959/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada tanggal 29 Februari 2012.

Hendry, 2012. Jumlah Sampel Penelitian Kualitatif. http/teorionline.wordpress.com. Diakses pada tanggal 19 Agustus 2012. Ikram, 1990.Studi Tentang Perbandingan Antara Pasar Tradisional dan Pasar

Modern. Medan. .

Kristianto, 2004.Ekologi Industri. Andi Offset. Yogyakarta.

Listiani, 2009a. Studi Tentang Perbandingan Antara Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Medan.

Listiani, 2009b.Studi Tentang Perbandingan Antara Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Medan.

Lori. M, 2012. Mencontoh Kebijakan Pengolahan Sampah di Jepang. http//www.analisadaily.com/news/read/2012/08/04/66825/mencontoh-kebijakan-pengolahan. Di akses pada tanggal 30 Agustus 2012.

Riadi, 1984. Sanitasi Lingkungan Perumahan Masyarakat yang Bermukim Di Sekitar Pasar Kelur. Kolaka. http://tekno-pen.blogspot.com/ 2009/07/kondisi-lingkungan-perumahan-yang.html. Diakses pada tanggal 29 Februari 2012.

PLH, 2007. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan.

(33)

Soekidjo, 1996. Sanitasi Lingkungan Perumahan Masyarakat Yang Bermukim Di Sekitar Pasar Kelur. Kolaka http;//teknopen.blogspot.com/ 2009/07/kondisi-lingkungan-perumahan-yang.html. Diakses pada tanggal 29 Februari 2012. Soemirat, 2009. Kesehatan Lingkungan. Gajah Mada University press.

Yogyakarta.

Sutidja. T, 2001a. Daur ulang sampah. Bumi Aksara. Jakarta. Sutidja. T, 2001b. Daur ulang sampah. Bumi Aksara. Jakarta.

(34)
(35)

Lampiran 1. Dokumentasi di Pasar Segiri

Gambar 2. Lokasi TPS Pasar Segiri Gambar 3. Pemisahan Sampah di TPS Pasar Segiri

(36)

Lampiran 2. Dokumentasi di Pasar Inpres

Gambar 5. Lokasi TPS Pasar Inpres Gambar 6. Kondisi TPS Pasar Inpres Yang Berada Di Pinggir Jalan Raya

(37)

Lampiran 3. Daftar Kuesioner

Daftar Pertanyaan Penelitian “Studi Kasus Kesehatan Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Sampah Pasar Segiri dan Pasar Inpres Kota Samarinda” :

1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Agama : 5. Status : 6. Alamat : 7. Pendidikan terakhir : 8. Lama tinggal di daerah : 9. Mata pencaharian :

10. Jenis pekerjaan sampingan : 11. Jumlah anggota keluarga : 12. Status tempat tinggal :

13. Penghasilan keluarga dalam 1 bulan :

14. Jumlah pengeluaran keluarga dalam 1 bulan : 15. Sumber air untuk mandi dan mencuci :

16. Sumber air untuk memasak : 17. Dimana tempat untuk buang hajat : 18. Jenis penampungan tinja :

19. Jenis pembuangan sampah : 20. Cara pengelolaan sampah :

21. Apakah dalam waktu setahun yang lalu ada anggota keluarga yang meninggal :

22. Penyakit yang sering diderita oleh keluarga :

23. Apakah tempat tinggal itu bersih atau sudah tercemar : 24. Solusi yang ditawarkan oleh pemerintah dan masyarakat 25. Kesimpulan :

Gambar

Gambar  1. Skema Prosedur Penelitian
Tabel 2. Data Hasil Penelitian di Pasar Inpres
Gambar 2. Lokasi TPS Pasar Segiri  Gambar 3. Pemisahan Sampah di TPS                   Pasar Segiri
Gambar 5. Lokasi TPS Pasar Inpres  Gambar 6. Kondisi TPS Pasar Inpres Yang                     Berada Di Pinggir Jalan Raya

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II pada kategori baik dengan persentase rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 7% untuk kategori

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bentuk kesantunan tuturan penolakan pada masyarakat Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesantunan masyarakat Semarang

Menurut saya kinerja salesman Toko Besi Cahaya Baru saat ini belum cukup efektif dan efisien apabila dilihat dari aspek jarak tempuh ke setiap pelanggan bila dibandingkan

Berdasarkan pemaparan di atas menunjukkan bahwa senyawa hasil ekstraksi menggunakan etanol mempunyai aktivitas antioksidan sehingga perlu dilakukan penelitian yang mendalam

Akan tetapi apabila jumlah stasiun hujan yang telah ada ternyata lebih besar dibandingkan dengan jumlah stasiun yang dituntut berdasarkan cara Kagan, maka stasiun-

Hubungan Peran Pendampingan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu bersalin kala I. Karena p<0,05 menunjukkan Ho

Conceptual Database Design merupakan proses membangun suatu model informasi yang dapat digunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan (Connolly dan Begg, 2010, p322). Dari

Teknik ini digunakan karena penelitian ini menguji perbedaan rata-rata tingkat solvabilitas dana tabarru’ dari 5 perusahaan asuransi jiwa syariah ( full fledge )