• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 4593/UN40.2.2/PL/2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA

DAERAH MENJELANG PILKADA 2015

(Studi Deskriptif Analitis pada Masyarakat Kelurahan Margahayu Selatan

Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

NIAR WINDARI

NIM 1104300

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA

DAERAH MENJELANG PILKADA 2015

(Studi Deskriptif Analitis pada Masyarakat Kelurahan Margahayu Selatan

Kabupaten Bandung)

Niar Windari NIM: 1104300

Sebuah skripsi yang digunakan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

© NIAR WINDARI, 2015

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA AGUSTUS 2015

(3)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(4)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PERSEPSI

MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH

MENJELANG PILKADA 2015 (Studi Deskriptif Analitis pada Masyarakat Kelurahan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,

(5)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

NIAR WINDARI

1104300

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA

DAERAH MENJELANG PILKADA 2015

(Studi Deskriptif Analitis pada Masyarakat Kelurahan Margahayu Selatan

Kabupaten Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

PEMBIMBING I

Prof. Dr. Karim Suryadi, M. Si.

NIP 19700814 199402 1 001

PEMBIMBING II

Leni Anggraeni, S.Pd, M.Pd

NIP.19840222 200912 2 214

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

(6)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

NIP 19630820 198803 1 001

Skripsi telah diuji pada

Hari/Tanggal : Kamis, 27 Agustus 2015

Tempat : Gd. Nu’man Soemantri (FPIPS) UPI

Panitia Ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. Karim Suryadi, M. Si NIP 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed NIP 19630820 198803 1 001

3. Penguji :

Penguji I,

Prof. Dr. Idrus Affandi, S.H NIP 19540404 198101 1 002

Penguji II,

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd, S.IP, M.Si NIP 19690929 199402 1 001

(7)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(8)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Niar Windari. (1104300). PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 (Studi Deskriptif Analitis pada Masyarakat Margahayu Selatan Kabupaten Bandung)

Pilkada dinilai dapat memberikan ruang bagi rakyat untuk menyuarakan aspirasinya. Adanya Pilkada dapat membantu proses modernisasi politik di negara kita. Dewasa ini politik memerlukan sebuah alat yang bukan hanya sekedar sebuah pemberitahuan kepada masyarakat namun substansi dari alat tersebut dapat pula memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat. Maka dari itu, politik memerlukan tindakan promosi yang efektif dengan menggunakan suatu cara marketing yang tepat pada sasaran agar mendapat simpati dan dukungan dari banyak kalangan.

Salah satu tindakan promosi politik yang efektif adalah berkampanye dengan menggunakan media. Media iklan politik yang banyak digunakan untuk skala pemilihan daerah adalah dengan menggunakan baliho. Baliho banyak dipilih karena dapat mempengaruhi dan membentuk masyarakat memberikan persepsi dan pandangan mengenai substansi dari iklan politik dalam baliho tersebut.

Desain atau pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Metode ini dilakukan untuk meneliti suatu objek, suatu kondisi yang bertujuan untuk membuat deskripsi/gambaran secara sistematis terhadap masalah yang sedang dikaji. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Sedangkan dalam menganalisis keabsahan data dan pembahasan peneliti menggunakan teori Miles dan Huberman yaitu Pengumpulan data-Reduksi data-Penyajian data-Penarikan kesimpulan/Verifikasi. Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa Strategi kampanye calon kepala daerah dengan menggunakan media baliho dalam Pilkada di Kabupaten Bandung mempunyai persentase tinggi diantara iklan politik dengan menggunakan spanduk, stiker, koran dan televisi lokal. Hal ini dikarenakan ukuran baliho yang mencolok mudah dilihat oleh seluruh lapisan masyarakat dan memberikan pengetahuan mengenai profil singkat calon kepala daerah. Namun pesan politik yang dimuat dalam baliho sifatnya singkat, bisa jadi hanya foto calon kepala daerah dan nomor urut serta partai asalnya saja yang termuat sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengartikulasikannya lebih jauh namun pada dasarnya ukuran baliho yang besar menjadi penentu daya perhatian publik setidaknya baliho bisa meningkatkan poitical awareness dari masyarakat yang tidak tahu mengenai calon kepala daerah menjadi mengetahuinya.

(9)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Niar Windari. (1104300). PUBLIC PERCEPTION OF THE BILLBOARDS REGIONAL HEAD CANDIDATES TOWARDS REGIONAL ELECTION 2015 (Descriptive Analysis Study on South Margahayu Bandung Regency People)

Regional head election assessed can provide space for people to voices their aspirations. The existence of regional head elections can help the process of political modernization in our country. Today politics requires a tool that not only give a notification for public, but the substance of the tool can also provide political education for people. Therefore, political requires an effective campaign by using a method of marketing that is right on target in order to gain the sympathy and support of many people.

One of the effective political promotion is campaign by using media. Political advertising are ussually usedfor local elections is billboards. Billboards was chosen because it can influence and shape public perceptions and provide views on the substance of political advertising in that billboard.

Design or research approach that used in this study is a qualitative approach with descriptive methods. This method is carried out to examine an object, a condition which aims to create a description / overview systematically to the problem. Data collection techniques by observation, interviews, documentation studies and literature studies. While in analyzing the validity of data, researchers using the theory of Miles and Huberman that collection of data - data reduction - Presentation of data - Withdrawal conclusions / Verification.

The result of this reasearch showed that the head of the prospective campaign strategy using billboards media in the elections in Bandung Regency has a high percentage among political advertising by using banners, stickers, newspaper and local television. This is cause size of the billboards are conspicuous easily seen by the whole society and provide knowledge about short profile a candidates. However the political message contained in the billboards are short, it could be just a candidate photo, serial number and party that candidates from, it will making difficult for people to articulate further but basically the size of a large billboard which determines the power of public attention at least billboards can improve poitical awareness of the public who do not know about the candidates for the head area becomes known.

(10)

Niar Windari, 2015

(11)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

ABSTRAK... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR……….. xi

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

1. Latar Belakang Penelitian . ... 1

2. Rumusan Masalah ... 6

3. Tujuan Penelitian ... 6

4. Manfaat Penelitian ... 7

5. Sistematika Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

A. Kajian Umum Tentang Persepsi ... 9

1. Definisi Persepsi. ... 9

2. Persepsi dalam Pandangan Psikologi Sosial. ... 11

3. Proses Terbentuknya Persepsi dan Faktor yang Mempengaruhinya .... 11

4. Faktor Penyebab Perbedaan Persepsi ... 14

5. Fungsi dan Sifat Persepsi ... 15

6. Proses Terjadinya Persepsi ... 16

7. Pengaruh Persepsi Terhadap Tindakan Politik ... 17

B. Tinjauan tentang Masyarakat ... 18

1. Pengertian Masyarakat. ... 18

2. Macam-macam dan Unsur Masyarakat ... 21

3. Hubungan Antara Negara dan Masyarakat . ... 22

(12)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Definisi Iklan Politik. ... 23

2. Karakteristik Iklan Politik ... 25

3. Baliho sebagai Media Sosialisasi Politik ... 28

D. Kajian Umum Mengenai Kepala Daerah ... 28

1. Figur Kepala Daerah. ... 28

2.Mekanisme Penetepan Calon Bupati dan Tata cara Kampanye ... 30

E. Partisipasi Politik ... 33

1. Pengertian Partisipasi Politik. ... 33

2. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik ... 35

F. Tinjauan tentang Pemilihan Umum ... 38

1. Pengertian Pemilihan Umum. ... 38

2. Pemilihan Umum Kepala Daerah ... 39

3. Asas Pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah ... 41

G. Penelitian Terdahulu ... 41

BAB III METODE PENELITIAN……… 44

A. Desain Penelitian. ... 44

B. Populasi dan Sampel ... 46

1. Populasi ... 46

2. Sampel ... 47

C. Pengumpulan Data... 48

1. Observasi ... 48

2. Wawancara ... 49

3. Studi Dokumentasi ... 51

4. Studi Literatur ... 52

D. Analisis Data ... 53

1. Data Reduction (Data Reduksi) ... 53

2. Data Display (Penyajian Data) ... 54

(13)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

E. Isu Etik ... 55

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN... 58

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 58

1. Kondisi Sosial Politik Desa Margahayu Selatan... 59

2. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian...……….... 59

3. Keadaan Penduduk... 60

4. Pemerintahan Desa Margahayu Selatan... 61

B. Deskripsi Hasil Angket... 62

C. Deskripsi Hasil Penelitian...……… 69

1. Analisis Perbandingan Iklan Politik dengan Menggunakan Media Baliho dan Media lain Menjelang Pilkada 2015…………... 70

2. Efektivitas Baliho sebagai Iklan politik dalam Mempengaruhi Minat Masyarakat dalam Memilih………...………. 76

3. Persepsi Masyarakat Margahayu Selatan tentang Baliho Calon Kepala Daerah…...………. 80

D. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 85

1. Analisis Perbandingan Iklan Politik dengan Menggunakan Media Baliho dan Media lain Menjelang Pilkada 2015……...…... 85

2. Efektivitas Baliho sebagai Iklan politik dalam Mempengaruhi Minat Masyarakat dalam Memilih…………...………...………. 91

3. Persepsi Masyarakat Margahayu Selatan tentang Baliho Calon Kepala Daerah…...………...………. 97

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI…... 102

A. Simpulan ………...……… 102

1. Simpulan Umum... 102

2. Simpulan Khusus... 102

B. Rekomendasi………. 103

(14)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Bagi KPUD... 104

3. Bagi Pemerintah... 104

4. Bagi Masyarakat... 104

5. Bagi Pendidikan Kewarganegaraan... 104

6. Bagi Peneliti Selanjutnya... 105

DAFTAR PUSTAKA... xii

(15)

1

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.LatarBelakangMasalah

PemilihanUmumKepala Daerah (Pilkada)

merupakanbentukrangkaianpestademokrasilangsung yang

dilaksanakandalamtatapemerintahan. Saatiniseluruhdaerahprovinsi, kota/kabupaten

yang berada di wilayah Indonesia

seluruhnyawajibmelaksanakanpilkadauntukmemilihkepaladaerahdanwakilkepaladaer ahsecaralangsung. Dengandilaksanakannyapilkada langsung, setidaknyamasyarakatdiajarkanmengenaipendidikanpolitik.

Pilkada tahun ini akan dilaksanakan pada bulan desember 2015, perbedaan dengan pilkada sebelumnya yakni pilkada tahun ini akan dilaksanakan oleh beberapa kota/kabupaten secara serentak. Kota/ kabupaten akan mengikuti intruksi dari KPU Provinsi atau KPUDaerah mengenai tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan menjelang pilkada tahun ini. Keputusan pemerintah untukmelaksanakan Pilkada secara serentak, banyak memunculkan masalah karena Pilkada secara serentak tidak pernah dilakukan sebelumnya.

Ketetapan mengenai waktu Pilkada masih simpang siur, karena regulasi masih diproses di DPR, hingga pada februari 2015 Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota resmi digunakan sebagai pengganti Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,dapat diketahui bahwa beberapa hal yang berubah dari pilkada sebelumnya yaitu dihapuskannya uji publik.

(16)

2

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Penyelenggaraan rangkaian Pilkada yang lebih cepat dari sebelumnya menjadikan seluruh bagian yang terlibat dalam rangkaian ini harus bekerja keras agar pelaksanaan Pilkada dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pilkadadinilaidapatmemberikanruangbagirakyatuntukmenyuarakanaspirasinya.

Rakyat yang

memilikihakpilihaktifdapatmemberikansuaranyasesuaidenganpilihantanpatekananata upengaruhdarisiapapun. Padatingkatdaerah yang didasariolehUU No. 22 Tahun 2007 Pemilihanumumkepaladaerahdanwakilkepaladaerahsaatitupertama kali dimasukankedalamrezimpemilu.

AdanyaPilkadabisamembantu proses modernisasipolitik di negarakita. Seperti yang kitaketahui Indonesia saat ini sedang mengalami dinamika politik yang cukup banyak menyedot perhatian masyarakat, mulai dari pemilihan presidenhinggapemilihankepaladaerah. Hampir di setiap pemberitaan selalu ada berita mengenai politik dan minat masyarakat untuk mengikuti perkembangan nya pun cukup besar. Hal ini tidak bisa di lepaskan dari demokratisasi dimana masyarakat memiliki peran sebagai pemilih dalam pemilihan umum tersebut.

Berdasarkan hasil pra penelitian Kasie hukum KPUD Kabupaten Bandung mengungkapkan bahwa selama ini pemilihan di daerah berjalan dengan lancar, KPUD menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan apa yang telah menjadi tupoksi nya. Sosialisasi kepada masyarakat dilakukan dengan pengumuman daftar pemilih selain itu pihak KPUD memberikan informasi mengenai tahap persiapan dan pelaksanaan pemungutan suara kepada masyarakat.

Kasie hukum KPUD menyebutkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Bandung dari setiap periode mengalami kenaikan presentase. Tingkat partisipasi masyarakat desa lebih tinggi daripada masyarakat kota. Hal ini dikarenakan rutinitas dan mobilitas masyarakat kota dan desa menjadi penyebab tingkat partisipasi masyarakat berbeda.

(17)

3

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

baliho, poster, stiker bahkan kaos. Masyarakat mengeluhkan mengenai sesak nya baliho dan poster berukuran besaryang di pasang di setiap sudut sedikit merusak estetika, kenyamanan dan tata kota.

Keberadaan baliho menjelang pemilihan umum memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.Baliho merupakan sebuah alat dari iklan politik yang dimaksudkan untuk mempengaruhi dan menarik partisipasi dari masyarakat untuk memilih calon atau kandidat. Promosi (marketing) penting dilakukan oleh setiap kandidat calon kepala daerah guna memperkenalkan diri dan menarik suara dari masyarakat.

Menjelang pilkada banyak muncul iklan politik, mayoritas iklan politikberisi hal-hal yang bersifat persuasif agar masyarakat tergugah dan mengikuti apa yang di maksudkan di dalam iklan tersebut. Begitu pula dengan iklan politik calon kepala daerah Kabupaten Bandung, iklan politik dibuat semenarik mungkin agar menimbulkan persepsi baik dari masyarakat. Kandidat calon kepala daerah yang membuat iklan politik efektif akan mudah populer dan dapat menarik perhatian masyarakat.

Dewasa ini politik memerlukan sebuah alat yang bukan hanya sekedar sebuah pemberitahuan kepada masyarakat namun substansi dari alat tersebut dapat pula memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat. “Negara- negara maju seperti Inggris, Jerman, Perancis dan Italia salah satu bentuk perubahan itu adalah ditinggalkannya kampanye dalam bentuk komunikasi interpersonal langsung dan digantikan dengan bentuk kampanye di media”. (Danial, 2009, hlm. 209)

Politik memerlukan tindakan promosi yang efektif karena politik memerlukan simpati dan dukungan dari banyak kalangan, maka dari itu diperlukan suatu cara marketing yang tepat pada sasaran meskipun tidak akan pernah terlepas dari persaingan. Firmanzah (2008, hlm. 340) mengatakan bahwa:

(18)

4

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Jika kita ingat pada pilkada periode lalu, cara atau alat yang dilakukan oleh para calon kepala daerah dalam memperkenalkan diri adalah dengan kampanye terbuka, hal ini dinilai sudah kuno dan terkadang menyedot biaya lebih tinggi. Pemilihan media baliho sebagai alat sosialisasi politik menjadi trend baru dan memiliki kelebihan tertentu.

Baliho terkadang dapat menimbulkan masalah seperti yang telah dikemukakan masyarakat mengenai sesak nya baliho jika menjelang pemilihan sehingga mengurangi estetika dan kenyamanan. Bahkan baliho terkadang dianggap tidak terlalu penting karena keberadaannya yang begitu menyesaki kota. Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Suryadi, (2009, hlm. 112) bahwa “baliho yang dipasang kandidat disembarang tempat harus ditertibkan karena menambah kesemrawutan kota, untuk kepentingan sosialisasi foto kandidat cukup di pasang di dua atau tiga titik oleh KPUD”. Hal yang menjadi pertanyaan apakah kebijakan mengenai pemasangan reklame berbentuk besar sudah berjalan dengan baik atau belum. Dalam hal ini peneliti pun perlu melakukan wawancara terhadap pemerintah Kabupaten Bandung yang mengurusi bagian tersebut.

Media baliho sangat memberikan pengaruh dan berkaitan penting dimana alat tersebut menjadi cara dari calon kepala daerah yang diusung partai politik atau independen untuk menarik perhatian dan minat masyarakat. Politik dapat dikatakan sebagai bagian dari media massa karena salah satu keunggulan dari media massa yaitu untuk membentuk persepsi dan pandangan umum mengenai berbagai peristiwa yang terjadi bahkan peristiwa politik yang hangat untuk dibicarakan. Ketika persepsi dan pandangan umum masyarakat tersebut dapat tertarik ke dalam media tersebut, maka disitulah hal yang menjadi acuan keberhasilan.

(19)

5

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

nilai-nilai kebenaran agar masyarakat dapat melihat secara nyata kehidupan politik yang terjadi di negara ini bukan malah berisi janji-janji yang akan diberikan jika kelak hendak terpilih.

Dalampsikologi sosial, persepsisecaraumummerupakan proses perolehan, penafsiran, pemilihandanpengaturaninformasiindrawi.Atkinson (1991, hlm. 86) menyatakanbahwapersepsiadalah:

“penelitianbagaimanakitamengintegritaskansensasikedalampercepctsobjek, danbagaimanakitaselanjutnyamenggunakanperceptsituuntukmengenalidunia (percepts adalahhasildari proses perceptual).”

Secaraumum, persepsisosialadalahaktifitasmempersepsikan orang lain danapa

yang membuatmerekadikenali. Melaluipersepsisosial,

kitaberusahamencaritahudanmengertiapa yang ingin disampaikan atau dimaksudkan oleh orang lain. Jika dikaitkan dengan penelitian ini yaitu apa yang di persepsikan masyarakat terhadap baliho calon kepala daerah menjelang pilkada 2015.

Persepsi masyarakat menjelang pemilihan umum kepala daerah beragam, terutama masyarakat urban yang kita kenal multi kultural seperti pada masyarakat Kabupaten Bandung. Untuk menumbuhkan persepsi yang baik di mata masyarakat sebagai pemilih tentunya seorang calon kepala daerah harus mampu memberikan sosialisasi yang baik pula tentang dirinya namun sosialisasi pun harus sesuai fakta dan tidak mengada-ada.

Sasaran dari para calon kepala daerah yang membuat media baliho sebagai sarana sosialisasi dan memperkenalkan diri agar masyarakat mengenalnya dan memilihnya pada saat pemilihan umum, selebihnya kesan dan lain-lain tidak begitu diperhatikan dalam pembuatan media baliho padahal media tersebut strategis dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana kampanye sehat.

(20)

6

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

persepsi masyarakat terhadap iklan politik dalam bentuk baliho selama ini baik, mengalami kendala atau bahkan mendapat respon negatif.

Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan terdapat fakta bahwa para pemilih (masyarakat) sebenaranya kurang mengetahui mengenai maksud atau pesan yang disampaikan calon kepala daerah dalam suatu iklan, poster atau baliho. Masyarakat sebagai pemilih pun tidak semuanya tahu dan mengikuti kampanye dari calon kepala daerah tersebut. Terutama pada masyarakat yang berdomisili lebih dekat dengan kota.Merujuk latar belakang di atas maka peneliti ingin mengadakan penelitian lebih jauh mengenai “PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015” (Studi Deskriptif Analitis

pada Masyarakat Kelurahan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung)

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi inti/ fokus dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh baliho sebagai alat untuk menarik minat masyarakat untuk memilih.

Untuk memperjelas permasalahan tersebut diatas, maka masalah pokok yang dijadikan acuan dalam penelitian dapat dijabarkan menjadi rumusan sebagai berikut: 1. Bagaimanaanalisis perbandingan iklan politik menggunakan media baliho

dengan media lain menjelang Pilkada Kabupaten Bandung?

2. Bagaimana efektivitas baliho sebagai iklan politik mempengaruhi minat masyarakat Margahayu Selatan dalam memilih?

3. Bagaimana pesepsi masyarakat Margahayu Selatan terhadap baliho kandidat calon kepala daerah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh manakah

(21)

7

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Mengetahui analisis perbandingan iklan politik menggunakan media baliho dengan media lain menjelang Pilkada Kabupaten Bandung.

2. Mengetahui efektivitas baliho sebagai iklan politik mempengaruhi minat masyarakat Margahayu Selatan dalam memilih.

3. Mengetahui pesepsi masyarakat Margahayu Selatan terhadap baliho kandidat calon kepala daerah.

D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka peneliti mengharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:

1. Segi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan baru dalam tataran teoritis bagi pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan dalam hal pengaruh baliho sebagai media sosialisasi politik menjelang pilkada.

2. SegiPraktis

a. Bagi mahasiswa, penelitian dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan tentang pengaruh baliho sebagai media sosialisasi politik menjelang pilkada. Dapat menjadi salah satu referensi untuk mengetahui perkembangan pengaruh iklan politik, tanggapan politik, masalah-masalah serta upaya yang bisa dilakukan..

b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat membuka pemahaman bagi masyarakat mengenai media baliho yang selama ini mereka lihat atau temui dalam menjelang pilkada 2015.

c. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau bahkan dapat menjadi solusi terhadap masalah-masalah yang muncul menjelang pilkada 2015. 3. Segi Kebijakan

(22)

8

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Segi Isu serta Aksi Sosial

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan mengatasi masalah-masalah yang selama ini terjadi menjelang pilkada. Karena tahapan sebelum pemilihan merupakan tahapan strategis yang sering bermunculan masalah atau penyimpangan terjadi.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Keseluruhan penulisan isi laporan ini disusun dengan membagi ke dalam 5 bab, yang masing-masing berisikan hal-hal sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan: Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, Identifikasi masalah dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka: Pada bab ini diuraikan dokumen-dokumen atau data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang mendukung penelitian penulis.

BAB IIIMetode Penelitian: Pada bab ini penulis menjelaskan metodologi penelitian, teknik pengumpulan dat, teknik analisis dan teknik pengujian keabsahan data serta tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian Persepsi Masyarakat tentang Baliho Calon Kepala Daerah Menjelang Pilkada 2015.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: Dalam bab ini penulis menganalisis hasil temuan data tentang Persepsi Masyarakat tentang Baliho Calon Kepala Daerah Menjelang Pilkada 2015.

(23)

44

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain atau pendekatan penelitian yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan untuk memahami subjek secara mendalam, maka dari itu penelitian kualitatif ini meneliti kondisi objektif tertentu, dan peneliti berperan sebagai intsrumen penelitian. Hakikat penelitian kualitatif menurut Moleong (2010, hlm. 6) adalah:

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan dan lain secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Lebih lanjut Sugiyono (2008, hlm. 15) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara proposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.

Seiring dengan pendapat Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm. 1) mengemukakan pengertian pendekatan kualitatif, sebagai berikut:

Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

(24)

45

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mencapai tujuan penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Moleong (2010, hlm. 76) bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya, untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik dan alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitung-kan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidik.

Berdasarkan pendapat di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode deskriptif analitis.Metode ini dilakukan untuk meneliti suatu objek, suatu kondisi yang bertujuan untuk membuat deskripsi/gambaran secara sistematis terhadap masalah yang sedang dikaji. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukmadinata (2006, hlm. 72) yang menyatakan bahwa:

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau sesuatu pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adlaah untuk membuat deskripsi akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang terjadi.

Peneliti memandang metode ini sangat tepat untuk digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan. Dengan menggunakan metode ini peneliti dapat menggambarkan secara luas fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan menyatukannya menjadi padu mengenai persepsi masyarakat tentang baliho calon kepala daerah menjelang pilkada 2015.

Penulis merupakan instrumen penting dalam penelitian ini yang berusaha mengungkapkan data secara mendalam dengan dibantu oleh beberapa teknik pengumpulan data lainnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh moleong (2010, hlm. 132) bahwa:

Bagi peneliti kualitatif manusia adalah instrument utama karena ia menjadi segala dari keseluruhan penelitian. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir pada akhirnya ia menjadi pelapor penelitiannya

(25)

46

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mendapatkan data yang lebih terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian.

Dengan metode ini, peneliti berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan bagaimana persepsi masyarakat tentang baliho calon kepala daerah dengan situasi yang sebenarnya. Kegiatan penelitian akan berjalan dengan lancar terlaksana dan akan sesuai dengan tujuan penelitian apabila dipersiapkan dengan baik, teliti, dan teratur. Untuk mencapai hal tersebut, maka peneliti melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian yang meliputi metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data (instrumen penelitiandan wawancara).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada dasarnya merupakan jumlah keseluruhan dari wilayah analisa yang ciri-cirinya akan diduga dan dipelajari untuk ditarik kesimpulannya. Menurut pendapat Sugiyono (2012, hlm. 119) mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini merupakan masyarakat Margahayu Selatan.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi di tempat penelitian yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, sampel bukan berdasarkan pada aspek keterwakilan populasi namun pertimbangannya lebih kepada kemampuan sampel (informan) untuk memberikan informasi selengkap mungkin kepada peneliti.

Teknik menentukan sampel yaitu purposive sampling dilanjutkan ke snowball sampling. Dalam memilih kelompok untuk dijadikan informan

(26)

47

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kriteria, maka dari itu diperlukan intensive interview dengan wawancara mendalam secara bergulir ke informan lain yang memenuhi kriteria sampai mengalami titik jenuh atau yang biasa dikenal dengan snowball sampling. Pihak yang sampel dalam penelitian ini diantaranya adalah:

1) Bapak H Amin Barkah (Kepala Desa Margahayu Selatan) 2) Bapak Agus Sofyan (Staff Desa Margahayu Selatan) 3) Ibu Ooh (Masyarakat/ Ketua RW 09)

4) Pak Rosyid (Masyarakat/Kepala Dusun)

5) Ibu Entang Yohanah (Masyarakat/ Calon Anggota Legislatif 2014) 6) Bapak Hariweda ( Masyarakat/Anggota DPC PDIP)

7) Bapak Apep (Masyarakat/Anggota DPC PKS) 8) Pak Dahlan (Masyarakat/Panwaslu)

9) Pak Asep Abdurahman (Masyarakat/PPK Margahayu)

[image:26.595.107.506.447.574.2]

Untuk lebih mudah memahami jumlah keseluruhan responden, akan disajikan pengklasifikasian dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.1

Jumlah Informan Penelitian

No. Klasifikasi Informan Jumlah

1. Aparatur Desa 2 orang

2. Tokoh Masyarakat 2 orang

3. Politisi 3 orang

4. Panitia Penyelenggara Pemilu 2 orang

Jumlah Total 9 orang

Sumber: Diolah oleh Peneliti Tahun 2015

(27)

48

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Masyarakat Margahayu Selatan dipilih karena masyarakat nya yang heterogen dengan banyak profesi serta daerah ini merupakan daerah yang paling dekat kota sehingga menjadikan kebudayaan dan karakteristik nya unik untuk diteliti. Selain melakukan studi pendahuluan ke Desa Margahayu Selatan, peneliti melakukan studi pendahuluan ke kantor KPUD Kabupaten Bandung didapat informasi bahwa tingkat partisipasi masyarakat yang lebih dekat ke kota lebih rendah dibanding masyarakat desa.

Hal ini dikarenakan sibuknya masyarakat mengurusi kepentingan nya masing-masing sehingga masyarakat kurang mengetahui atau mengikuti perkembangan politik bahkan politik daerah nya sendiri. Hal itu berpengaruh kepada tingkat partisipasi masyarakat yang menyebabkan masyarakat sedikit acuh tak acuh terhadap pemilihan kepala daerah.

3. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah Kelurahan/Desa Margahayu Selatan Kabupaten Bandung. Kelurahan/ Desa Margahayu Selatan terletak di Jl. Ters. Kopo KM 8 Margahayu, Kabupaten Bandung. Lokasi Desa berada di Komplek Perumahan Margahayu Kencana Blok D. Desa ini terdiri dari 21 Rukun Warga yang terbagi ke dalam 113 Rukun Tetangga.

Adapun alasan peneliti dalam memilih lokasi penelitian dikarenakan peneliti ingin mengetahui bagaimanakah pemahaman masyarakat mengenai baliho calon kepala daerah menjelang pilkada yang akan dilaksanakan secara serentak 9 Desember 2015 kemudian untuk mengetahui jenis iklan politik apa yang saat ini efektif di perhatikan oleh masyarakat.

(28)

49

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam kualitatif menggunakan peneliti sebagai alat untuk mengungkap data dari sumber, seperti yang dikemukakan oleh Moleong (2010, hlm. 163):

Alat pengumpulan data dalam kualitatif adalah peneliti itu sendiri dalam mengungkap sumber data (responden) secara mendalam dan bersifat radikal, sehingga diperoleh data yang utuh tentang segala pernyataan yang disampaikan sumber data. Sedangkan yang menjadi instrumen pembantu adalah berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman studi dokumentasi.

Agar data yang diperoleh akurat, maka penulis bertindak sebagai instrumen utama (key instrument) dengan cara terjun langsung ke lapangan dan menyatu dengan sumber data. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung dengan maksud melakukan pengamatan terhadap segala proses yang terjadi secara langsung di lapangan. Observasi langsung juga dapat disebut dengan observasi partisipatif, artinya peneliti terjun secara langsung ke dalam situasi dan kondisi dari subjek penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012, hlm. 310) yang mengatakan bahwa:

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.

(29)

50

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dilakukan di wilayah Margahayu Selatan dan di beberapa daerah di wilayah Kabupaten Bandung yang biasa menjadi sasaran target kampanye para kandidat calon kepala daerah serta di KPUD Kabupaten Bandung.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi non partisipan, karena dalam observasi ini peneliti tidak melibatkan langsung ke dalam objek pengamatan, namun tetap bisa memperloeh gambaran mengenai objek yang dituju, karena observasi harus dilakukan secara langsung. Hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui secara langsung pemahaman masyarakat mengenai baliho calon kepala daerah.. Alasan peneliti menggunakan teknik observasi ini adalah agar mendapatkan data yang mempunyai validitas yang tinggi, artinya dapat dipertanggungawabkan data yang telah dicapai, karena dengan observasi secara langsung menghindarkan penulis dari data yang tidak riil.

Merujuk pada pendapat di atas, melalui observasi, penulis mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan data lebih mendalam, sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul secara menyeluruh. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan pengamatan yang berkaitan dengan proses terjadinya kegiatan selama masa persiapan menjelang pilkada 2015 pengamatan dilakukan di kantor KPUD Kabupaten Bandung dan kantor Desa Margahayu Selatan untuk mengetahui tahapan persiapan yang dilakukan menjelang pilkada.

