• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa (Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa (Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL

99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

(Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh:

INAYAH DAMAYANTI G 000 100 154

FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)
(3)

ABSTRAK

Islam mengatur segala aspek kehidupan manusia dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar. Dari keseluruan ajaran islam, akhlak menempati kedudukan yang sangat penting. Sumber utama akhlak adalah sebagaimana sumber Islam yaitu al-Quran as-Sunah. Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra menggunakan media penyampaian pesan-pesan yang ada di dalam Islam salah satunya dengan lewat karya sastra berupa novel 99 Cahaya di Langit Eropa. Di dalam novel tersebut banyak pesan pendidikan akhlak yang dapat di petik. Penulis tertarik dengan novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra karena bahasa yang digunakan dalam novel mengalir, mudah di cerna dan di resapi.

Rumusan masalah dalam penelitian ini “Nilai-nilai pendidikan akhlak apa

saja yang terkandung dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa?” penelitian ini di golongkan ke dalam penelitian kepustakaan (library research). Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pesan pendidikan akhlak dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan wawancara. Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode kualitatif diskriptif.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1). Akhlak terhadap Allah yang berupa: mengutamakan segala perintah-Nya seperti sholat, berdo‟a, menyegerakan untuk berbuat kebaikan dan menjauhi segala larangannya. Serta bersyukur adalah salah satu akhlak terhadap Allah, dan Allahpun menjanjikan kepada hamba-Nya akan menambah nikmatnya jika hamba itu bersyukur. (2). Nilai pendidikan akhlak terhadap manusia, meliputi akhlak terhadap diri sendiri: menjaga makan dan minumnya, mengajarkan ilmu pada orang lain, berbusana yang islami, bertaubat dan menjauhkan diri dari dosa besar. Akhlak terhadap sesama muslim; Mengucapkan salam ketika bertemu, menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, menyantuni yang fakir, Saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, Saling menasehati dalam hal kebenaran dan dengan kesabaran. Akhlak terhadap keluarga: Akhlak terhadap suami, Akhlak terhadap orang tua. Akhlak terhadap orang kafir: Saling menghormati antar pemeluk agama, memaafkan mereka, berbuat baik dan adil terhadapnya. dan Akhlak terhadap orang lain atau masyarakat: mengajarkan tentang konsep ikhlas dalam memberi (take and give).

(4)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan Islam memiliki tujuan utama yaitu membentuk akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral, berjiwa bersih, cita-cita besar, dan memiliki akhlak yang tinggi serta luhur. Allah SWT menggambarkan dalam al Qur‟an tentang janji-Nya terhadap orang yang senantiasa berakhlak baik, di antaranya QS. An-Nahl/16 : 97

ْ م احلاص ل ع ْ م

ه ٰىثْ أ ْ أ رك

ْم َ يزْج ل ۖ ِيط ايح هَ ييْح لف مْ م

ل ْعي ا اك ام سْحأب ْمهرْجأ

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.1

1 Q.s. An-Nahl: 97

Akhlak adalah budi pekerti, kesopanan.2 Perbuatan manusia disebut akhlak jika terpenuhi dua syarat berikut ini: Pertama, perbuatan itu dilakukan berulang-ulang. Kedua, perbuatan itu timbul dengan mudah tanpa dipikir.3

Akhlak yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi terciptanya hubungan baik antar sesama. Salah satu misi yang dibawa Rasulullah ialah membina kembali akhlak manusia.

Rasulullah bersabda:

اقلخ ْم سْحأ ا ا ي ي م لا ل ْكأ

Artinya: Orang yang sempurna imannya ialah mereka yang baik akhlaknya.4

Pengetahuan tentang akhlak dapat diperoleh dari berbagai sumber salah satunya yaitu novel. Novel merupakan salah satu bentuk dari sebuah karya sastra atau cerita fiksi dalam bentuk tulisan dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya.

Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita

2

Imron Rosyadi, dkk. Studi Islam 1. (Surakarta: LPIK UMS, 2013), hlm 90.

3Ibid. hlm 92.

(5)

kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut.5 Pesatnya perkembangan novel terbukti dengan banyaknya novel yang beredar di pasaran dan bahkan diangkat menjadi sebuah film.

Novel 99 Cahaya di Langit Eropa banyak memberikan gambaran mengenai nilai-nilai pendidikan akhlak terhadap sesama, sesuai dengan kandungan al-Qur‟an dan as-Sunnah. Untuk menjadi seorang agen muslim yang berakhlak islam dan menebar kedamaian, maka peneliti tertarik untuk meneliti kandungan akhlak yang terdapat dalam novel tersebut, dengan judul “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel 99 Cahaya di Langit

Eropa” (Karya Hanum Salsabiela

Rais & Rangga Almahendra). Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang penulis kemukakan di atas, agar permasalahan yang ada dapat dibahas secara terarah dan sesuai dengan sasaran, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan yang

5

http://bocahsastra.wordpress.com/201 2/05/22/pengertian-novel-dan-unsur-unsurnya/ diakses pada 28 April 2014. Pukul. 20.00. hlm.1

akan dikaji penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut: “Nilai-nilai

pendidikan akhlak apa saja yang terkandung dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa?”

Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengidentifikasikan nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

a. Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dan memberikan konstribusi yang positif bagi dunia pendidikan, khususnya bagi pengembangan media melalui pemanfaatan seni sastra.

(6)

jual tetapi hendaknya lebih memperhatikan pesan positif yang bisa disampaikan melalui karya sastra.

Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari duplikasi dan kesamaan karya tulis ilmiah, perlu di kemukakan beberapa penelitian dalam bentuk skripsi mahasiswa yang sudah ada, di antaranya adalah:

1. Yeni Oktarina (UMS, 2009), yaitu “Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada lima nilai pendidikan islam dalam novel Laskar Pelangi, yaitu: (1) Nilai kejujuran, (2) Nilai keikhlasan, (3) Nilai kesederhanaan, (4) Nilai Persahabatan dan (5) Nilai kepemimpinan.

2. Sri Pari Umi (UMS, 2001), yaitu “Pendidikan Akhlak dalam Surat An-Nur Ayat 27 sampai 31”. Berisi tentang norma-norma atau aturan Allah yang harus dipatuhi oleh makhluk-Nya, yaitu berupa akhlak terhadap sesama manusia yang isinya antara lain: peraturan meminta izin dan mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum

memasuki rumah yang tidak disediakan untuk dihuni oleh suatu kaum tertentu, tetapi disediakan untuk dinikmati oleh siapapun yang membutuhkan, seperti: hotel, kamar mandi umum, rumah makan dan lain-lain.

3. Mohamad Agus Susanto (UMS, 2008), yaitu “Pendidikan Akhlak dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih (Dwilogi Pembangun Jiwa) Karya Habiburrahman El Shirazy”. Berisi tentang (1) Akhlak kepada Allah: Mengutamakan perintah Allah, mencintai Al-Qur‟an dan berdzikir. (2) Akhlak terhadap Rasulullah: Bershalawat dan menjalankan tuntunan Rasulullah SAW. (3) Akhlak pribadi: Memiliki prinsip hidup berdasarkan Islam dan memiliki etos kerja yang tinggi. (4) Akhlak keluarga: Mendoakan kedua orang tua dan meringankan kesulitan keluarga. (5) Akhlak terhadap masyarakat: Melaksanakan etika pergaulan Islam, bersilaturahim dan membantu kesulitan sesama muslim.

(7)

penelitian yang sama dengan tema penelitian ini, muatan nilai pendidikan akhlak dalam novel, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Agus Susanto (UMS, 2008). Namun, dalam penelitian ini akan lebih konsentrasi dalam penelitian terhadap novel 99 Cahaya di Langit Eropa. Dengan demikian masalah yang diangkat dalam penelitian ini memenuhi unsur

kebaruan. “Nilai-Nilai Pendidikan

Akhlak Dalam Novel 99 Cahaya di Langit Eropa”.

Tinjuan Teoritik Tentang Pendidikan Akhlak dan Novel

1. Pendidikan Akhlak

A.Pengertian Pendidikan Akhlak Pendidikan akhlak terdiri dari dua kata, yaitu “pendidikan”

dan “akhlak”. Pendidikan

merupakan sebuah sistem sosial yang menetapkan pengaruh adanya efektif dari keluarga dan sekolah dalam membentuk generasi muda dari aspek jasmani, akal, dan akhlak.6 Bisa dikatakan bahwa pendidikan adalah proses pembentukan karakter yang tidak terlepas dari

6 Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia. (Jakarta: Gema Insani. 2004), hlm. 25.

al-Qur‟an dan as-Sunnah.

Adanya pendidikan, seseorang mampu berinteraksi dalam lingkungan dengan akhlak yang baik.

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting, sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaknya.

Jadi, pendidikan akhlak adalah suatu proses penanaman sifat dalam diri manusia sehingga menjadi kepribadian yang akan muncul secara spontan bila diperlukan tanpa memerlukan pertimbangan berdasarkan

al-Qur‟an dan as-Sunnah.

B.Fungsi Pendidikan Akhlak

(8)

SWT dan makhluk Allah yang lainya.

Dalam hal ini manusia yang mempunyai akhlak mampu membedakan antara perbuatan terpuji dan tercela serta dapat membentengi diri dari perbuatan dosa.

Pendidikan akhlak jelas sangat berfungsi dalam kehidupan manusia agar menghasilkan akhlak manusia yang baik berdasarkan al-Qur‟an dan as-Sunnah.

C.Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak

Dalam persepktif pendidikan Islam, pendidikan akhlak al-karimah adalah faktor penting dalam pembinaan umat manusia, oleh karena itu, pembentukan akhlak al-karimah dijadikan sebagai bagian dari tujuan pendidikan Islam. Ruang lingkup akhlak meliputi:

1. Akhlak terhadap Allah.

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk,

kepada Tuhan sebagai khalik. Dan sebagai titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah.

ََ سْ ْْا َ جْلا تْقلخ ام

ْعيل

Artinya: Dan Aku (Allah) tidak ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.(QS. Adz-Dzariyat: 56).

Bertaqwa dan mengabdi hanya kepada Allah, tidak akan mempersekutukan-Nya dengan apa pun dalam bentuk apa pun, serta dalam keadaan situasi dan kondisi yang bagaimanapun.

2. Akhlak terhadap Manusia. 1) Akhlak terhadap diri

sendiri.

Diantara akhlak terhadap diri sendiri adalah sebagai berikut:

a. Menjaga makan dan minumnya.

(9)

c. Berbusana yang Islami.7 d. Bertaubat dan

Menjauhkan Diri dari Dosa Besar

2) Akhlak terhadap keluarga. Akhlak terhadap keluarga meliputi:

a) Terhadap suami.8

 Wajib menaati suami,

 Menjaga kehormatan dan harta suami,

 Menjaga kemuliaan dan perasaan suami,

 Melaksanakan hak suami, mengatur rumah, dan mendidik anak

b) Terhadap orang tua.9

 Harus menaati kedua orang tua dalam urusan apapun selagi didalamnya tidak terkandung

kedurhakaan.

 Berbicara dengan sopan.

7 Rahmat Djatnika, Sistem Etika Islami : Akhlak Mulia, (Jakarta:Pustaka Panjimas, 2002), hlm.129

8 Ibid. hlm. 126-127 9 Ibid. hlm. 122-123

 Tidak memotong pembicaraan tatkala keduanya sedang berbicara.

 Mendoakan keduanya, memintakan

ampunan, membayar hutang-hutangnya, baik hutang harta atau ibadah setelah keduanya meninggal dunia

3) Akhlak terhadap terhadap orang non muslim.

Di antara akhlak terhadap orang non muslim adalah sebagai berikut:

 Saling menghormati antar pemeluk agama.10

 Memaafkan mereka, berbuat baik dan adil terhadapnya.11

10 Sancanation.

Akhlak pada sesama muslim dan non muslim. 2011. Diakses melalui:

http://sancanation.blogspot.com/2011/01/akh

lak-pada-sesama-muslim-dan-non.html.

pada tanggal 3 Juni 2014. Pukul: 21.30.hlm.1. 11Ari Kusriyah. Akhlak terhadap

(10)

4) Akhlak terhadap sesama muslim.

Akhlak yang harus dilaksanakan oleh sesama muslim diantaranya ialah:12

 Mengucapkan salam ketika bertemu.

 Menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, menyantuni yang fakir.

 Saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa.

 Saling menasehati dalam hal kebenaran dan dengan kesabaran. 5) Akhlak terhadap orang lain

atau masyarakat.

Masyarakat di sini maksudnya adalah sekumpulan keluarga yang hidup bersama dalam satu tempat sesuatu. Dalam masyarakat itu hidup berdampingan dengan orang lain. Oleh karenanya, berakhlak yang baik terhadap orang lain menjadi keharusan.

3. Akhlak terhadap alam

Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup,

12 Sancanation. Akhlak pada sesama muslim dan non muslim. 2011. hlm.1.

menjada dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, fauna dan flora yang sengaja diciptakan Tuhan untuk kepentingan menusia dan makhluk lainnya, sayang pada sesama makhluk.13

2. Novel

A.Pengertian novel

Novel adalah sebuah karya sastra berjenis karangan prosa yang panjang, karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang.14

(11)

Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).

2. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).

3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus priantoro, S.Pd).

Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat.

B. Ciri-ciri novel

Ciri-ciri novel adalah sebagai berikut:15

1. Mengandung elemen konflik atau pertikaian antar tokoh-tokohnya.

2. Mengandung sejumlah tokoh yang terdiri dari tokoh utama dan tokoh figuran, lengkap dengan perwatakannya.

3. Mengandung latar tempat para tokohnya bermain dan yang melatarbelakangi tokoh-tokoh itu.

4. Mengandung serangkaian kejadian yang terkait dalam jalinan alur.

C.Unsur-unsur novel

Novel mempunyai unsur-unsur yang terkandung di dalam unsur-unsur tersebut adalah : 1. Tema

Tema merupakan gagasan yang menjalin struktur isi cerita yang menyangkut segala persoalan, yaitu persoalan kemanusiaan, kekuasaan,

15

(12)

kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya.16

2. Alur / Plot

Alur merupakan

peristiwa-peristiwa yang terjadi secara kausal dalam sebuah cerita. Peristiwa kausal merupakan peristiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada keseluruhan karya sastra.

Alur / plot merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat.17 Secara umum jalan cerita terbentuk atas bagian-bagian berikut ini: - Tahap penyesuaian

- Tahap pengungkapan peristiwa

- Tahap peningkatan konflik - Tahap puncak konflik - Tahap penyelesaian 3. Latar

Latar mempunya fungsi untuk membuat cerita fiksi terasa lebih hidup dan segar. Latar meliputi latar

16 E. Kosasih. Apresiasi sastra Indonesia. hlm. 55

17 Ibid. hlm. 58

tempat, latar sosial dan latar waktu.18 Dari ketiga unsur latar tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

4. Penokohan

Penokohan merupakan elemen penting dalam pembentukan bangunan dalam suatu cerita. Tokoh cerita menempati posisi-posisi strategis sebagai pembewa dan penyampaian pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca.

Penokohan adalah cara

pengarang dalam

menggambarkan dan

mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.19 5. Sudut pandang

Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang terdiri atas dua macam, yaitu:20

a. Berperan langsung sebagai orang pertama (sebagai Tokoh yang terlibat dalam cerita yang bersangkutan).

(13)

b. Hanya sebagai orang ketiga yang berperan sebagi pengamat.

6. Amanat

Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui karyanya.21

D.Memahami nilai-nilai dalam novel

Semua karya sastra akan terkait dan melibatkan dinamika suatu kehidupan masyarakat yang punya adat dan tradisi tertentu. Karya sastra tidak lepas dari nilai-nilai budaya, sosial, atau moral.22

1. Nilai-nilai budaya berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia. 2. Nilai-nilai sosial berkaitan

dengan tata laku hubungan antara sesama manusia (kemasyarakatan).

3. Nilai-nilai moral berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia dan masyarakatnya.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library

21 Ibid. hlm. 64 22 Ibid. hlm. 64

research) karena penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan.23

Sumber data yang digunakan berupa sumber data primer dan sekunder.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: Metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan khusus, rekaman kaset, rekaman video, foto dan lain sebagainya.24.

Metode Analisis Data

Dalam proses menganalisis data, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif yang terdiri dari tiga kegiatan, diantaranya adalah:

a. Data reduction (Reduksi data).25 b. Data display (Penyajian data).26

23 Abdurahman Khairullah.

Penelitian Kepustakaan . 2010. Di akses melalui

http://tawatiwi.blogspot.com/2010/12/penelit ian-kepustakaan.html. Pada tanggal 27 Februari 2014. hlm. 1.

24 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006), hlm. 100.

25

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.247

(14)

c. Conclusion Drawing/verification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi).27

Menganalisis novel 99 Cahaya Langit di Eropa dengan tinjauan pendidikan akhlak, analisis tersebut dengan cara membaca memahami kembali data yang sudah diperoleh, selanjutnya mengelompokkan teks-teks yang terdapat dalam novel kemudian menyimpulkan pendidikan akhlak yang terdapat dalam novel tersebut.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Novel 99 Cahaya di Langit Eropa

Berpijak pada uraian mengenai nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, maka ini hasil analisis keberadaan tentang nilai pendidikan akhlak terhadap manusia. Analisis ini di dasarkan pada data-data yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya.

A.Nilai Pendidikan Akhlak terhadap Allah

Akhlak kepada Allah adalah sikap dan perbuatan yang

27 Ibid, hlm. 253

seharusnya dilakukan oleh manusia kepada Allah. Salah satu nilai pendidikan akhlak dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa adalah nilai pendidikan akhlak terhadap Allah.

Rangga mendahulukan shalat dari pada aktivitasnya, karena Rangga merasa diawasi oleh Allah, sehingga ia selalu mengerjakan shalat dan ia ingin menjadikan dirinya sebagai orang yang bertakwa. dan

Bersyukur kepada Allah adalah salah satu akhlak terhadap Allah, dan Allahpun menjanjikan kepada hamba-Nya akan menambah nikmatnya jika hamba itu bersyukur. B.Nilai Pendidikan Akhlak terhadap

Manusia

1. Akhlak terhadap diri sendiri.

 Menjaga makan dan minumnya.28

 Mengajarkan ilmu pada orang lain

 Berbusana yang Islami.29

 Bertaubat dan Menjauhkan Diri dari Dosa Besar

2. Akhlak terhadap keluarga.

28

Miftah Faridl. Etika Islam: Nasehat Islam untuk Anda, hlm.184-187

(15)

a. Akhlak terhadap suami b. Akhlak terhadap orang tua 3. Akhlak terhadap terhadap orang

non muslim.

a) Saling menghormati antar pemeluk agama

b) Memaafkan mereka, berbuat baik dan adil terhadapnya 4. Akhlak terhadap sesama muslim.

Akhlak yang harus dilaksanakan oleh sesama muslim diantaranya ialah:

a) Mengucapkan salam ketika bertemu.

b) Menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, menyantuni yang fakir.

c) Saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa.

d) Saling menasehati dalam hal kebenaran dan dengan kesabaran.

5. Akhlak terhadap orang lain atau masyarakat.

“Konsep ikhlas memberi dan menerima. Take and give. Natalie Deewan percaya bahwa sisi terindah dari

manusia yang sesungguhnya

adalah kedermawanan.”30

Akhlak yang diajarkan oleh Natalie Deewan adalah tentang ikhlas bukan dengan ucapan yang hanya berhenti di mulut. Dia menggelarnya menjadi sebuah kedai makanan sumber kerelaan antara penjual dan pembeli.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan, bahwa dalam cerita 99 Cahaya di Langit Eropa sudah mencakup pendidikan akhlak yang telah dipaparkan pada bab II, yaitu saling membantu satu sama lain.

Sebagai catatan, salah satu titik kelemahan dari novel 99 Cahaya di Langit Eropa adalah bahwa di dalamnya tidak terdapat muatan tentang pendidikan akhlak terhadap alam.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Setelah penulis mendeskripsikan tentang nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, sebagaimana disebutkan dalam

(16)

pembahasan pada bab-bab sebelumnya, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa ditemukan dua nilai pendidikan akhlak dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa, yaitu:

1. Nilai pendidikan akhlak terhadap Allah, yaitu melaksanakan segala

perintahnya sholat, berdo‟a,

menyegerakan untuk berbuat kebaikan dan menjauhi segala larangannya.

2. Nilai pendidikan akhlak terhadap manusia, meliputi akhlak terhadap diri sendiri: menjaga makan dan minumnya, mengajarkan ilmu pada orang lain, berbusana yang islami, bertaubat dan menjauhkan diri dari dosa besar. Akhlak terhadap sesama muslim: Mengucapkan salam ketika bertemu, menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, menyantuni yang fakir, Saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, Saling menasehati dalam hal kebenaran dan dengan kesabaran. Akhlak terhadap keluarga: Akhlak terhadap suami, Akhlak terhadap orang tua. Akhlak terhadap orang non muslim: Saling menghormati antar pemeluk agama, memaafkan mereka, berbuat baik

dan adil terhadapnya, saling mendiskriminasi dalam hal pekerjaan, hal pergaulan, dan hal-hal lainnya diluar masalah agama. dan Akhlak terhadap orang lain atau masyarakat: mengajarkan tentang konsep ikhlas dalam memberi (take and give).

Saran

A.Bagi pengarang Novel

a. Novel dapat dijadikan sebagai media pendidikan akhlak bagi masyarakat. Oleh karena itu, pemasaran atau promosi lebih ditingkatkan lagi kepada masyarakat luas.

b. Penulis yang lain, disarankan menulis karya-karya yang dapat membangun nilai pendidikan Islam bagi yang membacanya. B.Bagi pembaca

a. Sampaikan hikmah dengan melalui cerita-cerita yang mencerahkan

b. Ambillah ibrah dari setiap peristiwa yang terjadi.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Al-„Asqalani, Ibnu Hajar. 2013.

Terjemah Bulughul Maram. Jogjakarta, Hikam Pustaka. Al-Barik, Haya Binti Mubarok. 2013.

Ensiklopedi Wanita Muslimah. Bekasi: Darul Falah.

Ali,Mohammad Daud. 2008. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali press.

Al-Qur‟an dan terjemah

Arikunto, Suharsimi. 2005. Visionary Leadership, Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, Saifudin. 2010. Metode

Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fatih, Ahmad, dkk. 2008. Tulisan-tulisan Membawa Keajaiban: Hasil Karya di Bidang Sastra. Kosasih, E. 2008. Apresiasi sastra

Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.

Rais, Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra. 2011. 99 Cahaya di Langit Eropa. Jakarta Pusat: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rosyadi, Imron, dkk. 2013. Studi Islam 1. Surakarta: LPIK UMS.

Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta Internet (Artikel dalam Jurnal Online) Ari Kusriyah. 2013. Akhlak terhadap sesama muslim dan kepada non muslim menurut etika, agama dan budaya. Diakses melalui

http://arikusriyah.blogspot.com/2013

/03/akhlak-terhadap-sesama-muslim-dan.html. pada tanggal 3 Juni 2014. pukul: 20.48.

Internet (Artikel dalam Jurnal Online) http://bocahsastra.wordpress.com/2012 /05/22/pengertian-novel-dan-unsur-unsurnya/ diakses pada 28 April 2014. Pukul. 20.00.

Internet (Artikel dalam Jurnal Online)Sancanation. 2011. Akhlak pada sesama muslim dan non muslim.

Diakses melalui:

http://sancanation.blogspot.com/2011/0 1/akhlak-pada-sesama-muslim-dan-non.html. pada tanggal 3 Juni 2014. Pukul: 21.30.

Internet (Artikel dalam Jurnal Online) Abdurahman Khairullah. Penelitian Kepustakaan . 2010. Di akses melalui http://tawatiwi.blogspot.com/2010/12/p enelitian-kepustakaan.html. Pada tanggal 27 Februari 2014.

(18)

Internet (Artikel dalam Jurnal Online) Profil Hanum Rais, 2010. Diakses melalui,

Referensi

Dokumen terkait

law). Hukum yang dipakai tidak boleh hasil manipulasi atau "karangan" sendiri. Prinsip batal karena kecerobohan Pejabat. Keputusan Administrasi Negara yang diambil secara

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Debt to Equity Ratio merupakan rasio solvabilitas yang mencerminkan pada kemampuan perusahaan dalam

Selain itu, Malaysia mempedenalkan Dasar Pertanian Negara Ketiga DPN 3 ada menyatakan bahawa dalam usaha meningkatkan pengeluaran padi, ianya perlu meliputi rancangan meluaskan

Sebagai salah satu usaha dibidang pemberian jasa informasi, perpustakaan perlu memberikan pelayanan kepada pengunjung secara cepat dan tepat. Cepat artinya layanan

Dampak nyata pembangunan sektor pariwisata bagi daerah adalah sebagai salah satu sumber bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Provinsi Kalimantan Barat

Meningkatkan Motivasi Penduduk Potensial untuk Bermigrasi ke Kawasan Sulawesi Tenggara dan Daerah Pedesaannya.. Pengembangan Kualitas dan Peningkatan Peranserta Angkatan Kerja

Berdasarkan gambar 9 dapat dilihat bahwa nilai uji kemampuan berpikir kritis perserta didik di SMA Negeri 8 pada materi laju reaksi berada pada 45 mendapat

Elemen Sirkulasi dan parkir merupakan bagian penting dalam membentuk identitas sebuah kota, kota Berastagi memiliki potensi-potensi ekonomi dan pariwisata yang