• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan 4 L 2014 up06032015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Putusan 4 L 2014 up06032015"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014 telah mengambil putusan tentang Dugaan Pelanggaran Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Tender Pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan Siborong-borong Cs di SATKER Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Utara Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2013 yang dilakukan oleh : ---

1) Terlapor I, Kelompok Kerja (POKJA) Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I untuk Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 (“POKJA Pengadaan), berkedudukan di Jalan Busi Dalam Nomor 7D, Medan, Sumatera Utara “Terlapor I”;--- 2) Terlapor II, PT Gayotama Leopropita, berkedudukan di Jalan Laut Tawar Nomor 76,

Takengon, Aceh Tengah “Terlapor II”; --- 3) Terlapor III, PT Jiban Aman Sentosa, berkedudukan di Jalan Kutacane Blangkejeren

KM 4,5 Purwodadi, Kutacane, Aceh Tenggara “ Terlapor III”; --- 4) Terlapor IV, PT Multhi Bangun Cipta Persada, berkedudukan di Jalan Blangkejeren

Kutacane KM 9 Nomor 1, Kutacane, Aceh Tenggara “Terlapor IV”; ---

(2)

TENTANG DUDUK PERKARA

1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah menerima laporan tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Tender Pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan Siborong-borong Cs di SATKER Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Utara Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2013; --- 2. Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Klarifikasi, laporan tersebut merupakan

kompetensi absolut KPPU, telah lengkap secara administrasi, dan telah jelas dugaan pelanggaran pasal dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --- 3. Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Klarifikasi tersebut, Sekretariat Komisi

merekomendasikan untuk dilakukan penyelidikan; --- 4. Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Penyelidikan, Sekretariat Komisi menyusun

Laporan Hasil Penyelidikan; --- 5. Menimbang bahwa setelah dilakukan pemberkasan, Laporan Hasil Penyelidikan tersebut

dinilai layak untuk dilakukan Gelar Laporan dan disusun dalam bentuk Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran; --- 6. Menimbang bahwa dalam Gelar Laporan, Rapat Komisi menyetujui Rancangan Laporan

Dugaan Pelanggaran tersebut menjadi Laporan Dugaan Pelanggaran; --- 7. Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor

07/KPPU/Pen/II/2014 tanggal 25 Februari 2014 tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014 (vide bukti A1); --- 8. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua

Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor 23/KPPU/Kep/II/2014 tanggal 25 Februari 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014 (vide bukti A2); --- 9. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014 menerbitkan

Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 08/KMK/Kep/II/2014 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 6 Maret 2014 sampai dengan tanggal 17 April 2014 (vide bukti A9); --- 10. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan

Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi I kepada para Terlapor (vide bukti A5 s/d A8, A10 s/d A14); -

(3)

11. Menimbang bahwa pada tanggal 6 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan Penyerahan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator kepada Terlapor (vide bukti B1); --- 12. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri oleh Investigator, Terlapor

I dan Terlapor II (vide bukti B1); --- 13. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi I, Investigator membacakan Laporan

Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti IA.2): ---

13.1 Bahwa pihak-pihak yang terkait dalam perkara ini adalah; --- 13.1.1. Kelompok Kerja (POKJA) Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Balai

Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I untuk SATKER Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 (“POKJA Pengadaan”), yang beralamat Jl. Busi Dalam Nomor 7 D Medan; --- 13.1.2. PT Gayotama Leopropita, yang beralamat di Jl. Laut Tawar No. 76,

Takengon, Aceh Tengah; --- 13.1.3. PT Jiban Aman Sentosa, yang beralamat di Jl.Kutacane Blangkejeren

KM. 4,5 Purwodadi, Kutacane, Aceh Tenggara; --- 13.1.4. PT Multhi Bangun Cipta Persada yang beralamat di Jalan Blangkejeren

Kutacane KM 9 Nomor 1, Kutacane, Aceh Tenggara. --- 13.2 Bahwa objek perkara adalah Tender Pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Struktur

Jalan Siborongborong Cs di Satuan Kerja (SATKER) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Utara Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2013; --- 13.2.1. Ruang lingkup pekerjaan: Overlay dan rekonstruksi;--- 13.2.2. Nilai total HPS: Rp. 24.276.136.000,00 (dua puluh empat milyar dua

ratus tujuh puluh enam juta seratus tiga puluh enam ribu rupiah);--- 13.2.3. Sumber dana: APBN Tahun Anggaran 2013;--- 13.3 Bahwa ketentuan undang-undang yang diduga dilanggar oleh para Terlapor adalah

Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --- Pasal 22

Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat

13.4 Persekongkolan Horizontal; --- 13.4.1. Adanya Kerjasama memenuhi persyaratan surat dukugan bank;---

(4)

Berdasarkan alat bukti diketahui bahwa surat dukungan yang disampaikan peserta tender adalah sebagai berikut:---

No Nama Peserta Bank Penerbit Nilai Dukungan

(Rp) 1 PT Pusaka Agung Jayakarya Bank Sumut P. siantar 4.800.000.000 2 PT Jiban Aman Sentosa BRI Medan Iskandar

Muda 2.427.213.600

3 PT Gayotama Leopropita BRI Medan Iskandar

Muda 2.427.213.600

4 PT Subur Sari Lastderich BRI Putri hijau 4.854.427.200 5 PT Multhi Bangun Cipta

Persada BRI Agroniaga, Medan 2.427.213.600

6 PT Anugerah Bahari Sejahtera Bank Sumut Medan 3.800.000.000 Bahwa selain terdapat kesamaan bank penerbit surat dukungan yang disampaikan PT Gayotama Leopropita dan PT Jiban Aman Sentosa yaitu BRI Medan Iskandar Muda;--- 13.4.2. Adanya Kerjasama menyusun dokumen penawaran;---

13.4.2.1.Kesamaan dan keterkaitan data softcopy;---

No Nama Peserta author application producer keterangan 1 PT Jiban Aman Sentosa user Nitro PDF 2 PT Gayotama Leopropita user

Nitro PDF Selain itu, berdasarkan pemeriksaan metadata pada beberapa dokumen pada dokumen penawaran Terlapor III diketahui terdapat nama author yaitu ”stella putri” dimana berdasarkan alat bukti diketahui bahwa stella putri merupakan staf Terlapor II; 13.4.2.2.Kesamaan IP Address;---

Nama Peserta Dokumen IP Address ISP Lokasi PT Jiban Aman Sentosa (peralatan) 180.241.109.106 PT

Telkom

Banda Aceh admtek 180.241.109.106 PT

Telkom

Banda Aceh

PT Gayotama Leopropita biaya 180.241.109.106 PT Telkom

Banda Aceh admtek 180.241.109.106 PT

Telkom

Banda Aceh

(5)

PT Multhi Bangun Cipta Persada

biaya 180.241.109.106 PT Telkom

Banda Aceh admtek 180.241.109.106 PT

Telkom

Banda Aceh 13.4.2.3.Kesamaan Peralatan;---

No Nama Peralatan PT Gayotama Leopropita PT Jiban Aman Sentosa PT Multhi Bangun Cipta Persada

1 Asphalt Mixing Plant Kumagai/ Batch Tokyo kooky/ Humagai Kumagai/ Batch 2 Asphalt Finisher Nigata,Sumitomo Sumitomo HA45W Sumitomo HA45W 3 Asphlat Sprayer Daiwo Daiwo Daiwo

4 Compressor Airman Airman Airman

5 Concrete Mixer Yanmar, Donpeng Yanmar Yanmar 6 Dump Truck 3.5 ton Mitsubsihi Mitsubishi

FE119E-069664

Mitsubishi FE119E-069664

7 Dump Truck 20 Ton Nissan, Mitsubishi - Mitsubishi 8 Excavator Hitachi Hitachi X200-1 Hitachi X200-1 9 Flat Bed Truck Mitsubishi Mitsubishi Mitsubishi 10 Generator Set Mitsubishi Mercedes Mercedes 11 Motor Grader Komatsu Komatsu GD 505 Komatsu DG 505 A-1 12 Wheel Loader Komatsu Komatsu WA150-1 Komatsu WA150-1 13 Three Wheel Loader Wild Komatsu Wild 14 Tandem Roller Bomag Dynapac 155G Dynapac 155G 15 Tire Roller Dynapac Dynapac 155G Dynapac 16 Vibratory Roller Dynapac, Sakai Dynapac Sakai Dynapac 17 Concrete Vibrator Barata Barat Barata 18 Stone Crusher Universal Universal 400-600 Universal 400-600

19 Water Pump Robin Kubota Kubota

20 Water Tanker Mitsubishi Mitsubishi Mitsubishi 21 Pedestrian Roller Komatsu Komatshu Komatsu 22 Tamper Mikasa Mikasa MT-80F Mikasa-MT 80 F 23 Jack Hammer Ramset Ramset Ramset

24 Paving Set: -

Asphalt finisher Nigata,Sumitomo - Sakai T2 Pneumatic Tire Roller Sakai TS290,

SakaiSW270

- Sumitomo HA45W

Tandem Roller Bomag - Dynapac 155G

No Nama Peralatan PT Gayotama Leopropita PT Jiban Aman Sentosa PT Multhi Bangun Cipta Persada

1 Asphalt Mixing Plant Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 2 Asphalt Finisher Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 3 Asphlat Sprayer Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 4 Compressor Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 5 Concrete Mixer Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Milik Sendiri/ Kutacane 6 Dump Truck 3.5 ton Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 7 Dump Truck 20 Ton Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 8 Excavator Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 9 Flat Bed Truck Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 10 Generator Set Milik Sendiri/ Humbahas Milik Sendiri/ Kutacane Milik Sendiri/ Kutacane 11 Motor Grader Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 12 Wheel Loader Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 13 Three Wheel Loader Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 14 Tandem Roller Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 15 Tire Roller Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 16 Vibratory Roller Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 17 Concrete Vibrator Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Milik Sendiri/ Kutacane 18 Stone Crusher Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 19 Water Pump Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Milik Sendiri/ Kutacane 20 Water Tanker Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Milik Sendiri/ Kutacane 21 Pedestrian Roller Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Dukungan/ Humbahas 22 Tamper Milik Sendiri/ Humbahas Milik Sendiri/ Kutacane Milik Sendiri/ Kutacane 23 Jack Hammer Milik Sendiri/ Humbahas Dukungan/ Humbahas Milik Sendiri/ Kutacane 24 Paving Set: Milik Sendiri/ Humbahas -- Dukungan/ Humbahas

(6)

Asphalt finisher Milik Sendiri/ Humbahas -- Dukungan/ Humbahas Pneumatic Tire Roller Milik Sendiri/ Humbahas -- Dukungan/ Humbahas Tandem Roller Milik Sendiri/ Humbahas -- Dukungan/ Humbahas

13.4.2.4.Kesamaan Personil;

Nama Tanggal

Lahir

PT Gayotama Leopropita

PT. Jiban Aman Sentosa

PT. Multi Bangun Cipta Persada

I mmanuel M.S, ST 20/ 07/ 1976 Kepala Cabang Medan Petugas K3

Rajaman, ST. 17/ 06/ 1976 Quantity Engineer Komisaris

Berdasarkan Daftar Isian Kualifikasi dalam Tabel Personil Inti Terlapor IV, tercatat nama Johan Victor Manulang sebagai quantity engineer (vide bukti IC33,IC40). Padahal berdasarkan

Berita Acara Hasil Pelelangan paket Panji - Bts. Kab. Taput II pada halaman Tanda Terima Jaminan Penawaran tercatat Johan Manulang mewakili Terlapor II dan Muara Aritonang mewakili Terlapor III (vide bukti IC90). Kemudian berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Paket Panji - Bts. Kab. Taput II pada halaman Tanda Terima Jaminan Penawaran tercatat nama Muara Aritonang mewakili Terlapor III sedangkan berdasarkan keterangan Terlapor II, pada divisi teknik terdapat nama Muara Aritonang (vide bukti IB9, IC90);

13.4.2.5.Kesamaan Alamat dan Nomor Faksimili;--- Berdasarkan kop surat surat pernyataan diketahui bahwa nomor telp base camp Terlapor II yang berada di Kutacane adalah 0629-7002062, sedangkan nomor telp Terlapor IV yakni (0629) 7002062, (0629) 2524036, (0629) 2524225 (vide bukti IC33). Bahwa berdasarkan kop surat dalam surat pernyataan diketahui bahwa alamat Terlapor II yang berada di Kutacane adalah Jl. Kutacane-Blangkejeren KM. 9 Lawe Sekrah Kabupaten Aceh Tenggara, Alamat Terlapor IV adalah Jalan Kutacane-Blangkejeren Km.9 No.1 Kutacane Aceh Tenggara sedangkan alamat Terlapor III adalah di Jl. Kutacane – Blangkejeren KM. 4.5 Purwodadi Kutacane Aceh Tenggara (vide bukti IC33); 13.5 Persekongkolan Vertikal; ---

13.5.1. Upaya tetap menetapkan Terlapor II sebagai Pemenang;--- Bahwa Terlapor II memenangkan 3 (tiga) paket sekaligus yaitu:

- Pelebaran Jalan Kota Buluh - Bts Kota Sidikalang (HPS: Rp.11.973.713.000,-) dengan harga penawaran sebesar Rp.10.352.174.760,-

(7)

- Pelebaran Jalan Panji - Bts. Kab. Tapanuli Utara II (HPS:

Rp.9.977.240.000,-) dengan harga penawaran sebesar Rp. 9.574.357.842,-

- Rekonstruksi / peningkatan Struktur Jalan Siborongborong (HPS:

Rp.24.276.376.000,-) dengan harga penawaran sebesar Rp. 23.666.526.737,-

Bahwa untuk ketiga paket pekerjaan yang dimenangkan tersebut, PT Gayotama Leopropita menggunakan atau melampirkan personil inti yang sama, yaitu:

No Nama Posisi Keterangan

1 Humaidi, ST General Superintendent Ahli Madya 2 Alimsyah, ST Highway Engineer Ahli Madya 3 Rajaman, ST Quantity Engineer Ahli Madya 4 Pandapotan Purba, ST Quality Engineer Ahli Madya 5 David Tobing, ST Petugas K3 Petugas K3

Bahwa atas dasar fakta tersebut maka tindakan POKJA Pengadaan yang tetap menetapkan PT Gayotama Leopropita sebagai Pemenang Tender tersebut jelas dapat dikategorikan sebagai tindakan yang mengistimewakan PT Gayotama Leopropita tanpa memperhatikan ketentuan yang berlaku;

13.5.2. Upaya Mengabaikan Fakta Keterkaitan Antar Peserta Tender dengan Pemenang Tender;--- Bahwa terdapat fakta-fakta yang membuktikan adanya keterkaitan antara Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV antara lain:

- Adanya kesamaan personil atau pengurus perusahaan serta peralatan--- Keterkaitan dibuktikan dengan adanya kesamaan personil dan/atau pengurus perusahaan atau setidak-tidaknya adanya peran ganda seseorang dalam 2 (dua) perusahaan yaitu: Sdr. Immanuel M.S, ST di PT Gayotama Leopropita dan PT Jiban Aman Sentosa serta Sdr. Rajaman, ST di PT Gayotama Leopropita dan PT Multhi Bangun Cipta Persada sebagaimana berikut:

Nama PT Gayotama Leopropita

PT. Jiban Aman Sentosa

PT. Multi Bangun Cipta

Persada

Immanuel M.S, ST

Kepala Cabang Medan

Petugas K3

Rajaman, ST. Quantity Engineer Komisaris

Selain itu, keterkaitan personil juga terlihat dalam Daftar Isian Kualifikasi dalam Tabel Personil Inti Terlapor IV, tercatat nama Johan

(8)

Victor Manulang sebagai quantity engineer (vide bukti C33,C40) dimana berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan paket Panji - Bts. Kab. Taput II pada halaman Tanda Terima Jaminan Penawaran tercatat Johan Manulang mewakili Terlapor II. Kemudian berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Paket Panji - Bts. Kab. Taput II pada halaman Tanda Terima Jaminan Penawaran tercatat nama Muara Aritonang mewakili Terlapor III sedangkan berdasarkan keterangan Terlapor II, pada divisi teknik terdapat nama Muara Aritonang (vide bukti IB9, IC90)

Kesamaan juga terlihat dari peralatan yang disampaikan Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV sebagaimana telah diuraikan sebelumnya. - Adanya kesamaan alamat dan nomor faks;--- Selanjutnya, Terlapor I juga mengabaikan adanya fakta kesamaan alamat serta nomor faks antara Terlapor II dan Terlapor IV yaitu: Jl. Kutacane-Blangkejeren KM. 9 Lawe Sekrah Kabupaten Aceh Tenggara dengan nomor faks: (0629) 7002062.--- - Adanya kesamaan IP Address---

Bahwa fakta keterkaitan antar peserta tender dengan Terlapor II semakin diperkuat dengan adanya kesamaan IP Address sebagaimana telah diuraikan sebelumnya yang pada pokoknya sebagai berikut:---

Nama Peserta Dokumen IP Address ISP Lokasi PT Jiban Aman Sentosa (peralatan) 180.241.109.106 PT

Telkom

Banda Aceh admtek 180.241.109.106 PT

Telkom

Banda Aceh

PT Gayotama Leopropita biaya 180.241.109.106 PT Telkom

Banda Aceh admtek 180.241.109.106 PT

Telkom

Banda Aceh

PT Multhi Bangun Cipta Persada

biaya 180.241.109.106 PT Telkom

Banda Aceh admtek 180.241.109.106 PT

Telkom

Banda Aceh

Atas dasar fakta tersebut maka tindakan Terlapor I yang tetap menetapkan Terlapor II sebagai Pemenang Tender jelas dapat dikategorikan sebagai tindakan yang mengistimewakan Terlapor II dan mengabaikan persaingan yang sehat dalam tender tersebut.--- 14. Menimbang bahwa oleh karena Terlapor III dan Terlapor IV tidak hadir dalam Sidang

Majelis Komisi I, Majelis Komisi mengirimkan Surat Panggilan II yang dilampiri

(9)

dengan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran kepada para Terlapor tersebut untuk hadir dalam Sidang Majelis Komisi II;--- 15. Menimbang bahwa pada tanggal 3 April 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi II dengan agenda Penyerahan Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran disertai dengan pengajuan alat bukti berupa nama saksi dan atau nama ahli dan atau surat dan/atau dokumen yang mendukung (vide bukti B2); --- 16. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri oleh Investigator,

Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV (vide bukti B2); --- 17. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Terlapor I menyerahkan Tanggapan

terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti TI.1): ---

17.1 Didalam mengevaluasi Pelelangan Paket Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan Siborong-borong Cs, Pokja telah bekerja sesuai dengan peraturan dan ketentuan dalam dokumen lelang dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012; --- 17.2 Terlapor I memberikan surat pencabutan laporan II pelanggaran peraturan

pengadaan barang/jasa dan kongkalikong tender dari PT Pusaka Agung Karyajaya; 18. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Terlapor II menyerahkan Tanggapan

terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti TII.1): ---

18.1 Bahwa Terlapor II menolak dugaan pelanggaran yang disampaikan oleh Investigator mengenai adanya kerjasama penyusunan dokumen penawaran dengan Terlapor IV dikarenakan Terlapor IV tidak pernah menyerahkan surat penawaran kepada Terlapor I; --- 18.2 Bahwa terkait adanya kesamaan IP Address sebagaimana yang disampaikan oleh

Investigator, Terlapor II tidak pernah men-upload dokumen penawaran dengan IP Address yang berlokasi di Banda Aceh, jika benar terjadinya kesamaan IP Address

antara Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV bukanlah hal yang berdampak pada pengkondisian pemenang tender --- 18.3 Bahwa terkait nomor fax yang sama antara Terlapor II dengan Terlapor IV,

Terlapor II menyatakan nomor fax yang dicantumkan pada dokumen penawaran adalah kepunyaan Terlapor II sejak tahun 2007. Jika ada kesamaan dengan Terlapor IV bahwa di Kabupaten Aceh Tenggara sangat jarang kantor yang memiliki faximile sehingga jika ada pihak lain yang meminta bantuan faximille Terlapor II mempersilakannya. Namun Terlapor II tidak mengetahui jika Terlapor IV memberikan nomor faximile milik Terlapor II pada kop surat perusahaan Terlapor IV; ---

(10)

18.4 Bahwa dalam laporan dugaan pelanggaran Investigator menyebut nama Imanuel M.S.,S.T. selaku Kepala Cabang Medan Terlapor II, bahwa Terlapor II membenarkan adanya staf yang bernama sebagaimana disebutkan diatas. Bahwa staf tersebut pernah memberikan fotocopy sertifikat K3 kepada Terlapor III tetapi beliau tidak mengetahui sertifikat itu akan digunakan untuk apa dan Terlapor II sudah memberikan peringatan; --- 18.5 Bahwa terkait kesamaan peralatan Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV,

Terlapor II menyatakan dalam Pasal 2 huruf e Akta Pendirian PT Gayotama nomor 290 tanggal 26 Maret 1990 mencantumkan bahwa Terlapor dapat meminta jasa sewa peralatan apabila ada perusahaan meminta dukungan dalam suatu kegiatan proyek. Hal ini dilakukan untuk menutupi biaya perawatan peralatan milik Terlapor II. --- 19. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Terlapor III menyerahkan Tanggapan

terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti TIII.1); ---

19.1 Bahwa Terlapor III membantah telah bekerjasama dengan Terlapor IV untuk mempermudah pemenangan Terlapor II dalam pelaksanaan tender a quo; --- 19.2 Bahwa Terlapor III membantah telah melakukan persekongkolan dengan

memberikan nilai dukungan bank yang sama dengan Terlapor II dan Terlapor III; 19.3 Bahwa uraian Investigator tentang kesamaan nilai dukungan bank hanya pada

asumsi yang mengada-ada karena berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 juncto Perpres Nomor 70 Tahun 2012 mengatakan pengajuan nilai dukungan bank minimal 10% (sepuluh persen) dari HPS sehingga sangat patut dan layak Majelis Komisi menolak dalil Investigator; --- 19.4 Bahwa Terlapor III membantah mengenai kesamaan aplikasi Nitro PDF

Professional 6,3,1,4 dimana aplikasi tersebut dijual bebas oleh toko yang menyediakan perangkat lunak komputer sehingga mudah dimiliki; --- 19.5 Bahwa Terlapor III menyatakan secara jujur melakukan penyewaan dikarenakan

harga peralatan yang akan digunakan dalam tender a quo sangat mahal sehingga Terlapor III menyewa dari perusahaan lain. Bahwa seingat Terlapor III, Terlapor I tidak pernah membuat pengumuman syarat mengenai kewajiban bagi peserta tender harus memiliki sendiri peralatan untuk pekerjaan dalam tender a quo. --- 20. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Terlapor IV menyerahkan

Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti TIV.1): ---

(11)

20.1 Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran terdapat kesamaan pengajuan nilai dukungan bank, hal ini dikarenakan telah sesuai dengan syarat yang ditetapkan panitia tender yang menyatakan nilai dukungan bank adalah minimal 10% dari HPS; --- 20.2 Bahwa nilai dukungan bank sebagaimana terurai di atas tidak bertentangan dengan

Perpres Nomor 54 Tahun 2010 jo. Perpress Nomor 70 Tahun 2012; --- 20.3 Bahwa Terlapor IV tidak ada melakukan koordinasi dan kesepakatan dengan

Terlapor I, Terlapor II dan Terlapor III untuk mengajukan nilai dukungan bank; 20.4 Bahwa mengenai kesamaan penggunaan aplikasi softcopy yakni Nitro PDF

Professional 6.3.1.4 adalah tidak memiliki landasan hukum yang pasti, hal ini dikarenakan aplikasi Nitro PDF Professional 6.3.1.4 merupakan software yang dijual bebas, sehingga siapapun tanpa terkecuali dapat menggunakan aplikasi tersebut; --- 20.5 Bahwa mengenai kesamaan IP Address yakni 180.241.109.106 merupakan

ketidaktahuan dari Terlapor IV. Nyatanya staff Terlapor IV melakukan peminjaman komputer terhadap staf Terlapor II. Namun demikian Terlapor IV, Terlapor III, dan Terlapor II mempunyai username dan Password tersendiri dimana hanya diketahui oleh masing-masing staff terlapor saja; --- 20.6 Bahwa mengenai author a.n. Stella Putri tidak diketahui oleh Terlapor IV karena

staf Terlapor IV tidak mengetahui pengguna tetap komputer yang telah dipinjam milik Terlapor II; --- 20.7 Bahwa mengenai pengiriman dokumen penawaran bukanlah dari Banda Aceh

melainkan dilakukan di Medan sehingga dalil Investigator harus ditolak dan dikesampingkan; --- 20.8 Bahwa mengenai kesamaan peralatan, terlapor I selaku panitia tender tidak pernah

mengumumkan syarat mengenai peralatan harus dimiliki sendiri oleh peserta tender yang nantinya menjadi pemenang. Oleh karena itu, terlapor IV secara jujur mengemukakan peralatan tersebut merupakan dukungan atau sewa dari perusahaan lain yaitu Terlapor II sebagai perusahaan yang sama-sama berdomisili di Aceh; 20.9 Bahwa mengenai kesamaan personel yakni saudara Rajaman, Terlapor IV jelaskan

bahwa sesuai akta berita acara nomor 06 tanggal 3 mei 2010 yang dibuat dihadapan Irwan Santoso, S.H. selaku notaris di Medan dan surat Nomor AHU-AH.01.10-13893 tertanggal 7 Juni 2010, perihal penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroan PT Multhi Bangun Cipta Persada yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum pada Kementerian Hukum dan

(12)

Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa Rajaman sudah bukan merupakan Komisaris dari PT Multhi Bangun Cipta Persada; --- 20.10Bahwa mengenai kesamaan nomor faks, Terlapor IV meminjam nomor faksimile

(sekaligus berfungsi sebagai telepon) dengan sistem jaringan wireless milik Terlapor II karena adanya kendala pemasangan jaringan telepon; --- 21. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Majelis Komisi

menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan kepada Rapat Komisi; --- 22. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan

Pendahuluan, Rapat Komisi memutuskan untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan terhadap Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014; --- 23. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya Komisi

menerbitkan Penetapan Komisi Nomor: 21/KPPU/Pen/IV/2014 tanggal 22 April 2014 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014 (vide bukti A21); --- 24. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan

Keputusan Komisi Nomor 56/KPPU/Kep/IV/2014 tanggal 22 April 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014 (vide bukti A22); --- 25. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014 menerbitkan

Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 21/KMK/Kep/IV/2014 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 5 Mei 2014 sampai dengan tanggal 6 Agustus 2014 (vide bukti A25); --- 26. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan

Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide bukti A26 s/d A29, A32 s/d A35); --- 27. Menimbang bahwa pada tanggal 5 Mei 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Alat Bukti berupa Surat dan atau Dokumen (vide bukti B3); --- 28. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan

atau dokumen yang diajukan oleh pihak Investigator sebagai berikut; --- 28.1 Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pasca Kualifikasi Kontrak Harga

Satuan untuk Kontrak Tahun Tunggal Paket Pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan Siborong-borong CS dan lampiran Surat dari Kepala ULP Balai

(13)

Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I Nomor KU 0301-Br/2277 tanggal 19 Desember 2013 (vide bukti IC.8); --- 28.2 Berita Acara Aanwijzing/Penjelasan Kantor Paket-Paket pada Satker Pelaksanaan

Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 (vide bukti IC.30); --- 28.3 Owner Estimate (OE) Paket Pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan

Siborong-borong CS Tahun Anggaran 2013 (vide bukti IC.32); --- 28.4 CD Dokumen Penawaran Para Peserta Tender (vide bukti IC.33); --- 28.5 Laporan Hasil Evaluasi Pelelangan Paket Pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan

Struktur Jalan Siborong-borong CS Tahun Anggaran 2013 (vide bukti IC.37); -- 28.6 Surat Perjanjian Pekerjaan Konstruksi Harga Satuan Paket Pekerjaan

Rekonstruksi/Peningkatan Jalan Siborong-borong CS Tahun Anggaran 2013 PT Gayotama Leopropita (vide bukti IC.39); --- 28.7 Dokumen Kontrak Bab VIII, Gambar Rencana Paket Pekerjaan

Rekonstruksi/Peningkatan Jalan Siborong-borong CS Tahun Anggaran 2013 (vide bukti IC.41); --- 28.8 Strip Map Lokasi Paket Pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Jalan

Siborong-borong CS (vide bukti IC.42); --- 28.9 Data Administrasi dan Teknis PT Gayotama Leopropita (vide bukti IC.45); --- 28.10Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) PT Gayotama Leopropita Nomor

1-002836-1106-2-00001 (vide bukti IC.48); --- 28.11NPWP PT Gayotama Leopropita (vide bukti IC.49); --- 28.12Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas - Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP) Besar - Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelakana Konstruksi - Keputusan Bupati Aceh Tengah tentang Srat Izin Tempat Usaha (SITU) PT Gayotama Leopropita (vide bukti IC.50); --- 28.13Berita Acara PT Gayotama Leopropita Nomor 22 Tanggal 12 April 2008 dan Akta

Perseroan Terbatas Gayotama Leopropita Nomor 290 Tanggal 26 Maret 1990 (vide bukti IC.51); --- 28.14Dokumen Penawaran PT Gayotama Leopropita (vide bukti IC.55); --- 29. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan

atau dokumen yang diajukan oleh Terlapor II sebagai berikut; --- 29.1 Salinan Akte Pendirian PT Gayotama Leopropita tanggal 26 Maret 1990 (vide

bukti TII.4); --- 29.2 Salinan Keputusan Menteri Kehakiman tentang Persetujuan Pendirian PT

Gayotama Leopropita tanggal 22 Oktober 1990 (vide bukti TII.5); ---

(14)

29.3 Salinan Akte Perubahan Anggaran Dasar PT Gayotama Leopropita tanggal 12 April 2008 (vide bukti TII.6); --- 29.4 Salinan Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Perubahan Anggaran Dasar

tanggal 16 Juni 2008 (vide bukti TII.7); --- 29.5 Salinan Akte Pendirian Cabang PT Gayotama Leopropita tanggal 8 Juni 2009

(vide bukti TII.8); --- 29.6 Salinan Akte Perubahan Anggaran Dasar PT Gayotama Leopropita tanggal 10

November 2012 (vide bukti TII.9);--- 29.7 Salinan Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Perubahan Anggaran Dasar

PT Gayotama Leopropita tanggal 2 Januari 2013 (vide bukti TII.10); --- 30. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan

atau dokumen yang diajukan oleh Terlapor III berupa Salinan Akte Pendirian PT Jiban Aman Sentosa tanggal 29 Oktober 2007 (vide bukti TIII.4); --- 31. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan

atau dokumen yang diajukan oleh Terlapor IV berupa Salinan Akte Pendirian PT Multhi Bangun Cipta Persada tanggal 17 Maret 2008 (vide bukti TIV.4); --- 32. Menimbang bahwa pada tanggal 5 Mei 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi I PT Pusaka Agung Karyajaya, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa memberikan keterangan dan kuasa kepada siapapun (vide bukti B4); --- 33. Menimbang bahwa pada tanggal 5 Mei 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi II PT Subur Sari Lastderich, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi dengan alasan sakit (vide bukti B5); --- 34. Menimbang bahwa pada tanggal 22 Mei 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi I PT Pusaka Agung Jayakarya, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi dengan alasan sakit (vide bukti B6); --- 35. Menimbang bahwa pada tanggal 22 Mei 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi II PT Subur Sari Lastderich, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B7);

35.1 Bahwa Saksi menyatakan benar telah mengikuti tender a quo tetapi tidak menjadi pemenang; --- 35.2 Bahwa Saksi digugurkan pada tahap penawaran harga, dikarenakan tingginya

harga penawaran yang diajukan dibandingkan pemenang; ---

(15)

35.3 Bahwa Saksi menyatakan mengenal Terlapor II (PT Gayotama Leopropita) karena merupakan teman dalam asosiasi yang sama yaitu asosiasi pengusaha AMP (Asphalt Mixing Plant) dan lokasi AMP (Asphalt Mixing Plant) Terlapor II yang bersebelahan dengan AMP (Asphalt Mixing Plant) Saksi; --- 35.4 Bahwa Saksi dalam mengikuti tender memperoleh dukungan dari bank dengan

melampirkan draft jaminan yang telah disediakan oleh Terlapor I dimana besaran jaminan bank yang diminta sekitar 1-2% dari nilai tender; --- 35.5 Bahwa Saksi sering mengikuti tender yang diadakan oleh Balai Besar Pekerjaan

Umum tingkat Kota/Kabupaten maupun tingkat Provinsi dengan mempertimbangkan jarak antara AMP (Asphalt Mixing Plant) dengan lokasi proyek dimana maksimal jarak yaitu 150 kilometer; --- 35.6 Bahwa pada saat tender, yang mengerjakan dokumen penawaran yaitu Bapak

Marakut Tobing sebagai bagian teknik dengan dibantu D. Manurung dan Ibu Ida Simatupang yang mengerjakan pendaftaran perusahaan melalui internet (upload dokumen); --- 35.7 Bahwa untuk penentuan harga, Saksi mendiskusikan bersama dengan Marakut

Tobing dan Ida Simatupang, namun untuk finalisasi harga hanya Saksi yang mengetahuinya sehingga kecil kemungkinan harga penawaran Saksi sama dengan peserta tender lainnya; --- 35.8 Bahwa PT Subur Sari Lastderich mempunyai AMP (Asphalt Mixing Plant) sendiri

sejak tahun 1994 dengan membeli AMP (Asphalt Mixing Plant) dari PT Karya Muda Pratama karena tidak mampu mengerjakan proyek jalan di Siborong-borong; --- 35.9 Bahwa Saksi jarang memberikan dukungan bagi perusahaan lain yang meminta

dukungan untuk penggunaan AMP (Asphalt Mixing Plant) miliknya; --- 35.10Bahwa pada tender ini, Saksi mengetahui selain Terlapor II yang mengikuti ada

juga PT Anugerah dengan Bapak Tampubolon sebagai pemiliknya; --- 35.11Bahwa Saksi mengetahui, untuk tender ini pemenang adalah Terlapor II dan ada

keberatan dari Bapak Basar Hutabarat dari PT Anugerah mengenai tender ini; - 35.12Bahwa Saksi tidak mengetahui adanya pinjam bendera perusahaan yang terjadi di

PT Anugerah dikarenakan sepengetahuan Saksi PT Anugerah dimiliki Bapak Basar Hutabarat tetapi berdasarkan informasi dari teman-teman Saksi bahwa PT Anugerah telah dimiliki oleh Bapak Tampubolon. --- 36. Menimbang bahwa pada tanggal 12 Juni 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi III yang diajukan Terlapor III Bapak

(16)

Azwir Nawi Tazmal, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa memberikan keterangan apapun (vide bukti B8); --- 37. Menimbang bahwa pada tanggal 12 Juni 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi IV PT Sabaritha Perkasa Abadi, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa memberikan keterangan apapun (vide bukti B9); --- 38. Menimbang bahwa pada tanggal 12 Juni 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi V PT Anugerah Bahari Sejahtera, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa memberikan keterangan apapun (vide bukti B10); --- 39. Menimbang bahwa pada tanggal 12 Juni 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi VI PT Tulung Agung, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa memberikan keterangan apapun (vide bukti B11); --- 40. Menimbang bahwa pada tanggal 2 Juli 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi III yang diajukan Terlapor III Bapak Azwir Nawi Tazmal, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa keterangan apapun (vide bukti B12); --- 41. Menimbang bahwa pada tanggal 2 Juli 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi IV PT Sabaritha Perkasa Abadi namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa keterangan apapun (vide bukti B13); --- 42. Menimbang bahwa pada tanggal 2 Juli 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi VI PT Tulung Agung, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa keterangan apapun (vide bukti B14); --- 43. Menimbang bahwa pada tanggal 2 Juli 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi V PT Anugerah Bahari Sejahtera namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa keterangan apapun (vide bukti B15); --- 44. Menimbang bahwa pada tanggal 14 Juli 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi VII Dian Perkasa namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa keterangan apapun (vide bukti B16); --- 45. Menimbang bahwa pada tanggal 14 Juli 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi VIII PT Muslimindo Nanda Prima

(17)

namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi tanpa keterangan apapun (vide bukti B17); --- 46. Menimbang bahwa pada tanggal 16 Juli 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Ahli I Ir. Effendi Radia, M.T. yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B18); ---

46.1 Bahwa Ahli mempunyai latar belakang pendidikan teknik sipil bagian jalan dan bertugas sebagai Kepala Seksi Standar Subdit Teknik Jalan Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga; --- 46.2 Untuk pekerjaan rekonstruksi terjadi dari bagian bawah sampai atas termasuk

pengaspalan yang menggunakan Aphalt Mixing Plant (AMP). AMP (Asphalt Mixing Plant) tidak diwajibkan untuk memilikinya namun bisa disewa; ---

46.3 Bahwa Kementerian Pekerjaan Umum melalui peraturan Menteri Pekerjaan Umum mengizinkan sewa AMP (Asphalt Mixing Plant) guna memberikan kesempatan kepada kontraktor kecil untuk mengikuti tender dan peserta tender dilarang meminta dukungan AMP (Asphalt Mixing Plant) kepada perusahaan pemilik AMP (Asphalt Mixing Plant);--- 46.4 Bahwa Panitia Tender mempertimbangkan lokasi AMP (Asphalt Mixing Plant)

dengan lokasi pekerjaan, hal ini dikarenakan apabila terlalu jauh lokasi AMP (Asphalt Mixing Plant) dengan lokasi pekerjaan mengakibatkan aspal yang mendingin dan mengeras sehingga sudah tidak bisa digunakan; --- 46.5 Bahwa selain perizinan sewa AMP (Asphalt Mixing Plant), dalam Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum juga diatur mengenai mobilisasi dalam pekerjaan rekonstruksi yaitu proses peralatan laboratorium, penghamparan aspal di lapangan, termasuk personil yang mengerjakan dengan jangka waktu maksimal 6 (enam) bulan tetapi dikarenakan terlalu lamanya waktu mobilisasi maka Bina Marga mengatur waktu mobilisasi selama 60 (enam puluh) hari; --- 46.6 Bahwa apabila batas waktu mobilisasi selama 60 (enam puluh) hari terlewati maka

terdapat denda dan apabila tetap diakomodir maka hasil pekerjaan akan terlambat dan terdapat kerugian baik waktu maupun keuangan; --- 47. Menimbang bahwa pada tanggal 16 Juli 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Ahli I Rudi Rusdiah namun Ahli tidak dapat hadir dengan alasan mendapat tugas ke luar negeri dan baru dapat memberikan keterangan pada bulan September 2014 (vide bukti B19); --- 48. Menimbang bahwa pada tanggal 16 Juli 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Ahli yang diajukan Terlapor II Ditha

(18)

Wiradiputra, S.H.,M.E. yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B20); ---

48.1 Bahwa Ahli menyatakan adanya suatu Putusan Mahkamah Agung Nomor 493/Kasasi/Pdt.Khusus Tahun 2009 dengan Hakim Agung Sdr. Muhammad Abdurrahman Saleh yang mana dalam putusannya tidak mengkategorikan Panitia Tender sebagai Pelaku Usaha, sehingga pengguna jasa tidak bisa dijadikan sebagai pelaku usaha. Oleh karena itu Ahli berpendapat Panitia Tender dalam hal tersebut tidak termasuk sebagai pihak yang dilaporkan. Apabila dijadikan Saksi masih dapat dimungkinkan namun apabila dijadikan Terlapor dapat menjadi masalah karena Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tidak memberikan wewenang kepada KPPU untuk menjatuhkan sanksi, namun apabila Panitia Tender tersebut terbukti bersekongkol dengan peserta tender dan terbukti merugikan negara maka Panitia Tender bisa dikenakan Undang-Undang Korupsi, sehingga dengan demikian bukan berarti tidak bisa dihukum namun sanksinya lebih berat apabila terbukti merugikan keuangan negara; --- 48.2 Bahwa Ahli berpendapat adanya kesamaan dokumen penawaran sebagai unsur

bersekongkol belum cukup memenuhi unsur Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, melainkan juga harus adanya unsur mengatur dan menentukan pemenang tender, dimana faktanya 2 (dua) Terlapor telah gugur terlebih dahulu sehingga pada saat evaluasi teknis tidak mencukupi, adapun dalam Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, bersekongkol adalah untuk menguasai pasar. Apabila dicontohkan 3 (tiga) perusahaan yang dianggap bersekongkol tersebut maju sampai akhir maka harus dibuktikan dengan benar dan kuat yang membuktikan telah terjadi persekongkolan. Apabila pada tahap akhir hanya tinggal 1 (satu) pelaku usaha saja maka keinginan untuk menguasai pasar belum terjadi. Hal tersebut dibuktikan dari 2 (dua) pelaku usaha yang dijadikan Terlapor sudah gugur terlebih dahulu, dan perlu dilihat apa latar belakang dari Panitia Tender memenangkan Terlapor II, apakah dimenangkan karena harganya lebih tinggi namun kualitasnya kurang, karena apabila kondisi demikian yang terjadi maka hal tersebut merupakan suatu bentuk perseongkolan; --- 48.3 Bahwa Ahli menyatakan pendapatnya atas pernyataan Investigator yang

menyatakan bahwa Panitia Tender bukan dikategorikan sebagai Pelaku Usaha melainkan sebagai Pihak Lain dalam perkara a quo. Ahli berpendapat bisa terjadi Pihak Lain tersebut adalah Pengguna Jasa namun dalam perkara a quo, Panitia Tender tidak bisa dikategorikan sebagai Pihak Lain, adapun Undang-Undang

(19)

Nomor 5 Tahun 1999 juga tidak mendefiniskan secara jelas siapa yang termasuk dalam Pihak Lain sehingga menimbulkan multi tafsir; --- 48.4 Bahwa Ahli menyatakan juga menemukan adanya Putusan Mahkamah Agung

yang menjatuhkan hukuman bagi Panitia Tender. Oleh karena itu dapat disimpulkan terdapat 2 (dua) pihak yang menyatakan bisa tidaknya Panitia Tender dikenakan hukuman, namun Ahli berpendapat bahwa Undang-Undang Tipikor lebih berwenang menjatuhkan hukuman bagi Panitia Tender yang terbukti merugikan keuangan negara, dibandingkan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Oleh karena itu dapat disimpulkan, apabila dalam Undang-Undang secara jelas disebutkan Panitia Tender termasuk pihak lain maka dapat dimasukkan; --- 48.5 Bahwa Ahli berpendapat dalam perkara a quo, para Terlapor berupaya

bekerjasama menguasai pasar namun usaha tersebut tidak berhasil karena 2 (dua) rekan persekongkolannya sudah gugur, seandainyapun ketiganya masuk harus dibuktikan apakah terdapat persekongkolan diantara ketiga pelaku usaha tersebut dan harus memiliki pengaruh untuk melakukan pengaturan tender. Dalam perkara a quo, ketiga pelaku usaha sudah mencoba namun tidak berhasil menguasai pasar.

Ada kemungkinan juga Pelapor merupakan salah satu pihak yang juga turut bersekongkol namun berubah pendapat; --- 48.6 Bahwa Ahli berpendapat ada tidaknya unsur tidak jujur dan melawan hukum

dalam conduct kerjasama dalam surat dukungn bank, kerjasama dalam dokumen penawaran, dan kesamaan dukungan personil pada perkara a quo harus dapat dibuktikan terlebih dahulu apakah kerjasama maupun persekongkolan tersebut dapat menentukan pemenang tender; --- 49. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi menilai

perlu dilakukan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, maka Majelis Komisi menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 30/KMK/Kep/VII/2014 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 8 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 18 September 2014 (vide bukti A78); --- 50. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi

Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor 95/KPPU/Kep/VII/2014 tanggal 25 Juli 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 04/KPPU-L/2014 (vide bukti A79); ---

(20)

51. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Petikan Penetapan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan kepada para Terlapor (vide bukti A82); ---

52. Menimbang bahwa pada tanggal 28 Agustus 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi yang diajukan Terlapor II yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B21); ---

52.1 Bahwa Sdr. Immanuel Marudut Simatupang bertugas mengerjakan penawaran teknis Terlapor II pada tender a quo, dimana penentuan harga didasarkan pada informasi harga dasar yang telah diperoleh dari para distributor; --- 52.2 Bahwa Sdr. Immanuel Marudut Simatupang mengakui telah meminta Sdr. Rendy

Kosasih untuk membantu yang bersangkutan dalam proses keikutsertaan Terlapor II pada tender a quo, namun yang bersangkutan tidak mengetahui apabila Sdr. Rendy Kosasih juga turut membantu memasukkan dokumen penawaran Terlapor III dalam tender yang sama diikuti oleh Terlapor II. Adapun tindakan Sdr. Rendy Kosasih tersebut telah mendapatkan teguran dan sanksi dari pihak Terlapor II; - 52.3 Bahwa Sdr. Immanuel Marudut Simatupang mengakui telah meminjamkan

sertifikat K3 yang dimiliki kepada Terlapor III tanpa mengetahui secara pasti alasan peminjaman dimaksud, adapun kemudian dalam perkembangannya ditemukan fakta Sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) milik yang bersangkutan turut dilampirkan dalam dokumen penawaran Terlapor III pada tender a quo;--- 52.4 Bahwa Sdr. Immanuel Marudut Simatupang telah difasilitasi dalam hal

memperoleh sertifikat K3 oleh Terlapor III; --- 52.5 Bahwa Sdr. Immanuel Marudut Simatupang telah diberikan sanksi berupa SP3 dan

sanksi finansial serta pembatasan kewenangan sebagai Kepala Cabang atas tindakannya meminjamkan Sertifikat K3 kepada Terlapor III; --- 52.6 Bahwa Sdr. Johan Virgo Manulang merupakan staf teknik Terlapor II di lapangan

yang bertugas antara lain mengantar surat jaminan tender a quo ke Dinas Pekerjaan Umum; --- 52.7 Bahwa Sdr. Johan Virgo Manulang mengaku tidak pernah mengenal Terlapor IV

maupun staf-staf yang bekerja di Terlapor IV karena yang bersangkutan bekerja di PT. Gayotama Leopropita Cabang Dolok Sanggul dan yang bersangkutan juga tidak pernah berkunjung ke Kutacane; --- 52.8 Bahwa Sdr. Rendy Kosasih bertugas membantu proses administrasi Terlapor II

yang diperlukan dalam pelaksanaan proses tender a quo, antara lain diminta untuk membawa daftar harga yang diminta serta menyusun laporan-laporan evaluasi biaya di daerah; ---

(21)

52.9 Bahwa Sdr. Rendy Kosasih yang merupakan staf akunting Terlapor II mengakui telah membantu memasukkan dokumen penawaran milik Terlapor III pada bulan Januari 2013 atas permintaan Sdr. Azwir Nawi Tajmal selaku staf Terlapor III yang telah dikenalnya sejak tahun 2012. Adapun Sdr. Azwir Nawi Tajmil memberikan hardcopy dokumen penawaran Terlapor III kepada Sdr. Rendy Kosasih untuk diubah dalam bentuk softcopy kemudian diupload ke Dinas Pekerjaan Umum dengan pemberian fee sebesar Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah); --- 52.10Bahwa Sdr. Rendy Kosasih bertemu dengan Sdr. Azwir Nawi Tajmal di Dinas

Pekerjaan Umum dan kemudian bertukar nomor handphone. Sdr. Rendy Kosasih dihubungi oleh Sdr. Azwir Nawi Tajmal pada saat akan memasukkan dokumen penawaran Terlapor III, dimana Sdr. Rendy Kosasih tidak mengetahui bahwa Sdr. Azwir Nawi Tajmal adalah pegawai Terlapor III; --- 52.11Bahwa adapun kesamaan nilai jaminan penawaran Terlapor II dengan Terlapor III

dan Terlapor IV dapat terjadi dikarenakan adanya persyaratan minimal dari Panitia Tender mengenai besarnya nilai jaminan penawaran sebesar 10 % (sepuluh persen) dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS); --- 52.12Bahwa adanya kesamaan alamat dan nomor telpon Terlapor II dengan Terlapor IV

dapat terjadi dikarenakan perusahaan yang memiliki faximile sangat terbatas, dimana Terlapor II merupakan salah satu perusahaan yang memiliki faximile dimaksud sehingga dimungkinkan bagi banyak pihak yang turut menggunakan mesin tersebut untuk korespondensi; --- 53. Menimbang bahwa pada tanggal 28 Agustus 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi yang diajukan Terlapor III namun yang bersangkutan tidak dapat hadir karena masih dalam perjalanan menuju Medan dan meminta pengunduran waktu keesokan harinya (vide bukti B22); --- 54. Menimbang bahwa pada tanggal 29 Agustus 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi I PT Pusaka Agung Jayakarya namun yang bersangkutan tidak hadir tanpa alasan yang jelas (vide bukti B23); --- 55. Menimbang bahwa pada tanggal 29 Agustus 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi V PT Anugerah Bahari Sejahtera namun yang bersangkutan tidak hadir tanpa alasan yang jelas (vide bukti B24); --- 56. Menimbang bahwa pada tanggal 29 Agustus 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi yang diajukan Terlapor III yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B25); ---

(22)

56.1 Bahwa Saksi merupakan staf Terlapor III yang bertugas sebagai pengawas lapangan yang dalam tender a quo diminta oleh Direktur PT. Jiban Aman Sentosa untuk mengunggah dokumen penawaran; --- 56.2 Bahwa Saksi mengenal Sdr. Rendy Kosasih sejak tahun 2011 pada saat mengikuti

tender di Dinas Pekerjaan Umum; --- 56.3 Bahwa Saksi meminta bantuan Sdr. Rendy Kosasih untuk mengunggah dokumen

penawaran Terlapor III setelah 2 (dua) kali gagal mengunggah dokumen penawaran di Kutacane karena adanya gangguan jaringan sehingga Saksi memutuskan untuk mengunggah dokumen penawaran di Medan. Adapun kemudian hari sudah malam dimana yang bersangkutan tidak dapat menemukan warnet maka Saksi berinisiatif untuk menghubungi Sdr. Rendy Kosasih; --- 56.4 Bahwa Saksi tidak mengetahui bahwa Sdr. Rendy Kosasih merupakan staf

Terlapor II; --- 56.5 Bahwa Saksi tidak memberi tahu kakaknya Sdr. Samsuddin Tajmal selaku

Direktur PT. Jiban Aman Sentosa perihal adanya bantuan dari Sdr. Rendy Kosasih selaku staf Terlapor II yang telah membantu dalam pengunggahan dokumen penawaran Terlapor III di Medan; --- 57. Menimbang bahwa pada tanggal 29 Agustus 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang

Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi IX Priyo Harjanto staf BRI Cabang Iskandar Muda yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B26); ---

57.1 Bahwa Terlapor II merupakan nasabah di BRI Kantor Wilayah Medan;--- 57.2 Bahwa BRI Agro memiliki saham dan susunan Direksi yang berbeda dari BRI; 57.3 Bahwa setiap orang diperbolehkan untuk membuka rekening di luar wilayah

domisili dengan melampirkan AD/ART dan KTP; --- 57.4 Bahwa proses permohonan dukungan keuangan bank dapat dilakukan bagi setiap

nasabah yang memiliki rekening di BRI Cabang Iskandar Muda Medan dimana pemohon dapat menentukan terlebih dahulu besaran nilai jaminan penawaran yang diminta; --- 57.5 Bahwa permohonan dukungan keuangan Bank BRI akan ditangani oleh Divisi

Administrasi Kredit (ADK); --- 57.6 Bahwa permohonan dukungan keuangan bank BRI harus ditandatangani langsung

oleh Direktur perusahaan pemohon, namun pengajuan surat permohonan dapat dilakukan melalui surat kuasa dan/atau kurir. ---

(23)

58. Menimbang bahwa pada tanggal 10 September 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi yang diajukan Terlapor II namun yang bersangkutan tidak hadir tanpa alasan yang jelas (vide bukti B27); --- 59. Menimbang bahwa pada tanggal 10 September 2014, Majelis Komisi melaksanakan

Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi X Juni Hutauruk Supervisor ADK BRI Cabang Iskandar Muda yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B28); ---

59.1 Bahwa proses permohonan dukungan keuangan bank dapat dilakukan bagi setiap nasabah yang memiliki rekening maupun pinjaman di BRI Cabang Iskandar Muda Medan; --- 59.2 Bahwa format surat dukungan keuangan bank yang diterbitkan oleh BRI

merupakan format sesuai dengan permintaan pemohon; --- 59.3 Bahwa prosedur penerbitan surat dukungan keuangan bank diawali dengan adanya

permohonan tertulis dari nasabah maupun peminjam BRI melalui Sekretaris Pimpinan Cabang BRI yang kemudian akan didisposisikan kepada Divisi Administrasi Kredit (ADK) sebagai divisi yang akan memproses permohonan tersebut lebih lanjut; --- 59.4 Bahwa Terlapor II merupakan nasabah dan/atau peminjam di Kantor Wilayah BRI

Medan namun karena Kantor Wilayah BRI tidak melayani kegiatan operasional perbankan maka permohonan surat dukungan keuangan bank yang bersangkutan diproses di BRI Cabang Iskandar Muda Medan; --- 59.5 Bahwa Terlapor III merupakan nasabah di BRI Cabang Iskandar Muda Medan; 59.6 Bahwa Terlapor II biasa menggunakan kurir perusahaan dalam pengurusan

permohonan surat dukungan keuangan bank; --- 59.7 Bahwa tidak terdapat format standar untuk surat dukungan keuangan bank yang

diterbitkan oleh setiap kantor cabang BRI karena format surat dukungan keuangan bank tersebut biasanya disesuaikan dengan permohonan masing-masing nasabah dan/atau peminjam; --- 59.8 Bahwa besaran nilai yang tercantum dalam surat dukungan keuangan bank

merupakan besaran nilai yang telah ditentukan nasabah dan/atau peminjam dalam surat permohonannya. --- 60. Menimbang bahwa pada tanggal 11 September 2014, Majelis Komisi melaksanakan

Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor I yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B29); ---

60.1 Bahwa Terlapor I menyatakan adanya jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dalam tender a quo adalah selama 270 (dua ratus tujuh puluh) hari kerja sejak

(24)

dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK) sampai dengan selesainya pekerjaan, dimana kegiatan mobilisasi termasuk di dalamnya; --- 60.2 Bahwa jangka waktu kegiatan mobilisasi turut diatur dalam Dokumen Pengadaan,

dan seingat Terlapor I, kegiatan mobilisasi yang ditentukan dalam tender a quo adalah selama 45 (empat puluh lima) hari sehingga apabila terdapat peserta tender yang mengagendakan kegiatan mobilisasi lebih dari 45 (empat puluh lima) hari maka Terlapor I berhak untuk menggugurkan peserta tender yang bersangkutan; 60.3 Bahwa Asphalt Mixing Plant (AMP) merupakan salah satu peralatan utama yang

dipersyaratkan dalam tender a quo dimana peserta tender diwajibkan untuk melampirkan surat perjanjian sewa baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila yang bersangkutan tidak memiliki AMP (Asphalt Mixing Plant) sendiri; 60.4 Bahwa terdapat ketentuan dalam Dokumen Pengadaan yang mengatur adanya

batasan besaran nilai nominal untuk surat dukungan keuangan bank yakni minimal 2 % (dua persen) dari HPS dan maksimal 3 % (tiga persen) dari HPS; --- 60.5 Bahwa yang dikenal memiliki peralatan utama antara lain AMP adalah Terlapor II

dan PT. Pusaka Agung Jayakarya; --- 60.6 Bahwa dalam tender pada POKJA Wilayah II yang dimaksud meliputi 19

(sembilan belas) daerah sekitar Medan sampai perbatasan Aceh dimana nama Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV sudah cukup familiar dalam mengikuti tender di wilayah II; --- 60.7 Bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan untuk nilai evaluasi bagi

perusahaan yang memiliki dan/atau tidak memiliki peralatan utama dalam hal mobilisasi. --- 61. Menimbang bahwa pada tanggal 11 September 2014, Majelis Komisi melaksanakan

Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor II namun yang bersangkutan tidak hadir tanpa alasan yang jelas (vide bukti B30); --- 62. Menimbang bahwa pada tanggal 11 September 2014, Majelis Komisi melaksanakan

Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor III namun yang bersangkutan tidak hadir tanpa alasan yang jelas (vide bukti B31); --- 63. Menimbang bahwa pada tanggal 11 September 2014, Majelis Komisi melaksanakan

Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor IV namun yang bersangkutan tidak hadir tanpa alasan yang jelas (vide bukti B32); --- 64. Menimbang bahwa pada tanggal 18 September 2014 Majelis Komisi melaksanakan

Sidang Majelis Komisi dengan agenda Penyerahan Kesimpulan Hasil Persidangan yang diajukan baik dari pihak Investigator maupun pihak Terlapor namun hanya dihadiri oleh

(25)

pihak Investigator sehingga Majelis Komisi memberikan waktu kepada para Terlapor sampai dengan tanggal 26 September 2014 (vide bukti B33); --- 65. Menimbang bahwa Investigator menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada

pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti IA.6): --- 65.1 Persekongkolan Horizontal; ---

65.1.1. Bahwa terdapat kesamaan nilai dukungan bank antara Terlapor II dengan Terlapor III dan Terlapor IV sebesar 10 % (sepuluh persen) dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yakni Rp. 2.427.213.600,- (dua milyar empat ratus dua puluh tujuh juta dua ratus tiga belas ribu enam ratus rupiah),

adapun 2 (dua) Surat Keterangan Dukungan Bank di antaranya yakni Terlapor II dengan Terlapor III sama-sama dikeluarkan oleh BRI Cabang Iskandar Muda Medan meskipun kedua perusahaan tersebut berdomisili di Aceh. Bahwa Terlapor IV memperoleh Surat Keterangan Dukungan dari Bank Agro Medan; --- 65.1.2. Bahwa Terlapor II dan Terlapor III sama-sama mengajukan surat

permohonan dukungan bank ke BRI Cabang Iskandar Muda Medan pada tanggal 07 Januari 2014 serta sama-sama diterima dan diproses oleh Divisi Administrasi Kredit (ADK) pada tanggal 08 Januari 2014 sebagaimana tercatat dalam Buku Surat Masuk dan Buku Surat Keluar BRI Cabang Iskandar Muda Medan. Adapun sebagaimana tercantum dalam buku surat masuk, Terlapor III tercatat mengajukan 4 (empat) surat permohonan dukungan bank dengan register nomor 226 sampai dengan nomor 228 dan nomor 233, sedangkan Terlapor II tercatat mengajukan 9 (sembilan) surat permohonan dukungan bank dengan register nomor 229 dan nomor 234 sampai dengan nomor 241. Adapun sebagaimana tercantum dalam buku surat keluar, BRI Cabang Iskandar Muda Medan menerbitkan 4 (empat) Surat Keterangan Dukungan Bank untuk Terlapor III dengan register nomor 156 sampai dengan nomor 158 dan nomor 160, serta menerbitkan 9 (sembilan) Surat Keterangan Dukungan Bank untuk Terlapor II dengan register nomor 159 dan nomor 161 sampai dengan nomor 168;--- 65.1.3. Bahwa Tim Investigator menemukan fakta adanya kesamaan nilai

dukungan bank sebesar 10 % (sepuluh persen) dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS) antara Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV yang juga sama-sama dikeluarkan dari BRI Cabang Medan dimana bukan wilayah domisili ketiganya yang kemudian dikuatkan dengan adanya waktu

(26)

pengajuan surat permohonan dukungan bank maupun waktu penerbitan Surat Keterangan Dukungan Bank dari BRI Cabang Iskandar Muda Medan dengan nomor register yang berurutan sebagaimana tercatat dalam Buku Surat Masuk dan Buku Surat Keluar. Hal ini membuktikan adanya kerjasama diantara peserta tender dengan cara berkoordinasi dan berkomunikasi antara Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV dalam melakukan pengurusan Surat Keterangan Dukungan Bank dalam keikutsertaannya pada tender a quo;--- 65.1.4. Bahwa Tim Investigator menemukan fakta adanya kesamaan author, file,

dan producer serta kesamaan alamat IP Address sebagaimana tercantum dalam hasil pemeriksaan metadata terhadap dokumen penawaran antara lain Dokumen Biaya dan Dokumen Administrasi Teknis Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV yang kemudian dikuatkan dengan keterangan Ahli yang menyatakan adanya kesamaan author dan IP Address menunjukkan bahwa pengunggahan dokumen dilakukan di

komputer yang sama. Pada pemeriksaan Terlapor II dan/atau Terlapor III bahkan telah mengakui mengunggah dokumen penawaran dalam keikutsertaannya pada tender a quo di tempat yang sama yakni di Kantor Terlapor II di Medan, dimana bahkan staf Terlapor III mengakui telah mengunggah dokumen penawarannya dengan dibantu oleh staf Terlapor II. Hal ini membuktikan adanya kerjasama diantara peserta tender dalam keikutsertaannya pada tender a quo;--- 65.1.5. Bahwa Tim Investigator menemukan fakta adanya kesamaan alamat dan

nomor telpon serta adanya kesamaan pengurus dan/atau personil inti perusahaan antara Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV. Investigator menilai bahwa ketiga perusahaan tersebut benar telah saling mengenal sebelumnya sehingga memudahkan bentuk komunikasi dan koordinasi antar perusahaan dalam bekerjasama mengurus Surat Keterangan Dukungan Bank sebagaimana diuraikan di atas dan bekerjasama dalam menyusun dokumen penawaran yang antara lain ditunjukkan dengan adanya kesamaan jenis item peralatan yang didukung dengan kesamaan status kepemilikan dan lokasi peralatan;--- 65.1.6. Adapun hal tersebut dikuatkan dengan fakta antara lain Sdr. Rendy

Kosasih yang merupakan staf Terlapor II telah mengenal Sdr. Azwir Nawi Tajmal selaku staf sekaligus adik dari Sdr. Samsuddin Tajmal selaku Direktur PT. Jiban Aman Sentosa sebelumnya sejak tahun 2011

(27)

serta Sdr. Samsuddin Tajmal selaku Direktur PT. Jiban Aman Sentosa yang pernah meminta Sertifikat K3 milik Sdr. Immauel Marudut Simatupang selaku Kepala Cabang PT. Gayotama yang kemudian diketahui Sdr. Immauel Marudut Simatupang tercatat sebagai petugas K3 di Terlapor III. Dengan demikian hal ini membuktikan adanya kerjasama diantara peserta tender dalam keikutsertaannya pada tender a quo .---65.2 Persekongkolan Vertikal; ---

65.2.1. Bahwa Tim Investigator menemukan fakta Panitia Tender telah lalai dalam melakukan evaluasi administrasi dan evaluasi kualifikasi, terbukti dengan ditemukannya beberapa fakta kesamaan antara lain kesamaan alamat dan nomor telpon serta adanya kesamaan pengurus dan/atau personil inti perusahaan antara PT. Gayotama Leopropita, PT. Jiban Aman Sentosa, dan PT. Multhi Bangun Cipta Persada sehingga memudahkan kerjasama di antara ketiganya untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dalam penyusunan dokumen penawaran dan pengurusan Surat Keterangan Dukungan Bank dalam keikutsertaannya pada tender a quo;---

65.2.2. Bahwa Tim Investigator menilai Panitia Tender telah bersekongkol dengan PT. Gayotama Leopropita, PT. Jiban Aman Sentosa, dan PT. Multhi Bangun Cipta Persada yang dengan sengaja meloloskan PT. Gayotama Leopropita hingga menjadi pemenang tender a quo tanpa melakukan evaluasi kualifikasi secara benar atas dokumen penawaran PT. Gayotama Leopropita, PT. Jiban Aman Sentosa, dan PT. Multhi Bangun Cipta Persada.---

66. Menimbang bahwa Terlapor I menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti TI.2): ---

66.1 Pokja Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 telah mengikuti persidangan pemeriksaan pendahuluan tanggal 6 Maret 2014 di Kantor Perwakilan Daerah KPPU Jalan Ir H Juanda Nomor 9A Medan serta persidangan terakhir tanggal 11 September 2014 di Kantor Perwakilan Daerah KPPU Jalan Ir H Juanda Nomor 9A dan Pokja tidak menerima Berita Acara Persidangan; --- 66.2 Pokja Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera

Utara Tahun Anggaran 2013 telah melaksanakan Pelelangan dan Evaluasi Pelelangan terhadap Paket Pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan Siborong-borong CS Tahun Anggaran 2013 pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan

(28)

Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Utara sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku; --- 67. Menimbang bahwa Terlapor II menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada

pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti TII.11): --- 67.1 Tentang Kesamaan Nilai Dukungan Bank; ---

67.1.1. Terlapor II pada saat pelaksanaan tender tidak mengetahui berapa nilai dukungan peserta tender lainnya termasuk nilai dukungan Terlapor III dan Terlapor IV hal mana alat-alat bukti pada persidangan tidak dapat membuktikan sebaliknya;--- 67.1.2. Nilai dukungan Rp 2.427.213.600 (dua milyar empat ratus dua puluh

tujuh juta dua ratus tiga belas ribu enam ratus rupiah) diajukan Termohon II karena merupakan hasil perkalian dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Tender Siborong-borong CS (Rp 24.272.136.000) x 10%. Angka sepuluh persen (10%) adalah dukungan minimal bank yang dipersyaratkan dalam standar dokumen pengadaan pekerjaan konstruksi pelelangan umum pasca kualifikasi metode satu sampul dan evaluasi sistem gugur kontrak harga satuan pengadaan paket rekonstruksi/peningkatan struktur jalan Siborong-borong CS;--- 67.1.3. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda benar telah menerbitkan

surat dukungan bank kepada Terlapor II, dimana surat dukungan tersebut diberikan karena telah terjadinya syarat-syarat prosedural penerbitan surat dukungan bank pada Bank Rakyat Indonesia.--- 67.2 Tentang Kerjasama Penyusunan Dokumen karena Adanya Kesamaan pada

Softcopy Dokumen Penawaran dan Dokumen Penawaran terdapat nama author stella putri; --- 67.2.1. Bahwa Terlapor II tidak pernah mengijinkan peralatan komputer di

perusahaan Terlapor II digunakan pihak lain. Terlapor II tidak mengetahui adanya kesamaan softcopy dokumen penawaran dengan Terlapor III dan Terlapor IV dan selanjutnya terbukti Terlapor II tidak pernah melakukan kerjasama penyusunan dokumen penawaran dengan peserta tender lainnya;---

67.2.2. Ketidaklengkapan dokumen penawaran Terlapor IV merupakan fakta bahwa tidak benar Terlapor II dan Terlapor IV melakukan kerjasama penyusunan dokumen penawaran, karena dokumen penawaran milik Terlapor II adalah lengkap. Seandainya ada persekongkolan antara Terlapor II dengan Terlapor IV untuk memenangkan tender, maka sudah

(29)

seharusnya Terlapor IV melengkapi dokumen penawaran hingga dapat mengikuti tahapan proses tender selanjutnya bersama Terlapor II;--- 67.2.3. Bahwa setelah dilakukan koreksi aritmatik terhadap Terlapor II, Terlapor

III dan PT Pusaka Agung Jayakarya serta PT Subur Sari Lastderich sebagaimana pada halaman 8 Laporan Investigator, Terlapor I menyatakan bahwa Terlapor III tidak memenuhi syarat administrasi karena isi surat penawaran ditujukan kepada paket yang lain. Fakta ini menunjukkan bahwa tidak benar Terlapor II dan Terlapor III melakukan kerjasama penyusunan dokumen penawaran karena Terlapor II justru telah melengkapi seluruh syarat administrasi. Seandainya ada persekongkolan antara Terlapor II dengan Terlapor III untuk memenangkan tender maka sudah seharusnya Terlapor III tidak salah untuk menuliskan tujuan paket dalam isi surat penawaran hingga dapat mengikuti tahapan tender selanjutnya bersama Terlapor II.--- 67.3 Tentang Kesamaan IP Address dan wilayah pemasukan dokumen penawaran; --

67.3.1. Bahwa Terlapor II tidak pernah memberikan izin atau mengetahui adanya pengiriman dokumen penawaran perusahaan lain melalui komputer dan IP Address Terlapor II;---

67.3.2. Bahwa Terlapor II memberikan sanksi apabila karyawan Terlapor II melakukan kegiatan atau pekerjaan lain di luar pekerjaan PT Gayotama Leopropita;--- 67.3.3. Seandainya benar terjadi adanya kesamaan IP Address Terlapor II dengan

Terlapor III dan Terlapor IV, hal tersebut tidaklah berdampak pada pengkondisian pemenang tender, karena pada tahap koreksi aritmatik Terlapor III dan Terlapor IV tidak lagi menjadi peserta tender yang disebabkan Terlapor IV tidak memasukkan surat penawaran sedangkan Terlapor III salah dalam menuliskan tujuan paket tender;--- 67.3.4. Bahwa dalam laporan dugaan Investigator, IP Address 180.241.109.106 yang dimiliki Terlapor II dengan ISP PT TELKOM dan berlokasi di Banda Aceh, dalam seingatan Terlapor II, Terlapor II tidak pernah memasukkan dokumen penawaran (upload) dalam tender a quo dengan IP Address tersebut dan berlokasi di Banda Aceh. ---

67.4 Tentang Kesamaan Peralatan Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV; --- 67.4.1. Bahwa peralatan peserta tender sebagaimana ditulis dalam dokumen

penawaran Terlapor II adalah milik Terlapor II sendiri sebagaimana keterangan Terlapor I;---

(30)

67.4.2. Bahwa dalam Pasal 2 huruf e Akte Pendirian PT Gayotama Leopropita Nomor 290 tanggal 26 Maret 1990 mencantumkan bahwa perusahaan Terlapor II dapat meminta jasa sewa peralatan apabila ada perusahaan meminta dukungan dalam suatu kegiatan proyek. Hal ini dilakukan untuk menutupi biaya perawatan peralatan milik Terlapor II.--- 67.5 Tentang Adanya Kesamaan Alamat dan Nomor Fax Terlapor II dan Terlapor IV;

67.5.1. Bahwa nomor fax (0629) 7002062 adalah milik Terlapor II sejak tahun 2007;--- 67.5.2. Bahwa di Kabupaten Aceh Tenggara sangat jarang kantor yang memiliki

faximile sehingga apabila ada pihak lain yang mohon bantuan

menggunakan faximile staf Terlapor II mempersilahkannya apalagi kantor perusahaan Terlapor IV yang berdekatan dengan kantor perusahaan Terlapor II tidak memiliki faximile. Namun Terlapor II tidak mengetahui apalagi memberi izin kepada Terlapor IV untuk mencantumkan nomor faximile milik Terlapor II pada kepala surat/kop surat perusahaan

Terlapor II;--- 67.5.3. Bahwa alamat dari kop surat Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV

jelas berbeda yakni:--- -Jalan Kutacane-Blangkejeren KM 9, Lawe Sekrah (Alamat Terlapor II); -Jalan Kutacane-Blangkejeren KM 9 Nomor 1 (Alamat Terlapor III); -Jalan Kutacane-Blangkejeren KM 4,5, Purwodadi (Alamat Terlapor IV); 67.6 Adanya tindakan memfasilitasi dari Terlapor I kepada Terlapor II untuk menjadi

pemenang tender bagi 3 (tiga) paket sekaligus dengan menggunakan atau melampirkan personil inti yang sama yaitu Humaidi, S.T., Alimsyah, S.T. dan Rajaman; --- 67.6.1. Bahwa Terlapor II tidak pernah difasilitasi oleh Terlapor I dalam

memenangkan tender 3 (tiga) paket sekaligus;--- 67.6.2. Bahwa sesuai data yang dimiliki Investigator sebagaimana pada angka

29.1 (halaman 16) Laporan Dugaan Pelanggaran, masing-masing proyek dikelola oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang berbeda dengan satuan kerja yang berbeda pula dan panitia pokja yang berbeda;--- 67.6.3. Bahwa nama Humaidi, S.T., Alimsyah, S.T., Rajaman adalah benar

karyawan Terlapor II sehingga dalam setiap proyek pekerjaan ketiganya tetap dilibatkan;---

Referensi

Dokumen terkait

08.1/POKJA-ULP/DPA/APBA-OTSUS/2013 tanggal 24 April 2013 dan Penetapan Pemenang Pengadaan Nomor : 09.1/POKJA-ULP/DPA/APBA-OTSUS/2013 tanggal 25 April 2013, maka Pokja

Pada hari ini, Selasa tanggal Dua belas bulan Maret tahun Dua ribu tiga belas, bertempat di Ruang Subbagian Perlengkapan dan Instalasi Balai Besar Pelatihan

perusahaan maka harus disertai surat kuasa dari pimpinan perusahaan. Demikian disampaikan untuk

dilanjutkan dilanjutkan Tidak dilanjutkan Tidak - Spesifikasi Barang/produk yang ditawarkan kurang dari atau tidak sesuai dengan spesifikasi barang /produk yang dipersyaratkan,

Pokja III Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Barito Timur mengundang Peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi untuk mengikuti pembuktian Kualifikasi Paket Pekerjaan

Usul penelitian Tugas Akhir tersebut dapat disetujui dengan pembimbing dan penguji sebagai berikut : Pembimbing Utama : ... Pendamping

Tekanan refrigeran yang meninggalkan kondensor harus cukup tinggi untuk mengatasi gesekan pada pipa dan tahanan dari alat ekspasi, sebaliknya jika tekanan

Untuk keberhasilan dalam melakukan budidaya pembesaran bandeng secara tradisional dapat di perhatikan beberapa aspek antara lain: pemilihan lokasi, persiapan tambak, penebaran