• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urgensi Pengaturan Cross Border Insolvency di Kawasan ASEAN dalam Rangka Mewujudkan ASEAN Economic Community AWAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Urgensi Pengaturan Cross Border Insolvency di Kawasan ASEAN dalam Rangka Mewujudkan ASEAN Economic Community AWAL"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

URGENSI PENGATURAN CROSS BORDER INSOLVENCY

DI KAWASAN ASEAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

\

Penulisan Hukum

(Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana S1

Dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

Respati Damardjati

NIM. E0012321

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user

v

MOTTO

Satisfaction lies in the effort, not in the attainment, full effort is full victory

(Mahatma Gandhi)

Look at the day when you are supremely satisfied at theend. It’s not a day when

you lounge around doing nothing, it’s a day when you’ve had everything to do

and you’ve done it.

(Margareth Thatcher)

Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important thing is

not to stop questioning,

(6)

commit to user

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur, Penulis mempersembahkan karya ini untuk:

Allah SWT yang selalu memberikan rahmat, hidayah, anugerah, hingga Penulis

yakin akan suatu keberhasilan dan kesuksesan.

Bapak Gunarso, Ibu Tri Puspa Kartika Wardani, Adinda Swasti Jatu Damayanti,

dan keluarga yang tiada henti memberikan doa dan motivasi, juga menjadi sumber

semangat bagi Penulis.

(7)

commit to user

vii

ABSTRAK

RESPATI DAMARDJATI. E0012321. 2016. URGENSI PENGATURAN

CROSS BORDER INSOLVENCY DI KAWASAN ASEAN DALAM

RANGKA MEWUJUDKAN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY. PENULISAN HUKUM (SKRIPSI). FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

Penelitian hukum ini bertujuan untuk memahami secara mendalam mengenai urgensi pengaturan cross border insolvency di kawasan ASEAN dalam rangka mewujudkan ASEAN Economic Community, baik dari perspektif hukum kepailitan maupun perspektif hukum internasional, serta untuk membuat model yang dapat digunakan sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan cross

border insolvency di kawasan ASEAN.

Jenis penelitian hukum ini adalah penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif guna menemukan dan mengetahui faktor apa saja yang menjadi latar belakang pentingnya pembentukan pengaturan kepailitan lintas batas di kawasan ASEAN dan bagaimana model cross border insolvency yang dapat diterapkan di ASEAN. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder, dengan sumber data yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan atau studi dokumen (library research).

Hasil dari penelitian hukum ini yaitu: pertama, kebutuhan akan keberadaan pengaturan hukum kepailitan lintas batas negara di kawasan ASEAN menjadi sangat penting untuk memberikan kemudahan dalam hal pelaksanaan dan pengakuan putusan pailit pengadilan suatu negara di wilayah negara anggota ASEAN dalam rangka mewujudkan ASEAN Economic Community. Kedua,

Model Law merupakan model yang dapat diterapkan dalam ASEAN Cross Border Insolvency Regulation, di mana Model Law merupakan sebuah kumpulan

prinsip-prinsip umum yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menangani kepailitan lintas batas di kawasan ASEAN.

(8)

commit to user

viii

ABSTRACT

RESPATI DAMARDJATI. E0012321. 2016. THE URGENCY OF CROSS BORDER INSOLVENCY REGULATION IN ASEAN REGION TO

ACCOMPLISH THE ASEAN ECONOMIC COMMUNITY. THESIS.

FACULTY OF LAW, SEBELAS MARET UNIVERSITY.

This research aims to understand comprehensively the urgency of cross border insolvency regulation in ASEAN region to accomplish ASEAN Economic Community, from both insolvency law and international law perspective, and to create a model for cross border insolvency dispute resolution in ASEAN.

It is a normative legal research viewed from descriptive analytic in order to discover and understand the urgency for establishing cross-border insolvency regulation in ASEAN region and how the cross border insolvency model could be implemented in ASEAN. The data is secondary, which include primary and secondary law material that was collected by library research.

The conclusions are: first, the needs of cross border insolvency regulation in ASEAN region is very important to provide convenience in regards of recognition and implementation of court's judgment in any territorial of ASEAN state members to accomplish the ASEAN Economic Community. Second, Model Law is a model that could be applied in ASEAN Cross Border Insolvency Regulation, Model Law is a compilation of general principles that could be applied as reference against cross border insolvency in ASEAN region.

Keyword(s) : ASEAN Cross Border Insolvency, ASEAN Economic Community,

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan penulisan hukum

(skripsi) ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan tugas

akhir yang harus diselesaikan dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Strata 1, untuk mencapai gelar akademis dalam Ilmu

Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dengan

keterbatasan kemampuan yang ada, penulis telah berusaha sebaik-baiknya untuk

menyusun skripsi yang berjudul URGENSI PENGATURAN CROSS BORDER

INSOLVENCY DI KAWASAN ASEAN DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY.

