• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Penyajian data penelitian

2. Pelayanan Referensi

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoretis

Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memperkaya kajian Administrasi Pendidikan serta menambah wawasan dan pengembangan mata kuliah manajemen perpustakaan khususnya dalam pelayanan perpustakaan sekolah.

9 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perpustakaan Sekolah

Memberikan informasi yang bermanfaat, yang dapat dijadikan masukan bagi pengambil keputusan terutama di dalam pelaksanaan pelayanan perpustakaan untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan di SMA Negeri 1 Prambanan

b. Bagi Pustakawan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pustakawan untuk melaksanakan pelayanan perpustakaan dengan baik, karena keberhasilan suatu pencapaian tujuan perpustakaan dapat diukur melalui layanan yang diberikan kepada pengguna.

10 BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan berasal dari kata “pustaka” yang berarti buku (Library dari bahasa Yunani). Dalam pasal 1 Undang–Undang No 43 Tahun 2007 menyebutkan bahwa Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Sedangkan menurut Pawit M.Yusuf dan Yaya Suhendar (2005: 1) secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat yang didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak seperti buku, majalah,surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, dan lain-lain. Dengan demikian, perpustakaan merupakan tempat mengelola dan mengembangkan bahan informasi yang digunakan bagi pengguna.

Definisi perpustakaan menurut Meilina Bustari (2000: 2) merupakan suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk dapat digunakan secara berkesinambungan bagi pemakainya sebagai sumber informasi.

Dari beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang bertujuan untuk menyimpan, mengumpulkan dan memelihara koleksi bahan pustaka agar dapat digunakan oleh para pemakai

11

sebagai sumber informasi disekolah. Jadi perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan. Dalam pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan diperlukan gedung/tata ruang, anggaran, sarana dan prasarana yang memadai. Tentu saja jika perpustakaan sekolah berada di lingkungan sekolah, penanggung jawabnya adalah kepala sekolah, sedangkan pengelola biasanya guru dan pegawai yang ditugaskan.

2. Fungsi Perpustakaan

Perpustakaan sekolah juga mempunyai fungsi yang secara garis besar adalah sebagai pusat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan guru mengenai masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran maupun buku penunjang yang lain. Dalam Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 di pasal 3 berbunyi bahwa perpustakaan sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Sedangkan Pawit M.Yusuf (2005: 4) mengemukakan perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum yaitu edukatif, informatif, kreasi, dan riset atau penelitian sederhana. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai fungsi pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan, pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas serta pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif

12

Menurut Ibrahim Bafadal (2008: 6) fungsi perpustakaan sekolah antara lain sebagai berikut :

a. Fungsi edukatif

Adanya perpustakaan sekolah dapat meningkatkan interes membaca siswa, sehingga teknik membaca dapat dikuasai oleh siswa. Pengadaan bahan pustaka disesuaikan degan kurikulum sekolah. Jadi perpustakaan disini bersifat edukatif.

b. Fungsi informatif

Perpustakaan dapat memberikan informasi atau keterangan tentang suatu bahan pustaka yang diperlukan oleh siswa dan guru serta staf sekolah yang bersangkutan

c. Fungsi tanggung jawab administratif

Fungsi ini tampak dalam kegiatan sehari-hari penyelenggaraan perpustakaan sekolah, dimana setiap peminjaman dan pengembalian buku yang selalu dicatat oleh pustakawan. Selain mendidik siswa kearah tanggung jawab, juga membiasakan siswa bersikap dan bertindak secara administratif

d. Fungsi riset

Dengan adanya bahan-bahan pustaka yang lengkap, siswa dan guru dapat melakukan riset yaitu mengumpulkan data lewat bahan pustaka yang ada di perpustakaan sekolah. Perpustakaan disini bersifat riset

e. Fungsi rekreatif

Bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang bagi siswa dan guru maupun anggota staf sekolah.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai pusat edukatif, informatif, tanggung jawab administratif, fungsi riset atau penelitian sederhana rekreatif, serta penelitian yang bertujuanmembantu siswa dan guru di dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siswa

3. Tujuan perpustakaan

Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral suatu sekolah yang mendukung proses belajar mengajar. Menurut Lasa HS (2013: 5–7) menyatakan bahwa pada umumnya suatu perpustakaan sekolah didirikan dengan tujuan untuk :

13

a. Menumbuhkembangkan minat baca dan tulis guru dan siswa b. Menumbuhkan dan mendorong literasi informasi

c. Mengembangkan bakat dan kecerdasan (intelektual, emosional dan spiritual) d. Mendukung terealisirnya fungsi dan tercapainya tujuan pendidikan nasional e. Menyediakan sumber belajar

Sedangkan menurut Rahayuningsih (2007: 2) tujuan didirikannya perpustakaan sekolah yaitu antara lain sebagai berikut :

a. Mengumpulkan bahan pustaka yaitu secara terus menerus, menghimpunsumber informasi yang relevan untuk dikoleksi

b. Mengolah atau memproses bahan pustaka berdasarkan suatu sistem tertentu c. Menyimpan dan memelihara yaitu mengatur, menyusun, dan memelihar agar

koleksi rapi, bersih,awet, utuh, lengkap dan mudah diakses

d. Menjadi pusat informasi, sumber belajar, penelitian, preservasi, rekreasi dan kegiatan ilmiah lainnya

e. Menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Dari kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tujuan didirikannya perpustakan sekolah antara lain sebagai berikut :

a. Menumbuhkembangkan minat baca dan tulis guru dan siswa

b. Menumbuhkan dan mendorong literasi informasi serta sebagai sumber belajar, penelitian, preservasi, rekreasi dan kegiatan ilmiah lainnya

c. Mengembangkan bakat dan kecerdasan (intelektuak, emosional, dan spiritual) d. Mendukung terealisirnya fungsi dan tercapainya tujuan pendidikan nasiona e. Mengumpulkan bahan pustaka secara terus menerus, menghimpun sumber

informasi yag relevan untuk dikoleksi

f. Mengolah atau memproses bahan pustaka berdasarkan suatu sistem tertentu g. Menyimpan dan memelihara yaitu mengatur, menyusun, dan memelihar agar

koleksi rapi, bersih,awet, utuh, lengkap dan mudah diakses

h. Menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang

14 4. Syarat Pendirian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pengguna dalam menggunakan bahan pustaka yang ada. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 15 menyebutkan pembentukan perpustakaan paling sedikit harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Memiliki koleksi perpustakaan b. Memiliki tenaga perpustakaan c. Memiliki sarana dan prasarana d. Memiliki sumber pendanaan

e. Serta memberitahukan keberadaannya ke Perpustakaan Nasional

Berikut akan dijelaskan satu per satu tentang bagaimana pembentukan perpustakaan sekolah menurut Undang-Undang Republik Indonesia :

a. Bahan pustaka / Koleksi

Pemahaman tentang jenis-jenis bahan informasi / pustaka harus dimiliki oleh seorang pustakawan, karena dengan mengetahui bahan pustaka apa saja yang dijadikan dasar untuk menentukan bahan pustaka apa yang harus diusahakan oleh pustakawan untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah. Menurut UU Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, memberikan pengertian bahwa bahan perpustakaan atau bahan pustaka adalah semua hasil karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam.Bahan pustaka yang ada bermacam-macam, hal ini tergantung kita meninjaunya. Menurut Pawit M.Yusuf(2005: 9-23) secara fisik, jenis koleksi perpustakaan sekolah dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu kategori koleksi bahan buku dan bahan bukan buku.

15

1) Koleksi bahan buku juga terdiri dari 2 macam yaitu Bahan buku nonfiksi meliputi : Buku teks atau buku pelajaran, Buku teks pelengkap, Buku penunjang, Buku referensi atau rujukan, misalkan kamus, ensiklopedia, buku tahunan, buku pedoman, direktori, almanac, bibliografi, indeks, abstrak, atlas, dokumen pemerintah. Sedangkan bahan buku fiksi meliputi :buku –buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan. Misalnya: malin kundang, sangkuriang dayang sumbi, purbasari purbalarang, dan lain sebagainya. 2) Koleksi bahan bukan buku yaitu koleksi yang masih dalam bentuk cetakan

namun bukan berupa buku. Jenis yang termasuk ke dalam bahan bukan buku meliputi : terbitan berkala, pamphlet, brosur, guntingan surat kabar, gambar atau lukisan, globe.

Sedangkan menurut Ibrahim Bafadal (2008: 27) jenis bahan pustaka bisa ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya :

1) Ditinjau dari segi fisiknya, bahan pustaka bisa dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :

a) Bahan pustaka yang berupa buku-buku seperti buku tentang psikologi, buku tentang bahasa Indonesia, buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku tentang agama, buku tentang ilmu pengetahuan alam

b) Bahan pustaka bukan berupa buku seperti surat kabar, majalah, peta,globe, dan piringan hitam.

2) Ditinjau dari segi isinya, bahan pustaka dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:

a) Bahan pustaka yang isinya fiksi atau yang lebih dikenal sebagai buku-buku fiksi seperti cerita anak-anak, cerpen, novel.

b) Bahan pustaka yang isinya bukan non fiksi seperti buku referensi, kamus, ensiklopedia, majalah dan surat kabar.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa bahan pustaka merupakan dokumen yang memberikan informasi ilmiah dan bisa dijadikan landasan teori dalam suatu karya. Bahan infomasi perpustakaan sekolah dapat dibedakan menjadi dua yaitu bahan buku dan bahan non buku. Bahan buku terdiri dari buku non fiksi (buku teks pelajaran, buku teks pelengkap, buku penunjang, buku referensi) dan buku fiksi. Sedangkan bahan non buku meliputi mikrofis, film mikro, kaset, piringan hitam, dan sebagainya.

16 b. Tenaga Perpustakaan

Dalam penyelenggaraan perpustakaan aspek sumber daya manusia itu sendiri sangat berpengaruh terhadap perkembangan perpustakaan. Sumber daya manusia itu meliputi kepala perpustakaan, petugas pelayanan teknis serta petugas pelayana pembaca perpustakaan. Kepala perpustakaan disini sebagai penanggung jawab serta pemfasilitator segala kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan. Untuk pustakawan dalam perundang undangan telah disebutkan secara jelas bahwa keberadaan pustakawan di perpustakaan sekolah sangat berpengaruh karena pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan (UU No 43,2007: 3). Pustakawan harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar nasional perpustakaan dan dalam UU No 43 Tahun 2007 telah dijelaskan juga hak dan kewajiban tenaga perpustakaan antara lain sebagai berikut:

Tenaga perpustakaan berhak atas:

1) Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial;

2) Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan 3) Pengembangan kualitas; dan

4) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas perpustakaan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Tenaga perpustakaan berkewajiban:

1) Memberikan layanan prima terhadap pemustaka; 2) Menciptakan suasana perpustakaan yang kondusi dan

3) Memberikan keteladanan dan menjaga nama baik lembaga dan kedudukannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

17 c. Sarana dan Prasarana

Sarana menurut kamus bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang dapat dipakai, propaganda capai maksud atau tujuan, alat media, syarat, upaya dan sebagainya. Sementara menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007, sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pendapat diatas, bahwa yang dimaksud dengan sarana adalah perlengkapan secara langsung untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007, prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah. Jadi dapat disimpulkan prasarana adalah segala perlengkapan dasar untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Penyediaan sarana dan prasarana di perpustakaan merupakan hal yang penting karena dapat menunjang kelancaran kegiatan perpustakaan secara optimal sehingga tugas dan fungsi perpustakaan sekolah dapat terlaksana. Sarana dan prasarana dalam perpustakaan meliputi:

1) Gedung/Ruangan perpustakaan

Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah dari gedung lain sedangkan apabila hanya menempati sebagian dari sebuah gedung atau hanya sebuah bangunan (penggunan ruang kelas), relatif kecil disebut ruangan perpustakaan.

