PENGARUH PENCAMPURAN LIAT DAN KOMPOS
TERHADAP DISTRIBUSI PORI TANAH PSAMMENTS
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS
(Zea mays saccharata
Sturt)
SKRIPSI
OLEH
INSANI CICI ILONA SINAGA 0910212070
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
PENGARUH PENCAMPURAN LIAT DAN KOMPOS
TERHADAP DISTRIBUSI PORI TANAH PSAMMENTS,
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMANJAGUNG MANIS
(Zea mays saccharata
Sturt)
ABSTRAK
Penelitian mengenai pengaruh pencampuran liat dan kompos terhadap distribusi pori tanah Psamments, pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays
saccharata Sturt) telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Maret 2014 di
rumah kawat Fakultas Pertanian dan dilanjutkan di Laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pencampuran liat dan beberapa jenis kompos (jerami padi, titonia, dan sampah kota) terhadap distribusi pori tanah Psamments, pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Data dianalisis secara statistik dan menghasilkan sidik ragam. Apabila F hitung berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji
lanjutan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Perlakuan
EFFECT OF CLAY AND COMPOST MIXTURE ON PORE
SIZE DISTRIBUTION OF PSAMMENTS, GROWTH, AND
YIELD OF SWEET CORN (
Zea mays
Sturt
Saccharata
)
ABSTRACT
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin meningkatnya kebutuhan lahan dan berkurangnya lahan pertanian yang subur dan potensial, serta adanya persaingan penggunaan lahan antara sektor pertanian dengan sektor non pertanian menuntut adanya upaya pemanfaatan sumber daya alam yang terarah dan efisien. Perubahan fungsi lahan pertanian tersebut menyebabkan yang tertinggal hanya lahan-lahan yang miskin dan bermasalah jika dijadikan untuk lahan pertanian. Permasalahan ini menuntut kita untuk dapat memanfaatkan tanah marginal yang produktivitasnya rendah dan memiliki banyak masalah jika dikelola jadi lahan pertanian.
Salah satu sumber daya tanah yang masih memungkinkan untuk dijadikan lahan pertanian adalah tanah pasir (Psamments). Psamments dalam sistem klasifikasi tanah menurut Dudal dan Soepraptohardjo (1957) termasuk ke dalam jenis tanah Regosol (Darmawijaya, 1990). Regosol di Indonesia tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, diperkirakan luasnya 1.275.000 Ha (Hakim et al., 1986). Di Sumatera diperkirakan mempunyai luas 831.000 Ha
(Hardjowigeno, 1987).
Masalah yang dihadapi dalam pendayagunaan tanah Psamments ini dalam pertanian adalah produktivitasnya yang rendah dan penurunan produktivitas yang cepat. Rendahnya produktivitas tanah ini bukan hanya karena rendahnya kandungan hara, tetapi juga karena buruknya sifat fisik dan kimia tanah. Tanah ini mempunyai tekstur pasir, strukturnya lepas (berbutir tunggal) sehingga daya pegang air pada tanah ini juga rendah. Menurut Hardjowigeno (1987) tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan spesifik yang kecil sehingga sulit menyerap atau menahan unsur hara dan air. Oleh karena itu, Psamments merupakan tanah yang perlu mendapat perhatian dalam pemanfaatannya, dengan upaya memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian.