• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAMAR

DAGANG

DAN INDUSTRI

INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

N 4 e n a r a K a d n I n d o n e s a L l 2 9 J a l a n H R R a s u f a S a d X 5 K : ! 2 3 J a k a r l a 1 2 9 5 0 l n d o n e s r a T e ( 6 2 2 1 ) 5 2 7 4 4 8 4 ( H u f t n!) Fax t62 2l I 5274331 5 2 7 ' 1 3 3 2

w w w , k a d i n ' i n d o n e s i a , o r . a d

PENDAPAT

ATAS MNCANGAN

UNDANG-UNDANG

TENTANG

LEMBAGA

PEMBIAYMN

EKSPOR

INDONESIA

A. PENDAHULUAN

Lembaga

sejenis LPEI

tetah banyak

dimitiki berbagai

negara

asing. Lembaga

ini

lazimnya

disebut Export Credit Agency

(ECA).

Suatu negara mendirikan

ECA untuk

meningkatkan

kinerja ekspor karena para eksportir membutuhkan

pertindungan

terhadap

risiko gagal bayar (non-payment)

dari pembeti-pembetinya

di tuar negeri.

ECA

kemudian

berkembang

menjadi tembaga

yang menyediakan

puta pembiayaan

bagi

eksportir maupun

pembeli di luar negeri dengan

tujuan untuk meningkatkan

ekspor

nasional.

Terbentuknya

LPEI

dj Indonesia,

akan mendukung

peningkatan

ekspor metatui

pembiayaan

pre/post shipment

financjng,

dan penjaminan

dan atau asuransi

termasuk

pemberdayaan

UF\M

yang berorientasi

ekspor.

Letter of jntent (LOl) pemerintah

dan

International

Monetery

Fund (lMF butir 98). Untuk mengatasi

kekurangan

modal kerja

datam

pengadaan

barang

dan jasa termasuk

pembelian

bahan

baku dan proteksiTerms

of payment (L/C dan Non L/C) yang diminta oteh buyer khususnya

kenegara-negara

country

risk tinggi.

LPEI

dirancang

akan menjadi lembaga

yang otonom datam rangka meningkatkan

ekspor

barang

dan jasa nasional

untuk menambah

pendapatan

devisa

negara.

LPEI

mempunyai

wewenang

berupa:

a, Menetapkan

skema

pembiayaan

ekspor

nasionat.

b. Metakukan

restrukturisasi

pembiayaan

ekspor

nasionat.

c. Dengan

persetujuan

Menteri

Keuangan

dapat metakukan

penyertaan

modat.

d. Mendukung

ASEI

datam

satu payung

LPEI

namun

fungsi

dan perannya

berbeda.

(2)

KAr,iAR 0AGA\"C 0Al! [Dl]STF irDC'!tSi ln00nes an Clrajnber ir Cc,lr"" erce ail ftuslr!

8. PANDANGAN

UMUM

Kadin Indonesia

telah menerima RUIJ LPEI namun tidak menerima dan

mengetahuj

adanya

naskah

akademik

RUU

tersebut'

Untuk

itu sangat

dipertulGn

adanya

Naskah

Akademik

sebagai

pedoman

dan arahan

datam rangka

perumusan

dan

penyusunannya

sesuai

ketentuan

uU N0.10

Tahun 2004 tentang Pembuatan

Peraturan

Perundang-undangan.

LPEI

menurut

RUU

LPEI

adatah

tembaga

keuangan

memitiki

keunikan

yaitu tidak

tunduk pada peraturan perundang'undangan

di bidang perbankan' usaha

perasuransian,

tembaga pembiayaan

atau perusahaan

pembiayaan' BUMN dan

kepaititan.

RUU

ini dirancang

menjadi

UU lex speciolis

terhadap

peraturan

perundanq-undangan

tentang BUMN,

Lembaga

Pembiayaan

atau Perusahaan

Pembiayaan'

lJsaha

Perasuransian

dan Perbankan.

Namun sesungguhnya

datam meniatankan

kegiatan

usahanya

ketentuan-ketentuan

materiiI

tentang

pembiayaan,

penjaminan

dan asuransi

sebagaimana

diatur datam KUH Perdata

tentang

piniam meminjam

dan penanggungan

utang, serta ketentuan, KUH Dagang

mengenai

asuransi

atau pertanggungan

umum'

akan tetap berlaku

puta bagi LPEI.

Dengan

demikian

pertu ada pengkaiian

tebih daLam

dan tebih tetiti yang menyatakan

pemberian

hak ini kepada

LPEI'

Kedudukan

LPEI sebagai sui Generic (tunduk kepada undang-undangnya

sendiri),

akan menjadi tembaga

pembiayaan

yang mempunyai

kewenangan

sangat

tuas

dan tidak bisa dipailitkan dengan cara biasa kecuali dibubarkan

dengan undang'

undang, yang nantinya akan menimbutkan

berbagai permasatahan

hukum yang

bertarut-tarut.

ADabita LPEI mengatami kekurangan

modal maka pemerintah memberi

tambahan

dana atau penyertaan

modat' Untuk

itu harus

ada iaminan dari pemerintah

untuk menanggung

kerugian

LPEI

karena

dana tersebut

akan dipenuhi

dari APBN'

Yang

menjadj pertanyaan

adatah

bagaimana

mengatokasikan

dan kerugian

itu datam APBN

setiap

tahun anggaran?

Berdasarkan

pengataman

dari ECA-ECA

di luar negeri yang dituangkan

pada

h a s i t o e r t e m u a n B e r n e U n i o n d i P e r o t e h k e s i m p u t a n b a h w a E c A - E c A y a n g m e n g a t a m ]

pembayaran

ktaim besar

umumnya

adatah

mereka

yang membiayai'

menjamin

proyeK/

i n v e s t a s i s k a l a b e s a r d e n g a n j a n g k a w a k t u m e n e n g a h d a n / a t a u p a n j a n g . P r o y e k a t a u

investasi

tersebut biasanya

rentan terhadap

krisis regionat

dan/atau krisis tokat pada

negaratuanrumahsehinggamembuatEcAharusmembayargantirugjkepadainvestor

negara

asat

ECA.

f---:=

l'C,l .,v-

l

(3)

I(41\4AR

DAGANG

DAN

INDUSTRI

INDONESIA

lnd0nesian

Chamber

oiComnefce

and

Indushy

Penurunan

modal

akan

menimbulkan

kewajiban

pemerintah

untuk

menutupnya

metalui

penganggaran

datam

APBN.

LJntuk

itu UU LPEI

sebaiknya

memfokuskan

LPEI

untuk

melakukan

kegiatan

pembiayaan

ekspor

dan membuat

aturan

yang

tegas

mengenai

kegiatan

bisnis yang dapat ditakukan

LPEI

agar beban negara

di kemudian

hari dapat

dihjndari.

RUU

LPEI

merupakan

suatu usaha

Pemerintah/Departemen

Keuangan

R,l. untuk

menggantjkan

Bank Ekspor

Indonesia

(BEl)

yang tidak berhasil

metaksanakan

tugasnya

membiayai

peningkatan

ekspor

Indonesia

secara

optimat. Hat ini karena:

a. PeLaksana

BEI kurang dikenat datam tugas-tugasnya

dan tidak banyak diketahui

para eksportir terutama para eksportir yang tergotong

Usaha

Ekonomi

Menengah

(ux.A

).

b. BEI tidak berada di pusat-pusat/di

sumber-sumber

ekspor dan hanya berada di

Jakarta,

Medan

dan Makasar.

c. Kurang

ada usaha

BEI

itu sendiri

untuk mendekati

para eksportir,

seperti Bank-bank

tain yaitu BNI-46,

Bank

Mandirj dan Bank-bank

Asing

lainnya

yang gencar

mencari

peLanggan/para

eksportir.

d. BEI

hanya

menerbitkan

penerbitan

berkala

yang

merupakan

berita dari media

cetak

yang

semuanya

sudah

diketahuj

para eksportir

dan tidak metaksanakan

tugas-tugas

yang

lebih bermanfaat

seperti pencarian

pasar

ekspor.

Dalam

konsep

Pasat

22 RUU

LPEI

tersebut,

bahwa

organ LPEI

menggunakan

one

boord sysfem

dimana Dewan

Direktur

adatah

organ satu'satunya

dari LPEI

dan jumtah

anggota

Dewan

Direktur adatah

7 orang yang terdiri 3 anggota

ex-officio berasal

dari

pejabat Eseton 1 Departemen Keuangan,

Departemen Perdagangan

dan Bank

Indonesia,

dan 3 anggota

lainnya

dari dalam dan/atau luar LPEI.

Pertu dirinci kriteria

yang tebih transparan

dan jetas cara seteksi

orang-orang

yang tepat untuk duduk

sebagai

Dewan

Direktur. Disamping

itu tayak

diterima bahwa

3 orang Dewan

Direktur

dari tuar LPEI

adatah berasat

dari kalangan

profesionat

dan mengetahui

seLuk-beluk

tentang ekspor dan dilakukan

dengan

cara fit ond prcper tesf bagi semua anggota

Dewan

Direktur

oteh DPR.

(4)

.

i\,-i.,.

-) - : .'-c D:- -\ ' l- ,_ ,- -. .: .. .

" 7 - i - 0 0 - e S a ' L 1 a - 0 e 0 1 - - e . e d c t . ) ,

pembuat

kebijakan

dan pengawasan.

Dengan

demikian

prinsip

chect ond bqlonce

tidak

dapat bertangsung

dalam rangka

menialankan

ptinsip

corporote

governonce'

LPEI

wajib menerapkan

prlnsip

kehati'hatian

yang

metiputi

prinsjp

tata ketola

perusahaan

yang baik (corpordte governdnce),

penerapan

manajemen

risiko (risk

monogement)

dan prinsip

mengenat

nasabah

(know

your customet

principlesl'

Setetah

mempetajari

materi muatan RUU LPEI

ada bagian-bagian

tertentu

akan dapat terbuka petuang tumpang tindih kewenangan

LPEI dengan Lembaga

Pembjayaan

yang sudah

ada dan telah berjatan

dengan

baik khususnya

pada kegiatan

ekspor minerat dan batu bara Disamping

dapat menimbutkan

beban birokrasi

yang

bersifat disinsentif

(karena kedudukan

dan kewenangan

LPEI

yang sangat istimewa)

dan jangan sampai bertentangan

dengan semangat

reformasi hukum serta asas

kepemerintahan

yang

baik. Untuk

itu demi kepastian

hukum

(menghindarkan

tumpang

tindih kewenangan

masing-masing

sektor) dan kepastian

berusaha

(guna menarik

investor)

yang

ditakukan

untuk sebesar-besar

kemakmuran

rakyat'

Terkait

dengan

Pasat

3 ayat (1), 13 dan 17 ayat (1) pertu dipertjmbangkan

mengenai

keberadaan,

peran dan tugas PT. Asuransi

Ekspor

Indonesia

(ASEI)

sebagai

Persero

BUMN

datam bidang

asuransi

dan penjaminan

ekspor

karena

sejak tahun 199'1

ASEI

tetah menjadi anggota

tetap dari Internationat

Ljnion

of Credit and Investment

Insurers

(Berne

Union)

yang beranggotakan

52 tembaga

ECA

dari 43 negara'

LJntuk

itu pertu djperhatikan

Peraturan

Pemerintah

No' 1 Tahun 1982 tentang

Pefaksanaan

Ekspor, lmpor dan Latu Lintas Devisa

serta Surat Keputusan

Menteri

Keuangan

No. 321XMK.O11/

1982

tentang Jaminan

Kredit Ekspor

dan Asuransi

Ekspor

untuk

Barang-barang

bukan

Minyak

dan Gas

Bumi

tertanggat

18 Januari

1982'

Terkait dengan konsep yang termuat dalam Pasat 26 dan 32 maka

pertu

ditambahkan

ketentuan

tentang larangan

benturan

kepentingan

(conftict of interest)

antara

Dewan

Direktur,

Direktur

Eksekutif

dan Direktur

Petaksana'

B. MASUKAN

PASAL

PER PASAL

No.

