• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF : Studi Eksperimen Kuasi pada Kelas X SMA Negeri 2 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF : Studi Eksperimen Kuasi pada Kelas X SMA Negeri 2 Bandung."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

vi

Nurul Fitri, 2014

ABSTRAK ………...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Masalah ... 1

1.2. IdentifikasiMasalah ... 4

1.3. BatasanMasalah ... 5

1.4. RumusanMasalah ... 5

1.5. TujuanPenelitian ... 5

1.6. ManfaatPenelitian ... 5

1.7. Anggapan Dasar ... 6

1.8. Definisi Operasional ... 6

1.9. Hipotesis ... 7

BAB 2LANDASAN TEORETIS 2.1. StrategiGiving Question and Getting Answers ... 8

2.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Giving Question and Getting Answers ... 9

2.2. Pembelajaran Menulis ... 10

2.2.1. Hakikat Menulis ... 10

2.2.2. Fungsi Menulis ... 11

2.2.3. Tujuan Menulis ... 12

2.2.4. Manfaat Menulis ... 13

2.2.5. Proses Menulis ... 14

2.2.6. Karakteristik Tulisan yang Baik ... 15

2.3 Pengertian Paragraf ... 16

2.3.1.Jenis-jenis Paragraf ... 16

2.3.2.Paragraf Argumentati ... 17

2.3.3.Syarat Paragraf Argumentatif ... 19

2.3.4. Pola Pengembangan Paragraf Argumentatif ... 19

2.3.5. Komponen Paragraf Argumentatif ... 20

2.3.6. Tahap-tahap Menulis Paragraf Argumentatif ... 21

BAB 3METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian ... 23

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.2.1. Populasi ... 25

3.2.2. Sampel Penelitian ... 26

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 26

(2)

3.4.1. Instrumen Pembelajaran ... 27

3.4.2. Instrumen Tes ... 28

3.4.3. Lembar Angket ... 31

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.5.1. Pengolahan Data Hasil Tes ... 32

a. Penilaian Hasil Tes ... 36

b. Uji Reabilitas Antar Penimbang ... 37

c. Uji Normalitas ... 37

d. Uji Hipotesis ... 38

e. Menghitung Data Berupa Angket ... 39

BAB 4Deksripsi Hasil dan Pembahasan ... 40

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 40

4.2. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian ... 42

4.2.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

4.2.1.1. Deskripsi Hasil Prates ... 42

4.2.1.2. Deskripsi Hasil Postes ... 57

4.3. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Nilai Pretes dan Postes ... 72

4.3.1.AnalisisUjiReabilitasAntarpenimbang Data Nilai Pretes ... 72

4.3.2. AnalisisUjiReabilitasAntarpenimbang Data NilaiPostes ... 77

4.4. UjiNormalitas 4.4.1. Uji Normalitas Data Pretes ... 81

4.4.2. Uji Normalitas Data Postes ...85

4.5. Uji Hipotesis ... 87

4.6. Analisis Data Hasil Angket ... 91

BAB 5SIMPULAN DAN SARAN ... 95

5.1. Simpulan ... 95

5.2. Saran ... 96 DAFTAR PUSTAKA

(3)

viii

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK Tabel 3.1.Sampel Penelitian

Tabel 3.2.Skala Penilaian Rata-rata Observasi

Tabel 3.3.Format Penilaian Menulis Paragraf Argumentasi Tabel 3.4.Tabel Guilford

Tabel 3.5.Lembar Observasi Aktivitas Guru Tabel 3.6.Lembar Observasi Siswa

Tabel 4.1.Nilai Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Menulis Puisi di Kelas Eksperimen Tabel 4.2Nilai Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Menulis Puisi di Kelas Kontrol Tabel 4.3.Uji Reliabilitas Antarpenimbang (ANAVA) Data Nilai Tes AwalKontrol

Tabel 4.4.Tabel ANAVA Tes awal Kelas Kontrol

Table 4.5.Uji Reliabilitas Antarpenimbang (ANAVA)Data Nilai Tes Awal Eksperimen

Tabel 4.6.Tabel ANAVA Tes awal Kelas Eksperimen

Tabel 4.7.Uji Reliabilitas Antarpenimbang (ANAVA) Data Nilai Tes AkhirKontrol

Tabel 4.8.Tabel ANAVA Tes awal Kelas Eksperimen

Tabel 4.9.Uji Reliabilitas Antarpenimbang (ANAVA) Data Nilai Tes AkhirKontrol

Tabel 4.10Tabel ANAVA Tes Akhir Kelas Eksperimen Tabel 4.11.Uji Normalitas Hasil Nilai TesAwalKontrol Tabel 4.12.DistribusiFrekuensiTesAwalKontrol

Tabel 4.13.DaftarFrekuensiObservasidanEkspetasiTesAwalKontrol Tabel 4.14.Uji Normalitas Hasil Nilai TesAwalEksperimen

Tabel 4.15.DistribusiFrekuensiTesAwalEksperimen

Tabel 4.16.DaftarFrekuensiObservasidanEkspetasiTesAwalEksperimen Tabel 4.17.Uji Normalitas Hasil Nilai TesAkhirKontrol

Tabel 4.18.DistribusiFrekuensiTesAkhirKontrol

(4)

Tabel 4.21.DistribusiFrekuensiTesAkhirEksperimen

Tabel 4.22.DaftarFrekuensiObservasidanEkspetasiTesAkhirEksperimen Tabel 4.23.Uji Homogenitas

Tabel 4.24.UjiHipotesis

Tabel 4.25. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Tabel 4.26. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama, yaitu

sebagai alat komunikasi.Melalui bahasa manusia dapat memenuhi salah satu

kebutuhannya, yaitu bersosialisasi dengan mengadakan interaksi yang satu dengan

yang lainnya.Jadi, ketika manusia ingin berkomunikasi, berekspresi ataupun

berintegrasi dan beradaptasi sehingga diterima sesamanya, manusia harus terampil

berbahasa.

Pembelajaran berbahasa memiliki empat komponen, yaitu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Keempat komponen berbahasa tersebut satu

sama lain saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.

Di antara keempat pembelajaran tersebut, pembelajaran menulislah yang

sampai saat ini perkembangannya masih rendah. Penyebabnya bisa saja terkait

minat kemauan menulis yang masih sangat rendah.

Pembelajaranmenulis dianggap sebagai pembelajaran berbahasa yang

paling sulit. Dalam konteks ini, Nurgiantoro (1995: 294) menjelaskan bahwa

dibandingkan kemampuan berbahasa yang lain, pembelajaran menulis lebih sulit

dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini

juga diungkapkan oleh Tarigan (1994: 8) bahwa menulis menuntut gagasan yang

tersusun logis, diekspresikan secara jelas, dan ditata secara menarik sehingga

menulis merupakan kegiatan yang cukup kompleks.

Dalam pembelajaran menulis, penulis dituntut untuk dapat menyusun dan

mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkan dalam ragam bahasa tulis.

Namun, dibalik kerumitannya, menulis mengandung banyak manfaat bagi

perkembangan mental.

Aktivitas menulis atau terkadang orang menyebutnya mengarang tidak

banyak disukai orang. Bagi sebagian orang, menulis atau mengarang merupakan

hal yang tidak menarik dan membosankan. Ketidaksukaan terhadap kegiatan

menulis atau mengarang tentunya tidak lepas dari pengaruh lingkungan keluarga

(6)

memotivasi dan merangsang minat siswa. Menurut Graves (Suparno dan Yunus,

2008: 14), seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis,

merasa tidak berbakat menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana harus menulis.

Pembelajaran menulis di sekolah merupakan pembelajaran berbahasa yang

sangat diperlukan. Dengan menguasai kemampuan menulis, diharapkan siswa

dapat menuangkan gagasan, pikiran/perasaan yang dimiliki dalam bentuk tulisan.

Namun, pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum menguasai

kemampuan menulis. Siswa beranggapan bahwa menulis merupakan kegiatan

yang membutuhkan banyak waktu, pemikiran, serta tingkat konsentrasi tinggi.

Pembelajaran menulis di sekolah biasanya disajikan dalam bentuk

paragraf. Paragraf dapat disajikan dalam lima bentuk atau ragam wacana yaitu

deskripif, naratif, ekspositif, argumentatif dan persuasif. (Suparno dan Yunus,

2008: 1.11),

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran

bahasa Indonesia SMA kelas X semester II, salah satu standar kompetensi dari

pembelajaran menulis adalah mengungkapkan informasi melalui penulisan

paragraf dan teks pidato. Adapun kompetensi dasarnya adalah menulis gagasan

mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif. Pokok bahasan

menulis paragraf argumentatif merupakan materi yang bertujuan agar siswa

mampu menuliskan gagasan yang mendukung suatu pendapat.

Paragraf argumentatif adalah karangan yang bersifat menjelaskan,

menyangkal, atau memperdebatkan suatu topik yang mengandung suatu

problematika tertentu (Rosyadi, 2008: 74). Dalam pendapat lain, paragraf

argumentasi adalah paragraf yang ditulis dengan tujuan untuk membuktikan

kebenaran suatu ide, pendapat, atau gagasan agar kebenarannya diyakini oleh

pembaca.

Gagasan, ide, dan informasi yang menjadi sumber penulisan paragraf

argumentatif dapat diperoleh berdasarkan persitiwa-peristiwa yang dijumpai

sehari-hari dan permasalahan yang dijumpai dalam kehidupan nyata. Namun,

kenyataannya materi menulis paragraf argumentasi belum tersampaikan secara

(7)

3

Masalah yang peneliti temukan tidak hanya dari segi siswa saja, tetapi juga

dari guru yang mengajarkannya.Pada saat pembelajaran menulis, guru masih

kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi

sehingga siswa kurang aktif dan pembelajaran terasa membosankan.

Seorang guru harus mencari alternatif yang tepat untuk menghilangkan

masalah tersebut.Alternatif yang dapat digunakan untuk mendorong siswa agar

lebih maksimal dalam pembelajaranmenulis khususnya dalam dalam

pembelajaran menulis paragraf argumentatifsangatlah banyak. Guru dapat

mencari pendekatan, strategi, metode, teknik, dan media yang dapat digunakan

untuk pembelajaran menulis. Oleh karena itu, peneliti mencoba memberikan

sebuah strategi yang inovatif dalam berlangsungnya pembelajaran menulis

khususnya dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

Strategi yang peneliti berikan adalahstrategi PembelajaranGiving Question

And Getting Answers. Peneliti memilih strategi giving question and getting

answerskarena strategi ini merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif

dimana siswa dapat berpikir kritis sehingga memotivasi siswa agar

mengungkapkan ide, gagasan, pendapat, kritik, dan informasi dalam bentuk

tulisan. Penerapan strategi giving question and getting answersdiharapkan mampu

meningkatkan kemampuan dalammenulis paragraf argumentatif dan mampu

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan keterlibatan semua siswa

secara maksimal saat pembelajaranmenulis khususnya dalam pembelajaran

menulis paragraf argumentatif berlangsung.

Penelitian mengenai menulis paragraf argumentasi sebelumnya pernah

dilakukan oleh Yuliana (2011) dalam penelitian ini membuktikan bahwa dengan

penggunaan model pembelajaran yang tepat, ternyata cukup efektif dalam

pembelajaran menulis karangan argumentasi. Terbukti dengan menggunakan

model inkuiri jurisprudental berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam

pembelajaran menulis karangan argumentasi. Keefektifan model Inkuiri tampak

pada nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada saat tes awas adalah 50,48%

(8)

model inkuiri jurisprudental dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis karangan argumentasi.

Dalam penelitian di atas dapat disimpulkan dengan menggunakan model,

strategi atau media tertentu dapat membuat pembelajaran menulis berjalan dengan

lebih baik. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, sejauh ini masih jarang

ditemukan penelitian tentang strategi giving question and getting answers. Oleh

karena itupeneliti melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Giving

Question and Getting Answersdalam Pembelajaran Menulis Paragraf

Argumentatif (Studi Eksperimen Kuasi pada Kelas X-F SMA Negeri 2 Bandung

Tahun Ajaran 2012/2013)”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti mengidentifikasi masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut.

a) Siswa masih kurang produktif dan kurang percaya diri dalam menulis

paragraf argumentasi.

b) Kurangnya strategi dan media dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentatif sehingga pembelajaran kurang menarik.

c) Siswa mengalami berbagai kesulitan saat menulis, seperti mencari inspirasi,

membuat kalimat pertama, serta menuangkan pikiran dan perasaan kedalam

tulisan.

d) Siswa lebih menyukai pengungkapan gagasan, pendapat, dan argumen secara

lisan dibanding secara menulis.

e) Motivasi siswa dalam menulis masih kurang.

f) Strategi giving question and getting answersbelum pernah digunakan damal

pembelajaran menulis paragraf argumentatif.

g) Strategi giving question and getting answers dapat menjadi alternatif dalam

(9)

5

1.3Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membahas hal-hal yang berkaitan dan

berhubungan denganstrategi giving question and getting answersdalam

pembelajaran menulis, khususnya dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentatifpada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandung.

1.4Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang peneliti ambil adalah sebagai berikut.

a) Bagaimana kemampuan siswa sebelum menggunakan strategi giving question

and getting answersdalam pembelajaran menulis paragraf argumentatif?

b) Bagaimana kemampuan siswa sesudah menggunakan strategi giving question

and getting answers dalam pembelajaran menulis paragraf argumentatif?

c) Adakah perbedaan antara kemampuan siswa sebelum dan sesudah diberikan

strategi giving question and getting answersdalam pembelajaran menulis

paragraf argumentatif?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untukmemperoleh deskripsi hal-hal sebagai

berikut:

a) kemampuan siswa dalammenulis paragraf argumentatif sebelum

menggunakan strategi giving question and getting answers;

b) kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentatif sesudah

menggunakan strategi giving question and getting answers;

c) perbedaan kemampuan siswa sebelum diberikan strategi giving question and

getiing answers dalam pembelajaran menulis paragraf argumentatif dan

sesudah diberikan strategi giving question and getting answersdalam

pembelajaran menulis paragraf argumentatif.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian initerdiri atas dua manfaat, yaitu(1) manfaat teoretis

(10)

1.6.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam

teori pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menulis paragraf

argumentatif dengan menggunakan strategi giving question and getting answers.

1.6.2 Manfaat Praktis

Penelitian memiliki manfaat praktis yang berguna untuk (a) guru, (b)

siswa, (c) sekolah, (d) penulis, dan (e) pembaca.

a) Bagi guru, penelitian ini memberikan masukan untuk menggunakan strategi

pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran

menulis khususnya pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

b) Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman menulis dalam

situasi keilmuan yang menyenangkan. Siswa dapat termotivasi dan

menumbuhkan sikap percaya diri sehinggasiswa akan semakin produktif.

c) Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan masukan dalam memperbaiki

proses belajar mengajar dalam pelajaran bahasa Indonesia.

d) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan menjadi pengetahuan tambahan untuk

pengembangan strategi pembelajaran saat mengajar kelak.

e) Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi pedoman

baru sebagai strategi atau teknik pembelajaran yang efektif.

1.7Anggapan Dasar

Penelitian ini bertolak dari beberapa anggapan dasar sebagai berikut.

a) Menulis merupakan kegiatan keterampilan berbahasa yang paling sulit.

b) Pembelajaran akan lebih optimal jika menggunakan strategi, metode, model,

atau media pembelajaran yang tepat.

c) Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

1.8Definisi Operasional

Beberapa istilah yang berkaitan langsung dengan judul penelitian ini kiranya

(11)

7

kesimpangsiuran pemahaman sekaligus menjelaskan paradigma berpikir dalam

memandang suatu istilah, terutama dalam kebutuhan penelitian ini.

a) Strategi giving question and getting answersmerupakan strategi pembelajaran

yang memiliki karakteristik memberi kesempatan pada setiap siswa agar

dapat berkontribusi, bertukar pikiran, dan mengetahuipandangan dan

argumentasisiswa yang lain. Strategi inidikembangkan oleh Spencer Kagan.

Strategi ini merupakan bagian dari pembelajaran strategi pembelajaran aktif.

Strategi pembelajaran aktif menurut Iskandarwassid dan Sunendar adalah

strategi yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk

aktif dan berperan dalam kegiatan pembelajaran (Mudaim, 2009: 12).

b) Pembelajaran menulis paragraf argumentatif merupakan pembelajaran

mengemukakan alasan, contoh, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan

sehingga orang akan membenarkan pendapat, sikap, gagasan, dan keyakinan

kita dalam bentuk tulisan. Pembelajaranmenulis paragraf argumentatif

merupakan salah satu standar kompetensi yang di ajarkan pada siswa kelas X

di SMA Negeri 2 Bandung.

1.9Hipotesis Penelitian

Peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.

a) Ho = tidak terdapat perbedaan antara hasil pembelajaran menulis

paragraf argumentatif sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan

menggunakan strategi Giving Question And Getting Answer

b) H1 = terdapat perbedaan antara hasil pembelajaran menulis paragraf

argumentatif sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan

(12)

Nurul Fitri, 2014

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan pembelajaran menulis

paragraf argumentatif dengan menggunakan strategi pembelajaran giving question

and getting answersdi SMA Negeri 2 Bandung dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam menulis paragraf argumentatif. Berikut ini merupakan simpulan hasil

penelitian secara rinci.

Kemampuan siswa dalam pembelajaran menulisparagraf argumentatif

sebelum menggunakan strategi pembelajaran giving question and getting answers

termasuk dalam kategori rendah denganrata-rata hasil 63,6 ini disebabkan karena

siswa yang belum mampu menulis paragraf argumentatif lebih banyak daripada

siswa yang sudah mampu menulis paragraf argumentatif.

Kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandung dalam menulis

paragraf argumentatif meningkat sesudah diberi strategi pembelajaran giving

question and getting answers dengan nilai rata-rata 81 yang termasuk kategori

nilai tinggi, ini disebabkan karena siswa sudah mampu menulis paragraf

argumentatif dengan memperhatikan aspek-aspek penulisan dan kebahasaannya.

Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif, terdapat peningkatan

kemampuan menulis paragraf argumentasi antara hasil prates dengan pascates

siswa kelas XF SMA Negeri 2 Bandung setelah diberikan perlakuan yakni dengan

menggunakan strategi pembelajaran giving question and getting answers.

Rata-rata nilai prates adalah 63,6 dan Rata-rata-Rata-rata nilai pascates adalah 81, ini

membuktikan adanya peningkatan antara hasil prates dan pascates. Hal ini

dibuktikan dari hasil uji hipotesis diperoleh bahwa (14,352 > 1,65) atau thitung lebih besar dari ttabel dengan begitu perbedaan antara nilai prates dan pascates terbukti signifikan. Hal ini berarti menunjukan hipotesis yang peneliti ajukan

yaitu “terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis

(13)

96

menggunakan strategi pembelajaran giving question and getting answers”, dapat diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan agar penelitian ini lebih

bermanfaat, maka peneliti merekomendasikan kepada pihak terkait antara lain

sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran giving question and getting answersdapat digunakan

sebagai suatu alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

2. Bagi guru, dalam melaksanakan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

hendaknya menggunakan strategi pembelajaran giving question and getting

answersuntuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan

bagi siswa, karena hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa strategi

pembelajaran giving question and getting answersefektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap kemampuan menulis paragraf

argumentasi. Selain itu, hendaknya guru terampil dalam menggunakan

metode dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran

tidak monoton dan dapat menjadi suatu kesatuan yang saling mendukung

dalam meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti hasil penelitian

ini dengan mengkaji lebih dalam lagi tentang penggunaan strategi

pembelajaran giving question and getting answers dan penerapannya pada

(14)

Nurul Fitri, 2014

Jakarta: Erlangga

Alwasilah, A. C dan Alwasilah, S. S, (2005). Pokoknya Menulis. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, S. (2002). Dasar-daasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Keraf, G. (2007).Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia

Haryadi dan Zamzami. (1996). Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud-Dikti.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Indriati, Etty. (2001). Menulis Karya Ilmiah: Artikel, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Gramedia.

Kartono, St. (2009). Menulis Tanpa Rasa Takut, Membaca Realitas dengan Kritis.

Yogyakarta: Kanisius.

Kosasih, E. (2012). Dasar-dasarKeterampilanMenulis. Bandung: YramaWidya

Mudaim, Syaripah. (2008). Penggunaan Teknik Active Debate untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa kelas X SMA Negeri 14 Bandung. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak Diterbitkan.

Dimyati dan Mudjiono. (1991). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Mulyatiningsih, Endang. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(15)

98

Rosidi, Imron. (2009). Menulis, Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.

Rosyidi, Yus. (1986). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV. Diponegoro.

Rusyana, Yus. (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:

Rosdakarya

Semi, M. Atar. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Suparno dan Mohammad Yunus. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka

Suriamiharja, Agus dkk. (1996). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Syamsudidin A. R, dan Damaianti, V.S. (2007). Metode PenelitianPendidikan Bahasa. Bandung: PT. remaja Rosdakarya

Tarigan, Henry Guntur. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

UPI. (2009). Pedoman Penilaian Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Wulandari, Dewi. (2009). Pengaruh Strategi Pembelajaran Point Counterpoint Terhadap Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI Kelas XII di SMAN 2 Mojokerto. . Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel. Surabaya. Tidak Diterbitkan.

Yuliana, Lia (2011). “Keefektifan Penggunaan Model Inkuiri Jurisprudensial

dalam Pembelajaran Menulis KaranganArgumentasi”. FPBS UPI,

Bandung: Tidak diterbitkan

Referensi

Dokumen terkait

bimbingan, saran, dan kritik yang telah diberikan selama menjalani pendidikan di

[r]

sampai menjadi tepung yang kering, tepung memliki sifat tidak larut air, sehingga akan mengendap jika dicampur dalam air, akan tetapi jika tepung dicampur dengan air panas

ت نأ ةثحابلا ديرت ثحبلا اذه نم نع فشك داجإ باطلا نآرقلا ظفحو ةيوح لا دعاوقلا ىلع .امه يب ةيطابتراا ةقاعلاو نم ثحبلا اذهو يفصولا جه ما هيف ةثحابلا مدختست

Participatory Development Planning (Thesis): a study on the preparation of the Medium Term Development Plan for Medan City 2006-2010), Graduate School, University of North Sumatra,

Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu..

Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu.. Kotler, Philip dan Kevin

Saya mengikuti saran dari rekan kerja saya untuk membeli Samsung smart TV. Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat