• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMAT BUSINESS PLAN (FORMAT RENCANA USAHA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORMAT BUSINESS PLAN (FORMAT RENCANA USAHA)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Akhir mata kuliah SKB

Business Prospect Study

1. Bentuk kelompok usaha dengan anggota max 5 mhs

2. Buat proposal bisnis dengan format template yang

terlampir

3. Proposal harus disertai contoh produk / bidang

usaha / yang akan dijalankan dalam model yang

berbentuk

papercraft.

Silahkan lakukan searching di

internet tentang papercraft.

4. Business plan sebelum dikumpulkan harus

dipresentasikan terlebih dahulu, sehingga proposal

bisnis sebelum dikumpulkan bisa dilakukan

penyempurnaan atau koreksi. Tuangkan proposal

bisnis anda dalam bentuk powerpoint, setiap

kelompok harus mempresentasikan bidang

usahanya selama max. 20 mins.

5. Presentasi akan dimulai pada tanggal 20 Mei 2014.

FORMAT BUSINESS PLAN

(FORMAT RENCANA USAHA)

FORMAT PROPOSAL TERTULIS

1. COVER DEPAN I

Berisi logo GBS ditengah centered , dibawahnya tuliskan nama-nama anggota dan NIM kelompoknya disertai tanda tangan disebelah kanannya, berikutnya tuliskan TUGAS AKHIR SKB BUSINESS PROSPECT STUDY kemudian tahun 2014.

2. COVER DEPAN II

2.1 Gambar dan Design menarik

Gambar dan design cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan karakter dari usaha yang tercerminkan dari design dan warna yang sesuai.

2.2 Logo / Lambang Usaha

Digunakan untuk mempermudah dan membedakan usaha kita di mata konsumen dalam mengingatkan usaha kita dibandingkan dengan pesaing dan nama usaha yang sama.

2.3 Informatif ( nama, alamat, contact no )

Berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang dapat dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin menghubungi. Note: boleh bersifat fiktif atau perkiraan yang akan dijalankan dimasa depan

(2)

3. PENDAHULUAN

3.1 Sejarah Berdirinya Usaha

Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keberagaman begitu pula dengan selera, masyarakat Indonesia juga merupakan masyarakat dengan tingkatan sifat yang konsumtif paling tinggi. Dengan gaya konsumtif yang tinggi, maka kondisi sekarang ini banyak timbul usaha-usaha yang bergerak di bidang mikro terutama usaha kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di mana-mana dengan produk yang sama dan pangsa pasar yang sama, namun dari kesamaan pangsa pasar dan produk yang di jual tersebut tidak mengalami masalah dalam pemasarannya karena, usaha kecil dan menengah (UMKM) merupakan usaha kecil yang dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat baik yang mendasar maupun pokok. Qibe burger nasi ini adalah usaha yang menyediakan produk dan

pelayanan, dalam kedai ini sendiri merupakan tempat untuk bersantai dan hiburan di waktu malam hari setelah beraktifitas disiang hari,kedai ini pada saatnya diharapkan menjadi tempat yang dicari oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Selain itu, latar belakang berdirinya usaha Burger Nasi adalah karena sifat atau karakteristik dari masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sendiri yang tidak terlepas dari Nasi sebagai makanan Pokok sehari-hari.

3.2 Visi & Misi Usaha Visi

Menjadi penyedia panganan sehat yang berkualitas tinggi, tanpa mengesampingkan nilai-nilai budaya makanan local.

Misi

Menjadi kedai kuliner yang pertama yang menyediakan mix bahan makanan local dengan penyajian western yang tetap menjunjung nilai higienisme dan kesehatan tingkat tinggi.

Tujuan

1. Menjadi peluang usaha di bidang kuliner dan mengurangi pengangguran karena akan menyerap tenaga kerja;

2. Untuk dijadikan sebagai makanan khas Indonesia ;

3. Sebagai salah satu menu pilihan sarapan pagi yang sehat dan Bergizi;

(3)

4. Sebagai jajanan yang sehat, praktis dan mengenyangkan;

5. Menarik minat konsumen untuk merasakan masakan burger yang akan menjadi makanan khas Indonesia

4. ASPEK PEMASARAN

4.1 Gambaran Umum Pasar ( STP )

Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha kita

Yang menjadi segmentasi pasar merupakan pengunjung dari tempat kuliner Pujasera di Perumahan Taman Aster – Cibitung. Dimana tempat ini merupakan pusat kuliner di Perumahan Taman Aster dengan tingkat pengunjung yang sangat ramai. Selain itu tempat ini juga merupakan tempat singgah dari para pekerja/karyawan baik pulang ataupun berangkat kerja, karena terletak di akses jalan utama Tambelang – Kawasan Cikarang/Cibitung.

Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha kita.

Target Pasar dari usaha ini adalah pengunjung yang berusia remaja sampai dengan dewasa karena design cafe nya yang dibuat senyaman mungkin dengan kondisi mereka untuk bisa sekedar ”nongkrong” atau melepas penat setelah seharian beraktifitas.

Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha yang sejenis. Positionong untuk usaha ini dimata pengunjung akan sangat diterima, karena di area tersebut belum terdapat usaha serupa yang dapat menjadi pesaing.

4.2. Permintaan

Akhir-akhir ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya asupan makann yang baik, sehat dan bergzi, permintaan akan hal ini semakin tinggi dirasakan oleh para produsen, banyak orang yang mencari makanan yang bergizi, mereka akan mendatanginya walaupun tempatnya jauh, itu di lakaukan demi memenuhi keinginan dari apa yang mereka butuhkan.

 Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.

 Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode/tahun mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk

Tahun Perkiraan Permintaan ( dalam Unit )

(4)

unit/tahun

2015 30/hari x 30 x 12 x 241.140 = 2.604.312.000 unit/tahun

2016 30/hari x 30 x 12 x 244.733 = 2.643.116.400 unit/tahun

Asumsi jumlah penduduk 2014 adalah 237.600 juta jiwa. Kenaikan Penduduk 1.49% /tahun.

Sumber: www.datastatistik-indonesia.com

4.3. Penawaran

Kedai Burger Nasi akan menjadi jawaban dari tangtangan yang selama ini dibutuhkan oleh masyarakat. Tentunya secara professional dan manajemen yang baik dengan tujun kepuasan pelanggan.

 Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar Nama Perusahaan

Pesaing Kapasitas Produksi / Tahun( dalam Unit )

-

--

--

- Proyeksi penawaran dalam beberapa periode/tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi.

Tahun Perkiraan Penawaran

( dalam Unit )

4.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar

Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.

Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita

(5)

Tahu n Permintaan (A) Penawara n (B) Peluang (C = A-B) Rencana Penjuala n Pangsa Pasar (E = DX100% / C)

4.5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

4.5.1. Product

Qibe Burger Nasi ini adalah sebuah nama yang menjual produk makanan yang di sebut burger, burger yang kami buat menggunakan bahan dasar nasi pada rotinya.

Dan product demikian belum ada pesaing yang menjual terutama di kawasan Pujasera Taman Aster, sehingga product ini akan menarik minat dan penasaran yang tinggi dari para pengunjung.

4.5.2. Price

Harga yang kami tawarkan disini sangatlah terjangkau dan disesuaikan dengan segmentasi pasar. Mulai dari harga Rp.7000/pcs sampai dengan Rp.12.000/pcs.

Jika dibandingkan dengan harga saruan Burger biasa (bahan dasar roti) yang harganya Rp.15.000 – Rp.25.000, produk kita akan masih jauh unggul dalah segi harga dibandingkan burger lain.

4.5.3. Promotion

Beberapa jenis promosi yang di lakukan adalah :

Advertising (Iklan)

Iklan dilakukan melalui :

- Media Jejaringan sosial Facebook, twitter, Path, dan instagram.

Personal Selling

Personal selling dilakukan dengan cara membawa sample product ke tempat kerja anggota pengembang bisnis untuk

(6)

bisa dicicipi langsung oleh konsumen sebagai awal penarik mereka datang ke kedai.

Sampai saat ini belum ada iklan yang menjual product tersebut, sehingga diharapkan product ini akan menarik animo masyarakat dunia maya/

4.5.4. Placement

Cara yang digunakan dalam mendistribusikan product adalah dengan membuka kedai di Pujasera Perumahan Taman Aster dengan konsep tempat yang sangat ”cozy” dan enak untuk bersantai bagi para pengunjung.

Sejauh ini, kedai burger pesaing di daerah taman aster hanya menggunakan gerobak dan tempatnya jauh dari lokasi Pujasera tempat dibukanya Kedai.

4.5.5. People

Sumberdaya yang dapat diberdayakan pada proses pembuatan product ini adalah orang-orang yang mahir dalah proses pembakaran nasi, sehingga hasil nasi yang dibakar tidak menjadi keras teksturnya.

4.5.6. Process

Proses pembuatan product dilakukan on the spot dengan bahan dan alat yang higienis sehingga para konsumen bisa melihat langsung semua alat dan bahan yang digunakan adalah aman untuk dikonsumsi.

Pada proses pembakarannya ini yang akan membuat kestur nasi menjadi lebih renyah diluar dan empuk didalam, yang belum pernah dilakukan orang lain.

4.5.7. Physical Evidence

Pemilihan lokasi tempat yang strategis dengan tempat singgah para pecinta kuliner ini yang mengharuskan kedai didesign se-cozy mungkin yang enak untuk bersantai dan melepas penat bagi pengunjung sesudah mereka lelah bekerja seharian.

Sejauh ini, Kedai burger pesaing di daerah Taman Aster hanya menggunakan gerobak dan tempatnya jauh dari lokasi Pujasera tempat dibukanya Kedai.

Note :

 Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah dibandingkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi pemasaran yang kita buat harus berbeda dan lebih unggul dalam menarik konsumen.

 Semua strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya sehingga perlu dicatat biaya yang dikeluarkan per bagian P.

5. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN 5.1 Aspek Organisasi

 Nama Perusahaan : Burger Nasi

(7)

 Alamat : Pujasera di Perum Taman Aster  Struktur Organisasi : Jabatan Uraian Tugas (A) Jumla h (B) Gaji / Bulan (C) (BxC)Total Pimpinan Staf 1. Bag. Pemasaran 2. Bag. Produksi 3. Bag. Keuangan

Total Gaji / Bulan

5.2. Perijinan

Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai alah pertama-tama dengan menyewa kedai dengan luas 2x3meter kepada Marketing Office Perum Taman Aster.

Biaya sewa berkisar antara 2Jt/bln.

5.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN ( Dalam Mingguan )

1 2 3 4

1. Survey Pasar √ √

2. Menyusun Rencana Usaha √

3. Perijinan √

4. Survai tempat usaha √ √

5. Survai Mesin / Peralatan √

6. Pemasangan Sarana Penunjang √

7. Mencari tempat kerja √

8. Uji Coba Produksi √ √

(8)

5.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor

Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

Supply Kantor

Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun

1. Buku Menu 2. Nota

3. Pulpen 4.

5.

Total Supply Kantor

6. ASPEK PRODUKSI 6.1. Produk

Inventaris /

Perangkat Kerja Merk Jumlahunit Harga Jumlahharga

1. Meja Homemad e 7 Rp. 400.000 2. Kursi Homemad e 4 Rp. 50.000 3. Kompor Rinnai 1 Rp. 350.000 4. Kulkas Sharp 1 Rp. 1.500.000 5. Etalase Alutalase 1 Rp. 700000 6. Piring - 3 lusin Rp. 21000 7. Sendok - 3 lusin Rp. 20000 8. Garpu - 3 lusin Rp. 23000 9. Pisau - 3 lusin Rp. 25000 10.Panggangan - 1 set Rp. 70000

11.Kipas Angin Miako 2 Rp. 150000

12.Ember - 3 unit Rp.

15000 13.

(9)

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

A. Dimensi Produk

Burger nasi merupakan kuliner berupa burger dengan roti yang diganti dengan nasi yang telah dibakar sebelumnya sehingga memiliki tekstur yang lebih renyah dan padat. Netto dari Burger nasi ini seberat ±250gr sehingga cocok untuk dijadikan makanan berat ataupun makanan ringan untuk yang memiliki porsi makan ekstra.

B. Nilai/Manfaat Produk

Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:

- Manfaat inti (core benefit): Manfaat initi dari kedai ini adalah dimana orang bias bersantai sambil melepas lelah setelah bekerja seharian sambil bias mengganjal perut dengan makanan cepat saji yang higienis (bukan junk Food) dan dengan harga yang relative terjangkau.

Manfaat dasar (basic benefit): manfaat yang dapat diberikan dengan burger nasi ini selain sisi kesehatan yang terjaga karena berbahan dasar nasi adalah juga sebagai cemilan sehat yang dapat mengganjal perut sambil melepas penat di café burger ini.

- Manfaat yang diharapkan (expected benefit): harapannya burger nasi ini selain dapat dijadikan panganan sehat untuk para pecinta kuliner, juga bias dijadikan icon burgernya orang Indonesia yang tidak pernah terlepas dari makanan pokok berupa nasi.

- Manfaat di atas harapan (augmented benefit): burger nasi ini terletak di kawasan wisata kuliner, yang berada di akses jalan utama dari komplek ke jalan raya, sehingga kedai ini bias dijadikan pilihan tepat untuk beristirahat atau untuk tempat berkumpul ketika hendak mengadakan bertemuan, sambil menyicipi makan-makanan meni yang bersifat western tapi berbahan dasar eastern.

- Manfaat potensial (potential benefit): selain dari aspek harga dan hanya sekedar makanan / cemilan saja, burger nasi ini juga dapat menjawab kebutuhan akan asupan makanan sehat bagi para penderita sakit di organ perut sehingga tidak telat makan namun tetap memikirkan asupan gizi yang disesuaikan juga.

C. Kegunaan/Fungsi Produk

- Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:

(10)

Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan sehari-hari dan mudah didapat, misalnya beras, gula, teh, permen, dll.

Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-sumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb.  Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai

karakteristik unik dan mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil mewah, jam tangan mewah, dsb.

Unsought goods, adalah produk yang kurang dikenal atau dike-tahui umum tetapi kurang diminati, misalnya asuransi

6.2. Proses Produksi

6.3. Kapasitas Produksi

Bedasarkan jumlah permintaan

2014 = 30/hari*30*12 x 237.600 = 2.566.080.000 unit/tahun 2015 = 30/hari*30*12 x 241.140 = 2.604.312.000 unit/tahun 2016 = 30/hari*30*12 x 244.733 = 2.643.116.400 unit/tahun

Maka, Kami akan produksi sebanyak:

6.4. Tanah dan Bangunan

Tanah dan bangunan yang digunakan dalah bisnis ini adalah berlokasi di Pujasera Perumahan Taman Aster – Cibitung, dengan cara menyewa kedai seluas 2x3m. dengan biaya sewa sebesar Rp.500.000/bulan.

Bahan yang sudah jadi diracik da disusun sesuai pilihan rasa. Semua bahan di mix.

Nasi dibakar dulu dalam cetakan sbg pengganti roti. Bahan Mentah

(Nasi, Salad, Beef)

Burger nasi siap disajikan

Tahun Rencana produksi (dalam unit) 2014 2.000.000.000 unit/tahun

2015 2.100.000.000 unit/tahun 2016 2.200.000.000 unit/tahun

(11)

6.5. Pemasangan Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Pemasangan instalasi

listrik Include biaya sewa

2. Pemasangan instalasi air

(PAM) Include biaya sewa

3. Pemasangan instalasi

telepon

-4. Pemasangan instalasi

internet

-Total Biaya Pemasangan Sarana

Penunjang : Rp.

-6.6. Mesin dan Peralatan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Nama Mesin/Peralatan Jumlah

Unit Harga JumlahHarga

5. Pembelian Fasilitas

Kursi dan Meja Bambu 2 Set Rp. 700.000 Rp. 1.500.000

6. Pembuatan

Etalase 1 Rp. 700.000 Rp. 700.000 7. Pembelian Gelas,

Sendok, Piring, Pisau 4 set Rp. 250.000 Rp. 1.000.000

8. Jasa Rombak Kedai 1 Rp.

2.000.000 Rp. 2.000.000

Total Rp.

(12)

6.7. Bahan Baku dan Bahan Pembantu

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.

6.8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung) Nama Bahan

Baku Merk JumlahUnit Harga JumlahHarga

1. Nasi Beras Cianjur 2. Sayur Tradition al 3. Saus Indofod 4. Sosis 5. Nasi 6. Mentega 7. Kertas 8. Total Pembelian Bahan Baku

(13)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan

persyaratan kerja. A. Sistem Harian:

Jenis Kegiatan Tarif/U pah per hari Jum lah Ten aga Kerj a Jumlah Hari Kerja/T ahun Jum lah (Rp. ) Memasak Nasi 1 Menggoreng 1 3. Kasir

Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian

B. Sistem Borongan

Jenis Kegiatan Tarif/Unit Jumlah Produksi/Ta

hun

Jumlah Harga Beli

1. Mem

asak kebutuhan burger

2. Drive

rry

Total Upah Tenaga Produksi Sistem Borongan:

6.9. Biaya Umum Usaha/Pabrik

Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya seba-gai berikut:

Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik Jumlah Biaya/Tahun

Pemeliharaan mesin dan peralatan 50000

Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb. 100000

Rekening listrik, air, telepon. 240000

(14)

Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:

7. ASPEK KEUANGAN

7.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional ada-ah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni : a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.

Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.

7.2. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

(15)

A. Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) Jumlah

(a) (b) (c = a + b)

1. Modal Sendiri 2. Pinjaman Jumlah (1+2)

B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Uraian Banyaknya Harga/Uni

t Jumlah (1) (2) (3 = 1 x 2) a. Tanah b. Bangunan c. Mesin/Peralatan 2 500000 1000000 d. Peralatan Kantor e. Alat angkut f. Infrastruktur g. Biaya pra operasi Jumlah

C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja

Uraian Banyaknya Harga/Uni

t Jumlah (1) (2) (3 = 1 x 2) a. Bahan Baku b. Persediaan Bahan c. Produk dalam proses d. Piutang e. Uang Kas Jumlah

D. Analisa Biaya Tetap

Uraian Banyaknya Harga/

Unit Jumlah (1) (3) (3 = 1 x 2) a. Gaji 1 1000000 1000000 b. Penyusutan c. Bunga Pinjaman d. Biaya Pemasaran

(16)

e. Biaya Lainnya Jumlah

E. Analisa Biaya Tidak Tetap

Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah

(1) (2) (3 = 1 x 2)

a. Upah

b. Biaya

Bahan Jumlah

F. Proyeksi Aliran Kas Usaha

Uraian Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber dana (in flow)

b. Penggunaan dana (out flow)

c. Arus kas bersih (net flow = a – b)

d. Keadaan kas awal e. Keadaan kas akhir (c + d)

7.3. Analisa Kelayakan Usaha

Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :

A. Metode Non-Discounted Cash Flow

Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:

Total Investasi

Pay Back Period = --- x 1 tahun Net Income + Depreciation

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan

(17)

harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:

 Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.

 Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B. Metode Discounted Cash Flow

Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang.

1. Net Present Value (NPV)

NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:

NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:

C – C NPV =

(1 + i)n (1 + i)n

di mana: i = bunga tiap periode N = periode (tahun, bulan) - C = modal (capital)

C = hasil bersih (proceed)

Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:

1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).

2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.

3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.

Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.

2. Profitability Index (PI)

Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:

PV of Benefit Profitability Index =

PV of Capital Cost

+ Σ

(18)

Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut:

- Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak - Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak - Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

3. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.

Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai:

NPV1

IRR = i1 + (i2 – i1) x --- x 100%

(NPV1 – NPV2)

di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)

NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)

7.4. Analisa Keuntungan

Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.

1. Break Even Point (BEP)

Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

(19)

Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:

- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.

- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut: Biaya Tetap

BEP = --- x 100% Hasil Penjualan – Biaya Variabel

atau dapat juga dituliskan sebagai: Biaya Tetap BEP = Biaya Variabel 1 – Hasil Penjualan 2. Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

Biaya Variabel Rasio kontribusi margin = 1 –

Hasil Penjualan

Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap + Laba Minimal Penjualan = Biaya Variabel

|

|

|

|

|

|

(20)

1 – Hasil Penjualan #Note:

Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :

1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari pihak investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.

2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.

3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.

4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.

5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.

Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan dijalankan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dikemukakan meliputi data perbe- daan skor total tes pemahaman awal konsep genetika, data kelompok konsep genetika yang banyak tidak dapat dijawab

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik yang menggunakan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar biologi pada materi Ekosistem di SMP

Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat 1 UU Nomor 32 Tahun 2009, dipidana dengan pidana

Hasil perencanaan ini telah memberikan layanan yang sangat baik untuk user dan pelanggan.Setelah diketahui jumlah antena pRRU yang digunakan, panjang kabel, tata

Dari diskusi di atas, tujuan penelitian ini adalah: (a) mengetahui perkembangan pasar modern dan pasar tradisional di kota Bengkulu, dan (b) mengetahui jumlah omset

Pasal 125 mengenai permufakatan jahat untuk melakukan kejahatan sebagaimana dimaksud dalam Pasaf 124; Pasal 126 mengenai dalam masa perang tidak dengan maksud untuk membantu

Pada perkembangan CDM selanjut- nya, Howard (1994) menunjukkan bahwa pesan iklan tidak hanya berpengaruh terhadap pengenalan merek (F  B), sikap konsumen terhadap merek (F 

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini