• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar."

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI SUDUT MELALUI TARIAN

UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Vera Miza Widyaswara NIM: 131134122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN TEMATIKMATEMATIKA MATERI SUDUT MELALUI TARIAN

UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Vera Miza Widyaswara NIM: 131134122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

 Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan cinta kasih dan berkatNya.  Orang tua terbaik Heribertus Tukimin dan Mustiyah yang selalu mendukung

setiap langkah perjuanganku untuk masa depan.

 Keluarga kecil Anastasia dan Batoyang selalu memberikan semangat.  “Hang-Out Group” yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi.

(6)

v MOTTO

“Kecepatan bukan tolak ukur dari segalanya

tetapi ketahanan yang paling utama”.

(Vera Miza Widyaswara)

“A sacrifice to be real must cost, must hurt,

and must empty ourselves. Give yourself fully to God. He will

use you to accomplish great things on the condition that you believe

much more in his love than in your weakness”.

(Mother Teresa)

“Bertekadlah untuk menjadi pribadi yang berguna bagi lingkungan.

Gunakan apa yang kamu punya untuk membantu sesama”.

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Maret 2017

Peneliti

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Vera Miza Widyaswara

Nomor Mahasiswa : 131134122

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah yang berjudul:

PENGEMBANGAN PROROTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN

TEMATIK MATEMATIKA MATERI SUDUT MELALUI TARIAN UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta izin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 10 Maret 2017 Yang menyatakan

(9)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROROTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI SUDUT MELALUI TARIAN

UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR

Vera Miza Widyaswara Universitas Sanata Dharma

2017

Potensi dari penelitian ini adalah pembelajaran tematik kelas IV semester 1 tentang Matematika (materi sudut) dan tarian (SBdP). Dari hasil wawancara dengan guru kelas IV SD, peneliti mendapatkan informasi bahwa guru mengalami kesulitan mengintegrasikanmateri sudut ke dalam tarian. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 20 peserta didik kelas IV SD, peneliti mendapatkan data: 60% peserta didik mengalami kesulitan memahami arti sudut, 80% peserta didik tidak mengetahui ada formasi tarian berbentuk sudut dan 65% peserta didik memerlukan contoh tarian dalam konteks pembelajaran materi sudut.

Oleh karena itu peneliti tertarik mengembangkan“Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. Prototipe dengan menggunakan enam langkah pengembangan Sugiyono meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain,5) revisi desain,6) uji coba produk. Prototipe divalidasi oleh tiga validator.Skor rata-rata dari ketiga validator adalah 4.25 (skala lima) yang berarti “sangat baik” sehingga layak diuji coba.

Uji coba terbatas dilakukan peneliti kepada 20 peserta didik di kelas IV SDN Kawunganten 01 Cilacap. Peneliti mengajarkan materi sudut dilanjutkan dengan pembelajaran tari Subada. Ada lima gerakan dasar dalam tari Subada yang membentuk sudut. Dari hasil evaluasi peneliti mendapatkan data: 100% peserta didikmemahami arti sudut, 75% peserta didik memahami jenis-jenis sudut, dan 65% peserta didik menuliskan refleksi bahwa mereka senang belajar materi sudut melalui tarian Subada.

(10)

ix ABSTRACT

DEVELOPING A PROTOTYPE OF MATHEMATICS THEMATIC LEARNING PLAN OF ANGLE THROUGH DANCING FOR PRIMARY

SCHOOL STUDENTS AT GRADE IV

Vera Miza Widyaswara Universitas Sanata Dharma

2017

The potency of this developmental research is thematic learning (angle material) and the dance (SBdP) for the fourth graders at the first semester. From the interviewwith the teacher, the researcher obtained information that the teacher experienced difficulties to integrate dancing (SBdP) into angle (Mathematics). From the data analysis of the questionnaires which were distributed to 20 students at the fourthgrade, the researcher got: 60% of the students experienced difficulties to understand meaningsof angle, 80% of students

didn’t know there were a dance formation that formed an angle, and 65% of the students needed dance example in the context of angle material learning.

Therefore the researcher was interested to develop “The Prototype of Mathematics Thematic Learning Plan of Angle through Dancing for Primary

School at Grade IV”. The developed prototypeusedsix developmental stages of Sugiyono: 1) potency and problems, 2) data collection, 3) product design, 4) design validation, 5) design revision, and 6) product implementation. The average score from three validators was 4.25 (five scale)which meant “very good” so that it was proper to be implemented.

Limited implementation was conducted by researcher to 20 students at the fourth grade of SDN Kawunganten 01 Cilacap. The researcher taught angle material followed by SBdP (Subada Dance). There were five basic moves that have been practiced. The result of evaluation showed that 100% of studentsunderstood meanings of angle, 75% of students understood the kinds of angle, and 65% of students wrote a reflection stated that they were happy learn mathematic through Subada dance.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan atas segala kasih dan penyertaan-Nya yang begitu besar sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN

TEMATIK MATEMATIKA MATERI SUDUT MELALUI TARIAN

UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR”. Tidak lupa peneliti ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada:

1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Kaprodi PGSD dan dosen pembimbing kedua.

3. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., Dosen pembimbing pertama yang telah membimbing dalam penyusunan skripsi dan produk berupa prototipe ini.

4. Para validator dalam penelitian ini yang telah membantu peneliti dalam memvalidasi produk.

5. Kepala Sekolah SD Negeri Kawunganten 01 Cilacap yang telah memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitian.

6. Peserta didik kelas IV SD Negeri Kawunganten 01 yang telah berpartisipasi dalam proses penelitian ini.

(12)

xi

8. Widha, Uta, Anes, Tina, Clara dan Dean yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

9. Teman-teman penelitian kolaboratif yang telah memberikan semangat. 10.Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan penulisan

skripsi yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, tetapi semoga hasil penelitian ini tetap bisa memberikan inspirasi dan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Yogyakarta, 10 Maret 2017 Peneliti

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

(14)

xiii

1.7 Spesifikasi Produk ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Kajian Teori ... 6

2.1 l Kurikulum 2013 ... 6

2.1.1.1 Pendidikan Karakter ... 6

2.1.1.2 Pembelajaran Tematik ... 8

2.1.1.3 Pendekatan Saintifik... 9

2.1.2 Pembelajaran Tematik Kelas IV SD ... 11

2.1.2.1 Matematika ... 11

2.1.2.2 SBdP ... 11

2.1.2.3 PPKn ... 12

2.1.3 Matematika ... 12

2.1.3.1 Pengertian Sudut ... 12

2.1.3.2 Jenis-jenis sudut ... 13

2.1.3.3 Cara Mengukur Sudut ... 13

2.1.4 Seni Tari ... 14

2.1.4.1 Pengertian Seni Tari ... 14

2.1.4.2 Unsur-unsur Seni Tari ... 15

2.1.4.3 Tari Subada ... 16

2.1.5 PPKn... 17

2.1.6 Kecerdasan Matematika Logis dan Kecerdasan Kinestetik ... 18

(15)

xiv

2.1.6.2 Kecerdasan Kinestetik ... 19

2.1.7 Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia 9-10 Tahun ... 20

2.1.7.1 Tugas Perkembangan Pribadi ... 20

2.1.7.2 Tugas Perkembangan Sosial ... 21

2.1.7.3 Tugas Perkembangan Belajar ... 22

2.1.7.4 Tugas Perkembangan Karir ... 23

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 24

2.3 Kerangka Berpikir ... 27

2.4 Pertanyaan Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN... 30

3.1 Jenis Penelitian... 30

3.2 Setting Penelitian ... 31

3.2.1 Tempat Penelitian ... 31

3.2.2 Waktu Penelitian ... 31

3.2.3 Subjek Penelitian ... 31

3.2.4 Objek Penelitian ... 31

3.3 Prosedur Pengembangan ... 31

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.4.1 Wawancara ... 35

3.4.2 Kuesioner ... 36

3.5 Instrumen Penelitian ... 36

(16)

xv

3.5.2 Kuesioner ... 37

3.6 Teknik Analisis Data... 38

3.6.1 Data Kualitatif ... 38

3.6.2 Data Kuantitatif ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Proses Pengembangan ... 42

1. Potensi dan Masalah ... 42

2. Pengumpulan Data ... 44

3. Desain Produk ... 45

4. Validasi Desain ... 46

5. Revisi Desain ... 49

6. Uji Coba Produk ... 54

4.2 Pembahasan ... 60

BAB V PENUTUP ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 65

5.3 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

2.1 Langkah Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran ... 10

2.2 Deskriptor Sikap Kerjasama dalam Keberagaman ... 17

3.1 Pedoman Wawancara (Pra penelitian) ... 37

3.2 Kisi-kisi Kuesioner (Prapenelitian) ... 37

3.3 Kisi-kisi Validasi Kuesioner ... 38

3.4 Konversi Data Kuantitatif ... 39

3.5 Konversi Kategori Skor... 41

4.1 Hasil Wawancara ... 43

4.2 Hasil Rekap Kuesioner ... 44

4.3 Hasil Rekap Validasi ... 47

4.4 Pedoman Penggolongan Kualitas Validasi ... 49

4.5 Komentar Validator beserta Revisi ... 49

4.6 Hasil Rekap Nillai LKS ... 59

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan penelitian yang Relevan ... 26

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Sugiyono ... 32

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Peneliti ... 33

Gambar 4.1Sampul Produk ... 46

Gambar 4.2 Urutan Gerak Dasar 1 ... 46

Gambar 4.3 RPP ... 46

Gambar 4.4 Sampul Produk Sebelum dan Sesudah Revisi ... 50

Gambar 4.5 Konsep Sudut ... 51

Gambar 4.6 Urutan Gerak Dasar ... 52

Gambar 4.7 RPP ... 53

Gambar 4.8 Peserta Didik Mengamati Gerakan ... 54

Gambar 4.9 Peserta Didik Bertanya pada Guru ... 55

Gambar 4.10 Peserta Didik Mempraktikkan Ngithing ... 55

Gambar 4.11 Peserta Didik Mengerjakan LKS... 56

Gambar 4.12 Peserta Didik Mempraktikkan Ngruji ... 58

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

a. Pedoman Wawancara ... 69

b. Hasil Wawancara ... 70

Lampiran 2 a. Kisi-kisi Kuesioner (Pra penelitian) ... 71

b. Kisi-kisi Validasi Kuesioner (Pra penelitian) ... 72

c. Validasi Kuesioner ... 73

d. Contoh Kuesioner Peserta Didik ... 74

Lampiran 3 a. Validasi Prototipe Dosen Matematika ... 76

b. Validasi Prototipe Guru Kelas IV SD ... 79

c. Validasi Prototipe Guru Seni Tari ... 82

Lampiran 4 a. Surat Ijin Penelitian ... 85

b. Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ... 85

Lampiran 5 a. Refleksi Peserta Didik ... 87

(20)
(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,definisi operasional dan spesifikasi produk. Peneliti akan menguraikan satu persatu dari keenam bagian tersebut.

1.1Latar Belakang

Salah satu kekhasan kurikulum 2013 adalah menekankan pentingnya pembelajaran tematik.Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik (Prastowo, 2014: 54). Pembelajaran terdiri dari beberapa konsep materi yang tergabung dalam suatu tema menarik supaya peserta didik memiliki pengetahuan yang utuh.

Pembelajaran tematik kelas IV semester I tema “Indahnya Kebersamaan” subtema 2 “Kebersamaan dalam Keberagaman” pada pembelajaran 2 membahasMatematika, SBdP dan PPKn. Matematika menjelaskan tentang materi sudut, SBdP berisi materi gerakan dasar dalam tarian Bungong Jeumpa dan PPKn tentang materi kerjasama dalam keberagaman.Nampak jelas adanya tarian(SBdP) yang diintegrasikan ke dalam materi sudut (Matematika) dan PPKn (kerjasama dalam keberagaman).

(22)

kuesioner, peneliti mendapatkan data: 60% peserta didik mengalami kesulitan memahami arti sudut, 80% peserta didik tidak mengetahui ada formasi tarian berbentuk sudut dan 65% peserta didik memerlukan contoh tarian dalam konteks pembelajaran materi sudut.

Berdasarkan data-data tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan “Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Sudut melalui Tarian untuk Kelas IV Sekolah Dasar”.Peneliti

mendapatkan inspirasi mengembangkan tarian dalam kaitannya dengan pembelajaran Matematika dari penelitian Dyah Pregiwati (2011). Penelitian tersebut menjelaskan tentang adanya hubungan signifikan antara pembelajaran Seni Budaya (Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, dan Seni Teater) terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran UAN (Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) di SMP Negeri 3 Ungaran. Pada penelitian ini, peneliti merancang pembelajaran SBdP (tarian) yang diintegrasikan dengan pembelajaran Matematika (sudut).

(23)

1.2Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang, penelitian ini berfokus pada permasalahan di bawah ini, yaitu:

1.2.1 Bagaimana prosedur pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”?

1.2.2 Bagaimana kualitas“Prototipe rancangan pembelajaran tematikMatematika materi sudut melalui tarianuntuk kelas IV Sekolah Dasar”?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar” dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.3.1 Menguraikan prosedur pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”.

1.3.2 Mendeskripsikan kualitas “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk IV Sekolah Dasar”.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:

(24)

Membuat rancangan pembelajaran tematik Matematika (sudut)dengan SBdP (tarian) untuk kelas IV SD.

1.4.2 Manfaat praktis a. Peserta didik

Menumbuhkan minat peserta didik untuk tertarik mempelajari pembelajaran tematik Matematika (sudut) melalui tarian (SBdP). b. Guru

Guru mendapatkan inspirasi berupa rancangan pembelajaran tematik Matematika (sudut) yang diintegrasikan dengan tarian(SBdP).

c. Peneliti

Peneliti dapat melakukan penelitian pengembangan untuk membuat produk berupa “Prototipe rancangan pembelajaran tematikMatematika materi sudut melalui tarian kelas IV Sekolah Dasar”.

1.5 Definisi Operasional

Adapun definisi operasional untuk menyamakan persepsi, yaitu: 1.5.1 Prototipe

Wujud konkrit dari sebuah objek yang direncanakan dalam suatu proses produksi yang digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan.

1.5.2 Pembelajaran tematik

(25)

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

1.5.3 Matematika kelas IV

Matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir analitis dengan seni, bahasa dan alat.

1.5.4Materi sudut

Materi yang berisi konsep-konsep tentang sudut: pengertian sudut, jenis-jenis sudut dan cara mengukur sudur.

1.5.5Seni tari

Seni tari adalah kumpulan dari gerakan-gerakan untuk membentuk formasi tertentu sesuai irama musik.

