UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 MEDAN PADA MATERI GARIS DAN SUDUT
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) T.A 2013/2014
Oleh :
Andreas Sembiring NIM. 4103311006
Program Studi Pendidikan matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Judul Skripsi
Nama Mahasiswa NIM
Program Studi Jurusan
FMIPA UNIMED
Dekan,
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 21 Medan Pada Materi Garis dan Sudut Dengan Menggunakan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) T.A. 2013/2014
Andreas Sembiring
4103311006
Pendidikan Matematika Matematika
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Skripsi,
Drs. Syafari, M.Pd
NIP. 19540929 198903 1 001
Mengetahui:
Jurusan Matematika Ketua,
Drs. Syafari, M.Pd.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan BerkatNya yang memberikan kesehatan, kesempatan, dan kemudahan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 21
Medan Pada Materi Garis Dan Sudut Dengan Menggunakan Model
Contextual Teaching and
Learning
(CTL) T.A 2013/2014”, disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : Bapak Drs. Syafari,
M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan
saran-saran yang membangun kepada penulis sejak penyusunan proposal, penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. KMS.
Amin Fauzi, M.Pd, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si., Bapak Dr. Edi Surya, M.Si., dan Ibu Drs. Nerli
Khairani, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang
membangun mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran perkuliahan. Bapak Prof.Dr. Ibnu
Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan
FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua jurusan , Bapak Drs. Yasifati Hia,
M.Si sekertaris jurusan, dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku ketua program studi pendidikan
matematika FMIPA UNIMED serta seluruh Bapak, Ibu Dosen dan Staf Pegawai Jurusan
Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada IbuMarita Yetti, S.Pd.,M.M. selaku Kepala Sekolah SMPNegeri 21 Medan,
BapakModen Sihotang, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP Negeri 21 Medan, guru,
memungkinkan penulis untuk sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala arahan
bantuan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Benyamin Sembiring dan
Ibunda Onna Perangin-angin serta untuk abangda Bennis A Sembiring dan adinda Berry P
Sembiring yang telah banyak memberi kasih sayang, semangat, nasehat, doa, dan materi
sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Terimakasih
untuk teman-teman seperjuangan, kakanda, dan adinda di Jurusan Matematika FMIPA
UNIMED. Teman-teman Kelas Matematika Ekstensi 2010, teman-teman seperjuangan di
kepengurusan HMJ Matematika FMIPA Unimed dan semua sahabat-sahabat yang tidak bisa
penulis cantumkan namanya satu persatu namun senantiasa memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2014
Penulis,
Andreas Sembiring
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 MEDAN PADA MATERI GARIS DAN SUDUT
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) T.A 2013/2014 Andreas Sembiring (NIM. 4103311006)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi Garis dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 21 Medan T.A 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-9 SMP Negeri 21 Medan yang berjumlah 26 orang. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi garis dan sudut SMP Negeri 21 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Instrumen penelitian dalam mengumpulkan data adalah tes dan lembar observasi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan di akhir setiap siklus diberikan tes hasil belajar.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Dari tes awal yang diperoleh nilai rata-rata 57,69 dengan tingkat ketuntasan 19,23%. Dari tes hasil belajar 1 yang diperoleh nilai rata-rata 67,30 dengan tingkat ketuntasan adalah 61,54% . Dari tes hasil belajar II yang diperoleh nilai rata-rata 76,15 dengan tingkat ketuntasan belajar 88.64%. Berdasarkan hasil observasi, pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti pada siklus I, termasuk kategori cukup baik dengan skor 2,52. Akan tetapi pada siklus II, tingkat kemampuan peneliti mengelola pembelajaran termasuk kategori baik dengan skor 3,05.
i DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii Abstrak iii
Kata Pengantar v Daftar Isi vii Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix Daftar Lampiran x BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 6
1.3.Pembatasan Masalah 6
1.4.Rumusan Masalah 7
1.5.Tujuan Penelitian 7
1.6.Manfaat Penelitian 7 BAB II TINJUAN PUSTAKA 8
2.1 Kerangka Teoritis 8 2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 10
2.2 Model Pembelajaran 12
2.3 Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning 13
2.3.1 Defenisi Contextual Teaching and Learning 13
2.3.2 Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas 14
2.3.2.1 Konstruktivisme (Constructivism) 15
2.3.2.2 Inkuiri (Inquiri) 16
2.3.2.3 Bertanya (Questioning) 17
2.3.2.4 Masyarakat Belajar (Learning Community) 17
2.3.2.5 Pemodelan (Modelling) 18
2.3.2.6 Refleksi (Reflection) 18
2.3.2.7 Penilaian Autentic (Authentic Assessment) 19
2.4 Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual 19
2.5 Penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika 20
2.6 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual 21
2.7 Problem Posing 23
2.8 Garis dan Sudut 24
2.8.1 Garis 24
2.8.2 Sudut 31
2.9 Penelitian yang Relevan 43
2.10 Kerangka Berpikir 46
2.11 Hipotesis Tindakan 47
BAB III METODE PENELITIAN 48 3.1Lokasi Penelitian 48
3.2Subjek Penelitian 48
ii
3.4Jenis Penelitian 48
3.5Defenisi Operasional 49
3.6Prosedur Penelitian 49
3.7Teknik Pengumpulan Data 53
3.7.1 Tes 53
3.7.2 Observasi 53
3.8 Prosedur Penelitian 55
3.8.1 Reduksi Data 55
3.8.2 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Materi Garis dan Sudut 55
3.8.3 Lembar Observasi 56
3.9Interpretasi Data 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 58
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 58
4.1.1. Deskripsi Kemampuan Awal Siswa 58 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan 59 4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan 59 4.1.1.3 Observasi 61 4.1.1.4 Analisis Data Hasil Siklus I 61 4.1.1.4.1 Tes Hasil Belajar I 61
a. Reduksi Data 61 4.1.1.5 Refleksi I 63 4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II 65 4.1.2.1 Permasalahan 65 4.1.2.2 Perencanaan Tindakan 65 4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan 66 4.1.2.4 Observasi 68 4.1.2.5 Analisis Data Hasil Siklus II 68 4.1.2.5.1 Tes Hasil Belajar II 68
a. Reduksi Data 68 4.1.2.6 Refleksi II 70 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 71 4.3 Temuan Penelitian 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75 5.1. Kesimpulan 75 5.2. Saran 76
DAFTAR TABEL
Tabel .1. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
4
Table. 2. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
50
Tabel .3. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa
56
Tabel .4. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Awal
59
Tabel .5. Deskripsi Tes Hasil Belajar I
62
Tabel .6. Deskripsi Gambaran Persentase Ketuntasan Siswa Pada THB I
63
Tabel .7. Deskripsi Tes Hasil Belajar II
69
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Peneliti Membuka Pelajaran 154
Gambar 2. Peneliti Merefleksikan Siswa Berkaitan dengan Materi Pelajaran 154
Gambar 3. Peneliti Menjelaskan Materi Pelajaran 155
Gambar 4. Peneliti Membagi Siswa Ke dalam Beberapa Kelompok 155
Gambar 5. Peneliti Membagikan instrument 156
Gambar 6. Peneliti Menanggapi pertanyaan Siswa Tentang Tes yang Diberikan 156 Gambar 7. Peneliti menyuruh Perwakilan Kelompok Menuliskan Hasil Diskusinya 157 Gambar 8. Peneliti Menanggapi Hasil Kerja Kelompok Lain 157 Gambar 9. Peneliti Menengahi Perbedaan Pendapat Antara Siswa dan Memberikan
Kesimpulan 158
Gambar 10. Siswa mengerjakan Tes Hasil Belajar 158
Gambar 11. Peneliti Membuka Pelajaran dan Mengingatkan Materi Sebelumnya 159 Gambar 12. Peneliti Menjelaskan Materi Pelajaran dengan Menggunakan Power Point 159 Gambar 13. Siswa Bertanya Tentang Materi yang Tidak Dimengerti 160
Gambar 14. Peneliti Menanggapi Pertanyaan Siswa 160
Gambar 15. Peneliti Membagikan Siswa Kedalam Beberapa Kelompok 161
Gambar 16. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi 161
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 79 Lampiran 2. Rencan Pelaksanaan Pembelajaran II 87 Lampiran 3. Rencan Pelaksanaan Pembelajaran III 95 Lampiran 4. Rencan Pelaksanaan Pembelajaran IV 104
Lampiran 5. Soal Tes Awal 112
Lampiran 6. Alternatif Penyelesaian Tes Awal 113
Lampiran 7. Lembar Validitas Tes Awal 115
Lampiran 8. Pedoman Pemberian Skor Tes 118
Lampiran 9. Lembar Observasi Guru 119
Lampiran 10. Lembar Lembar Observasi Kegiatan Siswa 127 Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 135 Lampiran 12. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 136
Lampiran 13. Tes Hasil Belajar I 139
Lampiran 14. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 140 Lampiran 15. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 142 Lampiran 16. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 143
Lampiran 17. Tes Hasil Belajar II 146
Lampiran 18. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar II 148 Lampiran 19. Daftar Nilai Tes Diagnostik 150
Lampiran 20. Daftar Nilai Tes Tes Awal 151
Lampiran 21. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar I 152 Lampiran 22. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar II 153
Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian 154
Lampiran 24. Permohonan Surat Izin Penelitian 163
Lampiran 25. Surat Izin Penelitian 164
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan dasar dari pengembangan sains (basic of science) dan sangat berguna dalam kehidupan semua manusia.Di lingkungan masyarakat secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika.Seperti ketika orang menghitung penghasilan, hasil panen, jumlah belanja, luas tanah, luas rumah, ongkos, hak warisan dan masih banyak lainya.Ini berarti tidak ada orang yang tidak memerlukan matematika dalam kehidupan dan perkembangan. Hudojo, (2009:37) menyatakan bahwa:
“Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK. ”
Banyak kalangan pelajar yang menganggap belajar di kelas adalah hal yang kurang menyenangkan, duduk berjam–jam mendengarkan guru menyampaikan imformasi materi berdasarkan buku teks yang telah ditentukan dan mengerjakan tugas dari guru untuk mendapatkan nilai. Kegiatan seperti ini biasanya dijalani pelajar setiap hari, sehingga pelajar menggangap belajar hanya sebagai rutinitas untuk mendapatkan nilai tanpa diimbangi kesadaran untuk menambah pengetahuan yang baru dan menggunakan pengetahuan yangtelah dimilikinya untuk memecahkan suatu masalah sehingga siswa menjadi pasif dan pembelajaran kurang bermakna. Hudojo, (2009:38) menyatakan bahwa:
Matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-operasinya, melainkan juga unsur ruang sebagai sasarannya. Namun penunjukan kuantitas seperti itu belum memenuhi sasaran matematika yang lain, yaitu yang ditujukan kepada hubungan, pola, bentuk dan struktur.
2
Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan pembelajaran matematika yang menyenangkan.Pengembangan konsep, metode dan strategi juga perlu dilakukan.
Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan Perguruan Tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa bidang studiini penting dalam pendidikan, bahkan bukan hanya dalam dunia pendidikan, Matematika juga sangat penting dibutuhkan dalam kehidupan. Begitu banyak alasan yang menjadikan matematika tersebut menjadi salah satu bidang studi yang harus ada. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Cockrof (dalam Abdurrahman, 2003 : 253 ) bahwa:
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) Menigkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang’.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa matematika memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan, sehingga seharusnya matematika penting dan dijadikan bidang studi yang difavoritkan siswa, namun kenyataan matematika belum menjadi yang difavoritkan siswa, melainkan menjadi momok bagi siswa dalam mempelajarinya.
3
2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi pendidikan, Ilmu pengetahuan,dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, indeks pembangunan pendidikan Indonesia atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 di posisi ke–69 dari 127 negara di dunia berada di bawah Brunai Darussalam ( ke-34) dan Malaysia (ke-65 ).
Kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa pendidikan matematika di Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan.Selama ini banyak siswa memandang matematika adalah bidang studi yang paling sulit.Abdurrahman, (2003: 252 )
”Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika dianggap bidang studi yang paling sulit, baik yang tidak berkesulitan dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar. Hal tersebut menyebabkan nilai pelajaran matematika yang di peroleh siswa cenderung lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain”
4
Hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 21 Medan Kecamatan Medan Tuntungan, khususnya di kelas VII-9 juga rendah. Hal ini diperoleh dari hasil wawancara peneliti kepada salah seorang guru matematika di sekolah tersebut, Bapak M. Sihotang pada tanggal 27 januari 2014 mengatakan bahwa : “ Nilai rata-rata ujian matematika siswa masih rendah dan belum tuntas kerana masih banyak dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 65.
Dan berdasarkan tes diagnostik yang dilakukan peneliti terhadap siswa kelas VII-9 diperoleh tingkat ketuntasan sangat rendah. Skor rata–rata diagnostik adalah 48,11 Hasil lengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik Interval Penelitian Tingkat Ketuntasan Banyak Siswa Persentase Jumlah Siswa
Rata – rata Nilai Siswa
90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% 00% - 54%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 0 1 7 2 16 0% 3,8% 26,9% 7,69% 61,54% 48,11 (Rendah)
Jumlah 26 100%
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa terletak pada penerapan model serta metode mengajar yang kurang efektif. Seperti yang diungkapkan oleh Trianto, (2011:5) bahwa : “ Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik yangdisebabkan dominannya proses pembelajaran konvensional.Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif ”.
5
belajar siswa, model dan cara mengajar guru matematika belum efektif dan siswa belum diajak berinteraksi secara langsung dalam proses pembelajaran. Di samping itu, berdasarkan penelitian dalam jurnal yang berjudul Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe SQ3R Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Kelas VII dinyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam materi garis dan sudut.Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika di SMP Negeri 21 Medan, peneliti menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada materi Garis dan Sudut.Gamabar di
bawah merupakan salah satu contoh siswa yang menunjukkan kurangnya siswa dalam menyelesaiakan soal garis dan sudut.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Garis dan Sudut adalah penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning(
6
pembimbing, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. CTL hanya salah satu model pembelajaran yang dihubungkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih aktif dan bermakna.
Penggunaan model pembelajaran CTL pada materi Garis dan Sudut diharapkan anak belajar menjalani sendiri, mengkontruksi pengetahuan berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Trianto, (2011:111) menyatakan bahwa ada 7 langkah yang harus di tempuh guru dalam penerapan CTL di kelas yaitu : (1) Konstruktivisme, (2) Inkuiri, (3), Bertanya, (4) Masyarakat belajar, (5) Pemodalan, (6) Refleksi, (7) Penilaian autentik.
Melalui Contextual Teaching and Learning, peneliti mengharapkan dapat membuat perubahan bagi para siswa SMP Negeri 21 Medan kecamatan Medan Tuntungan pada materi Garis dan Sudut sehingga hasil belajar siswa semakin meningkat dari tahun ke tahun dan membuat guru matematika lebih baik dalam mengajarkan materi Garis dan Sudut.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 21 Medan Pada Materi Garis dan Sudut Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) T.A 2013/2014”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
7
5. Proses pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh pembelajaran konvensional.
6. Model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar pada materi garis dan sudut.
1.3.Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis perlu memberi batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah dan jelas. Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching dan Learning (CTL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Garis dan Sudut di SMP Negeri 21 Medan tahun ajaran 2013/2014.
1.4.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah Dengan Menggunakan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Garis dan Sudut di Kelas VII SMP Negeri 21 Medan TA 2013/2014?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi Garis dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 21 Medan TA 2013/2014.
1.6.Manfaat Penelitian
Dengan diterapkan tujuan penelitian ini, dapat diharapkan manfaatnya sebagai berikut :
1. Bagi siswa
8
2. Bagi calon guru / guru matematika
Sebagai bahan informasi mengenai model pembelajaran Contextual Teaching andLearning.
3. Bagi pengelola sekolah
Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu kebijakan dalam memperbaikai mutu pendidikan.
4. Bagi peneliti
75 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Pembelajaran Contectual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar garis dan sudut pada siswa kelas VII-9 SMP Negeri 21 Medan. Upaya yang dilakukan peneliti pada pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menerapkan 7 komponen pembelajaran kontekstual yaitu: konstruktivisme (constructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assesment).
Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 67,30 dan meningkat pada siklus II menjadi 76,15 sehingga diperoleh peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 8,65. Selain itu, diperoleh peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 7 orang (26,92%), yaitu dari 16 orang siswa (61,53%) pada siklus I meningkat menjadi 23 orang siswa (88,46%) pada siklus II dan tingkat ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II yakni 88,46% sudah mencukupi syarat ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% siswa yang mencapai tes kemampuan hasil belajar siswa 65.
5.2 SARAN
Adapun saran-saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :
76
berikan selalu tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang soal-soalnya sesuai dengan kemampuan siswa yang akan dicapai agar siswa semakin mengerti dan hasil belajar matematika siswa dapat meningkat.
2. Guru diharapkan membentuk kelompok siswa yang anggotanya terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah agar setiap anggota kelompok aktif berinteraksi dalam mendiskusikan soal-soal latihan.
78
DAFTAR PUSTAKA
AbilMansyurdanAsmin., (2012). EvaluasiHasilBelajar, UniversitasNegeri Medan, Medan.
Abdurrahman M., (2003), PendidikanBagiAnakBerkesulitanBelajar,PenerbitRinekaCipta, Jakarta.
Arifin, Zainal., (2009), EvaluasiPembelajaran,PT RemajaRosdaKarya, Bandung.
Astra, Umiatin,,Jannah, M., (2012),Pengaruh Model PembelajaranProblem Posing TipePre-Solution Posing TerhadapHasilBelajarFisikadanKarakterSiswa SMA,
JurnalPendidikanFisika Indonesia: 135-143.
Dewi nurharini, Tri Wayuni, (2008),Matematika Konsep dan Aplikasinya, Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah kelas VII, Penerbit Perbukuan Dapertemen Pendidikan Nasional,Jakarta.
DjamarahdanZain., (2006), StrategiBelajarMengajar, PenerbitRinekaCipta, Jakarta.
Herawati, Eny.,(2011), PenerapanPembelajaranKontekstual (CTL)UntukMeningkatkanHasilBelajarMatematikaSiswaPadaPokokBahasanRelasi Dan FungsiKelas ViiiSMP Negeri 2 PrajekanBondowosoTahunAjaran 2011/2012, Skripsi,FakultasKeguruandanIlmuPendidikan, UniversitasJember, Jember.
Hudojoh.,(2009), PembelajaranMatematika.UniversitasNegeri Malang, Malang
Novita., (2008), EfektifitasPemberian Pretest Dan PostesPada Model Pembelajaran CTL
DalamPembelajaranFisikaUntukMenungkatkanPrestasiBelajarSiswa, Skripsi,
FMIPA, UniversitasNegeri Medan, Medan.
Sagala, Saiful., (2009), KonsepdanMaknaPembelajaran, PenerbitAlfabeta, Bandung. Slameto., (2010), Belajar&Faktor-Faktor yang Mempengaruhi,PenerbitRinekaCipta,Jakarta.
Sanjaya, Wina., (2009), StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan, PenerbitKencanaPrenada Media Group, Jakarta.
Syafitri, Ely., (2012), UpayaUntukMeningkatkanHasilBelajarSiswaKelas VII SMP Swasta Pembangunan GalangPadaMateriBilanganBulatDenganMenggunakan Model
PembelajaranContextual Teaching And Learning, Skripsi, FMIPA, UniversitasNegeri Medan, Medan.
Sarwono, Jonathan., (2006), MetodePenelitianKuantitatif&Kualitatif, PenerbitGrahaIlmu, Yogyakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model PembelajaranInovatif-Progresif, PenerbitKencanaPrenada Media Group, Jakarta.