BA||AIA,
IAITRA,
IIIII,
D[]I
PI}IGfiANAil]ITA
# -l
Egj
r#s
f@
aefee#4/&fr
ENDANG NURHAYAT|
|
StTt pERDt RAHAYUI
WtyATl'ltI
MUH. lvlUKTT PANGESTTWTEDARTTI
NUNTNG CATUR SRIWtTUJENGI
I KETUT SUNARYABAIIffIA,
IIIIRA,
$[]II,
Sanksi Pelanggaran
UU No. 19 Tahun 2002 Pasal 72
Tentang Perubahan atas UU No. '12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. |.000.000. (satujuta
rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta
B.AIIAIA,
$AITRA,
IIIII,
Dlil
rrlr6fflAnfifi]rTA
:e'futa'w
,wfl-*h*
iNDAlrG I,IURHAYATT
I
lrTr PERD| nAHAYU I WrrATr4lI
l'lUH, r'tul(Tt IPA]{GEST]WIDAmr I ]rt,l{tr'rc $TUR SRtWlLUJff{G I I TGTUT SUNARTA I
Bahasa,
Sastra,
SenL
dan Pengajarannya:
Catatan
Reflektif
Siti Perdi Rahayu,
Wiyatni,
dkk.Copyright
O
2015Hak cipta dilindungi undang-undang
All rights reserued
Penyunting
Dr. Kastam Syamsi Dr. Wiyatmi
Perancang sampul
Dwi Budiyanto
Penata
Isi
Omah Djanur
Sumber gambar sampul: www.harukasawa.com Cetakan peftama, April 2015
ISBN: 602-71899-3-5
Diterbitkan oleh:
Panitia Dies Natalis ke-52 Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakafta Bekerjasama dengan
Penerbit Interl ude Yogyakarta
Alamat Berbah, Sleman, Yogyakarta
KATA
PENGANTAR
Permasalahan
bahasa, sastra,
dan
seni
merupakanbagian
tak terpisahkan dari
komunitas
budayayang
secaralebih
besar
dapat
dipandang sebagai
suatu bangsa,
ataubahkan
masyarakat dunia. Kehadirankomunitas
budaya untukmerasa
"memiliki"
dapat
membangkitkan kesadaran
danpendorong
untuk
membina dan mengembangkan, memajukan,bahkan menjadi kekuatan
yang
luar
biasabagi
pemeftahanandalam rangka
mencapai kelestariannya.
Kesadaran tersebuttentu
akan direpresentasikan dalam"laku"
nyata dalam bentuk pengajian, pemikiran, pencerahan,dan yang
lebih
membumimelakukan pendidikan
pada generasi muda
sebagai
calonpewarisnya.
Kesadaran
tersebut
ditampakkan
dengan pemunculan tulisan "bunga rampai" kecil ini.Kata dalam
bahasa
apa puh, baik yang
termasuktipologi
aglutinasi,fleksi,
maupun fleksoaglutinasi, mengalamiproses pembentukan. Kata dasar
dalam
bahasaapa
pun juga mengalamiproses penciptaan.
Penciptaankata
dalam
suatu bahasa adayang
didasarkan pada kesanauditoris
komunitassuatu
bahasa.
Sementaraitu,
setiap
bahasa memiliki
suatu sistemyang
spesifik. Oleh keranaitu,
topik
ini
menarik untukdiinformasikan kepada khalayak.
Hal
yang
tak
kalah menarik adalahkajian
bidang seni,termasuk
di
dalamnya sastra. Permasalahan gender yang sejak peradaban ini ada menjadi persoalan. Dengan begitu persoalanitu
ada dalam setiap aspek kehidupan peradaban manusia, tak terkecuali dalam bidang sastra atau seni. Kajian seni dari sudut pandang nilai-nilai hakikifilsafati
dianalisis pula dalam buku ini.Persoalan
pendidikan bahasa
dan
seni
sefta
bagaimanadalamnya evaluasi
diri
bagi
pendidik
mendapatkan perhatianpula
dalam
buku
ini.
