• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) NEGERI 1 PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) NEGERI 1 PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN."

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

i

PELAKSANAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) NEGERI 1 PRAMBANAN

KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Widarnati Prasetyaningrum 08101244002

PROGARAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul " PELAKSANAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 PRAMBANAN

",

KABUPATEN KLATEN" yang disusun oleh Widamati Prasetyaningrum, NIM 08101244002 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Yogyakarta, 3 Agustus 2015

Pembimbing I

MeiliJ!USlari. M.Pd

NIP 19730502 1998022001

(3)

SURATPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali acuan atau kutipan dengan mengikuti

tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada

periode berikutnya

Yogyakarta, 3 Agustus 2015 Yang menyatakan,

Widarnati Prasetyaningrum

(4)

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul " PELAKSANAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 PRAMBANAN

KABUPATEN KLATEN" yang disusun oleh Widamati Prasetyaningrum, NIM - 08101244002 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 13

Agustus 2015 dan dinyatakan lulus

DEWAN PENGUJI Nama

Lia Yuliana,M.Pd

Mada Sutapa,M.Si Bambang Saptono,M.Si

Jabatan Ketua Penguji Sekretaris Penguji

Penguji Utama

Tanggal

.:/0 - 08 -.2DIS ...

2

6

AUG 2015

Yogyakarta,.: . Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta -- 'S;:

Dekan,

(5)

iv MOTTO

Orang bijak adalah orang yang selalu bersahabat dekat dengan buku (Buya Hamka)

Buku adalah jendela dunia, memperkaya pengetahuandapat mengantarkan kepada kesuksesan

(Novilim)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan tanda kemudahan, maka apabilatelah

selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

urusan yang lain”

(6)

v

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam penyelesaian tugas akhir skripsi ini sebagai persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi manajemen pendidikan universitas negeri yogyakarta. Karya ini saya persembahkan untuk :

1. Orang tua tercinta

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pelaksanaan Pelayanan Perpustakaan di

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Prambanan Kabupaten

Klaten”.Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan

menyelesaikan jenjang Strata 1 (S1) pada program studi Manajemen Pendidikan Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta beserta staf yang telah memberikan kemudahan selama proses penyusunan skripsi.

2. Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan dalam melakukan penelitian sampai pada penyusunan skripsi.

3. Ibu Meilina Bustari,M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Lia Yuliana,M.Pd selaku dosen pembimbing IIyang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Bambang Saptono,M.Si selaku penguji utama yang telah meluangkan waktunya untuk menguji penulis pada ujian skripsi.

6. Bapak Mada Sutapa,M.Si selaku sekretaris penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji penulis pada ujian skripsi.

(8)
(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

A. Konsep Perpustakaan Sekolah ... 10

1.Pengertian Perpustakaan ... 10

2.Fungsi Perpustakaan ... 11

3.Tujuan Perpustakaan... 12

4.Standar Pendirian Perpustakaan Sekolah ... 14

B. Konsep Pelayanan Perpustakaan ... 20

1.Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 20

2.Bentuk Pelayanan Perpustakaan ... 22

C. Pelayanan Pembaca ... 23

1.Pengertian Pelayanan Pembaca ... 22

2.Macam pelayanan pembaca ... 24

(10)

x

b.Layanan Referensi ... 33

D. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 36

E. Kerangka Berpikir ... 38

F. Pertanyaan Penelitian ... 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 43

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 44

C. Subyek Penelitian ... 44

D. Teknik Pengumpulan Data ... 45

E. Instrumen Penelitian... 47

F. Uji Keabsahan Data ... 48

G. Teknik Analisis Data... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Setting Penelitian... 53

B. Penyajian data penelitian ... 57

1.Pelayanan Sirkulasi ... 57

a.Proses peminjaman buku ... 57

b.Proses pengembalian buku ... 62

c.Proses penagihan ... 65

d.Pemberian sanksi ... 67

e.Peraturan / tata tertib perpustakaan ... 70

f. Pemberian bebas pinjam ... 73

2. Pelayanan Referensi ... 75

a. Kegiatan pelayanan referensi ... 75

b. Pelayanan pemberian bimbingan ... 77

C. Pembahasan ... 79

1.Pelayanan Sirkulasi ... 79

a.Peminjaman buku... 79

b.Pengembalian buku ... 83

c.Penagihan ... 84

(11)

xi

e.Peraturan / tata tertib perpustakaan ... 88

f. Pemberian bebas pinjam ... 90

2. Pelayanan Referensi ... 91

a.Kegiatan pelayanan referensi... 91

b.Pelayanan pemberian bimbingan ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ... 96

Lampiran 2. Pedoman Observasi ... 98

Lampiran 3. Pedoman Dokumentasi ... 99

Lampiran 4. Hasil Wawancara ... 100

Lampiran 5. Reduksi Data Wawancara... 113

Lampiran 6.Triangulasi data... 127

Lampiran 7. Struktur Organisasi Perpustakaan ... 137

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas, 2003: 1 ) bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai salah satu upaya untuk memajukan dan meningkatkan kecerdasan bangsa melalui pendidikan, perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi (Undang-Undang No.43 Tahun 2007). Banyak fasilitas yang harus ada di dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, salah satu fasilitas yang harus ada dan peranannya sangat penting yaitu perpustakaan. Ketika mendengar kata perpustakaan, barangkali gambaran spontan yang muncul dalam pikiran kita adalah sebuah gedung tempat menyimpan buku, yang dipenuhi dengan rak-rak berisi buku. Gambaran semacam itu tidak dapat dikatakan salah, karena dalam bahasa indonesia kata “pustaka”

memang berarti “buku”. Akan tetapi kalau dikaji lebih mendalam itu masih jauh

(14)

2

Menurut UU No. 43 Tahun 2007 menyatakan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Jadi perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada disekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (Rusina Sjahrial, 2000: 4). Untuk itu perpustakaan sekolah harus bekerja penuh dalam melayani pemakai/penggunanya. Pelayanan pemakai adalah kegiatan memberikan pelayanan dan bantuan kepada pemakai agar mendapatkan informasi yang diperlukan dari perpustakaan (Meilina Bustari, 2000: 48). Menurut Undang-Undang RI No.43 Tahun 2007 bahwa layanan perpustakaan harus diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka. Setiap perpustakaan wajib mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

(15)

3

membuat perlengkapan buku serta penyusunan buku. Sedangkan pengertian dari pelayanan pembaca itu sendiri adalah kegiatan pemberian pelayanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya (Ibrahim Bafadal, 2008: 124).

Menurut Rahayuningsih (2007: 87–90) menyebutkan ada beberapa jenis pelayanan pembaca atau pengguna antara lain sebagai berikut : layanan locker, layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan penelusuran, layanan informasi koleksi terbaru, layanan koleksi, layanan ruang baca, layanan fotocopy, serta layanan multimedia. Sedangkan menurut Pawit M.Yusuf dan Yaya Suhendar (2005: 69) pelayanan perpustakaan meliputi pelayanan langsung yang berupa pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan referensi, dan pelayanan bimbingan kepada pengguna / pembaca. Dari kedua pendapat tersebut, maka peneliti akan lebih fokus terhadap pelayanan pembaca yaitu layanan sirkulasi dan layanan referensi.

(16)

4

Dalam pelayanan peminjaman dan pengembalian buku ini diketahui ada dua sistem yang digunakan oleh perpustakaan sekolah pada umumnya yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup (Lasa H.S, 2008: 213). Sistem terbuka adalah membebaskan pengunjung ketempat koleksi perpustakaan. Dengan sistem terbuka ini pengguna dapat melakukan browsing atau membuka–buka, melihat–lihat buku serta mengambil sendiri. Sedangkan sistem tertutup yaitu pengunjung tidak diperkenankan masuk ke rak–rak buku untuk membaca ataupun mengambil sendiri koleksi perpustakaan. Pengunjung hanya dapat membaca atau meminjam melalui petugas yang akan mengembalikan bahan pustaka untuk para pengunjung. Syarat yang harus dimiliki oleh pengguna perpustakaan jika ingin mendapatkan pelayanan perpustakaan dalam hal ini pada pelayanan peminjaman dan pelayanan pengembalian yaitu harus memiliki kartu anggota perpustakaan serta kartu peminjaman dan pengembalian buku (Ibrahim Bafadal, 2008: 127).

(17)

5

luas serta memungkinkan pengguna menggunakan koleksi referensi dengan lebih tepat guna (Rahayuningsih, 2007: 104).

Mengingat pentingnya pelayanan pembaca pada perpustakaan maka baik layanan sirkulasi maupun layanan referensi harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Berbicara mengenai kualitas pelayanan,ukurannya bukan hanya ditentukan oleh pihak yang melayani saja tetapi lebih banyak ditentukan oleh pihak yang dilayani, karena merekalah yang menikmati layanan sehingga dapat mengukur kualitas pelayanan yang diberikan pihak perpustakaan. Oleh karena itu, setiap kegiatan dalam layanan sirkulasi maupun layanan referensi harus berorientasi kepada kebutuhan pengguna perpustakaan (Dian Sinaga, 2007: 89).

Berdasarkan pengamatan awal tanggal 23 Mei 2015 yang peneliti lakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Prambanan diketahui bahwa masih adanya permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan pelayanan perpustakaan sekolah dalam pelayanan teknis. Didalam pelayanan teknis ada beberapa masalah yang dijumpai antara lain sebagai berikut belum lengkapnya bahan pustaka dikarenakan keterbatasan biaya perpustakaan. Kurang maksimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh pengguna baik siswa, guru serta karyawan.

(18)

6

dilakukan oleh petugas kepada peminjam yang terlambat mengembalikan buku perpustakaan. Ketiga, dalam proses pencarian bahan pustaka pengguna memerlukan waktu lama dikarenakan buku yang ada tidak berada sesuai dengan nomer rak buku. Keempat, kurang adanya informasi penggunaan kartu katalog oleh petugas perpustakaan kepada pengguna. Kelima, dalam layanan referensi, kurang maksimalnya pemberian bimbingan yang dilakukan oleh petugas perpustaka karena keterbatasan koleksi referensi yang dimiliki perpustakaan, sehingga pelayanan yang dilakukan belum maksimal.

Berdasarkan masalah yang muncul dalam pelaksanan pelayanan perpustakaan tersebut, maka peneliti tertarik lebih lanjut untuk mengkaji lebih dalam mengenai

“ Pelaksanaan Pelayanan Perpustakaan Di Sekolah Menengah Atas ( SMA )

Negeri 1 Prambanan “, karena mengingat pentingnya pelayanan perpustakaan

sekolah dalam mencapai kepuasan bagi pengguna perpustakaan itu sendiri.

B. Identifikasi Masalah

1. Belum lengkapnya bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dikarenakan keterbatasan biaya perpustakaan. Biaya perpustakaan hanya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja sekolah yang dibagi-bagi untuk berbagai kegiatan termasuk perpustakaan.

(19)

7

3. Sistem peminjaman dan pengembalian yang masih manual sehingga prosesnya. Petugas harus mencatat terlebih dahulu kedalam buku besar peminjaman dan pengembalian baru mencatat kedalam kartu peminjaman dan pengembalian.

4. Belum adanya proses penagihan yang dilakukan oleh petugas kepada peminjam yang terlambat mengembalikan buku perpustakaan. Pada saat pengguna mengembalikan buku yang dipinjamkannya baru mengetahui kalau yang bersangkutan telah melampui batas akhir tanggal pengembalian

5. Dalam proses pencarian bahan pustaka pengguna memerlukan waktu lama dikarenakan buku yang ada tidak berada sesuai dengan nomer rak buku. Pada saat pengguna memilih bahan pustaka, terkadang tidak mengembalikan ketempat semula dimana bahan pustaka tersebut seharusnya berada

6. Kurang adanya informasi penggunaan kartu katalog oleh petugas perpustakaan kepada pengguna. Petugas kurang adanya pemberian bimbingan cara penggunaan kartu katalog

7. Dalam layanan referensi, kurang maksimalnya pemberian bimbingan yang dilakukan oleh petugas perpustaka karena keterbatasan koleksi referensi yang dimiliki perpustakaan, sehingga pelayanan yang dilakukan belum maksimal. C. Batasan Masalah

(20)

8 D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelayanan sirkulasi yang terdiri dari proses peminjaman, pengembalian sampai kepada pemberian bebas pinjam dilakukan SMA Negeri 1 Prambanan?

2. Bagaimana pelayanan referensi yang terdiri dari kegiatan referensi dan kegiatan pemberian bimbingan yang dilakukan SMA Negeri 1 Prambanan? E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari pada penelitian yaitu mendeskripsikan tentang :

1. Pelayanan sirkulasi yang terdiri dari proses peminjaman, pengembalian sampai kepada pemberian bebas pinjam yang dilakukan SMA Negeri 1 Prambanan

2. Pelayanan referensi yang terdiri dari kegiatan referensi dan kegiatan pemberian bimbingan yang dilakukan SMA Negeri 1 Prambanan

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoretis

(21)

9

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perpustakaan Sekolah

Memberikan informasi yang bermanfaat, yang dapat dijadikan masukan bagi pengambil keputusan terutama di dalam pelaksanaan pelayanan perpustakaan untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan di SMA Negeri 1 Prambanan

b. Bagi Pustakawan

(22)

10 BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Perpustakaan Sekolah

1. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan berasal dari kata “pustaka” yang berarti buku (Library dari bahasa Yunani). Dalam pasal 1 Undang–Undang No 43 Tahun 2007 menyebutkan bahwa Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Sedangkan menurut Pawit M.Yusuf dan Yaya Suhendar (2005: 1) secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat yang didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak seperti buku, majalah,surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, dan lain-lain. Dengan demikian, perpustakaan merupakan tempat mengelola dan mengembangkan bahan informasi yang digunakan bagi pengguna.

Definisi perpustakaan menurut Meilina Bustari (2000: 2) merupakan suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk dapat digunakan secara berkesinambungan bagi pemakainya sebagai sumber informasi.

(23)

11

sebagai sumber informasi disekolah. Jadi perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan. Dalam pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan diperlukan gedung/tata ruang, anggaran, sarana dan prasarana yang memadai. Tentu saja jika perpustakaan sekolah berada di lingkungan sekolah, penanggung jawabnya adalah kepala sekolah, sedangkan pengelola biasanya guru dan pegawai yang ditugaskan.

2. Fungsi Perpustakaan

(24)

12

Menurut Ibrahim Bafadal (2008: 6) fungsi perpustakaan sekolah antara lain sebagai berikut :

a. Fungsi edukatif

Adanya perpustakaan sekolah dapat meningkatkan interes membaca siswa, sehingga teknik membaca dapat dikuasai oleh siswa. Pengadaan bahan pustaka disesuaikan degan kurikulum sekolah. Jadi perpustakaan disini bersifat edukatif.

b. Fungsi informatif

Perpustakaan dapat memberikan informasi atau keterangan tentang suatu bahan pustaka yang diperlukan oleh siswa dan guru serta staf sekolah yang bersangkutan

c. Fungsi tanggung jawab administratif

Fungsi ini tampak dalam kegiatan sehari-hari penyelenggaraan perpustakaan sekolah, dimana setiap peminjaman dan pengembalian buku yang selalu dicatat oleh pustakawan. Selain mendidik siswa kearah tanggung jawab, juga membiasakan siswa bersikap dan bertindak secara administratif

d. Fungsi riset

Dengan adanya bahan-bahan pustaka yang lengkap, siswa dan guru dapat melakukan riset yaitu mengumpulkan data lewat bahan pustaka yang ada di perpustakaan sekolah. Perpustakaan disini bersifat riset

e. Fungsi rekreatif

Bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang bagi siswa dan guru maupun anggota staf sekolah.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai pusat edukatif, informatif, tanggung jawab administratif, fungsi riset atau penelitian sederhana rekreatif, serta penelitian yang bertujuanmembantu siswa dan guru di dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siswa

3. Tujuan perpustakaan

(25)

13

a. Menumbuhkembangkan minat baca dan tulis guru dan siswa b. Menumbuhkan dan mendorong literasi informasi

c. Mengembangkan bakat dan kecerdasan (intelektual, emosional dan spiritual) d. Mendukung terealisirnya fungsi dan tercapainya tujuan pendidikan nasional e. Menyediakan sumber belajar

Sedangkan menurut Rahayuningsih (2007: 2) tujuan didirikannya perpustakaan sekolah yaitu antara lain sebagai berikut :

a. Mengumpulkan bahan pustaka yaitu secara terus menerus, menghimpunsumber informasi yang relevan untuk dikoleksi

b. Mengolah atau memproses bahan pustaka berdasarkan suatu sistem tertentu c. Menyimpan dan memelihara yaitu mengatur, menyusun, dan memelihar agar

koleksi rapi, bersih,awet, utuh, lengkap dan mudah diakses

d. Menjadi pusat informasi, sumber belajar, penelitian, preservasi, rekreasi dan kegiatan ilmiah lainnya

e. Menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Dari kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tujuan didirikannya perpustakan sekolah antara lain sebagai berikut :

a. Menumbuhkembangkan minat baca dan tulis guru dan siswa

b. Menumbuhkan dan mendorong literasi informasi serta sebagai sumber belajar, penelitian, preservasi, rekreasi dan kegiatan ilmiah lainnya

c. Mengembangkan bakat dan kecerdasan (intelektuak, emosional, dan spiritual) d. Mendukung terealisirnya fungsi dan tercapainya tujuan pendidikan nasiona e. Mengumpulkan bahan pustaka secara terus menerus, menghimpun sumber

informasi yag relevan untuk dikoleksi

f. Mengolah atau memproses bahan pustaka berdasarkan suatu sistem tertentu g. Menyimpan dan memelihara yaitu mengatur, menyusun, dan memelihar agar

koleksi rapi, bersih,awet, utuh, lengkap dan mudah diakses

(26)

14 4. Syarat Pendirian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pengguna dalam menggunakan bahan pustaka yang ada. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 15 menyebutkan pembentukan perpustakaan paling sedikit harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Memiliki koleksi perpustakaan b. Memiliki tenaga perpustakaan c. Memiliki sarana dan prasarana d. Memiliki sumber pendanaan

e. Serta memberitahukan keberadaannya ke Perpustakaan Nasional

Berikut akan dijelaskan satu per satu tentang bagaimana pembentukan perpustakaan sekolah menurut Undang-Undang Republik Indonesia :

a. Bahan pustaka / Koleksi

(27)

15

1) Koleksi bahan buku juga terdiri dari 2 macam yaitu Bahan buku nonfiksi meliputi : Buku teks atau buku pelajaran, Buku teks pelengkap, Buku penunjang, Buku referensi atau rujukan, misalkan kamus, ensiklopedia, buku tahunan, buku pedoman, direktori, almanac, bibliografi, indeks, abstrak, atlas, dokumen pemerintah. Sedangkan bahan buku fiksi meliputi :buku –buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan. Misalnya: malin kundang, sangkuriang dayang sumbi, purbasari purbalarang, dan lain sebagainya. 2) Koleksi bahan bukan buku yaitu koleksi yang masih dalam bentuk cetakan

namun bukan berupa buku. Jenis yang termasuk ke dalam bahan bukan buku meliputi : terbitan berkala, pamphlet, brosur, guntingan surat kabar, gambar atau lukisan, globe.

Sedangkan menurut Ibrahim Bafadal (2008: 27) jenis bahan pustaka bisa ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya :

1) Ditinjau dari segi fisiknya, bahan pustaka bisa dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :

a) Bahan pustaka yang berupa buku-buku seperti buku tentang psikologi, buku tentang bahasa Indonesia, buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku tentang agama, buku tentang ilmu pengetahuan alam

b) Bahan pustaka bukan berupa buku seperti surat kabar, majalah, peta,globe, dan piringan hitam.

2) Ditinjau dari segi isinya, bahan pustaka dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:

a) Bahan pustaka yang isinya fiksi atau yang lebih dikenal sebagai buku-buku fiksi seperti cerita anak-anak, cerpen, novel.

b) Bahan pustaka yang isinya bukan non fiksi seperti buku referensi, kamus, ensiklopedia, majalah dan surat kabar.

(28)

16 b. Tenaga Perpustakaan

Dalam penyelenggaraan perpustakaan aspek sumber daya manusia itu sendiri sangat berpengaruh terhadap perkembangan perpustakaan. Sumber daya manusia itu meliputi kepala perpustakaan, petugas pelayanan teknis serta petugas pelayana pembaca perpustakaan. Kepala perpustakaan disini sebagai penanggung jawab serta pemfasilitator segala kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan. Untuk pustakawan dalam perundang undangan telah disebutkan secara jelas bahwa keberadaan pustakawan di perpustakaan sekolah sangat berpengaruh karena pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan (UU No 43,2007: 3). Pustakawan harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar nasional perpustakaan dan dalam UU No 43 Tahun 2007 telah dijelaskan juga hak dan kewajiban tenaga perpustakaan antara lain sebagai berikut:

Tenaga perpustakaan berhak atas:

1) Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial;

2) Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan 3) Pengembangan kualitas; dan

4) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas perpustakaan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Tenaga perpustakaan berkewajiban:

1) Memberikan layanan prima terhadap pemustaka; 2) Menciptakan suasana perpustakaan yang kondusi dan

(29)

17 c. Sarana dan Prasarana

Sarana menurut kamus bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang dapat dipakai, propaganda capai maksud atau tujuan, alat media, syarat, upaya dan sebagainya. Sementara menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007, sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pendapat diatas, bahwa yang dimaksud dengan sarana adalah perlengkapan secara langsung untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007, prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah. Jadi dapat disimpulkan prasarana adalah segala perlengkapan dasar untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Penyediaan sarana dan prasarana di perpustakaan merupakan hal yang penting karena dapat menunjang kelancaran kegiatan perpustakaan secara optimal sehingga tugas dan fungsi perpustakaan sekolah dapat terlaksana. Sarana dan prasarana dalam perpustakaan meliputi:

1) Gedung/Ruangan perpustakaan

(30)

18 2) Perabot perpustakaan

Menurut Pawit M. Yusuf (2005: 103-117) Perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan yang digunakan dalam proses pelayanan pemakai perpustakaan dan merupakan kelengkapan yang harus ada untuk terselenggaranya perpustakaan. Perabot perpustakaan antara lain sebagai berikut :

a) Rak buku b) Rak majalah c) Lemari katalog d) Meja sirkulasi e) Meja dan kursi baca f) Meja kerja pegawai g) Rak surat kabar h) Rak kamus dan atlas i) Papan pengumuman j) Tempat penitipan barang

Senada dengan pendapat Yaya Suhendar (2014: 24–49) jenis perabot yang perlu disediakan oleh perpustakaan sekolah baik tingkat dasar maupun menengah antara lain sebagai berikut :

a)Rak buku b)Rak majalah c)Rak surat kabar d)Meja baca e)Kursi baca f)Kursi kerja

g)Meja kerja/ meja sirkulasi h)Lemari katalog

i)Papan pengumuman j)Meja multimedia

k)Lemari penitipan barang

(31)

19

surat kabar, meja dan kursi baca, meja dan kursi kerja /sirkulasi, lemari katalog, papan pengumuman, meja multimedia, serta lemari penitipan barang.

d. Sumber Dana

Anggaran maupun dana merupakan hal terpenting dalam suatu organisasi baik lingkup mikro maupun makro. Dengan adanya anggaran kegiatan dalam suatu organisasi dapat segera dilaksanakan sesuai perencanaan, tetapi jika tidak adanya anggaran program kegiatan akan terhambat. Begitu pula dalam penyelenggaraan perpustakaan, dana ataupun anggaran merupakan hal yang tidak bisa ada dalam setiap kegiatan. Anggaran erat hubungannya dengan perencanaan, karena seluruh sumber daya dan kegiatan dalam mencapai tujuan perpustakaan sekolah memerlukan dana. Sesuai Undang – Undang No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 23 ayat 6 bahwa sekolah / madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5 % dari anggaran belanja operasional sekolah/ madrasah atau barang di luar belanja pegawai dan belanja modal untuk pengembangan perpustakaan. Adapun sumber anggaran perpustakaan sekolah berasal dari :

1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negra (APBN)

3) Donasi yang tidak mengikat misalkan : dana dari masyarakat (Lasa, 2013: 31)

(32)

20

penyelenggara perpustakaan itu sendiri. Adapun pendanaan perpustakaan bersumber dari :

1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan /atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

2) Sebagian anggaran pendidikan

3) Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat 4) Kerjasama yang saling menguntungkan 5) Bantuan luar negeri yang tidak mengikat 6) Hasil usaha jasa perpustakaan, dan/ atau

7) Sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang - undangan Dari kedua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendanaan perpustakaan bisa didapat dari berbagai sumber antara lain dari :

1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 3) Sebagian anggaran pendidikan

4) Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat 5) Kerjasama yang saling menguntungkan 6) Bantuan luar negeri yang tidak mengikat 7) Hasil usaha jasa perpustakaan

8) Sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan

B. KONSEP PELAYANAN PERPUSTAKAAN

1. Pengertian pelayanan perpustakaan

(33)

21

layaklah pustakawan ataupun pengguna perpustakaan semestinya mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan berbagai aspek lainnya. Oleh karena itu kesan perpustakaan sebagai institusi kuno harus mulai dikikis, termasuk juga masalah pelayanan perpustakaan yang harus memulai pelayanan yang berorientasi pengguna.

Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk membantu memberikan kemudahan kepada para pengguna perpustakaan didalam menggunakan dan memanfaatkan bahan-bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan (Yaya Suhendar, 2013: 183). Sedangkan menurut Rahayuningsih (2007: 85) kegiatan layanan pengguna merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan. Layanan yang diberikan kepada pengguna mencakup koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan.

Menurut Pawit M.Yusuf (2009: 375) pelayanan perpustakaan adalah menawarkan segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan kepada para pengguna yang datang ke perpustakaan dan memintanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang diberikan oleh petugas perpustakaan kepada pengguna untuk memudahkan dalam hal mencari dan memanfaatkan sumber informasi baik berupa buku maupun bukan buku.

(34)

22 a. Koleksi

1) Kuantitas, berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan

2) Kualitas, berkaitan dengan mutu, kemutakhiran, kelengkapan koleksi b. Fasilitas

1) Kelengkapan, menyangkut layanan dan ketersediaan sarana pendukung serta layanan pelengkap lainnya

2) Kenyamanan memperoleh layanan c. Sumber daya manusia

1) Kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan layanan 2) Tanggung jawab dalam melayani pengguna perpustakaan

3) Empati, wajar, dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani keluhan pengguna

4) Profesionalisme petugas perpustakaan di bagian layanan pengguna d. Layanan perpustakaan

1) Ketepatan waktulayanan 2) Akurasi layanan

3) Kemudahan mendapatkan layanan 2. Bentuk pelayanan perpustakaan

Layanan perpustakaan adalah sebagai jembatan antara bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan pemakai yang membutuhkannya guna mengoptimalisasikan pemanfaatan bahan pustaka/ sumber informasi yang ada. Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk membantu memberikan kemudahan kepada para pengguna perpustakaan didalam menggunakan atau memanfaatkan bahan-bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan (Yaya Suhendar, 2014: 183). Pada prinsipnya semua kegiatan yang dilakukan di perpustakaan ditujukan untuk pengguna perpustakaan. Kegiatan layanan perpustakaan menurut Ibrahim Bafadal(2008: 10) dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kelompok layanan, yaitu

(35)

23

b. Layanan pembaca merupakan kegiatan pemberikan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah dalam menggunakan bahan pustaka.

Sejalan dengan pendapat diatas, Dian Sinaga(2007: 30) juga mengelompokkan layanan perpustakaan menjadi dua yaitu :

a. Layanan pembaca b. Layanan teknis

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan di sekolah dikelompokkan menjadi :

a. Layanan pembaca merupakan kegiatan memberikan pelayanan dan bantuan kepada pemakai agar mendapatkan informasi yang diperlukan.

b. Layanan teknis merupakan kegiatan mengolah bahan pustaka sampai kepada penyusunan bahan pustaka sehingga siap digunakan oleh pengguna perpustakaan.

Dari kedua layanan yang ada di perpustakaan sekolah, maka peneliti memfokuskan penelitiannya terhadap pelayanan pembaca.

C. Pelayanan Pembaca

1. Pengertian Pelayanan Pembaca

(36)

24

Rahayuningsih(2007: 85) menyebutkan bahwa layanan pengguna merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan, sehingga penilaianpenggun akan muncul ketika kegiatan layanan tersebut dilangsungkan. Tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan dapat dinilai baik, jika petugas mampu memberikan layanan yang terbaik.

Pada dasarnya pelayanan pembaca /pengguna merupakan salah satu kegiatan dalam perpustakaan yang berhubungan langsung dengan pengguna. Kegiatan dalam melayankan fasilitas, jasa maupun koleksi kepada pengguna perpustakaan.

2. Macam layanan pembaca

Menurut Standar Nasional Perpustakaan Tahun 2011 Jenis layanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas menjelaskan sekurang - kurangnya meliputi :

a. Layanan sirkulasi b. Layanan referensi

c. Layanan literasi informasi d. Baca di tempat

Menurut Rahayuningsih (2007: 87-90) jenis layanan pengguna ada beberapa macam antara lain sebagai berikut :

a. Layanan locker

b. Layana sirkulasi c. Layanan referensi

d. Layanan penelusuran informasi e. Layanan informasi koleksi terbaru f. Layanan koleksi

(37)

25 i. Layanan workstation dan multimedia

j. Layanan lainnya seperti pengawasan keluar masuknya koleksi, penataan koleksi,dll.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa banyak macam layanan pembaca perpustakaan sekolah antara lain layanan locker, layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan penelusuran informasi, layanan informasi koleksi terbaru, layanan koleksi, layanan ruang baca, layanan fotocopy, layanan workstation dan multimedia. Tetapi karena keterbatasan peneliti dalam waktu, tenaga dan biaya maka peneliti akan fokus terhadap pelayanan pembaca yang mencakup layanan sirkulasi dan layanan referensi (Ibrahim Bafadal, 2008: 124). Pelayanan pembaca yang akan dibahas lebih lanjut adalah layanan sirkulasi dan layanan referensi

a. Layanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi sering juga disebut dengan pelayanan peminjaman dan pengembalian pustaka (Lasa HS, 2013: 202). Sedangkan Ibrahim Bafadal (2008: 125) menyatakan bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku- buku perpustakaan. Jadi pelayanan sirkulasi dimaksudkan sebagai suatu jenis pelayanan dalam pendayagunaan serta pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah secara optimal. Jenis kegiatan yang ada didalam pelayanan sirkulasi antara lain sebagai berikut:

1) Peminjaman 2) Pengembalian 3) Pemberian sanksi 4) Penagihan

(38)

26

Menurut Meilina Bustari (2000: 49) kegiatan sirkulasi antara lain sebagai berikut :

1) Peminjaman 2) Pengembalian 3) Pemberian sanksi 4) Penagihan

5) Peraturan perpustakaan 6) Pemberian bebas pinjam

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang ada di Pelayanan sirkulasi yaitu :

1) Peminjaman 2) Pengembalian 3) Pemberian sanksi 4) Penagihan

5) Peraturan perpustakaan 6) Pemberian bebas pinjam.

Berikut penjelasan dari setiap kegiatan yang ada dalam pelayanan sirkulasi di perpustakaan sekolah:

1) Peminjaman buku

Peminjaman koleksi merupakan kegiatan pencatatan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dalam melayani pengguna pada saat meminjam buku. Menurut Rahayuningsih (2007: 93- 94), ada 2 sistem layanan pengguna yaitu :

(39)

27

(b) Sistem tertutup. Sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan

Sejalan dengan pendapat diatas menurut Ibrahim Bafadal (2008: 125- 126),ada dua sistem penyelenggaraan perpustakaan sekolah yaitu :

(a) Sistem terbuka (open access system)

(b) Sistem tertutup (closed access system)

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem dalam peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan ada 2 yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Ada keuntungan dan kerugian dari masing masing sistem tersebut, tetapi pada dasarnya tujuan dari diterapkan sistem yaitu memberikan kemudahan bagi pengguna perpustakaan untuk menemukan koleksi yang diinginkan

Menurut Pawit M.Yusuf (2005: 73) ada beberapa prosedur dalam peminjaman buku yakni sebagai berikut :

(a) Dalam sistem pelayanan terbuka, para peminjam mencari lewat katalog buku. Setelah menemukan buku yang diinginkan di rak, peminjam bisa langsung menyerahkan kepada petugas untuk diproses.

(b) Pertama petugas mengeluarkan kartu buku dari kantongnya, kemudian menuliskan nama peminjam dan tanggal pengembalian. Lama pengembalian ditentukn oleh pihak perpustakaan.

(c) Setelah menuliskan data tanggal kembali kemudian diselipkan ke bagian belakang buku, dengan maksud agar peminjam mengetahui kapan mengembalikannya. Kemudian buku diserahkan kepada peminjam

(d) Mengisi kartu peminjaman sesuai kolom yang tersedia. Untuk tanggal kembali baru diisikan apabila peminjam telah mengembalikan buku tersebut.

(40)

28

Sedangkan menurut Yaya Suhendar (2014: 203) ada beberapa prosedur yang ditempuh dalam peminjaman buku yaitu :

(a) Peminjam memperlihatkan kartu anggota (b) Petugas memeriksakartu anggota peminjam

(c) Peminjam menyerahkan buku yang akan dipinjamnya

(d) Petugas mengambil kartu buku yang berada didalam kantong buku

(e) Petugas mengambil kartu pinjaman yang tersimpan pada kotak penyimpanan kartu pinjaman

(f) Petugas mencatat nomor panggil dan membubuhkan stempel tanggal kembali pada kartu pinjaman atas nama peminjam

(g) Petugas membubuhkan stempel tanggal kembali ke bagian belakang buku (h) Petugas menyerahkan buku yang dipinjam kepada peminjam

(i) Petugas menyimpan kartu pinjaman pada kota peminjaman

(j) Petugas meletakkankartu bukudi belakang susunan kartu pinjaman pada kotak peminjaman

Dari kedua pendapat diatas pada prinsipnya ada kesamaan dalam prosedur peminjaman buku di perpustakaan sekolah antara lain sebagai berikut :

(a) Peminjam memperlihatkan kartu anggota dan petugas memeriksa kartu anggota peminjam

(b) Kemudian petugas mengambil kartu buku di kantong buku serta mengambil kartu pinjaman di kotak peminjaman

(c) Petugas mencatat tanggal kembali kedalam kartu pinjaman dan ke belakang buku

(d) Setelah itu buku diberikan kepada peminjam

(e) Tugas terakhir, petugas menyimpan kartu pinjaman dan kartu buku kedalam laci peminjaman.

2) Pengembalian buku

(41)

29

tatacara pengembalian buku-buku antara sistem terbuka maupun tertutup sama saja :

(a) Buku yang akan dikembalikan diserahkan ke bagian sirkulasi (b) Petugas meneliti tanggal pengembalian yang tertera pada slip

(c) Jika terjadi keterlambatan diberi sanksi sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh perpustakaan

(d) Kemudian petugas mengambi kartu peminjam

(e) Keterangan peminjaman dicoret atau distempel bahwa buku telah kembali (f) Kartu buku dimasukkan kembali ke kantong buku kemudian buku disimpan

kedalam rak atau lemari semula

Prosedur pengembalian buku menurut Yaya Suhendar (2014: 204) antara lain sebagai berikut:

(a) Siswa menyerahkan buku yang telah dipinjam kepada petugas yang kemudian petugas memeriksa keutuhan dan tanggal kembalinya buku (b) Bila buku terlambat, siswa dikenakan denda sesuai ketentuan yang berlaku (c) Petugas perpustakaan mengambil kartu peminjaman dan kartu buku yang

tersimpan pada kotak peminjaman

(d) Petugas mencoret tanggal kembali yang ada di kartu peminjaman dan kartu buku

(e) Petugas memasukkan kembali kartu buku kedalam kantong buku

(f) Petugas mengembalikan kartu peminjaman pada kotak kartu peminjaman (g) Petugas menyimpan kembali buku yang pada susunan rak yang sesuai

dengan nomer panggil

Dari pendapat diatas bahwa dapat disimpulkan prosedur dalam proses pengembalian buku di perpustakaan sekolah yaitu :

(a) Siswa membawa buku ke tempat layanan sirkulasi

(b) Petugas mengecek kondisi buku dan tanggal seharusnya buku dikembalikan (c) Apabila terjadi keterlambatan, maka siswa terkena denda yang

diberlakukan oleh pihak perpustakaan

(d) Petugas mengambil kartu peminjaman dan kartu buku

(42)

30

(f) Kemudian kartu buku dikembalikan kedalam kantong buku, serta kartu peminjaman kekembalikan ke kotak kartu peminjaman

(g) Petugas menyusun kembali buku ke rak sesuai nomer panggil

3) Penagihan

Kegiatan penagihan adalah kegiatan pemberitahuan kepada peminjam untuk meminta kembali koleksi yang dipinjamnya karena telah melampaui batas waktu peminjaman (Rahayuningsih, 2007: 96). Sedangkan menurut Meilina Bustari (2000: 52) penagihan dilakukan jika pemakai atau peminjam bahan pustaka dalam kurun waktu yang lama tidak juga mengembalikan bahan pustaka. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan penagihan merupakan kegiatan pemberitahuan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan kepada peminjam bahan pustaka yang lama tidak mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya. Cara melakukan penagihan dengan cara memberikan surat peringatan kepada peminjam yang terlambat mengembalikan buku serta dengan cara petugas mengumumkan bahwa peminjam tersebut belum mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya. Surat peringatan bisa dilakukan sampai tiga kali dengan isi dan sifat yang semakin tegas. Bahkan untuk yang terakhir ini bisa disertai dengan surat penagihan (Pawit M.Yusuf, 2005: 74)

4) Pemberian sanksi

(43)

31

kegiatan pemberian sanksi merupakan kegiatan pemberian hukuman kepada pengguna perpustakaan yang melanggar tata tertib perpustakaan tentang peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. Jenis pelanggaran yang dilakukan didalam proses layanan sirkulasi ini antara lain sebagai berikut :

a) Keterlambatan pengembalian koleksi

b) Membawa koleksi tanpa prosedur yang benar c) Mengembalikan koleksi dalam keadaan rusak d) Menghilangkan koleksi yang dipinjam

e) Melanggar peraturan perpustakaan (Rahayunigsih, 2007: 97)

Jenis sanksi yang diberikan oleh petugas perpustakaan ditentukan oleh besar kecilnya kesalahan yang dilakukan oleh pengguna bahan pustaka seperti :

a) Sanksi denda, biasanya berupa uang

b) Sanksi administratif, misal tidak boleh meminjam koleksi dalam kurun waktu tertentu

c) Sanksi akademik, pembatasan hak dalam kegiatan belajar (Meilina Bustari, 2000: 51).

5) Peraturan / Tata tertib perpustakaan

(44)

32

a) Jam buka perpustakaan, jam pelayanan peminjaman, dan jam pengembalian

b) Macam koleksi yang boleh dipinjam dan macam koleksi yang tidak boleh dipinjam

c) Tata tertib peminjaman, syarat peminjaman, batas jumlah peminjaman dan lama peminjaman

d) Sanksi pelanggaran

e) Tata tertib selama berada di ruang perpustakaan f) Lain-lain yang dianggap perlu

Kaidah-kaidah atau ketentuan-ketentuan yang dicantumkan dalam tata tertib penggunaan perpustakaan meliputi hal-hal sebagai berikut :

a) Jam dan hari layanan b) Keanggotaan

c) Jumlah buku yang dipinjam d) Lama waktu pinjam

e) Sanksi terhadap pelanggaran

f) Ketentuan lainnya misal masalah ketertiban,keindahan, kenyamanan saat berada di ruangan perpustakaan (Pawi.Yusuf, 2005: 86-88)

Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah yang harus dicantumkan dalam tata tertib perpustakaan sekolah antara lain sebagi berikut :

a) Siapa yang boleh menjadi anggota dan menggunakan perpustakaan b) Jam buka perpustakaan sekolah

c) Syarat peminjaman, batas jumlah peminjaman dan lama peminjaman d) Sanksi bagi pelanggaran

e) Bahan pustaka yang boleh dipinjam dan bahan pustaka yang tidak boleh dipinjam

6) Pelayanan bebas pinjam

(45)

33

keterangan bebas pinjam juga berfungsi untuk mencegah kemungkinan kehilangan bahan pustaka. Pemberian keterangan bebas pinjam diberikan bila para pemakai yang akan keluar karena lulus atau sebab lain. Hal ini diperlukan untuk menjaga agar pemakai atau yang bersangkutan setelah meninggalkan lembaga tidak lagi mempunyai tanggungan peminjaman buku koleksi perpustakaan.

Layanan sirkulasi di perpustakaan sekolah merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan pengguna perpustakaan. Indikator layanan sirkulasi di sebuah perpustakaan tidak hanya dilihat dari proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka saja, tetapi masih banyak kegiatan yang dilakukan seperti proses penagihan koleksi, pemberian sanksi, pembuatan peraturan / tata tertib perpustakaan serta pemberian bebas pinjam. Dengan begitu layanan sirkulasi harus bekerja sama dengan pengembangan koleksi, pemeliharaan koleksi perpustakaan agar bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan selalu dalam kondisi terawat dan jumlahnya memadai.

b. Layanan Referensi.

(46)

34

perpustakaan kepada pengguna tentang bagaimana menemukan informasi bahan pustaka yang diinginkan. Menurut Ibrahim Bafadal (2008: 133) kegiatan pelayanan referensi ini meliputi kegiatan pemberian informasi dan kegiatan pemberian bimbingan belajar. Sedangkan Rahayuningsih(2007: 105) kegiatan didalam layanan referensi antara lain sebagai berikut:

a) Memberikan informasi yang bersifat umum dan khusus b) Memberikan bantuan untuk menelusuri bahan pustaka c) Memberikan bimbingan penggunaan koleksi referensi

d) Memberikan informasi mengenai penggunaan alat-alat penelusuran koleksi e) Mengorganisir koleksi referensi dengan baik sehingga mudah digunakan f) Mencatat dan mengumpulkan data kegiatan layanan referensi

Sedangkan menurut Dian Sinaga (2007: 95) kegiatan dalam pelayanan referensi meliputi :

a) Bagaimana cara mempergunakan koleksi referensi

b) Bagaimana cara menghubungkan antara informasi yang ditanyakan / dibutuhkan dengan sumber referensi yang akurat dan tepat

c) Bagaimana hubungan antara pengguna sumber referensi dengan proses belajar mengajar

d) Bagaimana memilih koleksi referensi yang tepat untuk kegiatan-kegiatan tertentu

e) Bagaimana memilih / menemukan koleksi yang dibutuhkan

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan dalam pelayanan referensi antara lain sebagai berikut :

a) Memberikan informasi yang bersifat umum dan khusus tentang sumber referensi yang dibutuhkan

b) Memberikan bantuan untuk menelusuri bahan pustaka

c) Memberikan bimbingan penggunaan koleksi referensi yng tepat untuk kegiatan-kegiatan tertentu

(47)

35

Layanan referensi mempunyai peranan penting dalam perpustakaan, karena melalui dialog dan komunikasi dapat membantu pengguna menemukan informasi yang dicarinya. Merujuk pada pengertian tersebut layanan referensi juga memiliki beberapa fungsi yakni sebagai berikut :

a) Supervisi b) Informasi c) Bimbingan d) Instruksi

e) Bibliografi (Sumantri, 2006: 83)

Sependapat dengan Sumantri, Shihabbudin Qalyubi(2007: 227) juga menjelaskan fungsi layanan referensi antara lain sebagai berikut:

a) Pengawasan b) Informasi c) Bimbingan d) Instruksi

e) Bibliografi dan literatur

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi layanan referensi antara lain :

a) Supervisi. Dalam hal ini mengawasi dan melayani pengunjung dalam hal kebutuhan informasi

b) Informasi merupakan memberikan layanan referensi yang jelas dan tepat serta dapat dimengerti oleh pengguna

c) Bimbingan yaitu memberikan bimbingan tentang ketentuan yang berlaku dalam pelayanan referensi yang diberikan

d) Instruksi yaitu memberikan penerangan / pemahaman kepada siswa mengenai informasi bahan pustaka

e) Bibliografi dan literatur untuk keperluan penelitian, petugas harus menyusun daftar bibliografi.

(48)

36

pengguna. Melalui layanan referensi ini, pengguna dapat memperoleh infomasi tentang koleksi referensi yang diinginkannya dengan mudah. Petugas referensi tidak hanya menyediakan koleksi-koleksi referensi saja, melainkan juga memberikan jasa pemberian informasi kepada pengguna. Jadi dapat disimpulkan bahwa layanan referensi merupakan kegiatan dalam membantu pengguna dalam menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan pengguna tentang bagaimana menemukan sebuah koleksi referensi serta memberikan bimbingan bagaimana menggunakan koleksi referensi dengan tepat.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Arlilin Marhendrin.(2012).Kontribusi Koleksi Bahan Pustaka Dan Pelayanan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa Di Sekolah Dasar Se Kecamatan Ngampilan Yogyakarta.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa (1) Koleksi bahan pustaka memberi kontribusi terhadap minat baca siswa di SD se Kecamatan Ngampilan Yogyakarta sebesar 13,1%. (2) Pelayanan perpustakaan memberi kontribusi terhadap minat baca siswa di SD se Kecamatan Ngampilan Yogyakartasebesar 8,8%. (3) Koleksi bahan pustaka dan pelayanan perpustakaan secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap minat baca siswa di SD se Kecamatan Ngampilan Yogyakarta sebesar 26,7% dan sisanya (73,3%) disumbang oleh variable lain

2. Penelitian yang dilakukan olehFaisal Hariadi.(2012).Kualitas Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan Di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2012.

(49)

37

pelayanan sirkulasi, kesopanan dan keramahan petugas pelayanan sirkulasi, kewajaran biaya pelayanan sirkulasi, kepastian biaya pelayanan sirkulasi, kepastian jadwal pelayanan sirkulasi, fasilitas pelayanan sirkulasi, kenyamanan. Lingkungan pelayanan sirkulasi, keamanan pelayanan sirkulasi termasuk dalam kategori baik. Secara keseluruhan angka Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna pelayanan sirkulasi di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta adalah 70,47. Sesuai dengan KEPMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004, kualitas pelayanan sirkulasi perpustakaan di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta berada pada interval 62,51 –81,25, sehingga kualitas pelayanan berada pada tingkat “B”. Dengan demikian kinerja pelayanan sirkulasi perpustakaan di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2012 termasuk dalam kategori baik.

3. Penelitian Irma Puspanti. (2012).Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Tentang Fasilitas Dan Pelayanan Dengan Kepuasan Pengguna Di Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta.

(50)

38

Hasil penelitian yang relevan diatas menjadi acuan bagi penulis untuk lebih memfokuskan masalah yang akan diteliti dan apa saja yang perlu dicantumkan didalam kajian teori. Persamaan penelitian yang relevan diatas dengan penelitian penulis adalah sama-sama meneliti tentang pelayanan sirkulasi di sebuah perpustakaan.

Selain itu, ada perbedaan didalam penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Ketiga penelitian diatas dilakukan dengan lokasi yang berbeda dengan lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis, penelitian pertama dilakukan di perpustakaan Sekolah Dasar Se Kecamatan Ngampilan dan kedua penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta, sedangkan penulis akan melakukan penelitian terhadap pelayanan perpustakaan yang meliputi pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi di perpustakaan SMA Negeri 1 Prambann Kabupatn Klaten. Perbedaan yang lainnya adalah didalam penelitian diatas menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif yang hasilnya berupa angka-angka yang dianalisis menggunakan statistik, sedangkan penulis menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif.

E. Kerangka Berpikir

(51)

39

lingkungan sekolah. Untuk menciptakan mutu pendidikan yang berkualitas sekolah wajib memiliki berbagai aspek penunjang peningkatan tersebut salah satunya perpustakaan. Perpustakaan sekolah memiliki andil yang cukup berarti terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia di pendidikan formal yakni pendidikan tingkat menengah(SMA). Maka dari itu perlu adanya pengelolaan perpustakaan secara menyeluruh. Pengelolaan perpustakaan yang baik akan menciptakan pelayanan perpustakaan yang baik pula. Untuk melakukan pelayanan perpustakaan yang berkualitas, maka pengelola perpustakaan harus bekerja keras untuk menciptakan kegiatan yang dapt menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Layanan perpustakaan baik layanan teknis dan layanan pembaca harus dilakukan dengan baik agar peningkatan mutu perpustakaan dapat dikategorikan baik.

(52)

40

pertanyaan-pertanyaan dari para pemakai/pengunjung perpustakaan dan kemudian menjawab dengan menggunakan koleksi referensi, memberi bimbingan untuk menemukan koleksi referensi dan mencari informasi yang dibutuhkan, memberi bimbingan kepada para pemakai tentang penggunaan bahan pustaka koleksi referensi. Orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna.Sehingga dengan pelayanan yang berkualitas tersebut maka peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut akan tercapai. Untuk dapat menggambarkan kerangka berpikir dan mengetahui hubungan atau alur pemikiran dalam penelitian ini, maka kerangka berpikir yang mendasari penelitian tersebut tergambar sebagai berikut :

Perpustakaan sekolah

Pelayanan perpustakaan

Pelayanan teknis

Pelayanan

pembaca

Layanan

sirkulasi

Baca di tempat

Literasi informasi

Layanan referensi

a. Peminjaman

buku

b. Pengembalian

buku

c. Penagihan

d. Pemberian sanksi

e. Peraturan

perpustakaan

f. Bebas pinjam

a. Pemberian

informasi kepada pengguna

b. Pemberian

bimbingan menggunakan bahan referensi

(53)

41

Gambar 1. Merupakan alur pemikiran peneliti

Berdasarkan bagan tersebut, maka penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai pelayanan perpustakaan di SMA N 1 Prambanan Kabupaten Klaten yang memfokuskan pada pelayanan pembaca yaitu dalam layanan sirkulasi dan layanan referensi. Didalam layanan sirkulasi mencakup kegiatan antara lain peminjaman buku, pengembalian buku, penagihan, pemberian sanksi, peraturan / tata tertib perpustakaan serta pemberian bebas pinjam. Sedangkan dalam layanan referensi mencakup kegiatan pemberian informasi dan pemberian bimbingan bagaimana menggunakan layanan tersebut.

F. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana layanan sirkulasi di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Prambanan ?

a. Bagaimana proses kegiatan peminjaman buku di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Prambanan

b. Bagaiman proses kegiatan pengembalian buku di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Prambanan

c. Adakah kegiatan penagihan bagi pengguna perpustakaan yang belum mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam dalam waktu tertentu

d. Sanksi apa sajakah yang diberlakukan di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Prambanan

(54)

42

f. Adakah layanan pemberian bebas pinjam bagi pengguna perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Prambanan

2. Bagaimanana layanan referensi di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Prambanan

a. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam layanan referensi di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Prambanan

(55)

43 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya (Moleong, 2010: 189).

(56)

44

penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Pada dasarnya keduanya merupakan metode penelitian yang sudah cukup lama digunakan sebagai metode untuk penelitian. Tetapi ada perbedaan yang mendasar dari kedua pendekatan penelitian tersebut, pada penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang datanya berupa angka-angka dan analisis datanya menggunakan statistik, sedangkan pendekatan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berdasar pada kondisi obyek secara alamiah masalah apa yang muncul pada obyek tersebut sehingga dijadikan fokus penelitian (Sugiyono, 2014: 8-9). Jadi dalam pendekatan penelitian kualitatif tersebut peneliti sebagai instrumen kunci. Format desain penelitian kualitatif terdiri dari tiga model yaitu format deskriptif, format verifikasi, dan format grounded research. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi (Deddy Mulyana, 2004: 289).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Prambanan Kabupaten Klaten. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan bulan mei sampai juli.

C. Subyek Penelitian

(57)

45

datanya, hasil yang diharapkan semua belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan instrumen penelitian sebelum masalah yang diteliti jels sama

sekali. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif “ the researcher is the key

instrumen “. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam kualitatif.

Penguasaan wawasan yang berupa penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti sangat penting dimiliki oleh peneliti.

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah keseluruhan sumber daya manusia yang ada di perpustakaan SMA N 1 Prambanan. Peneliti memutuskan informan pertama yang paling sesuai dan tepat ialah Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Prambanan. Dari informan kunci ini selanjutnya diminta untuk memberikan rekomendasi untuk memilih informan-informan berikutnya, dengan catatan informan-informan tersebut merasakan dan menilai kondisi lingkungan kerja sehingga terjadi sinkronisasi dan validasi data yang didapatkan dari informan pertama. Berdasarkan atas rekomendasi Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Prambanan, informan selanjutnya adalah 3 petugas perpustakaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

(58)

46

spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono (2014: 225) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan/triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara.

1. Observasi

Observasi / pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indera lainnya. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Dalam hal ini peneliti datang langsung di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Orang yang bertanggung jawab dalam pelayanan pembaca ini adalah petugas perpustakaan itu sendiri. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses layanan sirkulasi seperti layanan sirkulasi yang digunakan dalam proses peminjaman dan pengembalian, keadaan bahan pustaka, fasilitas pendukung dalam kegiatan layanan sirkulasi serta penelusuran layanan referensi.

2. Wawancara

(59)

47

mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan dalam layanan sirkulasi dan layanan referensi.

3. Dokumentasi

Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel / lebih dipercaya kalau didukung oleh dokumen. Metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial. Metode dokumenter digunakan untuk menelusuri data historis yang bisa berupa catatan, laporan, surat-surat,dan lain sebagainya. Dokumen ini untuk mengetahui tata tertib perpustakaan, kartu anggota perpustakaan, surat bebas perpustakaan serta kegiatan dalam layanan referensi seperti jumlah koleksi referensi yang dimiliki.

E. Instrumen Penelitian

(60)

48

[image:60.595.149.467.187.502.2]

pedoman wawancara serta dokumentasi terdapat pada lampiran hal. Berikut kisi- kisi pedoman wawancara yang dilakukan peneliti dalam menggali sumber informasi sedalam mungkin, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan :

Tabel 2

Kisi Kisi Pedoman Wawancara

No Aspek yang diteliti

1 Proses peminjaman bahan pustaka

2 Proses pengembalian bahan pustaka

3 Penagihan koleksi bahan pustaka

4 Pemberian sanksi

5 Peraturan / tata tertib perpustakaan

6 Pelayanan bebas pinjam

7 Pemberian informasi mengenai koleksi referensi

8 Pemberian bimbingan dalam menemukan dan

[image:60.595.150.436.192.348.2]

menggunakan koleksi referensi

Tabel 3

Kisi-kisi Pedoman Observasi

No Aspek yang diteliti

1 Tinjauan umum sekitar lokasi penelitian

2

Bagaimana proses pelayanan peminjaman bahan pustaka

3

Bagaimana proses pelayanan pengembalian bahan pustaka

4 Bagaimana pelayanan referensi

F. Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatifinstrumen utamanya adalah manusia, karena itu yang diperiksa adalah keabsahan datanya. Menurut Sugiyono (2014: 270-275) ada bermacam cara dalam pengujian kredibilitas data antara lain sebagai berikut:

(61)

49

kembali ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar berarti data tersebut sudah kredibel,maka waktu pengamatan dapat diakhiri.

2. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Sebagai bekal untuk meningkatkan ketekunan, maka peneliti perlu mambaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumen-dokumen yang terkait dengan temuan yang diteliti

3. Triangulasi berarti sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan cara, dan berbagai waktu. Ada 3 triangulasi yaitu trangulasi sumber merupakan teknik pengujian data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, triangulasi teknik / metode merupakan teknik pengujian kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi waktu merupakan teknik pengujian data yang dilakukan dengan cara pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

(62)

50

dengan data yang dtemukan, maka peneliti kemungkinan akan merubah temuannya.

5. Menggunakan bahan referensi. Adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Alat bantu dalam penelitian ini bisa menggunakan kamera, handycam, alat perekam suara lainnya yang mendukung kredibilitas data penelitian. Untuk lebih dapat dipercaya, maka perlu dilengkapi dokumen autentik atau foto-foto.

(63)

51

yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari wawancara dengan subyek penelitian, lalu dicek dengan observasi atau dokumentasi. Bila dengan ketiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada subyek penelitian untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisknnya, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Deddy Mulyana,2004: 248). Model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman.Miles and Hubermen mengungkapkan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas. Komponen dalam analisis data antara lain sebagai berikut:

1. Reduksi data

(64)

52

lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data dilakukan pada setiap hasil wawancara yang dilakukan terhadap subyek penelitian yaitu kepala perpustakaan dan petugas perpustakaan. Dirangkum inti dari jawaban yang diucapkan oleh subyek penelitian tersebut.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie card, pictogram, dan sejenisnya. Dengan mendisplay data, maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami. Dari setiap poin pertanyaan yang ditujukan kepada subyek penelitian dilakukan penyajian data dengan teks yang bersifat naratif.

3. Verifikasi atau penyimpulan Data

(65)

53 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Setting Penelitian

Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu disampaikan gambaran umum tentang SMA Negeri 1 Prambanan Klaten yang didapatkan dari hasil penelitian. Demikian dibawah ini adalah kondisi umum SMA Negeri 1 Prambanan Klaten yang memiliki perpustakaan sekolah. SMA Negeri 1 Prambanan berlokasi di Jl. Prambanan-Manisreng

Gambar

Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

Prasangka sebagai akibat dari konflik kelompok masyarakat dengan penegak hukum akan lebih cepat terbentuk sebab penilain terhadap penegak hukum tersebut bukan

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam pembelajaran matematika yang berkaitan dengan kemampuan representasi matematis siswa

anggota kelompoknya, anggota kelompok lain ataupun dengan guru. Pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange dirancang untuk. melibatkan siswa secara langsung ke

Pada tabel tersebut terlihat bahwa tekanan transmembran, suhu, dan pH memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fluks permeate yang dihasilkannya (P<0,05),

Dari hasil penelitian beberapa ikan air tawar yang sering hidup di sekitar kolam koi adalah lele Clarias batrachus, nila Oreochromis niloticus, komet Macropinna microstoma

Studi longitudinal dan pembahasan yang sistematis mengindikasikan bahwa stres di tempat kerja memiliki hubungan dengan kejadian penyakit jantung, depresi, dan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: Penerapan pendekatan Saintifik berbasis mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar

Selain data intern, data ekstern, data primer, dan data sekunder, data dapat juga dibedakan ke dalam data diskrit dan data kontinu6. Data diskrit adalah data yang