vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Taxpayer compliance in paying taxation obligations is important in state tax revenues. Application of modern tax administration system, and examination of taxation is one of the factor that influence tax compliance. This study aims to determine whether Application of modern tax administration system, and examination of taxation affect taxpayer compliance in taxation obligation either simultaneously or partially. Respondents in this study are listed in KPP Majalya, Bandung. The number of samples in this study were 110 taxpayers. The data in this study in the analysis using multiple regression models. The results showed that the Application of modern tax administration system, and examination of taxation have significant impact on taxpayer compliance in taxation obligation amounting to 44,9%, and 14,06%. Simultaneously showed that Application of modern tax administration system, and examination of taxation have a significant influence on taxpayer compliance in taxation obligation for 86,9%.
▸ Baca selengkapnya: surat pernyataan istri memilih menjalankan hak dan kewajiban perpajakan terpisah (mt)
(2)vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam penerimaan pajak negara. Penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya baik secara simultan maupun secara parsial. Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Majalay, Bandung. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 110 Wajib Pajak. Data dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya masing-masing sebesar 44,9%, dan 14,06%. Secara simultan menunjukkan bahwa Penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya sebesar 86,9%.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………... i
HALAMAN PENGESAHAN………... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... iii
KATA PENGANTAR……….... iv
ABSTRACT………... vi
ABSTRAK………... vii
DAFTAR ISI………...viii
DAFTAR GAMBAR….………... xv
DAFTAR TABEL….………... xvi
DAFTAR GRAFIK….………... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5
2.1 Kajian Pustaka ... 5
2.1.1 Pajak ... 5
xi Universitas Kristen Maranatha
2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 48
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 51
xii Universitas Kristen Maranatha
3.4.1.3 Visi Dan Misi KPP Pratama Majalaya ... 75
3.4.1.4 Struktur Organisasi KPP Pratama Majalaya ... 77
3.4.1.5 Kedudukan, Fungsi, Dan Tugas Pokok KPP Pratama Majalaya ... 77
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 83
4.1 Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Dan Pemeriksaan Perpajakan Berpengaruh Secara Parsial Dan Secara Simultan Terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya ... 83
4.1.1 Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Di KPP Majalaya Bandung ... 83
4.1.2 Analisi Pengaruh Secara Simultan Dan Parsial ... 89
4.1.2.1 Hasil Perhitungan Analisis Regresi Berganda ... 89
4.1.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 90
4.1.2.3 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 92
4.1.3 Hasil Analisis Pengaruh Secara Simultan Dan Parsial ... 94
4.1.3.1 Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Dan Pemeriksaan Perpajakan Secara Simultan, Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 94
xiii Universitas Kristen Maranatha 4.2 Besar Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern,
Dan Pemeriksaan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
Kewajiban Perpajakannya ... 95
4.2.1 Deskriptif Frekuensi Tanggapan Responden ... 95
4.2.1.1Deskriptif Tentang Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern (X1) ... 95
4.2.1.2Deskriptif Tentang Pemeriksaan Perpajakan (X2) ... 97
4.2.1.3Deskriptif Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Kewajiban Perpajakannya (Y) ... 98
4.2.2 Koefisien Determinasi ... 99
4.2.3 Hasil Analisis Besar Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Dan Pemeriksaan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Kewajiban Perpajakannya... 100
4.3 Uji Kualitas Data ... 101
4.3.1 Uji Validitas ... 101
4.3.2 Uji Reliabilitas ... 104
4.3.3 Uji Asumsi Klasik ... 105
4.3.3.1 Uji Normalitas ... 105
4.3.3.2 Uji Multikolinearitas ... 106
4.3.3.3 Uji Autokorelasi ... 107
xiv Universitas Kristen Maranatha
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110
5.1 Kesimpulan ... 110
5.2 Saran ... 112
DAFTAR PUSTAKA ... 113 LAMPIRAN
xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran………...50
xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negri ... 20
Tabel II Operasionalisasi Variabel ... 53
Tabel III Skala Linkert ... 59
Tabel IV ANOVA ... 62
Tabel V Hasil UJi Regresi Berganda ... 89
Tabel VI Hasil Uji-F ... 91
Tabel VII Hasil Uji-t ... 93
Tabel VIII Uji Persentase Jawaban Responden Mengenai Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern (X1) ... 96
Tabel IX Persentase Jawaban Responden Mengenai Pemeriksaan Perpajakan (X2) ... 97
Tabel X Persentase Jawaban Responden Mengenai Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ... 98
Tabel XI Koefisein Determinasi Simultan ... 99
Tabel XII Koefisien Determinasi Parsial ... 100
Tabel XIII Hasil Uji Validitas ... 102
Tabel XIV Hasil Uji Realibilitas ... 104
Tabel XV Hasil Uji Normalitas ... 106
Tabel XVI Hasil Uji Multikolinearitas ... 107
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GRAFIK
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam kurun beberapa tahun terakhir ini, peranan penerimaaan perpajakan
cenderung sangat signifikan sebagai sumber penerimaan pada Anggaran Penerimaan
dan Belanja Negara (APBN). Disaat penerimaan sektor perminyakan tidak dapat lagi
diharapkan sebagai penopang utama APBN dan ketika perekonomian Indonesia
dilanda krisis bencana alam, penerimaan pajak tampil sebagai tulang punggung
sumber pembiayaan nasional (John Hutagaol, 2007:7).
Pajak dipandang bagian yang sangat penting dalam penerimaan negara,
kondisi keuangan negara tidak lagi semata-mata dari penerimaan negara berupa
minyak bumi dan gas bumi tapi lebih berupaya untuk menjadikan pajak sebagai
primadona penerimaan negara, dan struktur penerimaan negara sudah bergeser
dalam beberapa dasawarsa terakhir ini. Hakekatnya pemungutan pajak oleh Negara
merupakan wujud dari rasa pengabdian, kewajiban dan partisipasi rakyat, yang
dalam hal ini sebagai Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama–sama
melaksanakan kewajiban perpajakannya guna membiayai pengeluaran negara dan
pembangunan nasional.oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk menggali potensi
sumber penerimaan pajak (Waluyo, 2008:5).
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.16 Tahun 2009 tentang
Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan (KUP), Indonesia menganut sistem
BAB I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha Wajib Pajak yang aktif sedangkan aparat perpajakan sifatnya hanya mengawasi dan
membina Wajib Pajak (Meliala dan Oetomo, 2008).
Seiring perkembangan zaman mendorong pemerintah untuk terus
mereformasi sistem perpajakannya.Untuk meningkatkan potensi kepatuhan Wajib
pajak dalam sistem perpajakan modern ini pemerintah membangun fasilitas-fasilitas
yang menunjang sistem perpajakan modern seperti:
1. Tersedianya Account Representatives (AR) sebagai ujung tombak pelayanan dan perantaran antara DJP dengan WP yang mengemban tugas melayani
setiap Wajib Pajak
2. Pembentukan contact center : Complain Center, Call Center, Non Filers Activation Center.
3. TPT (Service Counter)
4. pelayanan dengan menggunakan sistem komunikasi dan teknologi informasi
terkini yang dikenal dengan sebutan e-System antara lain e-Payment
(pembayaran pajak secara on line), e-Registrasion (pendaftaran wajib pajak melalui internet), e-Filling (pelaporan pajak melalui internet), e-SPT (pengisian SPT dengan program yang telah disediakan DJP), dan e
-Counseling (konsultasi secara on line) (Rusdi Yanis 2009).
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan KPP (Kantor
Pelayanan Pajak) sebagai objek penelitian karena dalam Kantor Pelayanan Pajak,
penulis dapat mendapatkan data dan informasi lengkap mengenai perpajakan dan
informasi mengenai Wajib Pajak tertentu yang sudah menggunakan dan mematuhi
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian diatas, penulis mengangkat topik ini sebagai topik yang
penulis akan bahas Karena penulis ingin mengetahui bagaimana pencapaian
penerapan sistem administrasi perpajakan modern dalam meningkatkan kepatuhan
WP.Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti mengambil judul “Pengaruh
Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Pemeriksaan
Perpajakan Dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
Menjalankan Kewajiban Perpajakannya(Studi kasus pada KPP Pratama
Majalaya Bandung)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan
perpajakan berpengaruh secara parsial dan secara simultan terhadap
kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya?
2. Seberapa besar pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern,
dan pemeriksaan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam
kewajiban perpajakannya?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui apakah penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan
pemeriksaan perpajakan berpengaruh secara parsial terhadap sistem administrasi
BAB I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui apakah penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan
pemeriksaan perpajakan berpengaruh secara simultan terhadap sistem
administrasi perpajakan modern dalam meningkatkan kepatuhan WP.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan sistem administrasi
perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan terhadap sistem administrasi
perpajakan modern dalam meningkatkan kepatuhan WP.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi akademisi, dalam penulisan ilmiah ini dapat diharapkan dapat memberi
pengetahuan kepada mahasiswa, terlebih lagi dalam memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan
perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan WP dalam menjalankan kewajiban
perpajakannya.
2. Bagi praktisi perpajakan, hasil penelitian dan penulisan skripsi ini diharapkan
bermanfaat, khususnya dalam hal meningkatkan ekstensifikasi dan intensifikasi
pajak, dengan cara mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sistem
administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan perpajakan untuk
meningkatkan kepatuhan WP dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.
3. Bagi pembaca atau masyarakat, dalam penulisan ilmiah ini dapat memberikan
informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sistem administrasi
perpajakan modern dan pemeriksaan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan
110 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesimpulan dari pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan
pemeriksaan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak secara parsial dan
simultan.
a Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor Penerapan Sistem Administrasi
Perpajakan Modern terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban
perpajakannya secara parsial dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa langkah yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak telah
tepat untuk merespon tuntutan peningkatan penerimaan pajak. Mengacu pada
hasil penelitian ini, apabila dalam jangka panjang sistem administrasi
perpajakan modern terus diterapkan pada KPP, maka kepatuhan Wajib Pajak
akan meningkat sehinnga berdampak pada penerimaan pajak yang diperkirakan
juga meningkat pesat.
b Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor Pemeriksaan Perpajakan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya secara parsial
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dalam hal ini dampak edukasi dan
perasaan dikontrol yang ditimbulkan dari pemeriksaan pajak dapat mendorong
kepatuhan Wajib Pajak, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penerimaan
Bab V Kesimpulan dan Saran 111
Universitas Kristen Maranatha
ditingkatkan efektivitasnya agar dapat mendukung kepatuhan Wajib Pajak
yang berdampak positif pada upaya peningkatan penerimaan pajak.
c Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor Penerapan Sistem Administrasi
Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan, secara simultan terhadap
kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya dengan nilai
F=356,358dan nilai signifikansi sebesar 0.000.Pengaruh signifikan dan positif
dari kedua variabel penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem
administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan pajak secara bersama-sama
merupakan strategi yang tepat dalam upaya peningkatan kepatuhan Wajib
Pajak. Karenanya kedua strategi tersebut perlu dipertajam implementasinya
agar dapat mendukung upaya pencapaian penerimaan pajak.
2. Besar pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan
pemeriksaan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Besarnya pengaruh secara parsial untuk faktor Penerapan Sistem Administrasi
Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan, secara parsial berturut-turut
adalah sebesar 44,49%, 14,06. Sedangkan besarnya pengaruh faktor Penerapan
Sistem Administrasi Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan terhadap
kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya adalah sebesar 86,9%.
Pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti adalah sebesar 13,1%.
Pengaruh tersebut merupakan pengaruh lain di luar variabel Penerapan Sistem
Bab V Kesimpulan dan Saran 112
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi Direktorat Jendral Pajak
Disarankan untuk meningkatkan aspek pemeriksaan pajak. Saran tersebut
berdasarkan hasil penelitian ini dimana pemeriksaan pajak yang hanya sebesar
14,06% belum mampu memberikan kontribusi pengaruh sebesar penerapan sistem
administrasi perpajakan modern yang memeberikan kontribusi sebesar 44,49%.
Perhatian atas aspek pemeriksaan pajak perlu diberikan, untuk meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. Aspek
pemeriksaan pajak dapat dioptimalkan dengan peningkatan kualitas sumber daya
manusia pemeriksa melalui berbagai pendidikan dan pelatihan. Selain itu tindakan
tegas sebagai tindak lanjut hasil pemeriksaan juga perlu dijaga konsistensinya agar
memberikan efek jera dan rasa diawasi bagi Wajib Pajak.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain yang
dapat diduga mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak. Dari hasil penelitian ini
diperoleh gambaran bahwa masih terdapat ada 13,1% faktor di luar penerapan sistem
administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan pajak yang mempengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak. Untuk itu perlu diteliti pengaruh beberapa variabel lain yang
mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak, misalnya : penegakan hukum, kampanye
113 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Brotodihardjo, R.S. 1989. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung: Eresco.
Meliala, T.S. dan Francisca, W.O. 2008. Edisi 5. Perpajakan dan Akuntansi Pajak.
Bandung: Semesta Media.
Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan
Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT. GRAMEDIA.
Sekaran, Uma. 2003. fourth edition Research method for Business: A Skill Building Approach. New York: John Wiley and Sons, Inc.
Sekaran, Uma. (2006). Research Method for Business, John Wiley & Son, Inc. New Jersey
Soemitro, Rochmat. 1994. Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan.
Bandung : Eresco.
Hadi, Tiono Kesuma. (2004). Determinan Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib
Pajak Dalam Menerapkan Akuntansi Pajak. Thesis Universitas Airlangga,
Surabaya.
Kidden & Mc Ewen. (1989). Compliance dan non Compliance wajib Pajak, PT Eresco, Bandung.
Marpaung, Elyzabet Indrawati, Lauw Tjun Tjun, dan Christine, Dwi
KaryaSusilawati. (2008). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi
Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian
Fakultas. Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).
Jogiyanto, Hartono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
114
Universitas Kristen Maranatha Mardiasmo. (2008). Perpajakan. Andi Offset. Jogjakarta.
Meliala, Tulis dan Oetomo, Fransisca Widianti. (2010). Perpajakan dan Akuntansi,
Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Nurmantu, Safri. (2003). Pengantar Perpajakan, Edisi Kedua, Granit, Jakarta. Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta. Waluyo. (2008). Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Surat Edaran SE-19/PJ/2007 tentang perisapan penerapan sistem administrasi perpajakan modern pada kantor wilayah DJP dan pembentukan KPP Pratama di seluruh Indonesia
http://pajaktaxes.blogspot.com/ , Akses tanggal 9 September 2011
http://rusdiyanis.wordpress.com , Akses tanggal 9 september 2011.
http://www.ortax.org , Akses tanggal 9 Maret 2011.