Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kepuasan kerja pada karyawan operasional tempat billiard “X” kota Bandung. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survey yang diarahkan pada pengumpulan data mengenai tingkat kepuasan kerja pada karyawan operasional tempat billiard “X” kota Bandung. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 18 orang. Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan operasional tempat billiard “X” kota Bandung yang memiliki masa kerja minimal 3 bulan.
Alat ukur yang digunakan disusun oleh peneliti merujuk kepada teori kepuasan kerja dari Ivancevich & Matteson (2002). Berdasarkan uji validitas menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang diolah dengan program SPSS 11.5, diperoleh hasil 58 item diterima dengan validitas berkisar antara 0,314 sampai 0,921 dengan reliabilitas alat ukur sebesar 0,9615 .
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa terdapat 10 orang karyawan operasional tempat billiard “X” kota Bandung yang merasakan ketidakpuasan kerja dan 8 orang karyawan operasional tempat billiard “X” kota Bandung yang merasakan kepuasan kerja. Ketidakpuasan yang paling banyak dirasakan oleh karyawan operasional tempat billiard “X” kota Bandung adalah pada faktor pay dan faktor supervision.
Saran yang dapat diberikan bagi pihak perusahaan adalah untuk melakukan peninjauan kembali dan penyesuaian dalam hal gaji yang diberikan pihak perusahaan kepada karyawan. Disarankan juga bagi supervisor untuk melakukan peninjauan kembali tentang tipe kepemimpinan yang paling sesuai yang akan digunakan untuk melakukan pendekatan kepada karyawan. Hal ini dimaksudkan supaya kepuasan kerja karyawan dapat meningkat dan mengurangi atau bahkan menghilangkan perilaku non produktif yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ………. i
KATA PENGANTAR ………. v
ABSTRAK ………... x
DAFTAR ISI ………... xi
DAFTAR TABEL ………... xv
DAFTAR BAGAN ………... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ……….. xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………... 1
1.2 Identifikasi Masalah ………... 15
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………. 15
1.3.1 Maksud Penelitian ………... 15
1.3.2 Tujuan Penelitian ……….... 15
1.4 Kegunaan Penelitian ………... 15
1.4.1 Kegunaan Teoretis ………... 16
1.4.2 Kegunaan Praktis ………... 16
1.5 Kerangka Berpikir ……….... 16
1.6 Asumsi ……….. 28
Universitas Kristen Maranatha
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepuasan Kerja ... 29
2.1.1 Definisi Kepuasan Kerja ………... 29
2.1.2 Pengukuran Kepuasan Kerja ………... 30
2.1.3 Teori Kepuasan Kerja ……….. 32
2.1.4 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Kepuasan Kerja ……… 34
2.1.5 Dampak Kepuasan Kerja ………... 36
2.2 Teori Perkembangan Havighurst ……….. 39
2.2.1 Early Adulthood ……….. 40
2.2.2 Middle Age ……….. 41
2.2.3 Later Maturity ………. 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ……….. 43
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………... 44
3.2.1 Variabel Penelitian ……….. 44
3.2.2 Definisi Operasional ……… 44
3.3 Alat Ukur ……….. 45
3.3.1 Kuesioner Kepuasan Kerja ……….. 45
3.3.2 Data Pribadi dan Data Penunjang ……… 49
3.3.3 Validitas Alat Ukur ………... 49
3.3.4 Reliabilitas Alat Ukur ………. 51
3.4 Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel ……….. 53
xiii
3.4.1 Populasi Sasaran dan Karakteristik Populasi ………….. 53 3.4.2 Teknik Sampling ………... 53
3.5 Teknik Analisis……….. 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Responden ………... 55 4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …... 55 4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ……… 56 4.1.3 Gambaran Responden Berdasarkan Status Marital ….... 56 4.1.4 Gambaran Responden Berdasarkan Jabatan …………... 57 4.1.5 Gambaran Responden Berdasarkan Lama Bekerja …... 57 4.1.6 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir ………... 58
4.2 Hasil Penelitian ………... 59 4.2.1 Tingkat Kepuasan Kerja ……….. 59
4.2.2 Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Faktor-faktor
Kepuasan Kerja ………... 60 4.2.3 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan
Faktor Pay ………... 61 4.2.4 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan
Faktor Work Itself ……… 62 4.2.5 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan
Faktor Promotion Opportunities ………... 63 4.2.6 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan
Faktor Supervision ………... 64
xiv
4.2.7 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan
Faktor Coworkers ……… 65
4.2.8 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Faktor Working Conditions ………... 66
4.2.9 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Faktor Job Security ……….. 67
4.2.10 Tabulasi Silang antara Usia dengan Tingkat Kepuasan Kerja ……… 68
4.2.11 Tabulasi Silang antara Jabatan dengan Tingkat Kepuasan Kerja ………... 69
4.2.12 Tabulasi Silang antara Lama Bekerja dengan Tingkat Kepuasan Kerja ………... 70
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ……… 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………... 77
5.2 Saran ………... 78
5.2.1 Saran Teoretis ……….. 78
5.2.2 Saran Praktis ……… 80
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur Kepuasan Kerja ………... 47
Tabel 3.2 Skala Penilaian ……… 48
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian ………. 49
Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 55
Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ……… 56
Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Status Marital ……… 56
Tabel 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Jabatan ………... 57
Tabel 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Lama Bekerja ………. 57
Tabel 4.6 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir …... 58
Tabel 4.7 Tingkat Kepuasan Kerja ……….. 59
Tabel 4.8 Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Faktor-faktor Kepuasan Kerja ………... 60
Tabel 4.9 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Faktor Pay ………... 61
Tabel 4.10 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Faktor Work Itself ………... 62
Tabel 4.11 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Faktor Promotion Opportunities ………. 63
Tabel 4.12 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Faktor Supervision ………... 64
Tabel 4.13 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Faktor Coworkers ………... 65
Universitas Kristen Maranatha
xvi
Tabel 4.14 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Faktor
Working Conditions ………. 66 Tabel 4.15 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Faktor
Job Security ………. 67 Tabel 4.16 Tabulasi Silang antara Usia dengan Tingkat Kepuasan Kerja … 68 Tabel 4.17 Tabulasi Silang antara Jabatan dengan Tingkat Kepuasan
Kerja ……… 69
Tabel 4.18 Tabulasi Silang antara Lama Bekerja dengan Tingkat Kepuasan Kerja ………... 70
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kerangka Berpikir ………. 27 Bagan 3.1 Skema Rancangan Penelitian ……… 43
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Gambaran Organisasi
Lampiran B : Data Penunjang dan Kuesioner Kepuasan Kerja
Lampiran C : Lampiran C1 : Hasil Validitas Kuesioner Kepuasan Kerja Lampiran C2 : Hasil Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Kerja Lampiran D : Skor Total Kuesioner Kepuasan Kerja
Lampiran E : Hasil Skor Total Faktor-faktor dan Indikator Kuesioner Kepuasan Kerja
Lampiran F : Hasil Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Jenis Kelamin, Status Marital dan Pendidikan Terakhir Lampiran G : Hasil Indikator Kepuasan Kerja Berdasarkan Responden yang
Tidak Puas dengan Faktor-faktor Kepuasan Kerja
Lampiran H : Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Pay dengan Data Pribadi Lampiran I : Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Supervision dengan Data
Pribadi
Lampiran J : Hasil Faktor Kepuasan Kerja Berdasarkan Responden yang Merasakan Kepuasan Kerja
Lampiran K : Tabel Data Penunjang
Universitas Kristen Maranatha
GAMBARAN ORGANISASI
Tempat billiard “X” adalah salah satu tempat billiard yang berdiri pada tahun 2002 di bawah naungan PT. D. Sebelum membuka tempat billiard “X”, PT. D sudah terlebih dahulu membuka dua tempat billiard lain. PT. D adalah perusahaan jasa yang berorientasi mendapat keuntungan atau hasil produksi dari adanya konsumen yang datang berkunjung ke tempat billiard dan café yang mereka miliki. Artinya, selama ada pengunjung yang membeli (memakai) jasa billiard dan café yang ditawarkan, maka perusahaan akan tetap mendapatkan hasil. Sebaliknya apabila tidak ada yang berkunjung membeli jasa yang ditawarkan, maka perusahaan tidak akan mendapatkan hasil untuk dinikmati.
