EKSPERIMENTASI MEDIA SOFTBOX DARI LAMPU BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN ARTISTIK PENCAHAYAAN
SENI PHOTOGRAPHY
(Eksperimen di Kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Oleh
MARTIYADI NURHIDAYAT
0901387
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Eksperimentasi Media
Softbox
Dari Lampu Belajar
Untuk Meningkatkan Artistik Pencahayaan
Seni
Photography
(Eksperimen di Kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan)
Oleh
Martiyadi Nurhidayat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni Rupa
© Martiyadi Nurhidayat 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
MARTIYADI NURHIDAYAT, 2013. “EKSPERIMENTASI MEDIA
SOFTBOX DARI LAMPU BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN
ARTISTIK PENCAHAYAAN SENI PHOTOGRAPHY” (Eksperimen di Kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan)
Pemanfaatan kamera dalam pembelajaran di sekolah menjadi faktor utama mempergunakan kamera dengan baik dan benar memanfaatkannya lampu belajar sebagai Softbox dapat meningkatkan artistik pencahayaan dengan memperhatikan kuantitas dan kualitas cahaya yang menghasilkan karya yang artistik.
Terdapat tiga rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana hasil karya photography sebelum menerapkan media Softbox dari lampu belajar? (2) Bagaimana proses pemotretan dalam penerapan beberapa media Softbox dari lampu belajar(3) Bagaimana hasil dari penerapan setelah menggunakan media Softbox dari lampu belajar?. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen dengan menggnakan desain eksperimen yang berupa Pre-Experimen dengan mengambil One Group Pretest-Posttest dengan menyebarkan angket ke 36 responden sesuai dengan sampel total. Analisis data penelitian menggunakan
Microsoft Exel 2007 dan SPSS 21. Dalam pemotretan menggunakan kamera DSLR
yang dilakukan dipagi hari dan objek foto merupakan peralatan dapur tradisional dengan maksud untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali.
Pemotretan tanpa menggunakan media Softbox dari lampu belajar dapat dilakukan jika diwaktu pagi hari dan sore hari dengan cahaya matahari langsung menyinari objek terdapat persentase sebesar 38,89% sehingga termasuk kategori lemah jika tidak menggunakan media softbox. Pemotretan didalam ruangan membutuhkan media softbox dari lampu belajar, media ini terdiri dari tiga filter diantaranya filter kertas kalkir memiliki persentasi 80,00%, filter fiberglass 77,20%, dan filter kertas manila 76,10%, masing masing media memiliki intensitas cahaya yang berbeda-beda dalam penerapan media diperlukan kreatifitas dalam menempatkan media softbox dan meletakan objek untuk mendapatkan unsur estetis dan unsur teknis sehingga akan menghasilkan karya yang artistik. setiap media memiliki intensitas yang berbeda beda. Terdapat persentase pada artistik pencahayaan sebesar 78,23%, persentasi ini menjadi rata-rata pencapaian, maka terdapat pengaruh media-media softbox dengan artistik pencahayaan, dari ketiga media terdapat satu yang melampaui persentase artistik pencahayaaan yaitu filter kertas kalkir sehingga media softbox dari lampu belajar dengan filter kertas kalkir memiliki intensitas yang serupa dengan softbox profesional dan akan menghasilkan karya yang artistik.
ABSTRACT
MARTIYADI NURHIDAYAT, 2013. “EXPERIMENTATION SOFTBOX
MEDIA TO ENHANCE LEARNING FROM LIGHT LIGHT OF ART ARTISTIC PHOTOGRAPHY "(Experiment in Class X6 in SMAN 1 Kadugede KuninganRegency)”
Utilization of the camera in learning at school became a major factor using the camera properly learn to use it as a softbox lighting can enhance the artistic illumination by taking into account the quantity and quality of light that produce artistic works .
There are three formulation of the problem , namely ( 1 ) How does the work before applying the medium of photography softbox light of learning ? ( 2 ) How does the process of shooting in the application of multiple media softbox of light learning ( 3 ) How do the results of the application after using the medium of light softbox learn ? . This study used quantitative research methods menggnakan experiments with experimental design in the form of Pre - Experiment by taking a pretest - posttest one group by distributing questionnaires to 36 respondents in accordance with the total sample . Analysis of research data using Microsoft Exel 2007 and SPSS 21 . In shooting using DSLR cameras are done in the morning and the object is a traditional kitchen appliances with a view to introduce and preserve back .
Shooting without using the medium of light softbox learn to do if at a time when the morning and evening with direct sunlight shining on the object there is a percentage of 38.89 %, so the category is weak if not using a medium softbox . Shooting indoors need media learned softbox of light , medium consists of three filters including filters tracing paper has a percentage of 80.00 % , 77.20 % fiberglass filters , and filters 76.10 % manila paper , each medium has a light intensity different media required in the application of creativity in putting the softbox and put the media object to get elements of aesthetic and technical elements that will produce an artistic masterpiece . each medium has an intensity that is different . There is a percentage of the artistic lighting of 78.23 % , the percentage is an average of the achievement , then there is the influence of the media softbox with artistic lighting , there is one of the three media that goes beyond artistic percentage pencahayaaan tracing paper so that the filter media softbox of light study with tracing paper filter has an intensity that is similar to professional softbox and will produce an artistic masterpiece .
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah... B. Identifikasi Masalah ... C. Rumusan Masalah... D. Tujuan Penelitian ... E. Metode Penelitian... F. Manfaat Penelitian...
1. Manfaat Bagi Pendidikan... 2. Manfaat Bagi Jurusan... 3. Manfaat Bagi Sekolah... 4. Manfaat Bagi Peneliti...
BAB II LANDASAN TEORI
b. Lensa Kamera... 4. Softbox...
5. Media Softbox dari Lampu Belajar... 6. Efektifitas Penggunaan Media dalam Menentukan Pencahayaan.... 7. Fungsi Pencahayaan dalam Photography... 8. Artistik Pencahayaan...
a. Teori Pencahayaan... b. Cahaya dan Bayangan... c. Karakter Cahaya... d. Kuantitas Pencahayaan...
1) Pengaturan Cahaya Luar Kamera... a) Warna Cahaya... b) Jarak... 2) Pengaturan Cahaya Dalam Kamera...
a) Aperature... (1) Cahaya Depan (front light)... (2) Cahaya Samping (side light)... (3) Cahaya Belakang (back light)... (4) Cahaya Bawah (bottom light)... (5) Cahaya Samping Belakang (semi back light)... (6) Cahaya Atas (top light)...
1) High Key...
d. Point of Interest...
11.Unsur Pesan... B. Kerangka Pemikiran... C. Hipotesis Penelitian...
BAB III Metode Penelitian
2. Sampel... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian... G. Teknik Pengumpulan Data... H. Analisis Data... 1. Teknik Analisis Data...
a. Chi-Kuadrat (X2)... 2. Pengujian Hipotesisi Penelitian... a. Korelasi Personal Produk Moment... b. Regresi Sederhana... I. Tahap tahap Peenelitian...
1. Tahap Persiapan ... J. Tahap Pelaksanaan...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Responden... B. Pemaparan Hasil Penelitian...
1. Pemaparan Eksperimentasi Media Softbox dari Lampu Belajar (X1)... a. Hasil Pemotretan Sebelum Menerapkan Media Softbox dari
Lampu Belajar... 1) Pemaparan Sebelum Menerapkan Media Softbox dari
Lampu Belajar... 2) Pemaparan Perindikator Sebelum Menerapkan Media
Softbox dari Lampu Belajar...
Lampu Belajar... 1) Pemaparan Setelah Menerapkan Media Softbox dari
Lampu Belajar... 2) Pemaparan Perindikator Sebelum Menerapkan Media
Softbox dari Lampu Belajar...
2. Pemaparan Artistik Pencahayaan Seni Photography
(Y)... a. Pemaparan Artistik Pencahayaan Seni Photography... b. Pemaparan Perindikator Artistik Pencahayan Seni
Photography...
3. Pemaparan Hasil Perbedaan Sebelum dan Setelah Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar...
a. Pemaparan Hasil Perbedaan Sebelum dan Setelah
Menerapkan Media Softbox... b. Pemaparan Perindikator Media Media Softbox dari Lampu
Belajar... c. Pemaparan Pengaruh Sebelum dan Setelah Menerapkan
Media Softbox Terhadap Artistik Pencahayaan... 4. Uji Hipotesis Penelitian... a. Uji Asumsi... 1) Chi-Kuadrat (X2)... b. Pengujian Hipotesis Penelitian...
1) Korelasi Personal Produk Moment... 2) Regresi Sederhana... C. Pembahasan Hasil Penelitian...
1. Hasil Karya Photography Sebelum Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar... 2. Proses Pemotretan dalam Pemaparan Beberapa Media Softbox dari
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………...………...
B. Saran ………...………....
DAFAR PUSTAKA
DAFTAR ISTILAH
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Langkah Langkah Pembuatan Softbox dari Lampu Belajar... Media Media Softbox dari Lampu Belajar... Perkiraan Suhu Warna dari Beberapa Sumber Cahaya... Pengaturan Pencahayaan Pada Kamera dan Efeknya Masing-Masing... Komposisi yang Sudah Dirumuskan dari Komposisi Off Canter,
Canter Diagonal ...
Warna Psikis Berdasarkan Sifat... Absensi Siswa Kelas X6... Oprasional Variabel... Instrumen Indikator Penelitian Tanpa Menggunakan Media... Penilaian dengan Menggunakan Sekala Likret... Variabel Sebelum Eksperimentasi Media Softbox dari lampu Belajar Korelasi Setiap Nomor Item... Variabel Sebelum Eksperimentasi Media Softbox dari Lampu Belajar... Variabel Setelah Eksperimentasi Media Softbox dari lampu Belajar Korelasi Setiap Nomor Item... Variabel Sebelum Eksperimentasi Media Softbox dari Lampu Belajar... Variabel Meningkatkan Artistik Pencahayaan Seni Photography Korelasi Setiap Nomor Item... Variabel Meningkatkan Artistik Pencahayaan Seni Photography... Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas... Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... Responden Berdasarkan Umur... Kriteria Penilaian... Perhitungan Jawaban Instrumen Sebelum Eksperimen Media
Tabel 4.5
Softbox dari Lampu Belajar...
Indikator Cahaya Ruangan... Indikator Kualitas Cahaya Tanpa Menggunakan Media... Perhitungan Jawaban Instrumen Setelah Menerapkan Eksperimen Media softbox dari Lampu Belajar... Indikator Alat, bahan dalam Pembuatan Media... Indikator Kualitas Media Pencahayaan... Perhitungan Jawaban Instrumen Artistik Pencahayaan Seni
Photography...
Indikator Pencahayaan... Indikator Unsur Teknis... Indikator Unsur Estetis... Sebelum dan Setelah Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar... Indikator Media-Media Softbox dari Lampu Belajar... Keseluruhan Indikator Variabel Terikat... Pengaruh Sebelum dan Setelah Menerapkan Media Terhadap Artistik Pencahayaan Seni Photography... Uji Chi-Kuadrat... Kolerasi Efektifitas Sebelum Eksperimen Media softbox dari Lampu Belajar Terhadap Artistik Pencahayaan... Kolerasi Efektifitas Setelah Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar Terhadap Artistik Pencahayaan... Signifikasi Pretest-Posttest Terhadao Variabel...
Descritive Statistic...
Corelations Regresi...
DAFTAR GAMBAR Foto Pertama Karya Niepce Tahun 1926... Kamera Brownie...
Softbox...
Softbox dari Lampu Belajar...
Teori Pencahayaan... Pengaruh Kelvin Terhadap Warna Pada Benda... Panjang Gelombang yang Dilihat Oleh Mata... Spektrum Cahaya... Pengukuran Cahaya Pada Softwere Kamera DSLR Canon... Pemantulan Terhadap Bidang Datar... Diagram Posisi Pencahayaan dengan Penampakan Horizontal... Diagram Posisi Pencahayaan dengan Penampakan Vertikal... Teknik Penataan Cahaya High Key... Teknik Penataan Cahaya Low Key... Teknik Penataan Cahaya Rembrant Light... Teknik Penataan Cahaya Butterfly Light... Teknik Penataan Cahaya Siluet...
Rule Of Third...
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik 4.2 Grafik 4.3 Grafik 4.4 Grafik 4.5 Grafik 4.6
Grafik 4.7 Grafik 4.8 Grafik 4.9 Grafik 4.10
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... Responden Bedasarkan Umur... Sebelum Menerapkan Media Softbox Dilihat dari Indikator... Setelah Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar... Indikator Artistik Pencahayaan Seni Photography... Sebelum dan Setelah Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar... Perbandingan Media Media Softbox dari Lampu Belajar... Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat... Histogram Regresi... Grafik Normal Plot Regresi...
62 63 68 73 79
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk kreatif yang diberikan kelebihan oleh Allah SWT untuk menciptakan karya, benda serta peralatan guna memenuhi kebutuhannya. Manusia tidak dapat hidup secara individu, mereka berupaya hidup secara berkelompok dimana terdapat dua kelompok yang mempengaruhi manusia, yaitu keluarga dan masyarakat. Manusia mempunyai fase perkembangan yaitu fase bayi, anak, remaja dan dewasa setiap fase memiliki bentuk, sifat dan karakter yang berbeda dan keluargalah yang akan mendidik semua itu kemudian hasil
output nya akan terlihat dalam pendidikan selama fase yang diberikan oleh
keluarga. Manusia yang diberikan kelebihan berupa cipta, rasa, dan karsa ini selalu ingin menciptakan karya yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain misalnya dalam bidang teknologi maupun seni.
Manusia menginginkan dirinya didokumentasikan dalam sebuah karya misalnya pada saat adanya acara penting. Karena waktu yang akan terus berjalan dan mendokumentasi itulah yang akan menjadi sebuah cerita yang akan diceritakan kembali kepada saudara-saudaranya.
Di Indonesia kegiatan memotret sebagai bahan ajar kurang diperkenalkan di persekolahan tingkat menengah seperti SMP, SMA, dan SMK. Sebagai bukti adalah banyak siswa yang salah menggunakan kamera saat mengabadikan suatu peristiwa sehingga hasilnya kurang maksimal.
2
Suatu faktor yang sangat mempengaruhi pemotretan adalah kecukupan cahaya, baik cahaya buatan atau alami. Pemotretan diluar ruangam lebih mudah sedangkan didalam ruangan perlu alat pencahayaan misalnya flash, dan lighting khususnya perangkat memotret still life untuk media pembelajaran photography.
Peralatan studio seperti softbox memiliki cahaya yang lembut, dan merata terhadap objek memiliki fungsi untuk pemotretan model dan benda mati didalam ruangan akan tetapi dengan keterbatasan peralatan peneliti mencoba untuk membuat tiga softbox dari lampu belajar dengan menggunakan filter berbeda diantaranya filter dari kertas kalkir, kertas manila dan fiberglass dengan maksud untuk membedakan antara menggunakan dan tidak menggunakan media serta media mana menyerupai sifat dari softbox profesional.
Dengan adanya media softbox dari lampu belajar memiliki keuntungan tertentu terhadap photographer dan hasil karya, karena media dapat dibuat sendiri dengan bentuk dan lampu yang dapat diubah-ubah serta, bahan baku yang sangat murah, terhadap karya media sofbox darilampu belajar akan menghasilkan cahaya yang artistik dan lebih menarik.
B. Identifikasi Masalah
Tidak semua sekolah yang memperkenalkan pembelajaran photography dengan alasan tenaga pengajar yang kurang ahli dibidangnya dan alat yang kurang memadai. Dengan perkembangan zaman kamera bukanlah hal yang mewah lagi, kamera DSLR yang kian terjangkau menuntut tenaga pengajar untuk menerapkan pembelajaran photography baik intrakurikuler atau ekstrakurikuler.
Terdapat dua alat yang mempengaruhi pada pembelajaran yaitu alat penangkapan cahaya (kamera) dan alat pencahayaan seperti flash, lighting dan
softbox. Peralatan tersebut merupakan peralatan profesional karena membutuhkan
kemampuan khusus dalam menggunakannya. Dalam memperkenalkan pembelajaran photography alat tersebut akan dibuat seminimal mungkin sehingga siswa dapat membuatnya sendiri.
3
berpameran yang menghadirkan pecinta foto dan jurnalis media. Ini menjadi kebanggaan bagi sekolah maka dari itu peneliti mencoba dan memperkenalkan dalam penerapan beberapa media softbox dari lampu belajar dengan menggunakan kamera DSLR pada pemotretan still life, diaplikasikannya media di sekolah menengah bertujuan untuk memeberikan informasi dalam penerapan media
softbox alternatif dibidang studi seni budaya dalam pembelajaran seni modern
yang menerapkan pembelajaran photography. Dengan demikian penulis mengambil judul penelitian yaitu eksperimentasi media softbox dari lampu
belajar untuk meningkatkan artistik pencahayan seni photography (eksperimen
dikelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan).
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil karya photography sebelum menerapkan media softbox dari lampu belajar untuk menentukan artistik pencahayaan seni
photography pada kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan?
2. Bagaimana proses pemotretan dalam penerapan beberapa media softbox dari lampu belajar untuk menentukan artistik pencahayaan seni
photography pada kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan?
3. Bagaimana hasil dari penerapan setelah menggunakan media softbox dari lampu belajar untuk menentukan artistik pencahayaan seni photography pada kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan?
D. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui hasil karya dalam pemotretan tanpa menggunakan media softbox dari lampu belajar dalam meningkatkan artistik
pencahayaan seni photography pada kelas X 6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan.
4
O
1
X O
2
3. Untuk mengetahui keberhasilan media guna meningkatkan keefektifitas kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan media softbox dari lampu belajar dalam meningkatkan artistik pencahayaan seni photography pada kelas X 6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan.
E. Metodologi penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Surakhmad (1994: 149) dari Andi
Prastowo (2011: 144) eksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk
melihat sesuatu hasil. Hasil tersebut akan terlihan bagaimana suatu alat berhasil
diterapkan atau pun tidak. Metode eksperimen dapat dihubungkan dengan faktor
sebab akibat dikarenakan adanya permasalahan yang harus dipecahkan oleh media
atau inovasi.
Penelitian lebih menggunakan penelitian kuantitatif, menurut Sugiono (2012: 23) memiliki desain spesifik, jelas, rinci, ditentukan secara mantap dan menjadi pegangan langkah demi langkah. Penelitian kuantitatif memiliki desain yang sudah jelas dan direncanakan. Menggunakan metode penelitian berdasarkan tingkat kealamiahan tempat yang diteliti dengan menggnakan desain eksperimen yang berupa Pre-Experimen dengan mengambil One
Group Pretest-Posttest.
O1 = Nilai pretest (sebelum diberikan media) O2 = Nilai posttest (setelah diberikan media)
Penelitian eksperimen dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest memiliki dua kali penilaian terhadap penelitian, penelitian pertama dilakukan dengan tidak menggunakan media dan penelitian kedua penilaian dilakukan dengan menerapkan media, sehingga terdapat perbedaan.
F. Manfaat penelitian
5
Memberikan konsep, ide, dan gagasan dalam pengembangan ilmu pendidikan pada pembelajaran photography dengan memanfaatkan pencahayaan softbox dari lampu belajar.
2. Manfaat bagi jurusan
Dapat memanfaatkan media softbox dari lampu belajar sebagai media
alternatif pencahayaan photography dalam kegiatan belajar mengajar
mata kuliah photography.
3. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru pengajar seni budaya dan siswa dalam menggunakan media softbox dari lampu belajar dapat meningkatkan artistik pencahayaan seni photography dengan
memperhatikan unsur teknis dan unsur estetis yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kreativitas siswa kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan.
4. Manfaat bagi peneliti
Dapat menggunakan media softbox dari lampu belajar sebagai
pencahayaan photography dalam pembuatan karya still life dengan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
SMA Negeri 1 Kadugede berlokasi di Jalan Raya Kadugede Nomor 65 Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini sangat strategis mudah dijangkau dari kota Kuningan, Ciamis, Majalengka dan
Cirebon. Didepan sekolah ini terdapat SMP Negeri 1 Kadugede dan SD Negeri 1
Kadugede sebelah Kiri terdapat lapang bola kadugede dan sebelah kanan dan
belakang perumahan masyarakat kadugede.
Gambar 3.1
Denah SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan (Dokumen SMA Negeri 1 Kadugede)
Terdapat 25 ruangan kelas meliputi sembilan ruangan kelas X, empat
ruangan kelas XI IPA, lima ruangan XI IPS, tiga ruangan kelas XII IPA, empat
ruangan kelas XII IPS, dan berbagai fasilitas yang mendukung program
pendidikan seperti lapangan olah raga, ruang seni, laboratorium, masjid, beberapa
ruangan sekertariat berbagai ekstrakulikuler. Terdapat lokasi untuk penghijauan
seperti terdapatnya lapangan rumput, taman dan pepohonan yang rindang
sehingga sekolah ini memenagkan sekolah lingkungan hidup dari dinas
pendidikan.
HUT SMA Negeri 1 Kadugede ditanggal 2 April 2013 sekolah ini
43
diapresiasi oleh beberapa pecinta photography kuningan, komunitas photography
kuningan dan jurnalistik media informasi Kuningan dan Cirebon. Serta selalu
diikut sertakan pameran photography bersama dilingkungan kota kuningan.
Kemajuan bidang seni budaya di SMA Negeri 1 Kadugede dipengaruhi oleh
seorang guru yang bernama Bayu Abdurahim S.Pd lulusan Universitas Pendidikan
Indonesia Jurusan Pendidikan Seni Rupa angkatan 2000 yang memperkenalkan
photography kepada siswa.
1. Populasi
Sugiono (2012: 117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesipulannya. Suharsimi (2010: 173) menjelaskan bahawa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian . populasi di kelas X.6 terdiri dari 36 siswa.
Tabel 3.1 Absensi Siswa Kelas X.6 No Nama JK
28 Rina Aliyatul Munawaroh P
29 Riska Siti Rohman P
30 Shinta Husnu Siva P
31 Sigit Budianto L
32 Siska Febtianti P
44
16 Irwan Herdiansyah L
17 Lala Satiawati P
34 Suci Ramdani P
35 Tuti AStuti P
36 Wiradika Putri P
2. Sampel
Jika sebuah penelitian terdapat populasi maka disana terdapat sampel. Yang
dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Suharsimi,2010: 174). Menurut Sugiono (2012: 118) bahwa sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel
yang berarti mengambil sebagian dari bagian populasi untuk menarik kesimpulan
dalam sebuah penelitian. Penelitian ini jumlah keseluruhan populasi dijadikan
sampel dengan jumlah 36 siswa.
B. Desain Penelitian
Untuk tercapainya penelitian, maka diperlukannya metode penelitian untuk
mendapatkan data penelitian. Sebagaimana dipaparkan oleh Sugiono (2012: 3)
bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan kegunaan tertentu.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode berdasarkan
tingkat kealamiahan, tempat peneliti berupa penelitian eksperimen dengan
menggunakan angket kepada responden dan melakukan pengamatan (observation)
terhadap karya photography sebelum menggunakan dan sesudah menggunakan
media softbox dari lampu belajar. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan
kuantitatif, dengan menggnakan desain eksperimen yang berupa Pre-Experimen dengan mengambil One Group Pretest-Posttest terdapat perlakuan pretest dan
posttest, dengan demikian hasil akan lebih akurat dikarenakan dapat menjadi
pembanding dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
D. Definisi Oprasional
Dalam definisi oprasional pada penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel
bebas (variabel independen) berupa eksperimentasi media softbox dari lampu
45
photography. Menurut Sugiono (2012: 61) bahwa variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel
terikat (variabel dependen). Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Terdapat tabel oprasional dalam mengklasifikasi variabel penelitian, seperti
berikut:
Tabel 3.2 Oprasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Eksperimentasi media
softbox dari lampu
belajar.
Proses. Sebelum menerapkan media softbox dari lampu belajar.
Kuantitas
pencahayaan dengan cahaya ruangan. Menerapkan menerapkan
media softbox dari lampu belajar dengan filter
media softbox dari lampu belajar dengan filter media softbox dari lampu belajar dengan filter
Hasil. Pencahayaan. Kualitas pencahayaan.
Unsur teknis. Proses eksperimen
setelah dan sebelum.
Unsur estetis. Keindahan dalam
karya foto setelah dan sebelum eksperimen.
E. Instrumen Penelitian
indikator-46
indikator tentunya harus memiliki landasan teori yang cukup luas untuk dapat dikatakan instrumen yang berkualitas sehingga akan menghasilkan indikator yang valid.
Dalam pembuatan indikator terdapat satu tahap lanjutan berupa no item instrumen, ini berguna untuk mengontrol. Menurut Sugiono (2012: 160) bahwa item item setiap instrumen merupakan muatan atau penjabaran dari indikator variabel yang diteliti. Indikator yang telah dibuat maka harus melalui penjabaran untuk menghasilkan item item instrumen.
Dalam pembuatan instrument dilihat dari judul sekripsi peneliti. Yaitu
eksperimentasi media softbox dari lampu belajar untuk meningkatkan artistic
pencahayaan seni photography (eksperimen di kelas X6 di SMA Negeri 1
Kadugede Kabupaten Kuningan).
Tabel 3.3
Insrumen Indikator Penelitian Tanpa Menggunakan Media
Variabel penelitian Indikator No item
instrumen
A. Media softbox dari lampu belajar.
Sebelum Menerapkan Media.
Cahaya Ruangan 1,2
Kualitas cahaya tanpa menggunakan media 3,4,5,6
Setelah menerapkan Media.
Alat, bahan pembuatan meia 7
Kualitas Media Pencahayaan 8,9,10,11,12
B. Artistik
pencahayaan seni
photograph.
Pencahayaan 13,14
Unsur teknis 15,16,17
Unsur estetis 18,19,20,21
23,24,25
47
Table 3.4
Penilaian dengan menggunakan skala Likert
Pertanyaan Positif Nilai Pertanyaan Negatif Nilai
Sangat Setuju (SS) Setuju (S)
Netral (N)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS) 5 4 3 2 1
Sangat Setuju (SS) Setuju (S)
Netral (N)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 2 3 4 5
Sumber:Riduwan (2013: 86)
Instrument dengan menggunakan skala Likert berupa checklist menurut Riduwan (2013: 100) bahwa Checklist atau daftar cocok daftar dan aspek yang akan diamati. Dapat menjamin dalam penelitian karena setiap kejadian yang dianggap penting peneliti mencatatnya.
Cara menghitung skor dalam penelitian
Sumber:Riduwan(2013: 87)
Cara menghitung skor tertinggi dan terendah
Sumber:Riduwan (2013: 88)
Cara mengukur persentase
48 Terdapat kriteria interpretasi Skor
Angka Angka Angka Angka Angka
0%-20% 21%-40% 41%-60% 51%-80% 81%-100%
=Sangat Lemah =Lemah
=Cukup =Kuat
=Sangat Kuat
Sumber:Riduwan (2013: 88)
Instrument dengan menggunakan skala Likert berupa checklist menurut Riduwan (2013: 100) bahwa Checklist atau daftar cocok adalah daftar yang berisi subjek dan aspek aspek yang akan diamati. Dapat menjamin dalam penelitian karena setiap kejadian yang dianggap penting peneliti mencatatnya.
F. Proses pengembangan instrument
Penelitian ini dengan judul eksperimentasi media softbox dari lampu belajar untuk meningkarkan artistik pencahayaan seni photography, terdapat dua variable sebab akibat. Variabel penelitian akan berkaitan dengan pemilihan sumber-sumber yang memuat variabel yang diperlukan. Dalam variabel memiliki masalah yang harus dipecahkan dengan metode penelitian.
Variabel independen dalam penelitian ini merupakan media softbox dari lampu belajar sedangkan variabel dependen untuk meningkatkan artistik pencahayaan seni photography dimana hubungan kedua variabel tersebut merupakan hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Hubungan kedua variabel tersebut memiliki pengaruh satu sama lain. Faktor sebab akibat dalam variabel dengan sebuah alat pencahayaan maka akan meningkatkan artistik pencahayaan seni photograpy.
Media softbox dari lampu belajar (Variabel independen)
49
1. Uji Validitas
Menurut Sugiono (2012: 173) bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Suharsimi (2012: 85) bahwa instrumen dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium. Instrumen yang valid maka instrumen yang tepat. Instrumen yang valid harus memiliki kesamaan pada pengolahan data yang terkumpul dengan data yang terjadi pada objek penelitian. Pada penelitian ini menggunakan rumus pearson product sebagai berikut:
Langkah 1: menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus
{ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } Dimana
∑
∑
Sumber: Riduwan(2013: 111)
Langkah 2: Menghitung harga t hitung dengan rumus t hitung
√ √
Sumber: Riduwan(2013: 112)
Langkah 3: Mencari t tabel (α: 0.05 dan dk 36-2=34, dengan uji satu pihak maka diperoleh t tabel 1,697)
Sumber: Riduwan(2013: 112)
Langkah 4: Membuat keputusan dengan membandingkan t tabel dengan t tabel dengan keputusan jika
t hitung > t tabel berarti valid t hitung < t tabel berartu tidak valid
Sumber: Riduwan(2013: 112)
50
menghasilkan r hitung yang memiliki fungsi untuk mengitung kembali sehingga mendapatkan t hitung, langkah selanjutnya mencari t tabel sehingga akan menghasilkan validitas pada setiap butirnya. Perhitungan varibel bebas memiliki dua tahapan yaitu tidak menerapkan dan menerapkan, sehingga terdapat indikator yang harus dihitung untuk menghasilkan validitas pada masing masing variabel.
Tabel 3.5
Variabel Sebelum Eksperimentasi Media Softbox Dari Lampu Belajar
Kolerasi Setiap Nomor Item
No Item ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Sumber: olah data 2014
Untuk mendapatkan nilai r hitung dan t hitung maka malakukan proses penghitungan seperti pada tabel 3.5 kemudian akan menghasilkan keputusan validiatas pada tabel 3.6 pada variable pertama sebelum melakukan eksperimen media softbox dari lampu belajar.
Tabel 3.6 Variabel Sebelum
Eksperimentasi Media Softbox Dari Lampu Belajar
No
51
Terdapat hasil penghitungan pada variable pertama sebelum melakukan eksperimen media softbox dari lampu belajar sehingga memiliki hasil validitas dengan butir 1,3,4,5,6 dan tidak valid di nomor 2 tidak dipergunakan.
Tabel 3.7
Variabel Setelah Eksperimentasei Media Softbox dari Lampu Belajar Kolerasi Setiap Nomor Item
No Item ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Sumber: olah data 2014
Untuk mendapatkan nilai r hitung dan t hitung maka malakukan proses penghitungan seperti pada tabel 3.7 kemudian akan menghasilkan keputusan validiatas pada tabel 3.8 pada variable pertama setelah menerapkan eksperimen media softbox dari lampu belajar.
Tabel 3.8
Variabel Setelah Eksperimentasei Media Softbox dari Lampu Belajar
No
Sumber: olah data 2014
52
Tabel korelasi pada variable kedua yaitu artistik pencahayaan seni
photography yang terdiri dari 36 responden, merupakan penilaian setelah artistik
pencahayaan meliputi pencahayaan, unsur teknis dan unsur estetis sehingga akan menghasilkan nilai korelasi pada tabel 3.9.
Tabel 3.9
Variabel Meningkatkan Artistik Pencahayaan Seni Photography Kolerasi setiap nomor item
No Item ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Sumber: olah data 2014
Setelah mencari tabel korelasi maka akan mendapatkan nilai r hitung dan t hitung proses penghitungan seperti pada tabel 3.9 kemudian akan menghasilkan keputusan validiatas pada tabel 3.10 pada variabel kedua artistik pencahayaan seni
photography.
Tabel 3.10
Variabel Meningkatkan Artistik Pencahayaan Seni Photography
53
16 13 0.341 2.114 1.697 Valid
17 0.323 1.990 1.697 Tidak Valid
18 14 0.294 1.792 1.697 Valid
19 15 0.341 2.119 1.697 Valid
20 16 0.289 1.760 1.697 Valid
21 17 0.323 1.992 1.697 Valid
22 18 0.294 1.792 1.697 Valid
23 0.189 1.122 1.697 Tidak Valid
24 0.189 1.122 1.697 Tidak Valid
25 19 0.372 2.337 1.697 Valid
26 20 0.241 1.928 1.697 Valid
27 21 0.279 1.760 1.697 Valid
Sumber: olah data 2014
Setelah melakukan pengolahan data maka terdapat item tidak valida dan valid didalam variable kedua yaitu artistik pencahayaan seni photography. terdapat valid dengan item 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 27 dan item yang tidak valid dengan item 14, 17, 23, 24 item ini tidak dipergunakan atau dihilangkan.
Berdasarkan pengolahan data dari variable pertama berupa eksperimentasi media softbox dari lampu belajar dengan menggunakan metode One Group
Pretest-Posttest maka dalam variable pertama dilakukan tindakan sebelum
menerapkan dan sesudah menerapkan kemudian dilanjutkan kepada variable kedua mengenai artistik pencahayaan seni photography, maka dari 36 responden dengan 27 item pernyataan, diantaranya 21 item termasuk kategori validiatas yaitu item 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, dan 27 sedangkan yang tidak validitas terdapat 6 item yaitu 2, 11, 14, 17, 23, dan 24 tidak dipergunakan.
2. Uji Reliabilitas
54
kali menghasilkan data yang konsisten. Penelitian ini menggunakan metode alpha karena menggunakan satu kali pengukuran, memiliki rumus seperti berikut:
Langkah 1: Menghitung varian skor tiap item dengan rumus.
∑ (∑ )
Dimana :
∑
∑
N= Jumlah responden Sumber: Riduwan(2013: 125)
Langkah 2: Kemudia menjumlahkan variasi tiap tiap item dengan rumus.
∑
Dimana :
∑
Sumber: Riduwan(2013: 126)
Langkah 3: Menghitung varians total dengan rumus.
∑ (∑ )
Dimana :
∑
∑
N= Jumlah responden Sumber: Riduwan(2013: 127)
Langkah 4 : Masukan nilai alpha dengan rumus
( ) ∑
Dimana :
∑
55
Pengujian reliabilitas intrumen dapat dikatakan reliabel jika terdapat data yang sama setiap waktunya. Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai angket sebagai alat ukur data. Makin besarnya kebenaran maka semakin reliable pada angket dan sebaliknya.
Peneliti menggunakan penilaian metode alpha dan menggunakan perhitungan manual yang dibantu oleh Exel Windows 2007. Dengan pengolahan data uji reliabilitas yang melakukan perhitungan dari varian skor tiap item, menjumlahkan tiap tiap item varian skor, menghitung varian total dan memasukan nilai dengan rumus alpha terdiri dari dua variable yaitu variable pertama eksperimentasi media softbox dari lampu belajar, variable kedua artistik pencahayaan seni photography.
Tabel 3.11
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel r hitung r tabel Keputusan 1 Eksperimentasi Media softbox dari
lampu belajar
0.385 0.334 Reliabilitas
2 Artistik Pencahayaan Seni
photography
0.453 0.334 Reliabilitas
Sumber: olah data 2014
56
G. Teknik Pengumpulan data
Menurut Riduwan (2013: 97) bahwa pengumpulan data ialah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket dan karya foto siswa untuk ditarik menjadi pengolahan data. Angket dengan metode skala Likert dengan menggunakan checklist untuk menghasilkan penilaian objektif serta penilaian karya artistik terhadap eksperimen menggunakan dan tidak menggunakan media
softbox dari lampu belajar.
H. Analisis data
Sugiyono (2012: 207) bahwa analisis data merupakan kegiatan dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data harus mengklasifikasi berdasarkan variabel, jenis responden, tabulasi data pada masing masing variabel dari responden, menyajikan data, melakukan perhitungan pada data sesuai rumusan masalah dan mengkaji dan melakukan penghitungan pada hipotesis.
Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif seperti dikemukakan oleh Sugiono (2012: 209) bahwa statistik deskriptif dapat dilakukan untuk mencari kuatnya hubungan antar variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Dalam statistik deskriptif tida ada taraf kesalahan dan uji signifikasi.
1. Teknik Analisis Data
a. Chi-Kuadrat(X2)
Metode ini dilakukan jika adanya pendekatan dari beberapa faktor serta mengevaluasi frekuensi pada penelitian. Penelitian menggunakan program
Microsoft Exel 2007 dan SPSS 21. Adapun rumus menurut riduwan seperti
57
Langkah 1:
Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
Sumber: Riduwan (2013: 131)
Langkah 2:
Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) pada tiap sel rumus ∑ ∑ ∑
fe : Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis).
∑ : Jumlah frekuensi pada kolom. ∑ : Jumlah frekuensi pada baris.
∑ :Jumlah keseluruhan baris atau kolom.
Sumber: Riduwan (2013: 131)
Langkah 3:
Mencari frekuensi yang diharapkan (X2) pada tiap sel rumus
fe : Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis).
: Frekuensi yang observasi (frekuensi empiris). X : Nilai chi-kuadrat.
Sumber: Riduwan (2013: 131)
Langkah 4:
Mencari X2 tabel dengan rumus: Dk=(k-1).(b-1)
Dk=(3-1).(3-1) Dk=2x2=4
Nilai x2tabel untuk α0.01 = 13,28 dan α0,05=9,49
Sumber: Riduwan (2013: 131)
Langkah 5
Membuat kesimpulan
Sumber: Riduwan (2013: 131)
2. Pengujian Hipotesisi Penelitian
a. Korelasi Personal Produk Moment
58
Langkah 1:
Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
Sumber: Riduwan(2013: 138)
Langkah 2 :
Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.
Sumber: Riduwan(2013: 138)
Langkah 3:
Membuat tabel penolong korelasi PMM.
Sumber: Riduwan(2013: 138)
Langkah 4: Mencari r hitung .
{ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Sumber: Riduwan(2013: 138)
Langkah 5 :
Kontribusi varibel X terhadap variabel Y. KP = r2 x100%
Sumber: Riduwan(2013: 138)
Langkah 6 :
Menguji signifikansi dengan rumus t hitung. t hitung= √
√
t hitung > ttabel maka tolak Ho artinya signifikan t hitung < ttabel maka terima Ho artinya tidak signifikan
Sumber: Riduwan(2013: 138)
b. Regresi Sederhana
59
Langkah 1:
Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
Sumber: Riduwan (2013: 148)
Langkah 2:
Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.
Sumber: Riduwan (2013: 148)
Langkah 3:
Membuat tabel penolong untuk menghitung angka ststistik.
Sumber: Riduwan (2013: 148)
Langkah 4:
Masukan angka angka statistik dari tabel penolong dengan rumus: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Sumber: Riduwan (2013: 148)
Langkah 5:
Mencari jumlah Kuadrat Regresi (JKreg [a]) dengan rumus:
∑
Sumber: Riduwan (2013: 148)
Langkah 6:
Mencari jumlah Kuadran Regresi (JKreg [b|a]) dengan rumus: [ | {∑ ∑ ∑ }
Sumber: Riduwan (2013: 148)
Langkah7:
Mencari Kuadran Residu(JKRes) dengan rumus:
∑ [ | [
f hitung > ftabel maka tolak Ho artinya signifikan f hitung < ftabel maka terima Ho artinya tidak signifikan
Sumber: Riduwan (2013: 148)
Langkah 8:
Mencari Rata-Rata Jumlah Kuadran Regresi (RJKReg [a]) dengan rumus:
[ [
Sumber: Riduwan (2013: 148)
Langkah 9:
Mencari Rata Rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKReg [b|a])dengan rumus:
[ | [ |
Sumber: Riduwan (2013: 148)
Langkah 10:
Mencari Rata Rata Kuadrat Residu (RJKRes) dengan rumus:
60
O
1
X O
2
Langkah 11:
Menguji signifansi dengan rumus
Sumber: Riduwan (2013: 148)
I. Tahap -Tahap Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Studi pustaka: mempelajari beberapa pustaka dan mengalami masukan dari adanya PPL sehingga muncul gagasan tentang photography dengan judul eksperimentasi media softbox dari lampu belajar untuk meningkatkan artistic pencahayaan seni photography (eksperimen di kelas X 6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab.Kuningan).
b. Pembuatan proposal sesuai langkah langkah dalam pedoman penulisan. Penulis menyusun proposal dengan bantuan dosen pembimbing.
c. Pembuatan instrument media softbox dari lampu belajar untuk meningkatkan artistik pencahayaan.
d. Uji coba di kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan. e. Melakukan praktik memotret tanpa media softbox dari lampu belajar. f. Melakukan praktik memotret dengan ketiga media softbox dari lampu
belajar.
g. Membagikan angket kepada siswa dengan jumlah sesuai sampel. h. Pengolahan data terhadap uji media dan karya foto siswa.
i. Hasil penelitian. F. Tahap pelaksanaan
Menggunakan metode penelitian berdasarkan tingkat kealamiahan tempat yang diteliti dengan menggnakan desain eksperimen yang berupa Pre-Experimen dengan mengambil One Group Pretest-Posttest.
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti mencoba untuk menyimpulkan dari uraian bab-bab sebelumnya, selain itu peneliti mencoba untuk menyampaikan saran yang dianggap perlu bagi pihak yang berkepentingan.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut
1. Dilakukannya pemotretan tanpa menggunakan media softbox dari lampu belajar yang dilakukan oleh 36 siswa di kelas X6 SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan merupakan pemotretan didalam ruangan yang intensitas cahayanya kurang maka karya akan menghasilkan cahaya yang gelap (under eksposure) sehingga terdapat persentase pada setiap item indikator tanpa menggunakan media softbox sebesar 38,89% yang termasuk dalam kategori lemah, indikator cahaya ruangan terdapat persentase 80,5% yang menyatakan bahwa pemotretan didalam ruangan memiliki intensitas cahaya yang kurang, Indikator kualitas cahaya tanpa menerapkan media memiliki persentase sebesar 82,6% yang menyatakan bahwa tanpa menerapkan media softbox akan menghasilkan kualitas cahaya dan karya yang kurang artistik.
2. Dalam proses pemotretan harus memperhatikan pengaturan kamera dan kuantitas pencahayaan berupa media softbox dari lampu belajar berbagai
filter dengan memperhatikan jarak media pencahayaan terhadap objek,
kuantitas lampu, serta memperhatikan tata letak objek untuk menjadikan komposisi yang memiliki nilai seni, saat proses pemotretan dilakukan size
shot dan sudut pandang kamera yang akan menentukan penempatan
komposisi frame view fender. Terdapat persentase masing masing media
softbox antara lain filter kertas kalkir memiliki persentasi 80,00%, filter
97
tersebut dipengaruhi oleh filter yang memiliki efek intensitas pencahayaan yang berbeda beda.
3. Media-media softbox dengan berbagai macam filter memiliki intensitas cahaya yang berbeda beda sehingga terdapat pengaruh dengan menerapkan media media softbox. dalam variabel terikat atau artistik pencahayaan memiliki persentase 78,23% , media softbox dari lampu belajar dengan
filter kertas kalkir dengan persentase 80,00%, filter fiberglass dengan
persentase 77,20% dan filter kertas manila dengan persentase 76,10%. Media yang paling efektif dan memiliki sifat cahaya yang sama dengan
softbox profesional adalah filter kertas kalkir karena memiliki kesamaan
berupa cahaya yang dikeluarkan softbox profesional dan memiliki persentase yang lebih dari persentase variabel terikat sehingga dengan menggunakan media softbox dari kertas kalkir akan menghasilkan karya yang artistik.
B. Saran
Setelah melihat kesimpulan diatas maka peneliti mengemukakan saran saran sebagai berikut:
1. Pemotretan jenis apapun khusnya didalam ruangan mengharuskan menggunakan media pencahayaan, karena photography merupakan menggambar dengan cahaya sehingga faktor utama dalam pemotretan adalah kualitas dan kuantitas cahaya unsur teknis, serta unsur estetis. 2. Diharuskannya secara teliti dalam pengambilan gambar dengan
menggunakan media berupa kamera DSLR harus memperhatikan pada proses antara lain disaat menentukan pengaturan pada kamera, pengaturan media pencahayaan, disaat menata objek untuk menghasilkan komposisi yang indah, menentukannya sudut pandang dan size shot yang member pengaruh pada kualitas karya.
98
photographer pemula dan profesional dalam melakukan pemotretan still
life dalam pemotretan komersial.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abdi, Yuyung. (2012). Photography From My Eyes. Jakarta: PT Elex Media Koputindo.
Abdullah, Mikrajuddin. (2006). IPA Fisika 2.Jakarta: Esisi.
Ambasari, Riana. (2012). Food photography for everyone. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Anas, Ilham. (2012). Panduan Fotografi Digital. Depok: Kanaya Press. Arikunto, Suharsimi. (2010).Proses Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna. Bandung: Penerbit ITB. Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung : Satu Nusa.
Giwanda, Griand. (2004). Panduan Praktiks Teknik Studio Foto. Jakarta: Puspa Swara.
Lesmana, Nana. (2011). Memotrer dengan DSLR. Jakarta Selatan: Media Kita.
M,Echols, John, dan Shadily Hasan. (2010). Kamus Inggris Indonesia . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nuansa, Tim. (2007). Penuntun Fotografi dari Analog Hingga Digital. Bandung: Nuansa.
Nugroho, R, Amin. (2006). Kamus Fotografi. Yogyakarta: Andi Ofset. Paulus, Edison & Indah Lestari, Lely. (2012) Still Life. Jakarta: PT Elex
Media Koputindo.
Prastowo, Andi. (2011). Memahami Metode-Metode Penelitian. Jogjakarta: At Ruzz Media.
Rasjoyo. (1995). Pendidikan Seni Rupa Jakarta: Penerbit Erlangga. Riduwan. (2010) Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Sadiman, Arief. et al. (2009) Media Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo. Sipahelut, Atisah & Petrusumadi. (1991). Dasar Dasar Desain. Jakarta:
100
Soelarko. (1983). Penuntun Fotografi.Bandung: PT. Karya Nusantara. Soeyati, Sri & Salam, Agus. (2007). Cahaya dan Optik. Bekasi: Ganeca
Exact.
Sugiono. (2012). Metode Pendekatan Pendidikan. Bandung: Alfabeta. W.J.S.Poerwadarminta. (1984). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta:
PN Balai Pustaka. Dokumen:
Bachtiar, Ray. (2007). Ritual Fotografi. Jakarta: Elex Media komputindo. Bachtiar, Ray. (2012). Filosofi Penghayatan Cahaya. Jakarta: Kompas
Gramedia.
Munawar, Ardi. (2012). Exposure Matering. Bandung: Performa UPI. Oscar, M.(2010). Teori Pencahayaan. Bandung: Seni Rupa UPI. Sugiarto, Agus. (2012). Element Of Art. Bandung: Performa UPI.
Trihanondo, Donny & Yusanto, Ferddy. (2013). Teknik dan Komposisi
Fotografi / Sinematografi.Bandung: IM Telkom
Gambar :
Baker, Chuck. (2013). Celebrating 114 Years of Kodak Brownie Cameras
- 1900-2014. [online]. http://www.brownie-camera.com. [24
Agustus 2013, jam 16:43:22].
Farace. Joe. (2012). Softbox vs. Umbrella: Which One Should You Use?. [online]. http://www.adorama.com/alc/0013566/article/ Softbox-vs-Umbrella-Which-One-Should-You-Use [24 Agustus 2013, jam 17:05:39]
Ratusan, Ade. (2012). Inilah Foto Pertama Di Dunia Yang Dipamerkan di Jerman. [online]. http://forum.kompas.com/internasional/151486-inilah-foto-pertama-di-dunia-yang-dipamerkan-di-jerman.html [24 Agustus 2013, jam 16:38:30].
SMAN 1 Kadugede, Tim .(2013). SISWA SMAN 1 KADUGEDE
KUNINGAN GELAR PAMERAN FOTO.[online].
http://sman1kadugede.sch.id/info-82-siswa-sman-1-kadugede-kuningan-gelar-pameran-foto.html [25 Agustus 2013 jam 9:28:33] Suherman. (2011). Dasar dasar pengetahuan. [online].
101