Naskah

Draft RUU

Komentar

1 . Pasal 1 ayat (1)

"Pembioyoon Ekslor Nosionol odaloh fasilitas vang diberikon

Ketentuan Pasal ini tidak konsisten dengan Pasal ] avat 3 dimana Pembiayaan Ekspor NasionaL juga

I'ql ""y.l

(5)

'F')i

( A I - I ] A R D A G A N C O A I i I t D I , ] S i R \ D C : ! E S A

Indonesian

Chamber

01

Commerce

anc nduslrl

kepado badan usoho dolam rongko mendorong Peningkaton

ekspor nasionol"

dapat diberlkan kepada perorangan. Perlu ditegaskan apakah pembiayaan hanya utk Eadan Usaha atau juga dapat diberikan kepada

individuat.

2.

Pasat 1 ayat (8)

"Pembioyoon adoloh Kredit donlotau PembioYaan berdosarkan Prinsiq Svorioh Yong disedtokon oleh Lebago Pembi ovoo n Ekspor I ndone sio"

Penambahan kalimat menjadii

"Pembioyoan odaloh Xredit umum ddnlotou .

3 .

4 .

Pasat 1 ayat (9)

"Kredit adoloh Penvecliaan fosilitos pinjomon behentuk tunai yang mewoiibkon Pihok peminjom melunasi seluruh kewajibannya setelah jongko waktu tertentu dengan pemberian bungo"

Definisi kredit sebajknya diperjelas menjadi sebacai bedkut:

"keA odalah penyedioon fosilitos pinjamon

betbentuk tunoi otdu tagihdn yang cldpat dipersofiokan dengon itu berdosdrkon persetujuon otou kesePokdton pinjam-peminjom ontara pembeti Pinjamon dengan

pihd,k peminjam yang mewojibkan pihok Deminiom melunosi seluruh kewajibantryo seteloh 'iongki

woktu tertentu denson pemberion bungo, imbalan atou pembogion hosil keuntungon"

Pasat 1 ayat (13)

"asuronsi adoloh Pemberion fosilitas betupa gonti rugi atos ketugian yong tinbul sebagoi akibot dori suotu Petistiwa Yong

tidok posti"

-Detinlsi

;ni sebaiknya aiubah sesuai yang terdapat datam UU Rl No.z Tahun 1992 dan Peraturan Petaksanaannya tentang Usaha Perasuransian.

Pasat 4:

"Pembiayaan sebagalmana dimaksud daLam Pasal 3 ayat {1) huruf a diberikan datam bentuk modal kerja dan/atau investasi"

PenieLasan Pasat 4:

"Pembioyoan dalom bentuk investosi.. . . . .. . .. .. . kegiatan

Eksplo,rosi dan Ekiploitosi

Menjadi:

"Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 avat {1) huruf a diberikan datam bentuk pemiiayoon modat kerja dan/atau investasi"

Ketentuan ini, dapat membuka petuang teriadjnya tumpang tindih kewenangan dengan (embaga Dembiayaan keqiatan pertambangan yang berjatan iesuai dengan ketentuan datam kontrak kerjasamanya masing'masing (KK dan PKP2B), vanq kontraknya berslfat lex speaiolis )uga' larina ditakukan denqan Pemerintah Rl dan mendapat peGetuiuan DPR sesuai Pasal 10 ayat 13) UU No.11 Tahun 1967 tentang Ketentuan' ketentuan Pokok Pertambangan

6 .

Pasat "Penjaminan 5 huruf C:

kepada Bank Yang meniadi mitra Penyediaan pembiayaan transaksi Ekspor yang tetah diberikan kepada Ekportjr Indonesia"

Meniadi:

Pasit 5 huruf c: "Penjaminan kepada bank yong berasdl dori dalom negeti maupun bank dari Iuar negeri yang menjadi mitra penyediaan pembjayaan transaksi Ekspor yang tetah dibehkan keDada EksDortir Indonesia"

(6)

.r3r

. - , . i ' l . l c D A G l \ b 0 : ' , - , f o . \ l . ; ' ' ' 7 ;. noofes a r L ' a | - o e ' ( ! -- d td a"0 _0-t !

Euransi sebagaimana dimaksud datam Pasal 3 ayat {'l) huruf c, dapat diberikan datam bentuk:

a. Asuransi

atas

resiko

kegagalan

eKspor

b. Asulansi atas resiko kegatan bayar

c. Asuransi atas investasi Yang ditakukan suatu Perusahaan Indonesia di luar negeri dan/atau

d. Asuransi atas resiko Potitik disuatu neqara

ildat< senrua risito dapat diiamin/diproteksi oleh asuransi. Maka:

a. Pertu diperjetas apakah termasuk di dalamnya

sebagai

contoh

risiko

diakibatkan

perang'

perang saudara dan Permusuhan

b. Pertu diperjetas apakah termasuk di datamnya sebagai contoh risiko diakibat bangkrut' penipuan dan kecurangan

c. Pertu didefinisikan secara lengkap dan ietas tentang investasi dimaksud

8.

Pasal 8 ayat (2)

"LPEI sebagaimona dimoksud poda ayot (1) odalah boclon

hokum menurut Undang'unalong ini."

Penjetasan Pasat 8 ayat (2)

"Yong dimoksud dengan boalan hukum odolah badan otau

orgonisosi yons oleh hukum dipetlokukan sebogoi subjek hukum, yoitu hok don ke\T oiibon yong neniliki stotus samo dengon orong Peforangon

sebogoi subjek hukum"

Penjelasan Pasal 8 ayat (3) menegaskan:

"lndependen mengandung orti pihok loin termasttk Pemerintoh tidok dopot aamPur tongan terhodop LPEI <lolom menjalonkon tugos don wewenangnya kecuoli otos hal'

hal yang dinyatakon seaaro jelos dolon UU ini".

Status LPEI sebagai badan hukum perLu dirumuskan bentuk badan hukum apa yang tepat untuk LPEI. Jika LPEI berbentuk badan hukum milik negara (BHMN), maka pertu dipertegas aDakah LPEI menjalankan usaha mencan keuntungan atau tidak. Sebagai Badan Hukum MiLik Negara, LPEI tidak konsisten dengan ketentuan Pasal 18 ayat (2) dimana Jrka ada keLebihan cadangan akan djberikan untuk Penerimaan Negara Bukan Paiak wataupun bukan merupakan kewaiiban. Sebagai alternatif Lain adaLah berbentuk Perseroan Terbatas.

Ketentuan Pasat 8 ayat (3) dan Penjetasannya Inl, jetas bertentangan dengan ketentuan Pasal 8 ayat (4) UU LPEI sendiri yang menetapkan bahwa LPEI bertanggung jawab kepada Menteri.

Sesuai dengan Sistem Ketatatnegaraan yang dianut oleh UUD 1945 bahwa kedudukan l enteri sebasai Pembantu Presiden adalah sebagai aparat Pemirintah. Disamping itu LPEI bukan sebagai "super body" (berada diluar Pemerintah/Eksekutif) sebagaimana kedudukan ^.{A. MK {Yudikatif) dan DPR (LegisLatjf) yang kedudukannya setingkat dan berada diluar Pemerintah. Sif at independenrryo melekat karena tugas dan fungsinya mengawasi Eksekutif {p;merintah). Jadi harus independen terhadap iemerintah yang diawasi.

9 . Pasal 11 ayat (1) huruf b

"... menyediakon Pembiavoon bagi trcnsoksi-transoksi otou proyek-proyek yong secora komersiol sulit diloksanakon namun dianggoq Perlu oleh

Pasat ini tidak jeLas menentukan parameter indikator bagi transaksi atau proyek yang secara komersiat dianggap sulit untuk dilaksanakan

(7)

.(:,

. \ r - r i r l " a P D A G ! \ , D : . - \ D : : o \ D \ ' . : , 7 , i " d o ' e s a " c ' a n b e : ' c o - - e ' ( e a r " ) - d . s t

r

Pemetintoh untuk nenuniang kebijakan atou Progrom peni ngkoto n Ekspor nosi oral... "

nrenpdi parameter indikator bagi transaksi atau proyek yang secara komersiaL dianggap sutit sehinqga terdapat standar yang baku mengenai

hal tersebut.

Hal ini penting

karena

tiap'tiap

eksportir memitiki perbedaan kemampuan dalam menyanggupi besarnya biaya yang dipertukan untuk metakukan kegiatan ekspor. Dengan adanya parameter indikator yang jetas, maka terdapat puta kejelasan mengenai eksportir yang seperti apa yang diberikan pembiayaan oteh LPEI. Perlu puta dipertegas tentang dukungan bagi UMf!{.

10.

PasaL 11 ayat {2)

"Dolom menialonkan tugas sebosoimona dimoksud pado ovot (1), LPEI dopat nelakukon: ... "

Paiat 11 ayat (2) huruf b menyatakan:

"Dolom menjolankan tugos sebogoimanadimaksud Podo oYot ( 1 ),LPEI dapot me lokukon: b.kegiatan lain Yang lazim

dilokukon oleh Lembago Pembiayoon Eksqor tepanlang tidok bettentongan dengan UU

Kami mengusulkan agar LPEI juga setain memberikan bimbingan dan jasa konsuLtasi juga membantu Dihak eksportir untuk memberikan informasi mengenai konsumen potensial di luar negeri. Sebagai perbandingan, Expott Development conado lEDcl tetah metakukan hat ini dimana informasi tersebut dapat dengan mudah dan cepat diperoleh metatui database EDC yang meng-cover iutaan perusahaan di dunia Biaya yang harus dikeLuarkan untuk mendapatkan informasi ini adalah 305. Informasi ini penting baei eksDortrr sebelum mereka mengadakan deigan konsumen mereka. Informasi tebih tanjut dapat ditihat pada www.canadaexporters.com.

Setain itu, LPEI juga dapat membantu para ekportir untuk menyelesaikan masatah sehubungan dengan piutang yang telah jatuh temDo dan menyedelhanakan tuntutan serta proses pembayaran utang eksportil tersebut

Pertanyaannya bagaimana dengan Lembaga Pembiayaan kegiatan pertambangan yang telan beriatan sesuai ketentuan dalam Kontrak Karya da; Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) yang diatur oleh UU No.11 Tahun 1967 dan berarti dapat bertentangan dengan UU LPEI.

1 1 .

PasaL 17 ayat (1)

"ltodol awal LPEI ditetoPkan poling sedikit RP 4.0@,N0.000.000,- (enryt triliun rupiah)"

Pasat 17 ayat (4)

"Untuk menutuP ReKurongan

Merupakan jumtah yang tldak sedlKlt yang menjadi tanggungan keuangan nega.a. Pembiayaan hendaknya diarahkan puta memperkuat Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di pusat.pusat perdagangan dunia dan penguatan Atase'atase Perdagangan pada KBRI' KBRI dj tuar negen metatui gistem lCT.

Hat ini jetas bahwa pemerintah atas beban APBN memitiki kewajiban kontingensi terhadap

T

-

=

(8)

KAII4Afr

DAGANG

DAN

INOUSTRI

INDONESIA

Ind0nesian

Chamber

oi C0mtnetce

and

lnduslry

modol sebagoimono dimoksud podo ayot (3), Pemerintoh mengo nggarka n do lam APBN "

penunrnin modat yang disebabkan oteh kerugian besar yang dapat diatami LPEI. Pasat ini dapat membebani APBN.

t2.

a. Pasat 22 ayat (1)

"Dewan Direktur meruPokan otgan tunggol LPEI"

b. Pasat 23 ayat (1)

"Dewon Direktur bertugos merumuskdn don menetoqkon kebijakan serta meldkukon pengowosan tehadop kegiotan operosionol LPEI"

c. Pasat 26 ayat (1)

"Kegiotan operosional lPEl dilokukon oleh Direktur Eksekutil"

d. Pasat 26 ayat (l)

" Dolam meloksonakan tugayryo, Direktut Eksekutil dibontu oleh poling bonyok 5 (Iima) orong

Direktur Peloksona"

Perlu dijelaskan apa tatar betakang diperkenatkannya konsep organ tunggaL.

Berdasarkan ketentuan Pasat 2l ayat (1) dan Pasat 26 ayat (1), peranan Dewan Direktur ada 2: (a) bersifat administratif, yaitu meLakukan perumusan dan penetapan kebiiakan serta melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasionat LPEI, dan (b) metakukan kegiatan oDerasionaL ditakukan oteh Direktur Eksekutif yang merangkap menjadi Ketua Dewan Direktur' Dengan demikian, fungsi komisaris dan direktur yang biasanya terpisah dalam penrsahaan terbatas. ada daLam satu badan yajtu Dewan Direktur datam konsep LPEI ini. Pertu dipertanyakan apakah hal ini akan dapat bertangsung dengan baik karena tidak ada rhe.k ond bolonce terhadap tindakan yang dilakukan LPEI.

SeLain itu, terdapat Direktur Pelaksana yang membantu Direktur Eksekutif datam menjatankan kegiatan operasionaL LPEI sehari-hari. Perlu diperjeLas apakah fungsi dan peranan Direktur Petaksana serta statusnya apakah temasuk datam organ LPEI atau termasuk kategori pegawai LPEI.

13.

Pasal 22 ayat (2)

"Anggota Dewon Direktur berjumloh 7 orong Diektur, terdiri atou:

o. 3 orong pejobot Yong berasol dori instansi otou Iemboga yang membidongi liskal don I otong Pejobat yang berasol dari instonsi otou lembdga yong m e mbi da ryi Pe rd agongon" b. 3 orong yong berasal alori

dalam don/otou dori luol LPEI"

Pertu diterangkan mengapa perbandingan antara petabat yang berasaL dari fiskat tebih banyak dari bidang perdagangan.

Selain itu, perlu ditambahkan untuk point b agar supaya orang tersebut berasat dari pihak independen, dan bukan termasuk dalam ketompok pejabat teBebut pd butir a).

Eunyi ktausula yang disarankan:

c. 3 orong independen yang berasal dori doti luot LPEI"

Pihak independen tersebut berasal dari kalangan profesional.

14.

PasaL 24

"untuk dopat diongkot meniadi Dewon Diektur, Wling sedikit horus memenuhi syorot'sYolot sebogai berikut..."

(9)

I(AIVAR

DAGANG

DAN

INDUSTBI

INDONTSIA

Indonesian

Chamber

ol Commerce

and

Industry

dipertukan Direktur yang berkualifikasi baik datam hat manaiemen risiko.

15.

Pasal

"Dolom hol anggoto Dewon

25

ayat

(6)

Direktur diberhentikan, onggoto Dewon Direktur PenggontinYo hotus ditetapkon dolam waktu poling loma 3 bulan seiok to ngga I pemberhention. "

PasaL 25 ini mengatur mengenai Pemberhentian anggota Dewan Direktur, namun tidak diatur mengenai pengisian kekosongan jabatan iika seLama jangka waktu maklimal 3 bulan betum ditetapkan, siapa yang akan memegang iabatan sementara.

Sebaiknya ditambahkan pengaturan mengenai pengisian kekosongan jabatan sehingga ketika nantinya hal ini teriadi, maka terdapat penugasan yang Jetas.

16.

Penetapan batas minimum pemberian jaminan, Pembiayaan dan asuransl

lain:

utan

U S

Sebagai stote ogency, sesuai dengan ketentuan Pasat 17, modaL LPEI seluruhnya berasat dari kekayaan negara yang terpisah, namun dalam hal teriadi kekurangan modal maka negara akan menutupi kekuranqan tersebut yang diambit dari APBN. Untuk itu, sebagai bentuk dsl monogement sebaiknya ditetapkan batasan minimum pemberian jaminan, pembiayaan dan asuransi oteh LPEI wataupun LPEI ingin tebih fteksibet dari perbankan yang dibatasi BMPK namun untuk melindungi kecukupan modal LPEI serta penyebaran modal yang tepat sasaran, batasan tersebut perlu kiranya ditetapkan

!7. Pasat 38

"LPEI sebogaimarn dimakud dolam Undang-undatE ini dibe noma I ndonesio Exi mbank"

Nama "lndonesia Eximbank" tidak mencerminkan status sebenarnya dari LPEI yang merupakan Lembaga Keuangan dan bukan sebuah bank. Meskipun disebutkan datam penjeLasan untuk mensejajarkan diri dengan lembaga teienis yang ada di tuar negeri, nama "lndone\ia Eximbank" yang menggunakan kata "bank" tetap tidak sesuai.

Pertu diDerhatikan, nama Lembaga seienis dituar neseri, di Austratia digunakan kata "Erport fiiance ond lnsuronce Co1orotion" I EFIC; di Kanada digunakan kata "Export Development Conado" / EDCi dan di Inggris digunakan kata "Export Credits Guorontee Deportment" IECGD.

r---

__l

I l c D , I

l g 1 . , / " l l

(10)

Dewan Perwakilan Rakyat Rl

E x o o r t

F i n a n c i n o

A n l n d o n e s i a

Framework

( Keranska xeria Pembiayaan Ekspor )

P o r f t i c . r w i r r t

R o c o m m r n d s t i o n ! |

( Kspuru3an P o r n i k ) l

Y

Government of lndonesia ( Pemerintah Rl

C e n t r a l B a n k o f

I n d o n e s i a

( B t

)

...--..*

E x i m b a n k o f

l n d o n e s i a

( B E r )

"

t t

, d i t | |

t l

t l

r l

I

I

I

I

V

E x po rter

lm porter of

l n d o n e s i a

C o m m e r c i a l

B a n k i n g S y s t e m

F o r e i g

n B a n k o f l n d o n e s i a

( B a n k D e v i s a In d o n e s i a

)

E xport Credil

l n s u r e r

( asEr

)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan komunikasi yang terdapat di dalam perancangan identitas dari Situs Taman Purbakala Cipari ini adalah menciptakan suatu identitas berupa logo yang memiliki ciri khas dan

berdasarkan hasil uji ANOVA dengan signifikansi 0.000 (p&lt;0.01); (2) pembelajaran menggunakan model Problem-Based Learning berpengaruh terhadap penguasaan konsep

Sasaran yang dituju dalam proses komunikasi massa adalah khalayak atau masyarakat luas yang terpencar satu sama lain tidak saling mengenal, karena masing – masing berbeda

Walaupun patogenesis dan penyebab yang dicurigai telah ditemukan, ternyata pengobatan yang diberikan kadang-kadang tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.Urtikaria atau

tersebut, karena merupakan pesan atau solusi yang diperpendek menjadi sebuah kata-kata yang mudah dimengerti, serta dapat memotivasi pendengar, penyiar berusaha

Terapi obat dan tindakan pembedahan dapat digunakan untuk mengecilkan atau menghilangkan miom jika menyebabkan rasa tidak nyaman atau gejala-gejala yang bermasalah..

sanggahan selama 3 (1iga) hari kerja dari langgal 16 Sid 18 Juni 2015, yang dilujukan kepada Uni1. Layanan Pengadaan Kementerian