• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhubungan & LLAJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perhubungan & LLAJ"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : KM 89 TAHUN 1990

TENTANG

IZIN USAHA EKSPEDISI MUATAN PESAWAT UDARA (EMPU)

MENTERI PERHUBUNGAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan kemudahan melakukan usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara perlu menyederhanakan persyaratan izin usaha ekspedisi muatan pesawat udara.

b. bahwa sehubungan dengan huruf a diatas, perlu dikeluarkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Izin Usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara;

M e n g i n g a t : 1 . U n d a n g - U n d a n g N o m o r 8 3 T a h u n 1 9 5 8 t e n t a n g Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara. Nomor 1687);

2. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen;

3. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1990;

4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1984 tentang P e do m an P e n ye de rh an aa n da n Pe ng en da lia n Perizinan Bidang Usaha;

5. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1985 tentang Kebijaksanaan Arus Barang Untuk Menunjang Kegiatan Ekonomi;

6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 91/OT 002/Phb-80 dan KM 164/OT 002/Phb-8O, tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen P e r h u b u n g a n , s e b a g a i m a n a t e l a h d i u b a h terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 23 Tahun 1989;

(2)

8 . Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 95/PR 301/Phb-84 tentang Pedoman Penyederhanaan P e r i z i n a n U s a h a d i S e k t o r P e r h u b u n g a n ;

M E M U T U S K A N

Dengan mencabut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 83/AU 305/Phb-85 tentang Pembinaan P e r u s a h a a n E k s p e d i s i M u a t a n P e s a w a t U d a r a ;

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG IZIN USAHA EKSPEDISI MUATAN PESAWAT UDARA.

B A B I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Yang dimaksud dalam Keputusan ini dengan :

a. E k s p e d i s i M u a t a n P e s a w a t U d a r a , a d a l a h u s a h a

pengurusan dokumen-dokumen dan pekerjaan-p e k e r i a a n y a n g m e n y a n g k u t p e n e r i m a a n d a n p e n y e r a h a n m u a t a n y a n g d i a n g k u t m e l a l u i u d a r a u n t u k d i s e r a h k a n k e p a d a d a n a t a u d i t e r i m a dari perusahaan penerbangan untuk keperluan pemilik barang baik dalam negeri maupun luar negeri;

b. P e r u s a h a a n E k s p e d i s i M u a t a n P e s a w a t U d a r a , a d a l a h p e r u s a h a a n y a n g k e g i a t a n n y a k h u s u s m e m b e r i k a n p e l a y a n a n d i b i d a n g j a s a e k s p e d i s i muatan pesawat udara;

c . M e n t e r i a d a l a h M e n t e r i P e r h u b u n g a n ;

d. D i r e k t u r J e n d e r a l a d a l a h D i r e k t u r J e n d e r a l Perhubungan Udara;

e . K e p a l a K a n t o r W i l a y a h a d a l a h K e p a l a K a n t o r Wilayah Departemen Perhubungan setempat s e s u a i d e n g a n d o m i s i l i p e r u s a h a a n ;

f. Kepala Bandar Udara adalah pejabat yang ditunjuk untuk mengepalai bandar udara setempat;

(3)

BAB II

P E R S Y A R A T A N U S A H A

Pasal 2

K e g i a t a n E k s p e d i s i M u a t a n P e s a w a t U d a r a d a p a t dilakukan oleh :

a. B a d a n H u k u m I n d o n e s i a b e r b e n t u k P e r s e r o a n T e r b a t a s ( P T ) d a n K o p e r a s i y a n g d i d i r i k a n khusus untuk memberikan pelayanan di bidang jasa Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU), Yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

b. B U M N y a n g k h u s u s d i d i r i k a n u n t u k k e g i a t a n ekspedisi muatan pesawat udara dan BUMN yang mempunyai tujuan sama atau hampir bersamaan dengan maksud dan tujuan kegiatan EMPU, yang t e l a h m e m i l i k i N o m o r P o k o k W a j i b P a j a k (NPWP).

Pasal 3

(1) Untuk melakukan usaha EMPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib memiliki izin usaha yang sah.

(2) Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlakU selama perusahaan yang bersangkutan masih menjalankan usahanya.

BAB III

T A T A C A R A P E R M O H O N A N IZIN USAHA

P a s a l 4

( 1 ) Permohonan izin usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara diajukan kepada :

a. K e p a l a K a n t o r W i l a y a h s e s u a i d e n g a n contoh pada lampiran I Keputusan ini untuk perusahaan-perusahaan yang d i d i r i k a n k h u s u s u n t u k k e g i a t a n p e r u s a h a a n E M P U s e b a g a i m a n a d i m a k s u d dalam Pasal 2 huruf a;

(4)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal huruf b.

(2) Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini:

a. y a n g p e r m o h o n a n n y a d i a j u k a n k e p a d a Kepala Kantor Wilayah, izin usahanya diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah atas Nama Menteri sesuai dengan contoh Lampiran III Keputusan ini dan berlaku untuk semua Bandar Udara dalam wilayah Kepala Kantor Wilayah;

b. yang permohonannya diajukan kepada D i r e k t u r J e n d e r a l , i z i n u s a h a n y a diberikan oleh Direktur Jenderal menurut contoh Lampiran IV Keputusan ini dan berlaku untuk semua Bandar Udara di seluruh Indonesia.

(3) Persetujuan atau penolakan atas permohonan sebagaimana dimaksud pads ayat (2) pasal ini diberikan dalam jangka waktu 14 (empat betas) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap.

(4) Dalam hat permohonan sesuai ayat (1) pasal ini ditolak wajib diberikan alasan penolakan, sesuai dengan contoh pada Lampiran V dan VI Keputusan ini.

(5) Permohonan yang ditolak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) pasal ini dapat diajukan kembali setelah pemohon memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

Pasal 5

Untuk memperoleh Izin Usaha Perusahaan EMPU tidak dipungut biaya.

BAB IV

KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 6

Perusahaan EMPU yang telah memiliki Izin Usaha berkewajiban untuk :

a. mematuhi peraturan di bidang angkutan udara dan bandar udara;

(5)

Kepala Kantor Wilayah dan Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah yang bersangkutan untuk izin usaha yang diberikan oleh Direktur Jenderal;

c. melaporkan setiap kali terjadi perubahan A n g g a r a n D a s a r d a n a t a u p e n g g a n t i a n penanggung jawab/ Pimpinan perusahaan kepada Kepala Kantor Wilayah dengn tembusan kepada Direktur Jenderal untuk izin usaha yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah dan Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah yang bersangkutan untuk izin usaha yang diberikan oleh Direktur Jenderal;

Pasal 7

Izin Usaha Perusahaan EMPU dapat dicabut dalam hal:

a. tidak menjalankan kegiatan usaha dengan nyata d a lam j an gk a w ak tu 12 (du a b et as ) b ul an secara berturut-turut;

b. perusahaan dinyatakan pailit;

c. perusahaan menyatakan membubarkan diri;

d. tidak memenuhi lagi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan 3;

e. izin usaha diperoleh dengan cara tidak sah;

f. menjalankan usaha atau kegiatan yang melanggar ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Pasal 8

(1) Perusahaan EMPU yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 yang bersifat teknis administratif dikenakan sanksi peringatan tertulis sebanyak 3 kali berturut-turut dengan tenggang waktu masingmasing 1 (satu) bulan.

(2) Apabila peringatan sebagaiana dimaksud pada ayat (1) tidak diindahkan dikenakan sanksi pembekuan izin usaha untuk jangka waktu 1 (satu) bulan.

(3) Jika pembekuan izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) habis jangka waktunya dan tidak ada perbaikan, izin usahanya dicabut.

(6)

melalui proses peringatan dan pembekuan dalam hal perusahaan EMPU yang bersangkutan:

a. Melakukan kegiatan yang dianggap membahayakan keamanan Negara;

b. memperoleh izin usaha dengan cara tidak sah.

(5) Peringatan dan pencabutan dilakukan oleh:

a. Kepala Kantor Wilayah untuk Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan Koperasi;

b. Direktur Jenderal untuk BUMN.

(6) Setiap peringatan dan pencabutan harus dilaporkan kepada Menteri.

B A B V

K E T E N T U A N P E R A L I H A N

Pasal 9

(1) Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (sate) tahun sejak ditetapkannya Keputusan ini, perusahaan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara agar menyesuaikan perizinannya sesuai dengan Keputusan ini.

(2) Perusahaan EMPU yang telah memiliki Surat Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (SIUJPT) yang sah tidak perlu menyesuaikan perizinannya sebagaimana dimaksud pads ayat (1) pasal ini.

B A B V I

K E T E N T U A N P E N U T U P

Pasal 10

K e pal a K a nt or W i l a y a h d a n D i rek tu r J en de ra l melaporkan Surat Izin Usaha yang sudah dikeluarkan kepada Menteri, dengan tembusan kepada Direktur Jenderal apabila laporan tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah, sesuai dengan contch pada Lampiran VII Keputusan ini.

Pasal 11

Direktur Jenderal mengawasi pelaksanaan Keputusan ini.

(7)

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : J A K AR T A

Pada tanggal : 8 SEPTEMBER 1990 MENTERI PERHUBUNGAN

ttd

Ir. AZWAR ANAS

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

1. Menteri Koordinator Bidang EKUIN dan Pengawasan Pembangunan; 2. Para menteri Bidang EKUIN;

3. Menteri Sekretaris Negara; 4. Menteri Dalam Negeri; 5. Panglima ABRI; 6. Jaksa Agung RI;

7. Gubernur Bank Indonesia;

8. Para Gubernur KDH Tk. I seluruh Indonesia;

9. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal dan para Kepala Badan di lingkungan Departemen Perhubungan;

10. Para Kepala Kantor Wilayah Departemen Perhubungan; 11. Para Kepala Biro di lingkungan Departemen Perhubungan; 12. PT. Garuda Indonesia;

13. PT. Merpati Nusantara Airlines; 14. DPP INACA;

(8)

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : K M 8 9 T a h u n 1 9 9 0 TANGGAL : 8 SEPTEMBER 1990

Nomor : Lampiran :

Perihal : Permohonan Izin Usaha Kepada Perusahaan EMPU

Yth. Kepala Kantor Wilayah Departemen Perhubungan Propinsi

Di

...

1. Dengan memperhatikan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 89 Tahun 1990 tentang Izin Usaha Ekpedisi Muatan Pesawat Udara, dengan ini kami mengajukan permohonan Izin Usaha Perusahaan EMPU.

2. Sebagai bahan pertimbangan, terlampir disampaikan sate berkas dokumen untuk melengkapi permohonan dimaksud yang terdiri dari :

a. salinan Anggaran Dasar Perusahaan yang dibuat oleh Notaris;

b. bukti memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

3. Demikian permohonan kami. Jika diterima kami menyatakan bersedia memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku di bidang Perusahaan. EMPU.

..., ... Pemohon,

( ... )

Tembusan :

Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

MENTERI PERHUBUNGAN

ttd

(9)

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 89 TAHUN 1990 TANGGAL : 8 SEPTEMBER 1990 ---

Nomor : Lampiran :

Perihal : Permohonan Izin Usaha Kepada Perusahaan EMPU

Yth. Direktur Jenderal Perhubungan Udara

di

...

1. Dengan memperhatikan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 89 Tahun 1990 tentang Izin Usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara, dengan ini kami mengajukan permohonan Izin Usaha Perusahaan EMPU.

2. Sebagai bahan pertimbangan, terlampir disampaikan sate berkas dokumen untuk melengkapi permohonan dimaksud yang terdiri dari :

a. salinan Anggaran Dasar Perusahaan yang dibuat oleh Notaris;

b. bukti memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

3. Demikian permohonan kami. Jika diterima kami menyatakan bersedia memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku di bidang Perusahaan EMPU.

..., ... Pemohon,

( ... ) Tembusan :

Direktur Jenderal Perhubungan Udara

MENTERI PERHUBUNGAN

ttd

(10)

LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 89 TAHUN 1990 TANGGAL : 8 SEPTEMBER 1990 ---

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN

KANTOR WILAYAH PROPINSI ………..

SURAT IZIN USAHA PERUSAHAAN EMPU (SIUP EMPU) NOMOR :

NAMA PERUSAHAAN :

ALAMAT KANTOR PERUSAHAAN : NAMA PEMILIK/ PENANGGUNG JAWAB : ALAMAT PEMILIK/PENANGUNG JAWAB : NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) : KEWAJIBAN PEMEGANG SIUP EMPU :

1. Mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang angkutan udara dan bandar udara;

2. B e r t a n g g u n g j a w a b a t a s k e b e n a r a n l a p o r a n k e g i a t a n operasional yang disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Perhubungan Propinsi setempat dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara;

3. Melaporkan secara tertulis kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Perhubungan setempat dengan tembusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara setiap kali terjadi perubahan maksud dan tujuan perusahaan;

4. Menyampaikan laporan tahunan kegiatan operasional kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Perhubungan dengan tembusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara;

SURAT IZIN USAHA PERUSAHAAN EMPU (SIUP EMPU) INI DAPAT DICABUT APABILA PEMEGANG SIUP EMPU TIDAK MEMATUHI KEWAJIBAN DALAM SIUP EMPU DAN ATAU MELAKUKAN TINDAK PIDANA YANG BERSANGKUTAN DENGAN KEGIATAN USAHANYA.

SURAT IZIN USAHA PERUSAHAAN EMPU (SIUP EMPU) INI BERLAKU SEJAK TANGGAL DIKELUARKAN DAN BERLAKU UNTUK SELURUH BANDAR UDARA DALAM WILAYAH KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PROPINSI ... SELAMA PERUSAHAAN YANG BERSANGKUTAN MASIH MENJALANKAN USAHANYA.

Dikeluarkan di : Pada tanggal :

NAMA JELAS A. N. MENTERI PERHUBUNGAN

PENANGGUNG JAWAB KEPALA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

PERHUBUNGAN PROPINSI ... Diisi nama jelas, ( ... )

dan tidak ditanda

tangani oleh ybs. MENTERI PERHUBUNGAN

ttd

(11)

LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 89 TAHUN 1990

TANGGAL : 8 SEPTEMBER 1990

D E P A R T E M E N P E R H U B U N G A N DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

SURAT IZIN USAHA PERUSAHAAN EMPU (SIUP EMPU) NOMOR :

NAMA PERUSAHAAN :

ALAMAT KANTOR PERUSAHAAN : NAMA PEMILIK/ PENANGGUNG JAWAB : ALAMAT PEMILIK/PENANGGUNG JAWAB : NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) : KEWAJIBAN PEMEGANG SIUP EMPU :

1. Mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang angkutan udara dan bandar udara;

2. B e r t a n g g u n g j a w a b a t a s k e b e n a r a n l a p o r a n k e g i a t a n operasional yang disampaikan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara;

3. M e l a p o r k a n s e c a r a t e r t u l i s k e p a d a D i r e k t u r J e n d e r a l Perhubungan Udara dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Perhubungan yang bersangkutan setiap kali teriadi perubahan maksud-dan tujuan perusahaan; 4. Menyampaikan laporan tahunan kegiatan operasional kepada Direktur Jenderal

Perhubungan Udara dengan tembusan kepada K e p a l a K a n t o r W i l a y a h D e p a r t e m e n P e r h u b u n g a n y a n g bersangkutan.

SURAT IZIN USAHA PERUSAHAAN EMPU .(SIUP EMPU) INI DAPAT DICABUT

APABILA PEMEGANG SIUP EMPU TIDAK MEMATUHI KEWAJIBAN DALAM SIUP EMPU DAN ATAU MELAKUKAN TINDAK PIDANA YANG BERSANGKUTAN DENGAN KEGIATAN USAHANYA.

SURAT IZIN USAHA PERUSAHAAN EMPU (SIUP EMPU) INI BERLAKU SEJAK TANGGAL DIKELUARKAN DAN BERLAKU UNTUK SELURUH BANDAR UDARA DI WILAYAH REPUBLIK INDONESIA SELAMA PERUSAHAAN YANG BERSANGKUTAN MASIH MENJALANKAN USAHANYA.

Dikeluarkan di : Pada tanggal :

NAMA JELAS A. N. MENTERI PERHUBUNGAN

PENANGGUNG JAWAB DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN

UDARA, Diisi nama jelas, ( ... ) dan tidak ditanda

tangani oleh ybs. MENTERI PERHUBUNGAN

ttd

(12)

LAMPIRAN V KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 89 TAHUN 1990 TANGGAL : 8 SEPTEMBER 1990 ---

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN KANTOR WILAYAH PROPINSI ...

Nomor : Lampiran :

Perihal : Penolakan Izin Usaha Kepada

Perusahaan EMPU

Yth. PT ... ... di

...

1. Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor ... tanggal ... perihal permohonan Izin Usaha Perusahaan EMPU, dengan ini kami tidak dapat menyetujui permohonan Saudara, dengan pertimbangan:

a. ... b. ... c. ...

2. Sehubungan dengan hal tersebut butir 1, Saudara dapat mengajukan permohonan baru setelah melengkapi persyaratan yang ditentukan.

3. Demikian untuk dimaklumi dan diindahkan.

..., ...

A . N . M E N T E R I P E R H U B U N G A N KEPALA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

PERHUBUNGAN PROPINSI ...

Tembusan :

Direktur Jenderal Perhubungan Udara. ( ... )

--- MENTERI PERHUBUNGAN

ttd

(13)

LAMPIRAN VI KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 89 TAHUN 1990

TANGGAL : 8 SEPTEMBER 1990 ---

D E P A R T E M E N P E R H U B U N G A N DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Nomor : Lampiran :

Perihal : Penolakan Izin Usaha Kepada Perusahaan EMPU

Yth. PT ...

...

di

...

1. Menuniuk Surat permohonan Saudara Nomor ... tanggal ... perihal permohonan Izin Usaha Perusahaan EMPU, dengan ini kami tidak dapat menyetujui permohonan Saudara, dengan pertimbangan :

a. ... b. ... c. ...

2. Sehubungan dengan hal tersebut butir 1, Saudara dapat mengaiukan permohonan baru setelah melengkapi persyaratan yang ditentukan.

3. Demikian untuk dimaklumi dan diindahkan.

A.N. MENTERI PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN

UDARA

( ... ) ---

MENTERI PERHUBUNGAN

ttd

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada suatu penelitian yang bertujuan menduga berat badan dari tinggi badan peserta pelatihan penerbangan, yang dapat dinyatakan sebagai peubah tak bebas. dependent variable dan

Tingkat bunga efektif tahunan ditetapkan sebesar BI Rate BI Rate yang berlaku pada hari yang sama dengan perhitungan bagian tertentu dari pemenuhan kewajiban GWM dalam rupiah

Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun ( Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Terhadap Kadar Nitro Oxide Pada Tikus Jantan Yang Diinduksi Doksorubisin”.. Skripsi ini

Dengan memperhatikan kondisi terkini perkembangan ekonomi Indonesia dan mempertimbangkan pencapaian inflasi ke depan yang masih dalam kisaran sasarannya, Rapat Dewan Gubernur

Didownload

penggunaan keishikimeishi mono dan koto dalam kalimat bahasa Jepang.. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Menulis kerangka cerita pendek dengan memperhatikan pelaku, peristiwa, latar 6.Mengembangkan kerangka yang telah dibuat ke dalam bentuk cerpen (pelaku, peristiwa,

Tiga lembar uang lima ribu dapat ditukar dengan .... Nilai 9 keping lima ratusan dan 3 lembar seribuan