• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Penjualan pada Factory Outlet di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Penjualan pada Factory Outlet di Bandung."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRACT

The decline in the purchasing power of society which happen in past few months has an impact at the level of sales. The employer must be able to compete to retains the company as well as possible. Almost all companies activities is intended to obtain profit. The company was achieve the expected goals through the sales. Almost all the company's activities started from efforts to reach the sales goals and sales growth. In this regard, this study tries to identify the variables that influence the effectiveness of sales control. The variable used is the sales budget. Intent of this study is to obtain information related to the sales budget of Factory Outlet in relation to the sales effectiveness of Factory Outlet. And the purpose of this study is to determine how much influence the application of the sales budget as a tool of management control in improving effectiveness of sales control. The research method used is descriptive method. The sampling technique used is purposive sampling. Writer chose a simple regression model to be a model of data analysis. Based on the results of research showed that test of

regression model of column Sig. has a ρ value 0,002, this shows the influence of

sales budget to effectiveness of sales control.

(2)

vii

ABSTRAK

Penurunan daya beli masyarakat yang terjadi beberapa bulan terakhir ini berdampak pada tingkat penjualan para pengusaha baik pengusaha kecil maupun pengusaha besar. Para pengusaha pun harus dapat bersaing untuk dapat tetap mempertahankan perusahaan dengan sebaik mungkin. Hampir seluruh kegiatan perusahaan ditujukan untuk memperoleh laba. Perusahaan pun mencapai tujuan yang diharapkan melalui penjualan. Hampir semua aktivitas perusahaan bermula dari upaya untuk mencapai tujuan penjualan dan pertumbuhan penjualan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk menidentifikasi variabel yang mempengaruhi efektivitas pengendalian penjualan. Adapun variabel yang digunakan adalah anggaran penjualan. Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan anggaran penjualan Factory Outlet dalam kaitannya dengan efektivitas penjualan Factory Outlet. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan anggaran penjualan sebagai alat bantu pengendalian manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Model regresi sederhana dipilih penulis untuk menjadi model analisis data. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk pengujian model regresi kolom Sig. memiliki

nilai nilai ρ value sebesar 0,002, hal ini menunjukkan adanya pengaruh antara

anggaran penjualan terhadap efektivitas pengendalian penjualan.

(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vi

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Penelitian...1

1.2 Identifikasi Masalah...7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...7

1.4 Kegunaan Penelitian...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...9

2.1 Anggaran...9

2.1.1 Pengertian Anggaran...9

2.1.2 Perbedaan Penganggaran dengan Perencanaan Strategis dan Peramalan...11

2.1.3 Karakteristik Anggaran...13

2.1.4 Kegunaan Anggaran...14

(4)

ix

2.1.6 Keunggulan, Keterbatasan, dan Syarat Keberhasilan Anggaran...19

2.2 Anggaran Penjualan...21

2.2.1 Pengertian Anggaran Penjualan...21

2.2.2 Perbedaan Anggaran (Budget) Penjualan dengan Peramalan (Forecast) Penjualan...22

2.2.3 Kegunaan Anggaran Penjualan...23

2.2.4 Tujuan Anggaran Penjualan...23

2.3 Efektivitas Pengendalian Penjualan...25

2.3.1 Pengertian Efektivitas...25

2.3.2 Pengertian Pengendalian...25

2.3.3 Pengertian Pengendalian Penjualan...25

2.3.4 Tujuan Pengendalian Penjualan...26

2.4 Kerangka Pemikiran...26

2.4.1 Pengaruh Penerapan Anggaran Penjualan Terhadap Efektivitas Pengendalian Penjualan...27

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data...30

3.2.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...32

3.2.4 Skala Pengukuran...34

3.2.5 Populasi dan Sampel...35

3.2.6 Analisis Data...36

(5)

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...40

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian...40

4.1.1 Factory Outlet...40

4.2 Hasil Penelitian...41

4.2.1 Karakteristik Responden...42

4.2.2 Distribusi Frekuensi...44

4.2.3 Uji Validitas...61

4.2.4 Uji Reliabilitas...64

4.2.5 Uji Normalitas ...66

4.2.6 Uji Heterokedastisitas...68

4.2.7 Uji Regresi Sederhana...69

4.3 Pembahasan...74

4.3.1 Pengaruh Penerapan Anggaran Penjualan Terhadap Efektivitas Pengendalian Penjualan...74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...76

5.1 Simpulan...76

5.2 Saran...78

DAFTAR PUSTAKA...79

LAMPIRAN...82

(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Anggaran dibanding Ramalan...12

Tabel 4.1 Presentase Responden Berdasarkan Jabatan...42

Tabel 4.2 Presentase Responden Berdasarkan Lama Bekerja...42

Tabel 4.3 Presentase Responden Berdasarkan Pendidika Terakhir...42

Tabel 4.4 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dalam penyusunan anggaran, Bapak/Ibu akan menyusun anggaran yang dibutuhkan dengan jumlah yang cukup akurat berdasarkan jumlah unit dan hasil penjualan yang dinyatakan dalam Rupiah"...44

Tabel 4.5 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dalam penyusunan anggaran penjualan pada perusahaan, Bapak/Ibu membagi anggaran penjualan menjadi 12 bulan untuk jangka waktu satu tahun"...46

Tabel 4.6 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dalam membuat anggaran penjualan, semua anggota manajemen dari level atas sampai level bawah akan dilibatkan dalam pembuatan anggaran penjualan, termasuk Bapak/Ibu"...47

Tabel 4.7 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Untuk persetujuan anggaran penjualan sepenuhnya ditentukan oleh Manajer Penjualan dan selanjutnya pengesahan anggaran penjualan dilakukan oleh Dirketur Utama"...48

Tabel 4.8 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dalam menghadapi keadaan yang tidak menentu, Bapak/Ibu sebagai pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan anggaran penjualan dapat mengubah dan menyesuaikan anggaran penjualan sesuai dengan keadaan yang sedang dialami"...49

(8)

xiii

Tabel 4.10 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dengan adanya

penyusunan anggaran penjualan, maka membantu perusahaan dalam mencapai rencana jangka panjang perusahaan"...51 Tabel 4.11 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dengan adanya

penyusunan anggaran penjualan selama ini, maka kegiatan penjualan perusahaan dapat terlaksana sesuai target yang telah

ditetapkan"...52 Tabel 4.12 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dalam penyusunan

anggaran penjualan, Bapak/Ibu selalu menyesuaikan antara anggaran penjualan dengan kemampuan produskinya"...53 Tabel 4.13 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dengan adanya

penyusunan anggaran penjualan selama ini, maka membantu

Bapak/Ibu dalam melakukan pengawasan penjualan"...54 Tabel 4.14 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Bapak/Ibu akan selalu

membandingkan anggaran penjualan dengan realisasi

penjualan"...55 Tabel 4.15 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Untuk mengatasi

penyimpangan antara anggaran penjualan dengan realisasi penjualan yang terjadi, maka tindakan perbaikan akan selalu dilakukan oleh Bapak/Ibu"...56 Tabel 4.16 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dalam menetapkan

target penjualan yang ingin dicapai, Bapak/Ibu akan menetapkan target penjualannya sesuai dengan sumber daya yang

tersedia"...57 Tabel 4.17 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dalam menetapkan

kebijakan perusahaan di bidang pemasaran atau penjualan perusahaan, Bapak/Ibu menetapkannya dengan mengacu kepada tujuan

perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang

dikehendaki"...58 Tabel 4.18 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Dalam melakukan

(9)

xiv

Tabel 4.19 Presentase Jawaban Responden - Pernyataan "Pengawasan penjualan yang telah dilakukan perusahaan dapat menghasilkan laba kotor yang diharapkan untuk mencapai hasil pengembalian yang diharapkan atau

investasi"...61

Tabel 4.20 Hasil Uji Validitas Variabel X - Anggaran Penjualan... (Tahap Pertama) ...63

Tabel 4.21 Hasil Uji Validitas Variabel X - Anggaran Penjualan... (Tahap Kedua) ...64

Tabel 4.22 Hasil Uji Validitas Variabel Y - Pengendalian Penjualan...65

Tabel 4.23 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X - Anggaran Penjualan...66

Tabel 4.24 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y - Pengendalian Penjualan...67

Tabel 4.25 Hasil Uji Normalitas...68

Tabel 4.26 Hasil Uji Heterokedastisitas...70

(10)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner

Lampiran B Hasil Jawaban Responden

Lampiran C Hasil Uji Validitas Variabel X - Anggaran Penjualan (Tahap Pertama) Lampiran D Hasil Uji Validitas Variabel X - Anggaran Penjualan (Tahap Kedua) Lampiran E Hasil Uji Validitas Variabel Y - Pengendalian Penjualan

Lampiran F Hasil Uji Reliabilitas Variabel X - Anggaran Penjualan Lampiran G Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y - Pengendalian Penjualan Lampiran H Hasil Uji Normalitas

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Beberapa bulan terakhir ini perekonomian Indonesia sedang menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan bagi semua pihak (Arif Budianto, 2013). Hal ini merupakan dampak dari adanya kenaikan BBM yang baru saja terjadi beberapa bulan terakhir. Sehingga berdampak pula pada tingkat daya beli masyarakat. Penurunan daya beli, mulai terasa sejak pertengahan Juni, sebelum pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Penurunan daya beli semakin parah, setelah kenaikan harga BBM yang memicu kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas). Adanya penurunan daya beli ini berdampak pada tingkat penjualan para pedagang yang

mengharuskan pedagang untuk menjual barang dagangannya lebih lama (Arif Budianto, 2013).

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

untuk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Balikpapan dan sebagainya lebih kepada pemenuhan gaya hidup (Tutum Rahanta, Ketua Umum Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), 2013).

Untuk dapat bersaing, para pengusaha harus berusaha memperbaiki perusahaannya agar dapat bertahan dalam situasi yang kurang menguntungkan bagi para perusahaan dagang (Bertha Elvina, 2004). Perusahaan dagang memegang peranan yang cukup penting dalam pembangunan. Semakin luasnya kesempatan berusaha dalam bidang perdagangan, dibutuhkan manajemen perusahaan yang dapat berpikiran ke depan agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan untuk mencapai laba dapat tercapai dan dapat mempertahankan kelangsungan perusahaan disaat sedang terjadinya kondisi perekonomian yang tidak stabil (Bertha Elvina, 2004).

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

gembar-gembor setelah banyak penundaan, ponsel ini ternyata gagal memuaskan konsumen. Pada bulan Juni, Heins mengatakan perusahaan menjual hanya 2,7 juta ponsel Z10 dari 6,8 juta yang dibuat. Banyak pengguna Blackberry yang lebih memilih untuk tetap memakai model sebelumnya (Thorstein Heins, pimpinan eksekutif Blackberry).

Pada umumnya hampir seluruh kegiatan perusahaan ditujukan untuk memperoleh laba (M. Fuad, 2000 : 22). Demi tercapainya tujuan tersebut, perlu adanya strategi dan pengelolaan yang efektif untuk keseluruhan kegiatan yang ada didalam perusahaan, sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar dengan harga yang dapat diterima pula oleh masyarakat di tengah kondisi persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan dapat tetap bertahan dan terus mengembangkan perusahaan (Bertha Elvina, 2004).

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

dicapai, strategi yang akan digunakan dan sebagainya (Rudianto, 2006 : 117). Sementara untuk fungsi pengendalian berkaitan erat dengan upaya untuk menjamin bahwa setiap sumber daya organisasi telah bekerja dengan efisien dan efektif (Rudianto, 2006 : 117).

Setiap aktivitas usaha yang dijalankan sesuai dengan perencanaan dan proses pengendalian yang baik, akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam mewujudkan keinginan perusahaan untuk mencapai tujuan, maka diperlukan suatu alat bantu bagi manajemen, yang berfungsi sebagai tolak ukur bagi manajemen dalam menilai keberhasilan pelaksanaan proses perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Anggaran merupakan alat manajemen yang sangat bermanfaat bagi manajemen dalam melaksanakan dan mengendalikan organisasi agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien (Nafarin, 2007 : 19).

Dengan adanya anggaran maka akan memudahkan bagi perusahaan dalam melakukan pengawasn kegiatannya. Hal ini dikarenakan anggaran merupakan perencanaan formal dari seluruh kegiatan perusahaan di dalam jangka waktu tertetnu yang dinyatakan di dalam unit kuantitatif (moneter) (Agus Ahyari, 1994 : 8).Karena itu anggaran dapat dijadikan sebagai alat bantu yang memadai bagi mnajemen dalam mengefektifkan penjualan perusahaan.

Anggaran (budget) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, dan sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja (Munandar, 2007 : 10).

Perusahaan mencapai tujuan yang diharapkan melalui penjualan. Hampir semua aktivitas perusahaan bermula dari upaya untuk mencapai tujuan penjualan dan pertumbuhan penjualan. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering dianggap sebagai dasar dari seluruh anggaran (Blocher, 2007 : 460). Sehingga anggaran penjualan dipilih penulis untuk menjadi alat bantu pengendalian manajeman dalam membantu pencapaian tujuan perusahan.

Anggaran penjualan merupakan anggaran dasar yang mempengaruhi anggaran departemen lain seperti anggaran produksi, anggaran pembelian, anggaran

tenaga kerja, anggaran biaya overhead, anggaran kas, dll (Mukesh & Ranju, 2006-07 : 315). Anggaran penjualan pun dapat digunakan sebagai

alat untuk perencanaan dan sebagai mekanisme pengendalian (Kujnish, 2006 : 250-251).

Angaran penjualan dilakukan untuk menaksir besarnya penjualan yang diharapkan selama masa tertentu (M. Tohar, 2000 : 146). Hal ini dimaksudkan agar ada kegiatan yang diarahkan untuk mencapai atau melampaui target yang telah ditentukan dalam anggaran penjualan (M. Tohar, 2000 : 146)

Anggaran penjualan membantu organisasi untuk meningkatkan penjualan, untuk melakukan pengendalian terhadap biaya penjualan sehingga memungkinkan

organisasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi (Mukesh & Ranju, 2006-07 : 319). Ini adalah alat kendali yang berada di tangan

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

berdasarkan analisis terhadap penjualan di masa lalu dan keadaaan di masa sekarang (Bertha Elvina, 2004).

Kegiatan penjualan memegang peranan penting dalam meningkatkan penjualan (Nafarin, 2007 : 166). Tidak ada satu pun perusahaan yang mampu bertahan apabila perusahaan tersebut tidak mampu menjual barang atau jasa yang dihasilkannya (Nafarin, 2007 : 166). Sementara itu kenaikan harga yang terjadi pada akhir-akhir ini baik dalam sektor ritel seperti barang tersier yang lebih terpusat

kepada barang impor menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa perusahaan (Tutum Rahanta, 2013). Factory Outlet sebagai bagian dari bisnis ritel, saat ini

persaingan Factory Outlet sangat bersaing, terutama di kota Bandung. Bandung adalah salah satu kota di Indonesia yang menjamurnya bisnis Factory Outlet. Perkembangan Factory Outlet di kota besar seperti Bandung mengalami peningkatan yang cukup pesat. Bandung tidak lagi hanya menyandang predikat sebagai kota kembang atau ”Paris van Java” melainkan kota jasa atau wisata belanja. Belakangan bahkan muncul sebutan baru untuk kota Bandung, yakni sebagai Kota Factory Outlet (FO). Hampir di semua ruang dalam kota dapat mudah dijumpai toko-toko yang menjual pakaian sisa ekspor berkualitas dunia dengan ragam model yang sangat eksklusif. Yang semua itu dihasilkan dari keterampilan tangan orang Bandung (Sri Umi Lestari, 2010).

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Penerapan Anggaran

Penjualan Sebagai Alat Bantu Pengendalian Manajemen dalam Meningkatkan

(17)

BAB I PENDAHULUAN 7

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan penulis di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah, yaitu seberapa besar pengaruh penerapan anggaran penjualan sebagai alat bantu pengendalian manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan anggaran penjualan Factory Outlet dalam kaitannya dengan efektivitas penjualan Factory Outlet.

Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan anggaran penjualan sebagai alat bantu pengendalian manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi Penulis

Diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dalam masalah penerapan anggaran penjualan sebagai alat bantu pengendalian manajemen dalam menigkatkan efektivitas penjualan.

2. Bagi Factory Outlet

(18)

BAB I PENDAHULUAN 8

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

sebagai bahan masukan atau perbandingan dalam menyusun anggaran penjualan selanjutnya.

3. Bagi Perguruan Tinggi

(19)

76

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan anggaran penjualan sebagai alat bantu pengendalian manajemen dalam meningkatkan efektifitas pengendalian penjualan pada Factory Outlet dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penyusunan anggaran penjualan pada Factory Outlet telah dilakukan dengan efektif karena :

1) Dalam Factory Outlet, baik Factory Outlet dalam skala besar ataupun dalam skala kecil terdapat struktur organisai yang menunjukkan adanya wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dengan jelas.

2) Anggaran penjualan yang disusun sudah dinyatakan dalam satuan uang yaitu Rupiah, mencakupi jangka waktu tertentu yaitu satu tahun, dan adanya otorisasi dalam pengesahan anggaran yang diusulkan.

3) Berperannya fungsi anggaran sebagai perencanaan dan sebagai alat penilaian evaluasi kerja.

4) Hasil realisasi penjualan yang selalu dibandingkan dengan anggaran penjualan, yang kemudian dari penyimpangan yang terjadi dapat diperbaiki dan dilakukan tindakan perbaikan agar perusahaan dapat menjadi lebih baik. 2. Pengendalian penjualan yang dilakukan pada Factory Outlet telah dilakukan

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 77

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1) Target penjualan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan kualitas yang dikehendaki oleh perusahaan.

2) Berjalannya penerapan kebijakan yang telah disusun perusahaan untuk mendukung pencapaian volume penjualan yang dikehendaki oleh perusahaan.

3) Adanya efisiensi biaya penjualan dalam mencapai volume penjualan yang diinginkan perusahaan.

4) Perusahaan menghasilkan laba kotor yang diharapkan yang kemudian pencapaian dari hasil pengembalian tersebut diharapkan dapat menjadi investasi bagi perusahaan.

3. Penyusunan anggaran penjualan pada Factory Outlet telah memenuhi kriteria yang ditetapkan, hal ini terlihat dari :

1) Karakteristik anggaran yang sudah memadai, yaitu : a) Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan.

b) Anggaran umumnya mencakupi jangka waktu satu tahun.

c) Angaran berisi komitmen dan kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencpaai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran,

d) Anggaran disetujui dan disahkan oleh manajer tingkat atas.

e) Anggaran yang dibuat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi serta kemampuan yang dimiliki perusahaan.

(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 78

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

4. Penulis menemukan beberapa kelemahan yaitu belum berjalannya anggaran penjualan pada Factory Outelet yang dapat berperan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kerja, sebagai pengkoordinasian kerja, dan juga sebagai pengawasan kerja. Akan tetapi untuk Factory Outlet belum memaksimalkan fungsi anggatan tersebut dengan baik.

5.2 Saran

Setelah mempelajari pembahasan dan menarik simpulan, penulis memberikan saran sebagai dasar pertimbangan dan masukan bagi Factiry Outlet yang berada di kota Bandung :

1. Anggaran penjualan pada factory outlet dapat lebih dimaksimalkan untuk menunjang kegiatan penjualan dalam membantu perusahaan untuk mencapat target penjualan yang ditetapakan.

2. Anggaran penjualan lebih diperhatikan dengan baik agar anggaran penjualan yang telah disusun dapt ikut berperan serta dalam membantu perusahaan untuk mengawasi penjualan.

(22)

79

DAFTAR PUSTAKA

Agus Ahyari. 1994. Anggaran Perusahaan Edisi Kesatu. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Anthony, Robert N., & Vijay Govindarajan. 2004. Management Control System 11

Edition. New York: Mc. grow - Hill International Edition.

Arif Budianto. 2013. BBM Naik, Daya Beli Masyarakat Tutun Drastis.

SindoNews.com, 27Juni 2013 diakses dari

http://ekbis.sindonews.com/read/2013/06/27/34/754681/bbm-naik-daya-beli-masyarakat-turun-drastis

Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 2013. Kota Bandung Dalam Angka. Bandung : Badan Pusat Statistik Kota Bandung.

Bertha Elvina. 2004. Pemanfaatan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Mendukung Efektivitaas Pengendalian. Bandung: Universitas Widyatama.

Blocher. 2007. Manajemen Biaya 1 (edisi 3). Jakarta: Salemba Empat.

Cooper, Donald R. dan Schindler, Pamela S. 2003. Bussiness Research Methods

Eight Edition. New York : McGraw-Hill Education International Edition.

Henry Simamora. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta. Horngren, Charles T., George Foster, Sirkant M. Datar, &Howard d. Teall. 2003.

Cost Accounting : A Managerial Emphasis. Pearson Education.

Husein Umar. 2002. Metode Riste Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman (Edisi 2004/2005). Yogyakarta : BPFE

Justine T. Sirait. 2009. Anggaran Sebagai Alat Bantu Bagi Manajemen: Ikhtisar

Teori dan Soal-Soal. Jakarta : Grasindo

Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen edisi kedua. Jakarta: Bumi Aksara. M Fuad. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

M.Munandar. 2007. Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE .

(23)

DAFTAR PUSTAKA 80

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Nur Indiantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

R.A. Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen Buku 2 Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Thorstein Heins. 2013. Terus Rugi BlackBerry Kurangi Karyawan. Kompas.com, 22 September 2013 diakses dari http://tekno.kompas.com/read/ 2013/09/22/1303241/ terus.rugi.blackberry.kurangi.karyawan

Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen : Informasi Untuk Pengambilan Keputusan

Manajemen, Edisi Pertama. Jakarta: PT. Grasindo.

Sri Umi Lestari . 2010. Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Factory Outlet Renariti Bandung. Bandung. UNIKOM Bandung

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis Cetakan Kedelapan. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. 2006. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Cetakan Kedua. Bogor :

Ghalia Indonesia

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, dan Albert Kurniawan. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung : Alfabeta

Trehan, Mukesh. & Ranju Trehan. 2006-07. Advertising and Sales Management. India: V.K. Enterprises Publlications

Trimanto S. Wardoyo. dan Luthfi Adriyanto. 2011. Perananan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu ManajemenDalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Penjualan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara VIII, Bandung).

Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 06 Tahun ke-2 September-Desember 2011

Tutum Rahanta. 2013. Aprindo: Daya Beli Masyarakat Turun Hingga 10%. Metro TV News.com, 14 September 2013 diakses dari

http://m.metrotvnews.com/read/news/2013/09/14/181552/Aprindo-Daya-Beli-Masyarakat-Turun-Hingga-10

Usry, Milton F. & Lawrence H. Hammer. 1991. Cost Accounting: Planning and

Control.10th Edition. USA: South-Western Publishing Co. Diterjemahkan

(24)

DAFTAR PUSTAKA 81

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Vashish, Kujnish. 2006. A Practical Approach to Sales Management. Atlantic Publishers &Distributors (P) LTD.

Ward, William J. 1994. Health Care Budgeting and Financial Management for

Non-Financial Managers. Greenwood Publishing Group.

Wilson, James D. & John B. Campbell. 1981. Controllership: The Work of The

Management Accountant. 3th Edition. New York: John Willey & Sons, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Pengawasan atas aktivitas dalam peIllsabaan majn ataupun yang sedang berkembang menjadi lebih rumit dengan adanya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dati pimpinan

Dalam hal ini penulis hanya membahas mengenai struktur organisasi dan pemberian wewenang dan tanggung jawab dan pengendalian terhadap sistem komputer yang ada karena suatu sistem

[r]

Menurut Edy Sukarno (2000) Anggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang sekaligus digunakan sebagai dasar sistem pengendalian keuangan untuk periode yang

Anggaran penjualan sebagai alat pengendalian pada Dealer Mulyana Motor sampai sejauh ini sangat berperan dalam rangka meningkatkan efektivitas penjualan, hal ini terlihat

Penulis melakukan penelitian pada PT Pastika Pradipta Andharu dengan tujuan untuk mengetahui “peranan anggaran biaya promosi sebagai alat bantu pengendalian manajemen

Sedangkan efektivitas perusahaan dalam manajemen aktiva baik lancar maupun tetap, dan juga efektivitas struktur pendanaan aktiva-aktiva tersebut, sehingga

Karena keterbatasan tersebut maka pemilik mencari pihak yang dapat diserahkan tanggung jawab untuk mengelola perusahaan, pihak tersebut adalah manajemen (pengelola). Untuk