POLA
INTERAKSI
SOSIAL
PEREMPUAN
PEDAGANG
BABELOK
(Kasus:
Kelompok
Perempuan
Pedagang
Babelok
Nagari
Salimpaung
Kec.
Salimpaung
Kab.
Tanah
Datar)
Skripsi
Oleh
MAITALINDASARI
BP.0810812040
JURUSANSOSIOLOGI
FAKULTASILMUSOSIALDANILMUPOLITIK
UNIVERSITASANDALAS
BABIIIPOLAINTERAKSISOSIALPEREMPUANPEDAGANG BABELOK
3.1 Perempuan Pedagang Babelok Nagari Salimpaung Kecamatan
Salimpaung Kabupaten Tanah Datar ... 40
3.1.1PolaBerdagangBabelok... 40
3.1.2 Kelompok Pedagang Babelok... 42
3.1.3 Profil Perempuan Pedagang babelok...46
3.2 PolaInteraksiSosialPerempuanPedagangBabelok dalam Aktivitas Berdagang... 51
3.2.1 Interaksi Sosial Dalam Mencari Barang Dagangan ... 52
3.2.2InteraksiSosialPadaSaatdalamPerjalanan... 58
3.2.InteraksiPadaSaatProsesBerdagangdiPasar... 65
3.3 Pola Interaksi Perempuan Pedagang Babelok di luar Aktivitas Berdagang ... 73
BABIVPENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 83
4.2Saran... 85
DAFTARPUSTAKA
ABSTRAK
MAITALINDASARI,BP0810812040.FakultasIlmuSosialDanIlmuPolitik
Jurusan Sosiologi Universitas Andalas Padang. Judul Skripsi: POLA INTERAKSI
Kab. Tanah Datar. Kelompok perempuan pedagang babelok ini berasal dari daerah yang sama, jenis barang dagangan yang sama dan di pasarkan pada daerah yang sama pula. Dengan kondisi yang demikian tentu akan melahirkan pola
interaksisosialdiantarapedagangtersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriftif. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan
wawancaramendalamdenganmengunakanteknik purposifsampling.Analisa
data mengunakan tipe deskriptif, yaitu data yang diperoleh di lapangan yang disusun secara sistematis dan disajikan secara deskriptif, dengan menggunakan
interaksisosialdanteoriinteraksionismesimbolikHerbertBlumer.
Interaksiyangterjadiantarasesamaperempuanpedagangbabelokdalam
aktivitas berdagang dikategorikan menjadi tiga. Pertama, pada saat mencari barang dagangan, interaksi yang terjadi berbentuk persaingan dan kerjasama, persaingan terjadi pada saat mereka memperoleh langsung kepada petani dan
berbeda ketika kepada tokeh interaksi yang terjadi berbentuk kerjasama diantara
mereka. Kedua, pada saat dalam perjalanan, bentuk interaksi yang terjadi adalah berupa persaingan, pertentangan dan kerjasamaa, persaingan dan pertentangan yang ada di pengaruhi oleh kondisi sempit dalam truk. Ketiga, pada saat proses berdagang di pasar, interaksi yang terjadi berbentuk pertentangan, persaingan dan kerjasama, persaingan terjadi ketika barang dagangan mereka yang sama jenis
masihsama-samabanyak,sedangkankerjasamaterjadiketikaadadiantaramereka
yang kehabisan barang dagangan. Sedangkan pertentangan terjadi dalam menentukan tempat berdagang antara pedagang lama dan pedagang baru, interaksi di dalam aktivitas berdagang ini tidak di pengaruhi oleh hubungan keluarga
diantaramereka.Selanjutnyapolainteraksidiluaraktivitasberdagang,interaksi
yang terbentuk berupa kerjasama dan persainngan yaitu saling mengunjungi seperti pada saat pesta, kematian dan acara lainnya, interaksi ini dipengaruhi oleh hubungan keluarga dan hubungan yang mereka dapatkan dalam aktivitas berdagang, sedangkan persaingan terjadi untuk mendapatkan status di dalam masyarakat. Jadi interaksi yang terjadi diantara sesama perempuan pedagang
babelokberbentukdisasosiatifdanasosiatif.Disasosiatifyaitupertentangandan
ABSTRACK
MAITALINDASARI,BP0810812040.FacultySocialandPoliticalSciences
Departmentofsociology,AndalasUniversityinPadangWestSumatera.Thesis
title: SOCIAL INTERACTION PATTERNS FELLOW WOMEN MERCHANTS
BABELOK. ( case: the women traders babelok in Nagari Salimpaung Kecamatan
SalimpaungKabupatenTanahDatar).86pages.AndSupervisingI,DraFachrina,
M.Si, Supervising II, Dra Mira Elfina, M.Si.
Women presence in the informal sector can be seen on female dominance
intraditionalmarketsasatreders,oneofwhichinnagariSalimpaungKecamatan
Salimpaung Kabupaten Tanah Datar. Women traders babelok in same area, same
type merchandise and Group marketed in the same area as well. With such
conditionsitwillgivetopatternofsocialinteractionbetweenthemerchant.
The approach used in the study is a qualitative approach to the deskriptive type. Data collection tecnis are observation and in-depth interview with purposive sampling technique using descriptive type. The data obtainet in the field systematically arranget and presented descriptively, with social interaction and symbolic interactionism theory of Herbert Blumer.
Interactionthatoccuramongwomentradersbabelokintradingactivities
arecategorizedintothree.First,lookingatmerchandise,ininteractionoccursin
the form competition and cooperation. Competition occurs at the time they get
directly to the farmer and the differ as to tokeh interaction that occur in the form
of cooperation between them. Second, at the time of the trip, the form of interaction that occur form is a of competition, conflict and cooperation. Competition and conflict an influenced by the cramped condition on the truck.
Third,duringtheprocessoftradinginthemarkets.Theinteractionisshaped
conflict, competition an cooperation, competition occurs when the same
merchandise they were both skill kind of a lot, while occurs when there is cooperation among those two run out of merchandise. While th conflict occurred
indeterminingwheretradebetweentheoldandnewmerchanttrader,interaction
in the trading activity is not influenced by family relationship among them. Furthermore the pattern of interaction outside of trade activity, interaction and formed a partnership that is mutually competition visiting such at the time of the party, death and otherevents, theseinteractionareinfluenced byfamilyties relationship that they get trade activity, while the competition is going to get a status on in the community. So the interactions that occur among fellow women
tradersbabelok disassociativeandassociativeform.Disassosiativetheconflict
BABI
PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang
Prosesindustrialisasidanurbanisasimemberikanpengaruhterhadapstatus
dan peran kaum perempuan. Peluang-peluang pekerjaan yang ada telah
memindahkanperempuandarisektordomestikkesektorpublik.Merekadapat
memegangberbagaiprofesi,sepertidalamsektorindustridanperdagangan.Ada
beberapaalasanyangdikemukakanolehperempuanyangbekerjadiluarrumah
diantaranya:
1. Menambah pendapatan rumah tangga (Income) terutama jika
pendapatansuamirelatifkecil.
2. Memanfaatkan sebagian keunggulan (pendidikan, keterampilan,
modal,danrelasi)yangdimilikinyadandiharapkanolehkeluarganya.
3. Menunjukkaneksistensisebagaimanusia(aktualisasidiri)bahwaia
mampuberprestasidalamkehidupanmasyarakat.
4. Untuk memperoleh status atau kekuasaan lebih besar di dalam
kehidupankeluarga(SuhendidanWahyu,2001:171).
Kondisiekonomikeluargapadadasarnyamemberikanpengaruhterhadap
keterlibatanperempuandisektorpublik.Perempuanyangdapattetapberadapada
sektor domestik adalah perempuan yang dengan kondisi ekonomi tinggi dan
apabila perempuan tersebut pada sektor publik mereka dapat mempekerjakan
oranglaindalammengurusipekerjaanrumahtangga(sektordomestik),sedangkan
perempuan dengan kondisi ekonomi yang rendah mereka ikut bekerja di luar
rumahuntukmembantuperekonomiankeluargadantetapmenjalankantugasnya
didalamkeluarga.Padatahapiniperempuanmemilikiperanganda,yaituperan
domestikdanperanpublik(OllenburgerdanMoore,1996:91).
Salahsatubentukketerlibatanperempuanpadaduniakerjadapatkitalihat
pada keberadaan pasar sebagai wadah yang mempertemukan para pelaku
ekonomi,terutamapasartradisional.Dominasiperempuansangatdapatdirasakan
dalam praktik kehidupan sosial tersebut. Perempuan mendominasi dalam arus
pertukaran barang, hal ini dapat dilihat dari kemampuan perempuan dalam
mempengaruhi,menentukan,bahkanmendominasisuatukeputusanpadaproses
jual-beli.Berbedadengankaumlaki-laki,dominasikaumlaki-lakihanyasebagai
pelengkap,membantudanbahkansebagaiburuhangkutbarang.Dalamkonteks
ini laki-laki tidak berpengaruh signifikan dalam transaksi dagang. Dominasi
perempuan dalam pasar tradisional dikarenakan para pedagang kebanyakan
adalah perempuan itu sendiri. Perempuan memiliki otoritas sebab dilegitimasi
olehkaumnyayangmenjadipedagang.
Masyarakatberanggapanbahwaperempuanberadajauhdibelakang
laki-lakikarenaperempuanhanyaditempatkandirumah(sektordomestik)dankurang
mendapatkan kesempatan pada sektor publik. Anggapan tersebut terbantahkan
olehkenyataanbahwaperempuanitumendominasikeberadaanpasartradisional,
dimana perempuan juga dapat menghasilkan materi sebagaimana laki-laki.
Dominasi perempuan pada pasar tradisional jauh berbeda dengan pasar-pasar
modern,seperti mall, super market, plazadansejenisnya.Dalampasarmodern
perempuanhanyasebagaipengikut,buruhataukaryawanyangterikataturanyang
kemudian diberi upah. Jadi komunitas pedagang pasar tradisional telah
menunjukkanperkembangankesamaanhakantaralaki-lakidanperempuanyang
bahkanmenimbulkanpolapembagiankerja(www.djarumbesiswaplus.org/artikel/
diakses21desember2011)
Perempuan pada pasar tradisional salah satunya dapat kita lihat pada
masyarakat Minangkabau. Semenjak dahulu masyarakat Minangkabau sudah
identik dengan berdagang. Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat
Minangkabauuntukmenjadiseorangpedagang,yaitumulaidaripedagangbiasa
yangmemilikikiosdipasar-pasar,merantaukesuatudaerah sepertipadaPasar
TanahAbangsampaipadacaraberdagangberkelilingdaripasarkepasardiantara
beberapakotayangberdekatan,ataupadaskalayanglebihkecildaridesakedesa
yangharipasarnyahanyasekaliseminggu,berdagangdengancarainilahyang
disebutdenganberdagang babelok.
Pasar-pasar tradisional yangada di suatu daerah yang tadinya menjadi
tempat transaksi antara warga daerah, semakin hidup dengan kehadiran para
pedagang babelok. Istilah manggaleh babelok dahulunya sangat popular
dikalanganmasyarakatMinangkabau.DalambahasaIndonesia, manggalehadalah
berdagang,sedangkan babelokberartiberjalanatauberpindahdarisatu pekanke
pekanlain.Haripekanmaksudnyaharipasaryangdilaksanakansekaliseminggu
atausepekan.(www.Google.com/diakses18-02-2011).
Pedagangbabelokadalahorangyangbekerjasebagaipedagangdengan
caraberkelilingdarisatupasarkepasarlaindalammasyarakatMinangkabau.
Dalamhalinimasyarakatmemahamiartiyangberbedaantarapedagang babelok
denganpedagangkelilingdiMinangkabau.Pedagang babelokadalahpedagang
yangmemasarkanbarangdagangannyakepasar-pasaryangadadiluardaerah
asalmerekayaituantardesayangberdekatan,atauantarkotauntukskalayang
lebih luas yang biasanya untuk sekali proses berdagang, pedagang babelok
menghabiskanminimaltigahari,sedangkanpedagangkelilingadalahpedagang
yangmemasarkanbarangdagangannya dengancaraberkelilingkepemukiman
warga(WWW.Google.com/Diakses18februari2011)
Revitalisasipasar,memungkinkanpasartradisionalberubahmenjadipasar
modern,rutinitas babelokinisudahmulaiditinggalkanterutamaprosesberdagang
antarkotayangmenghabiskanwaktuyanglamadalamprosesberdagang,namun
diNagariSalimpaungKecamatanSalimpaungKabupatenTanahDatarpekerjaan
sebagai pedagang babelok masih banyak dilakukan. Berikut ini adalah jenis
pekerjaanpendudukNagariSalimpaungberdasarkanjeniskelamin.
Tabel1.1
JenisPekerjaanBerdasarkanJenisKelamin
Sumber:ProfilNagariSalimpaungtahun2011
ϭϲ
No JenisPekerjaan Laki-laki Perempuan
1 Petani 958 57
2 Buruhtani 47 11
3 Pegawainegerisipil 21 83
4 Pedagangbabelok 15 45
5 Peternak 39
6 Montir 11
7 Perawatswasta 1
8 TNI 7
9 POLRI 5
10 PensiunPNS/TNI/POLRI 22
11 Pengusahakecildanmenengah 26
12 Jasapengobatanalternative 2 1
13 Seniman/artis 1
Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar
adalah daerah yang terletak pada dataran tinggi. Selain sebagai pedagang,
masyarakat Nagari Salimpaung juga banyak sebagai petani, kebanyakan dari
merekaadalahpetanicabe,tomat,jagung,buncis,bawang,sayurandantanaman
palawija lainnya untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Dengan kondisi daerah
yang seperti ini pedagang babelok di Nagari Salimpaung dapat memasarkan
langsung hasil pertanian daerah asalnya ke daerah lain. Perempuan pedagang
babelokdiNagariSalimpaunginiberdagangdengantujuanpasar-pasartradisional
(haripakan)didaerahPekanBaru.
Di Nagari Salimpaung, berdagang babelok dilakukan dengan cara
berkelompokyangterdiridaritujuhhinggaduabelasorang.Kelompoktersebut
banyak memiliki kesamaan, diantaranya, sama-sama berasal dari Nagari
Salimpaung,tujuanberdaganpasaryangsama,jenisbarangdaganganyangsama
dan diperoleh dari daerah yang sama pula. Mereka berdagang dengan
mengunakantrukbarang.Menurutpandanganekonomi,tindakanyangdilakukan
oleh aktor ekonomi bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan dan
keuntungan individu, tindakan tersebut rasional menurut pandangan ekonomi.
Dalam kelompok perempuan pedagang babelok, merekamemiliki kepentingan
untukmemaksimalkankeuntunganindividu.Dengankondisisepertiini,ketika
individu di dalam kelompok memiliki kesamaan kepentingan, maka akan
menpengaruhibentuk-bentukinteraksiyangmunculdidalamkelompoktersebut.
Dari alasan yang peneliti paparkan di atas maka peneliti melakukan
penelitian ini, meskipun penelitian tentang pedagang babelok sudah ada
sebelumnya oleh mahasiswa FISIP Universitas Andalas Jurusan Sosiologi dan
Antropologi,antaralainPenelitianWidonaAsria(1993)dariJurusanAntropologi
yaitu meneliti tentang ”Wanita Pedagang Babelok” dengan tujuan penelitian
mendeskripsikankondisisosialekonomiwanitapedagang babelok,kegiatannya
dan mendeskripsikan faktor kenapa wanita memilih untuk berdagang babelok.
Penelitian ini menemukan bahwa berbagai tujuan dan harapan perempuan
melakukanaktivitasdiluardesaasal.Faktorekonomimerupakanfaktordominan
dalam keputusan untuk bermobilitas dalam masyarakat Lumbung Bapereng,
sebagian besar pedagang yang melakukan gerak sirkuler (berdagang kedaerah
yang lebih jauh) merupakan orang mampu (kaya) sedangkan pedagang yang
melakukangeraknglajutergolongpadapetani”orangtidakmampu”(miskin).
Beperannya perempuan ke dalam kegiatan-kegiatan ekonomi di luar sebagai
pedagang babelok tentunya akan memberikan pengaruh terhadap
pergeseran-pergeseranperanwanitadalamrumahtangganya.Dampaknegatifakandirasakan
terhadap kemajuan pendidikan anak-anak karena jarangnnya wanita berada di
rumahterutamaolehpedagangyangmelakukangeraksirkuler.
Martho Fendry (2008) meneliti tentang “Pola Berdagang Babelok”,
penelitian Martho Fendry merumuskan masalah bagaimana pedagang babelok
mengumpulkandanmembelibarangyangakandijualdankenapamerekadisebut
sebagai pedagang babelok. Penelitian ini dilakukan pada tujuh pasar di
PayakumbuhdanKabupatenLimaPuluhKota.Denganhasilpenelitianadalah
Pedagang babelok di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota dapat
diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan tempat dan tujuan, waktu, alat
transportasi, barang dagangan. Diketahui bagaimana mereka membeli barang
dagangan untuk dijual kembali ke pasar. Pergerakan atau mobilitas yang
dilakukanpedagangdalamberjualanketujuhpasaryaituPasarIbuhpadahari
Minggu, Pasar Suliki pada hari Senin, Pasar Mungka pada hari Selasa, Pasar
SimalanggangpadahariRabu,Pasar Limbonangpadaharikamis,PasarTaeh
pada hari Jum’at dan Pasar Danguang-Danguang pada hari Sabtu. Mereka
menciptakanpolabaruyaitudarirumahpedagangkepasardankembalikerumah
sedangkanpolalamapedagang babelokinidarirumahkepasardankepasaryang
lainlagi,menginapdipasaruntukbesoknyaberangkatkepasaryanglainhingga
menghabiskanwaktuberhari-hariuntukkembalikerumah.Haliniterjadikarena
faktorsaranadanprasaranatransportasisertacaramerekamengumpulkanbarang
dagangannyauntukdibawakepasar.
Riza Oktarina (2010) dengan judul penelitian “Perempuan Pedagang
Babelok” studi kasus lima perempuan pedagang babelok pada masyarakat
Turawan III Koto Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Tujuan
penelitiannya antara lain mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi perempuan
pedagang babelokpadamasyarakatTurawan,mendeskripsikanaktivitasbekerja
pedagang babelok dan mendeskripsikan strategi yang dilakukan dalam
pekerjaannya. Adapun hasil penelitiannya adalah waktu kerja perempuan
pedagang babelokdimulaidaripagiharisampaisoreharidanpasar-pasaryang
ditujuuntukberdagangjugaberbedapadatiapharinya,tapimenjaditujuantetap.
Dalammelakukanaktivitasnyastrategiyangdigunakanyaitudalampembelian
barang danpenjualanbarangdagangan,memberikanpelayananyangbaikpada
setiap orang, penjualan dilakukan secara kontan dan kredit. Mereka juga
mengalami kendala yaitu persaingan yang cukup ketat sehingga perempuan
pedagangbabelok tersebut juga harus melakukan pekerjaan sampingan seperti
bajajo.
Daripenjelasandiatasdapatdilihatbahwapenelitianinimemilikisudut
pandangyangberbedadaripenelitiansebelumnya,denganfokuskajianpadapola
interaksisosialantarasesamaperempuanpedagang babelokyangberadadalam
sebuah kelompok berdagang di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung
KabupatenTanahDatar.
1.2PerumusanMasalah
Keterlibatanperempuanpadasektorpublikuntukmembantumemenuhi
kebutuhan ekonomi keluarga salah satunya adalah sebagai pedagang babelok.
Berdagangdengancara babelokmerupakansuatucaraberdagangyangdilakukan
oleh masyarakat Minangkabau. Cara berdagang seperti ini relatif banyak
dilakukan oleh perempuan di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung
Kabupaten Tanah Datar. Dari survei yang peneliti peroleh terdapat 45 orang
perempuanpedagang babelok.MerekaberdagangkeluarSumateraBaratdengan
menggunakansebuahtruk,dalamwaktuyangcukuplamayaitulimahari.Setiap
individuyangtergabungdalamtruktersebutmerupakansekelompokkarenaakan
berdagangpadadaerahyangsama,danmemasarkanjenisbarangdaganganyang
relatifsamadimanabarangdagangantersebutmerekaperolehdaridaerahyang
samapula, dengankesamaantersebutmerekajugamemilikikepentinganindividu
dalamkelompok, tentunya hal iniakanberpengaruh terhadap bentuk interaksi
yang muncul dalam kelompok tersebut. Dengan demikian pertanyaan peneliti
adalah bagaimana pola interaksi sosial yang terjadi diantara sesama perempuan
pedagang babelok?
1.3TujuanPenelitian
1)TujuanUmum
Untukmendeskripsikanpolainteraksisosialsesamaperempuanpedagang
babelokdiNagariSalimpaung KecamatanSalimpaungKabupatenTanahDatar.
2).TujuanKhusus
1. Mendeskripsikan interaksi sosial sesama pedagang babelok Nagari
Salimpaungselamamelakukanaktivitasberdagang.
2. Mendeskripsikan interaksi sosial sesama pedagang babelok Nagari
Salimpaungdengananggotakelompokdiluaraktivitasberdagang.
1.4ManfaatPenelitian
1. Melatih kemampuan untuk melakukan penelitian secara ilmiah dan
merumuskanhasil-hasiltersebutkedalampenulisan.
2. Menerapkan teori-teori yang diperoleh dari bangku perkuliahan dan
menghubungkandenganprakteklapangan.
3. Secara akademis penelitian ini hendaknya mampu memberikan
sumbanganterhadapkajianilmusosialterutamasosiologikeluarga.
4. Memberikan informasi bagi peneliti lain yang tertarik dengan
permasalahaninitentunyadengansudutpandangyangberbeda.
1.5TinjauanPustaka
1.5.1PerempuandalamMasyarakatMinangkabau
Rumpuik dipijak indak patah, alu tataruang patah tigo, itulah pepatah
yangmengatakanbahwaperempuanMinangkabaulemahlembut,tapidisisilain,
perempuanMinangkabausangatkerasdanpantangmenyerah.Iadilambangkan
sebagai limpapeh rumah nan gadang, sumarak anjuang nan tinggi,danbanyak
lagi ungkapan lain yang melambangkan tingginya peran dan kedudukan
perempuanMinangtersebut.Dengandemikianjelasbahwaperempuandihormati
dalamkaumnya,halinijugadapatdilihatdarirumahyangdiperuntukkanuntuk
perempuan,hasilsawahladangjugadiperuntukkanuntukperempuan,tidakhanya
ituperempuanMinangkabaujugadisebut sebagai puroatauBendaharadalam
keluarganya.Sebagaiseorang puromakaperempuandirumahatau rumah gadang
akanmemperlihatkankekayaankaum.
Hakimy(dalamAsria,1993:5)menyebutkanbahwamenurutpandangan
adatMinangkabaugerakdankebebasanperempuantidaksamadenganlaki-laki.
Aktivitas di luar kediaman bagi perempuan dengan sendirinya menjadi aneh,
karena selain menunjukkan kelemahan ekonomi kaum hal itu juga
memperlihatkan ketidakpuasan perempuan terhadap harta pusaka yang
diperolehnya.
Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya suatu kaum,
masyarakat Minangkabau tidak lagi tinggal secara bersama-sama di rumah
gadang mereka sudah beranjak dari pola pemukiman keluarga luas ke pola
pemukimankeluargainti.Meskipundemikianperanseorangperempuanatauistri
masih sama dengan peran perempuan dalam rumah gadang, mereka tetap
memilikitugas-tugasdomestikyangsebelumnyajugadilakukannya.
Terlepas dari tugas-tugas domestik yang diberikan kepadanya sebagai
seorangistridanibu,keberadaanperempuandirumahjugamemilikifungsilain.
Yaitu perempuan dalam hubungan kekerabatannya, dalam masyarakat primitif
kekerabatan adalah dominan tetapi tidak menjadi penentu. Banyak bukti
menunjukkan bahwa sistem-sistem keluarga dan kekerabatan sebagian besar
ditentukanolehkondisi-kondisikebendaandalamkehidupansosial,sasaranpokok
dari hal tersebut adalah untuk memperlihatkan cara sistem keluarga dan
kekerabatan itu responsif terhadap kekuatan-kekuatan materi, dan dengan
demikianakanmemperlihatkanbagaimanaperubahan-perubahandalamkondisi
materiyangmelandasinya(Sanderson,2000:427).
Hampirseluruhmanusiadidalammasyarakathidupnyadibagiolehadat
masyarakatnyakedalamtinggat-tingkattersentu,yangdalamkitabantropologi
disebut juga dengan stages along the life-cycle. Dalam adat Minangkabau
misalnya, banyak upacara-upacara adat yang dilakukan dalam tahap
perkembangan atau peralihan seorang individu (Koentjaraningrat 1992: 91).
Dalam acara pernikahan misalnya, atau yang disebut dengan baralek. dalam
masyarakat tradisional, ketika sebuah keluarga mengadakan baralek dalam
masyarakatMinangkabauperanperempuanyangberadapadalingkungantersebut
sangatjelassekalidirasakan.Perempuantersebutdiiikatolehmasyarakatuntuk
saling mengunjungi dan saling tolong-menolong. Contohnya ketika sebuah
keluargamengadakan baralek,perempuandarikeluargalainakandatanguntuk
membatusepertimemasakdanhallainyangdapatdilakukannya.
Pada pertemuan-pertemuan,upacara-upacaradan pesta-pesta serupa itu,
biasanyaparakerabatyangtinggalberdekatanakansalingmenghadiridanakan
salingbantu-membantu(Koentjaraningrat1992:92).Untukmelakukaninteraksi
sepertiitusebuahkeluargamemerlukankebutuhanlainselainuntukkebutuhan
pokokdalamkeluarga,ketikaseorangsuamitidakdapatmencukupikebutuhan
tersebutmakajugaakanmemerlukanketerlibatanperempuandalammemenuhi
haltersebut.Kebutuhansepertiituadalahkebutuhanyangjugaharusdipenuhi
ketikakitatinggaldidalamlingkunganmasyarakatyangmemilikiadatistiadat
yangmengikatmasyarakatnya.
1.5.2PeranEkonomiPerempuandalamKeluarga
Keluargamerupakansuatukelompokyangterdiridariduaorangataulebih
yangdirekat olehikatandarah,perkawinanatauadopsisertatinggalbersama.
Sebuahkeluargabiasanyaterdiridariayah,ibudananak.Dalamkeluarga,suami
istri memegangperanan pentingdalammewujudkan keluarga harmonis secara
bersama-sama.KeluargayangharmonistersebutmengacupadaUndang-Undang
Nomor10Tahun1992danPPNomor21Tahun1994.Dalamkeduaperundang–
undangantersebutdinyatakanbahwakeluargaharmonisadalahkeluargasejahtera
yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi
kebutuhanhidupspiritualdanmaterialyanglayak,bertaqwakepadaTuhanYang
MahaEsa,memilikihubunganyangserasidanseimbangantaranggotakeluarga
dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (Suhendi dan Wahyu,
2001:171).
Peran suami dan istri dalam memenuhi kebutuhan ekonominya secara
badaniahmempunyaiperbedaan,dengandemikiansewajarnyaperempuanhidup
di lingkungan rumah tangga. Menurut Suhendi dan Wahyu (2001: 172) ini
merupakan tugas yang diberikan oleh alam kepada perempuan. Seorang
perempuandalamrumahtanggadenganekonomirendahtidakakantinggaldiam
di rumah dengan tugas domestik yang dibebankan kepadanya. Mereka akan
berusaha membantu suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tanpa
meninggalkan tugasnya sebagai seorang istri. Kebanyakan perempuan akan
mencarisumberekonomilainyangakandapatmendatangkanpenghasilanyang
dikelolaolehperempuanitusendiri(Novika.2006:20).Secaratradisional,tugas
untukmemenuhikebutuhanekonomikeluargadibebankankepadasuamisebagai
kepalakeluarga,sedangkanistrihanyadianggapsebagaipenambahpenghasilan
keluarga.
1.5.3PerempuanPedagangBabelok
Pekerjaan sebagai pedagang babelok sebenarnya tidak hanya dilakukan
oleh perempuan saja, laki-laki pada masyarakat Minangkabau juga banyak
melakukankegiatantersebut.Bekerjasebagaipedagang babelokadalahpekerjaan
diinginkandanbukansuatupekerjaanyangdianggaprendahdalammasyarakat.
Anakdagangtidakdianggaporangbuangan,diadihormatisebagaimanaadanya
seorangmanusia.Punyahak-haktertentu,danmerekatidakakandihardikatau
dipermalukan.
DidalammasyarakatMinangkabau,polaberdagangperempuanpedagang
babelokterdiridariduayaitudengangeraksirkulerdandengangerakngelaju.
Ketikamerekayangpergiberdagangdengangeraksirkulermerekamenghabiskan
lebih banyak hari dibandingkan dengan gerak ngelaju. Pekerjaan sebagai
perempuan pedagang babelok adalah salah satu pekerjaan yang dilakukan
perempuan Minangkabau untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan
rumahtangga.Sebagaiseorangistridanseorangibuperempuanpedagang babelok
tidakterlepasdaritugasdomestikyangdibebankankepadanya,padatahapini
perempuanpedagangbabelokberadapadasektordomestikdanjugasektorpublik.
Daripenjelasandiatasjikadihubungkandengankeberadaanperempuan
dalam masyarakat Minangkabau maka keberadaan perempuan yang bekerja
sebagaipedagang babelokakanmemberikanpengaruhpadakeberadaankonsep
ideal perempuan yang sebenarnya dalam mayarakat Minangkabau itu sendiri.
SepertidalampepatahMinangyangmenyatakanbahwaperempuanituadalah
limpapeh dalam rumah gadang yang berarti bahwa perempuan itu adalah
penghias rumah gadang dengan kata lain perempuan dalam Minangkabau
semestinyaberadadi rumah gadang.Selainitufungsiperempuanadalahuntuk
melanjutkanketurunankeluargademikejayaansukutersebut(Asria,1993:4).
1.5.4 Pola Interaksi Sosial Kelompok Perempuan Pedagang Babelok: MenurutPerspektifSosiologis
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makluk yang
sadar. Kesadaran manusia tersebut dapat dilihat dari kemampuannya berfikir,
berkehendakdanmerasa(Soekanto,1990:5).Setiaptindakanyangdilakukan
manusia berasal dari tiga hal tersebut,maka dari itu melihat hubungan sosial
dalammasyarakatsangatpentingkarenaakanmengakibatkanlahirnyapola-pola
hubungan yang dalam literatur sosiologi disebut sebagai proses sosial. Oleh
karena itu interaksi sosial dapat mengakibatkan terjadinya proses sosial atau
tindakan sosial. Tindakan sosial atau proses sosial akan melahirkan berbagai
perubahanpadaindividuataukelompok.
Kelompok dalam sosiologi diartikan beragam. Salah satu dalam
penggunaanya mendefinisikan kelompok sebagai setiap kumpulan orang yang
mememilikikesadaranbersamaakankeanggotaandansalingberinteraksi.Dengan
mengunakandefinisiiniketikaterdapatduaorangyangsedangmenunggubus
tidakdapatdikatakankelompok.Namunketikamerekamelakukanpercakapan,
berkelahi, atau melakukan interaksi dalam bentuk apa saja maka akan dapat
dikatakan kelompok. Hakikat keberadaan kelompok bukanlah terletak pada
dekatnyajarakfisik,melainkanpadakesadaranuntukberinteraksi.
Kelompokterbagikedalamduabentukantaralain:
1. Kelomposendiri(In-groups)dankelompokluar(out-groups)
Kelompok sendiri adalah ketika seseorang memiliki atau merasa
“mempunyai” contohnya dalam kelompok keluarga ku, ras ku, jenis
kelamin ku, dan Negara ku. Sedangkan kelompok luar adalah ketika
banyakkelompoklaindanakutidaktermasukdidalamnya,contohnya
kelompokkeluarga,jeniskelamin,ras,Negara.Apabilakelompokjenis
kelamin perempuan merupakan kelompok sandiri (In-groups) seorang
perempuan, maka dalam jenis kelamin yang lain yaitu laki-laki,
perempuantersebutberadapadakelompokluar(Out-groups),karenapada
tahapini perempuan tersebut tidaktermasuk di dalamnya. Tapi berada
dalamkelompokjeniskelamin.
2. Kelompokprimerdankelompoksekunder
Kelompokprimeradalahkelompokdimanakitadapatmengenaloranglain
sacaraakraphaltersebutdilakukanmelaluihubungansosialyangbersifat
informal. Kelompoksekunderadalahkelompokyangmemilikihubungan
yangbersifatformal.
Interaksisecarabahasadapatdiartikansebagai interyaituantar(saling)
dan action diartikan sebagai tindakan. Sedangkan secara Etimologis interaksi
dapatdiartikansebagai hubungantimbalbalikantarsesamanya.Jadiinteraksi
sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu lainnya,
antaraindividudengankelompokdanantarakelompokdengankelompok.
Interaksiyangterjadididalammasyarakat,terjadiapabilaadanyakontak
sosial dan komunikasi, Sedangkan komunikasi adalah pemberian arti pada
perilakuoranglain,dariapayangingindisampaikannya.Haltersebutkemudian
akanmenimbulkanreaksiterhadapperasaanyangingindisampaikanolehorang
tersebut.Kontaksosialdankomunikasiterjadidalamtigabentukyaitu:
1) Antaraindividu
2) Antaraindividudankelompok
3) Antarakelompokdankelompok
Interaksisosialberdasarkanbentuknyadapatdibagikedalam:
1.Assosiatif,merupakanprosesyangmenujukerjasama,meliputibentuk:
a.Kerjasama,kerjasamaadalahsuatuusahabersamaantaraorangperorangan
atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama.
b. Akomodasi, secara sosiologis, akomodasi mempunyai makna sebagai
prosesuntukmencapaipenyelesaianpertikaian.
c.Akulturasi,unsur-unsurkebudayaanyangdiperolehdarikebudayaanlain
sebagai akibat pergaulan yang intensif dan lama tanpa menghilangkan
kebudayaansebelumnya.
2.Dissosiatif,merupakanperjuanganmelawanseseorangatausekelompokorang
untukmencapaitujuantertentu.Dissosiatifmeliputibentuk:
a.Persaingan,adalahsuatuprosessosialdimanaindividuataukelompoksosial
yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan
dengancaramenarikperhatianpublikataudenganmenggunakanprasangka
yangadatanpamenggunakankekerasan.
b.Kontravensi,yaitusikapmentalyangtersembunyiterhadaporanglainatau
unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu yang berupa kebencian
tanpamenimbulkanpertentangan.
c. Pertentangan, yaitu suatu proses sosial dimana individu atau kelompok
berusahamemenuhitujuannyadenganjalanmenantangpihaklawandisertai
denganancamanataukekerasan.
Penelitian ini melihat bagaimana pola interaksi yang terjadi antara sesama
perempuanpedagang babelokdalamsebuahkelompokberdagang,yaitupolakerja
sama,persaingandanpertikaianantaraperempuanpedagang babeloktersebut.
Adapunfaktor yangmempengaruhiinteraksisosialyaitu:imitasi,sugesti,
identifikasi, dan simpati (Poloma, 1987:266). Pertama imitasi, imitasi
dimaksudkan bahwa dari segi apa dan bagaimana dapat terjadi keseragaman
dalam pandangan dan tingkah laku seseorang dari keseluruhan kelompok
masyarakat. Kedua faktor sugesti, mengandung pengertian sebagai seseorang
yang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya lalu diterima orang lain.
Identifikasidilakukanorangpadaoranglainyangdianggapidealdalamsatusegi.
Ketiga faktor simpati, dirumuskan sebagai perasaan tertarik seseorang kepada
orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar rasional, melainkan berdasarkan
penilaianperasaan.Rasatertarikitutidakberdasarkankarenasatuciritertentu
melainkankeseluruhancarabertingkahlakuorangtersebut. Keempatadalahstatus
danperanandarimasing-masingindividuyangterlibatdalaminteraksitersebut.
Bagaimana status dan peranan individu dalam kelompoknya, apakah dalam
kelompoktersebutdiketuaiolehindividu sehinggaakanadayangdihormatidan
diseganiataumalahdibencidandimusuhi.
Seorang tokoh modern Herbert Blummer dari Teori Interaksionisme
Simbolikmenyatakanmanusiabertindakterhadapsesuatuituberdasarkanmakna
yang ada padanya. Tidak ada yang inheren dalam suatu objek sehingga ia
menyediakan makna bagi manusia. Makna-makna tersebut didapat dari proses
interaksisosialdanakansempurnapadasaatindividuberinteraksisosialdalam
masyarakat.BagiBlumer,interaksionalismesimbolisbertumpupadatigapremis,
antaralain:
1. Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang
adapadasesuatuitubagimereka.
2. Makna tersebut berasal dari hasil interaksi sosial seseorang dengan
oranglain.
3. Makna-maknatersebutdisempurnakan padasaatprosesinteraksisosial
berlangsung.
Pemaknaan yang dilakukan seseorang terhadap sesuatu itu berasal dari
cara orang lain bertindak terhadapnya dan kaitannya terhadap sesuatu itu.
Tindakanyangmerekalakukanitumelahirkanbatasansesuatubagioranglain.
Contohnyajikaseorangperempuanpedagang babelokmelakukansuatutindakan
di dalam kelompoknya, dan rekan-rekannya di dalam kelompok tersebut
memberikan tanggapan positif terhadap tindakannya tersebut maka ia akan
meneruskan perilaku yang demikian, begitu juga sebaliknya apabila tindakan
tersebutmendapatkantanggapanyangkurangbaikmakaperempuantersebutakan
merubahprilakunyadanmemberikanpemaknaanyangdikaitkandengantindakan
tersebut.
Dengandemikianmanusiaadalahaktoryangsadardanrelatif,padatahap
ini ia akan menyatukan objek-objek yang diketahuinya, Blumer menyebutnya
dengan self indication yaituproseskomunikasi yangberjalandimanaindividu
mengetahui sesuatu, menilainya, memberi makna dan memutuskan bertindak
melaluimaknatersebut(Poloma,2010:260).
Individudalamberinteraksimelakukansuatutindakanyangmemilikiarti
ataumakna(meaning)subjektifbagidirinyadandikaitkandenganoranglain.
Dalam proses melakukan tindakan sosial terdapat proses pemberian arti atau
pemaknaan.AdabeberapaasumsiyangdigunakanTurner(dalamDamsar,2009:
59)dalammemahamiinteraksionalismesimbolikantaralain:
1. Manusia adalah makluk yang mampu meciptakan dan menggunakan
symbol.
2. Manusiamenggunakansymboluntuksalingberkomunikasi.
3. Manusiaberkommunikasimelaluipengambilan peran(role taking).
4. Masyarakat terbentuk, bertahan, danberubah berdasarkan kemampuan
manusiauntukberfikir,mendefenisikan,untukmelakukanrefleksi-diri
danuntukmelakukanevaluasi.
Proses interaksi sosial antara individu dihubungkan oleh penggunaan
simbol-simbol,interpretasidansalingmemahamitindakanmasing-masing.Dalam
suatulingkungankerjayaitusebagaipedagangyangterdiridaribeberapaindividu
dalamsebuahkelompokyangmemilikikepentinganyangberbedayaituuntuk
memaksimalkankeuntunganindividu.Tindakanyangdilakukanindividudalam
kelompokakanmelahirkantindakanlaindariindividulainpuladalamkelompok
tersebut. Kesamaan profesi dan kepentingan setiap individu untuk mencari
keuntungan akan dapat mempengaruhi interpretasi makna. Sehingga tindakan
yangadabisaberbentukhal-halyangakanmemperkuatsolidaritasantarindividu
atausebaliknya.
1.6.MetodePenelitian
1.6.1PendekatanPenelitian
Pelaksanaanpenelitianinimenggunakanpendekatankualitatif.Metodeini
adalah metode yang sering digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Para
sosiologberusahauntukmencarijawabanataspertanyaan-perrtanyaanmengapa
realitassosialsepertikeadaantertentudanmengapamanusiamelakukanperilaku
tertentu(Afrizal,2008:2).Padapenelitianinipenelitiakanmencarijawabandari
suatuhubunganatauinteraksiyangakanmengakibatkanterjadinyaprosessosial
atautindakansosial.Tindakansosialatauprosesyangakanmelahirkanberbagai
perubahan pada individu atau kelompok, baik perubahan itu bersifat mental
maupun material. dengan menggunakan metode penelitian yang lazim dipakai
olehparaahliilmu-ilmusosialyaknidenganmetodekualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong 1990: 87) metodologi
kualitatifdiartikansebagaiprosedurpenelitianyangmenghasilkandatadeskriptif
berupadatatertulisdanlisandariorangdanperilakuyangdiamati danbertujuan
untuk menyumbangkan pengetahuan secara mendalam mengenai objek
penelitian.
Dengan pendekatan kualitatif ini peneliti dapat melakukan pengamatan
terhadaplingkunganhidupnya,berinteraksidenganmerekauntukmengumpulkan
dan menganalisis data berupa kata-kata(lisan maupuntulisan) dan
perbuatan-perbuatan mereka, bukan menganalisis angka-angka seperti pada pendekatan
kuantitatif.Dalampenelitiankualitatifpenggunaanangka-angkahanya sebagai
pendukungtidakuntukmengolahdatautamadalamsuatupenelitian.
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe deskriptif, yang bertujuan
mendiskripsikan dan memberikan gambaran terhadap keadaan yang terjadi
melalui data yang didapatkan. Pemilihan tipe penelitian ini, karena penelitian
melihat fenomena-fenomena yang ada dalam masyarakat. Dalam penelitian
deskriptifpenelitimengembangkankonsep-konsepdanmenghimpunfakta,tetapi
tidakmelakukanpengujianhipotesa(SingarimbundanEffendi,1989:6).
Menurut peneliti tipe penelitian deskriptif ini sangat tepat dalam
menggambarkan tentang permasalahan yang akan diteliti karena akan
menggambarkansecarajelas,sistematisdanakuratmengenaifaktadanfenomena
yangdiselidiki,yaitutentangbagaimanapolainteraksisosialsesamaperempuan
pedagang babelok yang berasal dari daerah yang sama dan dengan tujuan
berdagangyangsama,apakahadakerjasama,persaingandanpertikaianantara
merekadanbagaimanabentuknya.
1.6.2InformanPenelitiandanTeknikPenentuanInforman
Informanpenelitianadalahorangyangmemberikaninformasibaiktentang
dirinyaatauoranglainataupunsuatukejadian kepadapenelitiyangdipahami
sebagaisubjek.Dalampemilihaninformanadalahorangyangbenar-benarpaham
dengan segala situasi dan kondisi penelitian dan menguasai permasalahan
penelitian(Moleong,1990:90).
Dalamupayamemperolehdatayangrelevandenganpermasalahandan
tujuanpenelitianmakapengumpulandatadilakukandenganmenentukansejumlah
informan. Pengambilan dan pemilihan informan dilakukan secara purposive
sampling (disengaja), maksudnya orang dicari berdasarkan kriteria-kriteria
tertentudanpenelitimengetahuiidentitasorangyangpantasmenjadicalon-calon
informan dan diketahui keberadaannya (Afrizal, 2005: 5). Hal ini dilakukan
dengantujuanmenjaringsebanyakmungkininformasiyangmenjadidasardari
rancangandanteoriyangdibangun.
Kriteria-kriteriainformandalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:
1) Perempuanyangbekerjasebagaipedagang babelok.
2) Beradadalamsebuahkelompokyangterdiridariperempuanyangberasal
dariNagariSalimpaung.
3) Tujuanberdagangyangsama,danjenisbarangdaganganyangsama.
4) Minimalmenghabiskanwaktu5harididalamaktivitasberdagang.
5) Telahmenjadiperempuanpedagang babelokminimalsatutahun.
Jumlahinformanyangdiambilbiasanyaberdasarkanpadaazaskejenuhan
data.Dengankatalainapabilasudahseringterjadipengulanganinformasiyang
sama oleh beberapa orang informan. Sedangkan dalam penelitian ini tidak
berdasarkan kejenuhan data yang peneliti peroleh dilapangan tetapi semua
anggota yang tergabung di dalam kelompok perempuan pedagang babelok
tersebut.
Informan biasa yang didapatkan dalampenelitianini sebanyak tujuh (7)
orang.Informaninimerupakankelompokyangsemuaanggotanyaberasaldari
NagariSalimpaung,dengantujuanpasarTangorpadahariSabtusampaiSenin,
danpasarPanampadahariSeninsampaiRabu.Namainformanpenelitianyang
dicantumkanbukanlahnamasebenarnya.Halinibertujuanagarinformanyang
diwawancarai tidak canggung dalam memberikan informasi. Wawancara juga
dilakukan dengan supir truk kelompok perempuan pedagang babelok dan
beberapaoranganggotakeluargaperempuanpedagangbabeloktersebut sebagai
triangulasiuntukmengecekkebenarandata.
1.6.3TeknikPengumpulanData
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan selanjutnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan lain-lain
(Hariady, 2011: 21). Kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau
diwawancaraimerupakandatautamayangdicatatmelaluicatatantertulisatau
melalui rekaman video atau audio dan pengambilan foto atau film (Maleong,
1990:112). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
observasidanwawancaramendalam.
1.Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data melalui pengamatan atau
pengindraanlangsungterhadapsuatubenda,kondisi,situasidanperilakutertentu.
Observasiyangdigunakandalampenelitianiniadalahobservasi non partisipatif
observer teknik, teknik observasi adalah teknik yang digunakan untuk
memperolehdatalapangandengancaralangsungkelokasipenelitian.Observasi
dilakukandengantujuanuntukmendapatkanprilakunyatayangwajarsehingga
apa yang diharapkan dari tujuan penelitian ini benar-benar maksimal (Ritzer,
1992: 74). Dengan observasi peneliti dapat melihat, mengetahui bagaimana
keadaanobyekyangsedangditelitiyaituperempuanpedagangbabelok.Dengan
observasi ini peneliti melihat pola interaksi sosial antara sesama perempuan
pedagang babelok baik di dalam aktivitas berdagang atau di luar aktivitas
berdagang.
Dalammelakukanobservasipadatanggal24-28Maret2012,yangpeneliti
lakukan adalah mengikuti perempuan pedagang babelok dalam aktivitas
berdagangnya.Padasaattersebutpenelitimengamatiapasajabentukinteraksi
yangterjadiantaramerekamulaidarikegiatanmerekamencaribarangdagangan,
pergiberdagang,proses berdagangsampaipadaperjalananpulangkembalike
daerah asal. Sedangkan untuk melihat aktivitas di luar berdagang peneliti
mendatangirumahperempuanpedagang babelokketikamerekaberadadirumah
danmenjalinhubunganbaikdengananakinformantersebutuntukmendapatkan
datayangmaksimal.
2.Wawancaramendalam
Wawancaraadalahpercakapandenganmaksudtertentuyangdilakukanoleh
duabelahpihakyaitupewawancaradanyangdiwawancaraisebagaiinformandan
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara
(Moleong, 1990: 115). Sedangkan alat yang digunakan dalam melakukan
wawancaraadalah tape recorder,pena,dankertas.
Teknikwawancarayangdigunakandisiniadalahteknikwawancaratidak
berstruktur, artinya peneliti tidak melakukan wawancara berdasarkan sejumlah
pertanyaanyangtelahdisusunsecaraterperincidenganalternatifjawabanyang
telah dibuat sebelum melakukan wawancara, melainkan hanya mempunyai
pertanyaan yang umum yang kemudian dirincikan dan dikembangkan ketika
melakukan wawancara atau setelah melakukan wawancara untuk wawancara
berikutnya(Afrizal,2005:16).
Instrumenpenelitianiniadalahpenelitisendirikarenadidalampenelitian,
peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis,
penafsiran data, dan pada akhirnya melaporkan hasil penelitiannya. Di dalam
melakukanwawancara,penelitimenggunakanpenadankertassebagaialattulis,
kamera,perekamsuara,sertapedomanwawancarauntukmempermudahpeneliti
mengingathal-halapasajayangnantinyaakanditanyakankepadainforman.
Datayangdikumpulkandalampenelitianini adalahdataprimerdandata
sekunderyaitu:
1)DataPrimer,yaitudatayangdidapatmelaluiobservasidanwawancara,
data dikumpulkan melalui wawancara adalah data kegiatan berdagang
perempuanyangberprofesisebagaipedagang babelokdaninteraksisosial
diantara mereka, sedangkan data observasi yang peneliti ambil adalah
melihatinteraksiyangterjadiyangantarasesamaperempuanpedagang
babelok,dalamprosesbardagangdandiluarprosesberdagang.
2)Data Sekunder, adalah Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
media yang dapat mendukung dan relevan dengan penelitian ini, serta
dapatdiperolehdaristudikepustakaan,dokumentasi,datastatistik,
foto-foto,literatur-literaturhasilpenelitiandanartikel.Datainiberupa
buku-buku, laporan, hasil penelitian atau dokumen yangmempunyai relevan
yangsamadenganpenelitianini.
3.Triangulasi
Trianggulasiadalahsalahsatuteknikuntukmemperolehdatayangvalid
dalampenelitiankualitatif.Menurutteknikini,informasiseharusnyadikumpulkan
ataudicaridarisumber-sumberyangberbedaagartidakbiassebuahkelompok.
Yangberartiadanyainforman-informanlainyangberbedaatausumberdatayang
berbeda mengenai sesuatu (Afrizal, 2008: 94). Dalam penelitian ini untuk
mengecek kebenaran data maka wawancara juga dilakukan dengan supir truk
yangmerekagunakandanjugaanggotakeluargaperempuanpedagangbabelok
tersebut.
1.6.4ProsesPenelitian
Peneliti memasukkan TOR (Term of Reference) penelitian tanggal 5
Oktober 2011, Pada tanggal 13 Oktober 2011 SK pembimbing keluar. Pada
awalnya judul yang peneliti ambil adalah pelaksanaan tugas-tugas domestik
rumahtangga wanita pedagang babelok. Namun setelah melakukan beberapa
diskusidenganpembimbing,judultersebutberubahmenjadipolainteraksisesama
perempuanpedagangbabelok.Padaakhirnyatanggal23Februari2012peneliti
mengikutiujianproposal.Kritikdansaranpengujijugasangatmendukunguntuk
penelitianini.
Setelah melakukan berbagai perbaikan, pada tanggal 29 Februari 2012
surat izin penelitian dari jurusan keluar. Pada tanggal 6 Maret 2012 peneliti
mendatangi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten
Tanah Datar, kedatangan peneliti untuk memberikan surat izin penelitian dari
jurusandanjugamemintasuratizinuntukmengadakanpenelitianpadaNagari
Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar. Pada hari yang
samapenelitidapatmemperolehsuratizin.Setelahitupenelitilangsungmenuju
kantorWalinagariSalimpaungdankantorCamatKecamatanSalimpaunguntuk
memberikansuratizindariKESBANGPOL.
PadasaatpengurusansuratizinpenelitiandiKESBANGPOLpetugasnya
sangat ramah dan tidak mempersulit pengurusan tersebut karena salah satu
petugas KESBANGPOL tersebut merupakan alumni sosiologi dan mengenal
dosen-dosen jurusan sosiologi. Pada saat peneliti memberikan surat dari
KESBANGPOL pada kantor Walinagari Salimpaung, peneliti berharap dapat
memperolehprofilnagaridandapatmengerjakanbabduaterlebihdahulu.Tetapi
pada saat yang sama sekretaris Walinagari melakukan pertemuan di daerah
Sumpurdalamrangkamembahasmengenaiprofilnagaritersebut.olehkarenaitu
peneliti mendapatkan profil nagari seminggu setelahnya. Pada saat peneliti
mendatangikantorWalinagarimerekajugasangatramahdanbahkanpadasurvei
awalpenelitianinipihakWalinagarimemintasalahseorangpegawainyauntuk
mengantar peneliti mendatangi salah seorang perempuan pedagang babelok di
JorongPadangJaya,tetapiperempuanpedagangbabeloktersebuttidaksesuai
dengan kriteria peneliti, pedagang babelok tersebut memiliki truk sendiri dan
berdagang bukan dengan berkelompok. Dari Padang Jaya peneliti langsung
menujuJorongKotoTuo,dandisanapenelitimendapatikelompokperempuan
pedagangbabelok.
Untuktahappertamapertamapenelitihanyasekedarmelakukanobservasi
danmencariinformanuntukpenelitiwawancarai.Setelahpenelitimendapatkan
informan yang sesuai dengan kriteria yang peneliti tetapkan, maka peneliti
melakukanwawancarauntukmendapatkaninformasiyangpenelitibutuhkan.
Penelitian yang dilakukakan tidak selamanya mulus seperti
sebelum-belumnya. Kesulitan yangpenelitialamiadalahketikapenelitiinginmenemui
perempuan pedagang babelok tersebut karena mereka selalu berpergian, baik
untukberdagangmaupunmencaribarangdaganganuntukdibawa,olehkarenaitu
penelitibiasanyamenemuiinformanhanyapadaharikamisdanjum’at,begitu
juga untuk wawancara berikutnya, peneliti harus menunggu kamis dan jum’at
berikutnya untuk menemui perempuan pedagang babelok tersebut untuk
melakukanwawancara.Haltersebutpenelitilakukanagarpenelititidakmenggagu
istirahatmereka,danapabilamerekamerasaterganggudantidaknyamantentunya
akansulitbagipenelitiuntukmelakukanobservasidanwawancara.
Padatanggal24Maretsampaitanggal28Maret2012penelitimelakukan
observasi yang merupakan pengumpulan data melalui pengamatan atau
pengindaraanlangsungterhadapkondisi,situasidanprilakutertentudilapangan.
Observasi yang peneliti lakukan adalah non partisipatif observer teknik. Di
lapanganpenelitimengikutisemuakegiatanyangdilakukanperempuanpedagang
babelok.Penelitiharusnaikturun ombengyaitupenutupbaktrukdantidurdi
dalamtrukdengananginmalamdalamperjalananBatusangkar-Pekanbaru.Pada
saat melakukan observasi peneliti kesulitan untuk mengambil gambar ketika
beradadidalamtruk,selainkeadaantrukyangberjalanjugakarenatempatyang
sangatsempitsehinggapenelititidakbisabergeraklebihleluasa. Halyangsama
jugaterjadiketikapenelitiberadapadapasar-pasaryangmenjaditujuanmereka
berdagang,ketikamengambildokumentasipeneliti tidakdapatmemintabantuan
kepadaorangtersebutkarenamerekasangatsibukdalamberdagang.
1.6.5UnitAnalisis
Dalam sebuah penelitian, unit analisis digunakan untuk memfokuskan
kajian dalam penelitian yang dilakukan. Dengan pengertian lain obyek yang
ditelitiditentukankriterianyasesuaidenganpermasalahandantujuanpenelitian.
Unitanalisisdalampenelitianiniadalah individudalamkelompokperempuan
pedagang babelok di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten
TanahDatar.
1.6.6AnalisisData
Analisisdataadalahprosespenyederhanaandatakedalambentukyang
lebihmudahdibacadandikembangkangunamencari maknadanmaksuddari
hasilpenelitian(Singarimbun,1989:263).Datayangdiperolehdianalisadengan
menggunakan tipe deskriptif. Analisis yaitu berupa abstraksi kata-kata dan
pertanyaan-pertanyaan yang peneliti peroleh dilapangan. Prosedur analisa data
penelitiandeskriptiflebihbersifat menuturkan danmenafsirkandata yangada
misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan, kegiatan, pandangan,
sikap yangtimbulkarenasuatutindakkan yangsedangberlangsung, pengaruh
yang sedang bekerja, kelainan yang muncul, pertentangan, dan kecendrungan
yang tampak. Data yang didapat dilapangan baik dalam bentuk data primer
maupun datasekunderpeneliticatatkedalamcatatanlapangan (field Note).
Pencatatandilakukansetelahkembalidarilapangan,denganmengacupada
persoalanyangberhubungandenganpenelitian.Setelahsemuadataterkumpul,
kemudiandianalisis dengan menelaah seluruh datayangdiperoleh baik dalam
bentuk data primer maupun data sekunder yang dimulai dari awal penelitian
sampaiakhirpenelitian.
1.6.7LokasiPenelitian
PenelitianinidilaksanakandiNagariSalimpaungKecamatanSalimpaung
Kabupaten Tanah Datar. karena di daerah tersebut masih relatif banyak
perempuan yang bekerja sebagai pedagang babelok. Tidak hanya berdagang
dengancaraberkelompok,perempuandiNagariSalimpaunginijugaberdagang
secaraindividudengantruksendiridansupirsendirimaupundengankeluarga
nya.
Nagari Salimpaung merupakan salah satu daerah di Kabupaten Tanah
Datar dengan tanah yang subur untuk lahan pertanian yaitu tanaman untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti, sayur-sayuran, cabe, tomat, bawang,
dan tanaman palawija lainnya. Dengan kondisi yang seperti ini, maka untuk
memasarkan hasil pertaniannya, masyarakat Nagari Salimpaung melakukan
berdagangkeluardaerahasalatauyangdisebutjugadenganberdagangbabelok.
1.6.8DefinisiOperasional
Pola
Sesuatukegiatanyangdilakukandengancaraberulangyangmemiliki
tujuan
InteraksiSosial
Lingkunganyangmenggambarkanadanyahubungantimbalbalikoleh
individudenganindividu,individudengankelompok,kelompokdengan
kelompok.
Perempuan
Antara beberapa orang yang berjenis kelamin perempuan yang telah
berkeluarga(ibu)atautelahmempunyaianak.
Pedagang Babelok
Pedagangyangmemasarkanbarangdagangannyapadapasar-pasar di
luar daerah asal dalam waktu 5 hari dalam sekali aktifitas jual-beli
barangdagangannya.
Didalamaktivitasberdagang
Setiapinteraksiyangmerekalakukandalamkegiatanyangberhubungan
denganaktivitasmerekaberdagang.
Diluaraktivitasberdagang
Aktivitas yang mereka lakukan ketika berada dalam lingkungan
masyarakat.
1.6.9JadwalPenelitian
Tabel1.2 JadwalPenelitian
2012
No NamaN Kegiatan 2011 Okt 2011 Nov 2011 Des 2012 Jan 2012 Feb 2012 Mar 2012 Apr 2012 Mei
1 SurveiawaldanTOR
Penelitian
2 KeluarSkPembimbing
3 BimbinganProposal
4 SeminarProposal
5 PerbaikanProposal
6 PengurusanSuratIzin
Penelitian
7 Penelitian
8 Analisisdatadan
penulisanskripsi
8 Penulisanskripsidan
BimbinganSkripsi
9 UjianSkripsi Lkk