• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Peran Orang Tua

a. Pengertian Peran

Peran merupakan bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan. Berdasarkan pernyataan para ahli, peran termasuk aspek dinamis yang berasal dari kedudukan. Ketika seseorang menjalankan kewajiban serta haknya itu berarti mereka telah melakukan suatu peran. Dijelaskan pada KBBI, orang di mana sebagai lakon ataupun pemain yang dimainkan. Peranan merupakan unsur yang dimainkan oleh pemain dalam suatu peristiwa.1 Soekanto mengungkapkan terdapat tiga peranan yaitu:

1) Peranan mencakup berbagai norma yang mengaitkan keadaan ataupun tempat suatu individu pada lingkungan masyarakat. Peran ini dimaksudkan sebagai rangkaian berbagai aturan kehidupan masyarakat yang membina suatu individu.

2) Peran merupakan konsep mengenai apa yang bisa dijalankan masyarakat selaku individu

3) Peran dapat dinyatakan sebagai perilaku seseorang yang sangat penting pada struktur sosial sebagai masyarakat2

Secara umum peran mengacu pada perilaku seseorang sesuai dengan posisinya pada kelompok sosial maupun struktur sosial, yang berarti setiap individu memainkan perannya sendiri-sendiri sesuai dengan posisinya.

Berdasarkan pendapat berbagai ahli di atas maka bisa diambil kesimpulan jika peran termasuk perbuatan ataupun tindakan suatu individu dalam melaksanakan kewajiban serta haknya sebagai pemangku kedudukan dalam suatu posisi.

Peranan ialah posisi seseorang saat mereka menjalankan kegiatan pada sebuah kejadian. Pada kajian ini peran yang dimaksud yaitu peranan dari orang tua. Disini peran orang tua

1Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), 225.

2Agustien Lilawati, “Peran Orang Tua dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran di Rumah pada Masa Pandemi”, Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 5 (2020): 551, diakses pada 26 September, 2020, https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/630

(2)

10

memiliki kewajiban serta hak untuk menjalankan peran di kehidupan keluarga meliputi membimbing serta membina anaknya pada kehidupan masyarakat, keluarga, negara serta bangsa.

b. Pengertian Orang Tua

Orang tua diartikan sebagai ibu serta ayah yang merupakan penanggung jawab pertama dan utama untuk anak titik orang tua khususnya ibu serta ayah termasuk anggota keluarga yang mempunyai tanggung jawab di keluarga dalam mengasuh serta mendidik anaknya. Saat menjalankan tugasnya, orang tua tidak hanya perlu bertukar ilmu, tetapi juga perlu membantu menumbuhkan kepribadian anaknya dengan memberikan pendidikan dalam bentuk pola asuh.3

Jadi sebagai orang tua memiliki pengaruh yang besar bagi semua anggota keluarga. Hal ini orangtua harus dapat memberikan motivasi belajar kepada anak-anaknya disamping pendidikan yang diperolehnya di sekolah. Seperti contoh motivasi belajar dalam menerapkan kedisiplian ketika menjalankan pembelajaran di rumah yaitu bukan bermakna belajar di rumah anak tidak disiplin belajarnya untuk itu perlunya orang tua untuk memotivasi dan memberikan arahan pendampingan selama belajar di rumah dan harus adanya pengawasan agar kedisiplinan belajar anak dapat tercapai.

Sesuai dengan penjelasan di atas maka bisa diambil kesimpulan jika peranan orang tua merupakan aktivitas yang dijalankan oleh orang tua dalam membantu serta mendukung anaknya untuk meraih tujuan yang telah ditentukan.

c. Macam-macam Peran Orang Tua

1) Orang tua harus berperan sebagai motivator.

Motivasi merupakan gaya pendorong maupun penggerak dalam menjalankan berbagai hal. Motivasi dapat bersumber dari intrinsik ataupun dari dalam hati pribadi individu sebab mempunyai perasaan mengenai pentingnya dalam menjalankan berbagai hal. Selain itu motivasi yang asalnya dari ekstrinsik atau dari luar yakni dukungan yang

3Eka Setiawati, “Pengaruh Pola Asuh Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa”, Journal of Elementary Education, vol. 4 no. 1 (2015): 62, diakses pada

19 November, 2020,

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee/article/view/7543

(3)

11

asalnya dari luar pribadi individu, dalam hal ini guru, orang tua, masyarakat serta teman.4

Peran orang tua memberi dukungan serta dorongan untuk beragam hal yang diminati anak. Jika anak membuat kesalahan maka tidak akan dibentak ataupun disalahkan, namun mereka akan dibimbing dengan memberikan kalimat- kalimat yang positif seperti kalimat yang dapat membangkitkan semangat anak. Orang tua dapat memberi hadiah pada saat anak berhasil pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan, serta memberi hukuman pada saat anak memperoleh hasil yang tidak begitu memuaskan.

2) Orang tua dianggap sebagai fasilitator

Saat anak sedang belajar dibutuhkan penunjang kebutuhan dalam belajar yaitu dalam hal fasilitas yang mana fasilitas ini berupa ruang belajar yang lengkap dengan kursi, alat tulis, meja, penerangan, buku serta lain sebagainya.

Fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan anak dalam belajar sehari-hari.5

Oleh karenanya, orang tua mempunyai kewajiban untuk memberikan fasilitas pembelajaran pada anak dalam kegiatan belajar mengajar supaya pembelajaran bisa dilakukan secara optimal. Hal ini orang tua memberi lingkungan serta fasilitas belajar kepada anak untuk melakukan pengembangan potensi yang dimiliki. Apabila fasilitas yang diperlukan oleh anak semakin dipenuhi maka potensi anak bakal semakin bertambah.

3) Orang tua sebagai pendidik

Orang tua termasuk pihak pertama yang menjalankan pendidikan pada anak, oleh karena itu peran orang tua selaku pendidik mempunyai peran yang besar untuk anak. Disini peran orang tua sangat penting serta diperlukan oleh anak pada proses belajar yaitu meliputi penanaman pendidikan moral maupun pendidikan karakter. Orang tua harus melakukan penanaman berbagai nilai pada anak mengenai pentingnya pengetahuan serta pendidikan yang mereka

4Wahidin, “Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar”, Jurnal Pancar, vol. 3 no. 1 (2019): 239, diakses

pada 10 Februari, 2020,

https://ejournal.unugha.ac.id/index.php/pancar/article/view/291

5Wahidin, “Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar”, 239

(4)

12

peroleh dari sekolah. Di sisi lain, berbagai nilai moral serta agama khususnya berbagai nilai kejujuran harus ditanamkan pada anak-anak sejak dini seperti mengajarkan sopan-santun serta menjaga etika pada orang yang usianya lebih tua sehingga anak mempunyai bekal dan pertahanan dalam menghadapi perubahan-perubahan jaman yang terjadi akibat arus globalisasi.

4) Orang tua sebagai panutan

Panutan orang tua dikatakan menjadi contoh untuk anak-anaknya. Orang tua perlu membekali anak dengan memberikan contoh perilaku yang baik di depan anaknya, karena anak cenderung meniru perilaku yang dijalankan oleh orang tua, maka dari itu orang tua wajib dapat menjadi teladan bagi anaknya untuk menjalani kehidupan sehari-hari serta di lingkungan masyarakat.6

Sikap dan perilaku anak termasuk cerminan dari bentuk asuhan pihak orang tua yang dijalankan di rumah. Orang tua termasuk sosok yang di jadikan sebagai panutan oleh anak dan selalu dihormati, dan tidak menjadikan orangtua sebagai sesuatu yang harus ditakuti seperti makhluk halus. Namun orang tua hanyalah manusia, di mana tidak selamanya selalu benar serta tidak selamanya juga ucapan ataupun tindakannya itu juga akan selalu benar. Oleh karenanya, sebagai orang tua seharusnya dapat menjadi teladan untuk anak.

5) Orang tua sebagai teman

Menghadapi seorang anak yang tengah mengalami masa peralihan, orang tua dituntut untuk lebih bersabar dalam memahami perubahan yang terjadi pada anak tersebut. Orang tua bisa dijadikan sebagai sahabat bertukar pendapat dan juga menjadi penampungan keluh kesah anaknya tentang masalah yang sedang di hadapi anak, oleh karena itu anak akan merasakan perasaan nyaman, aman serta terlindungi. Disini orang tua dapat memposisikan diri sebagai sahabat bagi anak, dan diharapkan anak merasa lebih nyaman untuk bercerita dan merasa lebih dihargai.

