ABSTRAK
Pabrik Margahayu Jaya Indah Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kantong klip plastik. Sama seperti perusahaan komersil lainnya, tujuan utama perusahaan didirikan adalah untuk mendapatkan laba. Laba yang menjadi target utama perusahaan beroperasi, berkaitan erat dengan keberhasilan pencapaian volume penjualan produk yang ditargetkan.
Perencanaan target penjualan menjadi penting sebagai langkah awal perusahaan dalam usaha mencapai laba. Salah satu alat analisis yang digunakan perusahaan sebagai alat bantu bagi manajemen dalam melakukan perencanaan target penjualan ialah analisis Break Even.
Analisis Break Even membantu perusahaan dalam menentukan volume penjualan dan tingkat pendapatan impas dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan dalam operasinya. Analisis Break Even juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat penjualan minimum yang perlu dicapai untuk meraih laba yang diinginkan.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metoda deskriptif analitis, yaitu merupakan suatu metoda penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan serta menganalisis data atau informasi yang berhubungan dengan objek yang diteliti sehingga dapat memberi gambaran yang lebih jelas serta menarik simpulan terhadap objek penelitian tersebut.
Sumber data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data-data tersebut dikumpulkan dari hasil wawancara dan pengamatan langsung terhadap kegiatan operasional perusahaan, serta studi kepustakaan berupa literatur, buku-buku, internet dan juga catatan perkuliahan.
Untuk melakukan analisis Break Even, biaya-biaya yang terjadi harus digolongkan sesuai dengan perilakunya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa perusahaan belum melakukan pengelompokkan biaya yang terjadi ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Dalam perencanaan volume penjualannya, perusahaan juga belum melakukan analisis Break Even. Perusahaan merencanakan target penjualan berdasarkan laporan laba rugi tahun lalu.
Dari hasil perhitungan Break Even Point perusahaan untuk tahun 2005, dapat dilihat bahwa manajemen telah berhasil mencapai volume penjualan di atas titik impas. Namun untuk mengetahui dampak perubahan berbagai variabel titik
Break Even tahun yang akan datang, maka perusahaan dapat mempedomani
tingkat laju inflasi tahun yang lalu.
Dengan adanya informasi yang didapat, penulis menyarankan agar perusahaan mempertimbangkan untuk menggunakan analisis Break Even dalam perencanaan target penjualannya. Dan juga disarankan agar perusahaan melakukan pengelompokkan biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel guna memudahkan dilakukannya analisis Break Even. Dengan analisis Break Even, perusahaan dapat mengetahui pengaruh perubahan berbagai faktor terhadap nilai
Break Even Point dan laba yang direncanakan. Dengan analisis Break Even ini,
DAFTAR ISI
1.4 Kegunaan Penelitian 4
1.5 Rerangka Pemikiran 5
1.6 Metoda Penelitian 9
1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12
2.1 Akuntansi Manajemen 12
2.1.1 Definisi Akuntansi Manajemen 13
2.1.2 Peran Akuntansi Manajemen 13
2.2 Biaya 14
2.2.1 Definisi Biaya 14
2.2.2 Klasifikasi Biaya 15
2.3 Penggolongan Biaya Berdasarkan Perilakunya 20
2.3.1 Biaya Tetap 21
2.4.2 Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) 28 2.4.3 Metode Biaya Berjaga (Stand by Cost Method) 29
2.6 Metode Analisis Break Even 36 2.6.1 Pendekatan Persamaan (Equation Method) 36 2.6.2 Pendekatan Margin Kontribusi (Contribution
Margin Method)
38
2.6.3 Pendekatan Grafik (Graphic Approach Method) 40
2.7 Sales Mix 43
2.8 Margin of Safety 48
2.9 Profit Planning 51
2.9.1 Peranan Analisis Break Even Untuk Membantu Perencanaan Laba
52
2.9.2 Manfaat dan Keterbatasan Perencanaan Laba 53
2.10 Hubungan Break Even Point dengan Penetapan Volume 56 Penjualan
2.10.1 Pengaruh Perubahan Biaya Variabel 56
2.10.2 Pengaruh Perubahan Biaya Tetap 58
2.10.3 Pengaruh Perubahan Harga Jual per Unit 60
BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN 63
3.1 Objek Penelitian 63
3.1.1 Sejarah Singkat Pabrik Plastik Margahayu Jaya Indah
63
3.1.2 Struktur Organisasi Pabrik Plastik Margahayu Jaya Indah
64
3.1.3 Uraian Tugas 66
3.1.4 Uraian Produk 67
3.2 Metodologi Penelitian 70
3.2.1 Definisi Metodologi Penelitian 70
3.2.2 Pemilihan Metodologi Penelitian 71
3.2.3 Sumber Data 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 74
4.1 Hasil Penelitian 74
4.1.1 Biaya yang Dikeluarkan Perusahaan 74
4.2 Pembahasan 84
4.2.1 Pemisahan Biaya ke dalam Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Semi Variabel
84
4.2.2 Pemisahan Biaya Semi Variabel Menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel
4.3 Penghitungan Break Even Point 96 4.3.1 Penghitungan dengan Pendekatan Persamaan
(Equation Method)
98
4.3.2 Penghitungan dengan Pendekatan Margin Kontribusi (Contribution Margin Method)
101
4.3.3 Penghitungan dengan Pendekatan Grafik (Graphic
Approach Method)
105
4.4 Penghitungan Margin of Safety 111
4.5 Penghitungan Profit Planning 113
4.6 Pengaruh perubahan elemen Break Even Point terhadap volume penjualan
115
4.6.1 Pengaruh Perubahan Biaya Variabel 115
4.6.2 Pengaruh Perubahan Biaya Tetap 118
4.6.3 Pengaruh Perubahan Harga Jual per Unit 120
4.7 Peranan Analisis Break Even Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Perencanaan Target Penjualan
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Kegiatan dan Biaya Reparasi PT X Tahun 20X1 26 Tabel 2.2 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan pada Tingkat Kegiatan
Tertinggi dan Terendah
26
Tabel 2.3 Perhitungan Unsur Biaya Tetap 27
Tabel 2.4 Analisis Regresi Biaya Reparasi dan Pemeliharaan 30 Tabel 2.5 Laporan Laba-Rugi Projeksian Tahun 20X1 37 Tabel 2.6 Pendapatan Penjualan, Biaya Variabel, Biaya Tetap, Biaya
Total dan Laba Bersih pada Berbagai Volume Penjualan
41
Tabel 2.7 Perhitungan Total Penjualan Maksimal Produk A dan B 46 Tabel 4.1 Biaya Produksi Pabrik Plastik Margahayu Jaya Indah 75 Tabel 4.2 Biaya Pemasaran Pabrik Plastik Margahayu Jaya Indah 76 Tabel 4.3 Biaya Umum dan Administrasi Pabrik Plastik Margahayu
Jaya Indah
77
Tabel 4.4 Data Biaya Pabrik Plastik Margahayu Jaya Indah 83 Tabel 4.5 Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Semi Variabel 84 Tabel 4.6 Biaya Semi Variabel per bulan untuk tahun 2005 85
Tabel 4.7 Volume Produksi Kantong Klip 87
Tabel 4.8 Analisis Regresi Biaya Pengangkutan 88
Tabel 4.9 Analisis Regresi Biaya Pemeliharaan dan Reparasi Mesin 89 Tabel 4.10 Analisis Regresi Biaya Pemeliharaan Kendaraan 91 Tabel 4.11 Analisis Regresi Biaya Telepon, Telex, Fax 92 Tabel 4.12 Analisis Regresi Biaya Listrik, Air, Gas 94 Tabel 4.13 Unsur Tetap dan Unsur Variabel dari Biaya Semi Variabel 95 Tabel 4.14 Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pabrik Plastik Margahayu
Jaya Indah
96
Tabel 4.15 Data Penjualan Kantong Klip Polos dan Kantong Klip Print
97
Tabel 4.16 Biaya Variabel Kantong Klip Polos dan Kantong Klip Print 97 Tabel 4.17 Contribution Margin per kilogram Jenis Produk 98 Tabel 4.18 Laporan Laba Rugi Pabrik Plastik Margahayu Jaya Indah 98
Tabel 4.19 Sales Mix untuk Tiap Jenis Produk 99
Tabel 4.20 Contribution Margin per Jenis Produk 101 Tabel 4.21 Perhitungan Total Penjualan Maksimal Kantong Klip Polos
dan Klip Print
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik Biaya Tetap 21
Gambar 2.2 Grafik Biaya Variabel 22
Gambar 2.3 Grafik Biaya Semi Variabel 23
Gambar 2.4 Grafik Impas 41
Gambar 2.5 Grafik Impas 48
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pabrik Plastik Margahayu Jaya Indah 65
Gambar 4.1 Grafik Impas 107
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu
saja hal ini akan berpengaruh pada situasi ekonomi negara kita. Walaupun banyak
perusahaan yang terpaksa gulung tikar akibat dari krisis moneter yang melanda
Indonesia pada tahun 1998 lalu, namun persaingan dalam dunia bisnis masih terus
berlangsung.
Untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis, maka setiap perusahaan harus
mempertahankan eksistensinya. Eksistensi suatu perusahaan dapat dilihat dari
berjalan atau tidaknya kegiatan operasional perusahaan tersebut. Modal yang
didapat untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan, salah satunya
bersumber dari laba perusahaan itu sendiri.
Selain untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, laba juga
merupakan aspek penting bagi perusahaan untuk menilai kinerja keuangannya.
Faktor-faktor yang diperlukan untuk dapat mengetahui besarnya laba ialah harga
jual produk atau jasa, besarnya biaya yang dikeluarkan, serta volume penjualan
dari produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Salah satu alat analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara
biaya, volume dan laba dalam sebuah perusahaan ialah analisis Break Even.
Analisis Break Even memfokuskan hubungan antara lima elemen, yaitu: harga
dan komposisi penjualan.
Analisis Break Even mendasarkan pada perhitungan Break Even Point atau
Titik Impas. Titik Impas ialah suatu keadaan dimana perusahaan dalam kondisi
impas, yaitu tidak mendapatkan laba ataupun tidak menderita kerugian sama
sekali. Kondisi yang dapat dinyatakan sebagai kondisi impas ialah sebagai
berikut:
a. Penjualan = Total Biaya
b. Laba = 0
Analisis ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat penjualan
minimum yang perlu dicapai untuk meraih laba yang diinginkan, mengetahui
volume operasi dan tingkat pendapatan yang perlu dicapai agar tidak mengalami
kerugian dalam kegiatan operasinya, atau dengan kata lain laba operasinya adalah
nol. Dengan demikian, manajemen perusahaan dapat menentukan strategi yang
tepat dalam rangka mencapai Break Even Point, mencapai laba dan target
penjualan yang direncanakan.
Dalam menentukan Titik Impas, terdapat tiga pendekatan yang digunakan.
Pendekatan-pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Persamaan (Equation Method)
Pendekatan ini menghitung titik impas dengan berpedoman pada persamaan:
2. Pendekatan Margin Kontribusi (Contribution Margin Method)
Pendekatan ini menghitung titik impas melalui jumlah margin kontribusi yang
3. Pendekatan Grafik (Graphic Approach Method)
Pendekatan ini menentukan titik impas dengan cara membaca grafik antara
grafik penjualan dan grafik biaya.
Ketiga pendekatan tersebut digunakan untuk menghitung besarnya titik impas.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dalam rangka untuk mengetahui besarnya Break Even Point untuk
merencanakan target penjualan.
Penelitian yang dilakukan penulis ialah mengenai: “Peranan Analisis
Break Even Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Perencanaan Target
Penjualan.”
