• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori umum

Pada bab akan dibahas tentang landasan teori yang dipakai untuk pembuatan skripsi ini meliputi:

2.1.1 Pengertian Data

Data merupakan hal yang penting dalam menunjang kegiatan perencanaan, penataan dan pelaksanaan berbagai kegiatan. Oleh karena itu, kebutuhan akan data sangat penting. Terkait dengan kebutuhan tersebut, maka telah dilakukan berbagai upaya agar data tersebut dapat diperoleh dengan cepat, mudah dan akurat

Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti dan sangat penting bagi pemakai (user) (Hoffer, Prescott dan Mcfadden, 2005, p5).

Menurut O’Brien (2005, p38), mengemukakan bahwa data merupakan sebuah fakta atau hasil dari sebuah observasi, yang biasanya berisikan fenomena fisik yang merupakan sebuah pengukuran terhadap atribut dari suatu entitas.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p36) data adalah jembatan yang menghubungkan antara komponen manusia dengan komponen mesin.

(2)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan suatu penghubung antar manusia dan mesin

2.1.2 Pengertian Database

Pada perkembangan jaman sekarang sangat dibutuhkan sekali aplikasi basis data yang dapat membantu sebuah perusahaan dalam menyimpan data-data dalam jumlah yang besar.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), mengemukakan bahwa database merupakan sebuah kumpulan dari data yang terkait secara logis dan merupakan deskripsi dari data, yang dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan dari organisasi.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, Database adalah sebuah kumpulan data yang saling terhubung yang bermanfaat untuk melayani kebutuhan dari organisasi dan penggunanya.

2.1.3 The-Three Level ANSI-SPARC Architecture

Menurut Connolly dan Begg (2005,p34) bagian dari three-level architecture terdiri dari extenal, conceptual, dan internal level. Cara user melihat suatu data disebut bagian eksternal, cara DBMS dan sistem melihat suatu data disebut sebagai internal level, dimana data disimpan menggunakan sebuah struktur data dan file organization. Konseptual level ini menjelaskan data apa saja yang disimpan didalam database dan bagaimana hubungan antar datanya.

(3)

Sumber : Connolly and Begg 2010, p87) Gambar 2.1 The Three-Level ANSI-SPARC Architecture

Tujuan utama dari three-level architecture ini sebenarnya adalah untuk memisahkan setiap hak akses user terhadap database dari keadaan database yang sebenarnya. Ada beberapa alasan yang mendasari hal tersebut :

1. Setiap user harus bisa mengakses setiap data yang ada, tetapi akan berbeda sudut pandangnya mengenai suatu data. Dan setiap user pun bisa mengubah sudut pandangnya mengenai data, tetapi hal ini tidak akan

(4)

berpengaruh terhadap user lainnya.

2. Setiap user tidak bisa langsung mengubah detail data pada database. Dengan kata lain interaksi user harus bersifat independent dari database.

3. Database administrator harus bisa mengubah struktur database tanpa harus merubah user’s view.

4. DBA seharusnya bisa merubah struktur konseptual dari database tanpa mempengaruhi semua user.

5. Internal struktur dari database seharusnya tidak berpengaruh terhadap berubahnya alat penyimpanan.

2.1.4 Arsitektur Database

Setiap data yang disimpan mempunyai suatu tekstur tersendiri maka dari itu diperlukan suatu sistem yang dapat menyimpan data-data tersebut dengan secara rapi dan tersusun

Menurut Connolly dan Begg (2010, p315) database merupakan suatu proses pembuatan suatu rancangan yang akan mendukung mission statement dan mission objective suatu perusahaan untuk membuat database yang dibutuhkan:

Tujuan utamanya Arsitektur Database, yaitu :

1. Merepresentasikan data dan hubungan antar data yang dibutuhkan oleh seluruh area aplikasi utama dan kelompok pengguna

(5)

2. Menyediakan model data yang mendukung segala transaksi yang diperlukan pada sebuah data

3. Menspesifikasikan desain minimal yang secara tepat disusun untuk memenuhi kebutuhan performa yang ditetapkan pada suatu sistem

2.1.5 Fact Finding Technique

Sebuah sistem database dibangun berdasarkan masalah yang sedang muncul lalu dibuatkan sistemnya untuk menangani masalah tersebut. Untuk mencari masalah-masalah tersebut harus dilakukan beberapa kegiatan pengumpulan data agar dapat diperoleh informasi-informasi penting.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p317), teknik fact finding adalah

1. Examining Documentation

Examining Documentation membantu menyediakan informasi perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi. Dengan cara mempelajari dokumen-dokumen, laporan dan file yang berkaitan dengan sistem yang ada.

2. Interviewing

Dengan wawancara dapat diperoleh informasi dari individu-individu secara langsung. Tujuannya untuk menemukan fakta dan mengidentifikasi kebutuhan, dan memperoleh ide-ide dari seorang individu.

(6)

Teknik ini merupakan teknik yang secara langsung terjun ke lapangan untuk memantau atau mempelajari seseorang terhadap sistem untuk memahami sebuah sistem lebih lanjut.

4. Research

Melakukan riset terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi. Hasil riset dapat menyediakan informasi-informasi penting tentang bagaimana orang lain memecahkan masalah yang serupa dengan teknik-teknik tertentu.

5. Questionnaires

Questionnaires adalah sebuah dokumen yang diberikan langsung kepada sejumlah orang untuk memperoleh fakta-fakta yang berkaitan dengan sistem. Teknik ini merupakan yang paling efisien untuk memperoleh informasi dari banyak orang.

2.1.6 Database Management System (DBMS)

Database management system (DBMS) merupakan perangkat lunak yang dapat membantu dalam hal menangani database

Database management system (DBMS) ialah suatu sistem perangkat lunak yang dapat memungkinkan pengguna untuk mengontrol, memelihara dan mendefinisikan secara penuh ke akses database tersebut (Connolly and Begg, 2010, p66)

(7)

Menurut Hoffer(2005, p49), DBMS merupakan sebuah piranti lunak yang menggunakan metode sistematis untuk menciptakan, mempembaruhi, menyimpan dan mengambil data dalam database

Ada 2 (dua) bagian utama DBMS yaitu : 1. DDL (Data Definition Language)

Data Definition Language adalah bahasa yang digunakan untuk database administrator dan mengizinkan untuk mendeskripsikan suatu entitas, atribut yang saling terhubung dalam aplikasi yang saling bersamaan serta integritas data serta keamanan data. Connolly dan Begg (2010, p92).

2. DML(Data Manipulation Language)

Data Manipulation Language ialah bahasa yang digunakan untuk memanipulasi data serta menyediakan fasilitas pengoperasian data untuk akses data tersebut. Connolly dan Begg (2010, p92).

Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), DBMS secara umum dapat memberikan beberapa fasilitas yaitu :

1. Dapat mengizinkan pengguna untuk mengontrol dan mendefinisikan database dalam Data Definition Language (DDL).

2. Dapat memudahkan pengguna dalam memasukan menghapus mengubah data dari database ke Data Manipulation Language (DML).

(8)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dapat memungkinkan peungguna untuk mengontrol, memelihara, menyimpan, dan mengambil data dari database.

2.1.7 Komponen DBMS

DBMS merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak yang tentunya memiliki komponen-komponen penting didalamnya agar menjadi satu kesatuan di dalam sistem.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p68-71), mengemukakan bahwa terdapat 5 (lima) komponen yang ada dalam DBMS, yaitu :

1. Hardware

Dalam melakukan kegiatannya, DBMS membutuhkan perangkat-perangkat untuk menjalankan aplikasinya, seperti PC, mainframe, serta jaringan sistem.

2. Software

Software yang dimaksud meliputi aplikasi DBMS, sistem operasi, serta sistem Jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen penting yang menjadi penghubung antara komponen manusia dengan komponen mesin.

(9)

Procedures merupakan aturan-aturan yang digunakan dalam perancangan serta penggunaan database. Prosedur merupakan panduan dasar bagi pengguna dalam menjalankan sistem yang ada.

5. People

Merupakan orang-orang yang terlibat langsung didalam perancangan, pembuatan serta pengimplementasian dari suatu DBMS. Adapun peranan-peranan dari orang-orang yang terlibat meliputi Database Administrator, Database Designer, Application Developer, dan End User.

2.1.8 Entity Relationship Modelling(ER Modelling)

ER model merupakan tahapan lanjutan dari conceptual design yang lebih menerapkan proses dan pengolahan data lanjutan.

Merupakan pendekatan dengan cara top-down dalam perancangan database dengan cara mengidentifikasikan data-data penting dan hubungan antar data-data tersebut dalam sebuah model(Connolly dan Begg, 2010, p371)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ER modeling merupakan model data konseptual yang dapat menyediakan serangkaian konstruksi serta mampu menjelaskan persyaratan data dengan cara mengindentifikasi data-data penting yang mudah dipahami dalam bentuk sebuah model.

(10)

2.1.9 Entity Type

Menurut Connolly dan Begg (2010, p372), menerangkan bahwa Entity Type merupakan kumpulan dari object dengan properties yang sama, tetapi memiliki keberadaan yang mandiri dan terpisah.

Entity dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : 1. Strong entity type

Strong Entity merupakan tipe entitas yang tidak memiliki ketergantung pada entitas lainnya.

2. Weak entity type

Weak Entity merupakan tipe entitas yang memiliki ketergantungan terhadap keberadaan beberapa entitas lainnya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Entity type merupakan kumpulan dari object yang properties yang sama dan terbagi dalam beberapa kategori

2.1.10 Multiplicity

Merupakan suatu jumlah occurance yang dapat terjadi dari suatu tipe entitas yang saling berhubungan pada sebuah occurance ke entitas lain(Connolly dan Begg, 2010,p385). Multiplicity terdiri dari 2 (dua) batasan yang terpisah yaitu :

1. Cardinality

Cardinality adalah suatu jumlah maksimum dari kemungkinan suatu kejadian yang saling terhubung didalam suatu proses tipe relationship

(11)

2. Participation

Participation adalah suatu cara yang menentukan setiap kejadian entity yang akan ikut berpartisipan dalam sebuah relationship

Binary relationship terbagi 3(tiga), yaitu :

1. One – to – one(1:1) relationship

2. One – to many (1:*) relationship

3. Many – to – many (*:*) relationship

2.1.11 Attributes

Attributes adalah suatu property yang terdapat dalam suatu entitas dan tipe relasi(Connolly dan Begg, 2010, p379). Atribut dibagi menjadi 4(empat) tipe yaitu :

1. Composite Attributes

composite Attribute merupakan atribut yang tersusun dari beberapa komponen dimana setiap komponennya tidak memiliki keterikatan satu sama lain,

2. Single-Valued Attributes

Single-Valued Attributes merupakan atribut yang dapat menyimpan nilai secara tunggal dalam setiap tipe entitas sedangkan atribut multi-valued dapat menyimpan lebih dari 1 (satu) nilai dalam setiap tipe entitas.

(12)

Multi-Valued Attributes merupakan atribut yang memiliki banyak nilai dalam setiap suatu entitas.

4. Derived Attributes

Derived Attributes merupakan atribut yang mewakili sebuah nilai yang diturunkan dari nilai atribut terkait atau sekumpulan atribut. Atribut yang terkait tersebut belum tentu dalam tipe entitas yang sama.

2.1.12 Keys

Didalam setiap atribut terdapat key yang berguna untuk menghubungkan setiap tabel-tabel yang ada

Menurut Connoly Dan Begg (2010, p381), Suatu penentuan kunci yang merupakan Hal paling essensial pada perancangan basis data relational. Key bukan hanya sebagai metode untuk mengakses suatu baris tertentu tetapi juga menjadi pengenal unit dalam suatu tabel

Jenis-Jenis key dalam model ERD, yaitu : 1. Candidate Key

Candidate Key merupakan suatu kumpulan atribut yang secara unik yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap kejadian dari tipe entitas

2. Composite Key

Composite key merupakan 2 (dua) atau lebih atribut yang membentuk sebuah kandidat key

(13)

3. Primary Key

Primary key merupakan kandidat key yang dipilih secara unik untuk mengidentifikasikan tiap kejadian dari tipe entitas.

4. Alternate Key

Alternate key merupakan kandidat key yang tidak terpilih sebagai primary key

5. Foreign Key

Foreign key merupakan atribut key yang melengkapi sebuah hubungan yang mereferensikan ke induknya.

2.1.13 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik yang menghasilkan kumpulan relasi dengan property yang diinginkan berdasarkan suatu kebutuhan data dalam organisasi atau perusahaan (Connolly dan Begg 2010, p415)

2.1.14 Tahapan Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2010, p430), Terdapat tahapan-tahapan dalam normalisasi, yaitu :

1. Un-normalized Form (UNF)

UNF merupakan suatu tabel yang berisi 1 (satu) atau lebih kelompok yang berulang.

(14)

1NF merupakan relasi yang lebih mementingkan setiap antar kolom dan baris yang hanya mengandung 1 (satu) nilai saja. Data dapat dikatakan sebagain unnormalized jika mengandung 1 (satu) data yang berulang sehingga dapat membantu menormalisasi yang pertama 3. Second Normal Form (2NF)

2NF jika suatu hubungan pada 1 NF dan setiap atribut yang bukan primary key fungsional berkaitan pada primary key.

4. Third Normal Form (3NF)

3NF jika hubungan berada dalam bentuk 1NF dan 2NF lalu tidak ada atribut yang merupakan sebuah primary key yang berkaitan secara kuat dengan primary key.

2.1.15 Tujuan Normalisasi

Terdapat beberapa tujuan dari normalisasi antara lain ,yaitu :

1. Atribut dengan pendekatan hubungan logika dengan menemukan suatu relasi yang sama

2. Meminimalkan redundancy dengan atribut yang hanya diwakilkan suatu pengecualian yang sangat penting dari atribut yang membentuk setiap bagian yang penting

(15)

2.1.16 Database Life Cycle

Database Life Cycle merupakan suatu metodologi perancangan database yang digunakan dalam penulisan metodologi

Menurut Connolly dan Begg (2010, p314) tahapan database application life cycle dapat dilihat dari gambar dibawah ini :

Gambar 2.2 Database Life Cycle (Sumber : Connolly and Begg 2010, p314) 2.1.17 Database Planning

Database planning merupakan tahapan lanjutan dari perancangan database design

Database planning ialah suatu tahapan-tahapan yang dirancang dari suatu database yang dapat direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin (Connolly dan Begg, 2010, p313) ada 3 (tiga) hal utama yang dapat digunakan dalam merancang sistem informasi yaitu:

1. Mengidentifikasikan rencana dan menetapkan sasaran (goal) sesuai dengan kebutuhan sistem informasi

2. Mengevaluasi sistem informasi yang berjalan sekarang untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan.

3. Mempertimbangkan kebutuhan IT yang dapat meningkatkan keuntungan kompetitif.

(16)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa database planning merupakan sebuah rancangan database yang dapat direlasikan seefisien dan seefektif mungkin dan terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu mengidentifikasikan rencana, mengevaluasi sistem informasi yang berjalan dan mempertimbangkan kebutuhan IT yang mungkin dapat menguntungkan penggunanya

2.1.18 Tahapan dalam Database Planning

Database planning meliputi 2 (dua) bagian, yaitu : 1. Mission statement

Mission statement adalah suatu database yang menjelaskan tentang tujuan utama dari sebuah aplikasi database, serta membantu menjelaskan tujuan dari proyek database, dan menyediakan maksud yang lebih jelas dalam pembuatan aplikasi database secara efektif dan efisien (Connolly and Begg, 2010, p313).

2. Mission objectives

Mission objectives adalah merumuskan suatu tujuan dari sebuah proyek database, yang lebih harus diperhatikan dalam mengenai tugas apa saja yang harus didukung oleh database tersebut setiap mission objective akan menjelaskan tugas tertentu yang harus

(17)

didukung oleh database, dengan asumsi jika database mendukung mission objectives (Connolly and begg, 2010, p315)

2.1.19 System definition

System definition merupakan ruang lingkup database (misal : para pemakai, aplikasi-aplikasinya, dsb.)

Menspesifikasikan ruang lingkup dan batasan dari sebuah aplikasi database. Ruang lingkup yang akan dispesifikasikan bukan hanya ruang lingkup yang dimiliki user.

Selain itu terdapat tahapan yang perlu di indentifikasikan user view yang terdapat dalam aplikasi database. user view mendefinisikan apa yang diperlukan dari aplikasi database dari peran setiap user (Connolly dan Begg, 2010, p316).

2.1.20 Requirements Collection and Analysis

Requirements Collection and Analysis merupakan pengumpulan informasi dengan bagian-bagian dari perusahaan yang akan digunakan

Pada proses ini dilakukan pengumpulan dan analisis informasi pada organisasi yang telah didukung oleh aplikasi database untuk mengidentifikasikan pengunaan kebutuhan pada sistem baru (Connolly dan Begg, 2010, p317).

Terdapat 3 (tiga) pendekatan dalam merancang suatu kebutuhan aplikasi database, yaitu:

(18)

1. Centralized Approach

Centralized Approach adalah suatu teknik menggabungkan antara user dalam kebutuhan suatu database yang baru.

2. View Integration Approach

View Integration Approach adalah suatu sudut pandang terintegrasi yang meliputi berbagai sudut pandang penggunaan dalam membangun suatu model yang terpisah dalam mendesain database 3. Kombinasi dari Kedua Pendekatan

Kombinasi dari kedua pendekatan adalah suatu proses teknik yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai macam fakta tentang sistem dan kebutuhannya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Requirements Collection and Analysis merupakan langkah awal dari perancangan database serta proses pengumpulan dan analisis informasi yang telah didukung oleh aplikasi database

2.1.21 Database Design

Database Design sebuah proses desain untuk sistem

databaseMetodologi-metodologi membantu tahap perancanaan basis-data, dalam merancang suatu database. Metodologi perancangan (Design Methodology) suatu pendekatan yang terstruktur dengan menggunakan beberapa prosedur, teknik serta dokumen-dokumen yang dapat

(19)

membantu proses perancangan database (Connolly dan Begg , 2010, p466).

Proses perancangan database dibagi 3 (tiga) tahap yaitu : 1. Conceptual Database Design

Proses pembuatan suatu model dari data yang digunakan dalam suatu organisasi yang tidak tergantung pada segala pertimbangan fisikal 2. Logical Database Design

Proses pembuatan suatu model dari data yang digunakan di dalam suatu organisasi berdasarkan model data yang spesifik tetapi tergantung pada suatu DBMS tertentu dan perangkat keras lainnya 3. Physical Database Design

Proses menghasilkan suatu deskrpsi pengimplementasian dari suatu database pada secondary, Storage yang juga akan mendekripsikan dasar dari suatu relasi yang akan digunakan untuk mencapai suatu efisiensi suatu pengaksesan data dan batasan-batasan integritas serta ukuran keamanan

Menurut Connolly dan Begg (2010, p321), ada 2(dua)pendekatan pada proses perancangan database, yaitu :

1. Bottom-up

Bottom-up adalah pendekatan berdasarkan dari tingkat paling dasar dari attribute dimana melalui analisis gabungan antar attribute, dikelompokan ke dalam relasi yang merepresentasikan tipe dan hubungan antar entitas.

(20)

2. Top-down

Top-down adalah pendekatan perancangan database yang berguna untuk mendesain secara kompleks dengan attribute yang banyak, dimana terdapat kesulitan untuk membangun functional dependencies di antara atribut-atribut.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa database design merupakan suatu pendekatan yang terstruktur dengan menggunakan beberapa prosedur, teknik serta dokumen-dokumen yang dapat membantu proses perancangan database dan terbagi dalam beberapa tahap yaitu conceptual design, logical design, physical design

2.1.22 Pemilihan DBMS

Setiap DBMS yang akan dibangun harus terlebih dahulu di seleksi agar database tersebut memenuhi kriteria yang diinginkan

Suatu cara penyeleksian DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi database. Seleksi DBMS dilakukan antara tahapan perancangan database logical dan perancangan database fisikal. Tujuan dari pemilihan DBMS untuk kebutuhan masa mendatang pada perusahaan.(Connolly dan Begg, 2010, p325)

Langkah-langkah pemilihan DBMS yaitu :

1. Menetapkan arti penelitian dan menetukan tujuan dari penelitian dan tugas-tugas yang harus dilakukan DBMS

(21)

2. Menyeleksi 2 (dua) atau 3 (tiga) produk dan menentukan beberapa DBMS yang akan masuk kriteria yang dibutuhkan

3. Evaluasi produk dengan membandingkan kinerja dari beberapa DBMS yang sudah diseleksi

4. Memilih produk DBMS yang terbaik dan membuat dokumentasi dari tahapan pemilihan tersebut

2.1.23 Application Design

Application Design merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam merancang DBMS. Dengan menetapkan beberapa aspek yang penting agar sesuai dengan kebutuhan DBMS yang dibutuhkan

Menurut Connolly dan Begg (2010, p329), tahap Application Design meliputi proses perancangan pada tampilan pengguna dan program aplikasi yang dapat digunakan serta dapat mengolah database.

Application Design yaitu perancangan tampilan antarmuka pengguna dan program aplikasi dan memproses database.

Dibagi menjadi 2 (dua) aspek penting, yaitu : 1. Transaction Design

Transaction Design di artikan rangkaian aksi yang dilakukan oleh pengguna yang melakukan perubahan isi database. (Connolly dan Begg, 2010, p329)

(22)

User Interface Design merupakan suatu tampilan program aplikasi yang akan dibuat secara detail dan benar. (Connolly dan Begg, 2010, p329)

2.1.24 Prototyping

Prototyping merupakan tahapan awal dari pengembangan sistem perangkat lunak

Prototyping adalah model yang bekerja dengan memiliki semua fitur yang diperlukan dan menyediakan semua sistem fungsi akhir. Tujuan dari Prototyping mengembangkan sistem database yang memungkinkan pengguna menggunakan sistem tersebut dengan mencari kelemahan yang masih ada dalam sistem tersebut(Connolly dan Begg, 2010, p333).

Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prototyping merupakan suatu model yang memiliki fungsi untuk memberikan suatu tahapan pertama dari sebuah sistem yang akan diterapkan

(23)

DBMS yang telah dirancang diperlukan uji coba kepada penguna agar aplikasi tersebut dapat terlihat kemampuan serta kelemahannya

Implementasi adalah suatu proses yang dilakukan dalam perealisasian fisik dari suatu desain database dan desain-aplikasi(Connolly dan Begg, 2010, p333). Program aplikasi dapat di implemetasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang dipilih.

implementation memilki beberapa tipe , yaitu :

1. Parallel implementation

Implementasi yang memiliki 2 (dua) versi sistem yang akan dioperasikan dalam satu waktu yang sama dengan hasil sistem yang lama dan akan digunakan sebagai benchmark

2. Direct Implementation

Direct implementation adalah sebuah implementasi langsung sebuah sistem terhadap kinerjanya

3. Phased Implementation

Phased implementation adalah membagi kebutuhan-kebutuhan implementasi dalam suatu fase-fase logikal implementasi, dan memperlakukan setiap fase sebagai mini-engagement terhadap dirinya sendiri.

(24)

Pilot implementation meliputi lingkungan produksi asli dan dengan pengguna nyata

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Implementation merupakan suatu proses untuk memastikan terlaksananya tahapan-tahapan dalam proses perancangan database

2.1.26 Operational Maintenance

Setiap sistem aplikasi yang telah dibangun memerlukan pemeliharaan yang rutin dilakukan agar aplikasi tersebut dapat berjalan dengan lancar

Operational Maintenance menurut (Connolly dan Begg, 2010, p335) adalah proses memonitor dan memelihara sistem setelah selesai proses instalasi.

2.1.27 Conceptual Database Design

Conceptual Database Design merupakan proses membangun suatu model informasi yang dapat digunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan (Connolly dan Begg, 2010, p322)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Conceptual database design merupakan Tujuan dari perancangan sistem untuk memecah rancangan menjadi tugas-tugas menjadi lebih mudah diatur dengan memeriksa sudut pandang pengguna dari suatu organisasi atau perusahaan

(25)

Logical database design merupakan perancangan database yang membangun suatu model informasi yang digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan berdasarkan model data spesifik (Connolly dan Begg, 2010, p323).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Logical database design merupakan suatu cara menterjemahkan model data konseptual ke dalam logical data model dengan menjamin validasi struktur yang benar serta mendukung setiap kebutuhan transaksi

2.1.29 Physical Database Design

Physical database design merupakan tahapan lanjutan dari logical database design yang lebih berfokus pada sistem database.

Physical database design merupakan tahapan terakhir dari proses

desain database yang memutuskan bagaimana database

diimplementasikan dalam tahapan sebelumnya dari desain database yang melibatkan pengembangan struktur logis untuk database yang dibangun (Connolly dan Begg, 2010, p324).

2.1.30 Flow Chart (Diagram alir)

Flowchart atau diagram alir adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan program dari awal sampai akhir. Inti dari pembuatan flowchart ini adalah

(26)

penggambaran dari urutan langkah-langkah pekerjaan dari suatu algoritma (Hollander, 2000, p399).

2.1.31 State transition diagram (Diagram Perubahan Data)

Diagram perubahan data adalah sebuah perlengkapan yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi dari layar yang terjadi menurut sesi pengguna (Whitten Bentley, 2004, p673).

2.1.32 Data Flow Diagram

Menurut Whitten Betley (2004, p344), Data Flow Diagram adalah sebuah perangkat yang menggambarkan aliran data ke sistem dan proses yang dijalankan pada sistem tersebut. Terdapat simbol-simbol standar

yang digunakan dalam bagan alir data (data flow diagram), yaitu: 1. = process, mempresentasikan proses atau pekerjaan yang mengubah data dari input menjadi output. 2. = data stored, sebagai tempat penyimpanan data. 3. = external agents, mendefinisikan orang, sebuah unit organisasi, sistem atau organisasi lain yang mempengarungi kinerja sistem.

4. = data flow, merepresentasikan input data ke proses dan output data dari proses.

(27)

Di dalam aliran data terdapat tingkatan-tingkatan di mana masing-masing tingkatan menggambarkan isi dari sistem, yaitu :

1. Diagram Hubungan atau Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram proses tunggal. Diagram ini menggambarkan hubungan sistem data flow dan external entity. 2. Diagram Nol

Diagram nol menggambarkan sub sistem dari diagram hubungan yang diperoleh dengan memecahkan proses pada diagram

hubungan atau konteks. 3. Diagram Rinci

Diagram rinci merupakan uraian dari diagram nol yang berisi prosesproses yang menggambarkan bab dari sub sistem diagram nol.

(28)

Gambar 2.3 elements of the Problem-Solving

Solusi dari problem solving untuk mencapai tujuan dari standar performa sistem tersebut. Standar yang digambarkan dalam desired state (kondisi yang diinginkan / ingin dicapai). Seorang manager harus memiliki informasi dari current state(yang telah dicapai sistem saat ini). Merupakan suatu tanggungjawab dari seorang manager dalam menemukan solusi alternatif. Setelah solusi alternatif ditemukan, maka perlunya evaluasi pada setiap solusi dan juga memperhatikan segala kendala-kendala yang ada. Batasan yang ada terbagi menjadi internal dan eksternal. Batasan internal terbatas pada sumber yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Batasan eksternal berasal dari tekanan-tekanan dari berbagai elemen lingkungan yang mengalir masuk dan keluar dari perusahaan.

2.1.34 Structured Query Language(SQL)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p184) SQL adalah suatu bahasa database yang dapat melaksanakan tugas secara minimal dari perintah struktur sintaks yang harus relevan dan portable yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa SQL merupakan sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengkases data dalam sebuah database dengan menggunakan bahasa standar yang telah ditentukan.

(29)

2.1.35 Keunggulan SQL

SQL mempunyai keunggulan diantaranya yaitu :

1. Performance memiliki kecepatan yang dapat menangani query secara cepat tanpa harus melewati proses yang rumit

2. Low Cost menyediakan open source yang berlisensi secara gratis dalam bentuk commercial license

3. Easy To Use menyediakan sebagian besar database yang menggunakan sintaks SQL. dengan kemudahan dalam proses set up dibanding produk-produk yang serupa

4. Portability dapat Bersikan secara stability pada berbagai OS seperti windows, Linux,Mac os, dan lain-lain

5. Source Code memudahkan pengguna untuk mengontrol Dan memodifikasi source code SQL

2.2 Teori-Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas 2.2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan kumpulan orang – orang yang bekerja pada suatu organisasi. (David B.Balkin,2004,p2).

SDM adalah prioritas paling utama untuk semua operasi yang berpusat pada pekerja manusia. Strategi sumber daya manusia adalah bagaimana memformulasikan dan melaksanakan sistem sumber daya manusia kebijakan dan aktivitas yang menghasilkan kompetensi dan perilaku karyawan yang dibutuhkan perusahaan untuk meraih tujuan stratejik. (Gary Dessler, 2003, p 84).

(30)

2.2.2 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan SDM merupakan fungsi yang pertama harus dijalankan dalam organisasi. Perencanaan SDM adalah langkah yang diambil management guna menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat.

Manajemen sumber daya manusia merupakan kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi manejemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan, dan penilaian. (Gary Dessler,2003,p5).

2.2.3 Kepegawaian

Sistem kepegawaian adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia , aktifitas-aktifitas personalian, karakteristik-karakteristik unit-unit organisasi (Henry Simamora, 2001 ,p90)

2.2.4 Perekrutan atau Seleksi

Perekrutan atau recruitment adalah menentukan kandidat untuk suatu tertentu. Dalam seleksi bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku sesuatu jabatan tertentu.

(31)

Di dalam perekrutan dan seleksi tenaga kerja yang dilakukan perusahaan antara lain :

• Rekrutmen tenaga kerja, suatu proses untuk mencari calon tenaga kerja untuk memenuhi sumber daya manusia dalam organisasi. Dalam tahap ini diperlukan analisis untuk membuat deskripsi pekerjaan dan juga spesifikasi pekerjaan.

• Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari kandidat yang ada.

2.2.5 Cuti

Cuti adalah pekerja yang tidak hadir melaksanakan perkerjaannya dengan alasan yang masuk akal dan sah. Jenis cuti yang merupakan hak dari setiap karyawan adalah :

•••• Cuti Melahirkan.

•••• Cuti menjalankan ibadah agama.

•••• Cuti Kematian. •••• Cuti Pernikahan.

•••• Cuti Tahunan.

2.2.6 Absensi

Banyak Perusahaan khawatir melihat angka absen yang tinggi. Dalam hal ini harus diadakan catatan sederhana berupa catatan perorangan. Di mana hal ini menunjukkan luasnya persoalan, alasan-alasan, dan pengaruhnya pada bagian atau pada kategori karyawan.

(32)

2.2.7 Pembayaran Pensiun dini

Pembayaran pensiun dini adalah cara untuk mendorong lebih banyak pekerja senior untuk meninggalkan organisasi lebih awal. Sebagai insentif, pengusaha melakukan pembayaran addtional kepada karyawan sehingga mereka tidak akan dikenakan beban terlalu banyak secara ekonomis sampai pensiun dan tunjangan jaminan sosial berlaku (Tenth Edition Robert L. Mathis and Jhon H. Jackson 2003, P50)

Gambar

Diagram konteks merupakan diagram proses tunggal. Diagram ini  menggambarkan hubungan sistem data flow dan external entity

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan Komisaris Independen terhadap earning power yang diproksikan dengan Return

(4) Penunjukan langsung mitra KSP atas BMD yang bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Pengelola Barang atau Pengguna Barang terhadap

Simpulan dari penulisan skripsi ini ialah e-marketing dapat memudahkan Pantai Mutiara Sports Club dalam mensosialisasikan informasi – informasi seputar Pantai Mutiara Sports Club

Hasil-hasil riset dan observasi tersebut sangat berguna bagi seluruh pihak yang berkepentingan di bidang kelautan (stakeholders). Untuk meningkatkan promosi dan

NOTA ORD BELI LAP REQUEST LAP JUAL NOTA JUAL NOTA PENJUALAN DT REQUEST DT JUAL DT INF BRG JUAL FRONT OFFICE CUSTOMER MANAGER 1 PENJUALAN + BACK OFFICE SUPPLIER 2 PEMBELIAN + 3 SERVICE

Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plant lain yang bukan berbasis panas bumi,

SRT akan mencakup enam fungsi kerja sebagai berikut: (i) penyebaran informasi terkait program yang ada, dan terutama pada program jaminan sosial yang baru saja diluncurkan,

Dengan melihat fungsi bangunan yaitu sebagai Galeri sepeda motor bekas dimana sebagai tempat pameran dan jual beli motor bekas maka konsep bentuk yang di ambil dari sebuah