• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 11 Data Management Design

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul 11 Data Management Design"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

MODUL 11 :

Dat a Management Design

Contents

11.1 Pengant ar ... 2

11.2 M apping Class To Table ... 2

11.3 Design for Object Dat abase ... 3

(2)

2

11.1

Pengantar

Set iap sist em inform asi m em erlukan persist ent dat a yait u dat a yang selalu akt iv w alaupun sist em sudah t idak akt if. Persist ent dat a dapat dim odelkan dengan m enggunakan UM L. Pesist ent dat a dapat disim pan dalam bent uk file at au DBM S at au juga dalam bent uk objek dat abase sehingga m em pengararuhi rancangan dari m anajem en dat a.

Beberapa sist em berorient asi objek dibat asi oleh organisasi dalam hal invest asi hardw are dan soft w are yang digunakan dalam m enggunakan relasional dat abase (RDBM S) unt uk m enyim pan dat a. Norm alisasi dapat digunakan unt uk m erancang t abel dalam dat abase relasional. ada beberapa at uran dalam m elakukan konversi sat u kelas diagram kedalam t abel yang sesuai.

Rancanangan sebuah objek DBM S juga mem berikan dam pak yang berbeda dalam m erancang m odel dat a. Hal ini t ergant ung dari objek DBM S nya. Beberapa sist em m em erlukan dat a dalam bent uk t erdist ribusi dengan dat abase yang berbeda. Beberapa m ekanisme sepert i CORBA (Com m on Object Request Broker Archit ect ure), RM I (Rem ot e M et hode Invocat ion) at au EJB (ent erprise Java Bean) dapat digunakan unt uk objek persist ant dari logika bisnis pada applicat ion layer dan int erface object s. CORBA dan EJB daoat m enyediakan infrast rukt ur unt uk m em bangun dat abase t erdist ribusi.

11.2

Mapping Class ke Table

Dibaw ah ini adalah yang digunakan oleh Rum baugh (1991) dan Brow n and Whit enack (1996) unt uk m elakukan m apping dari class ke dalam bent uk t abel :

1. Class dengan st rukt ur yang sederhana m aka kelas t ersebut akan m enjadi sebuah t abel. 2. Ident ifier dari objek akan m enjadi prim ary key.

3. Kelas yang berisi kelas lain sebagai at ribut dipisahkan m enjadi kelas yang berbeda dan ident ifier dari kelas yang berada dalam kelas lain akan m enjadi foreign key pada kelas yang m em uat kelas t ersebut .

(3)

3 6. asosiasi Banyak-ke-banyak m enjadi dua t abel t erpisah unt uk objek dan t abel unt uk

m enem pat kan ID Obyek pasangannya

7. asosiasi Sat u-ke-sat u diim plement asikan sebagai at ribut foreign key -m asing-m asing kelas m em peroleh at ribut ekst ra unt uk ID Obyek yang lain

8. unt uk m engim plem ent asikan inherit ance

a. hanya m engim plem et asikan superclass sebagai t abel t erm asuk sem ua at ribut subclass

b. hanya m engim plement asikan subclasses sebagai t abel, ada duplikasi superclass pada set iap at ribut pem baruan perlu diberi t anda kurung dengan st art dan finish m et ode t ransaksi. Operasi m asih

(4)

4

Refer ensi

Referensi

Dokumen terkait

Adapula cara lain masuk ke dalam ruang kelas adalah pada halaman awal, pengguna dapat memilih kelas dengan masuk ke Halaman Fakultas tempat mata kuliah yang dituju

Atribut ini menunjukan bahwa fungsi atau method bisa diakses oleh kelas lain dalam satu paket dan hanya kelas lain yang merupakan subclass nya pada paket yang berbeda.. 

Sedangkan pada homogeneous schema di dalam proses sinkronisasi tidak memerlukan proses penterjemahan data dari satu table ke table yang lain yang berada pada

Adapula cara lain masuk ke dalam ruang kelas adalah pada halaman awal, pengguna dapat memilih kelas dengan masuk ke Halaman Fakultas tempat mata kuliah yang dituju

Adapula cara lain masuk ke dalam ruang kelas adalah pada halaman awal, pengguna dapat memilih kelas dengan masuk ke Halaman Fakultas tempat mata kuliah yang dituju berada,

Dengan adanya proses sinkronisasi memungkinkan suatu data yang berada pada database tertentu akan dapat terupdate secara langsung maupun berkala pada database yang

Clustering adalah proses pengelompokan objek data ke dalam kelas-kelas berbeda yang disebut cluster sehingga objek yang berada pada cluster yang sama semakin mirip dan

Tidak semua teori yang praktikan dapatkan dapat diterapkan di kelas yang praktikan hadapi. Kemampuan dan potensi peserta didik yang berbeda-beda, kondisi kelas yang kurang