Komunikasi diantara anak dengan orang tua bisa berlangsung saat makan malam ataupun saat menonton televisi bersama. Kualitas hubungan antara anak dengan

6Agustien Lilawati, “Peran Orang Tua dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran di Rumah pada Masa Pandemi”, 552.

(5)

13

orang tua yang baik bakal membantu hasil belajar anak menjadi tinggi.

6) Orang tua sebagai pengawas

Orang tua memiliki kewajiban untuk senantiasa mengawasi serta melihat perilaku anaknya supaya tidak menyimpang dari aturan yang berlaku dan tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dari dampak lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat dan anak agar selaras dengan jati dirinya.

Adapun berbagai model pengawasan yang dilakukan oleh pihak orang tua pada anak-anaknya, misalnya senantiasa menjaga komunikasi dengan pihak anak supaya mengetahui mengenai perkembangan anak serta anak juga tidak sungkan untuk membicarakan mengenai berbagai hal kepada orang tua, serta orang tua akan mengetahui apa saja yang ada di lingkungan sekolah, teman-teman sang anak, serta pihak orang tua dapat memberi motivasi, masukan serta nasihat yang bisa memberikan manfaat untuk anak. Orang tua didorong untuk bisa menjalankan pendekatan dengan para anak-anaknya. Hal itu dikarenakan supaya tidak terdapat jarak diantara anak dengan orang tua. Hal ini juga bisa dijalankan untuk meminimalisir adanya berbagai hal negatif yang bisa mempengaruhi anak.7

7) Orang tua sebagai konselor

Orang tua bisa memberi pendampingan dan pengarahan tentang berbagai hal yang diperbolehkan untuk dilakukan serta berbagai hal yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan sehingga memberikan gambaran pada anak untuk mengambil keputusan yang terbaik. Berikut tips yang perlu dijalankan orang tua sebagai konselor untuk anak yaitu:

a) Saat bersantai, orang tua dan anak sama-sama berkumpul di ruangan menonton TV, mencoba membuka percakapan yang menarik dengan anak, menanyakan kegiatan apa yang dijalankan anak di sekolah dan saat bermain.

b) Saat anak bersantai di kamar, cobalah menemaninya sambil menanyakan masalah pribadinya, tunjukkan

7Laksmitha Setiadevi, “Pentingnya Pengawasan Orang Tua Terhadap Anak”, Kompasiana, 22 September 2016, diakses pada tanggal 14 Februari 2021, https://www.kompasiana

.com/setiadevilaksmita/57e385049693735b12554966/pentingnya-pengawasan- orang-tua-terhadap-anak

(6)

14

sebagai teman yang mau mendengarkan keluhannya dalam hal apapun.

c) Menjadi teman belajar anak, entah dalam pelajaran umum ataupun agama. Terlepas dari sikap orang tua yang berusaha menjadi teman, jadilah selalu orang tua yang disegani oleh anak-anaknya.8

2. Peran Orang Tua pada Pembelajaran Online

Ada empat peranan orang tua dalam pembelajaran jarak jauh maupun pembelajaran yang berbasis online yakni:

a. Orang tua berperan selaku pengajar yang ada di rumah, di mana orang tua bisa membimbing anak dalam pembelajaran jarak jauh di rumah

b. Orang tua selaku fasilitator yakni orang tua bertugas sebagai sarana serta prasarana untuk anak dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh

c. Orang tua selaku motivator yakni orang tua bisa memberi semangat dan mendukung anak untuk berprestasi pada belajar, oleh karena itu anak bisa semangat dalam mengikuti pembelajaran dan meraih hasil yang optimal.

d. Orang tua bertugas sebagai direktur ataupun pengaruh. Orang tua mempunyai peran untuk membimbing anak sesuai dengan minat serta bakat yang dimilikinya. Hal ini disebabkan karena anak memiliki bakat yang tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya serta anak meraih impiannya. Orang tua harus selalu mengingatkan anak supaya tidak larut pada kondisi libur sekolah pada masa pandemi seperti sekarang ini.9

Adapun peranan orang tua untuk melakukan pendampingan dalam kegiatan pembelajaran secara daring di rumah harus dipahami oleh orang tua, sesuai dengan informasi yang diambil dari akun resmi badan penelitian, Badan Penelitian, Pengembangan, Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yaitu:

8Dwi Hidayatul Maram, “Orang Tua Pembimbing Konseling Terdekat Anak”, Kompasiana, 21 Februari 2016, diakses pada tanggal 14 Februari 2021, https://www.kompasiana .com/maram/56c9de665b7b616f1598e673/orang-tua- pembimbing-konseling-terdekat-anak

9Nila Cahyati dan Rita Kusumah, “Peran Orang Tua dalam Menerapkan Pembelajaran di Rumah Saat Pandemi Covid-19”, Jurnal Golden Age Universitas Hamzawadi, vol. 04 no. 1 (2020): 155, diakses pada 13 Februari, 2020, http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jga/article/view/2203

(7)

15

a. Orang tua memastikan anak belajar online dengan aman

Yakinkan anak-anak dengan fakta dan beri tahu mereka bahwa orang tua ada untuk menjaga mereka tetap aman. Hal ini bisa digunakan sebagai kesempatan untuk orang tua dalam memberdayakan anak untuk mempelajari nilai-nilai kepedulian terhadap sesama dan mendidik mereka tentang kebiasaan baik seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menutupi mulut ketika batuk.

b. Memberikan semangat untuk anak dalam mengikuti pembelajaran secara daring

Belajar secara online membuat anak menjadi gampang bosan serta kehilangan semangat, hal ini di sebabkan karena anak hanya dapat belajar di rumah sendiri tanpa ada teman kelasnya. Oleh karenanya orang tua perlu untuk memunculkan suasana menyenangkan dan anak diberikan ruangan khusus untuk belajar agar fokus dalam belajar. Selain itu, orang tua harus menjaga ketenangan mereka. Penting untuk orang tua dalam mengelola stres yang dirasakan oleh para anak.

Menyampaikan informasi pada anak dengan beragam cara yang relevan dengan umur anak mengenai tantangan serta pandemi yang ditimbulkannya dalam hidup mereka. Orang tua dapat membuat anak-anak mereka terlibat dalam permainan papan, menonton film, bernyanyi, melukis, membaca buku cerita, memasak makanan bersama, kegiatan seperti seni, kerajinan tangan, dan kegiatan dalam ruangan agar tetap aktif.10

c. Menjalin komunikasi dengan guru

Dalam pembelajaran online, orang tua harus selalu menjalankan komunikasi dengan pihak pengacara sebab di sini orang tua mempunyai peran sebagai guru pengganti yang ada di rumah yang tugasnya menjelaskan materi pada anak. Jika terdapat permasalahan mengenai pembelajaran, contohnya tidak mempunyai waktu yang banyak untuk membimbing anak maka pihak orang tua bisa menghubungi pihak pengajar supaya bisa memberikan solusi yang baik. Hal ini dilaksanakan dengan

10Utkarsh Karki dkk, “Parenting During the COVID-19 Pandemic”, Journal Of Nepal Medical Association, vol. 58, no. 231 (2020): 958, diakses

pada 13 Februari, 2021,

http://www.jnma.com.np/jnma/index.php/jnma/article/view/5319/3309

(8)

16

maksud supaya kegiatan pembelajaran bisa dilaksanakan secara optimal walaupun dijalankan secara online.11

3. Kedisiplinan Belajar a. Pengertian

Disiplin termasuk suatu perbuatan yang memperlihatkan kegiatan sepatu serta tertib dalam beragam aturan maupun ketentuan. Sekarang ini, terdapat keyakinan yang menjelaskan jika apabila seseorang mempunyai kedisiplinan yang baik maka hal tersebut akan memberi pengaruh pada kehidupan suatu individu tersebut dalam mewujudkan cita-cita yang dimiliki. Di sisi lain, disiplin dinilai sebagai citra budaya dari sebuah bangsa. Kurniawan memberikan penjelasan sikap bangsa yang mempunyai budaya serta peradaban yang tinggi tentu akan mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi juga. Disiplin ini berasal dari proses tindakan yang menunjukkan nilai kepatuhan, keteraturan, kepatuhan, ketertiban serta kesediaan.12

