• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Jurnal)Analisis Penanganan Sampah Di Objek Wisata Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Jurnal)Analisis Penanganan Sampah Di Objek Wisata Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENANGANAN SAMPAH

ANALISIS PENANGANAN SAMPAH

DI OBJEK WISATA

DI OBJEK WISATA PANTAI PANGANDARAN

PANTAI PANGANDARAN

KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN CIAMIS

KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN CIAMIS

ABSTRAK ABSTRAK

Sampah adalah limbah yang dihasilkan oleh manusia dalam preses Sampah adalah limbah yang dihasilkan oleh manusia dalam preses kehidupannya. Manusia dan lingkungan hidup saling berdampingan, ketika kehidupannya. Manusia dan lingkungan hidup saling berdampingan, ketika lingkungan dikotori dan dipenuhi oleh sampah maka keseimbangan lingkungan lingkungan dikotori dan dipenuhi oleh sampah maka keseimbangan lingkungan akan terganggu sehingga menjadi tidak stabil. Masalah sampah adalah masalah akan terganggu sehingga menjadi tidak stabil. Masalah sampah adalah masalah kita bersama yang harus ditangani dan dikelola dengan baik agar bisa kita bersama yang harus ditangani dan dikelola dengan baik agar bisa menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi semua pihak. Untuk itu kesadaran diri menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi semua pihak. Untuk itu kesadaran diri dan partisipasi masyarakat sangatlah dibutuhkan untuk terciptanya proses dan partisipasi masyarakat sangatlah dibutuhkan untuk terciptanya proses  penanggulanga

 penanggulangan n atau atau penanganan penanganan masalah masalah sampah sampah dilingkungan dilingkungan tempat tempat hiduphidup manusia.

manusia.

Kata kunci : Kata kunci :

Sampah, Penanganan, Masyarakat Sampah, Penanganan, Masyarakat

A.

A. PENDAHULUANPENDAHULUAN

Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan yang lainnya. Manusia dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan yang lainnya. Manusia

membutuhkan lingkungan yang baik agar dapat melaksanakan aktivitasnya, membutuhkan lingkungan yang baik agar dapat melaksanakan aktivitasnya, sebaliknya kondisi lingkungan yang baik tergantung pada aktivitas manusia sebaliknya kondisi lingkungan yang baik tergantung pada aktivitas manusia terhadap lingkungannya. Lingkungan yang tidak nyaman yang disebabkan terhadap lingkungannya. Lingkungan yang tidak nyaman yang disebabkan karena sampah membuat manusia atau masyarakat merasa sangat tidak karena sampah membuat manusia atau masyarakat merasa sangat tidak nyaman. Sementara itu di dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 nyaman. Sementara itu di dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan Tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan

sehari-hari manusia atau proses alam, yang berbentuk padat atau semi padat berupa hari manusia atau proses alam, yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik maupun zat anorganik, bersifat dapat terurai yang dianggap sudah zat organik maupun zat anorganik, bersifat dapat terurai yang dianggap sudah tidak bergun

(2)

selalu di jauhi oleh setiap manusia, kata sampah sering di identikan dengan selalu di jauhi oleh setiap manusia, kata sampah sering di identikan dengan

sesuatu yang berbau, barang bekas, limbah dan sebagainya. sesuatu yang berbau, barang bekas, limbah dan sebagainya.

 Namun kebanyakan masyarakat

 Namun kebanyakan masyarakat pada umumnya pada umumnya tidak pernah tidak pernah memikirkanmemikirkan dampak negatif dari timbulnya sampah atau limbah tersebut, baik limbah dampak negatif dari timbulnya sampah atau limbah tersebut, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Apalagi di objek wisata Pantai industri maupun limbah rumah tangga. Apalagi di objek wisata Pantai Pangandaran jenis persampahan di dominasi dari sampah restauran, sampah Pangandaran jenis persampahan di dominasi dari sampah restauran, sampah hotel dan sampah rumah tangga. Tidak heran jikan penanganannya terlambat hotel dan sampah rumah tangga. Tidak heran jikan penanganannya terlambat

makan sampah akan mudah menggunduk dan semakin menggunung di makan sampah akan mudah menggunduk dan semakin menggunung di tempat penampungan sementara (TPS) sebelum di buang ke tempat tempat penampungan sementara (TPS) sebelum di buang ke tempat  pembuangan akhir

 pembuangan akhir (TPA). Pantas (TPA). Pantas saja saja sampai ssampai saat iaat ini sampah ni sampah masih masih menjadimenjadi topik hangat pembahasan atau pembicaran masyarakat banyak, karena masih topik hangat pembahasan atau pembicaran masyarakat banyak, karena masih menjadi masalah yang belum terpecahkan. Sampah tidak hanya menjadi menjadi masalah yang belum terpecahkan. Sampah tidak hanya menjadi masalah di kota-kota besar namun pada pedesaananpun sampah kini telah masalah di kota-kota besar namun pada pedesaananpun sampah kini telah

menjadi masalah yang harus dipikirkan dan ditangani secara ser menjadi masalah yang harus dipikirkan dan ditangani secara ser ius.ius.

Permasalah yang timbul pada umumnya yang pertama adalah terletak Permasalah yang timbul pada umumnya yang pertama adalah terletak

 pada

 pada permasalahan permasalahan tempat tempat pembuangan pembuangan akhir akhir yang yang sudah sudah tidak tidak bisa bisa lagilagi menampung volume sampah dan permasalahan kedua adalah ketika sampah menampung volume sampah dan permasalahan kedua adalah ketika sampah menumpuk selama lebih dari satu atau dua hari maka akan menimbulkan bau menumpuk selama lebih dari satu atau dua hari maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap, itu disebabkan karena umunya pengumpulan sampah yang tidak sedap, itu disebabkan karena umunya pengumpulan sampah dilakukan secara tercampur melainkan tidak adanya pemisah antara sampah dilakukan secara tercampur melainkan tidak adanya pemisah antara sampah

organik dan sampah non organik. Sampah organik berasal dari mahluk hidup organik dan sampah non organik. Sampah organik berasal dari mahluk hidup yang dapat terdegradasi atau dalam istilah lain dapat diuraikan, misalnya : yang dapat terdegradasi atau dalam istilah lain dapat diuraikan, misalnya :

(3)

dan dapat di uraikan oleh tanah. sedangkan sampah non organik adalah dan dapat di uraikan oleh tanah. sedangkan sampah non organik adalah

sampah yang tidak dapat terdegradasi misalnya: plastik, kaleng, kaca dan sampah yang tidak dapat terdegradasi misalnya: plastik, kaleng, kaca dan lain-lain. Selain sampah organik dan sampah non organik terdapat juga yang lain-lain. Selain sampah organik dan sampah non organik terdapat juga yang disebut sampah berbahaya misalnya: baterai, jarum suntik, dan lain-lain. disebut sampah berbahaya misalnya: baterai, jarum suntik, dan lain-lain. Volume sampah yang dihasilkan tergantung dari pola konsumsi suatu Volume sampah yang dihasilkan tergantung dari pola konsumsi suatu

masyarakat dalam suatu wilayah. masyarakat dalam suatu wilayah.

Semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat tersebut maka semakin Semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat tersebut maka semakin

tinggi pula volume sampah yang dihasilkan. Tetap pada umumnya sebagian tinggi pula volume sampah yang dihasilkan. Tetap pada umumnya sebagian  besar

 besar sampah sampah yang yang dihasilkan dihasilkan adalah adalah jenis jenis sampah sampah organik organik (sampah (sampah basah)basah) yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah (Kementrian lingkungan yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah (Kementrian lingkungan hidup, 2008).

hidup, 2008).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, pemasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, pemasalahan utama d

utama dalam tulisan alam tulisan ini adalah ini adalah bagaimana penangbagaimana penanganan sampah anan sampah di objekdi objek

wisata Pantai Pangandaran Kecamatan Pangandaran ? wisata Pantai Pangandaran Kecamatan Pangandaran ?

B.

B. PEMBAHASANPEMBAHASAN

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah adalah merupakan salah satu landasan yuridis bagi pemberian Otonomi adalah merupakan salah satu landasan yuridis bagi pemberian Otonomi kepada daerah di Indonesia. Dalam undang-undang itu dirumuskan bahwa kepada daerah di Indonesia. Dalam undang-undang itu dirumuskan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945, kepada pemerintahan daerah diberi Undang-Undang Dasar Tahun 1945, kepada pemerintahan daerah diberi wewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan wewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

menurut azas otonomi dan tugas pembantuan yang diarahkan untuk menurut azas otonomi dan tugas pembantuan yang diarahkan untuk

(4)

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan

 pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta

 pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan damasyarakat, serta peningkatan dayaya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi Daerah diartikan sebagai penyerahan Republik Indonesia. Otonomi Daerah diartikan sebagai penyerahan kewenangan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam kewenangan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam

 penyelenggaraan pengelolaan pemerintahan dan

 penyelenggaraan pengelolaan pemerintahan dan perencanaan pembangunan.perencanaan pembangunan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis melaui Dinas Cipta Karya Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis melaui Dinas Cipta Karya kebersihan dan Tata Ruang salah satunya yang menangani masalah kebersihan kebersihan dan Tata Ruang salah satunya yang menangani masalah kebersihan dan persampahan, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Cipta Karya dan persampahan, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang Kecamatan Pangandaran dalam pelaksanaan Kebersihan dan Tata Ruang Kecamatan Pangandaran dalam pelaksanaan tugasnya

tugasnya memperoleh pelimpahan memperoleh pelimpahan dari Dinas dari Dinas Cipta Karya Cipta Karya Kebersihan danKebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis sesuai dengan Peraturan Bupati Ciamis Nomor Tata Ruang Kabupaten Ciamis sesuai dengan Peraturan Bupati Ciamis Nomor 86 Tahun 2008, bahwa Tugas, Fungsi dan Tata Kerja (UPTD) Unit Pelaksana 86 Tahun 2008, bahwa Tugas, Fungsi dan Tata Kerja (UPTD) Unit Pelaksana

Teknis Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang adalah memimpin, Teknis Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang adalah memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan UPTD dalam melaksanakan sebagian mengkoordinasikan dan mengendalikan UPTD dalam melaksanakan sebagian kegiatan pembinaan dan pengembangan permukiman, perumahan, kebersihan, kegiatan pembinaan dan pengembangan permukiman, perumahan, kebersihan, tata ruang, pertamanan dan pemakaman dan/atau kegiatan penunjang Dinas. tata ruang, pertamanan dan pemakaman dan/atau kegiatan penunjang Dinas.

1.

1. Pengertian SampahPengertian Sampah

Di dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Di dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah kegiatan sehari-hari manusia atau proses Sampah, disebutkan sampah adalah kegiatan sehari-hari manusia atau proses

(5)

anorganik, bersifat dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan anorganik, bersifat dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan

dibuang ke lingkungan. Menurut Azwar (1990:53), Sampah adalah sesuatu dibuang ke lingkungan. Menurut Azwar (1990:53), Sampah adalah sesuatu yang tidak

yang tidak dipergunakan dipergunakan lagi, yang lagi, yang tidak dapat tidak dapat dipakai lagi, ydipakai lagi, yang tidakang tidak disenangi dan

disenangi dan harus harus dibuang, mdibuang, maka sampah tentu aka sampah tentu saja harus dikelola saja harus dikelola dengandengan sebaik-baiknya, sedemikian rupa sehingga hal-hal yang negatif bagi sebaik-baiknya, sedemikian rupa sehingga hal-hal yang negatif bagi kehidupan

kehidupan tidak tidak sampai sampai terjadi. terjadi. Pendapat Pendapat lain lain muncul muncul dari dari KodoatieKodoatie (2003:312) mendefinisikan bahwa sampah adalah limbah atau buangan yang (2003:312) mendefinisikan bahwa sampah adalah limbah atau buangan yang

 bersifat

 bersifat padat, padat, setengah setengah padat padat yang merupakan yang merupakan hasil hasil sampingan dari sampingan dari kegiatankegiatan  perkotaan

 perkotaan atau atau siklus siklus kehidupan kehidupan manusia, manusia, hewan hewan maupun tmaupun tumbuh-tumbuhan.umbuh-tumbuhan. Menurut Hadiwiyoto (1983:24), berdasarkan lokasinya, sampah dapat Menurut Hadiwiyoto (1983:24), berdasarkan lokasinya, sampah dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:

diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:

1.

1. Sampah kota (urban) yaitu sampah yang terkumpul di kota-kotaSampah kota (urban) yaitu sampah yang terkumpul di kota-kota  besar.

 besar. 2.

2. Sampah daerah, yaitu sampah yang terkumpul di daerah-daerah diSampah daerah, yaitu sampah yang terkumpul di daerah-daerah di

luar perkotaan, misalnya di desa, di daerah permukiman dan di luar perkotaan, misalnya di desa, di daerah permukiman dan di  pantai.

 pantai.

Menurut Gilbert (1996:19), sumber-sumber timbulnya sampah adalah Menurut Gilbert (1996:19), sumber-sumber timbulnya sampah adalah sebagai berikut :

sebagai berikut :

a.

a. Sampah dari pemukiman pendudukSampah dari pemukiman penduduk

Pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga Pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal di suatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan yang tinggal di suatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan

(6)

 biasanya

 biasanya cenderung cenderung organik, organik, seperti seperti sisa sisa makanan makanan atau atau sampah sampah yangyang

 bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.  bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.

 b.

 b. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdaganganSampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan

Tempat-tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya Tempat-tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah

yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan, sampah kering, yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan, sampah kering, kertas dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.

kertas dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.

c.

c. Sampah dari sarana pelayanan masyarakat milik pemerintahSampah dari sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah

Yang dimaksud disini misalnya tempat hiburan umum, pantai, mesjid, Yang dimaksud disini misalnya tempat hiburan umum, pantai, mesjid, rumah sakit, bioskop, perkantoran, dan sarana pemerintah lainnya yang rumah sakit, bioskop, perkantoran, dan sarana pemerintah lainnya yang menghasilkan sampah kering dan sampah basah.

menghasilkan sampah kering dan sampah basah.

d.

d. Sampah Sampah dari dari industriindustri

Dalam pengertian ini termasuk pabrik-pabrik sumber alam, perusahaan Dalam pengertian ini termasuk pabrik-pabrik sumber alam, perusahaan kayu dan lain-lain, kegiatan industri baik yang termasuk distribusi ataupun kayu dan lain-lain, kegiatan industri baik yang termasuk distribusi ataupun

 proses

 proses suatu suatu bahan bahan mentah. mentah. Sampah Sampah yang yang dihasilkan dihasilkan dari dari tempat tempat iniini  biasanya

 biasanya sampah bassampah basah, sampah ah, sampah kering, siskering, sisa-sisa a-sisa makanan dan makanan dan sisa sisa bahanbahan  bangunan.

 bangunan.

e.

(7)

Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang daerah pertanian misalnya Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang daerah pertanian misalnya

sampah dari kebun, kandang, ladang atau sawah yang dihasilkan berupa sampah dari kebun, kandang, ladang atau sawah yang dihasilkan berupa  bahan makanan pupuk

 bahan makanan pupuk maupun bahan pembasmi serangga tanaman.maupun bahan pembasmi serangga tanaman.

Berbagai macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian Berbagai macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja dari

kecil saja dari sumber-sumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupansumber-sumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukan bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah sehari-hari. Hal ini menunjukan bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah

terlepas dari sampah. terlepas dari sampah.

2.

2. Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah

Pemerintah atau pemerintah daerah dalam hal ini menjamin Pemerintah atau pemerintah daerah dalam hal ini menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan sesuai dengan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor sesuai dengan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolan Sampah. Adapun tugas pemerintah dan 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolan Sampah. Adapun tugas pemerintah dan  pemerintahan

 pemerintahan daerah daerah sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam Pasal Pasal 5 5 Undang-UndangUndang-Undang

 Nomor 18 Tahun

 Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelo2008 Tentang Pengelolaan Sampah, yang terdiri atas :laan Sampah, yang terdiri atas :

a.

a. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakatMenumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat

dalam pengelolaan sampah. dalam pengelolaan sampah.  b.

 b. Melakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan, danMelakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan, dan  penanganan sampah.

 penanganan sampah. c.

c. Memfasilitasi, Memfasilitasi, mengembangkan mengembangkan dan dan melaksanakan melaksanakan upayaupaya  pengurangan, penangan

 pengurangan, penanganan dan pemanfaatan sampah.an dan pemanfaatan sampah. d.

d. Melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaanMelaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan

sarana dan prasarana pengelolaan sampah. sarana dan prasarana pengelolaan sampah.

(8)

e.

e. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dan manfaat hasilMendorong dan memfasilitasi pengembangan dan manfaat hasil

 pengelolaan sampah.  pengelolaan sampah. f.

f. Memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkembangMemfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkembang ada masyarakat setempat untuk mengurangi dan menangani sampah. ada masyarakat setempat untuk mengurangi dan menangani sampah. g.

g. Melakukan koordinasi antar lembaga pemerintah, masyarakat danMelakukan koordinasi antar lembaga pemerintah, masyarakat dan

dunia usaha agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah. dunia usaha agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah.

Wewenang pemerintah dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah Wewenang pemerintah dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah

adalah sebagai berikut : adalah sebagai berikut :

a.

a. Menetapkan kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah.Menetapkan kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah.  b.

 b. Menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria pengelolaanMenetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria pengelolaan sampah.

sampah. c.

c. Memfasilitasi dan mengembangkan kerja sama antar daerah, kemitraanMemfasilitasi dan mengembangkan kerja sama antar daerah, kemitraan dan jejaring dalam pengelolaan sampah.

dan jejaring dalam pengelolaan sampah. d.

d. Menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan kinerjaMenyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan kinerja  pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah; dan

 pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah; dan

e.

e. Menetapkan kebijakan penyelesaian perselisihan antar daerah dalamMenetapkan kebijakan penyelesaian perselisihan antar daerah dalam  pengelolaan sampah.

 pengelolaan sampah.

Berdasarkan pada penjabaran-penjabaran diatas dapat ditarik penjelasan Berdasarkan pada penjabaran-penjabaran diatas dapat ditarik penjelasan  bahwa

 bahwa pemerintah pemerintah maupun maupun pemerintah pemerintah daerah daerah memegang memegang tanggungjawabtanggungjawab yang sangat penting terhadap penanganan persampahan agar terciptanya suatu yang sangat penting terhadap penanganan persampahan agar terciptanya suatu

kenyamanan di dalam suatu lingkungan yang baik. kenyamanan di dalam suatu lingkungan yang baik.

(9)

Adapun mekanisme pengelolaan sampah dalam UU Nomor 18 tahun 2008 Adapun mekanisme pengelolaan sampah dalam UU Nomor 18 tahun 2008

tentang pengelolaan sampah meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : tentang pengelolaan sampah meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1.

1. Pengurangan SampahPengurangan Sampah

Yaitu kegiatan untuk mengatasi timbulnya sampah sejak dari produsen Yaitu kegiatan untuk mengatasi timbulnya sampah sejak dari produsen sampah (rumah tangga, pasar, dan sebagainya) mengguna ulang sampah dari sampah (rumah tangga, pasar, dan sebagainya) mengguna ulang sampah dari sumbernya dan atau di tempat pengolahan dan daur ulang sampah di sumbernya dan atau di tempat pengolahan dan daur ulang sampah di sumbernya.

sumbernya. Pengurangan Pengurangan yang yang termasuk termasuk ke ke dalam dalam pengurangan pengurangan sampahsampah

antara lain : antara lain :

a)

a) Menetapkan sasaran pengurangan sampahMenetapkan sasaran pengurangan sampah  b)

 b) Mengembangkan teknologi bersih dan label produkMengembangkan teknologi bersih dan label produk c)

c) Menggunakan bahan produksi yang dapat di daur ulang atau Menggunakan bahan produksi yang dapat di daur ulang atau di guna ulangdi guna ulang d)

d) Mengembangkan program kesadaran guna ulang atau daur ulang.Mengembangkan program kesadaran guna ulang atau daur ulang.

2.

2. Penanganan SampahPenanganan Sampah

Yaitu rangkaian kegiatan penanganan sampah yang mencakup pemilihan Yaitu rangkaian kegiatan penanganan sampah yang mencakup pemilihan

(pengelompokan dan pemisahan sampah menurut jenis dan sifatnya), (pengelompokan dan pemisahan sampah menurut jenis dan sifatnya),  pengumpulan (memindahkan sampah dari sumber sampah ke

 pengumpulan (memindahkan sampah dari sumber sampah ke TPS atau tempatTPS atau tempat  pengelolaan

 pengelolaan sampah sampah terpadu), terpadu), pengangkutan pengangkutan (kegiatan (kegiatan memindahkan memindahkan sampaisampai dari sumber TPS atau tempat pengelolaan sampah teropadu, pengelolaan hasil dari sumber TPS atau tempat pengelolaan sampah teropadu, pengelolaan hasil akhir (mengubah bentuk, komposisi, karakteristik dan jumlah sampah agar di akhir (mengubah bentuk, komposisi, karakteristik dan jumlah sampah agar di  proses

(10)

aktif kegiatan pengolahan sampah atau residu hasil pengolahan sebelumnya aktif kegiatan pengolahan sampah atau residu hasil pengolahan sebelumnya

agar dapat dikembalikan ke media

agar dapat dikembalikan ke media lingkungannya.lingkungannya.

3.

3. Optimalisasi Optimalisasi Pengelolaan Pengelolaan sampah sampah di di objek objek wisata wisata PantaiPantai

Pangandaran Pangandaran

Pangandaran merupakan nama sebuah Desa, Kecamatan dan sekaligus Pangandaran merupakan nama sebuah Desa, Kecamatan dan sekaligus nama ibu kota Kecamatan. Dalam perkembangannya Pangandaran menjadi nama ibu kota Kecamatan. Dalam perkembangannya Pangandaran menjadi kawasan wisata andalan Kabupaten Ciamis bahkan Jawa Barat yang mampu kawasan wisata andalan Kabupaten Ciamis bahkan Jawa Barat yang mampu

dijadikan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah. Jarak kawasan ini dari ibu dijadikan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah. Jarak kawasan ini dari ibu kota Kabupaten Ciamis yaitu 92 Km. Secara geografis terletak pada kordinat kota Kabupaten Ciamis yaitu 92 Km. Secara geografis terletak pada kordinat 108

108oo  30-109  30-109oo  BT dan 7  BT dan 7oo  30-8  30-8oo  LS terletak di sebelah selatan Jawa Barat,  LS terletak di sebelah selatan Jawa Barat,  berhadapan

 berhadapan langsung langsung dengan dengan Samudera Samudera Hindia. Hindia. Pendataan Pendataan teakhir teakhir yangyang dilakukan Badan Pusat Statistik menunjukan Jumlah penduduk Kecamatan dilakukan Badan Pusat Statistik menunjukan Jumlah penduduk Kecamatan Pangandaran pada tahun 2010 adalah sebanyak 44.863 jiwa yaitu terdapat Pangandaran pada tahun 2010 adalah sebanyak 44.863 jiwa yaitu terdapat 2.228 rumah tangga dengan rata-rata anggota rumah tangga empat jiwa. 2.228 rumah tangga dengan rata-rata anggota rumah tangga empat jiwa.

Adapun penyajian volume sampah adalah sebagai berikut : Adapun penyajian volume sampah adalah sebagai berikut :

Data volume sampah obyek

Data volume sampah obyek Wisata Pantai PangandaranWisata Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis

Kabupaten Ciamis

Tahun

Tahun Volume BulananVolume Bulanan ( m ( m33)) Volume Tahunan Volume Tahunan ( Ton ) ( Ton ) 2010 2010 1050 m 1050 m 16380 16380 TonTon 2011 2011 1200 m 1200 m 18720 18720 TonTon 2012 2012 1500 m 1500 m 23400 23400 TonTon Sumber : UPTD Ciptakarya Kebersihan kec. Pangandaran Sumber : UPTD Ciptakarya Kebersihan kec. Pangandaran

(11)

Dari data di atas, rata-rata dari mereka menghasilkan sampah pada hari Dari data di atas, rata-rata dari mereka menghasilkan sampah pada hari

 biasa

 biasa 35 35 mm33/hari, sedangkan pada hari libur mencapai 110 m/hari, sedangkan pada hari libur mencapai 110 m33/hari sehingga/hari sehingga  perlu

 perlu adanya adanya penanganan penanganan khusus khusus untuk untuk mencegah mencegah pencemaran pencemaran lingkunganlingkungan serta timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh sampah. Selain itu bahwa serta timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh sampah. Selain itu bahwa kawasan Pangandaran sebagai kawasan wisata sehingga kawasan ini banyak kawasan Pangandaran sebagai kawasan wisata sehingga kawasan ini banyak dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara

mancanegara terutama pada hari-hari libur mauputerutama pada hari-hari libur maupun hari raya n hari raya seperti hari Rayaseperti hari Raya

Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru sehingga dengan datangnya pengujung yang Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru sehingga dengan datangnya pengujung yang melimpah tersebut mereka pada akhirnya meninggalkan sampah.

melimpah tersebut mereka pada akhirnya meninggalkan sampah.

Data Kunjungan Wisatawan Ke Obyek Wisata Pantai Pangandaran Data Kunjungan Wisatawan Ke Obyek Wisata Pantai Pangandaran

Kabupaten Ciamis Tahun

Kabupaten Ciamis Tahun 2008/2009/20102008/2009/2010 Jenis

Jenis Wisatawan Wisatawan Tahun Tahun 2008 2008 Tahun Tahun 2009 2009 Tahun Tahun 20102010 Wisatawan

Wisatawan Nusantara Nusantara 48.703 48.703 orang orang 580.741 580.741 orang orang 610.018 610.018 orangorang Wisatawa

Wisatawan n Manca Manca Negara Negara 5.040 5.040 orang orang 4.960 4.960 orang orang 6.421 6.421 orangorang Jumlah

Jumlah 53.743 53.743 orang orang 585.701 585.701 orang orang 616.439 616.439 orangorang Sumber

Sumber : Dina: Dinas Pariwisata s Pariwisata 20102010

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tingkat kunjungan Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke obyek wisata Pantai Pangandaran setiap tahunnya mengalami wisatawan ke obyek wisata Pantai Pangandaran setiap tahunnya mengalami  peningkatan,

 peningkatan, sehingga sehingga diharapkan diharapkan meningkatnya meningkatnya kunjungan kunjungan wisatawanwisatawan tersebut dapat di imbangi dengan meningkatnya pelayanan dan penyediaan tersebut dapat di imbangi dengan meningkatnya pelayanan dan penyediaan

sarana prasarana yang memadai sehingga akan lebih memberikan kemudahan sarana prasarana yang memadai sehingga akan lebih memberikan kemudahan dalam mengelola sampah. Berdasarkan observasi yang dilakukan dilapangan dalam mengelola sampah. Berdasarkan observasi yang dilakukan dilapangan  pelayanan

(12)

ditunjang dengan sarana dan parasarana yang cukup memadai. Dapat dilihat ditunjang dengan sarana dan parasarana yang cukup memadai. Dapat dilihat

 pada tabel berikut:  pada tabel berikut:

Daftar sarana dan prasarana penunjang pelaksanaaan kegiatan Daftar sarana dan prasarana penunjang pelaksanaaan kegiatan pelayanan keber

pelayanan kebersihan di UPTD sihan di UPTD Cipta Karya KebersCipta Karya Kebersihan dan Tataihan dan Tata Ruang Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis

Ruang Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis No

No Daftar Daftar Kebutuhan Kebutuhan JumlahJumlah 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. Konteiner (TPS) Konteiner (TPS) Roda Roda Kendaraan roda 4 Kendaraan roda 4

Kendaraan Roda 3 (viar) Kendaraan Roda 3 (viar) Pengki Plastik/seng Pengki Plastik/seng Tong sampah Roda Tong sampah Roda

6 buah 6 buah 6 buah 6 buah 3 buah 3 buah 5 buah 5 buah 21 buah 21 buah 16 Buah 16 Buah Sumber : UPTD Ciptakarya Kebersihan kec. Pangandaran Sumber : UPTD Ciptakarya Kebersihan kec. Pangandaran

Melihat dari daftar kebutuhan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan Melihat dari daftar kebutuhan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan kebersihan di UPTD Cipta Karya Kebersihan dan Tata kegiatan pelayanan kebersihan di UPTD Cipta Karya Kebersihan dan Tata

Ruang Pangandaran cukup banyak, sehingga terpenuhinya sarana dan Ruang Pangandaran cukup banyak, sehingga terpenuhinya sarana dan  prasarana

 prasarana diharapkan diharapkan mampu mampu menunjang menunjang terhadap terhadap pelaksanaan pelaksanaan kegiatankegiatan  pelayanan

 pelayanan kebersihan kebersihan yang yang dilakukan dilakukan sehingga sehingga dalam dalam upaya upaya memberikanmemberikan  pelayanan

 pelayanan kebersihan kebersihan terhadap terhadap masyarakat masyarakat akan akan mampu mampu tercapai tercapai dengandengan

optimal. optimal.

Pelayanan kebersihan dapat dilihat dilapangan pada proses atau alur Pelayanan kebersihan dapat dilihat dilapangan pada proses atau alur

 pengumpulan

 pengumpulan sampah, sampah, pengangkutan pengangkutan sampah sampah sampai sampai ke ke tahap tahap pembuanganpembuangan akhir. Tahap pengumpulan sampah ini adalah tahapan awal, dimana akhir. Tahap pengumpulan sampah ini adalah tahapan awal, dimana

(13)

sampah-sampah dikumpulkan mulai dari tempat sampah-sampah perumahan, sampai dengan sampah dikumpulkan mulai dari tempat sampah perumahan, sampai dengan

tempat sampah kecil yang tersedia dipesisir pantai. Tahapan yang ke dua tempat sampah kecil yang tersedia dipesisir pantai. Tahapan yang ke dua adalah tahapan pengangkutan. Tahapan ini menindak lanjuti dari tahapan adalah tahapan pengangkutan. Tahapan ini menindak lanjuti dari tahapan  pengumpulan

 pengumpulan sampah-sampah sampah-sampah kecil kecil tadi tadi di di tahapan tahapan pengumpulan, pengumpulan, petugaspetugas  pengangkut

 pengangkut mengumpulkan mengumpulkan setiap setiap kelompok-kelompok kelompok-kelompok sampah sampah ke ke dalamdalam mobil pengangkut sampah. Dan ini dilakukan ke tiap-tiap rumah/tempat mobil pengangkut sampah. Dan ini dilakukan ke tiap-tiap rumah/tempat  penampungan sampah sementara dengan

 penampungan sampah sementara dengan skala kecil. Yang ketiga ada tahapanskala kecil. Yang ketiga ada tahapan

 pembuangan,

 pembuangan, ini ini adalah adalah tahapan tahapan akhir, akhir, dimana dimana mobil-mobil mobil-mobil pengangkpengangkutut sampah membuang sampah tersebut ke tempat pembuangan akhir (TPA), yang sampah membuang sampah tersebut ke tempat pembuangan akhir (TPA), yang mana hanya terdapat 1 lokasi TPA saja di wilayah selatan ciamis.

mana hanya terdapat 1 lokasi TPA saja di wilayah selatan ciamis.

Tempat

Tempat pembuangan pembuangan akhir (TPA) akhir (TPA) Kecamatan PangandKecamatan Pangandaran aran terletak diterletak di desa Purbahayu dan berjarak seekitar 5 km dari objek wisata Pantai desa Purbahayu dan berjarak seekitar 5 km dari objek wisata Pantai Pangandaran. Keadaan infrastruktur jalan menuju ke lokasi TPA sangat rusak. Pangandaran. Keadaan infrastruktur jalan menuju ke lokasi TPA sangat rusak. TPA ini luasnya sekitar 1 Ha dan menggunakan sistem

TPA ini luasnya sekitar 1 Ha dan menggunakan sistem Open DumpingOpen Dumping

(penumpukan sampah terus menerus hingga tinggi tanpa dilapisi dengan (penumpukan sampah terus menerus hingga tinggi tanpa dilapisi dengan lapisan geotekstil dan saluran lindi

lapisan geotekstil dan saluran lindi)), dan saat ini TPA tersebut telah penuh, dan saat ini TPA tersebut telah penuh

dengan sampah. Ketersediaan sarana dan prasarana yang merupakan dengan sampah. Ketersediaan sarana dan prasarana yang merupakan komponen pendukung operasional pengelolaan dan penanganan sampah.

komponen pendukung operasional pengelolaan dan penanganan sampah.

Tempat pembuangan akhir sampah adalah tempat untuk mengkarantina Tempat pembuangan akhir sampah adalah tempat untuk mengkarantina (menyingkirkan)

(menyingkirkan) sampah kota sampah kota sehingga sehingga aman. aman. Tempat pTempat pembuangan embuangan akhirakhir

sampah merupakan

sampah merupakan terminal terakhir terminal terakhir dari proses pengdari proses pengumpulan, pengumpulan, pengangkutanangkutan dan pembuangan yang diproses lebih lanjut dengan pemusnahan. Dalam dan pembuangan yang diproses lebih lanjut dengan pemusnahan. Dalam  pemusnahan

(14)

merupakan

merupakan fasilitas fisik yang fasilitas fisik yang digunakan udigunakan untuk residu ntuk residu buangan buangan padat dipadat di

 permukaan

 permukaan tanah, tanah, cara cara pengolahan pengolahan sampah sampah sistemsistem landfill landfill    tersebuttersebut diantaranya :

diantaranya :

1.

1. Lahan urugan terbuka atauLahan urugan terbuka atau openopen dumping dumping   (tidak dianjurkan) merupakan  (tidak dianjurkan) merupakan sistem yang tertua yang dikenal manusia dalam sistem pembuangan sistem yang tertua yang dikenal manusia dalam sistem pembuangan sampah, dimana sampah hanya dibuang atau ditimbun di suatu tempat sampah, dimana sampah hanya dibuang atau ditimbun di suatu tempat tanpa dilakukan penutupan dengan tanah sehingga dapat menimbulkan tanpa dilakukan penutupan dengan tanah sehingga dapat menimbulkan

gangguan terhadap lingkungan seperti perkembangan vektor penyakit, gangguan terhadap lingkungan seperti perkembangan vektor penyakit,  bau, pencemaran

 bau, pencemaran air permukaan air permukaan dan air dan air tanah, dan tanah, dan rentan terhadap rentan terhadap bahayabahaya kebakaran.

kebakaran. 2.

2. Lahan urugan terkendali atauLahan urugan terkendali atau Controlled Controlled  Landfill  Landfill  yaitu lahan urug terbuka yaitu lahan urug terbuka sementara dengan selalu dikompaksi tiap tebal lapisan sampah setebal 60 sementara dengan selalu dikompaksi tiap tebal lapisan sampah setebal 60 cm dan diurug dengan lapisan tanah kedap air (10-20 cm) dalam tiap cm dan diurug dengan lapisan tanah kedap air (10-20 cm) dalam tiap  periode 7 hari atau setelah mencapai tahap tertentu.

 periode 7 hari atau setelah mencapai tahap tertentu.

3.

3. Lahan urugan penyehatan atauLahan urugan penyehatan atau SanitarySanitary  Landfill  Landfill   yaitu caranya hampir  yaitu caranya hampir sama dengan di atas, hanya dilengkapi dengan sarana dan prasarana sama dengan di atas, hanya dilengkapi dengan sarana dan prasarana  pengendalian

 pengendalian drainase, drainase, dan dan pengolahanpengolahan leachateleachate  (air luruhan sampah)  (air luruhan sampah) serta proses pemilahan sampah yang tidak bisa diolah dengan sistem serta proses pemilahan sampah yang tidak bisa diolah dengan sistem controlled 

controlled landfill landfill  seperti plastik dan sejenisnya. Disamping itu perlu juga seperti plastik dan sejenisnya. Disamping itu perlu juga dilengkapi sarana pengendalian pembuangan gas yang ditimbulkan oleh dilengkapi sarana pengendalian pembuangan gas yang ditimbulkan oleh

fermentasi dari sampah. fermentasi dari sampah. 4.

(15)

5.

5. Pembakaran (Pembakaran (incinerator incinerator ), yaitu metoda pengolahan sampah secara), yaitu metoda pengolahan sampah secara

kimiawi dengan proses oksidasi (pembakaran). Cara pemusnahan sampah kimiawi dengan proses oksidasi (pembakaran). Cara pemusnahan sampah dengan incenerator memang sangat menguntungkan (mereduksi sekitar dengan incenerator memang sangat menguntungkan (mereduksi sekitar 80%), namun butuh biaya investasi dan operasional yang tinggi.

80%), namun butuh biaya investasi dan operasional yang tinggi.

Dalam hal ini masyarakat tidak bisa berdiam diri begitu saja, karena Dalam hal ini masyarakat tidak bisa berdiam diri begitu saja, karena  pemerintah

 pemerintah tidak tidak bisa bisa mengerjakan mengerjakan dan dan mensukseskan mensukseskan pengeleloaan pengeleloaan sampahsampah yang baik tanpa peran saerta atau partisipasi dari masyarakat itu sendiri. yang baik tanpa peran saerta atau partisipasi dari masyarakat itu sendiri.

Selanjutnya dikatakan Bryan dan White dalam Ndraha (1983:23) bahwa Selanjutnya dikatakan Bryan dan White dalam Ndraha (1983:23) bahwa  partisipasi

 partisipasi dapat dapat berbentuk: berbentuk: Partisipasi Partisipasi buah buah pikiran; pikiran; partisipasi partisipasi harta harta dandan uang; partisipasi tenaga atau gotong-royong; partisipasi sosial; partisipasi uang; partisipasi tenaga atau gotong-royong; partisipasi sosial; partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan nyata yang konsisten. Jadi, partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan nyata yang konsisten. Jadi, partisipasi  juga memi

 juga memiliki liki fungsi sebagai fungsi sebagai manfaat manfaat disamping disamping pengorbanan ataupun pengorbanan ataupun resikoresiko Bentuk peran serta/partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan, Bentuk peran serta/partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan,  berdasarkan

 berdasarkan karakteristik, karakteristik, kemampuan, kemampuan, kesempatan kesempatan dan dan kondisi kondisi yang yang ada ada didi

masyarakat dan dapat dikelompokkan sebagai berikut: masyarakat dan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a.

a. Peran serta pasifPeran serta pasif

 Sadar/peduli kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah diSadar/peduli kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah di

sembarang tempat. sembarang tempat.

 Sadar akan kewajiban membayar retribusi.Sadar akan kewajiban membayar retribusi.

 b.

 b. Peran serta aktifPeran serta aktif

 Pengumpulan sampah dengan pola komunal.Pengumpulan sampah dengan pola komunal.

(16)

 Ikut dalam kegitan gotong royong untuk kebersihan lingkunganIkut dalam kegitan gotong royong untuk kebersihan lingkungan

 Ikut serta dalam penyediaan sarana kebersihan seperti sarana TPSIkut serta dalam penyediaan sarana kebersihan seperti sarana TPS

Berdasarkan hasil observasi, tingkat partisipai masyarakat disekitar ojek Berdasarkan hasil observasi, tingkat partisipai masyarakat disekitar ojek wisata Pantai Pangandaran Kecamatan Pangandaran bahwa tinggkat partisipasi wisata Pantai Pangandaran Kecamatan Pangandaran bahwa tinggkat partisipasi masyarakatnya tergolong kedalam partisipasi baik. Berlatar belakang budaya dan masyarakatnya tergolong kedalam partisipasi baik. Berlatar belakang budaya dan

suku bangsa yang sama, masyarakat nelayan di pesisir pantai objek Wisata suku bangsa yang sama, masyarakat nelayan di pesisir pantai objek Wisata Pangandaran cenderung selalu bergotong royong dalam pembersihan sampah di Pangandaran cenderung selalu bergotong royong dalam pembersihan sampah di objek wisata Pantai Pangandaran.

objek wisata Pantai Pangandaran.

Tetapi terkadang sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah masih Tetapi terkadang sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah masih sangat minim, seperti penyediaan keranjang sampah, bak sampah sementara dan sangat minim, seperti penyediaan keranjang sampah, bak sampah sementara dan alat-alat pendukung lainnya. Minimnya himbauan-himbauan akan larangan alat-alat pendukung lainnya. Minimnya himbauan-himbauan akan larangan membuang sampah masih menjadi faktor utama pemicu banyaknya sampah di membuang sampah masih menjadi faktor utama pemicu banyaknya sampah di objek wisata tersebut. Yang terbukti dengan masih banyaknya pengunjung atau objek wisata tersebut. Yang terbukti dengan masih banyaknya pengunjung atau

wisatawan domestik yang belum sadar akan bahaya membuang sampah wisatawan domestik yang belum sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan.

sembarangan.

Oleh karena kitu kita sebagai manusia harus sadar akan bahaya membuang Oleh karena kitu kita sebagai manusia harus sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan, dan mengetahui bagaimana cara membuang sampah yang sampah sembarangan, dan mengetahui bagaimana cara membuang sampah yang  baik, karena sampah yang ditimbulkan oleh manusia

 baik, karena sampah yang ditimbulkan oleh manusia akan berdampak negatif bagiakan berdampak negatif bagi

manusia itu sendiri. manusia itu sendiri.

(17)

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN

1.

1. KesimpulanKesimpulan

Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan yang lainnya. Manusia dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan yang lainnya. Manusia membutuhkan lingkungan yang baik agar dapat melaksanakan aktivitasnya, membutuhkan lingkungan yang baik agar dapat melaksanakan aktivitasnya, sebaliknya kondisi lingkungan yang baik tergantung pada aktivitas manusia sebaliknya kondisi lingkungan yang baik tergantung pada aktivitas manusia terhadap lingkungannya. Lingkungan yang tidak nyaman yang disebabkan karena terhadap lingkungannya. Lingkungan yang tidak nyaman yang disebabkan karena

sampah membuat manusia atau masyarakat merasa sangat tidak nyaman. Sampah sampah membuat manusia atau masyarakat merasa sangat tidak nyaman. Sampah  jika dikelola

 jika dikelola dan ditangani dan ditangani dengan baik maka dengan baik maka akan berdampak baik akan berdampak baik pula terhadappula terhadap kehidupan manusia.

kehidupan manusia.

Tetapi jika pengelolaan dan penanganannya tidak baik dan asal-asalan maka Tetapi jika pengelolaan dan penanganannya tidak baik dan asal-asalan maka sampah tersebut akan menjadi sumber malapetaka atau bencana bagi manusia dan sampah tersebut akan menjadi sumber malapetaka atau bencana bagi manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu kita selaku manusia harus sama-sama saling lingkungannya. Oleh karena itu kita selaku manusia harus sama-sama saling menjaga kebersihan dan keseimbangan lingkungan kita dan sama-sama menjaga kebersihan dan keseimbangan lingkungan kita dan sama-sama  berpartisipasi

 berpartisipasi mengelola mengelola dan dan menangani menangani persampahan persampahan dengan dengan baik baik agar agar tidaktidak

merugikan semua pihak. merugikan semua pihak.

2.

2. SaranSaran a)

a) Saran untuk Dinas Ciptakarya Kebersihan dan Tata Ruang KabupatenSaran untuk Dinas Ciptakarya Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis

Ciamis 1.

1. Memantau secara rutin terhadap pengelolaan persampahan di objekMemantau secara rutin terhadap pengelolaan persampahan di objek wisata Pantai Pangandaran.

(18)

2.

2. Selalu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakatSelalu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat

tanpa kenal lelah. tanpa kenal lelah. 3.

3. Menyediakan fasilitas kebersihan seperti bak sampah, rambu-Menyediakan fasilitas kebersihan seperti bak sampah, rambu-rambu larangan membuang sampah sembarangan yang cukup di rambu larangan membuang sampah sembarangan yang cukup di lokasi-lokasi rawan pembuangan sampah di sekitar objek wisata lokasi-lokasi rawan pembuangan sampah di sekitar objek wisata Pantai Pangandaran.

Pantai Pangandaran. 4.

4. Berkoordinasi dengan lebaga teknis atau Dinas Pekerjaan UmumBerkoordinasi dengan lebaga teknis atau Dinas Pekerjaan Umum

kabupaten ciamis agar memperbaiki infrastruktur jalan ke tempat kabupaten ciamis agar memperbaiki infrastruktur jalan ke tempat  pembuangan

 pembuangan akhir akhir (TPA) (TPA) sampah sampah di di Desa Desa Purbahayu Purbahayu KecamatanKecamatan Pangandaran.

Pangandaran.  b)

 b) Saran untuk masyarakat objek wisata Pantai PangandaranSaran untuk masyarakat objek wisata Pantai Pangandaran 1.

1. Saling menjaga dan menyadari akan pentingnya kebersihan objekSaling menjaga dan menyadari akan pentingnya kebersihan objek

wisata Pantai Pangandaran. wisata Pantai Pangandaran. 2.

2. Harus Harus lebih lebih meningkatkan meningkatkan partisipasi partisipasi masyarakat masyarakat gunaguna menciptakan suasan bersih dan bebas dari sampah.

menciptakan suasan bersih dan bebas dari sampah. c.

c. Saran untuk wisatawanSaran untuk wisatawan 1.

1. Harus selalu menyadari akan bahaya membuang sampahHarus selalu menyadari akan bahaya membuang sampah sembarangan dan dampak yang ditimbulkan dari membuang sembarangan dan dampak yang ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan

sampah sembarangan

2.

2. Sama-sama menjaga keindahan dan kenyamanan objek wisataSama-sama menjaga keindahan dan kenyamanan objek wisata Pantai Pangandaran agar terhindar dari sampah.

Pantai Pangandaran agar terhindar dari sampah. 3.

(19)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul, 1990,

Azwar, Azrul, 1990, Pengantar Ilmu Lingkungan Pengantar Ilmu Lingkungan, Jakarta, Mutiara Sumber, Jakarta, Mutiara Sumber ...

...Widya.Widya. Hadiwiyoto,

Hadiwiyoto, Soewedo, Soewedo, 1983, 1983, Penanganan Penanganan dan Pemandan Pemanfaatan Sampah, faatan Sampah, YayasanYayasan ...

...Idayu, Jakarta.Idayu, Jakarta.  Ndraha, Taliziduhu. 1983,

 Ndraha, Taliziduhu. 1983, Partisipasi Dalam Pembangun Partisipasi Dalam Pembangunanan, Jakarta ; LP3ES., Jakarta ; LP3ES. Widi hartanto, 2006,

Widi hartanto, 2006, Kinerja Pengelolaan Samp Kinerja Pengelolaan Sampah Di Kota Gombong ah Di Kota Gombong KabupatenKabupaten ...

... Kebumen Kebumen, karya tulis, Jurusan Teknik Pembangunan Wilayah Dan Kota., karya tulis, Jurusan Teknik Pembangunan Wilayah Dan Kota. ...

...UNDIP Semarang.UNDIP Semarang.

Gilbert M, Prihanto D dan Suprihatin. 1996.

Gilbert M, Prihanto D dan Suprihatin. 1996.  Konsep  Konsep Pendidikan Pendidikan LingkunganLingkungan ...

... Hidup Hidup. Malang;Buku Panduan Lingkungan Hidup.. Malang;Buku Panduan Lingkungan Hidup. Yeni Hernidyasari, 2012,

Yeni Hernidyasari, 2012,  Pengaruh  Pengaruh Implementasi Implementasi Kebijakan Kebijakan PengelolaanPengelolaan ...

...Sampah Terhadap Tingkat Partisipasi Masyarakat Di Desa JatiwaringinSampah Terhadap Tingkat Partisipasi Masyarakat Di Desa Jatiwaringin ...

... Kabupaten Tanggerang  Kabupaten Tanggerang , karya tulis, Administrasi Negara FISIP Universitas, karya tulis, Administrasi Negara FISIP Universitas ...

...Sultan Ageng Tirtayasa. SERANG-BANTEN.Sultan Ageng Tirtayasa. SERANG-BANTEN.

Dokumen Dokumen

Tata Cara Pengelolaan

Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman: Sampah di Permukiman: SK SNI-T 12-1994-0SK SNI-T 12-1994-03, 3, YayasanYayasan ...

...LPMB Bandung, Departemen Pekerjaan Umum, JakartaLPMB Bandung, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta Pegelolaan Sampah: KLH, 2008. Jakarta

Pegelolaan Sampah: KLH, 2008. Jakarta Spesifikasi Timbulan Sampah

Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil untuk Kota Kecil dan Kota Sedang dan Kota Sedang di Indonesia di Indonesia :: ...

...SK SNISK SNI-S 04-19-S 04-1993-03, 93-03, Yayasan LYayasan LPMB BanduPMB Bandung, Dng, Departemen Pekerjaanepartemen Pekerjaan ...

...Umum, JakartaUmum, Jakarta

Inilah.com, 21 Mei 2012. Sampah

Inilah.com, 21 Mei 2012. Sampah numpuk, warga datangi kantor cipta karyanumpuk, warga datangi kantor cipta karya ...

...keberishan.keberishan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang ...

...Pemerintahan DaerahPemerintahan Daerah

Peraturan Bupati Ciamis Nomor 86 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Peraturan Bupati Ciamis Nomor 86 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata ...

...Kerja Unsur Organisasi UPTD Cipta Karya pada Dinas Cipta KaryaKerja Unsur Organisasi UPTD Cipta Karya pada Dinas Cipta Karya ...

...Kabupaten Ciamis.Kabupaten Ciamis.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

(20)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 Nama

 Nama : REGI REFIAN GARI: REGI REFIAN GARISS  NIM

 NIM : 3506090178: 3506090178 Tempat, tanggal lahir

Tempat, tanggal lahir : Ciamis, 21 Januari 1: Ciamis, 21 Januari 1991991 Alamat

Alamat : : JL. JL. Raya Raya Cijulang, Cijulang, RT1/RW16 RT1/RW16 Dsn Dsn Padasuka Padasuka DesaDesa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis Wonoharjo Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis Kode

Kode Pos Pos : : 4639646396 Prodi

Prodi : : Ilmu Ilmu PemerintahanPemerintahan Fakultas

Fakultas : : Ilmu Ilmu Sosial Sosial Dan Dan Ilmu Ilmu PolitikPolitik Universitas

Universitas : : GaluhGaluh Angkatan

(21)

ANALISIS PENANGANAN SAMPAH

ANALISIS PENANGANAN SAMPAH

DI OBJEK WISATA

DI OBJEK WISATA PANTAI PANGANDARAN

PANTAI PANGANDARAN

KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN CIAMIS

KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN CIAMIS

ARTIKEL JURNAL ARTIKEL JURNAL

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang sarjana Disusun untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang sarjana  pada Program Studi Ilmu Pemerintahan

 pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu PolitikFakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Galuh

Universitas Galuh

Oleh Oleh

REGI REFIAN GARIS REGI REFIAN GARIS

NPM. 3506090178 NPM. 3506090178

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GALUH

UNIVERSITAS GALUH

2013

2013

(22)

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN

Artikel ini

Artikel ini disahkan pada hari disahkan pada hari ... Tanggal ... Tanggal ...

Oleh, Oleh,

Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Galuh Universitas Galuh

Endah Vestikowati, S.IP., M.Si Endah Vestikowati, S.IP., M.Si..

Referensi

Dokumen terkait

Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun gas) terikat pada suatu padatan dan akhirnya membentuk suatu film (lapisan

Metode quantum memang pernah digunakan dalam penelitian pembelajaran membaca, yaitu dalam skripsi Rohayati (2009) dengan judul “Penerapan Strategi Quantum dalam

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. ©

5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Stigma terhadap ODHA pada Pelajar SMA di Surabaya Selatan Tahun 2015. 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pelajar

Pada saat Peraturan Menteri Koordinator ini mulai berlaku, seluruh jabatan dan pejabat yang memangku jabatan di lingkungan Sekretariat DJSN berdasarkan Peraturan

Sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan bahwa Perangkat Daerah disusun sesuai dengan kebutuhan

berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saat diangkat sebagai wakil rektor, ketua dan sekretaris jurusan, kepala laboratorium/bengkel/studio/kebun

498 Saran yang dapat dikemukakan berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut: (1) Meskipun hasil penelitian menunjukkan pasar tidak bereaksi