PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 NAN SABARIS KAB. PADANG PARIAMAN
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
WITA NOPITA SARI NIM : 12050225
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2017
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Wita Nopita Sari*), Anny Sovia**), Audra Pramitha Muslim**)
*) Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT
Backgrounds of the research were that student’s mathematical learning outcome at VIII class SMPN 1 Nan Sabaris, Padang Pariaman Regency was under the minimum completeness criteria and students were afraid of giving question and sharing their ideas.
The research was to find out whether student’s mathematical learning outcome by applying active learning strategy of Giving Question and Getting Answer type is better than conventional learning at VIII SMPN 1 Nan Sabaris. It was an experimental research with a research design i.e. random subject. The population was all students at VIII class SMPN 1 Nan Sabaris consisting 7 classes registered on 2016/2017. Sampling technique was random sampling where VIII.1 class as the experimental class and VIII.3 class as the control class.
The instrument of the research was an essay final test. The technique used was one party t test. Based on the result of data analysis, it shows that both sampling classes have normal distribution and homogen. Standard deviation of experiment class is lower than control class where the experiment class is 12,99 and control class is 15,03. It shows the score of experimental class is closely distributed to the average score.
Hypothesis is accepted where the significance level is α = 0,05. It can be concluded student’s mathematical learning outcome by applying active learning strategy of Giving Question and Getting Answer type is better than conventional learning at VIII SMPN 1 Nan Sabaris.
Keywords: Active Learning Strategy of Giving Question and Getting Answer Type, Mathematical Learning Outcome
PENDAHULUAN
Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demi terciptanya inovasi dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi di masa mendatang dibutuhkan penguasaan matematika yang baik sejak dini, oleh karena itu matematika di pelajari mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Matematika
juga merupakan mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional. Hal yang menyebabkan matematika penting dipelajari di sekolah karena matematika dapat mengembangkan pola pikir siswa menjadi logis, kritis, analitis, sistematif dan kreatif.
Menyadari peranan matematika yang penting, maka peningkatan hasil belajar matematika pada tiap jenjang pendidikan perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Sehingga diperlukan peningkatan mutu pendidikan matematika, pemerintah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya dibidang matematika dan seharusnya siswa dapat memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Namun, usaha yang dilakukan pemerintah belum mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kenyataan yang ditemukan di sekolah, hasil belajar yang rendah masih menjadi permasalahan yang terus dihadapi oleh pihak sekolah.
Permasalahan tersebut juga peneliti temukan di SMPN 1 Nan Sabaris, data yang peneliti peroleh dari guru bidang studi matematika kelas VIII SMPN 1 Nan
Sabaris menunjukkan bahwa nilai rata- rata Ujian Tengah Semester 1 matematika siswa kelas VIII masih rendah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 31 Agustus – 03 September 2016 dikelas VIII SMPN 1 Nan Sabaris Kab. Padang Pariaman terlihat bahwa pembelajaran matematika masih terpusat pada guru, pada saat guru menjelaskan materi hanya sedikit siswa yang memperhatikan penjelasan guru, sebagian siswa sibuk dengan kegiatan masing-masing. Siswa mudah lupa tentang materi yang telah dipelajari, siswa tidak berusaha mencari penyelesaian ketika menemukan kesulitan pada saat mengerjakan soal. Siswa juga menganggap pembelajaran matematika itu sulit dan membosankan, sehingga siswa tidak termotivasi untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika kelas VIII SMPN 1 Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman diperoleh informasi bahwa siswa cenderung tidak aktif saat pembelajaran, siswa kurang berani untuk bertanya dan mengeluarkan gagasan yang mereka
miliki dan kurang berinteraksi dengan siswa lain karena siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Ketika diberikan latihan hanya sebagian siswa yang mengerjakan latihan secara individu karena siswa malas untuk mencari jawaban dari latihan yang diberikan dan juga hanya sebagian siswa yang bertanya hal yang tidak mereka mengerti kepada teman yang berkemampuan tinggi, sedangkan siswa yang lain hanya menyalin pekerjaan teman yang berkemampuan tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang siswa kelas VIII SMPN 1 Nan Sabaris diperoleh informasi bahwa banyak siswa kurang suka belajar matematika karena siswa menganggap matematika ini terlalu sulit untuk mereka pahami, proses pembelajaran guru dominan menerangkan dan siswa mencatat materi yang diajarkan dan mengerjakan soal latihan, saat presentasi latihan ke depan kelas guru hanya melihat siswa yang mempresentasikan latihan berdasarkan kecepatan dalam menyelesaikan soal latihan. Hal ini mengakibatkan siswa yang mempresentasikan soal latihan ke depan
cenderung orang yang sama sehingga mengakibatkan siswa lain merasa tidak memiliki kesempatan untuk mempresentasikan latihan yang dibuat dan merasa bosan dalam belajar matematika yang mengakibatkan siswa malas dalam mengikuti pembelajaran matematika. Semua kegiatan siswa ini berdampak terhadap hasil belajar matematika siswa itu sendiri, sehingga nilai ujian tengah semester 1 siswa banyak yang di bawah KKM.
Berbagai permasalahan yang telah dipaparkan di atas, diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tepat dan mampu melibatkan siswa untuk lebih aktif sehingga diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer dalam pembelajaran matematika.
Silberman (2009:244) menyatakan bahwa Strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer adalah sebuah strategi yang dapat menantang siswa untuk mengingat kembali apa yang dipelajari dalam setiap
topik atau unit pelajaran, dengan cara mengungkapkan hal yang belum dipahami dan hal yang sudah dipahami melalui tulisan pada dua buah kartu dan memberikan kesempatan kepada siswa yang sudah mengerti untuk menjelaskan kepada siswa lain, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMPN 1 Nan Sabaris.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Handayani (2015) dengan judul penelitian “Pengaruh model Giving Question and Getting Answer terhadap pemahaman konsep matematis siwa SMP”. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model Giving Question and Getting Answer lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek. Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Januari sampai tanggal 06 Februari 2017 di SMPN 1 Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Nan Sabaris yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan sampel kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.3 sebagai kelas kontrol.
Prosedur penelitian terdiri tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Instrumen penelitian adalah tes akhir dengan 10 butir soal essay, yang diuji cobakan di kelas VIII SMPN 1 Ulakan Tapakis dengan 20 orang siswa pada tanggal 01 Februari 2017. SMPN 1 Ulakan Tapakis memiliki kemampuan akademis yang sama dan memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sama yaitu 78.
Variabel pada penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran Giving Question and Getting Answer sebagai variable bebas, dan hasil belajar
matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Nan Sabaris sebagai variabel terikat.
Teknik analisis data dilakukan dengan uji t satu pihak pada Sujhana (2005).
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal maka didapatkan bahwa ada 5 soal yang mempunyai kriteria sedang dan 5 soal yang mempunyai kriteria mudah.
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal maka diperoleh bahwa semua soal baik/diterima.
Reliabilitas soal, hasil perhitungan diperoleh r11> 0,921 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data test akhir diperoleh rata-rata ( ), simpangan baku (S), nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin), seperti padaTabel 1:
Tabel 1. Analisis hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel
Kelas
Sampel S Xmaks Xmin
Eks 70,83 12,99 92 53,33 Kontrol 64,14 15,03 89,33 37,33
Tabel 1 menunjukkan nilai hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.
Hipotesis penelitian adalah ”Hasil belajar matematika siswa dalam pembelajaran menggunakan strategi Giving Question and Getting Answer lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 1 Nan Sabaris Kab. Padang Pariaman”. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Liliefors, diperoleh data kelas eksperimen berdistribusi normal maka, untuk uji hipotesis menggunakan uji t satu arah diperoleh thitung= 3,05 dan ttabel=1,67 karena thitung> ttabel, maka tolak H0 dan terima H1. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Guestion and Getting Answer lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 1 Nan Sabaris Kab. Padang Pariaman.
Berdasarkan yang dilihat dari tiap pertemuan siswa sudah berani untuk
bertanya baik melalui tulisan maupun lisan dan sudah berani mengeluarkan pendapat saat siswa menjelaskan jawaban dari pertanyaan kelompok lain.
Berdasarkan hasil tes akhir siswa kelas eksperimen dan control diperoleh hasil yang berbeda, berikut contoh jawaban tes akhir kelas eksperimen dan kontrol.
Gambar 2. Hasil tes akhir kelas eksperimen
Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas eksperimen sudah menjawab soal dengan benar dan berkaitan dengan konsep. Hal ini menunjukkan siswa sudah memahami bagaimana mencari sudut pusat, Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi sudah baik.
Gambar 3. Hasil tes akhir kelas kontrol Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada
kelas kontrol menjawab soal kurang tepat tetapi masih berhubungan dengan konsep.
Berdasarkan hasil tes akhir tersebut maka dapat disimpulkan kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi belajar aktif tipe Giving Question and Getting Answer lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di SMPN 1 Nan Sabaris.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Siskha dan Jetti. 2015.
Pengaruh Model Giving Question and Getting Answer terhadap pemahaman konsep matematis siwa SMP. Jurnal Pelangi. 8(I). Hlm. 1-9.
Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Insan Madani.
Sudjana. 2005. Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.