• Tidak ada hasil yang ditemukan

km. no. 56 tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "km. no. 56 tahun 2010"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

P E R A T U R A N K E S E L A M A T A N P E N E R B A N G A N S IP IL BAG IAN 6 0 (C IV IL A V IA T IO N S A F E T Y R E G U L A T IO N S P A R T 6 0 )

T E N T A N G P E R S Y A R A T A N A L A T B A N T U P E L A T IH A N S IN T E T IS (S Y N T H E T IC T R A IN IN G D E V IC E S )

a. bahwa untuk memenuhi tuntutan perkembangan teknologi dan

persyaratan pengoperasian pesawat udara berdasarkan standar yang direkomendasikan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (In te rn a tio n a l C iv il A v ia tio n O rg a n iz a tio n ), setiap personel pesawat

udara wajib mendapat pelatihan dengan alat bantu pelatihan

penerbangan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) Bagian 60 (C iv il A v ia tio n S a fe ty R e g u la tio n s (C A S R P a rt 6 0 )) tentang alat bantu pelatihan sintetis (s y n th e tic tra in in g d e v ic e s );

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan

dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik

(2)

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,

Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

5. Keputusan Menteri Perhubungan Udara Nomor T.11/2/4-U Tahun

1960 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil;

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 43 Tahun 2005 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

KM 20 Tahun 2008;

Menetapkan : PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAG IAN 60

(C IV IL A V IA T IO N S A F E T Y R E G U L A T IO N S P A R T 6 0 ) TENTANG

PERSYARATAN ALAT BANTU PELATIHAN SINTETIS (S Y N T H E T IC

T R A IN IN G D E V IC E S ).

(1) Memberlakukan petunjuk teknis Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 60 (C iv il A v ia tio n S a fe ty R e g u la tio n s (C A S R P a rt 6 0 )) tentang alat bantu pelatihan sintetis(s y n th e tic tra in in g d e v ic e s ).

(2) Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 60 (C iv il A v ia tio n S a fe ty R e g u la tio n s (C A S R P a rt 6 0 )) tentang alat bantu pelatihan sintetis (s y n th e tic tra in in g d e v ic e s ) sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 60 (C iv il A v ia tio n S a fe ty R e g u la tio n s (C A S R P a rt 6 0 )) tentang alat bantu pelatihan sintetis (s y n th e tic tra in in g d e v ic e s ), sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan pembinaan dan

(3)

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Serita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

padatanggal12 Oktober 2010

MENTERIPERHUBUNGAN,

ttd

1. Wakil Menteri Perhubungan;

2. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, dan

Para Kepala Sadan di Lingkungan Kementerian Perhubungan;

3. Ketua KNKT;

4. Ketua DPP INACA.

Salinan sesuai den KEPALA SIR

UMAR IS SH MM MH

(4)

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 56 TAHUN 2010

TANGGAL : 12 Oktober 2010

P E R A T U R A N K E S E L A M A T A N

P E N E R B A N G A N

S IP IL

(P .K .P .S )

B A G IA N 6 0

A L A T B A N T U P E L A T IH A N S IN T E T IS

R E P U B L IK IN D O N E S IA

(5)

B A G IA N 6 0

A L A T B A N T U P E L A T IH A N S IN T E T IS

S U B B A G IA N A - U M U M 1

60.1 Keberlakuan 1

60.3 Definisi - Definisi 1

S U B B A G IA N B - S IM U L A T O R T E R B A N G D A N A L A T B A N T U P E L A T IH A N

T E R B A N G 3

60.5

60.7

60.9 60.11

60.19 60.21 60.23 60.25

60.33 60.35

Tingkat-Tingkat Kualifikasi 3

Permohonan Untuk Kualifikasi Simulator Terbang Atau Kualifikasi

Alat Bantu Pelatihan Terbang 3

Evaluasi Dan Kualifikasi Awal 4

Pemberian Sertifikat Kualifikasi Simulator Terbang Atau Sertifikat

Kualifikasi Alat Bantu Pelatihan Terbang 4

Masa Berlaku Dari Kualifikasi Simulator Terbang Atau Kualifikasi Alat

Bantu Pelatihan Terbang 5

Evaluasi Ulang Simulator Terbang Atau Alat Bantu Pelatihan

Terbang Yang Sudah Berkualifikasi. 5

Variasi, Pencabutan Atau Penangguhan Kualifikasi Simulator

Terbang Atau Kualifikasi Alat Bantu Pelatihan Terbang 6

Dicadangkan 6

Sistem Kualitas 6

Persyaratan-Persyaratan Kebenaran Terus Menerus 7

Modifikasi Dari Simulator Terbang Berkualifikasi Atau Alat Bantu

Pelatihan Terbang Berkualifikasi 7

Pengoperasian Dengan Komponen-Komponen Yang Tidak

Terpasang, Tidak Berfungsi Atau Tidak Beroperasi. 8

Perubahan Dalam Tingkat Kualifikasi Dari Simulator Terbangk

Berkualifikasi Atau Alat Bantu Pelatihan Terbang Berkualifikasi.. 8

Deaktivasi, Relokasi Atau Reaktivasi Simulator Terbang

Berkualifikasi Atau Alat Bantu Pelatihan Terbang Berkualifikasi 9

Perubahan Pemegang Sertifikat Simulator Terbang Berkualifikasi

Atau Alat Bantu Pelatihan Terbang Berkualifikasi. 9

Tim Evaluasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara 10

(6)

60.36 Permohonan, Buku-Buku Harian, Laporan-Laporan, Dan Pencatatan-Pencatatan: Penipuan, Pemalsuan Atau Pernyataan Yang Tidak

Benar 11

L A M P IR A N A - P E R S Y A R A T A N U M U M T IN G K A T A L A T B A N T U P E L A T IH A N

S IN T E T IS - P E S A W A T T E R B A N G 1 2

L A M P IR A N B - P E R S Y A R A T A N U M U M T IN G K A T A N O A R I A L A T B A N T U

(7)

Bagian ini berlaku untuk alat bantu pelatihan sintetis yang boleh digunakan untuk mendapatkan pengalaman atau keterampilan aeronatika.

F u ll F lig h t S im u la to r (F F 5 )/5 im u la to r T e rb a n g 5 u n g g u h a n (5 T 5 ) - Suatu replika pesawat udara dari tipe spesifik, buatan. Model, atau seri. Termasuk peralatan dan program komputer yang diperlukan untuk menampilkan kondisi-kondisi operasi pesawat udara baik di darat maupun di udara, suatu sistim visual yang menyediakan suatu pandangan keluar dari ruang kemudi, suatu sistim yang menyediakan isyarat-isyarat setidak-tidaknya setara dengan sistim gerak tiga

derajat kebebasan, dan mempunyai kemampuan penuh dari sistim yang

terpasang di dalam alat bantu seperti dijelaskan dalam bagian 60 dari Bab ini dan standar kualifikasi kinerja (q u a lific a tio n p e rfo rm a n c e s ta n d a rd = QPS) untuk tingkat kualifikasi simulator terbang sungguhan (FFS) spesifik.

F lig h t T r a in in g D e v ic e (F T D )/A la t B a n tu P e la tih a n T e rb a n g (A B P T ) - suatu replika dari instrumen-instrumen pesawat udara, peralatan, panel-panel, dan kendali-kendali dalam area ruang kemudi yang terbuka atau replika ruang kemudi pesawat udara yang tertutup. Termasuk peralatan dan program komputer yang diperlukan untuk menampilkan pesawat udara (atau perangkat dari pesawat udara) dengan kondisi-kondisi di darat maupun di udara yang mempunyai

kemampuan-kemampuan penuh dari sistim yang dipasang di dalam

perlengkapanl peralatan pelatihan seperti dijelaskan dalam bagian 60 dari Bab ini serta standard kualifikasi kinerja (q u a lity p e rfo rm a n c e s ta n d a rd

=

QPS) untuk suatu alat bantu pelatihan terbang (FTD) spesifik.

M a s te r Q u a lific a tio n T e s t G u id e (M T Q G )/M a s te r P a n d u a n P e n g u jia n K u a lifik a s i Otorita menyetujui panduan pengujian bersamaan dengan hasil-hasil pengujian yang telah disaksikan oleh otorita. Master panduan pengujian kualifikasi berfungsi sebagai acuan untuk evaluasi di kemudian hari.

Q u a lific a tio n T e s t G u id e (Q T G )/P a n d u a n P e n g u jia n K u a lifik a s i, untuk alat bantu pelatihan sintetis, berarti suatu dokumen yang:

(a) Menunjukan bahwa:

(i) Kinerja dan kualitas penanganan dari alat bantu pelatihan sintetis

benar-benar dalam batas-batas seperti yang ditentukan di dalam buku pedoman standard, dengan semua pesawat yang sesuai; dan

(8)

(b) Termasuk informasi berikut yang sesuai dengan perihal tersebut dalam paragrap (a):

(i) Data yang berkaitan dengan kinerja dan kualitas penanganan dari

pesawat udara serta alat bantu pelatihan sintetis;

(ii) Pengujian-pengujian pengesahan, dan pengujian-pengujian semua

fungsi-fungsi dan subjektif untuk alat bantu.

P e m e g a n g S e rtifik a t adalah seseorang yang meminta atau memelihara kualifikasi alat

bantu pelatihan sintetis dan bertanggung jawab untuk menentukan aksi-aksi

seperti yasng telah ditentukan di dalam bagian ini.

T in g k a t K u a lifik a s i, untuk suatu simulator terbang atau alat bantu pelatihan terbang, mempunyai makna seperti dijelaskan oleh bagian peraturan ini.

(9)

S U B B A G IA N B - S IM U L A T O R T E R B A N G D A N A L A T B A N T U P E L A T IH A N T E R B A N G

6 0 .5 T in g k a t- T in g k a t K u a lifik a s i

(a) Tingkat kualifikasi dari sebuah Simulator Terbang adalah tingkat yang dipenuhi oleh simulator yang ditentukan sesuai dengan tingkat standard-standard simulator di dalam lampiran PKPS bagian 60 tertera dalam tabel berikut:

NOMOR TINGKAT

1 A

2 B

3 C

4 D

(b) Tingkat kualifikasi dari suatu alat bantu pelatihan terbang adalah tingkat yang dipenuhi oleh simulator yang ditentukan sesuai dengan standard-standard di dalam lampiran PKPS bagian 60 tertera dalam tabel berikut:

NOMOR TINGKAT

1 Tingkat 1

2 Tingkat 2

3 Tingkat 3

4 Tingkat 4

5 Tingkat 5

6 Tingkat 6

7 Tingkat 7

6 0 .7 P e rm o h o n a n U n tu k K u a lifik a s i S im u la to r T e rb a n g A ta u K u a lifik a s i A la t B a n tu P e la tih a n T e rb a n g

(a) Pemohon dari suatu simulator terbang atau alat bantu pelatihan terbang boleh

memohon kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, secara tertulis, untuk kualifikasi simulator atau alat bantu.

(b) Suatu permohonan harus dilengkapi:

(1) Suatu Panduan Pengujian Kualifikasi untuk simulator atau alat bantu; dan

(2) Suatu dokumen yang menguraikan sistim kualitas yang operator ajukan

(10)

(a) Apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menerima suatu permohonan untuk kualifikasi suatu simulator terbang atau alat bantu pelatihan terbang, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara harus melakukan suatu evaluasi (suatu evaluasi awal) terhadap simulator atau alat bantu, termasuk pertimbangan dari:

(1) suatu pemeriksaan atau pencobaan dari simulator atau alat bantu tersebut; dan

(2) data-data yang tercantum di dalam Panduan Pengujian Kualifikasi; dan

(3) informasi yang tersedia/didapat dari pengujian yang dilakukan selama

evaluasi awal

(b) Apabila, setelah evaluasi awal, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara puas

bahwa:

(1) sistim kualitas operator akan memadai untuk simulator atau alat bantu; dan

(2) simulator atau alat bantu memenuhi suatu tingkat kualifikasi; Direktorat

Jenderal Perhubungan Udara harus mengkualifikasi simulator atau alat bantu tersebut pada tingkat kualifikasinya.

(c) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapat mengkualifikasi suatu simulator

atau alat bantu yang akan mensimulasi suatu pesawat udara tipe baru dimana data validasi lengkap pesawat udara belum tersedia untuk suatu tingkat kualifikasi sementara yang berdasarkan kepada sebagian data validasi pesawat udara tersebut.

(d) Suatu tingkat kualifikasi sementara berlaku untuk periode yang disetujui antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan operator dari simulator atau alat bantu tersebut.

(e) Apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memberikan kualifikasi suatu

simulator atau alat bantu, harus bersamaan waktunya dengan persetujuan Panduan Pengujian Kualifikasi simulator atau alat bantu tersebut.

6 0 .1 1 P e m b e ria n S e rtifik a t K u a lifik a s i S im u la to r T e rb a n g A ta u S e rtifik a t K u a lifik a s i A la t B a n tu P e la tih a n T e rb a n g

(a) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara hanya dapat memberikan sertifikat

kualifikasi simulator terbang kepada operator simulator terbang, atau sertifikat kualifikasi alat bantu pelatihan terbang kepada operator alat bantu pelatihan

terbang, apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melakukan

kualifikasi simulator atau alat bantu tersebut.

(b) Sertifikat dimaksud harus mencantumkan nama operator dan:

(11)

(2) merinci tipe pesawat udara yang disimulasikan oleh simulator atau alat bantu; Dan

(3) merinci tingkat kualifikasi dari simulator atau alat bantu tersebut.

6 0 .1 3 M a s a B e rla k u D a ri K u a lifik a s i S im u la to r T e rb a n g A ta u K u a lifik a s i A la t B a n tu P e la tih a n T e rb a n g

(a) Suatu kualifikasi simulator terbang atau kualifikasi alat bantu pelatihan terbang berlaku untuk:

(1) 12 bulan sejak bulan pengeluaran/penerbitan sertifikat simulator terbang atau alat bantu pelatihan terbang; atau

(2) apabila jangka waktu lebih pendek ditetapkan di dalam sertifikat - jangka waktu tersebut.

(b) Akan tetapi, kualifikasi tidak berlaku lagi apabila:

(1) simulator atau alat bantu tersebut tidak diaktifkan atau dipindahkan; atau

(2) ada perubahan pemegang sertifikat dari simulator atau alat bantu tersebut; atau

(3) dicabut oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; atau

(4) diserahkan/dikembalikan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

(c) Suatu kualifikasi tidak berlaku lagi untuk jangka waktu pembekuan yang

ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

6 0 .1 5 E v a lu a s i U la n g S im u la to r T e rb a n g A ta u A la t B a n tu P e la tih a n T e rb a n g Y a n g S u d a h B e rk u a lifik a s i

(a) Pemegang sertifikat suatu simulator terbang atau alat bantu pelatihan terbang yang sudah berkualifikasi paling tidak 60 hari sebelum berakhir masa berlakunya,

meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, secara tertulis, untuk

melakukan evaluasi (evaluasi ulang) dari simulator atau alat bantu tersebut.

(b) Berdasarkan pasal60.9 (c) dan pasa160.11 berlaku perihal evaluasi ulang dengan cara yang sama dengan ketika evaluasi awal.

(c) Selama evaluasi ulang, suatu simulator terbang atau alat bantu pelatihan terbang yang sudah berkualifikasi harus dinilai mengenai:

(1) tingkat kualifikasi dimana simulator atau alat bantu tersebut dikualifikasikan pada saat kualifikasi awal atau akreditasi dari simulator atau alat bantu; atau

(12)

6 0 .1 7 V a ria s i, P e n c a b u ta n A ta u P e n a n g g u h a n K u a lifik a s i S im u la to r T e rb a n g A ta u K u a lifik a s i A la t B a n tu P e la tih a n T e rb a n g

(a) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapat, dengan memberitahukan secara

tertulis kepada pemegang sertifikat simulator terbang berkualifikasi atau alat bantu

pelatihan terbang berkualifikasi, variasi/perubahan, pencabutan atau

penangguhan kualifikasi dari simulator atau alat bantu apabila :

(1) simulator atau alat bantu tersebut tidak lagi memenuhi tingkat kualifikasi seperti yang tertera di dalam sertifikat kualifikasi; atau

(2) pemegang sertifikat telah gagal untuk mematuhi/memenuhi persyaratan dari

bagian ini yang berkaitan dengan simulator atau alat bantu.

(b) Apabila pemegang sertifikat menerima pemberitahuan mengenai perubahan atau

pencabutan berdasarkan paragrap (a) dari bagian ini, pemegang sertifikat harus mengembalikan sertifikat kualifikasi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara setidak-tidaknya dalam kurun waktu 14 hari setelah menerima

pemberitahuan.

(c) Apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara merubah kualifikasi, Direktorat

Jenderal Perhubungan Udara harus menerbitkan ulang/mengganti sertifikat

kualifikasi yang mencantumkan kualifikasi sebagaimana perubahan yang

diberikan.

(a) Pemegang sertifikat simulator terbang berkualifikasi atau alat bantu pelatihan terbang berkualifikasi harus membuat dan menjaga suatu sistem kualitas yang menjamin operasi yang benar dan perawatan dari simulator atau alat bantu.

(b) Sistem kualitas dimaksud harus mencakup setidak-tidaknya hal-hal berikut:

(1) kebijakan kualitas;

(2) tanggung jawab manajemen;

(3) pengendalian dokumen;

(4) alokasi sumber daya;

(5) prosedur-prosedur kualitas;

(13)

6 0 .2 3 P e rs y a ra ta n -P e rs y a ra ta n K e b e n a ra n T e ru s M e n e ru s

(a) Pemegang sertifikat dari simulator terbang berkualifikasi atau alat bantu pelatihan terbang berkualifikasi harus, secara terus maju/progresif selama 12 bulan setelah pemberian sertifikat kualifikasi simulator terbang atau alat bantu pelatihan terbang, melaksanakan:

(1) semua pengujian-pengujian validasi yang tertera dalam master panduan

pengujian kualifikasi terhadap simulator atau alat bantu; dan

(2) semua pengujian-pengujian fungsi-fungsi dan subjektif sesuai dengan

program pelatihan termutakhir (dan yang direncanakan) atau yang setara dengan contoh yang sudah disetujui oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

(c) Persyaratan pada paragrap (a) dari bagian ini harus dipenuhi pada setiap empat bulan sekali.

(d) Pemegang sertifikat harus membuat suatu sistem manajemen konfigurasi untuk

menjamin integritas berkesinambungan terhadap peralatan dan perangkat lunak simulator atau alat bantu.

(e) Pemegang sertifikat harus menjaga suatu program modifikasi berkelanjutan untuk menjamin bahwa peralatan/perangkat keras, perangkat lunak dan kinerja dari simulator atau alat bantu secara akurat mensimulasi pesawat udara yang terinci di dalam sertifikat.

(f) Pemegang sertifikat harus memberitahukan setiap pengguna bahwa simulator

atau alat bantu tersebut tidak layak digunakan untuk pelatihan, pengujian atau pengecekan berurutan seperti terinci di dalam sertifikat.

6 0 .2 5 M o d ifik a s i D a ri S im u la to r T e rb a n g B e rk u a lifik a s i A ta u A la t B a n tu P e la tih a n T e rb a n g B e rk u a lifik a s i

(a) Pemegang sertifikat simulator terbang berkualifikasi atau alat bantu pelatihan

terbang berkualifikasi harus memberitahukan kepada Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara , secara tertulis, apabila yang bersangkutan mengusulkan untuk memodifikasi perangkat keras atau perangkat lunak dari simulator atau alat bantu sehingga akan merubah karakteristik simulator atau alat bantu tersebut.

(b) Apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menerima pemberitahuan,

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapat melakukan evaluasi (evaluasi khusus) dari simulator atau alat bantu sehubungan dengan usulan pengajuan modifikasi.

(c) Berdasarkan kepada paragrap (d) dan (e), pasal 60.9 dan 60.11 dari bagian ini

(14)

(d) Apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memutuskan tidak melakukan evaluasi khusus:

(1) operator boleh membuat usulan modifikasi simulator atau alat bantu; dan

(2) kualifikasi simulator terbang atau alat bantu pelatihan terbang masih tetap berlaku.

(e) Selama evaluasi khusus, simulator atau alat bantu harus dinilai mengenai:

(1) tingkat kualifikasi dimana simulator atau alat bantu mempunyai kualifikasi

(2) pada saat kualifikasi awal atau akreditasi dari simulator atau alat bantu; atau

(3) apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah merubah tingkat

kualifikasi sejak evaluasi awal - tingkat kualifikasinya seperti pada

perubahan.

(f) Peraturan ini tidak berlaku bagi modifikasi peralatan dengan maksud/tujuan untuk meningkatkan kualifikasi dari simulator atau alat bantu.

60.26 Pengoperasian Dengan Komponen-Komponen Yang Tidak Terpasang, Tidak Berfungsi Atau Tidak Beroperasi.

(a) Tidak seorangpun boleh secara sadar menggunakan atau mengijinkan

penggunaan atau menyalahgunakan kemampuan sebuah simulator terbang atau alat bantu pelatihan terbang untuk setiap pergerakan, prosedur, atau tugas yang akan dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan pelatihan, evaluasi, atau pengalaman terbang dari Bab ini untuk sertifikasi awak pesawat terbang atau kualifikasi apabila ada komponen yang tidak terpasang, tidak berfungsi, atau tidak beroperasi (missing, malfunctioning, or inoperative

=

MMI) yang disyaratkan untuk ada dan beroperasi dengan benar untuk kelengkapan yang memuaskan terhadap pergerakan, prosedur, atau tugas dimaksud.

(b) Setiap komponen MMI seperti tertera pada paragrap (a) pada pasal ini, atau

komponen MMi mana saja yang terpasang dan diperlukan untuk beroperasi secara benar untuk memenuhi ketentuan kualifikasi mutakhir, harus diperbaiki atau diganti dalam batas waktu 30 hari kalender, kecuali ditentukan lain atau diberikan kewenangan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

(c) Daftar dari komponen MMI termutakhir harus tersedia di dalam atau didekat

simulator terbang atau alat bantu pelatihan terbang untuk dipelajari oleh pengguna peralatan tersebut.

60.27 Perubahan Dalam Tingkat Kualifikasi Dari Simulator Terbang

Berkualifikasi Atau Alat Bantu Pelatihan Terbang Berkualifikasi

(15)

Udara, secara tertulis, untuk merubah tingkat kualifikasi simulator atau peralatan/alat bantu.

(b) Apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menerima permohonan seperti

pada paragrap (a), harus dilakukan evaluasi khusus terhadap simulator atau alat bantu, melaksanakan standard-standard tertera di dalam Appendix-appendix.

(c) Apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara merubah tingkat kualifikasi,

harus:

(1) menyetujui setiap amendemen-amendemen sesuai perubahan terhadap

master panduan pengujian kualifikasi dari simulator atau alat bantu; dan

(2) mengeluarkan revisi sertifikat kualifikasi simulator terbang atau revisi

sertifikat kualifikasi alat bantu pelatihan terbang.

6 0 .2 9 D e a k tiv a s i, R e lo k a s i A ta u R e a k tiv a s i S im u la to r T e rb a n g B e rk u a lifik a s i A ta u A la t B a n tu P e la tih a n T e rb a n g B e rk u a lifik a s i

(a) Pemegang sertifikat simulator terbang berkualifikasi atau alat bantu

pelatihanterbang berkualifikasi harus/wajib memberitahukan Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara secara tertulis, apabila simulator atau alat bantu di

deaktivasi/nonaktifkan.

(b) Pemegang sertifikat harus/wajib memberitahukan kepada Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara secara tertulis, sebelum operator me-reaktivasi/mengaktifkan kembali atau me-relokasi suatu simulator atau alat bantu, dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kemudian dapat melakukan evaluasi khusus terhadap simulator atau alat bantu tersebut.

(c) Selama evaluasi khusus, suatu simulator terbang atau alat bantu harus dinilai

terhadap:

(1) tingkat kualifikasi dimana simulator atau alat bantu telah dikualifikasi saat kualifikasi awal atau akreditasi dari simulator atau alat bantu; atau

(2) apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah merubah tingkat

kualifikasi sejak evaluasi awal - tingkat kualifikasi sebagaimana

perubahannya.

6 0 .3 1 P e ru b a h a n P e m e g a n g S e rtifik a t S im u la to r T e rb a n g B e rk u a lifik a s i A ta u A la t B a n tu P e la tih a n T e rb a n g B e rk u a lifik a s i

(a) Pemegang sertifikat simulator terbang berkualifikasi atau alat bantu pelatihan

terbang berkualifikasi wajib memberitahukan kepada Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara secara tertulis, terhadap setiap usulan pergantian nama pemegang sertifikat simulator atau alat bantu.

(16)

(1) pemegang sertifikat sebelumnya wajib menyerahkan kepada pemegang sertifikat yang baru catatan-catatan seperti tersebut pada bagian 60.35 yang berlaku kepada simulator atau alat bantu tersebut; dan

(2) pemegang sertifikat yang baru boleh memohon kepada Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara secara tertulis, untuk mendapatkan kualifikasi simulator atau alat bantu.

(c) Sebuah permohonan pada paragrap (b) (2) harus disertai dengan rencana

pemindahan/pergantian yang merinci secara detil tentang bagaimana pemegang sertifikat baru akan memenuhi persyaratan yang tertuang di dalam bagian peraturan ini.

(d) Apabila Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yakin bahwa pemegang sertifikat

baru mampu memenuhi persyaratan dari bagian peraturan ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara wajib:

(1) menyetujui rencana yang diajukan; dan

(2) menerbitkan sertifikat kualifikasi simulator terbang baru atau sertifikat kualifikasi alat bantu pelatihan terbang baru.

6 0 .3 3 T im E v a lu a s i D ire k to ra t J e n d e ra l P e rh u b u n g a n U d a ra

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapat:

(a) Mengatur untuk pelaksanaan evaluasi seperti tersebut dalam bagian ini untuk

dilaksanakan oleh tim evaluasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ; dan

(b) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan menunjuk seseorang sebagai ketua

tim, yang memiliki keterampilan, kualifikasi dan pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan evaluasi.

(a) Pemegang sertifikat simulator terbang berkualifikasi atau alat bantu pelatihan terbang berkualifikasi wajib menyimpan pencatatan-pencatatan berikut yang berkaitan dengan simulator atau alat bantu untuk setidak-tidaknya 2 tahun setelah simulator atau alat bantu tersebut tidak digunakan lagi:

(1) master panduan pengujian kualifikasi dan hasil-hasil dari evaluasi kualifikasi (awal dan setiap peningkatan) sejak penerbitan Pernyataan Kualifikasi asli.

(2) Pencatatan-pencatatan modifikasi;

(3) Pencatatan-pencatatan sistem kualitas.

(4) Pencatatan dari semua keluhan-keluhan yang dicatat di dalam buku harian

(17)

(i) Daftar komponen-komponen atau peralatan yang tidak terpasang, tidak berfungsi, atau tidak beroperasi.

(ii) Tindakan yang telah diambil untuk memperbaiki keluhan.

(iii) Tanggal tindakan perbaikan dilakukan.

(iv) Identitas personil yang menyatakan keluhan/kerusakan telah diperbaiki.

(b) Pemegang sertifikat juga wajib menyimpan hasil-hasil setiap ujian yang telah

dilaksanakan sesuai bagian 60.23 (a) untuk simulator atau alat bantu untuk setidak-tidaknya selama 2 tahun setelah pengujian.

(c) Apabila ada perubahan nama pemegang sertifikat simulator atau alat bantu,

pemegang sertifikat baru wajib menyimpan pencatatan-pencatatan dan hasil-hasil ujian yang berkaitan dengan simulator atau alat bantu yang telah disimpan oleh pemegang sertifikat yang lama/terdahulu.

6 0 .3 6 P e rm o h o n a n , B u k u -B u k u H a ria n , L a p o ra n -L a p o ra n , D a n P e n c a ta ta n -P e n c a ta ta n : -P e n ip u a n ,-P e m a ls u a n A ta u -P e rn y a ta a n Y a n g T id a k B e n a r.

(a) Tidak seorangpun boleh membuat, atau menyebabkan terjadinya, hal-hal sebagai

berikut:

(3) Suatu penipuan atau pernyataan palsu secara sengaja di dalam setiap

permohonan atau perubahan, atau setiap laporan lain atau hasil ujian yang disyaratkan oleh bagian ini.

(4) Suatu penipuan atau pernyataan palsu secara sengaja di dalam atau

penghilangan secara sengaja dari pencatatan atau laporan yang disimpan,

dibuat, atau digunakan untuk seolah-olah menunjukan/membuktikan

(18)

L A M P IR A N A - P E R S Y A R A T A N U M U M T IN G K A T A L A T B A N T U P E L A T IH A N S IN T E T IS - P E S A W A T T E R B A N G

(1) Paragrap ini menguraikan persyaratan umum simulator diuraikan dalam tabel A 1.

T A B E L A i: P e rs y a ra ta n S ta n d a rd u n tu k S im u la to r T e rb a n g

1 . U M U M

a) Ruang kemudi: suatu replika

berskala penuh dari pesawat

terbang yang disimulasikan.

Arah gerakan dari kendali dan

tombol/saklar identik dengan

apa yang ada di dalam

pesawat terbang

sesungguhnya. Peralatan

untuk operasi dari jendela

cockpit agar termasuk dalam

simulator terbang, tetapi

jendela tersebut tidak perlu

dapat dioperasikan.

Catatan: Ruang kemudi, untuk

tujuan simulator penerbangan,

terdiri dari semua bagian

depan dari penampang

melintang badan pesawat

pada penyetelan paling

belakang dari kursi

penerbang. Tempat tugas

anggota awak terbang

tambahan yang diperlukan

diperlukan dan yang dinding

bagian belakang kursi pilot

dibutuhkan juga dianggap

sebagai bagian dari ruang

kemudi dan harus meniru

pesawat.

x

X X X Kursi peninjau diruang kemudi

tidak dianggap sebagai tempat

tugas awak pesawat tambahan

dan dapat diabaikan/ditiadakan

(Lihat

1.1)

dibawah).

Dinding-dinding berisi alat-alat

seperti tombol/saklar, pemutus

rangkaian listrik, panel-panel radio tambahan, dll, yang mana awak

terbang membutuhkan akses

selama dalam setiap peristiwa

setelah persiapan cockpit sebelum terbang kokpit selesai dianggap

penting dan tidak dapat

dihilangkan.

Dinding-dinding berisi alat-alat saja seperti ruangan penyimpanan pin

roda pendarat, kapak atau

pemadam kebakaran, bola lampu

cadangan, kantong dokumen

pesawat udara dll tidak dianggap penting dan dapat diabaikan. Alat-alat tersebut, atau yang serupa dengan itu, harus masih tersedia

dalam simulator terbang, tetapi

bisa dipindahkan ke lokasi yang sesuai sedekat praktis ke posisi

semula. Kapak kebakaran dan

instrument yang mempunyai tujuan yang sama hanya perlu diwakili dalam bentuk garis hitam.

b) Pemutus rangkaian yang X X X X

mempengaruhi prosedur

dan/atau menghasilkan

indikasi ruang kemudi yang

dapat diamati dengan baik

ditempatkan dan berfungsi

(19)

ABC D C a ta ta n

X X X X Untuk tingkat A, penanganan darat

yang umum, pengarug nyala api dan pendaratan dapat diterima. P e rs y a ra ta n

c) Model dinamika terbang model

yang menghitung berbagai

kombinasi dari gaya hambat

dan gaya dorong yang

biasanya dihadapi dalam

penerbangan sesuai dengan

kondisi penerbangan yang

sebenarnya, termasuk

pengaruh perubahan sikap

pesawat terbang, gaya

dorong, gaya hambat,

ketinggian, suhu, berat kotor, momen inersia, lokasi pusat gravitasi dan konfigurasi.

d) Semua indikasi pengukuran X X X X Nilai numerik harus ditampilkan

yang relevan yang terlibat sesuai dengan ICAO Annex 5.

dalam simulasi dari pesawat

terbang yang diterapkan

secara otomatis merespons

terhadap gerakan kendali oleh anggota awak terbang atau gangguan luar pada pesawat terbang yang disimulasikan, seperti, turbulensi atau angin geser.

e) Peralatan Komunikasi, X X X X

navigasi dan perhatian dan

peringatan sesuai dengan

yang terpasang di pesawat

terbang yang diterapkan

dengan operasi dalam

toleransi yang ditentukan

sebagai peralatan lepas

landas ke udara yang berlaku.

Selain tempat tugas anggota X X X X

awak terbang, tiga kursi yang

sesuai untuk instruktur I

pengamat dan inspektur

otoritas. Otoritas akan

mempertimbangkan pilihan

untuk kebutuhan ini

berdasarkan konfigurasi ruang kemudi tertentu. Kursi tersebut akan memberikan pandangan yang cukup pada panel pilot

dan jendela depan. Kursi

(20)

P e rs y a ra ta n A B C D

merupakan yang ditemukan di pesawat terbang, tapi harus

ada jaminan yang cukup

terhadap lantai simulator

terbang, dipasangkan dengan perangkat pengikat positif dan

terintegrasi dengan cukup

aman untuk menahan

penumpang selama ada

sistem gerak yang diketahui diprediksi.

g) Sistem simulator terbang X X X X

untuk mensimulasikan sistem operasi pesawat terbang yang diterapkan, baik di tanah dan

dalam penerbangan. Sistem

harus dioperasikan bahwa

semua normal, tidak normal dan prosedur operasi darurat dapat dicapai.

h) Kendali Instruktur untuk X X X X

memungkinkan operator untuk

mengendalikan semua

variabel sistem yang

diperlukan dan memasukkan

kondisi tidak normal atau

darurat ke dalam sistem

pesawat.

i) Kekuatan kontrol yang X X X X

berjalanan sesuai dengan

replikasi pesawat.

Pengendalian harus bereaksi

dengan cara yang sama

seperti dalam pesawat dalam

kondisi penerbangan yang

sama.

Program penanganan darat X X X X

dan aerodinamis disertakan: 1) Efek darat. Sebagai contoh:

bulatan keluar,

pengurangan tenaga

dorong dan menyentuh

landasan. Hal ini

memerlukan data tentang daya angkat, daya hambat,

saat pitching, trim dan

sac

diperlukan. Tes diperlukan.

Untuk simulator penerbangan

tingkat A, penanganan darat

secara umum dapat diwakili sejauh

yang memungkinkan berubah

dalam batas-batas landasan pacu

dan kontrol yang memadai di

(21)

P e rs y a ra ta n

kekuatan pada efek darat. 2) Reaksi darat. Reaksi dari

pesawat ketika menyentuh

landasan selama

pendaratan termasuk

defleksi strut, gesekan ban, kekuatan sisi dan data lain yang sesuai, seperti berat

dan kecepatan, yang

diperlukan untuk

mengidentifikasi kondisi

penerbangan dan

konfigurasi.

3) Karakteristik penanganan

darat. Setir termasuk untuk angin yang melintas, rem,

pembalik daya dorong,

perlambatan dan

perbalikan radius.

k) Model wind shear yang

disediakan pada pelatihan

dalam keterampilan khusus

yang diperlukan untuk

menghadapi fenomena wind

shear dan pelaksanaan

manuver yang diperlukan.

Model tersebut harus mewakili ukuran atau kecelakaan yang

berasal dari angin, tetapi

dapat termasuk

penyederhanaan yang

menjamin pengulangan

kejadian. Sebagai contoh,

model dapat terdiri dari

beberapa macam angin di

beberapa komponen

simultansi. Model angin harus

tersedia untuk tahap kritis

penerbangan sebagai berikut: 1) rotasi Iepas landas;

2) ketika terjadi daya angkat;

3) ketika pertama kali

mendaki;

4) pendekatan akhir yang

pendek.

x

X Tes diperlukan. Lihat bagian 3.2

Tes 2 9

(22)

P e rs y a ra ta n A B C D

Catatan:

P e ra la ta n la tih a n w in d s h e a r m ilik U n ite d S ta te s F e d e ra l A v ia tio n A d m in is tra tio n (F A A ), m o d e l a n g in d a ri U n ite d K in g d o m R o y a l A e ro s p a c e E s ta b lis h m e n t (R A E ), J o in t A irp o rt W e a th e r S tu d ie s (J A W S ) p ro y e k a ta u s u m b e r la in y a n g d ia k u i d a p a t d iim p le m e n ta s ik a n d a n h a ru s d id u k u n g d e n g a n b e n a r re fe re n s i y a n g d ib e n a rk a n d i d a la m Q T G . m o d e l a n g in d a ri s u m b e r a lte m a tif ju g a d a p a t d ig u n a k a n jik a

d id u k u n g o le h d a ta p e s a w a t y a n g te rk a it d a n d a ta te rs e b u t d id u k u n g d e n g a n re fe re n s i y a n g d ib e n a rk a n d i d a la m Q T G . P e n g g u n a a n d a ta a lte m a tif h a ru s d ik o o rd in a s ik a n d e n g a n o to rita s s e b e lu m p e n y e ra h a n Q T G u n tu k p e rs e tu ju a n .

I) Perwakilan angin yang melintas X X X X

dan instruktur untuk kontrol

kecepatan dan arah angin.

m) Perwakilan berhenti dan gaya X X

kontrol arah untuk setidaknya kondisi landasan berdasarkan data pesawat terkait berikut ini:

1) kering; 2) basah;

3) es;

4) setengah basah; 5) setengah es;

6) basah pada daerah

penumpukan karet ban.

n) Perwakilan rem dan dinamika X X

kegagalan ban (termasuk anti slip) dan efisiensi pengereman

yang menurun karena suhu

rem berdasarkan data pesawat terkait.

0) Sebuah cara untuk cepat dan

efektif melakukan pengujian

harian dalam program simulator

penerbangan dan perangkat

keras.

sac

diperlukan. Tujuan diperlukan

untuk tes 1), 2), 3). Subjek

pemeriksaan adalah 4), 5), 6).

Lihat bagian 3.2 Test 1 e).

sac

diperlukan. Tes subjektif

yang diperlukan untuk efisiensi

(23)

P e rs y a ra ta n A B C 0 C a ta ta n

p) Flight simulator kapasitas X X X X

sac

diperlukan.

komputer, akurasi, resolusi dan

respon dinamik untuk

sepenuhnya mendukung

simulator penerbangan secara keseluruhan.

q) Kontrol dirasakan dinamis

ketika tiruan pesawat

disimulasikan. Respon bebas

dari kontrol harus sesuai

dengan yang pesawat dalam waktu toleransi yang diberikan

dalam Bagian 3.2. Evaluasi

awal dan kenaikan akan

mencakup respon

kendali-bebas (pitch, roll dan

pengendali yaw) pengukuran dicatat dengan kontrol. Respon diukur harus sesuai dengan pesawat yang lepas landas,

cruise dan konfigurasi

pendaratan.

1) Untuk pesawat terbang

dengan sistem kontrol

ireversibel, pengukuran

dapat diperoleh di darat jika input pitot static tepat yang disediakan untuk mewakili

kondisi tertentu yang

dihadapi dalam

penerbangan. Validasi

untuk rekayasa atau alasan

produsen pesawat

dimasukan sebagai

justifikasi untuk uji darat atau untuk menghilangkan konfigurasi.

2) Untuk simulator yang

memerlukan tes statis dan dinamis pada kontrol, tes

khusus ini tidak akan

dibutuhkan selama evaluasi awal jika QTG menunjukkan

kedua hasil fixture

pengujian dan hasil uji

metode alternatif, seperti

data komputer, yanQ

X X Tes diperlukan. Lihat bagian 3.2,

Tests 2 b) 1), 2 b) 2) dan 2 b) 3).

Lihat bagian 3.23.3.1 diskusi

mengenai metode yang dapat

diterima untuk memvalidasi kontrol dinamika.

(24)

P e rs y a ra ta n A B C 0

diperoleh secara

bersamaan. Pengulangan

metode alternatif pada saat evaluasi awal memberikan

kemungkinan dalam

pemenuhan persyaratan. r) Verifikasi respon relatif dari

sistem visual, instrumen ruang

kemudi dan respon sistem

gerak awal untuk memastikan

bahwa mereka tergabung erat X X

untuk memberikan isyarat

sensorik yang terintegrasi.

Adegan visual perubahan dari

gangguan steady state, yaitu X X

mulai dari video pertama yang berisi berbagai informasi, dapat

te~adi dengan penundaan

diperbolehkan. Gerakan onset

juga dapat terjadi dengan

penundaan diperbolehkan.

Gerakan onset harus terjadi sebelum awal video pertama yang berisi berbagai informasi,

tetapi akan terjadi sebelum

akhir dari video yang sama.

Tes untuk menentukan

persyaratan yang sesuai ini

harus mencakup secara

simultan merekam output dari pilot, pitch, roll dan kendali yaw,

output dari accelerometer

melekat pada platform sistem gerak yang terletak di lokasi yang diterima di dekat kursi pilot, tampilan visual sistem

sinyal output (termasuk

penundaan sistem visual

analog) dan sinyal output ke

indikator pilot atau setara

dengan tes yang disetujui oleh otoritas. Kedua metode berikut

ini merupakan sarana yang

dapat diterima untuk

membuktikan persyaratan yang

sesuai dengan di atas:

Diperlukan tes. Lihat bagian 3.2, Tes 4 a dan AC 60-3 bagian 11.

Untuk simulator tingkat A

maksimum penundaan

diperbolehkan adalah

milidetik.

Untuk simulator tingkat C

maksimum penundaan

diperbolehkan adalah

milidetik.

dan B yang 300

dan D yang

150

(25)

P e rs y a ra ta n A B C

D

C a ta ta n

Tes penundaan transportasi

dapat digunakan untuk

menunjukkan bahwa

respon sistem simulator

penerbangan tidak boleh

melebihi penundaan yang

diijinkan. Tes ini akan

mengukur semua

keterlambatan yang

dihadapi oleh langkah

sinyal migrasi dari kontrol

pilot melalui elektronik

kontrol muatan dan interfasi

melalui semua modul

simulasi perangkat lunak

dengan urutan yang benar,

menggunakan handshaking

protocol, yang akhirnya

melalui interfasi output

normal dengan sistem

gerak, terhadap sistem

visual dan tampilan

instrumen. Rekaman waktu

dimulai untuk tes harus

tersedia input pilot flight

control. Model tes harus

perhitungan waktu normal

yang diijinkan untuk

digunakan dan tidak akan

perubahan aliran informasi

melalui sistem perangkat

keras / perangkat lunak.

Keterlambatan sistem

transportasi maka waktu

antara input kontrol dan

tanggapan perangkat keras

individu. Ini hanya perlu

diukur satu kali dalam

setiap sumbu.

2) Laten. Sistem visual,

instrumen ruang kemudi

dan respon sistem awal

gerakan harus

menanggapi sikap pitch

yang mendadak, roll dan

yaw dari posisi pilot dalam

penundaan diperbolehkan,

tetapi tidak sebelum

(26)

Persya rata n A B C 0

waktunya, ketika pesawat akan menghadapi dalam kondisi yang sarna. Tujuan dari tes ini adalah untuk

membandingkan respon

yang tercatat pada

simulator penerbangan

dengan pesawat dari data

yang sebenarnya ketika

Iepas landas, posisi tingkat dan arah konfigurasi untuk input DNS yang cepat di semua tiga sumbu rotasi.

Untuk respon pesawat,

akselerasi di sumbu rotasi

yang tepat yang sesuai

lebih sering dugunakan.

Tujuannya adalah untuk

memastikan bahwa respon

sistem simulator tidak

boleh melebihi

keterlambatan (ini tidak

termasuk waktu respon

pesawat per data yang

diguakan) dan bahwa

gerakan dan isyarat visual yang berhubungan dengan tanggapan pesawat yang sebenarnya.

s) Model aerodinamis yang

mencakup, untuk sertifikat tipe

asli pesawat terbang yang

dikeluarkan setelah Juni 1980,

tingkat pengaruh rendah,

ketinggian penerbangan tanah,

efek Mach pada ketinggian,

normal dan membalikkan efek

dorong dinamis pada

permukaan kontrol, pengaruh

aeroelastik dan representasi

non-linearities karena sisi

slip-berdasarkan data pengujian

pesawat terbang yang

disediakan oleh produsen

pesawat.

x sac

diperlukan. Lihat Bagian

3.3.2 dan bagian 3.2, Tes 2 f)

untuk informasi lebih lanjut tentang

pengaruh di darat. Efek mach,

representasi faeroelastic dan non-linearitis karena terjadi slip dalam

simulator penerbangan model

aerodinamik.

sac

seharusnya

merupakan alamat

mmasing-masing. Tes terpisah untuk efek

daya dorong dan

sac

diperlukan.
(27)

Persya rata n

t) Pemodelan yang mencakup

efek dari kerangka pesawat dan mesin.

u) Aerodinamis dan model reaksi

darat dengan dampak dari

dorongan balik pada

pengendalianarah.

v) Realisasi pelaksanaan sifat

massa pesawat, termasuk

massa, pusat gravitasi, dan momen inersia sebagai fungsi

payload dan beban bahan

bakar.

w) Pengujian mandiri untuk

perangkat simulator dan

program untuk menentukan

sesuai dengan kinerja simulator

tes seperti yang ditentukan

dalam Bagian 3.2. Bukti

pengujian harus menyertakan nomor penerbangan simulator,

tanggal, waktu, kondisi,

toleransi dan variabel

independen yang sesuai yang

digambarkan dalam

perbandingan data pesawat.

atomatis dari "diluar batas

toleransi" situasi yang

dianjurkan.

x) Update waktu permanen dari perangkat keras dan program simulator penerbangan setelah

pesawat modifikasi yang

memadai untuk tingkat

kualifikasi.

y) Dokumentasi harian sebelum penerbangan baik dalam buku harian atau di lokasi dengan mudah diakses untuk diperiksa

ABC D C a ta ta n

X X Pernyataan kepatuhan harus

menyediakangambaran efek, yang

memberikan pelatihan dalam

keterampilan khusus yang

diperlukan untuk mengadapi

terjadinya fenomena es dan

pelaksanaan pemulihan.

X X X sac diperlukan. Tes diperlukan.

Lihat bagian 3.2, test 2.e) 8) dan 2.e)9)

X X X X sac diperlukan. sac harus

mencakup rentang nilai target yang

ditabulasi untuk mengaktifkan

model demonstrasi massa properti yang dilakukan oleh instruktur.