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam rangka meneliti dan menganalisis peranan analisis Break Even
dalam proses perencanaan target penjualan, maka penulis mengidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Biaya apa saja yang terjadi pada perusahaan ?
2. Apakah perusahaan telah melakukan penggolongan biaya menjadi biaya tetap
dan biaya variabel ?
Total Fixed Cost
Contribution Margin
per unitBEP
unit =
Total Fixed Cost
Contribution Margin Ratio
3. Apakah analisis Break Even dapat membantu dalam perencanaan target
penjualan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasikan oleh penulis di
atas, maka tujuan penulis melakukan penelitian ini pada dasarnya ialah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui biaya-biaya apa saja yang terjadi pada perusahaan.
2. Untuk mengetahui apakah perusahaan melakukan penggolongan biaya
menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
3. Untuk mengetahui apakah analisis Break Even dapat membantu dalam
perencanaan target penjualan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan
yang bermanfaat dalam membantu proses perencanaan target penjualan demi
kemajuan perusahaan.
2. Bagi Penulis
a. Penulis mempunyai kesempatan untuk menambah pengalaman,
menerapkan teori yang diperoleh selama berada di bangku kuliah dalam
perusahaan yang menjadi objek penelitian, terutama mengenai penerapan
analisis Break Even.
b. Selain itu, penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan
mengikuti ujian sidang sarjana lengkap dalam rangka untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Maranatha Bandung.
3. Bagi Fakultas
Penelitian ini dapat menjadi tambahan sumber referensi bagi perpustakaan
fakultas ekonomi khususnya mengenai analisis Break Even.
4. Bagi Pihak Lain yang Berkepentingan
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi pihak lain yang
ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis Break Even, serta
dapat memperluas wawasan terutama mengenai penetapan harga jual produk
atau jasa dalam perusahaan.
1.5 Rerangka Pemikiran
Persaingan bisnis yang semakin ketat, memaksa perusahaan untuk terus
berkembang agar dapat bertahan hidup. Hal ini mengakibatkan permasalahan
yang dihadapi oleh pihak manajemen dalam perusahaan menjadi semakin rumit,
sehingga pihak manajemen dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif.
Disinilah akuntansi manajemen berperan dalam membantu pihak
analisis terhadap setiap alternatif yang tersedia. Pengelolaan suatu badan usaha
dengan baik memerlukan kehandalan manajemen dalam melaksanakan fungsinya,
seperti fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
kepemimpinan (leading), pengendalian (controlling) operasi perusahaan.
Agar manajemen dapat melaksanakan fungsi manajerialnya dengan baik
serta dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat saat dihadapkan pada
berbagai alternatif yang tersedia, manajemen memerlukan informasi yang relevan
dan akurat. Keakuratan informasi yang diperoleh akan menjadi dasar bagi pihak
manajemen dalam upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Setiap
perusahaan akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
diantaranya yaitu untuk mencapai target penjualan dan menghasilkan laba
maksimal.
Tujuan perusahaan pada umumnya (kecuali organisasi nirlaba) adalah
menghasilkan laba yang cukup. Laba diperlukan untuk menjalankan kegiatan
operasi perusahaan, untuk memperluas usaha dan juga untuk meningkatkan
kualitas pelayanan demi kepuasan pelanggan. Oleh karena pentingnya arti laba
bagi perusahaan, manajemen perusahaan perlu melakukan suatu proses
perencanaan laba yang memadai.
Perencanaan laba adalah unsur yang sangat penting sebagai langkah awal
dari kegiatan operasi perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan, terutama akan
sangat bergantung pada keberhasilan pencapaian target penjualan produk atau
jasa, besarnya biaya, serta harga jual produk atau jasa itu sendiri. Ketiga faktor ini
dan harga jual akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian target penjualan yang
pada akhirnya menentukan laba.
Keterikatan hubungan antara harga jual produk, volume atau tingkat
kegiatan, biaya variabel per unit, total biaya tetap dan komposisi penjualan akan
sangat jelas terlihat dalam perhitungan analisis Break Even. Dalam analisis Break
Even dijabarkan bagaimana pengaruh dari harga jual dan komposisi biaya pada
perusahaaan akan berpengaruh terhadap target penjualan yang harus dicapai agar
perusahaan tidak beroperasi dalam kerugian.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa analisis Break Even merupakan
salah satu metode yang memiliki aturan yang logis dan sering digunakan dalam
menganalisis hubungan antara biaya (cost), volume kegiatan (volume), dan laba
(profit). Dimana analisis Break Even ini sendiri dapat berguna dalam
hubungannnya dengan penetapan target penjualan dengan didasari asumsi bahwa
konsumen yang terdapat dalam pasar akan merespon secara positif terhadap
produk yang dijual oleh perusahaan. Sehingga sangat tepat kiranya bila pada tahap
perencanaan operasi perusahaan menggunakan analisis Break Even sebagai alat
bantu manajemen dalam merencanakan taget penjualannya.
Dalam menentukan Break Even Point (Titik Impas), terdapat tiga
pendekatan yang digunakan. Pendekatan-pendekatan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pendekatan Persamaan (Equation Method)
Pendekatan ini menghitung titik impas dengan berpedoman pada persamaan:
Penjualan – Total Biaya = 0
Penjualan – (Total Biaya Variabel + Total Biaya Tetap) = 0
Penjualan – Total Biaya Variabel – Total Biaya Tetap = 0
(p x q) – (v x q) – Total Biaya Tetap = 0
pq – vq – Total Biaya Tetap = 0
Dimana : p = harga jual per unit
v = biaya variabel per unit
q = volume penjualan dimana laba sama dengan nol
2. Pendekatan Margin Kontribusi (Contribution Margin Method)
Pendekatan ini menghitung titik impas melalui jumlah margin kontribusi yang
dapat ditentukan dalam unit ataupun satuan Rupiah.
Margin Kontribusi adalah sisa hasil penjualan setelah dikurangi dengan biaya
variabel. Margin Kontribusi dapat digunakan untuk menutup biaya tetap
(Fixed Cost) dan membentuk laba.
Break Even Point (Titik Impas) dicapai ketika jumlah Margin Kontribusi sama
besarnya dengan jumlah biaya tetap. Dengan pendekatan ini, titik impas dapat
ditentukan dalam satuan unit ataupun Rupiah.
pq – vq – Total Biaya Tetap = 0
(p – v) q = Total Biaya Tetap
Total Fixed Cost CM /unit
Total Fixed Cost
p – v
q
=BEP
unit =CM = Contribution Margin
CM = Harga Jual / unit – Biaya Variabel / unit
CMR = Contribution Margin Ratio
CMR = CM / unit x 100 % Harga Jual / unit
3. Pendekatan Grafik (Graphic Approach Method)
Pendekatan ini menentukan titik impas dengan cara membaca grafik antara
grafik penjualan dan grafik biaya.
Ketiga pendekatan tersebut dapat digunakan untuk menghitung besarnya titik
impas.
1.6 Metodologi Penelitian
Definisi metodologi penelitian menurut Hermawan Warsito (1992:7)
adalah:
“Ilmu yang membahas mengenai suatu metoda ilmiah dalam mencatat,
mengembangkan, dan menguji kebenaran dari suatu pengetahuan”.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini
adalah metoda deskriptif analitis, yaitu merupakan suatu metoda penelitian yang
bertujuan untuk mengumpulkan serta menganalisis data atau informasi yang
berhubungan dengan objek yang diteliti sehingga dapat memberi gambaran yang
lebih jelas serta menarik simpulan terhadap objek penelitian tersebut.
Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi
terdiri atas sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Data Primer
Merupakan suatu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli. Teknik-teknik yang digunakan adalah :
a. Wawancara
Merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara melakukan tanya
jawab dengan pihak perusahaan, guna memperoleh data serta informasi
yang diperlukan.
b. Pengamatan (Observasi)
Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan operasional
perusahaan guna memperoleh data secara lebih jelas mengenai masalah
yang sedang diteliti.
2. Data Sekunder
Merupakan suatu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung, melalui media perantara. Dua jenis data sekunder, yaitu :
a. Data Internal
Merupakan data yang berasal dari dalam perusahaan, seperti struktur
organisasi perusahaan, job description, proses produksi, serta data-data
tentang pendapatan dan biaya-biaya intern perusahaan.
b. Data Eksternal
Data eksternal dilakukan dengan cara mencari serta mengumpulkan
sebagai acuan penelitian dan pengolahan data penelitian yang
berhubungan dengan topik yang akan dibahas.
1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi untuk memperoleh data di dalam penelitian ini adalah Pabrik
Plastik Margahayu Jaya Indah yang berlokasi di Jalan Cilampeni No. 18,
Kelurahan Ketapang, Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai bulan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab empat, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perusahaan Margahayu Jaya Indah mengelompokkan biaya-biaya yang
terjadi sesuai dengan fungsi pokok dalam perusahaan. Perusahaan
membagi unsur-unsur biaya yang terjadi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
biaya produksi, biaya pemasaran, serta biaya umum dan administrasi.
2. Selama ini perusahaan belum melakukan pengelompokkan biaya yang
terjadi ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Dalam melakukan analisis
Break Even, maka dilakukan pengklasifikasian biaya yang terjadi ke dalam
biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel. Selanjutnya biaya semi
variabel yang terjadi dipisahkan ke dalam unsur biaya tetap dan unsur
biaya variabel dengan menggunakan metode least square.
3. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa Break Even Point perusahaan
dapat dicapai pada volume penjualan 273.094 kg, dengan pendapatan
penjualan sebesar Rp 6.026.930.316.
4. Dengan penjualan Kantong Klip Polos saja, perusahaan mendapat laba
sebesar Rp 144.131.080. Sedangkan dengan penjualan Kantong Klip Print
saja, perusahaan menderita kerugian sebesar Rp 1.009.985.794. Jadi,
5. Untuk mencapai target laba per tahun sebesar Rp 600.000.000, maka
perusahaan harus mencapai volume penjualan sebanyak 396.250 kg, atau
mendapatkan pendapatan penjualan sebesar Rp 8.744.858.861.
5.2 Saran
1. Untuk melakukan analisis Break Even, perusahaan harus melakukan
penggolongan biaya sesuai dengan perilakunya, yaitu biaya tetap dan
biaya variabel.
2. Untuk mengetahui dampak perubahan berbagai variabel titik Break Even
tahun yang akan datang seperti: total biaya tetap, biaya variabel per
kilogram dan harga jual per kilogram, maka perusahaan dapat
mempedomani tingkat laju inflasi tahun yang lalu.
3. Karena Contribution Margin Ratio Kantong Klip Polos dan Kantong Klip
Print sama, yaitu 22,08 %, maka perusahaan harus berusaha meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim dan Bambang Supomo. 1998. Akuntansi Manajemen. BPFE, Yogyakarta.
Hammer, Lawrence H., William K. Carter, Milton F. Usry. 1994. Cost Accounting
11th edition. South-Western Publishing Co, Cincinnati, Ohio.
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.
Mas’ud Machfoeds. 1996. Akuntansi Manajemen: Perencanaan dan Pembuatan
Keputusan Jangka Pendek. STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta.
Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Aditya Media, Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat & Rekayasa. Salemba Empat, Jakarta.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen. BPFE, Yogyakarta.
Saragih, Soejono, Limbong dan Wagiono. 1994. Metodologi Penelitian Sosial
Ekonomi. Direktorat Perguruan Tinggi Swasta Direktorat Jendral
Perguruan Tinggi.
Sugiyono. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung.
Supriyono. 1991. Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen. STIE YKPN, Yogyakarta.
Teguh Pudjo Muljono. 1992. Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktek