iv
ABSTRAK
Di Indonesia petasan merupakan suatu barang yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa petasan merupakan barang gelap yang berarti benda yang dilarang, namun pada kenyataannya petasan masih menjadi barang yang dapat ditemukan dan dijual bebas di tengah-tengah masyarakat. Peredaran dan pemakaian petasan biasanya marak pada bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Akibat maraknya peredaran petasan di wilayah Indramayu tidak jarang menimbulkan berbagai masalah yang cukup serius seperti banyaknya korban yang terkena ledakan saat menggunakan petasan, serta pabrik-pabrik petasan di sejumlah daerah kecamatan Indramayu yang meledak dan menimbulkan korban jiwa meninggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami faktor tradisi pada masyarakat Indramayu dalam membuat petasan menurut hukum positif Indonesia dan mengetahui efektifitas penegakan hukum dalam menerapkan Undang-Undang Darurat No. 12 tahun 1951 tentang Senjata Api dan Bahan Peledak, terhadap peredaran petasan di wilayah Indramayu
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian yang bersifat deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan berupa kepustakaan dengan menganalisa Undang-Undang No. 12 Tahun 1951 Tentang Senjata Api dan Bahan Peledak.