Stara Waji, mengungkapkan jika kata disiplin asalnya dari bahasa latin yakni “discere” yang bermakna belajar. Diambil dari kata diciplina yang mempunyai makna pelatihan ataupun pengajaran. Kata disiplin sudah mengalami perkembangan arti pada berbagai penjelasan. Pertama, disiplin di mana sebagai kepatuhan pada aturan yang ada maupun tunduk terhadap pengawasan serta tingkah laku. Hal itu membentuk sebuah model kepribadian yang memperlihatkan perilaku disiplin maupun perilaku yang tidak disiplin.13

Menurut N.A Ametembun memaparkan disiplin secara terminologi ataupun etimologi. Secara etimologi kata disiplin asalnya dari bahasa Inggris yakni “dicipine” yang bermakna penganut ataupun pengikut. Disiplin secara terminologi

11Annisa Pertiwi, “Anak Belajar Secara Daring di Rumah, ini yang Perlu Parents Lakukan Untuk Membantunya”, The Asian Parent Indonesia, diakses pada 14 Februari 2021, https://id.theasianparent.com/peran-orangtua-belajar- daring

12I Putu Yoga Purandina dan I Made Astra Winaya, “Pendidikan Karakter di Lingkungan Keluarga Selama PembelajaranJarak Jauh pada Masa Pandemi COVID-19”, Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 3, no. 2, (2020): 280, diakses

pada 28 September, 2020,

http://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/cetta/article/view/454/448

13Sofan Amri, “Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum” 2018, (Jakarta : Prestasi Pustaka Plubisher, 2013), 161.

(9)

17

bermakna suatu keadaan tertib di mana para pengikut bersedia untuk mematuhi aturan tertib pemimpin.14

Dari berbagai definisi disiplin tersebut maka bisa diambil kesimpulan jika kedisiplinan merupakan pengendalian atas perilaku suatu individu supaya senantiasa tertib serta patuh dari diri sendiri ataupun orang lain. Disiplin termasuk kunci kesuksesan, Hal ini dikarenakan dengan kedisiplinan maka seseorang dapat menyelesaikan berbagai pekerjaan secara tepat waktu serta memperoleh hasil yang diharapkan.

Penulis mengarahkan konsep disiplin ini pada kegiatan pembelajaran meliputi disiplin mengikuti aturan yang ditetapkan sekolah, disiplin saat menjalankan berbagai pekerjaan rumah serta disiplin saat mengikuti pembelajaran secara online.

Bagi umat muslim, di dalam Alquran berisi mengenai berbagai larangan serta berbagai perintah. Seluruh perintah serta larangan tersebut harus di taati serta harus senantiasa dilakukan oleh umat muslim dengan penuh kedisiplinan serta penuh ketaatan. Di dalam Alquran penjelasan mengenai kedisiplinan bisa kita ambil berdasarkan firman Allah surat Al-Ashr ayat 1-3

ِجَحِو َّصلا اُْوًَِعَو اََُْيَء ٌَْيِ ّ

لّاَّلاِإ ۝ٍ ْسُْخ ِفِ َه ٌََسنِلإلاٍَِّإ ۝ِ ْصَْعْهاَو ِْب َّصِابْْ َصاََْحَو ِّقَح ْ

وِبْْ َصاََْحَو

Artinya: “(1) Demi masa, (2) Sesungguhnya manusia itu benar- benar dalam kerugian, (3) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi dalam kesabaran”.15

Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang tidak dapat memakai waktu dengan benar adalah termasuk kategori berbagai individu yang rugi, oleh karenanya kita harus bisa menggunakan waktu sebaik mungkin sebagai wujud dari kedisiplinan. Oleh karena itu disiplin pada kegiatan pembelajaran baik dari segi waktu ataupun situasi apa saja sangat dibutuhkan, karena sikap disiplin bakal menuntun pada

14Darmadi, “Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa”, (Jakarta : Pendidikan Deepublish, 2008), 321.

15Al-Qur’an Surah Al-Ashr

(10)

18

kehidupan yang tertib dan memudahkan seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam menggapai cita-citanya.

Menurut Mahmud menyatakan jika belajar merupakan pengalaman yang bersifat menyeluruh. Setiap individu wajib senantiasa belajar sepanjang masa. Dimulai dari hal terkecil yaitu orang wajib belajar berpakaian, berbicara serta makan.

Para remaja wajib memahami mengenai kebiasaan sosial budaya bisa diterima di lingkungan masyarakat. Sedangkan orang dewasa wajib belajar mengenai bagaimanakah bekerja serta memenuhi berbagai tanggung jawab pada kehidupan berkeluarga. Sehingga apabila terdapat permasalahan pada kehidupan sehari-hari maka bisa dipecahkan secara cara mudah.16

Belajar juga berarti proses perubahan pada kepribadian manusia. Dimana perubahan itu dimaksudkan untuk memberikan peningkatan kualitas serta kuantitas dari tingkah laku, misalnya pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, keterampilan serta pemahaman.. Selain itu, belajar berarti mengandalkan pengalaman dan praktik untuk mengubah perilaku.

Oleh karenanya, bisa diambil kesimpulan sikap kedisiplinan belajar merupakan pengendalian tingkah laku yang dijalankan oleh suatu individu supaya senantiasa taat kepada individu lainnya serta taat pada diri sendiri ada upaya perubahan kepribadian yang didapatkan dari pelatihan serta pengalaman. Proses yang dijalankan di sini merupakan proses belajar. Oleh karenanya, kedisiplinan belajar termasuk kepatuhan, ketaatan serta rasa tanggung jawab anak yang berkaitan dengan permasalahan dalam pembelajaran, bergantung dalam aturan yang sudah ditentukan oleh sekolah ataupun aturan yang sudah ditetapkan oleh diri sendiri, ini bisa menjadikan perubahan dalam diri suatu individu ke arah yang lebih baik.

b. Tujuan Disiplin

Penanaman sikap disiplin pada diri anak bermakna mengarahkan serta membimbing anak terhadap suatu tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik. Kedisiplinan dalam

16M. Salam dan Ike Anggraini, “Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V di SDN 55/I Sridadi”, Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, vol. 3, no. 1, (2018): 128, diakses pada 10 Desember, 2020, https://online- journal.unja.ac.id/gentala/article/view/6777

(11)

19

kegiatan belajar mengajar ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan mengajarkan mengenai kepatuhan. Pada saat seseorang melatih anak untuk bersikap mengalah maka seseorang tersebut akan mengajarkannya untuk menjalankan berbagai hal yang benar serta untuk alasan yang benar juga.

Kedisiplinan yang muncul pada awalnya mempunyai sifat eksternal berikutnya menjadi bersifat internal serta menyatu dengan kepribadian anak, oleh karena itu dinamakan disiplin diri.

Menurut Maman Rahman dalam bukunya Ngainun Naim mengungkapkan jika tujuan dari kedisiplinan belajar yaitu:

1) Memberikan dukungan untuk menciptakan perilaku yang baik

2) Mendukung para murid untuk menjalankan tindakan yang baik.

3) Membantu para murid untuk memahami serta beradaptasi dengan tuntutan lingkungan serta menjauhi berbagai hal yang dilarang oleh lingkungan

4) Murid belajar mengembangkan kebiasaan yang memberikan manfaat untuk dirinya dan juga lingkungan.17

Menurut E. Mulyasa, tujuan dari kedisiplinan murid yaitu membantu dirinya dalam mengatasi, menemukan serta mencegah adanya masalah kedisiplinan dan berupaya untuk mewujudkan kondisi yang nyaman, aman serta menyenangkan dalam kegiatan belajar. oleh karena itu mereka mematuhi semua aturan yang telah ditentukan. Guru wajib memberikan bantuan pada para murid dalam melakukan pengembangan pola perilaku, memberikan peningkatan pada standar perilaku serta menjalankan aturan selaku instrumen untuk menegakkan rasa disiplin.18

Disiplin mempunyai tujuan supaya anak bisa menjalankan tingkah laku sesuai dengan apa yang diinginkan oleh lingkungan. Dimulai dari mengajarkan anak ke hal yang rutin seperti disiplin belajar dan mudah dilihat oleh orang tua.