2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan berdialog yang dilakukan oleh peneliti kepada sumber data, ini dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung dari sumber data. Menurut Moleong (2010, hlm. 186) “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu”. Esterberg dalam (Sugiyono, 2012, hlm. 72) menjelaskan “wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.

(30)

51

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2012, hlm. 72) yang mengemukakan bahwa “wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam”.

Wawancara adalah kegiatan dialog atau percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pihak yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara sebagai pihak yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaanyang pewawancara ajukan. Maksud mengadakan wawancara seperti yang ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2007, hlm. 186), antara lain:

“... mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; mengkonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi)...”

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur, dengan maksud untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari nara sumber dan mendalam. Masyarakat, aparatue desa dan pihak KPUD dapat menyampaikan pernyataan-pernyataan secara leluasa atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sesuai dengan kasus yang dialaminya, demikian pula sumber data yang lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012, hlm. 321) “dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden”. Adapun jenis data yang diperoleh dari hasil wawancara secara garis besarnya adalah sebagai berikut:

a. Wawancara dengan Lurah Kelurahan Margahayu Selatan berkaitan dengan informasi mengenai karakteristik masyarakat margahayu selatan yang dapat memberikan informasi mengenai persepsi nya terhadap penelitian ini.

(31)

52

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1) Partisipasi masyarakat dalam pilkada selama ini. 2) Evaluasi dalam pelaksanaan pilkada dari setiap periode.

3) Gambaran upaya yang masyarakat lakukan untuk berpartisipasidalam pemilihan kepala daerah. yang dilakukan pemerintah ataupun lembaga terkait dalam setiap pelaksanaan pilkada.

4) Gambaran hasil pilkada tiap periode

c. Wawancara dengan KPUD Kabupaten Bandung berkenaan dengan: 1) Gambaran proses pelaksanaan pilkada periode sebelumnya.

2) Gambaran sosialisasi politik yang dilaksanakan oleh KPUD dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.

3) Gambaran perubahan karakteristik atau peningkatan yang terjadi dalam pilkada tiap periode.

d. Wawancara dengan bagian hukum tata ruang di Pemerintah Kabupaten Bandung yang mengurusi masalah ijin pemasangan baliho yang berkaitan dengan:

1) Proses birokrasi perijinan dalam pemasangan baliho di kabupaten bandung.

2) Gambaran pemasangan baliho politik dari tiap periode pemilihan kepala daerah.

3) Gambaran kendala yang dihadapi pemerintah dalam proses birokrasi perijinan pemasangan baliho politik.

3. Studi Dokumentasi

Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2007, hlm. 216) memaknai dokumen sebagai “setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record (bukti tertulis) yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”. dokumen bisa bermacam-macam bentuknya, seperti yang dikemukakan oleh Sogiyono (2012, hlm. 82):

(32)

53

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan meneliti dokumen yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti dan diharapkan dapat mendukung terhadap data yang diperoleh.

Dokumen tersebut berupa catatan, agenda, photo, surat kabar maupun bukti fisik lainya. Melalui studi dokumentasi ini diperoleh data tertulis tentang objek yang diteliti secara akurat.Peneliti mulai mengumpulkan dokumen-dokumen dari mulai 27 Mei 2015 studi dokumen-dokumen dilakukan di kantor Desa Margahayu Selatan dan di kantor KPUD Kabupaten Bandung. Observasi dilakukan Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah melakukan pencatatan tentang bukti fisik kegiatan pengambilan data selama penelitian berlangsung. Pedoman terlampir.

4. Studi Literatur

Studi literatur adalah mempelajari buku-buku dan bahan-bahan yang berhubungan dengan masalah yang menjadi pokok bahasan dengan objek penelitian guna mendapatkan informasi teoretis. Danial dan Wasriah (2009, hlm. 80) mengartikan “literatur yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, pamflet, liflet yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian”.

Studi literatur dilakukan untuk mempelajari buku-buku dan bahan-bahan yang berhubungan dengan masalah yang menjadi pokok bahasan dengan objek penelitian guna mendapatkan informasi teoritis. Dalam penelitian ini, peneliti membaca, mempelajari bahan-bahan atau sumber-sumber informasi yang ada hubungannya dengan media komunikasi politik, iklan politik dan pemilihan kepala daerah. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoritis yang sekiranya dapat mendukung kebenaran data yang digunakan dalam penelitian ini.

D. Analisis Data

(33)

54

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

terang ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti duduk perkaranya (Satori dan Aan, 2012, hlm. 200).

Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2007, hlm. 248):

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mengsintetisnya, mencari dan menemukan pola, menemukan ap ayang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Kegiatan analisis ini dilakukan oleh penulis setelah data yang diperlukan terkumpul. Dengan demikian, pada tahap ini penulis berusaha mengorganisasikan data yang terlah dihimpun dalam bentuk catatan lapangan dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama penelitian berlangsung dan setelah selesai di lapangan. Namun Sugiyono (2012, hlm. 336) analisis lebih difokuskan selama proses dilapangan, bersamaan dengan pengumpulan data.

Analisis data kualitatif selama di lapangan berdasarkan model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 91) terdiri atas tiga aktivitas, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Ketiga rangkaian

aktivitas teknik analisis data tersebut penulis terapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data reduction (reduksi data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu (Sugiyono, 2012, hlm. 338).

(34)

55

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan merinci, serta akan memudahkan penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data display (Penyajian data)

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 341) “dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,flowchart dan sejenisnya”. Penyajian data kualitatif paling sering menggunakan teks yang bersifat naratif.

Lebih lanjut Sugiyono (2012, hlm. 341) menjelaskan bahwa “dalam mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut”. Berkaitan dengan metode penelitian yang penulis pilih yaitu deskriptif analitis, maka display data yang dilakukan oleh penulis lebih banyak dituangkan dalam bentuk uraian singkat.

3. Conclusion drawing/ verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan (Sugiyono, 2012, hlm. 345).

Penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk mencari makna dari data yang dikumpulkan. Agar mendapatkan suatu kesimpulan yang sahih (valid), kesimpulan tersebut senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung, untuk menjamin validitas penelitian dan dapat dirumuskan dalam kesimpulan akhir yang akurat.

Pengumpulan data

Reduksi data

Kesimpulan: Penarikan/verifikasi

(35)

56

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 2Komponen-komponen Analisis Data

Sumber: Miles dan Huberman (1992)

[image:35.595.115.509.424.501.2]

Adapun teknik yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh dengan menggunakan metode kualitatif, maka diperlukan suatu teknik pengolahan data yaitu teknik kredibilitas atau memeriksa derajat kepercayaan. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Peneliti melakukan proses penelitian terhadap sumber yang berbeda sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti sehingga peneliti dapat membandingkan setiap jawaban yang diberikan oleh narasumber dan dilakukan penarikan kesimpulan. Berikut adalah skema triangulasi sumber yang dilakukan oleh peneliti.

Gambar 3.3 Triangulasi Sumber Sumber: Diolah oleh peneliti Tahun 2015 E. Isu Etik

Penelitian adalah prosesaktivitas yang terdiri dari rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memudahkan seorang penulis dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Dalam penelitian ini akan diungkap permasalahan yang selama ini terjadi selama proses pilkada dan mengetahui persepsi masyarakat mengenai baliho sebagai alat komunikasi politik. Penelitian ini tidak akan menimbulkan kesan negatif atau meninggalkan dampak buruk karena penelitian ini dilakukan untuk menambah

PENELITI

Aparatur Desa Margahayu Selatan Tokoh Masyarakat Margahayu Selatan

(36)

57

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(37)

58

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

MATRIKS KAJIAN DOKUMENTASI PENELITIAN

No. Aspek yang Diteliti Sumber Data

1. Deskripsi Profil Desa Margahayu Selatan Aparatur Desa Margahayu Selatan 2. Lokasi Penelitian dan Partisipan Penelitian Aparatur Desa

Margahayu Selatan 3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

KPUD Kab. Bandung

4. Masa Persiapan Penyelenggaraan Pilkada KPUD Kab. Bandung 5. Mekanisme Pembentukan PPK, PPS dan

KPPS

KPUD Kab. Bandung

6. Mekanisme Kampanye Calon Kepala Daerah KPUD Kab. Bandung

MATRIKS KAJIAN OBSERVASI PENELITIAN

No. Aspek yang Diteliti Sumber Data

1. Kegiatan KPUD Menjelang Persiapan Pilkada

KPUD Kab. Bandung

2. Kegiatan Partai Politik Menjelang Pilkada DPC Partai Politik 3. Kegiatan Desa melakukan Persiapan

Pemutakhiran Data Pemilih

Aparatur Desa

4. Kegiatan Masyarakat Menjelang Persiapan Pilkada

(38)

102

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

1. Simpulan Umum

Iklan politik menggunakan media baliho merupakan sebuah bentuk modernisasi kampanye dengan menggunakan sebuah alat yang berukuran besar sehingga mudah terlihat dan diperhatikan oleh masyarakat. Pada dasarnya baliho calon kepala daerah dapat manambah referensi pengetahuan masyarakat tentang beragam pasangan calon karena masyarakat menilai baliho hanya sebagai media untuk memperkenalkan diri teutama menjelang pilkada keberadaan baliho seringkali disebut bagai jamur dimusim hujan, materi dan isi dari baliho hanya sebatas pencitraan dan penokohan figur calon kepala daerah tersebut. Sementara itu, substansi sosialisasi dan pendidikan politik yang seharusnya termuat dalam iklan politik berupa baliho menjadi tidak muncul.Hasil temuan di lapangan pun menunjukan masyarakat kurang memaknai baik adanya baliho terutama jika penempatannya tidak sesuai peraturan, baliho calon kepala daerah jika ditempatkan di daerah yang basis pemilih nya bukan simpatisan dari calon kepala daerah yang bersangkutan, biasanya akan dirusak dan dihancurkan.

2. Simpulan Khusus

Berikut merupakan kesimpulan khusus berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, yaitu:

(39)

103

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dilihat oleh seluruh lapisan masyarakat sdangkan televisi lokal kini telah memudar eksistensinya tergantikan dengan acara dan program komersil. b. Pada dasarnya baliho dirasa efektif karena ukuran baliho yang besar menjadi

penentu daya perhatian publik setidaknya baliho bisa meningkatkan poitical awareness dari masyarakat yang tidak tahu mengenai calon kepala daerah

menjadi mengetahuinya. Namun disisi lain pesan politik yang dimuat dalam baliho sifatnya singkat, bisa jadi hanya foto calon kepala daerah dan nomor urut serta partai asalnya saja yang termuat sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengartikulasikannya lebih jauh.

c. Setiap individu mempunyai pandangan dan persepsi berbeda terhadap suatu objek, begitupun masyarakat Margahayu Selatan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap baliho calon kepala daerah dengan klasifikasi sebagai berikut:

1. baliho merupakan sarana perkenalan calon kepala daerah kepada rakyat; 2. dapat menjadi sarana pendidikan politik masyarakat;

3. namun terkadang janji yang ada dalam baliho tidak terealisasi; 4.penempatan baliho menganggu keindahan tata kota;

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memiliki saran untuk dijadikan bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan baik dilapangan maupun secara teoritis sebagai berikut:

1. Bagi Kandidat Calon Kepala Daerah

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa iklan politik dengan menggunakan media baliho memerlukan banyak perbaikan karena banyak aspek yang dikeluhkan dari masyarakat. Maka dari itu, perlu ditingkatkan kembali, dengan cara:

a. memperbaiki substansi dari baliho tersebut minimal berisi pesan program pro rakyat tidak hanya berisi pencitraan;

(40)

104

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

c. meningkatkan pola pendidikan politik terhadap para tim kampanye, tim sukses, kader dan simpatisan agar tidak melakukan kampanye gelap dan bersikap fairmengawal jalannya Pilkada ini;

2. Bagi KPUD

KPUD sebagai pemangku kebijakan mengenai Pilkada harus mengawasi jalannya setiap proses dari persiapan sampai evaluasi. Selain itu KPUD pun harus bersifat netral. KPUD pun sebagai pelaksana teknis untuk mensosialisasikan seluruh pasangan calon diharapkan mempercepat kegiatan sosialisasi karena masyarakat memerlukan informasi calon kepala daerah sebagai bahan pertimbangan untuk memilih.

3. Bagi Pemerintah

a. jangan terlalu mudah untuk memberikan ijin pemasangan baliho terutama baliho iklan politik;

b. lakukan pengawasan terhadap peraturan pemasangan baliho di tempat umum; c. berikan sanksi yang membuat jera agar pelanggaran-pelanggaran mengenai

penempatan baliho tidak terjadi kembali;

4. Bagi Masyarakat

a. masyarakat perlu memaknai baik akan keberagaman calon kepala daerah; b. meningkatkan pengetahuan tentang figur calon kepala daerah bisa dicari

dengan berbagai sumber;

c. menggunakan hak suara dan tidak golput pada saat memilih;

d. menolak segala bentuk kecurangan dan money politics untuk pembelian suara;

5. Bagi Pendidikan Kewarganegaraan(PKn)

(41)

105

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PKn harus memberikan contoh sebagai warga negara yang baik dimulai dari hal kecil dan diri sendiri;

b. memberikan motivasi agar tidak hanya menjadikan pembelajaran sebagai kajian skripsi namun politik pun dapat dijadikan sumber kajian skripsi oleh mahasiswa PKn;

6. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya beberapa hipotesis dapat dijadikan titik tolak dalam melakukan penelitian selanjutnya.

a. jika baliho menjadi sebuah media yang efektif maka seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil Pilkada 2015;

b. jika lahir kebijakan baru mengenai pemasangan baliho yang diseragamkan oleh KPUD maka apakah kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi terpenuhi;

(42)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Atkinson, R.L.,Atkinson, R.C., Hilgard, E.R. (1991). Pengantar Psikologi, Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga.

Basrowi dan Suwandi (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budiarjo, Miriam. (2008). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Danial. A. (2009). Iklan politik TV: Modernisasi Kampanye politik pasca orde baru. Yogyakarta: LKIS

Firmanzah. (2008). Marketing Politik : antara pemahaman dan realitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Gatara. (2008). Ilmu politik memahami dan menerapkan. Bandung: Pustaka Setia Huntington & Nelson (1994) Partisipasi Politik: Tak Ada Pilihan Mudah. Jakarta:

Sangkala Pusar

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994-1995). Jakarta: Balai Pustaka. Muhtadi. S. A (2008) Kampanye Politik, Bandung: Humaniora

Mutakin, A. (2000). Masyarakat Indonesia dalam Dinamika. Bandung: Buana Nusa.

Moleong, J.X. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Edisis Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Newcomb, T.M dkk (1978).Psikologi Sosial, Bandung: CV. Dipenogoro

Nursal, A. (2004). Political Marketing: strategi memenangkan pemilu: sebuah pendekatan baru kampanye pemilhan DPR, DPD, Presiden. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rivai, V, dan Mulyadi. (2011). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

(43)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sarwono, W, Sarlito dan Meinarno. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Sastroatmodjo. (1995) Perilaku Politik. Semarang: Ikip Semarang Press

Satori, D dan Aan. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sitepu, P Anthonius. (2012). Studi Ilmu Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sobur Alex. (2003). Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah. Bandung: Pustaka Utama.

Soekanto, S. (2009). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, NS. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda

Sunarto, Kamanto. (2004). Pengantar Sosiologi.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grafindo

Suryadi, Karim. (2009). Balihocracy: Komunikasi Politik dan Orientasi Pemasaran dalam Pemilu. Bandung: Pusat Studi Agama dan Pembangunan Tabroni, Roni. (2012). Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media

Thoha, Miftah. (2007). Perilaku ORGANISASI Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Walgito, Bimo. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi

Wardaya, T Baskara. (2007). Membongkar Supersemar. Yogyakarta : Galang Press

Watson, David L. (1984). Social Psychology Science and Application. Glenview, Illnois: Scott, Foresman and Company.

Winardi. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4. Jakarta : Pustaka Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Skripsi:

(44)

Niar Windari, 2015

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BALIHO CALON KEPALA DAERAH MENJELANG PILKADA 2015 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Irawan (2009). Partisipasi Politik Pemilih Pemula dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Tegal. Skripsi. Tidak diterbitkan

Rimbawan (2011). Pengaruh Televisi Lokal Membentuk Persepsi Masyarakat Kota Bandung Terhadap Isu-Isu Politik Daerah. Skripsi. Tidak diterbitkan

Solikin, Muhammad. (1998). Perspsi Wartawan terhadap Kualitas Pelayanan di Pusdok Litbang Harian Umum Solo Pos. Skripsi. Tidak diterbitkan

Sumber Lain:

Undang-Undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pmerintahan Daerah Peraturan Pengganti Undang Undang No. 1 Tahun 2014

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015 Tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

Keputusan KPUD Kabupaten Bandung Tentang Teknis Tahapan, Program dan Jadwal Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015

Website:

Awang, Faroek (2010). Tersedia di http:/awangfaroekishak.info/artikel-16-kekuasaan-kepala daerah.html

Nonadhian, (2011) Tersedia di

http://nonadhian.blogspot.cpm/2011/03/pengertian-dan-landasan-hukum-pilkada.html)

Gambar

Tabel 3.1
Gambar 3.3 Triangulasi Sumber Sumber: Diolah oleh peneliti Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Pengumpulan data Early Childhood Caries diperoleh dari hasil pemeriksaan gigi pada anak dan motivasi ibu tentang keseharan gigi diperoleh dengan menggunakan

Menurut Ruslan dalam bukunya Kampanye Public Relations (2007: 66) definisi kampanye public relations (PR Campaign) dalam arti sempit bertujuan meningkatkan

Hasil dari pengembangan media pembelajaran berbasis autoplay materi Tema peduli terhadap lingkungan hidup kelas IV telah memenuhi kriteria valid dengan hasil uji ahli materi

• Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antar data tersebut untuk para pemakai secara logik..

minim menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dalam mengajar. Multimedia merupakan perpaduan berbagai media berupa teks, gambar, grafik, musik, animasi, video dan

Komitmen pemerintah daerah belum optimal, dimana masih terdapat 4 (empat) kabupaten yang masih belum menerapkan SAP berbasis akrual, belum adanya perencanaan

Adanya perangkat pembelajaran kimia, dengan materi pokok unsur logam untuk peserta didik kelas XII SMA ini dapat membantu mempermudah pemahaman peserta didik terhadap

Adapun basil penelitian tersebut adalah sebagai berikut: (1) aspek efektifitas organisasi secara umum dapat disimpulkan belum optimal terutama tentang kurangnya