Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMK
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat menempuh ujian program Magister Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Oleh
TATANG KURNIAWAN 1008849
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, DAN
KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP
KINERJA GURU DI SMK
Oleh Tatang Kurniawan
S.T. Universitas Kebangsaan, 2004
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Tatang Kurniawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
TESIS INI TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I,
Dr. Enjang Ahmad Juanda, MT., M.Pd NIP. 19550826 1981011001
Pembimbing II,
Dr. Munawar Wahid, M.Pd. NIP. 196305201989011001
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Tatang Kurniawan, 1008849, 2013. Influence Pedagogic, and Professional
Competencies of Teacher to Performance Teacher at SMK (2011) S2 PTK UPI
The research was conducted of Vocational High School teachers who teach subject matter information and communication technology (ICT) program of computer and network engineering expertise. The purpose of this study was to determine the influence of pedagogic competence (X1), and professional competence (X2) teachers on teacher performance (Y) obtained by students. The research was conducted by survey method, data obtained by distributing questionnaires to students of class XI and class XII computer techniques and network expertise Program, as many as 130 students at SMKN 11 and SMKN 13 Bandung period 2011-2012. The sampling method used is proportional sampling. Furthermore, the data collected were analyzed using the Statistical Product and Service Solutions (SPSS). The results showed that there is an influence between pedagogic competence teachers of teacher’s performance(rx1y=0,434), the influence between professional competence teacher of teacher’s performance(rx2y=0,548), the influence of pedagogic and professional competence teachers simultanous of teacher’s performance (rx1x2y=0,552) with criteria moderate. The results showed also that pedagogic and professional competence of teachers had an influence on teachers' performance by 30.5%. this research was recommended to teacher to improve their performance by improving pedagogic and professional competencies related to assessment, evaluation and understanding of the structure of subject matter.
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Tatang Kurniawan, 1008849, 2013. Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan
Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK(2011). S2 PTK UPI
Penelitian ini dilakukan terhadap guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang mengajar mata diklat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) program keahlian teknik komputer dan jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik (X1), dan kompetensi professional (X2) guru terhadap kinerja guru (Y) yang diperoleh melalui siswa. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas XI, dan kelas XII Program Keahlian TKJ(Teknik Komputer dan Jaringan) di SMKN 11 dan SMKN 13 tahun ajaran 2011-2012, yaitu sebanyak 130 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional sampling. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru(rx1y=0,434), terdapat pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru(rx2y=0,548), terdapat pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru (rx1x2y=0,552) dengan kriteria sedang. Hasil penelitian menunjukkan juga bahwa kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru memiliki pengaruh terhadap kinerja guru sebesar 30,5%. Penelitian ini merekomendasikan kepada guru untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang berkaitan dengan penilaian, evaluasi dan pemahaman struktur materi pelajaran yang diampu.
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Struktur Organisasi Tesis ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. Hakikat Kompetensi Pedagogik ... 10
1. Pengertian Kompetensi Pedagogik ... 10
2. Karakteristik Kompetensi Pedagogik ... 12
B. Hakikat Kompetensi Profesional ... 31
1. Pengertian Kompetensi Profesional ... 31
2. Karakteristik Kompetensi Profesional ... 33
C. Hakikat Kinerja Guru ... 44
1. Pengertian Kinerja Guru ... 44
2. Karakteristik Kinerja Guru ... 46
D. Penelitian Terdahulu ... 51
E. Kerangka Pemikiran ... 51
1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja Guru ... 53
2. Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Guru ... 53
F. Hipotesis ... 54
1. Hipotesis Penelitian ... 53
2. Hipotesis Statistik ... 55
BAB III METODE PENELITIAN ... 56
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 56
1. Lokasi Penelitian ... 56
2. Populasi ... 56
3. Sampel ... 57
B. Desain Penelitian ... 58
C. Metode Penelitian ... 59
D. Definisi Operasional ... 62
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 67
1. Validitas Instrumen ... 67
2. Reliabilitas Instrumen ... 71
G. Teknik Pengumpulan Data ... 72
1. Angket ... 72
2. Dokumentasi ... 73
H. Analisis Data ... 73
1. Analisis atau Pengolahan Data ... 73
2. Uji Normalitas ... 74
3. Uji Heteroskedastisitas ... 77
4. Uji Multikolinieritas ... 79
5. Uji Autokorelasi ... 80
6. Analisis Linier Ganda ………81
7. Uji Hipotesis ………..81
8. Koefesien Determinasi………...83
9. MS Excel dan SPSS ………..83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 84
A. Deskripsi Data ... 84
1. Deskripsi Data Variabel Variabel Kompetensi Pedagogi Guru (X1) ... 84
2. Deskripsi Data Variabel Kompetensi Profesional Guru (X2) ... 87
3. Deskripsi Data Variabel Kinerja Guru (Y) ………... 89
B. Uji Hipotesis ... 91
1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Kinerja Guru ... 91
2. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru .. 92
3. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru... 93
4. Koefisien Korelasi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru ... 84
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 95
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 100
A. Kesimpulan ... 100
B. Keterbatasan Penelitian ……… ... 101
C. Rekomendasi ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 107
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor utama yang
menentukan keberhasilan pendidikan. Dengan memiliki guru yang berkualitas
baik diharapkan dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas baik.
Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 menyatakan bahwa
seorang guru yang berkualitas wajib memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Kualifikasi akademik
2. Kompetensi
3. Sertifikat Pendidik
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Kualitas seorang guru idealnya yang berkaitan dengan kompetensi menurut
Undang-Undang No.14 Tahun 2005 pasal 10 ayat (1) menyatakan:”kompetensi
guru mencakup empat dimensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi personal, dan kompetensi sosial. Kenyataan
menunjukkan guru di SMK belum memiliki kelayakan untuk mengajar yang
sesuai dengan standar pendidikan nasional(SPN).
Fakta menunjukkan bahwa kurang dari 50 persen guru di Indonesia tidak
2
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
Tabel 1.1 Persentase Kelayakan Mengajar Kepala Sekolah dan Guru Menurut Jenjang Sekolah 2005/2006
NO Jenjang Pendidikan Negeri % Swasta % Jumlah %
24.66% SMK dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-masing.
Selain itu, 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan pada
bidang studinya. Dengan demikian, kualitas SDM guru kita adalah urutan 109
dari 179 negara di dunia. Untuk itu, perlu dibangun landasan kuat untuk
meningkatkan kualitas guru dengan standardisasi rata-rata bukan standardisasi
minimal (Toharudin, 2006:1).
Secara nasional, penguasaan materi pelajaran oleh guru ternyata tidak
mencapai 50 persen dari seluruh materi keilmuan yang harus menjadi kompetensi
guru. Mendikbud juga mengatakan, skor mentah yang diperoleh guru untuk
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK bahasa Inggris, matematika, fisika, biologi, kimia, ekonomi, sosiologi, geografi,
pendidikan seni, dan TIK hanya mendapatkan skor sekitar 20-an dengan rentang
antara 13 hingga 23 dari 40 soal. "Artinya, rata-rata nilai yang diperoleh adalah
30 hingga 46 untuk skor nilai tertinggi 100," (Tempo Interaktif, 5 Januari 2006).
Pernyataan ini juga diperkuat oleh Rektor UNJ sebagai berikut. "Saat ini
baru 50 persen dari guru se-Indonesia yang memiliki standardisasi dan
kompetensi. Kondisi seperti ini masih dirasa kurang. Sehingga kualitas
pendidikan kita belum menunjukkan peningkatan yang signifikan," (Sutjipto
dalam Jurnalnet, 16/10/2005). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) telah melansir hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) guru 2012
dengan materi yang diujikan berupa kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional. Hasil UKA diketahui bahwa hasil rata-rata UKA guru secara
nasional masih rendah. Mendikbud Mohammad Nuh membeberkan, hasil
rata-rata UKA 2012 yaitu 42,25 dengan nilai tertinggi 97,0 dan nilai terendah 1,0.
Dikatakannya, hasil rata-rata UKA itu mencakup seluruh peserta (guru) dari
jenjang TK sampai jenjang SMA/SMK(http://edukasi.kompas.com).
Mengacu pada data kasar kondisi guru saat ini tentulah kita sangat prihatin
dengan buruknya kompetensi guru itu. Padahal, memasuki tahun 2012 tuntutan
minimal kepada siswa untuk memenuhi syarat kelulusan harus memiliki nilai
≥5,5.
Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional merupakan kompetensi
yang harus dimiliki oleh guru, rendahnya kompetensi pedagogik guru dapat
4
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK seorang guru tidak memiliki kompetensi profesional maka kualitas hasil belajar
akan rendah.
Sementara menurut Anwar Prabunegara(2005:67) yang berkaitan dengan
kinerja mengemukakan:
“Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance(prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan.”
Kinerja seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru akan
dirasakan optimal apabila guru tersebut memiliki kemampuan dalam
melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru. Sebagaimana menurut
Gomes(2003:140):”Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor
kemampuan(ability) dan motivasi”.
Untuk menciptakan kinerja guru yang kompeten, maka harus dilandaskan
pada penguasaan kompetensi yang optimal, karena tingkat penguasaan
kompetensi guru sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kinerja guru.
Kusnandar (2007:55) mengemukakan “kompetensi guru merupakan
seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat
mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif”.
Keberhasilan pendidikan sebagaian besar di tentukan oleh kinerja guru. Baik
kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Di sekolah-sekolah masih banyak terlihat adanya masalah kinerja guru,
seperti guru masih ada yang belum membuat persiapan pembelajaran sebelum
mengajar, guru yang belum dapat mengkondusifkan keadaan kelas menjadi
tenang ketika ada siswa yang melakukan keributan dikelas, guru dalam
pelaksanaan pembelajaran juga belum menggunakan strategi pembelajaran yang
bervariasi sehingga yang terjadi pembelajaran terasa membosankan bagi siswa,
belum lagi kasus guru yang tertidur di kelas saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis meneliti tentang “Pengaruh
Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru
di SMK”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru?
2. Bagaimana pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru?
3. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik dan profesional guru secara
bersama-sama terhadap kinerja guru?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini karena memiliki keterbatasan waktu dan dana, serta
6
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK guru Teknologi informasi dan Komunikasi maka dalam hal ini penulis perlu
membatasinya sebagai berikut:
1. Kompetensi pedagogik dalam penelitian ini dibatasi pada kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang guru TIK meliputi: a)Mengenal karakter peserta
didik, b)Metode menguasai metode mengajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik, c)Mengelola dan melaksanakan pembelajaran
yang mendidik, d)Komunikasi dengan peserta didik, e)Penilaian dan
evaluasi.
2. Kompetensi profesional dalam penelitian ini dibatasi pada kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang guru TIK meliputi: a)Menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu, b)Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran yang diampu, c)Mengembangkan materi pembelajaran yang
diampu secara PAIKEM, d)Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan maka tujuan secara
umum penelitian ini meliputi:
1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja
guru SMK.
2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK 3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik, dan kompetensi
profesional guru terhadap kinerja guru SMK.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan menjadikan acuan bagi guru untuk
mengetahui gambaran kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan
kinerja guru berdasarkan persepsi siswa.
2. Bagi Kepala Sekolah
Dengan hasil penelitian ini diharapkan kepala sekolah mengetahui tentang
kinerja guru melalui keadaan kompetensi kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional guru.
3. Bagi Kepala Dinas
Dari hasil penelitian ini diharapkan kepala dinas memiliki gambaran tentang
kompetensi pedagogik dan kompetensi professional guru teknologi informasi
dan komuniksi (TIK) yang ada di sekolah menengah kejuruan untuk
ditindaklanjuti secara semestinya.
4. Bagi Program Studi PTK
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan pendahuluan bagi
mahasiswa program pasca sarjana program studi pendidikan teknologi
kejuruan yang akan meneliti tentang kompetensi guru dengan dimensi
8
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
F. Struktur Organisasi Tesis
Sistematika penulisan tesis terdiri dari unsur-unsur berikut :
Bagian awal meliputi : halaman judul, halaman pengesahan, halaman
pernyataan, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bagian utama :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka berisi konsep-konsep atau teori-teori atau hukum-hukum atau
rumus atau rumus utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji, penelitian
terdahulu yang relevan dengan bidang yang dikaji, dan posisi teoritik peneliti
yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjabarkan dengan rinci mengenai lokasi dan subjek populasi, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses
pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan
atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah
penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab kesimpulan dan rekomendasi menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti
terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini melaksanakan penelitian di SMKN 4, SMKN 11,
SMKN 13. Dengan pelaksanaan sebagai berikut:
Tabel 3.1. Lokasi Penelitian
Nama Sekolah Tanggal
Pelaksanaan Alamat Keterangan
SMKN 4 27 Juli 2012 Jl. Soekarno Hatta Km. 10
Uji Validitas dan Reliabilitas
SMKN 13 30 Juli 2012 Jl. Kliningan No. 6
Populasi dan Sampel
SMKN 11 2 Agustus 20120 Jl. Budi Cilember Populasi dan Sampel
2. Populasi
Bila dilihat dari kacamata para peneliti, populasi dapat diartikan dalam
berbagai macam. Menurut Suharsimi Arikunto (2008:130) “populasi merupakan
keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2007:54) “populasi
merupakan objek atau subjek yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi
syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Adapun pendapat lain
diutarakan oleh Sugiyono (2008:117) yaitu “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI, XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di
SMKN 13, dan SMKN 11 Kota Bandung.
Populasi atau subjek dalam penelitian ini adalah 130 siswa Program Keahlian
Teknik Komputer dan Jaringan yang telah belajar dasar-dasar jaringan komputer.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Nama Sekolah Jumlah Siswa
SMKN 13 66
SMKN 11 64
Total 130
Sedangkan data atau kondisi guru di sekolah yang dijadikan penelitian
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Data Pendidikan Guru
Nama sekolah Jumlah guru Jenjang pendidikan
SMKN 4 3 S1= 2, D3=1 (Jurusan IT)
SMKN 11 3 S1= 2,S2=1 (Jurusan IT
3. Sampel
Arikunto (2008:134) mengemukakan bahwa untuk sekedar perkiraan maka
apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil
antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.
Hampir senada dengan pernyataan di atas, Surakhmad (1994:100)
menyarankan, apabila ukuran populasi sebanyak kurang atau sama dengan 100,
pengambilan sampel sekurang-kurangnya adalah 50% dari ukuran populasi.
Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel
58
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang untuk setiap
sekolah maka pengambilan sampel untuk setiap sekolah dalam penelitian ini
mengikuti teori Surakhmad(1994:100) sebesar 50% dari populasi yang diambil
secara random sehingga didapatkan sampel penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.4. Sampel Penelitian
No Nama Sekolah Populasi Sampel(≈)
1 SMKN 13 66 33
2 SMKN 11 64 32
Jumlah 130 65
B. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan
penelitian kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat
menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Penelitian survei dapat
digunakan untuk maksud : 1) Penjajagan (eksploratif); 2) Deskriptif; 3) Penjelasan
(eksplanatory atau confirmatory) yakni menjelaskan hubungan kausal dan
pengujian hipotesis; 4) Evaluasi; 5) Prediksi; 6) Penelitian operasional; dan 7)
Pengembangan indikator-indikator sosial.
Konsep pengukuran hubungan antar variabel dirancang dengan desain
penelitian atau diagram jalur dibawah ini :
Gambar 3.1 Desain Penelitian
rx2y
rx1x2y
rx1y
Kompetensi Pedagogik (X1)
Kompetensi Profesional (X2)
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Desain penelitian atau diagram jalur yang tergambar di atas mencakup konsep
pengukuran dan pengujian sebagai berikut :
X1 adalah Kompetensi Pedagogik Guru yang diposisikan sebagai variabel
bebas (eksogen) dan dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap Y.
X2 adalah Kompetensi Profesional Guru yang diposisikan sebagai variabel
bebas (eksogen) dan dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap Y.
Y adalah Kinerja guru yang diposisikan sebagai variabel terikat.
adalah koefisien korelasi variabel Kompetensi Pedagogik(X1) dengan
variabel Kinerja Guru (Y), menggambarkan pengaruh langsung variabel
Kompetensi Pedagogik(X1) terhadap Y.
adalah koefisien korelasi variabel Kompetensi Profesional(X2) dengan
variabel Kinerja Guru(Y), menggambarkan pengaruh langsung variabel
Kompetensi Profesional(X2) terhadap Y.
adalah koefisien korelasi variabel Kompetensi Pedagogik(X1), dan
Kompetensi Profesional(X2), secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
kinerja guru (Y).
C. Metode Penelitian
Permasalahan yang diuraikan adalah pengaruh kompetensi pedagogik, dan
kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru. Dalam permasalahan ini ada
tiga hal yang akan diuraikan yaitu kompetensi pedagogik guru, kompetensi
60
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK variabel kompetensi pedagogik(X1), kompetensi profesional(X2), dan kinerja guru (Y).
Dari uraian di atas juga dapat diketahui bahwa penelitian ini menggunakan
metode deskriptif seperti yang dijelaskan Faisal dan Waseo(Muthomaroh:2008)
“Penelitian deskriptif tujuannya untuk mendeskripsikan apa-apa yang ada saat
ini. Didalamnya terdapat upaya deskripsi, pencatatan, analisis, dan
menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Pada
penelitian deskriptif ini didalamnya termasuk berbagai tipe pembandingan dan
mungkin juga sampai pada usaha menemukan hubungan yang terdapat antara
variabel-variabel.
Untuk survey metode yang dipakai adalah metode survey eksplanatory,
dimana dengan survey ini penulis dapat mengumpulkan informasi dari sebagian
responden (sampel responden) yang dikumpulkan langsung di tempat kejadian
secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi
terhadap objek yang diteliti.
Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Efendi (1993:3) penelitian survey ini
akan melibatkan sampel dari sebuah populasi, dan selanjutnya para responden
yang masuk ke dalam jumlah sampel ini akan diberikan kuesioner untuk menarik
data pokok yang diperlukan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dalam
penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas
Sugiyono(2010:60). Masih menurut Sugiyono(2010:60) metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam rumus statistika yang dipakai kesemuanya menggunakan korelasional
yang membuktikan fakta satu terhadap yang lainnya, sehingga dalam hal ini
semua perhitungan diharapkan akurat karena dari sampel yang ada akan ditarik
kesimpulan untuk semua populasi.
Metode kuantitatif ini pada umumnya dipergunakan oleh para peneliti ingin
mengetahui fakta yang ada di lapangan, biasanya dilakukan oleh beberapa institusi
yang ingin mengetahui kondisi di lapangan seperti dinas pendidikan, atau bahkan
proyek tertentu. Karena permasalahan yang diusung harus tetap dan tidak
berubah, pengolahan proposal penelitian harus baik sehingga tidak akan berubah
di lapangan.
Sumber data yang dirujuk dalam penelitian ini ada 2 yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang berhubungan langsung dengan
penelitian ini sedangkan data sekunder merupakan data yang mendukung data
utama. Kedua data tersebut akan diolah yang pada akhirnya akan menguatkan
argumen data primer dan akan menunjukan hasil analisis data primer.
Ada dua jenis data yang akan dikumpulkan oleh peneliti. Data tersebut dilihat
pada tabel 3.5 yang diharapkan memudahkan penelitian baik waktu, biaya,
62
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
Tabel 3.5 Jenis Data
No Jenis Data Kategori Data Sumber Data
1. Jumlah Siswa Data Sekunder Sekolah
2. Data Pendidikan Guru Data sekunder Sekolah
3. Kompetensi Pedagogik Data Primer Siswa
4. Kompetensi Profesional Data Primer Siswa
5. Kinerja Guru Data Primer Siswa
D. Definisi Operasional
Secara operasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk
menjelaskan makna variabel penelitian. Singarimbun (Riduwan, 2007:222)
memberikan pengertian tentang definisi operasional variabel adalah unsur
penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variabel itu diukur.
Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, dan kinerja guru TIK Prodi Keahlian Teknik Komputer
dan Jaringan berdasarkan persepsi siswa.
Variabel penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu 2 variabel bebas dan 1
variabel terikat. Variabel operasional dalam penelitian ini dijelaskan sebagai
berikut:
1. Definisi Konsep dari variabel kompetensi pedagogik (X1) dalam penelitian ini didefinisikan sejumlah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran,
melaksanakan dan merancang pembelajaran, mengembangkan potensi peserta
didik, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Sedangkan definisi
operasionalnya didefinisikan sebagai kemampuan mengelola pembelajaran
yang meliputi aspek mengenal karakteristik peserta didik, Menguasai metode
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK melaksanakan pembelajaran yang mendidik, Memahami dan
mengembangkan potensi peserta didik, Penilaian dan Evaluasi.
2. Definisi konsep variabel kompetensi professional (X2) dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kemampuan guru yang menguasai materi pelajaran
secara luas dan mendalam sehingga guru dapat menjalankan tugas dan
fungsinya yang berhubungan dengan keguruan. Sedangkan definisi
operasionalnya didefinisikan sebagai seperangkat kemampuan guru yang
menunjukkan pada performance dalam perbuatan yang rasional untuk
memenuhi spesifikasi tertentu di dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikan meliputi aspek Menguasai materi, struktur, konsep dan pola
pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, Menguasai
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu,
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara PAIKEM,
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan
diri.