Contohnya kedisiplinan yang tengah dipantau oleh orang tua, sebab orang tua termasuk unsur pemandu, pendidik dan

17Ngainun Naim, “Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa”, (Jogjakarta: Ar- Ruzz Media 2012), 147-148.

18E. Mulyasa, “Manajemen Pendidikan Karakter”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 26.

(12)

20

pemantauan implementasi pendidikan disiplin anak yaitu pada saat belajar.19

Sesuai dengan penjelasan di atas maka bisa diambil kesimpulan jika tujuan disiplin yaitu mendidik anak supaya bisa berperilaku serta bertingkah laku sesuai dengan apa yang diinginkan oleh keluarga ataupun lingkungan sehingga anak tersebut menjadi sosok manusia yang baik serta berguna.

c. Fungsi Disiplin Siswa

Mempunyai sikap disiplin akan membuat seseorang menguasai keterampilan dalam belajar yang baik, serta menumbuhkan kepribadian yang akan melahirkan pribadi yang luhur. Menurut Singgih D Gunarsah disiplin diperlukan pada pendidikan anak agar mereka dapat dengan gampang:

1) Merasa pengetahuan serta pengertian sosial diantaranya hak yang dimiliki oleh orang lain

2) Patuh serta mengerti, untuk melaksanakan kewajiban dengan langsung sehingga menjauhi berbagai larangan

3) Memahami mengenai tindakan yang baik serta buruk

4) Belajar melakukan pengendalian mengenai keinginan serta menjalankan sesuatu hal dengan tidak merasa terancam dengan adanya hukum

5) Mengorbankan kesenangan pribadi dengan tidak adanya peringatan dari individu lainnya

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari disiplin:

1) Untuk memberi pelajaran jika perilaku tentunya senantiasa diikuti dengan hukuman, akan tetapi yang lainnya bakal diikuti dengan berbagai pujian

2) Dalam memberikan pembelajaran pada anak maka perbuatan penyesuaian yang wajar dengan tidak menuntut berbagai konformitas yang sifatnya berlebihan.

3) Untuk mendukung anak dalam melakukan pengembangan pengendalian diri serta pengarahan diri sehingga berbagai anak tersebut bisa melakukan pengembangan hati nurani untuk membimbing tindakannya.20

19Akmaluddin dan Boy Haqqi, “Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cot Keu Eung Kabupaten Aceh Besar (Studi Kasus)”, Journal of Education Science, vol. 5 no. 2 (2019): 4, diakses pada 10 Desember, 2020, https://jurnal.uui.ac.id/index.php/jes/article/view/467

20Fatah Yasin, “Penumbuhan Kedisiplinan Sebagai Pembentukan Karakter Peserta Didik di Madrasah”, Jurnal el-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN

(13)

21

Menurut pemahaman tentang disiplin, bisa dipahami jika disiplin akan mendukung anak dalam berbagai aspek kepribadian yang dimiliki. Disiplin pada porsi yang tepat akan memberikan manfaat untuk beberapa hal seperti berikut : 1) Membantu penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial.

Melalui kedisiplinan maka anak akan belajar supaya bertindak sesuai dengan apa yang sesuai dengan lingkungannya, pada akhirnya bakal memberikan penentuan posisinya di lingkungan tersebut.

2) Memberikan rasa aman. Pengalaman serta pemahaman yang masih kurang dimiliki oleh anak mengenai berbagai hal yang ada di dunia ini. Oleh karena itu bakal lebih muda untuknya apabila untuk berbagai hal yang memiliki patokan yang sesuai tentang apa yang diperbolehkan serta apa yang tidak diperbolehkan, apa saja yang bisa diterima oleh lingkungan serta apa saja yang harus dihindari. Terdapatnya disiplin yang jelas yang di dalam terdapat aturan mengenai apapun yang bisa dijalankan serta apapun yang tidak boleh dijalankan, memberi kemudahan anak untuk menjalankan adaptasi dengan lingkungan serta berikutnya akan memunculkan rasa aman pada anak.

3) Dengan adanya rasa aman ini maka arahan akan menjadi lebih jelas, bermakna anda akan terhindar dari rasa malu serta rasa bersalah yang mungkin muncul pada saat dirinya menjalankan berbagai kesalahan pada saat bertindak di lingkungannya

4) Dengan adanya arahan yang jelas maka anak akan bisa melakukan pengembangan keinginan yang dimiliki untuk bersikap baik, benar serta yang terutama yakni tindakan yang sesuai dengan keinginan dari lingkungan, serta akan menjadi lebih baik lagi apabila menciptakan tanggapan yang bernilai positif dari lingkungan yang berwujud pujian maupun penghargaan.

5) Disiplin pada porsi yang sesuai dengan pertumbuhan serta perkembangan anak bisa mendukung serta membantu anak untuk melakukan pengembangan kepribadian serta menjadi pendukung untuk anak supaya bisa lebih peka pada

Maliki Malang, (2011): 128-129, diakses pada 14 Desember, 2020, http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/elhikmah/article/view/2247

(14)

22

keinginan lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut.21

d. Unsur-Unsur Disiplin

Disiplin menurut Hurlock harus memiliki empat unsur yaitu: aturan untuk memandu perilaku murid, konsisten dalam menegakkan aturan itu serta cara yang dipakai dalam mengerjakan serta menegakkan kedisiplinan, hukuman yang diberikan kepada para murid yang melakukan pelanggaran aturan serta penghargaan untuk para murid yang berbuat sesuai dengan aturan yang ada. Berikut ini merupakan beberapa penjelasannya:

1) Peraturan

Peraturan merupakan pola yang diimplementasikan pada tindakan. Pola ini dapat diatur oleh guru, orang tua serta teman bermain. Peraturan ini dijalankan dengan maksud untuk mewujudkan para anak supaya bisa lebih bermoral serta membekalinya dengan aturan dalam bertingkah laku yang telah disetujui dalam suatu kondisi. Aturan yang jelas bisa diimplementasikan dengan efektif, sehingga anak akan merasakan perasaan aman dan terhindar dari berbagai tindakan yang menyimpang. Selain itu, untuk orang tua sangat bermanfaat dalam menjaga hubungan yang harmonis diantara orang tua dengan anak.

Menurut Hurlock, aturan memiliki dua fungsi yang mendasar dalam mendukung serta membantu anak supaya bisa menjadi makhluk yang mempunyai moral. Pertama, aturan memiliki nilai edukatif, karena aturan mengenalkan anak dalam tindakan yang disepakati oleh anggota kelompok. Contohnya setiap anak belajar dari aturan mengenai menerima serta memberi bantuan pada tugas sekolah, jika memberikan tugas yang sudah dibuat sendiri termasuk satu-satunya cara yang bisa diterima oleh sekolah untuk mengevaluasi kinerja mereka.

Kedua, aturan mendukung mengekang tindakan yang tidak diharapkan. Jika terdapat aturan keluarga yang menyebutkan jika tidak seorang anakpun yang diperbolehkan untuk mengambil mainan maupun mengambil mainan milik saudara dengan tidak sepengetahuan serta seizin pemiliknya, maka anak akan segera belajar jika hal ini

21Dian Ibung, “Mengembangkan Nilai Moral pada Anak”, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2008), 94.

(15)

23

merupakan suatu perilaku yang tidak diperbolehkan sebab mereka akan dihukum serta akan dimarahi jika menjalankan tindakan tersebut. Supaya peraturan ini bisa menjalankan dua fungsi penting tersebut maka aturan ini wajib dipahami, diterima serta diingat oleh anak.

2) Hukuman

Hukuman berarti menghukum orang lain atas pelanggaran, perlawanan serta kesalahan sebagai balasan maupun ganjaran. Hukuman dipakai supaya anak tidak melakukan pengulangan perilaku buruknya serta tidak diterima oleh lingkungan. Tentunya dengan hukuman ini maka anda bisa memikirkan perbuatan mana yang diperbolehkan serta mana yang tidak diperbolehkan sehingga terhindar dari perbuatan yang bisa menyebabkan adanya hukuman.22

3) Penghargaan

Penghargaan mengacu pada segala bermakna wujud penghargaan untuk mencapai hasil yang optimal, bukan harus dalam bentuk materi tetapi bisa dalam bentuk senyuman, pujian maupun tepukan. Fungsi penghargaan memungkinkan anak memahami jika perilakunya diketahui oleh lingkungannya. Oleh karena itu, anak bakal melakukan pengolahan tindakan itu dapat memotivasinya untuk belajar menjadi sosok yang menjunjung tinggi aturan serta norma yang ada.

4) Konsistensi

Konsistensi mengacu pada tingkat kestabilan serta keseragaman, yang merupakan tren menuju kesetaraan.

Hukuman aturan serta penghargaan harus bersifat konsisten.

Disiplin yang konsisten akan memungkinkan individu (anak) secara bersamaan memenuhi kebutuhan perkembanga yang berubah serta anak tidak akan menjadi bingung. Disiplin yang sifatnya tidak konsisten yaitu adanya perbedaan yang tidak dapat diselesaikan antara orang tua, sehingga anak tidak tahu harus mengikuti yang mana. Anak-anak perlu

22Fatkhur Rohman, “Peran Pendidik Dalam Pembinaan Disiplin Siswa di Sekolah atau Madrasah”, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Ihya Al- Arabiyah, vol. 4, no. 1, (2018): 82, diakses pada 14 Desember, 2020, http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ihya/article/view/1467

(16)

24

memahami dengan jelas semua batasan yang diperbolehkan dan dilarang.23

4. Upaya Orang Tua dalam Meningkatkan Kedisiplinan Anak a. Keteladanan diri

Orang tua adalah panutan untuk anak, mereka yang selalu memegang teguh nilai-nilai moral ketika bersama anak maupun tidak bersama anak. Keteladanan yang dimiliki oleh orangtua bukan harus berupa ucapan tetapi juga bisa berupa contoh nyata dari perilaku yang dilakukan oleh orang tua. Sesuai dengan contoh tersebut maka anak akan menjalankan berbagai hal seperti yang diilustrasikan oleh orang tua pada anak. Selain memberi contoh untuk para anak, orang tua juga wajib mengikuti berbagai nilai yang hendak diterapkan pada anak.

Oleh karenanya bantuannya diserap sepenuhnya oleh anak sehingga gampang dipahami serta diikuti oleh anak-anak.

Orang tua yang berhati baik termasuk contoh keteladanan yang baik untuk pertumbuhan serta perkembangan jiwa anak yang tengah tubuh. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh yang besar pada pendidikan anak. Apabila perilaku serta akhlak baik, taat terhadap Allah, menjalankan perintah agama, serta berjuang dijalan Allah, telah dilakukan oleh orang tua maka hal ini akan membuat orang tua tersebut mempunyai jiwa sosial sehingga hal ini akan membuat anak mulai tumbuh serta terbentuk pada keadaan serta mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh orang tua pada kehidupan sehari-hari contohnya yang telah diungkapkan pada Alquran.24

ٌىيِوَع ٌعيًَِس ُ َّللَّاَو ۗ ٍضْعَب ٌِْي اَّ ُضْعَب ًثَّيِّر ُذ

Artinya : (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S Ali-Imran ; 34)

Berbagai hal yang dijalankan oleh orang tua bakal senantiasa dilihat oleh para anak serta peran lahan para anak tersebut akan meniru apa yang telah dilakukan serta yang

23Fatkhur Rohman, “Peran Pendidik Dalam Pembinaan Disiplin Siswa di Sekolah atau Madrasah”, 83-84.

24M. Nur Abdul Hafizh, “Mendidik Anak Bersama Rasulullah” (Bandung:

al-Bayan, 1997), cet ke- 1, 65.

(17)

25

dijalankan oleh orang tua. Seperti halnya sikap jujur yang dimiliki oleh kedua orang tua dan diketahui oleh anak, maka anak tersebut akan meniru serta bakal membentuk anak-anak tersebut menjadi seseorang yang jujur. Dengan memberikan cerminan cara untuk memuliakan anak, sehingga hal tersebut akan membuat anak bisa memahami mengenai apapun yang dimaksudkan oleh orangtuanya. Cerminan dari orang tua itulah yang bakal menjadi teladan. Oleh karenanya sumber ini termasuk sumber utama untuk para anak dalam memperoleh keteladanan. Mereka yang pertama kali menanamkan berbagai nilai pada diri anak. Jika orang tua ingin anaknya tumbuh serta berkembang menjadi pribadi yang aman serta jujur, jauh dari tindakan yang tidak religius ataupun kasih sayang, maka orang tua harus memberikan contoh yang baik untuk diri sendiri dan juga anak.25

b. Kebersamaan anak-anak dan orang tua dalam mengaktualisasikan berbagai nilai moral

Hal ini dijalankan untuk menentukan berbagai aturan yang dibuat secara bersama-sama yang berbagai anggota keluarga yang lain, aturan ini dibuat supaya bisa ditaati sehingga aturan ini dibuat dengan bantuan diri terutama untuk anak ataupun anggota lain. Ini dijalankan dengan maksud untuk membuat aturan supaya bisa diikuti bersama serta aturan khusus yang bisa dipakai sebagai pedoman pribadi untuk setiap anggota keluarga. Dengan menggunakan usaha ini maka bermakna orang tua bakal menciptakan kondisi serta situasi guna merangsang serta mendukung anak supaya senantiasa ikut pada aturan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT pada surah Al- Isra : 23,

َِلاَْ ْ

لاِبَو ُهاَّيِا ٓ َّلاِا آْوُدُتْعَت َّلاَا َكُّبَر ىضَٰقَو َكَدَِْع ٌََّغُوْتَي اَّيِا ۗاًَ ىسْحِا ٌِْي لاَْْق اًََُّّل ْنُقَو اًَُِْرَََّْت ً َ

لاَّو ٍ ّفُا ٓاًََُّّل ْنُقَت َلََف اًَُّىِكِ ْوَا ٓاًَُُِدَحَا َ َبِمْها اًًْيِر َل

yang artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kau jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada Ibu-Bapakmu

25Abdullah Nashih Ulwan, “Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam”, ter. Saifullah

Kamalie (Bandung: As-syifa, 1981), 5.

(18)

26

dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-sekali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan mulia”.26

Ayat di atas telah menjelaskan tentang larangan untuk hamba-hambaNya, yaitu supaya senantiasa menyembah Allah dan dilanjut dengan anjuran kepada seorang anak yang harus menghormati kedua orang tuanya dengan sebaik-baiknya, tidak boleh mengatakan hal-hal yang tidak sopan sekecil apa pun bentuknya, misalnya mengatakan Ah, hi, atau pun membentaknya.

Hamka menjelaskan surah Al-Isra’ ayat 23, bahwasanya semua hamba Allah tidak boleh menyembah selain Allah.

Setelah itu dilanjutkan dengan anjuran untuk seorang anak agar selalu menghormati orang tua. Dan dalam tafsir ini juga dijelaskan, apabila usia dari ibu bapak atau salah satu dari keduanya sampai meningkat tua. Sehingga orang tua sudah tidak sanggup lagi untuk menjalankan hidup sendiri, atau sudah sangat membutuhkan pertolongan dari anaknya. Maka hendaklah anak mau mengurusi orang tuanya dengan ikhlas, dan seorang anak harus bersabar dalam mengasuh orang tuanya.

Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqi dalam menafsirkan surah Al-Isra’ ayat 23 menjelaskan tentang larangan untuk hamba-hamba-Nya, upaya tidak menyembah selain Allah, karena ibadah yang kita lakukan merupakan puncak suatu kebesaran yang wajib diberikan pada Allah.

Peribadahan yang kita lakukan tidaklah pantas diberikan kepada selain Allah yang telah alam semesta ini. Setelah itu Allah telah memerintahkan kepada umatumatnya supaya seorang anak selalu berbuat baik kepada bapak ibu serta berbakti kepada keduanya. Karena bapak-ibu merupakan seorang yang pertama kali mengasihi anak-anaknya, dengan rasa kasih sayang yang telah diberikan oleh Allah Swt.

Seorang anak harus menghormati dan ikhlas jika bapak ibu ataupun salah satu dari keduanya telah sampai dalam kondisi yang lemah, atau sudah tidak bisa melakukan apa-apa

26 Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 23.

(19)

27

lagi, Sementara orang tua berada di sisi engkau di akhir umurnya. Maka wajiblah seorang anak memberikan kasih sayang kepada ibu bapak, dan memperlakukan keduanya dengan senang hati. Seperti halnya engkau telah mensyukuri nikmat dari orang lain yang diberikan kepadamu. Apabila selama seorang anak sedang memelihara bapak ibu maka jangan pernah seorang anak menggeluarkan kata-kata yang bisa menyakitkan hati kedua orang tuanya. Tetapi apabila seorang anak memperoleh berbagai hal yang tidak disenangi sehingga anak tersebut seharusnya bersikap sabar serta berharap mendapatkan pahala dan juga ganjaran dari Allah atas semua kesabaran yang engkau lakukan.27

c. Memberi tugas dan tanggung jawab

Pada saat memberikan tugas yang harus diperhatikan yaitu penyesuaian tugas tersebut dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Selain itu, sebelum pemberian tugas perlunya memberikan penjelasan terlebih dahulu dan akhirnya anak diminta untuk melaporkan hasil yang sudah didapatkan. Dalam melakukan tanggapan terhadap laporan yang telah diberikan nilai anak orang tua bisa memberikan ulasan. Pemberian ulasan ini bisa mencakup penugasan yang benar serta kesalahan yang harus dilakukan perbaikan.28

d. Kemampuan Orang Tua untuk Menghayati Dunia Anak

Disini orang tua harus mengerti apa saja yang ada di dunia anak terutama pada jaman sekarang yang mana tidak sama dengna jaman orang tua dahulu. Sehingga orang tua di tuntut untuk memahami dunia anaknya agar dapat menciptakan hubungan yang harmonis antar keduanya. Ini termasuk syarat yang penting adanya pertemuan arti. Apabila pihak orangtua tidak bisa melakukan pertemuan yang bermakna dengan anak- anak mereka mengenai berbagai nilai serta moral, sehingga bantuan yang berasal dari orang tua dirasa sebagai pendiktean.

Jadi anak menanggapi harapan orang tua bukan sebab kepatuhan namun karena takut kepadanya.

27Uswatun Hasanah dan Didi Junaedi, “TAFSIR KATA UFFIN DALAM AL-QUR’AN Studi Etika Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak Dalam Pandangan Masyarakat Cibogo”, Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, vol. 1, no. 1,

(2021): 150-151 diakses pada 20 April 2021

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/jiqtaf/article/view/7983/3620

28Moh. Shochib, “Pola Asuh Orang Tua untuk Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri” (Jakarta: Rineka Cipta, 2018), 124-134

(20)

28 e. Konsekuensi Logis

Orang tua harus membuat konsekuensi logis pada kehidupan di dalam rumah ataupun kehidupan di luar rumah, yang ditaati serta dibuat secara bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga. Berbagai aturan ini diciptakan supaya mereka sadar akan konsekuensi yang didapatkan apabila melanggar berbagai norma ini. Konsekuensi ini tidak sama dengan hukuman hal ini dikarenakan mereka sendiri yang sudah menentukan berbagai hal yang harus dilakukan apabila melanggar peraturan yang sudah dibuatnya, ini bermakna jika berbagai aturan yang telah disusun serta ditentukan disadari sebagai media untuk memberikan peningkatan berbagai nilai moral..

f. Kontrol Orang tua terhadap Perilaku Anak

Ketika melakukan kontrol pada tingkah laku anaknya, orang tua harus selalu bertingkah laku sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan kontrol harus dibicarakan dengan anak, hal ini supaya kontrol bisa dipahami sebagai bantuan. Kontrol nya pada anak kecil dibarengi dengan contoh sesungguhnya untuk mengembalikan anak ke perilaku yang patuh secara moral. Bentuk spesifiknya berbeda dengan bentuk masa remaja. Orang tua dapat melakukan pengawasan terhadap anak remaja melalui dialog terbuka.

Seperti firman Allah dalam surat Al-Luqman ayat 16-19

ِفِ ْو َ

أ ٍةَرْخ َص ِفِ ٌُْكَخَف ٍلَدْرَخ ٌِْي ٍثَّتَح َلاَقْثِي ُكَح ْنِإ اََّّنِإ َّ َنَُب اَي َخ ٌفيِطَه َ َّللَّا َّنِإ ُ َّللَّا اَِّة ِت ْ

أَي ِضْرلأا ِفِ ْو َ

أ ِتاًََْ َّسلا ٌيرِت

١٦ ( َّ َنَُب اَي ) َكَةا َص َ

أ اَي َ َعَل ْ ِبْصاَو ِرَمًَُْْلا ٌَِع ٍَُْاَو ِفوُرْعًَْلاِة ْرُمْأَو َةلَ َّصلا ِىِقَأ ِرُْملأا ِمْزَع ٌِْي َكِل َذ َّنِإ ١٧ (

ِفِ ِشًَْت لاَو ِساََّوِل َكَّدَخ ْرِّع َصُح لاَو ) َّ ُكُ ُّبِ ُيُ َ

لا َ َّللَّا َّنِإ اًحَرَم ِضْرلأا ٍرُْخ َف ٍلاَخْ ُمُ

١٨ ( ِفِ ْد ِصْقاَو )

ِيرًَِ لْا ُتْْ َصَل ِتاَْ ْصلأا َرَكٍْ ْ َ

أ َّنِإ َكِحْْ َص ٌِْي ْض ُض ْغاَو َكِيْشَم ١٩ ( )

Artinya:

“(Luqman berkata), “Hai Anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada

(21)

29

dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).

Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha Mengetahui. Hai Anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”29

Maksud dari ayat di atas yakni mempunyai pesannya wajib diajarkan pada peranan sebagai petunjuk orangtua untuk bisa menjadi sosok yang mempunyai akhlak mulia. Sebab ayat di atas pada surat ini di dalamnya terdapat berbagai dasar pendidikan budi pekerti pada orang tua ataupun pada orang lain pada kehidupan di lingkungan masyarakat nanti serta berbagai wasiat tersebut dapat digunakan sebagai inspirasi untuk mengelola tingkah laku pada kehidupan di lingkungan masyarakat. Beberapa pendidikan agama yang dilandasi oleh hikmah Luqman al-hakim yakni: pendidikan tauhid, pendidikan moral, pendidikan karakter atau kepribadian, pendidikan ibadah, pendidikan etika serta pencegahan sayang.30

g. Nilai Moral Disandarkan pada Nilai-nilai Agama

Pada masa globalisasi seperti sekarang ini orang tua wajib menyadari jika sumber nilai moral yang dikejar oleh anak- anaknya bergantung pada sumber nilai yang mempunyai kebenaran mutlak. Hal ini bisa memberi petunjuk bagi anak dalam kehidupan di dunia dengan perubahan yang begitu cepat, oleh karena itu hal tersebut tidak larut dalam perubahan

29Al-Qur’an surah Al’Luqman ayat 16-19.

30Iwan Ridwan, “Konsep dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter Anak dalam Perspektif Islam (Qs : Lukman Ayat 12- 19)”, Jurnal Penelitian Bimbingan Konseling, vol. 4 no. 2 (2019): 129, diakses

pada 21 April, 2021.

https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPBK/article/view/6552/4530

(22)

30

tersebut. At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ayyub Bin Musa, Rasulullah bersabda yang maknanya: “tidak ada pemberian yang lebih berharga oleh seorang ayah kepada anaknya yang lebih utama dari pada pemberian budi pekerti yang baik”.

Maksud dari hadits di atas yaitu orang tua harus mengasuh anak dari aspek budi pekerti serta moral yang bertujuan supaya anak bisa tingkah laku sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak menyimpang dari ajaran agama.

5. Upaya Orang Tua dalam Meningkatkan Kedisiplinan Anak pada Pembelajaran Online

a. Disiplin. Walaupun anak tengah berada di rumah tapi orang tua harus senantiasa memperlakukan kebiasaan seperti halnya anak ketika berada di sekolah. Contohnya pada jam 6 pagi anak harus sudah bangun, mandi, makan pagi kata bersiap untuk berangkat ke sekolah. Selanjutnya mengikuti seperti halnya jadwal pelajaran seperti yang ada di sekolah supaya anak selalu disiplin walaupun tengah berada di rumah. Pada saat waktu istirahat telah tiba, kegiatan pembelajaran harus dihentikan. Ini dijalankan supaya bisa merelaksasi pikiran anak dan supaya menjaga fokus anak pada pembelajaran. Demikian juga apabila waktu belajar telah selesai maka kegiatan pembelajaran harus segera dihentikan.

b. Tepat waktu. Orang tua harus selalu mengingatkan anak walaupun anak tersebut yang ada di rumah. hal ini dikarenakan supaya sang anak tidak bermain serta tidak bersantai sepanjang hari. Pengawasan yang dilakukan dalam pelaksanaan sekolah berbasis daring bisa dijalankan oleh orang tua dengan memberi pemahaman serta kesadaran pada anak jika walaupun sekolah tidak masuk seperti dahulu kala, mereka juga mempunyai tanggung jawab terhadap berbagai tugas yang sudah diberikan oleh pihak pendidik menulis sekolah daring tersebut. Supaya anak tidak merasakan kebingungan maka orang tua bisa membantunya dalam menyusun daftar berbagai tugas yang wajib dilakukan penyelesaian dengan tepat waktu. Oleh karenanya pihak orang tua harus selalu melakukan pengawasan serta memastikan sang anak supaya bisa menyelesaikan seluruh tugas secara tepat waktu.

c. Senantiasa melakukan pendampingan anak pada saat kegiatan pembelajaran. Pendampingan yang dilakukan oleh orang tua untuk senantiasa mengawasi kegiatan sekolah daring yang dijalankan oleh anak wajib diperhatikan semaksimal mungkin.

(23)

31

Orang tua wajib memberikan dampingan kepada anak sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, pada saat kegiatan pembelajaran dilaksanakan, serta sesudah kegiatan pembelajaran dilakukan. Hari ini dijalankan supaya anak tidak lupa mengenai jadwal sekolah online-nya serta memastikan jika materi yang telah diajarkan bisa dipahami sebaik mungkin serta bisa dimengerti oleh anak. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara online tidak menjadi suatu hal yang sia-sia. Apabila jadwal pelajaran berbenturan dengan jadwal pekerja orang tua, makasih ya orang tua bisa berusaha untuk mendatangkan guru les privat untuk mendampingi anak dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah supaya anak tetap ada pada pengawasan serta tidak ketinggalan mengenai materi pelajaran.

d. Apabila mendapatkan kesulitan maka bisa segera dikonfirmasi kepada pihak guru yang berkaitan. Orang tua seharusnya bisa menjaga hubungan yang baik dengan pihak guru dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Oleh karena itu koordinasi diantara orang tua dengan guru akan terjaga. Hal ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk meminimalisir adanya kesalahpahaman dalam usaha memberi pendidikan yang paling baik untuk anak. Jika terdapat materi yang susah untuk dipahami, maka orang tua tidak perlu sungkan untuk menanyakan materi tersebut kepada guru yang menyampaikannya. Sebab dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar jarak jauh melalui metode sekolahan ini, maka pemahaman untuk melakukan penguasaan materi sangat diberikan pengaruh oleh bimbingan yang dilakukan oleh orang tua.

e. Evaluasi. Evaluasi termasuk suatu hal yang penting untuk dijalankan hal ini dilaksanakan supaya bisa memahami apakah aktivitas pembelajaran yang dilakukan di rumah bisa berjalan sesuai dengan rencana. Apabila anak terlambat saat melakukan penyelesaian tugas maka bisa dicari faktor penyebabnya. Bisa didiskusikan dengan anak supaya bisa mengetahui apa saja kesulitannya serta bisa dicari cara untuk mengatasi permasalahan itu.31

31Tsaniya Zahra Yuthika Wardhani dan Hetty Krisnani, “Optimalisasi Peran Pengawasan Orang Tua Dalam Pelaksanaan Sekolah Online Di Masa Pandemi Covid-19”, Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat,

(24)

32 6. Pembelajaran Online

a. Pengertian

Pada dasarnya pembelajaran online merupakan pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh. Sistem pembelajaran ini termasuk sistem yang sebenarnya sudah ada semenjak pertengahan abad ke-18. Pada awalnya pembelajaran sistem ini memakai teknologi untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya dari teknologi yang bersifat sederhana sampai dengan teknologi yang bersifat modern. Seperti yang telah dijelaskan, pembelajaran online muncul dari generasi keempat sesudah adanya internet.

Bisa diambil kesimpulan jika pembelajaran online merupakan pembelajaran yang dijalankan dengan menggunakan bantuan media internet. Pembelajaran online dalam bahasa Indonesia dimaknai sebagai pembelajaran yang dijalankan dengan bantuan jaringan ataupun pembelajaran daring.

Pembelajaran online biasa disinonimkan dengan sistem e- learning, web based learning, internet learning, tele learning, dan lainnya. Di beberapa periode akhir ini, pembelajaran online biasa dihubungkan serta dipakai sebagai istilah dari m-learning ataupun mobile learning yang merupakan kegiatan belajar mengajar yang dijalankan secara online menggunakan perangkat komunikasi seperti handphone serta komputer.32 b. Karakteristik Pembelajaran Online

Pembelajaran online dapat dimanfaatkan dalam lingkungan belajar kelas sebab mempunyai berbagai karakteristik seperti berikut:

1) Merupakan media interpersonal serta merupakan media massa yang menarik bisa memungkinkan adanya komunikasi one-to-one ataupun one-to-many

2) Mempunyai sifat yang interaktif

3) Memungkinkan berlangsungnya komunikasi dengan sinkron ataupun komunikasi tertunda sehingga bisa memungkinkan terlaksananya ketiga tipe komunikasi yang termasuk suatu proses kegiatan belajar

Selain itu, ditambahkan Soekartawi pembelajaran daring memiliki ciri-ciri seperti berikut:

vol. 7 no. 1 (2020): 56-57, diakses pada 13 Februari, 2021, http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/28256

32Tian Belawati, “Pembelajaran Online” (Tangerang: Universitas Terbuka, 2019), 6.

(25)

33

1) Memanfaatkan berbagai kemajuan yang ada pada dunia digital, dimana pihak murid serta pengajar, murid dengan sesama murid ataupun pengajar dengan sesama pelajar bisa menjalankan komunikasi dengan mudah serta tidak adanya batasan oleh berbagai hal yang protokoler.

2) Menggunakan keunggulan Media elektronik seperti halnya komputer

3) Memakai bahan pembelajaran yang bersifat Mandiri, disimpan di dalam komputer sehingga bisa diakses oleh murid serta oleh guru kapanpun di manapun bila yang bersangkutan memerlukannya

4) Menggunakan kurikulum, jadwal pembelajaran, hasil kemajuan pembelajaran serta berbagai hal yang berhubungan dengan administrasi pendidikan bisa ditinjau kapan saja di komputer.33

c. Platform dalam pembelajaran daring di Sekolah Dasar

Adanya pandemi covid-19 yang berdampak pada dunia pendidikan maka pemerintah melakukan kebijakan dalam aktivitas pembelajaran yang pada mulanya hanya jalankan di sekolah namun saat ini mengalami perubahan menjadi di rumah yang dijalankan melalui kegiatan pembelajaran secara online.

Pembelajaran ini dijalankan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh setiap sekolah. Adapun platform yang dipakai dalam pembelajaran di antaranya Google classroom, televisi, WhatsApp serta zoom.

Akan tetapi harus dipastikan jika pada saat adanya pandemi virus Corona, pemberian tugas nya bisa dibantu oleh guru serta orang tua sih enggak enak benar-benar menerima tugas tersebut sebagai seorang murid. Beragam fitur yang terdapat pada aplikasi ini bisa dipakai untuk menjalankan komunikasi diantara orang tua, guru serta murid. Guru bisa melakukan pemilihan beragam platform pada kegiatan pembelajaran secara online untuk melakukan pengembangan pembelajaran supaya bisa berbasis pada digital dengan melakukan pengembangan teknologi, oleh karenanya orang tua bisa melihat kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh anak

33Nur Hadi Waryanto, “Online Learning sebagai Salah Satu Inovasi Pembelajaran”, Jurnal Pendidikan Matematika Pythagoras, vol. 2, no. 2, (2006):

13-14, diakses pada 14 Desember, 2020,

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132304807/Online%20Learning%20sebag ai%20Salah%20Satu%20Inovasi%20Pembelajaran.pdf

(26)

34

pada pandemi virus Corona. Di bawah ini merupakan penjelasan tentang beragam platform pada kegiatan pembelajaran online di sekolah dasar.

1) WhatsApp

Aplikasi WhatsApp merupakan salah satu media dalam kegiatan belajar mengajar yang bisa memberikan kemudahan murid serta pengajar untuk membagi dokumen dalam format Word, PDF, Excel serta PowerPoint.

WhatsApp merupakan suatu media komunikasi yang dipakai oleh sejumlah masyarakat serta termasuk aplikasi yang berguna untuk melakukan obrolan di manapun, media ini bisa mengirimkan pesan berupa teks, suara, gambar, video serta lokasi kepada individu lainnya. Aplikasi ini bisa di- instal di berbagai smartphone apapun sehingga bisa memberikan bantuan masyarakat untuk menjalin komunikasi dengan pihak lainnya di seluruh dunia tanpa ada batasan.34 WhatsApp dan SMS mempunyai fungsi yang hampir sama, itu sama-sama dipakai untuk menjalankan komunitas.

Namun WhatsApp tidak membutuhkan pulsa seperti halnya pada SMS. WhatsApp menggunakan jaringan internet yang dilakukan penyesuaian dengan berkembangnya teknologi yang identifikasikan dengan nomor HP. Di dalam aplikasi ini terdapat sejumlah pilihan yang bisa mendukung misalnya WhatsApp web, pesan berbintang, setting, grup baru serta lain sebagainya sehingga pemakainya akan semakin bertambah banyak.

WhatsApp mempunyai beragam pilihan di dalamnya seperti halnya grup baru yang bisa dipakai untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara online yang dijalankan oleh murid serta pendidik yang tergabung di dalamnya.

Pembelajaran dengan sistem seperti ini tentunya bisa memberikan kemudahan oleh para pendidik dalam memberi instruksi untuk mengerjakan tugas, menyampaikan materi ataupun memberikan pendapat tentang materi. Pembelajaran

34Afnibar dan Dyla Fajhriani, “Pemanfaatan Whatsapp Sebagai Media Komunikasi Antara Dosen dan Mahasiswa dalam Menunjang Kegiatan Belajar (Studi Terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)”, Al Munir: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, vol. 11, no. 1 (2020): 72, diakses pada 22

Desember, 2020,

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/view/1501

(27)

35

yang dilakukan akan menjadi lebih menarik apabila seluruh murid ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, apabila aktivitas belajar mengajarnya hanya bersifat satu arah maka aplikasi ini dinilai kurang efektif dipakai sehingga para pengajar didorong untuk bisa kreatif dalam menyampaikan materi. Aplikasi ini cocok dipakai sebagai media untuk berdiskusi, berpendapat ataupun menyampaikan materi.

WhatsApp group dipilih sebagai media aktivitas belajar mengajar karena dilihat dari jumlah pemakainya, fungsi serta cara pemakaiannya, di mana para guru bisa menyampaikan materi pembelajarannya ataupun memberikan tugas yang berbentuk word, PPT, PDF, video serta audio secara langsung serta mau minta tanggapan dari para murid. WhatsApp termasuk aplikasi yang bagus untuk digunakan sebagai kegiatan belajar mengajar, misalnya untuk menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan oleh para guru. Aktivitas pembelajaran yang dijalankan dengan memakai aplikasi WhatsApp group bisa memberikan manfaat untuk prestasi serta sikap murid pada pembelajaran serta pendidikan yang berbasis internet.35 Penggunaan WhatsApp group sebagai media pembelajaran banyak terjadi di tingkat sekolah dasar. Tentu saja karena berbagai aspek yang menganggap memakai media WhatsApp group memberikan kemudahan pendidik serta orangtua dalam menjalankan komunikasi sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung dengan semestinya walaupun kurang maksimal karena beberapa kendala seperti sinyal internet, orang tua yang tidak paham tentang pembelajaran yang sedang berlangsung dan guru kurang dalam memberikan arahan kepada orang tua. Meskipun begitu memakai media termasuk suatu alternatif untuk melaksanakan pembelajaran online.36

35I Made Pustikayasa, “Grup WhatsAppSebagai Media Pembelajaran”, Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu, vol.

10, no. 2, (2019): 59, diakses pada 22 Desember, 2020, https://jurnal.stahds.ac.id/widyagenitri/article/view/281/141

36Mirzon Daheri dkk, “Efektifitas WhatsAppsebagai Media Belajar Daring”, Jurnal Basicedu, vol. 4, no. 4, (2020): 779, diakses pada 22 Desember, 2020, https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/445/pdf_1

(28)

36 2) Google Classroom

Google classroom dalam bahasa Indonesia yang berarti Google Kelas adalah sebuah beranda pembelajaran yang ditujukan untuk ranah pendidikan. Aplikasi tersebut ditujukan sebagai media pembantu dalam penemuan jalan keluar atas kesulitan yang dialami dalam hal penugasan tanpa memakai kertas (paperless). Desain aplikasi Google classroom memang ramah lingkungan. Hal tersebut dikarenakan peserta didik tidak memakai kertas dalam mengumpulkan tugasnya. Hal ini dikarenakan siswa tidak memakai kertas saat mengumpulkan PR. Sehingga hal ini tentu saja sesuai dengan pandangan Herman yang menjelaskan bahwa Google Classroom dirancang untuk membantu pengajar membuat dan mengumpulkan pekerjaan rumah tanpa kertas. Selain itu juga dapat membuat folder drive untuk setiap tugas dan setiap peserta didik, agar semuanya tetap terkendali secara teratur.

Google Classroom dapat dipakai untuk pembelajaran online, dan merupakan salah satu media pilihan favorit pendidik selama pembelajaran online. Aplikasi Google classroom menjadi sarana tugas-tugas peserta didik dikumpulkan. Aplikasi ini sangat membantu proses pembelajaran oleh dosen dan mahasiswa dalam memudahkan proses belajar. Google Classroom sebenarnya dirancang untuk mempromosikan dan memfasilitasi interaksi antara dosen dan mahasiswa di dunia maya selama pembelajaran online. Pengoptimalan fungsi Google classroom memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran di era digital, antara lain: (1) pembelajaran melalui penggunaan teknologi dijalankan secara daring, (2) fleksibel karena tidak terbatas oleh waktu dan ruang, (3) siswa berpartisipasi mandiri secara langsung dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan internet, (4) siswa dapat dengan mudah memperoleh materi pembelajaran yang diberikan oleh pendidik, (5) meningkatkan keterampilan literasi data dan literasi teknologi. Selain itu, pembuatan Google classroom juga dapat dijalankan dengan mudah oleh pendidik untuk menciptakan pembelajaran daring menjadi lebih efektif dan efisien.37

37Muhammad Arifin Rahmanto dan Bunyamin, “Efektivitas Media Pembelajaran Daring Melalui Google Classroom”, Jurnal Pendidikan Islam,

Referensi

Dokumen terkait

Pariwisata petualangan di alam bebas harus didukung dengan obyek wisata alam seperti yang diharapkan oleh wisatawan ekowisata yang ingin melihat pemandangan hutan alami, atraksi

Penerapan metode FEAR pada rancangan faktorial pecahan tak reguler dua taraf dan penentuan pengaruh yang signifikan dengan mengguanakan metode Lenth menghasilkan pendugaan

By the end of 2016 MYOH posted a net profit of USD 21.2 million, this means that MYOH's dividend payout ratio reaches 80% of total net profit recorded in 2016.. The ratio is much

Reorder point adalah titik yang menunjukkan jumlah barang yang harus ada di gudang, sewaktu perusahaan harus mengadakan pemesanan lagi, sehingga penerimaan material yang dipesan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksananakan dengan jalan memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu prpasienes yang

 Penggemar warna merah biasanya adalah orang yang tegas, memiliki kepribadian yang cemerlang, kepemimpinan yang kuat, punya semangat yang tinggi, jiwa sosialnya

Berdasarkan hasil uji hipotesis satu dan dua maka pembelajaran daring bahasa Jepang berbasis video pada materi kankouchi efektif terhadap peningkatan hasil dan motivasi belajar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sang pencipta langit dan bumi serta segala isinya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, karunia dan kasih