58/51/KTP/Agustus 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP
PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM
“
DRY LAB”
DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
(Studi Korelasional pada Program Pembelajaran Jarak Jauh Mata Kuliah Praktikum Biologi Universitas Terbuka – UPBJJ Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
Disusun Oleh:
YUNIAR FAJAR PERDHANA 1005769
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap
Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry
Lab dengan Motivasi Belajarnya
(Studi Korelasional pada Mahasiswa Program Pembelajaran Jarak Jauh Mata Kuliah
Praktikum Biologi Universitas Terbuka – UPBJJ Bandung)
Oleh:
Yuniar Fajar Perdhana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Yuniar Fajar Perdhana 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Yuniar Fajar Perdhana (1005769), “Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab terhadap Motivasi Belajarnya (Studi Korelasional pada Program Pembelajaran Jarak Jauh Mata Kuliah Praktikum Biologi Universitas Terbuka –UPBJJ Bandung).”
Skripsi. Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, tahun 2015
Sistem pembelajaran jarak jauh merupakan alternatif solusi untuk memecahkan masalah pemerataan pendidikan di Indonesia. Salah satu masalah yang muncul dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh adalah tingginya tingkat drop out
yang disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar mahasiswa. Media pembelajaran memiliki peran penting dalam pembelajaran jarak jauh karena dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif serta meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Tentunya penggunaan media pembelajaran ini perlu memperhatikan persepsi peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran. Dry Lab adalah media pembelajaran simulasi laboratorium yang digunakan di Universitas Terbuka. Penelitian ini menjawab pertanyaan pokok penelitian berupa: apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta didik terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar mahasiswa Universitas Terbuka? Secara lebih rinci, permasalahan yang diteliti adalah: 1) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta didik terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar aspek otonomi (autonomy aspect); 2) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta didik terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar aspek kompetensi
(competence aspect); dan 3) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta didik terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar aspek keterhubungan (relatedness aspect)? Penelitian dilakukan dengan metode korelasional dengan menggunakan instrumen kuesioner. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar mahasiswa Universitas Terbuka, baik pada aspek otonomi, kompetensi, maupun keterhubungan.
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Yuniar Fajar Perdhana (1005769), “Relationship between Students' Perception towards The Use of Dry Lab Laboratory Simulation Media and Students’ Motivation (Co relational Study in Distance Education Program, Biology Practical Work Subject Universitas Terbuka – UPBJJ Bandung)”.
Thesis. Department of Curriculum and Educational Technology, Educational Science Faculty, Indonesia University of Education, 2015.
Distance learning system is an alternative solution to solve equitable access of education in Indonesia. One problem that arises within the implementation of distance learning system is the high level of dropouts’ rate, mainly caused by lack of students' motivation. Instructional media plays an important role in distance learning system, because its capability to make instructional process more effective and to increase students' motivation. It is important to consider students' perception, as the subject of an instructional process, in the selection and utilization of instructional media. Dry Lab is a laboratory simulation instructional media that developed and implemented in Universitas Terbuka. This research answers main research question: is there any positive and significant relation between students' perception towards the use of Dry Lab laboratory simulation media and Universitas Terbuka's student's motivation? Specifically, the problems that observed are: 1) whether there is a positive and significant relation between students' perception towards the use of Dry Lab laboratory simulation media and students' motivation in autonomy aspect; 2) whether there is a positive and significant relation between students' perception towards the use of Dry Lab laboratory simulation media and students' motivation in competence aspect; and 3) whether there is a positive and significant relation between students' perception towards the use of Dry Lab laboratory simulation media and students' motivation in relatedness aspect. The research conducted using co relational method, with questionnaire as instrument. The result shows that there is a positive and significant relation between students' perception towards the use of Dry Lab laboratory simulation media and Universitas Terbuka's students' motivation, in autonomy, competence, and relatedness aspects.
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GRAFIK ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Struktur Organisasi Karya Tulis ... 9
BAB II LANDASAN TEORETIS ... 11
A. Persepsi ... 11
1. Pengertian Persepsi ... 11
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11
3. Aspek-aspek Persepsi ... 12
B. Belajar dan Pembelajaran ... 14
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 14
2. Pembelajaran sebagai Suatu Sistem ... 15
C. Media Pembelajaran ... 16
1. Definisi Media Pembelajaran... 16
2. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran... 17
3. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 18
vii
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Pembelajaran Jarak Jauh ... 20
1. Prinsip Pendidikan Jarak Jauh ... 20
2. Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh ... 23
3. Media dalam Pembelajaran Jarak Jauh ... 24
E. Mata Kuliah Praktikum di Universitas Terbuka ... 28
1. Hakikat dan Tujuan Kegiatan Praktikum ... 28
2. Pelaksanaan Praktikum di Universitas Terbuka ... 29
F. Media Simulasi Laboratorium Dry Lab ... 30
1. Simulasi Laboratorium ... 30
2. Simulasi Laboratorium Dry Lab di Universitas Terbuka ... 31
G. Motivasi Belajar ... 33
1. Definisi Motivasi Belajar ... 33
2. Fungsi Motivasi Belajar ... 33
3. Teori Motivasi Determinasi Diri (Self Determination) ... 34
H. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium dengan Motivasi Belajar ... 36
I. Asumsi dan Hipotesis ... 37
1. Asumsi ... 37
2. Hipotesis ... 37
BAB III Metodologi Penelitian... 40
A. Desain Penelitian ... 40
1. Pendekatan Penelitian ... 40
2. Metode Penelitian ... 40
3. Variabel Penelitian ... 41
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 41
1. Lokasi Penelitian... 41
2. Populasi Penelitian ... 41
3. Sampel Penelitian ... 42
viii
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi
Laboratorium Dry Lab ... 42
2. Motivasi Belajar ... 43
D. Instrumen Penelitian ... 43
1. Jenis Instrumen ... 43
2. Proses Pengembangan Instrumen ... 44
3. Pengujian Validitas ... 44
4. Pengujian Reliabilitas ... 45
E. Teknik Analisis Data ... 47
1. Uji Koefisien Korelasi ... 47
2. Uji Signifikansi ... 47
3. Identifikasi Koefisien Korelasi ... 49
BAB IV Temuan Penelitian dan Pembahasan ... 50
A. Deskripsi Temuan Penelitian ... 50
1. Gambaran Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab ... 50
2. Gambaran Motivasi Belajar Mahasiswa ... 54
3. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa ... 59
4. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Otonomi ... 64
5. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Kompetensi ... 65
6. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Keterhubungan ... 69
ix
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium
Dry Lab ... 73
2. Motivasi Belajar Mahasiswa ... 75
3. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Otonomi ... 76
4. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Kompetensi ... 78
5. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Keterhubungan ... 79
BAB V Simpulan dan Rekomendasi ... 81
A. Simpulan ... 81
B. Rekomendasi ... 82
1. Bagi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ... 82
2. Bagi Universitas Terbuka ... 82
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Media Menurut Rowntree ... 26
Tabel 2.2 Taksonomi Media dalam Pembelajaran Jarak Jauh ... 26
Tabel 3.1 Variabel Penelitian ... 41
Tabel 3.2 Skala Likert ... 44
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Angket Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab ... 46
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Mahasiswa ... 46
Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi ... 49
Tabel 4.1 Skor Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab ... 50
Tabel 4.2 Kriteria Interpretasi Skor Penelitian ... 52
Tabel 4.3 Skor Motivasi Belajar Mahasiswa ... 54
Tabel 4.4 Kriteria Interpretasi Skor Penelitian ... 56
Tabel 4.5 Data Perolehan Skor Motivasi Belajar Mahasiswa Aspek Otonomi ... 57
Tabel 4.6 Data Perolehan Skor Motivasi Belajar Mahasiswa Aspek Kompetensi ... 58
Tabel 4.7 Data Perolehan Skor Motivasi Belajar Mahasiswa Aspek Keterhubungan ... 59
Tabel 4.8 Tabel Uji Normalitas Data Variabel X dan Variabel Y ... 60
Tabel 4.9 Tabel Uji Korelasi antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab (Variabel X) dengan Motivasi Belajar Mahasiswa (Variabel Y) ... 61
Tabel 4.10 Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi ... 60
xi
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.12 Uji Korelasi antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media
Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa
Aspek Kompetensi ... 67
Tabel 4.13 Uji Korelasi antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media
Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perolehan Skor pada Variabel X
Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan
Media Simulasi Laboratorium Dry Lab ... 53
Grafik 4.2 Perolehan Skor pada Variabel Y
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan sains dan teknologi yang begitu pesat memberikan implikasi
terhadap perubahan-perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Jika
penemuan mesin uap telah membidani lahirnya era industri, maka penemuan
komputer dan teknologi internet telah mengantar dunia pada era informasi.
Dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi, saat ini arus informasi
seakan terdesentralisir karena setiap orang dapat menjadi sumber informasi
sekaligus penerima informasi sehingga memungkinkan informasi baru hadir
dalam hitungan detik dari seluruh penjuru dunia. Kenyataan ini menuntut setiap
individu untuk selalu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang semakin
pesat serta selalu meningkatkan kualitas dirinya agar dapat berpartisipasi aktif
dalam percaturan global.
Perubahan-perubahan besar di berbagai sektor menandai transformasi dari
masyarakat industri menuju ke masyarakat informasi. Tak terkecuali pada sektor
ekonomi. Di era informasi ini dikenal istilah knowledge-based economy atau
ekonomi berbasis pengetahuan, sebuah modus ekonomi yang lebih mengandalkan “gagasan daripada kemampuan fisik dan penerapan teknologi daripada
pengolahan bahan mentah atau eksploitasi pekerja murah” (The World Bank, 2003,
hlm. 1).
Perubahan pola produksi pada sektor ekonomi ini berdampak pula pada
perubahan di pasar tenaga kerja. Knowledge-based economy mensyaratkan tenaga
kerja dengan kemampuan yang tinggi, umumnya pada kemampuan menggunakan
perangkat dan aplikasi TIK, kemampuan berbahasa asing, dan sebagainya. Rakyat
Indonesia sedang mendapatkan ancaman berupa peningkatan jumlah
pengangguran dan kemunduran ekonomi jika tidak segera beradaptasi dengan
2
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumberdaya manusia ini harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif,
efektif, dan efisien, salah satunya melalui pendidikan.
Konsep pendidikan sepanjang hayat (lifelong learning) adalah salah satu
solusi untuk menjawab tantangan ini. Pada kompleksitas hidup saat ini,
pendidikan adalah kebutuhan dasar setiap manusia untuk dapat hidup sejahtera,
tanpa membeda-bedakan usia, status ekonomi, golongan, atau tempat tinggalnya.
Pendidikan juga tidak boleh berhenti ketika seseorang menyelesaikan program
Wajib Belajar 12 tahun atau bahkan saat ia menyelesaikan studi di perguruan
tinggi. Manusia harus terus menerus belajar dan menyesuaikan dirinya dalam
dunia yang terus menerus berubah.
Hal ini sejalan dengan amanat konstitusi bangsa Indonesia. Seperti yang
tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945, bahwa setiap warga negara memiliki
hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan umat manusia. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menjelaskan bahwa “Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat ....”. Dengan landasan yuridis tersebut, jelas tersurat bahwa tersedianya akses yang luas bagi rakyat untuk pendidikan
sepanjang hayat yang berkualitas telah dijamin oleh negara.
Kondisi geografis Indonesia dengan luas 1.904.569 km2 dan berbentuk
kepulauan dengan 17.504 jumlah pulau, serta jumlah warga negara yang mencapai
237.556.363 orang (Wikipedia, 2013) tentunya menjadi kendala tersendiri dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Pembangunan sumber
daya manusia cenderung terkonsentrasi di wilayah tertentu, khususnya di
kota-kota besar di Pulau Jawa, sementara di wilayah-wilayah lainnya, kualitas
pendidikan tergolong rendah. Kesulitan akses dan pemerataan pendidikan ini
bukan hanya masalah bagi masyarakat di daerah terpencil, namun juga untuk
masyarakat di kota-kota besar yang tidak dapat mengikuti proses pendidikan
karena kepadatan aktivitasnya, misalnya dalam bekerja dan memenuhi kebutuhan
3
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rancangan Awal Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019 (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2014, hlm. 46)
mengungkapkan bahwa “akses ke layanan pendidikan tinggi belum merata,
bahkan ketimpangan tingkat partisipasi antara kelompok masyarakat kaya dan
miskin tampak nyata, masing-masing 43,6 persen dan 4,4 persen. Adapun
permasalahan ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan ekonomi keluarga
miskin utuk melanjutkan ke perguruan tinggi, sehingga lebih memilih bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hariannya.
Upaya yang telah dilakukan dalam menghadapi permasalahan tersebut salah
satunya adalah dengan menyelenggarakan sistem pembelajaran terbuka dan jarak
jauh. Pembelajaran terbuka dan jarak jauh memiliki kelebihan berupa daya
jangkau yang luas melampaui ruang dan waktu. Sistem ini memungkinkan akses
pendidikan bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
Universitas Terbuka (UT) adalah perguruan tinggi negeri yang
menyelenggarakan pendidikan dengan sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh
ini. Sebagaimana yang tercantum dalam Katalog Universitas Terbuka
(Departemen Pendidikan Nasional, 2013 hlm.1):
UT didirikan dengan tujuan: (1) memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing, di mana pun tempat tinggalnya, untuk memperoleh pendidikan tinggi; (2) memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka; dan (3) mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.
Salah satu permasalahan yang muncul dalam pendidikan jarak jauh adalah
tingginya jumlah mahasiswa yang tidak menyelesaikan studi. Hal ini diungkapkan
Belawati (dalam Darmayanti dan Belawati, 2002, hlm. 1) bahwa “tingkat drop out
di institusi pendidikan jarak jauh termasuk tinggi”. Lebih lanjut, Darmayanti dan Belawati (2002, hlm. 1) menjelaskan bahwa “kecenderungan pilihan seseorang
untuk melanjutkan kuliah menunjukkan kemauan belajar yang tinggi dari orang
4
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
di institusi pendidikan jarak jauh cenderung memiliki motivasi belajar yang
rendah. Motivasi belajar yang rendah ini akan berakibat pula pada rendahnya
kemandirian belajar peserta didik sehingga membuat peserta didik akan
mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh. Hal ini dikuatkan
oleh temuan Nurmawati dan Meilani (1994, hlm. 30) mengenai kesulitan yang
dihadapi mahasiswa pendidikan jarak jauh, bahwa salah satu faktor intrinsik yang
mempengaruhi mahasiswa UT terlambat menyelesaikan studi adalah rendahnya
motivasi dan disiplin.
Ryan dan Deci (dalam Compton, 2005, hlm. 35), menyatakan bahwa
orang-orang yang termotivasi secara intrinsik cenderung memperlihatkan peningkatan
dalam perbuatan, ketekunan, kreatifitas, harga diri, dan vitalitas saat dibandingkan
dengan orang-orang yang dimotivasi oleh ganjaran eksternal. Adapun motivasi
tersebut akan menguat jika individu memenuhi kebutuhan dasar psikologisnya
berupa kebutuhan pada aspek otonomi, yakni kebutuhan untuk mengatur diri,
untuk bertindak sesuai dengan pendiriannya, serta merasakan kehendak dan
pilihan saat bertindak; kebutuhan akan kompetensi, yakni kebutuhan setiap
individu untuk merasa kompeten, mampu, cakap, atau terampil dalam melakukan
suatu pekerjaan dalam hidupnya; serta kebutuhan akan keterhubungan, yakni
kebutuhan untuk merasa terhubung, terlibat, serta berinteraksi dengan individu
lainnya dalam sebuah pergaulan sosial (Deci, dkk., 1991, hlm. 327).
Sebuah solusi yang dapat diajukan untuk menjawab permasalahan rendahnya
motivasi peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh adalah dengan pemanfaatan
media pembelajaran yang lebih berkualitas. Penggunaan media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran, peserta didik, dan materi pembelajaran
diperkirakan dapat meningkatkan motivasi dan efektivitas belajar peserta didik.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet
tentunya membuka kemungkinan-kemungkinan lain serta inovasi-inovasi baru,
termasuk dalam bidang pendidikan. Dengan perkembangan teknologi ini,
pembelajaran kini tidak hanya dapat dijumpai di ruang-ruang kelas. Teknologi
5
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan kelas di mana pembelajaran berlangsung. Pemanfaatan teknologi
informasi secara tepat juga memungkinkan pembelajaran menjadi lebih efektif.
Jumlah pengguna internet di Indonesia dari data yang dirilis oleh Internet
World Stats (2013) pada bulan Juni 2012 mencapai 55.000.000 pengguna, yakni
sebesar 22,1 % dari keseluruhan populasi Indonesia. Ini menempatkan Indonesia
sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbanyak ke-empat di Asia, di
bawah China, India, dan Jepang. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(2013) memproyeksikan bahwa pada 2013 jumlah pengguna internet akan
mencapai 83 juta, dan pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai angka 107
juta pengguna. Dengan peningkatan jumlah pengguna internet yang sangat pesat
ini, tentunya menjadi sebuah prospek yang perlu dimanfaatkan dalam bidang
pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penyelenggaraan sistem pembelajaran
jarak jauh.
Dry Lab adalah salah satu media pembelajaran berbentuk simulasi
laboratorium yang dikembangkan oleh Universitas Terbuka. Dengan bahan ajar
bersifat suplemen ini, peserta didik dapat melakukan praktikum secara virtual
dengan bantuan perangkat komputer. Simulasi laboratorium ini dapat digunakan
peserta didik baik sebelum maupun setelah praktikum tatap muka dilaksanakan.
Jika digunakan sebelum praktikum, maka peserta didik akan memiliki gambaran
mengenai prosedur dan pelaksanaan praktikum, sehingga lebih siap mengikuti
kegiatan praktikum. Jika digunakan setelah praktikum, maka dapat memberikan
penguatan pemahaman peserta didik mengenai apa yang telah didapatkan dalam
kegiatan praktikum.
Program Studi Biologi S-1 di Universitas Terbuka menyelenggarakan 14
mata kuliah praktikum. Kegiatan praktikum ini diselenggarakan dalam bentuk
pengamatan dan percobaan di dalam laboratorium maupun survey di lapangan.
Peserta didik dinyatakan lulus mata kuliah praktikum jika mendapatkan nilai akhir
minimal 60. Mahasiswa yang belum lulus dalam praktikum akan diberikan tugas
tambahan dan praktikum ulang dengan biaya ditanggung praktikan.
6
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mahasiswa Program Studi Biologi Universitas Terbuka. Penyelenggaraan
praktikum ini ditujukan untuk memantapkan pengetahuan mahasiswa terhadap
materi mata kuliah melalui aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi teori yang
dilakukan baik di dalam laboratorium maupun di lapangan. Mengingat pentingnya
kegiatan ini, tentunya suplemen berupa media pembelajaran simulasi laboratorium
Dry Lab akan sangat menunjang peserta didik dalam mengikuti praktikum. Jika
peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang optimal melalui penggunaan
simulasi laboratorium Dry Lab, maka akan berdampak positif pula terhadap
kegiatan praktikum yang ia ikuti.
Keterlibatan aktif peserta didik adalah hal yang sangat penting dan salah satu
faktor yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran jarak jauh. Agar hal ini
dapat dicapai, maka “setiap proses perancangan, pengembangan, hingga
penyampaian dalam pembelajaran jarak jauh haruslah menempatkan kebutuhan dan persepsi peserta didik pada posisi sentral,” (Sahin dan Shelley, 2008, hlm. 217). Hall (dalam Sahin dan Shelley, 2008, hlm. 217) juga mengungkapkan bahwa
pembelajaran yang gagal memenuhi ekspektasi dan kebutuhan peserta didik dapat
mengakibatkan rendahnya tingkat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
tersebut.
Dengan mempertimbangkan permasalahan di atas, maka cukup jelas bahwa
motivasi belajar adalah hal yang sangat penting dalam pembelajaran jarak jauh.
Penggunaan media yang tepat akan membuat peserta didik dapat belajar dengan
lebih efektif dan menyenangkan. Tentunya perencanaan pengembangan dan
pemanfaatan media harus mempertimbangkan persepsi peserta didik sebagai
subjek dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk
mengkaji hubungan antara persepsi peserta didik terhadap penggunaan media
pembelajaran Dry Lab dengan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran
jarak jauh, khususnya di Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Terbuka – UPBJJ
7
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian
Secara umum penelitian ini berupaya untuk menjawab pertanyaan mengenai
“Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa
terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dalam pembelajaran
jarak jauh dengan motivasi belajar mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ Bandung?”.
Adapun secara khusus, fokus masalah yang teridentifikasi tersebut diperjelas
dan dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi
mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab”
dengan motivasi belajar aspek otonomi (autonomy)?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi
mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab”
dengan motivasi belajar aspek kompetensi (competence)?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi
mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab”
dengan motivasi belajar aspek keterhubungan (relatedness)?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian bertujuan untuk memperoleh data empirik
mengenai adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan media simulasi
laboratorium “Dry Lab” dalam pembelajaran jarak jauh dengan motivasi belajar
mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ Bandung.
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penelitian ini adalah untuk:
1. Memperoleh data empirik mengenai terdapat atau tidaknya hubungan yang
positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media
simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar aspek otonomi
(autonomy).
2. Memperoleh data empirik mengenai terdapat atau tidaknya hubungan yang
8
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar aspek kompetensi
(competence).
3. Memperoleh data empirik mengenai terdapat atau tidaknya hubungan yang
positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media
simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar aspek aspek
keterhubungan (relatedness).
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di antaranya
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kajian keilmuan teknologi
pendidikan mengenai sistem pembelajaran jarak jauh dan pengembangan media
pembelajaran, serta menambah referensi untuk penelitian lebih lanjut dalam
bidang ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI: hasil penelitian
ini diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber informasi mengenai
pemanfaatan dan pengembangan media pembelajaran dalam sistem
pembelajaran jarak jauh yang merupakan salah satu ranah keilmuan
teknologi pendidikan. Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
UPI juga diharapkan untuk selalu responsif terhadap inovasi-inovasi terbaru
dari dunia pendidikan.
b. Bagi Universitas Terbuka: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi positif berupa masukan mengenai bahan ajar dan media
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, khususnya
Dry Lab.
c. Bagi lembaga penyelenggara pendidikan jarak jauh: hasil penelitian ini
9
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan.
d. Bagi peneliti: penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan yang lebih
luas serta menjawab ketertarikan dan keingintahuan penulis untuk lebih
banyak belajar mengenai pembelajaran terbuka dan jarak jauh serta
e-learning
E. Struktur Organisasi Penulisan Karya Tulis
Karya tulis ini terdiri dari lima bab sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah (2014, hlm. 29–50) yang telah ditentukan oleh Universitas Pendidikan
Indonesia, dengan sistematika sebagai berikut:
1. BAB I – Pendahuluan. Bab ini berisi uraian yang mencakup latar belakang
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian.
2. BAB II – Landasan Teoretis. Bab ini berisi kajian pustaka/kajian teori,
kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian, mencakup pembahasan
mengenai persepsi, konsep belajar dan pembelajaran, media pembelajaran,
pembelajaran jarak jauh, mata kuliah praktikum di Universitas Terbuka,
media simulasi laboratorium Dry Lab, motivasi belajar, asumsi, dan
hipotesis penelitian.
3. BAB III – Metodologi Penelitian. Berisi penjabaran yang rinci mengenai
metodologi penelitian yakni desain penelitian yang mencakup pendekatan,
metode, dan variabel penelitian; lokasi, populasi, dan sampel penelitian;
definisi operasional; instrumen penelitian; dan teknik analisis data.
4. BAB IV – Temuan dan Pembahasan. Bab ini berisi temuan-temuan
penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, dan pembahasan
temuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun pola
penulisan yang digunakan dalam pemaparan temuan dan pembahasan
penelitian ini menggunakan pola non-tematik, di mana temuan dan
10
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. BAB V – Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi penafsiran dan pemaknaan
peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, serta saran atau
rekomendasi kepada pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian, dan
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan adalah salah satu aspek penting yang harus ditentukan dalam
suatu kegiatan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivistik
agar dapat diketahui terdapat atau tidaknya hubungan antara persepsi mahasiswa
terhadap penggunaan simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar
mahasiswa dalam pembelajaran jarak jauh yang disajikan secara statistik
berdasarkan data-data empirik yang akurat dan dapat diukur serta dianalisis
secara statistik.
Arifin (2011, hlm. 15) menjelaskan pendekatan positivistik sebagai “salah
satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) berdasarkan filsafat positivisme
logik (logical positivsm) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat
mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi”.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 3). Penelitian ini menggunakan
metode penelitian korelasional. Ali (2010, hlm. 60) menyatakan bahwa studi
korelasional dimaksudkan untuk menjawab masalah hubungan antara dua variabel
atau lebih dalam situasi nyata yang sedang dihadapi.
Studi korelasi ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya
hubungan antara variabel X (persepsi mahasiswa terhadap penggunaan simulasi
41
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Variabel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikatnya. Variabel bebas/independent (X) dalam penelitian ini adalah
persepsi mahasiswa terhadap penggunaan Dry Lab dan variabel terikat/dependent
(Y) adalah motivasi belajar mahasiswa. Adapun hubungan antara persepsi
mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan
motivasi belajar mahasiswa digambarkan dengan variabel XY. Desain penelitian
digambarkan sebagai berikut:
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Penyelenggara Program Belajar Jarak Jauh
(UPBJJ) Universitas Terbuka Bandung. Jalan Panyileukan Raya no. 1a,
Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Universitas Terbuka dipilih karena lembaga ini
menyelenggarakan pendidikan dengan model pembelajaran jarak jauh.
2. Populasi Penelitian
Ali (2010, hlm. 256) menyatakan bahwa populasi adalah sumber data secara
keseluruhan. Lebih lanjut, Arifin (2011, hlm. 215) menjelaskan bahwa populasi
42
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hal-hal yang terjadi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa peserta didik mata
kuliah Praktikum Biologi di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Terbuka UPBJJ Bandung.
3. Sampel Penelitian
Sugiyono (2009, hlm. 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sementara Ali (2010, hlm. 257)
menjelaskan bahwa sampel adalah bagian yang mewakili populasi, yang diambil
menggunakan teknik-teknik tertentu.
Pada penelitian ini, sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling
atau sampel bertujuan. Teknik ini dipilih dengan pertimbangan bahwa populasi
sangat bervariasi dan tidak semua mahasiswa peserta mata kuliah Praktikum
Biologi di Universitas Terbuka UPBJJ Bandung menggunakan media
pembelajaran “Dry Lab” sebagai suplemen dalam pembelajaran jarak jauhnya.
Dengan purposive sampling, peneliti mengambil sampel dari populasi dengan
membatasi penelitian pada mahasiswa yang menggunakan media simulasi
laboratorium “Dry Lab” dalam kegiatan pembelajarannya.
Sugiyono (2013, hlm. 124) mengungkapkan bahwa purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Lebih lanjut,
Arifin (2012, hlm. 221) menjelaskan bahwa purposive sampling adalah “... cara
pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan dan atau tujuan
tertentu, serta berdasarkan cara-cara atau sifat-sifat tertentu.”
Adapun jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 16
orang.
C. Definisi Operasional
43
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry
Lab adalah penghitungan akumulasi jumlah skor persepsi yang meliputi aspek
perhatian, pengetahuan, pengertian, dan penghayatan mahasiswa mengenai
penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah penilaian aspek otonomi (autonomy), kompetensi
(competence), keterhubungan (relatedness), dan keseluruhan aspek motivasi
berdasarkan teori motivasi determinasi diri (self-determination).
D. Instrumen Penelitian 1. Jenis Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau
kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013, hlm. 199).
Adapun bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket
berstruktur dengan jawaban tertutup. Angket berstruktur adalah angket yang
menyediakan kemungkinan jawaban (Ali, 1982, hlm. 88). Sementara bentuk
angket dengan jawaban tertutup adalah angket yang pada setiap itemnya sudah
tersedia berbagai alternatif jawaban (Ali, 1982, hlm. 88). Dengan demikian,
responden tidak dapat memberikan jawaban lain kecuali alternatif-alternatif
jawaban yang telah disediakan dalam angket.
Penggunaan angket ini diterapkan untuk memperoleh data dari kedua
variabel. Angket pertama digunakan untuk mengetahui persepsi mahasiswa
terhadap penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab”, sedangkan angket
yang kedua digunakan untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa pada mata
kuliah Praktikum Biologi.
44
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden tidak perlu memberikan jawaban diluar opsi yang telah disediakan.
Adapun skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013, hlm.
134).
Tabel 3.2 Skala Likert
Pernyataan SS S TS STS
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Keterangan:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
2. Proses Pengembangan Instrumen
Pada angket untuk memperoleh data berupa motivasi mahasiswa (variabel y),
peneliti melakukan adaptasi dari beberapa angket yang telah disusun oleh para
ahli. Angket yang digunakan untuk memperoleh data berupa motivasi belajar
mahasiswa pada aspek otonomi (autonomy) diadaptasi dari angket The Perceived
Autonomy in Life Domains Scale (PALDS-16) yang dikembangkan oleh Blais,
Vallerand dan Lachance (1990). Angket yang digunakan untuk memperoleh data
berupa motivasi belajar mahasiswa pada aspek kompetensi (competence)
diadaptasi dari angket Perceived Competence Scales (PCS) yang dikembangkan
oleh Williams, Freedman, dan Deci (1998). Sementara angket yang digunakan
untuk memperoleh data berupa motivasi belajar mahasiswa pada aspek
keterhubungan (relatedness) diadaptasi dari angket The Need for Relatedness
45
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006, hlm. 168). Sebuah instrumen
tergolong valid jika mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat
menangkap data secara tepat.
Penelitian ini menggunakan dua langkah dalam melakukan pengujian
validitas instrumen, yakni melakukan uji validitas isi (content validity) dan uji
validitas konstak (construct validity).
a. Uji Validitas Isi (Content Validity)
Uji validitas isi dapat dilakukan dengan cara mencocokkan isi instrumen
dengan teori yang relevan. Teknik uji validitas isi yang digunakan pada penelitian
ini adalah dengan menyusun kisi-kisi instrumen.
b. Uji Validitas Konstrak (Construct Validity)
Validitas konstrak berkaitan dengan kesesuaian instrumen yang telah disusun
dengan landasan teori tertentu. Pengujian validitas konstrak pada instrumen
penelitian ini menggunakan teknik expert judgement dengan meminta pendapat
dan penilaian ahli pada bidang terkait.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat konsistensi instrumen dalam hal kemampuannya
memperoleh data dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Suatu instrumen
dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan
pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. (Arifin,
2012, hlm 248).
Dalam pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini, peneliti akan
46
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
teknik Cronbach's Alpha atau Koefisiensi Alfa. Teknik ini dipilih karena
kemampuannya untuk menguji reliabilitas skala pengukuran dengan tiga, lima,
atau tujuh pilihan (Arifin, 2012, hlm. 249).
Penghitungan reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan software GNU PSPPIRE.
Tabel 3.3
Uji Reliabilitas Angket Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab
Cronbach's Alpha N of Items
.91 36
Dari tabel perhitungan uji reliabilitas diatas dapat diketahui bahwa nilai
reliabilitas pada angket persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi
laboratorium Dry Lab adalah 0,91. Agar dapat dilihat apakah instrumen tersebut
reliabel atau tidak, maka digunakan rtabel dengan tingkat kepercayaaran 95%. Telah
diketahui pula bahwa nilai rtabel adalah 0,632, sehingga dapat disimpulkan bahwa
rhitung > rtabel atau 0,91 > 0,632 yang berarti bahwa instrumen angket persepsi
mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab (variabel
X) dapat dinyatakan reliabel serta layak digunakan sebagai alat pengumpul data.
Hasil uji reliabilitas untuk instrumen variabel Y (motivasi belajar mahasiswa)
setelah dianalisis dengan teknik Cronbach's Alpha menggunakan software GNU
PSPPIRE diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Mahasiswa
Cronbach's Alpha N of Items
.80 16
47
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
reliabilitas pada angket motivasi belajar mahasiswa adalah 0,80. Agar dapat dilihat
apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak, maka digunakan rtabel dengan
tingkat kepercayaaran 95%. Telah diketahui pula bahwa nilai rtabel adalah 0,632,
sehingga dapat disimpulkan bahwa rhitung > rtabel atau 0,80 > 0,632 yang berarti
bahwa instrumen angket motivasi belajar mahasiswa dapat dinyatakan reliabel dan
dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
E. Teknik Analisis Data
Setelah data dari kuisioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan
pengolahan dan analisis data. Analisis data adalah proses pengolahan data yang
telah diperolah menjadi informasi sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya
mudah dipahami dan dapat menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
penelitian, baik dalam hal deskripsi, induksi, maupun penarikan kesimpulan (Ali
dan Abdurrahman 2007, hlm. 52).
1. Uji Koefisien Korelasi
Untuk menganalisis hubungan antara dua variabel, dilakukan uji korelasi
dengan teknik Product Moment atau Korelasi Pearson. Teknik ini digunakan
karena korelasi product moment berfungsi untuk menguji hipotesis hubungan
antara satu variabel independen dengan satu dependen (Sugiyono, 2013, hlm.
215). Arifin (2012, hlm. 273) juga mengungkapkan kondisi yang memungkinkan
penggunaan teknik korelasi ini, antara lain:
a) sumber data dari dua variabel tersebut datang dari subjek yang sama
b) menggunakan angket atau wawancara terstruktur
c) data diperoleh dari interviewer dan observer yang sama
d) data dari dua variabel itu adalah data kontinum interval atau rasio
e) hubungan dua variabel itu linier
f) varian dua variabel itu homogen
48
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu h) distribusi data tiap variabel berbentuk unimodal
Pengujian korelasi product moment ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan software GNU PSPPIRE.
2. Uji Signifikansi
Koefisien korelasi yang dilakukan pada langkah tersebut baru berlaku untuk
sampel penelitian, maka selanjutnya perlu dipertanyakan apakah hubungan yang
ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi penelitian. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan melakukan uji signifikansi. Adapun rumus signifikansi product
moment adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2013, hlm. 257):
t =
ρ
√
n−2√
1− ρ2Keterangan :
t : uji signifikansi korelasi
ρ : koefisien korelasi Rank Spearman
n : banyaknya ukuran sampel
Nilai thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan tingkat
kepercayaan 95% (α = 0,05). Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan kriteria
sebagai berikut:
1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
2) Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Di mana:
H0 adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan positif
signifikan antara variabel X dengan variabel Y
H1 adalah hipotesis kerja yang menyatakan adanya hubungan yang
49
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Identifikasi Koefisien Korelasi
Nilai koefisien korelasi yang didapatkan kemudian diterjemahkan
menggunakan tabel kriteria interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono
(2013, hlm. 257). Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses analisis data.
Tabel 3.5
Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2013, hlm. 257)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
± 0,00 – 0,199 Sangat rendah
± 0,20 – 0,399 Rendah
± 0,40 – 0,599 Sedang
± 0,60 – 0,799 Kuat
1
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI
LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian, secara umum didapatkan kesimpulan
bahwa terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media
simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar mahasiswa. Sedangkan
secara khusus, simpulan yang dapat diambil adalah:
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa
terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi
belajar mahasiswa aspek otonomi (autonomy). Hal ini dikarenakan media
simulasi laboratorium Dry Lab memberikan kebebasan untuk belajar
dimanapun dan kapanpun, serta penggunaan media pembelajaran secara
penuh dikendalikan oleh peserta didik. Selain itu, fitur simulasi praktikum
yang dimiliki Dry Lab memungkinkan mahasiswa untuk melakukan
percobaan praktikum secara lebih bebas, tanpa khawatir terjadinya kesalahan
yang beresiko.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa
terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi
belajar mahasiswa aspek kompetensi (competence). Hal ini dikarenakan
media simulasi laboratorium Dry Lab memberikan stimulasi untuk percaya
diri dan merasa mampu mengelola kegiatan belajarnya. Fitur simulasi
praktikum yang dimiliki Dry Lab memungkinkan mahasiswa untuk
melakukan percobaan praktikum dengan situasi yang dirancang menyerupai
situasi aslinya, serta kesempatan peserta didik untuk mengulang percobaan
sesuai kebutuhan, sehingga perasaan percaya diri dan kompeten ini akan
meningkat.
2
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI
LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi
belajar mahasiswa aspek keterhubungan (relatedness). Meski media simulasi
laboratorium Dry Lab dirancang sebagai aplikasi yang hanya dapat
digunakan oleh single user, namun interaksi dimungkinkan melalui simulasi
percobaan secara berkelompok, serta tersedianya forum diskusi di laman
web Universitas Terbuka.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
dapat memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam peneltian
ini. Rekomendasi tersebut diantaranya adalah:
1. Bagi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Lulusan Program Studi Teknologi Pendidikan diharuskan memiliki
kompetensi sebagai pengembang kurikulum, perancang media pembelajaran,
desainer pembelajaran, dan pengembang model pembelajaran. Adapun dalam
pengembangan, perancangan, maupun pemanfaatan dalam domain teknologi
pendidikan ini, seorang teknolog pembelajaran perlu berpusat pada peserta didik
sebagai subjek pembelajaran, salah satunya dengan mempertimbangkan persepsi
mahasiswa.
2. Bagi Universitas Terbuka
Sistem pembelajaran jarak jauh, di mana peserta didik dan fasilitator terpisah
oleh jarak dan waktu, membutuhkan media yang inovatif untuk menjembatani
jarak antara keduanya. Selain itu, berdasarkan temuan penelitian, persepsi
mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab ternyata
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar
mahasiswa. Universitas Terbuka sebagai lembaga penyelenggara pendidikan jarak
3
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI
LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajarannya. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi tentu akan
meningkatkan efektivitas pada sistem pembelajaran jarak jauh.
3. Peneliti Selanjutnya
Bagi para peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian yang serupa atau
hampir serupa dapat menindaklanjuti dengan melakukan pengkajian lebih intens
melalui penelitian eksperimen mengenai efektivitas penggunaan media simulasi
laboratorium Dry Lab terhadap motivasi belajar mahasiswa Universitas Terbuka.
Peneliti berikutnya juga dapat melakukan penelitian pada aspek belajar lainnya
dalam proses pembelajaran jarak jauh, misalnya kemandirian belajar dan hasil
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI
LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (2010). Penelitian pendidikan: Prosedur dan strategi. Bandung: Angkasa.
Anni, C.T. (2007). Psikologi belajar. UPT UNNES Press.
Arifin, Z. (2009). Penelitian pendidikan: Metode dan paradigma baru. Bandung:
Rosda.
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2013). Indonesia internet users.
Diakses pada 24 November 2013, dari: http://www.apjii.or.id/
v2/index.php/read/page/halaman-data/9/statistik.html.
Badan Pusat Statistik. (2013). Statistik Indonesia 2013. Diakses pada 24
November 2013, dari: http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/SI_2013/
index3.php?pub=Statistik%20Indonesia%202013.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2014). Rencana pembangunan
jangka menengah nasional 2015-2019 Buku I – Agenda pembangunan
nasional. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
Belawati, T. (2002). Perkembangan pemikiran tentang pendidikan terbuka dan
jarak jauh. Dalam T. Belawati, dkk (eds), hal. 30-44. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Compton, W. C. (2005). An Introduction to Positive Psychology. Belmont, CA:
85
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI
LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Darmayanti, T. & Belawati, T. (2002). Laporan penelitian kemauan belajar
(learning volition) mahasiswa pendidikan jarak jauh (Studi kasus di
Universitas Terbuka). Jakarta: Pusat Studi Indonesia Lembaga
Penelitian Universitas Terbuka.
Deci, E. L., dkk. (1991). Motivation and education: The self-determination
perspective. Educational Psychologist vol. 26, hal. 325 – 346.
Deci, E. L. & Vansteenkiste, M. (2004). Self Determination Theory And Basic
Need Satisfaction: Understanding Human Development in Positive
Psychology. Richerce di Psicologia, vol. 27 (1), hal. 23 – 35.
Departemen Pendidikan Nasional. (2013). Katalog Universitas Terbuka 2014.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Fee, K. (2009). Delivering e-learning: A complete strategy for design application
and assessment. London: Kogan Page Publishers.
Haryono, A. (1998). Belajar mandiri: Konsep dan penerapannya dalam system
pendidikan dan pelatihan terbuka/jarak jauh. Jurnal Pendidikan
Terbuka Jarak Jauh, vol. 2 (2). Diakses pada 1 Agustus 2015, dari:
http://simpen.lppm.ut.ac.id/ptjj/PTJJ%20Vol%202.2%20september%20
2001/22anung.htm.
Hamalik, O. (2012). Psikologi belajar dan mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Holden, J. T. & Westfall, P. J. L. (2010). An instructional media selection guide for
86
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI
LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
introduction to virtual worlds. Boston: United States Distance Learning
Association.
Internet World Start. (2012). Internet Usage in Asia. Diakses pada 24 November
2013, dari: http://www.internetworldstats.com/stats3.htm.
Irwanof, P. & Sukmayadi, D. (2010). Kajian terhadap substansi dan media
PEFI4309 Praktikum Fisika. Laporan Penelitian Evaluasi Bahan Ajar.
Jakarta: LPPM Universitas Terbuka.
Johnson, J. L. (2003). Distance education: the complete guide to design, delivery,
and improvement. New York: Teachers College Press.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Panduan penyelenggaraan model
pembelajaran pendidikan jarak jauh di perguruan tinggi. Jakarta
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. (2014). Rencana
pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019. Jakarta
Kirschner, P & Huisman, W. (1998). Dry laboratories in science education:
computer-based practical work. International Journal of Science
Education Vol. 20 (6), hal 665-682
Miarso, Y. (2004). Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Kencana.
Nurmawati, S. & Meilani, A. (1994). Studi tentang kesulitan yang dihadapi oleh
mahasiswa dalam proses belajar jarak jauh. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Oetoyo, B. & Daulay, P. (2008). Interaksi sosial mahasiswa pendidikan jarak jauh
87
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI
LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
www.ut.ac.id). Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, vol. 9 (2),
hal. 83 – 100.
Padmo, D. & Pribadi, B. (2002). Media dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh.
Dalam T. Belawati (Eds). Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, hal.
61-79. Jakarta: Universitas Terbuka.
Palladino, J. & Bloom, C. (2008). Motivation and emotion. Dalam S. Davis & W.
Buskits (Eds). 21St Century Psychology: A Reference Handbook 1.
California: SAGE Publications, Inc.
Pinel, J. P. J. (2012). Biopsikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rakhmat, J. (2012). Psikologi komunikasi. Bandung: Rosda.
Riduwan. (2012). Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti.
Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2011). Model-model pembelajaran: Mengembangkan profesionalisme
guru. Jakarta: Rajawali Press.
Rustaman, N. Y. (1995). Peranan praktikum dalam pembelajaran biologi. bahan
pelatihan bagi teknisi dan laboran perguruan tinggi. Kerjasama
FPMIPA IKIP Bandung dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Bandung: FPMlPA IKIP.
Sahin, I. dan Shelley, M. (2008). Considering students’ perceptions: The distance
education student satisfaction model. Educational Technology &
Society Journal, vol. 11 (3), hal. 216–223.
88
Yuniar Fajar Perdhana, 2015
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI
LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kencana.
Smaldino, S.E., Lowther, D. L. & Russel, J. D. (2012). Instructional technology
& media for fearning. Jakarta: Kencana.
Sobur, A. (2003). Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.
Susilana, R. dan Riyana, C. (2008). Media pembelajaran. Bandung: Jurusan
Kurtekpend FIP UPI.
Tahar, I. & Enceng. (2006). Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar
pada pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh,
vol. 7 (2), hal 91 – 101.
The World Bank. (2003). Lifelong learning in the global knowledge economy:
challenges for developing countries. Washington DC: The World Bank.
Tilaar, H.A.R. (2002). Lahirnya Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh di Indonesia,
Suatu Flashback. Dalam T. Belawati, dkk (eds), hal. 57-68. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah