• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMK."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMK

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat menempuh ujian program Magister Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Oleh

TATANG KURNIAWAN 1008849

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, DAN

KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP

KINERJA GURU DI SMK

Oleh Tatang Kurniawan

S.T. Universitas Kebangsaan, 2004

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Tatang Kurniawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TESIS INI TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Dr. Enjang Ahmad Juanda, MT., M.Pd NIP. 19550826 1981011001

Pembimbing II,

Dr. Munawar Wahid, M.Pd. NIP. 196305201989011001

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Tatang Kurniawan, 1008849, 2013. Influence Pedagogic, and Professional

Competencies of Teacher to Performance Teacher at SMK (2011) S2 PTK UPI

The research was conducted of Vocational High School teachers who teach subject matter information and communication technology (ICT) program of computer and network engineering expertise. The purpose of this study was to determine the influence of pedagogic competence (X1), and professional competence (X2) teachers on teacher performance (Y) obtained by students. The research was conducted by survey method, data obtained by distributing questionnaires to students of class XI and class XII computer techniques and network expertise Program, as many as 130 students at SMKN 11 and SMKN 13 Bandung period 2011-2012. The sampling method used is proportional sampling. Furthermore, the data collected were analyzed using the Statistical Product and Service Solutions (SPSS). The results showed that there is an influence between pedagogic competence teachers of teacher’s performance(rx1y=0,434), the influence between professional competence teacher of teacher’s performance(rx2y=0,548), the influence of pedagogic and professional competence teachers simultanous of teacher’s performance (rx1x2y=0,552) with criteria moderate. The results showed also that pedagogic and professional competence of teachers had an influence on teachers' performance by 30.5%. this research was recommended to teacher to improve their performance by improving pedagogic and professional competencies related to assessment, evaluation and understanding of the structure of subject matter.

(5)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Tatang Kurniawan, 1008849, 2013. Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan

Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK(2011). S2 PTK UPI

Penelitian ini dilakukan terhadap guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang mengajar mata diklat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) program keahlian teknik komputer dan jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik (X1), dan kompetensi professional (X2) guru terhadap kinerja guru (Y) yang diperoleh melalui siswa. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas XI, dan kelas XII Program Keahlian TKJ(Teknik Komputer dan Jaringan) di SMKN 11 dan SMKN 13 tahun ajaran 2011-2012, yaitu sebanyak 130 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional sampling. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru(rx1y=0,434), terdapat pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru(rx2y=0,548), terdapat pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru (rx1x2y=0,552) dengan kriteria sedang. Hasil penelitian menunjukkan juga bahwa kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru memiliki pengaruh terhadap kinerja guru sebesar 30,5%. Penelitian ini merekomendasikan kepada guru untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang berkaitan dengan penilaian, evaluasi dan pemahaman struktur materi pelajaran yang diampu.

(6)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Tesis ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Hakikat Kompetensi Pedagogik ... 10

1. Pengertian Kompetensi Pedagogik ... 10

2. Karakteristik Kompetensi Pedagogik ... 12

B. Hakikat Kompetensi Profesional ... 31

1. Pengertian Kompetensi Profesional ... 31

2. Karakteristik Kompetensi Profesional ... 33

C. Hakikat Kinerja Guru ... 44

1. Pengertian Kinerja Guru ... 44

2. Karakteristik Kinerja Guru ... 46

D. Penelitian Terdahulu ... 51

E. Kerangka Pemikiran ... 51

1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja Guru ... 53

2. Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Guru ... 53

F. Hipotesis ... 54

1. Hipotesis Penelitian ... 53

2. Hipotesis Statistik ... 55

BAB III METODE PENELITIAN ... 56

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 56

1. Lokasi Penelitian ... 56

2. Populasi ... 56

3. Sampel ... 57

B. Desain Penelitian ... 58

C. Metode Penelitian ... 59

D. Definisi Operasional ... 62

(7)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 67

1. Validitas Instrumen ... 67

2. Reliabilitas Instrumen ... 71

G. Teknik Pengumpulan Data ... 72

1. Angket ... 72

2. Dokumentasi ... 73

H. Analisis Data ... 73

1. Analisis atau Pengolahan Data ... 73

2. Uji Normalitas ... 74

3. Uji Heteroskedastisitas ... 77

4. Uji Multikolinieritas ... 79

5. Uji Autokorelasi ... 80

6. Analisis Linier Ganda ………81

7. Uji Hipotesis ………..81

8. Koefesien Determinasi………...83

9. MS Excel dan SPSS ………..83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 84

A. Deskripsi Data ... 84

1. Deskripsi Data Variabel Variabel Kompetensi Pedagogi Guru (X1) ... 84

2. Deskripsi Data Variabel Kompetensi Profesional Guru (X2) ... 87

3. Deskripsi Data Variabel Kinerja Guru (Y) ………... 89

B. Uji Hipotesis ... 91

1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Kinerja Guru ... 91

2. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru .. 92

3. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru... 93

4. Koefisien Korelasi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru ... 84

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 100

A. Kesimpulan ... 100

B. Keterbatasan Penelitian ……… ... 101

C. Rekomendasi ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(8)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor utama yang

menentukan keberhasilan pendidikan. Dengan memiliki guru yang berkualitas

baik diharapkan dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas baik.

Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 menyatakan bahwa

seorang guru yang berkualitas wajib memiliki persyaratan sebagai berikut:

1. Kualifikasi akademik

2. Kompetensi

3. Sertifikat Pendidik

4. Sehat jasmani dan rohani

5. Kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

Kualitas seorang guru idealnya yang berkaitan dengan kompetensi menurut

Undang-Undang No.14 Tahun 2005 pasal 10 ayat (1) menyatakan:”kompetensi

guru mencakup empat dimensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

profesional, kompetensi personal, dan kompetensi sosial. Kenyataan

menunjukkan guru di SMK belum memiliki kelayakan untuk mengajar yang

sesuai dengan standar pendidikan nasional(SPN).

Fakta menunjukkan bahwa kurang dari 50 persen guru di Indonesia tidak

(9)

2

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

Tabel 1.1 Persentase Kelayakan Mengajar Kepala Sekolah dan Guru Menurut Jenjang Sekolah 2005/2006

NO Jenjang Pendidikan Negeri % Swasta % Jumlah %

24.66% SMK dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-masing.

Selain itu, 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan pada

bidang studinya. Dengan demikian, kualitas SDM guru kita adalah urutan 109

dari 179 negara di dunia. Untuk itu, perlu dibangun landasan kuat untuk

meningkatkan kualitas guru dengan standardisasi rata-rata bukan standardisasi

minimal (Toharudin, 2006:1).

Secara nasional, penguasaan materi pelajaran oleh guru ternyata tidak

mencapai 50 persen dari seluruh materi keilmuan yang harus menjadi kompetensi

guru. Mendikbud juga mengatakan, skor mentah yang diperoleh guru untuk

(10)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK bahasa Inggris, matematika, fisika, biologi, kimia, ekonomi, sosiologi, geografi,

pendidikan seni, dan TIK hanya mendapatkan skor sekitar 20-an dengan rentang

antara 13 hingga 23 dari 40 soal. "Artinya, rata-rata nilai yang diperoleh adalah

30 hingga 46 untuk skor nilai tertinggi 100," (Tempo Interaktif, 5 Januari 2006).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Rektor UNJ sebagai berikut. "Saat ini

baru 50 persen dari guru se-Indonesia yang memiliki standardisasi dan

kompetensi. Kondisi seperti ini masih dirasa kurang. Sehingga kualitas

pendidikan kita belum menunjukkan peningkatan yang signifikan," (Sutjipto

dalam Jurnalnet, 16/10/2005). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemdikbud) telah melansir hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) guru 2012

dengan materi yang diujikan berupa kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional. Hasil UKA diketahui bahwa hasil rata-rata UKA guru secara

nasional masih rendah. Mendikbud Mohammad Nuh membeberkan, hasil

rata-rata UKA 2012 yaitu 42,25 dengan nilai tertinggi 97,0 dan nilai terendah 1,0.

Dikatakannya, hasil rata-rata UKA itu mencakup seluruh peserta (guru) dari

jenjang TK sampai jenjang SMA/SMK(http://edukasi.kompas.com).

Mengacu pada data kasar kondisi guru saat ini tentulah kita sangat prihatin

dengan buruknya kompetensi guru itu. Padahal, memasuki tahun 2012 tuntutan

minimal kepada siswa untuk memenuhi syarat kelulusan harus memiliki nilai

≥5,5.

Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional merupakan kompetensi

yang harus dimiliki oleh guru, rendahnya kompetensi pedagogik guru dapat

(11)

4

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK seorang guru tidak memiliki kompetensi profesional maka kualitas hasil belajar

akan rendah.

Sementara menurut Anwar Prabunegara(2005:67) yang berkaitan dengan

kinerja mengemukakan:

“Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance(prestasi

sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan.”

Kinerja seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru akan

dirasakan optimal apabila guru tersebut memiliki kemampuan dalam

melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru. Sebagaimana menurut

Gomes(2003:140):”Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor

kemampuan(ability) dan motivasi”.

Untuk menciptakan kinerja guru yang kompeten, maka harus dilandaskan

pada penguasaan kompetensi yang optimal, karena tingkat penguasaan

kompetensi guru sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kinerja guru.

Kusnandar (2007:55) mengemukakan “kompetensi guru merupakan

seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat

mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif”.

Keberhasilan pendidikan sebagaian besar di tentukan oleh kinerja guru. Baik

kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam

(12)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Di sekolah-sekolah masih banyak terlihat adanya masalah kinerja guru,

seperti guru masih ada yang belum membuat persiapan pembelajaran sebelum

mengajar, guru yang belum dapat mengkondusifkan keadaan kelas menjadi

tenang ketika ada siswa yang melakukan keributan dikelas, guru dalam

pelaksanaan pembelajaran juga belum menggunakan strategi pembelajaran yang

bervariasi sehingga yang terjadi pembelajaran terasa membosankan bagi siswa,

belum lagi kasus guru yang tertidur di kelas saat proses belajar mengajar

berlangsung.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis meneliti tentang “Pengaruh

Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru

di SMK”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru?

2. Bagaimana pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru?

3. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik dan profesional guru secara

bersama-sama terhadap kinerja guru?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini karena memiliki keterbatasan waktu dan dana, serta

(13)

6

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK guru Teknologi informasi dan Komunikasi maka dalam hal ini penulis perlu

membatasinya sebagai berikut:

1. Kompetensi pedagogik dalam penelitian ini dibatasi pada kompetensi yang

harus dimiliki oleh seorang guru TIK meliputi: a)Mengenal karakter peserta

didik, b)Metode menguasai metode mengajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik, c)Mengelola dan melaksanakan pembelajaran

yang mendidik, d)Komunikasi dengan peserta didik, e)Penilaian dan

evaluasi.

2. Kompetensi profesional dalam penelitian ini dibatasi pada kompetensi yang

harus dimiliki oleh seorang guru TIK meliputi: a)Menguasai materi, struktur,

konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang

diampu, b)Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran yang diampu, c)Mengembangkan materi pembelajaran yang

diampu secara PAIKEM, d)Memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan maka tujuan secara

umum penelitian ini meliputi:

1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja

guru SMK.

2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja

(14)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK 3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik, dan kompetensi

profesional guru terhadap kinerja guru SMK.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan menjadikan acuan bagi guru untuk

mengetahui gambaran kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan

kinerja guru berdasarkan persepsi siswa.

2. Bagi Kepala Sekolah

Dengan hasil penelitian ini diharapkan kepala sekolah mengetahui tentang

kinerja guru melalui keadaan kompetensi kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional guru.

3. Bagi Kepala Dinas

Dari hasil penelitian ini diharapkan kepala dinas memiliki gambaran tentang

kompetensi pedagogik dan kompetensi professional guru teknologi informasi

dan komuniksi (TIK) yang ada di sekolah menengah kejuruan untuk

ditindaklanjuti secara semestinya.

4. Bagi Program Studi PTK

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan pendahuluan bagi

mahasiswa program pasca sarjana program studi pendidikan teknologi

kejuruan yang akan meneliti tentang kompetensi guru dengan dimensi

(15)

8

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

F. Struktur Organisasi Tesis

Sistematika penulisan tesis terdiri dari unsur-unsur berikut :

Bagian awal meliputi : halaman judul, halaman pengesahan, halaman

pernyataan, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel,

daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bagian utama :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka berisi konsep-konsep atau teori-teori atau hukum-hukum atau

rumus atau rumus utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji, penelitian

terdahulu yang relevan dengan bidang yang dikaji, dan posisi teoritik peneliti

yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjabarkan dengan rinci mengenai lokasi dan subjek populasi, desain

penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses

pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan

atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah

penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.

(16)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab kesimpulan dan rekomendasi menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti

terhadap hasil analisis temuan penelitian.

(17)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini melaksanakan penelitian di SMKN 4, SMKN 11,

SMKN 13. Dengan pelaksanaan sebagai berikut:

Tabel 3.1. Lokasi Penelitian

Nama Sekolah Tanggal

Pelaksanaan Alamat Keterangan

SMKN 4 27 Juli 2012 Jl. Soekarno Hatta Km. 10

Uji Validitas dan Reliabilitas

SMKN 13 30 Juli 2012 Jl. Kliningan No. 6

Populasi dan Sampel

SMKN 11 2 Agustus 20120 Jl. Budi Cilember Populasi dan Sampel

2. Populasi

Bila dilihat dari kacamata para peneliti, populasi dapat diartikan dalam

berbagai macam. Menurut Suharsimi Arikunto (2008:130) “populasi merupakan

keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2007:54) “populasi

merupakan objek atau subjek yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi

syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Adapun pendapat lain

diutarakan oleh Sugiyono (2008:117) yaitu “populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

(18)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelas XI, XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di

SMKN 13, dan SMKN 11 Kota Bandung.

Populasi atau subjek dalam penelitian ini adalah 130 siswa Program Keahlian

Teknik Komputer dan Jaringan yang telah belajar dasar-dasar jaringan komputer.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Nama Sekolah Jumlah Siswa

SMKN 13 66

SMKN 11 64

Total 130

Sedangkan data atau kondisi guru di sekolah yang dijadikan penelitian

sebagai berikut:

Tabel 3.3 Data Pendidikan Guru

Nama sekolah Jumlah guru Jenjang pendidikan

SMKN 4 3 S1= 2, D3=1 (Jurusan IT)

SMKN 11 3 S1= 2,S2=1 (Jurusan IT

3. Sampel

Arikunto (2008:134) mengemukakan bahwa untuk sekedar perkiraan maka

apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil

antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.

Hampir senada dengan pernyataan di atas, Surakhmad (1994:100)

menyarankan, apabila ukuran populasi sebanyak kurang atau sama dengan 100,

pengambilan sampel sekurang-kurangnya adalah 50% dari ukuran populasi.

Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel

(19)

58

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang untuk setiap

sekolah maka pengambilan sampel untuk setiap sekolah dalam penelitian ini

mengikuti teori Surakhmad(1994:100) sebesar 50% dari populasi yang diambil

secara random sehingga didapatkan sampel penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.4. Sampel Penelitian

No Nama Sekolah Populasi Sampel(≈)

1 SMKN 13 66 33

2 SMKN 11 64 32

Jumlah 130 65

B. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan

penelitian kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat

menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Penelitian survei dapat

digunakan untuk maksud : 1) Penjajagan (eksploratif); 2) Deskriptif; 3) Penjelasan

(eksplanatory atau confirmatory) yakni menjelaskan hubungan kausal dan

pengujian hipotesis; 4) Evaluasi; 5) Prediksi; 6) Penelitian operasional; dan 7)

Pengembangan indikator-indikator sosial.

Konsep pengukuran hubungan antar variabel dirancang dengan desain

penelitian atau diagram jalur dibawah ini :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

rx2y

rx1x2y

rx1y

Kompetensi Pedagogik (X1)

Kompetensi Profesional (X2)

(20)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Desain penelitian atau diagram jalur yang tergambar di atas mencakup konsep

pengukuran dan pengujian sebagai berikut :

X1 adalah Kompetensi Pedagogik Guru yang diposisikan sebagai variabel

bebas (eksogen) dan dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Y.

X2 adalah Kompetensi Profesional Guru yang diposisikan sebagai variabel

bebas (eksogen) dan dinyatakan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Y.

Y adalah Kinerja guru yang diposisikan sebagai variabel terikat.

adalah koefisien korelasi variabel Kompetensi Pedagogik(X1) dengan

variabel Kinerja Guru (Y), menggambarkan pengaruh langsung variabel

Kompetensi Pedagogik(X1) terhadap Y.

adalah koefisien korelasi variabel Kompetensi Profesional(X2) dengan

variabel Kinerja Guru(Y), menggambarkan pengaruh langsung variabel

Kompetensi Profesional(X2) terhadap Y.

adalah koefisien korelasi variabel Kompetensi Pedagogik(X1), dan

Kompetensi Profesional(X2), secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

kinerja guru (Y).

C. Metode Penelitian

Permasalahan yang diuraikan adalah pengaruh kompetensi pedagogik, dan

kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru. Dalam permasalahan ini ada

tiga hal yang akan diuraikan yaitu kompetensi pedagogik guru, kompetensi

(21)

60

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK variabel kompetensi pedagogik(X1), kompetensi profesional(X2), dan kinerja guru (Y).

Dari uraian di atas juga dapat diketahui bahwa penelitian ini menggunakan

metode deskriptif seperti yang dijelaskan Faisal dan Waseo(Muthomaroh:2008)

“Penelitian deskriptif tujuannya untuk mendeskripsikan apa-apa yang ada saat

ini. Didalamnya terdapat upaya deskripsi, pencatatan, analisis, dan

menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Pada

penelitian deskriptif ini didalamnya termasuk berbagai tipe pembandingan dan

mungkin juga sampai pada usaha menemukan hubungan yang terdapat antara

variabel-variabel.

Untuk survey metode yang dipakai adalah metode survey eksplanatory,

dimana dengan survey ini penulis dapat mengumpulkan informasi dari sebagian

responden (sampel responden) yang dikumpulkan langsung di tempat kejadian

secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi

terhadap objek yang diteliti.

Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Efendi (1993:3) penelitian survey ini

akan melibatkan sampel dari sebuah populasi, dan selanjutnya para responden

yang masuk ke dalam jumlah sampel ini akan diberikan kuesioner untuk menarik

data pokok yang diperlukan.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dalam

penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas

Sugiyono(2010:60). Masih menurut Sugiyono(2010:60) metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada

(22)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dalam rumus statistika yang dipakai kesemuanya menggunakan korelasional

yang membuktikan fakta satu terhadap yang lainnya, sehingga dalam hal ini

semua perhitungan diharapkan akurat karena dari sampel yang ada akan ditarik

kesimpulan untuk semua populasi.

Metode kuantitatif ini pada umumnya dipergunakan oleh para peneliti ingin

mengetahui fakta yang ada di lapangan, biasanya dilakukan oleh beberapa institusi

yang ingin mengetahui kondisi di lapangan seperti dinas pendidikan, atau bahkan

proyek tertentu. Karena permasalahan yang diusung harus tetap dan tidak

berubah, pengolahan proposal penelitian harus baik sehingga tidak akan berubah

di lapangan.

Sumber data yang dirujuk dalam penelitian ini ada 2 yaitu data primer dan

data sekunder. Data primer merupakan data yang berhubungan langsung dengan

penelitian ini sedangkan data sekunder merupakan data yang mendukung data

utama. Kedua data tersebut akan diolah yang pada akhirnya akan menguatkan

argumen data primer dan akan menunjukan hasil analisis data primer.

Ada dua jenis data yang akan dikumpulkan oleh peneliti. Data tersebut dilihat

pada tabel 3.5 yang diharapkan memudahkan penelitian baik waktu, biaya,

(23)

62

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

Tabel 3.5 Jenis Data

No Jenis Data Kategori Data Sumber Data

1. Jumlah Siswa Data Sekunder Sekolah

2. Data Pendidikan Guru Data sekunder Sekolah

3. Kompetensi Pedagogik Data Primer Siswa

4. Kompetensi Profesional Data Primer Siswa

5. Kinerja Guru Data Primer Siswa

D. Definisi Operasional

Secara operasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk

menjelaskan makna variabel penelitian. Singarimbun (Riduwan, 2007:222)

memberikan pengertian tentang definisi operasional variabel adalah unsur

penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variabel itu diukur.

Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik,

kompetensi profesional, dan kinerja guru TIK Prodi Keahlian Teknik Komputer

dan Jaringan berdasarkan persepsi siswa.

Variabel penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu 2 variabel bebas dan 1

variabel terikat. Variabel operasional dalam penelitian ini dijelaskan sebagai

berikut:

1. Definisi Konsep dari variabel kompetensi pedagogik (X1) dalam penelitian ini didefinisikan sejumlah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran,

melaksanakan dan merancang pembelajaran, mengembangkan potensi peserta

didik, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Sedangkan definisi

operasionalnya didefinisikan sebagai kemampuan mengelola pembelajaran

yang meliputi aspek mengenal karakteristik peserta didik, Menguasai metode

(24)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK melaksanakan pembelajaran yang mendidik, Memahami dan

mengembangkan potensi peserta didik, Penilaian dan Evaluasi.

2. Definisi konsep variabel kompetensi professional (X2) dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kemampuan guru yang menguasai materi pelajaran

secara luas dan mendalam sehingga guru dapat menjalankan tugas dan

fungsinya yang berhubungan dengan keguruan. Sedangkan definisi

operasionalnya didefinisikan sebagai seperangkat kemampuan guru yang

menunjukkan pada performance dalam perbuatan yang rasional untuk

memenuhi spesifikasi tertentu di dalam melaksanakan tugas-tugas

kependidikan meliputi aspek Menguasai materi, struktur, konsep dan pola

pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, Menguasai

standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu,

Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara PAIKEM,

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan

diri.

3. Definsi konsep variabel Kinerja Guru (Y) dalam penelitian ini didefinisikan

sebagai kemampuan menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai kepada

peserta didik secara sistematis dan berkesinambungan sehingga terjadi

perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan pada diri peserta didik

sedangkan definsi operasioanalnya merupakan suatu proses penilaian prestasi

kerja guru berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya meliputi aspek

Kemampuan, Inisiatif, ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, Kualitas

(25)

64

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Untuk memudahkan makna variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka

masing-masing variabel dijabarkan dalam tabel 3.6 sebagai berikut.

Tabel 3.6 Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator-indikator Skala

Kompetensi Pedagogik guru(X1)

1. Mengenal Karakter Peserta Didik

a. Mengidentifikasi karakteristik peserta didik melalui minatnya. b. Mengidentifikasi kemampuan awal. c. Memotivasi belajar peserta didik d. Mengidentifikasi faktor-faktor

kesulitan belajar

a. Menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pengajaran

b. Menggunakan Prinsip-prinsip belajar

3. Mengelola dan melaksanakan pembelajaran yang mendidik

a. Mengelola pembelajaran dan pengembangan bahan ajar b. Mengelola kelas

c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik

d. Menggunakan berbagai media pembelajaran

4. Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik

a. Mengembangkan potensi peserta didik

b. Mengaktualisasikan potensi peserta didik

5. Komunikasi dengan peserta didik

a. Berkomunikasi secara efektif, empatik, santun, bersikap antusias dan positif, dengan peserta didik. b. Berkomunikasi dengan verbal dan

nonverbal 6. Penilaian dan

Evaluasi

a. Melaksanakan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip berbasis kelas

b. Melaksanakan tagihan penilaian yang bervariasi

c. Memanfaatkan hasil penilaian Kompetensi

a. Benar dalam membuat persiapan mengajar

b. Paham maksud dan struktur materi

yang diampu Likert

(26)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

Variabel Dimensi Indikator-indikator Skala

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

kompetensi

b. Mengidentifikasi kompetensi dasar c. Menetapkan tujuan pelajaran

3. Mengembangkan

a. Pemanfaatan Hardware dalam pembelajaran

b. Pemanfaatan Software dalam pembelajaran

Kinerja Guru (Y)

1. Kemampuan a. Kecakapan

b. Penguasaan materi c. Evaluasi dan penilaian d. Kerjasama

e. Penguasaan & pengelolaan kelas Likert 2. Inisiatif a. Kreatifitas

b. Prakarsa 3. Ketepatan Waktu a. Disiplin 4. Kualitas hasil kerja a. Prestasi Kerja

E. Instrumen Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan jenis data yang akan dianalisis, penelitian

ini menggunakan satu bentuk instrumen sebagai pengumpul data pada saat

melakukan survey. Kuesioner sebagai alat pengumpul data disusun dalam

butir-butir pertanyaan berdasarkan definisi masing-masing variabel penelitian. Proses

penyusunan kuesioner dilakukan melalui tahapan proses sebagai berikut : (1)

merumuskan dimensi dan indikator pengukur variabel, (2) menuangkan setiap

indikator dalam bentuk pertanyaan yang disusun dalam bentuk multiple choice

dengan lima alternatif jawaban, (3) memberi bobot kepada setiap alternatif

(27)

66

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran

dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen

harus mempunyai skala. Oleh karena itu instrumen yang dipergunakan untuk

mengukur kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kinerja guru

berdasarkan persepsi siswa adalah kuesioner yang didasarkan atas sistem

penilaian skala Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Metode ini

merupakan penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon

sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Jumlah alternatif respon yang ada dalam

skala Likert ada 5 jenis seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7 Skor Jawaban Angket

Variabel X1 dan X2 Variabel Y Skor

Tidak Pernah Tidak Tahu 1

Jarang Kurang 2

Kadang-kadang Cukup 3

Sering Baik 4

Selalu Sangat Baik 5

Pengujian validitas dilakukan terhadap setiap butir soal instrumen untuk

masing-masing variabel penelitian. Validitas butir soal dinyatakan dengan

menggunakan koefisien korelasi antara butir soal dengan skor total variabel

(rhitung). Hasil pengujian ditetapkan dengan membandingkan rhitung dengan nilai

kritis rtabel. Butir soal dinyatakan valid apabila rhitungrtabel dan butir soal

dinyatakan tidak valid apabila rhitungrtabel. Korelasi antar skor butir soal dengan

skor total hitung dengan menggunakan Korelasi Pearson Product Moment.

Tahap selanjutnya dari proses pengujian instrumen adalah perhitungan

(28)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK yang diperoleh dari hasil pengukuran. Reliabilitas dihitung mengacu pada

konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan

pengukuran. Reliabilitas instrumen dinyatakan dengan angka koefisien reliabilitas.

Semakin tinggi reliabilitas semakin tinggi pula tingkat reliabilitas instrumen.

Proses perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan setelah terlebih dahulu

menghilangkan butir-butir soal yang tidak valid (jika ada) berdasarkan hasil uji

validitas. Sedangkan koefisien reliabilitas dihitung dengan formula Alpha.

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Validitas Instrumen

Arikunto dalam Riduwan (2007:97)berpendapat bahwa validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.

Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data tersebut valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2008:173).

Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus Pearson Product

Moment, sebagai berikut (Riduwan, 2007:80) :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Dimana :

rhitung = Koefisien korelasi

ΣXi = Jumlah skor item

(29)

68

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

Dengan taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05.

Kaidah keputusan : Jika rhitung > rtabel berarti valid

rhitung < rtabel berarti tidak valid

Berdasarkan hasil uji coba terhadap 30 responden dan berdasarkan hasil

perhitungan menggunakan komputer berbantuan MS Excell diperoleh hasil

sebagai berikut :

a. Angket Variabel Kompetensi Pedagogik Guru

(30)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

item19 73.5000 144.052 .789 .891

item20 74.6000 147.972 .555 .897

item21 74.1333 144.602 .758 .891

Berdasarkan data pada tabel 3.7 nilai rtabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 5%(p=0,05), jumlah responden N=30, dan

derajat bebas (N – 2) = 28. Maka rtabel nya adalah 0,306. Pada bagian corrected item-total correlation item1, item12, item14, dan item15 memiliki nilai r < 0,306.

Kesimpulan keempat item tersebut dinyatakan tidak valid.

(31)

70

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

item19 68.8000 147.614 .548 .919

item20 68.1000 151.955 .556 .919

Berdasarkan data pada tabel 3.8 nilai rtabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 5%(p=0,05), jumlah responden N=30, dan

derajat bebas (N – 2) = 28. Maka rtabel nya adalah 0,306. Pada bagian corrected item-total correlation item3, item16, memiliki nilai r < 0,306. Kesimpulan

keempat item tersebut dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Item Variabel Y

No Item

Pernyataan rhitung Validitas

1. 0,742 Valid

10. 0,134 Tidak Valid

11. 0,470 Valid

12. 0,114 Tidak Valid

13. 0,166 Tidak Valid

14. 0,355 Valid

15. 0,249 Tidak Valid

16. 0,093 Tidak Valid

17. 0,497 Valid

18. 0,209 Tidak Valid

Berdasarkan data pada tabel 3.9 Item nomor 10,12 ,13, 15,16 dan 18 rhitung kurang dari 0,30 sehingga dinyatakan tidak valid, maka item tersebut dibuang.

Sehingga variabel kompetensi pedagogik profesional (Y) yang digunakan dalam

(32)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

2. Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas terhadap angket dimaksudkan untuk mengetahui apakah

angket yang disusun cukup dipercaya untuk dipergunakan sebagai instrumen

pengumpul data atau tidak. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas

instrumen digunakan metode alpha, yaitu :

( )

Dimana :

r = Nilai Reliabilitas

∑ = Total Varian butir = Total Varians

k = Banyaknya butir pertanyaan

(sumber : Sugiyono, 2006:282)

Untuk mengambil kesimpulan angket tersebut reliabel atau tidak, dilakukan

dengan membandingkan antara nilai r11 dengan rtabel. Jika r11 > rtabel berarti reliabel dan r11 < rtabel berarti tidak reliabel. Sedangkan perhitungan dalam pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer Ms Excel.

Untuk mengetahui skala alpha cronsbach’s reliabilitas sebuah instrument

dengan membandingkan dengan tabel 3.10 sebagai berikut:

Tabel 3.11 Skala Reliabilitas

Nilai Reliabilitas

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

(sumber: Sugiyono:216)

Berdasarkan hasil uji coba terhadap 30 responden diperoleh hasil sebagai

(33)

72

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabel Angket

Variabel Nilai rhitung

Nilai rtabel

(95%) (30) Kesimpulan

Angket Variabel Kompetensi Pedagogik(X1)

0,922 0,306 Sangat Kuat

Angket Variabel Kompetensi

Profesional (X2) 0,902 0,306 Sangat Kuat

Kinerja Guru (Y) 0,800 0,306 Sangat Kuat

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh harga thitung > ttabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa angket variabel kompetensi pedagogik,

kompetensi profesional guru dan kinerja guru adalah Sangat Reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan unsur penting dalam sebuah penelitian. Data yang

dikumpulkan harus valid agar dapat menunjang keberhasilan penelitian tersebut.

Untuk itu, perlu dilakukan teknik pengumpulan data sebagai prosedur sistematik

dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Menurut Sugiyono

(2008:193) “Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil

penelitian yaitu, kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data”.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan :

1. Angket

Menurut Riduwan (2008:25) “Angket adalah daftar pertanyaan yang

diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai

(34)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket

berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk yang sedemikian rupa

sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan

karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda cek(√) untuk yang sesuai.

Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam angket ini adalah kompetensi

pedagogik, kompetensi profesional dan kinerja guru.

Angket disusun dengan menggunakan skala n (numerical scale). Menurut

Uma Sekaran (2006:33) “skala numerik mirip dengan skala differential semantic,

dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan,

dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya”. Masing-masing pertanyaan

berisi 5 opsi jawaban, 1 sampai 5. Seperti tertera pada tabel 3.7.

2. Dokumentasi

Studi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang erat kaitannya

dengan masalah yang diteliti, dalam hal ini peneliti menggunakan studi

dokumentasi untuk mendapatkan data kualifikasi guru yang ada di sekolah tempat

penulis melaksanakan penelitian.

H. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2008:142) teknik analisis data adalah :

Proses pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, meyajikan data tiap

variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah,

(35)

74

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

1. Analisis atau Pengolahan Data

Secara garis besar, kegiatan analisis data meliputi 3 langkah yaitu :

a. Persiapan

Kegiatan dalam langkah persiapan antara lain mengecek kelengkapan

identitas pengisi, mengecek kelengkapan data serta macam isian data.

b. Tabulasi

Termasuk ke dalam kegiatan tabulasi ini antara lain memberikan skor

(scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau

aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang

telah ditetapkan.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang akan diuji

berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka statistik

yang digunakan adalah statistik parametrik. Akan tetapi apabila tidak berdistribusi

normal maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Dalam

pengolahan uji normalitas ini penulis menggunakan SPSS Versi 12.

Uji normalitas dapat dilihat dari grafik plot P-P dimana jika data tersebar

mengikuti garis normal, maka data tersebut berdistribusi normal. Menurut Imam

Ghozali (2011:160) bahwa :

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan

(36)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun ada metode yang lebih handal

yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis

lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan

data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Selain dengan grafik dapat dilakukan dengan uji statistik 1 sampel

Kolmogorof-Smirnof Tes(K-S Test).

Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk

suatu taraf signifikasi (α) tertentu (Biasanya α = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika

hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan

atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan

pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang

berlaku adalah sebagai berikut:

 Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.05. Bandingkan p dengan

taraf signifikansi yang diperoleh

Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal

Jika signifikansi yang diperoleh < α , maka sampel bukan berasal dari

(37)

76

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

Grafik 3.1 Grafik P-P Plot

Tabel 3.13 Uji K-S One Sample

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 65

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation 6.01920619

Most Extreme Differences

Absolute .103

Positive .078

Negative -.103

Kolmogorov-Smirnov Z .834

Asymp. Sig. (2-tailed) .491

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari tampilan grafik 3.1 dapat dilihat dari titik-titik pada p-p plot diatas

menyebar sesuai dengan garis diagonal maka data dapat dikatakan normal.

Sedangkan menurut apabila Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data

dapat dikatakan normal, namun apabila nilainya kurang dari 0,05 maka data

berdistribusi tidak normal. Berdasarkan kedua cara analisis tersebut model regresi

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

(38)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK berdistribusi normal maka analisis statistik selanjutnya dapat menggunakan

analisis statistik parametrik.

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual 1

pengamat ke pengamat yang lain. Jika variance dari residual 1 pengamat ke

pengamat lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah model regresi homoskedastisitas atau tidak

terjadi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili

berbagai ukuran.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu

dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pole tertentu pada grafik scetterplot antara

SRESID dengan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan

sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah

di-studentized.

Dasar analisisnya adalah sebagai berikut:

 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

(39)

78

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

 Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Grafik 3.2 Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik

Tabel 3.14 Uji Heteroskedastisitas dengan uji park

Coefficients(a)

a Dependent Variable: log

(40)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas

terpenuhi. Sementara dengan uji park diperoleh variabel independen tidak ada

yang signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat

heteroskedastisitas.

4. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas terjadi jika ada hubungan linear yang sempurna atau hampir

sempurna antara beberapa atau semua variabel independen dalam model

regresi.Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali,

2011:105). Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan

menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance

inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari

0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih

dari 95%. Dan nilai VIF lebih besar dari 10, apabila VIF kurang dari 10 dapat

dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model adalah dapat

(41)

80

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK

Tabel 3.15 Tabel Uji Multikolinieritas

Coefficients(a)

ents t Sig. Collinearity Statistics

B

a Dependent Variable: Kinerja Guru

Dari hasil pengolahan dengan SPSS diperoleh tolerance untuk setiap variabel

independent X1 dan X2 diperoleh sebesar 0,507 berarti lebih besar dari 0,1 sehingga tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih besar

dari 95%. Sedangkan nilai VIF untuk setiap variabel memiliki nilai sebesar 1,971

dimana apabila VIF kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa variabel independen

yang digunakan dalam model adalah dapat dipercaya dan objektif.

5. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel

dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri

sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai

variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya

(Santosa&Ashari, 2005:240).

Tabel 3.16 Uji Autokorelasi

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .552(a) .305 .283 6.11552 1.790

(42)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Nilai DW sebesar 1,790, nilai ini kita bandingkan dengan tabel DW taraf

signifikansi 5%, jumlah sampel 65 dan jumlah variabel independen (k=2), maka

tabel DW diperoleh dU=1,662 kaidah pengujian dU < DW <4-dU, 1,662 < 1,790

< 2,338. Maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

6. Analisis Linier Ganda

Dalam penelitian ini data yang terkumpul akan dioleh dan ditampilkan dalam

bentuk regresi linier berganda(multiple regression). Sugiyono(2006:216)

mengemukakan bahwa korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah

dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan

variabel yang lain. Sugiyono (2006:250) menuliskan persamaan regresi linier

ganda sebagai berikut:

̂ = a + b1X1 + b2X2+ …… + bnXn

Keterangan :

̂ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X1, X2, Xn = Variabel independen

a = konstanta (nilai ̂ apabila X1, X2, Xn = 0)

b = koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

7. Uji Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan

(43)

82

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK a. Uji t (Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2011:15) uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan

dengan kriteria sebagai berikut :

 Jika nilai thitung≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

 Jika nilai thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

signifikan.

b. Uji F (Uji Simultan)

Menurut Ghozali (2011:60) uji stastistik F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai

pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan

dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau

penolakan hipotesis adalah sebagi berikut :

 Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan keempat variabel

independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

 Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi

signifikan). Ini berarti secara simultan keempat variabel independen

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

(44)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Rumus mencari Ftabel interpolasi dengan rumus sebagai berikut:

C = C0 + (sumber Riduwan,2007:92)

Keterangan :

B = nilai dk yang dicari

B0 = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada B1 = nilai dk pada akhir nilai sudah ada C = nilai Ftabel yang dicari

C0 = nilai Ftabel pada awal nilai yang sudah ada C1 = nilai Ftabel pada akhir nilai yang sudah ada

8. Koefesien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

berada di antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati 1 berarti variabel-varibel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011:166).

9. MS Excel dan SPSS

Dalam mengolah data penulis melaksanakan dengan menggunakan bantuan

(45)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji kinerja guru yang dipengaruhi faktor

kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional.

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Kompetensi Pedagogik Guru yang dipersepsikan siswa yang ada di sekolah

sampel diperoleh sebesar 57,81% dari skor ideal. sedangkan Kompetensi

Profesional Guru yang dipersepsikan siswa yang ada di sekolah sampel

diperoleh sebesar 58,8% dari skor ideal.

2. Secara parsial Kompetensi pedagogik guru (X1) berpengaruh terhadap kinerja guru(Y) dengan arah positif. Hasil penelitian ini menerima hipotesis pertama

yang menyatakan bahwa kompetensi pedagogik guru(X1) mempengaruhi kinerja guru(Y), dengan demikian kompetensi pedagogik (X1) memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja guru (Y). Hal ini dibuktikan dengan

uji t dimana thitung= 3,826  ttabel(=0,05)= 1,671. Koefisien korelasi kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru rx1y diperoleh sebesar 0,434.

3. Secara parsial kompetensi profesional(X2) berpengaruh terhadap kinerja guru(Y) dengan arah positif. Hasil penelitian ini menerima hipotesis pertama

(46)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

thitung= 5.199 ttabel(=0,05)= 1,671. Koefisien korelasi kompetensi professional guru terhadap kinerja guru rx2y diperoleh sebesar 0,548

4. Terdapat hubungan korelasional positif yang signifikan antara ketiga variabel

penelitian kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru terhadap

kinerja guru di SMK jika Fhitung nilainya lebih besar dari Ftabel pada taraf uji 5%, yakni mengambil tingkat kepercayaan 95% maka diperoleh koefesien

korelasi(rx1x2y) sebesar 0,554. Ini menunjukan bahwa hubungan secara tunggal antara ketiga variabel berada diantara hubungan sedang atau cukup.

5. Hasil penelitian ini menerima hipotesis ke 3 yang menyatakan bahwa kinerja

guru dipengaruhi oleh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional

guru.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang sekaligus dapat

merupakan arah bagi penelitian yang akan datang antara lain :

1. Terdapat unsur subjektivitas dalam menentukan kinerja guru(Y)

Hal ini dikarenakan tidak adanya ketentuan baku yang dapat dijadikan

acuan sehingga penentuan indeks untuk indikator dalam katagori yang

sama dapat berbeda untuk setiap peneliti.

2. Penelitian ini hanya mengidentifikasi kinerja guru yang dipengaruhi oleh

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional berdasarkan persepsi

(47)

102

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Rekomendasi

Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional mempunyai pengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja guru, untuk ini direkomendasikan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Untuk Guru:

a. Dari keenam dimensi kompetensi pedagogik guru meliputi : Mengenal

Karakter Peserta Didik, Menguasai metode mengajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran, Mengelola dan melaksanakan pembelajaran yang

mendidik, Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik,

Komunikasi dengan peserta didik, Penilaian dan evaluasi. Guru

direkomendasikan untuk mempertahankan penguasaan metode mengajar

dan prinsip-prinsip pembelajaran, sedangkan dimensi yang harus

ditingkatkan oleh guru agar kinerja semakin baik adalah dimensi

penilaian dan evaluasi.

b. Dari keempat dimensi kompetensi profesional meliputi: Menguasai

Materi, Struktur dan Konsep, Menguasai SKKD, Mengembangkan

materi secara PAIKEM, Memanfaatkan TIK untuk pengembangan diri.

Guru direkomendasikan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan

penguasaan struktur materi ajar terutama mengenai urutan penyampaian

SKKD sehingga kinerja guru semakin meningkat.

2. Kepada Pemerintah:

Sehubungan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang

secara umum sudah tinggi tapi belum maksimal, direkomendasikan kepada

(48)

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pelatihan guru TIK terutama pelatihan mengenai dimensi evaluasi dan

penilaian serta urutan penyampaian SKKD materi ajar. Adapun bentuk

pelatihannya dapat dilakukan dalam forum MGMP TIK sekota bandung atau

mengirimkan guru ke tempat pelatihan profesional yang mengeluarkan

sertifikat internasional seperti CCNA untuk jaringan dan lain-lain.

3. Kepada peneliti yang berminat:

a. Pada penelitian ini ditemukan adanya faktor lain yang berpengaruh

sangat besar terhadap kinerja guru. Oleh karena itu, bagi peneliti yang

berminat, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan

informasi tentang faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja

guru misalnya motivasi, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial

dari seorang guru.

b. Kepada peneliti yang ingin menggali lebih jauh tentang faktor lainnya

yang mempengaruhi kinerja guru yang disebabkan oleh kompetensi

pedagogik dan kompetensi professional guru, maka penelitian ini dapat

(49)

104

Tatang Kurniawan, 2013

Pengaruh Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 5.1 Matrik Penelitian

No Tujuan penelitian Temuan penelitian Pembahasan Kesimpulan Rekomendasi

1. Untuk mengetahui

a. Diketahui persamaan regresi ̂= 29,38 + 0,276X1

b. Koefisien korelasi rx1y =0,434 pada variabel kinerja guru sebesar 18,83%. Korelasi antar kedua variabel termasuk kedalam kriteria sedang

Ada pengaruh positif dan signifikan

 Kepada guru untuk terus meningkatkan

pemahaman tentang evaluasi dan penilaian dalam PBM sehingga dimensi evaluasi dan penilaian PBM sehingga kinerja guru TIK semakin

a. Diketahui persamaan regresi ̂= 25,83 + 0,332X2.

b. Koefisien korelasi rx2y =0,548

Ada pengaruh positif dan signifikan kompetensi

profesional guru terhadap kinerja guru.

 Kepada guru untuk terus meningkatkan

kemampuan

Gambar

Tabel 1.1 Persentase Kelayakan Mengajar Kepala Sekolah dan Guru Menurut Jenjang Sekolah 2005/2006
Tabel 3.1. Lokasi Penelitian
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Tabel 3.4. Sampel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Completing the social protection spectrum – health, education, income supports – still in the perspective of unified data &amp; integrated programs. • Financial inclusion in

Kecenderungan remaja tunanetra yang dapat mengakibatkan perkembangan sosialnya menjadi terhambat antara lain, yaitu kurangnya motivasi, ketakutan menghadapi lingkungan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa data NPL, CAR, LDR, dan BOPO secara parsial signifikan terhadap ROA bank go publik pada level of signifikan kurang dari 5%.. Sedangkan pada

sekarang adalah bagaimana membuat anak didik mampu memiliki keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar.. Materi buku

Lima ”dogma” Media Literasi dan Lima Pertanyaan Kunci 158?. Tips Mengajar Literasi Media

lebih banyak terjadinya status gizi kurang pada anak balita dibandingkan ibu yang.. berpendidikan lebih dari SMA

2013, 'Stabilitas Resep Racikan Yang Berpotensi Mengalami Inkompatibilitas Farmasetika Yang Disimpan Pada Wadah Tertutup Baik', Skripsi, Sarjana Farmasi, Universitas