• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan strategi pembelajaran aktif tipe giving question

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan strategi pembelajaran aktif tipe giving question"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN

𝐅𝐢𝐭𝐫𝐢 𝐌𝐚𝐢𝐫𝐨𝐳𝐚𝟏, 𝐙𝐮𝐥𝐟𝐢𝐭𝐫𝐢 𝐀𝐢𝐦𝐚𝟐, Rahima 𝐑𝐚𝐡𝐢𝐦𝐚𝟐,

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat fitrimairoza515@gmail.com

ABSTRACT

The research aims to know what the understanding of students mathematic concept that is thought with the applying of active learning strategy type of Giving Question and Getting Answer followed by quiz is better than the understanding students mathematic concept that is thought with conventional learning of students class VII SMPN 4 Koto XI Tarusan students and knowing the development of understanding students mathematic concept with applying active learning strategy type of Giving Question and Getting Answer followed by quiz the students of class VII SMPN 4 Koto XI Tarusan. The kind of this research is experiment research, with the all of students population class VII SMPN 4 Koto XI Tarusan 2017/2018 years. The sampling technique of taking a sampel used random that choosing class of VII.3 as experiment class and class of VII.2 as control class. instrument research is used the final test and quiz. The final test is essay with reliability test is r11 = 0.89.

From the hypothesis testing, it is found that tcount= 1,756>ttable=1,677 so that H0 is rejected and H1 is accepted. So, it can be concluded the understanding of students mathematic concept with applying active learning strategy type of Giving Question and Getting Answers followed by quiz is better than applying a conventional learning class of VII SMP N 4 Koto XI Tarusan.

Keyword: Giving Question and Getting Answer, concept understanding

PENDAHULUAN

Matematika memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal ini disebabkan karena matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang essensial yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah diperkenalkan kepada siswa sejak tingkat dasar sampai kejenjang yang lebih tinggi.

Kegunaan matematika bukan hanya

memberikan dalam perhitungan-perhitungan kuantitatif, tetapi juga dalam penataan cara berpikir, terutama dalam pembentukan kemampuan menganalisis, melakukan evaluasi hingga kemampuan pemecahan masalah. Pembelajaran matematika menurut Nikson dalam Muliyardi (2002: 3) mengemuka bahwa “ Pembelajaran matematika adalah upaya membantu siswa untuk menkonstruksi konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan

(2)

kemampuannya sendiri melaluiproses internalisasi sehingga konsep dan prinsip itu terbangun kembali”. Mengingat begitu pentingnya peran matematika dalam kehidupan, maka pemerintah melalui pendidikan nasional melakukan berbagai usaha perbaikan dalam dunia pendidikan terutama dalam pembelajaran matematika.

Seperti diadakannya penyempurnaan kurikulum, peningkatan kualitas guru matematika, serta melengkapi sarana dan prasarana.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 10 Oktober sampai 12 Oktober 2016 di kelas VII SMPN 4 Koto XI Tarusan ditemukan bahwa strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi. Proses pembelajaran masih cenderung didominasi oleh guru, sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, selama proses pembelajaran berlangsung sedikit siswa yang ingin bertanya dan mengemukakan pendapat dikarenakan siswa takut pertanyaan yang akan diajukan malah membuatnya malu dan mendapat ejekan dari temannya. Siswa kurang memperhatikan guru saat pelajaran sehingga sama sekali tidak paham tentang materi yang akan ditanyakan. Ketika guru memberikan soal latihan hanya sebagian kecil siswa yang mengerjakannya dan sebagian besar siswa hanya menunggu jawaban dari temannya

Melihat semua permasalahan diatas Untuk itu diperlukan strategi yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran agar pemahaman konsep matematis siswa dapat meningkat dan banyak siswa yang bertanya dan mengemukakan pendapat. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer disertai kuis. “Silberman(2009: 244) menyatakan bahwa “Strategi ini dengan lemah lembut menantang peserta didik untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari dalam setiap topik atau pelajaran.

Penggunaan tipe ini sekaligus dapat melatih siswa untuk bertanya, mengemukakan pendapat, bahkan menjelaskan bahan pelajaran yang telah dipelajari kepada teman sekelasnya.

Strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer ini menggunakan kartu indeks. Setiap siswa mendapat dua kartu indeks yang diberikan kepada masing–masing siswa di dalam kelas.

Dua kartu indeks ini berfungsi untuk menuliskan pertanyaan yang belum dimengerti dan menjawab pertanyaan yang sudah dimengerti. Selanjutnya siswa dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4–5 orang perkelompok. Untuk melihat pemahaman siswa tentang materi yang sudah diajarkan dengan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer diadakan kuis diakhir pembelajaran. Kuis

(3)

adalah suatu tes singkat yang dilaksanakan kurang dari 15 menit dan terdiri dari beberapa pertanyaan sederhana yang berkenaan dengan materi yang telah dipelajari. Kuis dilaksananakan bertujuan untuk mengetahui perkembangan matematis siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN 4 Koto XI Tarusan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII.1 - VII.5 SMPN 4 Koto XI Tarusan.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak, sehingga diperoleh kelas VII3 sebagai kelas eksperimen dan VIII2 sebagai kelas kontrol.

Jumlah sampel penelitian sebanyak sebanyak 50 siswa baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer yang disertai kuis pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol. Variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMPN 4 Koto XI tarusan. setelah diberikan perlakuan. Pembelajaran Konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran yang umum digunakan sekolah selama ini. Pembelajaran ini lebih banyak menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas secara individu.

Pemahaman konsep tersebut dinilai dari tes akhir yang diberikan pada kelas sampel.

Perhitungan penilaian pada tes akhir menggunakan rubrik analitik skala 4.

Menurut Iryanti (2004: 13), ”rubrik adalah pedoman penskoran. Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria.

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes akhir dan kuis. Soal tes akhir diujicobakan terlebih dahulu di kelas VII4 SMPN 2 Koto XI Tarusan. Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis data hasil penelitian melalui uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors (Sudjana, 2005: 466) dan uji homogenitas dengan menggunakan uji F. Kemudian melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t satu pihak (Sudjana, 2005: 239).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan diperoleh analisis hasil kuis kelas eksperimen seperti Tabel 1.

(4)

Tabel 1. Analisis hasil kuis Kuis I II III Rata-rata 85 78,72 80

Berdasarkan tabel 1, dapat dilhat bahwa nilai rata-rata kuis mengalami perkembangan naik-turun walaupun tidak besar. Namun dari 25 orang yang ikut kuis hanya sedikit saja yang tidak tuntas mengerjakan kuis.

Pada penelitian yang dilaksanakan diperoleh analisis hasil tes akhir kelas sampel seperti terlihat pada tabel 2.

Tabel 2. Analisis hasil tes akhir Kelas

Sampel

𝑥 𝑠 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑥𝑚𝑖𝑛

Eksperimen 75 12,47 93 51 Kontrol 68,36 12,73 89 39 Keterangan: 𝑥 = rata-rata atau mean, 𝑠 = variansi atau ragam, 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 = Nilai tertinggi, 𝑥𝑚𝑖𝑛 = Nilai terendah

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Ketuntasan hasil belajar pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini berarti bahwa, pemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Hasil uji normalitas dengan menggunakan perhitungan uji Liliefors untuk kelas eksperimen yaitu 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,0874, lebih kecil dari 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,173 dan Liliefors untuk kelas kontrol yaitu 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =

0,0777 lebih kecil dari 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,173, karena 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka terima Ho. Jadi, semua kelas populasi berdistribusi normal. Sedangkan, hasil uji homogenitas dengan menggunakan uji F.

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika 𝐹 1−𝛼 (𝑛1− 1,𝑛2−1)< 𝐹 < 𝐹1

2𝛼(𝑛1− 1,𝑛2−1)

Hasil pengujian diperoleh nilai 𝐹 = 0,95 sedangkan 𝐹 1−𝛼 (𝑛1− 1,𝑛2−1) = 0,44 dan 𝐹1

2𝛼(𝑛1− 1,𝑛2−1) = 2,27. Terlihat bahwa nilai 𝐹 berada diantara nilai 𝐹 1−𝛼 (𝑛1− 1,𝑛2−1) dan nilai Fα

2 n1−1 n2−1

maka terima H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel mempunyai variansi yang homogen.

Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang dilihat dari tes akhir berdistribusi normal dan mempunyai kesamaan variansi. Sedangkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t satu pihak pada taraf signifikan 0,05 diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,756 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙 =1,677 karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka tolak 𝐻0 dan terima 𝐻1. Sehingga, disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

(5)

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN 4 Koto XI Tarusan. Hal ini terlihat dari rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kelas kontrol. Hal ini disebabkan pada kelas eksperimen menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe giving Question and Getting Answer dimana diawal pembelajaran guru menjelaskan materi beserta contoh soal.

Kemudian guru membagikan 2 kartu indeks kepada masing-masing siswa untuk dilengkapi yaitu kartu 1 berwarna merah dan kartu 2 berwarna biru. Setelah kedua kartu dilengkapi, guru membagi siswa dalam satu kelompok terdiri dari 4-5 orang perkelompok. Guru memberikan waktu kepada masing masing kelompok untuk mendiskusikan kartu 1 dan kartu 2 dari anggota kelompoknya. Setelah diskusi kelompok selesai dilakukan, guru memberikan kesempatan kepada masing- masing kelompok mempresentasikan hasilnya di papan tulis. Kemudian diakhir pembelajaran diadakan kuis.

Pada tahap akhir diberikan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar kedua kelas sampel. Berikut ini gambaran

penyelesaian soal oleh kedua kelas sampel pada lembar jawaban siswa.

Gambar 1. Jawaban tes akhir siswa kelas eksperimen.

Berdasarkan Gambar 17 terlihat bahwa siswa masih ada sedikit kesalahan pada soal nomor 2b yaitu pada indikator menyatakan ulang sebuah konsep karena tidak terdapat cm pada panjang PQ = 13 dan panjang SR = 8

Gambar 2. Jawaban tes akhir siswa kelas kontrol.

Berdasarkan Gambar 18 Terlihat bahwa siswa masih belum bisa menyatakan ulang sebuah konsep pada materi segitiga sama kaki dalam menentukan panjang sisi- sisinya.

Oleh karena itu, berarti pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas VII SMPN 4 Koto XI Tarusan. Secara keseluruhan pembelajaran aktif tipe tipe Giving Question And Getting Answer disertai kuis dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Hal ini disebabkan karena siswa kelas eksperimen dalam proses belajar mengajar diberikan kesempatan untuk

(6)

bertanya dan mengemukakan pendapatnya serta mendiskusikannya dengan anggota kelompoknya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas VII SMPN 4 Koto XI Tarusan.

DAFTAR PUSTAKA

Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta: BumiAksara.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Nonparametrik. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.

Siberman, Melvin. (2009). Active Learning:

101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung : Nusamedia dan Nuansa.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung:

Tarsito.

Tim Penulis STKIP PGRI Sumbar. 2012.

Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir/Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumbar.

Referensi

Dokumen terkait

Karena maka tolak dan terima Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe berbagi

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Questions