34 BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Dan Metodologi Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam analisis data, penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial ( yang menggunakan rumus-rumus statistic non-parametrik ). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel ( Ardianto, 2011:47 )
Proses penelitian kuantitatif bersifat linier, dengan langkah-langkah yang jelas, mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, konsep atau landasan teoritis, hipotesis, metode penelitian yang dipergunakan. Teknik mengumpulkan data, analisis data, serta menarik kesimpulan dan saran yang diajukan peneliti.
3.2 Metode Dan Tipe Riset
Pada metode kuantitatif ini, digunakan metode riset survey. Kegiatan survey ini dirancang untuk mengetahui sikap dan perilaku manusia ( human behavior ), opini atau tanggapan public terhadap suatu permasalahan secara tepat. Riset survey ini, merupakan bentuk metode riset yan banyak dilakukan dalam kegiatan Public relation, seperti survey yang dapat diaplikasikan dalam penelitian terhadap isu-isu sosial yang berkembang, opini public terhadap hubungan atau
34
penolakan kebijakan politik pemerintah tertentu, permasalahan organisasi, termasuk menelaah atas dukungan semua mayoritas pemegang saham dalam rapat laporan tahunan dan lain sebagainya ( Ruslan, 2010:55 ).
Secara umum survey, menurut Sietel, terdapat empat unsure pokok kegiatan, yaitu melalui ( Ruslan, 2010:55 ):
1. the sample
2. the quesionnair
3. the interview
4. the analysis of result
Survey yang digunakan yaitu survey eksplanatif. Jenis survey ekaplanatif ini dipergunakan jika riset ingin mengetahui mengapa pada situasi atau kondisi tertentu dapat terjadi, atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu ? Artinya, periset tidak hanya menggambarkan, tetapi juga menjelaskan mengapa fenomena tersebut dapat terjadi dan apa pengaruhnya ? Dalam hal penelitian survey jenis ini, periset mengajukan hipotesis untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Selanjutnya analisis data yang dapat dilakukan menggunakan uji statistic inferensial ( Ruslan, 2010:254-255 ).
34 3.3 Operasionalisasi Konsep
Pada operasionalisasi konsep ini, terdiri dari variabel, dimensi, indikator, deskripsi, skala pengukuran dan instrument pengukuran dari penelitian. Berikut akan disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep
No Variabel Dimensi Indikator Definisi Pernyataan 1. Variabel X ( special event ) Research special event
What Event apa yang dilaksana-kan oleh pihak tabloid BOLA, sehingga mampu menarik masyarakat 1. Tabloid BOLA disetiap edisinya menampilkan
nama dan foto para peserta event JFL 2. Acara pendukung selama event JFL menarik ( stand makanan ringan, special promo media cetak olahraga seperti tabloid BOLA, Bola vaganza, F1, dan lainnya ) Who Personal yang terlibat dalam event yang diadakan oleh tabloid BOLA 1. Saya memiliki hobi olahraga sepak bola 2. Saya mengikuti event JFL untuk menyalurkan ketrampilan sepak bola yang saya miliki 3. Saya antusias dengan event JFL Why Berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai dengan diadakannya special event 1. Event JFL Memotivasi masyarakat ( khususnya siswa SLTP ) untuk melestarikan dan mengembangkan sepak bola 2. Event JFL
34
mendukung program pengembalian tim sepak bola di SLTP ( dibanding futsal ) When Waktu pelaksanaan special event 1. Event JFL
diadakan satu kali dalam satu tahun dapat mengembangkan olahraga sepak bola di SLTP 2. Event JFL diadakan setiap hari sabtu Where Lokasi / tempat diadakannya special event 1. Tempat pelaksanaan event JFL nyaman dan strategis 2. Variabel Y ( Citra Merek ) Faktor fisik Desain Mengenai tampilan fisik dari tabloid BOLA, yang antara lain adalah warna, ukuran kertas, gambar ( foto ), dan lain sebagainya 1. Tabloid BOLA memiliki pewarnaan yang jelas 2. Ukuran tabloid BOLA nyaman untuk dibawa / ketika dibaca 3. Foto-foto yang terdapat pada tabloid BOLA menarik 4. Content ( isi ) dari tabloid BOLA terus berkembang mengikuti jaman Kegunaa n produk dari merek. Keuntungan atau manfaat yang diperoleh oleh para pembaca dengan 1. Tabloid BOLA dapat memberikan pengetahuan mengenai persepakbolaan nasional dan
34 adanya membaca tabloid BOLA internasional 2. Tabloid BOLA memotivasi masyarakat melestarikan olahraga sepak bola Faktor psikologi s Keperca-yaan Rasa percaya yang dimiliki oleh pembaca dengan membaca tabloid BOLA 1. Tabloid BOLA dapat digunakan sebagai sumber referensi olahraga khususnya sepak bola 2. Tabloid BOLA menyajikan berita sesuai dengan fakta 3. Informasi mengenai sepak bola dunia diperoleh melalui tabloid BOLA Nilai Nilai-nilai positif yang terdapat dalam tabloid BOLA 1. Tabloid BOLA mampu memberikan nilai positif mengenai etika persepakbolaan Sumber : Penulis 3.4 Perumusan Hipotesis
Salah satu tujuan penelitian adalah menguji hipotesis dan jika berdasarkan penelitian bersifat kuantitatif, maka hipotesis merupakan jawaban atas suatu masalah yang secara rasional ( ilmiah ) harus berlandaskan teoretis tertentu. Tujuan pengujian hipotesis untuk menentukan apakah jawban teoritis tersebut telah tertuang dalam pernyataan hipotesis yang didukung dengan fakta-fakta
34
dikumpulkan dan dianalisis yang kemudian diproses mellaui pengujian secara ilmiah ( Ruslan, 2010:171 ).
Hipotesis berasal dari dua kata, hypo ( kurang dari ) dan thesis ( pendapat ). Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara ( Ruslan, 2010:171 ), dan arti sesungguhnya belum bernilai ( mencapai ) sebagai suatu tesis yang belum diuji kebenarannya.
Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu ( Ruslan, 2010:174-175 ):
a. Hipotesis Nol ( Ho )
Artinya dapat dijelaskan dengan ‘tidak adanya perbedaan’ antara parameter dengan statistic, atau pengertian lainnya ‘tidak adanya perbedaan’ antara ukuran populasi dan sampel.
b. Hipotesis Alternatif ( Ha )
Merupakan kebalikan dari Ho, yaitu ‘adanya perbedaan’ antara data populasi dengan data sampel.
3.5 Populasi Dan Sampel
3.5.1 Populasi
Pengertian populasi ( universal ), menurut Sugiyono dalam buku “statistika untuk penelitian” ( 2002 ), adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari, objek atu suatu subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajar, dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya ( Ruslan, 2010:133).
34
Pengertian populasi menurut Eriyanto (2007:61 dan 63 ) , yaitu semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa atau apapun yang menjadi objek dari survei. Misalnya ketika kita akan meneliti tentang perkelahian antar pelajar di Jakarta. Populasinya bukan lagi warga Jakarta, melainkan pelajar di Jakarta.
3.5.2 Sampel
Peneliti yang meneliti seluruh elemen-elemen populasi, disebut ‘sensus’, dan jika meneliti sebagian dari elemen-elemen tertentu suatu populasi, disebut penelitian ‘sampel’. Peneliti secara teknis umumnya akan mengalami kesulitan melakukan sensus, karena jumlah dari elemen relative sangat besar dan sulit untuk menghitungnya, adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia dalam pelaksanaan suatu penelitian ( Ruslan, 2010:139 ).
Setelah populasi ditemukan, peneliti harus menentukan kerangka sampel yang lebih operasional. Kerangka sampel menjamin semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Kerangka sampel yang baik memilki 3 karakteristik, yaitu : komprehensif, probabilitas, dan efisien ( Eriyanto, 2007:68-70 ).
34
Gambar 3.1 Prosedur pemilihan sampel
Sumber : Penulis, menganalisa narasi di buku
Penjelasan prosedur pemilihan sampel ( Ruslan, 2010:144-145 ):
1. Identifikasi populasi target
Tahap pertama ini, pemilihan sampel adalah melakukan identifikasi populasi target, yaitu populasi spesifik yang relevan dengan tujuan atau permasalahan penelitian.
2. Memilih kerangka pemilihan sampel
Kerangka sampel adalah memuat daftar unsure-unsur populasi yang dijadikan dasar pengambilan sampel, dan kerangka sampel ini berbeda dengan populasi target yang telah ditentukan.
3. Menentukan metode pemilihan sampel
Berbagai cara untuk pemilihan sampel, dan metode pemilihan sampel data secara garis besarnya, yaitu dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Metode pemilihan sampel probabilitas, atau dikenal dengan metode pemilihan sampel acak ( random sampling ).
Identifikasi populasi target Menentukan metode pemilihan sampel Memilih kerangka pemilihan sampel Menentu-kan unit sampel
34
b. Metode pemilihan sampel nonprobabilitas, atau dikenal dengan metode pemilihan sampel secara tidak acak ( non randomly sampling ).
4. Menentukan unit sampel
Unit sampel adalah suatu unsure atau kelompok unsure yang menjadi dasar untuk dipilih sebagai sampel.
Rumus yang digunakan dalam menentukan sampel yaitu menggunakan rumus slovin. Melalui pendekatan statistik, menurut Slovin, yaitu dapat menentukan rumus sampel dari populasi, sevagai berikut :
Keterangan : n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = presentase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
Pemilihan sampel yang digunakan yaitu nonprobability methods ( sampel nonprobabilitas ). Sampel nonprobabilitas atau sampel tidak acak yaitu teknik yang tidak memberikan peluang ( kesempatan ) yang sama bagi setiap unsur-unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel ( Ruslan, 2010:156 ).
N n=
34 3.6 Pengumpulan Data
Sepintas teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif tidak begitu berbeda dengan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif melalui angket atau kuesioner, observasi, dan dokumenter. Dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah angket, sedangkan dokumenter adalah teknik penunjang data saja ( Ardianto, 2011:162).
3.6.1 Data Primer
Yaitu data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga yang bersangkutan untuk dimanfaatkan. Data primer dapat berbentuk opini subjek secara individual atau kelompok, dan hasil observasi terhadap karakteristik benda ( fisik ), kejadian, kegiatan dan hasil suatu pengujian tertentu. Ada dua metode yang dipergunakan untuk pengumpulan data primer, yaitu survey ( angket ) dan observasi ( Ruslan, 2010:138 ).
1. Angket
Angket atau kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikembalikan ke petugas atau peneliti.
Angket diisi ketika peneliti datang, sehingga pengisiannya dapat didampingi peneliti, bahkan peneliti dapat bertindak sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawb berdasarkan jawaban yang telah disediakan.
34 2. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. oleh karena itu, observasi adalah kemampuan sesorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Observasi terdiri dari dua macam, yaitu :
a. Observasi langsung
Pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap objek yang diobservasikan. Pengamatan tidak menggunakan media-media transparan. Peneliti melihat secara langsung apa yang terjadi pada objek penelitian.
b. Observasi berstruktur
Peneliti telah mengetahui aspek atau aktivitas apa yang akan diamati, yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Pada observasi ini, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan materi pengamatan dan instrument yang akan digunakan.
3.6.2 Data Sekunder
Data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara ( dihasilkan pihak lain ) atau digunakan oleh lembaga lain yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu. Data sekunder pada umumnya berbentuk catatan atau laporan data dokumentasi oleh lembaga tertentu yang dipublikasikan ( Ruslan, 2010:138 ).
34
Dalam penelitian kuantitatif ini, skala pengukuran untuk jawaban dari responden pada kuesioner yaitu menggunakan sakala likert. Skala ini disebut skala likert, karena pertama kali dikembangkan oleh rensis likert, dan sering disebut sebgai method of summated ratings, yang berarti nilai peringkat setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai total. Skala likert secara umum menggunakan peringkat lima angka penilaian, yaitu : (a) sangat setuju, (b) setuju, (c) netral, (d) tidak setuju, (e) sangat tidak setuju ( Ruslan, 2010:198-199 ).
Tabel 3.2 Peringkat 5 angka penilaian Skala Likert
JAWABAN SKOR
SANGAT SETUJU 5
SETUJU 4
NETRAL 3
TIDAK SETUJU 2
SANGAT TIDAK SETUJU 1
34 3.7 Teknik Analisis Dan Interpretasi Data
3.7.1 Uji Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mengukur sesuatu. Sedangkan reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Seringkali peneliti sosial tidak membicarakan didalam laporan penelitiannya apakah alat pengumpul data yang dipakainya memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Tanpa informasi tersebut, pembaca akan kurang yakin apakah data yang dikumpulkan betul-betul menggambarkan fenomena yang akan diukur ( Ardianto, 2011:188-189 ).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana alat ukur sapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali –untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, alat ukur tersebut reliabel.dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Untuk menghitung reliabiltas ( Ardianto, 2011:189-191 ).
Dalam penelitian ini digunakan internal consistency untuk pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan Rumus Cronbach Alpha :
34 Keterangan :
= Koefisien Reliabilitas Instrument
= Banyaknya Butir Pertanyaan
= Jumlah Varians Item
= Varian
3.7.3 Uji Normalitas Data
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Normal atau tidaknya residual dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil normal atau tidak jika dianalisis, misalnya sebuah kelas X dengan total murid 50 siswa maka secara normal dalam 1 kelas tersebut ada beberapa anak yang berprestasi tinggi dan ada sebagian yang berprestasi sedang sesuai dengan rata-rata yang setiap semesternya dapat dilihat dari laporan ataupun rapor yang diterima oleh siswa. Tetapi, jika dalam satu kelas itu semua siswa memilki prestasi yang tinggi maka data tersebut dianggap tidak normal ( Sugiyono, 2009:238 ). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan statistik parametris, maka setiap variabel harus diuji terlebih dahulu diuji normalitasnya. Bila data setiap variabel tidak normal, maka pengujian hipotesis tidak bisa menggunakan statistic parametris ( Sugiyono, 2009:239 ).
34
Sebab itu dalam penelitian diperlukan uji normalitas untuk menguji normal atau tidaknya data yang diambil oleh peneliti sebelum pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik parametris.
3.7.4 Analisis Korelasi
Korelasi dikenal sebagai nilai hubungan korelasi antara dua atau lebih variabel yang diteliti. Nilai koefisien korelasi, sebagaimana juga taraf signifikasi, digunakan sebgai pedoman untuk mennetukan suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak dalam suatu penelitian. Nilai koefisien korelasi bergerak dari 0 ≥ 1 atau 1 ≤ 0 ( Bungin, 2005:184 ). Menurut Winarno Surakhmad, menyatakan jika nilai r antara :
Tabel 3.3 Nilai Koefisien Korelasi
Nilai Koefisien Korelasi (r) Kekuatan Hubungan
< 0,20 Hubungan rendah sekali
0,20 – 0,40 Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70 Hubungan cukup berarti
0,70 – 0,90 Hubungan kuat
> 0,90 Hubungan kuat sekali
34
Untuk penelitian ini dapat digunakan Rumus Korelasi Product Moment yaitu :
Item instrument dianggap valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya dengan r tabel dan valid jika r hitung > r tabel. 3.7.5 Analisis Regresi Linear Sederhana
Korelasi dan regresi keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi. Regresi digunakan bilamana kita ingin mengetahui bagaimana variabel dependen atau kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau predictor, secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik atau menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan atau menurunkan variabel independen, atau untuk meningkatkan variabel independen atau dan sebaliknya ( Sugiyono, 2009:270).
Analisis regresi adalah analisis persamaan garis yang diperoleh berdasarkan perhitungan – perhitungan statistika, umumnya disebut model, untuk mengetahui bagaimana perbedaan sebuah variabel mempengaruhi variabel lain ( Bungin, 2005:221).
Untuk memperoleh bahan analisis maka dalam penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana sebagai alat ukurnya. Jika terdapat
34
data dari dua variabel penelitian yang sudah diketahui yang mana variabel X dan variabel Y, lalu akan dihitung atau dicari nilai – nilai Y yang lain berdasarkan nilai X yang diketahui (Husein, 2004:114). Rumus regresi linear sederhana yaitu :
Keterangan :
Y = Variabel terikat (citra tabloid BOLA)
a = Parameter regresi yang tidak diketahui nilainya (namun sudah diketahui nilainya setelah dilakukan pengujian)
b = Koefisien regresi
X = Variabel bebas (event junior football league)
3.7.6 Koefisien Determinasi
Koefisien ini dinyatakan dalam persen, yang menyatakan kontribusi regresi yaitu akibat prediktor terhadap variasi total respon ( Y ). Makin besar nilai R2 makin besar pula kontribusi atau peranan prediktor terhadap variasi respon. Biasanya model regresi dengan nilai R2 sebesar 70% atau lebih dianggap cukup baik. Rumus Koefisien Determinasi yaitu :
34 3.7.7 Uji Hipotesis ( Uji T )
Pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapat menggunakan tabel dan dapat dihitung melalui uji t.
Uji t disebut juga dengan uji hipotesis, yang secara etimologis hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu hypo dan kata thesis. Hypo yang berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Kedua kata itu kemudian digunakan secara bersama menjadi hypothesis dan penyebutan dalam Bahasa Indonesia menjadi hipotesa kemudian yang menjadi kurang atau kesimpulan yang masih belum sempurna ( Bungin, 2005:75 ).
Hipotesis nol juga sering disebut dengan hipotesis statistik yaitu dengan hipotesis yang diuji dengan statistik. Hipotesis ini mempunyai bentuk dasar atau memiliki statement yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y yang akan diteliti, atau X tidak mempengaruhi variabel Y ( Bungin, 2005:79-80 ).
Adapun rumus t adalah sebagai berikut :
Adapun dalam mengetahui atau dalam mendapatkan hasil apakah hipotesis nol ditolak atau tidak, perlu melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus – rumus yang berkaitan dengan hipotesis itu sendiri. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji hipotesis ( uji t )
34
dengan harap apakah hasil data yang telah diambil dan dianalisis sesuai dengan rumusan hipotesis yang telah dibuat, yaitu :
H0 : tidak ada pengaruh event junior football league terhadap citra tabloid BOLA.
Ha : ada pengaruh event junior football league terhadap citra tabloid BOLA.