• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Operasi Trans Metro Bandung Koridor III Cicaheum-Sarijadi Ditinjau dari Waktu Perjalanan dan Faktor Muat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kinerja Operasi Trans Metro Bandung Koridor III Cicaheum-Sarijadi Ditinjau dari Waktu Perjalanan dan Faktor Muat."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha ix

KINERJA OPERASI TRANS METRO BANDUNG

KORIDOR III CICAHEUM-SARIJADI DITINJAU DARI

WAKTU PERJALANAN DAN FAKTOR MUAT

TINE TRIATI SUHARDI

NRP: 1121024

Pembimbing: TAN LIE ING, S.T., M.T.

ABSTRAK

Kemacetan lalu lintas pada jalan perkotaan di kota-kota besar telah menjadi topik utama permasalahan. Penambahan ruas jalan dan jumlah kendaraan tiap tahun di Kota Bandung tidak seimbang. Rasio penggunaan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum adalah 44% banding 5% dari total 11 juta perjalanan. Salah satu upaya Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan pelayanan publik adalah dengan Trans Metro Bandung.

Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap indikator kinerja bus TMB koridor III Cicaheum-Sarijadi. Tujuannya untuk membandingkan hasil analisis dengan jadwal rencana yang telah ditetapkan oleh pihak UPT TMB. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator waktu perjalanan, kecepatan, dan faktor muat.

Waktu perjalanan rata-rata bus TMB koridor III rute Sarijadi-Cicaheum yaitu 45,34 menit, dan rute Cicaheum-Sarijadi 46,06 menit. Nilai signifikansinya 0,00, hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara waktu perjalanan survei dan waktu perjalanan rencana. Pada indikator kinerja kecepatan diperoleh laju kendaraan bus masih lebih rendah yaitu 13km/jam. Faktor muat rata-rata sebesar 63%, kondisi ini masih di bawah standar yaitu 70%, sehingga apabila dipandang dari sisi penumpang sangat baik karena tidak perlu berdesakan, namun apabila dipandang dari sisi operator hal ini tentu merugikan karena tempat duduk yang tersedia tidak penuh sehingga mengurangi pendapatan.

(2)

Universitas Kristen Maranatha x

THE OPERATING PERFORMANCE OF TRANS METRO

BANDUNG CORRIDOR III CICAHEUM-SARIJADI VIEWED

FROM TRAVEL TIME AND LOAD FACTOR

TINE TRIATI SUHARDI

NRP: 1121024

Supervisor: TAN LIE ING, S.T., M.T.

ABSTRACT

Traffic jam on the roads in big cities the main topic of the problem. The addition of segmen road and vehicles growth per year are not balanced in Bandung. Personal vehicles use ratio compared to public transportation are 44% compared to 5% in total of 11 million travel. as one of the efforts to improve public service, the goverment of Bandung create Trans Metro Bandung.

This study analyzed against TMB performance indicator corridor III Cicaheum-Sarijadi. The purpose are to compare the analysis result with scheduled plan that has been predetermined by UPT TMB. Performance measurement is done by using travel time indicator, speed, and load factor.

The average travel time of TMB corridor III of Sarijadi-Cicaheum route is 45,34 minutes, and Cicaheum-Sarijadi route is 46,06 minutes. The significant value is 0,00, this shows no significant difference between survey travel time and travel time plan. On speed indicator performance, gained a low value of 13km/h bus vehicle speed. Average load factor are 63%, this condition still below the standard of 70%, so if we seen from pasangger perspective this was a good thing because the passanger doesn't need to jostle, but if we seen it from operator perspective this was disadvantageous because the available seat are not occupied and thus reducing the revenue.

(3)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Sistematika Penulisan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Kinerja ... 4

2.2 Angkutan Umum ... 4

2.3 Bus Rapid Transit ... 6

2.4 Trans Metro Bandung... 8

2.5 Waktu Perjalanan dan Waktu Tunda ... 12

2.6 Jumlah dan Kapasitas Penumpang ... 13

2.7 Kecepatan ... 14

2.8 Faktor Muat ... 16

2.9 Uji-t ... 17

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Diagram Alir Penelitian ... 20

3.2 Lokasi Studi... 21

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 23

3.3.1 Data Sekunder ... 24

3.3.2 Data Primer ... 26

3.4 Pelaksanaan Survei dan Pengolahan Data ... 27

BAB 4 ANALISIS DATA ... 30

4.1 Analisis Waktu Perjalanan Per Arah ... 30

4.2 Analisis Waktu Perjalanan Per Halte ... 32

4.3 Analisis Kecepatan ... 34

4.4 Analisis Faktor Muat ... 37

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1 Simpulan... 49

5.2 Saran ... 49

(4)

Universitas Kristen Maranatha xii

(5)

Universitas Kristen Maranatha xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rute Perjalanan Trans Metro Bandung Koridor I ... 10

Gambar 2.2 Rute Perjalanan Trans Metro Bandung Koridor II ... 10

Gambar 2.3 Rute Perjalanan Trans Metro Bandung Koridor III ... 11

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 20

Gambar 3.2 Rute Perjalanan Bus TMB Koridor III ... 22

Gambar 3.3 Alat Tulis Pendukung ... 23

Gambar 3.4 Stopwatch ... 24

Gambar 3.5 Kondisi Saat Penuh di dalam Bus TMB koridor III ... 27

Gambar 4.1 Faktor Muat Bus 1 Arah Sarijadi-Cicaheum Hari Rabu ... 37

Gambar 4.2 Faktor Muat Bus 1 Arah Cicaheum-Sarijadi Hari Rabu ... 38

Gambar 4.3 Faktor Muat Bus 2 Arah Cicaheum-Sarijadi Hari Rabu ... 39

Gambar 4.4 Faktor Muat Bus 2 Arah Sarijadi-Cicaheum Hari Rabu ... 40

Gambar 4.5 Faktor Muat Bus 3 Arah Sarijadi-Cicaheum Hari Kamis ... 41

Gambar 4.6 Faktor Muat Bus 3 Arah Cicaheum-Sarijadi Hari Kamis ... 42

Gambar 4.7 Faktor Muat Bus 4 Arah Cicaheum-Sarijadi Hari Kamis ... 43

Gambar 4.8 Faktor Muat Bus 4 Arah Sarijadi-Cicaheum Hari Kamis ... 44

Gambar 4.9 Faktor Muat Bus 5 Arah Sarijadi-Cicaheum Hari Sabtu... 45

Gambar 4.10 Faktor Muat Bus 5 Arah Cicaheum-Sarijadi Hari Sabtu... 46

Gambar 4.11 Faktor Muat Bus 6 Arah Sarijadi-Cicaheum Hari Sabtu... 47

(6)

Universitas Kristen Maranatha xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rencana Pembangunan Koridor TMB ... 9

Tabel 2.2 Kelas Jalan Berdasarkan Fungsi dan Jenis Angkutan ... 15

Tabel 3.1 Jumlah Penumpang TMB Koridor III Tahun 2016 ... 25

Tabel 3.2 Jumlah Penumpang Perhari TMB Koridor III... 26

Tabel 3.3 Contoh Lembar Pengisian Survei ... 28

Tabel 4.1 Data Perbandingan Waktu Tepuh Survei dan Rencana ... 30

Tabel 4.2 Hasil analisis Waktu Perjalanan ... 32

Tabel 4.3 Perbandingan Waktu Perjalanan Rencana dan Waktu Perjalanan Survei Halte Arah Cicaheum-Sarijadi ... 32

Tabel 4.4 Perbandingan Waktu Perjalanan Rencana dan Waktu Perjalanan Survei Halte Arah Sarijadi-Cicaheum ... 33

Tabel 4.5 Hasil Perbandingan Kecepatan Rencana dan Kecepatan Survei Arah Cicaheum-Sarijadi ... 34

(7)

Universitas Kristen Maranatha DISHUB Dinas Perhubungan

Cb Kapasitas Bus

H0 Hipotesis null

Ha Hipotesis alternatif

Km Kilometer

L Panjang Rute (km/jam)

LF Perbandingan Jumlah Penumpang yang Diangkut oleh Kendaraan dengan Kapasitas Muat Bus

SPSS Statistical Package for The Social Sciences Standar error kedua kelompok

t Nilai t hitung

TMB Trans Metro Bandung UPT Unit Pelaksana Teknis

UU Undang-Undang

V Kecepatan

Vb Volume Penumpang Rata-rata Dalam Bus

Vr Kecepatan Rencana

Vs Kecepatan Survei

(8)

Universitas Kristen Maranatha xvi

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lainnya dengan menggunakan kendaraan, baik yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, transportasi berkembang sesuai kebutuhan manusia dengan kondisi yang ada. Kemacetan lalu lintas pada jalan perkotaan di kota-kota besar telah menjadi topik utama permasalahan, terutama di Negara Indonesia. Secara umum faktor yang menyebabkan masalah kemacetan semakin lama semakin parah, yaitu bertambahnya kepemilikan kendaraan pribadi, terbatasnya sumber daya untuk pembangunan jalan raya, dan fasilitas transportasi yang ada.

Kondisi transportasi di Kota Bandung saat ini untuk jumlah kendaraan bermotor mencapai 2 juta (roda dua 1,3 juta dan roda empat 700 ribu), meningkat 11% per tahun, sedangkan penambahan ruas jalan 1%. Rasio jumlah kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum adalah 98% banding 2%, rasio penggunaan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum adalah 44% banding 5% dari total 11 juta perjalanan (Dinas Perhubungan Kota Bandung, 2016).

Pertumbuhan penduduk di Kota Bandung sangat tinggi, sehingga memerlukan dukungan sektor transportasi untuk memfasilitasi pertumbuhan tersebut. Penambahan ruas jalan dan jumlah kendaraan tiap tahun di Kota Bandung tidak seimbang, hal ini menyebabkan penurunan kinerja jalan yang berdampak terhadap terjadinya kemacetan. Transportasi publik merupakan salah satu jawaban permasalahan kemacetan yang terjadi.

Salah satu upaya Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan pelayanan publik adalah dengan Trans Metro Bandung (TMB) yang berbasis Bus Rapid Transit (BRT). BRT merupakan teknologi baru berbasis bus cepat yang mudah

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha dengan merencanakan kereta (Tumlin, 2012). TMB diresmikan pada Desember 2008 baru dioperasikan pada 3 trayek, yaitu: koridor I Cibeureum-Cibiru, koridor II Cicaheum-Cibeureum, dan koridor III Cicaheum-Sarijadi. Terdapat beberapa hal yang membedakan TMB dengan BRT pada umumnya, yaitu TMB tidak memiliki jalur khusus/terpisah, dan tidak memiliki informasi pasti mengenai kedatangan bus (Dinas Perhubungan Kota Bandung, 2016). Dalam kondisi tersebut mengindikasikan kurangnya keandalan kinerja angkutan publik, maka perlu dilakukan studi mengenai waktu perjalanan dan kecepatan, sehingga dengan menganalisis waktu perjalanan TMB dapat mengidentifikasi jadwal rencana pelaksanaan yang telah disusun.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Erwin Wahab (2006), di Jakarta menyatakan bahwa hasil analisis waktu perjalanan rata-rata per rute jam sibuk arah Blok M-Kota adalah 32,2 menit, sedangkan waktu rencana 45 menit, dan untuk waktu perjalanan rata-rata per rute jam tidak sibuk arah Blok M-Kota yaitu 34,4 menit sedangkan waktu rencana 40 menit maka tidak melebihi target yang telah ditentukan.

Penelitian mengenai TMB juga telah dilakukan oleh Ika (2013), menyatakan bahwa perbandingan waktu rata-rata antar rit tidak ditemukan perbedaan yang signifikan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya lokasi macet di Kota Bandung. Ramadhan (2014) juga melakukan penelitian mengenai tingkat waktu perjalanan bus TMB koridor II, dengan kondisi pada tidak adanya jalur khusus untuk bus, yang menyebabkan waktu perjalanan bus bervariasi.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penulisan Tugas Akhir ini adalah menganalisis kinerja operasi Trans Metro Bandung Koridor III Cicaheum-Sarijadi dilihat dari waktu perjalanan dan faktor muat pada tiap halte.

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menganalisis waktu perjalanan TMB Koridor III Cicaheum-Sarijadi; 2. Menganalisis faktor muat per halte;

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Trayek TMB yang dipilih adalah koridor III trayek Cicaheum-Sarijadi, karena trayek tersebut merupakan trayek baru, maka diperlukan evaluasi;

2. Waktu survei dilakukan pada hari Rabu 12 Oktober 2016, hari Kamis 13 Oktober 2016, dan hari Sabtu 15 Oktober 2016 pukul 05.00-19.00 WIB; 3. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei di dalam

bus;

4. Data diperoleh berdasarkan survei di lapangan berupa data waktu perjalanan, waktu tunda, waktu buka tutup pintu, dan jumlah penumpang.

5. Kinerja operasi hanya meliputi waktu perjalanan dan faktor muat.

1.4 Sistematika Penulisan

(12)

Universitas Kristen Maranatha 49

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari analisis yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa simpulan, yaitu: 1. Waktu perjalanan rata-rata bus TMB koridor III arah Sarijadi-Cicaheum yaitu

45,34 menit, dengan nilai signifikan 0,00. Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara waktu perjalanan survei dan waktu perjalanan rencana untuk arah Sarijadi-Cicaheum.

2. Waktu perjalanan rata-rata bus TMB koridor III arah Cicaheum-Sarijadi yaitu 46,06 menit, dengan nilai signifikan 0,00. Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara waktu perjalanan survei dan waktu perjalanan rencana untuk arah Cicaheum-Sarijadi.

3. Berdasarkan hasil analisis faktor muat bus TMB koridor III nilai rata-rata faktor muat mencapai 63% berada di bawah standar yaitu 70%, sehingga apabila dipandang dari sisi penumpang sangat baik karena tidak perlu berdesakan dalam bus TMB koridor III namun apabila dipandang dari sisi operator hal ini tentu merugikan karena tempat duduk yang tersedia tidak penuh sehingga mengurangi pendapatan.

5.2 Saran

(13)

KINERJA OPERASI TRANS METRO BANDUNG

KORIDOR III CICAHEUM-SARIJADI DITINJAU

DARI WAKTU PERJALANAN DAN FAKTOR MUAT

Diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Kristen Maranatha Bandung

Disusun Oleh:

TINE TRIATI SUHARDI

NRP: 1121024

Pembimbing:

TAN LIE ING, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(14)

vii Universitas Kristen maranatha

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang dilimpahkan oleh-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir. Tugas Akhir merupakan pembahasan penelitian dengan judul KINERJA

OPERASI TRANS METRO BANDUNG KORIDOR III CICAHEUM-SARIJADI DITINJAU DARI WAKTU PERJALANAN DAN FAKTOR MUAT. Tugas Akhir diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di

Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas karunia-Nya, berkah, dan segala kemudahan yang diberikan; 2. Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan, pengarahan, dan dukungan dalam penyusunan Tugas Akhir;

3. Prof. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc., Dr. Ir. Samun Haris, M.T., Ir. Santoso Urip G., M.T., selaku dosen-dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir;

4. Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu dalam penyelenggaraan Tugas Akhir;

5. Ir. Rini Iskandar, selaku dosen wali yang telah membantu selama perkuliahan; 6. Segenap staf edukatif dan administrasi Program Studi S-1 Teknik Sipil

Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha;

(15)

viii Universitas Kristen maranatha 8. Teman-teman Tugas Akhir seperjuangan Taufan Abdurrachman, Satria Adhiguna, Aditya Rizki Rilandi, yang sudah banyak membantu, bertukar pikiran, dan saling memberi support;

9. Teman-teman yang telah meluangkan waktunya membantu selama survei penelitian Tugas Akhir yaitu Resty Janes, S.T., Nurdiyana, S.T., Sabar Parulian, Samuel Irvan Sihombing;

10. Tania Bonita Sabrina, S.T., M. Panji Ramadhan yang telah memberi saran dan bantuan dalam masa-masa sukar;

11. Twins, Ayu Pranedya, S.T., Poppy Chaerani, S.T., Fatmawati Nur, S.T., Fuji Fauzziah selaku teman terdekat awal perkuliahan;

12. Sahabat Rainbow, Zahra Nabilla, S.Ikom., Intan Rachmawati, A.Md., Desty Aswiny, S.Ab., Sry Yufy, S.E., Helfiany Nur, Anggi Ariawan, Bambang Soekarno, Luthfi Adzani, A.Md atas kebersamaan, semangat dan doanya;

Akhir kata, penyusun berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan Teknik Sipil pada khususnya, dan bagi pihak yang memerlukannya.

Bandung, 5 Juli 2017 Penyusun

(16)

50 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Departemen Perhubungan, 2013, Rencana Strategis 2013-2018, Dinas Perhubungan Kota Bandung, Bandung.

[2] Departemen Perhubungan, 1996, Pedoman Teknis Perekayasaan Tempat Pemberhentian Kendaraan Penumpang Umum, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta.

[3] Departemen Perhubungan Republik Indonesia, 2002, Pedoman Teknis Penyelanggaraan Angkutan Penumpang Umum Di Wilayah Perkotaan

Dalam Trayek Tetap dan Teratur, Direktur Jenderal Perhubungan Darat,

Jakarta.

[4] Dinas Perhubungan, 2015, Pengoprasian Trans Metro Bandung Koridor 3 Cicaheum-Sarijadi, Keputusan Walikota Bandung Nomor

551/Kep/273-Dishub/2015, Bandung.

[5] Morlok, E.K., 1988, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

[6] Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2008, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025, Bandung

[7] Pemerintah Kota Bandung, 2008, Tarif Angkutan Umum Massal Bus Trans Metro Bandung, Keputusan Walikota Bandung Nomor 551.2/Kep

694-dishub/2008, Bandung.

[8] Pemerintah Kota Bandung, 2010, Peraturan Walikota Bandung Nomor 413 Tahun 2010, Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di Lingkungan

Pemerintah Kota Bandung.

[9] Pemerintah Republik Indonesia, 2009, Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

(17)

51 Universitas Kristen Maranatha [11] Sihombing, I., 2015, Perbandingan Waktu Siklus Perjalanan Antar Waktu

Trans Metro Bandung Koridor II, Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

[12] Susilo, B.H., 2013, Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta.

[13] Tamin, Ofyar Z., 1997, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung.

[14] Wahab, E., 2006, Studi Operasi Waktu Tempuh dan Load factor Pada Tiap Halte Busway Trans Jakarta Trayek Kota-Blok M, Skripsi, Jurusan Teknik

Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

[15] Warpani, S.P., 2002, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. ITB, Bandung.

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya unsur paduan logam lain seperti mangan, nikel dan krom memiliki ukuran atom lebih besar sehingga bila masuk kedalam besi akan membentuk larutan padat substitusi

Program perlindungan anak berbasis lembaga (institutional-based programs) merupakan bagian dari kebijakan perlindungan anak jalanan di Indonesia yang hingga saat ini

1) Ada pengaruh atas kecepatan terhadap perlambatan dan jarak pengereman ang ada. 2) Dalam pemodelan ini faktor yang paling berpengaruh terhadap nilai perlambatan

Namun oleh karena jumlah substrat sebesar 0,18 mM, berdasarkan hasil penelitian sebagaimana tampil dalam Tabel 2, dapat meninggalkan residu H2O2, maka untuk langkah aplikasi pada

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa perusahaan yang meratifikasi Protokol Kyoto memiliki Indeks yang lebih tinggi untuk melakukan

Keberhasilan mengembangbiakkan ayam bangkok - selain ditentukan oleh kemampuan peternak dalam memelihara dan merawat anak ayam yang berhasil ditetaskannya - juga

Pasal 1 Undang-Undang nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Latar cerita untuk anak dapat bebas dalam latar apapun, sesuai dengan perkembangan kognitif dan moral anak, latar yang tepat dapat digunakan untuk menceritakan hari yang