Tempat billiard “X” memiliki jam kerja selama enam belas jam setiap harinya, sedangkan pada saat weekend (hari Jumat dan Sabtu) mereka memiliki tujuh belas jam kerja. Jam kerja tersebut dibagi menjadi dua shift yaitu shift pagi dan
shift malam yang masing-masing bekerja selama delapan jam setiap harinya.
Visi dan Misi Perusahaan
1. Kualitas pelayanan terhadap pemain dan pengunjung
2. Sumber daya manusia yang berkualitas, dengan menciptakan suasana kerja yang harmonis dan kerja sama yang positif
3. Efisiensi secara keseluruhan tanpa mengurangi kenyamanan dan pelayanan terhadap konsumen
Untuk dapat mencapai misi tersebut, perusahaan memerlukan acuan atau pedoman dalam pelayanan terhadap costumer agar standar pelayanan dan mutu selalu terjaga. Dengan demikian pengunjung dan pemain (penguna jasa) akan terus datang berkunjung ke centre yang bersangkutan untuk menghidupi seluruh aktivitas perusahaan termasuk menjadi sandaran masa depan seluruh karyawan.
Standar kerja yang harus dilakukan oleh karyawan dalam menjaga agar pelayanan dan mutu selalu terjaga adalah: high quality level of service (pelayanan yang berkualitas tinggi), spontaneous smile (senyum spontanitas), get stylish (trendy), sensitivity (kepekaan), discipline (disiplin) dan juga maintenance (perawatan). Karyawan tempat billiard “X” dari dua bagian, yaitu staff office dan juga karyawan operasional. Staff office terdiri dari staff accounting, staff administrasi, store keeper, asisten store keeper, supervisor, pool coordinator,
coordinator food and beverage, marketing dan coordinator marketing. Karyawan
operasional sendiri terbagi menjadi lima seksi, yaitu table guard section, bar
section, security section, cashier section dan cleaning service section.
a. Cleanliness, yang berarti bahwa karyawan harus memperhatikan kebersihan
dalam bekerja, baik kebersihan lingkungan sekitar ataupun kebersihan dirinya sendiri.
b. Costum atau pakaian, yang berarti karyawan harus memakai pakaian yang rapi,
bersih dan juga sopan.
c. Sepatu, yaitu karyawan harus memperhatikan kebersihan dari sepatu yang digunakannya. Sepatu yang digunakan karyawan sebaiknya berwarna hitam atau setidaknya berwarna gelap.
d. Name tag atau id card, yaitu karyawan diharuskan untuk memakai tanda
pengenal selama ia melakukan pekerjaannya di tempat billiard tersebut. e. Hair, yang berarti potongan rambut karyawan harus rapi.
f. Stylist, yang berarti karyawan harus memperhatikan style yang ia miliki agar
sesuai atau tidak melanggar batas-batas kesopanan dan kepatutan.
g. Locker, yang berarti locker milik karyawan hanya berisi barang-barang pribadi
miliki karyawan yang bersangkutan.
h. Staff rules (peraturan perusahaan) yang memiliki kriteria sebagai berikut:
disiplin kerja, motivasi dan prestasi kerja, inisiatif dan kreativitas kerja serta
leadership.
Peraturan Perusahaan
dari supervisor sampai dengan cleaning service section. Yang membedakannya adalah job description dari masing-masing jabatan tersebut.
Berkaitan dengan hal promosi, perusahaan memiliki peraturan sebagai berikut: promosi akan diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi dan juga dedikasi yang baik kepada perusahaan, selain itu karyawan juga tidak dalam masa menjalani surat teguran atau surat peringatan. Karyawan yang mendapatkan promosi akan menjalani masa percobaan selama tiga bulan dengan gaji yang sama dengan posisi yang sebelumnya. Jika karyawan yang bersangkutan tidak lulus dalam masa percobaan itu, maka karyawan akan dikembalikan ke jabatan semula atau jabatan lain yang setara.
Prestasi karyawan sendiri dilihat dari hasil penjualan yang bisa dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan dan juga attitude mereka. Attitude para karyawan dilihat setiap bulannya dari disiplin, prestasi penjualan dan juga sebaik apa mereka melakukan job description mereka.
Karyawan memiliki tanggung jawab untuk menangani keluhan-keluhan yang dilontarkan oleh konsumen, tetapi karyawan yang bersangkutan tidak memiliki kewenangan untuk langsung mengambil alih keluhan tersebut. Dengan kata lain, karyawan harus membawa keluhan tersebut kepada pihak supervisor baru kemudian
supervisor dari centre yang bersangkutan yang akan menyelesaikan keluhan
tersebut.
bisa melakukan penjualan minimal sebesar Rp 5.500.000,- dalam satu bulan. Fasilitas yang bisa didapat oleh karyawan yang mendapatkan gelar “employee of the
month” antara lain adalah adanya uang bonus tambahan dan juga penghargaan
internal dari supervisor sendiri.
Bab-bab dalam kebijakan dan administrasi perusahaan sendiri mencakup: istilah-istilah yang harus dipahami dalam perusahaan, penerimaan; penempatan dan pemindahan, tata tertib, pembebasan dari kewajiban untuk bekerja, kewajiban; sangsi dan larangan, pemutusan hubungan kerja dan yang terakhir adalah bab penutup. Berkaitan dengan penerimaan, penempatan dan juga pemindahan, karyawan dari tempat billiard “X” yang memutuskan untuk keluar dari tempat
billiard tersebut dapat melamar untuk menjadi pegawai kembali di tempat billiard
“V” maupun “W” apabila alasan karyawan yang bersangkutan untuk keluar dari tempat billiard tersebut cukup masuk akal. Selain itu, ada pula peraturan yang mengharuskan supervisor maupun security dari masing-masing centre untuk memberitahu pihak HRD terlebih dahulu jika mereka diminta oleh konsumen untuk menemani mereka bermain.
menjalani masa pengenalan, karyawan akan menjalani masa percobaan selama tiga bulan dan selama masa percobaan tersebut karyawan akan mendapatkan baik uang makan, uang transport dan juga gaji pokok.
Mengenai hubungan antar karyawan, tidak ada peraturan perusahaan yang mengatakan bahwa antar karyawan tidak diperkenankan untuk melakukan komunikasi selama jam kerja, namun perusahaan memiliki peraturan yang tidak memperkenankan para karyawannya untuk memiliki hubungan khusus antar mereka, baik dari jabatan yang sama ataupun jabatan yang berbeda.
Table Guard Section
Seorang table guard memiliki tugas membantu dan melayani customer saat bermain billiard yang meliputi racking bola, setting café table dan tacking order, yaitu menawarkan dan menjual makanan serta minuman yang ada di centre masing-masing.
Langkah-langkah operasional seorang table guard meliputi memberi sambutan yang ramah dan tidak berkesan dibuat-buat kepada customer yang datang untuk bermain ke centre yang bersangkutan, melayani customer yang ingin memesan menu food and beverage, melakukan komunikasi dengan customer, memperhatikan keadaan customer di sekitarnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, menjaga kebersihan meja yang menjadi tanggung jawabnya,
closing (billing) dan juga after sales service dengan mengucapkan terima kasih
Bar Section
Bar crew adalah karyawan yang bertugas di bar dan seluruh area sekitar bar
dengan fungsi utama membuat produk food and beverage serta melayani seluruh
order dari section lain. Bar juga melakukan fungsi penjualan produk untuk customer
yang berada di sekitar area bar.
Langkah-langkah operasional seorang bar crew meliputi memberikan sambutan yang ramah dan tidak berkesan dibuat-buat kepada customer yang datang, melayani penjualan produk food and beverage, melakukan komunikasi dengan
customer, memperhatikan keadaan customer sekitarnya untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan, memperhatikan kebersihan bar dan sekitarnya, closing dan
after sales service dengan mengucapkan terima kasih dengan penuh keramahan.
Security Section
Tugas security adalah memberikan jaminan keamanan, kenyamanan dan ketertiban pemain serta pengunjung yang berada dalam lingkungan centre. Security juga bertugas menjaga ketertiban dan kedisiplinan seluruh karyawan centre sesuai yang ditentukan perusahaan yang telah menjadi tanggung jawabnya.
Meskipun security bertugas menjaga keamanan dan ketertiban dalam centre, ia wajib berpenampilan simpatik tanpa melepaskan kewajiban standard-nya, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban centre. Berkaitan dengan hal itu, dalam operasional sehari-hari security juga wajib menjalankan standar operasional seperti
section lain, yaitu memberikan sambutan yang ramah dan tidak berkesan dibuat-buat
memperhatikan keadaan customer di sekitarnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, memperhatikan kebersihan dari café table; area bar; ashtray; kursi dan lain-lain (jika terlihat kotor segera informasikan kepada table guard atau
cleaning service untuk segera dibersihkan) serta after sales service dengan
mengucapkan terima kasih dengan penuh keramahan. Penampilan seorang security pun diharapkan berkesan berwibawa dan ramah.
Cashier Section
Cashier bertugas memproses seluruh pembayaran customer berdasarkan
Captain Order (CO) yang disetorkan. Cashier juga membubuhkan tanda tangan
pada CO untuk mendapat persetujuan order sebelum menginput ke komputer
cashier. Penampilan seorang cashier diharapkan berkesan rapi dan ramah.
Langkah-langkah operasional seorang cashier meliputi memberikan sambutan yang ramah dan tidak berkesan dibuat-buat kepada customer yang datang, melakukan komunikasi dengan customer ketika customer menunggu di depan kasir untuk menunggu transaksi pembayaran, memperhatikan keadaan customer sekitarnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, memperhatikan kebersihan dari area kasir dari awal hingga akhir, closing dan after sales service dengan mengucapkan terima kasih dengan penuh keramahan.
Cleaning Service Section
Cleaning service adalah karyawan yang bertugas melakukan kebersihan dan
pada tempat-tempat yang telah ditentukan, seperti pintu masuk, office, toilet maupun seluruh area di manapun yang terlihat kotor. Penampilang seorang cleaning service juga diharapkan berkesan ramah.
Lampiran B
KATA PENGANTAR
Saya sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Bandung menyusun suatu penelitian mengenai kepuasan kerja pada karyawan.
Sehubungan dengan penelitian ini, maka saya sebagai peneliti memohon kesediaan
Saudara sekalian untuk mengisi kuesioner yang telah saya persiapkan. Kuesioner ini
terdiri dari 2 jenis dan Saudara diharapkan membaca petunjuk dari masing-masing
jenis kuesioner tersebut sebelum mengisinya. Besar harapan saya agar Saudara
bersedia mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan atau perasaan Saudara yang
sebenarnya. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar ataupun salah sehingga
Saudara tidak perlu merasa ragu dalam mengisinya.
Untuk menjaga kerahasiaan, maka identitas dan jawaban Saudara akan
saya jaga dan data yang terkumpul akan digunakan untuk kepentingan penelitian semata dan tidak ada hubungannya dengan management perusahaan.
Saya mengucapkan terima kasih yang atas waktu dan juga kerja sama yang
telah Saudara berikan.
Hormat Saya,
KUESIONER BAGIAN I
Petunjuk:
Pada bagian ini Saudara diharapkan untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan
yang tersedia dengan jelas dan sesuai dengan keadaan diri Saudara. Untuk
pertanyaan dengan bentuk pilihan ganda, berikanlah jawaban Saudara dengan
memberi tanda silang (X) pada option huruf pilihan yang sesuai dengan jawaban
Saudara. Untuk pertanyaan yang bertanda “*)” di belakang option jawabannya,
coretlah jawaban yang tidak sesuai dengan keadaan diri Saudara saat ini.
Sedangkan jika ada pertanyaan yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut dari
Saudara, hendaklah Saudara menuliskan penjelasan Saudara tersebut pada tempat
yang telah disediakan. Pendidikan terakhir : ………
B. DATA PENUNJANG
1. Apa alasan Saudara bekerja di tempat ini?
……… ……… ………
*)
2. Apakah dengan bekerja di tempat ini Saudara telah dapat memenuhi kebutuhan yang Saudara miliki?
Sudah / Belum *) Alasan:
……… ……… ……… 3. Apakah pemberian gaji atau upah di perusahaan ini dirasakan adil oleh
Saudara? 4. Apakah di tempat kerja Saudara terdapat kesempatan promosi bagi Saudara?
Ya / Tidak *)
……… ……… ……… 5. Apakah menurut Saudara penempatan karyawan sesuai dengan keterampilan
dan kemampuan yang Saudara miliki? Ya / Tidak *)
Alasan:
……… ……… ……… 6. Bagaimana hubungan Saudara dengan rekan sekerja Saudara?
a. Dekat sekali
7. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai supervisor Saudara saat ini? a. Baik sekali
b. Baik
c. Kurang baik d. Tidak baik Alasan:
……… ……… ……… 8. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai kondisi lingkungan kerja Saudara
saat ini?
Nyaman / Tidak nyaman *) Alasan:
……… ……… ………
*)
KUESIONER BAGIAN II
Petunjuk:
Pada bagian ini Saudara akan mendapati beberapa pernyataan mengenai
situasi dan kondisi yang Saudara hadapi di perusahaan pada saat Saudara bekerja.
Selain itu, tersedia juga 4 pilihan jawaban yang menyertai pernyataan tersebut.
Saudara diminta untuk membaca dan memahami setiap pernyataan tersebut.
Tugas Saudara adalah memilih salah satu dari keempat pilihan jawaban yang sesuai dengan perasaan Saudara terhadap pernyataan-pernyataan yang ada dengan memberi tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan perasaan
Saudara. Tidak ada jawaban yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah,
sehingga Saudara diminta untuk menjawab dengan jujur sesuai dengan penghayatan Saudara mengenai situasi dan kondisi yang ada dalam pernyataan tersebut.
Contoh:
PERNYATAAN STM TM M SM
Kebebasan untuk menggunakan pendapat pribadi yang saya miliki dalam bekerja.
Keterangan:
STM : Saudara merasa pernyataan tersebut sangat tidak memuaskan Saudara TM : Saudara merasa pernyataan tersebut tidak memuaskan Saudara
M : Saudara merasa pernyataan tersebut memuaskan Saudara
SM : Saudara merasa pernyataan tersebut sangat memuaskan Saudara
Jawablah setiap pernyataan yang ada dan periksalah kembali agar tidak ada
Keterangan:
STM : Sangat Tidak Memuaskan M : Memuaskan
TM : Tidak Memuaskan SM : Sangat Memuaskan
NO PERNYATAAN STM TM M SM
1. Kebijakan perusahaan dalam penetapan status karyawan dalam perusahaan.
2. Kenyamanan kondisi untuk bekerja di tempat saya bekerja.
3. Pembagian kelompok kerja yang sesuai dengan keterampilan yang saya miliki. 4. Supervisor memberikan teguran ketika saya
melakukan kesalahan dalam bekerja. 5. Peraturan yang diberlakukan perusahaan
dalam melakukan promosi jabatan. 6. Total perolehan yang saya terima sebagai
imbalan atas tugas-tugas yang telah saya kerjakan setiap bulan.
7. Kebijakan perusahaan dalam menempatkan karyawannya sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.
8. Keterampilan yang dimiliki rekan kerja saya dalam melakukan pekerjaannya.
9. Supervisor memberikan pengarahan kepada
karyawannya berkaitan dengan pekerjaan mereka.
10. Periode waktu promosi yang berlaku di perusahaan.
11. Pekerjaan yang saya miliki menuntut adanya berbagai macam keterampilan.
Keterangan:
STM : Sangat Tidak Memuaskan M : Memuaskan
TM : Tidak Memuaskan SM : Sangat Memuaskan
NO PERNYATAAN STM TM M SM
13. Jaminan pekerjaan yang saya miliki saat ini terhadap masa depan saya.
14. Kemampuan yang dimiliki rekan kerja saya dalam melakukan pekerjaannya.
15. Supervisor memberikan penghargaan berkaitan dengan pekerjaan yang telah saya selesaikan dengan baik.
16. Kesempatan promosi yang diberikan perusahaan pada karyawannya.
17. Besarnya gaji pokok yang saya terima atas tugas-tugas yang telah saya kerjakan. 18. Adanya perjanjian yang jelas dengan pihak
perusahaan dalam menetapkan aturan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 19. Dekorasi dan pilihan lagu yang diputar di
tempat saya bekerja.
20. Rekan kerja saya tidak menemui kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. 21. Supervisor memberikan feedback terhadap
hasil kerja saya.
22. Adanya sosialisasi mengenai kebijakan promosi di tempat kerja.
23. Uang makan dan uang transport yang diberikan oleh perusahaan.
24. Kebijakan perusahaan tentang
memberhentikan karyawan yang melanggar peraturan perusahaan.
Keterangan:
STM : Sangat Tidak Memuaskan M : Memuaskan
TM : Tidak Memuaskan SM : Sangat Memuaskan
NO PERNYATAAN STM TM M SM
26. Keramahan rekan-rekan kerja saya.
27. Supervisor menampung aspirasi dari karyawannya.
28. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
29. Kepercayaan yang diberikan oleh supervisor kepada saya untuk bertanggungjawab
terhadap tugas-tugas yang telah beliau berikan.
30. Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan oleh perusahaan.
31. Tidak ada pemberhentian karyasan tanpa pemberitahuan dan penjelasan terlebih dahulu oleh pihak perusahaan.
32. Dukungan yang diberikan oleh rekan kerja saya dalam mencapai prestasi kerja. 33. Supervisor menanggapi keluhan dan
keberatan karyawannya.
44. Intensitas yang dilakukan perusahaan dalam mensosialisasikan kebijakan promosi. 35. Kesempatan yang saya miliki untuk
memberitahu orang lain tentang apa yang harus mereka lakukan.
36. Tunjangan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan.
37. Tersedianya tempat makan / kantin yang nyaman dan memadai di tempat kerja saya. 38. Cara rekan-rekan kerja saya saling
Keterangan:
STM : Sangat Tidak Memuaskan M : Memuaskan
TM : Tidak Memuaskan SM : Sangat Memuaskan
NO PERNYATAAN STM TM M SM
39. Supervisor memberikan dukungan kepada karyawannya.
40. Kesempatan untuk maju atau mendapatkan promosi dalam pekerjaan yang saya miliki. 41. Jumlah uang prestasi yang saya terima setiap
bulan.
42. Tersedianya ruang locker untuk karyawan
dengan kondisi yang bersih dan nyaman di tempat kerja.
43. Cara rekan-rekan kerja saya bergaul satu sama lain.
44. Supervisor memperhatikan kesejahteraan karyawannya.
45. Keadilan pihak perusahaan dalam melakukan promosi di tempat kerja saya.
46. Pemberitahuan secara langsung terhadap hasil kerja yang telah saya laksanakan.
47. Gaji dibayarkan pada tanggal 1 setiap bulannya.
48. Kemauan rekan-rekan kerja saya untuk saling bekerja sama.
49. Cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan promosi telah sesuai dengan aturan yang berlaku.
50. Teguran yang saya terima dari supervisor ketika saya tidak melaksanakan tugas dengan baik.
Keterangan:
STM : Sangat Tidak Memuaskan M : Memuaskan
TM : Tidak Memuaskan SM : Sangat Memuaskan
NO PERNYATAAN STM TM M SM
52. Kemampuan rekan-rekan kerja saya untuk saling bekerja sama.
53. Complain yang saya terima dari konsumen ketika saya tidak melayani dengan baik. 54. Kebijakan perusahaan dalam memberikan
tunjangan hari tua (pensiun).
55. Semangat kerja sama dalam kelompok. 56. Ungkapan rasa terima kasih yang saya terima
dari konsumen ketika saya melayani dengan baik.
57. Kebijakan perusahaan berkaitan dengan pemberian uang prestasi kepada
karyawannya.
Validitas
Tabel C.1 Hasil Validitas Kuesioner Kepuasan Kerja
NO. Validitas Diterima / Ditolak
54. 0,753 Diterima
55. 0,723 Diterima
56. 0,644 Diterima
57. 0,340 Diterima
58. 0,760 Diterima
59. 0,539 Diterima
60. 0,740 Diterima
61. 0,801 Diterima
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Reliability Coefficients
N of Cases = 18.0 N of Items = 58
Lampiran D
Tabel D. Skor Total Kuesioner Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja Responden
Skor Kategori
1 150 Tidak Puas
2 127 Tidak Puas
3 131 Tidak Puas
4 165 Puas
5 156 Puas
6 137 Tidak Puas
7 151 Tidak Puas
8 146 Tidak Puas
9 107 Tidak Puas
10 151 Tidak Puas
11 134 Tidak Puas
12 186 Puas
13 114 Tidak Puas
14 185 Puas
15 173 Puas
16 152 Puas
17 158 Puas
Lampiran E
Lampiran F
Tabel F.1 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Jenis Kelamin
Tabel F.2 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Status Marital
Tingkat Kepuasan Kerja
Tabel F.3 Tabulasi Silang antara Tingkat Kepuasan Kerja dengan Pendidikan Terakhir
Lampiran G
Tabel G.1 Hasil Indikator Kepuasan Kerja Berdasarkan Responden yang Tidak Puas dengan Faktor Pay
Puas Tidak Puas Total
Indikator
Tabel G.2 Hasil Indikator Kepuasan Kerja Berdasarkan Responden yang Tidak Puas dengan Faktor Work Itself
Puas Tidak Puas Total
Indikator
Σ % Σ % Σ %
Skill Variety 0 0 % 9 100 % 9 100 % Autonomy 0 0 % 9 100 % 9 100 % Feedback 0 0 % 9 100 % 9 100 %
Tabel G.3 Hasil Indikator Kepuasan Kerja Berdasarkan Responden yang Tidak Puas dengan Faktor Promotion Opportunities
Puas Tidak Puas Total
Indikator
Σ % Σ % Σ %
Kebijakan 0 0 % 9 100 % 9 100 %
Sosialisasi 1 11,11 % 8 88,89 % 9 100 %
Tabel G.4 Hasil Indikator Kepuasan Kerja Berdasarkan Responden yang Tidak Puas dengan Faktor Supervision
Puas Tidak Puas Total
Indikator
Σ % Σ % Σ %
Task Oriented 0 0 % 11 100 % 11 100 % Relation Oriented 0 0 % 11 100 % 11 100 %
Tabel G.5 Hasil Indikator Kepuasan Kerja Berdasarkan Responden yang Tidak Puas dengan Faktor Coworkers
Puas Tidak Puas Total
Indikator
Σ % Σ % Σ %
Competent 1 11,11 % 8 88,89 % 9 100 % Supportive 0 0 % 9 100 % 9 100 % Team Work 0 0 % 9 100 % 9 100 %
Tabel G.6 Hasil Indikator Kepuasan Kerja Berdasarkan Responden yang Tidak Puas dengan Faktor Working Conditions
Puas Tidak Puas Total
Indikator
Σ % Σ % Σ %
Mendukung
Produktivitas 1 11,11 % 8 88,89 % 9 100 %
Tabel G.7 Hasil Indikator Kepuasan Kerja Berdasarkan Responden yang Tidak Puas dengan Faktor Job Security
Puas Tidak Puas Total
Indikator
Σ % Σ % Σ %
Aman 2 22,22 % 7 77,78 % 9 100 %
Tidak Ada PHK Sepihak dan
Tiba-tiba
Lampiran H
Tabel H.1 Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Pay dengan Jenis Kelamin
Tabel H.2 Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Pay dengan Usia
Pay
Tabel H.3 Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Pay dengan Jabatan
Tabel H.4 Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Pay dengan Lama Bekerja
Pay
Puas Tidak Puas
Total Lama Bekerja
Σ % Σ % Σ %
0 – 3 tahun 4 36,36 % 7 63,64 % 11 100 % > 3 tahun 3 42,86 % 4 57,14 % 7 100 %
Total 7 38,89 % 11 61,11 % 18 100 %
Tabel H.5 Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Pay dengan Pendidikan Terakhir
Pay
Puas Tidak Puas
Total Pendidikan Terakhir
Σ % Σ % Σ %
SMU / sederajat 6 37,5 % 10 62,5 % 16 100 %
D1 1 50 % 1 50 % 2 100 %
Lampiran I
Tabel I.1 Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Supervision dengan Jenis Kelamin
Tabel I.2 Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Supervision dengan Usia
Supervision
Tabel I.3 Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Supervision dengan Jabatan
Tabel I.4 Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Supervision dengan Lama Bekerja
Supervision
Puas Tidak Puas
Total Lama Bekerja
Σ % Σ % Σ %
0 – 3 tahun 3 27,27 % 8 72,73 % 11 100 % > 3 tahun 4 57,14 % 3 42,86 % 7 100 %
Total 7 38,89 % 11 61,11 % 18 100 %
Tabel I.5 Hasil Tabulasi Silang antara Faktor Supervision dengan Pendidikan Terakhir
Supervision
Puas Tidak Puas
Total Pendidikan Terakhir
Σ % Σ % Σ %
SMU / sederajat 7 43,75 % 9 56,25 % 16 100 %
D1 0 0 % 2 100 % 2 100 %
Lampiran J
Tabel J. Hasil Faktor Kepuasan Kerja Berdasarkan Responden yang Merasakan Kepuasan Kerja
Puas Tidak Puas Total
Faktor-faktor
Kepuasan Kerja Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Pay 5 62,5 % 3 37,5 % 8 100 %
Work Itself 6 75 % 2 25 % 8 100 %
Promotion
Opportunities 7 87,5 % 1 12,5 % 8 100 %
Supervision 6 75 % 2 25 % 8 100 %
Coworkers 7 87,5 % 1 12,5 % 8 100 %
Working
Conditions 7 87,5 % 1 12,5 % 8 100 %
Tabel K.1 Alasan Karyawan Bekerja
Alasan Bekerja Jumlah Persentase
Mencari nafkah 13 72,22 %
Sesuai dengan kemampuan dan keahlian 1 5,56 %
Mencari uang sambil bermain 1 5,56 %
Mendapatkan biaya hidup tambahan 1 5,56 %
Meneruskan kuliah 1 5,56 %
Batu loncatan 1 5,56 %
Tabel K.2 Terpenuhi atau Tidaknya Kebutuhan Karyawan
Terpenuhi atau Tidaknya Kebutuhan Jumlah Persentase Hanya dapat memenuhi kebutuhan tertentu saja 8 44,44 % Dapat menyenangkan orang tua dan diri sendiri 1 5,56 %
Cukup bagi diri sendiri 1 5,56 %
Standar gaji kurang 3 16,67 %
Bisa menikah karena bekerja di tempat billiard ini 1 5,56 % Dapat membayar uang kuliah sedikit-sedikit 1 5,56 %
Tidak memberi alasan 3 16,67 %
Tabel K.3 Gambaran Terpenuhi atau Tidaknya Kebutuhan Karyawan Berdasarkan Alasan Karyawan Bekerja
Hanya Dapat Memenuhi Kebutuhan Tertentu
Alasan Bekerja
Jumlah Persentase
Mencari nafkah 6 75 %
Selain mencari nafkah 2 25 %
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi saat ini, persaingan dalam berbagai bidang kehidupan semakin ketat, salah satunya adalah persaingan antar perusahaan. Dikarenakan banyaknya perusahaan yang ada di Indonesia saat ini, maka setiap perusahaan dituntut untuk saling bersaing. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan yang bersangkutan dapat tetap bertahan dan hasil produksinya tetap berkualitas. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang didirikan untuk memproduksi barang atau jasa serta bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Salah satu contoh perusahaan yang didirikan untuk memproduksi jasa adalah tempat billiard, yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang hiburan. Tempat-tempat yang menawarkan jasa penyewaan meja billiard sesungguhnya sudah ada sejak dulu, namun persaingan antar tempat billiard baru mulai marak sejak sekitar tahun 2002.
Dewasa ini, permainan billiard sudah mulai menjamur di kalangan masyarakat Indonesia, tidak terkecuali di kota Bandung. Orang-orang yang melakukan permainan ini tidak hanya terdiri dari orang-orang dengan status sosial ekonomi yang tinggi ataupun orang-orang dewasa, orang-orang dari kalangan masyarakat dengan status sosial menengah, para remaja dan anak-anak pun dapat melakukan permainan ini. Hal ini disebabkan harga penyewaan sebuah meja di suatu
Universitas Kristen Maranatha
2
tempat billiard relatif murah per jamnya, selain itu permainan ini pun cukup mudah untuk dipelajari.
Pada saat ini, billiard tidak hanya dianggap sebagai hiburan, tapi sudah mulai dianggap sebagai olah raga bagi sebagian orang. Hal ini diperkuat dengan mulai maraknya turnamen-turnamen dan perlombaan-perlombaan billiard sebagai salah satu cabang olah raga. Selain itu, billiard juga tetap dipandang sebagai salah satu hiburan karena saat ini tempat-tempat billiard tidak hanya menyediakan fasilitas
billiard saja, tapi juga menyediakan fasilitas bar dan lounge sehingga para
pengunjung tidak hanya dapat berolah raga tapi juga dapat menikmati makanan, minuman dan juga musik. Semula tempat billiard hanya melayani pada malam hari dan lebih memfokuskan perhatiannya pada memberikan pelayanan hiburan. Kini tidak semua tempat billiard membuka usahanya pada malam hari, banyak juga tempat billiard yang membuka usahanya mulai dari pagi hari, misalnya pada pukul 10.00 atau 11.00. Salah satu tempat billiard yang membuka usahanya pada pukul 11.00 adalah tempat billiard “X”. Pada saat weekday, yaitu dari hari Minggu sampai dengan hari Kamis, tempat billiard ini beroperasi dari pukul 11.00 – 01.00. Sementara pada saat weekend, yaitu pada hari Jumat dan Sabtu, tempat billiard ini beroperasi dari pukul 11.00 – 02.00.
Tempat billiard “X” adalah salah satu tempat billiard milik PT. D yang merupakan perusahaan jasa yang berorientasi mendapat keuntungan atau hasil produksi dari adanya konsumen yang datang berkunjung ke tempat billiard dan café yang mereka miliki. Visi tempat billiard “X” ini adalah menciptakan atmosfir kehidupan yang menyenangkan dalam suasana yang aktif dan dinamis melalui
3
hiburan yang berkualitas dan olah raga yang menyehatkan. Sedangkan misi dari tempat billiard “X” adalah untuk menjadi yang terbaik, khususnya di bidang industri hiburan dan olah raga billiard yang meliputi: pertama, kualitas pelayanan terhadap pemain dan pengunjung. Kedua, sumber daya yang berkualitas, dengan menciptakan suasana kerja yang harmonis dan kerja sama yang positif. Ketiga, efisiensi secara keseluruhan tanpa mengurangi kenyamanan dan pelayanan terhadap konsumen.
Rata-rata konsumen yang datang ke tempat billiard “X” ini pada saat
weekday adalah sekitar sembilan puluh orang per hari. Sementara itu pada saat
weekend, konsumen yang datang berkisar antara 140 – 150 orang per hari. Jika
dibandingkan dengan tempat billiard lain yang masih berada di bawah naungan PT. D, maka rata-rata tersebut membuat tempat billiard ini berada di urutan kedua, sedangkan jika dibandingkan dengan tempat billiard lain di luar milik PT. D, tempat
billiard “X” berada pada urutan yang sama dan terkadang lebih unggul daripada
tempat billiard lain.
Target yang ingin dicapai oleh tempat billiard “X” adalah pencapaian omset perusahaan di atas seratus lima puluh juta rupiah per bulan, yang berarti dalam satu hari tempat billiard ini diharapkan dapat mencapai omset sekitar enam juta rupiah. Pemasukan yang paling besar untuk mendukung pencapaian target ini adalah dari produk café yang ditawarkan. Yang menjadi kendala dalam pencapaian target ini adalah tingkat turnover konsumen yang tidak menentu, seperti banyak konsumen yang datang pada suatu waktu dan setelah konsumen tersebut pergi, tidak ada lagi atau sedikit sekali konsumen yang datang pada hari yang bersangkutan. Selain itu, pelayanan karyawan terhadap konsumen juga menjadi salah satu faktor yang
4
menentukan, karena konsumen akan merasa tidak puas jika karyawan lambat dalam melayani mereka. Konsumen cenderung menunjukkan rasa tidak puas mereka dengan bersikap tidak ramah terhadap para karyawan atau mengeluh kepada karyawan tentang pelayanan yang tidak cepat atau cekatan. Tidak jarang juga para konsumen langsung mengadukan tentang pelayanan para karyawan yang mereka anggap tidak memuaskan kepada supervisor.
Perusahaan memerlukan acuan atau pedoman dalam memberikan pelayanan terhadap pengunjung agar standar pelayanan dan mutu selalu terjaga, dengan demikian pengunjung dan pemain (pengguna jasa) akan terus datang berkunjung ke
centre yang bersangkutan untuk menghidupi seluruh aktivitas perusahaan termasuk
menjadi sandaran masa depan seluruh karyawan. Standar kerja yang harus dilakukan oleh karyawan dalam menjaga agar pelayanan dan mutu selalu terjaga adalah pelayanan yang berkualitas tinggi, senyum spontanitas, penampilan yang mengikuti perkembangan zaman, kepekaan, disiplin dan juga perawatan.
Karyawan yang bekerja di tempat billiard “X” merupakan karyawan kontrak yang kontraknya akan diperbaharui setiap setahun sekali sampai pada tahun ketiga dimana karyawan akan diangkat menjadi karyawan tetap. Karyawan yang bekerja di tempat billiard “X” terbagi menjadi dua bagian, yaitu staff office dan karyawan operasional. Staff office terdiri dari staff accounting, staff administrasi, store keeper, asisten store keeper, supervisor, pool coordinator, coordinator food and beverage,
marketing dan coordinator marketing. Karyawan operasional terdiri dari lima seksi,
yaitu seksi table guard, seksi bar, seksi security, seksi cashier serta seksi cleaning
service.
5
Karyawan operasional merupakan aspek yang penting dalam proses produksi tempat billiard “X” karena mereka memiliki tugas untuk memberi pelayanan kepada pengunjung dan pemain (pengguna jasa). Kepuasan karyawan operasional terhadap pekerjaannya akan mempengaruhi performance kerja mereka dan perfoemnce kerja mereka itu akan mempengaruhi pelayanan mereka terhadap konsumen tempat
billiard tersebut. Jam kerja para karyawan operasional di perusahaan ini dibagi
menjadi dua shift, yaitu shift pagi dan shift malam, dengan lama bekerja untuk masing-masing shift sebanyak delapan jam yang sudah termasuk satu jam untuk istirahat. Karyawan operasional yang bekerja pada shift pagi akan bekerja mulai dari jam 09.45 – 17.45, sedangkan karyawan operasional yang bekerja pada shift malam pada saat weekday akan bekerja mulai dari jam 16.45 – 00.45 dan pada saat weekend akan bekerja mulai dari jam 17.45 – 01.45.
Pada seksi table guard terdapat para table guard, yaitu karyawan yang bertugas membantu dan melayani konsumen pada saat bermain billiard, meliputi mempersiapkan bola di meja billiard dan menawarkan serta menjual makanan dan minuman yang ada di centre masing-masing. Langkah-langkah operasional seorang
table guard meliputi memberi sambutan kepada konsumen, melayani konsumen
yang ingin memesan menu food and beverage, berkomunikasi dengan konsumen, memperhatikan keadaan konsumen di sekitarnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, menjaga kebersihan meja yang menjadi tanggung jawabnya, melayani konsumen saat mereka memutuskan untuk berhenti bermain serta pelayanan setelah konsumen bermain dengan mengucapkan terima kasih dengan penuh keramahan.
6
Pada seksi bar ditugaskan para bar crew yang merupakan karyawan dengan fungsi utama membuat produk food and beverage serta melayani seluruh order dari bagian lain. Para bar crew bertugas di bar dan juga seluruh area di sekitar bar. Bar juga melakukan fungsi penjualan produk untuk konsumen yang berada di sekitar area bar.
Pada seksi security, para petugas security bertugas untuk memberikan jaminan keamanan, kenyamanan dan ketertiban pemain serta pengunjung yang berada dalam lingkungan tempat billiard tersebut. Security juga bertugas menjaga ketertiban dan kedisiplinan seluruh karyawan tempat billiard sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk menjadi tanggung jawabnya. Penampilan seorang security diharapkan berkesan simpatik, wibawa serta ramah tanpa melepaskan kewajiban standarnya, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban tempat
billiard. Berkaitan dengan hal itu, dalam operasional sehari-hari security juga wajib
menjalankan standar operasional seperti seksi lain, yaitu memberikan sambutan kepada konsumen yang datang, berkomunikasi dengan konsumen, memperhatikan keadaan konsumen sekitarnya, memperhatikan kebersihan serta memberikan pelayanan setelah konsumen selesai bermain.
Pada seksi cashier terdapat para kasir yang bertugas memproses seluruh pembayaran konsumen berdasarkan captain order (CO) yang diserahkan oleh table
guard. Kasir juga membubuhkan tanda tangan pada captain order yang
bersangkutan untuk tanda persetujuan sebelum memasukkannya ke komputer kasir. Penampilan seorang kasir pun diharapkan rapi dan berkesan ramah.
7
Pada seksi cleaning service ditugaskan para cleaning service yang merupakan karyawan yang bertugas melakukan kebersihan dan memelihara kebersihan tempat billiard dari awal hingga akhir proses operasional. Tempat-tempat yang telah ditentukan adalah pintu masuk, kantor, toilet, maupun area manapun yang terlihat kotor. Penampilan seorang cleaning service pun diharapkan rapi dan berkesan ramah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak S selaku pool coordinator pada bulan April 2007 dimana beliau masih menjabat sebagai supervisor tempat billiard “X”, target omset yang merupakan sasaran utama dari hasil produksi perusahaan tersebut masih belum dapat tercapai dengan optimal. Dalam waktu satu bulan, tempat billiard ini dapat mengalami kekurangan sebesar 30% dari target yang telah ditetapkan. Menurut beliau, belum dapat tercapainya target omset dengan optimal dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan salah satunya adalah faktor pelayanan. Beliau menilai pelayanan karyawan operasional kepada konsumen kurang maksimal sehingga tidak jarang menimbulkan keluhan dari para konsumen. Penilaian tentang pelayanan yang kurang maksimal ini dilihat dari perilaku kerja para karyawan operasional, terutama para table guard yang secara langsung berhadapan dengan para konsumen, yang terkadang kurang atau bahkan tidak sesuai dengan tugas yang telah menjadi tanggung jawab mereka sehingga tidak jarang menunjukkan perilaku yang negatif. Perilaku negatif yang ditunjukkan oleh karyawan operasional seperti mengabaikan konsumen yang meminta mejanya untuk dirapikan atau mengatakan bahwa produk (seperti rokok
8
atau korek) yang dipesan oleh konsumen habis atau tidak ada hanya karena karyawan yang bersangkutan merasa enggan untuk mengambilkannya.
Sementara itu, menurut wawancara dengan Bapak F selaku supervisor tempat billiard “X” setelah Bapak S menjadi pool coordinator, setelah lebaran tahun 2007 target omset tempat billiard ini sudah cukup tercapai. Cara yang dilakukan
supervisor untuk mengupayakan tercapainya target perusahaan adalah dengan
melakukan pendekatan kepada karyawan, mengupayakan suasana kerja yang nyaman dan juga memberikan reward atas keberhasilan karyawan dalam mencapai target. Hal ini dimaksudkan supaya karyawan menjadi termotivasi dan berusaha untuk menjadi lebih berprestasi lagi sehingga target omset perusahaan dapat selalu tercapai.
Bapak S mengatakan bahwa hanya terdapat sedikit karyawan operasional yang bertahan lama di tempat billiard “X” tersebut. Beliau beranggapan bahwa hal tersebut disebabkan oleh ketidakpuasan para karyawan karyawan terhadap gaji yang mereka dapat yang menurut mereka jumlahnya masih berada di bawah UMR atau Upah Minimum Regional. Beliau juga mengatakan bahwa tingkat turnover karyawan di tempat-tempat hiburan tergolong cukup tinggi, terutama setelah libur lebaran. Di tempat billiard “X” setelah libur lebaran tahun 2006 terdapat tiga orang (12%) karyawan dari dua puluh lima orang karyawan operasional yang mengundurkan diri. Tiga orang karyawan operasional yang mengundurkan diri tersebut merupakan karyawan dengan posisi table guard. Satu orang diantara mereka mengundurkan diri dengan alasan mendapatkan pekerjaan yang lebih menjanjikan di tempat lain, hal ini disebabkan karena ia merasa kurang puas dengan
9
peraturan-peraturan perusahaan yang ada. Dua orang table guard lainnya mengundurkan diri dengan alasan ingin melanjutkan kuliah, seorang diantaranya mengatakan bahwa ia tidak cocok dengan kondisi kerja tempat tersebut yang terkadang mengharuskan karyawannya untuk bekerja lembur, yang menyebabkan ia sering mengalami gangguan kesehatan.
Sementara itu, setelah dilakukan wawancara dengan Bapak F, setelah libur Lebaran tahun 2007, terdapat satu orang (4%) karyawan operasional dengan posisi
table guard yang mengundurkan diri. Beliau juga mengatakan bahwa karyawan
operasional yang mengundurkan diri mayoritas berasal dari posisi table guard dan beralasan ingin mencari penghasilan yang lebih baik.
Dengan adanya turnover karyawan di tempat billiard ini, maka hal ini akan berpengaruh terhadap karyawan operasional yang lain dan juga terhadap perusahaan. Pengaruh dari turnover terhadap karyawan operasional yang lain adalah adanya karyawan yang harus bekerja lembur atau melakukan jumping, yaitu perpindahan
shift dari shift malam ke shift pagi untuk menutup kekosongan jabatan karyawan
operasional yang keluar. Hal ini akan mempengaruhi pelayanan karyawan operasional terhadap konsumen karena fisik mereka telah merasa lelah akibat melakukan jumping atau lembur. Pelayanan karyawan operasional yang tidak atau kurang optimal dan juga perilaku mereka yang non produktif akan mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Untuk mengatasi kekosongan jabatan setelah ada karyawan yang keluar, tempat billiard “X” akan langsung meminta karyawan pengganti secepatnya, sehingga pihak HRD akan melakukan perekrutan karyawan secepatnya atau melakukan rolling karyawan dari centre lainnya.
10
Faktor supervisor pun turut berpengaruh dalam proses produksi yang berlangsung di tempat billiard “X” ini. Salah seorang karyawan operasional dengan posisi table guard mengatakan bahwa ia mulai merasa kurang nyaman bekerja di tempat tersebut sejak seorang supervisor yang bernama A diganti. Ia beranggapan bahwa supervisor tersebut lebih dapat mengerti keinginan para karyawannya sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Ketidaksesuaian karyawan tersebut dengan supervisor yang baru menyebabkan mereka sering berselisih pendapat dan karyawan juga kurang dapat menerima dengan jelas maksud
supervisor-nya karena ia sudah terlebih dulu memiliki perasaan yang negatif
terhadap supervisor tersebut. Hal ini tentu saja mempengaruhi proses produksi karena komunikasi antara supervisor dan karyawan tidak berjalan lancar.
Ada pula karyawan yang merasa tidak cocok dengan peraturan perusahaan yang menurutnya memberatkan dan tidak berpihak pada karyawan. Peraturan perusahaan yang ia maksud adalah peraturan yang memperbolehkan karyawannya bermain gratis hanya selama satu jam setiap hari Senin dan juga peraturan yang tidak memperbolehkan mereka menemani konsumen bermain pada saat mereka bekerja. Ia menganggap bahwa peraturan tersebut tidak adil karena menurutnya seorang karyawan tempat billiard seharusnya diperbolehkan untuk bermain billiard secara gratis lebih lama dari waktu yang telah ditetapkan dalam peraturan perusahaan tersebut. Pihak supervisor mengatakan bahwa peraturan itu dibuat karena terkadang ada karyawan yang menyalahgunakan penggunaan jam bermain gratis tersebut. Dulu jam bermain gratis bagi karyawan di tempat tersebut tidak dibatasi, tapi hal tersebut sering disalahgunakan oleh beberapa karyawan dengan
11
bermain bersama sejumlah besar temannya pada hari dimana para karyawan diperbolehkan untuk bermain gratis. Hal ini tentu saja menimbulkan kerugian di pihak perusahaan sehingga pada akhirnya dibuatlah peraturan tersebut.
Selama ini, keluhan para karyawan operasional tidak pernah disampaikan langsung kepada supervisor walaupun supervisor sudah membuka peluang bagi para karyawannya untuk menyampaikan keluhan mereka secara personal. Hal ini disebabkan karena karyawan tidak ingin dianggap mencari muka di depan
supervisor oleh karyawan yang lain atau bahkan oleh supervisor yang bersangkutan.
Untuk mengatasi keluhan karyawan operasional tentang peraturan perusahaan, setiap satu tahun sekali pada saat libur puasa, pihak perusahaan mengadakan pelatihan untuk mensosialisasikan peraturan-peraturan yang ada. Hal tersebut belum sepenuhnya efektif karena biasanya para karyawan operasional hanya taat pada bulan-bulan awal setelah pelatihan berlangsung dan setelahnya kembali mengeluhkan peraturan-peraturan yang ada. Kendala yang terdapat pada kondisi ini adalah bahwa terkadang karyawan langsung menerima peraturan yang diberikan oleh perusahaan tanpa mencoba menanyakan untuk apa atau apa manfaat peraturan tersebut bagi mereka.
Berkaitan dengan persoalan gaji, pihak supervisor mengatakan bahwa menurut pihak management perusahaan, gaji yang diberikan kepada para karyawan jumlahnya sudah berada di atas UMR, namun memang jumlah tersebut tidak diberikan sekaligus, melainkan dua kali yaitu pada tanggal 1 dan 15 setiap bulannya. Hal ini membuat para karyawan memiliki persepsi bahwa gaji pokok mereka adalah uang yang diberikan setiap tanggal 1 dan mereka berpendapat bahwa jumlahnya
12
masih berada di bawah UMR. Di sisi lain, pihak management mempersepsi bahwa uang yang mereka berikan pada tanggal 1 dan 15 setiap bulannya merupakan gaji penuh para karyawan walaupun imbalan yang diberikan setiap tanggal 15 disebut sebagai uang prestasi yang jumlahnya belum tentu sama setiap bulannya. Uang prestasi adalah uang omset penjualan café yang dikalikan 2,5% yang kemudian ditambah dengan uang tips yang diakumulasikan dan kemudian dibagi sesuai dengan jumlah karyawan. Uang prestasi baru dapat diperoleh oleh karyawan tempat billiard “X” jika mereka selalu masuk selama dua puluh sembilan hari kerja tanpa sakit, terlambat atau izin. Uang prestasi inilah yang membuat sebagian besar karyawan selalu masuk selama dua puluh sembilan hari kerja setiap bulannya.
Jika mencermati tampilan kerja para karyawan operasional tempat billiard “X”, maka akan terlihat sikap yang berbeda diantara para karyawan operasional terhadap pekerjaan yang mereka miliki dan hal ini akan menghasilkan kepuasan kerja yang berbeda pula diantara mereka. Merujuk pada teori kepuasan kerja dari Ivancevich & Matteson (2002 : 121), kepuasan kerja merujuk pada sikap individu terhadap pekerjaannya. Hal ini merupakan hasil atau berasal dari persepsi mereka terhadap pekerjaannya dan derajat kesesuaian antara individu dengan organisasi. Faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja menurut Ivancevich & Matteson adalah gaji atau upah (pay), pekerjaan itu sendiri (work itself), kesempatan untuk mendapatkan promosi (promotion opportunities), pengawasan (supervision), rekan kerja (coworkers), kondisi kerja (working conditions) dan rasa aman dalam bekerja (job security).
13
Kepuasan kerja dapat berbeda bagi setiap orang karena dipengaruhi oleh banyak hal yang berlainan bagi masing-masing dari mereka sebagai seorang pribadi. Karyawan yang puas dapat mencegah terjadinya perilaku non produktif seperti perilaku yang mengarah untuk meninggalkan organisasi, secara pasif membiarkan kondisi memburuk, termasuk kemangkiran atau datang terlambat (Stephen P. Robbins, 2003 : 105). Karyawan dengan tingkat kepuasan yang tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya, sedangkan karyawan yang tidak puas dengan pekerjaannya akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan tersebut. Ketidakpuasan kerja pada karyawan berdampak pada produktivitas dan penarikan diri dari perusahaan seperti absenteeism (ketidakhadiran) dan tingkat turnover (keluarnya karyawan dari perusahaan) yang tinggi (Lilly M. Berry, 1998 : 269, 294).
Berdasarkan wawancara awal dengan sembilan orang karyawan operasional tempat billiard “X” yang terdiri dari lima orang table guard, seorang bartender, seorang cleaning service, seorang security dan seorang kasir, didapat data bahwa lima orang (55,56%) karyawan operasional sudah merasa tidak nyaman bekerja di tempat tersebut dan merencanakan untuk keluar. Hal ini bersumber dari ketidakcocokkan mereka terhadap jam kerja yang menurut mereka tidak normal, gaji yang menurut mereka jumlahnya masih berada di bawah UMR, supervisor dan juga peraturan perusahaan yang menurut mereka memberatkan dan tidak berpihak kepada karyawan.
Berkaitan dengan persoalan gaji, tiga orang (33,33%) karyawan operasional mengatakan bahwa gaji yang mereka dapat dari perusahaan selama ini sudah cukup
14
memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Sementara itu, enam orang (66,67%) karyawan operasional yang lain mengatakan bahwa gaji yang mereka dapat belum cukup memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Berkaitan dengan persoalan jaminan keamanan, kesehatan dan juga peraturan perusahaan, empat orang (44,44%) karyawan operasional mengatakan bahwa jaminan keamanan dan juga kesehatan yang mereka dapat dari perusahaan dirasa belum maksimal. Mereka juga merasa bahwa peraturan yang dibuat oleh perusahaan terlalu menekan mereka. Sementara itu, lima orang (55,56%) karyawan operasional lain mereasa tidak ada masalah dengan jaminan keamanan, kesehatan dan juga peraturan yang mereka dapat dari perusahaan.
Berdasarkan data yang ada, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai gambaran tingkat kepuasan kerja pada seluruh karyawan operasional tempat billiard “X” kota Bandung. Hal ini dikarenakan selama ini upaya yang dilakukan oleh tempat billiard “X” untuk menangani keluhan-keluhan karyawannya dirasa masih belum optimal, sehingga tempat billiard ini membutuhkan informasi tentang kepuasan kerja untuk mengambil tindakan atau membuat kebijakan yang baik serta tepat dalam upaya mencegah ataupun menanggulangi masalah para karyawan yang memiliki kemungkinan mempengaruhi kinerja mereka.
15
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, masalah yang ingin diteliti adalah bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja pada karyawan operasional di tempat billiard “X” kota Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut: 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan kerja pada karyawan operasional di tempat billiard “X” kota Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan kerja pada karyawan operasional di tempat billiard “X” kota Bandung yang dijaring melalui faktor gaji atau upah (pay), pekerjaan itu sendiri (work itself), kesempatan mendapatkan promosi (promotion opportunities), pengawasan (supervision), rekan kerja (coworkers), kondisi kerja (working
conditions) dan rasa aman dalam bekerja (job security).
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini mencakup dua kegunaan, yaitu kegunaan teoretis dan kegunaan praktis.
16
1.4.1 Kegunaan Teoretis
1) Sebagai informasi tambahan secara empirik di bidang Psikologi khususnya di bidang Psikologi Industri dan Organisasi tentang kepuasan kerja karyawan yang bekerja di perusahaan yang bekerja di bidang hiburan.
2) Memberikan informasi kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis ataupun penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja pada karyawan.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1) Memberikan informasi kepada pihak perusahaan mengenai gambaran tingkat kepuasan kerja pada karyawan operasional dan faktor-faktor apa saja yang memunculkan kepuasan dan ketidakpuasan kerja pada karyawan operasional.
2) Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan supaya perusahaan dapat lebih fokus dan sistematis dalam memelihara faktor-faktor yang dapat memunculkan kepuasan kerja pada karyawan operasional ataupun memperbaiki faktor-faktor yang memunculkan ketidakpuasan kerja pada karyawan operasional.
1.5 Kerangka Berpikir
Karyawan yang bekerja di perusahaan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
staff office dan karyawan operasional yang terdiri dari lima seksi, yaitu seksi table
guard, seksi bar, seksi security, seksi cashier serta seksi cleaning service. Karyawan
17
operasional merupakan salah satu aspek yang memiliki peran penting dalam proses produksi yang terjadi dalam perusahaan karena mereka memiliki tugas utama untuk melayani konsumen sesuai dengan aturan yang berlaku dan memberikan pelayanan yang mengakibatkan kembalinya konsumen lama dan datangnya konsumen baru sehingga jumlah konsumen senantiasa bertambah. Jika karyawan operasional yang bersangkutan merasa tidak puas terhadap pekerjaannya, maka ia akan menunjukkan sikap kerja yang negatif dan akan mempengaruhi performance kerja mereka.
Performance kerja karyawan operasional akan mempengaruhi pelayanan mereka
terhadap konsumen yang kemudian akan menentukan kepuasan konsumen yang ada di tempat billiard tersebut. Puas atau tidak puasnya konsumen akan berpengaruh terhadap pemasukan perusahaan yang akan menentukan pencapaian tujuan dari perusahaan tersebut.
Adapun tugas dari masing-masing seksi yang ada di tempat billiard ini adalah sebagai berikut: pertama, karyawan yang merupakan table guard bertugas membantu dan melayani konsumen saat bermain billiard, meliputi mempersiapkan bola di meja billiard dan menawarkan serta menjual makanan dan minuman yang ada di centre masing-masing. Kedua, bar crew yang bekerja pada seksi bar memiliki fungsi utama membuat produk food and beverage serta melayani seluruh order dari bagian lain. Ketiga, para petugas security bertugas untuk memberikan jaminan keamanan, kenyamanan dan ketertiban konsumen yang ada dalam lingkungan tempat billiard yang bersangkutan. Keempat, karyawan yang bekerja sebagai kasir bertugas memproses seluruh pembayaran konsumen berdasarkan captain order (CO) yang diserahkan oleh table guard. Kelima, karyawan yang bekerja sebagai cleaning