• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNDUHAN - BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI MINERAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UNDUHAN - BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI MINERAL"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 2

(2)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 2

,$0/1$. 3$)4.$.

403 %$,$* 0'.(/,$)$. -*.'1$, ,$-04.(

,'-%$($ *,-4 0'.('3$)4$. *.&/.'2*$

3$)4. #!"#

3*- 0'.6424.

Fajar Nurjaman, Ulin Herlina, Jamhuri,

Fika Rofiek Mufakhir, Taufik Hidayat,Yoka Pramadi

0'.$.((4.( +$5$%

(3)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 3 Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas berkat rahmat dan petunjuknya-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Tahunan 2012 ini. Laporan Tahunan UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung (UPT BPML)-LIPI Tahun 2012 memuat rangkuman berbagai kegiatan UPT BPML-LIPI yang berkaitan dengan organisasi, pembinaan sumber daya manusia, pengelolaan anggaran, serta hasil penelitian yang di danai dari DIPA maupun non-DIPA UPT BPML-LIPI.

Laporan tahunan ini merupakan salah satu media untuk mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi UPT BPML-LIPI selama tahun 2012. UPT BPML-LIPI pada tahun 2012 mempunyai 5 kegiatan penelitian, yang terdiri dari 1 (satu) kegiatan tematik, 2 (dua) kegiatan Insentif Penguatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PKPP) KNRT-LIPI, dan 2 (dua) kegiatan Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (Sinas)-KNRT. Dalam upaya meningkatkan SDM, beberapa peneliti maupun staf di lingkungan UPT BPML-LIPI diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan (formal) lanjut, maupun pendidikan non-formal, seperti diklat,training, dan workshop.

Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Tahunan 2012 ini. Semoga Laporan Tahunan 2012 ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Saran dan kritik bagi perbaikan laporan tahunan selanjutnya sangat diharapkan.

Tanjung Bintang, Januari 2013

Kepala UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung – LIPI Ir. Suharto, M.T.

(4)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 4

2MSCO

&

>GK ;CLURPRL B@L ;CL@LEERLE 5@T@A 7@NMO@L

'

6@Q@ ;CLE@LQ@O

(

3@DQ@O 4PG

)

=QORIQRO :OE@LGP@PG ?;> 1;87#74;4

*

=CIGJ@P ?;> 1;87#74;4

+

=RKK@OU/ ;COH@J@L@L =@QR >@FRL

,

6CEG@Q@L ;CLCJGQG@L

"

>CK@QGI ?;> 1;87#74;4

-"

4LPCLQGD ;6;;#69<>

&%

"

4LPCLQGD =49@P#69<>

&)

6COH@P@K@ B@L 2MLQMF ;OMBRI U@LE 3GERL@I@L MJCF 8@PU@O@I@Q

&-6CEG@Q@L 4JKG@F/ ;@KCO@L" =CKGL@O ! 3GIJ@Q$>O@GLGLE

&.

=38 ?;> 1;87#74;4

'%

=@O@L@ B@L ;O@P@O@L@ ?;> 1;87#74;4

''

0LEE@O@L <GPCQ ?;> 1;87#74;4

'(

(5)

Periode Tahun 2012

STRUKTUR ORGANISASI

UPT BPML-LIPI

(6)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 6

'+-,.*/

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung (UPT BPML)-LIPI adalah salah satu satuan kerja yang berada dibawah naungan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), yang memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan kegiatan pengolahan mineral logam dan non-logam sehingga memiliki nilai tambah yang lebih tinggi, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Kepala LIPI No. 1023/M/2001. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi tersebut, maka UPT BPML-LIPI memiliki peran yang cukup signifikan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mengolah batuan mineral melalui penguasaan teknologi pengolahan mineral yang telah dikembangkan melalui berbagai kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh UPT BPML-LIPI. Dalam melaksanakan kegiatannya, UPT BPML-LIPI selalu mengacu pada Visi dan Misi LIPI

Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam menghasilkan IPTEK guna peningkatan kualitas SDM dan memperkuat daya saing perekonomian nasional

Menciptakan “great science” (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional; Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI; Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan; Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional; Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).

VISI LIPI

(7)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 7

!%+'$($*$* "$,- #$&-*

S

esuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka salah satu bentuk kegiatan UPT BPML-LIPI adalah melakukan riset/penelitian dibidang pengolahan mineral dalam upaya untuk meningkatkan nilai tambah mineral tersebut. Pada tahun 2012, UPT BPML-LIPI memiliki 5 (lima) kegiatan penelitian, satu diantaranya didanai oleh DIPA UPT BPML-LIPI, sedangkan 4 (empat) lainnya di danai oleh DIPA KNRT melalui program Insentif Riset PKPP dan SINas, masing-masing sebanyak 2 (dua) buah. Dari kelima kegiatan tersebut telah diperoleh beberapa output, diantaranya: prototyipe alat, contoh produk, paten (dokumen), serta publikasi karya tulis ilmiah. Berikut ini adalah judul dari kegiatan penelitian tersebut: (1) Rancang Bangun Tungku Pengolahan Bijih Mangan menjadi Ferromangan, (2) Implementasi Pembuatan Sponge Iron dari Pellet Bijih Besi dalam Rotary Kiln di Lampung Selatan, (3) Aplikasi Material Besi Cor Paduan Khrom Tinggi (High Wear Resistant Material) pada Produk Grinding Ball Lokal untuk Mendukung Industri Pengolahan Mineral Dalam Negeri, (4) Teknik Produksi Sponge irondari Bijih Besi dalam Rotary Kiln, (5) Pembuatan Nickel Pig Iron (NPI) dari Bijih Nikel Laterit Indonesia Menggunakan Blast furnace UPT BPML – LIPI.

Selain kegiatan penelitian, UPT BPML-LIPI juga melakukan beberapa kegiatan dalam rangka memperoleh anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diantaranya: (1) Jasa pengolahan bijih besi dan mineral; meliputi jasa analisa kimia, jasa alat berat, dan jasa lainnya, (2) Jasa pengolahan mineral non-logam dan sampingan lainnya; meliputi: briket batubara dan jasa pengolahan non-logam lainnya. , (3) Jasa pengecoran non-logam paduan, (4) Jasa perbengkelan dan permesinan

Total perolehan anggaran PNBP (setor kas Negara) per 28 Desember 2012 adalah sebesar Rp. 827,078,800,- dimana nilai anggaran penerimaan tersebut jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di UPT BPML-LIPI menjadi suatu hal yang sangat penting untuk memperoleh kualitas yang baik dari output/hasil kegiatan UPT BPML-LIPI dalam melaksanakan tupoksinya. Peningkatan kualitas SDM di UPT BPML-LIPI dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk melanjutkan pendidikan (formal) ke tingkat lanjut, baik di dalam maupun di luar negeri, dimana pada tahun 2012 terdapat 1 orang pegawai yang telah menyelesaikan pendidikan tingkat lanjut (S2) di dalam negeri dan 1 orang yang melanjutkan pendidikannya (S3) di luar negeri. Pada akhir tahun 2012 ini tercatat ada 5 orang yang sedang melanjutkan studi (S1, S2, dan S3) di dalam dan luar negeri. Selain itu upaya peningkatan kualitas SDM juga dilakukan dengan mengikutsertakan pegawai di lingkungan UPT BPML-LIPI pada berbagai kegiatan diklat, workshop, training, dan seminar, baik yang diselenggarakan oleh LIPI maupun non-LIPI.

(8)

UPT Balai Pengolahan UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012

Kegiatan Penelitian Tematik (1)

Rancang Bangun Tungku Pengolahan Bijih Mangan

Menjadi

Ferromangan

Pada penelitian ini telah dilakukan proses perancangan dan pembuatan alat skala laboratorium untuk pengolahan bijih mangan menjadi ferromangan. Pemilihan teknologi dilakukan agar mendapatkan proses yang lebih sederhana dan lebih ekonomis sehingga dapat diterapkan oleh industri di Indonesia. Percobaan yang dilakukan melalui proses preparasi bahan baku dengan ukuran -80+100 mesh, kemudian direduksi dan dilebur dalam electric arc furnace. Variabel yang digunakan yaitu komposisi material umpan. Dilakukan analisa kimia terhadap bahan baku dan produk yang dihasilkan untuk mengetahui keberhasilan proses dan kualitas produk.

Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini adalah material ferromangandengan kadar Mn = 76,12% (pada komposisi bahan baku 6.000 gr bijih mangan dan 560 gr bijih besi) yang termasuk klasifikasiFerromangan Standard GradeC (Mn : 74–76%). Persentase perolehan Mn berkisar antara 38,99 – 67,85% dan perolehan Fe berkisar antara 69,32 – 96,49%.

Ferromangan merupakan logam paduan antara mangan dan besi. Ferromangan banyak digunakan dalam industry baja, diantaranya sebagai: deoxidizing agent, desulfurizing agent, dan sebagai logam pemadu. Penambahan mangan dalam bentuk ferro mangan ke dalam baja biasanya ditujukan untuk memperbaiki sifat-sifat kekuatan dan keuletan baja tersebut

Peneliti:

Yayat Iman. S, ST yayat_iman@yahoo.com

Rancang bangun arc furnace hasil penelitian

Ferromangan cair dituang ke dalam cetakan

(9)

UPT Balai Pengolahan UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 Produk Ferromangan Hasil Penelitian

1. Dokumen desain alat pengolahan bijih mangan menjadiferromangan 2. Prototipe produkferromangan(1 Kg)

3. Contoh alatArc Furnace(1 set)

4. Dokumen Paten,Dirjen HaKI status terdaftar No P00201200459

Yayat Iman Supriyatna, Studi Pengolahan Bijih Mangan menjadi Ferro mangan menggunakan Electric Arc furnace Satu Phasa, Jurnal Tekmira, Status submitted in November 2012.

Komposisi Perolehan Mn (%)

Perolehan Fe (%)

(%CaO / %SiO2)

I 45,71 96,15 0,30 II 38,99 69,32 0,10 III 44,81 96,49 0,23 IV 39,09 96,02 0,12 V 67,85 94,58 0,38 VI 66,51 96,40 0,36

SPESIFIKASI

PRODUK

OUTPUT/

CAPAIAN

PUBLIKASI

(10)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012

&.,/%-3 1+.(%- )'0'

Implementasi Pembuatan

Sponge Iron

dari Pellet Bijih Besi

dalam

Rotary Kiln

di Lampung Selatan

Peneliti: Ir. Suharto, MT

harto_berg@yahoo.com

Pada kegiatan ini telah dilakukan pengembangan dan pengolahan bijih besi menjadi sponge iron. Pellet bijih besi direduksi dalam unit rotary kiln dengan kapasitas 50 kg/jam yang dioperasikan secara kontinyu.Rotary kilntersebut memiliki dimensi dengan panjang 600 cm dan diameter dalam 25 cm. Proses reduksi pellet bijih besi dilaksanakan pada temperatur 950 – 1100 oC dalam rotary kiln menggunakan pulverized burner berbahan bakar batu bara lokal dan sumber energi lainnya berbasis biomassa. Pada unitrotary kiln, beberapa variabel operasi penting yang harus diperhatikan dan diamati untuk memperoleh kualitas sponge iron yang dikehendaki meliputi komposisi umpan pellet bijih besi, ukuran umpan, laju alir umpan, profil temperatur operasi, kecepatan putar dan sudut kemiringan rotary kiln, waktu tinggal, bahan bakar laju alir dan temperatur udara untukburner, serta komposisi produksponge iron.

Unit rotary kiln yang digunakan untuk mereduksi bijih besi memiliki dimensi dengan spesifikasi panjang 600 cm dan diameter dalam 25 cm. Sponge iron yang dihasilkan pada tahun ini memiliki kadar Fe metal 59,04 %wt metalisasi 89,9% dengan reduktor arang kayu dan kadar Fe metal 57,71 %wt metalisasi 87,8% dengan reduktor batu bara. Keberhasilan kegiatan ini belum memenuhi dari target yang diharapkan dengan kadar Fe metal " 80% namun demikian upaya pengembangan masih terus akan dilakukan untuk mendapatkan sponge iron yang memenuhi kualitas ekspor. Diharapkan nantinya dapat memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi pembangunan Indonesia diantaranya untuk mengolah potensi lokal bijih besi dan batubara, meningkatkan penggunaan bahan bakar lokal (batu bara lokal dan sumber energi lainnya berbasis biomassa), meningkatkan partisipasi pihak industri dalam berinvestasi, dan pada gilirannya berpotensi besar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

(11)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 Diameter : 5 -15 mm

Metalisasi :"90% Fe metal : min. 60 %

Yayat Iman Supriyatna, Suharto, Muhammad Amin, Study Penggunaan Reduktor Pada Proses Reduksi Pellet Bijih Besi Lampung Menggunakan Rotary Kiln, Prosiding SNaPP 2012 UNISBA, ISSN: 2089-3582, 2012.

SPESIFIKASI

PRODUK

PUBLIKASI

FOTO

KEGIATAN

Bahan baku 1: pasir besi Bahan baku 2: arang batok (reduktor)

Bahan baku 3: bentonite (binder) Magnetic Separator

Peletizer Rotary Kiln

(12)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012

&.,/%-3 1+.(%- )'0'

Aplikasi Material Besi Cor Paduan Khrom Tinggi (High Wear

Resistant Material) pada Produk Grinding Ball Lokal untuk

Mendukung Industri Pengolahan Mineral Dalam Negeri

Peneliti:

Fajar Nurjaman, ST, MT nurjaman_80@yahoo.com

Kegiatan penelitian ini diawali dengan studi bandinggrinding ballimpor asal China dan India, dimana karakteristik grinding ball impor terbaik akan dijadikan sebagai benchmark dalam penelitian ini. Selanjutnya dilakukan proses reverse engineering terhadap grinding ballimpor melalui teknik pengecoran logam dengan menggunakan sejumlah parameter dari hasil desain dan simulasi proses pembuatan grinding ball melalui sebuah perangkat lunak, kemudian grinding ball tersebut diberi proses perlakuan panas untuk memperoleh karakteristik menyerupai grinding ball impor. Setelah itu dilakukan proses rekayasa teknik terhadap grinding ball tersebut melalui metode solid solution strengthening dengan menambahkan unsur paduan chromium, molybdenum, vanadium, dan boron untuk memperoleh produk grinding ball lokal dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengangrinding ballimpor.

Dari kegiatan penelitian ini telah diperoleh hasil berupa dua jenis produkgrinding ball lokal dengan spesifikasi material berbeda, yaitu: (1) 2.18C 13Cr 1.38Mo, (2) 2.12C 16.5Cr -1.55Mo dan (3) 1.89C 13.1Cr 1.32Mo -1.361V - 0.00051B, dimana keduanya memiliki kualitas/umur pakai yang lebih baik dibandingkan dengangrinding ballimpor.

Grinding ball merupakan komponen peng-gerus berbentuk bola-bola besi/baja dalam ball mill unit. Hingga saat ini pengadaan grinding ball di Indonesia diimpor dari luar negeri, hal ini dikarenakan tidak adanya industri pengecoran yang mampu membuat grinding ball lokal dengan kualitas menyerupaigrinding ballimpor. Oleh karena itu tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk membuat grinding ball lokal yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengangrinding ballimpor.

(13)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012

Fajar Nurjaman Marsas Nurbaiti Bambang Suharno, Uji Performa Laboratory Ball Mill Unit Terhadap Berbagai Jenis Batuan Mineral, Seminar Nasional Material dan Metalurgi, ISSN: 2085-0492, 2012.

Fajar Nurjaman, Wali Riansyah,Bambang Suharno,Pengaruh Temperatur Austenisasi terhadap Karakteristik High Chromium White Cast Iron dengan Perlakuan Sub-Zero (Cryogenic), Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan Teknik, ISSN: 2303-0798, November 2012.

Fajar Nurjaman , Bambang Suharno, Widi Astuti , Myrna Aryati, Karakteristik Grinding Ball Impor Asal India Dan China, Seminar Nasional Material dan Metalurgi V (2012), ISBN: 978-602-9494, September 2012.

SPESIFIKASI

PRODUK

“ Produkgrinding ball local memiliki ketahanan aus yang

lebih baik dibandingkan dengangrindingball impor”

PUBLIKASI

FOTO

KEGIATAN

“Teknik pembuatangrinding balldilakukan dengan menggunakan metode pengecoran logam, yang dilanjutkan dengan metode

perlakuan panas”

Hasil uji ketahanan aus produkgrinding ball localdan impor

Teknik pembuatangrinding ball

(14)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012

&-/0,4,2 (-2-1040,2 %23-240. *%',3 # &')+ !$"

")'*!(- ,&)$!( %#+#

Teknik Produksi

Sponge iron

dari Bijih Besi

dalam

Rotary Kiln

Peneliti: Ir. Suharto, MT

harto_berg@yahoo.com

Provinsi Lampung merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki potensi cadangan bijih besi lokal yang menguntungkan dan memenuhi syarat untuk diolah. Dalam kegiatan ini, akan dilakukan pengembangan dan pengolahan bijih besi menjadi sponge iron.Pellet bijih besi direduksi dalam unitrotary kilndengan kapasitas 200 kg/jam yang akan dioperasikan secara kontinyu. Pada unit rotary kiln variabel operasi penting yang harus diperhatikan dan diamati untuk memperoleh kualitas sponge iron yang dikehendaki meliputi komposisi umpan pellet bijih besi, ukuran umpan, laju alir umpan, profil temperatur operasi, kecepatan putar rotary kiln, sudut kemiringan kiln, waktu tinggal, laju alir dan temperatur udara untuk burner dan komposisi produksponge iron.

Proses reduksi pellet bijih besi dilaksanakan pada temperatur 950 – 1200 oC dalam rotary kiln menggunakan pulverized burner hasil rekayasa UPT BPML LIPI yang telah dipatenkan dan ditetapkan sebagai salah satu hasil Inovator pada Tahun 2010 berbahan bakar batu bara lokal dan sumber energi lainnya berbasis biomassa. Target kualitas sponge iron komersial yang diharapkan memiliki kadar Fe metal"80% dan derajat metalisasi"90%.

Pengendalian laju alir udara dengan laju alir bahan bakar menjadi hal yang sangat penting untuk mencapai temperatur yang maksimal namun jumlahecxess air (udara berlebih) harus bisa dikendalikan untuk meminimalkan sponge iron yang telah tereduksi teroksidasi kembali. Untuk mencegah oksidasi sponge iron dilakukan penambahan batu bara pada umpan masuk bersama-sama dengan pellet sekitar 10 sampai 20 % dari berat umpan pellet. Sponge iron hasil percobaan kemudian dianalisa untuk mengetahui kualitas sponge iron yang dihasilkan meliputi Fe metal, Fe Total, serta persentase metalisasi, karbon, sulfur dan pengotor lainnya.

Hasil percobaan diketahui bahwa dengan semakin tinggi suhu proses yang digunakan untuk reduksi pellet bijih besi maka derajat metalisasi juga semakin lebih besar. Baik pellet bijih besi dengan binder bentonit maupun dengan binder aci menunjukan hal yang sama. Hal ini dikarenakan pellet bijih besi sudah mulai tereduksi pada suhu 700 0C. Dengan suhu ruangan rotary kiln yang melebihi suhu teoritis untuk terjadinya reduksi bijih besi maka proses reduksi berlangsung dengan makin sempurna.

UPT BPML LIPI bekerja sama dengan PT Citra Tania Sejahtera selaku mitra yang mempunyai Unit rotary kiln dengan spesifikasi panjang 10 m dan diameter dalam 54 cm akan memanfaatkan untuk melakukan modifikasi dan perbaikan proses produksi yang selama ini belum optimal sehingga diharapkan dapat untuk mengolah bijih besi lokal menjadi sponge iron dan layak secara tekno-ekonomi.

(15)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012

No. Fe Metal (%)

Fe Total (%)

Derajat Metalisasi

(%) Binder

Temperatur Operasi (oC)

A1 60,35 70,91 85,11 Aci 1200

A2 55,33 70,91 78,03 Aci 1100

A3 48,41 70,91 68,27 Aci 1000

A4 62,62 65,70 95,31 Bentonit 1100

A5 60,33 65,70 91,83 Bentonit 1000

A6 61,33 65,70 93,35 Bentonit 900

Suharto, Muhammad Amin, Yayat Iman Supriatna, Proses Reduksi Bijih Besi Lampung Menjadi Sponge Iron Menggunakan Rotary Kiln, Desember 2012.

Muhammad Amin, Suharto, Yayat Iman Supriatna, Performa Rotary Kiln Dalam Proses Pembuatan Sponge Iron Dengan menggunakan Bahan Bakar Batubara, Seminar Ilmu Pengetahuan Teknik, ISSN: 2303-0798, November 2012.

SPESIFIKASI

PRODUK

“ Produksponge irondengan derajat metalisasi tertinggi diperoleh pada temperature

1100oC dengan binder bentonite”

PUBLIKASI

FOTO

KEGIATAN

“Proses reduksi pellet komposit menjadisponge irondilakukan

dalamrotary kilnmilik PT. Citra Tania Sejahtera”

Proses pembuatansponge irondalamrotary kiln

(16)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012

&-/0,4,2 (-2-1040,2 %2,-240. *02,3 # &')+ !$"

")'*!(- ,&)$!( %#+#

Pembuatan Nickel Pig Iron (NPI) dari Bijih Nikel

Laterit Indonesia Menggunakan Blast furnace LIPI di

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung – LIPI

Peneliti:

Widi Astuti, ST, MT widi_as@yahoo.com

Kegiatan riset ini bertujuan untuk menguasai teknologi pembuatan NPI dengan bahan baku bijih nikel laterit lokal menggunakan blast furnace LIPI di UPT BPML – LIPI. Kegiatan akan dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun dimana sasaran kegiatan riset yang akan dicapai pada tahun 2012 adalah: (1) Diperolehnya pemodelan proses pembuatan NPI dari bijih nikel laterit Indonesia menggunakan blast furnace LIPI; (2) Diperolehnya data percobaan pendahuluan pembuatan NPI skala kecil dalam mini blast furnace skala yang kecil secara batch untuk mengetahui kondisi operasi proses yang paling optimum sehingga dapat diterapkan pada pembuatan NPI menggunakan blast furnace pada tahap selanjutnya.

Pada penelitian ini, bahan baku bijih nikel laterit berasal dari wilayah pertambangan Morowali (Sulawesi Tengah). Bijih nikel laterit yang digunakan ada dua jenis yaitu limonit dan saprolit. Sebelum digunakan dalam proses, bahan baku dianalisis dan dikarakterisasi terlebih dahulu menggunakan analisa XRF dan analisa XRD untuk mengetahui kandungan komposisi senyawa dalam bijih. Dari data hasil analisis dan karakterisasi bijih yang diperoleh, selanjutnya dilakukan perhitungan neraca massa dan neraca panas proses pembuatan NPI dalamblast furnace.

Penelitian dilanjutkan dengan percobaan proses reduksi bijih nikel laterit skala laboratorium menggunakan muffle furnace untuk mengetahui kondisi terbaik proses reduksi bijih nikel laterit. Pembuatan tungku sintering dan reduksi skala 1 ton/hari dilakukan secara paralel bersamaan dengan kegiatan percobaan reduksi skala laboratorium.

Dari hasil penelitian dan kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) bijih limonit yang berasal dari tambang rakyat di daerah Morowali, Sulawesi Tengah berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatannickel pig iron (NPI) dalam mini blast furnace, (2) berdasarkan hasil perhitungan neraca massa proses pembuatan NPI menggunakan mini blast furnace, dengan menambahkan proses sintering sebelum proses reduksi dan smelting, suatu mini blast furnace dapat digunakan untuk membuat NPI dari bijih nikel laterit Indonesia, (3) berdasarkan hasil percobaan pendahuluan reduksi bijih nikel laterit pada skala laboratorium dalam suatu muffle furnace diketahui bahwa proses reduksi bijih nikel laterit terjadi pada temperatur 900-1000 0C dengan waktu reduksi selama 60 menit.

Indonesia merupakan salah satu penghasil bijih nikel terbesar di dunia dalam bentuk bijih nikel laterit. Cadangan nikel yang ada di Inonesia merupakan 15% dari total cadangan nikel dunia. Tetapi dengan jumlah sebesar itu, sebagian besar bijih terutama bijih kadar rendah masih diekspor dalam bentuk mentah .

(17)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012

" Contoh pemodelan dan perhitungan neraca massa dan neraca panas

pembuatan NPI dalam blast furnace

Widi Astuti, Zulfiadi Zulhan, Achmad Shofi , Kusno Isnugroho, Fajar Nurjaman, Erik Prasetyo,Pembuatan Nickel Pig Iron (Npi) Dari Bijih Nikel Laterit Indonesia Menggunakan Mini Blast Furnace, Seminar SINAS 2012, Bandung Techno Park (ITT), 29-30 November, 2012

OUTPUT/

CAPAIAN

PUBLIKASI

FOTO

KEGIATAN

“Bahan baku nikel laterite yang digunakan dalam penelitian ini

berasal dari Morowali, Sulawesi Tengah”

Proses pengambilan dan preparasi sampel Alat tungku sintering bijih nikel laterite

Lokasi tambang nikel laterit di Sulawesi Tengah

(18)

>;= /ALAI ;ENGOLAHAN 9INEQAL 8AMPTNG Y$&*)+&( %&',(&( #!"# !" 1ALAM QANGKA MEMPEQKTAS JAQINGAN ANSAQA >;=% /ALAI ;ENGOLAHAN 9INEQAL 85;5 DENGAN

INDTRSQI DAN PIHAK SEQKAIS LAINNXA DALAM MENINGKASKAN ADOPRI INOUARI HARIL LISBANG$ MAKA PADA SAHTN (&'( SELAH DILAKTKAN KEQJARAMA ANSAQA >;= /;98 DENGAN BEBEQAPA PIHAK RSAKE HOLDEQR%

/C 2H7B;

-=B;?HD

+9B=F ,9E>7F7A7

' :ARIONAL ;=% :ASIONAL 2NEQGX <OLTSIONR DALAM HAL JARA KONRTLSARI BIDANG GEOLOGI

( :ARIONAL 0?% 6.2 5N 5NDONERIA DALAM HAL JARA PENGEQINGAN$ PENGAXAKAN DAN PENGEPAKAN CANGKANG RAVIS

1IREMINARI HARIL PENELISIAN KEPADA MARXAQAKAS MEQTPAKAN RALAH RAST BENSTK PENGABDIAN 85;5 KEPADA MARXAQAKAS TNSTK MEMECAHKAN BEQBAGAI ROLTRI$ KHTRTRNXA SEQKAIS BIDANG 5;=27% /EQIKTS INI ADALAH BEBEQAPA PQODTK HARIL PENELISIAN >;= /;98 Z 85;5 XANG SELAH DIGTNAKAN OLEH MARXAQAKAS%

/C %CBGC< 1EC8H? 3D9F=:=?7F= &=D7?7= C@9<

' 0ONSOH ;QODTK -7OMPONEN .LAS ;ENGADTK /ESON

9ANGANERE RSEEL .LLOX '$&* Z '$)*! 0

''$, ! 9N '$' ! <I

;=% @IJAXA 7AQXA

( 0ONSOH ALAS -.QC 3TQNACE "=ANTQ /TRTQ 8IRSQIK# ' FARE

1IAMESEQ DALAM - '* CM

7ESINGGIAN DAPTQ "BAGIAN DALAM# - (& CM

7APARISAR MAW - '& KG <THT MAW \ '+&&[0

;ENCAPAIAN RTHT OPSIMAL - \ ( JAM

'% 2DI 4EQIXANSO ";( 9ESALTQGI Z 85;5# -PEMBTASAN FEQQOCHQOM "SAHTN (&'(#

(% ;=% 0ISQA =ANIA REJAHSEQA - TJI COBA PELEBTQAN RPONGE "SAHTN (&'(#

*%0)" 1"," ! #.-2.' /0.$3* 4"-&

$(&3-"*"- .+%' ,"14"0"*"2

,'2+#3#.# &'/(#/ 34#,')0-&'23

(19)

0-/ (1917 -4;5<9161; ,7;4>19 +1:=A;5 B$&*)+&( %&',(&( #!"# %&%&

?EPEL VEWX FIRWXO XTEZE XRWXO QIR&HMVIQMREVM&OER LEVMP PMWFERK A=@ 3=;:&:8=8% HMERWEUERZE NXKE HMPEOXOER QIPEPXM OIMOXWVIUWEER HEPEQ OIKMEWER TEQIUER% VIQMREU% HER WUEMRMRK' 3IUMOXW MRM EHEPEL OIKMEWER TEQIUER ZERK HMMOXWM SPIL A=@ 3=;:&:8=8 TEHE @ELXR *()*'

1?# 37=8@7> /?;7A: 67>997<

$ )1>@48;1? .12A51" */(! (1;3A;5

&"$$$$ '5A?@A? %#$%

+2! ,3./.1 <S' -.045

" CSUOVLST 6JIOWMJMWEV TIRIUETER I& 7SYIURQIRW HM :MRKOXRKER :8=81 :IKEPMVEVM =IRKKXREER WEWE <EVOEL 5MREV 6PIOWUSRMO #:8=8$

)(

)( ?IQMREU 9IEUVMTER :8=8

# ?IQMREU <EVMSREP 6RIUKM @IUFEUXOER HER =USHXOVM 3IUVML #ARMPE&:EQTXRK$

))

)) CSUOVLST =IRKIPSPEER HER =IRZIQTXUREER ?MVWIQ WEWE <EVOEL 5MREV 6PIOWUSRMO :8=8

$ CSUOVLST =IUVMETER =IRZXVXRER :ETSUER 3;< @MRKOEW :8=8 =IUMSHI =IPETSUER ?IQIVWIU 8 @2 *()* #:8=8$

)*

)* CSUOVLST 3MQFMRKER AVELE QERHMUM :8=8 2RKOEWER B

% CSUOVLST HER =IPEWMLER D>5 XRWXO =IQXPE #ARMYIUVWEV ?IFIPEV ;EUIW% ?XUEOEUWE$

)+

)+ ?IQMREU <EVMSREP ?<E== *()*

& ?IQMREU <EVMSREP ;EWIUMEP HER ;IWEPXUKM #?6<2;; B$ *()* #8@?% ?XUEFEZE$

),

), ?IQMREU 3MSIRIUKM

' :SQFE 8RSYEVM @IORSPSKM @ITEW 7XRE #=IQERJEEWER :MQFEL VIUEW 2UIR TEHE =IRKSPELER 2UIR HER 2KUIKEW >MRKER VIFEKEM 3ELER ;EWIUMEP 4IUHMO HEPEQ ATEZE ;IRMRKOEWOER 9UIEWMYMWEV 8RSYEVM ;EVZEUEOEW$

)-)- :SOEOEUZE HIRKER WIQE !?WUEWIKM =IRIPMWMER HER =IRKIQFERKER HEPEQ ;IRHXOXRK =IUIRGEREER =IQFYERKXRER HEIUEL HER ;IQTIUOXEW ?MVWIQ 8RSYEVM HEIUEL #?85E$ HEPEQ OIUERKOE ;=+68 9SUMHSU ?XQEWIUE!

( CSUOVLST 6YEPXEVM 9MRIUNE 9IKMEWER TIRMRKOEWER OIQEQTXER =IRIPMWM HER =IUIOEZEVE @ELXR *()* #:8=8$

).

). ?IQMREU 8RVIRWMJ >MVIW ?8<EV @ELXR *()*

) CSUOVLST ?6;"65? #8@3% 3ERHXRK$ )/)/ ?IQMREU <EVMSREP 8=@ *()* * CSUOVLST 4UZVWEP 2REPZVMV D>5

#ARMYIUVWEV ?IFIPEV ;EUIW% ?XUEOEUWE$ )0

(20)

9

968 /:C:A 6>E?FC:@:E 5AE>H:C 4:DGKE? M$&*)+&( :B@AH J:@KE '%&'! G>?:L:A 968 /654"4262 J>H

BFDGFIAIA I>;:?:A ;>HABKJ#

& & & '

7' 7&7& 7%$0( 75.$753

(21)

&$% !','+ $(.)/,'*'. #+.(1', "'-02.) 3+487946 145:646 %#$% "!

.(-(+)1) ! .(/(*&3&0& 2.1 '.,+ " +).)

#0+'.(,+%* $&+&*(/(

(22)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 22

(/8/9 =/:47/ 928/7>/:/7/: ?@4/> 3@:4>6 1/: <;7;7:A/! .,-"',+* *),) 161@7@:4 ;825 0202=/</ >/=/:/ 1/: <=/>/=/:/! 16/:?/=/:A/ /1/8/5&

,/1/ ?/5@: %#$% ?28/5 168/7@7/: @</A/ <2:6:47/?/: ?2=5/1/< >/=/:/ 1/: <=/>/=/:/ A/:4 16968676 ;825 .,- ',+*"*),)

+#*#(# ! )*#+#*#(# -), $)'&"&%)%

Sarana dan Prasarana milik UPT BPML-LIPI merupakan fasilitas untuk menunjang kegi-atan penelitian serta kegiatan untuk mem-peroleh anggaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)

Peningkatan sarana dan prasarana di UPT BPML-LIPI dilakukan untuk menghasilkan ouput kegiatan yang lebih baik.