Upaya pengembanganprogram,
mediadan
sarana
pembelajaranpenting
dilakukan
oleh siapa
punyang
berkecimpung
di
dunia
pendidikan. Demikian
pula persoalan tanggungjawab
dan kewajiban tenaga pendidik dantenaga
kependidikanyang
handalperlu
ditumbuhkembangkanterus-menerus
dan
tidak
boleh
dipandang sebagai
kegiatanyang
regulardan
rutin.
Halini
menunjukkan bahwa persoalanpendidikan
dan
bagaimana membangun
profesioanalitastenaga
pendidikguna
menghasilkan pendidikanyang
bermututidak
dapat dilakukan serampangan, mesti dibangun kesadarandan
diberikan peluang untuktumbuh
kembang kreativitas dan kesadaran untuk terus berkembang dan berkembang.Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
Prof.
Dr.
Zamzani,
M.pd,
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar'*,
v
Penguatan Kearifan
Lokal
Jawa
Menuju Fakultas
Bahasa
dan
Seni
yang Akademis, Humanis, dan Profesional
Prof. Dr. Endang Nurhayati,
M.Hum.
-
1Kata
Tiruan Bunyi (Onomatope) dalam
Bahasa Prancis
Siti Perdi Rahayu
-
19Representasi Keterdidikan Perempuan
dalam Novel-novel
Indonesia dalam Belenggu Patriarki
Wiyatmi
-
33"Gatutkaca
Lair"
di Tangan Seorang
Guru
Muh.
Mukti
*
75Menuju Pengembangan Program
Bahasa
Indonesia
untuk
PenuturAsing dengan Mengacu
pada
Common
European Framework of
References
for
Languagesdan
Genre
Pangesti Wiedarti
-
89Komik Daring:
Alternatif
Pengajaran
Keterampilan Menulis
Bagi
Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Bahasa Prancis
Nuning Catur Sri Wilujeng
-
1I7
Pendidikan Kriya Antara Tanggung Jawab Kenyataan
dan Harapan
di
Masa
Datang
I
Ketut Sunarya*
t29
Pengembangan
Video Pembelajaran
Tari
(Sebuah
Alternatif
Metode Belajar Tari
)
Kuswarsantyo
-
143Model
Evaluasi
Diri
untuk
Menilai
Kinerja Guru
(Bahasa
Dan
Seni)
Kastam Syamsi
-
155
,.
Pemilihan
Karya
Sastra
untuk
Penilidikan
Maman Suryaman
-
167KOMIK
DARING:
ALTERNATIF
PENGAIARAN
KETERAMPILAN MENULIS BAGI
MAHASISWA
JURUSAN
PENDIDIKAN
BAHASA PRANCIS
Oleh Nuning Catur Sri Wilujeng Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis,
FBS Universitas Negeri Yogyakafta nuning@uny.ac.id
A.
Pendahuluan
Saat
ini
teknologi
telah
banyak
terlibat
dalampembelajaran bahasa
dan
bahasaasing lebih
khususnya diberbagai
tingkat yang
berbeda
di
seluruh dunia.
Berbagaiteknologi
dalam
pembelajar bahasa
pada
anak-anak
juga ditemukan dalam pembelajar dewasa.Sejak komputer mulai diintegrasikan dalam pembelajaran bahasa pada
tahun
1960-an (Motteram, 20LZ), sampai saat inikomputer
telah
berkembang dalam bentuk modern. Komputermasih banyak dijumpai
di
lab
bahasa,kantor,
namun pendidikdan
pesertadidik
banyakyang
menentenglaptop,
notebook,danl
atau
tablet
bahkan banyak
lagi
yang
mempunyaismaftphone
di
saku
mereka.
Lebih
lanjut
dalam
laporantahunan New Media
Consortium(NMQ Horizon Report(2012)
menengarai
tren
yang
akanterjadi
dalam kurunwaktu
2012-20t7
sebagai
berikut.
Pertama,
perubahan
paradigmpendidikan
yang
mengarah pada pembelajaran dalam jaringan(daring),
pembelajaran
hybrid dan
model
pembelajarankolaboratif.
Pembelajarandaring yang
menjamur
di
internetmenawarkan
seting kelas
yang
mirip dengan kelas
nyata,sementara banyak peserta
didik yang telah
terbiasa
denganinternet, sosial media. Kedekatan peserta didik dengan internet
yang dulu
mungkin
merupakan kelemahan,saat
ini
keadaantersebut dapat diubah menjadi kelebihan dalam pembelajaran.
Kedua, banyak macam sumber
belajar
dan
relasi
yangditawarkan
di
internet
merupakantantangan bagi
guru
ataudosen
untuk
mendefinisikan
kembali
perannya
sebagaipendidik. Menyiapkan peserta
didik untuk
siap bersaing dalamdunia global
segera
setelah
mereka
menyelesaikan jenjang pendidikannya merupakantantangan tersendiri.
Keadaan dantantangan
di
masa mendatang
pasti
tidak
sama
dengankeadaan
dan
tantangan pada
saat
ini.
Ketiga,
meningkatnyadaya
beli
masyarakat
dan
terjangkaunya
piranti elektroni(
khususnya
dalam
pendidikantelah
mengubahvisi,
misa
dankeb'rjakan
dalam pendidikan.
Saat
ini
pesefta
didik
yang membawa peralatan elektroniknya sendiri semakin menjadi halyang lumrah.
Program
Bring
Your Own
deuice
merupakanusaha
dalam radah
pendidikanuntuk
membuat
peserta didikdapat
memaksimalkanperalatan eletronik
yang
dimilikinya dalam membantu belajarnya. Keempat, semakin banyak orang berharap agar dapat bekerja, belajar, dan kuliah kapanpun dandi
manapun. Hal ini menjadi fenomena khusus pagi pembelajardewasa, apalagi
yang
telah
bekerja. Mereka masih
inginmelanjutkan
pendidikannya
tanpa
mau
meninggalkanpekerjaannya. Koneksi
internet mampu
menghubungkankebutuhan-kebutuhan
tersebut
dalamwaktu yang
bersamaan.Kelima,
teknologi secara bertahap
telah
mempengaruhi carakerja, cara berrelasi, dan cara meraih kesusksesan. Jika dahulu kepemilikan teknologi dilihat sebagai bukti kemewahan, saat ini
kepemilikan
teknologi
merupakan
bukti
melek
pendidikan.Terakhir, semakin maraknya
pembelajaranyang
berorentasipada
peserta
didik.
Dalam
hal
ini
pendidik melihat
bahwapiranti elektronik peserta
didik
dapat
dimanfaatkan
untukmerealisasikan
kurikulum
yang
sesuai dengan
kehidupan peserta didik sehari-hari.Melihat standar pembelajaran bahasa asingyang dinyatakan
dalam American Council
on the
Teachingof
Forergn Language(ACTFL)
di
abad ke-21
ini,
teknologiakan
mendekatkan dan mempercepat ke-5 67aitu com m uniations,
cultures, con n ections,companisons,
dan
communfres (Hadley,2001).
Pembelajarandaring
yang
mendekati kehidupannyata
seperti komik daring,Second
Life,
dan
Ma
Conespondencedapat
dilakukan
oleh pesefta didik baik secara individu maupun kelompok.B.
Komik Daring
Banyak aplikasi
komik
daringyang saat
ini
ditawarkan.Aplikasi
inipun
ditawarkan dalam kategori berbeda-beda, misalpemakai umum, sekolah, atau perusahaan. Sekolah sebagai salah
satu
sasarn penggunanaankomik daring
menunjukkan bahwa kreasi komik memang telah dimodifikasi bukan saja untuk tujuan komersial namunjuga
untuk tujuan pengajaran. Komik daring ini ada yang berbayar da nada pula yang gratis.Komik
merupakan
media
untuk
mengekspresikan dirisecara
visual yang
biasanyajuga
dilengkapidengan
tulisan(caption). Ada komik yang diciptakan secara manual, kemudian
disempurnakan
dengan program
photoshop,ada
juga
komik daringyang
merupakan aplikasidi
internet. Komik daring dapatdipakai
sebagai
alternatif
pengajaran
menulis.
Aktifitas keterampilanini
dapat dilakukan secara individu maupun secarakolaboratif.
Jenis
tugasnyapundapat
berupa monolog
dalam mendeskripsikan suatutempat
benda, dan atauorang,
ataupun berupa percakapan(Clar(
2000).Pixton
dan
Toondoo
merupakan contoh-contoh aplikasi kreasi komik daring. Secara umum, orang dapat mendaftar agardapat
menggunakan
aplikasi
tersebut.
Pendaftaran
dapat dilakukan dengan mencantumkan alamat akunsurat
elektronik.Setelah pendaftaran selesai,
maka
penggunadapat
langsungberkreasi
komik
sesuai dengantema yang telah
dipersiapkan.Pixton
telah
dilengkapi denganfitur
pilihan suara,
sementaraToondoo
belum
mempunyai pilihan suara. Penambahan pilihandalam seting,
karaktertokoh, dan
aksesoristelah
mengalamibanyak perubahan.
Jika
Pixtontelah
dilengkapi dengan suara, maka ToondooI
gambar animasi template yang disediakan oleh aplikasi, namunjuga
dapat
dengan kreasi sendiri dengan caramengunggah
foto.
Kelebihan
lain
dalam Toondoo
adalah pengguna dapat mengumpulkan lembar-lembar komik yang telahdibuatnya
menjadi
1
buku
komik. Tampilan
yang
benruarna,pilihan karakter
yang
banya[
setingyang
beragam,dan
dapatdiunggah secara
daring
membuat
Toondoo
diakses
banyak pengguna setiap harinya. Berikut ini adalah contoh komik daringyang
dibuat
oleh
mahasiswa semesterIV
jurusan
pendidikan bahasa Prancis berjudulAlvin dan Julie, sebagai tugas individu.Dengan aplikasi Toondoo,
dosen
mengajak mahasiswauntuk
membuat percapakan bertema
"Membuat
Janji,,.Mahasiswa bebas memilih
jumlah tokoh
pelakudalam
komiktersebut, latar percakapan, baik dalam ruangan maupun
di
luarruangan. Dosen
dapat
memberikan komentar, memberi tandasuka, dan
juga
merekomendasikanpada
penggunalain
agarmelihat komik tersebut.
Semua
aktifitas dikerjakan
secara daring.KomDonen vanq
diniai
Detil
Komponen Isi/ Ide(sekor
maksimal 5)
Jika balon ujar memiliki :
Ekspresi penuh
tentang tema
Kaya
pengembangan
Ada Kreatifitas
E'
rktpr"ti
penuh tentang temaf;:
eengembangan tema hanyaS0%El
,
P"ng"*bangan tema hanya 5096E , P"ng"tbangan tema hanya 4096
E
,
ttunyu terdapat 1-2 kalimatE
'
kosong atau tidak relevanL-2
Perhatikan prinsip
yang dipakaidalam memberisekor
selain
Frand
'Eeroid
Fraild
'
Fet<or maks3
Pengorganis
asion( sekor
makimal 5)
Rangkaian cerita
mempunyai :
Pendahuluan
Pengembangan
cerita
Penutup
fi:
Cerita mengalami transformasi dantidak menjemukan/ monoton
$
: Ada 1 bagian pengembanganyang hilang
E : Cerita tidak mengalami
pengembangan yang cukup, ada
beberaoa baoian vano hilano
E'
Hunyu 1 bagian yangdikembangkan. Bagian lainnya kosono/ tidak reevan
E , Seluruh rangkaian cerita hanya
mempunyai 1-2 kalimat (kosakata
I
L
dan kalimat tidak
akurat) '
dan (pengorganisasintidak tepaV tidak loqis)
0
,*ru
sekali tidak terdapat kalimafl kataKosakata
(sekor
maksimal5)
Pemilihan kata tepat
dan akurat
Kaya lekikon
pNbanyat< menggunakan kosakata dan
hanya 3 kesalahan pemilihan kata
fte6aAi kekeliruan pemilihan kata, maksimal kesalahan 6-7 kosakata
E
:
kesalahan pemahaman dalampenqqunaan kosakata
E
,
Pitihun kosakata tidak dapatdipahami
E
,
Ekspresidalam bahasa Prancistidak dapat dioahami
0,
t"rru
menggunakan bahasa selain bahasa PrancisStruktur
Bahasa
(Sekor 5)
Kalimat
menggunakan pola
yang terstruktur
Menggunakan yang
tepat konjugasi
untuk subjek tunggal Menggunakan
konjugasi yang tepat untuk subjek jamak
Pengoperasian
kataforik
El
'
tutpurna,
tanpa kesalahanE : terdapat sedikit kekeliruan
E , sOozo kalimat salah struktur,
artikel, konjugasi,
d,
OVo kalimat salah struktur, artikel,konjugasi,
E
'
B0oZo kalimat salah struktur,artikel, konjugasi,
EN , tiOut ada tulisan/ tulisan tidak
relevan
Tanda Baca
(aksen)
(sekor 5)
Setiap kesalahan
total sekor berkurang 0,5
El'
t"tpurnu
El'
t".juoi
kesalahan kecitFl'
t"rjuAi kesalahan hingga 50o/oEl , turjuoi kesatahan htngga 6o%
El , t"rjuAi kesatahan hingga BO%
El , tiOut ada tulisa/ tulisan tidak relevan
C.
Assessmenf
( pen ilaian)
Skala persentir wnttng
Rubric
dapat dipakai
sebagaidasar
penilaian terhadap
kreasi
komik
ini.
Terdapat
5komponen
pokok
penilaian
yang terdiri
dari
isi,pengorganisasian,
kosakata,
struktur
dan
mekanik
(Jacob,1981).
Total
sekor
adarah25 yang terdiri dari
5
komponenpokok. Sekor
5
sempurna,
sekor
4
sangat
bagus,
sekor
3bagus, sekor 2 cukup, sekor 1
buru(
dan sekor 0jika
tidak adaujaran,
dan atau
menurisdengan ujaran
serain bahasa yangdikehendaki (dalam hal ini bahasa prancis).
Komponen
dapat
dimodifikasi, disesuaikan
denganbahasa
yang
dipelajari oreh peserta
didik.
Misarnya untukkomponen
tanda
bacatidak
perru maksimar sekor mencapai 5.Bahasa Prancis banyak
menggunakan
accent yang
akanmempengaruhi pengucapan
dan
juga
berhubungan
denganstruKur
(subjek jamak atau tunggal, maskulin atau feminine).D.
Diskusi
Kreasi
komik
bukan
saja
menghasilkan
keterampilan bahasa verbal (dialog yang terdapat dalam balonujar),
namunjuga
memberikan keterampilan berbahasanonverbal
(warna,seting cerita,
dll).
Hal inijuga
telah
dikemukakanoleh
pershadan
Nawvi (2004)
semuaorang
yang
kemudian disusul olehsensor
yang lain.
Visual
memainkan
peran dalam
semua kebahwa visual merupakan sistem sensor utamadan
pertamabagi
pengembanganindera berikutnya. Indera
penglihataninilah
yang
melaporkan
ke otak
agar
mampumenerjemahkannya dalam produksi bahasa.
Komik
daring
merupakan salahsatu alternatif
pengajaranketerampilan menulis dan
tentu
sajajuga
dapat dipakai dalamketerampilan
lainnya, misal
keterampilan berbicara.
Menuliskomik memberikan suasana belajar
yang
memberiruang
bagipesefta
didik
untuk
mengekspresikandiri
tanpa
rasa tertekandan
pengekpresiansecara produksi
bahasatanpa tampil
di depan kelas. Halini
mempertajam hasil penelitian sebelumnyatentang
komik yang dilakukan oleh Clark(2000)
bahwa komikmampu
menarik perhatian,
menggembirakan,dan
memberi banyak informasi tanpa perasaan terancam atautakut.
Bahkan Rule dan Auge(2005)
menyatakan bahwa pesertadidik
yangbelajar dengan
menggunakankomik mampu
mencapai sekoryang lebih tinggi dan
mereka mengatakan suasana
belajaryang
menyenangkan. Selainitu
komikjuga
membuat
pesertadidik mampu memotivasi diri sendiri.
Dalam
hal
belajar bahasa asing, penelitian France (2010)tentang
gaya
belajar bahasa
asing.
Hasil
dari
penelitiantersebut
menunjukkan
bahwa
penggunaan
komik
mampumenarik
perhatian peserta
didik tingkat
sekolah
menengahatas.
Namun
penelitiannya
juga
memberikan
sisi
negativebahwa karakter yang tersedia
kadang-kadang
tidak
cukup merepresentasikanwatak
atauwajah
yang dikehendaki, pose/gestus
yang terbatas, emoji yang belum
beragam(pada
saatitu).
Namun
keberagamanfitur
dan
karaker
tersebut
dapatdipatahkan, karena
berdasarkanlaporan kesanyang
diperolehdari
mahasiswayang
menggunakankomik
pada semester ini(semester
genap
201412015)
karakter
dan
posisi
tubuhberjumlah
lebih
banyak daripada setahun
sebelumnya(Wilujeng, 20L4). E.
Kesimpulan
Komik daring
sebagai
alternatif
pembelajaranketerampilan
menulis
telah
mampu
menarik
perhatianmahasiswa
semester
IV
jurusan
Pendidikanbahasa
prancis.Lebih
lanjut
mereka
mengatakanbahwa
pembelajaran komikini juga tidak
bagus
jika
dipakai secara
terus
menerus,misalnya
dalam
1
semester.
Pembelajarankomik daring
inidapat
berlangsung
karena
UNY
juga
mengembangkan
E-Learning.
Tanpa
terhubung dengan
internet,
mahasiswamampu membuat
komi(
namun
merekaakan
membutuhkanwaktu yang lebih
lama,
dan tidak
semua
mahasiswamempunyai keterampilan menggambar. Di sinilah komik daring lebih unggul dibandingkan komik
di
luar jaringan.Daftar Pustaka
Clark, C. (2000). Innovative Strategy: Concept CarLoon,
Instruction a I a n d Lea rn in
g
Stra tegieg
I 2,34-45.France, L.
(2010).
Conception of lesson notes as cartoonfor
forergn language learning. Diakses pada 24
Januarl
20t4,
dari
http : //cd n. i ntechopen. com/pdfs-wm/8924.Hadley, A. O.
(2001).
Teaching languagein
context(!d
Edition). USA: ThomsonJacobs, H. L., Zinkgraf, S.A., Wormouth, D.R., Harffiel, V. F.,
&
Motteram, G. (2012). The benefits
of
new technology in language learning. Diakses pada 14 April 2015 darihttp://britishcouncil.oro.
New Media Consoftium (NMC) Horizon Report
(Z}LZ)
Persha, A.J.& Nawvi, K.R.
(2004).
visuat stimulation activityfor
infants and toddlers. Secunderabad: National Institutes
for
Mentally Handicapped.Rule, A.C. & Auge, J. (2005). Using humorous Comics
to
teach mineral and rock concepts in sixth Grade ScienceClass.Journal
of
Geosqence Education, SS(5),549-558.
Wilujeng, N.(2014). Online comic in Mandarin Chinese,s vocabulary teaching: A case study
of
Budi Utama Multilingual School in yogyakafta, Indonesia (Master Thesis). Taiwan: National Taiwan Normal UniversityISBN b0a?1,4113-s