1.6 Spesifikasi Produk

(26)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan tentang landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan teori ini terdiri dari beberapa bagian yaitu kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

2.1Kajian Teori

Kajian teori ini akan menguraikan teori yang mendukung penelitian ini, yaitu: (1) Kurikulum 2013: pendidikan karakter, pendekatantematik, dan pendekatan saintifik. (2) Matematika: konsep-konsep sudut. (3)SBdP: seni tari. (4) Kecerdasan matematika logis dan kinestetikdan 6) Tugas-tugas perkembangan peserta didik usia 9-10 tahun.

2.1.1 Kurikulum 2013

Ada kekhasan dari kurikulum 2013 yaitu menekankan pentingnya pendidikan karakter, pendekatan tematik, dan pendekatan saintifik. Berikut uraian dari kekhasan kurikulum 2013 tersebut.

2.1.1.1Pendidikan Karakter

(27)

mengadakan internalisasi nilai-nilai sehingga menghasilkan disposisi stabil, dalam diri individu (Kusuma, 2004: 104).

Pendidikan karakter secara terperinci memiliki lima tujuan.

Pertama, mengembangkan potensi nurani atau afektif peserta

didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai bangsa. Kedua, mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji, sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. Ketiga, menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Keempat, mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan. Kelima, mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, berkebangsaan tinggi dan penuh kekuatan (Zubaedi, 2011: 18).

(28)

pengetahuan mencakup elemen proses, objek dan subjek. Kompetensi keterampilan mencakup proses, abstrak, dan konkret (Kemendikbud, 2014:10).

Pendidikan karaktermerupakan hal-hal positif yang dilakukan oleh guru untuk membentuk budi pekerti peserta didik dan dikemas dalam kompetensi inti yang terdiri dari kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2), kompetensi pengetahuan (KI 3), dan kompetensi keterampilan (KI 4).Kompetensi-kompetensi dirumuskan sebagai acuan untuk Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Ciri khas kurikulum 2013 tersebut mengacu pada pembelajaran tematik.

2.1.1.2Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu dan terdiri dari berbagai mata pelajaran. Istilah pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik Depdiknas (dalam Trianto, 2010: 79).

(29)

Pembelajaran tematik memiliki beberapa keunggulan yaitu (1) membantu peserta didik memiliki konsep yang holistik atau utuh, (2) mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain, (3) membantu mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik, dan (4) kegiatan belajar lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik.

Pembelajaran tematik menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan kesan menarik saat kegiatan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran, peserta didik mengalami proses ilmiah. Proses ini disebut juga pendekatan saintifik.

2.1.1.3Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang berbasis pada proses ilmiah dengan melakukan serangkaian kegiatan yang disebut 5M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Tujuannya supaya peserta didik menemukan kebenaran berdasarkan fakta (Hosnan, 2014: 34). Pendekatan saintifik dapat membantu pengembangan sikap spiritual, sikap sosial,kemampuan berpikir, dan keterampilan.

(30)
[image:30.595.140.516.110.547.2]

Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran

Langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Mengamati Membaca, mendengar, menyimak,

melihat (tanpa atau dengan alat).

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang

informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).

Mengumpulkan informasi/mencoba Melakukan eksperimen, membaca

sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan narasumber.

Mengolah informasi/menalar Mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan baik terbatas dari hasil

kegiatan mengumpulkan/mencoba

maupun hasil kegiatan mengumpulkan informasi, pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya.

Pendekatan saintifik adalah proses ilmiah dengan serangkaian kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Tujuan rangkaian kegiatan berpikir ilmiah tersebut untuk mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, kemampuan berpikir dan keterampilan.

(31)

2.1.2 Pembelajaran Tematik Kelas IV SD

Pembelajaran tematik kelas IV semester I tema “Indahnya

Kebersamaan” subtema 2 “Kebersamaan dalam Keberagaman” pada

pembelajaran 2 membahas Matematika, SBdP dan PPKn. Semuanya akan diuraikan berikut ini.

2.1.2.1Matematika: materi sudut

Berdasarkan buku guru dan siswa kelas IV SD tema “Indahnya Kebersamaan” materi sudut yang dipelajari adalah

pengenalan arti sudut, jenis-jenis sudut, dan cara mengukur sudut menggunakan busur. Konsep-konsep tersebut berangkat dari kompetensi dasar 3.12 menjelaskan dan menentukan ukuran sudut pada bangun datar dalam satuan baku dengan menggunakan busur. Sudut yang diukur yaitu sudut bagian dalam sesuai dengan indikator 3.12.3 menentukan besar sudut dalam pada segi banyak (Kemendikbud, 2014: 93).

2.1.2.2SBdP: seni tari

Materi SBdP dengan kompetensi dasar 3.3 memahami dasar-dasar gerak tari daerah, berisi tentang gerakan dasar tarian Bungong Jeumpa dari Aceh. Pada tarian tersebut peserta didik juga dilatih menari dengan menggunakan formasi gerakan yang dilakukan dengan cara berkelompok.

(32)

gaya Yogyakarta. Beberapa gerakan tari Merak dipadukan dengan pathokan-pathokan tari gaya Yogyakarta (Kemendikbud, 2014: 93).

2.1.2.3PPKn: Kerjasama dalam Keberagaman

Materi PPKn menggali pemahaman peserta didik tentang pengertian kerjasama, manfaat kerjasama dan cara supaya bisa bekerjasama dalam keberagaman. Kerjasama dalam keberagaman merupakan salah satu sikap yang harus dikembangkan oleh diri peserta didik. Kompetensi dasar yang menjadi acuan yaitu 4.4 bekerjasama dalam berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan. Indikator 4.4.5 menceritakan pengalaman diri bekerjasama dalam keberagaman.

Berdasarkan materi-materi di atas, peneliti mencoba memberikanlandasan teoritis berkaitan dengan (1) konsep sudut, (2) gerakan dasar tari Subada, dan(3) indikator sikap kerjasama dalam keberagaman(Kemendikbud, 2014: 93).

2.1.3 Matematika: konsep-konsep sudut

Berikut ini peneliti akan menguraikan konsep-konsep sudut dalam Matematika.

2.1.3.1Pengertian Sudut

(33)

menyebutkan bahwa sudut merupakan daerah yang dibatasi oleh perpotongan dua garis lurus. Diperkuat dengan pendapat dari Amin dan Sani (2004: 43) mengatakan pendapatnya mengenai sudut, yaitu hasil dari perpotongan dua garis lurus.

2.1.3.2Jenis-jenis sudut

1. Sudut siku-siku

Suatu sudut disebut sudut siku-siku jika kaki-kaki sudutnya saling tegak lurus, yaitu ukurannya adalah 900.

2. Sudut lancip

Suatu sudut disebut sudut lancip jika ukuran sudutnya lebih kecil dari sudut siku-siku, yaitu 00 dan 900(00 < sudut lancip<900).

3. Sudut tumpul

Suatu sudut disebut tumpul jika ukuran sudutnya lebih besar dari sudut siku-siku, yaitu antara 900dan 1800(900< sudut tumpul < 1800)(Kemendikbud,2014: 96).

2.1.3.3Cara Mengukur Sudut

(34)

2.1.4 Seni Tari

Berikut ini akan peneliti uraikan pengertian seni tari, unsur-unsur seni tari dan tari Subada.

2.1.4.1Pengertian Seni Tari

Seni berasal dari kata techne (yunani), ars (latin), kuns (Jerman) dan art dalam Bahasa Inggris. Semuanya mempunyai pengertian sama yaitu keterampilan dan kemampuan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa seni sama dengan keindahan padahal keindahan merupakan tuntunan pokok dalam seni. Hal ini sesuai dengan pendapat buku Ki Hajar Dewantara (dalam Astuti, 1997: 3).

(35)

anggota tubuh yang teratur dan dan berirama sesuai dengan musik pengiringnya.

Jadi seni tari adalah ungkapan ekspresi jiwa dalam bentuk gerakan tubuh yang disertai dengan bunyian atau dengan musik yang mengiringinya. Seni tari terdiri dari beberapa unsur-unsur yang membentuknya.

2.1.4.2Unsur-unsur Seni Tari

(36)

bergerak. Meliputi posisi (arah hadap dan arah gerak), level (tinggi rendahnya gerak), dan jangkauan gerak. Dalam konteks tari, waktu berkaitan dengan tempo gerak, irama gerak, dan ritme gerak. Seorang penari perlu mengatur tempo geraknya sesuai dengan kebutuhan. (c) Musik atau iringan, desain musik dalam konteks tari adalah suatu komposisi musik yang didesain khusus untuk mengiringi, memperkuat ekspresi, memberi ilustrasi, dan membingkai garapan tari.

Penelitian ini memperhatikan beberapa unsur seni tari yang digunakan untuk menciptakan tari subada yaitu: (1) gerak, (2) tenaga, ruang dan waktu, (3) musik atau iringan.

2.1.4.3Tari Subada

Tari Subada merupakan tari yang diadaptasi dari beberapa gerakandasar Tari Merak yang berasal dari Jawa Barat danpathokan-pathokan tari gaya Yogyakarta. Pathokan gaya tari Yogakartaterdiri dari mendak, gejuk, srisik, ngithing, ukel, dan

ngruji (Mer, 1975: 10).

Pada tarian tersebut terdapat gerakan level rendah, level tengah, dan level tinggi. Setiap level memuat beberapa gerakan dasar yang membantu peserta didik dalam memahami jenis-jenis sudut. Gerakan-gerakan yang dapat membentuk macam-macam sudut tersebut dapat dilihat pada sikap badan, tangan atau kaki.

(37)

dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul.

2.1.5 PPKn: Kerjasama dalam keberagaman

[image:37.595.134.518.318.670.2]

Menurut Johnson (dalam Apriono, 2011: 162) menyatakan bahwa kerjasama dalam keberagaman adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama dalam keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terlikat persatuan dan kesatuan. Kerjasama dalam keberagaman dapat dipelajari melalui sebuah tarian dengan cara menari secara berkelompok. Berikut deskripsi singkat tentang sikap kerjasama dalam keberagaman menurut Yamin (2009: 14).

Tabel 2.2 Deskriptor Sikap Kerjasama dalam Keberagaman

Sikap Deskriptor

Kerjasama dalam keberagaman Sikap dan perilaku yang menunjukkan keterlibatan dan tanggung jawab dalam kelompok yang ada pada keragaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terlikat persatuan dan kesatuan.

(38)

Pembelajaran tematik Matematika, SBdP dan PPKn membantu peserta didik untuk mengembangkan kecerdasan matematika logis dan kecerdasan kinestetik.

2.1.6 Kecerdasan Matematika Logis dan Kecerdasan Kinestetik

Ada sembilan kecerdasan menurut Gardner, yang berkaitan dengan penelitian ini adalah kecerdasan matematika logis dan kecerdasan kinestetik yang akan dijelaskan berikut ini.

2.1.6.1Kecerdasan Matematika Logis

Kecerdasan matematika logis merupakan gabungan dari kemampuan berhitung dan kemampuan logika sehingga peserta didik dapat menyelesaikan suatu masalah secara logis. Kecerdasan matematika logis sesuai dengan pembelajaran matematika yang mengutamakan kemampuan berhitung dan logika. Menurut Saifullah (2004: 30) kecerdasan matematika logis adalah kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar.

Selain itu, menurut Campbell (2006: 40) kecerdasan matematika logis melibatkan banyak komponen: perhitungan secara matematis, berpikir logis, pemecahan masalah, pertimbangan deduktif dan induktif, dan ketajaman pola-pola dan hubungan-hubungan. Serta menurut Budianingsih (2005: 114) kecerdasan matematika logis sering disebut berpikir ilmiah, termasuk berpikir deduktif dan induktif.

(39)

peserta didik dikenalkan mengenai konsep-konsep sudut kemudian mengaplikasikan pemahaman konsep sudut pada gerak dasar tarian Subada, hal ini terkait kemampuan logika. Kemampuan berhitung peserta didik dilatih dengan cara mengukur besar sudut menggunakan busur pada gerak dasar yang terbentuk dari sikap badan, tangan atau kaki.

2.1.6.2Kecerdasan Kinestetik

Menurut Gardner dalam Uno (2009: 16), kecerdasan kinestetik merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam menggunakan tubuh secara terampiluntuk mengungkapkan suatu ide, pemikiran dan perasaan, mampu bekerjasama dengan baik dalam menangani dan memanipulasi objek. Kecerdasan ini sangat menonjol pada diri seorang penari, atlet, pematung, pemusik, aktor, mekanik, dan dokter bedah.

(40)

Tari subada yang peneliti kembangkan membantu peserta didik mampu terampil mengolah tubuh kaitannya dengan kecerdasan kinestetik, karena peserta didik dilatih mempraktikkan gerakan-gerakan dasar. Kemampuan peserta didik untuk mengolah tubuh juga tidak terlepas dari tugas-tugas perkembangan peserta didik usia 9-10 tahun yang akan dijelaskan berikut ini.

2.1.7 Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia 9-10 Tahun

Ada empat tugas perkembangan peserta didik yaitu tugas perkembangan pribadi, tugas perkembangan sosial, tugas perkembangan belajar, dan tugas perkembangan karir.

2.1.7.1Tugas Perkembangan Pribadi

Menurut Husdarta & Nulan (2010: 196) pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam masa kecil. Orang tua, saudara-saudara kandung, dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi peserta didik, maka bagaimana perasaan mereka kepada peserta didik dan bagaimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam membentuk konsep diri, yaitu inti pola kepribadian.

(41)

masa ini peserta didik memiliki kemerdekaan pribadi. Mampu memilih, merencanakan, dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tuanya atau orang dewasa lainnya.

Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang berkembang dituntun melalui salah satu cara yaitu melatih sikap-sikap saat menari. Tidak hanya itu, pada penelitian ini peserta didik juga dituntut mengenal dan dapat memelihara kesehatan, keselamatan dirinya dan menyayangi dirinya. Kesadaran diri akan pentingnya menghargai jiwa dan raga diri sendiri.

2.1.7.2Tugas Perkembangan Sosial

Menurut Sitti (2008: 46) tugas perkembangan pada masa ini yaitu pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial. Peserta didik diharapkan telah memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga-lembaga dan unit atau kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat. Dituntut untuk mampu belajar berkawan dengan teman sebaya, bergaul, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya, saling menolong, dan membentuk kepribadian sosial.

(42)

Peserta didik merupakan makhluk sosial yang dituntut harus mampu belajar berkawan dengan teman sebaya, bergaul, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya, saling menolong, dan membentuk kepribadian sosial. Melalui menari bersama, peserta didik dapat menjalin keakraban dengan temannya, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya. Oleh karena itu peserta didik dapat menciptakan sikap positif terhadap orang lain.

2.1.7.3Tugas Perkembangan Belajar

Menurut Sitti (2008: 46) tugas perkembangan belajar pada masa ini, peserta didik mulai belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah dan perkembangan belajarnya lebih lanjut, peserta didik pada masa ini dituntut telah menguasai kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Sedangkan Gendon & Srihastuti (2011: 9) menjelaskan bahwa pada masa ini peserta didik dapat:(1) mengembangkan sikap, kebiasaan dan cara-cara belajar yang baik, (2) berlatih menetapkan cita-cita dan rencana pendidikan lanjutan,(3) mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai bakat dan kemampuannya, dan (4) memiliki keterampilan untuk menghadapi tes ujian.

(43)

menggunakan metode tarian untuk memahami materi sudut. Peserta didik diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah dan perkembangan belajarnya lebih lanjut untuk karir di masa depan.

2.1.7.4Tugas Perkembangan Karir

Menurut Kartadinata (dalam Gendon & Srihastuti 2011: 9) menjelaskan bahwa tugas perkembangan karir peserta didik pada masa ini yaitu (1) mengenali macam dan ciri berbagai jenis pekerjaan, (2) mengembangkan cita-cita terhadap berbagai pilihan pekerjaan dan belajar merencanakan masa depan, (3) menyesuaikan pengembangan kemampuan, keterampilan, dan minat dengan kecenderungan arah cita-cita pekerjaan.

Bagi peserta didik yang memiliki keterampilan menari, maka prototipe ini dapat menjadi inspirasi bagi mereka untuk merencanakan masa depannya berkaitan dengan seni tari. Peserta didik perlu merasa bangga memiliki cita-cita menjadi seorang penari karena ikut berpartisipasi melestarikan kebudayaan Indonesia.

(44)

sudut adalah dengan menggunakan metode tarian, (3) memiliki kesadaran diri akan pentingnya menghargai jiwa dan raga diri sendiri, dan (4) dapat menjadi inspirasi bagi mereka untuk merencanakan masa depannya berkaitan dengan seni tari.

2.2Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah (a) penelitian “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi

Pengukuran Sudut untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar” karya Yohana Kurniawati (2016)dijelaskan bahwa tes merupakan salah satu percobaan yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hasil pelajaran terkait materi sudut pada seorang peserta didik atau kelompok peserta didik; (b) penelitian”Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum

2013 pada Kelas V dengan Tema 3 Kerukunan dalam Bermasyarakat” karya Sriyani Wulandari (2015) dijelaskan bahwa perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP disusun berdasarkan jarring-jaring tema. Perangkat pembelajaran disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik yang mencakup tahap pembelajaran 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan). Penggunaan media dalam pembelajaran tematik sangat membantu guru dalam menyalurkan pesan dan inti pokok yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Bentuk media bermacam-macam antara lain berbentuk perangkat keras, perangkat lunak, audio maupun visual audio dan sebagainya; (c) jurnal“Peningkatan Mutu Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar” (Jurnal Bahasa dan Seni Vol. 9

(45)

yang hendak dicapai melalui pendidikan adalah perkembangan maksimal jasmani dan rohani peserta didik.Salah satu alat atau media yang dapat dimanfaatkan adalah seni tari. Pendidikan seni tari dapat dipadukan dengan seni rupa, seni musik, dan seni drama, bahkan dengan mata pelajaran lain. Hal ini terlihat jelas bahwa konsep pendidikan melalui seni sangat mudah untuk diterapkan, bahkan melalui seni seluruh potensi peserta didik dapat dikembangkan secara menyeluruh. Dari penelitian ini didapatkan wawasan yang lebih luas mengenai penggunaan seni tari dalam pendidikan. Penggunaan alat dan media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian peserta didik. Apabila penggunaanya bervariasi sesuai dengan kebutuhan sesaat. Kevariasian dalam penggunaan media atau cara tersebut merupakan kunci untuk tercapainya program pengajaran yang disampaikan; (d) penelitian berjudul “Korelasi antara Pembelajaran Seni Budaya terhadap Prestasi Belajar

Peserta didik pada Mata Pelajaran UAN di SMP Negeri 3 Ungaran” karya

(46)

psikomotorik yang berkaitan dengan pembelajaran pada mata pelajaran UAN (Matematika, IPA, Bahasa, Indonesia dan Bahasa Inggris).

[image:46.595.134.525.320.650.2]

Setelah peneliti membaca empat hasil penelitian yang relevan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dari keempat penelitian tersebut terdapat dua penelitian yang memiliki kesamaan. Kesamaan pada kedua penelitian tersebut adalah mengatakan bahwa seni tari dapat dipadukan dengan mata pelajaran Matematika sehingga menjadi metode pembelajaran yang menarik. Walaupun memiliki kesamaan dan keterkaitan, penelitian ini menghasilkan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar”

Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan Dyah Pregiwati (2011) “Korelasi antara Pembelajaran Seni Budaya terhadap Prestasi Belajar Peserta didik pada

Mata Pelajaran UAN di SMP Negeri 3 Ungaran”

Sriyani Wulandari (2015) ”Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013

pada Kelas V dengan Tema 3

Kerukunan dalam Bermasyarakat”

“Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Sudut melalui Tarian untuk Kelas IV Sekolah Dasar”

Zora Iriani (2008) “Peningkatan Mutu

Pembelajaran Seni Tari di Sekolah

Dasar” Yohana Kurniawati (2016) ”Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran Sudut untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”

Seni Tari Matematika: Materi

Sudut

Perangkat Pembelajaran

(47)

2.3Kerangka Berpikir

Salah satu kekhasan kurikulum 2013 yaitu pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu dan ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik memiliki beberapa keunggulan, diantaranya (1) membantu peserta didik memiliki konsep yang holistik atau utuh, (2) mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain, (3) membantu mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik, dan (4) kegiatan belajar lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik. Pembelajaran tematik kelas IV semester I

tema “Indahnya Kebersamaan” subtema 2 “Kebersamaan dalam

Keberagaman” pada pembelajaran 2 membahas Matematika (materi sudut),

SBdP (tari) dan PPKn (kerjasama dalam keberagaman).

Penelitian Sriyani Wulandari (2015)”Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Kelas V dengan Tema 3 Kerukunan dalam Bermasyarakat” menjelaskan bahwaperangkat pembelajaran berupa silabus dan

(48)

Sudut untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar” menjelaskan bahwa tes dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hasil pelajaran terkait materi sudut pada seorang peserta didik atau kelompok peserta didik. Penelitian berjudul “Korelasi antara Pembelajaran Seni Budaya terhadap Prestasi Belajar Peserta didik pada Mata Pelajaran UAN di SMP Negeri 3 Ungaran” karya Dyah

Pregiwati (2011) dijelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pembelajaran Seni Budaya terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran UAN di SMP Negeri 3 Ungaran. Faktor pendukung proses pembelajaran Seni Budaya yaitu kreativitas guru dalam pemberian materi. Pembelajaran Seni Budaya terdiri dari Seni Tari, Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Teater masing-masing memilki manfaat bagi perkembangan peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang berkaitan dengan pembelajaran pada mata pelajaran UAN (Matematika, IPA, Bahasa, Indonesia dan Bahasa Inggris).

Penelitian-peneltian tersebut menginspirasi peneliti untuk menyusun “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar” supaya dapat membantu peserta didik

(49)

gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. (3) RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian).

2.4 Pertanyaan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana hasil penelitian ini selanjutnya, sehingga peneliti memiliki beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Bagaimana prosedur penyusunan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”?

(50)

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab III ini menguraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, uji validasi produk, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and

Development). Terjemahan Research and Developement ke dalam Bahasa

Indonesia adalah penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2015: 407) mengatakan bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Pendapat yang sejalan juga diungkapkan oleh Syaodih (2013: 164) yang mengatakan bahwa Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baruatau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan.

(51)

3.2 Setting Penelitian

Pada setting penelitian ini akan membahas tentang tempat penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian, dan objek penelitian.

3.2.1 Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kawunganten 01 yang beralamat di Jalan Raya Kawunganten No 326, Cilacap.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan yaitu pada bulan Agustus 2016-Februari 2017.

3.2.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV sekolah dasar dengan usia sekitar 9-10 tahun yang dengan jumlah 20 peserta didik.

3.2.4 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”.

3.3 Prosedur Pengembangan

(52)
[image:52.595.133.503.82.570.2]

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Sugiyono Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono terdiri dari 10 langkah, yaitu: dimulai dari adanya potensi dan permasalahan, kemudian peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan potensi dan permasalahan yang ada. Setelah data terkumpul dilanjutkan dengan membuat desain produk selanjutnya divalidasikan oleh para ahli. Desain produk yang telah divalidasi tersebut kemudian direvisi lalu diujicobakan produknya. Setelah diujicobakan kemudian dilakukan revisi produk lagi, kemudian diujicobakan pemakaian. Selanjutnya langkah yang perlu dilakukan adalah revisi produk dan diakhiri produk masal.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan enam langkah dari sepuluh prosedur pengembangan Sugiyono, yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk, hingga menghasilkan produk akhir berupa “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk

Potensi dan Masalah Pengumpul an Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian

Revisi Produk Produk

(53)

kelas IV Sekolah Dasar”. Prosedur pengembangan dan penelitian ini

[image:53.595.112.521.147.542.2]

dijelaskan dalam gambar berikut:

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan pengembangan yang digunakan peneliti Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan oleh peneliti.

Langkah 1: Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi yang peneliti lihat adalah pembelajaran tematik kelas IV semester 1 tentang Matematika (materi sudut) dan tarian (SBdP). Namunpotensi tersebut menjadi mulai tidak terlihat dengan munculnya masalah: 60% peserta didik mengalami kesulitan memahami arti sudut, 80% peserta didik tidak mengetahui ada formasi tarian berbentuk sudut dan 65% peserta didik memerlukan contoh tarian dalam konteks pembelajaran materi sudut.

Langkah 2: Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data menggunakan kuesioner dan pedoman wawancara. Penyebaran kuesioner dilakukan di SD Negeri Kawunganten 01 Cilacapdengan jumlah 20 peserta didik. Data awal yang diperoleh melalui kuesioner tersebut disajikan sebagai acuan

Potensi dan Masalah

Pengumpulan

Data Desain Produk

Validasi Desain Revisi Desain

(54)

dalam mempertimbangkan desain produk yang akan dikembangkan peneliti. Hal ini bermaksud agar produk yang akan dikembangkan dapat berguna dan membantu berbagai pihak yang membutuhkan. Pada penelitian ini peneliti menawarkan solusi untuk membantu mengajarkan materi sudut menggunakan metode baru yaitu melalui seni tari.

Langkah 3: Desain Produk

Desain produk berupa prototipe rancanganpembelajaran Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasarsebagai berikut: (1) Konsep-konsep sudut: pengertian, jenis-jenis, dan cara mengukur sudut. (2) Tujuh urutan gerak dasar tarian Subada yang dapat membentuk sudut dan cara peserta didik mengukurnya dengan busur: gerakan 2 dan 6 membentuk sudut siku-siku, gerakan 1, 3 dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. (3) RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian. Judul desain produk penelitian ini adalah “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”.

Langkah 4: Validasi Desain

(55)

validasi kedua dilakukan kepada guru kelas IV SD dan validasi ketiga kepada guru seni tari.

Langkah 5: Revisi Desain

Pada tahap revisi desain ini, desain produk yang telah divalidasi kemudian direvisi oleh peneliti. Kritikan dan masukan yang diberikan oleh validator dijadikan sebagai acuan dalam merevisi desain produk yang berupa “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”.

Langkah 6:Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan di SD Negeri Kawunganten 01 Cilacap kepada peserta didik kelas IV yang berjumlah 20. Peneliti hanya melatihkan lima gerakan dasar tari Subada. Dalam uji coba produk peserta didik diberi lembar refleksi untuk mengetahui apakah peserta didik dapat memahami sudut melalui tarian.

3.4Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.4.1 Wawancara

(56)

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

3.4.2 Kuesioner

Angket sering juga disebut dengan kuesioner dari bahasa Inggris (questionnaire), yaitu dokumen yang menanyakan pertanyaan yang sama dari semua individu dalam sampel penelitian Borg dan Gall (dalam Yaumi, 2014: 126). Selain kuesioner, angket juga disebut survei, menurut Suparno (2008: 54), survei adalah kumpulan pertanyaan yang disusun dengan jelas untuk mendapat jawaban dari subjek tentang hal, kegiatan, pendapat, kebiasaan, dan lain-lain yang ingin diketahui oleh peneliti.

Bentuk survei yang digunakan dalam penelitian ini dengan pertanyaan pilihan ganda atau bisa disebut kuesioner tertutup dengan model one way survei, dimana peneliti tidak mengembalikan hasil angket kepada subjek sehingga tidak mengerti dan langsung menggunakan hasil penelitian untuk tindak lanjutnya sendiri (Tomal dalam Suparno, 2008: 57).

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan pedoman wawancara. Lembar kuesioner disebarkan kepada 20 peserta didik kelas IV SD untuk menganalisis eksistensi sebuah tari sebagai metode baru untuk mengajarkan Matematika.

3.5.1 Wawancara

(57)

Tabel 3.1Pedoman Wawancara Pra Penelitian

No Pedoman Wawancara Jawaban

1 Apakah ibu/bapak mengalami kesulitan menghubungkan materi Matematika tentang sudut dengan seni tari (SBdP)? 2 Apakah menurut ibu/bapak, konsep

sudut juga dapat dikaitkan dengan gerakan dalam tarian?

3 Apakah ibu/bapak memerlukan contoh rancangan pembelajaran tematik Matematika yang dapat dikaitkan dengan seni tari?

Garis besar wawancara digunakan peneliti sebagai pedoman dalam mencari informasi kepada guru kelas IV SD terkait pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013.

3.5.2 Kuesioner

[image:57.595.112.522.158.755.2]

Lembar kuesioner digunakan pada saat prapenelitian. Berikut ini merupakan kisi-kisi kuesioner yang peneliti susun.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner (Prapenelitian)

No Aspek Indikator Pertanyaan

1 Matematika Arti Sudut 1. Apakah kamu mengerti arti sudut?

Jenis-jenis sudut 2. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam menentukan jenis-jenis sudut?

3. Apakah kamu mengerti cara menggunakan busur untuk menentukan besar sudut?

2 SBdP Macam-macam

gerakan dalam tarian

4. Apakah kamu pernah diajarkan satu contoh tarian daerah yang memuat gerakan-gerakan yang membentuk sudut?

Formasi gerakan yang membentuk

sudut

5. Apakah kamu mengetahui bahwa ada formasi yang berbentuk sudut dalam satu tarian daerah? 6. Apakah kamu mengetahui bahwa untuk membentuk formasi dalam suatu tarian daerah memerlukan kemampuan berpikir matematis logis?

Nilai-nilai dalam tarian

(58)

3 PPKn Keberagaman 8. Apakah kamu mengetahui bahwa tari Subada merupakan tarian yang memadukan tarian dari Jawa Barat dan Yogyakarta?

Kebersamaan 9. Apakah kamu mengetahui bahwa tari Subada mengajarkan kebersamaan dalam keberagaman?

4 Tematik

integratif: tarian dalam konteks Matematika, SBdP, dan PPKn. Pembelajaran tematik

10. Apakah kamu memerlukan contoh tari Subada untuk membantumu memahami gerakan-gerakan yang berkaitan dengan materi sudut?

[image:58.595.109.497.272.612.2]

Kisi-kisi tersebut disusun oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan peserta didik mengenai materi sudut (Matematika), SBdP (tari Subada) dan PPKn (kerjasama dalam keberagaman).

Tabel 3.3 Kisi-kisi Validasi Kuesioner (Prapenelitian)

No Komponen yang dinilai Skor Saran

1 2 3 4 5

1 Bahasa Kalimat sesuai EYD.

Pemilihan kata mudah dipahami.

2 Isi Menggali pengetahuan tentang

konsep sudut (Matematika).

Mencakup indikator dari SBdP yaitu macam-macam gerakan, formasi yang membentuk sudut, dan nilai-nilai dalam tarian.

Menggali pengetahuan tentang kebersamaan dalam keberagaman (PPKn) dalam tarian.

Mencari informasi dari peserta didik tentang perlunya contoh tarian untuk memahami gerakan yang berkaitan dengan materi sudut.

3 Pertanyaan Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan wawancara guru mengenai kesulitan yang dihadapi peserta didik.

Kisi-kisi tersebut dibuat untuk mengetahui tingkat kevalidan dari lembar kuesioner peserta didik dalam penelitian ini.

3.6 Teknik Analisis Data

(59)

3.6.1 Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari wawancara, komentar dosen Matematika,guru kelas IV SD dan guru seni tari. Pada saat validasi produk, validator memberikan masukan terhadap kelayakan terhadap“Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”.

3.6.2 Data Kuantitatif

[image:59.595.135.517.286.585.2]

Data kuantiatif dalam penelitian ini berupa skoryang diperoleh dari hasil validasi pra penelitian dan hasil validasi produk kepada dosen ahli Matematika, guru kelas IV SD dan guru seni tari. Pedoman penskoran yang digunakan oleh peneliti adalahnilai 1-5. Hasil kuesioner berupa data kuantitatif tersebut kemudian dikonversikan ke dalam data kualitatif dengan menggunakan instrumen skala lima, seperti pada tabel di bawah ini (Sukardjo, 2008:101).

Tabel 3.4 Konversi Data Kuantitatif

Interval Kategori

X>�̅i +1,80 Sbi Sangat Baik �̅i + 0,60 SBi < X ≤ �̅i + 1,80 SBi Baik �̅i – 0,60 SBi < X ≤ �̅i + 0,60 SBi Cukup Baik

�̅i – 1,80 SBi < X ≤ �̅i 0,60 SBi Kurang Baik X>�̅i 1,80 Sbi Sangat Kurang Baik

Keterangan:

�̅i : rerata ideal = (skor maskimal ideal + skor minimal ideal)

SBi : simpangan baku ideal =

6(skor maskimal ideal - skor minimal

(60)

X = Skor aktual

Setelah didapat data-data kuantitatif kemudian untuk merubah menjadi data kualitatif dilakukan perhitungan sebagai berikut:

Diketahui:

Skor maksimal ideal = 5 Skor minimal ideal = 1

Rerata ideal (Xi) = 12 (5+1) = 3 Simpangan baku ideal = 16 (5-1) = 0,67 Kategori skor:

Kategori sangat baik = X>�̅i +1,80 SBi = X> +1,80x 0,67

= X> +(1,21)

= X> ,

Kategori baik = �̅i + 0,60 SBi < X ≤ �̅i + 1,80 SBi

= + 0,60x 0,67< X ≤ + 1,80x 0,67

= 3 + 0,4 < X ≤ + 1,21

= , < X ≤ ,

Kategori cukup = �̅i – 0,60 SBi < X ≤ �̅i + 0,60 SBi

= – 0,60x 0,67< X ≤ + 0,60x 0,67

= 3 0,4 < X ≤ + 0,4

= ,6< X ≤ ,

(61)

= 1,79 <X ≤ ,6

Kategori sangat kurang baik = X ≤ �̅i 1,80 SBi

= X ≤ 1,80 x 0,67

= X ≤ – 1,21

= X ≤1,79

[image:61.595.110.459.276.580.2]

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:

Tabel 3.5 Konversi Kategori Skor

Interval Skor Kategori

4,22 – 5 Sangat Baik

3,41 – 4,21 Baik

2,61 – 3,40 Cukup

1,80 – 2,60 Kurang Baik

(62)

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan membahas tentang proses pengembangan dan kualitas “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”.

4.1.1 Proses Pengembangan

“Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar” dikembangkan peneliti

dengan menggunakan enam langkah pengembangan menurut Sugiyono(2014: 409). Berikut ini pemaparan langkah-langkah yang telah peneliti lakukan.

1. Potensi dan Masalah

Potensi dari penelitian ini adalah pembelajaran tematik kelas IV semester 1 tentang Matematika (materi sudut) dan tarian (SBdP). Pembelajaran tematik kelas IV semester I untuk tema “Indahnya Kebersamaan” subtema 2 “Kebersamaan dalam Keberagaman” pada

(63)

Masalah penelitian ini didapat dari wawancara peneliti dengan guru kelas IV di SDN Kawunganten 01 Cilacap bahwa guru tersebut mengalami kesulitan mengintegrasikan tarian (SBdP) ke dalam materi sudut (Matematika). Peneliti memperkuat data hasil wawancara dengan cara membagikan kuesioner kepada 20 peserta didik di kelas IV SD tersebut pada tanggal 10 Oktober 2016.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan dua cara yaitu melakukan wawancara kepada guru kelas IV SD dan membagikan kuesioner kepada 20 peserta didik kelas IV SD. Hasil wawancara dan rekap kuesioner adalah sebagai berikut.

[image:63.595.138.517.257.576.2]

a. Hasil wawancara

Tabel 4.1 Hasil Wawancara

No Garis Besar Wawancara Jawaban

1 Apakah ibu/bapak mengalami kesulitan menghubungkan materi Matematika tentang sudut dengan seni tari (SBdP)?

Ya

2 Apakah menurut ibu/bapak, konsep sudut juga dapat dikaitkan dengan gerakan dalam tarian?

Ya

3 Apakah ibu/bapak memerlukan contoh rancangan pembelajaran tematik Matematika yang dapat dikaitkan dengan seni tari?

Ya

b. Hasil Rekap Kuesioner

Tabel 4.2 Hasil Rekap Kuesioner Pra Penelitian

No Aspek Indikator Nomor

Pertanyaan

Jumlah Peserta Didik Menjawab

Persentase

Ya Tidak

1 Matematika Arti sudut 1 8 12 60%

[image:63.595.124.513.682.755.2]
(64)

3 9 11 55%

2 SBdP Macam-macam

gerakan dalam tarian

4 9 11 55%

Formasi gerakan yang membentuk

sudut

5 4 16 80%

6 5 15 75%

Nilai-nilai dalam tarian

7 14 6 70%

3 PPKn Keberagaman 8 2 18 90%

Kebersamaan 9 3 17 85%

4 Tematik

integratif: tarian dalam konteks Matematika, SBdP, dan PPKn Pembelajaran tematik

10 13 7 65%

Dari hasil rekap olah data kuesioner, peneliti mendapatkan data: 60% peserta didik mengalami kesulitan memahami arti sudut, 80% peserta didik tidak mengetahui ada formasi tarian berbentuk sudut dan 65% peserta didik memerlukan contoh tarian dalam konteks pembelajaran materi sudut.

Hasil olah data yang diperoleh melalui kuesioner tersebut dijadikan acuan peneliti untuk membuat produk “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. Prototipe berupa buku berisi: (1) Konsep-konsep sudut:

(65)

RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian).

3. Desain Produk

Produk disusun berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini. Peneliti mencermati kurikulum 2013 yang mempelajari Matematika dan seni tari. Menentukan metode tarian untuk memahami materi sudut kemudian menyusun RPP untuk pembelajaran 2 yang terdiridari 3 penggalan.Judul produk adalah “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. Isi desain produk meliputi: (1) Konsep-konsep sudut: pengertian,

(66)
[image:66.595.134.482.77.582.2]

Gambar 4.1 Sampul Produk

Gambar 4.2 Urutan Gerak Dasar 1

Gambar 4.3 RPP

4. Validasi Desain

(67)
[image:67.595.108.521.185.729.2]

kepada guru kelas IV SD, dan validasi ketiga dilakukan kepada guru seni tari.

Tabel 4.3 Hasil Rekap Validasi

No Komponen yang dinilai

Skor (1-5) Komentar Validator 1 (Dosen Matemati ka) Validator 2 (Guru Kelas IV SD) Validator 3 (Guru Seni Tari)

SISTEMATIKA PENYAJIAN BUKU

1

Judul prototipe sesuai

dengan isi dari

pembelajaran yang

dikembangkan

4 4 4

Dosen Matematika: Judul disesuaikan dengan penelitian 2

Kata pengantar dalam prototipe menjelaskan

tentang ucapan

terimakasih dan manfaat pembelajaran

Matematikamelalui tarian

4 4 5 -

3 Pendahuluan menjelaskan

tentang isi prototipe 4 5

4 -

4

Daftar isi menunjukkan informasi yang ada dalam

prototipe yang

dikembangkan

4 5 5 -

5

Kepustakaan sesuai

dengan sumber yang

digunakan sebagai

referensi dalam prototipe

4 5

4 -

6

Tarian yang digunakan adalah tari Subada yang merupakan adaptasi dari tari Merak dan pathokan-pathokan tari gaya Yogyakarta

2 4 5

ISI PROTOTIPE

1

Bagian 1 berisi penjelasan mengenai pembelajaran Matematika materi sudut

3

5

5

2 Bagian 2 berisi tentang urutan gerak dasar tari Subada

(68)

Berdasarkan hasil validasi pertama tersebut menunjukkan bahwa desain produk sudah cukup baik untuk digunakan, karena rata-rata skor hasil validasi dari validator pertama yaitu 3.46. Hasil validasi kedua menunjukkan bahwa desain produk sudah sangat baik digunakan, karena rata-rata skor hasil validasi dari validator kedua yaitu 4.69. Pada validasi yang ketiga menunjukkan bahwa desain produk sangat baik untuk digunakan, karena rata-rata skor hasil validasi yaitu 3

Bagian 3 berisi RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian)

3 4 4

BAHASA

1 Prototipe pembelajaran memuat huruf, kata, dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar

4 5 5

Dosen Matematika:

Harap perhatikan margin penulisan

Guru Kelas IV SD:

Diperhatikan lagi penggunaan tanda bacanya

2 Susunan kalimat dapat

dipahami oleh guru

maupun peserta didik

3 5 5

PEMILIHAN METODE DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian tarian dengan

tujuan pembelajaran 2 5 5

2 Kesesuaian tarian dengan

materi pembelajaran 3 5 5

Guru seni tari:

Foto yang terdapat dalam prototipe lebih baik diperjelas

Jumlah skor

45 61 60

Rata-rata skor

(69)

4.61. Maka rata-rata skor dari ketiga validator adalah 4.25 Cara mengetahui kualitas produk berdasarkan jumlah skor, peneliti menggunakan pedoman penggolongan kualitas produk skor dengan rumus skala lima menurut Sukardjo (2008: 101) yang dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 4.4 Pedoman Penggolongan Kualitas Validasi

Interval Skor Kategori

4,22 – 5 Sangat Baik

3,41 – 4,21 Baik

2,61 – 3,40 Cukup

1,80 – 2,60 Kurang Baik

1 – 1,79 Sangat Kurang Baik

5. Revisi Desain

[image:69.595.102.543.215.671.2]

Peneliti melakukan revisi desain berdasarkan komentar yang diberikan oleh ketiga validator. Kelebihan dan kekurangan dalam produk pengembangan selanjutnya diperbaiki supaya menjadi produk berupa “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar” yang lebih baik dari sebelumnya.

Tabel 4.5 Komentar Validator beserta Revisinya

No Validasi Komentar Revisi

1 Dosen

Matematika

- Gambar sampul prototipe diganti

- Judul disesuaikan dengan penelitian

- Gambar sampul penari menjadi foto siluet.

- Judul menjadi “Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Sudut melalui Tarian untuk Kelas IV Sekolah Dasar”.

2 Guru kelas IV SD

- Diperhatikan lagi penggunaan tanda bacanya.

- Penambahan tanda baca pada be

Gambar

Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran
Tabel 2.2 Deskriptor Sikap Kerjasama dalam Keberagaman
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Sugiyono
+7

Referensi

Dokumen terkait

b r@ tinssi sera l6t ri.. Dalm hal ini. Sislen erosi berlGitatr dengr sislen nidrolosi.. Ftuld buln hui da ali pemurd.. Scdtuskd k mposisi lingtat

[r]

Pada gambar 3.18 Wireframing desain layout halaman Canvas ini adalah halaman yang akan menampilkan karya sesuai dengan kategori dari semua karya-karya yang telah

[r]

yang rcrjadi. dapal mcmFcdiksi penyebab kerulatal rc^cbd d. Untuk nrenrenuhi syarar lielulusr Diploi! III pada jenims. pcndidikan di Polilcknik Unircrsilas

NUPTK Nama

the general circulation of the Southern adriatic Sea is characterized by two coastal currents of surface waters flow- ing from the north along the western side and from

Ketiga , dalam konteks Indonesia, tentu saja cita-cita kedua kelompok radikal HT dan ISIS yang ingin menegakkan daulah khilafah Islam tersebut akan mengancam empat pilar kebangsaan