• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting untuk perkembangan

dan kemajuan suatu negara, karena dengan pendidikan akan menghasilkan sumber

daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia global. Dengan

semakin ketatnya persaingan di dunia global, peran pendidikan untuk

mengembangkan suatu bangsa juga semakin penting. Sehingga kemajuan dan

perkembangan pendidikan menjadi faktor penentu keberhasilan suatu bangsa.

Kemajuan pendidikan tidak lepas dari peningkatan kualitas pembelajaran, dan

peningkatan kualitas pembelajaran dalam pendidikan formal yang memegang

pernan penting adalah guru dan siswa.Oleh karena itu gurusebagai salah satu

komponen utama dalam proses belajar mengajar berperan besardalam

keberhasilan proses pembelajaran. Di sini diharapkan kreatifitas guru

untukmemilih model ataupun metode pembelajaran yang tepat, sesuai dengan

pokokbahasan serta tingkat perkembangan siswa.

Matematika selain sebagai salah satu disiplin ilmu dalam dunia pendidikan juga merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting, baik bagi peserta didik maupun pengembang bidang keilmuan lainnya. Kedudukan matematika dalam dunia pendidikan sangat besar manfaatnya karena matematika memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun sampai saat ini matematika masih dianggap sebagai salah satu mata pelajaran sulit, membosankan, bahkan menakutkan. Penyebab anggapan ini muncul adalah selain mempunyai konsep abstrak, matematika juga memerlukan pemahaman konsep dengan baik, dan untuk memahami konsep baru diperlukan prasyarat pemahaman konsep sebelumnya.

(2)

commit to user

katanya sendiri.Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan kita untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan objek atau kejadian itu merupakan

contoh dan bukan contoh dari ide tersebutRuseffendi (1988:157).Jadi pemahaman

konsep matematika adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah

materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat

sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapan kembali dalam

bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu

mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya

(Sanjaya,2009).

Dalam mempelajari matematika, pemahaman konsep matematikasangat penting untuk siswa. Karena antara konsep matematika satu dengan lainnya saling berkaitan, sehingga untuk mempelajarinya harus runtut danberkesinambungan. Jika siswa telah memahami konsep-konsep matematika dasarmaka akan memudahkan siswa dalam mempelajari konsep-konsep matematika berikutnya yang lebih kompleks.Selain itu, menurut Bell, Frederick H. (1981: 117), jika siswa menguasai konsep, maka ia dapat mengidentifikasi dan mengerjakan soal baru yang lebih bervariasi. Berdasarkan pengalaman peneliti selama PPL, peneliti menemukan bahwa kelas X MIA 5 SMAN 2 Surakarta memiliki rata-rata nilai terendah dibanding dengan kelas X MIA lainnya. Selain itu, berdasarkan wawancara peneliti dengan guru, siswa kelas X MIA 5 hanya dapat mengerjakan soal-soal yang sama persis dengan latihan, sehingga mereka mengalami kesulitan saat menghadapi bentuk soal yang bervariasi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan observasi di kelas X MIA 5 SMAN 2 surakarta mengenai pemahaman konsep matematis mereka.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan indikator pemahaman konsep

yang dimuat pada peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor

506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 (Wardhani, 2008: 10-11), yaitu:

1. Menyatakan ulang sebuah konsep,

2. Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai

dengankonsepnya,

(3)

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,

5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,

6. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau

operasitertentu,

7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah

Hasil observasi peneliti di SMAN 2 Surakarta di kelas X MIA 5 pada

bulan Maret 2015, menunjukkan sebesar 48,39% siswa dapat menyatakan ulang

konsep sedangkan untuk indikator kedua yaitu mengklasifikasikan obyek-obyek

menurut sifat-sifat tertentu sebesar 71,77%, dan untuk kemampuan memberi

contoh dan non contoh sebesar 60,48%, kemudian sebesar 33,06% siswa dapat

menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, selanjutnya

sebesar 44,35% dan 27,96% untuk indikator 5 dan 6 berturut-turut. Terakhir

sebesar 62,10% siswa dapat mengaplikasikan konsep ke penyelesaian masalah.

Dari data tersebut terlihat bahwa rata-rata pemahaman konsep siswa X

MIA 5 SMAN 2 Surakarta berada pada level rendah sampai sedang. Pada

indikator 6, yakni memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu

terlihat paling menjadi masalah bagi siswa X MIA 5 dalam memahami konsep.

Banyak faktor menjadi penyebab rendahnya pemahaman konsep

matematis, antara lain yaitu ketidaktepatan penggunaan media oleh guru di kelas,

pembelajaran masih bersifat teacher-centered, penggunaan model atau metode

kurang tepat. Hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar guru

masih menggunakan cara konvensional yakni guru menjelaskan, siswa mencatat

materi ajar, dan siswa mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru.

Hal ini akan sangat mempengaruhi pemahaman siswa karena komunikasi pada

(4)

commit to user

pembelajaran yang menerapkan empat tahap pemahaman mandiri, yaitu

meringkas bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan

kembali pengetahuan, kemudian memprediksi soal. Manfaat dari meringkas bahan

ajar adalah siswa memiliki kemampuan untuk menyatakan ulang konsep dengan

bahasa mereka sendiri, kemudian dengan menyusun pertanyaan memberikan

manfaat bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan pada indikator

pemahaman konsep yaitu indikator ke-2,3,4 dan 5. Kemudian untuk tahap

menyelesaikan pertanyaan yang telah dibuatnya memberikan manfaat pada siswa

untuk mengembangkan kemampuan memilih dan memanfaatkan prosedur atau

operasi tertentu dan mengaplikasikan konsep ke penyelesaian masalah.

Kemampuan menyatakan ulang konsep kembali diperkuat saat siswa menjelaskan

kembali pengetahuan kemudian memprediksi soal. Secara umum pendekatan

reciprocal teachingmeningkatkan rasa antusias siswa dalam pembelajaran karena

siswa dituntut untuk dapat aktif berdiskusi dan menjelaskan hasil pekerjaanya

dengan baik sehingga penguasaan konsep suatu pokok bahasan matematika dapat

dicapai. Diharapkan dengan pendekatan ini siswa tidak hanya menghafalkan

sejumlah rumus-rumus tetapi memahami konsep secara keseluruhan.

Berdasarkan uraian diatas, maka melalui diskusi dengan guru mata

pelajaran matematika di kelas X MIA 5 SMAN 2 Surakarta, disepakati untuk

menggunakan pendekatan reciprocal teaching sebagai salah satu alternatif

pemecahan masalah yang ditawarkan peneliti untuk meningkatkan pemahaman

konsep matematis siswa, serta untuk membatasi penelitian telah disepakati untuk

memilih materi peluang karena berdasarkan pengalaman dari guru mengajar,

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah penerapan pendekatan reciprocal teachingdalam meningkatkan

pemahaman konsep matematis siswa kelas X MIA 5?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep selama pembelajaran

menggunakan pendekatanreciprocal teachingberlangsung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuanpenelitian ini adalah

1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan reciprocal

teachingdalam meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

2. Mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep matematika siswa kelas X

MIA 5 SMAN 2 Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan pemahaman konsep dalam belajar

matematika,

2. Bagi guru, melalui penelitian ini guru dapat memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran dikelas sehingga permasalahan yang dihadapi oleh siswa

maupun guru dapat dikurangi,

3. Bagi peneliti, melalui penelitian tindakan kelas ini dapat diketahui secara

langsung permasalahan pembelajaran matematika yang ada di kelas, khususnya

dalam hal meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Selain itu, dapat

(6)
(7)
(8)

commit to user

iii

PENERAPAN PENDEKATANRECIPROCAL TEACHINGUNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA NEGERI 2 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh

AJENG MAHARRIZA

K1311004

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(9)
(10)
(11)

MOTTO

Bila anda berani bermimpi tentang sukses berarti anda sudah memegang kunci

kesuksesan, hanya tinggal berusaha mencari lubang kuncinya untuk membuka

gerbang kesuksesan

(Savique Capone)

A big journey begins with little step

(Penulis)

Hidup tidak menghadiahkan sesuatupun tanpa bekerja keras

(Penulis)

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua

(Aristoteles)

(12)

commit to user

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

 Bapak dan ibuku yang tercinta yang senantiasa memberikan semangat

untuk menyelesaikan skripsi

 Bu Parwo Nugrohorini yang telah dengan sabar membantu kesuksesan

penelitian

 Adik–adik X MIA 5 yang telah bersedia untuk menjadi subyek penelitian

saya

 Teman – teman pendidikan matematika angkatan (2011) yang telah

memberikan semangat dan saran dalam menyusun skripsi

 Yessi yang telah bersedia menjadi korektor dan membantu kelancaran

penulisan

 Retno yang senantiasa menemaniku saat semua memilih untuk pulang

 Yulianto yang telah bersedia menjadi observer dan banyak membantu saat

penelitian

 Udin, Mira yang telah membangkitkan semangat pada masa – masa yang

sulit

(13)

ABSTRAK

Ajeng Maharriza.PENERAPAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2015.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran

dengan pendekatan reciprocal teaching dalam meningkatkan pemahaman konsep

matematis, mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep matematis siswa kelas X MIA 5 SMAN 2 Surakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri 2 Surakarta. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pemahaman konsep matematis dan keterlaksanaan pembelajaran. Data pemahaman konsep diperoleh dari hasil tes akhir siklus, data keterlaksanaan pembelajaran diperoleh saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang diisi oleh observer. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, tes dan dokumentasi. Validitas data hasil observasi dan tes menggunakan triangulasi.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan

pendekatan reciprocal teaching yang dapat meningkatkan pemahaman konsep

matematis siswa adalah: 1) Membentuk kelompok kecil dan diskusi 2) Question

generating, siswa menyusun pertanyaan atas materi yang telah dipelajari dan

mengerjakan pertanyaan–pertanyaan yang telah dibuatnya. 3) Menyajikan hasil

kerja kelompok, salah satu kelompok akan menjelaskan hasil temuannya di depan

kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi. 4) Clarifying, siswa diberi

kesempatan oleh guru untuk menanyakan materi yang masih dianggap sulit,

kemudian guru memberikan umpan balik. 5) Summarizing, siswa diminta untuk

merangkum materi yang telah dibahas dengan bahasa mereka sendiri. 6)

Predicting, guru memberikan sejumlah latihan yang memuat soal pengembangan kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.

Berdasarkan proses pembelajaran tersebut, rata–rata persentase

pemahaman konsep matematis siswa pada siklus I yang berhasil dicapai sebesar 68,52% dengan siswa yang mencapai kriteria tinggi sebanyak 51,61% dari total

siswa dan pada siklus II rata–rata persentase pemahaman konsep siswa sebesar

80,59% dengan siswa yang mencapai kriteria tinggi sebanyak 83,87% dari total

siswa. Hal ini berarti terjadi peningkatan rata–rata persentase pemahaman konsep

dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 12,07%.

(14)

commit to user

ix ABSTRACT

Ajeng Maharriza.THE IMPLEMENTATION OF RECIPROCAL

APPROACH TO IMPROVE MATHEMATICAL CONCEPT

COMPREHENSION IN CLASS X MIA 5 SMA NEGERI 2 SURAKARTA AT THE ACADEMIC YEAR OF 2014/2015. Thesis, teacher training and education faculty, Sebelas Maret University Surakarta. July 2015.

The aims of this research are to describe implementation of reciprocal teaching on teaching process in purpose to improve mathematical concept comprehension in class X MIA 5 SMA Negeri 2 Surakarta, to describe the improvement which happens after the implementation.

This research is a Clasroom Action Research (CAR). It was carried out in two cycles, with each cycle consist of planning, action, observation and reflection. The subject of this research are students in class X MIA 5 SMA Negeri 2 Surakarta. Data sources of this research were teacher and students. Data of this research concentrated around mathematical concept comprehension and implementation reciprocal teaching approach in teaching process. Regarding mathematical concept comprehension, data received from result of test, which took place at the end of cycle, while data related to implementation reciprocal teaching approach in teaching process received during teaching process it self with observation paper filled by observer. Technique of obtaining data are: observation, test and documentation. Data validation for result of observation and test was performed with triangulation.

Thus, based on research result, we can conclude, that the learning stages

with reciprocal teaching which can improve student’s mathematical

comprehension are: 1) Division of class into small groups and rise discussion among them. 2) Question generating, student make questions by themselves and then solve it. 3) Random chosen group make report of its job before other groups, which asking questions and give feedback. 4) Clarifying, student has given chance to ask about difficult part of material, then the teacher will give feedback. 5) Summarizing, student asked to summarize material with their own interpretation. 6) Predicting, the teacher gives several advanced excersises to be done by student individually.

Based on that learning process, the mean of mathematical concept comprehension precentage in the cycle I, that students could reached is 68,52% with 51,61% from all students which could reached high criteria then in the cycle II is 80,59% with 83,87 % from all students which could reached high criteria. From the result we know that there 12,07% improvement on concept comprehension precentage from cycle I to cycle II.

Based on the research we can conclude that implementation of reciprocal teaching approach can improve students mathematical concept comprehension in class X MIA 5 SMA Negeri 2 Surakarta at the academic year of 2014/2015.

(15)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “PENERAPAN PENDEKATAN

RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA NEGERI 2

SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015” sebagai persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak

terlepas dari bimbingan, saran, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh

karenanya, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd, Dekan FKIP yang telah memberikan ijin

untuk melaksanakan penelitian

2. Dr. Budi Usodo, M.Pd, Kepala Program Pendidikan Matematika Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP UNS yang telah

memberikan ijin penelitian

3. Dhidhi Pambudi, S.Si.,M.Cs sebagaidosen pembimbing I yang

telahmemberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.

4. Yemi Kuswardi, S.Si.,M.Pd sebagaidosen pembimbing II yang

telahmemberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.

5. Rubono Setiawan, S.Si.,M.Sc, Validator yang telah membantu memvalidasi

instrumen

6. Drs Sutikno, MM, Kepala SMAN 2 Surakarta yang telah memberikan ijin

untuk melaksanakan penelitian

(16)

commit to user

xi

10. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret

Surakarta atas semangat dan doanya.

Semoga amal kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara tersebut mendapat

imbalan dari Allah SWT.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih ada kekurangan,

namun diharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu

pendidikan dan dunia pendidikan.

Surakarta, 01 Juli 2015

(17)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERNYATAAN ...ii

HALAMAN PENGAJUAN...iii

HALAMAN PERSETUJUAN...iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

HALAMAN MOTTO ...vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...vii

HALAMAN ABSTRAK...viii

HALAMAN ABSTRACT ...ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI...xii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ...5

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka... 6

1. Pengertian Belajar ... 6

(18)

commit to user

xiii

8. Pendekatan Pembelajaran ... 13

9. PendekatanReciprocal Teaching... 16

10. Pendekatan yang Relevan ... 22

B. Kerangka Berpikir ... 24

C. Hipotesis Tindakan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian ... 28

B. Subjek Penelitian... 29

C. Data dan Sumber Data... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Validasi Data ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 32

G. Indikator Keberhasilan Penelitian ... 33

H. Prosedur Penelitian ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan ... 38

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus... 39

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ... 63

D. Pembahasan... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 69

B. Implikasi ... 70

C. Saran ... 71

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1. Tujuan setiap tahap dalamreciprocal teaching... 17

Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas ... 28

Tabel 3.2 Pedoman Kriteria Hasil Tes Pemahaman Konsep ... 33

Tabel 4.1 Capaian Skor Pemahaman Konsep Prasiklus ... 38

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 43

Tabel 4.3 Hasil Tes Setiap Indikator Pemahaman Konsep Matematika Siklus ... 49

Tabel.4.4 Capaian Skor Pemahaman Konsep Siklus I ... 50

Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 55

Tabel 4.6 Hasil Tes Setiap Indikator Pemahaman Konsep Matematika Siklus II ... 61

(20)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas ... 26

Gambar 3.1 Siklus Penelitan Tindakan Kelas ... 35

Gambar 4.1 Hasil Tes Prasiklus, Siklus I, Siklus II ditinjau

dari setiap Indikator ... 64

Gambar 4.2 Siswa yang mencapai kriteria tinggi pada prasiklus

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... L–1

Lampiran 2. RPP Siklus I... L–3

Lampiran 3. RPP Siklus II ... L–11

Lampiran 4. LKS Siklus I ... L–19

Lampiran 5. LKS Siklus II ... L–24

Lampiran 6. Kunci LKS Siklus I... L–30

Lampiran 7. Kunci LKS Siklus II ... L–36

Lampiran 8. Daftar Kelompok Siklus I dan II ... L–45

Lampiran 9. Kisi–Kisi lembar Observasi keterlaksanaan pembelajaran ... L–46

Lampiran10. Pedoman Observasi keterlaksanaan pembelajaran ... L–47

Lampiran 11. Validasi Pedoman Observasi keterlaksanaan pembelajaran... L–50

Lampiran 12. Tes Pra Siklus ... L–57

Lampiran 13. Kisi–kisi Tes Siklus I... L–60

Lampiran 14. Tes Siklus I ... L–62

Lampiran 15. Kunci Tes Siklus I ... L–64

Lampiran 16. Lembar Validasi tes Siklus I... L–68

Lampiran 17. Kisi–kisi Tes Siklus II ... L–74

Lampiran 18. Tes Siklus II... L–76

Lampiran 19. Kunci Tes Siklus II ... L–78

Lampiran 20. Lembar Validasi Tes Siklus II ... L–82

Lampiran 21. Daftar Hadir Siswa ... L–88

Lampiran 22. Hasil tes prasiklus ... L–90

Lampiran 23. Hasil Tes Siklus I... L–91

Gambar

Tabel 2.1. Tujuan setiap tahap dalam reciprocal teaching ........................... 17
Gambar 4.2  Siswa yang mencapai kriteria tinggi pada prasiklus

Referensi

Dokumen terkait

bermanfaat bagi kesempurnaan laporan Kerja Praktek ini dari semua pihak. Multi Manao Indonesia.. ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Efektivitas Pendampingan Guru Sasaran Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Di Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

Hasil penelitian bahwa dengan menggunakan model pembelajaran secara kelompok pada mata pelajaran penjasorkes dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar tolak peluru

Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa Etika profesi hakim dan hukum adalah merupakan satu kesatuan yang secara inheren terdapat nilai-nilai etika Islam yang

Bila kita uraikan wewenang Kejaksaan sebagai Penuntut Umum, yang terdapat dalam KUHAP adalah 9 , menerima pemberitahuan dari penyidik dalam hal penyidik telah mulai

a) Pedagang kaki lima memberikan kesempatan kerja yang umumnya sulit didapat pada negara-negara yang sedang berkembang. b) Sebagian masyarakat kita lebih senang

Hasil dari penelitian ini adalah urutan proses (tahap-tahap) pembuatan roti sampai dengan pengedalian mutu yaitu: Tahapan proses produksi roti Nusa Indah Bakery; Cara

Paradigma baru ini memfokuskan diri pada upaya memben- tukpeserta didik sebagai masyarakat ke- wargaan (cioil society) dengan member- dayakan warga negara melalui