3. Definsi konsep variabel Kinerja Guru (Y) dalam penelitian ini didefinisikan
sebagai kemampuan menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai kepada
peserta didik secara sistematis dan berkesinambungan sehingga terjadi
perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan pada diri peserta didik
sedangkan definsi operasioanalnya merupakan suatu proses penilaian prestasi
kerja guru berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya meliputi aspek
Kemampuan, Inisiatif, ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, Kualitas
64
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Untuk memudahkan makna variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka
masing-masing variabel dijabarkan dalam tabel 3.6 sebagai berikut.
Tabel 3.6 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator-indikator Skala
Kompetensi Pedagogik guru(X1)
1. Mengenal Karakter Peserta Didik
a. Mengidentifikasi karakteristik peserta didik melalui minatnya. b. Mengidentifikasi kemampuan awal. c. Memotivasi belajar peserta didik d. Mengidentifikasi faktor-faktor
kesulitan belajar
a. Menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pengajaran
b. Menggunakan Prinsip-prinsip belajar
3. Mengelola dan melaksanakan pembelajaran yang mendidik
a. Mengelola pembelajaran dan pengembangan bahan ajar b. Mengelola kelas
c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
d. Menggunakan berbagai media pembelajaran
4. Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik
a. Mengembangkan potensi peserta didik
b. Mengaktualisasikan potensi peserta didik
5. Komunikasi dengan peserta didik
a. Berkomunikasi secara efektif, empatik, santun, bersikap antusias dan positif, dengan peserta didik. b. Berkomunikasi dengan verbal dan
nonverbal 6. Penilaian dan
Evaluasi
a. Melaksanakan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip berbasis kelas
b. Melaksanakan tagihan penilaian yang bervariasi
c. Memanfaatkan hasil penilaian Kompetensi
a. Benar dalam membuat persiapan mengajar
b. Paham maksud dan struktur materi
yang diampu Likert
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
Variabel Dimensi Indikator-indikator Skala
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
kompetensi
b. Mengidentifikasi kompetensi dasar c. Menetapkan tujuan pelajaran
3. Mengembangkan
a. Pemanfaatan Hardware dalam pembelajaran
b. Pemanfaatan Software dalam pembelajaran
Kinerja Guru (Y)
1. Kemampuan a. Kecakapan
b. Penguasaan materi c. Evaluasi dan penilaian d. Kerjasama
e. Penguasaan & pengelolaan kelas Likert 2. Inisiatif a. Kreatifitas
b. Prakarsa 3. Ketepatan Waktu a. Disiplin 4. Kualitas hasil kerja a. Prestasi Kerja
E. Instrumen Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian dan jenis data yang akan dianalisis, penelitian
ini menggunakan satu bentuk instrumen sebagai pengumpul data pada saat
melakukan survey. Kuesioner sebagai alat pengumpul data disusun dalam
butir-butir pertanyaan berdasarkan definisi masing-masing variabel penelitian. Proses
penyusunan kuesioner dilakukan melalui tahapan proses sebagai berikut : (1)
merumuskan dimensi dan indikator pengukur variabel, (2) menuangkan setiap
indikator dalam bentuk pertanyaan yang disusun dalam bentuk multiple choice
dengan lima alternatif jawaban, (3) memberi bobot kepada setiap alternatif
66
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen
harus mempunyai skala. Oleh karena itu instrumen yang dipergunakan untuk
mengukur kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kinerja guru
berdasarkan persepsi siswa adalah kuesioner yang didasarkan atas sistem
penilaian skala Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Metode ini
merupakan penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon
sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Jumlah alternatif respon yang ada dalam
skala Likert ada 5 jenis seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.7 Skor Jawaban Angket
Variabel X1 dan X2 Variabel Y Skor
Tidak Pernah Tidak Tahu 1
Jarang Kurang 2
Kadang-kadang Cukup 3
Sering Baik 4
Selalu Sangat Baik 5
Pengujian validitas dilakukan terhadap setiap butir soal instrumen untuk
masing-masing variabel penelitian. Validitas butir soal dinyatakan dengan
menggunakan koefisien korelasi antara butir soal dengan skor total variabel
(rhitung). Hasil pengujian ditetapkan dengan membandingkan rhitung dengan nilai
kritis rtabel. Butir soal dinyatakan valid apabila rhitung ≥ rtabel dan butir soal
dinyatakan tidak valid apabila rhitung ≤ rtabel. Korelasi antar skor butir soal dengan
skor total hitung dengan menggunakan Korelasi Pearson Product Moment.
Tahap selanjutnya dari proses pengujian instrumen adalah perhitungan
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK yang diperoleh dari hasil pengukuran. Reliabilitas dihitung mengacu pada
konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan
pengukuran. Reliabilitas instrumen dinyatakan dengan angka koefisien reliabilitas.
Semakin tinggi reliabilitas semakin tinggi pula tingkat reliabilitas instrumen.
Proses perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan setelah terlebih dahulu
menghilangkan butir-butir soal yang tidak valid (jika ada) berdasarkan hasil uji
validitas. Sedangkan koefisien reliabilitas dihitung dengan formula Alpha.
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Validitas Instrumen
Arikunto dalam Riduwan (2007:97)berpendapat bahwa validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.
Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data tersebut valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2008:173).
Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus Pearson Product
Moment, sebagai berikut (Riduwan, 2007:80) :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Dimana :
rhitung = Koefisien korelasi
ΣXi = Jumlah skor item
68
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
Dengan taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05.
Kaidah keputusan : Jika rhitung > rtabel berarti valid
rhitung < rtabel berarti tidak valid
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 30 responden dan berdasarkan hasil
perhitungan menggunakan komputer berbantuan MS Excell diperoleh hasil
sebagai berikut :
a. Angket Variabel Kompetensi Pedagogik Guru
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
item19 73.5000 144.052 .789 .891
item20 74.6000 147.972 .555 .897
item21 74.1333 144.602 .758 .891
Berdasarkan data pada tabel 3.7 nilai rtabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 5%(p=0,05), jumlah responden N=30, dan
derajat bebas (N – 2) = 28. Maka rtabel nya adalah 0,306. Pada bagian corrected item-total correlation item1, item12, item14, dan item15 memiliki nilai r < 0,306.
Kesimpulan keempat item tersebut dinyatakan tidak valid.
70
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
item19 68.8000 147.614 .548 .919
item20 68.1000 151.955 .556 .919
Berdasarkan data pada tabel 3.8 nilai rtabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 5%(p=0,05), jumlah responden N=30, dan
derajat bebas (N – 2) = 28. Maka rtabel nya adalah 0,306. Pada bagian corrected item-total correlation item3, item16, memiliki nilai r < 0,306. Kesimpulan
keempat item tersebut dinyatakan tidak valid.
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Item Variabel Y
No Item
Pernyataan rhitung Validitas
1. 0,742 Valid
10. 0,134 Tidak Valid
11. 0,470 Valid
12. 0,114 Tidak Valid
13. 0,166 Tidak Valid
14. 0,355 Valid
15. 0,249 Tidak Valid
16. 0,093 Tidak Valid
17. 0,497 Valid
18. 0,209 Tidak Valid
Berdasarkan data pada tabel 3.9 Item nomor 10,12 ,13, 15,16 dan 18 rhitung kurang dari 0,30 sehingga dinyatakan tidak valid, maka item tersebut dibuang.
Sehingga variabel kompetensi pedagogik profesional (Y) yang digunakan dalam
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
2. Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas terhadap angket dimaksudkan untuk mengetahui apakah
angket yang disusun cukup dipercaya untuk dipergunakan sebagai instrumen
pengumpul data atau tidak. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas
instrumen digunakan metode alpha, yaitu :
( ) ∑
Dimana :
r = Nilai Reliabilitas
∑ = Total Varian butir = Total Varians
k = Banyaknya butir pertanyaan
(sumber : Sugiyono, 2006:282)
Untuk mengambil kesimpulan angket tersebut reliabel atau tidak, dilakukan
dengan membandingkan antara nilai r11 dengan rtabel. Jika r11 > rtabel berarti reliabel dan r11 < rtabel berarti tidak reliabel. Sedangkan perhitungan dalam pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer Ms Excel.
Untuk mengetahui skala alpha cronsbach’s reliabilitas sebuah instrument
dengan membandingkan dengan tabel 3.10 sebagai berikut:
Tabel 3.11 Skala Reliabilitas
Nilai Reliabilitas
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
(sumber: Sugiyono:216)
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 30 responden diperoleh hasil sebagai
72
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabel Angket
Variabel Nilai rhitung
Nilai rtabel
(95%) (30) Kesimpulan
Angket Variabel Kompetensi Pedagogik(X1)
0,922 0,306 Sangat Kuat
Angket Variabel Kompetensi
Profesional (X2) 0,902 0,306 Sangat Kuat
Kinerja Guru (Y) 0,800 0,306 Sangat Kuat
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh harga thitung > ttabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa angket variabel kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional guru dan kinerja guru adalah Sangat Reliabel.
G. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan unsur penting dalam sebuah penelitian. Data yang
dikumpulkan harus valid agar dapat menunjang keberhasilan penelitian tersebut.
Untuk itu, perlu dilakukan teknik pengumpulan data sebagai prosedur sistematik
dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Menurut Sugiyono
(2008:193) “Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil
penelitian yaitu, kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data”.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan :
1. Angket
Menurut Riduwan (2008:25) “Angket adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket
berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk yang sedemikian rupa
sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan
karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda cek(√) untuk yang sesuai.
Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam angket ini adalah kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional dan kinerja guru.
Angket disusun dengan menggunakan skala n (numerical scale). Menurut
Uma Sekaran (2006:33) “skala numerik mirip dengan skala differential semantic,
dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan,
dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya”. Masing-masing pertanyaan
berisi 5 opsi jawaban, 1 sampai 5. Seperti tertera pada tabel 3.7.
2. Dokumentasi
Studi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang erat kaitannya
dengan masalah yang diteliti, dalam hal ini peneliti menggunakan studi
dokumentasi untuk mendapatkan data kualifikasi guru yang ada di sekolah tempat
penulis melaksanakan penelitian.
H. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2008:142) teknik analisis data adalah :
Proses pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, meyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah,
74
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
1. Analisis atau Pengolahan Data
Secara garis besar, kegiatan analisis data meliputi 3 langkah yaitu :
a. Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan antara lain mengecek kelengkapan
identitas pengisi, mengecek kelengkapan data serta macam isian data.
b. Tabulasi
Termasuk ke dalam kegiatan tabulasi ini antara lain memberikan skor
(scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.
c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau
aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang
telah ditetapkan.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang akan diuji
berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka statistik
yang digunakan adalah statistik parametrik. Akan tetapi apabila tidak berdistribusi
normal maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Dalam
pengolahan uji normalitas ini penulis menggunakan SPSS Versi 12.
Uji normalitas dapat dilihat dari grafik plot P-P dimana jika data tersebar
mengikuti garis normal, maka data tersebut berdistribusi normal. Menurut Imam
Ghozali (2011:160) bahwa :
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun ada metode yang lebih handal
yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Selain dengan grafik dapat dilakukan dengan uji statistik 1 sampel
Kolmogorof-Smirnof Tes(K-S Test).
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk
suatu taraf signifikasi (α) tertentu (Biasanya α = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika
hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan
atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan
pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang
berlaku adalah sebagai berikut:
Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.05. Bandingkan p dengan
taraf signifikansi yang diperoleh
Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal
Jika signifikansi yang diperoleh < α , maka sampel bukan berasal dari
76
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
Grafik 3.1 Grafik P-P Plot
Tabel 3.13 Uji K-S One Sample
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 65
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000
Std. Deviation 6.01920619
Most Extreme Differences
Absolute .103
Positive .078
Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .834
Asymp. Sig. (2-tailed) .491
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari tampilan grafik 3.1 dapat dilihat dari titik-titik pada p-p plot diatas
menyebar sesuai dengan garis diagonal maka data dapat dikatakan normal.
Sedangkan menurut apabila Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data
dapat dikatakan normal, namun apabila nilainya kurang dari 0,05 maka data
berdistribusi tidak normal. Berdasarkan kedua cara analisis tersebut model regresi
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK berdistribusi normal maka analisis statistik selanjutnya dapat menggunakan
analisis statistik parametrik.
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual 1
pengamat ke pengamat yang lain. Jika variance dari residual 1 pengamat ke
pengamat lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah model regresi homoskedastisitas atau tidak
terjadi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili
berbagai ukuran.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pole tertentu pada grafik scetterplot antara
SRESID dengan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan
sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah
di-studentized.
Dasar analisisnya adalah sebagai berikut:
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
78
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Grafik 3.2 Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik
Tabel 3.14 Uji Heteroskedastisitas dengan uji park
Coefficients(a)
a Dependent Variable: log
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas
terpenuhi. Sementara dengan uji park diperoleh variabel independen tidak ada
yang signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat
heteroskedastisitas.
4. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas terjadi jika ada hubungan linear yang sempurna atau hampir
sempurna antara beberapa atau semua variabel independen dalam model
regresi.Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali,
2011:105). Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan
menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance
inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari
0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih
dari 95%. Dan nilai VIF lebih besar dari 10, apabila VIF kurang dari 10 dapat
dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model adalah dapat
80
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK
Tabel 3.15 Tabel Uji Multikolinieritas
Coefficients(a)
ents t Sig. Collinearity Statistics
B
a Dependent Variable: Kinerja Guru
Dari hasil pengolahan dengan SPSS diperoleh tolerance untuk setiap variabel
independent X1 dan X2 diperoleh sebesar 0,507 berarti lebih besar dari 0,1 sehingga tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih besar
dari 95%. Sedangkan nilai VIF untuk setiap variabel memiliki nilai sebesar 1,971
dimana apabila VIF kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa variabel independen
yang digunakan dalam model adalah dapat dipercaya dan objektif.
5. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel
dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri
sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai
variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya
(Santosa&Ashari, 2005:240).
Tabel 3.16 Uji Autokorelasi
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .552(a) .305 .283 6.11552 1.790
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Nilai DW sebesar 1,790, nilai ini kita bandingkan dengan tabel DW taraf
signifikansi 5%, jumlah sampel 65 dan jumlah variabel independen (k=2), maka
tabel DW diperoleh dU=1,662 kaidah pengujian dU < DW <4-dU, 1,662 < 1,790
< 2,338. Maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
6. Analisis Linier Ganda
Dalam penelitian ini data yang terkumpul akan dioleh dan ditampilkan dalam
bentuk regresi linier berganda(multiple regression). Sugiyono(2006:216)
mengemukakan bahwa korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah
dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan
variabel yang lain. Sugiyono (2006:250) menuliskan persamaan regresi linier
ganda sebagai berikut:
̂ = a + b1X1 + b2X2+ …… + bnXn
Keterangan :
̂ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1, X2, Xn = Variabel independen
a = konstanta (nilai ̂ apabila X1, X2, Xn = 0)
b = koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
7. Uji Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan
82
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK a. Uji t (Uji Parsial)
Menurut Ghozali (2011:15) uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan
dengan kriteria sebagai berikut :
Jika nilai thitung≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Jika nilai thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan.
b. Uji F (Uji Simultan)
Menurut Ghozali (2011:60) uji stastistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau
penolakan hipotesis adalah sebagi berikut :
Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan keempat variabel
independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi
signifikan). Ini berarti secara simultan keempat variabel independen
tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Rumus mencari Ftabel interpolasi dengan rumus sebagai berikut:
C = C0 + (sumber Riduwan,2007:92)
Keterangan :
B = nilai dk yang dicari
B0 = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada B1 = nilai dk pada akhir nilai sudah ada C = nilai Ftabel yang dicari
C0 = nilai Ftabel pada awal nilai yang sudah ada C1 = nilai Ftabel pada akhir nilai yang sudah ada
8. Koefesien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
berada di antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati 1 berarti variabel-varibel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
(Ghozali, 2011:166).
9. MS Excel dan SPSS
Dalam mengolah data penulis melaksanakan dengan menggunakan bantuan
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji kinerja guru yang dipengaruhi faktor
kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Kompetensi Pedagogik Guru yang dipersepsikan siswa yang ada di sekolah
sampel diperoleh sebesar 57,81% dari skor ideal. sedangkan Kompetensi
Profesional Guru yang dipersepsikan siswa yang ada di sekolah sampel
diperoleh sebesar 58,8% dari skor ideal.
2. Secara parsial Kompetensi pedagogik guru (X1) berpengaruh terhadap kinerja guru(Y) dengan arah positif. Hasil penelitian ini menerima hipotesis pertama
yang menyatakan bahwa kompetensi pedagogik guru(X1) mempengaruhi kinerja guru(Y), dengan demikian kompetensi pedagogik (X1) memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja guru (Y). Hal ini dibuktikan dengan
uji t dimana thitung= 3,826 ttabel(=0,05)= 1,671. Koefisien korelasi kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru rx1y diperoleh sebesar 0,434.
3. Secara parsial kompetensi profesional(X2) berpengaruh terhadap kinerja guru(Y) dengan arah positif. Hasil penelitian ini menerima hipotesis pertama
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
thitung= 5.199 ttabel(=0,05)= 1,671. Koefisien korelasi kompetensi professional guru terhadap kinerja guru rx2y diperoleh sebesar 0,548
4. Terdapat hubungan korelasional positif yang signifikan antara ketiga variabel
penelitian kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru terhadap
kinerja guru di SMK jika Fhitung nilainya lebih besar dari Ftabel pada taraf uji 5%, yakni mengambil tingkat kepercayaan 95% maka diperoleh koefesien
korelasi(rx1x2y) sebesar 0,554. Ini menunjukan bahwa hubungan secara tunggal antara ketiga variabel berada diantara hubungan sedang atau cukup.
5. Hasil penelitian ini menerima hipotesis ke 3 yang menyatakan bahwa kinerja
guru dipengaruhi oleh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional
guru.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang sekaligus dapat
merupakan arah bagi penelitian yang akan datang antara lain :
1. Terdapat unsur subjektivitas dalam menentukan kinerja guru(Y)
Hal ini dikarenakan tidak adanya ketentuan baku yang dapat dijadikan
acuan sehingga penentuan indeks untuk indikator dalam katagori yang
sama dapat berbeda untuk setiap peneliti.
2. Penelitian ini hanya mengidentifikasi kinerja guru yang dipengaruhi oleh
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional berdasarkan persepsi
102
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C. Rekomendasi
Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja guru, untuk ini direkomendasikan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Untuk Guru:
a. Dari keenam dimensi kompetensi pedagogik guru meliputi : Mengenal
Karakter Peserta Didik, Menguasai metode mengajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran, Mengelola dan melaksanakan pembelajaran yang
mendidik, Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik,
Komunikasi dengan peserta didik, Penilaian dan evaluasi. Guru
direkomendasikan untuk mempertahankan penguasaan metode mengajar
dan prinsip-prinsip pembelajaran, sedangkan dimensi yang harus
ditingkatkan oleh guru agar kinerja semakin baik adalah dimensi
penilaian dan evaluasi.
b. Dari keempat dimensi kompetensi profesional meliputi: Menguasai
Materi, Struktur dan Konsep, Menguasai SKKD, Mengembangkan
materi secara PAIKEM, Memanfaatkan TIK untuk pengembangan diri.
Guru direkomendasikan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan
penguasaan struktur materi ajar terutama mengenai urutan penyampaian
SKKD sehingga kinerja guru semakin meningkat.
2. Kepada Pemerintah:
Sehubungan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang
secara umum sudah tinggi tapi belum maksimal, direkomendasikan kepada
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pelatihan guru TIK terutama pelatihan mengenai dimensi evaluasi dan
penilaian serta urutan penyampaian SKKD materi ajar. Adapun bentuk
pelatihannya dapat dilakukan dalam forum MGMP TIK sekota bandung atau
mengirimkan guru ke tempat pelatihan profesional yang mengeluarkan
sertifikat internasional seperti CCNA untuk jaringan dan lain-lain.
3. Kepada peneliti yang berminat:
a. Pada penelitian ini ditemukan adanya faktor lain yang berpengaruh
sangat besar terhadap kinerja guru. Oleh karena itu, bagi peneliti yang
berminat, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan
informasi tentang faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja
guru misalnya motivasi, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial
dari seorang guru.
b. Kepada peneliti yang ingin menggali lebih jauh tentang faktor lainnya
yang mempengaruhi kinerja guru yang disebabkan oleh kompetensi
pedagogik dan kompetensi professional guru, maka penelitian ini dapat
104
Tatang Kurniawan, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 5.1 Matrik Penelitian
No Tujuan penelitian Temuan penelitian Pembahasan Kesimpulan Rekomendasi
1. Untuk mengetahui
a. Diketahui persamaan regresi ̂= 29,38 + 0,276X1
b. Koefisien korelasi rx1y =0,434 pada variabel kinerja guru sebesar 18,83%. Korelasi antar kedua variabel termasuk kedalam kriteria sedang
Ada pengaruh positif dan signifikan
Kepada guru untuk terus meningkatkan
pemahaman tentang evaluasi dan penilaian dalam PBM sehingga dimensi evaluasi dan penilaian PBM sehingga kinerja guru TIK semakin
a. Diketahui persamaan regresi ̂= 25,83 + 0,332X2.
b. Koefisien korelasi rx2y =0,548
Ada pengaruh positif dan signifikan kompetensi
profesional guru terhadap kinerja guru.
Kepada guru untuk terus meningkatkan
kemampuan