Selama 6 jam penayangan berita yang melaporkan sidang Mahkamah Konstitusi (pukul 11.00 hingga 17.30), pemirsa saluran TV berita meng-habiskan waktu untuk menonton selama rata-rata 1 jam 41 menit, pa-dahal pada paruh waktu yang sama sehari sebelumnya, mereka hanya menonton TV selama rata-rata 32 menit. Jam menonton tersebut juga jauh lebih tinggi daripada pemirsa pada umumnya, yang hanya 42 menit. Setelah rekaman kontroversial diputar
Jumlah pemirsa saluran TV berita mencapai puncaknya ketika Kepala Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Komjen Susno Duadji, dan Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga mengumumkan pengunduran diri (5 November). Jumlah penonton TV berita yang mencapai rata-rata 812 ribu orang ini lebih tinggi 32% daripada saat disiarkannya rekaman kon-troversial KPK secara langsung dari Mahkamah Konstitusi dua hari sebel-umnya. Namun sesudahnya, kepemirsaan terhadap TV berita cenderung turun. Pada 21 November, jumlah penonton TV berita kurang dari seten-gah kepemirsaan puncaknya. Sebaliknya, kecenderungan untuk menon-ton stasiun TV non-berita perlahan mulai meningkat.
Pada 5 November, pemir-sa TV berita menonton selama 1 jam 8 menit. Pemirsa laki-laki 40+ AB, khususnya, bahkan meng-habiskan 2 jam 20 menit di stasiun TV berita pada hari itu. Belakangan, saat tidak ada perkembangan berarti dari kasus terse-but, mereka menonton TV berita kurang lebih satu jam sehari .* Meningkatnya perhatian masyarakat pada siaran langsung pemutaran
rekaman suara yang kontroversial milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Mahkamah Konstitusi pada 3 November lalu terlihat dari naiknya jumlah pemirsa TV di saluran-saluran TV berita. Dibandingkan dengan hari sebelumnya, antara pukul 11.00 hingga 17.30, jumlah penonton di saluran TV berita naik mengejutkan, yaitu mencapai 169% menjadi rata-rata 729.000 orang berusia di atas 5 tahun di 10 kota survei. Pen-ingkatan tertinggi terjadi antara pukul 14.00 hingga 15.00, yaitu hingga 279% dibandingkan dengan hari sebelumnya, di mana jumlah pemirsa TV berita mencapai rata-rata 914.000 orang.
Selama jam tayang tersebut, perolehan pangsa pemirsa stasiun TV ber-ita membengkak sampai 15%, padahal sehari sebelumnya hanya 6% di antara semua stasiun TV. Sebaliknya, pangsa pemirsa stasiun TV non-berita turun dari 91% pada hari sebelumnya menjadi 82%.
Sebagian besar penonton, khususnya yang menonton saluran TV berita, adalah laki-laki berusia lebih dari 40 tahun dari kelas sosio-ekonomi atas. Mereka tampak menyaksikan program-program berita sebagai berikut:
Top 10 Program Berita, Stasiun TV Nasional
Periode: 3 November 2009; Paruh waktu: 11.00 - 17.30 Target pemirsa: Laki-laki 40+ AB (Populasi TV: 1.699.625 individu)
Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin
Program Channel Rata-rata jum-lah penonton Rating (%) Share (%)
KABAR PETANG TVONE 104.000 6,1 35,9
BREAKING NEWS TVONE 69.000 4,1 40,0
SEPUTAR INDONESIA RCTI 39.000 2,3 19,4
INFO UTAMA INDOSIAR 30.000 1,8 13,4
REPORTASE SORE TRANS 24.000 1,4 11,7
BREAKING NEWS METRO 21.000 1,2 11,7
LIPUTAN 6 PETANG SCTV 17.000 1,0 8,1
SEPUTAR INDONESIA SIANG RCTI 16.000 0,9 11,0
METRO HARI INI METRO 16.000 0,9 7,0
REDAKSI SORE TRANS7 15.000 0,9 7,5
AGBNielsen
Newsletter
Rekaman Suara KPK Menyeret Pemirsa ke Layar TV ... 1♦
Hiburan vs. Sinetron: Siapa Memenangkan Waktu Pemirsa? .... 2 ♦
Lebih dari Sejuta Orang Menonton Pidato Presiden ... 3 ♦
Data Highlights
Iklan Produk Paling Ditonton di Oktober ... 3 ♦
Client’s Update
Edisi ke-39 | November | 2009
TAM Around the Globe
... 5w w w . a g b n i e l s e n . c o . i d
TRAINING AGENDA
Metodologi TAM
Senin, 7 Des 2009
Silahkanmendaftar melalui Client Service kami.
Arianna
dari 09.30 sampai 12.00
Senin, 21 Dec 2009
Subjek: Viewing Behavior tingkat dasar
Senin, 7 Des 2009
Subjek: Post Evaluation
tingkat dasar
dari 14.00 sampai 16.00
Data Highlights
Rekaman Suara KPK
Menyeret Pemirsa ke Layar TV
Workshop: Penggunaan Riset TV untuk Produk Anda ... 3 ♦
Events
Workshop: Pitch to Win for Your Media ... 4 ♦
Pada umumnya, konsumsi pemirsa untuk program serial (seperti sin-etron) lebih tinggi daripada untuk program hiburan (seperti reality show, musik, kuis, komedi, dll) dan hal ini berlaku sampai dengan semester pertama 2009. Tapi, di paruh kedua 2009, yang sebaliknya justru benar, bahwa orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu menonton program hiburan daripada serial, meskipun program se-rial sempat memenangkan waktu pemirsa lagi di bulan Oktober. Pada bulan November (sampai tanggal 21), waktu yang dihabiskan untuk menonton hiburan kembali bertambah panjang. Empatbelas jam untuk program hiburan, sedangkan 13 jam untuk program seri, 10 jam untuk film dan 7 jam untuk berita.
Di antara program hiburan, porsi tayang program reality show dan musik adalah yang terbesar. Waktu pemirsa untuk menonton program ini juga yang terpanjang, yaitu rata-rata 3-5 jam. Kedua program itu kebanyakan ditonton oleh perempuan kelas atas. Mereka juga menarik pemirsa dengan usia yang sama, yaitu 20+, tapi selain itu, program musik juga meraih pemirsa yang lebih muda (15-19 tahun). Dalam hal jumlah, jumlah penonton reality show lebih besar dari-pada musik. Pada bulan November, reality show meraih rata-ra-ta 1,9 poin rating (arata-ra-tau sama dengan 900 ribu orang), semenrata-ra-tara musik mendapat rata-rata 1,2 poin rating (atau hampir 600 ribu orang). Pemirsa reality show juga cenderung lebih loyal dibanding-kan dengan musik di mana 61% dari pemirsanya menonton lebih dari setengah durasi tayang program, sementara hanya 49% dari pemirsa musik yang menonton lebih dari setengah durasi tayang program.
Top 10 Program Hiburan, Stasiun TV Nasional Periode: 1-21 November 2009
Target pemirsa: Usia 5 tahun ke atas (Populasi TV: 46.719.474 individu)
Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin
Program Tipe Program rata jumlah Rata-penonton
Rating (%) Share (%) TAKE ME/HIM OUT
INDONESIA Reality Show 2.534.000 5,4 20,5 TERMEHEK MEHEK Reality Show 2.334.000 5,0 20,2 JIKA AKU MENJADI Reality Show 1.918.000 4,1 21,7 THE PROMOTOR Variety Show 1.821.000 3,9 13,8 GONG SHOW Game Show 1.749.000 3,7 13,5 OPERA VAN JAVA Comedy 1.710.000 3,7 13,0 THE HAPPY FAMILY Reality Show 1.604.000 3,4 12,4
REALIGI REALITI
RELIGI Reality Show 1.559.000 3,3 13,0 BEDAH RUMAH (R) Reality Show 1.534.000 3,3 15,8
KONSER
PER-JALANAN CINTA Music 1.530.000 3,3 12,4
Data Highlights
Hiburan vs. Sinetron:
Siapa memenangkan waktu pemirsa?
Meskipun pemirsa menghabiskan lebih banyak waktu untuk menon-ton hiburan, jumlah pemirsa serial ternyata masih lebih besar dari-pada hiburan. Rata-rata, program serial ditonton oleh lebih dari satu juta orang berusia 5+, sementara program hiburan ditonton oleh sekitar 600 orang. Loyalitas pemirsa terhadap program serial juga lebih tinggi daripada hiburan. Enam puluh enam persen dari pemirsa serial menonton lebih dari setengah durasi tayang pro-gram, sementara hanya 54% dari pemirsa hiburan yang menonton lebih dari setengah durasi tayang program.
Di antara semua program, serial masih memimpin perolehan pe-nonton terbanyak secara umum di bulan November. Tetapi, harus bersaing ketat dengan program hiburan, khususnya reality show.
Top 10 Program, Stasiun TV Nasional Periode: 1-21 November 2009
Target pemirsa: Usia 5 tahun ke atas (Populasi TV: 46.719.474 individu)
Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin
Program Tipe Program rata jumlah Rata-penonton Rating (%) Share (%) AFC ACQ:INDONESIA VS KUWAIT(L) Sport:Match 3.454.000 7,4 27,3 CINTA FITRI
SEA-SON RAMADHAN Series:Drama 2.810.000 6,0 23,1 SAFA DAN MARWAH Series:Drama 2.747.000 5,9 20,9 TAKE ME/HIM OUT
INDONESIA Entertain-ment: Reality Show 2.534.000 5,4 20,5 CINTA DAN ANUGERAH Series:Drama 2.365.000 5,1 21,3 TERMEHEK MEHEK ment: Reality
Entertain-Show
2.334.000 5,0 20,2
SPIDER-MAN Movie:Action/ Adventure 2.017.000 4,3 16,8 DJARUM ISL:PERSIB
VS PELITA(L) Sport:Match 1.999.000 4,3 14,8 JIKA AKU MENJADI ment: Reality
Entertain-Show
1.918.000 4,1 21,7 AFC U-19
C:INDONESIA VS
AUST(L Sport:Match 1.847.000 4,0 16,8 Namun, selama tahun 2009 (hingga November), reality show men-dominasi 10 program teratas yang paling banyak ditonton bersa-maan dengan program acara khusus. Akankah tahun 2009 menjadi tahun hiburan, khususnya reality show, seperti halnya tahun lalu?*
Nielsen Adds Internet Speed, Usage, Gaming To TV Ratings Pada 9 November 2009, AGB Nielsen Media Research mengadakan workshop untuk pemasar muda tentang “Penggunaan Riset TV untuk Produk Anda”. Sebanyak 31 praktisi dari industri periklanan berpartisipasi dalam ac-ara yang difasilitasi oleh Adwin Wibisono, Channel &
Me-dia Planning Director DDB Indonesia, dan Bukit Ketaren, Media Director Merah Putih Pariwara.
Tujuan dari workshop ini adalah untuk memperkenalkan peserta pada metode pengukuran kepemirsaan TV, yang hasilnya digunakan di kalangan industri TV dan periklan-an. Workshop ini menekankan pada penggunaan data kepemirsaan TV untuk mendukung pengambilan kepu-tusan manajemen. Mereka diberikan studi kasus dalam kelompok untuk membuat perencanaan media sederha-na; bagaimana mereka akan menempatkan iklan mer-eka di TV, dan menyampaikannya di depan kelas. Secara umum, semua peserta menganggap workshop ini menarik. Kebanyakan dari mereka juga berpendapat bahwa mereka mendapat informasi dan pengetahuan baru dari workshop ini. Menurut mereka, workshop ini sangat baik untuk meletakkan fondasi awal yang baik dan benar untuk para pemasar muda.*
Newsletter
Edisi ke-39 | November | 2009
p. 3
Data Highlights
TV Komersial, GRP (Gross Rating Points) dalam %, hanya produk komersial
Produk GRP Jumlah
CLEAR ANTI KETOMBE -
SHAMPOO 3.169 2.477
AQUA - MINERAL WATER 3.049 3.279 EXCELCOMINDO XL - GSM
CARD 2.954 1.562
SUNSILK SOFT&SMOOTH -
HAIR CARE 2.600 1.879
SEDAAP - INSTANT NOODLE 2.593 1.952
Iklan Produk
Paling Ditonton
di Oktober
Workshop:
Penggunaan Riset TV
untuk Produk Anda
Dalam kaitannya dengan pemutaran rekaman suara milik Komi-si Pemberantasan KorupKomi-si (KPK) di Mahkamah KonstituKomi-si pada 3 November lalu, pidato presiden dalam menanggapi kasus terse-but, yang disiarkan langsung pada 23 November di delapan sta-siun TV menarik lebih dari satu juta penonton berusia di atas 5 tahun di 10 kota survei.
Siaran Langsung Pidato Presiden dalam Kasus KPK Periode: 23 November 2009; Paruh waktu: 20.00 - 20.30
Target pemirsa: Usia 5 tahun ke atas (Populasi TV: 46.719.474 individu)
Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin
Channel Rata-rata jumlah penonton Rating (%) Share (%)
RCTI 2.228.000 4,8 17,1 SCTV 1.490.000 3,2 11,4 INDOSIAR 1.317.000 2,8 10,1 TRANS7 1.055.000 2,3 8,0 TVONE 860.000 1,8 6,5 METRO 735.000 1,6 5,7 TPI 533.000 1,1 4,1 GLOBAL TV 379.000 0,8 2,9
Secara umum, siaran langsung pidato tersebut menarik lebih ban-yak pemirsa perempuan kelas atas yang berusia di atas 40 tahun.*
Lebih dari Sejuta Orang
Menonton Pidato Presiden
Events
Diamond 2, Hotel Nikko
Jl. M.H. Thamrin 59, Jakarta
What to learn?
Understand the key media planning principles and the reasons that guide a media selection.
•
Understand what ad agencies and advertisers consider and want when selecting a media platform/
•
vehicle.
Get familiar with the media jargon and media math and learn how to speak more effectively and
•
make sense to a media professional.
Learn how you can benefit from research and insight and understand its importance .
•
Explore the importance of Digital platforms and examine how they can co-exist with the current
•
media platforms.
Learn how to create and successfully sell media packages that deliver results.
•
Learn what media agencies need and want, and how to become a better partner for them.
•
Who should attend?
Executives of media owners who have responsibilities in the area of sales and marketing of:
TV
•
Radio
•
COURSE FEE:
Rp 3 million - net/person
For registration or sponsorship,
please call (021) 521 2200:
Andini or Mita (ext.322)
or e-mail: info@id.agbnielsen.net
Andreas Vogiatzakis
Workshop leader:
Andreas has high-profile international career experiences in Advertising
In-dustry, started from DMB&B in New York, JWT in Greece, D’Arcy’s & Starcom
in Japan, MindShare in Taiwan up to his current role as Managing Director
of Omnicom Media Group (OMG) Malaysia. Training is one of his favorite
contributions to the media industry and his workshop is a much
sought-after event.
TO REGISTER ON-LINE, CLICK
www.agbnielsen.co.id/registration/
Coordinated by:
Print (newspaper and magazine)
•
Out-door
•
Internet
•
New Media
•
LIMITED FOR
50 SEA
TS ONL
Y!
TAM Around the Globe
Newsletter
Edisi ke-39 | November | 2009
p. 5
AGB Nielsen Media Research 17/F, Mayapada Tower Jl. Jend. Sudirman kav. 28, Jakarta 12920 T: +62 21 521 2200 F: +62 21 522 6769 e: info@id.agbnielsen.net w: www.agbnielsen.co.id
Debut Nielsen: Fast-Turnaround Ad Evaluator (Australia) - Niels-en telah meluncurkan metode perputaran cepat yang memung-kinkan agensi iklan untuk segera meninjau kinerja dari iklan-iklan TV yang baru ditayangkan, dan bereaksi sesuai.
Melalui integrasi antara riset konsumen dan layanan medianya (TVPix, AdEx), bersama dengan tanggapan panel konsumen online YourVoice, teknik baru Rapid Campaign Evaluation (RCE) memung-kinkan agensi iklan mengevaluasi efektivitas iklan dalam delapan hari sejak disiarkan.
RCE telah dikembangkan di Australia untuk mengukur kekuatan dan/atau kelemahan dari iklan TV, dengan menangkap berapa ban-yak orang yang mendengar atau melihat iklan; keterikatan merek untuk mengungkap apakah penonton tahu untuk apakah merek itu; dan komunikasi untuk menentukan apakah pesan yang ‘benar’ dipa-hami oleh para penonton.
Berbekal informasi ini, Nielsen mengatakan kliennya kemudian da-pat membuat keputusan mengenai bagaimana mereka harus me-nanggapi.
“Dengan investasi besar untuk berkomitmen memproduksi iklan dan menjalankan kampanye media, kecepatan yang efektivitasnya diukur adalah penting,” ujar Richard Reeves, Associate Director - Consumer Research Services. “Dalam hitungan hari, RCE memung-kinkan akses ke informasi yang diperlukan untuk mengevaluasi ki-nerja iklan dan memberikan respon yang sesuai, untuk menjamin pengembalian terbesar dari belanja media.”Sumber: mrweb.com
Nielsen menambah data DVR pada hari yang sama ke dalam rat-ing TV pada Januari (AS) - Nielsen akan memperkenalkan metrik pengukuran TV Live + Same Day pada Januari tahun depan un-tuk menyediakan data rating atas program yang direkam dan di-tonton di hari yang sama.
Nielsen mendiskusikan mengenai apakah metrik yang baru diper-lukan sejak awal tahun, setelah penelitiannya menemukan bahwa 63% dari program ditonton di hari yang sama setelah direkam den-gan perekam video digital (DVR), beberapa bahkan dalam kurun waktu sejam.
Nielsen awalnya merencanakan untuk memperkenalkan data baru
Live + Same Day pada bulan Desember, tetapi mengundurnya sebu-lan untuk menghindari terganggunya proses pembelian dan pen-jualan, yang biasanya didasarkan pada kuartal kalender.
Setelah diperkenalkan, data baru ini akan berjalan berdampingan dengan sistem pengukuran yang ada di semua people meter lokal (LPM) dan pasar perangkat pengukuran TV. Sumber: research-live.com
Nielsen Mengawasi Layar Perpanjangan (AS) - Nielsen telah ber-pengalaman dengan rating TV selama bertahun-tahun, tapi den-gan tawaran tayanden-gan dan video online yang berkembang melalui beragam titik distribusi, kepemirsaan TV sebenarnya terdiri dari alih-menonton. Brian Fuhrer, SVP dan Media Program Leader di The Nielsen Company, menimbang perlunya mengukur kepemir-saan video di TV, jaringan, perangkat bergerak dan banyak lagi. Fuhrer menunjukkan data yang menekankan bahwa baik konsumsi televisi maupun video online tumbuh pesat. Dia mengatakan, karena orang-orang menonton video dan televisi pada “layar perpanjangan” termasuk pada perangkat bergerak, tekanan pengiklan atas penyedia metrik pemirsa untuk melaporkan hasil yang akurat pun meningkat. Bagaimana Nielsen dapat secara akurat mengukur kepemirsaan di layar perpanjangan? Salah satu inisiatif difokuskan pada mengukur penggunaan internet dan kebiasaan menonton TV untuk rumah-ru-mah yang termasuk dalam Panel Televisi Nasional. Harapannya ada-lah untuk mengukur pola menonton video di TV dan online. Fuhrer mengatakan bahwa untuk mendapatkan pola menonton video Inter-net yang akurat akan membutuhkan 6-7 bulan. “Ini akan memberi kita sampel yang sangat kuat sehingga kita dapat melakukan ban-yak hal terkait layar perpanjangan,” katanya.