Peluruhan Pion Berdasarkan Teori Perturbasi
Chiral
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Sains
Nofirwan
0398020493
Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia
Lembar Persetujuan
Judul Skripsi : Peluruhan Pion Berdasarkan Teori Perturbasi Chiral
Nama : Nofirwan
NPM : 0398020493
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui
Depok, 7 Juni 2004 Mengesahkan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Terry Mart
Penguji I Penguji II
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas selesainya penyusunan
skrip-si ini sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Sains.
Skripsi ini merupakan rangkaian terakhir dari sekian banyak tugas yang penulis
harus jalani ketika menempuh pendidikan di Departemen Fisika UI. Topik penelitian
yang penulis angkat pada kesempatan kali ini adalah mengenai neutrino. Topik ini
cukup menarik karena beberapa tahun belakangan ini banyak dibicarakan mengenai neutrino bermassa yang tentu berlawanan dengan konsep dalam Standard Model.
Pada kesempatan kali ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dr.
L. T. Handoko dan Dr. Terry Mart yang telah dengan sabar membimbing penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis menyampaikan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada mereka berdua. Juga kepada penguji penulis, Dr. Na Peng Bo dan
Dr. Muhammad Hikam atas masukannya, dan kepada Dr. Anto Sulaksono dan Dr.
Chairul Bahri untuk diskusi-diskusi yang menarik dan juga untuk bantuan literatur.
Penulis menyadari bahwa tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa dukungan
dari rekan-rekan penulis. Oleh karena itu penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para kolega penulis di grup fisika nuklir dan partikel dan teman-teman
penulis lainnya di Departemen Fisika UI, khususnya angkatan ’99 untuk saat-saat
menyenangkan selama kuliah.
Pada akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan
adik-adik penulis atas dukungan dan doanya selama ini. Semoga Allah SWT
mem-balas kebaikan kalian semua.
Tiada diskusi melainkan pengayaan pemikiran dan perenungan. Terus berpikir
berarti terus hidup. Sedangkan terus berpikir dan berbuat berarti hidup dalam
Abstrak
Diberikan elemen-elemen utama dan metode-metode dari teori perturbasichiral
(ChPT), teori medan efektif dari Standard Model menurut skala kerusakan simetri
chiral secara spontan. Dasar teori ini adalah simetri global SU(3)L×SU(3)R×U(1)V
dari Lagrangian QCD dalam batas quark u, d,dan s tak bermassa, diasumsikan se-cara spontan rusak ke SU(3)V×U(1)V yang menghasilkan delapan boson Goldstone
tak bermassa. Teori medan efektif memperkenalkan Lagrangian efektif dengan orde
terendah yang akan digunakan untuk menerangkan proses pada peluruhan pion.
Kata kunci: chiral.
Abstract
The main elements and methods of chiral perturbation theory, the effective field
theory of the Standard Model below the scale of sponaneous chiral symmetry
break-ing, are summarized. The basis of ChPT is the global SU(3)L×SU(3)R×U(1)V
symmetry of the QCD Lagrangian in the limit of massless u, d, and s quarks, is assumed to be spontaneously broken down to SU(3)V×U(1)V giving rise to eight
massless Goldstone bosons. The effective field theory, introducing to the effective
Lagrangian at lowest order is used to describe pion decay processes.
Daftar Isi
Kata Pengantar iii
Abstrak v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang . . . 2
1.2 Perumusan Masalah . . . 3
1.3 Metode Penelitian . . . 3
1.4 Tujuan . . . 4
2 Tinjauan Pustaka 5 2.1 Quantum Electrodynamics (QED) . . . 5
2.2 Quantum Chromodynamics (QCD) . . . 6
2.2.1 Beberapa Sifat pada SU(3) . . . 6
2.2.2 Lagrangian QCD . . . 9
2.3 Simetri Chiral . . . 13
2.3.1 Medan quark Left-Handed dan Right-Handed . . . 13
2.3.2 Teorema Noether . . . 18
2.3.3 Arus Simetri Global dari Sektor Quark Ringan . . . 19
2.3.4 Aljabar Chiral . . . 22
3 Kerusakan Simetri Spontan dan Lagrangian Efektif 30
3.1 Kerusakan Simetri Chiral Karena Suku Massa Quark . . . 30
3.2 Kerusakan Spontan Dari Simetri Global, Kontinu, Non-Abelian . . . 33
3.3 Teorema Goldstone . . . 35
3.4 Kerusakan Simetri Spontan Dalam QCD . . . 41
3.4.1 Spektrum Hadron . . . 41
3.4.2 Condensate Quark skalar hqq¯ i . . . 44
3.5 Lagrangian Efektif Orde Terendah . . . 47
3.6 Konstruksi Lagrangian Efektif . . . 53
4 Hasil dan Pembahasan 57 4.1 Peluruhan Pion π+ →µ+ν µ . . . 57
4.2 Pembahasan . . . 59
5 Kesimpulan dan Saran 61 A Mekanika Kuantum Relativistik 62 A.1 Notasi . . . 62
A.2 Aljabar Dirac . . . 62
B Transformasi Grup U(1),U(3) dan SU(3) 66
Daftar Tabel
2.1 Konstanta struktur anti-simetrik dari SU(3) yang seluruhnya tidak nol. 8
2.2 Simbol d dari simetri SU(3) yang seluruhnya tidak nol. . . 9 2.3 Flavor-flavor quark, muatan dan massa-massanya. Besar mutlakms
ditentukan menggunakan aturan jumlah QCD. Hasil tersebut diberikan
untuk massa berlari MS pada skala µ = 1 GeV. Massa quark-quark ringan dihasilkan dari rasio massa yang ditemukan menggunakan teori perturbasi chiral, menggunakan massa quark strange sebagai
ma-sukan. Massa quark-quark berat mc dan mb masing -masing
diten-tukan oleh massa charmonium dan D, dan massa bottomium dan B. . 10 2.4 Sifat-sifat transformasi dari matriks-matriks Dirac Γ terhadap paritas. 25
2.5 Sifat-sifat transformasi dari matriks-matriks Dirac terhadap
konju-gasi muatan. . . 26
3.1 Perbandingan kerusakan simetri spontan. . . 47
Daftar Gambar
1 Foto Tunangan . . . iii
3.1 Potential dua dimensi yang invarian terhadap rotasi: V(x, y) =−(x2+
y2) + (x2+y2)2
4 . . . 35
4.1 Peluruhan Pion π+ →µ+ν
Bab 1
Pendahuluan
Sampai sekarang orang masih mencari tahu apa yang menjadi penyusun alam
semes-ta ini. Secara garis besar, partikel yang menyusun alam semessemes-ta dibagi menjadi dua
golongan, yaitu quark dan lepton. Quark dibedakan menjadi enam citarasa (
fla-vor) yaitu, u (up), d (down), s (strange), c (charm), t (top), dan b (bottom) yang datang dengan tiga derajat kebebasan warna (color) dan bertransformasi sebagai
tripletmenurut transformasi fundamental SU(3). Lepton terdiri atas elektron (νe, e),
muon (νµ, µ), dan tau (ντ, τ). Lepton terbagi menjadi dua kelas menurut muatan
listriknya, neutrino netral νe, νµ, ντ dan yang bermuatan negatif e−, µ−, τ−. Selain
lepton ada juga yang dinamakan meson dan baryon. Meson memiliki massa yang
terletak di antara massa lepton dan massa baryon. Partikel-partikel di atas dapat
saling berinteraksi melalui empat interaksi dasar, yaitu interaksi elektromagnetik,
lemah, kuat, dan gravitasi. Meson memiliki spin nol atau satu sedangkan baryon
memiliki spin kelipatan 1/2. Meson dan baryon dapat mengalami interaksi kuat, karena itu mereka termasuk dalam golongan hadronik. Saat ini hanya interaksi
elek-tromagnetik yang benar-benar dapat dimengerti, yang tercantum dalam Quantum
Electrodynamics (QED). Interaksi elektromagnetik dan interaksi lemah tergabung
dalam interaksi elektro lemah (electroweak). Sedangkan untuk interaksi kuat
terda-pat dalamQuantum Chromodynamics (QCD). Keseluruhan teori mengenai partikel
dan interaksinya di atas (tidak termasuk gravitasi), merupakan kesatuan teori yang
disebut Standard Model (SM). SM adalah teori yang mampu menjelaskan hampir
1.1
Latar Belakang
Pada tahun 1950-an, gambaran tentang interaksi kuat dalam kerangka teori medan kuantum nampaknya gagal karena menimbulkan konstanta kopling yang terlalu
be-sar pada energi tingkat rendah. Spektrum hadron yang kaya bersama dengan
uku-rannya merupakan petunjuk awal terhadap substruktur dalam unsur-unsur pokok
yang lebih fundamental.
Saat ini, hadron adalah obyek-obyek kompleks yang dibangun dari banyak
dera-jat kebebasan yang fundamental. Banyak hasil-hasil empiris dari fisika medium dan
fisika energi tinggi seperti produksi hadron dalam pemusnahan elektron-positron,
berhasil diterangkan menggunakan metode gangguan dalam kerangka kerja dari
teori gauge SU(3) yang mengacu pada Quantum Chromodynamics (QCD). Masih belum ada metode analitik yang menjelaskan QCD pada jarak yang jauh, yaitu
pa-da energi-energi renpa-dah. Sebagai contoh, bagaimana hadron-hadron diamati secara
asimtotik, termasuk spektrum resonansinya yang kaya, yang diciptakan oleh QCD
masih belum secukupnya dipahami. Ada tiga masalah QCD pada level kuantum,
yaitu, ”masalah gap”,”quark confinement”, dan ”kerusakan simetri chiral secara
spontan”.
Pada energi sangat rendah (cenderung ke nol), konstanta kopling QCD akan
sangat besar. Namun pada energi tinggi, didapat konstanta kopling yang rendah
dan lebih rendah lagi. Inilah yang biasanya dikenal sebagai asymptotic freedom. Hanya terhadap masalah asymptotic freedom teori perturbasi dapat dilakukan.
Masih ada usaha lain dalam mengatasi hal ini, yakni dengan teori simetri, yang
terdiri dari simetri chiralSU(3)L×SU(3)Rdan realisasinya, yaitu kerusakan simetri spontan ke SU(3)V pada apa yang dinamakan kerapatan Lagrangian efektif. Hal ini kemudian ditulis dalam suku-suku dari medan boson Goldstone pseudoskalar yang
diamati secara asimtotik dan menjelaskan sifat energi rendah dari QCD. Sekarang
boleh dilakukan perturbasi non-konvensional, yaitu perturbasi bukan lagi dalam
pangkat konstanta kopling tapi dalam pangkat momentum boson Goldstone
ekster-nal (rendah) dan massa quark (kecil). Metode ini yang dikeekster-nal sebagai mesonic
1.2
Perumusan Masalah
Pada energi rendah, perturbasi tidak dapat dilakukan karena adanya konstanta ko-pling yang besar sehingga dibutuhkan suatu teori dimana perturbasi masih dapat
dilakukan. Teori tersebut dikenal sebagai teori perturbasi chiral. Spektrum hadron
yang diamati dalam percobaan masih belum dapat dimengerti. Ternyata derajat
kebebasan hadronik pada energi rendah muncul sebagai keadaan asimtotik yang
dapat diamati. Timbul pertanyaan bagaimana keadaan ini dapat dijelaskan secara
teoritik? Keadaan ini hanya dapat diperiksa melalui teori perturbasi chiral yang
diperkenalkan oleh Gasser dan Leutwyler [16, 17]. Karena dasar teori ini memeriksa
proses-proses interaksi kuat QCD pada tingkat energi rendah atau keadaan dengan
suku massa quark sama dengan nol yang biasa disebut sebagai batas chiral. Pa-da batas ini, mePa-dan quark left- dan right-handed dipisahkan satu sama lain dalam
Lagrangian efektif QCD. Pada tingkat klasik, Lagrangian efektif memperlihatkan
simetri global SU(3)L×SU(3)R. Namun, pada tingkat kuantum arus aksial vektor singlet mengembangkan suatu anomali [1, 2, 3, 4, 5] sehingga perbedaan bilangan
quark left- dan right-handed bukanlah suatu konstanta gerak. Dengan kata lain,
dalam bataschiral, Hamiltonian QCD mempunyai simetri SU(3)L×SU(3)R×U(1)V. Dengan ini orang dapat mempelajari lebih dalam tentang struktur hadron yang
sam-pai saat ini masih hangat dibicarakan.
1.3
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan di sini sifatnya hanya teoritik. Karena itu diperlukan
suatu kerangka kerja yang sistematis dalam menerangkan proses-proses fisika yang
terjadi. Kerangka kerja teoritik yang digunakan adalah teori Medan Kuantum
Efek-tif (Effective Quantum Field Theory) yang di dalamnya tercakup teori perturbasi
chiral. Teori ini dikembangkan oleh Gasser dan Leutwyler [16, 17] yang menganalisis
konsekuensi simetri SU(3)L×SU(3)R dari LQCD dengan memperkenalkan kopling
dari sembilan arus vektor dan delapan arus aksial vektor dan juga kerapatan quark skalar dan pseudoskalar ke dalam Lagrangian QCD dan mempromosikan simetri
1.4
Tujuan
Pada energi rendah QCD terdapat konstanta kopling yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukannya teori gangguan. Sementara itu pada energi
tinggi terdapat kopling yang kecil dan makin kecil yang biasa dikenal sebagai
asymp-totic freedom (kebebasan asimtotik). Hanya pada daerah asimtotik teori perturbasi
(gangguan) dapat dilakukan. Namun, agar teori perturbasi dapat dilakukan pada
energi rendah, maka ekspansi pangkat dalam perturbasi bukan dilakukan terhadap
kopling melainkan terhadap momentum boson Goldstone dan massa quark. Metode
ini yang dikenal sebagai chiral perturbation theory (teori perturbasichiral). Dengan
teori ini akan dilihat bagaimana menjelaskan dinamika boson Goldstone (termasuk
Bab 2
Tinjauan Pustaka
Teori perturbasi chiral memberikan suatu kerangka kerja yang sistematis untuk
memeriksa proses-proses interaksi kuat pada energi rendah. Dasar teori perturbasi
chiral adalah simetri global SU(3)L×SU(3)R×U(1)V dari Lagrangian QCD dalam batas quark tak bermasau,d, dans yang diasumsikan rusak ke SU(3)V ×U(1)V se-cara spontan dan menimbulkan delapan boson Goldstone. Sebelumnya akan
diperke-nalkan prinsip gauge. Prinsip gauge adalah metode yang amat sukses dalam
fisi-ka partikel elementer untuk membangkitfisi-kan interaksi antara medan-medan materi
melalui pertukaran boson-boson gauge (tera) tak bermassa.
2.1
Quantum Electrodynamics
(QED)
Quantum Electrodynamics (QED) adalah teori gauge yang menerangkan
interaksi-interaksi elektromagnetik antar partikel, dihasilkan dari promosi simetri global U(1) dari Lagrangian yang menggambarkan elektron bebas ke dalam bentuk simetri
lokal.1
Ψ7→exp (−iΘ) Ψ : Lfree = ¯Ψ (iγµ∂µ−m) Ψ 7→ Lfree, (2.1)
Dalam proses ini parameter 0 ≤Θ ≤2π menggambarkan sebuah elemen dari U(1) yang diperbolehkan untuk bervariasi secara mulus dalam ruang-waktu, Θ →Θ(x), yang menunjuk kepada menterakan grup U(1). Untuk menjaga keinvarianan La-grangian menurut transformasi lokal, diperkenalkan potensial-empat Aµ ke dalam
teori yang bertransformasi menurut transformasi gauge Aµ 7→ Aµ−∂µΘ/e. Agar
diperoleh suku kinetik dalam Aµ harus juga dimasukkan suku interaksi berupa
ten-sor kuat medan Fµν. Oleh karena itu dengan merujuk pada menterakan Lagrangian
yang berkenaan dengan U(1) diperoleh Lagrangian QED:
LQED = ¯Ψ [iγµ(∂µ−ieAµ)−m] Ψ−
1 4FµνF
µν, (2.2)
dimanaFµν =∂µAν−∂νAµ. Kemudian turunan kovarian∂µ dari Ψ diganti dengan
Dµ,
Dµ≡(∂µ−ieAµ) Ψ,
didefinisikan sedemikian hingga menurut transformasi gauge jenis kedua
Ψ(x)7→exp [−iΘ(x)] Ψ(x), Aµ(x)7→ Aµ(x)−∂µΘ(x)/e, (2.3)
turunan kovarian bertransformasi dengan cara yang sama, yaitu hanya bekerja pada
Ψ sendiri:
DµΨ(x) 7→ D
′
µΨ
′
(x)
= h∂µ−ieA
′
µ(x)
i
exp [−iΘ(x)] Ψ′(x)
= [∂µ−ie(Aµ(x)−∂µΘ/e)] exp [−iΘ(x)] Ψ(x)
= exp[−iΘ(x)][∂µ−ieA(x)]Ψ(x)
= exp[−iΘ(x)]DµΨ(x) (2.4)
Suku massa M2A2/2 tidak dimasukkan ke dalam Lagrangian karena suku ini akan
melanggar invarian gauge dan oleh karena itu prinsip gauge membutuhkan
boson-boson gauge tak bermassa.2 Dalam hal ini dikenal A
µ sebagai potensial-empat
elektromagnetik danFµνsebagai tensor kuat medan yang mengandung medan listrik
dan medan magnet. Prinsipgaugeini (secara alami) telah mengembangkan interaksi
medan elektromagnetik dengan materi.
2.2
Quantum Chromodynamics
(QCD)
2.2.1
Beberapa Sifat pada SU(3)
Grup SU(3) memainkan peranan penting dalam konteks interaksi kuat, karena SU(3)
adalah grup tera (gauge) dari QCD. Pada sisi lain flavor SU(3) kira-kira
direalisa-sikan sebagai simetri global dari spektrum hadron [6, 7, 8], supaya hadron-hadron
(massa rendah) yang diamati dapat disusun kira-kira dalammultiplet-multipletyang
terdegenerasi dengan mencocokkan dimensi dari representasi irredusibel SU(3).
Pa-da akhirnya, hasil kali langsung Pa-dari SU(3)L× SU(3)R adalah grup simetri chiral
untuk menghilangkan massa-massa quark u, ddan s. Grup SU(3) ditentukan seba-gai himpunan matriks unitari, unimodular, 3×3U, yakniU†U = 1 dan det(U)=1.
Dalam hal matematika, SU(3) adalah delapan parameter yang secara sederhana
dihubungkan dengan grup Lie yang compact.
Elemen-elemen SU(3) dapat ditulis dalam bentuk
U(Θ) = exp
dengan Θa bilangan-bilangan riil, dan delapan matriks λa disebut matriks-matriks
Gell-Mann, yang memenuhi
Representasi eksplisit dari matriks Gell-Mann adalah
λ1 =
Himpunan {iλa} merupakan basis aljabar Lie su(3) dari SU(3), yakni, himpunan
semua matriksskew Hermitian3×3 yang tidak mempunyaitrace. Hasil dari grup Lie
kemudian ditentukan dalam suku-suku perkalian matriks biasa sebagai komutator
dua elemen dari su(3). Definisi seperti itu secara alami memenuhi sifat-sifat
anti-komutatif Lie
abc 123 147 156 246 257 345 367 458 678
fabc 1 12 −12 21 12 12 −12 12
√ 3 1
2
√ 3
Tabel 2.1: Konstanta struktur anti-simetrik dari SU(3) yang seluruhnya tidak nol.
dan juga identitas Jacobi
[A,[B, C]] + [B,[C, A]] + [C,[A, B]] = 0. (2.12)
Struktur dari grup Lie diberi kode dalam hubungan komutasi dari
matriks-matriks Gell-Mann, ·
λa
2 ,
λb
2
¸
=ifabc
λc
2, (2.13)
dimana fabc adalah konstanta struktur riil yang sepenuhnya anti-simetrik.
[λa, λb] = 2ifabcλc
[λa, λb]λc = 2ifabcλ2c
Tr ([λa, λb])
(2.8)
= 2ifabcTr
¡
λ2c¢
Tr ([λa, λb]) = 4ifabc
fabc =
1
4iTr ([λa, λb]λc) (2.14)
Lebih jelasnya, konstanta-konstanta stuktur ini adalah sebuah pengukuran
non-komutatif dari grup SU(3). Hubungan anti-komutasi memberikan
{λa, λb}=
4
3δab+ 2dabcλc, (2.15) dimana simetri dabc sepenuhnya diberikan oleh
dabc=
1
4Tr ({λa, λb}λc) (2.16)
Selain itu, ada baiknya memperkenalkan matriks ke-sembilan
λ0 =
r
2
3diag(1,1,1),
agar persamaan (2.7) dan (2.8) masih dipenuhi oleh sembilan matriks λa.
abc 118 146 157 228 247 256 338 344
dabc √13 12 12 √13 −12 12 √13 12
abc 355 366 377 448 558 668 778 888
dabc 12 −12 −12 −2√13 −2√13 −2√13 −2√13 −√13
Tabel 2.2: Simbold dari simetri SU(3) yang seluruhnya tidak nol.
kumpulan dari semua matriks 3×3 skew Hermitian kompleks. Akhirnya, sebuah
matriks sembarang 3×3 dapat ditulis sebagai
M =
8
X
a=0
λaMa, (2.17)
dimana Ma adalah bilangan-bilangan kompleks yang diberikan oleh
λbM =
8
X
a=0
λbλaMa
Tr (λbM) =
8
X
a=0
Tr (λbλa)Ma
Tr (λbM) =
8
X
a=0
2δbaMa
Tr (λbM) = 2Mb
Mb =
1
2Tr (λbM)
Ma =
1
2Tr (λaM)
2.2.2
Lagrangian QCD
QCD adalah teori gaugedari interaksi-interaksi kuat [9, 10, 11] dengancolor SU(3) yang mendasari grup gauge. Medan materi QCD adalah quark-quark yang
meru-pakan fermion spin-1/2, dengan enamflavorberbeda untuk tiga warna yang mungkin
(lihat tabel 2.3). Karena quark tidak diamati sebagai keadaan bebas secara
asim-totik, pengertian massa quark dan nilai-nilai numeriknya sangat dekat dihubungkan
dengan metode dimana massa quark diekstrak dari sifat-sifat hadronik.
Berke-naan dengan apa yang dinamakan nilai-nilai massa current-quark dari quark-quark
ringan, seharusnyalah memandang suku-suku massa quark semata-mata hanya
flavor u d s
muatan[e] 2/3 −1/3 −1/3
massa[MeV] 5.1±0.9 9.3±1.4 175±25
flavor c b t
muatan[e] 2/3 −1/3 2/3
massa[GeV] 1.15−1.35 4.0−4.4 174.3±3.2±4.0
Tabel 2.3: Flavor-flavor quark, muatan dan massa-massanya. Besar mutlak ms
ditentukan menggunakan aturan jumlah QCD. Hasil tersebut diberikan untuk massa berlari MS pada skala µ = 1 GeV. Massa quark-quark ringan dihasilkan dari rasio massa yang ditemukan menggunakan teori perturbasi chiral, menggunakan massa quark strange sebagai masukan. Massa quark-quark berat mc dan mb masing
-masing ditentukan oleh massa charmoniumdan D, dan massa bottomium dan B.
tersebut memberikan pengukuran secara luas untuk simetri chiral yang telah rusak.
Sebagai contoh,rasiodari massa-massa quark ringan dapat diduga dari massa-massa
oktet psudoskalar ringan [12]. Perbandingan antara massa proton, mp = 938 MeV,
dengan jumlah dua massa current-quark up dan down (lihat tabel 2.3)
mp À2mu+md, (2.18)
menunjukkan bahwa interpretasi massa proton dalam suku-suku parameter massa
current-quark harus sangat berbeda dari, katakan saja keadaan atom hidrogen,
di-mana massa secara esensial diberikan oleh jumlah massa proton dan elektron yang
dikoreksi oleh sejumlah kecil energi ikat.
Lagrangian QCD dihasilkan dari prinsipgauge yaitu [13, 14]
LQCD=
X
f=u,d,sc,b,t
¯
qf(iD/−mf)qf −
1 4Gµν,aG
µν
a . (2.19)
Untuk setiapflavorquarkf, medan quarkqf terdiri dari triplet warna (indeks bawah
r, g, dan b untuk ”red”, ”green”, dan ”blue”),
qf =
qf,r
qf,g
qf,b
, (2.20)
him-punan parameter-parameter Θ(x) = [Θ1(x),· · ·,Θ8(x)] menurut3
Secara teknis, setiap medan quark qf bertransformasi menurut representasi
funda-mental dari warna SU(3). Karena SU(3) adalah delapan parameter grup, turunan
kovarian persamaan (2.19) mengandung delapan parameter potensial gaugeAµ,a,
Dµ
Perlu dicatat bahwa interaksi antara quark dan gluon tidak bergantung padaflavor
quark. Dengan menuntut adanya invarian gauge LQCD, memaksa sifat transformasi
berikut dari medan-medan gauge
λC
Sekali lagi, dengan syarat ini turunan kovarianDµqf bertransformasi pada qf, yakni
Dµqf 7→D
Menurut transformasi gauge jenis pertama, yakni transformasi global SU(3), suku
kedua pada sisi sebelah kanan pers. (2.23) akan menghilang dan medan-medan
gauge akan bertransformasi menurut representasiadjoint.
3Demi kejelasan, matriks-matriks Gell-Mann mengandung indeks atas C yang menjelaskan
Sejauh ini hanya bagian medan materi LQCD yang dipertimbangkan termasuk
interaksinya dengan medan-medan gauge. Persamaan (2.19) juga berisi generalisasi
dari tensor kuat medan untuk kasus non-Abelian,
Gµν,a =∂µAν,a−∂νAµ,a+gfabcAµ,bAν,c, (2.24)
dengan fabc konstanta struktur SU(3) yang diberikan dalam tabel 2.1. Seperti
pers. (2.23) tensor kuat medan bertransformasi menurut SU(3) sebagai
Gµν ≡
λC a
2 Gµν,a 7→U[g(x)]GµνU
†[g(x)]. (2.25)
Dengan menggunakan pers. (2.8) bagian gluonic murni LQCD dapat ditulis
Tr
µ
λC a
2 Gµν,a
λC b
2 G
µν b
¶
= Tr¡UGµνU†UGµνU†
¢
Gµν,aGbµνTr
µ
λC a
2
λC b
2
¶
= Tr(GµνGµνU†U)
1
2Gµν,aδabG
µν
b = Tr(GµνGµν)
Gµν,aGaµν = 2Tr(GµνGµν)
maka
−14Gµν,aGaµν =−
1
2TrC(GµνG
µν)
yang diperoleh dengan menggunakan sifat trace, Tr(ABCD)=Tr(BCDA), bersama
dengan U U† = U†U = 1, dengan mudah dapat dilihat Lagrangian QCD invarian
terhadap transformasi pers. (2.25).
Perbedaannya terhadap kasusAbelianQED, tensor kuat medan yang dikuadrati
menimbulkan interaksi diri medan gauge yang melibatkan verteks dengan tiga dan
empat medan gaugemasing-masing dengan kekuatan g dan g2. Suku-suku
interak-si seperti ini merupakan karakteristik dari teori gauge non-Abelian dan suku-suku
2.3
Simetri
Chiral
Enam flavor quark secara umum dibagi menjadi tiga kuark ringan u, d, dan s, dan tiga flavor berat c, b, dan t.
mu = 0.005 GeV
md = 0.009 GeV
ms= 0.175 GeV
¿1 GeV≤
mc = (1.15−1.35) GeV
mb = (4.0−4.4) GeV
mt= 174 GeV
, (2.26)
dimana skala ΛCSB = 1 GeV dikaitkan dengan massa-massa hadron paling ringan
yang berisi quark-quark ringan, contohnya mρ = 770 MeV, yang bukan merupakan
boson Goldstone yang diakibatkan dari kerusakan simetri spontan. Skala yang
dikaitkan dengan kerusakan simetri spontan, 4πFπ ≈ 1170 MeV, memiliki besar
orde yang sama. Berikutnya, akan diperkirakan Lagrangian QCD lengkap dengan
versi flavorquark ringan, yakni, mengabaikan efek pasangan quark-antiquark berat
hh¯. Secara khusus, persamaan (2.18) memberi kesan bahwa LagrangianL0
QCDhanya
mengandung flavor quark-quark ringan di dalam apa yang dinamakan batas chiral
mu, md, ms→0, menjadi awal yang baik dalam membicarakan QCD energi-rendah:
L0QCD =
X
l=u,d,s
¯
qliD/ql−
1 4Gµν,aG
µν
a (2.27)
Turunan kovarian D/ ql hanya bekerja pada color (warna) dan indeks Dirac, tetapi
tidak bergantung flavor.
2.3.1
Medan quark
Left-Handed
dan
Right-Handed
Agar selengkapnya simetri-simetri global dari persamaan (2.27) terlihat,
dipertim-bangkanlah suatu matriks chirality γ5 = γ5 = iγ0γ1γ2γ3,{γµ, γ5} = 0, γ52 = 1, dan
memperkenalkan operator-operator proyeksi
PR =
1
2(1 +γ5) = P
†
R, PL=
1
2(1−γ5) = P
†
L (2.28)
dimana indeks R dan L mengacu pada right-handed dan left-handed, seperti akan menjadi lebih jelas di bawah ini. Nampak jelas bahwa matriks 4×4 PR dan PL
memenuhi hubungan kelengkapan
PR2 =PR, PL2 =PL (2.30)
dan hubungan ortogonalitas
PRPL=PLPR=
1 4(1−γ
2
5) = 0 (2.31)
Sifat-sifat gabungan dari persamaan (2.28) - (2.31) menjamin bahwa PR dan PL
sungguh-sungguh operator proyeksi yang memproyeksikan variabel medan Dirac q
ke komponen-komponen chiral-nyaqR dan qL.
qR=PRq, qL =PLq. (2.32)
Kita ingat dalam konteks ini variabel (medan)chiral adalah variabel yang terhadap paritas ditransformasikan menjadi varabel asal maupun variabel negatifnya.
Ter-hadap paritas, medan quark ditransformasikan menjadi konjugate paritasnya,
P :q(t, ~x)7→γ0q(t,−~x),
maka
qR(t, ~x) =PRq(t, ~x)7→PRγ0q(t,−~x) = γ0PLq(t,−~x) =γ0qL 6=±qR(t,−~x),
dan serupa untuk qL.
PRγ0 =
1
2(1 +γ5)γ0 = 1
2(γ0+γ5γ0)
= 1
2(γ0−γ0γ5) =γ0 1
2(1−γ5) =γ0PL
qL(t, ~x) =PLq(t, ~x)7→PLγ0q(t,−~x) =γ0PRq(t,−~x) = γ0qR6=±qL(t,−~x)
Istilah medanright-handed danleft-handed dengan mudah dapat divisualisasikan di
dalam suku-suku dari solusi untuk persamaan Dirac partikel bebas. Untuk
mak-sud tersebut, akan dipertimbangkan solusi energi-positif relativistik ekstrim dengan
momentum-tiga ~p4
u(~p,±) = √E+M
µ
χ±
~σ·~p E+Mχ±
¶
E ÀM
→ √E
µ
χ±
±χ±
¶
≡u±(~p),
4Disini penulis mengadopsi normalisasi kovarian dari spinor-spinor, u(α)†(~p)u(β)†(~p) = 2Eδ
αβ,
dimana telah diasumsikan bahwa spin dalam kerangka diam sejajar terhadap yang
lain atau antiparalel terhadap arah momentum
~σ·~p χ± =~σ·pˆ|~p| χ±=|~p|~σ·p χˆ ±
jika momentum diambil arah ~z
ˆ
Dalam representasi standar matriks-matriks Dirac kita dapatkan
PL u+ =
Dalam batas relativistik ekstrim (atau lebih baik, dalam batas massa nol), operator
PRdanPLmelakukan proyeksi ke keadaan eigen dengan helisitas positif dan negatif,
yaitu dalam batas ini chirality sama dengan helicity.
Di sini tujuannya adalah untuk menganalisis simetri dari lagrangian QCD dengan
mematuhi sifat transformasi global yang independen dari medan left-handed dan right-handed. Untuk mengkomposisikan 16 bentuk kuadratik menjadi proyeksinya
masing-masing terhadap medan left-handed dan right-handed, dibuatlah
menggu-nakan
Persamaan (2.33) dengan mudah dibuktikan dengan memasukkan hubungan
ke-lengkapan dari persamaan (2.29) sekaligus ke sebelah kiri dan kanan dari Γi,
∴qγ¯ µq = ¯qRγµqR+ ¯qLγµqL
dengan cara yang sama dapat dibuktikan untuk Γi yang lain. Bersama dengan
hubungan orthogonalitas dari persamaan (2.31) kemudian dihasilkan
PRΓ1PR =
Sekarang dengan menggunakan persamaan (2.33) untuk suku yang mengandung
kontraksi dari turunan kovarian dengan γµ, bentuk kuadratik quark ini memisah
menjadi jumlah dua suku yang hanya menghubungkan medan quark left-handed
dan right-handed. Maka lagrangian QCD dapat ditulis dalam batas chiral sebagai
berikut
Karena flavortidak saling bergantung, turunan kovarian invarian terhadap
L0
QCD mempunyai simetri global klasik U(3)L×U(3)R. Dengan mempergunakan
teorema Noether dari invarian semacam itu, diharapkan seluruhnya ada 2×(8+1) =
18 arus yang kekal.
2.3.2
Teorema Noether
Teorema Noether : Simetri-simetri kontinu ⇔ Kuantitas-kuantitas yang kekal.
Teorema Noether menentukan hubungan antara simetri-simetri kontinu dari
sis-tem yang dinamis dan kuantitas-kuantitas yang kekal (konstanta gerak). Untuk
memeriksa kekekalan arus yang diasosiasikan dengan invarian di atas, digunakan metode dari acuan [15] dan mempertimbangkan variasi dari pers. (2.34). Agar
lebih sederhana hanya dipertimbangkan simetri-simetri internal dimulai dengan
se-buah lagrangian L yang bergantung pada n medan bebas Φi dan turunan-turunan
parsial pertamanya,
L =L(Φi, ∂µΦi), (2.36)
dimana akan dihasilkan n persamaan gerak
∂L ∂Φi −
∂µ
∂L ∂∂µΦi
= 0, i= 1,· · ·, n. (2.37)
Andaikata dipertimbangkan transformasi yang bergantung pada r parameter-parameter lokal yang riil ²a(x). Untuk masing-masing r generator dari
transfor-masi infinitesimal yang merepresentasikan dasar grup simetri, dipertimbangkan
su-atu transformasi infinitesimal lokaldari medan.
Φi(x)7→Φ′i(x) = Φi(x) +δΦi(x) = Φi(x)−i²a(x)Fia[Φj(x)], (2.38)
dan dengan mengabaikan suku kedua (orde²2), kita menghasilkan variasi lagrangian
δL = L(Φ′
i, ∂µΦ′i)− L(Φi, ∂µΦi)
= ∂L
∂φi
δΦi+
∂L ∂∂µΦi
∂µδΦi
= ²a(x)
µ
−i∂L ∂Φi
Fia−i ∂L ∂∂µΦi
∂µFia
¶
+∂µ²a(x)
µ
−i ∂L ∂∂µΦi
Fia
¶
Teorema Noether: Untuk setiap transformasi simetri global kontinu, yang memberikan Lagrangian dan persamaan gerak invarian akan menimbulkan suatu kekekalan arus Jµ,a dan suatu konstanta gerak Qa.
Di sini didefinisikan kerapatan arus-empat
Jµ,a =−i ∂L ∂∂µΦi
Fia. (2.40)
Dengan menghitung divergensi ∂µJµ,a dari persamaan (2.40)
∂µJµ,a = −i
µ
∂µ
∂L ∂∂µΦi
¶
Fia−i ∂L ∂∂µΦi
∂µFia
= −i∂L ∂Φi
Fia−i ∂L ∂∂µΦi
∂µFia,
dimana telah digunakan persamaan gerak (2.37). Dari persamaan (2.39) dihasilkan
persamaan arus-empat dan divergensinya sebagai berikut
Jµ,a = ∂δL
∂∂µ²a
, (2.41)
∂µJµ,a =
∂δL ∂²a
. (2.42)
Untuk arus yang kekal,∂µJµ,a = 0, muatan
Qa(t) =
Z
d3xJ0a(t, ~x) (2.43)
dan
dQa(t)
dt = 0
adalah tidak bergantung waktu, artinya sebuah konstanta gerak.
2.3.3
Arus Simetri Global dari Sektor Quark Ringan
Metode acuan [15] sekarang dapat dengan mudah dipergunakan pada Lagrangian QCD untuk menghitung variasi menurut bentuk lokal yanginfinitesimal. Lagrangian
dari persamaan (2.34) dapat ditulis
L0QCD = ¯qRiγµ(∂µ−igAµ)qR+ ¯qLiγµ(∂µ−igAµ)qL−
1 4Gµν,aG
Bentuk lokal infinitesimalpersamaan (2.35)
Untuk medan quark right-handed
δL0QCDR = ∂L
dengan cara yang sama untuk medan quark left-handed
dari sini dengan memakai sifat persamaan (2.41) dan (2.42) akan dihasilkan
arus-arus yang dikaitkan dengan transformasi quark left-handed dan right-handed
Lµ,a = ∂δL
0 QCD
∂∂µΘLa
= ¯qLγµ
λa
2 qL, ∂µL
µ,a = 0,
Rµ,a = ∂δL
0 QCD
∂∂µΘRa
= ¯qRγµ
λa
2 qR, ∂µR
µ,a = 0 (2.45)
Delapan arus Lµ,a bertransformasi menurut SU(3)
L×SU(3)R sebagai multiplet
(8,1), yaitu masing-masing sebagai oktet dan singlet menurut transformasi medan
left-handed dan right-handed. Hal yang sama, arus right-handed bertransformasi
sebagai multiplet (1,8) menurut SU(3)L×SU(3)R. Sebagai pengganti arus chiral
lebih sering digunakan kombinasi linear,
Vµ,a = Rµ,a+Lµ,a
= ¯qRγµ
λa
2 qR+ ¯qLγ
µλa
2 qL = ¯qγµ(PR+PL)
λa
2 q = ¯qγµλa
2 q (2.46)
dan
Aµ,a = Rµ,a−Lµ,a
= ¯qRγµ
λa
2 qR−q¯Lγ
µλa
2 qL = ¯qγµ(PR−PL)
λa
2 q = ¯qγµγ5
λa
2 q (2.47)
masing-masing bertransformasi terhadap paritas sebagai kerapatan arus vektor dan
kerapatan arus aksial-vektor,
P :Vµ,a(t, ~x)7→Vµa(t,−~x), (2.48)
P :Aµ,a(t, ~x)7→ −Aa
µ(t,−~x) (2.49)
Dari persamaan (2.41) dan (2.42) juga diperoleh arus vektor singlet yang
fase yang sama,
Lµ= ∂δL
∂∂µΘL
= ¯qLγµqL
Rµ= ∂δL
∂∂µΘR
= ¯qRγµqR
Vµ = Rµ+Lµ
= ¯qRγµqR+ ¯qLγµqL
= ¯qγµ(PR+PL)q
= ¯qγµq, ∂µVµ =∂µRµ+∂µLµ= 0. (2.50)
karena
∂µRµ=
∂δL
∂ΘR = 0, ∂µL
µ= ∂δL
∂ΘL = 0
Arus aksial-vektor singlet,
Aµ = Rµ−Lµ
= ¯qRγµqR−q¯LγµqL
= ¯qγµ(PR−PL)q
= ¯qγµγ5q (2.51)
berasal dari transformasi semua medan quark left-handed dengan fase sama dan
semua medan right-handed dengan fase berlawanan. Bagaimanapun juga, arus
aksial-vektor singlet hanya kekal pada tingkatan klasik. Simetri ini tidak
diperta-hankan oleh kuantisasi dan akan ada suku-suku ekstra, yang merujuk pada keanehan
(anomali), yang menghasilkan
∂µAµ =
3g2
32π2 ²µνρσG
µν
a Gaρσ, ²0123 = 1, (2.52)
dimana faktor 3 berasal dari jumlah flavor.
2.3.4
Aljabar
Chiral
Invarian L0
QCD menurut transformasi global SU(3)L×SU(3)R×U(1)V juga
menya-takan secara tidak langsung bahwa operator Hamilton QCD, H0
QCD, dalam batas
”operator-operator muatan” didefinisikan sebagai integral ruang dari kerapatan
mu-atan,
QaL(t) =
Z
d3x L0,a =
Z
d3x q¯Lγ0
λa
2 qL=
Z
d3x q†Lγ0γ0λa
2 qL =
Z
d3x qL†(t, ~x)λa
2 qL(t, ~x), a= 1,· · ·,8, (2.53)
QaR(t) =
Z
d3x R0,a =
Z
d3x q¯Rγ0
λa
2 qR =
Z
d3x qR†γ0γ0λa
2 qR =
Z
d3x qR†(t, ~x)λa
2 qR(t, ~x), a= 1,· · ·,8, (2.54)
QV(t) =
Z
d3x V0 =
Z
d3x q¯Rγ0qR+ ¯qLγ0qL=
Z
d3x qR†γ0γ0qR+q†Lγ0γ0qL
=
Z
d3x qR†(t, ~x)qR(t, ~x) +q†L(t, ~x)qL(t, ~x). (2.55)
untuk arus simetri yang kekal, operator-operator ini tidak bergantung waktu, yaitu
operator-operator tersebut komutatif dengan Hamiltonian,
[QaL, HQCD0 ] = [QaR, HQCD0 ] = [QV, HQCD0 ] = 0. (2.56)
Hubungan komutasi dari operator muatan dengan yang lainnya dihasilkan dengan
menggunakan hubungan komutasi kesamaan waktu (equal-time) dari medan-medan
quark dalam gambaran Heisenberg,
{qα,r(~x, t), qβ,s† (~y, t)} = δ3(~x−~y)δαβδrs, (2.57)
{qα,r(~x, t), qβ,s(~y, t)} = 0, (2.58)
{q†
α,r(~x, t), qβ,s† (~y, t)} = 0, (2.59)
dimana α dan β adalah indeks-indeks Dirac dan r dan s indeks-indeksflavor. Ko-mutator equal-time dari dua bentuk quark berbentuk
[q†(~x, t)Γ1F1q(~x, t), q†(~y, t)Γ2F2q(~y, t)] =
Γ1,αβΓ2,γδF1,rsF2,tu[qα,r† (~x, t)qβ,s(~x, t), qγ,t† (~y, t)qδ,u(~y, t)], (2.60)
dimana Γi dan Fi berturut-turut adalah matriks-matriks Dirac 4×4 dan
matriks-matriks flavor 3×3. Dengan memakai
ekspresi komutator dari medan-medan Fermi dalam suku-suku anti-komutator dan
dengan memakai hubungan komutasi pers. (2.57)-(2.59) menjadi
[q†
α,r(~x, t)qβ,s(~x, t), qγ,t† (~y, t)qδ,u(~y, t)] =
qα,r† (~x, t)qδ,u(~y, t)δ3(~x−~y)δβγδst−qγ,t† (~y, t)qβ,s(~x, t)δ3(~x−~y)δαδδru.
Dengan hasil ini pers. (2.60)
[q†(~x, t)Γ1F1q(~x, t), q†(~y, t)Γ2F2q(~y, t)] =
δ3(~x−~y)£q†(~x, t)Γ
1Γ2F1F2q(~y, t)−q†(~y, t)Γ2Γ1F2F1q(~x, t)
¤
. (2.62)
Setelah memasukkan proyektor-proyektor yang cocok PL/R, pers.(2.62) dengan
mu-dah dipergunakan untuk operator-operator dari pers.(2.53), (2.54), dan (2.55), me-nunjukkan bahwa operator-operator ini sungguh-sungguh memenuhi hubungan
ko-mutasi yang berkorenpondensi dengan aljabar Lie dari SU(3)L×SU(3)R×U(1)V,
£
2.3.5
QCD Dalam Kehadiran Medan-medan Eksternal
Mengikuti prosedur dari Gasser dan Leutwyler [16, 17], diperkenalkan ke dalam
Lagrangian QCD kopling dari sembilan arus vektor dan delapan arus aksial-vektor
dan juga kerapatan quark skalar dan pseudoskalar untuk medan-medan eksternal
Γ 1 γµ σµν γ
5 γµγ5
γ0Γγ0 1 γµ σµν −γ5 −γµγ5
Tabel 2.4: Sifat-sifat transformasi dari matriks-matriks Dirac Γ terhadap paritas.
Medan-medan eksternal adalah color-netral, matriks Hermitian 3×3, dimana
vµ=
8
X
a=1
λa
2 v
µ
a, aµ=
8
X
a=1
λa
2 a
µ
a, s=
8
X
a=1
λasa, p=
8
X
a=1
λapa, (2.68)
Biasanya tigaflavor lagrangian QCD diperoleh dengan memasangvµ =vµ
(s)=aµ=
p= 0 dan s= diag(mu, md, ms) di dalam pers. (2.67).
Lagrangian yang dibutuhkan dari pers. (2.67) adalah Hermitian dan
invari-an terhadap P, C, dan T yang menimbulkan batasan-batasan pada sifat transfor-masi dari medan-medan eksternal. Kenyataannya, keadaan ini hanya cukup dengan
memikirkan P dan C karena T kemudian secara otomatis memperlihatkan peng-gabungan ke teorema CP T.
Terhadap paritas, medan-medan quark bertransformasi sebagai
qf(t, ~x)7→P γ0qf(t,−~x), (2.69)
dan syarat kekekalan paritas
L(t, ~x)7→ LP (t,−~x), (2.70)
dengan memakai hasil-hasil dari tabel 2.4, medan-medan eksternal bertransformasi
terhadap paritas seperti
vµ 7→P vµ, v(µs) 7→P vµ(s), aµ
P
7→ −aµ, s7→P s, p7→ −P p. (2.71)
Pada pers.(2.71) tersebut, dipahami bahwa argumen-argumen berubah dari (t, ~x) ke (t,−~x). Hal yang sama, terhadap konjugasi muatan medan-medan quark bertrans-formasi sebagai
qα,f 7→C Cαβq¯β,f, q¯α,f 7→ −C qβ,fCβα−1, (2.72)
dimana indeks bawah α dan β adalah indeks-indeks spinor Dirac,
C = iγ2γ0 =i
µ
0 σ2
−σ2 0
¶ µ
1 0
0 −1
¶
=i
µ
0 −σ2
−σ2 0
Γ 1 γµ σµν γ
5 γµγ5
−CΓTC 1 −γµ −σµν γ
5 γµγ5
Tabel 2.5: Sifat-sifat transformasi dari matriks-matriks Dirac terhadap konjugasi muatan.
adalah matriks konjugasi muatan danf merujuk padaflavor. Dengan menggunakan
¯
dengan kombinasi dalam tabel 2.5 secara langsung ditunjukkan bahwa invarian dari
Lext terhadap konjugasi muatan membutuhkan sifat-sifat transformasi
vµ C
→ −vTµ, vµ(s)→ −C v(µs)T, aµ C
→aTµ, s, p→C sT, pT, (2.73)
Akhirnya, pers. (2.67) dapat ditulis dalam suku-suku medan quark left-handed
dan right-handed. Disamping sifat-sifat dari pers. (2.29) - (2.31) dan, menggunakan
dan juga memisalkan
Hal yang sama, dapat ditulis kembali bagian kedua yang berisi medan skalar dan
pseudoskalar eksternal,
¯
q(s−iγ5p)q = ¯q(PR+PL)(s−iγ5p)(PR+PL)q
= ¯qLsqR+ ¯qRsqL−iq¯LpqR+iq¯RpqL
= ¯qL(s−ip)qR+ ¯qR(s+ip)qL,
yang Lagrangian (2.67) menjadi
L = LQCD0 + ¯qγµ
Persamaan (2.75) tetap invarian terhadap transformasi lokal
qR 7→ exp
dimana VR(x) and VL(x) adalah matriks-matriks SU(3) yang bergantung
ruang-waktu yang bebas, asalkan medan-medan eksternal tunduk pada transformasi
rµ 7→ VRrµVR†+iVR∂µVR†,
lµ 7→ VLlµVL†+iVL∂µVL†,
v(µs) 7→ vµ(s)−∂µΘ,
s+ip 7→ VR(s+ip)VL†,
Suku-suku turunan di dalam pers. (2.77) menyajikan maksud yang sama seperti
dalam konstruksi teori gauge, yaitu, suku-suku tersebut membatalkan suku-suku
analog yang berasal dari bagian kinetik dari Lagrangian quark.
Pada penggambaran interaksi-interaksi semileptonik seperti π− → µ−ν¯
µ, π− →
π0e−ν¯
e, atau peluruhan neutron n → pe−ν¯e, diperlukan interaksi quark dengan
boson lemah bermuatan dan massive W±
µ = (W1µ∓iW2µ)/
dimana h.c. mengacu pada konjugat Hermitian dan
T+ =
Disini, Vij merupakan elemen-elemen matriks quark-mixing
Cabibbo-Kobayashi-Maskawa (CKM) yang menggambarkan transformasi antara keadaan eigen QCD
dan keadaan eigen lemah
|Vud|= 0.9735±0.0008, |Vus|= 0.2196±0.0023.
Pada orde paling rendah dalam teori perturbasi, konstanta Fermi dihubungkan ke
kopling gaugeg dan massa W sebagai
GF =
dengan memasukkan pers. (2.78) ke dalam pers. (2.75) menimbulkan interaksi
lemah arus muatan standar dalam sektor quark ringan,
−q¯R(s+ip)qL−q¯L(s−ip)qR
= ¯qLγµlµqL
= −q¯Lγµ
g
√ 2
¡
W+T++h.c
¢
qL
= − g
2√2
©
Wµ+[Vuduγ¯ µ(1−γ5)d+Vusuγ¯ µ(1−γ5)s] +h.c.
ª
Bab 3
Kerusakan Simetri Spontan dan
Lagrangian Efektif
3.1
Kerusakan Simetri
Chiral
Karena Suku Massa
Quark
Persamaan (2.42) memperbolehkan untuk mendiskusikan divergensi dalam
kehadi-ran massa-massa quark. Untuk mencapai maksud tersebut, sekakehadi-rang
dipertim-bangkan matriks massa quark dari tiga quark ringan dan proyeksinya pada sembilan
matriks λ dari persamaan (2.17),
M =
mu 0 0
0 md 0
0 0 ms
= mu +√md+ms
6 λ0 +
(mu+md)/2−ms
√
3 λ8+
mu−md
2 λ3 (3.1)
Pada khususnya, menggunakan pers. (2.33) dapat dilihat bahwa suku massa quark
mencampur medan left-handeddan right-handed,
L=−qM q¯ =−(¯qRM qL+ ¯qLM qR) (3.2)
DariLM dihasilkan variasi δLM terhadap transformasi pers. (2.35)
δLM =
∂LM
∂qR
δqR+
∂LM
∂∂µqR
∂µδqR
| {z }
0
+δq¯R
∂LM
∂q¯R
+∂µδq¯R
∂LM
∂∂µqR
| {z }
0
∂LM
∂qL
δqL+
∂LM
∂∂µqL
∂µδqL
| {z }
+δq¯L
∂LM
∂q¯L
+∂µδq¯L
∂LM
∂∂µqL
= −q¯LM
yang menghasilkan divergensi-divergensi berikut
∂µLµ,a =
Anomali masih belum dipikirkan. Mempergunakan pers. (2.33) untuk masalah arus
vektor dan memasukkan operator-operator proyeksi dalam penurunan pers. (2.51)
untuk arus aksial-vektor, divergensi yang sesuai adalah
= iq¯
½
λa
2 , M
¾
γ5q,
∂µVµ = ∂µRµ+∂µLµ
= −i(¯qRM qL−q¯LM qR)−i(¯qLM qR−q¯RM qL)
= 0
∂µAµ = ∂µRµ−∂µLµ
= −i(¯qRM qL−q¯LM qR) +i(¯qLM qR−q¯RM qL)
= 2iqM¯ (PR−PL)q
= 2iqM γ¯ 5q+
3g2
32π²µνρσG
µν
a Gaρσ, ²0123 = 1, (3.5)
dimana anomali aksial juga diambil ke dalam hitungan. Kesimpulan yang diperoleh
dalam variasi simetri dari interaksi kuat dalam kombinasi arus-arus terkait dan
divergensinya adalah sebagai berikut.
• Di dalam batas quark tak bermassa, 16 arusLµ,a dan Rµ,a, atau dengan
alter-natifVµ,a danAµ,a adalah kekal. Hal yang sama juga benar untuk arus vektor
singlet Vµ, sedangkan arus aksial-vektor Aµ mempunyai anomali.
• Untuk beberapa nilai dari massa-massa quark, arusflavorindividu ¯uγµu,dγ¯ µd,
dan ¯sγµs selalu kekal dalam interaksi kuat yang mencerminkan kebebasan
flavordari kopling kuat dan diagonalitas dari matriks massa quark. Tentunya,
arus vektor singlet Vµ adalah jumlah dari tiga arus flavor, selalu kekal.
• Disamping anomali, arus aksial-vektor singlet mempunyai divergensi eksplisit karena massa-massa quark.
• Untuk massa quark sama, mu = md = ms, delapan arus vektor Vµ,a kekal,
karena [λa,1] = 0. Skenario semacam itu adalah awal dari simetri SU(3)
yang mula-mula diajukan oleh Gell-Mann dan Ne’eman. Delapan arus aksial
Aµ,a tidak kekal. Divergensi dari arus aksial-vektor oktet dari pers. (3.5)
se-banding dengan bentuk kuadratik pseudoskalar. Ini dapat diartikan sebagai
asal mula mikroskopik dari hubungan PCAC (partially conserved axial-vector
current) yang menyatakan bahwa divergensi dari arus aksial-vektor sepadan
terhadap operator-operator medan ternormalisasi yang mewakili oktet
3.2
Kerusakan Spontan Dari Simetri Global,
Kon-tinu, Non-Abelian
Sekarang akan dibahas masalah kerusakan simetri yang nantinya akan menimbulkan
massa boson Goldstone. Untuk tujuan tersebut akan diperhatikan sistem dengan
simetri SO(3) yang kontinu, non-Abelian dan mempertimbangkan suatu lagrangian
berikut
L(Φ~, ∂µΦ) =~ L(Φ1,Φ2,Φ3, ∂µΦ1, ∂µΦ2, ∂µΦ3)
= 1
2∂µΦi∂
µΦ i−
m2
2 ΦiΦi−
λ
4(ΦiΦi)
2, (3.6)
dimana m2 <0, λ >0, dengan medan-medan Hermitian Φ
i. Lagrangian dari pers.
(3.6) adalah invarian terhadap rotasi ”isospin” global ,1
g ∈SO(3) : Φi →Φ′i =Dij(g)Φj = (e−iαkTk)ijΦj. (3.7)
Untuk Φ′
ijuga Hermitian,Tkharus Hermitian yang murni imajiner dan anti-simetrik.
iTkmemberikan basis dari sebuah representasi aljabar Lie so(3) dan yang memenuhi
hubungan komutasi [Ti, Tj] = i²ijkTk.2 Di sini akan dipakai representasi dengan
elemen-elemen matriks yang diberikan oleh ti
jk = −i²ijk. Potensial minimum yang
tidak bergantung pada x adalah
V(Φ) = m
2
2 Φ
2+λ
4Φ
4
∂V
∂Φ = m
2Φ +λΦ3 = 0
Φ(m2+λΦ2) = 0 Φ2 = −m
2
λ
|~Φmin|=
r
−m2
λ ≡v, |Φ~|=
q
Φ2
1+ Φ22+ Φ23. (3.8)
Perturbasi eksternal yanginfinitesimaldan tidak invarian terhadap SO(3) akan
dip-ilih pada satu arah tertentu, dengan orientasi yang tepat dari kerangka koordinat
internal, yaitu arah-3,
~
Φmin =vˆe3. (3.9)
1Tentunya, Lagrangian invarian terhadap grup lengkap O(3) yang dapat diuraikan menjadi dua
komponennya : rotasi sebenarnya yang dihubungkan terhadap identitas, SO(3), dan rotasi-refleksi. Maksud kita adalah cukup membicarakan SO(3).
Jelas, ~Φmin dari pers. (3.8) tidak invarian menurut grup lengkap G= SO(3) karena
rotasi melalui sumbu-1 dan sumbu-2 mengubah Φ~min. Untuk kasus tertentu, jika
~
Catatan bahwa himpunan transformasi yang tidak membiarkan Φ~min invarian tidak
membentuk sebuah grup, karena transformasi tidak berisi identitas. Pada sisi lain,
~
Φmin invarian terhadap subgrup H dari G, yaitu, rotasi melalui sumbu-3 :
h∈H : ~Φ′ =D(h)Φ =~ e−iα3T3Φ~, D(h)Φ~
min =~Φmin. (3.11)
Sekarang dengan menambahkan suatu medan disekitar Φmin yaitu v, maka
Φ3 =v +η, (3.12)
dan menghasilkan ekspresi baru untuk potensial
-2 -1
0 1
2 -2 -1
0 1
2
0 2 4
-2 -1
0 1
2
Gambar 3.1: Potential dua dimensi yang invarian terhadap rotasi: V(x, y) = −(x2+
y2) + (x2
+y2
)2
4 .
Dengan memeriksa suku-suku kuadratik dalam medan-medan, setelah kerusakan
simetri spontan, diperoleh dua boson Goldstone tak bermassa dan satu boson yang
massive:
m2Φ1 =m
2
Φ2 = 0,
m2η = −2m2. (3.14)
Ciri-ciri model bebas dari contoh di atas diberikan oleh kenyataan bahwa untuk
setiap generator T1 dan T2 yang tidak memusnahkan keadaan dasar, dihasilkan
bo-son Goldstone tak bermassa. Dengan memakai penyederhanaan dua dimensi
(li-hat potensial “topi orang Meksiko” yang ditunjukkan Gb. 3.1) mekanisme yang
ada dapat dengan mudah dibayangkan. Variasi-variasi infinitesimalyang ortogonal (tegak lurus) terhadap lingkaran dari potensial minimum menghasilkan suku-suku
kuadratik, yaitu, “gaya-gaya pemulih yang linear terhadap pergeseran,” mengingat
variasi-variasi tangensial mengalami gaya-gaya pemulih hanya pada orde-orde yang
lebih tinggi.
3.3
Teorema Goldstone
Her-mitian yang mengalami transformasi sebagai sebuah vektor pada G,
g ∈G: ~Φ(x)7→~Φ′(x) = eiP3
k=1αkQkΦ(~ x)e−iP3l=1αlQl
=e−iP3k=1αkTk~Φ(x)6=~Φ(x), (3.15)
dimanaQi adalah generator-generator dari SO(3) yang bertransformasi pada ruang
Hilbert yang memenuhi [Qi, Qj] =i²ijkQkdan danTi = (tijk) adalah matriks-matriks
dari representasi tiga dimensi yang memenuhi ti
jk =−i²ijk. Diasumsikan satu
kom-ponen dari multiplet memperoleh sebuah harga ekspektasi vakum yang tidak nol:
h0|Φ1(x)|0i=h0|Φ2(x)|0i= 0, h0|Φ3(x)|0i=v 6= 0. (3.16)
Maka dua generatorQ1 danQ2tidak memusnahkan keadaan dasar, dan untuk setiap
generator seperti itu berhubungan dengan sebuah boson Goldstone tak bermassa.
Untuk membuktikan dua pernyataan ini, diekspansikan pers. (3.15) untuk orde pertama dalam αk:
~
Φ′ =Φ +~ i
3
X
k=1
αk[Qk, ~Φ] = (1−i
3
X
k=1
αkTk)~Φ =~Φ +α~×Φ~.
Dengan membandingkan suku-suku linear di dalam αk
i
3
X
k=1
αk[Qk, ~Φ] = ~α×~Φ
i[αkQk,Φl] = ²lkmαkΦm
dan dengan memperhatikan semua αk diperoleh
i[Qk,Φl] =²lkmΦm =−²klmΦm,
yang secara sederhana menyatakan fakta bahwa operator-operator medan Φi
bertrans-formasi sebagai sebuah vektor. Dengan memakai ²klm²kln = 2δmn, didapatkan
i²kln[Qk,Φl] = −i²klm²klnΦm =−2δmnΦm
−i
2²kln[Qk,Φl] = δmnΦm = Φn. Khususnya, untuk Φ3
Φ3 = −
i
2²123[Q1,Φ2]−
i
2²213[Q2,Φ1]
Untuk membuktikan bahwaQ1danQ2 tidak memusnahkan keadaan dasar, pers.
Dari baris pertama diperoleh
Φ3 =ei
Dengan mengambil harga ekspektasi vakum
v =h0|Φ3|0i=h0|ei
dan dengan menggunakan pers. (3.16) jelas Q2|0i 6= 0. Argumen yang serupa
me-nunjukkan Q1|0i 6= 0.
Pada poin ini, ada dua rangkuman. ”Keadaan-keadaan” Q1(2)|0i tidak dapat
dinormalisasi. Dalam penurunan yang lebih tepat digunakan integral dengan bentuk
Z
d3xh0|[J0,b(~x, t),Φc(0)]|0i,
dan mula-mula ditentukan dahulu komutator sebelum menghitung integral.
untuk membicarakan kerusakan simetri spontan dalam kerangka kerja QCD, adalah
menguntungkan untuk menetapkan hubungan antara keberadaan boson-boson
Gold-stone dan harga ekspektasinya yang tidak nol.
Kemudian dengan mengambil harga ekspektasi vakum dari pers. (3.17)
06=v =h0|Φ3(0)|0i=−
i
2h0|([Q1,Φ2(0)]−[Q2,Φ1(0)])|0i ≡ −
i
2(A−B). Mula-mula akan ditunjukkanA =−B. Untuk hal itu maka dilakukan sebuah rotasi pada medan dan juga generator dengan π/2 melalui sumbu-3 [lihat pers. (3.15) dengan ~α= (0,0, π/2)]:
dan analog untuk operator-operator muatan
maka diperoleh
dimana telah dibuat menggunakanQ3|0i= 0, yaitu, vakum invarian terhadap rotasi
sumbu-3.
Oleh karena itu, harga ekspektasi vakum v yang tidak nol dapat juga ditulis seperti
06=v = h0|Φ3(0)|0i=−i(A−B) =−iA=−ih0|[Q1,Φ2(0)]|0i
= −i
Z
d3xh0|[J01(t, ~x),Φ2(0)]|0i. (3.18)
Jika dimasukkan himpunan kelengkapan dari keadaan-keadaan 1 = PRn|nihn| ke dalam komutator 3
dan dengan memakai invarian translasi
Integrasi terhadap momentum, menghasilkan ekspresi berbentuk
=−i(2π)3
dimana menyatakan bahwa hanya keadaan dengan P~ = 0 yang perlu dipertim-bangkan. Karena sifat Hermitian dari operator-operator arus simetri Jµ,a dan juga
Φl, terdapat
Dari pers. (3.19) terdapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Karena asumsi awal tidak menghilangkan harga ekspektasi vakum v, maka harus ada keadaan |ni untuk h0|J0
1(2)(0)|ni dan hn|Φ1(2)(0)|0i yang keduanya
tidak menghilang (nol). Vakum sendiri tidak dapat memberikan kontribusi ke
pers. (3.19) sebab h0|Φ1(2)(0)|0i= 0.
2. Keadaan-keadaan denganEn >0 memberikan kontribusi (ϕnadalah fase dari
ke dalam sumasi. Namun, v tidak bergantung pada waktu dan oleh karena itu keadaan-keadaan dengan (En >0,~0) harus hilang.
3. Sisi kanan dari pers. (3.19) oleh karena itu harus berisi kontribusi dari
keadaan-keadaan dengan energi nol dan juga momentum nol, maka akibatnya timbul suku massa nol. Keadaan-keadaan dengan massa nol inilah yang merupakan
boson-boson Goldstone.
3.4
Kerusakan Simetri Spontan Dalam QCD
Dari bagian 3.2, suatu model mainan dengan suatu konstruksi telah menimbulkan
kerusakan simetri spontan, namun hal ini tidak sepenuhnya dipahami secara teori
mengapa QCD seharusnya memperlihatkan fenomena ini. Di sini, mula-mula akan
diperhatikan mengapa suatu input eksperimen, yaitu spektrum hadron dari dunia ”nyata” mengindikasikan bahwa tidak menghilangnya singletcondensatequark skalar
adalah kondisi yang cukup untuk kerusakan simetri spontan dalam QCD.
3.4.1
Spektrum Hadron
Lagrangian QCD memiliki simetri SU(3)L×SU(3)R×U(1)V yang dalam batas chi-ralmassa-massa quark ringan menghilang (nol). Dari pemikiran simetri yang hanya
melibatkan HamiltonH0
QCD, diharapkan bahwa hadron-hadron menyusun dirinya ke
dalam multiplet-multiplet terdegenerasi yang dimensinya cocok dari representasi
ir-redusibel dari grup SU(3)L×SU(3)R×U(1)V. Simetri U(1)V menghasilkan kekekalan bilangan baryon4 dan menimbulkan pengelompokan hadron menjadi meson (B = 0)
dan baryon (B = 1). Kombinasi linear Qa
V = QaR+QaL dan QaA = QaR−QaL dari
operator-operator muatanleft-dan right-handedkomutatif denganH0
QCD,
mempun-yai paritas yang berlawanan, dan oleh karena itu untuk beberapa keadaan dari
paritas positif diharapkan adanya keadaan terdegenerasi dari paritas negatif
(pari-tas ganda) yang dapat dilihat sebagai berikut. Misalkan|i,+imenunjukkan sebuah
4Lihat D.E Groom et al. [Particle Data Group Collaboration], Eur. Phys. J. C 15, (2000)
keadaan eigen dari H0
QCD dengan harga eigen Ei,
HQCD0 |i,+i=Ei|i,+i,
mempunyai paritas positif,
P|i,+i= +|i,+i,
seperti contohnya, anggota dari keadaan dasar baryon oktet (dalam batas chiral).
Dengan mendefinisikan |φi=Qa
A|i,+i, karena [HQCD0 , QaA] = 0, maka diperoleh
HQCD0 |φi=HQCD0 QaA|i,+i=QaAHQCD0 |i,+i=EiQaA|i,+i=Ei|φi,
yaitu, keadaan baru |φi juga merupakan keadaan eigen dari H0
QCD dengan harga
eigen yang sama Ei tapi paritas berlawanan:
P|φi=P QaAP−1P
|i,+i=−QaA(+|i,+i) = −|φi.
Keadaan |φi dapat diekspansikan dalam suku-suku dari anggota multiplet dengan paritas negatif,
|φi=QaA|i,+i=−taij|j,−i.
Akan tetapi, spektrum energi rendah dari baryon tidak berisi baryon oktet terdegen-erasi dari paritas negatif. Secara alami timbul pertanyaan apakah rangkaian
argu-men di atas tidak lengkap. Sungguh, diam-diam telah diasumsikan bahwa keadaan
dasar QCD dimusnahkan oleh Qa A.
Misalkan a†i secara simbolik menunjukkan sebuah operator yang mengkreasikan kuanta dengan bilangan kuantum dari keadaan |i,+i, sedangkan b†j mengkreasikan kuanta terdegenerasi dari paritas yang berlawanan. Asumsi bahwa keadaan-keadaan
|i,+idan |j,−i adalah anggota sebuah basis representasi irredusibel dari SU(3)L× SU(3)R. Diasumsikan bahwa terhadap SU(3)L ×SU(3)R operator-operator kreasi dihubungkan oleh
[QaA, a†i] =−taijb†j.
Jika Qa
A dikerjakan pada keadaan |i,+i maka didapat
QaA|i,+i = QaAa†i|0i=³[QaA, a†i] +a†i QaA
|{z}
֒→0
´
Akan tetapi, jika kedaan dasar tidakdimusnahkan oleh Qa
A, alasan dari pers. (3.20)
tidak lagi dipergunakan.
Dua fakta empiris tentang spektrum hadron bahwa kerusakan simetri spontan
terjadi dalam batas chiral QCD. Pertama, SU(3) sebagai SU(3)L ×SU(3)R kira-kira disadari sebagai simetri dari hadron. Kedua, oktet dari meson pseudoskalar
adalah istimewa, dalam pengertian bahwa massa dari anggota-anggotanya lebih kecil
dibandingkan dengan meson vektor 1− yang terkait. Mereka adalah calon-calon
untuk boson Goldstone dari kerusakan simetri spontan.
Untuk mengerti asal mula dari simetri SU(3), dipertimbangkan muatan-muatan
vektor Qa
V = QaR+QaL [lihat pers. (2.46)]. Mereka memenuhi hubungan komutasi
dari aljabar Lie SU(3) [lihat pers. (2.63) - (2.66)],
[QaR+QaL, QbR+QbL] = [QaR, QbR] + [QaL, QbL] =ifabcQcR+ifabcQcL =ifabcQcV. (3.21)
Dalam acuan [18] telah ditunjukkan bahwa, dalam bataschiral, keadaan dasar perlu
invarian terhadap SU(3)V × U(1)V, yaitu, delapan muatan vektor Qa
V operator5
bilangan baryon QV/3 yang memusnahkan keadaan dasar,
Qa
V|0i=QV|0i= 0. (3.22)
Jika vakum invarian terhadap SU(3)V ×U(1)V, maka Hamiltonian juga [19] (tetapi tidak sebaliknya). Selain itu invarian dari keadaan dasar dan Hamiltonian
menya-takan secara tidak langsung bahwa keadaan fisik dari spektrum H0
QCD dapat
dis-usun menurut representasi irredusibel SU(3)V ×U(1)V. Indeks V (untuk vektor) mengindikasikan bahwa generator-generator berasal dari integral komponen ke nol
dari operator-operator arus vektor dan oleh karena itu mereka bertransformasi
de-ngan paritas negatif. Kombinasi linear Qa
A =QaR−QaL memenuhi hubungan
komu-tasi [lihat pers. (2.63) - (2.66)]
[QaA, QbA] = [QaR−QaL, QbR−QbL] = [QaR, QRb ] + [QaL, QbL] = ifabcQcR+ifabcQcL =ifabcQcV,
[QaV, QbA] = [QaR+QaL, QbR−QbL] = [QaR, QbR]−[QaL, QbL]
= ifabcQcR−ifabcQcL =ifabcQcA. (3.23)
Catatan bahwa operator-operator muatantidakmembentuk aljabar tertutup, artinya
komutator dari dua operator muatan aksial tidak lagi sebuah operator muatan
ak-sial. Karena paritas ganda tidak diamati pada keadaan rendah, maka diasumsikan
bahwa Qa
A tidak memusnahkan keadaan dasar,
QaA|0i 6= 0, (3.24)
yaitu, keadaan dasar QCD tidak invarian terhadap transformasi “aksial”. Menurut
teorema Goldstone [20, 21, 22, 23, 24], untuk setiap generator aksialQa
A, yang tidak
memusnahkan keadaan dasar, terkait dengan sebuah medan boson Goldstone tak
bermassaφa(x) dengan spin 0, mempunyai sifat simetri yang sangat dekat generator
yang dibicarakan. Boson-boson Goldstone mempunyai sifat transformasi yang sama
terhadap paritas,
φa(~x, t)7→ −P φa(−~x, t), (3.25)
yaitu, mereka adalah pseudoskalar, dan bertransformasi terhadap subgrup H = SU(3)V, yang membiarkan vakum invarian, sebagai suatu oktet [lihat pers. (3.23)]:
[Qa
V, φb(x)] =ifabcφc(x). (3.26)
Masalah saat ini, G= SU(3)L×SU(3)R dengan nG = 16 dan H = SU(3)V dengan
nH = 8, diharapkan adan =nG−nH delapan boson Goldstone.
3.4.2
Condensate
Quark skalar
h
¯
i
Berikut ini akan ditunjukkan bahwa tidak menghilangnya condensate quark skalar
dalam batas chiral adalah kondisi yang cukup untuk kerusakan simetri spontan
dalam QCD.6
Sa(y) = ¯q(y)λaq(y), a= 0,· · ·,8, (3.27)
Pa(y) = iq¯(y)γ5λaq(y), a = 0,· · ·,8. (3.28)
Relasi komutasiequal-timedari dua operator quark membentukAi(x) =q†(x) ˆAiq(x),
dimana ˆAi menunjukkan matriks Dirac- danflavor, yang dapat ditulis sebagai [lihat
pers. (2.62)]
[A1(~x, t), A2(~y, t)] = δ3(~x−~y)q†(x)[ ˆA1,Aˆ2]q(x). (3.29)
6Pada bagian ini semua kuantitas fisika seperti keadaan dasar, operator-operator quark dan
Dengan definisi
QaV(t) =
Z
d3xq†(~x, t)λ
a
2 q(~x, t), dan menggunakan
[λa
2 , γ0λ0] = 0, [λa
2 , γ0λb] = γ0ifabcλc,
setelah mengintegrasi pers. (3.29) terhadap ~x, kerapatan quark skalar dari pers. (3.27) bertransformasi terhadap SU(3)V sebagai sebuah singlet dan sebagai oktet,
[QaV(t), S0(y)] = 0, a= 1,· · ·,8, (3.30)
[QaV(t), Sb(y)] = i
8
X
c=1
fabcSc(y), a, b= 1,· · ·,8, (3.31)
hasil yang analog diperoleh untuk kerapatan quark pseudoskalar. Dengan
menggu-nakan
8
X
a,b=1
fabcfabd = 3δcd (3.32)
untuk konstanta struktur SU(3), komponen oktet dari kerapatan quark skalar dapat ditulis sebagai
Sa(y) = −
i
3
8
X
b,c=1
fabc[QbV(t), Sc(y)], (3.33)
Dalam batas chiral, keadaan dasar perlu invarian terhadap SU(3)V [18], yaitu,
Qa
V|0i= 0, dan dari pers. (3.33) diperoleh
h0|Sa(y)|0i=h0|Sa(0)|0i ≡ hSai= 0, a= 1,· · ·,8, (3.34)
diman telah digunakan invarian translasi dari keadaan dasar. Dengan kata lain,
komponen oktet daricondensate quark skalarharushilang dalam bataschiral. Dari
pers. (3.34), untuk a= 3
huu¯ i − hdd¯ i= 0,
yaitu, huu¯ i=hdd¯ i dan untuka = 8