• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER TUNGKAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER TUNGKAI."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN LADDER DRILL TERHADAP

KELINCAHAN DAN POWER TUNGKAI

(Studi Eksperimen pada Pemain Futsal SMAK 2 BPK Penabur Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh:

Indra purnamadinata 0900830

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : INDRA PURNAMADINATA

NIM : 0900830

JUDUL : PENGARUH LATIHAN LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER TUNGKAI

(Studi Eksperimen Atlet Futsal SMAK 2 BPK Penabur)

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I,

Dr. Nina Sutresna, M.Pd. NIP. 196412151989012001

Pembimbing II,

Drs. Satriya

NIP. 196002101987031004

Diketahui oleh,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(3)

Pengaruh Latihan ladder drill

Terhadap kelincahan dan Power

Tungkai

Oleh

Indra Purnamadinata

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Indra Purnamadinata 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pengaruh latihan ladder drill terhadap Kelincahan dan Power Tungkai

Pembimbing : 1. Dr. H. Nina Sutresna, M.Pd. 2. Drs. Satriya.

Indra Purnamadinata 0900830*

ladder dill adalah latihan berbagai pola gerakan kaki yang berbeda Melalui latihan tangga yang diletakan di tanah/lantai dimana seorang atlet di tuntut untuk melompat, bergerak ke kanan ke kiri secara cepat. Berbicara dengan melompat dan bergerak ke kanan dana kiri secara cepat tak akan jauh dengan kelincahan dan power tungkai. Dua komponen ini merupakan faktor yang menunjang dalam permainan futsal dengan gerakan yang lincah memberikan kemudahan seorang pemain futsal bergerak bebas dilapangan ditunjang dengan gerakan explosif seorang pemain futsal dapat merebut bola maupun melakukan shooting dengan baik. Maka dalam penelitian ini penulis membahas tentang pengaruh latihan ladder drill terhadap kelincahan dan power tungkai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan ladder drill terhadap kelincahan dan power tungkai. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAK 2 BPK penabur bandung yang mengikuti ekstrakulikuler futsal, sedangkan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari 20 orang. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah meotde ekperimen. Setelah melaksanakan latihan selama 8 minggu dengan frekuensi latihan 2 kali perminggu diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan yang signifikan dari latihan ladder drill terhadap kelincahan dan power tungkai. Disarankan kepada pelatih, pengajar, pembina olahraga dan para pembaca agar memberikan latihan ladder drill untuk meningkatkan kelincahan dan power tungkai dalam pelaksanaan program latihannya.

(5)

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

EFFECT OF EXERCISE ON AGILITY LADDER DRILLS AND POWER LEG

Pembimbing : 1. Dr. H. Nina Sutresna, M.Pd. 2. Drs. Satriya.

Indra Purnamadinata 0900830*

Ladder dill is the practice of various different patterns of footwork drills Through ladder placed on the ground / floor where an athlete in demand to jump, move right to left quickly. Talking to jump and move right to left quickly funds will not be far away with agility and power leg. These two components are the factors that support the futsal game with agile movements provide a convenience futsal players move freely in the field supported by the explosive movement a futsal player can take the ball and shooting well. So in this study the author discusses the influence of exercise on the agility ladder drills and power leg. This study aims to determine how much influence the ladder drills for agility drills and power leg. The population in this study were students SMAK 2 Sower CPC duo who follow Extracullicar futsal, while the samples used in this study consisted of 20 people. The research method used in this study is meotde experiment. After carrying out training for 8 weeks with a frequency of 2 times per week exercise showed that there was a significant increase from the exercise of the agility ladder drills and power leg. It is recommended to coaches, teachers, sports coaches and readers to provide training to improve the agility ladder drills and power leg in the implementation of the training program.

(6)

Indra purnamadinata, 2014 Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN……….. i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 8

B. Olahraga Futsal dan Sepak bola ………... 9

C. Tehnik Dasar Olahraga Futsal ...………. 10

D. Prinsip Prinsip Latihan ... 12

1.Prinsip Latihan Overload ... ... 12

2. Prinsip Spesifikasi ... ... 12

3. Prinsip Variasi Latihan ... 12

4. Prinsip Reversibility ... 13

5. Prinsip Periodesasi ... 13

E. komponen fisik Dalam Olahraga Futsal... 13

1. Kelincahan ... 13

(7)

Indra purnamadinata, 2014 Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Ladder drill ... 18

F. Kerangka Pemikiran ... 20

G. Hipotesis Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 22

B. Desain Penelitian ... 23

C. Metode Penelitian ... 25

D. Definisi Operasional ... 26

E. Instrumen Penelitian ... 27

F. Prosedur Pengolahan Data ... 30

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data ... 34

B. Pengujian Hipotesis ... 35

C. Diskusi Penemuan ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 40

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ………. 41

LAMPIRAN ... 42

(8)

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah

berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik

anak-anak, remaja sampai orang dewasa. Futsal atau dalam bahasa spanyol di

sebut futbol sala yang berarti sepak bola dalam ruangan. Futsal pertama kali di

populerkan di montevideo, uruguay pada tahun 1930 oleh Juan Carlos Ceriani,

sorang pelatih sepak bola asal argentina keunikan permainan futsal mendapat

perhatian di seluruh amerika selatan terutama di Negara Brasil (http://id .

wikipedia.org/wiki/futsal). Keterampilan yang dikembangkan dalam permainan

ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain

Brasil di luar ruangan

Futsal adalah permaianan bola yang dimainkan oleh dua tim yang

masing-masing beranggotakan 5 orang pemain dalam lapangan. Tujuan permainan futsal

sama seperti tujuan pada permainan sepak bola, tujuan sepak bola menurut

pendapat Sucipto dkk. (2000, hlm.7) menjelaskan : “Tujuan permainan sepak bola

adalah pemain memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan”. Lapangan futsal memliki ukuran yang relatif kecil hampir tidak ada ruangan untuk tidak membuat

kesalahan sehingga dalam permainan futsal cenderung lebih banyak terjadinya gol

dari pada permainan sepak bola. Menurut Lhaksana (2012, hlm7):” Futsal adalah

permainan yang sangat cepat dan dinamis dari segi lapangan yang relatif kecil hampir tidak ada ruangan untuk membuat kesalahan”. dilihat karakteristik permaiana futsal yang sangat dinamis dengan ukuran lapangan sekitar 25 meter 42

meter x lebar 15 meter – 25 meter, mengisyaratkan pemain futsal harus memiliki

kemampuan tehnik yang baik dan ditunjang kondisi fisik yang baik pula. Dalam

olahraga futsal ada beberapa faktor yang menunjang agar prestasi tercapai, yaitu

(9)

2

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang

tidak bisa dipisahkan begitu saja, baik pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam

usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus

dikembangkan, menurut Harsono (1988, hlm.153) memberikan penjelasan lebih

jauh mengenai kondisi fisik yaitu,

1) Akan ada peningkatan dalam kemampuan system sirkulasi dan kerja jantung, 2)Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik, 3)Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan, 4)Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan, 5)Akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respons demikian diperlukan.

Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik

memegang peranan yang sangat penting, karena kondisi fisik merupakan faktor

dasar bagi setiap aktivitas manusia dan turut berperan dalam menentukan prestasi

atlet. Latihan kondisi fisik yang diberikan harus dapat mengembangkan

kemampuan kondisi fisik umum dan khusus sesuai dengan kebutuhan olahraga

yang diperlukan. Pembentukan kondisi fisik yang diperlukan memerlukan waktu

yang cukup lama dan harus dilakukan dengan perencanaan latihan yang terarah

dan sistematis. Menurut Satriya dkk. (2010, hlm.12) “latihan yaitu sistematis,

berulang-ulang, kian hari kian bertambah ”.

Setiap proses latihan yang dilakukan harus berpedoman pada teori teori

yang telah diuji melalui penelitian yang bertahun-tahun serta prinsip latihan yang

benar dan sudah diterima secara universal. Sehingga latihan yang diberikan tidak

membahayakan untuk atlet secara langsung maupun tidak langsung

Unsur-unsur fisik menurut Harsono (1988, hlm.153) terdiri dari : “fleksibilitas, kelincahan (agility), daya tahan (endurance), stamina, kekuatan, daya ledak otot (power), daya tahan otot (muscle-endurance), kecepatan (speed).

Fleksibilitas dalam olahraga futsal diperlukan untuk gerakan sendi dan

kontraksi otot yang seluas-luasnya. Latihan fleksibilitas dapat dilakukan sendiri

atau bantuan orang lain. Dampak fleksibilitas sudah dapat dirasakan dalam

hitungan minggu. Kekuatan diperlukan untuk melakukan tegangan untuk

(10)

3

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Beban yang dipakai bisa berasal dari diri sendiri (beban internal) atau

menggunakan alat bantu (beban eksternal). Daya tahan diperlukan untuk

melakukan kerja (gerakan) dalam waktu yang lama yang berarti, kalau pun

mengalami kelelahan akan pulih dalam waktu yang singkat. Yang terakhir adalah

Kecepatan diperlukan untuk melakukan gerak dalam waktu yang singkat.Latihan

kecepatan dapat dilakukan dalam bentuk lari bolak balik, dan lain sebagainya

sesuai kebutuhan disebut juga kecepatan maksimal merupakan salah satu

komponen fisik yang harus dimiliki oleh seorang atlet. Menurut Harsono

(1988, hlm.216) kecepatan adalah “kemampuan untuk melakukan

gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat singkatnya

atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu

sesingkat-singkatnya”

Dalam lari sprint kecepatan lari ditentukan oleh gerakan berturut-turut dari

kaki yang dilakukan secara cepat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kecepatan di antaranya waktu, reaksi, kemampuan untuk mengatasi ketahanan,

tehnik, konsentrasi, keturunan dan elastisitas otot. Menurut Sidik (2010, hlm.22) “Metode latihan yang tepat untuk meningkatkan kecepatan gerak secara ekslusif hanya 10% yaitu dengan metode repetisi”. Repetisi merupakan metode pengulangan dimana gerakan yang dilakukannya berulang-ulang

Komponen fisik lain yang mempengaruhi olahraga futsal adalah

kelincahan, definis kelincahan menurut satriya dkk. (2010, hlm.74) “kemampuan

tubuh untuk merubah arah dengan sepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya”. Kelincahan sangat diperlukan dalam berbagai macam cabang olahraga terutama olahraga yang memerlukan kecepatan

merubah arah dengan cepat seperti cabang olahraga permainan

Futsal mempunyai karakteristik lapangan kecil sehingga gerakan merubah

arah dengan cepat tanpa kehilangan keseimbangan sangat diperlukan menurut

Kardjono (2008, hlm.20) “kelincahan kemampuan mengubah arah posisi tubuh

(11)

4

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Olahraga beregu seperti futsal disamping kelincahan, power sangat dibutuhkan

dalam cabang olahraga ini karena dengan model lapangan yang berukuran kecil

pergerakan dan tolakan kaki atlet haruslah cepat dan kuat. Power adalah

kemampuan otot untuk bergerak secara maksimal dalam waktu yang sangat cepat.

Ditinjau dari analisi gerak cabang olahraga futsal bagian tubuh yang paling

dominan adalah tungkai. Agar dapat menghasilkan tungkai yang baik diperlukan

latihan yang memadai. Tungkai adalah kelompok rangka anggota badan bawah

sesuai fungsi sebagai alat gerak ia menahan berat badan bagian atas, dapat

memindahkan tubuh (bergerak ) dapat menggerakan tubuh ke atas dan dapat

menendang, Terkait dengan power tungkai sajoto (1988, hlm.58) menjelaskan “power tungkai adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekutan maksimum, dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya”. Penerapan latihan kelincahan dan power tungkai membutuhkan bentuk latihan yang tepat agar peningkatan dapat dirasakan oleh atlet ketika

sedang berlatih dan bertanding. Berbagai cara dilakukan oleh atlet-atlet maupun

pelatih dalam upaya meningkatkan Power tungkai. Latihan yang biasa dilakukan

adalah latihan ladder drill.

latihan ladder drill merupakan bentuk latihan melompat menggunakan

satu atau dua kaki dengan melompati tali yang berbentuk tangga yang diletakkan

dilantai atau di tanah latihan leeder driil gerakannya terpola bervariasi menarik

dan menyenangkan (www.quickness-drillss.com).

Tujuan utama dari ladder dill adalah untuk memberikan berbagai pola

gerakan kaki yang berbeda Melalui latihan menggunakan tangga yang diletakan di

tanah/lantai. meskipun pelatih dapat menggambar tangga di tanah mengunakan

kapur agar jauh lebih murah, tetapi lebih baik menggunakan tangga yang

menyajikan kehadiran fisik sedikit dari pada menggunakan kapur. karena dengan

adanya penghalang fisik atlet cenderung sedikit lebih akurat. Dengan tangga

mereka bisa merasakan ketika mereka tidak akurat dalam melangkah

(12)

5

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Latihan ladder drill jarang diterapkan oleh beberapa pelatih khususnya

pelatih ektrakulikuler di sekolah-sekolah. Menurut peneliti, hal itu terjadi

dikarenakan kurangnya informasi mengenai latihan tersebut. Berdasarkan

pengamatan dilapangan gerakan ladder drill dapat memberikan efek baik yaitu

salah satunya meningkatkan kelincahan dan power tungkai

Latar belakang tersebut membuat peneliti merasa penting untuk mengkaji

lebih dalam masalah tersebut melalui kejian penelitian tentang pengaruh latihan

ladder drill terhadap kelincahan dan power tungkai Ektrakulikuler Futsal Smak 2

Bpk Penabur Bandung.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah latihan ladder drill memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap kelincahan ?

2. Apakah latihan ladder drill memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap power tungkai ?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah Yang dikemukakan diatas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ingin mendapatkan data dan informasi yang jelas mengenai pengaruh yang

signifikan latihan menggunakan ladder drill terhadap kelincahan

2. Ingin mendapatkan data dan informasi yang jelas mengenai pengaruh yang

(13)

6

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan

penulis melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pemahaman secara teoritis yang pada akhirnya dapat

dijadikan sebagai referansi bagi para pelatih maupun atlet bahwa kelincahan

dan power tungkai merupakan komponen penting.

2. Manfaat secara praktis hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi

pelatih untuk mengetahui metode latihan peningkatan kelincahan dan

power tungkai.

E. Batasan Penelitian

Untuk menghindari luas lingkup permasalahan yang memungkinkan

diperolehnya hasil yang tidak memuaskan, maka penelitian ini akan di batasi

ruang lingkupnya agar diperoleh hasil yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan.

Pembatasan masalah ini dijelaskan oleh surakhmad (1998, hlm.36).

Pembatasan ini diperlukan buka saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapakan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga kecekatan, waktu, biaya, dan lain lain dan sebagaimana yang timbulnya dari rentan tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut, batasan penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen (X) sering disebut variabel bebas yaitu latihan ladder drill.

2. Variabel Dependen (Y1) sering disebut variabel terikat yaitu kelincahan

3. Variabel Dependen (Y2) sering disebut variabel terikat yaitu powertungkai

4. Populasi dan Sampel penelitian ini adalah pemain Futsal yang mengikuti

Ektrakulikuler di SMAK 2 BPK Penabur Bandung

(14)

7

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya

maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan di

uraikan berdasarkan ssitematika penulisan sebagai berikut :

Bab 1 memuat pendahuluan yang mencangkup: latar belakang penelitian

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitaian,

struktur organisasi skripsi. Bab 2 memuat landasan teori, kerangka pemikiran dan

hipotesis yang berisi teori-teori yang berhubungan : hakihat permainan futsal,

hakikat latihan, hakikat kondisi fisik, hakikat kelincahan, hakikhat power tungkai,

hakikat ladder drill, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian. Bab 3 memuat

metode latihan, yang mencangkup : metode penelitian, populasi dan sampel,

desain penelitian, intrumen penelitian, pelaksanaan latihan, dan prosedur

pengolahan data. Bab 4 memuat hasil penelitian yang mencangkup : hasil

penelitian, analisis penelitian, dan diskusi temuan. Bab 5 memuat kesimpulan dan

(15)

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian

Lokasi merupakan tempat dilaksanakannya penelitian dalam memberikan

treatment dan pengambilan data akan memberikan pengaruh yang besar dalam

menentukan hasil yang akan dicapai dalam penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini di Ekstrakulikuler Futsal SMAK 2 BPK

PENABUR Bandung yang terletak di Jln Dursasana No 8 Bandung. Latihan

Futsal SMAK 2 BPK PENABUR Bandung yaitu hari senin, rabu, pukul 15.30

WIB dan sabtu pukul 09.00 WIB

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau obyek

yang merupakan sifat-sifat umum. Sedangkan menurut Arikunto (2006, hlm.130)

“populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Lebih lanjut lagi dijelaskan oleh

Sugiyono (2010, hlm.80)“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”

Sesuai dengan kutipan diatas penulis dapat menyimpulkan yang dimaksud

dengan populasi adalah sekumpulan unsur yang akan diteliti, seperti sekumpulan

individu, sekumpulan keluarga, dan sekumpulan unsur lainnya. Dari sekumpulan

unsur tersebut diharapakan akan memperoleh informasi yang dapat memecahkan

masalah penelitian. Populasi yang digunakan ada 20 siswa yang mengikuti

ektarkulikuler futsal di SMAK 2 Bpk Penabur Bandung

3. Sampel Penelitian

Penarikan sampel dari populasi untuk memawakili populasi disebabkan

(16)

23

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2010, hlm.174) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian wakil dari populasi

yang diteliti” dan menurut Sugiyono (2010, hlm.81) “sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” sesuai dengan kutipan penulis menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang

akan diteliti

Dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sebagi sumber

data, yaitu sebagi sampel peneliti. Dalam menentukan sample ada beberapa teknik

sampling yang digunakan diantaranya random saampling dan purposive sampling.

Arikunto (2010, hlm.189), menjelaskan : “teknik pengambilan sampel, yang disebut juga teknik sampling, meliputi : Random Sampling, Stratified Sampling,

Area Probability Sampling, Proprotional Sampling, Purposive Sampling, Quoto

Sampling, Cluster Sampling, Dan Double Sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan purposivel sampling. menurut Sugiono (2006, hlm.95) Menjelaskan

bahwa: “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan pertimbangan anggota yang rajin mengikuti latihan dalam ekstrakulikuler

futsal.

B. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen

semu (quasi ekperimental) dengan bentuk nonequivalent control group

design..Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Penelitian Eksperimen Semu Sumber: Sugiyono (2006, hlm. 88)

Keterangan:

O1 : pretest kelompok eksperimen

O2 : postest kelompok eksperimen

X : treatment (perlakuan)/eksperimen

(17)

24

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah yangdilakukan dalam penelitian ini adalah

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2

Diadaptasi dari sumber, LR Gay, educational research: Competencies for analysys and application, New Jersey, Prentice Hall Inc 1996, pp 91-98

Permasalahan muncul akibat dari kejadian nyata dilapangan dan

memunculkan beragam data empirik, teoritis sebagai landasan kerangka berpikir.

Oleh karena itu Perumusan hipotesis mengacu pada kerangka berfikir untuk Analisis dan interprestasi data

(data analysis)

Penarikan kesimpulan implikasi dan saran berdasarkan hasil penelitian Penelusuran beragam data empirik dan

teoritik sebagai landasan kerangka berpikir berkaitan dengan masalah penelitian (review of related literature) Penelusuran permasalahan real dilapangan, sehingga

memunculkan beragam masalah penelitian (selection and definition of a problem)

Perumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berfikir dan kajian

empirik serta teoritik

(18)

25

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menentukan metode peneletian harus berdasarkan sampel, intrumen, design &

prosedure sehingga penarikan kesimpulan dapat berdasarkan hasil penelitian.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah-langkah peneliti dalam melakukan

penelitian dan mengolah data-data, Pengertian metode penelitian menurut

Arikunto (2010, hlm.203) bahwa: “Metode penelitian adalah cara yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Dalam penelitian karya

ilmiah ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan

menggunakan kelompok eksperimen

Metode eksperimen adalah kegiatan percobaan dengan memberikan

sebuah treatment yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah hasil penelitian,

metode ini akan menghasilkan data yang berhubungan dengan variabel-variabel

yang akan diteliti.

Variabel menurut Arikunto (2010, hlm.161) adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Dalam penelitian ekperimen peneliti mencari pengaruh paling sedikit dari satu buah variabel bebas terhadap

satu atau lebih variabel terikat. Variabel bebas adalah suatu yang mempengaruhi

atau menyebabkan kepada variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah metode latihan circuit training sedangkan variabel

terikatnya adalah suatu gejala yang ingin diketahui, karena adanya dari variabel

bebas, sehingga variabel terikatnya adalah kelincahan dan power tungkai. Metode

eksperimen dengan menggunakan kelompok eksperimen dan kontrol artinya akan

ada dua kelompok, kelompok eksperimen sebagai kelompok yang diberikan

treatmen dan kelompok kontrol yang tidak berfungsi sepenuhnya sebagai

(19)

26

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga

menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam

penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut :

1. Latihan menurut Harsono (1988, hlm.101) “proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari

kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”.

Latihan menurut Wiriarto (2013, hlm.2) “latihan adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan

berbagai peralatan sesuai dengan kebutuhan cabang olahraganya.

Pendapat diatas mengenai latihan penulis menyimpulkan bahwa latihan

merupakan proses sistematis untuk meningkatkan keterampilan yang

dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah

beban latihannya

2. Kelincahan menurut Satriya et al(2010, hlm.74) “kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan

keseimbangan pada posisi tubuhnya”

Oxendine (1986) serta borer dan zernicke (1979) mengatakan bahwa agilitas

adalah “….. speed and changing body position or direction”. Atau kecepatan dalam mengubah arah atau posisi tubuh dengan tepat dan cepat pada waktu

sedang bergerak, tanpa kehilangan kesimbangan dan kesadaran akan posisi

tubuhnya”

Pendapat diatas mengenai kelincahan penulis menyimpulkan bahwa

kelincahan “ kemampuan mengubah arah posisi tubuh dengan cepat dan tepat

pada waktu bergerak dengan situasi yang di hadapi dengan sadar tanpa

kehilangan keseimbangan”.

3. Power menurut Satriya dkk. (2010, hlm.62) “kemampuan otot untuk

mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat”

Sajoto (1988, hlm.55) menyatakan bahwa:“Daya ledak otot atau muscula

(20)

27

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maksimum,dengan usaha yang dikerjakan dalam waktu yang

sependek-pendeknya”.

4. Ladder drills are fun and functional ways to teach movement skills.,Although

linear and lateral movements are biomechanical simple, their combination

can be complex and many times overwhelming for the athlete.mBuy teaching

the mind and body to understand a variety of foot combinations, the chance

for confusion and subsequent error decreases (www.PssAthletics.com)

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa power merupakan

perpaduan dari kecepatan dan kekuatan yang dilakukan dalam waktu yang

sependek-pendeknya

E. Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data penelitian, menurut

Arikunto (2010, hlm.203) : “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis,

sehingga lebih mudah diolah”. Dengan alat ukur ini akan mendapatkan data hasil pengukuran sebagai hasil dari penelitian

Lamanya masa eksperimen tersebut, ditentukan berdasarkan pengaruh suatu

latihan. Pelaksanaan latihan ini berpedoman pada pendapat Harsono (1988,

hlm.154) yang menyatakan bahwa: “latihan kondisi fisik pre-season yang intensif selama 6-10 minggu”. Selanjutnya Harsono (1988, hlm.194) menyatakan juga

bahwa: “sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi satu

hari istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan

mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut”. Berdasarkan kutipan tadi,

istirahat diantara latihan dimaksudkan agar terjadi recovery dan adaptasi terhadap

beban latihan sehingga akan terjadi overload pada latihan selanjutnya atau disebut

over kompensasi.

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka alat ukur yang digunakan untuk

mengukur data kelincahan digunakan tes kelincahan yang dirancang oleh Mac

(21)

28

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jump yang dirancang oleh Sumpena (2013, hlm.84) memiliki “validitas 0,97 dan

reabilitas 0.90”.

1. Tes kelincahan

illionis agility run

 Tujuan : mengukur kelincahan

 Alat : peluit

meteran

Stopwatch

Cones/marker

Alat tulis

 Pelaksanaan : Taste melakukan pemanasan

terlebih dahulu, taste bersiap di start, pelatih memberikan perintah GO

dan mulai stopwatch, taste berlari mengikuti rute yang ditunjukkan,

pelatih mengehentikan stopwatch ketika teste melewati garis finish.

 Semakin semakin kecil waktu yang ditempuh oleh taste maka semakin

baik

Gambar 3.3

Illionis agility run

Sumber:Mc kenzie

Adapun pelakasanaan tes illisionis Agility Run sebagai berikut : Subjek

(22)

29

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan aba-aba “go” subjek dengan cepat lari menuju cone pembatas lalu melakukan perubahan arah kemudian lari lagi sampai menuju cone terakhir atau

garis finish, satu orang diberikan kesempatan dua kali dan waktu terbaik yang

dicatat.

Data Normatif untuk Illinois Agility Run Uji

Berikut ini adalah norma-norma nasional untuk 16 sampai 19 tahun usia (Davis et

al, 2000.) [1] :

Davis B. et al; Physical Education and the study of sport

2. Tes Power

 Pelaksanaan : Posisi kaki depan sampel berad di belakang

garis start Posisi badan berada di belakang garis start Setelah mendengar

aba-aba siap sampel mulai melakukan test Melakukan 3 kali lompatan

berturut-turut dengan satu kaki (single leg) tanpa berhenti Melompat

(23)

30

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk test pertama menggunakan kaki kanan Untuk test kedua

menggunakan kaki kiri

 Sampel diharapkan maksimal dalam meakukan test, agar indikator komponen

fisik power (kekuatan yang cepat) tercapai

Gambar 3.4 Intrument 3 Hop Jump

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Untuk mengelolah data yang merupakan skor-skor mentah hasil dari tes

awal dan tes akhir, perlu adanya pengelolahan data statistika. Rumus-rumus yang

digunakan dikutip dari buku Statistika dari Nurhasan dkk. (2008).

Langkah-langkah pengelolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata – rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Arti dari tanda – tanda dalam rumus tersebut adalah : X = Nilai rata – rata yang dicari

∑ = Jumlah

Xi = Nilai data

N = Jumlah sampel

(24)

31

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arti dari tanda – tanda dalam rumus adalah : S = Simpangan baku yang dicari

∑ = Jumlah

X = Nilai skor sampel

X = Nilai rata-rata

= Jumlah sampel

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang

digunakan adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn dengan

menggunakan rumus :

(X dan S masing – masing merupaka rata – rata dan simpangan baku dari sampel). b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Zn Z1. Jika proporsi dinyatakan S (Z1),

maka :

Menghitung selisih F (Z1) – S (Zi) kemdian tentukan harga – harga mutlak selisih

tersebut. Untuk menolak dan menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk tarif nyata α yang dipilih. Kriterianya

adalah : tolah hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi

L dari daftar tabel. Dalam hal lainya hipotesis nol diterima.

4. Uji Homogenitas

Adapun maksud dan tujuan dari uji Homogenitas ini adalah untuk mengetahui

homogen tidaknya dari dua data variansi atau beberapa variansi kelompok sampel.

Uji Kesamaan Dua Variansi ini menggunakan pendekatan uji F, yang formulasi

(25)

32

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kedua kelompok tersebut homogen apabila dihitung lebih kecil dari Ftabel.

Dimana Ftabel dicari dalam daftar distribusi F, dengan taraf nyata α = 0,05.

Dengan dk pembilang nb-1 dan dk penyebut nk-1 atau kriteria tolak H0 hanya jika

F ≥ F1/2α (V1, V2) dengan F1/2α (V1, V2) didapat dari distribusi F sesuai dengan dk

pembilang V1 = (n1-1) dan penyebut V2 = (n1-1). Kedua kelompok homogen jika

Fhitung Ftabel.

5. Uji t dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

t = Nilai thitung

D = Rata – rata selisih pengukuran awal & akhir sd = Standar deviasi selisih pengukuran awal & akhir

n = Jumlah sampel

Untuk menginterprestasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan :

a. Nilai α (0,05)

b. df (degree of freedom) = N – k, untuk Uji t sampel berpasangan dk (derajat kebebasan ) = N – 1

c. membandingkan t-hitung dengan nilai ttabel

Apabila :

a. thitung> ttabel, maka Ho ditolak

terhadap perbedaan secara signifikan

b. thitung< ttabel, maka Ho diterima

tidak terdapat perbedan secara signifikan

6. Uji kesamaan dua rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata satu pihak dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

(26)

33

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pendekatan statistika

x1 x2

Keterangan:

1

x = nilai rata-rata

2

x = nilai rata-rata

n1 = nilai sampel

n2 = nilai sampel

S1 = simpangan baku

(27)

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis dari latihan ladder drill

terhadapa peningkatan keincahan dan power tungkai pada siswa yang mengikuti

kegiatan ektarkulikuler futsal di SMAK 2 BPK PENABUR BANDUNG seperti

yang sudah dijelaskan pada bab III dan IV, maka penulis menarik kesimpulan dari

hasil penelitian

1. Latihan ladder drill memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap

peningkatan kelincahan dalam permainan futsal

2. Latihan Ladder drill memberikan pengaruh positif yang signifikan

terhadap power tungkai dalam permainan futsal.

B. Saran

Atas dara hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat dikemukakan

adalah sebagai berikut :

1. Bagi para pelatih dalam proses latihan agar mencoba latihan ladder drill

sebagia varian latihan untuk meningkatkan kemampuan kelincahan dan

power tungkai

2. Bagi para pembaca bisa menambah referensi ilmu untuk meningkatkan

kelincahan dan power tungkai.

3. Bagi lembaga bisa menambah referensi ilmu pengetahuan dalam bidang

(28)

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta

Bompa, T. (1999). Periodization Training for Sports. United State: Human Kinetics.

Giriwijoyo Santoso, (2007) Ilmu Faal Olahraga Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga, edisi 7. Bandung : Buku ajar FPOK UPI

Giriwijoyo S dan Zafar S.D. (2012) Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Giri Wiarto (2013). Fisiologi dan olahraga . Yogyakarta. Graha Ilmu

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.

Irawan, Andri. (2009). Teknik dasar modern futsal. Jakarta: PT Pena Pundi Aksara.

Kardjono. (2011). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI

Lhaksana, Justinus. (2011). Taktik & Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion

Nurhasan dan Cholil, Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Nurhasan, Cholil dan Hidayah, Nidahul.(2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung : Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung.

Mackenzie, Brian (2005). 101 Performance Evaluation Tests

Matjan, Bastinus N. (2009). Ilmu Kesehatan Olahraga. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. UPI Bandung

Satriya, dkk. (2010). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI.

Scheuneman, Timo. (2009). Futsal For Winners. Malang: Dioma.

Sidik, Dikdik Zafar. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Jurusan Pendidikan Kepelatihan. UPI Bandung.

Sajoto M, (1995) Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Oahraga, Semarang. Effhar Offset Semarang.

(29)

Indra purnamadinata, 2015

Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tenang, Jhon D.(2008). Mahir bermain futsal. Bandung: DAR! Mizan

Universitas Pendidikan Indonesia . (2013). Pedoman karya tulis ilmiah. UPI Bandung

Website :

Coachiwan. (2013), latihan-kecepatan [On Line]. Tersedia : http//

coachiwan.wordpress.com/2013/01/01/latihan-kecepatan/sistem-energi/

Damiri, achmad (1992) [On Line]. Tersedia www.jurnalskripsi.net

Ladder drill. (2011), agility-balance-coordination1.pdf [On Line] : Tersedia :http://www.greatmeltoncc.co.uk/news/wp-content/uploads

Wikipedia. (2013), FUTSAL [On Line]. Tersedia :

Gambar

Diadaptasi dari sumber, LR Gay, educational research: Gambar 3.2 Competencies for analysys and application, New Jersey, Prentice Hall Inc 1996, pp 91-98
Gambar 3.3 Illionis agility run
Tabel 3.1
Gambar 3.4 Intrument 3 Hop Jump

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh latihan beban dan latihan pliometrik terhadap kelincahan, (2) perbedaan kelincahan antara mahasiswa

Kelemahan metode latihan agility hur- dle drill diantaranya adalah; (1) metode latihan agility hurdle drill adalah metode untuk melatih power tungkai dan koordinasi, yang

Sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil penelitian tentang pengaruh latihan agility ladder Quick feet dan The Boxer terhadap kelincahan kaki pada cabang

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN LADDER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN GERAK SHADOW 6 TITIK ATLET BULUTANGKIS USIA 11-13

Berdasarkan hasil validasi ahli dan uji kelompok menyatakan jika produk pengembangan model latihan ladder drill untuk meningkatkan kelincahan pada SSB Satria Muda Kota Malang yang

Dalam penelitian ini peneliti mengaplikasikan metode latihan ladder drill dan three corner drill untuk mengetahui peningkatan agility pada pemain

Movement cone drill terhadap kelincahan sangat besar karena latihan ini sangat baik untuk di gunakan dalam melatih kelincahan seseorang yang mana Latihan kelincahan

Rancangan pada penelitian yang akan dilaksanakan sebagai berikut: Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Keterangan: A = ladder drill B = test situation O1 = Pretest pada ladder drill O2