Dengan selesainya tugas akhir ini, penulis sadar bahwa dalam penyusunan

skripsi ini dan selama menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret, penulis banyak mendapat bantuan baik moril `maupun materiil

dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankan penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, Yang Terhormat, Bapak

Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., yang telah memberikan kesempatan pada

penulis untuk menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret;

2. Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret,

Bapak Pranoto, S.H., M.H., yang telah memberikan arahan bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini;

3. Bapak Dr. Al. Sentot Sudarwanto, S.H., M.Hum., selaku Pembimbing I

penulis, yang dengan segala bantuan moril maupun materiil terutama pada

kesibukan beliau yang sangat padat, sudi meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan dan arahan demi terselesaikannya skripsi ini;

4. Ibu Dr. Emmy Latifah, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian Hukum Internasional

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, sekaligus sebagai Pembimbing II

(10)

commit to user

x

arahan, serta waktu yang telah diluangkan bagi Penulis, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik;

5. Ibu Rosita Candra Kirana, S.H., M.H., selaku Pembimbing Akademik penulis

yang senantiasa memberikan bimbingan dan motivasi bagi penulis dalam

menjalani masa studi di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret;

6. Secara khusus rasa terima kasih penulis kepada kedua orang tua tercinta,

Bapak Gunarso, S.H., M.H. dan Ibu Tri Puspa Kartika Wardani, S.Pd., M.Pd.,

yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa-doa yang tak terhingga,

mengerahkan tenaga dan pikirannya, serta telah menjadi sumber semangat

bagi penulis, dan juga untuk adik tersayang, Swasti Jatu Damayanti, yang

tiada henti memberi semangat, dukungan, dan doa-doa bagi kelancaran penulis

dalam menjalankan masa studi di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

hingga terselesaikannya skripsi ini;

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu penulis berharap kritik dan saran dari pembaca. Penulis sangat berharap

agar skripsi ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam ilmu

hukum di Indonesia.

Surakarta, 8 Oktober 2016

(11)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Metode Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14

A. Kerangka Teori atau Konseptual ... 14

1. Tinjauan Umum Mengenai Kepailitan dan Kepailitan Lintas Batas... 13

2. Tinjauan Umum Mengenai Yurisdiksi ………... 25

3. Tinjauan Umum Mengenai Regionalisme dan Integrasi Ekonomi... 27

4. Tinjauan Umum Mengenai ASEAN ... 34

(12)

commit to user

xii

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Urgensi Pengaturan Cross Border Insolvency di Kawasan ASEAN dalam rangka mewujudkan ASEAN Economic Community ... 42

B. Model Cross Border Insolvency yang dapat diterapkan di ASEAN ... 53

BAB IV PENUTUP ... 80

A. Simpulan ……... 80

B. Saran ... 81

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tahapan Integrasi Ekonomi ... 32

Tabel 2. Populasi dan Tingkat Pertumbuhan Perekonomian ASEAN 2016.. 47

Tabel 3. Arus Masuk FDI ke Asia Tenggara 1970-2011 (%)... 52

Tabel 4. Perbedaan Pengaturan Kepailitan Lintas Batas Indonesia,

Singapura, Thailand ... 58

Tabel 5. Daftar Negara Pengadopsi UNCITRAL ... 62

Tabel 6. Tujuan Pembentukan dan Ketentuan yang diatur dalam Model

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Tingkatan Integrasi Ekonomi ... 33

(15)

commit to user

xv

DAFTAR SINGKATAN

ASEAN = Association of Southeast Asian Nations

KTT = Konverensi Tingkat Tinggi

HIR = Herziene Indonesisch Reglement

RBg = Rechtreglement voor de Buitengewesten

Rv = Reglement op de Rechtsvondering

UNCITRAL = United Nation Commision on International Trade

Law

KBBI = Kamus Besar Bahasa Indonesia

UUK-PKPU = Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan

Kewajiban Pembayaran Utang

BAPEPAM = Badan Pengawas Pasar Modal

PT = Perseroan Terbatas

Perum = Perusahaan Umum

CV = Commmanditaire Vennootschaap

NATO = North Atlantic Treaty Organization

GNP = Gross National Product

PD I = Perang Dunia Pertama

PD II = Perang Dunia Kedua

GATT = General Agreement of Tariffs and Trade

MFN = Most Favoured Nation

PTA = Preferential Trading Area

FTA = Free Trade Area

CU = Customs Union

CM = Common Market

EU = European Union

ASA = Association of Southeast Asia

(16)

commit to user

xvi

SEAMEO = South East Asian Ministers of Education

Organization

SEATO = South East Asia Treaty Organization

ASPAC = Asia and Pacific Council

FDI = Foreign Direct Investment

USAID = United States Agency for International

Development

CLMV = Cambodia, Laos, Myanmar, Vietnam

IFC = The International Finance Coorporation

GNI = Gross National Income

Gambar

Tabel 1.Tahapan Integrasi Ekonomi ..........................................................
Gambar 2.Peta negara-negara anggota ASEAN .........................................  36

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi minat para calon mahasiswa dalam memilih jurusan akuntansi di Universitas Katolik

Meskipun pada kawasan TNGC terdapat potensi ekowisata yang beragam tapi hingga saat ini pengelolaan pariwisata alam di Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC)

Jawaban yang di berikan bapak/ibu sdr/i dijamin kerahasiaan dan tidak akan mempengaruhi aktivitas bapak/ibu sdr/i karena angket ini semata-mata untuk kepentingan penelitian

For example, given the annotations of the genes and gene products of a given species, association rules that represent co-ocurrences and associations among these annotations

Setiap tahun spesies penyebab kandidemia didominasi oleh Candida tropicalis, Candida albicans, dan Candida parapsilosis dengan kecenderungan peningkatan kasus Candida

b. harga penawaran terkoreksi yang melebihi nilai total.. HPS, dinyatakan gugur. Apabila tidak ada penyedia yang lulus dalam evaluasi harga, Pejabat Pengadaan

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat, perlindungan, penyertaan dan anugerah-Nya sehingga Penulis dapat mengikuti

Dari hasil identifikasi risiko berdasarkan karakteristik sistem yang dibuat, teridentifikasi ada 11 risiko dan karena ada beberapa risiko menjadi agen risiko yang lain, maka