(28)

P e rs y a ra ta n

2. S IS T E M G E R A K

a) Gerakan isyarat dirasakan oleh X X X X

gerakan pilot pada pesawat,

misalnya, gerakan yang

merupakan fungsi dari tingkat simulasi ketika akan mendarat. b) Sistem gerak:

1) cukup memberikan isyarat X

yang mungkin bersifat

umum untuk

menyelesaikan

tugas-tugas yang diperlukan. 2) memiliki minimal 3 derajat

kebebasan (pitch, roll dan heave).

3) yang menghasilkan isyarat paling tidak setara dengan

sistem platform enam

derajat gerak bebas yang sinergis.

c) Waktu untuk sebuah cara X X X X Lihat bagian 3.2, tes 4 a.

merekam gerak respon yang dibutuhkan.

d) Program efek gerak agar X X X X

menyertakan:

1) efek landasan gemuruh,

defleksi oleo, kecepatan di darat, landasan pacu tidak rata, lampu garis pusat, dan karakteristik landasan;

2) buffet di darat karena

perluasan spoiler I

speedbrake pembalikan

daya dorong;

3) gundukan yang terkait

dengan roda pendarat; 4) buffet selama perpanjangan

dan pencabutan dari roda pendarat;

5) buffet di udara karena

perpanjangan flap dan

spoilerI speedbrake;

6) pendekatan untuk stall

Lihat bagian 3..3.4 dan bagian 3.4.

Untuk tingkat A, mungkin efek

yang bersifat generik cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan.

(29)

P e rs y a ra ta n A B C 0 C a ta ta n

buffet;

7) isyarat untuk roda pendarat

utama dan roda pendarat

depan;

8) nose-wheel scuffing;

9) efek dorong dengan rem

yang diatur;

10)Mach dab manufer buffet; 11)dinamika kegagalan ban;

12)kerusakan mesin dan tidak

berfungsinya mesin;

13)ekor dan pod strike.

e) Gerakan getaran. Tes dengan

X

sac

diperlukan. Tes diperlukan.

hasil yang dicatat yang Lihat bagian 3.3.4 dan bagian 3.2

perbandingannya dengan

Test 3. e).

amplitudo relatif terhadap

frekuensi yang diperlukan:

1) Karakteristik gerak getaran

yang dihasilkan dari

pengoperasian pesawat,

sejauh getaran menandai

suatu peristiwa atau

pesawat yang dapat

dirasakan pada ruang

kendali penerbangan, harus

ada. Simulator penerbangan

harus diprogram dan

diinstrumentasi sedemikian

rupa bahwa karakteristik

mode getaran dapat diukur

dan dibandingkan.

2) Data pesawat juga

diperlukan untuk

menentukan gerakan ruang

kemudi pesawat ketika

pesawat tersebut

mengalami gangguan

atmosfer. Tujuan umum dari

model perkiraan gangguan

bahwa data uji penerbangan

dpt diterima. Hasil tes yang

dicatat memungkinkan

perbandingan dengan

amplitudo relatif terhadap

frekuensi yang diperlukan.

(30)

Persyaratan

3. SISTEM VISUAL

a) Sistem visual mampu X X X X

memenuhi semua standar dari

bagian ini, bagian 3.2 (Tes

Sistem validasi) dan bagian 3.4

(Fungsi dan Pengujian

Subjektif).

b) Bidang pandang visual minimal X X

45 derajat horizontal dan 30 derajat vertikal bidang pandang

seeara bersamaan untuk

masing-masing pilot.

Continuous lintasan kokpit X X

minimum bidang visual

pandang masing-masing pilot 180 derajat horizontal dan 40

derajat vertikal sejauh

lapangan pandang. Penerapan toleransi membutuhkan bidang pandang menjadi tidak kurang dari jumlah total 176 derajat

horizontal diukur bidang

pandang (termasuk tidak

kurang dari + I - 88 derajat

diukur kedua sisi dari pusat titik mata desain) dan tidak kurang dari total 36 derajat vertikal diukur bidang pandang dari pilot dan co-pilot.

c) Cara merekam waktu respon X X X X Lihat bagian 3.2 Tes 4 a).

visual untuk sistem visual yang diperlukan.

d) Sistem geometri. Sistem ini

harus dipasang bebas dari

diskontinuitas optik dan artefak yang meneiptakan isyarat

non-realistis, misalnya, gambaran

renang dan gambaran roll-off, yang dapat menyebabkan pilot untuk membuat penilaian yang

salah dalam keeepatan,

pereepatan dan I atau

kesadaran situasional.

Lihat bagian tes 3.2 4.b) 1).

sac

diterima di tempat tes ini.

Pertimbangan harus diberikan untuk

mengoptimalkan bidang vertikal

pandang untuk masing-masing

sudut cut-off pesawat.

X X X X Lihat bagian 3.2 Test 4.b) 2.

sac

diterima di tempat tes ini.
(31)

P e rs y a ra ta n

e) Syarat visual untuk menilai

tingkat tenggelam dan persepsi kedalaman saat lepas landas dan mendarat.

ABC

D

X X X X

f) Horizontal dan sikap akan X X X X

berkorelasi dengan indikator

simulasi.

g) Occulting harus ditunjukkan. X X

Minimal sepuluh tingkat

occulting.

h) Resolousi permukaan (Vernier)

harus ditunjukkan dengan pola

uji objek yang ditampilkan

untuk menduduki suatu sudut visual tidak lebih dari 2 menit pada busur di tampilan visual yang digunakan pada eyepoint pilot.

i) Ukuran lightpoint : tidak lebih dari 5 menit.

C a ta ta n

Untuk tingkat A, isyarat visual

memadai untuk mendukung

perubahan dalam jalur pendekatan

dengan menggunakan perspektif

landasan pacu.

SOC diperlukan. Test diperlukan. Lihat bagian 3.4 Tes 2. e).

SOC diperlukan. Test diperlukan. X X Lihat bagian 3.4, Tes 2. g) 4).

X X SOC diperlukan perhitungan yang

mengandung resolusi yang

menyatakan. Lihat bagian 3.2~

T e s t 4 . b ) 5 .

X X SOC diperlukan. Lihat paragraf

3.3.5.1 d). Ini sama dengan

resolusi lightpoint sebesar 2,5

menit.

Lightpoint kontras rasio tidak X X

kurang dari: 10:01.

Lightpoint kontras rasio tidak kurang dari:25: 1.

k) Siang hari, senja (senja I fajar) X X X X SOC diperlukan untuk kemampuan

dan malam kemampuan visual sistem.

yang berlaku untuk tingkat

kualifikasi dicari.

Sistem visual harus mampu X X X X

memenuhi, minimal pada

sistem kecerahan dan kontras

rasio yang dipersyaratkan

sebagaimana tercantum dalam Bagian 3.2, Test 4. bl.

Total skenario harus

sebanding pada detil untuk

yang diproduksi oleh 10 000 dari permukaan yang terlihat dan 6 000 lampu terlihat atau (di senja atau malam) 15 000 lampu terlihat dan kapasitas

SOC diperlukan. Lihat bagian 3.2, T e s 4 . b ) 7 .

X X Tes berisi skenario yang

diperlukan-lihat Bagian 3.4, Tes 2.

(32)

P e rs y a ra ta n A B C 0 C a ta ta n sistem yang memadai untuk

menampilkan 16 objek secara bersamaan secara bergerak. Sistem bila digunakan dalam pelatihan, harus menyediakan:

1) Pada siang hari, presentasi

X

X

penuh warna dan

permukaan cukup dengan isyarat tekstur yang tepat

untuk melakukan

pendekatan visual, arahan dan bandara gerakan. Efek permukaan harus konsisten

dengan simulasi (statis)

dengan posisi matahari.

2) Ketika senja, minimal,

X

X

presentasi intensitas warna

ambient berkurang,

permukaan cukup dengan

persyaratan tekstur yang

tepat yang meliputi objek

diterangi diri seperti

jaringan jalan, penerangan

jalan dan bandara untuk

melakukan pendekatan

visual, arahan dan bandara

gerakan. Skenario harus

mencakup cakrawala yang

didefinisikan dan

karakteristik khas daerah

seperti ladang, jalan dan air

dan permukaan yang

diterangi oleh

pencahayaan, misalnya,

lampu pendaratan. Jika

disediakan, pencahayaan

cakrawala harus terarah

dengan orientasi yang

benar dan konsisten

dengan permukaan efek

bayangan.

3) Pada malam hari, minimal,

semua fitur yang berlaku ke

X

X

tempat senja, seperti yang

X

X

didefinisikan di atas,

dengan pengecualian dari

kebutuhan untuk

(33)

Persyaratan A B C D Catatan

menggambarkan intensitas

ambien dikurangi yang

menghilangkan isyarat

darat yang tidak

mencerahkan diri atau

diterangi oleh lampu

misalnya, lampu

pendaratan.

4.

SISTEM SUARA

a) Ruang kemudi yang memiliki

X

X

X

X

suara yang signifikan akibat

dari tindakan pilot yang

berhubungan dengan pesawat.

b) Suara hujan, penghapusan

X

X

sac

diperlukan.

peralatan dan pesawat penting

lainnya dengan suara yang

jelas untuk pilot selama

operasional normal dan

abnormal dan suara crash

ketika simulator ini mendarat

lebih dari keterbatasan.

c) Perbandingan dengan

X

Lihat Bagian 3.3.6 dan Bagian 3.2,

amplitudo dan frekuensi suara Tes 5.a), 5.b) dan 5.c).

ruang kemudi, termasuk mesin

dan suara kerangka pesawat.

Suara harus berkordinasi

dengan cuaca.

d) Kontrol volume harus memiliki

X

X

X

X

indikasi pengaturan tingkat

kebisingan yang memenuhi

semua persyaratan kualifikasi.

(2) Paragraf ini menjelaskan persyaratan mengenai Alat Latihan Terbang (FTD)

secara umum untuk tingkat 1, 2, dan 4, 5, 6 yang dideskripsikan pad a tabel A2.

TABLEA2 :

Persyaratan Urn urn untuk Alat Latihan Terbang (FTD) Tingkat 1 dan Tingkat 2

T in g k a t K u a lifik a s i

Sesuai dengan:

- Seleksi manajemen sistem

kredit kecuali untuk kontrol

(34)

terbuka pilot dengan penanganan

(Catatan: Pilihan sistem simulasi adalah manual) diikuti dengan :

tanggung jawab Organisasi untuk bagian dari konversi yang

mencari persetujuan) telah disetujui I program

transisi, pelatihan berulang, pemeriksaan

2

-

Spesifikasi tipe Sesuai untuk :

-

Semua sistem yang berlaku - Sistem Manajemen yang

sepenuhnyaClosed flight deck pertama dan pelatihan

-

Spesifikasi tipe yang berulang pengujian

atau Penerbangan General Dinamis

dan pengetesan (kecuali

(tapi harus mewakili kinerja pesawat) manual control pilot i.e.

-

Instrutur yang bertugas ikut terbang

those manuver

-

Suara penting

penerbangan dilaksanakan

-

Pengkontrolan kondisi atmosfer

melalui pilot utama pilot

- Navigasi Data Base (sistem pesawat kontrol terbang).

yang memadai)

-

Tes kemampuan yang memadai

-

Pelatihan CRM , sebagai

-

Kontrol penerbangan primer yang kursus yang disetujui.

mengontrol jalur penerbangan dan - LOFT (paling tidak,

secara luas dilaksanakan familiarisasi

-

Mewakili karakteristik control rute dan area)

pesawat.

- Tingkat A simulator sistem visual.

Informasi FTO

Persyaratan Umum FTO tingkat Catatan

No. 4 5 6

1. Konfigurasi Umum Ruang kemudi

1.a. FTD harus memiliki sebuah

X

Tujuan FTD, ruang kemudi

Ruang Kemudi yang merupakan terdiri dari semua ruang depan

replika dari pesawat yang dari penampang badan pesawat

disimulasikan dengan kontrol, pad a pengaturan paling ekstrim

peralatan, indikator dari kursi pilot 'termasuk

penerbangan yang dapat tambahan', anggota kru

diamati dari ruang kemudi, penerbangan diperlukan tugas

pemutus rangkaian, dan dan yang dibutuhkan untuk

bulkheads yang terletak dengan bulkheads bagian belakang

benar, fungsional akurat dan kursi pilot. Untuk klarifikasi,

merupakan replikasi dari bulkheads berisi item seperti pin

(35)

pesawat. Arah gerakan kontrol dan switch harus identik dengan yang ada di pesawat. Desain kursi pilot harus mampu untuk mencapai desain "eye position." Peralatan untuk pengoperasian ruang kemudi, jendela harus

disertakan walaupun

sebenarnya tidak dapat

dioperasikan. Api, pemadam,

dan bola lampu cadangan harus

tersedia dalam simulator

penerbangan, tetapi mungkin

akan direlokasi ke lokasi yang cocok sepraktis mungkin. Api, arahan pin roda pendarat, dan

instrumen bertujuan sama

hanya perlu diwakili dalam

siluet.

1.b. FTD harus memiliki peralatan X X

(misalnya, instrumen, panel,

sistem, sirkuit pemutus, dan kontrol) simulasi yang cukup

untuk pelatihan dasar I

pemeriksaan yang harus

diselesaikan. Peralatan

dipasang harus berada di lokasi terpisah yang benar atau di

ruang kemudi atau wilayah

penerbangan. Peralatan

tambahan diperlukan untuk

pelatihan dasar I acara

pemeriksaan harus tersedia di FTD, tetapi mungkin terletak di lokasi yang sesuai sepraktis mungkin untuk posisi terpisah yang benar. Aktuasi peralatan harus meniru fungsi yang sesuai dalam pesawat. Api, arahan pin roda pendarat, dan instrumen tujuan yang sama hanya perlu diwakili dalam siluet

FTD harus memberikan efek perubahan aerodinamika yang

tepat untuk kombinasi daya

hambat dan daya dorong yang

roda pendarat, kompartemen

penyimpanan, pemadam api , bola lampu cadangan, kantong

dokumen pesawat tidak

dianggap penting dan dapat

diabaikan.

(36)

biasa dihadapi dalam

penerbangan. Ini harus

mencakup dampak perubahan sikap pesawat, dorong, tarik,

ketinggian, temperatur, dan

konfigurasi

Tingkat 6 memerlukan

tambahan efek perubahan berat kotor dan pusat gravitasi

Tingkat 5 hanya memerlukan program aerodinamikgenerik

sac

diperlukan.

2.b. FTD harus berupa komputer X X X

(analog atau digital) yang

memiliki kemampuan

(kapasitas, akurasi, resolusi,

dan respon dinamik) yang

diperlukan untuk memenuhi

tingkat kualifikasi.

sac

diperlukan.

Daya tangkap relatif dari

instrument-instrumen ruang

kemudi harus diukur melalui pengujian laten, atau pengujian

penundaan transportasi, dan

tidak boleh melebihi 300

milidetik. Instrumen-instrumen

harus merespon terhadap input yang tiba-tiba saat posisi pilot

berada dalam waktu yang

diberikan, tetapi tidak sebelum waktu ketika pesawat terbang merespon dalam kondisi yang sama.

x

X Tujuannya adalah untuk

memastikan bahwa Alat Bantu Pelatihan Terbang menyediakan

instrument berupa

isyarat-isyarat, berada dalam waktu tunda yang telah ditentukan,

yang sama dengan daya

tangkap pesawat terbang. Untuk daya tangkap pesawat terbang, percepatan yang sesuai, yaitu

yang bersesuaian dengan

sumbu putar lebih diutamakan.

Informasi tambahan yang

berkaitan dengan pengujian

Laten dan Penundaan

Transportasi dapat ditemukan dalam Apendiks A, Lampiran 2, paragrap 15.

• Laten: Daya tangkap

instrumen alat bantu pelatihan terbang dan, jika berlaku, sistem gerak dan sistem visual tidak

boleh mendahului terhadap

waktu tersebut ketika pesawat terbang merespon dan dapat

(37)

merespon di atas 300 milidetik setelah waktu tersebut dalam kondisi yang sama

• Penundaan Transportasi:

Sebagai sebuah alternative

terhadap persyaratan Laten,

tujuan sebuah pengujian

penundaan transportasi dapat

digunakan untuk menunjukan

bahwa sistem alat bantu

pelatihan terbang tidak melebihi

batas yang telah ditetapkan.

Sponsor harus mengukur

semua penundaan yang

dihadapi dengan sebuah

langkah sinyal migrasi dari

kendali pilot melalui seluruh

modul perangkat lunak simulasi

dengan urutan yang tepat,

menggunakan protocol gerakan

tangan, akhirnya melewati

output normal antar muka

menuju tampilan instrumen dan, jika berlaku, sistem gerak, dan sistem visual

3. P e ra la ta n O p e ra s io n a l

Semua indikasi-indikasi

instrument yang relevan yang terlibat dalam simulasi pesawat terbang harus secara otomatis

merespon terhadap kendali

gerak atau gangguan luar pada

pesawat terbang yang

disimuasikan; seperti, turbulensi atau angin

Peralatan navigasi harus

dipasang dan beroperasi dalam toleransi-toleransi yang berlaku untuk pesawat terbang

Tingkat 6 juga harus mencakup

peralatan komunikasi

(antar-phone dan udara/darat) seperti

yang ada di dalam pesawat

terbang dan, jika sesuai dengan operasi yang sedang dilakukan, sebuah sistem mikrofon masker oksigen

(38)

Tingkat 5 hanya perlu memiliki

peralatan navigasi yang

diperlukan untuk sebuah

instrument terbang mendekat

3.c. Sistem yang dipasang harus X X X

mensimulasikan sistem operasi pesawat terbang yang berlaku, baik di darat dan pada saat terbang. Sistem yang dipasang harus beroperasi sejauh yang berlaku pada kondisi normal,

tidak normal, dan prosedur

pengoperasian darurat termasuk

di dalam program pelatihan

sponsor yang dapat dicapai Tingkat 6 harus mensimulasikan seluruh penerbangan pesawat terbang, navigasi, dan sistem operasi yang berlaku

Tingkat 5 setidaknya harus

memiliki penerbangan

fungsional dan kendali-kendali navigasi, tampilan-tampilan, dan instrumentasi

Tingkat 4 setidaknya harus

memiliki satu sistem pesawat

terbang yang dipasang dan

fungsional

Kondisi pencahayaan untuk X X X

panel-panel dan

instrumen-intrumen harus cukup untuk

operasi yang sedang dilakukan

alat bantu pelatihan terbang

harus menyediakan gaya-gaya kendali dan lalu lintas kendali

yang bersesuaian dengan

pesawat terbang yang sedang

disimulasikan. Gaya-gaya

kendali harus bereaksi dengan cara yang sama seperti di dalam pesawat terbang dalam kondisi penerbangan yang sama

Alat Bantu Pelatihan Terbang harus menyediakan gaya-gaya kendali dan lalu lintas kendali

Cahaya-Iatar pada panel-panel dan instrument-intrumen dapat

dipasang tetapi tidak

disyaratkan.

(39)

dengan ketepatan yang cukup

untuk instrument terbang

mendekat secara manual

4. Fasilitas - Fasilitas Instruktur atau Petugas Penilai

Selain untuk stasiun-stasiun X X X

awak pesawat terbang,

pengaturan tempat duduk yang

sesuai untuk seorang

instruktur/pilot pemeriksa dan

Inspektur Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara harus

disediakan. Tempat duduk ini harus menyediakan pandangan yang memadai terhadap panel-panel awak pesawat terbang

Alat Bantu Pelatihan Terbang X X X

harus memiliki kendali instruktur

yang mengijinkan aktivasi

normal, tidak normal, dan

kondisi darurat yang sesuai.

Setelah diaktifkan, sistem

operasi yang tepat harus

berasal dari manajemen sistem

melalui awak dan tidak

dipersyaratkan input dari kendali instruktur

5. Sistem gerak (tidak dipersyaratkan)

5.a. Alat Bantu Pelatihan Terbang

dapat memiliki sebuah sistem gerak, jika diinginkan, meskipun ini tidak dipersyaratkan. Jika sebuah sistem gerak dipasang dan kredit pelatihan tambahan,

pengujian, atau pemeriksaan

akan dicari berdasarkan

kepemilikan sebuah sistem

gerak, operasi sistem gerak

tidak boleh mengganggu dan harus saling terkait dengan erat

untuk menyediakan

isyarat-isyarat sensor yang terintegrasi. Sistem gerak harus merespon terhadap input yang tiba-tiba saat posisi pilot berada dalam

waktu yang diberikan, tetapi

tidak sebelum waktu ketika

pesawat terbang merespon

Tempat duduk ini tidak perlu

sebuah replika dari tempat

duduk pesawat terbang dan

dimungkinkan sesederhana

seperti sebuah kursi kantor yang ditempatkan dalam posisi yang sesuai.

X X Standar sistem gerak yang

ditetapkan di dalam bagian 60,

Apendiks A diberlakukan

setidaknya untuk simulator

Tingkat A yang dapat diterima.

(40)

dalam kondisi yang sama.

S.b. Jika sebuah sistem gerak

dipasang, ini harus diukur

melalui pengujian laten atau

pengujian penundaan

transportasi dan tidak boleh

melebihi 300 milidetik. Daya

tangkap instrument tidak boleh terjadi sebelum gerakan awal

6 . S is te m V is u a l

6.a. Alat bantu pelatihan terbang X X X

dapat memiliki sebuah sistem visual, jika diinginkan, meskipun

tidak dipersyaratkan. Jika

sebuah sistem visual dipasang, ini harus sesuai dengan criteria sebagai berikut:

6.a.1. Sistem visual harus merespon X X

terhadap input yang tiba-tiba

pada saat posisi pilot.

Sebuah pernyataan kepatuhan (SaC) dipersyaratkan

6.a.2. Sistem visual harus setidaknya X X X

sebuah saluran tunggal,

tampilan non-collimated

Sebuah pernyataan kepatuhan (SaC) dipersyaratkan

6.a.3. Sistem visual harus X X X

menyediakan setidaknya

sebuah b~ang pandangan

vertical 18 derajatlmendatar 24 derajat untuk pilot penerbang Sebuah pernyataan kepatuhan (SaC) dipersyaratkan

6.a.4. Sistem Visual harus X X X

menyediakan untuk paralaks

maksimum 10 derajat setiap

pilot

Sebuah pernyataan kepatuhan (SaC) dipersyaratkan

6.a.S. Isi layar visual tidak boleh X X X

mengganggu

Sebuah pernyataan kepatuhan (SaC) dipersyaratkan

X Standar sistem gerak yang

ditetapkan di dalam bagian 60,

Apendiks A diberlakukan

setidaknya untuk simulator

Tingkat A yang dapat diterima.

(41)

a.a.a. Jarak minimum dari posisi mata X X X

pilot terhadap permukaan

sebuah tampilan pandangan

langsung tidak boleh kurang

dari jarak terhadap setiap

instrument panel depan

Sebuah pernyataan kepatuhan (SaC) dipersyaratkan

a.a.7. Sistem visual harus X X X

menyediakan sebuah resolusi

minimum 5 busur-menit baik

untuk dihitung dan ditampilkan ukuran piksel

Sebuah pernyataan kepatuhan (SaC) dipersyaratkan

a.b. Jika sebuah sistem visual X Diproyeksikan secara langsung,

dipasang dan kredit pelatihan tampilan visual non-collimated

tambahan, pengujian, atau dapat membuktikanaplikasi pilot

pemeriksaan akan dicari ganda tidak dapat diterima

berdasarkan kepemilikan

sebuah sistem visual, sebuah

sistem visual bersesuaian

dengan standar yang ditetapkan

setidaknya untuk simulator

terbang sungguhan Tingkat A (Iihat Apendiks A bagian ini)

akan dipersyaratkan. Sebuah

"pandangan langsung," sistem

visual non-collimated

(persyaratan lainnya yang

sesuai dengan sistem visual

Tingkat A) dapat dianggap

memuaskan bagi pemasangan-pemasangan tersebut dimana rancangan "titk mata" sistem visual adalah tepat disesuaikan untuk setiap posisi pilot sebagai contoh kesalahan paralaks pada saat atau kurang dari 10 derajat

secara bersamaan terjadi di

setiap pilot

Sebuah pernyataan kepatuhan (SaC) dipersyaratkan

7 . S is te m S u a ra

7.a. Alat Bantu Pelatihan Terbang X

harus mensimulasikan

penghasil suara ruang kemudi yanQ signifikan dari tindakan

(42)

pilot yang bersesuaian terhadap pendengaran tersebut di dalam pesawat terbang

(3) Paragrap ini menjelaskan persyaratan umum Alat Bantu Latihan Terbang untuk tingkat 1 dan 2 yang dijelaskan di dalam table A3.

(43)

L A M P IR A N B - P E R S Y A R A T A N U M U M T IN G K A T A N O A R I A L A T B A N T U P E L A T IH A N S IN T E T IS - H E L IK O P T E R

(1) Paragrap ini menjelaskan persyaratan umum Simulator Terbang dijelaskan di

dalam tabel B1

1.

1.a.

T A B L E B 1 T in g k a

t-tin g k a t s im u la to r BCD

K o n fig u ra s i U m u m R u a n g k e m u d i

Simulator harus memiliki X X X

sebuah ruang kemudi yang

merupakan sebuah replika

helicopter yang akan

disimulasikan. Simulator harus

memiliki kendali-kendali,

peralatan, indicator-indikator

ruang kemudi yang dapat

diamati, pemutus-pemutus

sirkuit, dan peletakan

bulkheads yang tepat, secara

fungsional akurat dan

mereplikasikan helicopter. Arah pergerakan kendali-kendali dan

tombol-tombol harus identik

dengan yang ada di dalam

helicopter. Tempat duduk pilot harus memberikan kemampuan bagi penumpang untuk dapat mencapai rancangan "posisi mata" yang terpancang untuk helicopter yang disimulasikan. Peralatan untuk pengoperasian

jendela-jendela ruang kemudi

harus disertakan, tetapi

jendela-jendela actualnya tidak

diperlukan beroperasi.

Kapak-kapak api, alat-alat

pemadaman, cahaya lampu

cadangan harus tersedia di

dalam simulator terbang

sungguhan tetapi dapat

direlokasikan pada lokasi yang

sesuai, praktis sedekat

daripada posisi sebenarnya.

Kapak-kapak api, pin-pin roda pendarat, dan setiap instrument

Untuk tujuan simulator, ruang kemudi terdiri dari semua ruang

depan dari penampang

melintang badan pesawat pada pengaturan buritan yang paling ekstrim dari tempat duduk pilot mencakup tambahan, stasiun-stasiun petugas awak pes

Gambar

StandardTABLE A2:Requirem entfor Flight Training
table 81Simulator

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pihak Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPKK) UB Malang tidak menerapkan hal tersebut kepada para peserta pelatihan baik sebelum ataupun setelah pelatihan tersebut

Demikhn pengumuman inl kami sampaikan, apabila ada peserta yang keberatan atas pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas penetapan pemenang

Yang berbeda dengan halaman sebelumnya adalah informasi yang perada di tengah content, pada halaman ini terdapat informasi tentang cara pembelian produk PT..

Tujuan utama dari proyek akhir ini adalah merancang dan membuat sebuah battery charger dengan boost converter sebagai regulator tegangan dari sumber solar cell

Azzahra Travel adalah sebuah perusahaan Transportasi Bus ( Angkutan Umum ), Yang berasal dari Kota Depok, Jawa Barat, Namun untuk kantor- kantor cabang juga ada yang di kota-kota

peer counseling di PKPR Puskesmas Wonosalam 1 Demak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa

(UMKM) pengrajin batik motif Medan yang terdapat di Medan Tembung.. UMKM tersebut meproduksi kain batik khas Sumatera Utara yaitu batik

Keberhasilan industri skala kecil dan menengah seringkali lebih ditentukan oleh karakteristik produk atau jasa yang dihasilkanya.Seorang Wirausaha tidak asal dalam