18 2) Perabot perpustakaan

Menurut Pawit M. Yusuf (2005: 103-117) Perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan yang digunakan dalam proses pelayanan pemakai perpustakaan dan merupakan kelengkapan yang harus ada untuk terselenggaranya perpustakaan. Perabot perpustakaan antara lain sebagai berikut :

a) Rak buku b) Rak majalah c) Lemari katalog d) Meja sirkulasi e) Meja dan kursi baca f) Meja kerja pegawai g) Rak surat kabar h) Rak kamus dan atlas i) Papan pengumuman j) Tempat penitipan barang

Senada dengan pendapat Yaya Suhendar (2014: 24–49) jenis perabot yang perlu disediakan oleh perpustakaan sekolah baik tingkat dasar maupun menengah antara lain sebagai berikut :

a)Rak buku b)Rak majalah c)Rak surat kabar d)Meja baca e)Kursi baca f)Kursi kerja

g)Meja kerja/ meja sirkulasi h)Lemari katalog

i)Papan pengumuman j)Meja multimedia

k)Lemari penitipan barang

Jadi dapat disimpulkan bahwa sarana dalam perpustakaan sekolah yang paling penting yaitu gedung perpustakaan. Sedangkan prasarana dalam perpustakaan meliputi perabot perpustakaan seperti rak buku, rak majalah, rak

19

surat kabar, meja dan kursi baca, meja dan kursi kerja /sirkulasi, lemari katalog, papan pengumuman, meja multimedia, serta lemari penitipan barang.

d. Sumber Dana

Anggaran maupun dana merupakan hal terpenting dalam suatu organisasi baik lingkup mikro maupun makro. Dengan adanya anggaran kegiatan dalam suatu organisasi dapat segera dilaksanakan sesuai perencanaan, tetapi jika tidak adanya anggaran program kegiatan akan terhambat. Begitu pula dalam penyelenggaraan perpustakaan, dana ataupun anggaran merupakan hal yang tidak bisa ada dalam setiap kegiatan. Anggaran erat hubungannya dengan perencanaan, karena seluruh sumber daya dan kegiatan dalam mencapai tujuan perpustakaan sekolah memerlukan dana. Sesuai Undang – Undang No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 23 ayat 6 bahwa sekolah / madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5 % dari anggaran belanja operasional sekolah/ madrasah atau barang di luar belanja pegawai dan belanja modal untuk pengembangan perpustakaan. Adapun sumber anggaran perpustakaan sekolah berasal dari :

1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negra (APBN)

3) Donasi yang tidak mengikat misalkan : dana dari masyarakat (Lasa, 2013: 31)

Menurut Undang – Undang RI No. 43 Tahun 2007 dalam pasal 40 menyebutkan bahwa pendanaan perpustakaan didasarkan pada prinsip kecukupan dan berkelanjutan. Penyelenggaraan perpustakaan menjadi tanggung jawab

20

penyelenggara perpustakaan itu sendiri. Adapun pendanaan perpustakaan bersumber dari :

1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan /atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

2) Sebagian anggaran pendidikan

3) Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat 4) Kerjasama yang saling menguntungkan 5) Bantuan luar negeri yang tidak mengikat 6) Hasil usaha jasa perpustakaan, dan/ atau

7) Sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang - undangan Dari kedua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendanaan perpustakaan bisa didapat dari berbagai sumber antara lain dari :

1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 3) Sebagian anggaran pendidikan

4) Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat 5) Kerjasama yang saling menguntungkan 6) Bantuan luar negeri yang tidak mengikat 7) Hasil usaha jasa perpustakaan

8) Sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan

B. KONSEP PELAYANAN PERPUSTAKAAN 1. Pengertian pelayanan perpustakaan

Perpustakaan berfungsi sebagai sumber informasi, dan merupakan penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah, sebagai bahan acuan atau referensi. Melihat fungsi dari perpustakan yang sedemikian rupa maka

21

layaklah pustakawan ataupun pengguna perpustakaan semestinya mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan berbagai aspek lainnya. Oleh karena itu kesan perpustakaan sebagai institusi kuno harus mulai dikikis, termasuk juga masalah pelayanan perpustakaan yang harus memulai pelayanan yang berorientasi pengguna.

Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk membantu memberikan kemudahan kepada para pengguna perpustakaan didalam menggunakan dan memanfaatkan bahan-bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan (Yaya Suhendar, 2013: 183). Sedangkan menurut Rahayuningsih (2007: 85) kegiatan layanan pengguna merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan. Layanan yang diberikan kepada pengguna mencakup koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan.

Menurut Pawit M.Yusuf (2009: 375) pelayanan perpustakaan adalah menawarkan segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan kepada para pengguna yang datang ke perpustakaan dan memintanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang diberikan oleh petugas perpustakaan kepada pengguna untuk memudahkan dalam hal mencari dan memanfaatkan sumber informasi baik berupa buku maupun bukan buku.

Agar pengguna merasa puas, maka layanan perpustakaan harus berkualitas. Kharakteristik layanan pengguna yang berkualitas dapat dilihat dari segi (Rahayuningsih, 2007: 86) :

22 a. Koleksi

1) Kuantitas, berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan

2) Kualitas, berkaitan dengan mutu, kemutakhiran, kelengkapan koleksi b. Fasilitas

1) Kelengkapan, menyangkut layanan dan ketersediaan sarana pendukung serta layanan pelengkap lainnya

2) Kenyamanan memperoleh layanan c. Sumber daya manusia

1) Kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan layanan 2) Tanggung jawab dalam melayani pengguna perpustakaan

3) Empati, wajar, dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani keluhan pengguna

4) Profesionalisme petugas perpustakaan di bagian layanan pengguna d. Layanan perpustakaan

1) Ketepatan waktulayanan 2) Akurasi layanan

3) Kemudahan mendapatkan layanan 2. Bentuk pelayanan perpustakaan

Layanan perpustakaan adalah sebagai jembatan antara bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan pemakai yang membutuhkannya guna mengoptimalisasikan pemanfaatan bahan pustaka/ sumber informasi yang ada. Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk membantu memberikan kemudahan kepada para pengguna perpustakaan didalam menggunakan atau memanfaatkan bahan-bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan (Yaya Suhendar, 2014: 183). Pada prinsipnya semua kegiatan yang dilakukan di perpustakaan ditujukan untuk pengguna perpustakaan. Kegiatan layanan perpustakaan menurut Ibrahim Bafadal(2008: 10) dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kelompok layanan, yaitu

a. Layanan teknis merupakan kegiatan memproses atau mengolah bahan pustaka secara sistematis sesuai aturan yang berlaku.

23

b. Layanan pembaca merupakan kegiatan pemberikan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah dalam menggunakan bahan pustaka.

Sejalan dengan pendapat diatas, Dian Sinaga(2007: 30) juga mengelompokkan layanan perpustakaan menjadi dua yaitu :

a. Layanan pembaca b. Layanan teknis

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan di sekolah dikelompokkan menjadi :

a. Layanan pembaca merupakan kegiatan memberikan pelayanan dan bantuan kepada pemakai agar mendapatkan informasi yang diperlukan.

b. Layanan teknis merupakan kegiatan mengolah bahan pustaka sampai kepada penyusunan bahan pustaka sehingga siap digunakan oleh pengguna perpustakaan.

Dari kedua layanan yang ada di perpustakaan sekolah, maka peneliti memfokuskan penelitiannya terhadap pelayanan pembaca.

C. Pelayanan Pembaca

1. Pengertian Pelayanan Pembaca

Menurut Ibrahim Bafadal (2008: 124) menyebutkan bahwa pengertian dari pelayanan pembaca adalah kegiatan pemberian pelayanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya.

24

Rahayuningsih(2007: 85) menyebutkan bahwa layanan pengguna merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan, sehingga penilaianpenggun akan muncul ketika kegiatan layanan tersebut dilangsungkan. Tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan dapat dinilai baik, jika petugas mampu memberikan layanan yang terbaik.

Pada dasarnya pelayanan pembaca /pengguna merupakan salah satu kegiatan dalam perpustakaan yang berhubungan langsung dengan pengguna. Kegiatan dalam melayankan fasilitas, jasa maupun koleksi kepada pengguna perpustakaan.

2. Macam layanan pembaca

Menurut Standar Nasional Perpustakaan Tahun 2011 Jenis layanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas menjelaskan sekurang - kurangnya meliputi :

a. Layanan sirkulasi b. Layanan referensi

c. Layanan literasi informasi d. Baca di tempat

Menurut Rahayuningsih (2007: 87-90) jenis layanan pengguna ada beberapa macam antara lain sebagai berikut :

a. Layanan locker b. Layana sirkulasi c. Layanan referensi

d. Layanan penelusuran informasi e. Layanan informasi koleksi terbaru f. Layanan koleksi

g. Layanan ruang baca h. Layanan fotocopy

25 i. Layanan workstation dan multimedia

j. Layanan lainnya seperti pengawasan keluar masuknya koleksi, penataan koleksi,dll.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa banyak macam layanan pembaca perpustakaan sekolah antara lain layanan locker, layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan penelusuran informasi, layanan informasi koleksi terbaru, layanan koleksi, layanan ruang baca, layanan fotocopy, layanan workstation dan multimedia. Tetapi karena keterbatasan peneliti dalam waktu, tenaga dan biaya maka peneliti akan fokus terhadap pelayanan pembaca yang mencakup layanan sirkulasi dan layanan referensi (Ibrahim Bafadal, 2008: 124). Pelayanan pembaca yang akan dibahas lebih lanjut adalah layanan sirkulasi dan layanan referensi

a. Layanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi sering juga disebut dengan pelayanan peminjaman dan pengembalian pustaka (Lasa HS, 2013: 202). Sedangkan Ibrahim Bafadal (2008: 125) menyatakan bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku- buku perpustakaan. Jadi pelayanan sirkulasi dimaksudkan sebagai suatu jenis pelayanan dalam pendayagunaan serta pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah secara optimal. Jenis kegiatan yang ada didalam pelayanan sirkulasi antara lain sebagai berikut:

1) Peminjaman 2) Pengembalian 3) Pemberian sanksi 4) Penagihan

5) Pemberian informasi tentang peraturan perpustakaan yang harus ditaati 6) Pelayanan bebas pinjam (Dian Sinaga, 2007: 33)

26

Menurut Meilina Bustari (2000: 49) kegiatan sirkulasi antara lain sebagai berikut :

1) Peminjaman 2) Pengembalian 3) Pemberian sanksi 4) Penagihan

5) Peraturan perpustakaan 6) Pemberian bebas pinjam

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang ada di Pelayanan sirkulasi yaitu :

1) Peminjaman 2) Pengembalian 3) Pemberian sanksi 4) Penagihan

5) Peraturan perpustakaan 6) Pemberian bebas pinjam.

Berikut penjelasan dari setiap kegiatan yang ada dalam pelayanan sirkulasi di perpustakaan sekolah:

1) Peminjaman buku

Peminjaman koleksi merupakan kegiatan pencatatan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dalam melayani pengguna pada saat meminjam buku. Menurut Rahayuningsih (2007: 93- 94), ada 2 sistem layanan pengguna yaitu :

(a) Sistem terbuka. Sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan.

27

(b) Sistem tertutup. Sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan

Dokumen terkait