• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TM 1005156 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TM 1005156 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Muhammad Imam Widya Andhika, 2015

PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI LAS LISTRIK BERBASIS PRODUK DI SMK PEMESINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran kompetensi las listrik menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning dilaksanankan dengan beberapa

tahapan yaitu penentuan pertanyaan mendasar, perencanaan proyek,

menyusun jadwal, monitoring, menguji hasil, dan evaluasi pengalaman.

Kekurangan yang terjadi dengan menggunakan PjBL ialah waktu dan biaya

yang dibutuhkan terbilang besar, sedangkan kelebihannya keterampilan yang

didapatkan siswa tidak hanya keterampilan pengelasan las listrik saja bahkan

mendapatkan keterampilan lain yang tidak diajarkan, siswa mendapatkan

pengalaman nyata dengan dunia kerja yang sebenarnya, dan hasil

pembelajaran berupa produk memliki nilai guna dan nilai jual.

2. Ketercapaian waktu yang dihasilkan siswa dalam pembuatan produk

pengelasan sebagai kompetensi las listrik dengan model pembelajaran Project

Based Learning adalah dengan total waktu 2067 menit, rata-rata waktu yang

dicapai dari setiap kelompok adalah 689 menit. Seluruh kelompok dinyatakan

mencapai ketercapaian waktu (lulus) karena waktu yang dicapai dalam

membuat produk tidak melebihi dari alokasi waktu pembelajaran kompetensi

las listrik.

3. Ketercapaian kompetensi las listrik yang dihasilkan siswa dalam pembuatan

produk pengelasan sebagai kompetensi las listrik dengan model pembelajaran

Project Based Learning berbeda-beda tetapi didominasi dengan lebih

banyaknya kelompok yang lulus & dinyatakan dapat mencapai ketercapaian

kompetensi las listrik. Kelompok A dan C dinyatakan lulus sedangkan

kelompok B tidak lulus karena tidak dapat mencapai standar ketercapaian

(2)

64

Muhammad Imam Widya Andhika, 2015

PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI LAS LISTRIK BERBASIS PRODUK DI SMK PEMESINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Ketercapaian pembuatan produk yang dihasilkan siswa dalam membuat

produk pengelasan sebagai kompetensi las listrik dengan model pembelajaran

Project Based Learning tidak ada kelompok yang dinyatakan dapat mencapai

ketercapaian pembuatan produk. Kelompok A, B dan C dinyatakan tidak

lulus karena ketercapaian pembuatan produk kurang dari batas standar

ketercapaian yaitu dari nilai KKM.

B. Saran

Saran dari hasil penelitian ini ditujukan kepada guru diantaranya:

a. Penerapan model pembelajaran Project based learning dapat menjadi salah

satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran

kompetensi las listrik.

b. Penerapan Model pembelajaran Project Based Learning perlu

mempertimbangkan beberapa hal seperti:

- Waktu pembuatan proyek/produk yang tidak melebihi dari alokasi

waktu pembelajaran dengan cara mendesain produk yang

pembuatannya tidak membutuhkan waktu & proses yang lama.

- Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan produk yang terbilang besar

dapat ditekan/minimalkan dengan cara memanfaatkan barang-barang

bekas yang ada disekitar lingkungan untuk dijadikan produk sebagai

media pembelajaran las listrik tetapi harus tetap mencapai indikator

kompetensi las listrik yang sudah ditentukan.

- Alat dan mesin yang harus disediakan tidak hanya peralatan dan mesin

untuk kerja pengelasan saja tetapi dibutuhkan juga alat lain seperti

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Tingkat Kognitif Soal Pilihan Ganda Pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember; Leni Purwanti; 080210391036; 2013; xiv dan 68 halaman;

Berdasarkan hasil penghitungan mean empirik dan mean hipotetik diketahui bahwa secara umum subjek penelitian memiliki religiusitas yang tinggi, dan perilaku seks bebas yang

Teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan

Ada beberapa metode dalam regresi robust yang dapat digunakan untuk menangani data pencilan,yaitu Estimasi M dengan Type Welsch dan Least.. Trimmed Square.Karena itu penulis

Bagi peneliti selanjutnya, penulis menyarankan agar dapat meneliti model pembelajaran creative problem solving (CPS) pada materi ajar yang lain dan dengan menggunakan

600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah) Tahun Anggaran 2016, maka dengan ini diumumkan bahwa Pemenang E-lelang Pemilihan Langsung pekerjaan tersebut di atas

Sesuai dengan latar belakang diatas, tujuan penelitian ini adalah agar dapat melakukan pemasangan turbin ventilator untuk menstabilkan suhu pada ruang produksi pada

The first branch stems from the discourse approach to power that emphasises the crucial role of idea and knowledge in creating a particular storyline to promote a certain