• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR’AN Nilai Pendidikan Akhlak Pada Kisah Nabi Yusuf Dalam Al-Qur’an.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR’AN Nilai Pendidikan Akhlak Pada Kisah Nabi Yusuf Dalam Al-Qur’an."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH

NABI YUSUF DALAM AL-

QUR’AN

SKRIPSI

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Nia Fatmawati S

NIM : G000 070 003

FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

QS. Yusuf : 108









































108. Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang

mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci

(6)

vi

PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Ayah dan Ibunda tersayang, yang telah banyak membantu penulis baik materiil maupun spirituail serta doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu.

2. Suami tercinta yang setiap saat memberikan bimbingan baik moril mapupun spiritual, sehinga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Kakanda yang telah banyak membantu memberikan bimbingan sampai penulisan skripsi ini dapat diselesaikan

(7)

vii

ABSTRAK

Imam Ibnu Katsir mengatakan, ketika Nabi Yusuf masih kecil dan belum mencapai usia baligh, ia pernah bermimpi seakan melihat sebelas bintang, dan sebelas bintang itu diumpakanan sebagai kesebelas saudara-sadaraunya yang lain, lalu ia juga melihat matahari dan bulan yang diumpakanan sebagai ayah dan ibunya, namun kesemuanya itu tunduk tersujud kepadanya, ia pun menjadi bingung dengan arti dari mimpi tersebut. Nilai-nilai pendidikan akhlak kisah nabi Yusuf dapat dijadikan sebagai landasan dasar dalam meningkatkan keimanan, walaupun ada berbagai macam godaan-godaan. Hal ini mengandung pengertian bahwa akhlak Nabi Yusuf dapat dijadikan sebagai salah satu landasan dasar dalam meningkatkan pendidikan akhlak.

Rumusan masalah dalam penelitian ini : Apa saja nilai-nilai pendidikan akhlak pada kisah Nabi Yusuf dalam Al-Qur’an? Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan nilai-nilai pendidikan akhlak pada Nabi Yusuf dalam Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang mana seluruh data yang diperoleh melalui pustaka kemudian dianalisis disesuaikan dengan sumber data yang sebenarnya. Teknik pengumpulan menggunakan dokumentasi dengan menelaah berbagai nara sumber dari buku-buku ilmiah, kamus, Al-Qur’an dan lain sebagainya.

Analisis data bahwa pada malam itu Nabi Yusuf melihat dalam mimpinya seakan-akan sebelas bintang, matahari dan bulan yang berada di langit turun dan sujud di depannya. Terburu-buru setelah bangun dari tidurnya, ia datang menghampiri ayahnya, menceritakan kepadanya apa yang ia lihat dan alami dalam mimpi namun ayahnya berpesan jangan sampai mimpinya diberitahukan kepada orang lain, karena kelak akan menjadi orang yang dihormati dan diteladani.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa : Kisah nabi

Yusuf dalam Al Qur’an surat Yusuf ayat 4 – 10 mengisahkan tentang tabir mimpi suatu saat nanti Yusuf akan menjadi orang yang terhormat walaupun saudara kandungnya tidak senang dan berencana untuk melenyapkannya. Nabi Yusuf pada usia 12 tahun sudah menerima wahyu dari Allah SWT lewat mimpi karena memiliki kemurnian jiwa. Nabi Yusuf seorang yang sabar dan tabah pada saat dibuang ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya yang tidak senang keberadaan Nabi Yusuf karena dinilai sangat dicintai oleh ayahnya. Nabi Yusuf memiliki keimanan yang kuat pada saat di goda oleh Zulaikha yang cantik jelita, tetapi tetap dalam keimanan walaupun masuk ke dalam penjara. Nabi Yusuf menolak jabatan dari raja ketika menafsirkan tabir mimpinya sebelum fitnah yang menimpa dirinya dengan Zulaikha benar-benar bersih atau dapat dibuktikan. Nabi Yusuf memiliki sifat amanah dan profesional kerja serta mampu menahan amarah ketika saudara kandung yang membuangnya datang untuk meminta bantuan. Nabi Yusuf merupakan sosok nabi yang memiliki sifat amar ma’ruf nahi mungkar, hal ini terbukti ketika saudaanya meminta bantuan walaupun dahulu yang membuang ke sumur segera dibantu dan dibimbing supaya betaubat.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-hamba-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Nilai Pendidikan

Akhlak Pada Kisah Nabi Yusuf Dalam Al-Qur’an”. Shalawat dan salam bagi junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya.

(9)

ix

kisah Nabi Yusuf ini, Allah menonjolkan akibat yang baik daripada kesabaran, dan bahwa kesenangan itu datangnya sesudah penderitaan.

Dalam penulisan skripsi ini banyak sekali kesulitan dan hambatan yang terjadi, namun berkat bantuan beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini tidak lupa penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. M. Abdul Santosa, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Dra. Chusniatun, M.Ag. selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran. 3. Drs. Zaenal Abidin, M.Ag selaku pembimbing II yang dengan sabar

membimbing dan memberi saran kepada penulis selama pelaksanaan penulisan skripsi.

4. Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah membeirkan pelayanan administrasi dengan baik. 5. Seluruh staf perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah

memberikan pelayanan dalam peminjaman buku.

6. Fitriawati Muru’ah, selaku teman, sahabat seperjuangan yang dengan ikhlas selalu memberikan informasi dan banyak bantuan.

(10)

x

(11)

xi

DAFTAR ISI

Hlm

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Tinjauan Pustaka ... 7

B. Tinjauan Teoritik ... 9

1. Ruang Lingkup Nilai Pendidikan Akhlak ... 9

2. Macam-macam Akhlak ... 13

(12)

xii

4. Macam-macam Nilai Akhlak... 20

5. Tujuan Akhlak ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 33

B. Sumber Data ... 34

C. Metode Analisis Data ... 34

BAB IV KISAH NABI YUSUF ... 36

BAB V NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF ... 51

A. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak ... 51

B. Kisah Nabi Yusuf dalam Al-Qur’an ... 57

C. Nilai-nlai Pendidikan Akhlak Nabi Yusuf dalam Al-Qur’an ... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi antarbudaya etnis Tionghoa dan pribumi di Komplek Puri Katelia Indah Kecamatan Medan Johor Kota Medan dan

Tujuan: untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB Paru di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan.. Metode: Penelitian

pendapat   fraksi  dan  hasil  pembahasan  sebagaimana

B OUTLINE DOKUMEN 1 Pendahuluan 0,5 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 0,5 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya 0,5 4 Profil Kabupaten 0,5 5

Tabel 2.2 Gaya Bahasa Kiasan dalam Kumpulan Cerpen Rectoverso Karya Dewi Lestari No Gaya Bahasa Kiasan Jumlah 1 Persamaan atau simile 20 2 Personifikasi atau Prosopopoeia 4 3

Maksud dari Penyusunan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pesisir Selatan ini adalah untuk mengetahui dan mendokumenkan perencanaan dalam kurun waktu satu

Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa keadilan organisasi, kepuasan kerja, dan pemberdayaan pegawai secara simultan (bersama-sama)

Apabila akad hutang piutang atau hubungan kerja yang lain harus dicatatkan, mestinya akad nikah yang begitu luhur, agung, dan sakral lebih utama lagi untuk