• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA INTERAKSI SOSIAL PEREMPUAN PEDAGANG BABELOK (Kasus: Kelompok Perempuan Pedagang Babelok Nagari Salimpaung Kec. Salimpaung Kab. Tanah Datar).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLA INTERAKSI SOSIAL PEREMPUAN PEDAGANG BABELOK (Kasus: Kelompok Perempuan Pedagang Babelok Nagari Salimpaung Kec. Salimpaung Kab. Tanah Datar)."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

POLA

INTERAKSI

SOSIAL

PEREMPUAN

PEDAGANG

BABELOK

(Kasus:

Kelompok

Perempuan

Pedagang

Babelok

Nagari

Salimpaung

Kec.

Salimpaung

Kab.

Tanah

Datar)

Skripsi

Oleh

MAITALINDASARI

BP.0810812040

JURUSANSOSIOLOGI

FAKULTASILMUSOSIALDANILMUPOLITIK

UNIVERSITASANDALAS

(2)
(3)

BABIIIPOLAINTERAKSISOSIALPEREMPUANPEDAGANG BABELOK

3.1 Perempuan Pedagang Babelok Nagari Salimpaung Kecamatan

Salimpaung Kabupaten Tanah Datar ... 40

3.1.1PolaBerdagangBabelok... 40

3.1.2 Kelompok Pedagang Babelok... 42

3.1.3 Profil Perempuan Pedagang babelok...46

3.2 PolaInteraksiSosialPerempuanPedagangBabelok dalam Aktivitas Berdagang... 51

3.2.1 Interaksi Sosial Dalam Mencari Barang Dagangan ... 52

3.2.2InteraksiSosialPadaSaatdalamPerjalanan... 58

3.2.InteraksiPadaSaatProsesBerdagangdiPasar... 65

3.3 Pola Interaksi Perempuan Pedagang Babelok di luar Aktivitas Berdagang ... 73

BABIVPENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 83

4.2Saran... 85

DAFTARPUSTAKA

(4)
(5)

ABSTRAK

MAITALINDASARI,BP0810812040.FakultasIlmuSosialDanIlmuPolitik

Jurusan Sosiologi Universitas Andalas Padang. Judul Skripsi: POLA INTERAKSI

Kab. Tanah Datar. Kelompok perempuan pedagang babelok ini berasal dari daerah yang sama, jenis barang dagangan yang sama dan di pasarkan pada daerah yang sama pula. Dengan kondisi yang demikian tentu akan melahirkan pola

interaksisosialdiantarapedagangtersebut.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriftif. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan

wawancaramendalamdenganmengunakanteknik purposifsampling.Analisa

data mengunakan tipe deskriptif, yaitu data yang diperoleh di lapangan yang disusun secara sistematis dan disajikan secara deskriptif, dengan menggunakan

interaksisosialdanteoriinteraksionismesimbolikHerbertBlumer.

Interaksiyangterjadiantarasesamaperempuanpedagangbabelokdalam

aktivitas berdagang dikategorikan menjadi tiga. Pertama, pada saat mencari barang dagangan, interaksi yang terjadi berbentuk persaingan dan kerjasama, persaingan terjadi pada saat mereka memperoleh langsung kepada petani dan

berbeda ketika kepada tokeh interaksi yang terjadi berbentuk kerjasama diantara

mereka. Kedua, pada saat dalam perjalanan, bentuk interaksi yang terjadi adalah berupa persaingan, pertentangan dan kerjasamaa, persaingan dan pertentangan yang ada di pengaruhi oleh kondisi sempit dalam truk. Ketiga, pada saat proses berdagang di pasar, interaksi yang terjadi berbentuk pertentangan, persaingan dan kerjasama, persaingan terjadi ketika barang dagangan mereka yang sama jenis

masihsama-samabanyak,sedangkankerjasamaterjadiketikaadadiantaramereka

yang kehabisan barang dagangan. Sedangkan pertentangan terjadi dalam menentukan tempat berdagang antara pedagang lama dan pedagang baru, interaksi di dalam aktivitas berdagang ini tidak di pengaruhi oleh hubungan keluarga

diantaramereka.Selanjutnyapolainteraksidiluaraktivitasberdagang,interaksi

yang terbentuk berupa kerjasama dan persainngan yaitu saling mengunjungi seperti pada saat pesta, kematian dan acara lainnya, interaksi ini dipengaruhi oleh hubungan keluarga dan hubungan yang mereka dapatkan dalam aktivitas berdagang, sedangkan persaingan terjadi untuk mendapatkan status di dalam masyarakat. Jadi interaksi yang terjadi diantara sesama perempuan pedagang

babelokberbentukdisasosiatifdanasosiatif.Disasosiatifyaitupertentangandan

(6)

ABSTRACK

MAITALINDASARI,BP0810812040.FacultySocialandPoliticalSciences

Departmentofsociology,AndalasUniversityinPadangWestSumatera.Thesis

title: SOCIAL INTERACTION PATTERNS FELLOW WOMEN MERCHANTS

BABELOK. ( case: the women traders babelok in Nagari Salimpaung Kecamatan

SalimpaungKabupatenTanahDatar).86pages.AndSupervisingI,DraFachrina,

M.Si, Supervising II, Dra Mira Elfina, M.Si.

Women presence in the informal sector can be seen on female dominance

intraditionalmarketsasatreders,oneofwhichinnagariSalimpaungKecamatan

Salimpaung Kabupaten Tanah Datar. Women traders babelok in same area, same

type merchandise and Group marketed in the same area as well. With such

conditionsitwillgivetopatternofsocialinteractionbetweenthemerchant.

The approach used in the study is a qualitative approach to the deskriptive type. Data collection tecnis are observation and in-depth interview with purposive sampling technique using descriptive type. The data obtainet in the field systematically arranget and presented descriptively, with social interaction and symbolic interactionism theory of Herbert Blumer.

Interactionthatoccuramongwomentradersbabelokintradingactivities

arecategorizedintothree.First,lookingatmerchandise,ininteractionoccursin

the form competition and cooperation. Competition occurs at the time they get

directly to the farmer and the differ as to tokeh interaction that occur in the form

of cooperation between them. Second, at the time of the trip, the form of interaction that occur form is a of competition, conflict and cooperation. Competition and conflict an influenced by the cramped condition on the truck.

Third,duringtheprocessoftradinginthemarkets.Theinteractionisshaped

conflict, competition an cooperation, competition occurs when the same

merchandise they were both skill kind of a lot, while occurs when there is cooperation among those two run out of merchandise. While th conflict occurred

indeterminingwheretradebetweentheoldandnewmerchanttrader,interaction

in the trading activity is not influenced by family relationship among them. Furthermore the pattern of interaction outside of trade activity, interaction and formed a partnership that is mutually competition visiting such at the time of the party, death and otherevents, theseinteractionareinfluenced byfamilyties relationship that they get trade activity, while the competition is going to get a status on in the community. So the interactions that occur among fellow women

tradersbabelok disassociativeandassociativeform.Disassosiativetheconflict

(7)
(8)

BABI

PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakang

Prosesindustrialisasidanurbanisasimemberikanpengaruhterhadapstatus

dan peran kaum perempuan. Peluang-peluang pekerjaan yang ada telah

memindahkanperempuandarisektordomestikkesektorpublik.Merekadapat

memegangberbagaiprofesi,sepertidalamsektorindustridanperdagangan.Ada

beberapaalasanyangdikemukakanolehperempuanyangbekerjadiluarrumah

diantaranya:

1. Menambah pendapatan rumah tangga (Income) terutama jika

pendapatansuamirelatifkecil.

2. Memanfaatkan sebagian keunggulan (pendidikan, keterampilan,

modal,danrelasi)yangdimilikinyadandiharapkanolehkeluarganya.

3. Menunjukkaneksistensisebagaimanusia(aktualisasidiri)bahwaia

mampuberprestasidalamkehidupanmasyarakat.

4. Untuk memperoleh status atau kekuasaan lebih besar di dalam

kehidupankeluarga(SuhendidanWahyu,2001:171).

Kondisiekonomikeluargapadadasarnyamemberikanpengaruhterhadap

keterlibatanperempuandisektorpublik.Perempuanyangdapattetapberadapada

sektor domestik adalah perempuan yang dengan kondisi ekonomi tinggi dan

apabila perempuan tersebut pada sektor publik mereka dapat mempekerjakan

oranglaindalammengurusipekerjaanrumahtangga(sektordomestik),sedangkan

perempuan dengan kondisi ekonomi yang rendah mereka ikut bekerja di luar

(9)

rumahuntukmembantuperekonomiankeluargadantetapmenjalankantugasnya

didalamkeluarga.Padatahapiniperempuanmemilikiperanganda,yaituperan

domestikdanperanpublik(OllenburgerdanMoore,1996:91).

Salahsatubentukketerlibatanperempuanpadaduniakerjadapatkitalihat

pada keberadaan pasar sebagai wadah yang mempertemukan para pelaku

ekonomi,terutamapasartradisional.Dominasiperempuansangatdapatdirasakan

dalam praktik kehidupan sosial tersebut. Perempuan mendominasi dalam arus

pertukaran barang, hal ini dapat dilihat dari kemampuan perempuan dalam

mempengaruhi,menentukan,bahkanmendominasisuatukeputusanpadaproses

jual-beli.Berbedadengankaumlaki-laki,dominasikaumlaki-lakihanyasebagai

pelengkap,membantudanbahkansebagaiburuhangkutbarang.Dalamkonteks

ini laki-laki tidak berpengaruh signifikan dalam transaksi dagang. Dominasi

perempuan dalam pasar tradisional dikarenakan para pedagang kebanyakan

adalah perempuan itu sendiri. Perempuan memiliki otoritas sebab dilegitimasi

olehkaumnyayangmenjadipedagang.

Masyarakatberanggapanbahwaperempuanberadajauhdibelakang

laki-lakikarenaperempuanhanyaditempatkandirumah(sektordomestik)dankurang

mendapatkan kesempatan pada sektor publik. Anggapan tersebut terbantahkan

olehkenyataanbahwaperempuanitumendominasikeberadaanpasartradisional,

dimana perempuan juga dapat menghasilkan materi sebagaimana laki-laki.

Dominasi perempuan pada pasar tradisional jauh berbeda dengan pasar-pasar

modern,seperti mall, super market, plazadansejenisnya.Dalampasarmodern

perempuanhanyasebagaipengikut,buruhataukaryawanyangterikataturanyang

(10)

kemudian diberi upah. Jadi komunitas pedagang pasar tradisional telah

menunjukkanperkembangankesamaanhakantaralaki-lakidanperempuanyang

bahkanmenimbulkanpolapembagiankerja(www.djarumbesiswaplus.org/artikel/

diakses21desember2011)

Perempuan pada pasar tradisional salah satunya dapat kita lihat pada

masyarakat Minangkabau. Semenjak dahulu masyarakat Minangkabau sudah

identik dengan berdagang. Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat

Minangkabauuntukmenjadiseorangpedagang,yaitumulaidaripedagangbiasa

yangmemilikikiosdipasar-pasar,merantaukesuatudaerah sepertipadaPasar

TanahAbangsampaipadacaraberdagangberkelilingdaripasarkepasardiantara

beberapakotayangberdekatan,ataupadaskalayanglebihkecildaridesakedesa

yangharipasarnyahanyasekaliseminggu,berdagangdengancarainilahyang

disebutdenganberdagang babelok.

Pasar-pasar tradisional yangada di suatu daerah yang tadinya menjadi

tempat transaksi antara warga daerah, semakin hidup dengan kehadiran para

pedagang babelok. Istilah manggaleh babelok dahulunya sangat popular

dikalanganmasyarakatMinangkabau.DalambahasaIndonesia, manggalehadalah

berdagang,sedangkan babelokberartiberjalanatauberpindahdarisatu pekanke

pekanlain.Haripekanmaksudnyaharipasaryangdilaksanakansekaliseminggu

atausepekan.(www.Google.com/diakses18-02-2011).

Pedagangbabelokadalahorangyangbekerjasebagaipedagangdengan

caraberkelilingdarisatupasarkepasarlaindalammasyarakatMinangkabau.

Dalamhalinimasyarakatmemahamiartiyangberbedaantarapedagang babelok

(11)

denganpedagangkelilingdiMinangkabau.Pedagang babelokadalahpedagang

yangmemasarkanbarangdagangannyakepasar-pasaryangadadiluardaerah

asalmerekayaituantardesayangberdekatan,atauantarkotauntukskalayang

lebih luas yang biasanya untuk sekali proses berdagang, pedagang babelok

menghabiskanminimaltigahari,sedangkanpedagangkelilingadalahpedagang

yangmemasarkanbarangdagangannya dengancaraberkelilingkepemukiman

warga(WWW.Google.com/Diakses18februari2011)

Revitalisasipasar,memungkinkanpasartradisionalberubahmenjadipasar

modern,rutinitas babelokinisudahmulaiditinggalkanterutamaprosesberdagang

antarkotayangmenghabiskanwaktuyanglamadalamprosesberdagang,namun

diNagariSalimpaungKecamatanSalimpaungKabupatenTanahDatarpekerjaan

sebagai pedagang babelok masih banyak dilakukan. Berikut ini adalah jenis

pekerjaanpendudukNagariSalimpaungberdasarkanjeniskelamin.

Tabel1.1

JenisPekerjaanBerdasarkanJenisKelamin

Sumber:ProfilNagariSalimpaungtahun2011

ϭϲ

No JenisPekerjaan Laki-laki Perempuan

1 Petani 958 57

2 Buruhtani 47 11

3 Pegawainegerisipil 21 83

4 Pedagangbabelok 15 45

5 Peternak 39

6 Montir 11

7 Perawatswasta 1

8 TNI 7

9 POLRI 5

10 PensiunPNS/TNI/POLRI 22

11 Pengusahakecildanmenengah 26

12 Jasapengobatanalternative 2 1

13 Seniman/artis 1

(12)

Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar

adalah daerah yang terletak pada dataran tinggi. Selain sebagai pedagang,

masyarakat Nagari Salimpaung juga banyak sebagai petani, kebanyakan dari

merekaadalahpetanicabe,tomat,jagung,buncis,bawang,sayurandantanaman

palawija lainnya untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Dengan kondisi daerah

yang seperti ini pedagang babelok di Nagari Salimpaung dapat memasarkan

langsung hasil pertanian daerah asalnya ke daerah lain. Perempuan pedagang

babelokdiNagariSalimpaunginiberdagangdengantujuanpasar-pasartradisional

(haripakan)didaerahPekanBaru.

Di Nagari Salimpaung, berdagang babelok dilakukan dengan cara

berkelompokyangterdiridaritujuhhinggaduabelasorang.Kelompoktersebut

banyak memiliki kesamaan, diantaranya, sama-sama berasal dari Nagari

Salimpaung,tujuanberdaganpasaryangsama,jenisbarangdaganganyangsama

dan diperoleh dari daerah yang sama pula. Mereka berdagang dengan

mengunakantrukbarang.Menurutpandanganekonomi,tindakanyangdilakukan

oleh aktor ekonomi bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan dan

keuntungan individu, tindakan tersebut rasional menurut pandangan ekonomi.

Dalam kelompok perempuan pedagang babelok, merekamemiliki kepentingan

untukmemaksimalkankeuntunganindividu.Dengankondisisepertiini,ketika

individu di dalam kelompok memiliki kesamaan kepentingan, maka akan

menpengaruhibentuk-bentukinteraksiyangmunculdidalamkelompoktersebut.

Dari alasan yang peneliti paparkan di atas maka peneliti melakukan

penelitian ini, meskipun penelitian tentang pedagang babelok sudah ada

(13)

sebelumnya oleh mahasiswa FISIP Universitas Andalas Jurusan Sosiologi dan

Antropologi,antaralainPenelitianWidonaAsria(1993)dariJurusanAntropologi

yaitu meneliti tentang ”Wanita Pedagang Babelok” dengan tujuan penelitian

mendeskripsikankondisisosialekonomiwanitapedagang babelok,kegiatannya

dan mendeskripsikan faktor kenapa wanita memilih untuk berdagang babelok.

Penelitian ini menemukan bahwa berbagai tujuan dan harapan perempuan

melakukanaktivitasdiluardesaasal.Faktorekonomimerupakanfaktordominan

dalam keputusan untuk bermobilitas dalam masyarakat Lumbung Bapereng,

sebagian besar pedagang yang melakukan gerak sirkuler (berdagang kedaerah

yang lebih jauh) merupakan orang mampu (kaya) sedangkan pedagang yang

melakukangeraknglajutergolongpadapetani”orangtidakmampu”(miskin).

Beperannya perempuan ke dalam kegiatan-kegiatan ekonomi di luar sebagai

pedagang babelok tentunya akan memberikan pengaruh terhadap

pergeseran-pergeseranperanwanitadalamrumahtangganya.Dampaknegatifakandirasakan

terhadap kemajuan pendidikan anak-anak karena jarangnnya wanita berada di

rumahterutamaolehpedagangyangmelakukangeraksirkuler.

Martho Fendry (2008) meneliti tentang “Pola Berdagang Babelok”,

penelitian Martho Fendry merumuskan masalah bagaimana pedagang babelok

mengumpulkandanmembelibarangyangakandijualdankenapamerekadisebut

sebagai pedagang babelok. Penelitian ini dilakukan pada tujuh pasar di

PayakumbuhdanKabupatenLimaPuluhKota.Denganhasilpenelitianadalah

Pedagang babelok di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota dapat

diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan tempat dan tujuan, waktu, alat

(14)

transportasi, barang dagangan. Diketahui bagaimana mereka membeli barang

dagangan untuk dijual kembali ke pasar. Pergerakan atau mobilitas yang

dilakukanpedagangdalamberjualanketujuhpasaryaituPasarIbuhpadahari

Minggu, Pasar Suliki pada hari Senin, Pasar Mungka pada hari Selasa, Pasar

SimalanggangpadahariRabu,Pasar Limbonangpadaharikamis,PasarTaeh

pada hari Jum’at dan Pasar Danguang-Danguang pada hari Sabtu. Mereka

menciptakanpolabaruyaitudarirumahpedagangkepasardankembalikerumah

sedangkanpolalamapedagang babelokinidarirumahkepasardankepasaryang

lainlagi,menginapdipasaruntukbesoknyaberangkatkepasaryanglainhingga

menghabiskanwaktuberhari-hariuntukkembalikerumah.Haliniterjadikarena

faktorsaranadanprasaranatransportasisertacaramerekamengumpulkanbarang

dagangannyauntukdibawakepasar.

Riza Oktarina (2010) dengan judul penelitian “Perempuan Pedagang

Babelok” studi kasus lima perempuan pedagang babelok pada masyarakat

Turawan III Koto Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Tujuan

penelitiannya antara lain mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi perempuan

pedagang babelokpadamasyarakatTurawan,mendeskripsikanaktivitasbekerja

pedagang babelok dan mendeskripsikan strategi yang dilakukan dalam

pekerjaannya. Adapun hasil penelitiannya adalah waktu kerja perempuan

pedagang babelokdimulaidaripagiharisampaisoreharidanpasar-pasaryang

ditujuuntukberdagangjugaberbedapadatiapharinya,tapimenjaditujuantetap.

Dalammelakukanaktivitasnyastrategiyangdigunakanyaitudalampembelian

barang danpenjualanbarangdagangan,memberikanpelayananyangbaikpada

(15)

setiap orang, penjualan dilakukan secara kontan dan kredit. Mereka juga

mengalami kendala yaitu persaingan yang cukup ketat sehingga perempuan

pedagangbabelok tersebut juga harus melakukan pekerjaan sampingan seperti

bajajo.

Daripenjelasandiatasdapatdilihatbahwapenelitianinimemilikisudut

pandangyangberbedadaripenelitiansebelumnya,denganfokuskajianpadapola

interaksisosialantarasesamaperempuanpedagang babelokyangberadadalam

sebuah kelompok berdagang di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung

KabupatenTanahDatar.

1.2PerumusanMasalah

Keterlibatanperempuanpadasektorpublikuntukmembantumemenuhi

kebutuhan ekonomi keluarga salah satunya adalah sebagai pedagang babelok.

Berdagangdengancara babelokmerupakansuatucaraberdagangyangdilakukan

oleh masyarakat Minangkabau. Cara berdagang seperti ini relatif banyak

dilakukan oleh perempuan di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung

Kabupaten Tanah Datar. Dari survei yang peneliti peroleh terdapat 45 orang

perempuanpedagang babelok.MerekaberdagangkeluarSumateraBaratdengan

menggunakansebuahtruk,dalamwaktuyangcukuplamayaitulimahari.Setiap

individuyangtergabungdalamtruktersebutmerupakansekelompokkarenaakan

berdagangpadadaerahyangsama,danmemasarkanjenisbarangdaganganyang

relatifsamadimanabarangdagangantersebutmerekaperolehdaridaerahyang

samapula, dengankesamaantersebutmerekajugamemilikikepentinganindividu

dalamkelompok, tentunya hal iniakanberpengaruh terhadap bentuk interaksi

(16)

yang muncul dalam kelompok tersebut. Dengan demikian pertanyaan peneliti

adalah bagaimana pola interaksi sosial yang terjadi diantara sesama perempuan

pedagang babelok?

1.3TujuanPenelitian

1)TujuanUmum

Untukmendeskripsikanpolainteraksisosialsesamaperempuanpedagang

babelokdiNagariSalimpaung KecamatanSalimpaungKabupatenTanahDatar.

2).TujuanKhusus

1. Mendeskripsikan interaksi sosial sesama pedagang babelok Nagari

Salimpaungselamamelakukanaktivitasberdagang.

2. Mendeskripsikan interaksi sosial sesama pedagang babelok Nagari

Salimpaungdengananggotakelompokdiluaraktivitasberdagang.

1.4ManfaatPenelitian

1. Melatih kemampuan untuk melakukan penelitian secara ilmiah dan

merumuskanhasil-hasiltersebutkedalampenulisan.

2. Menerapkan teori-teori yang diperoleh dari bangku perkuliahan dan

menghubungkandenganprakteklapangan.

3. Secara akademis penelitian ini hendaknya mampu memberikan

sumbanganterhadapkajianilmusosialterutamasosiologikeluarga.

4. Memberikan informasi bagi peneliti lain yang tertarik dengan

permasalahaninitentunyadengansudutpandangyangberbeda.

1.5TinjauanPustaka

(17)

1.5.1PerempuandalamMasyarakatMinangkabau

Rumpuik dipijak indak patah, alu tataruang patah tigo, itulah pepatah

yangmengatakanbahwaperempuanMinangkabaulemahlembut,tapidisisilain,

perempuanMinangkabausangatkerasdanpantangmenyerah.Iadilambangkan

sebagai limpapeh rumah nan gadang, sumarak anjuang nan tinggi,danbanyak

lagi ungkapan lain yang melambangkan tingginya peran dan kedudukan

perempuanMinangtersebut.Dengandemikianjelasbahwaperempuandihormati

dalamkaumnya,halinijugadapatdilihatdarirumahyangdiperuntukkanuntuk

perempuan,hasilsawahladangjugadiperuntukkanuntukperempuan,tidakhanya

ituperempuanMinangkabaujugadisebut sebagai puroatauBendaharadalam

keluarganya.Sebagaiseorang puromakaperempuandirumahatau rumah gadang

akanmemperlihatkankekayaankaum.

Hakimy(dalamAsria,1993:5)menyebutkanbahwamenurutpandangan

adatMinangkabaugerakdankebebasanperempuantidaksamadenganlaki-laki.

Aktivitas di luar kediaman bagi perempuan dengan sendirinya menjadi aneh,

karena selain menunjukkan kelemahan ekonomi kaum hal itu juga

memperlihatkan ketidakpuasan perempuan terhadap harta pusaka yang

diperolehnya.

Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya suatu kaum,

masyarakat Minangkabau tidak lagi tinggal secara bersama-sama di rumah

gadang mereka sudah beranjak dari pola pemukiman keluarga luas ke pola

pemukimankeluargainti.Meskipundemikianperanseorangperempuanatauistri

(18)

masih sama dengan peran perempuan dalam rumah gadang, mereka tetap

memilikitugas-tugasdomestikyangsebelumnyajugadilakukannya.

Terlepas dari tugas-tugas domestik yang diberikan kepadanya sebagai

seorangistridanibu,keberadaanperempuandirumahjugamemilikifungsilain.

Yaitu perempuan dalam hubungan kekerabatannya, dalam masyarakat primitif

kekerabatan adalah dominan tetapi tidak menjadi penentu. Banyak bukti

menunjukkan bahwa sistem-sistem keluarga dan kekerabatan sebagian besar

ditentukanolehkondisi-kondisikebendaandalamkehidupansosial,sasaranpokok

dari hal tersebut adalah untuk memperlihatkan cara sistem keluarga dan

kekerabatan itu responsif terhadap kekuatan-kekuatan materi, dan dengan

demikianakanmemperlihatkanbagaimanaperubahan-perubahandalamkondisi

materiyangmelandasinya(Sanderson,2000:427).

Hampirseluruhmanusiadidalammasyarakathidupnyadibagiolehadat

masyarakatnyakedalamtinggat-tingkattersentu,yangdalamkitabantropologi

disebut juga dengan stages along the life-cycle. Dalam adat Minangkabau

misalnya, banyak upacara-upacara adat yang dilakukan dalam tahap

perkembangan atau peralihan seorang individu (Koentjaraningrat 1992: 91).

Dalam acara pernikahan misalnya, atau yang disebut dengan baralek. dalam

masyarakat tradisional, ketika sebuah keluarga mengadakan baralek dalam

masyarakatMinangkabauperanperempuanyangberadapadalingkungantersebut

sangatjelassekalidirasakan.Perempuantersebutdiiikatolehmasyarakatuntuk

saling mengunjungi dan saling tolong-menolong. Contohnya ketika sebuah

(19)

keluargamengadakan baralek,perempuandarikeluargalainakandatanguntuk

membatusepertimemasakdanhallainyangdapatdilakukannya.

Pada pertemuan-pertemuan,upacara-upacaradan pesta-pesta serupa itu,

biasanyaparakerabatyangtinggalberdekatanakansalingmenghadiridanakan

salingbantu-membantu(Koentjaraningrat1992:92).Untukmelakukaninteraksi

sepertiitusebuahkeluargamemerlukankebutuhanlainselainuntukkebutuhan

pokokdalamkeluarga,ketikaseorangsuamitidakdapatmencukupikebutuhan

tersebutmakajugaakanmemerlukanketerlibatanperempuandalammemenuhi

haltersebut.Kebutuhansepertiituadalahkebutuhanyangjugaharusdipenuhi

ketikakitatinggaldidalamlingkunganmasyarakatyangmemilikiadatistiadat

yangmengikatmasyarakatnya.

1.5.2PeranEkonomiPerempuandalamKeluarga

Keluargamerupakansuatukelompokyangterdiridariduaorangataulebih

yangdirekat olehikatandarah,perkawinanatauadopsisertatinggalbersama.

Sebuahkeluargabiasanyaterdiridariayah,ibudananak.Dalamkeluarga,suami

istri memegangperanan pentingdalammewujudkan keluarga harmonis secara

bersama-sama.KeluargayangharmonistersebutmengacupadaUndang-Undang

Nomor10Tahun1992danPPNomor21Tahun1994.Dalamkeduaperundang–

undangantersebutdinyatakanbahwakeluargaharmonisadalahkeluargasejahtera

yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi

kebutuhanhidupspiritualdanmaterialyanglayak,bertaqwakepadaTuhanYang

MahaEsa,memilikihubunganyangserasidanseimbangantaranggotakeluarga

(20)

dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (Suhendi dan Wahyu,

2001:171).

Peran suami dan istri dalam memenuhi kebutuhan ekonominya secara

badaniahmempunyaiperbedaan,dengandemikiansewajarnyaperempuanhidup

di lingkungan rumah tangga. Menurut Suhendi dan Wahyu (2001: 172) ini

merupakan tugas yang diberikan oleh alam kepada perempuan. Seorang

perempuandalamrumahtanggadenganekonomirendahtidakakantinggaldiam

di rumah dengan tugas domestik yang dibebankan kepadanya. Mereka akan

berusaha membantu suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tanpa

meninggalkan tugasnya sebagai seorang istri. Kebanyakan perempuan akan

mencarisumberekonomilainyangakandapatmendatangkanpenghasilanyang

dikelolaolehperempuanitusendiri(Novika.2006:20).Secaratradisional,tugas

untukmemenuhikebutuhanekonomikeluargadibebankankepadasuamisebagai

kepalakeluarga,sedangkanistrihanyadianggapsebagaipenambahpenghasilan

keluarga.

1.5.3PerempuanPedagangBabelok

Pekerjaan sebagai pedagang babelok sebenarnya tidak hanya dilakukan

oleh perempuan saja, laki-laki pada masyarakat Minangkabau juga banyak

melakukankegiatantersebut.Bekerjasebagaipedagang babelokadalahpekerjaan

diinginkandanbukansuatupekerjaanyangdianggaprendahdalammasyarakat.

Anakdagangtidakdianggaporangbuangan,diadihormatisebagaimanaadanya

seorangmanusia.Punyahak-haktertentu,danmerekatidakakandihardikatau

dipermalukan.

(21)

DidalammasyarakatMinangkabau,polaberdagangperempuanpedagang

babelokterdiridariduayaitudengangeraksirkulerdandengangerakngelaju.

Ketikamerekayangpergiberdagangdengangeraksirkulermerekamenghabiskan

lebih banyak hari dibandingkan dengan gerak ngelaju. Pekerjaan sebagai

perempuan pedagang babelok adalah salah satu pekerjaan yang dilakukan

perempuan Minangkabau untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan

rumahtangga.Sebagaiseorangistridanseorangibuperempuanpedagang babelok

tidakterlepasdaritugasdomestikyangdibebankankepadanya,padatahapini

perempuanpedagangbabelokberadapadasektordomestikdanjugasektorpublik.

Daripenjelasandiatasjikadihubungkandengankeberadaanperempuan

dalam masyarakat Minangkabau maka keberadaan perempuan yang bekerja

sebagaipedagang babelokakanmemberikanpengaruhpadakeberadaankonsep

ideal perempuan yang sebenarnya dalam mayarakat Minangkabau itu sendiri.

SepertidalampepatahMinangyangmenyatakanbahwaperempuanituadalah

limpapeh dalam rumah gadang yang berarti bahwa perempuan itu adalah

penghias rumah gadang dengan kata lain perempuan dalam Minangkabau

semestinyaberadadi rumah gadang.Selainitufungsiperempuanadalahuntuk

melanjutkanketurunankeluargademikejayaansukutersebut(Asria,1993:4).

1.5.4 Pola Interaksi Sosial Kelompok Perempuan Pedagang Babelok: MenurutPerspektifSosiologis

Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makluk yang

sadar. Kesadaran manusia tersebut dapat dilihat dari kemampuannya berfikir,

berkehendakdanmerasa(Soekanto,1990:5).Setiaptindakanyangdilakukan

manusia berasal dari tiga hal tersebut,maka dari itu melihat hubungan sosial

(22)

dalammasyarakatsangatpentingkarenaakanmengakibatkanlahirnyapola-pola

hubungan yang dalam literatur sosiologi disebut sebagai proses sosial. Oleh

karena itu interaksi sosial dapat mengakibatkan terjadinya proses sosial atau

tindakan sosial. Tindakan sosial atau proses sosial akan melahirkan berbagai

perubahanpadaindividuataukelompok.

Kelompok dalam sosiologi diartikan beragam. Salah satu dalam

penggunaanya mendefinisikan kelompok sebagai setiap kumpulan orang yang

mememilikikesadaranbersamaakankeanggotaandansalingberinteraksi.Dengan

mengunakandefinisiiniketikaterdapatduaorangyangsedangmenunggubus

tidakdapatdikatakankelompok.Namunketikamerekamelakukanpercakapan,

berkelahi, atau melakukan interaksi dalam bentuk apa saja maka akan dapat

dikatakan kelompok. Hakikat keberadaan kelompok bukanlah terletak pada

dekatnyajarakfisik,melainkanpadakesadaranuntukberinteraksi.

Kelompokterbagikedalamduabentukantaralain:

1. Kelomposendiri(In-groups)dankelompokluar(out-groups)

Kelompok sendiri adalah ketika seseorang memiliki atau merasa

“mempunyai” contohnya dalam kelompok keluarga ku, ras ku, jenis

kelamin ku, dan Negara ku. Sedangkan kelompok luar adalah ketika

banyakkelompoklaindanakutidaktermasukdidalamnya,contohnya

kelompokkeluarga,jeniskelamin,ras,Negara.Apabilakelompokjenis

kelamin perempuan merupakan kelompok sandiri (In-groups) seorang

perempuan, maka dalam jenis kelamin yang lain yaitu laki-laki,

perempuantersebutberadapadakelompokluar(Out-groups),karenapada

(23)

tahapini perempuan tersebut tidaktermasuk di dalamnya. Tapi berada

dalamkelompokjeniskelamin.

2. Kelompokprimerdankelompoksekunder

Kelompokprimeradalahkelompokdimanakitadapatmengenaloranglain

sacaraakraphaltersebutdilakukanmelaluihubungansosialyangbersifat

informal. Kelompoksekunderadalahkelompokyangmemilikihubungan

yangbersifatformal.

Interaksisecarabahasadapatdiartikansebagai interyaituantar(saling)

dan action diartikan sebagai tindakan. Sedangkan secara Etimologis interaksi

dapatdiartikansebagai hubungantimbalbalikantarsesamanya.Jadiinteraksi

sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu lainnya,

antaraindividudengankelompokdanantarakelompokdengankelompok.

Interaksiyangterjadididalammasyarakat,terjadiapabilaadanyakontak

sosial dan komunikasi, Sedangkan komunikasi adalah pemberian arti pada

perilakuoranglain,dariapayangingindisampaikannya.Haltersebutkemudian

akanmenimbulkanreaksiterhadapperasaanyangingindisampaikanolehorang

tersebut.Kontaksosialdankomunikasiterjadidalamtigabentukyaitu:

1) Antaraindividu

2) Antaraindividudankelompok

3) Antarakelompokdankelompok

Interaksisosialberdasarkanbentuknyadapatdibagikedalam:

1.Assosiatif,merupakanprosesyangmenujukerjasama,meliputibentuk:

(24)

a.Kerjasama,kerjasamaadalahsuatuusahabersamaantaraorangperorangan

atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan

bersama.

b. Akomodasi, secara sosiologis, akomodasi mempunyai makna sebagai

prosesuntukmencapaipenyelesaianpertikaian.

c.Akulturasi,unsur-unsurkebudayaanyangdiperolehdarikebudayaanlain

sebagai akibat pergaulan yang intensif dan lama tanpa menghilangkan

kebudayaansebelumnya.

2.Dissosiatif,merupakanperjuanganmelawanseseorangatausekelompokorang

untukmencapaitujuantertentu.Dissosiatifmeliputibentuk:

a.Persaingan,adalahsuatuprosessosialdimanaindividuataukelompoksosial

yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan

dengancaramenarikperhatianpublikataudenganmenggunakanprasangka

yangadatanpamenggunakankekerasan.

b.Kontravensi,yaitusikapmentalyangtersembunyiterhadaporanglainatau

unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu yang berupa kebencian

tanpamenimbulkanpertentangan.

c. Pertentangan, yaitu suatu proses sosial dimana individu atau kelompok

berusahamemenuhitujuannyadenganjalanmenantangpihaklawandisertai

denganancamanataukekerasan.

Penelitian ini melihat bagaimana pola interaksi yang terjadi antara sesama

perempuanpedagang babelokdalamsebuahkelompokberdagang,yaitupolakerja

sama,persaingandanpertikaianantaraperempuanpedagang babeloktersebut.

(25)

Adapunfaktor yangmempengaruhiinteraksisosialyaitu:imitasi,sugesti,

identifikasi, dan simpati (Poloma, 1987:266). Pertama imitasi, imitasi

dimaksudkan bahwa dari segi apa dan bagaimana dapat terjadi keseragaman

dalam pandangan dan tingkah laku seseorang dari keseluruhan kelompok

masyarakat. Kedua faktor sugesti, mengandung pengertian sebagai seseorang

yang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya lalu diterima orang lain.

Identifikasidilakukanorangpadaoranglainyangdianggapidealdalamsatusegi.

Ketiga faktor simpati, dirumuskan sebagai perasaan tertarik seseorang kepada

orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar rasional, melainkan berdasarkan

penilaianperasaan.Rasatertarikitutidakberdasarkankarenasatuciritertentu

melainkankeseluruhancarabertingkahlakuorangtersebut. Keempatadalahstatus

danperanandarimasing-masingindividuyangterlibatdalaminteraksitersebut.

Bagaimana status dan peranan individu dalam kelompoknya, apakah dalam

kelompoktersebutdiketuaiolehindividu sehinggaakanadayangdihormatidan

diseganiataumalahdibencidandimusuhi.

Seorang tokoh modern Herbert Blummer dari Teori Interaksionisme

Simbolikmenyatakanmanusiabertindakterhadapsesuatuituberdasarkanmakna

yang ada padanya. Tidak ada yang inheren dalam suatu objek sehingga ia

menyediakan makna bagi manusia. Makna-makna tersebut didapat dari proses

interaksisosialdanakansempurnapadasaatindividuberinteraksisosialdalam

masyarakat.BagiBlumer,interaksionalismesimbolisbertumpupadatigapremis,

antaralain:

(26)

1. Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang

adapadasesuatuitubagimereka.

2. Makna tersebut berasal dari hasil interaksi sosial seseorang dengan

oranglain.

3. Makna-maknatersebutdisempurnakan padasaatprosesinteraksisosial

berlangsung.

Pemaknaan yang dilakukan seseorang terhadap sesuatu itu berasal dari

cara orang lain bertindak terhadapnya dan kaitannya terhadap sesuatu itu.

Tindakanyangmerekalakukanitumelahirkanbatasansesuatubagioranglain.

Contohnyajikaseorangperempuanpedagang babelokmelakukansuatutindakan

di dalam kelompoknya, dan rekan-rekannya di dalam kelompok tersebut

memberikan tanggapan positif terhadap tindakannya tersebut maka ia akan

meneruskan perilaku yang demikian, begitu juga sebaliknya apabila tindakan

tersebutmendapatkantanggapanyangkurangbaikmakaperempuantersebutakan

merubahprilakunyadanmemberikanpemaknaanyangdikaitkandengantindakan

tersebut.

Dengandemikianmanusiaadalahaktoryangsadardanrelatif,padatahap

ini ia akan menyatukan objek-objek yang diketahuinya, Blumer menyebutnya

dengan self indication yaituproseskomunikasi yangberjalandimanaindividu

mengetahui sesuatu, menilainya, memberi makna dan memutuskan bertindak

melaluimaknatersebut(Poloma,2010:260).

Individudalamberinteraksimelakukansuatutindakanyangmemilikiarti

ataumakna(meaning)subjektifbagidirinyadandikaitkandenganoranglain.

(27)

Dalam proses melakukan tindakan sosial terdapat proses pemberian arti atau

pemaknaan.AdabeberapaasumsiyangdigunakanTurner(dalamDamsar,2009:

59)dalammemahamiinteraksionalismesimbolikantaralain:

1. Manusia adalah makluk yang mampu meciptakan dan menggunakan

symbol.

2. Manusiamenggunakansymboluntuksalingberkomunikasi.

3. Manusiaberkommunikasimelaluipengambilan peran(role taking).

4. Masyarakat terbentuk, bertahan, danberubah berdasarkan kemampuan

manusiauntukberfikir,mendefenisikan,untukmelakukanrefleksi-diri

danuntukmelakukanevaluasi.

Proses interaksi sosial antara individu dihubungkan oleh penggunaan

simbol-simbol,interpretasidansalingmemahamitindakanmasing-masing.Dalam

suatulingkungankerjayaitusebagaipedagangyangterdiridaribeberapaindividu

dalamsebuahkelompokyangmemilikikepentinganyangberbedayaituuntuk

memaksimalkankeuntunganindividu.Tindakanyangdilakukanindividudalam

kelompokakanmelahirkantindakanlaindariindividulainpuladalamkelompok

tersebut. Kesamaan profesi dan kepentingan setiap individu untuk mencari

keuntungan akan dapat mempengaruhi interpretasi makna. Sehingga tindakan

yangadabisaberbentukhal-halyangakanmemperkuatsolidaritasantarindividu

atausebaliknya.

1.6.MetodePenelitian

(28)

1.6.1PendekatanPenelitian

Pelaksanaanpenelitianinimenggunakanpendekatankualitatif.Metodeini

adalah metode yang sering digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Para

sosiologberusahauntukmencarijawabanataspertanyaan-perrtanyaanmengapa

realitassosialsepertikeadaantertentudanmengapamanusiamelakukanperilaku

tertentu(Afrizal,2008:2).Padapenelitianinipenelitiakanmencarijawabandari

suatuhubunganatauinteraksiyangakanmengakibatkanterjadinyaprosessosial

atautindakansosial.Tindakansosialatauprosesyangakanmelahirkanberbagai

perubahan pada individu atau kelompok, baik perubahan itu bersifat mental

maupun material. dengan menggunakan metode penelitian yang lazim dipakai

olehparaahliilmu-ilmusosialyaknidenganmetodekualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong 1990: 87) metodologi

kualitatifdiartikansebagaiprosedurpenelitianyangmenghasilkandatadeskriptif

berupadatatertulisdanlisandariorangdanperilakuyangdiamati danbertujuan

untuk menyumbangkan pengetahuan secara mendalam mengenai objek

penelitian.

Dengan pendekatan kualitatif ini peneliti dapat melakukan pengamatan

terhadaplingkunganhidupnya,berinteraksidenganmerekauntukmengumpulkan

dan menganalisis data berupa kata-kata(lisan maupuntulisan) dan

perbuatan-perbuatan mereka, bukan menganalisis angka-angka seperti pada pendekatan

kuantitatif.Dalampenelitiankualitatifpenggunaanangka-angkahanya sebagai

pendukungtidakuntukmengolahdatautamadalamsuatupenelitian.

(29)

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe deskriptif, yang bertujuan

mendiskripsikan dan memberikan gambaran terhadap keadaan yang terjadi

melalui data yang didapatkan. Pemilihan tipe penelitian ini, karena penelitian

melihat fenomena-fenomena yang ada dalam masyarakat. Dalam penelitian

deskriptifpenelitimengembangkankonsep-konsepdanmenghimpunfakta,tetapi

tidakmelakukanpengujianhipotesa(SingarimbundanEffendi,1989:6).

Menurut peneliti tipe penelitian deskriptif ini sangat tepat dalam

menggambarkan tentang permasalahan yang akan diteliti karena akan

menggambarkansecarajelas,sistematisdanakuratmengenaifaktadanfenomena

yangdiselidiki,yaitutentangbagaimanapolainteraksisosialsesamaperempuan

pedagang babelok yang berasal dari daerah yang sama dan dengan tujuan

berdagangyangsama,apakahadakerjasama,persaingandanpertikaianantara

merekadanbagaimanabentuknya.

1.6.2InformanPenelitiandanTeknikPenentuanInforman

Informanpenelitianadalahorangyangmemberikaninformasibaiktentang

dirinyaatauoranglainataupunsuatukejadian kepadapenelitiyangdipahami

sebagaisubjek.Dalampemilihaninformanadalahorangyangbenar-benarpaham

dengan segala situasi dan kondisi penelitian dan menguasai permasalahan

penelitian(Moleong,1990:90).

Dalamupayamemperolehdatayangrelevandenganpermasalahandan

tujuanpenelitianmakapengumpulandatadilakukandenganmenentukansejumlah

informan. Pengambilan dan pemilihan informan dilakukan secara purposive

sampling (disengaja), maksudnya orang dicari berdasarkan kriteria-kriteria

(30)

tertentudanpenelitimengetahuiidentitasorangyangpantasmenjadicalon-calon

informan dan diketahui keberadaannya (Afrizal, 2005: 5). Hal ini dilakukan

dengantujuanmenjaringsebanyakmungkininformasiyangmenjadidasardari

rancangandanteoriyangdibangun.

Kriteria-kriteriainformandalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:

1) Perempuanyangbekerjasebagaipedagang babelok.

2) Beradadalamsebuahkelompokyangterdiridariperempuanyangberasal

dariNagariSalimpaung.

3) Tujuanberdagangyangsama,danjenisbarangdaganganyangsama.

4) Minimalmenghabiskanwaktu5harididalamaktivitasberdagang.

5) Telahmenjadiperempuanpedagang babelokminimalsatutahun.

Jumlahinformanyangdiambilbiasanyaberdasarkanpadaazaskejenuhan

data.Dengankatalainapabilasudahseringterjadipengulanganinformasiyang

sama oleh beberapa orang informan. Sedangkan dalam penelitian ini tidak

berdasarkan kejenuhan data yang peneliti peroleh dilapangan tetapi semua

anggota yang tergabung di dalam kelompok perempuan pedagang babelok

tersebut.

Informan biasa yang didapatkan dalampenelitianini sebanyak tujuh (7)

orang.Informaninimerupakankelompokyangsemuaanggotanyaberasaldari

NagariSalimpaung,dengantujuanpasarTangorpadahariSabtusampaiSenin,

danpasarPanampadahariSeninsampaiRabu.Namainformanpenelitianyang

dicantumkanbukanlahnamasebenarnya.Halinibertujuanagarinformanyang

diwawancarai tidak canggung dalam memberikan informasi. Wawancara juga

(31)

dilakukan dengan supir truk kelompok perempuan pedagang babelok dan

beberapaoranganggotakeluargaperempuanpedagangbabeloktersebut sebagai

triangulasiuntukmengecekkebenarandata.

1.6.3TeknikPengumpulanData

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan

tindakan selanjutnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan lain-lain

(Hariady, 2011: 21). Kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau

diwawancaraimerupakandatautamayangdicatatmelaluicatatantertulisatau

melalui rekaman video atau audio dan pengambilan foto atau film (Maleong,

1990:112). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik

observasidanwawancaramendalam.

1.Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data melalui pengamatan atau

pengindraanlangsungterhadapsuatubenda,kondisi,situasidanperilakutertentu.

Observasiyangdigunakandalampenelitianiniadalahobservasi non partisipatif

observer teknik, teknik observasi adalah teknik yang digunakan untuk

memperolehdatalapangandengancaralangsungkelokasipenelitian.Observasi

dilakukandengantujuanuntukmendapatkanprilakunyatayangwajarsehingga

apa yang diharapkan dari tujuan penelitian ini benar-benar maksimal (Ritzer,

1992: 74). Dengan observasi peneliti dapat melihat, mengetahui bagaimana

keadaanobyekyangsedangditelitiyaituperempuanpedagangbabelok.Dengan

observasi ini peneliti melihat pola interaksi sosial antara sesama perempuan

(32)

pedagang babelok baik di dalam aktivitas berdagang atau di luar aktivitas

berdagang.

Dalammelakukanobservasipadatanggal24-28Maret2012,yangpeneliti

lakukan adalah mengikuti perempuan pedagang babelok dalam aktivitas

berdagangnya.Padasaattersebutpenelitimengamatiapasajabentukinteraksi

yangterjadiantaramerekamulaidarikegiatanmerekamencaribarangdagangan,

pergiberdagang,proses berdagangsampaipadaperjalananpulangkembalike

daerah asal. Sedangkan untuk melihat aktivitas di luar berdagang peneliti

mendatangirumahperempuanpedagang babelokketikamerekaberadadirumah

danmenjalinhubunganbaikdengananakinformantersebutuntukmendapatkan

datayangmaksimal.

2.Wawancaramendalam

Wawancaraadalahpercakapandenganmaksudtertentuyangdilakukanoleh

duabelahpihakyaitupewawancaradanyangdiwawancaraisebagaiinformandan

memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara

(Moleong, 1990: 115). Sedangkan alat yang digunakan dalam melakukan

wawancaraadalah tape recorder,pena,dankertas.

Teknikwawancarayangdigunakandisiniadalahteknikwawancaratidak

berstruktur, artinya peneliti tidak melakukan wawancara berdasarkan sejumlah

pertanyaanyangtelahdisusunsecaraterperincidenganalternatifjawabanyang

telah dibuat sebelum melakukan wawancara, melainkan hanya mempunyai

pertanyaan yang umum yang kemudian dirincikan dan dikembangkan ketika

(33)

melakukan wawancara atau setelah melakukan wawancara untuk wawancara

berikutnya(Afrizal,2005:16).

Instrumenpenelitianiniadalahpenelitisendirikarenadidalampenelitian,

peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis,

penafsiran data, dan pada akhirnya melaporkan hasil penelitiannya. Di dalam

melakukanwawancara,penelitimenggunakanpenadankertassebagaialattulis,

kamera,perekamsuara,sertapedomanwawancarauntukmempermudahpeneliti

mengingathal-halapasajayangnantinyaakanditanyakankepadainforman.

Datayangdikumpulkandalampenelitianini adalahdataprimerdandata

sekunderyaitu:

1)DataPrimer,yaitudatayangdidapatmelaluiobservasidanwawancara,

data dikumpulkan melalui wawancara adalah data kegiatan berdagang

perempuanyangberprofesisebagaipedagang babelokdaninteraksisosial

diantara mereka, sedangkan data observasi yang peneliti ambil adalah

melihatinteraksiyangterjadiyangantarasesamaperempuanpedagang

babelok,dalamprosesbardagangdandiluarprosesberdagang.

2)Data Sekunder, adalah Data sekunder adalah data yang diperoleh dari

media yang dapat mendukung dan relevan dengan penelitian ini, serta

dapatdiperolehdaristudikepustakaan,dokumentasi,datastatistik,

foto-foto,literatur-literaturhasilpenelitiandanartikel.Datainiberupa

buku-buku, laporan, hasil penelitian atau dokumen yangmempunyai relevan

yangsamadenganpenelitianini.

(34)

3.Triangulasi

Trianggulasiadalahsalahsatuteknikuntukmemperolehdatayangvalid

dalampenelitiankualitatif.Menurutteknikini,informasiseharusnyadikumpulkan

ataudicaridarisumber-sumberyangberbedaagartidakbiassebuahkelompok.

Yangberartiadanyainforman-informanlainyangberbedaatausumberdatayang

berbeda mengenai sesuatu (Afrizal, 2008: 94). Dalam penelitian ini untuk

mengecek kebenaran data maka wawancara juga dilakukan dengan supir truk

yangmerekagunakandanjugaanggotakeluargaperempuanpedagangbabelok

tersebut.

1.6.4ProsesPenelitian

Peneliti memasukkan TOR (Term of Reference) penelitian tanggal 5

Oktober 2011, Pada tanggal 13 Oktober 2011 SK pembimbing keluar. Pada

awalnya judul yang peneliti ambil adalah pelaksanaan tugas-tugas domestik

rumahtangga wanita pedagang babelok. Namun setelah melakukan beberapa

diskusidenganpembimbing,judultersebutberubahmenjadipolainteraksisesama

perempuanpedagangbabelok.Padaakhirnyatanggal23Februari2012peneliti

mengikutiujianproposal.Kritikdansaranpengujijugasangatmendukunguntuk

penelitianini.

Setelah melakukan berbagai perbaikan, pada tanggal 29 Februari 2012

surat izin penelitian dari jurusan keluar. Pada tanggal 6 Maret 2012 peneliti

mendatangi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten

Tanah Datar, kedatangan peneliti untuk memberikan surat izin penelitian dari

jurusandanjugamemintasuratizinuntukmengadakanpenelitianpadaNagari

(35)

Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar. Pada hari yang

samapenelitidapatmemperolehsuratizin.Setelahitupenelitilangsungmenuju

kantorWalinagariSalimpaungdankantorCamatKecamatanSalimpaunguntuk

memberikansuratizindariKESBANGPOL.

PadasaatpengurusansuratizinpenelitiandiKESBANGPOLpetugasnya

sangat ramah dan tidak mempersulit pengurusan tersebut karena salah satu

petugas KESBANGPOL tersebut merupakan alumni sosiologi dan mengenal

dosen-dosen jurusan sosiologi. Pada saat peneliti memberikan surat dari

KESBANGPOL pada kantor Walinagari Salimpaung, peneliti berharap dapat

memperolehprofilnagaridandapatmengerjakanbabduaterlebihdahulu.Tetapi

pada saat yang sama sekretaris Walinagari melakukan pertemuan di daerah

Sumpurdalamrangkamembahasmengenaiprofilnagaritersebut.olehkarenaitu

peneliti mendapatkan profil nagari seminggu setelahnya. Pada saat peneliti

mendatangikantorWalinagarimerekajugasangatramahdanbahkanpadasurvei

awalpenelitianinipihakWalinagarimemintasalahseorangpegawainyauntuk

mengantar peneliti mendatangi salah seorang perempuan pedagang babelok di

JorongPadangJaya,tetapiperempuanpedagangbabeloktersebuttidaksesuai

dengan kriteria peneliti, pedagang babelok tersebut memiliki truk sendiri dan

berdagang bukan dengan berkelompok. Dari Padang Jaya peneliti langsung

menujuJorongKotoTuo,dandisanapenelitimendapatikelompokperempuan

pedagangbabelok.

Untuktahappertamapertamapenelitihanyasekedarmelakukanobservasi

danmencariinformanuntukpenelitiwawancarai.Setelahpenelitimendapatkan

(36)

informan yang sesuai dengan kriteria yang peneliti tetapkan, maka peneliti

melakukanwawancarauntukmendapatkaninformasiyangpenelitibutuhkan.

Penelitian yang dilakukakan tidak selamanya mulus seperti

sebelum-belumnya. Kesulitan yangpenelitialamiadalahketikapenelitiinginmenemui

perempuan pedagang babelok tersebut karena mereka selalu berpergian, baik

untukberdagangmaupunmencaribarangdaganganuntukdibawa,olehkarenaitu

penelitibiasanyamenemuiinformanhanyapadaharikamisdanjum’at,begitu

juga untuk wawancara berikutnya, peneliti harus menunggu kamis dan jum’at

berikutnya untuk menemui perempuan pedagang babelok tersebut untuk

melakukanwawancara.Haltersebutpenelitilakukanagarpenelititidakmenggagu

istirahatmereka,danapabilamerekamerasaterganggudantidaknyamantentunya

akansulitbagipenelitiuntukmelakukanobservasidanwawancara.

Padatanggal24Maretsampaitanggal28Maret2012penelitimelakukan

observasi yang merupakan pengumpulan data melalui pengamatan atau

pengindaraanlangsungterhadapkondisi,situasidanprilakutertentudilapangan.

Observasi yang peneliti lakukan adalah non partisipatif observer teknik. Di

lapanganpenelitimengikutisemuakegiatanyangdilakukanperempuanpedagang

babelok.Penelitiharusnaikturun ombengyaitupenutupbaktrukdantidurdi

dalamtrukdengananginmalamdalamperjalananBatusangkar-Pekanbaru.Pada

saat melakukan observasi peneliti kesulitan untuk mengambil gambar ketika

beradadidalamtruk,selainkeadaantrukyangberjalanjugakarenatempatyang

sangatsempitsehinggapenelititidakbisabergeraklebihleluasa. Halyangsama

jugaterjadiketikapenelitiberadapadapasar-pasaryangmenjaditujuanmereka

(37)

berdagang,ketikamengambildokumentasipeneliti tidakdapatmemintabantuan

kepadaorangtersebutkarenamerekasangatsibukdalamberdagang.

1.6.5UnitAnalisis

Dalam sebuah penelitian, unit analisis digunakan untuk memfokuskan

kajian dalam penelitian yang dilakukan. Dengan pengertian lain obyek yang

ditelitiditentukankriterianyasesuaidenganpermasalahandantujuanpenelitian.

Unitanalisisdalampenelitianiniadalah individudalamkelompokperempuan

pedagang babelok di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten

TanahDatar.

1.6.6AnalisisData

Analisisdataadalahprosespenyederhanaandatakedalambentukyang

lebihmudahdibacadandikembangkangunamencari maknadanmaksuddari

hasilpenelitian(Singarimbun,1989:263).Datayangdiperolehdianalisadengan

menggunakan tipe deskriptif. Analisis yaitu berupa abstraksi kata-kata dan

pertanyaan-pertanyaan yang peneliti peroleh dilapangan. Prosedur analisa data

penelitiandeskriptiflebihbersifat menuturkan danmenafsirkandata yangada

misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan, kegiatan, pandangan,

sikap yangtimbulkarenasuatutindakkan yangsedangberlangsung, pengaruh

yang sedang bekerja, kelainan yang muncul, pertentangan, dan kecendrungan

yang tampak. Data yang didapat dilapangan baik dalam bentuk data primer

maupun datasekunderpeneliticatatkedalamcatatanlapangan (field Note).

Pencatatandilakukansetelahkembalidarilapangan,denganmengacupada

persoalanyangberhubungandenganpenelitian.Setelahsemuadataterkumpul,

(38)

kemudiandianalisis dengan menelaah seluruh datayangdiperoleh baik dalam

bentuk data primer maupun data sekunder yang dimulai dari awal penelitian

sampaiakhirpenelitian.

1.6.7LokasiPenelitian

PenelitianinidilaksanakandiNagariSalimpaungKecamatanSalimpaung

Kabupaten Tanah Datar. karena di daerah tersebut masih relatif banyak

perempuan yang bekerja sebagai pedagang babelok. Tidak hanya berdagang

dengancaraberkelompok,perempuandiNagariSalimpaunginijugaberdagang

secaraindividudengantruksendiridansupirsendirimaupundengankeluarga

nya.

Nagari Salimpaung merupakan salah satu daerah di Kabupaten Tanah

Datar dengan tanah yang subur untuk lahan pertanian yaitu tanaman untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti, sayur-sayuran, cabe, tomat, bawang,

dan tanaman palawija lainnya. Dengan kondisi yang seperti ini, maka untuk

memasarkan hasil pertaniannya, masyarakat Nagari Salimpaung melakukan

berdagangkeluardaerahasalatauyangdisebutjugadenganberdagangbabelok.

1.6.8DefinisiOperasional

Pola

Sesuatukegiatanyangdilakukandengancaraberulangyangmemiliki

tujuan

(39)

InteraksiSosial

Lingkunganyangmenggambarkanadanyahubungantimbalbalikoleh

individudenganindividu,individudengankelompok,kelompokdengan

kelompok.

Perempuan

Antara beberapa orang yang berjenis kelamin perempuan yang telah

berkeluarga(ibu)atautelahmempunyaianak.

Pedagang Babelok

Pedagangyangmemasarkanbarangdagangannyapadapasar-pasar di

luar daerah asal dalam waktu 5 hari dalam sekali aktifitas jual-beli

barangdagangannya.

Didalamaktivitasberdagang

Setiapinteraksiyangmerekalakukandalamkegiatanyangberhubungan

denganaktivitasmerekaberdagang.

Diluaraktivitasberdagang

Aktivitas yang mereka lakukan ketika berada dalam lingkungan

masyarakat.

(40)

1.6.9JadwalPenelitian

Tabel1.2 JadwalPenelitian

2012

No NamaN Kegiatan 2011 Okt 2011 Nov 2011 Des 2012 Jan 2012 Feb 2012 Mar 2012 Apr 2012 Mei

1 SurveiawaldanTOR

Penelitian

2 KeluarSkPembimbing

3 BimbinganProposal

4 SeminarProposal

5 PerbaikanProposal

6 PengurusanSuratIzin

Penelitian

7 Penelitian

8 Analisisdatadan

penulisanskripsi

8 Penulisanskripsidan

BimbinganSkripsi

9 UjianSkripsi Lkk

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 30 Mei 2015. Materi yang dibahas adalah luas dan keliling bangun datar sederhana

antara kadar Hg dalam darah dan masa kerja dengan kejadian gangguan fungsi tiroid pada penambang emas tradisional, uji regresi logistik untuk menguji hubungan lama kerja per

Tabel 1 menyajikan frekuensi alel dan genotip IGF- I, serta hasil uji χ 2 berdasarkan frekuensi alel dari gen polimorfik IGF-I pada populasi ayam lokal penelitian, dimana

Daya hasil cabai besar di pengaruhi oleh beberapa karakter seperti tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, umur panen, panjang buah, diameter buah, tebal daging, jumlah biji

Tujuan dari film ini untuk membuktikan bahwa pembuatan film Super Hero di Indonesia masih bisa di hidupkan kembali, terutama untuk para kreator remaja yang dapat memberikan

Penelitian yang dilakukan oleh Liu dkk (2003) 6 dan Kazuya dkk (2011) 11 menunjukan bahwa obat nyamuk bakar lebih efektif dibanding obat nyamuk elektrik

Pada perlakuan H5 umur 120 hari setelah tanam daya berkecambah benih dengan hasil purata 80,40% menunjukkan benih sudah sesuai standar mutu oleh FAO adalah minimal

Program- program acara di stasiun Nyenyes TV antara lain adalah mengulas tentang bahasa- bahasa Palembang, jajanan Palembang, sitkom-sitkom, film pendek maupun karya- karya