Laboratorium Analisa Kimia Laboratorium Foundry

Bengkel Permesinan Unit Briquetting

Perbaikan gedung Lab. Analisa kimia Relokasi tungku nitriding

(23)

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 2323 UPT BPML-LIPI juga memiliki anggaran yang bersumber dari Non-DIPA, yaitu berupa anggaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), yaitu sebesar Rp. 827,078,800,- yang diperoleh dari beberapa unit kegiatan di UPT BPML-LIPI. Pada Tahun 2012, jumlah anggaran PNBP yang diperoleh adalah sebagai berikut:

No. Uraian Penerimaan Perolehan (Rp)

Saldo Awal Tahun/Kas/Bank 5,909,500

1

Jasa Pengolahan Bijih Besi Dan Mineral

" Jasa analisa kimia 2,600,000

" Jasa alat berat 48,020,000

" Jasa lainnya 11,062,500

2

Jasa Pengolahan Mineral Non Logam Dan Sampingan Lainnya

" Briket batubara 12,300,000

" Jasa non logam lainnya

-3 Jasa Perbengkelan dan Permesinan 474,116,800

4 Jasa Pengecoran Logam 63,500,000

Sisa anggaran PNBP tahun 2010-2011 210,000,000

Saldo kas akhir bulan (per 28 Desember 2013) 430,000

Total Penerimaan (Setor Kas Negara) 827,078,800

(dalam ribuan rupiah) Lanjutan……….

No

No Sumber Dana Pagu Anggaran (Rp) Realisasi

Rp

Rp %

3 Insentif Sinas 750,000 749,619.00 99.95

a.

a. Teknikproduksi sponge

irondari bijih besi

menggunakanrotary kiln

350,000 349,780.00 99.94

b.

b. Pembuatannickel pig iron

(NPI) dari bijih nikel laterit indonesia menggunakan blast furnace

400,000 399,839.00 99.96

Jumlah (1+2+3) 6,689,439 6,324,951.00 94.55

ANGGARAN RISET UPT BPML-LIPI

(24)

661,305,000,-UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung |Laporan Tahunan 2012 2424 Jumlah anggaran riset UPT BPML-LIPI pada Tahun 2012 adalah berjumlah Rp

6,689,439,000,- yang terdiri dari beberapa sumber anggaran, diantaranya: (1) DIPA UPT BPML-LIPI (Rp 5,439,439,000,-) dan DIPA KNRT berupa anggaran untu kegiatan penelitian PKPP dan SINas (Rp 500,000,000,- dan Rp 750,000,000,-). Berikut adalah rincian anggaran tersebut.

No

No Sumber Dana Pagu Anggaran

(Rp)

Realisasi

Rp

Rp %

1 DIPA 5,439,439 5,075,719.33 93.31

a. Kegiatan kemampuan teknologi pengolahan bahan mineral

466,168 441,713.90 94.75

b. Kegiatan tata kelola pendukung penelitian tenaga listrik dan mekatronik

4,973,271 4,634,005.43 93.18

1)

1) Pembayaran gaji dan

tunjangan pegawai 2,292,250 2,176,136.31 94.93

2)

2) Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran

1,541,829 1,462,546.93 94.86

3)

3) Peningkatan jasa pelayanan litbang IPTEK (PNBP)

782,344 649,207.20 82.98

4)

4) Pelaksanaan reformasi

birokrasi satker 28,360 20,130.00 70.98

5)

5) Tim monev satker 6,500 6,000.00 92.31

6)

6) Kelembagaan 321,988 319,985.00 99.38

2 Insentif PKPP 500,000 499,613.00 99.92

a.

a. Implementasi pembuatan sponge iron dari pellet bijih besi dalam rotary kiln

250,000 249,839.00 99.94

b.

b. Aplikasi material besi cor paduan khrom tinggi pada produkgrinding balllokal untuk mendukung industri pengolahan mineral dalam negeri

250,000 249,774.00 99.91

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan perencanaan proses pembelajaran menurut Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri yang meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dari pembahasan tentang persamaan diferensial Cauchy-Euler yang homogen dengan koefisien konstanta dengan menggunakan Teorema Residu pada bab III, maka dapat disimpulkan bahwa

Proses pencatatan dan pengagendaan surat keluar masuk pada SKPD Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten dikerjakan secara dokumen manual, sudah barang tentu sangat

b) Dengan meniadakan sitiran sendiri (self citation) , pemetaan terhadap kemunculan acuan primer mendapatkan jumlah artikel jurnal ilmiah mendekati frekuensi sitasi. Selain

Sehubungan dengan evaluasi dokumen penawaran pemilihan langsung pada Dinas Bina Marga Kota Medan Tahun Anggaran 2015 paket pekerjaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

transportasi yang canggih dan luas yang membentang dari perbatasan barat daya ke seluruh wilayah di AS. Dalam menjalankan bisnis ilegalnya, Kartel Narkoba memainkan

pada aplikasi virtual tour tempat wisata alam di Sulawesi Utara berhasil dilakukan dan bisa dikembangkan lagi oleh developer. c) Ukuran foto untuk panorama dalam Eclipse

Rasio keuangan yang berpengaruh pada pengklasifikasian perusahaan syariah adalah rasio likuiditas ( Current Asset dan Quick Ratio ), rasio solvabilitas (DAR dan DER),